laporan kinerja 2019 subdit flpk final 1€¦ · tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja...
TRANSCRIPT
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Sub Direktorat Fasilitasi LPK merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian pada Tahun Anggaran 2019. Laporan Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 merupakan Laporan Kinerja tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Pada tahun 2019, Sub. Direktorat Fasilitasi LPK sebagai bagian dari Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian bertekad melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Sub. Direktorat Fasilitasi LPK juga telah melakukan perubahan sasaran dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, Januari 2020 Kepala Sub Direktorat Fasilitasi LPK
[(Andry R. Prihikmat)
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi Tahun 2019 telah menetapkan 1 (satu) sasaran dengan 5 (lima) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN/Program Pengembangan Standardisasi Nasional (pilih salah satu atau keduanya) yang diamanatkan kepada Sub. Direktorat Fasilitasi LPK.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK tahun 2019 menurut Sasaran:
Tabel 1. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian*)
Internal Process Perspectives Meningkatkan kemampuan LPK dalam dalam mendukung penerapan SNI
1. Jumlah LPK yang berhasil difasilitasi dalam mendukung penerapan SNI dan siap diakreditasi KAN
10 130 100 %
2. Jumlah ruang lingkup lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan lanoratorium yang mendapat fasilitasi
10 30 100 %
3. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN
10 6 60 %
4. Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium
30 34 100 %
5. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi untuk diakreditasi oleh KAN
3 7 100 %
Rata-rata capaian Sasaran 3 92 %
Rata-rata capaian Tahun 2019 92 %
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian sasaran, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 4
Dari 5 (lima) indikator kinerja di Sub Direktorat Fasilitasi LPK, 4 (empat) indikator kinerja telah mencapai bahkan melebihi target, yaitu : Jumlah LPK yang berhasil difasilitasi dalam mendukung penerapan SNI dan siap diakreditasi KAN ; Jumlah ruang lingkup lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan lanoratorium yang mendapat fasilitasi ; Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium ; serta Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi untuk diakreditasi oleh KAN. Sedangkan indikator kinerja yang tidak mencapai target adalah Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN.
Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah 100%, yaitu Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN, saat ini telah dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain :
(a) Melakukan evaluasi terhadap capaian fasilitasi bimtek yang telah dilakukan pada tahun 2019;
(b) Melakukan koordinasi dengan calon Lembaga Penilaian Kesesuaian yang akan difasilitasi, guna memperoleh gambaran dan komitmen terhadap langkah langkan efektif yang perlu dan akan dilakukan;
(c) Secara internal Subdit Fasilitasi Lembaga Penilaian Kesesuaian, telah dilakukan penunjukkan Personel In Charge (PIC), untuk lebih mengefektifan monitoring pelaksanaan target fasilitasi bimtek LPK
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 5
DAFTAR ISI Halaman Cover .................................................................................................. 1
Kata Pengantar ................................................................................................... 2
Ringkasan Eksekutif ........................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................... 5
Daftar Tabel ...................................................................................................... 6
Daftar Gambar ................................................................................................. 7
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang .................................................................................... 8
I.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 8
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .............................................. 9
I.4 Sumber Daya Manusia ...................................................................... 10
I.5 Peran Strategis ..................................................................................... 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis ...................................................................... 13
II.1.1 Visi dan Misi .............................................................................. 13
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ................................................................ 14
II.2 Perjanjian Kinerja ................................................................................. 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Kinerja .................................................................................. 19
III.2 Capaian di Luar Perjanjian Kinerja .. ................................................ 35
III.3 Realisasi Anggaran ............................................................................. 39
BAB IV PENUTUP Penutup ......................................................................................................... 42
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2019...............................................................................................
3
Tabel I.1 Personel ASN Sub. Direktorat Fasilitasi LPK ............................... 10
Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Sub. Direktorat Fasilitasi LPK ....... 11
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019 ......................
15
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 .... 16
Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019...............................................................................................
19
Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1 ....................................................... 19
Tabel III.3 Calon LPK yang telah difasilitasi selama tahun 2019 ............ 21
Tabel III.4 Kepesertaan Refreshment Workshop dari 5 KLT BSN ............ 23
Tabel III.5 LPK dan Ruang Lingkup Akreditasi KAN yang difasilitasi BSN 26
Tabel III.6 LPK yang memenuhi kelayakan dan kesiapan pengajuan aklreditasi ke Komite Akreditasi Nasional ................................
28
Tabel III.7 Rekapitulasi Penggunaan SNI dalam fasilitasi LPK ................. 30
Tabel III.8 Calon LPK Potensial untuk difasilitasi oleh BSN ....................... 33
Tabel III.9 Pagu dan Realisasi Anggaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian TA. 2019 ......
39
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 7
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Struktur Organisasi Sub Direktorat Fasilitasi LPK ....................... 9
Gambar III.1 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025:2017 di Universitas Muhammadiyah Surabaya .......................................................
22
Gambar III.2 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17024:2012 di STIA LAN Makassar ..................................................................................... 22
Gambar III.3 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025:2017 dan SNI ISO/IEC 17065:2012 di Kantor Layanan Teknis BSN di Pekanbaru – Riau ..............................................................................................
23
Gambar III.4 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025 dan SNI ISO/IEC 17065:2012 di Kantor Layanan Teknis BSN di Surabaya – Jawa Timur ..................................................................................
24
Gambar III.5 Hasil Survey Kepuasan Bimbingan Teknis Fasilitasi Lembaga Sertifikasi/Lembaga Inspeksi ...................................................... 25
Gambar III.6 Hasil Survey Kepuasan Bimbingan Teknis Fasilitasi Laboratorium ............................................................................... 25
Gambar III.7 Tim Laboratorium Terpadu Universitas Negeri Padang .......... 27
Gambar III.8 Bimbingan Teknis Penambahan Ruang lingkup Lembaga Sertifikasi Produk Baristand Padang ......................................... 29
Gambar III.9 Rendang Sapi, merupakan ruang lingkup baru yang diajukan Baristand Padang ....................................................... 30
Gambar III.10 Personel UPTD Baristand Aceh .................................................. 33
Gambar III.11 Personel UPTD BPSMB Karawang .............................................. 34
Gambar III.12 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Barat ....... 35
Gambar III.13 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Tengah ....................................................................................................... 35
Gambar III.14 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Timur.............................................................................................. 36
Gambar III.15 Dokumen PBSN No. 20 Tahun 2019 ........................................... 37
Gambar III.16 Peserta sidang JSC-EEE ke-27 di Nay Pyi Taw – Myanmar...... 38
Gambar III.17 DELRI JSC-EEE ke-28 Singapore ................................................. 38
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 8
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Sub Direktorat Fasilitasi LPK, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Direktorat Penguatan dan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian tahun 2019.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Sub. Direktorat Fasilitasi LPK adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 9
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Sub Direktorat Fasilitasi LPK adalah melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi lembaga penilaian kesesuaian dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Sub Direktorat Fasilitasi LPK menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang fasilitasi laboratorium,
lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi, dan dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi laboratorium, lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi, dan dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian; dan
3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi laboratorium, lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi, dan dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
Struktur Sub Direktorat Fasilitasi LPK dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1 Struktur Organisasi Sub Direktorat Fasilitasi LPK
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 10
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Sub Direktorat Fasilitasi LPK mempunyai tata kerja yang didukung oleh : 1. Seksi Fasilitasi Laboratorium, dengan tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang laboratorium dan penyelenggaraan uji profisiensi dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian
2. Seksi Fasilitasi Lembaga Sertifikasi dan Lembaga Inspeksi, dengan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang fasilitasi lembaga inspeksi dan lembaga sertifikasi dalam penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2019 Sub Direktorat Fasilitasi LPK memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 12 (dua belas) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1 Personel ASN Sub. Direktorat Fasilitasi LPK
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Sub. Direktorat Fasilitasi LPK mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang standardisasi dan penilaian
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah Orang < S1 S1 S2
1. Eselon III - - 1 1
2. Eselon IV - 2 - 2
3. Staff - 8 1 9
Jumlah - 10 2 12
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 11
kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas implementasi sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian. Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya Sub. Direktorat Fasilitasi LPK telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Sub. Direktorat Fasilitasi LPK
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Pemetaan daya dukung LPK terhadap produk unggulan daerah;
Sebaran LPK untuk mendukung produk unggulan daerah belum merata, khususnya di wilayah Timur Indonesia;
Mayoritas produk unggulan daerah belum tercover oleh ruang lingkup LPK;
Mayoritas produk unggulan daerah yang belum tersedia SNI nya
Meningkatkan koordinasi dengan Direktorat Akreditasi Lembaga Sertifikasi dan Lembaga Inspeksi serta Direktorat Akreditasi laboratorium
Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja di lingkup Kedeputian Pengembangan Standar.
2. Peningkatan Kompetensi LPK
Identifikasi awal untuk LPK yang akan dibimbing;
Komitmen dari LPK yang akan dibimbing
Perlu adanya penyamaan persepsi dengan para tim pembimbing
Masing masing LPK kebutuhan substansi teknis nya berbeda beda
Skema akreditasi KAN yang dimohon belum tersedia
Alokasi anggaran yang kurang memadai untuk fasilitasi LPK di wilayah Timur Indonesia
Materi dan Modul kurang mutakhir
Meningkatkan koordinasi subdit FLPK dengan pemohon fasilitasi;
Meningkatkan koordinasi subdit FLPK dengan Direktorat Sistem dan Harmonisasi
Meningkatkan koordinasi dengan para narasumber fasilitator, terutama untuk updating materi fasilitasi bimtek
3. Sekretariat JSC-EEE Kurangnya koordinasi dalam penyiapan posisi Indonesia;
Dapat mempelajari hasil sidang sebelumnya untuk dapat ditindaklanjuti
Secara Kontinyu mengadakan rapat koordinasi baik internal BSN maupun eksternal
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 12
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut.
VISI
Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup
bangsa
MISI 1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sistem dan penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
2. Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengembangan skema, penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
3. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
4. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian, serta pemenuhan kewajiban internasional; dan
5. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional bidang pengembangan sistem dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 13
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah sebagai berikut:
TUJUAN Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar
domestik dan global
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Sub. Direktorat Fasilitasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2019, sasaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
SASARAN
Sasaran sesuai Renstra Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2015-2019 (kompilasi dari Unit Kerja Pusat Sistem Penerapan Standar dan Unit Kerja Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi) :
1. Meningkatnya penerapan SNI oleh Pemangku kepentingan;
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 14
2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
3. Meningkatnya kinerja sistem pengelokaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi yang profesional;
4. Meningkatnya masyarakat yang mendapat edukasi dan berpartisipasi dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian serta meningkatnya persepsi masyarakat terhadap standardisasi.
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebagai upaya penyempurnaan adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan
global; 2. Meningkatkan penerapan SNI oleh pelaku usaha/organisasi; 3. Meningkatkan kemampuan LPK dalam mendukung penerapan SNI; 4. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada tahun 2019 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 2019 juga mengalami sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Tahun perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian tahun 2019 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 15
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian
Kesesuaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target 2019
Customer/Stakeholders Perspectives
1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global
1. Persentase pertumbuhan Produk Nasional yang didukung SNI, Laboratorium, Lembaga Sertifikasi dan Metrologi (Standar Nasional Satuan Ukuran)
2,5 %
2. Persentase pertumbuhan produk ber-SNI di pasar retail dalam negeri
1 %
3. Indeks kepuasan masyarakat terhadap efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
4,40 nilai
Internal Process Perspectives
2. Meningkatkan Penerapan SNI oleh Pelaku Usaha/Organisasi
4. Persentase Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diterapkan
10 %
5. Jumlah organsisasi yang menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
14.000
organisasi
6. Jumlah pelaku usaha yang difasilitasi dalam penerapan SNI
150 pelaku
usaha
7. Jumlah pelaku usaha penerap SNI yang menjadi role model penerapan SNI
80 pelaku
usaha
8. Jumlah SNI yang didesimininasikan 350 SNI
3. Meningkatkan kemampuan LPK dalam mendukung penerapan SNI
9. Jumlah LPK yang berhasil difasilitasi dalam mendukung penerapan SNI dan siap diakreditasi KAN
10 LPK
Learning and Growth Perspectives
4. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran
10. Persentase realisasi anggaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
≥ 97 %
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Sub. Direktorat Fasilitasi LPK pada tahun 2019 menetapkan sebanyak 1 (satu) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 16
Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat Sub. Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target 2019
1. Meningkatkan kemampuan LPK dalam mendukung penerapan SNI
1. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang difasilitasi
10 LPK
2. Jumlah ruang lingkup lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang mendapat fasilitasi
10 Ruang
Lingkup
3. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN
10 LPK
4. Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium
30 SNI
5. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi untuk diakreditasi KAN.
3 LPK
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian melaksanakan 13 (tiga belas) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Pengembangan Standardisasi Nasional, melalui : 1. Kegiatan: Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, yang akan
menghasilkan output : a. Output : Pendidikan, Pelatihan dan Pemasyarakatan Standardisasi
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 1. Diseminasi dan Promosi SPK (Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian)
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 17
2. Bimbingan Teknis kepada pelaku usaha dan organisasi 3. Bimbingan teknis kepada lembaga penilaian kesesuaian (LPK) 4. Melakukan monitoring dan evaluasi promosi Standar Nasional
Indonesia 5. Melakukan fasilitasi pembinaan partisipasi dalam
pengembangan standar 6. Melakukan pembimbingan penerapan dan fasilitasi sertifikasi
standar 7. Memberikan apresiasi kepada penerap Standar Nasional
Indonesia (SNI) 8. Melakukan partisipasi masyarakat dalam forum internasional
b. Output : Pelayanan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk
Area Industri di luar Jawa
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan UKM, Pelaku Usaha, dan Organisasi di Riau 2. Pembinaan UKM, Pelaku Usaha, dan Organisasi di Palembang 3. Pembinaan UKM, Pelaku Usaha, dan Organisasi di Makassar
c. Output : Pelayanan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk
Area Industri di Jawa
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan UKM, Pelaku Usaha, dan Organisasi di Surabaya 2. Pembinaan UKM, Pelaku Usaha dan Organisasi di Bekasi-
Cikarang
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 18
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Direktorat Penguatan dan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Sub. Direktorat Penguatan dan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Sub. Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Direktorat Penguatan dan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Sub Direktorat Fasilitasi LPK yang direncanakan dalam Tahun 2019 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 19
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %
Meningkatkan kemampuan LPK dalam mendukung penerapan SNI
1. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan laboratorium yang difasilitasi
10 LPK 130 LPK
100 %
1. Jumlah Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang mendapat fasilitasi
10 Ruang Lingkup
30 Ruang Lingkup
100 %
2. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN
10 LPK
6 LPK
60 %
3. Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium
30 SNI
34 SNI
100 %
4. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi diakreditasi oleh KAN
3 LPK
7 LPK
100 %
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Sub. Direktorat Fasilitas LPK untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN 1
Meningkatkan Kemampuan LPK dalam mendukukung penerapan SNI
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Satuan Capaian 2019 Capaian s.d 2019
(kumulatif)
Target % capaian Target Realisasi % *)
1. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan laboratorium yang difasilitasi
LPK 10 130 100 % 10 100 %
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 20
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian sasaran, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan kemampuan LPK dalam mendukung penerapan SNI terdiri dari 5 (lima) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 92 %, dengan indikator kinerja yang mencapai bahkan melebihi 100 %, meliputi : Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang difaslitasi ; Jumlah Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang mendapat fasilitasi ; Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN ; Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium ; Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi diakreditasi oleh KAN. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium (LPK) yang difasilitasi
Selama tahun 2019, Sub Direktorat Fasilitasi LPK telah melakukan fasilitasi bimbingan teknis untuk lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium sejumlah 130 (seratus tiga puluh) calon LPK, secara realisasi hal ini tampak jauh melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 10 (sepuluh) LPK. Rincian dan sebaran letak geografis calon LPK yang telah difasilitasi selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :
2. Jumlah Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang mendapat fasilitasi
Ruang Lingkup
10 30 100 % 10 100 %
3. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN
LPK 10 6 50 % 6 60 %
4. Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium
SNI 30 34 100 % 30 100 %
5. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi diakreditasi oleh KAN
LPK 3 7 100 % 7 100 %
Rata-rata capaian Sasaran 92 %
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 21
Tabel III.3 Calon LPK yang telah difasilitasi selama tahun 2019
No. Nama LPK Provinsi
1. Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang - NTT
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Serang (DPUPR)
Banten
3. Universitas Negri Padang (UNP) Sumatera Barat
4. PT. Saka Tunggal Mandiri Jaya (STMJ) Banten
5. Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) Jawa Barat
6. Lab Beton dan Bahan Bangunan, Dep Teknik Sipil ITS Jawa Timur
7. PT Phapros - Semarang Jawa Tengah
8. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat – Universitas
Muhammadiyah Surabaya
Jawa Timur
9. PT. KAI – Bandung Jawa Barat
10. Poltekkes Semarang Jawa Tengah
11. BPSMB Ternate Maluku Utara
12. Universitas Cendana – Kupang NTT
13. BPMHP Semarang Jawa Tengah
14. LPPOM Jakarta DKI Jakarta
15. Laboratorium Kesehatan Lingkungan – Pekanbaru Riau
16. Balai Budidaya Air Tawar – Takalar Sulawesi Selatan
17. BBPBAT Sukabumi Jawa Barat
18. Universitas Negeri 11 Maret Surakarta Jawa Tengah
19. Balai Riset Standardisasi Padang Sumatera Barat
20. PT. Sertifikasi Cohespa Indonesia Jawa Timur
21. UPT. PPSMB Palu Sulawesi Tengah
22. LS ICSM Indonesia DKI Jakarta
23. LPPT Universitas Gajah Mada D.I Yogyakarta
24. PT, Bio Sciquest DKI Jakarta
25. PT. Sertifindo Wisata Utama Jawa Tengah
26. UPTD. PPMHP Cirebon Jawa Barat
27. PT. Global Solusi Bioresiko Jawa Barat
28. Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Timur
29. STIA LAN Makassar Sulawesi Selatan
30. PT. IRQA DKI. Jakarta
Dari tabel di atas, tampak bahwa secara letak geografis, LPK
potensial yang difaslitasi selama tahun 2019 masih dominasi oleh LPK yang berada di Wilayah Barat Indonesia, sedangkan untuk wilayah tengah dan timur Indonesia masih tampak minim.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 22
Gambar III.1
Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025:2017 di Universitas Muhammadiyah Surabaya
Gambar III.2
Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17024:2012 di STIA LAN Makassar
Selain fasilitasi bimbingan teknis yang dilakukan ditempat pemohon, guna mengoptimalkan dukungan LPK terhadap produk unggulan daerah, Subdit Fasilitasi LPK juga melakukan “Refreshment workshop SNI ISO/IEC 17025:2017 dan SNI ISO/IEC 17065:2012” di 5 (lima) Kantor Layanan Teknis BSN, yaitu : Di Pekanbaru – Riau, Palembang Sulawesi
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 23
Selatan, Bekasi – Jawa Barat, Surabaya – Jawa Timur serta Makassar – Sulawesi Selatan. Adapun jumlah LPK potensial yang hadir pada kegiatan tersebut adalah sebagaimana berikut :
Tabel III.4 Kepesertaan Refreshment Workshop dari 5 KLT BSN
No. Lokasi Penyelenggaraan Jumlah Peserta Workshop SNI ISO/IEC 17025
Jumlah Peserta Workshop SNI
ISO/IEC 17065:2012
1. Kantor Layanan Teknis Riau 10 organisasi 11 organisasi
2. Kantor Layanan Teknis Palembang 12 organisasi 6 organisasi
3. Kantor Layanan Teknis Bekasi 12 organisasi 8 organisasi
4. Kantor Layanan Teknis Surabaya 17 organisasi 10 organisasi
5. Kantor Layanan Teknis Makassar 10 organisasi 4 organisasi
JUMLAH 61 organisasi 39 organisasi
Dari Tabel III.3 dan Tabel III.4, tampak bahwa secara kuantitatif jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang berhasil difasilitasi oleh BSN, baik dengan mekanisme pelaksanaan di lokasi pemohon maupun di kantor KLT memberikan kontribusi positif terhadap jumlah LPK yang difasilitasi oleh BSN.
Gambar III.3 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025:2017 dan SNI ISO/IEC 17065:2012
di Kantor Layanan Teknis BSN di Pekanbaru - Riau
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 24
Gambar III.4 Bimbingan Teknis SNI ISO/IEC 17025:2017 dan SNI ISO/IEC 17065:2012
di Kantor Layanan Teknis BSN di Surabaya – Jawa Timur
Peningkatan kuantitas calon LPK yang di fasilitasi, menunjukkan bahwa antusias serta animo calon LPK terhadap fasilitasi yang dilakukan oleh BSN sangat positif, guna meningkatkan infrastruktur mutu dalam mendukung penilaian kesesuaian produk unggulan daerah. Penyelenggaraan fasilitasi yang dilakukan oleh BSN di Kantor Layanan Teknis, mampu meningkatkan kuantitas calon LPK yang akan difasilitasi, karena ditinjau dari aspek pelaksanaan dan aspek pembiayan kegiatan lebih efektif dan efisien.
Guna melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas layanan fasilitasi LPK kepada pemohon/pelanggan, Subdit Fasilitasi LPK juga melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan melalui kuesioner, yang meliputi penilaian ; (1) sasaran/tujuan yang jelas atas pelaksanaan fasilitasi ; (2) Sistematika pelaksanaan fasilitasi; (3) Kesesuaian pelaksanaan fasilitasi dengan harapan pemohon/pelanggan; (4) Cakupan Pembimbingan; serta (5) Kemutakhiran materi pembimbingan yang disajikan kepada pemohon. Berdasarkan hasil penilaian pemohon fasilitasi/bimbingan teknis, rekapitulasi penilaian pemohon/pelanggan fasilitasi LPK dapat disajikan pada tabel berikut :
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 25
Gambar III.5 Hasil Survey Kepuasan bimbingan Teknis
Fasilitasi Lembaga Sertifikasi/Lembaga Inspeksi
Gambar III.6 Hasil Survey Kepuasan bimbingan Teknis
Fasilitasi Laboratorium
Pola PembimbinganFasilitasi Lembaga Sertifikasi/Lembaga Inspeksi
Pola PembimbinganFasilitasi Laboratorium
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 26
2. Jumlah ruang lingkup Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium (LPK) yang mendapat fasilitasi
Demikian halnya dengan ruang lingkup LPK potensial yang mendapat fasilitasi, BSN telah memfasilitasi 30 (tiga puluh) ruang lingkup akreditasi, baik yang bersifat pengembangan baru maupun penambahan ruang lingkup selama kurun waktu tahun 2019, sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel III.5 LPK dan Ruang Lingkup Akreditasi KAN yang difasilitasi BSN
No. Nama LPK Ruang Lingkup akreditasi KAN
1. Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
-
Laboratorium Uji
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Serang (DPUPR)
Laboratorium Uji
3. Universitas Negri Padang (UNP) Laboratorium Uji
4. PT. Saka Tunggal Mandiri Jaya (STMJ) Laboratorium Kalibrasi
5. Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) Laboratorium Penguji
6. Lab Beton dan Bahan Bangunan, Dep Teknik Sipil ITS Laboratorium Penguji
7. PT Phapros - Semarang Penyedia bahan acuan
8. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat – Universitas
Muhammadiyah Surabaya
Laboratorium Penguji
9. PT. KAI – Bandung Laboratorium Penguji
10. Poltekkes Semarang Laboratorium Penguji
11. BPSMB Ternate Laboratorium Penguji
12. Universitas Cendana – Kupang Laboratorium Penguji
13. BPMHP Semarang Laboratorium Penguji
14. LPPOM Jakarta Laboratorium Penguji
15. Laboratorium Kesehatan Lingkungan – Pekanbaru Laboratorium Penguji
16. Balai Budidaya Air Tawar – Takalar Lembaga Sertifikasi Produk
17. Balai Besar Perikanan Budiidaya Air Tawar Sukabumi Lembaga Sertifikasi Indogap
18. Universitas Negeri 11 Maret Surakarta Lembaga Sertifikasi Produk
19. Balai Riset Standardisasi Padang Lembaga Sertifikasi Produk
20. PT. Sertifikasi Cohespa Indonesia Lembaga Sertifikasi Pelaksana
Penyelenggara Ibadah Umroh
21. UPT. PPSMB Palu Lemabaga Sertifikasi Produk
22. LS ICSM Indonesia Lembaga Sertifikasi Usaha
Pariwisata
23. LPPT Universitas Gajah Mada Lembaga Sertifikasi Produk
24. PT, Bio Sciquest Lembaga Serifikasi Sistem
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 27
Manajemen Bioresiko Laboratorium
25. PT. Sertifindo Wisata Utama Lembaga Sertifikasi Usaha
Pariwisata
26. UPTD. PPMHP Cirebon Lembaga Sertifikasi Produk
27. PT. Global Solusi Bioresiko Lembaga Sertifikasi Sistem
Manajemen Bioresiko Laboratorium
28. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan
Timur
Lembaga Sertifikasi Produk
29. STIA LAN Makassar Lembaga Sertifikasi Personel
30. PT. IRQA Lembaga Sertifikasi Pelaksana
Penyelenggara Ibadah Umroh
Dari tabel III.5 diatas, tampak bahwa jumlah ruang lingkup akreditasi KAN yang telah difasilitasi oleh BSN sejumlah 30 (tigapuluh), hal ini melebihi target yang ditetapkan pada tahun 2019, yaitu sejumlah 10 (sepuluh) ruang lingkup akreditasi KAN. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari koordinasi intensif yang dilakukan bersama stakeholders, terutama pihak Komite Akreditasi Nasional dalam memberikan informasi kepada LPK tentang adanya fasilitasi yang dilakukan oleh BSN untuk pengembangan maupun penambahan ruang lingkup LPK.
Gambar III.7 Tim Laboratorium Terpadu Univesitas Negeri Padang
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 28
Kolaborasi intensif yang dilakukan antara BSN dan KAN mampu menambah kuantitas fasilitasi terhadap LPK yang berencana mengajukan pengembangan maupun penambahan ruang lingkup, hal ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya promosi yang dilakukan BSN secara mandiri, guna mendapatkan LPK yang akan dikembangkan/ditambah ruang lingkup akreditasinya.
3. Jumlah Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang memenuhi kelayakan aplikasi akreditasi KAN
Fasilitasi terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian yang dilakukan oleh BSN, selain melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh LPK, juga membantu “memastikan” kesiapan LPK tersebut untuk mengajukan aplikasi ke KAN. Dari 30 (tiga puluh) LPK yang mengajukan fasilitasi berupa bimbingan teknis kepada BSN, hanya 6 (enam) LPK saja yang berdasarkan hasil review akhir oleh tim BSN, layak dan siap mengajukan aplikasi akreditasi ke KAN. Capaian ini belum memenuhi target yang telah ditetapkan BSN dio tahun 2019, yaitu 10 (sepuluh) LPK layak dan memenuhi kesiapan mengajukan aplikasi akreditasi ke KAN. Adapun ke-enam LPK tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel III.6
LPK yang memenuhi kelayakan dan kesiapan pengajuan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional
No. Nama LPK Ruang Lingkup
Akreditasi Keterangan
1. Laboratorium Terpadu Universitas Negeri Padang
Laboratorium Penguji Pengajuan ruang lingkup baru
2. PT. Saka Tunggal Mandiri Jaya Laboratorium Kalibrasi
Pengajuan ruang lingkup baru
3. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar-Sukabumi
Lembaga Sertifikasi Indogap
Penambahan ruang lingkup
4. PT. Sertifikasi Cohespa Indonesia Lembaga Sertifikasi
Pelaksana
Penyelenggara Ibadah
Umroh
Penambahan ruang lingkup
5. Balai Riset Standardisasi Padang Lembaga Sertifikasi Produk
Penambahan ruang lingkup
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 29
6. PT. Global Solusi Bioresiko Lembaga Sertifikasi
Sistem Manajemen
Bioresiko Laboratorium
Pengajuan ruang
lingkup baru
Komitmen dan dukungan seluruh sumber daya manusia dari level pimpinan sampai dengan staf LPK terhadap tahapan serta arahan dalam pelaksanaan fasilitasi/bimbingan teknis sangat menentukan terhadap kesiapan suatu LPK untuk mengajukan aplikasi ke KAN. Berdasakan hasil review yang dilakukan oleh BSN, beberapa LPK yang berpotensi untuk memiliki kesiapan dalam pengajuan akreditasi KAN memiliki kendala internal organisasi dalam keberlanjutan penyelesaian tahapan fasilitasi atau bimbingan teknis yang dilakukan oleh BSN, hal inilah yang menjadi faktor terbesar tidak tercapainya target yang telah ditetapkan.
Sebagai langkah preventif agar kejadian ini tidak terulang kembali, hal hal yang perlu dilakukan meliputi : Pertama, Subdit Fasilitasi LPK perlu menetapkan roadmap pelaksanaan fasilitasi bimbingan secara rinci, dimana hal ini akan dituangkan dalam dokumen surat perjanjian kerja; Kedua, Subdit Fasilitasi LPK perlu menetapkan Personel In Charge (PIC) yang bertanggung jawab penuh melakukan pemantauan dan perkembangan tahapan fasilitasi/bimbingan teknis yang telah disepakati bersama.
Gambar III.8
Bimbingan Teknis Penambahan Ruanglingkup Lembaga Sertifikasi Produk Baristand Padang
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 30
Gambar III.9
Rendang Sapi, merupakan ruang lingkup baru yang diajukan Baristand Padang
4. Jumlah SNI yang digunakan untuk fasilitasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium
Dalam pelaksanaan fasilitasi kepada lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium, Subdit Fasilitasi LPK tetap menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai referensi pola pelaksanaan fasilitasi/bimbingan teknis. Pada tahun 2019, target yang ditetapkan untuk penggunaan SNI dalam pelaksanaan fasilitasi adalah 30 (tiga puluh) SNI, sedangkan berdasarkan capaian tahun 2019, penggunaan SNI sejumlah 34 (tiga puluh empat), melampaui target yang telah ditetapkan. Sedangkan rincian penggunaan SNI dalam fasilitasi yang dilakukan oleh Subdit Fasilitasi LPK adalah sebagai berikut :
Tabel III.7 Rekapitulasi Penggunaan SNI dalam fasilitasi LPK
No. Nama LPK Judul SNI
1. Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
-
SNI ISO/IEC 17025:2017
SNI 6989:2009
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Serang (DPUPR)
SNI ISO/IEC 17025:2017
SNI 03_3403_1994
SNI 03_1974_1990
SNI 1974_2011
3. Universitas Negeri Padang (UNP) SNI ISO/IEC 17025:2017
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 31
SNI 2052:2014
SNI 4404:2008
SNI 09-7118:2005
SNI 03-1974-1990
SNI 03-2417-1991
SNI 3553:2015
SNI 03-1968-1990
SNI 06-6989-2004
4. PT. Saka Tunggal Mandiri Jaya (STMJ) SNI ISO/IEC 17025:2017
5. Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) SNI ISO/IEC 17025:2017
SNI ISO/IEC 15408.2:2014
6. Lab Beton dan Bahan Bangunan, Dep Teknik Sipil ITS SNI ISO/IEC 17025:2017
7. PT Phapros - Semarang SNI ISO/IEC 17034:2016
8. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat – Universitas
Muhammadiyah Surabaya
SNI ISO/IEC 17025:2017
9. PT. KAI – Bandung SNI ISO/IEC 17025:2017
10. Poltekkes Semarang SNI ISO/IEC 17025:2017
SNI 6989:2009
11. BPSMB Ternate SNI ISO/IEC 17025:2017
12. Universitas Cendana – Kupang SNI ISO/IEC 17025:2017
13. BPMHP Semarang SNI ISO/IEC 17025:2017
14. LPPOM Jakarta SNI ISO/IEC 17025:2017
15. Laboratorium Kesehatan Lingkungan – Pekanbaru SNI ISO/IEC 17025:2017
16. Balai Budidaya Air Tawar – Takalar SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
SNI 8038:2014
SNI 01-6144-2006
SNI 8037.1-2014
SNI 01-7252:2006
SNI 7311:2009
SNI 6145.1:2014
SNI 6148.1:2013
SNI 6488.1:2011
SNI 6487.1:2011
SNI 7672:2011
17. Balai Besar Perikanan Budiidaya Air Tawar Sukabumi SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
SNI 8035:2019
SNI 8228:2008
SNI 8227:2015
18. Universitas Negeri 11 Maret Surakarta SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
SNI 3553:2015
19. Balai Riset Standardisasi Padang SNI ISO/IEC 17065:2012
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 32
SNI ISO/IEC 17067:2013
SNI 7474:2009
20. PT. Sertifikasi Cohespa Indonesia SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
21. UPT. PPSMB Palu SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
SNI 3553:2015
22. LS ICSM Indonesia SNI ISO/IEC 17065:2012
23. LPPT Universitas Gajah Mada SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI 3553:2015
24. PT, Bio Sciquest SNI ISO/IEC 17021_1:2015
SNI 8434:2017
25. PT. Sertifindo Wisata Utama SNI ISO/IEC 17021_1:2015
26. UPTD. PPMHP Cirebon SNI ISO/IEC 17065:2012
27. PT. Global Solusi Bioresiko SNI ISO/IEC 17021_1:2015
SNI 8434:2017
28. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan
Timur
SNI ISO/IEC 17065:2012
SNI ISO/IEC 17067:2013
29. STIA LAN Makassar SNI ISO/IEC 17024:2012
30. PT. IRQA SNI ISO/IEC 17065:2012
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa penggunaan SNI dalam proses fasilitasi LPK merujuk kepada SNI terkait skema akreditasi KAN serta skema untuk proses pengujian dan sertifikasi produk.
5. Jumlah lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang berpotensi di akreditasi oleh KAN
Dari serangkaian aktivitas kinerja yang dilakukan oleh Subdit Fasilitasi LPK adalah melakukan identifikasi dan inventarisasi LPK (Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi maupun Laboratorium) di seluruh penjuru tanah air, yang berpotensi untuk diakreditasi oleh KAN guna mendukung pertumbuhan infrastruktur mutu di daerah dalam rangka mendukung penilaian kesesuaian produk unggulan daerah.
Pada tahun 2019, Subdit Fasilitasi LPK telah melakukan inventarisasi terhadap 3 (tiga) LPK (lembaga sertifikasi produk) yang berpotensi untuk difasilitasi, sehingga nantinya dapat diakreditasi oleh KAN. Capaian ini sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan. Adapun ketiga lembaga sertifikasi produk tersebut adalah sebagaimana berikut :
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 33
Tabel III.8. Calon LPK Potensial untuk difasilitasi oleh BSN
No. Nama LPK Skema Akreditasi KAN Ruang Lingkup SNI
1. UPTD BPSMB Aceh SNI ISO/IEC 17065:2012 Minyak Atsiri
2. UPTD BPSMB Karawang
SNI ISO/IEC 17065:2012 Garam
3. BPSMB Palu SNI ISO/IEC 17065:2012 Bawang Goreng
4. BPSMB Jambi SNI ISO/IEC 17065:2012 SIR
5. BPSMB Gorontalo SNI ISO/IEC 17025:2012 Jagung
SNI ISO/IEC 17025:2017 Pengujian Aflatoxsin dan derajat sosoh
7. PT. MAL SNI ISO/IEC 17065:2012 Pariwisata Alam
Ketujuh calon Lembaga Penilaian Kesesuaian tersebut, saat ini telah masuk dalam rencana dan program fasilitasi LPK untuk tahun 2020, bahkan BPSMB Palu telah terlebih dahulu dilakukan fasilitasi dengan materi “pemahaman” dan “penyusunan dokumentasi”, mengingat komitmen dan keinginan kuat dari manajemen BPSMB Palu yang ingin segera mendapat fasilitasi dari BSN.
Gambar III.10 Personel UPTD BPSMB Aceh
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 34
Gambar III.11 Personel UPTD BPSMB Karawang
Guna menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan fasilitasi LPK, khususnya untuk LPK potensial yang berada jauh dari Kantor Pusat BSN, pola yang akan dikembangkan dalam pelaksanaan fasilitasi adalah “cost sharing” antara BSN dan instansi pemohon. Strategi pembiayaan bersama ini, diharapkan akan mampu mereduksi biaya operasional dalam penyelenggaraan fasilitasi LPK.
III.2 CAPAIAN DI LUAR PERJANJIAN KINERJA
Selain capaian sesuai dengan yang tertera dalam Perjanjian Kinerja, Sub. Direktorat Fasilitasi LPK juga melakukan berbagai hal dalam upaya mencapai visi dan misi Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, antara lain :
1. Penyusunan peta daya dukung LPK (LSPro dan Laboratorium Penguji)
guna mendukung produk unggulan daerah di 34 (tiga puluh empat) provinsi
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 35
Gambar III.12 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Barat
Gambar III.13 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Tengah
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 36
Gambar III.14 Hasil Pemetaan LPK di Wilayah Indonesia Bagian Timur
Dari hasil pemetaan di atas, serta melihat sebaran LPK di ketiga wilayah Indonesia, tampak bahwa mayoritas keberadaan LPK masih berdomisili di wilayah Indonesia bagian barat, sementara populasi di Indonesia bagian tengah dan timur masih tampak minim. Tentunya hal ini perlu mendapat fokus perhatian BSN ke depan, terlebih produk unggulan daerah di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur memerlukan infrastruktur penilaian kesesuaian guna memperluas penerapan produk unggulan daerah ber-SNI.
2. Penyusunan Pedoman BSN (PBSN) No. 20 Tahun 2019 tentang
Pengembangan LPK
Guna memberikan kerangka operasional dalam pelaksanaan fasilitasi LPK yang efektif dan efisien, Subdit Fasilitasi LPK bekerjasama dengan bagian hukum – Biro Sumberdaya manusia, organisasi dan Hukum telah mengembangkan Pedoman BSN No. 20 Tahun 2019 tentang Pengembangan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka fasilitasi. Dengan telah ditetapkannya Pedoman BSN ini, fasilitasi LPK yang dilakukan oleh Subdit Fasilitasi LPK berfokus kepada : (1) Mendukung Produk Unggulan daerah; (2) Skema akreditasi KAN yang telah dioperasionalkan, namun masih minim klien; serta (3) Kebijakan Nasional.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 37
Gambar III.15 Dokumen PBSN No. 20 Tahun 2019
3. Pengelolaan Sekretariat Joint Sectoral Committee on electrical and
electronic equipment
Guna mengindentifikasi dan memonitor LPK (Laboratorium Uji dan/atau Lembaga Sertifikasi) untuk didaftarkan (listed) ke negara anggota ASEAN serta memberikan tanggapan atas usulan pendaftaran (listing) LPK negara negara anggota ASEAN untuk Indonesia, diperlukan adanya Designating Body, yang mana dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian (c.q Subdit Fasilitasi LPK). Adapun manfaat dari listed nya LPK di negara ASEAN, maka : (1) Hasil uji/sertifikasi LPK diakui negara ASEAN yang telah me-list LPK tersebut; (2) Pelaku usaha Indonesia yang akan mengekspor produk ke negara anggota ASEAN, cukup diuji/disertifikasi oleh LPK Indonesia yang telah di listed di negara anggota ASEAN, tanpa perlu diuji/disertifikasi lagi di negara tujuan. Hal ini tentu saja akan menghapuskan adanya pengujian berulang di negara ASEAN, serta mempelancar transaksi dan proses perdagangan tentunya. Pada tahun 2019, selain melakukan fungsi kesekretariatan (DB), perwakilan Subdit LPK berkesempatan untuk berpartisipasi pada sidang JSC-EEE ke 27 dan ke 28.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 38
Gambar III.16
Peserta sidang JSC-EEE ke-27 di Nay Pyi Taw - Myanmar, 22-25 April 2019
Gambar III.17
DELRI pada sidang JSC-EEE ke-28 di Singapore, 1-4 Oktober 2019
III.3 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01-0/2019 tanggal 5 Desember 2018, pagu anggaran TA 2019 Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah sebesar Rp. 11.821.577.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.608.394.931,- atau 98,20%
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 39
Pagu dan realisasi anggaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian T.A 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.9
Pagu dan Realisasi Anggaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
TA. 2019 Dalam rupiah
Kode Kegiatan/Output/Komponen 2019 % Pagu Realisasi 3558.001 Pendidikan, Pelatihan dan Pemasyarakatan Standardisasi
051 Diseminasi dan Promosi SPK (Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian)
Rp. 41.904.000,- Rp. 41.904.000,- 100 %
052 Bimbingan Teknis kepada pelaku usaha dan organisasi
Rp. 1.639.692.000,- Rp. 1.589.944.333,- 97 %
053 Bimbingan Teknis kepada Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)
Rp. 1.043.016.000,- Rp. 1.041.860.362,- 99,9%
055 Melakukan monitoring dan evaluasi promosi Standar Nasional Indonesia
Rp. 1.865.000,- Rp. 1.865.000,- 100 %
056 Melakukan fasilitasi pembinaan partisipasi dalam pengembangan standar
Rp. 7.130.000,- Rp. 6.788.000,- 95,2 %
057 Melakukan Pembimbingan Penerapan dan Fasilitasi Sertifikasi Standar
Rp. 291.550.000,- Rp. 261.297.762,- 89,6 %
058 Memberikan apresiasi kepada penerap Standar Nasional Indonesia
Rp. 3.550.420.000,- Rp. 3.533.024.594,- 99,5 %
059 Melakukan Partisipasi Masyarakat dalam forum Internasional
Rp. 6.000.000,- Rp. 3.894.000,- 64,9 %
3558.002.001 Pelayanan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk Area Industri di luar Jawa
051 Pembinaan UKM, Pelaku Usaha dan Organisasi di Riau
Rp. 974.260.000,- Rp. 958.776.200,- 98,4 %
052 Pembinaan UKM, Pelaku Usaha dan Organisasi di Palembang
Rp. 899.197.000,- Rp. 883.981.903,- 98,3 %
053 Pembinaan UKM, Pelaku Usaha dan Organisasi di Makassar
Rp. 1.126.543.000,- Rp. 1.086.580.041,- 96,5 %
3558.002.001 Pelayanan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Kawasan Industri yang di Jawa
051 Pembinaan UKM, Pelaku Usaha dan Organisasi di Surabaya
Rp. 436.544.000,- Rp. 432.794.844,- 99,1 %
052 Pembinaan UKM, Pelaku Usaha, dan Organisasi di Bekasi – Cikarang
Rp. 563.456.000,- Rp. 520.662.315,- 92,4 %
Jumlah Rp. 11.821.577.000,- Rp. 11.608.394.000.- 98,20 %
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 40
Berdasarkan tabel di atas, Khusus untuk capaian realisasi anggaran Subdit
Fasilitasi LPK pada tahun 2019 mencapai Rp. 1.041.860.362, dari pagu
anggaran sejumlah Rp. 1.043.016.000,- atau realisasi mencapai 99,9%.
Keberhasilan capaian ini tentu saja tidak terlepas dari monitoring dan
evaluasi secara berkala terhadap program kegiatan serta realisasi
anggarannya, juga koordinasi instensif dengan para pengelola keuangan di
lingkup Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
maupun di Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum BSN.
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 41
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Sub Direktorat Fasilitasi LPK Tahun 2019, seluruh kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja sebesar 92 %. Pencapaian terhadap perjanjian kinerja dan indikator kinerja tersebut, menunjukkan bahwa Subdit Fasilitasi LPK telah memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pembinaan standardisasi di Indonesia sesuai amanah yang diberikan, khsususnya dalam pelaksanaan bimbingan teknis kepada lembaga penilaian kesesuaian. Melalui kegiatan ini diharapkan akan tercipta sebaran infrastruktur mutu guna melakukan penilaian kesesuaian, melalui penguatan kapasitas dan kualitas penerapan standar, sehingga pelaksanaan penerapan standar akan lebih efektif sesuai aturan yang berlaku dan pada akhirnya akan berdampak kepada meningkatnya kemampuan para pemangku kepentingan dalam menerapkan SNI.
Laporan kinerja Subdit Fasilitasi LPK Tahun 2019 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban sekaligus menjadi sumber informasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guna meningkatkan kinerja Subdit Fasilitasi LPS di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal
2019|SubDirektoratFasilitasiLPK 42
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 Sub Direktorat Fasilitasi Lembaga Penilaian Kesesuaian