laporan kinerja - pusdatin.kemkes.go.id · perbaikan untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang....

LAPORAN KINERJAPUSAT DATA DAN INFORMASI

TAHUN ANGGARAN 2019

KEMENTERIAN KESEHATAN RI2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF …........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN …….............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tugas, Fungsi dan Struktur ............................................................... 2

C. Struktur Organisasi …....………………............................................... 2

D. Sistematika Laporan .......................................................................... 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 4

A. Perencanaan Kinerja .......................................................................... 4

B. Perjanjian Kinerja 2019 ....................................................................... 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................... 9

A. Capaian Kinerja (5 tahun terakhir) ................................................ 9

B. Analisis Capaian Kinerja 2019 ................................................... 11

C. Sumber Daya/Realisasi Anggaran ................................................ 28

BAB IV KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT ...................................................... 34

LAMPIRAN :

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 revisi

Daftar kabupaten/kota melapor data SPM tahun 2018 (dengan keterisian

indicator ≥70%) per Desember Tahun 2019

Daftar kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas data bulanan

sekurang-kurangnya 80% variabel triwulan IV tahun 2019

Rekapitulasi kabupaten/kota yang sudah diberikan user Aplikasi SIKDA

Generik 1.4 tahun 2019

Daftar kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat bulan

Desember tahun 2019

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2019 merupakan laporan kinerja tahunan dan bentuk pertanggungjawaban kinerja terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi tahun anggaran 2019 kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dan juga untuk memberikan informasi kinerja yang telah dan seharusnya tercapai serta sebagai upaya perbaikan untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas ini sejalan dengan sasaran strategis Kementerian Kesehatan ke-6 dan ke-12 yaitu meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga dan meningkatkan sistem informasi kesehatan terintegrasi (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/Menkes/422/2017 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019). Dan ditetapkan empat indikator sebagai tolok ukur yaitu (1) jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas; (2) jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan; (3) jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat; dan (4) jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM.

Pada tahun 2019, empat IKK tidak mencapai target. Capaian indikator “jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas” sebesar 89,20% dari target (target 463, realisasi 413 kabupaten/kota), dan capaian indikator “jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM” sebesar 92,67% dari target (target 494, realisasi 458 kabupaten/kota). Capaian indikator “jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan” sebesar 100,39% dari target (target 257, realisasi 258 kabupaten/kota), dan capaian indikator “jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat” sebesar 97,67% dari target (target 514, realisasi 502 kabupaten/kota). Realisasi anggaran kantor pusat maupun dekonsentrasi sebesar 96,63%.

Kegiatan pengelolaan data dan informasi kesehatan yang berhasil dicapai pada tahun 2019, yaitu: (1) mempertahankan Sertifikasi ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi, dimana di tahun 2019 merupakan tahun ke-7 pelaksanaan Implementasi ISO 27001; (2) Juara II Kompetisi Terbitan Berkala Kategori Bulletin tahun 2019 (INFODATIN Edisi Oktober 2018 judul Kesehatan Keluarga Nasional); (3) Kementerian Kesehatan meraih dua penghargaan TOP IT & TELCO 2019, yaitu TOP IT Implementation on Ministry 2019; dan TOP Digital Transformation Readiness 2019; (4) Peluncuran Aplikasi Satu Data Kesehatan dan penerapan Tanda Tangan Digital (tanda tangan elektronik yang tersertifikasi); (5) Telah diterbitkan regulasi tentang Sistem Informasi Puskesmas (Permenkes Nomor 31 tahun 2019); (6) Telah dilaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan Deputi Direksi Bidang Strategi, Perencanaan, dan Keamanan Teknologi Informasi BPJS Kesehatan untuk integrasi sistem informasi pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan; dan (7) Telah dilaksanakan pembinaan penyusunan website melalui workshop dan pelaksanaan e-Aspirasi (Anugerah Situs Inspirasi Sehat Indonesia) ke 6.

Kegagalan dan keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2019 akan menjadi pembelajaran berharga untuk perbaikan di tahun berikutnya dengan cara memanfaatkan secara optimal segala peluang dan sumber daya yang ada dengan memperhatikan hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta ketentuan dan peraturan yang berlaku.

1

Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Good governance merupakan syarat awal bagi setiap pemerintahan untuk

mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara.

Sehubungan dengan itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimasi sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna,

bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sehubungan dengan itu, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Regulasi tersebut

mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara

untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis

yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa

laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan

dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala

pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang

bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Atas dasar tersebut, sebagai bagian dari instansi pemerintah, Pusat Data dan

Informasi sebagai satuan kerja Kementerian Kesehatan yang menggunakan anggaran

negara, setiap tahun wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja kepada

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

Tujuan penyusunan yaitu untuk memberikan informasi kinerja yang telah dan

seharusnya tercapai serta sebagai upaya yang telah dilakukan selama tahun anggaran dan

sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Pusat Data dan Informasi kepada Sekretaris

Jenderal Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan tugas tahun 2019.

2


B. Tugas, Fungsi dan Struktur Pusat Data dan Informasi

Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kesehatan serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Data dan

Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan dan

pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan data dan informasi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi,

yaitu 1) penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan sistem informasi,

pengelolaan teknologi informasi dan pengelolaan data dan informasi; 2) pelaksanaan di

bidang pengembangan sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi dan pengelolaan

data dan informasi; 3) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan

sistem informasi, pengelolaan teknologi informasi dan pengelolaan data dan informasi; 4)

pelaksanaan administrasi di Pusat.

Pusat Data dan Informasi memiliki tiga bidang dan satu bagian, yaitu Bidang

Pengembangan Sistem Informasi, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi, Bidang

Pengelolaan Data dan Informasi dan Bagian Tata Usaha, serta Kelompok Jabatan

Fungsional.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, maka struktur organisasi Pusat

Data dan Informasi sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Tahun 2019

3


D. Sistematika Laporan

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2019 sebagai

berikut:

Kata Pengantar

Ikhtisar Eksekutif

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang, tugas, fungsi dan struktur organisasi Pusat Data dan Informasi,

dan sistematika penulisan laporan.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan perencanaan kinerja, yaitu visi, misi, tujuan, sasaran dan definisi operasional

indikator kinerja kegiatan serta perjanjian kinerja 2019.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan capaian kinerja 5 tahun terakhir, analisis keberhasilan/kegagalan pencapaian

indikator kinerja tahun 2019, sumber daya/realisasi anggaran dan analisa atas efisiensi

penggunaan sumber daya tahun 2019.

Bab IV Kesimpulan dan Tindak Lanjut

Menjelaskan kesimpulan atas kinerja tahun 2019 dan tindak lanjut tahun berikutnya.

Lampiran

4


BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh

semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan

pembangunan kesehatan, yaitu pada proses manajemen, pengambilan keputusan,

kepemerintahan, dan penerapan akuntabilitas. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan, pasal 168 menyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Informasi kesehatan

dimaksud dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. Informasi kesehatan

diartikan sebagai data kesehatan yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang

mengandung nilai dan makna yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalam

mendukung pembangunan kesehatan. Kemudian data dan informasi menjadi acuan dalam

proses manajemen, pengambilan keputusan, perencanaan, dan akuntabilitas.

Pusat Data dan Informasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang pengelolaan data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan-undangan. Tugas dan tantangan dalam pengelolaan data dan informasi terus

meningkat sejalan dengan kebutuhan akan data dan informasi.

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan salah satu komponen dalam sistem akuntabilitas

kinerja suatu instansi pemerintah yang cukup penting menjadi perhatian. Perencanaan

kinerja menetapkan sasaran kinerja instansi sehingga menjadi arah pelaksanaan program

dan kegiatan instansi. Perencanaan kinerja tingkat kementerian terdapat pada rencana

strategis kementerian yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk rencana aksi program di

tingkat Eselon I dan rencana aksi kegiatan di tingkat Eselon II.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015

tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 telah

5


direvisi pada 29 Agustus 2017 menjadi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/Menkes/422/2017. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah

Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi

masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung

dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia

Sehat dilaksanakan dengan tiga pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan

kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara

Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/ meningkatkan akses

pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Ciri Program

Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga yaitu: 1) sasaran utama adalah keluarga; 2)

mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis

masyarakat (UKBM); 3) kunjungan keluarga dilakukan petugas puskesmas secara aktif

untuk peningkatan outreach dan total coverage; dan 4) pendekatan siklus kehidupan atau

life cycle approach. Kondisi kesehatan keluarga dan permasalahannya akan dicatat pada

Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga), yang akan menjadi acuan dalam melakukan evaluasi

dan intervensi lanjut.

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan ditetapkan berdasarkan potensi

dan permasalahan pembangunan kesehatan. Angka Kematian Ibu dan Bayi masih tinggi;

beban ganda dalam pengendalian penyakit yaitu penyakit menular masih tinggi

prevalensinya, sementara penyakit tidak menular bertambah penderitanya; belum

maksimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

ketersediaan obat dan vaksin belum terdistribusi merata antar-provinsi; persebaran tenaga

kesehatan yang tidak merata; berbagai riset kesehatan yang menyediakan informasi;

anggaran kesehatan (APBN maupun APBD) belum sesuai amanat Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2009 walaupun kecenderungannya meningkat; serta manajemen, regulasi dan

sistem informasi kesehatan masih perlu dibenahi.

Pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan sudah cukup luas, diantaranya

perencanaan kesehatan melalui e-planning, e-budgeting dan e-monev. Namun masih

kurang tersedianya data dan informasi yang memadai, sesuai kebutuhan dan tepat waktu

untuk perencanaan kesehatan. Untuk itu disusun peta jalan (roadmap) Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) tahun 2015-2019 dalam rangka upaya pengembangan dan penguatan SIK

nasional agar terwujud sistem informasi kesehatan yang ideal. Visi SIK tahun 2015-2019

6


yaitu “mencapai sistem informasi kesehatan terintegrasi yang handal, yang mampu

memberikan dukungan secara adekuat bagi manajemen pembangunan kesehatan”.

Diharapkan visi SIK mendukung visi dan misi Presiden Republik Indonesia, yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-

royong” dan 7 misi pembangunan, (1) terwujudnya keamanan nasional yang mampu

menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

(2) mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hukum; (3) mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim; (4) mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera; (5) mewujudkan bangsa yang berdaya saing; (6) mewujudkan Indonesia menjadi

negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional; serta (7)

mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden Republik Indonesia, Kementerian

Kesehatan menetapkan 12 sasaran strategis. Terkait dengan tugas Pusat Data dan

Informasi, terdapat pada sasaran ke-6 dan ke-12, yaitu meningkatnya sinergitas antar

Kementerian/Lembaga dan meningkatnya sistem informasi kesehatan integrasi.

Guna mendukung visi dan misi Presiden Republik Indonesia, dan untuk mencapai visi

SIK, ditetapkan misi SIK tahun 2015-2019, sebagai berikut:

a. Memperkuat sumber daya SIK yang meliputi kebijakan, regulasi, standarisasi,

koordinasi, perencanaan, pendanaan sumber daya manusia, infrastruktur dan

kelembagaan.

b. Mengembangkan indikator kesehatan yang dapat menggambarkan upaya dan capaian

pembangunan kesehatan masyarakat.

c. Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku

kepentingan.

d. Meningkatkan kualitas manajemen data kesehatan yang meliputi pengumpulan,

pengolahan, dan analisis data serta diseminasi informasi.

e. Meningkatkan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi untuk meningkatkan

manajemen dan pelayanan berbasis bukti.

Sasaran dan indikator kinerja kegiatan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan

Tahun 2015-2019 terdapat pada Tabel 2.1, sedangkan definisi operasional terdapat pada

Tabel 2.2.

7


Tabel 2.1 Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Kegiatan

Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya pengelolaan data dan informasi kesehatan

1. Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

154 206 308 412 463

2. Jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan

51 103 154 206 257

3. Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat

-- -- 64 514 514

Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/ Lembaga

4. Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM

-- -- 310 386 494

Sumber: Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

8


Tabel 2.2 Definisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan

Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja Definisi Operasional

1. Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

- Kabupaten/kota dinyatakan melapor secara lengkap jika mengirimkan data kesehatan prioritas periode bulanan dengan keterisian variabel sekurang-kurangnya 80%

- Kabupaten/kota melaporkan data kesehatan prioritas melalui aplikasi Komunikasi Data

- Periode pelaporan bulanan 2. Jumlah kabupaten/kota dengan

jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan

- Kabupaten/kota dinyatakan tersedia jaringan komunikasi data dan melaksanakan e-kesehatan jika di wilayah kabupaten/kota terdapat puskesmas yang melaksanakan sistem informasi puskesmas dan melaporkan datanya secara online ke dinas kesehatan kabupaten/kota

- Periode laporan tahunan melalui pendataan 3. Jumlah kabupaten/kota yang

melaksanakan pemetaan keluarga sehat

- Kabupaten/kota dinyatakan melaksanakan pemetaan keluarga sehat jika terdapat data keluarga sehat di wilayah kabupaten/kota

- Data keluarga sehat dipantau melalui aplikasi Keluarga Sehat

4. Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM

- Provinsi dan kabupaten/kota dinyatakan melaporkan capaian SPM jika mengirimkan capaian SPM dengan keterisian variabel sekurang-kurangnya 70%

- Provinsi dan kabupaten/kota melaporkan capaian SPM melalui aplikasi Komunikasi Data

- Periode pelaporan triwulan - Provinsi akan disertakan menjadi target setelah SPM

provinsi ditetapkanSumber: Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

B. Perjanjian Kinerja 2019

Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan

kesehatan telah ditetapkan target-target sasaran indikator kinerja yang tertuang di dalam

Perjanjian Kinerja tahun 2019. Perjanjian kinerja berisi tekad dalam rencana kinerja tahunan

yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/

tanggungjawab kinerja dengan pihak yang memberikannya dan mempertanggungjawabkan

atas keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target kinerja. Perjanjian Kinerja (PK)

Pusat Data dan Informasi tahun 2019 yang ditandatangani 31 Desember 2018 mengalami

perubahan menyesuaikan dengan perubahan DIPA, dan PK revisi ditandatangani tanggal

23 November 2019, dapat dilihat pada lampiran.

9


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja (5 tahun terakhir)

Capaian kinerja merupakan hasil pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan

dengan membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan kinerja yang diharapkan.

Indikator dan pengumpulan serta perangkuman data kinerja merupakan hal yang penting

dalam pengukuran kinerja. Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan yang

menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan.

Pengumpulan dan perangkuman data kinerja memperhatikan indikator kinerja yang

ditetapkan, frekuensi, pengumpulan data, penanggung jawab, mekanisme perhitungan dan

media yang digunakan.

Capaian kinerja memberikan gambaran keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran dan berdasarkan data capaian dan kondisi terakhir yang

diperoleh, selanjutnya menjadi dasar perencanaan kegiatan ke depan sehingga dapat lebih

berhasil guna dan berdaya guna. Indikator kinerja kegiatan (IKK) tahun 2015-2019 yaitu : (1)

jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas; (2) jumlah

kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan; (3)

jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat; dan (4) jumlah

provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM. Gambar 3.1, 3.2,

3.3 dan 3.4 memperlihatkan target dan realisasi indikator kinerja tahun 2015 hingga 2019.

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Indikator Kinerja Kegiatan 1 Indikator Kinerja Kegiatan 2

154206

308

412463

317361

266

359413

0

100

200

300

400

500

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

51103

154

206

257

54

108

187212

258

0

50

100

150

200

250

300

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

10


Realisasi IKK 1 tahun 2015 dan 2016 mencapai target (206% dan 175,77%)

sedangkan tahun 2017, 2018 dan 2019 tidak mencapai target (86,36%; 87,14% dan

89,20%). Terlihat capaian IKK 1 terus menurun. Capaian IKK 2 tahun 2017 melebihi target

(121,43%), lebih tinggi dari capaian tahun 2016 (105,05%) dan tahun 2015 (105,20%).

Capaian tahun 2018 mencapai target (102,09%), begitupula tahun 2019 mencapai target

(100,39%).

Gambar 3.3 Gambar 3.4 Indikator Kinerja Kegiatan 3 Indikator Kinerja Kegiatan 4

Capaian IKK 3 tahun 2017 sebesar 479,69%, tahun 2018 sebesar 93,19% dan tahun

2019 sebesar 97,67%. Target tahun 2018 dan 2019 tidak tercapai. Capaian IKK 4 tahun

2017 sebesar 141,29%, tahun 2018 sebesar 110,11% dan tahun 2019 sebesar 92,71%.

Target tahun 2019 tidak tercapai. Selengkapnya capaian indikator kinerja kegiatan Pusat

Data dan Informasi tahun 2015-2019 terdapat pada Tabel 3.1.

0 064

514 514

0 0

307

479 502

0

100

200

300

400

500

600

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

Belum menjadi indikator

0 0

310386

494

0 0

438 425 458

0

100

200

300

400

500

600

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

Belum menjadi indikator

10


Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015-2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

1 Persentase kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

30% 61,70% 206% 40% 70,31% 175,77% -- -- -- -- -- -- -- -- --

2 Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk pelaksanaan e-kesehatan

10% 10,52% 105,20% 20% 21,02% 105,05% -- -- -- -- -- -- -- -- --

3 Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

154 317 206% 206 361 175,77% 308 266 86,36% 412 359 87,14% 463 413 89,20%

4 Jumlah kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan

51 54 105,20% 103 108 105,05% 154 187 121,43% 206 212 102,90% 257 258 100,39%

5 Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pemetaan keluarga sehat

-- -- -- -- -- -- 64 307 479,69% 514 479 93,19% 514 502 97,67%

6 Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM

-- -- -- -- -- -- 310 438 141,29% 386 425 110,10% 494 458 92,71%

Tahun 2019No

Tahun 2018Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Indikator Kinerja

11


B. Analisis Capaian Kinerja 2019

Hasil pengukuran dan analisis pencapaian kinerja Pusat Data dan Informasi selama tahun

2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kabupaten/Kota yang Melaporkan Data Kesehatan Prioritas

a. Definisi Operasional Indikator

Merujuk Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/422/2017 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, indikator ini yaitu jumlah

kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas. Definisi operasional indikator

ini yaitu kabupaten/kota dinyatakan melapor secara lengkap jika mengirimkan data

kesehatan prioritas periode bulanan dengan keterisian variabel sekurang-kurangnya

80%, melalui aplikasi Komunikasi Data. Target pada tahun 2019 yaitu 463

kabupaten/kota melaporkan data kesehatan prioritas.

Data kesehatan prioritas adalah sekumpulan data kesehatan yang menjadi prioritas

kebutuhan informasi bidang kesehatan berdasarkan kriteria tertentu serta sesuai indikator

strategis nasional dan global bidang kesehatan. Data kesehatan prioritas terdiri atas

sejumlah elemen data yang dikelompokkan menjadi data derajat kesehatan, upaya

kesehatan, sumber daya kesehatan, determinan kesehatan atau terkait lainnya. Data

kesehatan prioritas dilaporkan melalui Aplikasi Komunikasi Data. Merujuk pada Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan komunikasi data

dalam sistem informasi kesehatan terintegrasi, data kesehatan prioritas merupakan

muatan data dalam penyelenggaraan Komunikasi Data.

Aplikasi Komunikasi Data adalah suatu aplikasi sistem informasi kesehatan yang

digunakan untuk pertukaran data dalam rangka konsolidasi/integrasi data kesehatan

prioritas yang dikirimkan dari dinas kesehatan kabupaten/kota dan/atau dinas kesehatan

provinsi dalam rangka penyelenggaraan sistem informasi kesehatan terintegrasi. Aplikasi

ini dapat diakses di www.komdat.kemkes.go.id dan tampilan muka seperti terlihat pada

Gambar 3.5.

12


Gambar 3.5 Tampilan Muka Aplikasi Komunikasi Data

Sumber : www.komdat.kemkes.go.id

Pelaporan data kesehatan prioritas yang diisikan pada aplikasi Komunikasi Data

memiliki batas waktu untuk pengiriman dari berbagai level pelapor. Untuk data dari

Puskesmas disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota pada tanggal 5 setiap

bulannya. Untuk pelaporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota ke provinsi maksimal

disampaikan pada tanggal 10 setiap bulan untuk dilakukan verifikasi oleh dinas

kesehatan provinsi. Data yang telah diverifikasi akan disampaikan ke Pusat pada tanggal

15 setiap bulannya untuk diverifikasi pada aplikasi Komunikasi Data. Tahun 2019 variabel

data bulanan pada Aplikasi Komunikasi Data berjumlah 34 variabel, terdiri atas data

kesehatan ibu dan anak, data gizi, data imunisasi dan data beberapa penyakit. Gambar

3.2 menampilkan absensi keterisian data/variabel dan Gambar 3.6 memperlihatkan salah

satu laporan data bulanan.

13


Gambar 3.6 Tampilan Absensi Keterisian Data/Variabel Bulanan

pada Aplikasi Komunikasi Data


Gambar 3.7 Tampilan Laporan Data Bulanan pada Aplikasi Komunikasi Data


14


b. Analisis Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Indikator

Indikator ini bergantung dengan kepatuhan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam

penyampaikan data kesehatan dan kehandalan aplikasi. Adapun upaya yang telah

dilakukan untuk mendukung peningkatan data kesehatan prioritas:

1. mereviu dan merevisi indikator/variabel data kesehatan prioritas;

2. memfasilitasi pendanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi melalui dana

dekonsentrasi provinsi, menu kegiatan sebagai berikut:

a. pertemuan pemutakhiran data kesehatan tingkat provinsi (dihadiri pengelola SIK

dinas kesehatan kabupaten/kota, pengelola program dinas kesehatan provinsi);

b. honorarium pengelola SIK dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota;

c. bimbingan teknis/pendampingan SIK pengelola SIK dinas kesehatan provinsi ke

dinas kesehatan kabupaten/kota;

d. konsultasi petugas SIK dinas kesehatan provinsi ke pusat.

3. membentuk tim pemantauan SIK/data tingkat pusat yang rutin melakukan

pemantauan serta berkomunikasi dengan pengelola data di dinas kesehatan

provinsi;

4. memberikan umpan balik keterisian dan analisis data ke dinas kesehatan provinsi;

5. pendampingan pengisian data kesehatan prioritas melalui pelatihan dan atau

pertemuan;

6. pemeliharaan dan pengelolaan akun Aplikasi Komunikasi Data;

7. menjaga keamanan informasi data dengan sertifikasi ISO 27001:2013; serta

8. menyediakan jaringan komunikasi data melalui Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk

dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas.

Kondisi Capaian Indikator

Pada tahun 2019 target jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan

prioritas ditetapkan sebesar 463 kabupaten/kota atau 90% dari 514 kabupaten/kota.

Kabupaten/kota yang dikategorikan melapor apabila kabupaten/kota tersebut

mengirimkan laporan data prioritas kesehatan minimal 80% variabel data bulanan.

Realisasi indikator ini yaitu 413 kabupaten/kota atau 89,20%. Angka ini tidak mencapai

target yang telah ditetapkan. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2018, realisasi

tahun 2019 mengalami penurunan.

Angka capaian akhir tahun 2019 tiap kabupaten/kota didapatkan dengan cara

menghitung jumlah variabel bulanan bulan Desember 2018 sampai dengan November

15


2019 yang terisi pada aplikasi Komunikasi Data dibagi dengan jumlah variabel bulanan

selama satu tahun dikali 100%. Gambar 3.8 memperlihatkan angka capaian per bulan.

Gambar 3.8 Capaian Indikator Jumlah Kabupaten Kota yang Melaporkan

Data Kesehatan Prioritas Tahun 2019

Sumber: Pusat Data dan Informasi, 2020

Analisis Kegagalan Capaian Indikator

Kendala/hambatan yang dihadapi sehingga pencapaian indikator tidak sesuai target

yaitu:

1. perubahan struktur organisasi di dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota

menyebabkan perubahan personil pengelola data (Permenkes Nomor 49 tahun 2016

tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kabupaten/Kota);

2. mutasi pegawai yang sangat cepat tanpa adanya kaderisasi yang memadai;

3. kurangnya SDM pengelola data dan beban pengumpulan data yang banyak;

4. masih perlu ditingkatkan kapasitas tenaga pengolah data/pengelola SIK di daerah;

5. data dari Puskesmas setiap bulannya sering terlambat untuk disampaikan ke dinas

kesehatan kabupaten/kota.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

capaian

target : 463 kab/kota

16


Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan, diantaranya (1) menjalin komunikasi

intensif dengan pengelola SIK di tingkat provinsi melalui group komunikasi (whatsapp);

(2) memberikan umpan balik (feedback) terhadap data kesehatan prioritas yang telah

dilaporkan.

2. Kabupaten/Kota dengan Jaringan Komunikasi Data untuk Pelaksanaan e-

Kesehatan




kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan.

Definisi operasional indikator yaitu kabupaten/kota dinyatakan tersedia jaringan

komunikasi data dan melaksanakan e-kesehatan jika di wilayah kabupaten/kota terdapat

Puskesmas yang melaksanakan sistem informasi Puskesmas dan melaporkan datanya

secara online ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Target pada tahun 2019 yaitu 257

kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan.

Jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan adalah jaringan

komputer WAN dalam lingkup ekosistem kesehatan yang digunakan sebagai media

koneksi pertukaran data pada penyelenggaraan sistem elektronik kesehatan seperti

aplikasi sistem informasi Puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit (RS),

pembelajaran kesehatan jarak jauh, telemedicine, telediagnostik, teleradiologi, dan

sebagainya. Bentuk fisik jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-Kesehatan yaitu

jaringan internet atau jaringan intranet (VPN) untuk menyambungkan kantor dinas

kesehatan provinsi/kabupaten/kota, Puskesmas, RS, atau lainnya.

Salah satu model pelaksanaan e-kesehatan di puskesmas yang dikembangkan

Kementerian Kesehatan melalui Pusat Data dan Informasi yaitu Aplikasi SIKDAGenerik.

Aplikasi SIKDAGenerik versi 1.4 terus dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan

program. Aplikasi ini terintegrasi dengan p-Care BPJS Kesehatan, ditjen kependudukan

dan catatan sipil untuk data NIK dan sistem informasi SDM kesehatan (SI SDMK).

Aplikasi ini mencatat semua pelayanan kesehatan dalam gedung puskesmas, mulai dari

pendaftaran, pelayanan kesehatan poli umum, poli gigi, poli KIA, transaksi obat/apotek

hingga pembayaran, maupun data ketenagaan dan sumber daya puskesmas. Laporan

yang dapat dihasilkan diantaranya laporan harian berupa jumlah kunjungan, laporan

bulanan 5 diagnosa terbanyak, laporan 5 kunjungan poli terbanyak. Dinas kesehatan

kabupaten/kota memantau secara online data dari puskemas yang menggunakan

17


aplikasi SIKDA Generik. Tampilan muka Aplikasi SIKDAGenerik akses puskesmas

terlihat pada Gambar 3.9, sedangkan tampilan akses dinas kesehatan kabupaten/kota

terlihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.9 Tampilan Muka Aplikasi SIKDAGenerik Akses Puskesmas

Sumber: www.e-sikda.kemkes.go.id

Gambar 3.10 Tampilan Muka Aplikasi SIKDAGenerik

Akses Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Sumber: www.e-sikda.kemkes.go.id

18



Indikator ini bergantung dengan komitmen dinas kesehatan kabupaten/kota dan

puskesmas dalam implementasi sistem informasi dalam pencatatan dan pelaporan

kegiatan serta kehandalan aplikasi. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka

pencapaian target indikator ini, yaitu:

1. sosialisasi, pelatihan dan pendampingan SIKDA Generik bagi daerah yang akan dan

telah mengembangkan aplikasi tersebut;

2. menyelenggarakan kegiatan orientasi/workshop sistem informasi puskesmas (SIP) /

SIKDA Generik menggunakan dana dekonsentrasi;

3. advokasi ke daerah untuk pembangunan infrastruktur SIK melalui Dana Alokasi

Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan dan pengadaan internet melalui DAK non fisik

bidang kesehatan;

4. berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam penyediaan

internet sampai ke puskesmas;

5. berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan dalam proses bridging dengan Aplikasi PCare

BPJS;

6. sewa jaringan (intranet, internet), operasional dan pemeliharaan jaringan sistem

informasi.


Target kabupaten/kota dengan jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-

kesehatan tahun 2019 ditetapkan sebesar 257 kabupaten/kota atau 50% dari 514

kabupaten/kota. Kabupaten/kota dikategorikan tersedia jaringan komunikasi data dan

melaksanakan e-kesehatan jika di wilayah kabupaten/kota terdapat puskesmas yang

melaksanakan sistem informasi puskesmas dan melaporkan datanya secara online ke

dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan hasil pendataan tahun 2019 terdapat 258

kabupaten/kota yang menerapkan aplikasi SIKDAGenerik di puskesmas. Angka ini

mencapai target yang telah ditetapkan (100,39%). Bila dibandingkan dengan capaian

tahun 2018, capaian tahun 2019 mengalami penurunan.

Analisis Keberhasilan Capaian Indikator

Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh beberapa hal, yaitu:

19


1. Kebijakan pusat dan daerah yang mendukung penyelenggaraan SIK, terutama

penataan data transaksi di fasyankes, yaitu puskesmas.

2. Dimanfaatkannya Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang kesehatan untuk

pengadaan perangkat komputer di puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota

dan DAK non fisik bidang kesehatan untuk pengadaan internet.

3. Tingginya komitmen daerah dalam penerapan sistem elektronik di pelayanan

kesehatan.

Namun demikian, masih ditemui kendala/hambatan yang dihadapi sehingga pencapaian

indikator tidak sesuai target yaitu:

1. Keterbatasan jumlah dan kapasitas tenaga pengelola teknologi informasi di daerah

khususnya di puskesmas, juga sering terjadi rotasi petugas yang sudah dilatih

sebelumnya.

2. Masih terbatasnya anggaran di daerah dalam penyediaan infrastruktur SIK dan belum

menjadi prioritas dalam pengajuan anggaran DAK fisik dan non fisik.

3. Jaringan internet di puskesmas yang belum stabil (bandwith kecil) atau belum

terjangkau internet.

4. Cukup pesat pengembangan aplikasi/sistem informasi lain di daerah, mengingat tidak

ada keharusan penggunan Aplikasi SIKDAGenerik.

5. Kesulitan koordinasi antara dinas kesehatan dengan BPJS wilayah yang

menyebabkan bridging dengan Aplikasi PCare BPJS terhambat.

Adapun solusi dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan, diantaranya:

1. Melakukan advokasi melalui berbagai pertemuan kepada Pemerintah Daerah agar

menyediakan anggaran SIK, khususnya dalam penyediaan infrastruktur SIK.

2. Mengupayakan fasilitasi dana hibah untuk penyediaan perangkat atau infrastruktur

SIK.

3. Terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam penyediaan internet sampai ke puskesmas.

3. Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemetaan Keluarga Sehat

a. Definsi Operasional Indikator



20


kabupaten/kota yang Melaksanakan Pemetaan Keluarga Sehat. Definisi operasional

indikator ini yaitu kabupaten/kota dinyatakan melaksanakan pemetaan keluarga sehat

jika terdapat data keluarga sehat di wilayah kabupaten/kota dan data keluarga sehat

dipantau melalui aplikasi Keluarga Sehat. Target pada tahun 2019 yaitu 514

kabupaten/kota melaksanakan pemetaan keluarga sehat.

Dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,

salah satu upaya yaitu pendataan keluarga, dimana datanya dimaksimalkan diinput

melalui Aplikasi Keluarga Sehat. Aplikasi Keluarga Sehat merupakan bentuk dukungan

teknologi informasi terhadap proses pengambilan data lapangan, pengolahan dan

analisis data, penyajian data agregat Indeks Keluarga Sehat (IKS), dengan

memanfaatkan akses Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga dari

Dukcapil, serta membuat Nomor Register Rumah Tangga untuk kepentingan pendataan

kesehatan keluarga di lapangan.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga menetapkan

12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga, yaitu (1)

keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); (2) ibu melakukan persalinan di

fasilitas kesehatan; (3) bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; (4) bayi mendapat Air

Susu Ibu (ASI) eksklusif; (5) balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; (6) penderita

tuberkulosis paru mendapat pengobatan sesuai standard; (7) penderita hipertensi

melakukan pengobatan secara teratur; (8) penderita gangguan jiwa mendapat

pengobatan secara teratur; (9) anggota keluarga tidak ada yang merokok; (10) keluarga

sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); (11) keluarga mempunyai

akses sarana air bersih; dan (12) keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban

sehat. Informasi mengenai Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

terdapat pada www.kemkes.go.id dan www.pispk.kemkes.go.id seperti terlihat pada

Gambar 3.11.

21


Gambar 3.11 Pojok Informasi Keluarga Sehat pada Website Kementerian Kesehatan

Sumber: www.kemkes.go.id


Indikator ini bergantung pada komitmen dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas

dalam melaksanakan pemetaan keluarga sehat dan kepatuhan mengisikan datanya ke

aplikasi KS, serta diperlukan kehandalan aplikasi. Adapun upaya dalam mendukung

pelaksanaan pendataan keluarga sehat, yaitu: (1) memfasilitasi kegiatan bimbingan

teknis implementasi aplikasi dan pengelolaan data keluarga sehat pengelola SIK dinas

kesehatan provinsi ke dinas kesehatan kabupaten/kota melalui dana dekonsentrasi

provinsi; (2) bersama Ditjen Yankes dan Badan PPSDMK melakukan pelatihan

pendataan dan penggunaan aplikasi keluarga sehat untuk dinas kesehatan provinsi,

dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas; (3) pemberian akses admin

puskesmas; (4) pendampingan penggunaan aplikasi dan pendataan keluarga sehat; (5)

pengembangan aplikasi dan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi keluarga

sehat; (6) feedback dan evaluasi pendataan; serta (7) analisis dan diseminasi hasil

pendataan keluarga sehat. Gambar 3.12 memperlihatkan tampilan website PIS-PK

www.pispk.kemkes.go.id.

22


Gambar 3.12 Website Informasi Program Keluarga Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Sumber: www.pispk.kemkes.go.id


Sampai dengan akhir Desember 2019 terdapat 45.333.841 keluarga yang telah

terdata kondisi kesehatannya. Sejumlah 502 kabupaten/kota yang telah mendata lebih

dari 1.000 keluarga pada tahun 2019. Angka ini belum mencapai target tahun 2019

dengan capaian sebesar 97,28%. Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian indikator ini

meningkat karena target di tahun 2018 sama dengan 2019.



yaitu:

1. Semua kabupaten/kota tercatat sudah melaksanakan pemetaan keluarga sehat

namun masih terdapat 12 kabupaten mendata kurang dari 1.000 keluarga.

2. Sembilan (9) kabupaten di Provinsi Papua (Tolikara, Yahukimo, Lanny Jaya, Supiori,

Nduga, Puncak Jaya, Deiyai, Intan Jaya dan Paniai; tiga (3) kabupaten di Provinsi

Papua Barat (Pegunungan Arfak, Maybrat dan Tambrauw), mengalami hambatan

dalam internet, rendahnya kapasitas SDM, kesulitan akses ke masyarakat, masalah

keamanan dan anggaran.

23


Solusi yang dilakukan untuk menjawab kendala yaitu:

1. melakukan pendampingan dan bimbingan teknis dalam penggunaan aplikasi dan

pemetaan keluarga sehat juga kepada tim Nusantara Sehat yang akan ditempatkan di

lokus-lokus;

2. melakukan advokasi dan sosialisasi dalam pemanfaatan DAK fisik dan DAK non fisik

bidang kesehatan untuk pengadaan infrastruktur dan jaringan teknologi informasi;

3. terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam

penyediaan internet sampai ke puskesmas;

4. advokasi kepada daerah manfaat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga melalui Satker Pembina Wilayah (Binwil);

5. melakukan pengembangan (update) Aplikasi Keluarga Sehat dan peningkatan

kapasitas server untuk aplikasi dan database agar dapat diakses oleh banyak

pengguna/user dan menampung banyak data;

6. membentuk tim pendampingan aplikasi berdasarkan provinsi.

4. Kabupaten/Kota yang Menyampaikan Laporan Capaian SPM



Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, indikator ini yaitu jumlah provinsi

dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM. Definisi operasional

indikator ini yaitu provinsi dan kabupaten/kota dinyatakan melapor capaian SPM jika

mengirimkan capaian SPM dengan keterisian variabel sekurang-kurangnya 70% dan

pemantauannya dilakukan melalui aplikasi Komunikasi Data. Provinsi akan disertakan

menjadi target setelah SPM provinsi ditetapkan. Target pada tahun 2019 yaitu 494

kabupaten/kota menyampaikan laporan capaian SPM. Provinsi tidak dihitung dalam

capaian karena SPM provinsi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun

2019 dilaksanakan tahun 2019, sedangkan yang menjadi capaian IKK ini yaitu data SPM

tahun 2018.

SPM bidang kesehatan tahun 2018 mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 43 tahun 2016 tentang SPM Bidang Kesehatan yang memuat 12 jenis pelayanan

dasar yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu pelayanan kesehatan

untuk ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, anak pada usia pendidikan dasar,

penduduk usia 15-59 tahun, penduduk diatas usia 60 tahun, penderita hipertensi,

penderita diabetes mellitus, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), orang dengan TB dan

24


orang berisiko terinfeksi HIV. Gambar 3.13 memperlihatkan salah satu tampilan laporan

capaian SPM kabupaten/kota.

Gambar 3.13 Tampilan salah Satu Laporan Capaian SPM Kabupaten/Kota

pada Aplikasi Komunikasi Data



Sama halnya dengan tiga IKK sebelumnya, indikator ini bergantung pada

komitmen dinas kesehatan kabupaten/kota dalam mengisikan melaksanakan 12 layanan

dasar dan kepatuhan mengisikan datanya ke aplikasi Komunikasi Data, serta diperlukan

kehandalan aplikasi. Adapun upaya yang telah dilakukan untuk mendukung indikator

yaitu:

1. membentuk tim pemantauan SIK/data tingkat pusat yang rutin melakukan pemantauan

serta berkomunikasi dengan pengelola data di dinas kesehatan provinsi;

2. memberikan umpan balik keterisian data ke dinas kesehatan provinsi;

3. pendampingan pengisian data SPM melalui pelatihan dan atau pertemuan;

4. update Aplikasi Komunikasi Data; serta

5. menjaga keamanan informasi data dengan sertifikasi ISO 27001:2013.

25



Sampai dengan November 2019 terdapat 458 kabupaten/kota yang menyampaikan

laporan capaian SPM tahun 2018. Angka ini tidak mencapai target tahun 2019 dengan

capaian sebesar 92,71%. Capaian ini menurun dibandingkan dengan tahun 2018. Saat

menentukan target tahun 2019 (494 provinsi/kabupaten/kota) sudah memperkirakan

provinsi mempunyai SPM provinsi, 34 provinsi dan 460 kabupaten/kota diharapkan

melaporkan capaian SPM pada tahun 2019 namun di tahun pelaksanaan ternyata belum

ditetapkan SPM untuk provinsi.



yaitu:

1. mutasi pegawai yang sangat cepat tanpa adanya kaderisasi yang memadai;

2. kurangnya SDM pengelola data dan beban pengumpulan data yang banyak;

3. masih perlu ditingkatkan kapasitas tenaga pengolah data/pengelola SIK di daerah;

4. data dari Puskesmas setiap bulannya sering terlambat untuk disampaikan ke dinas

kesehatan kabupaten/kota.

Solusi yang dilakukan untuk menjawab kendala yaitu:

1. menjalin komunikasi dan diskusi aktif dengan pengelola SIK di tingkat provinsi

melalui group komunikasi (whatsapp)

2. memberikan umpan balik (feedback) terhadap data SPM yang telah dilaporkan.

26


Selain capaian indikator, kegiatan pengelolaan data dan informasi kesehatan yang

berhasil dicapai pada tahun 2019, yaitu:

1. Mempertahankan Sertifikasi ISO

27001:2013 Sistem Manajemen

Keamanan Sistem Informasi,

dimana di tahun 2019 merupakan

tahun ke-7 pelaksanaan

Implementasi ISO 27001:2013

2. Juara II Kompetisi Terbitan Berkala

Katerori Bulletin Tahun 2019,

INFODATIN Edisi Oktober 2018, judul

Kesehatan Keluarga Nasional

3. Kementerian Kesehatan meraih dua penghargaan TOP IT & TELCO 2 tahun

berturut-turut tahun 2018 dan 2019 dari Majalah It Works.

27


Kementerian Kesehatan RI sebagai TOP IT Implementation on Ministry 2018-2019

Kementerian Kesehatan RI sebagai TOP Digital Transformation Readiness

2018-2019

4.

Peluncuran Aplikasi Satu Data Kesehatan dan penerapan Tanda Tangan Digital

(tanda tangan elektronik yang tersertifikasi) dalam aplikasi layanan perkantoran (e-

28


5.

6.

7.

8.

Office), Aplikasi SILK Jabfung, Aplikasi Electronic Filling System (EFS) Android dan

Aplikasi e-Regalkes.

Telah diterbitkan regulasi tentang Sistem Informasi Puskesmas (Permenkes Nomor

31 tahun 2019) yang merupakan acuan atau standar dalam melaksanakan sistem

informasi di puskesmas yang merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan

kabupaten/kota; juga diterbitkan Kepmenkes nomor HK.01.07/Menkes/2/2020

tentang Data Pusat Kesehatan Masyarakat per akhir Juni tahun 2019.

Telah dilaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan Deputi Direksi Bidang Strategi,

Perencanaan, dan Keamanan Teknologi Informasi BPJS Kesehatan untuk integrasi

sistem informasi pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan

kesehatan yang bertujuan untuk mengefektifkan fungsi dan peran para pihak

dengan mengintegrasikan sistem informasi terkait pelayanan kesehatan dalam

rangka pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan.

Telah dilaksanakan pembinaan penyusunan website melalui workshop dan

pelaksanaan e-Aspirasi (Anugerah Situs Inspirasi Sehat Indonesia) ke 6 yang

menilai website di lingkungan Kementerian Kesehatan dan ke 4 yang menilai

website kesehatan provinsi.

Telah dihasilkan berbagai analisis dan penyajian data kesehatan diantaranya Profil

Kesehatan Indonesia tahun 2018; Info Datin; Bulletin dan Infrografis Kesehatan.

C. Sumber Daya/Realisasi Anggaran

Dalam mencapai kinerjanya, Pusat Data dan Informasi menggunakan Sumber Daya

Manusia, Sumber Daya Anggaran serta Sumber Daya Sarana dan Prasarana.

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah SDM di Pusat Data dan Informasi per 31 Desember 2019 berjumlah 85

orang, terdiri atas 71 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 14 orang pegawai honorer.

Distribusi ASN Pusat Data dan Informasi menurut golongan kepangkatan sebagian besar

berada pada golongan III sejumlah 55 orang (77,46%), golongan IV sejumlah 14 orang

(19,72%) dan golongan II sejumlah 2 orang (2,82%). Distribusi ASN menurut jenis

jabatan, yaitu sebagian besar atau 41 orang menduduki jabatan fungsional umum, 14

orang menduduki jabatan struktural dan 16 orang menduduki jabatan fungsional tertentu

(7 orang statistisi, 8 orang pranata komputer dan 1 orang analis kepegawaian). Tahun

2019 jumlah pegawai yang menjabat fungsional tertentu meningkat dengan dilaksanakan

inpassing. Lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3.

29


Tabel 3.2 Distribusi ASN Pusat Data dan Informasi

Menurut Golongan Kepangkatan Tahun 2019

No Golongan Kepangkatan Jumlah Persentase

1 Golongan I 0 0

2. Golongan II 2 2,82

3. Golongan III 55 77,46

4. Golongan IV 14 19,72

Jumlah 71 100

Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdatin, 2020

Tabel 3.3

Distribusi ASN Pusat Data dan Informasi Menurut Jenis JabatanTahun 2019

No Jenis Jabatan Jumlah Persentase

1 Struktural 14 19,72

2. Fungsional Tertentu 16 57,75

3. Fungsional Umum 41 22,54

Jumlah 71 100


Menurut tingkat pendidikan, 36,62% ASN berpendidikan Diploma IV hingga sarjana

strata-1; 44,71% sarjana strata-2, 7,04% berpendidikan SLTA dan 2,82% berpendidikan

Diploma III. Jenis kemampuan/bidang keahlian pegawai Pusat Data dan Informasi

didominasi keahlian statistik, manajemen informatika dan sistem informasi, teknik

informatika dan teknik komputer, informatika kesehatan, ilmu komputer dan epidemiologi.

Kondisi ini sejalan dengan kebutuhan sumber daya manusia SIK. Gambar 3.14

memperlihatkan distribusi pegawai menurut tingkat pendidikan.

30


Gambar 3.14 Distribusi ASN Pusat Data dan Informasi Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2019


Selain ASN, Pusat Data dan Informasi juga memiliki tenaga honorer sebanyak 14 orang

yang terdiri dari 13 orang pramubakti dan 1 orang pengemudi, dengan distribusi tingkat

pendidikan 8 orang Diploma III, 2 orang sarjana strata-1dan 4 orang SLTA.

SDM di Pusat Data dan Informasi cukup dapat diandalkan dan memadai namun

masih perlu peningkatan kualitas melalui pelatihan-pelatihan dan diarahkan menjadi

jabatan fungsional tertentu, sehingga diharapkan akan lebih berdaya guna.

2. Sumber Daya Anggaran

Dalam melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan, alokasi anggaran yang dimiliki Pusat Data dan

Informasi pada awal tahun 2019 sejumlah Rp. 72.759.095.000,- (APBN). Selama tahun

2019 terdapat penambahan dana APBN sebesar Rp. 20.000.000.000,-; dan penambahan

dana hibah WHO sebesar Rp. 611.764.000,- sehingga total anggaran akhir tahun 2019

sebesar Rp. 93.370.859.000,- Kegiatan pengelolaan data dan informasi kesehatan juga

didukung dengan dana dekonsentrasi sebesar Rp. 15.552.163.000,-

53%37%

3%7% Pasca Sarjana (S2)

Diploma IV danSarjana (S1)

Diploma III

SLTA

31


Gambar 3.15 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran

Tahun 2019

Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdatin, & Monev DJA 2020

Realisasi penggunaan anggaran seluruh sumber anggaran tahun 2019 sebesar Rp.

105.256.248.587,- atau sebesar 96,63%. Perbandingan jumlah alokasi dan realisasi

anggaran tahun 2019 menurut sumber dana dapat dilihat pada Gambar 3.15. Realisasi

penggunaan dana dekonsentrasi tahun 2019 sebesar Rp. 14.402.593.863 atau sebesar

92,61%. Pada Gambar 3.16 memperlihatkan penggunaan dana dekonsentrasi oleh 34

provinsi per 31 Desember 2019. Sejumlah 24 provinsi menggunakan dana lebih dari

90%, selebihnya menggunakan dana kurang dari 90%, yaitu Provinsi Papua, Bangka

Belitung, Kalimantan Timur, Maluku, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, DI.

Yogyakarta, Papua Barat, Maluku Utara dan Banten.

32


Gambar 3.16 Persentase Penggunaan Dana Dekonsentrasi

Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan Menurut Provinsi Tahun Anggaran 2019

Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdatin, & Aplikasi SERAP, 2020

3. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Pusat Data dan

Informasi sampai dengan 30 Juni 2019 bernilai Rp. 51.709.440.845,-. Rincian sumber

daya sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel 3.4.

56,1875,0875,61

81,4186,4987,2587,4187,4289,1789,18

94,7994,8195,0495,0695,3295,8696,2796,3996,7696,7896,9597,0897,2297,3197,5597,9498,2698,3698,5898,6798,7799,0699,1099,77

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105

BANTENMALUKU UTARAPAPUA BARAT

D.I. YOGYAKARTAKALIMANTAN TENGAH

SUMATERA UTARAMALUKU

KALIMANTAN TIMURBANGKA BELITUNG

PAPUABALI

SUMATERA SELATANKEPULAUAN RIAU

NUSA TENGGARA BARATNANGGROE ACEH DARUSSALAM

SUMATERA BARATKALIMANTAN BARAT

RIAUKALIMANTAN SELATAN

JAWA TIMURKALIMANTAN UTARA

DKI JAKARTAJAWA TENGAH

SULAWESI UTARASULAWESI BARAT

SULAWESI TENGGARASULAWESI TENGAHSULAWESI SELATAN

JAMBIBENGKULU

JAWA BARATGORONTALO

NUSA TENGGARA TIMURLAMPUNG

33


Tabel 3.4 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Pusat Data dan Informasi Tahun 2019

No Uraian Kuantitas Nilai

1 Barang konsumsi Rp. 367.820.816,-

2. Peralatan dan Mesin Rp. 79.576.164.457,-

3. Aset Tetap Lainnya 2 buah Rp. -

4. Aset Tak Berwujud (software) 1.113 buah Rp. 25.860.534.001,-

5. Aset Tetap yang Tidak Digunakan 3.428 buah Rp. 17.175.983.868,-

6. Aset Tak Berwujud yang Tidak

Digunakan

1.743 buah Rp. 8.684.410.180,-

7. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan

Mesin

(-) Rp. 49.913.725.047,-

8. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang

Tidak Digunakan

(-) Rp. 10.377.461.901,-

9. Akumulasi Amortisasi Software (-) Rp. 10.979.875.349,-

10. Akumulasi Amortisasi Aset Tak

Berwujud yang Tidak Digunakan

(-) Rp. 8.694.410.180,-

Total Rp. 51.709.440.845,-

Sumber : Bagian Tata Usaha, Pusdatin, Tahun 2020

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Pusat Data dan

Informasi tahun 2019 cukup memadai dalam melaksanakan upaya pencapaian indikator

kinerja.

34


BAB IV

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

1. Sasaran kegiatan Pusat Data dan Informasi melalui indikator kinerja kegiatan yang

telah ditetapkan pada Perencanaan Kinerja 2019, target satu IKK tercapai

sedangkan tiga IKK lainnya tidak mencapai target.

2. APBN kegiatan Pusat Data dan Informasi di awal tahun 2019 sejumlah Rp.

72.759.095.000,- dan terdapat penambahan anggaran sebesar Rp.

20.000.000.000,-; dan penambahan dana hibah WHO sebesar Rp. 611.764.000,-

sehingga total anggaran akhir tahun 2019 sebesar Rp. 93.370.859.000,- dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 90.853.654.724,- (97,30%).

3. Upaya yang telah dilakukan dengan didukung sumber daya, indikator kinerja

kegiatan belum mampu mencapai target.

B. Tindak Lanjut

1. Capaian empat indikator kinerja kegiatan Pusat Data dan Informasi sangat

bergantung pada unit lain, dalam hal ini provinsi dan kabupaten/kota. Sehingga

memerlukan sinergi yang baik antara Pusat dengan Daerah.

2. Melakukan monitoring dan evaluasi serta koordinasi dengan Pengelola SIK di dinas

kesehatan provinsi dalam memaksimalkan upaya pencapaian indikator kinerja

kegiatan.

Diharapkan di tahun-tahun berikutnya prestasi yang telah diraih dapat terus

ditingkatkan dengan memanfaatkan secara optimal segala peluang dan sumber daya

yang ada dengan memperhatikan hambatan/kendala dan permasalahan yang

dihadapi selama ini serta ketentuan dan peraturan yang berlaku.

_______________

35


LAMPIRAN

a )

DCE

KEMENTERIANKESEHATANREPUBTIKINDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT DATA DAN INFORMASI

PERJAITJIAN KINERJA TAHUN 2019

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini.

NamaJabatan

NamaJabatan

Selanjutnya disebut pihak pertama

: Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes: Kepala Pusat Data dan Informasi

: drg. Oscar Primadi, MPH: Sekretaris Jenderal

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama beq'anji akan mervujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kineda jangkamenengah sepefti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjaditanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akanmelakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari peq'anjian dan mengambiltindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak kedua,

Jakarta, November 2019

Pihak Pertama,

scar Primadi, Dr. drh. Didik Budijanto, M.KesNIP. 19620420 198903 I 004NIP. 196 1 1020 198803 10 13

PERJANJIAN KINEzuA

Unit Organisasi Eselon IITahun

: Pusat Data dan Informasi: 2Ol9

KegiatanPengelolaan data dan infomasi kesehatan

AnggaranRp. 92.759.095.000,-

Jakarta, November 2Ol9

Sekretaris Jenderal Kepala Pusat Data dan Informasi

Primadi, Dr. drh. Didik Budijanto, M.KesNrP. 1 962 0420198903 1 004NrP. 196 1 1020 198803 10 13

No. Sasaran Indikator KinerJa Target(1) (21 (3) (41

1 Meningkatnyapengelolaan data daninformasi kesehatan

1. Jumlah Kabupaten/Kotayang melaporkan datakesehatan prioritas

2. Jumlah Kabupaten/Kotadengan jaringankomunikasi data untukpelaksanaan e-kesehatan

3. Jumlah Kabupaten/Kotayang melaksanakanpemetaan keluarga sehat

4. Jumlah Provinsi danKab/Kota yangmenyampaikan laporancapaian SPM

463

257

514

494

INDIKATOR KINERJA PUSDATIN TAHUN ANGGARAN 2019

NO INDIKATOR KONERJA TARGET 2019 CAPAIAN

1 Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

463 413

2 Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyampaikan laporan SPM

494 458

No Kabupaten/Kota JumlahVariabel %

1 KAB. SIMEULUE 408 1002 KAB. ACEH SINGKIL 408 1003 KAB. ACEH SELATAN 408 1004 KAB. ACEH TENGAH 408 1005 KAB. ACEH BARAT 408 1006 KAB. PIDIE 408 1007 KAB. BIREUEN 408 1008 KAB. ACEH UTARA 408 1009 KAB. ACEH TAMIANG 408 100

10 KAB. ACEH JAYA 408 10011 KAB. BENER MERIAH 408 10012 KAB. PIDIE JAYA 408 10013 KOTA LANGSA 408 10014 KOTA LHOKSUMAWE 408 10015 KOTA SUBULUSSALAM 408 10016 KAB. NIAS 408 10017 KAB. MANDAILING NATAL 408 10018 KAB. TAPANULI SELATAN 408 10019 KAB. TAPANULI TENGAH 408 10020 KAB. TAPANULI UTARA 408 10021 KAB. KARO 408 10022 KAB. DELI SERDANG 408 10023 KAB. LANGKAT 408 10024 KAB. NIAS SELATAN 408 10025 KAB. HUMBANG HASUNDUTAN 408 10026 KAB. SERDANG BEDAGAI 408 10027 KAB. NIAS UTARA 408 10028 KOTA TANJUNG BALAI 408 10029 KOTA PEMATANG SIANTAR 408 10030 KOTA MEDAN 408 10031 KOTA PADANG SIDEMPUAN 408 10032 KOTA GUNUNG SITOLI 408 10033 KAB. PESISIR SELATAN 408 10034 KAB. SOLOK 408 10035 KAB. SIJUNJUNG 408 10036 KAB. TANAH DATAR 408 10037 KAB. PADANG PARIAMAN 408 10038 KAB. LIMA PULUH KOTO 408 10039 KAB. PASAMAN 408 10040 KAB. SOLOK SELATAN 408 10041 KAB. DHARMASRAYA 408 10042 KAB. PASAMAN BARAT 408 10043 KOTA PADANG 408 10044 KOTA SOLOK 408 100

DAFTARKABUPATEN/KOTAYANGMELAPORKANDATAKESEHATANPRIORITASDATABULANANSEKURANG‐KURANGNYA80%VARIABEL

TRIWULANIVTAHUN2019


45 KOTA SAWAH LUNTO 408 10046 KOTA BUKITTINGGI 408 10047 KOTA PAYAKUMBUH 408 10048 KOTA PARIAMAN 408 10049 KAB. KUANTAN SINGINGI 408 10050 KAB. INDRAGIRI HILIR 408 10051 KAB. KAMPAR 408 10052 KAB. BENGKALIS 408 10053 KAB. MERANTI 408 10054 KOTA PEKAN BARU 408 10055 KOTA D U M A I 408 10056 KAB. SAROLANGUN 408 10057 KAB. MUARO JAMBI 408 10058 KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR 408 10059 KAB. TANJUNG JABUNG BARAT 408 10060 KAB. BUNGO 408 10061 KOTA SUNGAI PENUH 408 10062 KAB. OGAN KOMERING ULU 408 10063 KAB. OGAN KOMERING ILIR 408 10064 KAB. MUSI BANYU ASIN 408 10065 KAB. OGAN ILIR 408 10066 KAB. EMPAT LAWANG 408 10067 KOTA PALEMBANG 408 10068 KOTA PRABUMULIH 408 10069 KOTA PAGAR ALAM 408 10070 KAB. REJANG LEBONG 408 10071 KAB. BENGKULU UTARA 408 10072 KAB. KAUR 408 10073 KAB. SELUMA 408 10074 KAB. KEPAHIANG 408 10075 KAB. LAMPUNG SELATAN 408 10076 KAB. LAMPUNG TIMUR 408 10077 KAB. MESUJI 408 10078 KAB. TULANG BAWANG BARAT 408 10079 KOTA BANDAR LAMPUNG 408 10080 KOTA METRO 408 10081 KAB. BELITUNG 408 10082 KAB. BANGKA BARAT 408 10083 KAB. BANGKA TENGAH 408 10084 KOTA PANGKAL PINANG 408 10085 KAB. KARIMUN 408 10086 KAB. LINGGA 408 10087 KOTA B A T A M 408 10088 KOTA TANJUNG PINANG 408 10089 KAB. KEPULAUAN SERIBU 408 10090 KOTA JAKARTA TIMUR 408 10091 KOTA JAKARTA PUSAT 408 10092 KOTA JAKARTA BARAT 408 10093 KOTA JAKARTA UTARA 408 10094 KAB. BOGOR 408 10095 KAB. BANDUNG 408 100


96 KAB. CIREBON 408 10097 KAB. MAJALENGKA 408 10098 KAB. BEKASI 408 10099 KOTA BOGOR 408 100

100 KOTA BEKASI 408 100101 KAB. PURBALINGGA 408 100102 KAB. BANJARNEGARA 408 100103 KAB. MAGELANG 408 100104 KAB. BOYOLALI 408 100105 KAB. SUKOHARJO 408 100106 KAB. GROBOGAN 408 100107 KAB. BLORA 408 100108 KAB. KUDUS 408 100109 KAB. DEMAK 408 100110 KAB. SEMARANG 408 100111 KAB. KENDAL 408 100112 KAB. BATANG 408 100113 KAB. PEKALONGAN 408 100114 KAB. BREBES 408 100115 KOTA SALATIGA 408 100116 KOTA SEMARANG 408 100117 KOTA PEKALONGAN 408 100118 KOTA TEGAL 408 100119 KOTA YOGYAKARTA 408 100120 KAB. PACITAN 408 100121 KAB. TRENGGALEK 408 100122 KAB. TULUNGAGUNG 408 100123 KAB. KEDIRI 408 100124 KAB. BONOWOSO 408 100125 KAB. PASURUAN 408 100126 KAB. JOMBANG 408 100127 KAB. MADIUN 408 100128 KAB. BOJONEGORO 408 100129 KAB. TUBAN 408 100130 KAB. SAMPANG 408 100131 KAB. SUMENEP 408 100132 KOTA BLITAR 408 100133 KOTA PASURUAN 408 100134 KOTA MADIUN 408 100135 KOTA SURABAYA 408 100136 KAB. JEMBRANA 408 100137 KAB. TABANAN 408 100138 KAB. BADUNG 408 100139 KAB. KLUNGKUNG 408 100140 KAB. BANGLI 408 100141 KAB. LOMBOK TENGAH 408 100142 KAB. LOMBOK TIMUR 408 100143 KAB. SUMBAWA 408 100144 KAB. DOMPU 408 100145 KAB. SUMBAWA BARAT 408 100146 KAB. LOMBOK UTARA 408 100


147 KOTA MATARAM 408 100148 KOTA BIMA 408 100149 KAB. TIMOR TENGAH SELATAN 408 100150 KAB. MANGGARAI 408 100151 KAB. MANGGARAI BARAT 408 100152 KAB. BENGKAYANG 408 100153 KAB. KETAPANG 408 100154 KAB. SINTANG 408 100155 KAB. KAPUAS HULU 408 100156 KAB. KAPUAS 408 100157 KAB. BARITO UTARA 408 100158 KAB. SUKAMARA 408 100159 KOTA PALANGKA RAYA 408 100160 KAB. TANAH LAUT 408 100161 KOTA BANJAR BARU 408 100162 KAB. KUTAI BARAT 408 100163 KAB. KUTAI KARTANEGARA 408 100164 KAB. BERAU 408 100165 KAB. PENAJAM PASER UTARA 408 100166 KAB. MAHAKAM HULU 408 100167 KOTA BALIKPAPAN 408 100168 KAB. BOLAANG MENGONDOW 408 100169 KAB. KEPULAUAN SANGIHE 408 100170 KAB. MINAHASA SELATAN 408 100171 KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA 408 100172 KAB. MINAHASA TENGGARA 408 100173 KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 408 100174 KOTA MANADO 408 100175 KOTA BITUNG 408 100176 KOTA TOMOHON 408 100177 KOTA KOTAMOBAGU 408 100178 KAB. BANGGAI KEPULAUAN 408 100179 KAB. BANGGAI 408 100180 KAB. MOROWALI 408 100181 KAB. POSO 408 100182 KAB. DONGGALA 408 100183 KAB. TOLI-TOLI 408 100184 KAB. PARIGI MOUTONG 408 100185 KAB. TOJO UNA-UNA 408 100186 KAB. MOROWALI UTARA 408 100187 KOTA PALU 408 100188 KAB. SELAYAR 408 100189 KAB. TAKALAR 408 100190 KAB. GOWA 408 100191 KAB. BARRU 408 100192 KAB. BONE 408 100193 KAB. PINRANG 408 100194 KAB. LUWU UTARA 408 100195 KOTA MAKASSAR 408 100196 KAB. MUNA 408 100197 KAB. KONAWE 408 100


198 KAB. KOLAKA 408 100199 KAB. BOMBANA 408 100200 KAB. KOLAKA UTARA 408 100201 KAB. KONAWE KEPULAUAN 408 100202 KOTA KENDARI 408 100203 KOTA BAU-BAU 408 100204 KAB. MUNA BARAT 408 100205 KAB. BUTON SELATAN 408 100206 KAB. POHUWATO 408 100207 KAB. BONE BOLANGO 408 100208 KOTA GORONTALO 408 100209 KAB. MAJENE 408 100210 KAB. MAMUJU 408 100211 KAB. MALUKU TENGAH 408 100212 KAB. BURU 408 100213 KAB. MALUKU BARAT DAYA 408 100214 KOTA TUAL 408 100215 KAB. KEPULAUAN SULA 408 100216 KAB. MOROTAI 408 100217 KAB. JAYAPURA 408 100218 KAB. YAPEN 408 100219 KAB. MIMIKA 408 100220 KAB. BOVEN DIGOEL 408 100221 KAB. MAPPI 408 100222 KAB. ACEH TENGGARA 407 100223 KAB. ACEH TIMUR 407 100224 KAB. GAYO LUES 407 100225 KOTA BANDA ACEH 407 100226 KAB. LABUHAN BATU SELATAN 407 100227 KAB. INDRAGIRI HULU 407 100228 KAB. PELALAWAN 407 100229 KAB. S I A K 407 100230 KAB. BATANG HARI 407 100231 KAB. MUARA ENIM 407 100232 KAB. BENGKULU TENGAH 407 100233 KAB. INDRAMAYU 407 100234 KAB. PURWAKARTA 407 100235 KAB. SITUBONDO 407 100236 KAB. BANGKALAN 407 100237 KAB. PAMEKASAN 407 100238 KOTA BANJARMASIN 407 100239 KAB. KUTAI TIMUR 407 100240 KAB. TANA TORAJA 407 100241 KAB. KOLAKA TIMUR 407 100242 KAB. MALUKU TENGGARA BARAT 407 100243 KAB. PADANG LAWAS 406 100244 KAB. WONOSOBO 406 100245 KAB. JEPARA 406 100246 KAB. BANYUWANGI 406 100247 KAB. BIMA 406 100248 KAB. SAMBAS 406 100


249 KAB. KUBU RAYA 406 100250 KAB. SITARO 406 100251 KAB. BUTON UTARA 406 100252 KAB. HALMAHERA UTARA 406 100253 KAB. ASAHAN 405 99254 KAB. PAKPAK BHARAT 405 99255 KAB. SUBANG 405 99256 KAB. WONOGIRI 405 99257 KOTA PROBOLINGGO 405 99258 KOTA PONTIANAK 405 99259 KAB. PULANG PISAU 405 99260 KAB. GUNUNG MAS 405 99261 KOTA SAMARINDA 405 99262 KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN 405 99263 KAB. KONAWE SELATAN 405 99264 KAB. BUTON TENGAH 405 99265 KAB. SAMOSIR 404 99266 KAB. SIDOARJO 404 99267 KAB. LANDAK 404 99268 KAB. KOTAWARINGIN BARAT 404 99269 KAB. LAMANDAU 404 99270 KAB. WAKATOBI 404 99271 KOTA BINJAI 403 99272 KAB. ROKAN HULU 403 99273 KOTA JAMBI 403 99274 KAB. BINTAN 403 99275 KAB. CILACAP 403 99276 KAB. KLATEN 403 99277 KAB. KARANGANYAR 403 99278 KAB. TEMANGGUNG 403 99279 KAB. NGANJUK 403 99280 KOTA MOJOKERTO 403 99281 KAB. GIANYAR 403 99282 KAB. BELU 403 99283 KAB. PASER 403 99284 KAB. KEPULAUAN TALAUD 403 99285 KAB. POLMAN 403 99286 KOTA BENGKULU 402 99287 KAB. KARANG ASEM 402 99288 KAB. LOMBOK BARAT 402 99289 KAB. TANGGAMUS 400 98290 KAB. BELITUNG TIMUR 400 98291 KAB. SUMBA BARAT 400 98292 KAB. HULU SUNGAI TENGAH 400 98293 KAB. HALMAHERA TENGAH 400 98294 KAB. TOLIKARA 400 98295 KAB. ACEH BESAR 399 98296 KAB. MUSI RAWAS 399 98297 PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR 399 98298 KOTA TIDORE KEPULAUAN 399 98299 KAB. BANYU ASIN 398 98


300 KOTA SURAKARTA 398 98301 KAB. KOTA BARU 398 98302 KAB. MERANGIN 397 97303 KOTA LUBUKLINGGAU 397 97304 KAB. BANGKA SELATAN 397 97305 KAB. NATUNA 397 97306 KAB. TANGERANG 397 97307 KAB. ENREKANG 397 97308 KOTA PARE-PARE 397 97309 KAB. BENGKULU SELATAN 396 97310 KAB. BANYUMAS 396 97311 KAB. GUNUNG KIDUL 396 97312 KAB. HALMAHERA SELATAN 396 97313 KOTA SABANG 395 97314 KAB. KONAWE UTARA 395 97315 KAB. KEPULAUAN ARU 395 97316 KAB. LABUHAN BATU 394 97317 KAB. MAMUJU TENGAH 394 97318 KAB. ROKAN HILIR 393 96319 KAB. GORONTALO 393 96320 KAB. KERINCI 391 96321 KAB. LAHAT 391 96322 KAB. PONTIANAK 391 96323 KOTA SIBOLGA 388 95324 KAB. BANGKA 387 95325 KAB. KEEROM 387 95326 KAB. NAGAN RAYA 386 95327 KAB. PESAWARAN 386 95328 KAB. SERANG 385 94329 KAB. SIGI 384 94330 KOTA BONTANG 383 94331 KOTA JAKARTA SELATAN 382 94332 KAB. SANGGAU 380 93333 KAB. PEGUNUNGAN BINTANG 375 92334 KAB. KEPULAUAN MENTAWAI 374 92335 KAB. LAMPUNG UTARA 374 92336 KAB. TULANGBAWANG 374 92337 KOTA DEPOK 374 92338 KAB. SRAGEN 374 92339 KOTA KEDIRI 374 92340 KOTA CILEGON 374 92341 KAB. TIMOR TENGAH UTARA 374 92342 KOTA KUPANG 374 92343 KAB. MERAUKE 374 92344 KOTA JAYAPURA 374 92345 KAB. ACEH BARAT DAYA 373 91346 KOTA DENPASAR 373 91347 KAB. KATINGAN 373 91348 KAB. BUOL 373 91349 KOTA TANGERANG SELATAN 372 91350 KAB. TORAJA UTARA 372 91


351 KAB. REMBANG 371 91352 KAB. TANAH BUMBU 371 91353 KAB. BUTON 370 91354 KAB. GORONTALO UTARA 370 91355 KAB. PATI 368 90356 KOTA SINGKAWANG 368 90357 KAB. KOTAWARINGIN TIMUR 368 90358 KAB. OGAN KOMERING ULU SELATAN 367 90359 KAB. BANDUNG BARAT 367 90360 KAB. NABIRE 367 90361 KAB. BOALEMO 366 90362 KAB. MAMUJU UTARA 366 90363 KAB. TEBO 363 89364 KAB. KEBUMEN 362 89365 KAB. PEMALANG 362 89366 KAB. MINAHASA 362 89367 KAB. KUNINGAN 360 88368 KAB. SEKADAU 358 88369 KAB. BANJAR 358 88370 KAB. MURUNG RAYA 357 88371 KAB. LUWU 355 87372 KAB. BATUBARA 352 86373 KOTA CIMAHI 352 86374 KAB. MALAKA 348 85375 KAB. MUKOMUKO 347 85376 KAB. BLITAR 343 84377 KAB. BULELENG 343 84378 KAB. DAIRI 340 83379 KAB. PADANG LAWAS UTARA 340 83380 KAB. LABUHAN BATU UTARA 340 83381 KOTA TEBING TINGGI 340 83382 KOTA PADANG PANJANG 340 83383 PESISIR BARAT 340 83384 KAB. CIANJUR 340 83385 KAB. TEGAL 340 83386 KOTA MAGELANG 340 83387 KAB. SLEMAN 340 83388 KAB. PONOROGO 340 83389 KAB. JEMBER 340 83390 KAB. LEBAK 340 83391 KAB. KAYONG UTARA 340 83392 KAB. SOPPENG 340 83393 KAB. WAJO 340 83394 KAB. MAMASA 340 83395 KAB. SERAM BAGIAN BARAT 340 83396 KAB. HALMAHERA BARAT 340 83397 KAB. PANIAI 340 83398 KAB. MAMBERAMO RAYA 340 83399 KOTA BANJAR 339 83400 KAB. CIAMIS 338 83401 KAB. MINAHASA UTARA 337 83

NO. PROVINSI KABUPATEN PUSKESMAS1 ACEH SIMEULUE 14

ACEH SINGKIL 11ACEH SELATAN 24ACEH TENGGARA 18ACEH TIMUR 26ACEH TENGAH 14ACEH BARAT 13ACEH BESAR 28PIDIE 26BIREUEN 18ACEH BARAT DAYA 13GAYO LUES 12ACEH TAMIANG 14NAGAN RAYA 14ACEH JAYA 12BENER MERIAH 13PIDIE JAYA 11KOTA BANDA ACEH 11KOTA SABANG 6KOTA LANGSA 3KOTA LHOKSEUMAWE 6KOTA SUBULUSSALAM 7

2 SUMATERA UTARA TAPANULI SELATAN 8TOBA SAMOSIR 19LABUHAN BATU 13ASAHAN 9DAIRI 2DELI SERDANG 34LANGKAT 4NIAS SELATAN 5PAKPAK BHARAT 3SERDANG BEDAGAI 6BATU BARA 1LABUHAN BATU SELATAN 17NIAS BARAT 8KOTA PEMATANG SIANTAR 19KOTA TEBING TINGGI 9KOTA MEDAN 39KOTA PADANGSIDIMPUAN 10

3 SUMATERA BARAT KEPULAUAN MENTAWAI 10PESISIR SELATAN 18SOLOK 18SIJUNJUNG 12TANAH DATAR 23LIMA PULUH KOTA 14PASAMAN BARAT 5PADANG PARIAMAN 25

REKAPITULASI KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH DIBERIKAN USERAPLIKASI SIKDA GENERIK 1.4

TAHUN 2019

NO. PROVINSI KABUPATEN PUSKESMASKOTA SOLOK 4KOTA PAYAKUMBUH 8PASAMAN 8SOLOK SELATAN 9

4 RIAU KAMPAR 21KOTA PEKANBARU 20

5 JAMBI KERINCI 18MERANGIN 3MUARO JAMBI 5BATANG HARI 4TANJUNG JABUNG BARAT 16TANJUNG JABUNG TIMUR 4SAROLANGUN 4TEBO 5BUNGO 4KOTA SUNGAI PENUH 3KOTA JAMBI 20

6 SUMATERA SELATAN OGAN KOMERING ULU 17OGAN KOMERING ILIR 3MUARA ENIM 19LAHAT 3BANYU ASIN 30OGAN KOMERING ULU SELATAN 9OGAN KOMERING ULU TIMUR 4OGAN ILIR 4KOTA PALEMBANG 1KOTA PRABUMULIH 9KOTA LUBUKLINGGAU 9

7 BENGKULU BENGKULU SELATAN 14REJANG LEBONG 16BENGKULU UTARA 22SELUMA 4KEPAHIANG 7MUKOMUKO 5KAUR 5

8 LAMPUNG LAMPUNG BARAT 15LAMPUNG SELATAN 26LAMPUNG TIMUR 8LAMPUNG TENGAH 7LAMPUNG UTARA 27WAY KANAN 19TULANGBAWANG 18PESAWARAN 12PRINGSEWU 11MESUJI 12KOTA BANDAR LAMPUNG 5

9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BELITUNG 3BANGKA BARAT 8BANGKA TENGAH 7BELITUNG TIMUR 7KOTA PANGKAL PINANG 9

NO. PROVINSI KABUPATEN PUSKESMASBANGKA SELATAN 5

10 KEPULAUAN RIAU LINGGA 2KARIMUN 7KEPULAUAN ANAMBAS 2KOTA BATAM 19KOTA TANJUNG PINANG 7BINTAN 6

11 JAWA BARAT BOGOR 101SUKABUMI 26CIANJUR 29GARUT 65KUNINGAN 28CIREBON 57MAJALENGKA 10SUMEDANG 7PURWAKARTA 20KARAWANG 50BANDUNG BARAT 32KOTA SUKABUMI 15KOTA BEKASI 31KOTA CIMAHI 13

12 D I YOGYAKARTA BANTUL 213 JAWA TIMUR PONOROGO 31

TRENGGALEK 22TULUNGAGUNG 31MALANG 39LUMAJANG 1SITUBONDO 17PASURUAN 33TUBAN 33GRESIK 12PAMEKASAN 20SUMENEP 30BANGKALAN 22KOTA MALANG 16KOTA BATU 5

14 BANTEN PANDEGLANG 36LEBAK 42KOTA CILEGON 8KOTA SERANG 16

15 BALI JEMBRANA 10TABANAN 20GIANYAR 13KLUNGKUNG 9BANGLI 12KARANG ASEM 12BULELENG 20KOTA DENPASAR 1

16 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT 17LOMBOK TIMUR 32SUMBAWA 13

NO. PROVINSI KABUPATEN PUSKESMASDOMPU 9LOMBOK TENGAH 25LOMBOK UTARA 8KOTA BIMA 5

17 NUSA TENGGARA TIMUR SUMBA BARAT 7ENDE 24KOTA KUPANG 11

18 KALIMANTAN BARAT SAMBAS 13BENGKAYANG 1MEMPAWAH 1SANGGAU 19KETAPANG 6SINTANG 11KAPUAS HULU 2SEKADAU 1MELAWI 11KAYONG UTARA 1KUBU RAYA 6KOTA PONTIANAK 1KOTA SINGKAWANG 7LANDAK 2

19 KALIMANTAN TENGAH BARITO TIMUR 11KOTAWARINGIN BARAT 15KOTA PALANGKA RAYA 1

20 KALIMANTAN SELATAN TANAH LAUT 3BANJAR 12HULU SUNGAI TENGAH 1HULU SUNGAI SELATAN 5BALANGAN 11TABALONG 2KOTA BANJAR BARU 9TAPIN 5

21 KALIMANTAN TIMUR KUTAI BARAT 17KUTAI KARTANEGARA 32PENAJAM PASER UTARA 11BERAU 5PASER 4

22 KALIMANTAN UTARA MALINAU 2NUNUKAN 8KOTA TARAKAN 7BULUNGAN 5TANATIDUNG 5

23 SULAWESI UTARA BOLAANG MONGONDOW 16MINAHASA 21KEPULAUAN SANGIHE 16KEPULAUAN TALAUD 1MINAHASA SELATAN 17MINAHASA UTARA 11BOLAANG MONGODOW UTARA 11SIAU TAGULANDANG BIARO 11MINAHASA TENGGARA 12

NO. PROVINSI KABUPATEN PUSKESMASBOLAANG MONGONDOW SELATAN 2BOLAANG MONGONDOW TIMUR 5KOTA MANADO 16KOTA BITUNG 9KOTA TOMOHON 7KOTA KOTAMOBAGU 6

24 SULAWESI TENGAH BANGGAI 4MOROWALI 1POSO 5DONGGALA 4BUOL 7PARIGI MOUTONG 3TOJO UNA-UNA 2BANGGAI KEPULAUAN 7TOLI-TOLI 5KOTA PALU 1

25 SULAWESI SELATAN BULUKUMBA 4JENEPONTO 5GOWA 8BARRU 12SOPPENG 17WAJO 8LUWU 13TORAJA UTARA 5KOTA MAKASSAR 46

26 SULAWESI TENGGARA KOLAKA 9BUTON 5KOTA KENDARI 15KOTA BAUBAU 17BUTON TENGAH 14BUTON UTARA 5KOLAKA TIMUR 5

27 GORONTALO GORONTALO 21GORONTALO UTARA 3POHUWATO 11

28 SULAWESI BARAT MAJENE 5MAMUJU 9POLEWALI MANDAR 6MAMUJU UTARA 13MAMASA 3PASANGKAYU 4MAMUJU TENGAH 5

29 MALUKU KOTA AMBON 22KOTA TUAL 4BURU 9

30 MALUKU UTARA HALMAHERA SELATAN 31HALMAHERA UTARA 3KOTA TERNATE 10KOTA TIDORE KEPULAUAN 10PULAU TALIABU 3HALMAHERA TIMUR 5

No Kabupaten/Kota Provinsi JumlahData

1 ACEH UTARA ACEH 87.464 2 ACEH BESAR ACEH 76.136 3 ACEH TIMUR ACEH 74.445 4 PIDIE ACEH 71.082 5 BIREUEN ACEH 69.623 6 ACEH TAMIANG ACEH 49.859 7 KOTA BANDA ACEH ACEH 44.099 8 ACEH BARAT ACEH 38.998 9 NAGAN RAYA ACEH 38.791

10 ACEH TENGAH ACEH 38.327 11 KOTA LANGSA ACEH 37.016 12 KOTA LHOKSEUMAWE ACEH 34.795 13 ACEH BARAT DAYA ACEH 29.223 14 ACEH JAYA ACEH 24.354 15 PIDIE JAYA ACEH 23.567 16 ACEH SINGKIL ACEH 21.297 17 ACEH SELATAN ACEH 19.342 18 GAYO LUES ACEH 18.045 19 ACEH TENGGARA ACEH 17.722 20 KOTA SUBULUSSALAM ACEH 14.473 21 SIMEULUE ACEH 13.921 22 BENER MERIAH ACEH 13.211 23 KOTA SABANG ACEH 7.321 24 DELI SERDANG SUMATERA UTARA 408.261 25 KOTA MEDAN SUMATERA UTARA 319.548 26 LANGKAT SUMATERA UTARA 207.440 27 SIMALUNGUN SUMATERA UTARA 105.639 28 SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA 98.092 29 MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA 93.567 30 PADANG LAWAS SUMATERA UTARA 54.214 31 TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA 53.649 32 TAPANULI SELATAN SUMATERA UTARA 52.706 33 ASAHAN SUMATERA UTARA 50.737 34 KARO SUMATERA UTARA 48.704 35 HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA 44.439 36 LABUHANBATU UTARA SUMATERA UTARA 44.096 37 KOTA PEMATANG SIANTAR SUMATERA UTARA 43.458 38 KOTA BINJAI SUMATERA UTARA 42.991 39 TOBA SAMOSIR SUMATERA UTARA 42.665 40 KOTA PADANGSIDIMPUAN SUMATERA UTARA 35.967 41 SAMOSIR SUMATERA UTARA 30.702 42 KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA 29.057 43 PADANG LAWAS UTARA SUMATERA UTARA 28.647 44 DAIRI SUMATERA UTARA 28.376 45 BATU BARA SUMATERA UTARA 26.835

DAFTARKABUPATEN/KOTAYANGMELAKSANAKANPEMETAANKELUARGASEHATBULANDESEMBERTAHUN2019


46 KOTA GUNUNGSITOLI SUMATERA UTARA 25.351 47 NIAS UTARA SUMATERA UTARA 20.964 48 LABUHANBATU SUMATERA UTARA 18.690 49 NIAS SELATAN SUMATERA UTARA 17.919 50 LABUHANBATU SELATAN SUMATERA UTARA 17.364 51 KOTA TANJUNG BALAI SUMATERA UTARA 16.757 52 KOTA SIBOLGA SUMATERA UTARA 15.729 53 NIAS BARAT SUMATERA UTARA 15.152 54 TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA 10.899 55 PAKPAK BHARAT SUMATERA UTARA 9.792 56 NIAS SUMATERA UTARA 3.136 57 KOTA PADANG SUMATERA BARAT 181.833 58 PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT 96.270 59 SOLOK SUMATERA BARAT 83.411 60 AGAM SUMATERA BARAT 80.031 61 PASAMAN BARAT SUMATERA BARAT 73.709 62 PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT 72.648 63 SIJUNJUNG SUMATERA BARAT 70.837 64 LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT 55.993 65 PASAMAN SUMATERA BARAT 47.367 66 SOLOK SELATAN SUMATERA BARAT 41.297 67 DHARMASRAYA SUMATERA BARAT 40.550 68 TANAH DATAR SUMATERA BARAT 35.574 69 KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT 29.225 70 KOTA BUKITTINGGI SUMATERA BARAT 20.061 71 KOTA PARIAMAN SUMATERA BARAT 19.460 72 KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT 15.121 73 KOTA SOLOK SUMATERA BARAT 14.713 74 KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT 13.539 75 KOTA PADANG PANJANG SUMATERA BARAT 10.390 76 KAMPAR RIAU 175.264 77 KOTA PEKANBARU RIAU 144.636 78 INDRAGIRI HILIR RIAU 121.159 79 ROKAN HULU RIAU 108.744 80 ROKAN HILIR RIAU 107.556 81 INDRAGIRI HULU RIAU 95.211 82 BENGKALIS RIAU 94.686 83 SIAK RIAU 88.101 84 KUANTAN SINGINGI RIAU 59.561 85 PELALAWAN RIAU 54.735 86 KOTA DUMAI RIAU 42.200 87 KEPULAUAN MERANTI RIAU 41.718 88 KOTA JAMBI JAMBI 81.162 89 TEBO JAMBI 77.498 90 BUNGO JAMBI 64.830 91 TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI 58.152 92 MUARO JAMBI JAMBI 57.648 93 MERANGIN JAMBI 55.286 94 TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI 52.730 95 SAROLANGUN JAMBI 51.329


96 BATANGHARI JAMBI 49.875 97 KERINCI JAMBI 27.098 98 KOTA SUNGAI PENUH JAMBI 18.333 99 KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN 275.171

100 BANYUASIN SUMATERA SELATAN 155.141 101 MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN 134.436 102 OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN 126.064 103 OGAN ILIR SUMATERA SELATAN 104.279 104 MUARA ENIM SUMATERA SELATAN 100.462 105 MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN 93.738 106 OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN 69.611 107 OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN 66.749 108 OGAN KOMERING ULU SELATAN SUMATERA SELATAN 65.160 109 LAHAT SUMATERA SELATAN 55.813 110 PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR SUMATERA SELATAN 42.069 111 KOTA LUBUK LINGGAU SUMATERA SELATAN 38.876 112 MUSI RAWAS UTARA SUMATERA SELATAN 32.824 113 KOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN 29.756 114 KOTA PAGAR ALAM SUMATERA SELATAN 19.206 115 EMPAT LAWANG SUMATERA SELATAN 18.594 116 KOTA BENGKULU BENGKULU 95.000 117 REJANG LEBONG BENGKULU 72.668 118 BENGKULU UTARA BENGKULU 67.518 119 SELUMA BENGKULU 51.450 120 KEPAHIANG BENGKULU 38.055 121 MUKO MUKO BENGKULU 36.134 122 LEBONG BENGKULU 27.739 123 BENGKULU SELATAN BENGKULU 23.310 124 KAUR BENGKULU 20.524 125 BENGKULU TENGAH BENGKULU 20.255 126 LAMPUNG TENGAH LAMPUNG 279.183 127 LAMPUNG SELATAN LAMPUNG 220.596 128 LAMPUNG TIMUR LAMPUNG 183.787 129 KOTA BANDAR LAMPUNG LAMPUNG 178.095 130 TANGGAMUS LAMPUNG 134.472 131 LAMPUNG UTARA LAMPUNG 111.833 132 WAY KANAN LAMPUNG 97.890 133 TULANG BAWANG LAMPUNG 91.984 134 PRINGSEWU LAMPUNG 91.634 135 PESAWARAN LAMPUNG 73.373 136 LAMPUNG BARAT LAMPUNG 68.090 137 MESUJI LAMPUNG 57.554 138 TULANG BAWANG BARAT LAMPUNG 53.856 139 KOTA METRO LAMPUNG 35.136 140 PESISIR BARAT LAMPUNG 22.989 141 BANGKA KEP. BANGKA BELITUNG 77.239 142 BANGKA BARAT KEP. BANGKA BELITUNG 42.977 143 KOTA PANGKAL PINANG KEP. BANGKA BELITUNG 37.418 144 BANGKA TENGAH KEP. BANGKA BELITUNG 35.520 145 BELITUNG TIMUR KEP. BANGKA BELITUNG 34.611


146 BELITUNG KEP. BANGKA BELITUNG 34.238 147 BANGKA SELATAN KEP. BANGKA BELITUNG 78.531 148 KOTA BATAM KEP. RIAU 43.691 149 KARIMUN KEP. RIAU 38.773 150 KOTA TANJUNG PINANG KEP. RIAU 37.556 151 BINTAN KEP. RIAU 36.945 152 LINGGA KEP. RIAU 36.237 153 NATUNA KEP. RIAU 34.648 154 KEPULAUAN ANAMBAS KEP. RIAU 9.606 155 KOTA ADM. JAKARTA TIMUR DKI JAKARTA 305.859 156 KOTA ADM. JAKARTA SELATAN DKI JAKARTA 132.762 157 KOTA ADM. JAKARTA BARAT DKI JAKARTA 110.169 158 KOTA ADM. JAKARTA UTARA DKI JAKARTA 100.682 159 KOTA ADM. JAKARTA PUSAT DKI JAKARTA 61.360 160 ADM. KEP. SERIBU DKI JAKARTA 1.763 161 BOGOR JAWA BARAT 613.503 162 GARUT JAWA BARAT 533.025 163 CIREBON JAWA BARAT 443.133 164 KARAWANG JAWA BARAT 426.778 165 BANDUNG JAWA BARAT 404.484 166 KOTA BANDUNG JAWA BARAT 384.534 167 SUKABUMI JAWA BARAT 368.693 168 TASIKMALAYA JAWA BARAT 347.358 169 MAJALENGKA JAWA BARAT 335.443 170 KUNINGAN JAWA BARAT 328.564 171 BEKASI JAWA BARAT 315.844 172 CIANJUR JAWA BARAT 287.519 173 BANDUNG BARAT JAWA BARAT 251.847 174 CIAMIS JAWA BARAT 250.985 175 SUMEDANG JAWA BARAT 203.853 176 KOTA DEPOK JAWA BARAT 195.055 177 KOTA BEKASI JAWA BARAT 193.275 178 KOTA BOGOR JAWA BARAT 193.041 179 INDRAMAYU JAWA BARAT 188.348 180 PURWAKARTA JAWA BARAT 183.866 181 SUBANG JAWA BARAT 168.358 182 KOTA TASIKMALAYA JAWA BARAT 158.935 183 KOTA CIMAHI JAWA BARAT 132.190 184 PANGANDARAN JAWA BARAT 98.454 185 KOTA SUKABUMI JAWA BARAT 80.964 186 KOTA CIREBON JAWA BARAT 57.629 187 KOTA BANJAR JAWA BARAT 30.859 188 CILACAP JAWA TENGAH 435.141 189 KOTA SEMARANG JAWA TENGAH 396.471 190 PATI JAWA TENGAH 387.657 191 TEGAL JAWA TENGAH 354.721 192 BREBES JAWA TENGAH 332.980 193 BANYUMAS JAWA TENGAH 324.845 194 KLATEN JAWA TENGAH 318.817 195 KEBUMEN JAWA TENGAH 311.913


196 BOYOLALI JAWA TENGAH 281.273 197 KENDAL JAWA TENGAH 274.927 198 MAGELANG JAWA TENGAH 256.482 199 GROBOGAN JAWA TENGAH 236.959 200 TEMANGGUNG JAWA TENGAH 228.427 201 WONOGIRI JAWA TENGAH 227.853 202 DEMAK JAWA TENGAH 222.932 203 SRAGEN JAWA TENGAH 220.520 204 BLORA JAWA TENGAH 219.726 205 BANJARNEGARA JAWA TENGAH 217.935 206 WONOSOBO JAWA TENGAH 215.860 207 SEMARANG JAWA TENGAH 213.326 208 PURBALINGGA JAWA TENGAH 208.878 209 SUKOHARJO JAWA TENGAH 206.483 210 PEMALANG JAWA TENGAH 192.344 211 PURWOREJO JAWA TENGAH 192.222 212 JEPARA JAWA TENGAH 191.990 213 REMBANG JAWA TENGAH 182.484 214 PEKALONGAN JAWA TENGAH 180.128 215 KUDUS JAWA TENGAH 179.196 216 KARANGANYAR JAWA TENGAH 170.243 217 BATANG JAWA TENGAH 145.678 218 KOTA SURAKARTA JAWA TENGAH 120.841 219 KOTA PEKALONGAN JAWA TENGAH 71.519 220 KOTA TEGAL JAWA TENGAH 36.443 221 KOTA SALATIGA JAWA TENGAH 31.063 222 KOTA MAGELANG JAWA TENGAH 26.831 223 SLEMAN DI YOGYAKARTA 297.280 224 BANTUL DI YOGYAKARTA 230.794 225 KULON PROGO DI YOGYAKARTA 135.096 226 KOTA YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA 71.401 227 GUNUNGKIDUL DI YOGYAKARTA 39.110 228 KOTA SURABAYA JAWA TIMUR 736.913 229 MALANG JAWA TIMUR 457.866 230 KEDIRI JAWA TIMUR 424.112 231 BANYUWANGI JAWA TIMUR 408.407 232 SIDOARJO JAWA TIMUR 360.964 233 BOJONEGORO JAWA TIMUR 326.044 234 BLITAR JAWA TIMUR 320.826 235 PROBOLINGGO JAWA TIMUR 291.104 236 LAMONGAN JAWA TIMUR 286.260 237 SUMENEP JAWA TIMUR 279.543 238 MOJOKERTO JAWA TIMUR 271.244 239 JOMBANG JAWA TIMUR 266.778 240 TUBAN JAWA TIMUR 243.529 241 PASURUAN JAWA TIMUR 243.013 242 TULUNGAGUNG JAWA TIMUR 241.496 243 JEMBER JAWA TIMUR 238.558 244 GRESIK JAWA TIMUR 233.802 245 TRENGGALEK JAWA TIMUR 233.379


246 PONOROGO JAWA TIMUR 218.871 247 NGANJUK JAWA TIMUR 197.546 248 MADIUN JAWA TIMUR 193.782 249 PAMEKASAN JAWA TIMUR 180.977 250 MAGETAN JAWA TIMUR 180.335 251 LUMAJANG JAWA TIMUR 175.068 252 PACITAN JAWA TIMUR 165.699 253 BONDOWOSO JAWA TIMUR 165.527 254 BANGKALAN JAWA TIMUR 138.054 255 SAMPANG JAWA TIMUR 134.856 256 SITUBONDO JAWA TIMUR 86.592 257 KOTA MALANG JAWA TIMUR 86.244 258 KOTA KEDIRI JAWA TIMUR 71.187 259 KOTA MADIUN JAWA TIMUR 49.082 260 KOTA PASURUAN JAWA TIMUR 47.472 261 NGAWI JAWA TIMUR 36.585 262 KOTA BLITAR JAWA TIMUR 28.034 263 KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR 26.830 264 KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR 24.496 265 KOTA BATU JAWA TIMUR 23.500 266 TANGERANG BANTEN 489.302 267 LEBAK BANTEN 329.646 268 KOTA TANGERANG BANTEN 311.709 269 SERANG BANTEN 280.990 270 PANDEGLANG BANTEN 166.450 271 KOTA TANGERANG SELATAN BANTEN 152.241 272 KOTA SERANG BANTEN 88.632 273 KOTA CILEGON BANTEN 67.102 274 TABANAN BALI 117.822 275 KARANGASEM BALI 114.715 276 BADUNG BALI 106.036 277 BULELENG BALI 100.429 278 KOTA DENPASAR BALI 99.926 279 GIANYAR BALI 93.443 280 JEMBRANA BALI 57.004 281 KLUNGKUNG BALI 37.091 282 BANGLI BALI 20.819 283 LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT 279.820 284 LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT 266.966 285 LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT 163.888 286 SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT 97.463 287 BIMA NUSA TENGGARA BARAT 93.530 288 KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT 70.005 289 DOMPU NUSA TENGGARA BARAT 55.376 290 LOMBOK UTARA NUSA TENGGARA BARAT 51.004 291 KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT 36.101 292 SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT 24.517 293 KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR 58.087 294 SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR 51.060 295 KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR 50.208


296 MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR 47.318 297 ENDE NUSA TENGGARA TIMUR 41.786 298 TIMOR TENGAH SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR 35.288 299 MANGGARAI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 30.855 300 SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR 28.080 301 NGADA NUSA TENGGARA TIMUR 27.883 302 FLORES TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR 26.548 303 BELU NUSA TENGGARA TIMUR 23.569 304 MANGGARAI TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR 21.634 305 NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR 17.187 306 ALOR NUSA TENGGARA TIMUR 16.717 307 SUMBA TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR 16.433 308 TIMOR TENGAH UTARA NUSA TENGGARA TIMUR 15.181 309 LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR 11.879 310 MALAKA NUSA TENGGARA TIMUR 11.088 311 ROTE NDAO NUSA TENGGARA TIMUR 8.476 312 SABU RAIJUA NUSA TENGGARA TIMUR 7.926 313 SUMBA BARAT DAYA NUSA TENGGARA TIMUR 7.424 314 SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 5.382 315 KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT 115.464 316 SAMBAS KALIMANTAN BARAT 100.042 317 SANGGAU KALIMANTAN BARAT 83.100 318 SINTANG KALIMANTAN BARAT 69.179 319 KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT 67.526 320 LANDAK KALIMANTAN BARAT 63.940 321 KETAPANG KALIMANTAN BARAT 60.880 322 KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT 53.344 323 BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT 38.870 324 MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT 37.036 325 KOTA SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT 34.552 326 MELAWI KALIMANTAN BARAT 33.869 327 SEKADAU KALIMANTAN BARAT 33.498 328 KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT 24.691 329 KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TENGAH 60.958 330 KAPUAS KALIMANTAN TENGAH 58.926 331 KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH 49.427 332 PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH 33.637 333 KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH 31.010 334 BARITO SELATAN KALIMANTAN TENGAH 29.660 335 KATINGAN KALIMANTAN TENGAH 26.231 336 BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH 23.182 337 MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH 20.650 338 GUNUNG MAS KALIMANTAN TENGAH 16.576 339 LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH 12.751 340 SERUYAN KALIMANTAN TENGAH 9.986 341 BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH 8.433 342 SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH 7.063 343 KOTA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN 125.591 344 BANJAR KALIMANTAN SELATAN 89.295 345 BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN 77.859


346 TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN 74.508 347 HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN 64.693 348 HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN 64.197 349 TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN 55.813 350 HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN 53.134 351 KOTABARU KALIMANTAN SELATAN 49.674 352 KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN 49.051 353 TAPIN KALIMANTAN SELATAN 44.322 354 TABALONG KALIMANTAN SELATAN 44.196 355 BALANGAN KALIMANTAN SELATAN 30.638 356 KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR 103.937 357 KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR 66.443 358 PASER KALIMANTAN TIMUR 59.421 359 KOTA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR 55.943 360 PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR 31.158 361 KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR 30.345 362 KOTA BONTANG KALIMANTAN TIMUR 21.004 363 BERAU KALIMANTAN TIMUR 6.818 364 KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR 6.389 365 MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR 1.677 366 BULUNGAN KALIMANTAN UTARA 32.917 367 KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA 31.597 368 NUNUKAN KALIMANTAN UTARA 20.801 369 TANA TIDUNG KALIMANTAN UTARA 2.843 370 MALINAU KALIMANTAN UTARA 1.870 371 MINAHASA SELATAN SULAWESI UTARA 58.213 372 MINAHASA UTARA SULAWESI UTARA 36.691 373 MINAHASA SULAWESI UTARA 30.648 374 KOTA BITUNG SULAWESI UTARA 30.243 375 KOTA MANADO SULAWESI UTARA 30.112 376 BOLAANG MONGONDOW SULAWESI UTARA 24.565 377 KOTA TOMOHON SULAWESI UTARA 22.969 378 KEPULAUAN TALAUD SULAWESI UTARA 22.487 379 KOTA KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA 21.732 380 KEP. SIAU TAGULANDANG BIARO SULAWESI UTARA 19.194 381 BOLAANG MONGONDOW UTARA SULAWESI UTARA 16.500 382 BOLAANG MONGONDOW TIMUR SULAWESI UTARA 15.166 383 KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA 14.789 384 MINAHASA TENGGARA SULAWESI UTARA 12.323 385 BOLAANG MONGONDOW SELATA SULAWESI UTARA 10.194 386 BANGGAI SULAWESI TENGAH 94.188 387 KOTA PALU SULAWESI TENGAH 71.346 388 PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH 70.535 389 DONGGALA SULAWESI TENGAH 46.608 390 SIGI SULAWESI TENGAH 40.684 391 POSO SULAWESI TENGAH 40.546 392 MOROWALI SULAWESI TENGAH 32.766 393 TOLI TOLI SULAWESI TENGAH 25.303 394 MOROWALI UTARA SULAWESI TENGAH 21.254 395 BUOL SULAWESI TENGAH 20.403


396 TOJO UNA UNA SULAWESI TENGAH 16.507 397 BANGGAI KEPULAUAN SULAWESI TENGAH 12.715 398 BANGGAI LAUT SULAWESI TENGAH 2.567 399 KOTA MAKASSAR SULAWESI SELATAN 156.599 400 BONE SULAWESI SELATAN 149.299 401 GOWA SULAWESI SELATAN 113.424 402 PINRANG SULAWESI SELATAN 88.332 403 BULUKUMBA SULAWESI SELATAN 85.304 404 JENEPONTO SULAWESI SELATAN 83.626 405 PANGKAJENE KEPULAUAN SULAWESI SELATAN 74.607 406 WAJO SULAWESI SELATAN 73.158 407 LUWU SULAWESI SELATAN 71.613 408 TAKALAR SULAWESI SELATAN 66.270 409 MAROS SULAWESI SELATAN 64.941 410 SIDENRENG RAPPANG SULAWESI SELATAN 60.183 411 LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN 59.976 412 SOPPENG SULAWESI SELATAN 50.332 413 TANA TORAJA SULAWESI SELATAN 49.389 414 TORAJA UTARA SULAWESI SELATAN 46.957 415 LUWU UTARA SULAWESI SELATAN 46.560 416 ENREKANG SULAWESI SELATAN 46.256 417 SINJAI SULAWESI SELATAN 41.045 418 BANTAENG SULAWESI SELATAN 38.823 419 KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN 31.562 420 KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN 31.260 421 BARRU SULAWESI SELATAN 28.729 422 KOTA PARE PARE SULAWESI SELATAN 25.527 423 KONAWE SELATAN SULAWESI TENGGARA 69.796 424 KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA 60.353 425 KOLAKA SULAWESI TENGGARA 53.942 426 KONAWE SULAWESI TENGGARA 46.934 427 MUNA SULAWESI TENGGARA 45.167 428 BOMBANA SULAWESI TENGGARA 30.616 429 KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA 29.661 430 KOLAKA UTARA SULAWESI TENGGARA 27.668 431 KOTA BAU BAU SULAWESI TENGGARA 27.340 432 BUTON TENGAH SULAWESI TENGGARA 22.137 433 WAKATOBI SULAWESI TENGGARA 18.954 434 BUTON SULAWESI TENGGARA 17.893 435 BUTON SELATAN SULAWESI TENGGARA 13.794 436 BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA 13.384 437 KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA 12.567 438 MUNA BARAT SULAWESI TENGGARA 9.141 439 KONAWE KEPULAUAN SULAWESI TENGGARA 6.693 440 GORONTALO GORONTALO 67.404 441 BONE BOLANGO GORONTALO 40.988 442 KOTA GORONTALO GORONTALO 34.695 443 BOALEMO GORONTALO 31.375 444 GORONTALO UTARA GORONTALO 19.081 445 PAHUWATO GORONTALO 17.018


446 POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT 85.535 447 MAMUJU SULAWESI BARAT 46.352 448 MAMASA SULAWESI BARAT 45.738 449 MAMUJU UTARA SULAWESI BARAT 30.798 450 MAJENE SULAWESI BARAT 29.437 451 MAMUJU TENGAH SULAWESI BARAT 25.391 452 MALUKU TENGAH MALUKU 38.157 453 KOTA AMBON MALUKU 33.963 454 BURU MALUKU 22.646 455 SERAM BAGIAN TIMUR MALUKU 21.860 456 SERAM BAGIAN BARAT MALUKU 16.222 457 BURU SELATAN MALUKU 14.466 458 MALUKU TENGGARA BARAT MALUKU 12.906 459 KOTA TUAL MALUKU 9.596 460 MALUKU TENGGARA MALUKU 8.672 461 KEPULAUAN ARU MALUKU 7.987 462 MALUKU BARAT DAYA MALUKU 5.361 463 HALMAHERA SELATAN MALUKU UTARA 40.682 464 HALMAHERA UTARA MALUKU UTARA 34.640 465 KOTA TERNATE MALUKU UTARA 30.484 466 KOTA TIDORE KEPULAUAN MALUKU UTARA 26.950 467 HALMAHERA BARAT MALUKU UTARA 25.555 468 HALMAHERA TIMUR MALUKU UTARA 13.972 469 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 13.021 470 KEPULAUAN SULA MALUKU UTARA 11.505 471 PULAU MOROTAI MALUKU UTARA 10.931 472 PULAU TALIABU MALUKU UTARA 2.563 473 MERAUKE PAPUA 24.215 474 KOTA JAYAPURA PAPUA 16.927 475 MIMIKA PAPUA 14.307 476 NABIRE PAPUA 11.887 477 JAYAPURA PAPUA 11.256 478 KEEROM PAPUA 9.633 479 BIAK NUMFOR PAPUA 8.983 480 BOVEN DIGOEL PAPUA 8.604 481 KEPULAUAN YAPEN PAPUA 7.178 482 PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA 3.808 483 WAROPEN PAPUA 3.372 484 MAPPI PAPUA 3.115 485 PUNCAK PAPUA 3.006 486 MAMBERAMO TENGAH PAPUA 2.233 487 ASMAT PAPUA 2.060 488 JAYAWIJAYA PAPUA 1.759 489 MAMBERAMO RAYA PAPUA 1.675 490 SARMI PAPUA 1.308 491 YALIMO PAPUA 1.239 492 DOGIYAI PAPUA 1.074 493 KAIMANA PAPUA BARAT 9.268 494 FAK FAK PAPUA BARAT 6.850 495 KOTA SORONG PAPUA BARAT 6.703

PUSAT DATA DAN INFORMASIKEMENTERIAN KESEHATAN RI

2020

laporan kinerja - pusdatin.kemkes.go.id · perbaikan untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang....

Documents