laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip). lkjip pa.polewali 2017.pdf · program utama dan...

37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA POLEWALI KELAS IB 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI JL. BUDI UNTOMO NO 23. POLEWALI SULAWESI BARAT

Upload: lynhan

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA POLEWALI KELAS IB

2017

PENGADILAN AGAMA POLEWALI JL. BUDI UNTOMO NO 23. POLEWALI – SULAWESI BARAT

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

i

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah swt. dengan sebenar-benar pujian. Salam sejahtera semoga

tetap tercurah kepada sebaik-baik makhlukNya, Muhamad Rasulullah saw.

Atas kerjasama semua pihak terkait, akhirnya Pengadilan Agama Polewali dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017, PK

Tahun 2018 dan RKT 2019 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 tepat waktu.

Laporan ini kami susun dalam rangka menindaklanjuti surat Plt. Sekretaris Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor: 1003A/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 27 November

2017, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 dan

Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disajikan untuk memberikan gambaran

mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan yang dapat diukur baik secara kualitatif

maupun kuantitatif sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang

dipercayakan kepada setiap Satker berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

Laporan ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas

sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja dan menjadi sumber informasi yang

dibutuhkan.

Kami berharap semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 ini

dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta menjadi umpan balik untuk

perbaikan di masa yang akan datang.

Polewali, 22 Januari 2016

Ketua,

DRS. HASBI, M.H.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

ii

Kata Pengantar

DAFTAR ISI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Tahun 2017

U R A I A N Hal

KATA PENGANTAR i

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 2

C. Sistematika Penyajian 4

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 7

A. Rencana Strategis 2015 - 2019 7

1. Visi dan Misi 8

2. Tujuan dan Sasaran Strategis 10

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok 11

B. Rencana Kinerja Tahunan 2017 13

C. Penetapan Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2016 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi 23

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

iii

Kata Pengantar

Kinerja)

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja)

27

C. Akuntabilitas Keuangan 31

BAB IV PENUTUP 35

A. Kesimpulan 35

B. Saran-saran 36

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Penetapan Kinerja Tahun 2017 3. Rencana Kinerja Tahun 2018 4. Matriks Rencana Strategis 2015 - 2019 5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

iv

Kata Pengantar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama

Polewali Tahun 2017 merupakan langkah lanjutan dalam menjalankan Rencana Strategis

(Renstra) lima tahunannya (2015-2019) dan disusun berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan kinerja rnerupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja

adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Adapun tujuan pelaporan kinerja adalah:

1. Mernberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang

telah dan seharusnya dicapai.

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinarnbungan bagi instansi pernerintah untuk

meningkatkan kinerjanya.

Laporan kinerja juga merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah lembaga yang baik

(good governance). Untuk itu, Pengadilan Agama Polewali berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Kewajiban tersebut

dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara

tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan capaian kinerja Pengadilan Agama Polewali dalam satu tahun

anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan

keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

v

Kata Pengantar

Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama sebagaimana diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3

tahun 2006 dan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka struktur organisasi

Pengadilan Agama Polewali terdiri dari:

1. Ketua Pengadilan Agama

2. Wakil Ketua Pengadilan Agama (sementara kosong)

3. Hakim

4. Sekretaris

a) Kasubbag Kepegawaian dan Ortala

b) Kasubbag Umum dan Keuangan

c) Kasubbag Perencanaan, TI, dan Pelaporan

d) Kelompok Fungsional (Pranata Komputer, Pustakawan dan Arsiparis)

5. Panitera

a) Panmud Permohonan

b) Panmud Gugatan

c) Panmud Hukum

d) Panitera Pengganti

e) Jurusita

f) Jurusita Pengganti dan

g) Pranata Peradilan

C. Tugas dan Fungsi

Berawal dari Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 inilah kemudian konsep Satu Atap

dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

vi

Kata Pengantar

Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun

1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret 2004 lahirlah Keputusan Presiden

RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan

lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah

Agung, yang ditindaklanjuti dengan :

1. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan

Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Departemen Kehakiman dan HAM ke

Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.

2. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial lingkungan Peradilan

Agama dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung yang dilaksanakan tanggal 30

Juni 2004.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2004 tersebut, maka Pengadilan

Agama mempunyai Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

organisasinya di bawah Mahkamah Agung bersama peradilan lainnya.

1. Kedudukan Pengadilan Agama Polewali

Sejak diberlakukannya Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2004, maka peradilan

agama (termasuk Pengadilan Agama Polewali) bersama peradilan lainnya telah satu atap

di Mahkamah Agung RI, sehingga seluruh pembinaan teknis dan non teknis dilakukan oleh

Mahkamah Agung, termasuk pembinaan yang selama ini dilakukan oleh Departemen

Agama (sekarang, Kementrian Agama) dalam bidang organisasi, administrasi dan finansial.

2. Tugas dan Fungsi

Kompetensi Peradilan Agama diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3

Tahun 2006 menyebutkan bahwa pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa,

memutus, dan meyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragma islam di bidang: (a)

perkawinan; (b) kewarisan; (c) wasiat; (d) hibah; (e) wakaf; (f) zakat; (g) infaq; (h) sadaqah

dan; (i) ekonomi syariah.

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama melengkapi kompetensi Peradilan Agama dengan

menambahkan beberapa kewenangan hukum diantaranya:

1. Pengangkatan anak

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

vii

Kata Pengantar

2. Zakat, infaq

3. Ekonomi Syariah

Penjelasan Pasal 49 huruf (i) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang

Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dikatakan

bahwa yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha

yang dilaksanakan menurut prinsip syariah antara lain meliputi:

a. Bank syariah

b. Lembaga Keuangan Mikro Syariah

c. Asuransi Syariah

d. Reasuransi Syariah

e. Reksa Dana Syariah

f. Obligasi Syariah dan Surat Berharga Berjangkau Menengah Syariah

g. Sekuritas Syariah

h. Pembiayaan Syariah

i. Pegadaian Syariah

j. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah

k. Bisnis Syariah

Penambahan kewenangan tersebut merupakan suatu kekuatan untuk memberikan

pelayanan hukum secara optimal kepada masyarakat Kabupaten Polewali Mandar yang

mayoritas beragama Islam.

Di samping itu, Pengadilan Agama Polewali dengan kekuatan yang dimiliki tersebut

dapat mewujudkan masyarakat yang taat akan hukum yang bermuara pada cita-cita negara

yakni Negara Hukum (rechtstaats).

D. Isu-isu Strategis

Dengan berkembangnya harapan masyarakat dunia terhadap tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) dan clean governance, bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme, maka isu-isu strategis yang dihadapi Pengadilan Agama Polewali

adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

viii

Kata Pengantar

1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan yang terus

diupayakan dengan cara menjaga kualitas sistem pengendalian internal sebagai

tuntutan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk mempertahankan opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

2. Semakin kritisnya masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan atas

diberlakukannya transparansi sebagai implemetasi dari tuntutan masyarakat terhadap

penegakan hukum.

E. Sistematika Penyajian

Sesuai Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Anak

Lampiran II/1 sistematika penyajian Laporan Kinerja Pengadilan Agama Polewali Tahun

2016 adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan ulmum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang

sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja.

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi, Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi

untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis

tersebut dilakukan analisis capalan kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

4. Mernbandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

ix

Kata Pengantar

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagal.an atau peningkatan/ penurunan

kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyata.an kinerja).

B. Realisasi Anggaran, Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai

dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk rneningkatkan

kinerjanya.

Lampiran:

1) Perjanjian Kinerja

2) Lain-lain yang dianggap perlu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

x

Kata Pengantar

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019.

Pengadilan Agama Polewali sebagai salah satu Pengadilan Tingkat Pertama yang

berada dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Makassar telah berupaya pada

tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra 2015-2019) membuktikan dirinya benar-

benar dapat berkiprah sebagai aparatur Mahkamah Agung di daerah dalam memberikan

pelayanan keadilan dan menjembatani sengketa di tengah-tengah masyarakat atau

berupaya sebagai fasilitator kesepakatan antara pihak yang memerlukan mediasi

pengadilan.

Dengan berjalannya waktu dan seiring perkembangan dinamika hukum dan

masyarakat yang semakin dinamis, kompleks dan didukung keterbukaan komunikasi dan

informasi, tantangan yang dihadapi Pengadilan Agama Polewali untuk lebih berperan aktif

dan menunjukkan peran dirinya di masyarakat serta dituntut kepeloporan dalam

perubahan-perubahan yang cerdas, inovatif serta bermartabat.

Untuk menjawab tantangan tersebut dan pasca diberlakukannya Reformasi

Birokrasi jilid II Mahkamah Agung RI dengan cetak birunya (blue print) pada Rakernas di

Balikpapan, dan tindak lanjut Hasil Rakernas Mahkamah Agung di di Jakarta (Tahun 2011),

dan di Manado (Tahun 2012), diperlukan pandangan visioner, didukung kemampuan untuk

merumuskan langkah-langkah strategis, dimana langkah tersebut dikehendaki menjadi

keyakinan bersama oleh semua pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan menuju

pencapaian visi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010-2035.

Rencana Strategis 2015-2019 ini (selengkapnya pada Bundel Renstra 2015-2019

tersendiri) merupakan kelanjutan Rencana Strategis sebelumnya dan merupakan upaya

perbaikan secara kontinu sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi. Renstra 2015-

2019 ini merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya yang terencana dan

sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan,

penataan, perbaikan, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem dan kebijakan

bidang aparatur peradilan termasuk pembinaan terhadap akhlak dan perilaku aparatur serta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xi

Kata Pengantar

pengawasan dan pengendalian manajemen, agar tercapai efektivitas, efisiensi dan

produktivitas dalam pelaksanaan fungsi yudikatif.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Polewali dijiwai oleh

semangat dan komitmen untuk melakukan reformasi dirinya pada sektor yang sangat

berkait erat dengan pelayanan masyarakat dalam rangka mewujudkan pembaharuan dan

perbaikan terhadap kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan.

Reformasi birokrasi dan Keterbukaan Informasi serta pemanfaatan Teknologi

Informasi dalam menjalankan fungsi yudikatif pada hakekatnya merupakan tindakan atau

kegiatan pembaharuan secara konsepsional sistematis dan berkelanjutan.

1. Visi Dan Misi

Visi Pengadilan Agama Polewali mengacu pada Visi Mahkamah Agung, Visi

Mahkamah Agung dirumuskan sebagai berikut:

MISI:

“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG

AGUNG” (Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010 – 2035)

“Terwujudnya Pengadilan Agama Polewali yang Bersih, Bermartabat dan

Berwibawa Menuju Pengadilan Agama yang Agung ”.

(Visi Pengadilan Agama Polewali 2015 – 2019)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xii

Kata Pengantar

2. TUJUAN dan SASARAN STRATEGIS

Tujuan

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.

Seluruh aparatur Pengadilan Agama Polewali telah mengupayakan agar seluruh langkah

kinerja dalam rangka memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke

depan yang diformulasikannya dengan tujuan strategis, tentu dengan mempertimbangkan

sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis juga

diupayakan seluruh aparatur Pengadilan Agama Polewali dapat mengukur sejauh mana

visi misi lembaga yang telah dicapai mengingat tujuan strategis yang dirumuskan, merujuk

pada visi misi Mahkamah Agung secara bertahap.

Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan

strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja

(performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

Misi Pengadilan Agama Polewali

2015 – 2019 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan

transparan 2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka

peningkatan pelayanan masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xiii

Kata Pengantar

3. Publik percaya bahwa Pengadila Agama Polewali memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019, Sasaran Strategis Pengadilan Agama Polewali adalah sebagai

berikut:

1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan ( acces to justice )

5. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Peningkatan kualitas pengawasan.

7. Peningkatan kualitas SDM

8. Perningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan Tupoksi

9. Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi

Pengadilan Agama Polewali

3. PROGRAM UTAMA dan KEGIATAN POKOK

Program utama pembangunan peradilan khususnya Pengadilan Agama Polewali

2015-2019 diupayakan fokus pada reformasi birokrasi yang mengacu pada rancangan

Cetak Biru (blue print) Mahkamah Agung Tahun 2010-2035.

Enam sasaran strategis yang telah diuraikan di atas, merupakan arah bagi

Pengadilan Agama Polewali untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan

memuat rincian program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Program Penyelesaian Perkara.

Tujuan : Terwujudnya implementasi Standar Operasional Prosedur dalam

Penyelesaian perkara secara konsisten.

Sasaran 1 : Meningkatnya kecepatan dan keakuratan penyelesaian perkara.

Sasaran 2: Meningkatnya kecepatan pembuatan Putusan Majelis

maksimal 7 hari setelah dibacakan putusan.

Sasaran 3 : Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara melalui Mediasi.

Sasaran 4 : Meningkatnya tertib administrasi perkara.

Kegiatan Pokok : Menerima, mengadili dan menyelesaikan perkara

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xiv

Kata Pengantar

Kegiatan 1 : Menyelenggarakan persidangan

Kegiatan 2 : Melaksanakan administrasi persidangan dan minutasi

Kegiata 3 : Melaksanakan pembuatan produk hasil persidangan (Salinan Putusan/

Penetapan, Akta Cerai) dan eksekusi

2. Program Pengelolaan dan Pengembangan Transparansi Informasi.

Tujuan : Meningkatkan transparansi dan informasi peradilan

Sasaran 1 : Terwujudnya transparansi dan informasi perkara bagi masyarakat

Sasaran 2 : Terselenggaranya pelayanan meja informasi dan pengaduan

Kegiatan Pokok : Menyelenggarakan Transparansi Informasi peradilan dan

Pengaduan Publik

Kegiatan 1 : Penginputan kondisi perkara yang diterima PA.Polewali

Kegiatan 2 : Uploding data perkara pada Website, Infoperkara.badilag dan

Direktori Putusan Kepaniteraan MA RI

Kegiatan 3 : Menyelenggarakan pelayanan meja informasi (Information Desk)

dan layanan pengaduan masyarakat

Kegiatan 4 : Penginputan data pengelolaan keuangan APBN, PNBP, profil

pegawai, data arsip perakara, asset BMN dan kegiatan pegawai

PA.Polewali pada WebSite

3. Optimalisasi Pelaksanaan Justice For All

Tujuan : Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjangkau

pengadilan

Sasaran 1 : Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu

Sasaran 2 : Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang jauh dari akses

pengadilan.

Kegiatan Pokok : Menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat yang kurang

mampu atas pelayanan peradilan (Justice For All)

Kegiatan 1 : Pelayanan Perkara Prodeo

Kegiatan 2 : Pelaksanaan Sidang Keliling

4. Program Optimalisasi Anggaran Berbasis Kinerja

Tujuan : Mewujudkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xv

Kata Pengantar

Sasaran 1 : Tercapainya tugas pokok aparatur peradilan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat

Kegiatan Pokok : Pendistribusian kebutuhan belanja didasarkan pada sasasan

kinerja tahunan

Kegiatan 1 : Membuat dan menyusun perencanaan anggaran

Kegiatan 2 : Inventarisasi kebutuhan berdasarkan sasaran kinerja

Kegiatan 3 : Menyusun kebutuhan berdasarkan prioritas sasaran kinerja

Kegiatan 4 : Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan anggaran berdasarkan

mekanisme yang telah ditetapkan

Kegiatan 5 : Mendistribusikan belanja APBN sesuai perencanaan dan program

prioritas utama perencanaan kinerja satker

B. PERJANJIAN KINERJA 2017

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

rnelaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Meialui pejanjian

kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan

pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang

dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang

seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelurnnya. Dengan demikian target

kinerja yang diperjanjikan juga rnencakup outcome yarrg dihasilkan dari kegiatan tahun-

tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja antara lain adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pernberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xvi

Kata Pengantar

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Pengadilan Agama Polewali telah membuat perjanjian/penetapan kinerja tahun

2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanjian

kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2017.

Perjanjian kinerja Pengadilan Agama Polewali tahun 2017 disusun berdasarkan

pada Evaluasi Rencana Kinerja Tahun 2017 / LKjIP 2016 yang telah ditetapkan sehingga

secara substansial Perjanjian Kinerja Tahun 2017 tidak ada perbedaan dengan Rencana

Kinerja Tahun 2017. Ringkasan Perjanjian/Penetapan Kinerja Tahun 2017 selengkapnya

sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN 2017

PENGADILAN AGAMA POLEWALI

NO.

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti,

Transparan dan

Akuntabel

a) Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100%

b) Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

99 %

c) Persentase penurunan sisa perkara 20%

d) Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : a) Banding b) Kasasi c) PK

98% 99%

100%

e) Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

99%

2. Peningkatan efektivitas

pengelolaan

penyelesaian perkara

a) Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

99%

b) Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

7%

c) Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan

100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xvii

Kata Pengantar

tepat waktu

d) Persentase putusan yang menarik

perhatian masyarakat (Ekonomi Syari’ah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.

100%

3. Meningkatnya akses

peradilan bagi

masyarakat miskin dan

terpinggirkan

a) Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

b) Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

100%

c) Persentase perkara permohonan (Voluntair) identitas hukum

100%

d) Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100%

4. Meningkatnya

kepatuhan terhadap

putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata

yang ditindaklanjuti (diekseskusi)

90%

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2018

Rencana Strategi lima tahunan (2015 – 2019) Pengadilan Agama Polewali sebagai

Rencana Jangka Pembangunan Menengah (RJPM) yang telah ditetapkan dan dijadikan

sebagai pedoman perencanaan jangka pendek yang dibuat setiap tahun anggaran.

Untuk merealisasikan tahapan perencanaan lima tahunan tersebut, Pengadilan

Agama Polewali telah menyusun Rencana Kinerja Tahunan 2018 sebagaimana

dikehendaki Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Penyusunan Rencana Kinerja (RKT) 2018 telah diupayakan seiring dan sejalan

pasca diberlakukannya Reformasi Birokrasi jilid II Mahkamah Agung RI dengan cetak

birunya (blue print) dan sesuai dengan Rencana Startegis 2015-2019 PA. Polewali.

Rencana Kinerja Tahunan 2018, sebagai kelanjutan Pengadilan Agama Polewali

dalam menancapkan pondasi-pondasinya dalam membangun sebuah sistem pelayanan

berbasis jaminan kepastian bagi masyarakat dengan penerapkan Standar Operasional

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xviii

Kata Pengantar

Prosedur (SOP) serta Alur Kerja yang telah dibangun, hal ini dioptimalkan dan sebagai

upaya perbaikan secara kontinyu sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi.

Adapun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 Pengadilan Agama Polewali,

sebagai berikut:

PEJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PENGADILAN AGAMA POLEWALI

NO Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

99 %

c. Persentase penurunan sisa perkara

20%

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

99% 99%

100%

e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

99%

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

99%

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

8%

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100%

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (Ekonomi Syari’ah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.

100%

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xix

Kata Pengantar

terpinggirkan

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

100%

c. Persentase perkara permohonan (Voluntair) identitas hukum

100%

d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

100%

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

PePersentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (diekseskusi)

90%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xx

Kata Pengantar

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2017

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Polewali Tahun 2017

dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

indikator kinerja sasaran. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat

digambarkan dalam tabel di bawah.

MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Peningkatan

Kinerja

Penyelesaian

Perkara

Persentase Mediasi yang diselesaikan (berhasil)

8% 3 dari 90 perkara 3,33 %

Persentase sisa perkara

yang diselesaikan 100% 61 dari 61 perkara 100 %

Persentase perkara yang

diselesaikan 100%

1480 dari 1509 perkara

98,08 %

Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan

100% 1495 dari 1509

perkara 99,07 %

Persentase perkara yang

diminutasi tepat waktu 100% 1480 dari 1480

perkara 100 %

MENINGKATNYA AKSESIBILITAS PUTUSAN HAKIM

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxi

Kata Pengantar

Peningkatan

Aksesibilitas

Putusan Hakim

Persentase perkara yang

tidak Banding 99 %

1503 dari

1509 perkara

99,60

%

Persentase perkara yang

tidak Kasasi 100 %

1506 dari

1509 perkara

99,80

%

Persentase perkara yang

tidak Peninjauan Kembali 100 %

1508 dari

1509 perkara

99, 99

%

MENINGKATNYA EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Peningkatan

Efektifitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

1. Persentase

penyelesaian

administrasi perkara 100 %

1509 dari

1509 berkas 100 %

2. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara

100 %

1509 dari

1509

perkara

100 %

3. Prosentase perkara

yang disidangkan 100%

1480 dari

1480

perkara

100 %

4. Persentase

penyampaian salinan

putusan pada para

pihak.

100% 403 dari

575 perkara

70,09

%

5. Persentase akta cerai

yang diterbitkan 100%

497 dari

575 Akta

86,43

%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxii

Kata Pengantar

PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN

(ACCES TO JUSTICE)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Peningkatan

aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan

(acces to justice)

1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100 % 5 dari 5

perkara 100 %

2. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

100 %

506 dari 506 perkara

100 %

3. Persentase pelayanan

meja informasi 100 %

200 dari

200 layanan 100 %

4. Persentase putusan

yang dapat di unggah

(Upload) di Website

99 %

1074 dari

1480

putusan

72,57

%

MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Peningkatan Kepatuhan

Terhadap Putusan

Pengadilan

Persentase permohonan

eksekusi atas putusan

perkara yang berkekuatan

hukum tetap dapat

ditindaklanjuti

100 % 5 dari 8

perkara

62,50

%

PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Peningkatan kualitas

pengawasan

1. Persentase

pengaduan yang 100% 0 0%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxiii

Kata Pengantar

ditindak lanjuti

2. Persentase temuan

yang ditindak lanjuti

tepat waktu

95% 12 dari 12 100%

MENINGKATNYA KUALITAS SDM

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISA

SI %

1 2 3 4 5

Peningkatan kualitas SDM

1. Persentase

pembinaan teknis

yudisial.

100% 6 dari 6

kegiatan 100 %

2. Persentase

pembinaan non

teknis yustisial

100% 13 dari 13

kegiatan 100%

MENINGKATNYA MANAJEMEN PELAKSANAAN TUPOKSI

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Meningkatnya

dukungan

manajemen

Pelaksanaan

Tupoksi

1. Persentase realisasi

pelaksanaan

anggaran dalam 1

tahun anggaran

100%

Rp.

3.733.290.579

dari Rp.

3.788.257.000

98,5%

2. Persentase

ketetapan

penyelesaian laporan

keuangan

100% 18 dari 18

laporan 100%

3. Persentase 100% 26 dari 26 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxiv

Kata Pengantar

ketetapan pelayanan

administrasi

kepegawaian

layanan

4. Persentase

ketepatan

penyelesaian laporan

BMN

100% 2 dari 2

laporan 100%

MENINGKATNYA SARANA DAN PRASARANA

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Meningkatnya

sarana dan

prasarana dalam

menunjang

pelaksanaan

tupoksi

Persentase realisasi

pelaksanaan anggaran

pengadaan dalam 1

tahun 100%

2 dari 2

kegiatan 100%

B. Analisa Akuntabilitas Kinerja

Analisa akuntabilitas kinerja diperoleh dengan cara mengukur pencapaian sasaran-

sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja dilaksanakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya pelaksanaan

kegiatan berdasarkan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan

Visi dan Misi Pengadilan Agama Polewali. Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan

pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis dan selanjutnya membandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya (2016-2017) untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan dalam rangka mencapai Rencana Strategis lima tahunan (2015-2019).

Adapun sasaran strategis yang hendak dicapai pada Pengadilan Agama Polewali

pada 5 (lima) tahun mendatang dan progress report pada Tahun 2017 adalah sebagai

berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxv

Kata Pengantar

1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim

3. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Peningkatan Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

6. Peningkatan Kualitas Pengawasan

7. Meningkatnya kualitas SDM

8. Meningkatnya Manajemen Pelaksanaan Tupoksi

9. Meningkatnya Sarana dan Prasarana

Selanjutnya untuk memberi gambaran yang ditail pada tiap-tiap indikator akan

dianalisa dari beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan hambatan-hambatan

yang menyertainya, sebagai berikut:

1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Hasil evaluasi dari sasaran ini, dengan 5 (lima) indikator kinerja ada 2 (empat)

indikator kinerja memenuhi target, bahkan pada sasaran persentase mediasi yang

diselesaikan dengan damai mencapai 3,33 % dari yang ditargetkan 8 %, yakni 3 perkara

berhasil damai dari 90 perkara yang mediasi

Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008

yang diganti dengan Perma Nomor 1 tahun 2016 yang telah menjadi Program Prioritas

Peradilan, tidak terkecuali untuk Peradilan Agama Polewali. Pimpinan Direktorat Jenderal

Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung dalam beberapa pertemuannya selalu

menggaungkan kata-kata “damai” sebagai program utama penyelesaian perkara. Para

pihak diajak untuk mencari solusi persoalan diantara mereka hingga mencapai kata

sepakat (win-win solution).

Disini diupayakan pemahaman penyelesaian sengketa melalui penelaahan secara

mendalam atas isi Perma No 1 Tahun 2016 dan aturan TataLaksannya atau tujuan

diharuskannya proses mediasi. Upaya telah dilakukan oleh Majelis Hakim ataupun mediator

untuk agar para pihak yang bersengketa merasa adanya kepuasan diantara mereka

manakala mediasi atau perdamaian dapat dilakukan, baik melalui mediasi ataupun

perdamaian dalam persidangan, dikarenakan hampir dapat dipastikan ada salah satu pihak

(terutama Tergugat/Termohon) menyatakan rasa tidak puas, manakala putusan dijatuhkan

oleh pengadilan (bersifat ajudikasi), sehingga langkah mediasi harus menjadi prioritas

kinerja peradilan. Adapun untuk Tahun 2016 mediasi yang dilakukan oleh hakim mediator

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxvi

Kata Pengantar

dan berhasil 3 perkara, sehingga ada peningkatan secara kualitatif di tahun 2017 yang

berhasil 3 perkara.

Sementara ada 3 (tiga) indikator yang tidak memenuhi target, yaitu penyelesaian

perkara yang ditarget 100 % tercapai 98,08 % dan perkara yang diselesaikan lebih dari 5

bulan ditarget 100 % tercapai 99,07 % . Hal pertama karena penurunan jumlah perkara di

Pengadilan Agama Polewali dibanding Tahun 2016. Tahun 2016 memutus perkara = 1579,

sementara tahun 2017 memutus = 1480 perkara dengan jumlah hakim yamg hampir

sama. Untuk hal kedua karena tenggang waktu penyelesaian perkara maksimal 5 bulan

dikarenakan peningkatan perkara ghaib dan waris yang pemeriksaannya relatif lebih lama.

2. PENINGKATAN AKSESIBILITAS PUTUSAN HAKIM

Persentase penerimaan putusan hakim oleh pencari keadilan dari tahun ketahun,

naik-turunnya tidak signifikan, baik banding, kasasi maupun PK, tergantung perkara yang

diperiksa dan diputus oleh Majelis Hakim. Yang banyak melakukan upaya hukum adalah

yang terkait masalah sengketa harta: harta bersama, waris dan pembebanan uang/biaya

akibat perceraian.

Untuk perkara yang tidak banding melampui target, target 99 % yang tidak banding

99,60 %. Bila dilihat dari jumlah yang diputus tahun lalu dan tahun ini dan angka banding

tahun lalu 12 perkara tahun ini 6 perkara.

Disamping faktor jenis sengketa, upaya hukum juga dipengaruhi oleh pengetahuan

hukum pencari keadilan dan keterbukaan informasi publik. Semakin cerdas masyarakat

pencari keadilan upaya hukum tidak dapat dibendung, maka target perkara yang tidak

mengajukan kasasi dan PK 100% tidak relevan lagi. Tahun lalu kasasi 3 dan tahun ini 3,

tahun lalu 3, PK tahun ini 2 perkara.

3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

Persentase berkas perkara yang disidangkan, diputus, diterbitkan salinan

putusannya dan akta cerainya tahun ini semua sesuai dengan target. Hal tersebut dapat

dimaklumi karena tahun ini proses persidangan dan penyelesaian adminstrasi perkara

sudah diberlakukan SIPP versi 3.20.2 dimana software ini memiliki menu-menu yang

semakin lengkap. SIPP disamping sebagai media pengolah data juga memilki jaringan

interkoneksi yang lebih kaya dibanding aplikasi sebelumnya.

Yang sering menjadi kendala dalam proses penyelesaian perkara biasanya karena

para pihak tidak segera mengambil salinan putusan/penetapan atau akta cerai di

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxvii

Kata Pengantar

pengadilan, demikain pula untuk pengiriman ke KUA terkendala biaya pengiriman, namun

berkat kerja keras semua stakeholder hambatan-hambatan tersebut bisa teratasi.

4. PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES

TO JUSTICE)

Untuk layanan hukum bagi pihak yang tidak mampu dengan biaya DIPA yang pada

tahun 2017 tersedia 5 perkara telah terserap habis 100 % pada bulan September 2017.

Untuk pelayanan meja informasi selalu aktif sesuai jam kerja. Telah melayani

berbagai kebutuhan informasi pencarai keadilan, baik lisan maupun tertulis. Kegiatan yang

direkam dan dilaporkan adalah pelayanan yang terdokumen. Sementara untuk pengaduan

tertulis, sepanjang tahun 2017 adalah nihil. Hal tersebut terjadi sangat mungkin karena

pencari keadilan merasa terlayani dengan baik. Dalam hal pelayanan dan kepuasan

pencari keadilan Pengadilan Agama Polewali telah mengadakan surve kepuasan pencari

keadilan dalam rangka ISO 9001 2015 pada bulan November 2016 tahun lalu. Dari 100

responden dan 9 unsur pelayanan yang ditanyakan memperoleh nilai B (baik).

Adapun indikator terakhir peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pengadilan

ditahun 2017 ini adalah persentase putusan pengadilan yang dipublikasikan ke masyarakat

melaui web Mahkamah Agung. Jika tahun 2016 yang dapat dipublikasikan sebanyak 811

perkara, tahun 2017 ini naik menjadi 1074 perkara. Dilihat banyaknya yang dipublikasikan

mengalami kenaikan, namun dilihat dari jumlah perkara yang diputus mengalami

penurunan. Kendalanya tenaga admin yang terbatas. Upload putusan adalah bentuk

layanan keterbukaan informasi kepada publik sehingga masyarakat dapat memperoleh

informasi yang cepat dan akurat terhadap kebutuhan informasi pengadilan.

5. PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

Sebagai indikator utama dalam sasaran ini adalah tindak lanjut permohonan eksekusi

atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap. Dari jumlah perkara yang diputus bila

dikaitkan dengan yang dimohonkan eksekusi tidak banyak, pertahun sekitar empat perkara.

Tahun 2017 permohonan eksekusi ada 4 perkara.

Hambatan pelaksanaan eksekusi adalah pada faktor aparat keamanan (kepolisian).

Ketika Pengadilan Agama minta bantuan pengamanan eksekusi kepada kepolisian dalam

hal ini Polres Poleewali, Polres selalu minta salinan putusan. Kemudian setelah pihak

Polres memegang salinan putusan mereka memanggil Pemohon eksekusi dan Termohon

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxviii

Kata Pengantar

eksekusi untuk dimediasi dan mediasi ini sering memakan waktu panjang karena berulang

kali dan biaya yang besar, pihak Polres menentukan sendiiri biaya mediasi dan eksekusi.

Pengadilan Agama Polewali berpendapat bahwa langkah Polres tersebut sudah

melebihi kewenangannya dan sudah beberapa kali menyatakan keberatan kepada pihak

Polres, namun pihak Polres berdalih langkah demikian atas petunjuk Polda setelah

terjadinya korban meninggal pada kasus eksekusi di Unasman beberapa tahun yang lalu.

Pada rapat pembinaan di PTA Makassar sudah sering disampaikan oleh para Ketua

PA agar PTA berkoordinasi dengan Polda Susel mengenai tindakan kepolisian terkait

dengan eksekusi, bahkan pada akhir tahun 2016 ketika ada pembinaan PA dan PN oleh

Ketua Mahkamah Agung hal tersebut juga telah disampaikan, namun sampai hari ini

kebijakan pihak kepolisian tersebut belum ada perubahan. Dengan demikian permohonan

eksekusi yang masih belum tuntas ditindaklanjuti semua faktor keamanan/non teknis.

6. PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

Sasaran ini difokuskan pada peningkatan tindak lanjut dari hasil pengawasan

(temuan), khususnya pengawasan internal pada Pengadilan Agama Polewali yang

dilaksanakan oleh unsur pimpinan dan hakim pengawas bidang yang telah ditetapkan

dengan surat keputusan dan pengawasan yang dilakukan oleh Hakim Tinggi pada

Pengadilan Tinggi Agama Makassar.

Untuk sasaran ke enam ini, Pengadilan Agama Polewali menetapkan dua

indikator kinerja, yaitu :

1. Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti

2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

Tahun 2017 ini tidak ada pengaduan yang disampaikan kepada Pengadilan Agama

Polewali, baik lisan maupun tertulis. Meja pelayanan informasi dan pengaduan selalu

dibuka sesuai jam kerja, juga pengaduan melalui SMS maupun melalui layanan online yang

mudah diakses namun pengaduan tetap nihil. Yang pernah diterima oleh Pengadilan

Agama Polewali adalah tembusan surat pengaduan yang langsung ditujukan kepada PTA

atau Mahkakamah Agung, tapi sampai laporan ini dibuat tidak ada tindak lanjutnya.

Hasil Pengawasan internal oleh hakim pengawas bidang yang dilakukan setiap

Triwulan semua hasil temuanya sudah ditindaklanjuti sesuai bidangnya masing-masing,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxix

Kata Pengantar

kecuali yang terkait dengan kebijakan PTA maupun Mahkamah Agung, misalnya soal

penambahan tenaga Juru Sita Pengganti, tenaga staf dll. Demikian pula hasil temuan

Hakim Tinggi Pengawas, maksimal sudah ditindak lanjuti, kecuali yang mennyangkut

anggaran yang belum tersedia atau tenaga yang sangat kurang. Perpustakaan sudah mulai

dibenahi tapi belum maksimal karena tidak punya tenaga yang cukup, apalagi tenaga

profesional (pustakawan).

Pengadilan Agama Polewali tahun ini mengikuti program Akreditasi, dimulai

pembenahan manajemen sejak bulan Oktober 2016 di bawah bimbingan konsultan Hakim

Tinggi PTA Makassar Drs. Mame Sadafal ,M.H. dan Patahuddin Azis,S.Ag. sebagai

Pimpinan Tim Assesor, sehingga pada bulan Februari 2017 Pengadilan Agama Polewali

sukses mendapatkan Akreditasi dengan predikat A+. Sehingga semua temuan pada tahun

2017 telah dilaksanakan dan ditindaklanjuti

7. MENINGKATNYA KUALITAS SDM

Untuk meningkatkan kualitas SDM Pengadilan Agama Polewali semua pelatihan

teknis yang diadakan Mahkamah Agung dalam hal ini oleh Pusdiklat Balitbangkumdil selalu

dipenuhi oleh Pengadilan Agama Polewali, terakhir Pengadilan Agama Polewali mengikut

sertakan Ketua, H. A. Zahri, S.H, M.HI Pembinaan Manajemen Kepemimpinan /

Manajemen Perubahan. Kemudian Achmad Sarkowi, S.H.I mengikuti Bimtek ToT SIPP

Tahap II Badilag, bahkan Pengadilan Agama Polewali mengadakan DDTK (diklat ditempat

kerja) untuk para Panitera Pengganti dan Juru Sita tentang pembuatan BAS (berita acara

sidang) yang baik dan benar dan tata cara pemanggilan dan pemberitahuan yang benar.

Jadi 6 kali kegiatan telah terpenuhi sesui target.

Diklat non teknis yang diikuti pegawai pengadilan Agama Polewali lebih banyak, ada

13 kegiatan sesuai target. Diklat non teknis lebih sering diadakan, tidak hanya oleh PTA

dan Mahkamah Agung RI, tapi juga oleh lembaga terkait, misalnya Kementerian Keuangan,

Kementerian PAN dan RB dan lain-lain, masih ditambah DDTK aplikasi SIPP kepada

semua user oleh Tim SIPP Nasional MARI.

Dengan Diklat formal tersebut di atas ditambah motivasi dan pembinaan dari MARI,

PTA dan Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Agama Polewali kualiats SDM semakin meningkat,

terbukti telah mendapat apresiasi dari Ketua dan Wakil Ketua PTA serta meraih sertifikat

ISO 9001 2015 dan Akreditasi predikat A+.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxx

Kata Pengantar

8. MENINGKATNYA MANAJEMEN PELAKSANAAN TUPOKSI

Indikator pada bagian ini adalah terserapnya 98,50% anggaran keuangan yang

diharapkan mampu menunjang seluruh kegiatan pada pengadilan, baik berupa

penanganan perkara, administrasi dan laporan perkara, keuangan maupun BMN yang tepat

waktu dan bisa dipertanggung jawabkan. Seluruh indikator ini hampr terealisasikan 100%

dari semua yang ditargetkan pada penetapan/perjanjian kinerja tahun 2017.

9. MENINGKATNYA SARANA DAN PRASARANA

Pada sasaran ini ditetapkan indikator yang harus dilaksanakan yakni; persentase

realisasi pelaksanaan anggaran dalam bentuk pengadaan barang sebanyak 2 kegiatan.

Pada indikator ini telah terealisasi 100% atau sebanyak 2 kegiatan berupa penambahan

alat prasarana kantor berupa meubelair, peralatan mesin pengolah data dan beberapa

pengadaan ruang informasi dan pengaduan.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Ditahun anggaran 2017 Pengadilan Agama Polewali Kelas I.B mengelola 2 DIPA

yang bersumber dari Badan Urusan Administrasi (BUA) dan Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Agama (BADILAG).

Untuk DIPA 01 (BUA) mendapat Anggaran (PAGU) sebesar Rp. 3.788.257.000,-

(tiga miliyar tujuh ratus delapan puluh delapan juta dua ratus lima puluh tujuh ribu rupiah)

dimana pada akhir tahun per tanggal 31 Desember 2017 realisasi belanja sebesar

Rp.3.707.201.501,- (tiga miliyar tujuh ratus tujuh juta dua ratus seribu lima ratus satu

rupiah) atau 97,86% dari anggaran PAGU, sehingga sisa anggaran sampai dengan

tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 81.055.499,- (delapan puluh satu juta lima puluh

lima ribu empat ratus sembilan puluh sembilan rupiah).

Untuk DIPA 04 (BADILAG) mendapat Anggaran (PAGU) sebesar Rp. 37.500.000,-

(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dimana pada akhir tahun per tanggal 31

Desember 2017 realisasi belanja sebesar Rp.37.265.000,- (tiga puluh tujuh dua ratus

enam puluh lima ribu rupiah) atau 99,99% dari anggaran PAGU, sehingga sisa anggaran

sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 235.000,- (dua ratus tiga puluh

lima ribu rupiah). Rincian penjelasan tiap bagian belanja tersebut dapat dirincikan sebagai

berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxxi

Kata Pengantar

1. BELANJA PEGAWAI

Belanja Pegawai pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Polewali Tahun

Anggaran 2017 sebesar Rp. 2.977.481.000,- (Dua Milyar Sembilan ratus tujuh puluh

tujuh jua empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah) dengan rincian sebagai

berikut:

Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember TA 2017 dan TA 2016 (dalam satuan Rupiah)

Uraian TA 2017 TA 2016 Naik(Turun) %

Beban Gaji Pokok PNS 1.105.980.600 1.212.659.040 (106.678.440) (10%)

Beban Pembulatan Gaji PNS 13.902 19.090 (5) (37%)

Beban Tunj. Suami/Istri PNS 69.297.050 75.462.510 (6.165.460) (9%)

Beban Tunj. Anak PNS 20.540.844 22.606.700 (2.065.856) (10%)

Beban Tunj. Struktural PNS 33.210.000 32.170.000 1.040.000 3%

Beban Tunj. Fungsional PNS 1.161.395.000 1.032.295.000 129.100.000 11%

Beban Tunj. PPh PNS 179.465.709 135.093.970 44.371.739 25%

Beban Tunj. Beras PNS 53.156.280 57.680.300 (4.524.020) (9%)

Beban Uang Makan PNS 204.552.000 169.346.000 35.206.000 17%

Beban Tunjangan Umum PNS 3.345.000 4.560.000 (1.215.000) (36%)

Beban Uang Kemahalan Hakim 95.850.000 0 95.850.000 100

Total Belanja Brutto 2.926.792.496 2.741.873.539 184.918.958 6%

Pengembalian Belanja 0 0 0 0%

Total Belanja Netto 2.926.792.496 2.741.873.539 184.918.958 6%

2. BELANJA OPERASIONAL

Belanja Barang pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran

2017 sebesar Rp 696.784.194,- (Enam ratus Sembilan puluh enam juta tujuh ratus

delapan puluh epat ribu serratus Sembilan puluh empat rupiah) atau 99,89% dari

anggaran belanja barang, dengan rincian sebagai berikut:

Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember TA 2017 dan TA 2016

(dalam satuan Rupiah)

Uraian TA 2017 TA 2016 Perubahan

Realisasi Realisasi Rp %

Belanja Barang Operasional 154.586.850 213.400.600 (58.813.750) (38.05%)

Belanja Barang Non Operasional 31.240.000 31.237.000 3.000 0,01

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxxii

Kata Pengantar

Belanja Jasa 98.633.811 60.135.993 38.497.818 39.03%

Belanja Pemeliharaan 250.079.433 184.443.403 65.636.030 26.25%

Total Belanja Brutto 696.784.194 489.216.996 45.323.098 8.48%

Pengembalian Belanja 0 0 0 0

Total Belanja Netto 696.784.194 489.216.996 45.323.098 8.48%

3. BELANJA BARANG

Realisasi belanja modal pada Satker Pengadilan Agama Polewali TA.2017 sebesar

Rp 109.700.000,- (Seratus sembilan juta ratus ribu rupiah) atau 99,7 % dari pagu

anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

Perbandingan Belanja Modal per 31 Desember TA 2017 dan TA 2016

(dalam satuan Rupiah)

Uraian

TA 2016 TA 2015 Perubahan

Rp %

Belanja Modal Peralatan & Mesin 109.700.000 143.000.000 (33.300.000) 30,36%

Belanja Modal Gedung & Bangunan 0 49.920.000 (49.920.000) (100%)

Total Belanja Brutto 109.700.000 192.920.000 (82.330.000) (75,86)

Pengembalian Belanja 0 0 0 0

Total Belanja Netto 109.700.000 192.920.000 (82.330.000) (75,86)

4. Prodeo dan Sidang Keliling

Realisasi belanja modal pada Satker Pengadilan Agama Polewali TA.2017 sebesar

Rp 37.500.000,- (Tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) atau 100 % dari pagu

anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

Uraian TA 2017 TA 2016 Perubahan

Realisasi Realisasi Rp %

Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo) 1.500.000 1.500.000 0 100%

Sidang di luar Kantor Pengadilan

(Sidang Keliling)

36.000.000 36.000.000 0 100%

Total Belanja Brutto 37.500.000 37.500.000 0 100%

Pengembalian Belanja 0 0 0 0

Total Belanja Netto 37.500.000 37.500.000 0 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxxiii

Kata Pengantar

BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Polewali Tahun

2017 dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, di bidang pelayanan

publik yang menyangkut pelaksanaan kekuasaan kehakiman.

Laporan akuntabilitas ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas

Pengadilan Agama Polewali dalam melaksanakan kewenangan atau tugas pokok dan

fungsinya sebagai lembaga yudikatif. Sangat disadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan dalam menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang

diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat

memperoleh gambaran tentang hasil kinerja dan pelayanan publik yang telah dilakukan

oleh aparatur Pengadilan Agama Polewali tahun 2017.

Di masa mendatang Pengadilan Agama Polewali masih perlu melakukan berbagai

langkah untuk lebih menyempurnakan pelaporan ini agar terwujud transparansi dan

akuntabilitas yang kita ingin wujudkan bersama.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi

sebagai implementasi cetak biru Mahkamah Agung RI jilid II. Pengadilan Agama Polewali

sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di daerah telah berusaha dengan

berbagai upaya agar terwujud lembaga peradilan yang efektif, efisien, bersih serta

berorientasi kepada rasa keadilan masyarakat menuju Pengadilan Agama yang Agung.

Salah satu prestasi yang membanggakan Pengadilan Agama Polewali telah memperoleh

pengakuan internasional dalam memberikan pelayanan kepada pencari keadilan dari TCL

sebagai peraih ISO 9001 2017. Penghargaan ini meniscayakan komitmen semua warga

pengadilan Agama Polewali untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan di tahun-

tahun mendatang.

Belum seluruh upaya tersebut mencapai hasil sesuai dengan harapan, namun

setidaknya upaya berkelanjutan tetap akan dilakukan oleh seluruh aparatur Pengadilan

Agama Polewali dalam mewujudkan reformasi birokrasi ini melalui penyusunan birokrasi

yang efektif, ketatalaksanaan yang efisien,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxxiv

Kata Pengantar

ketersediaan SDM aparatur yang profesional, peningkatan akuntabilitas, penerapan

sistem pengawasan yang integral, penerapan budaya kerja dan pada akhirnya mampu

mewujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Dalam upaya tersebut, maka pada tahun mendatang Pengadilan Agama Polewali

akan melakukan berbagai langkah koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah terkait

untuk mensinergikan dan mengharmoniskan berbagai kebijakan yang terkait dengan

Program Prioritas Peradilan Agama dalam pelaksanaan Justice For All.

Kiranya LKjIP Tahun 2017 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan

sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan

kinerja dan pula khususnya bagi Pimpinan dan seluruh komponen organisasi Pengadilan

Agama Polewali, LKjIP ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam

penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja

(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic

Plan) pada masa-masa mendatang menuju akhir Rencana Strategis pada Tahun 2019

B. Saran

Pemaparan LKjIP 2017 Pengadilan Agama Polewali berupaya untuk menyajikan

semua kinerja yang telah dilakukan sebagai bentuk transparansi akuntabilitas kinerja,

sehingga Pengadilan Agama Polewali berharap kajian dan analisa yang dilakukan dapat

bermanfaat.

Setelah dilakukan analisa dan kajian atas Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahunan

2017, saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

- Sangat penting adanya pelatihan/bintek penyusunan LKjIP, serta perlu adanya kerja

sama yang baik antara hakim, kepaniteraan dan kesekretariatan dalam menyusun

LKjIP, sehingga ke depan tersusunlah LKjIP yang benar-benar mencerminkan capaian

kinerja pada suatu satker, tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban pelaporan.

- Seluruh personil sebuah organisasi dioptimalkan untuk mengetahui sasaran yang telah

ditetapkan sebagai perwujudan komitmen dalam melaksanakan kinerja dalam satu

tahun anggaran

- Penerapan fungsi kontrol lebih dioptmalkan secara periodik, agar keberjalanan

rencana organisasi dapat ditempuh dengan upaya maksimal

- Optimalisasi pengawasan yang lebih difokuskan pada capaian indikator kinerja utama

sebagai bahan untuk beberapa kepentingan organisasi, diantaranya:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2017 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|

xxxv

Kata Pengantar

a. Perencanaan jangka menengah

b. Perencanaan tahunan

c. Penyusunan dokumen penetapan/perjanjian kinerja

d. Pelaporan akuntabilitas kinerja

e. Evaluasi kinerja instansi/organisasi

f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan-

kegiatan.

- Program Prioritas instansi peradilan, khususnya Peradilan Agama lebih difokuskan

pada beberapa item, diantaranya:

a. Penataan dan penguatan organisasi dalam penyelesaian perkara.

b. Penataan tata laksana, dalam bidang pengelolaan website, implementasi SIPP.

c. Penataan manajemen SDM aparatur, dalam bidang pelayanan publik dan meja

informasi

d. Penguatan pengawasan intern, diantaranya pengawasan justice for all

e. Penguatan akuntabilitas kinerja, diantaranya penguatan supporting unit instansi

f. Mekanisme monitoring

g. Evaluasi dan pelaporan

h. Manajemen perubahan serta penataan peraturan-peraturan yang terkait dengan

tugas pokok dan fungsi peradilan

- Keberhasilan pelaksanaan pencapaian sasaran sebagai modal awal untuk melangkah

lebih baik dalam mencapai visi dan misi peradilan yang ditetapkan Mahkamah Agung,

sedangkan kegagalan pencapaian sasaran sebagai bahan perencanaan kinerja

lanjutan bagi instansi untuk melakukan penataan dan pengaturan manajemen

organisasi menuju visi dan misi organisasi.