laporan keuangan pemda jombang ta 2004
TRANSCRIPT
1
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
KABUPATEN JOMBANG
TAHUN ANGGARAN 2004
DI
JOMBANG
PERWAKILAN IV BPK-RI
DI YOGYAKARTA Nomor : 76/R/XIV.4/04/2005
Tanggal : 10 Mei 2005
2
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Jl. HOS Cokroaminoto 52 Yogyakarta 55244 Telp. (0274) 563635, Faks: (0274) 588736
Yogyakarta, 10 Mei 2005 No : 76/R/XIV.4/05/2005 Sifat : Rahasia Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 Kepada Yth : 1. Bupati Jombang 2. Ketua DPRD Kabupaten Jombang Di Jombang
Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo. Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan jo. Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dengan hormat kami sampaikan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004.
Atas perhatian dan tindak lanjutnya, diucapkan terima kasih.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Kepala Perwakilan IV Di Yogyakarta
Drs. Omo Dahlan NIP. 240000261
Tembusan: 1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta; 2. Yth. Auditor Utama KN-IVBPK-RI, di Jakarta; 3. Yth. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, di Jakarta; 4. Yth. Kepala Badan Pengawasan Propinsi Jawa Timur, di Surabaya; 5. Yth. Kepala Badan Pengawas Kabupaten Jombang, di Jombang.
3
DAFTAR ISI Halaman
BAGIAN PERTAMA I. LAPORAN AUDITOR INDIPENDEN.................................................... 1II. Laporan Keuangan yang diberi Opini...................................................... 3 A. Neraca ................................................................................................. 3 B Laporan Perhitungan APBD Tahun 2004 ........................................... 5 C Laporan Aliran Kas Tahun 2004 ........................................................ 7 D Kebijakan Akuntansi .......................................................................... 9 E Penjelasan Pos-Pos Neraca ................................................................. 10 BAGIAN KEDUA BAB I. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN.............................................. 13A. Gambaran Umum ......................................................................................... 13 1. Dasar Hukum Pemeriksaan ................................................................. 13 2. Tujuan Pemeriksaan ............................................................................ 13 3. Lingkup Pemeriksaan ......................................................................... 13 4. Standar Pemeriksaan ........................................................................... 14 5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan ..................................................... 14B. Laporan Keuangan yang diperiksa BPK 15 BAB II. HASIL PEMERIKSAAN...................................................................... 21A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan
Laporan Keuangan Kabupaten Jombang .................................
21B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten
Jombang Tahun Anggaran 2004 ................................................ 23
C. Catatan Pemeriksaan .................................................................................... 47 1. Catatan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran penyajian Laporan
Keuangan .............................................................................. 47
a. Realisasi lima rekening Belanja Daerah melampaui anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.724.447.243,19 ………………...
47
b. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan. Retribusi Parkir Berlangganan dan Pajak Penerangan Jalan dicatat secara netto
51
c. Pengalokasian biaya umum dari 24 kegiatan belanja modal senilai Rp497.454.875,00 sebagai unsur biaya operasional tidak sesuai ketentuan …………………………………………
56
2 Catatan pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran penyajian Laporan Keuangan .............................................................
59
a. Penganggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Belanja Aparatur tidak sesuai ketentuan dan sebesar Rp280.000.000.00 tidak didukung bukti yang lengkap ………
59
b. Pembayaran biaya umum atas pengadaan kendaraan operasional dinas sebesar Rp15.523.000.00 tidak sesuai ketentuan ……………………………………………………...
63
c. Pemberian Biaya Operasional untuk Bagi Hasil Pajak Pusat maupun Bagi Hasil Pajak Propinsi tidak sesuai ketentuan …...
66
d. Belanja DPRD sebesar Rp225.000.000.00 di anggarkan pada satuan kerja lain ………………………………………………
69
e. Pengganggaran biaya perawatan dan pengobatan DPRD tidak sesuai dengan ketentuan ………………………………………
71
f. Penganggaran belanja perjalanan dinas tetap pada Pos DPRD Kabupaten Jombang sebesar Rp206.400.000.00 tidak sesuai dengan ketentuan ……………………………………………...
73
4
g. Penerimaan Dana Bantuan Bencana Alam dari Pemerintah Pusat sebesar Rp3.000.000.000.00 tidak dicatat sebagai penerimaan daerah …………………………………………….
75
h. Pengelolaan atas Dana Revolving tidak sesuai ketentuan …… 77 i. Bantuan keuangan untuk partai politik Tahun 2004 melebihi dari
yang ditetapkan sebesar Rp262.766.000.00 …………….. 80
j. Pelaksanaan kegiatan belanja modal jalan kabupaten dan desa. perpipaan air bersih dan rehabilitasi sekolah Tahun Anggaran 2004 tidak sesuai dengan kontrak dan sudah mulai rusak …………………………………………………………..
82
D. Laporan Keuangan Setelah Diperiksa BPK ................................................. 89 E. Lampiran ...................................................................................................... 95
5
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 52 Yogyakarta 55244 Telp. (0274) 563635, Faks: (0274) 588736
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kepada Yth. Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004
Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1973 dan Pasal 31
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 yang telah
disusun oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.
Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Jombang.
Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman
pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI dan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk
merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk
memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara
wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004
meliputi pengujian atas Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja, Neraca, Laporan
Aliran Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004.
6
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun
Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun
Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun
Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah
Daerah dan DPRD Kabupaten Jombang dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Yogyakarta, 10 Mei 2005 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA
Ketua Tim,
Sugeng Dwi Heriyanto, SE., Akt Akuntan REG-NEG D-12929
7
II. Laporan Keuangan Yang Diberi Opini A. Neraca
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG NERACA DAERAH Per 31 Desember 2004
(Dalam rupiah)Nama Rekening Catatan 2004
AKTIVA AKTIVA LANCAR E.1 35.619.369.430,90 Kas & Bank E.1a(1) 19.997.089.806,94 Kas di PK E.1a(2) 87.239.019,00 Investasi Jangka Pendek E.1b 500.000.000,00 Piutang Retribusi IMB E.1c 59.171.420,00 Piutang Bagi Hasil Propinsi E.1d 788.210.000,00 Piutang Pajak Reklame E.1e 5.082.851,96 Piutang RSU / Lain-lain E.1f 140.193.556,00 Piutang Dana Revolving E.1g 9.285.284.818,00 Persediaan Bahan Pakai Habis/Material E.1h 4.757.097.959,00 INVESTASI JANGKA PANJANG E.2 5.678.720.956,83
Penyertaan Modal Pemerintah pada Bank Jatim E.2a 1.095.000.000,00
Penyertaan Modal pada PDAM E.2b 3.362.225.848,00 Penyertaan Modal pada BPR E.2c 500.000.000,00
Penyertaan Modal pada Perkebunan Panglungan E.2d 480.704.362,54
Penyertaan Modal Apotik E.2e 240.790.746,29 AKTIVA TETAP E.3 5.391.689.695.789,39 Tanah 3.202.436.727.714,23 Jalan dan Jembatan 1.453.185.810.643,00 Bangunan Air (Irigasi) 60.047.787.982,35 Instalasi 1.552.128.553,02 Jaringan 606.310.222,00 Bangunan Gedung 568.916.216.426,12 Monumen dan Tugu 2.203.370.640,00 Alat-Alat Besar 1.997.730.514,99 Alat Angkutan 22.514.953.460,00 Alat Bengkel dan Alat Ukur 30.787.326.465,74 Alat Petanian 436.601.556,29 Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.813.981.610,26
8
Alat Studio dan Alat Komunikasi 1.892.603.905,06 Alat Kedokteran 2.553.602.184,07 Alat Laboratorium 11.360.152.002,06 Buku / Perpustakaan 2.254.852.948,20 Barang Bercorak Seni dan Budaya 231.838.482,00 Hewan Ternak dan Tanaman 846.605.000,00 Alat-alat Persenjataan 51.095.480,00 DANA CADANGAN E.4 3.000.000.000,00
Dana Cadangan Pembangunan Pasar Mojoagung 3.000.000.000,00
TOTAL AKTIVA 5.435.987.786.177,12 HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK E.5 401.538.665,42 HUTANG JANGKA PANJANG E.6 886.115.977,47 Hutang Dalam Negeri 886.115.977,47 EKUITAS DANA UMUM 5.431.346.445.124,23 Ekuitas Dana Lancar E.7a 35.217.830.765,48 Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan E.7b 5.396.128.614.358,75 EKUITAS DANA DICADANGKAN E.7c 3.000.000.000,00 Pembangunan Pasar Mojoagung 3.000.000.000,00 EKUITAS DANA DONASI E.7d 353.686.410,00
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
DANA 5.435.987.786.177,12
9
B. Laporan Perhitungan APBD
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN PERHITUNGAN APBD
Tahun Anggaran 2004 NO. URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %
1 2 3 4 5
I. PENDAPATAN 407.736.661.566,81 416.319.775.326,13 102,11 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 45.810.882.566,81 44.534.969.610,13 97,211.1.1. Pajak 9.869.047.000,00 10.446.399.074,35 105,851.1.2. Retrubusi Daerah 27.844.676.820,00 27.605.113.720,21 99,141.1.3. Bagian Laba Usaha Daerah 92.500.000,00 92.500.000,00 100,001.1.4. Penerimaan Lain-lain 8.004.658.746,81 6.390.956.815,57 79,84
1.2. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 361.925.779.000,00 371.784.805.716,00 102,721.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19.543.299.000,00 26.987.074.067,00 138,091.2.2 Dana Alokasi Umum 312.950.000.000,00 312.924.407.000,00 99,991.2.3. Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00
1.2.4. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi 24.432.480.000,00 26.873.324.649,00 109,99
Jumlah Pendapatan : 407.736.661.566,81 416.319.775.326,13 102,11 II. BELANJA 439.087.508.313,62 422.423.002.483,19 96,20 2.1. BELANJA APARATUR DAERAH 103.374.806.038,62 96.636.100.381,00 93,482.1.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 58.797.509.782,62 56.164.839.333,00 95,522.1.1.1. Belanja pegawai / personalia 35.921.169.912,00 33.897.874.631,00 94,372.1.1.2. Belanja barang dan jasa 17.583.433.870,62 17.182.291.242,00 97,722.1.1.3. Belanja perjalanan dinas 2.551.710.000,00 2.501.018.000,00 98,012.1.1.4. Belanja pemeliharaan 2.741.196.000,00 2.583.655.460,00 94,25
2.1.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 32.643.956.730,00 29.260.949.335,00 89,64
2.1.2.1. Belanja pegawai / personalia 4.357.660.000,00 4.067.984.050,00 93,352.1.2.2. Belanja barang dan jasa 26.164.459.582,00 23.223.472.785,00 88,762.1.2.3. Belanja perjalanan dinas 1.291.369.000,00 1.149.309.000,00 89,002.1.2.4. Belanja pemeliharaan 830.468.148,00 820.183.500,00 98,76 2.1.3. BELANJA MODAL 7.663.989.526,00 7.603.048.763,00 99,20
2.1.4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN 4.269.350.000,00 3.607.262.950,00 84,49
2.2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 335.712.702.275,00 311.604.492.327,19 92,822.2.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 214.963.361.153,00 209.241.710.930,00 97,342.2.1.1. Belanja pegawai / personalia 202.597.872.448,00 197.429.619.596,00 97,452.2.1.2. Belanja barang dan jasa 8.499.762.010,00 8.141.214.095,00 95,782.2.1.3. Belanja perjalanan dinas 870.635.750,00 804.799.954,00 92,442.2.1.4. Belanja pemeliharaan 2.995.090.945,00 2.866.077.285,00 95,69
10
1 2 3 4 5
2.2.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 67.121.536.967,00 67.965.871.348,19 101,26
2.2.2.1. Belanja pegawai / personalia 8.572.328.050,00 8.642.772.576,94 100,822.2.2.2. Belanja barang dan jasa 44.011.011.995,00 45.146.875.906,25 102,582.2.2.3. Belanja perjalanan dinas 895.311.736,00 828.522.500,00 92,542.2.2.4. Belanja pemeliharaan 13.642.885.186,00 13.347.700.365,00 97,84 2.2.3. BELANJA MODAL 36.339.394.500,00 34.396.910.049,00 94,65
2.3. BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN 13.729.622.000,00 13.148.509.775,00 95,77
2.4. BELANJA TIDAK TERSANGKA 3.558.787.655,00 1.033.900.000,00 29,052.4.1. Belanja Tidak Tersangka 3.558.787.655,00 1.033.900.000,00 29,05 Jumlah Belanja 439.087.508.313,62 422.423.002.483,19 96,20 Surplus/(Defisit) -31.350.846.746,81 -6.103.227.157,06 19,47
3. PEMBIAYAAN 3.1. PEMBIAYAAN PENERIMAAN 50.056.476.720,81 45.338.753.285,00 90,58
3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 15.679.648.277,81 15.787.877.561,62 100,69
3.1.10. Penerimaan Dana Revolving 34.376.828.443,00 29.533.263.426,00 85,91 Penerimaan Tunggakan Pajak Reklame 0 17.612.297,38 Jumlah Pembiayaan Penerimaan 50.056.476.720,81 45.338.753.285,00 90,58 3.2. PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.705.629.974,00 39.235.526.127,94 209,753.2.1. Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00
3.2.3. Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 389.694.974,00 384.282.202,00 98,61
Pengeluaran Dana Revolving 15.315.935.000,00 15.266.915.100,00 99,68 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan 0 20.584.328.825,94 Jumlah Pembiayaan Pengeluaran 18.705.629.974,00 39.148.287.108,94 209,29 Jumlah Pembiayaan : 31.350.846.746,81 6.103.227.157,06 19,47
11
C. Laporan Aliran Kas
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN ALIRAN KAS
Tahun Anggaran 2004 No Uraian Jumlah (Rp) I ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ALIRAN KAS MASUK PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.329.869.610,13 Pajak Daerah 10.446.399.074,35 Retribusi Daerah 27.605.113.720,21
Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 92.500.000,00
Penerimaan Lain-lain 6.098.617.796,57
SISA KAS YANG ADA PADA PEMEGANG KAS 87.239.019,00
BAGIAN DANA PERIMBANGAN 371.784.805.716,0
0 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.987.074.067,00
Dana Alokasi Umum 312.924.407.000,0
0 Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Prop. 26.873.324.649,00
Jumlah 416.114.675.326,13 ALIRAN KAS KELUAR
BELANJA ADMINISTRASI UMUM 265.406.550.263,0
0
Belanja pegawai / personalia 231.327.494.227,0
0 Belanja barang dan jasa 25.323.530.337,00 Belanja perjalanan dinas 3.305.817.954,00 Belanja pemeliharaan 5.449.707.745,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 97.226.820.683,19
Belanja pegawai / personalia 12.710.756.626,94 Belanja barang dan jasa 68.370.348.691,25 Belanja perjalanan dinas 1.977.831.500,00 Belanja pemeliharaan 14.167.883.865,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 16.755.772.725,00
BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.033.900.000,00 Jumlah 380.423.043.671,19
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 35.691.631.654,94
12
II ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ALIRAN KAS MASUK Penjualan Aktiva Tetap 205.100.000,00 Jumlah 205.100.000,00 ALIRAN KAS KELUAR Belanja Modal 41.999.958.812,00 Jumlah 41.999.958.812,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI
-41.794.858.812,00
III ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ALIRAN KAS MASUK PEMBIAYAAN PENERIMAAN 29.550.875.723,38 Penerimaan Dana Revolving 29.533.263.426,00 Penerimaan tunggakan Pajak Reklame 17.612.297,38 Jumlah 29.550.875.723,38 ALIRAN KAS KELUAR PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.651.197.302,00 Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 384.282.202,00 Pengeluaran dana Revolving 15.266.915.100,00 Jumlah 18.651.197.302,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 10.899.678.421,38
IV ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN
ALIRAN KAS MASUK 0 0 ALIRAN KAS KELUAR 0 0
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 0 0
KENAIKAN BERSIH KAS SELAMA PERIODE 4.796.451.264,32 SALDO AWAL KAS 15.787.877.561,52 SALDO AKHIR KAS 20.584.328.825,84
13
D. Kebijakan Akuntansi
1. Dasar penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang disusun dengan memperhatikan
rencana Standar Akuntansi Pemerintah Daerah yang diberlakukan di Indonesia yaitu
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 tahun 2002, Keputusan Menteri Keuangan No.
355 tahun 2001 dan Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Jombang mengenai
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
2. Entitas Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang meliputi rekening-rekening Entitas
Pemda secara keseluruhan yang tidak dipisah-pisahkan termasuk seluruh unit kerja dalam
organisasi Pemda Jombang.
14
E. Penjelasan Pos-Pos Neraca
1. Aktiva Lancar Rp35.619.369.430,90
a. Kas dan Bank
1) Kas Daerah Rp19.997.089.806,94
Jumlah tersebut merupakan saldo rekening Kas Daerah di Bank Jatim per 31
Desember 2004.
2) Kas di Pemegang Kas Rp87.239.019,00
Jumlah tersebut merupakan kas di beberapa Pemegang Kas per 31 Desember
2004 dengan rincian sebagai berikut :
a) Kantor Kesbang Linmas Rp 35.529.000,00
b) Kantor Tenaga kerja dan trans. Rp 1 1.665.000,00
c) Dinas Pendidikan Nasional Rp 3.258.340,00
d) BKKBD Rp 1 9.528.579,00
e) Dinas Kimbangwil Rp 1.860.500,00
f) Dinas Prasarana Jalan Rp 1.529.500,00
g) DPRD Rp 13.868.100,00
b. Investasi Jangka Pendek Rp500.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan jumlah dari rekening deposito yang dimiliki Pemkab
Jombang per 31 Desember 2004 di Bank Pasar Jombang
c. Piutang Retribusi IMB Rp59.171.420,00
Jumlah tersebut merupakan Pendapatan Retribusi Tahun 2004 yang sampai tanggal
31 Desember 2004 masih belum diterima
d. Piutang Bagi Hasil Propinsi Rp788.210.000,00
Jumlah tersebut merupakan Dana Bagi Hasil dari Propinsi untuk kegiatan Subsidi
Biaya Minimal Pendidikan Tahun 2004 yang sampai tanggal 31 desember 2004
masih belum diterima.
e. Piutang Pajak Reklame Rp5.082.851,96
Jumlah tersebut merupakan Pendapatan Pajak Reklame Tahun 2004 sesuai dengan
SKPD yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum diterima setelah
dikurangi kelebihan pencatatan piutang pajak reklame.
f. Piutang RSU / Lain-lain Rp140.193.556,00
Jumlah tersebut merupakan pendapatan RSU tahun 2004 dari Pasien sesuai dengan
Daftar tagihan dari RSU yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum
diterima.
15
g. Piutang Dana Revolving Rp9.285.284.818,00
Jumlah tersebut merupakan pendapatan atas Dana Revolving sesuai dengan Daftar
Nominatif yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum diterima, dengan
rincian sebagai berikut :
1) Dinas Pertanian Rp 94.385.800,00
2) Dinas Ketahanan Pangan Rp4.393.738.000,00
3) Dinas Peternakan Rp 420.542.475,00
4) Dinas Perindakop Rp 540.999.500,00
5) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Rp3.074.619.043,00
6) BUMD Rp 761.000.000,00
h. Persediaan Bahan Pakai Habis/Material Rp4.757.097.959,00
Jumlah tersebut merupakan Persediaan Bahan Pakai Habis/Material yang ada pada
Gudang farmasi, RSUD dan Dinas Prasarana Jalan dengan rincian sebagai berikut :
1) Gudang Farmasi
- Persediaan Obat-obatan : Rp3.519.699.535,00
2) RSUD
a) Persediaan alat Cetakan : Rp 9.329.400,00
b) Persediaan bahan laborat : Rp 25.698.500,00
c) Persediaan Alat kebersihan : Rp 2.391.650,00
d) PersediaanInstalasi Radiologi : Rp 23.676.900,00
e) Persediaan obat dan askes : Rp 836.185.636,00
f) Persediaan bahan makanan : Rp 6.112.400,00
g) Persediaan ATK : Rp 5.135.500,00
h) Persediaan Alat Listrik : Rp 447.500,00
3) Dinas Prasarana Jalan :
a) Persediaan alat listrik : Rp 30.489.348,00
b) Persediaan aspal : Rp 297.931.590,00
2. Investasi Jangka Panjang Rp5.678.720.956,83
Jumlah tersebut merupakan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Jombang per 31
Desember 2004 terdiri dari :
a. Penyertaan Modal kepada Bank Jatim sebesar Rp1.095.000.000,00
b. Penyertaan Modal kepada PDAM sebesar Rp3.362.225.848,00
c. Penyertaan Modal kepada BPR sebesar Rp 500.000.000,00
d. Penyertaan Modal kepada Perkebunan Panglungan sebesar Rp480.704.362,54
e. Penyertaan Modal kepada Apotik sebesar Rp 240.790.746,29
16
3. Aktiva Tetap Rp5.391.689.695.789,39
Jumlah aktiva tetap di atas dinilai berdasarkan hasil penilaian kembali (appraisal) yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dengan ITS ditambah dengan mutasi
tahun 2004
4. Dana Cadangan Rp3.000.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan dana yang disisihkan ke rekening sebagai dana cadangan
untuk keperluan Pembangunan Pasar Mojoagung
5. Hutang Jangka Pendek Rp401.538.665,42
Jumlah tersebut merupakan Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang yang telah jatuh
tempo tahun berikutnya
6. Hutang Jangka Panjang Rp886.115.977,47
Jumlah tersebut merupakan Hutang Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Jombang per
31 Desember 2004
7. Ekuitas Dana Rp5.434.700.131.534,23
Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara
jumlah aktiva dan jumlah hutang yang terdiri dari :
a. Ekuitas Dana Lancar Rp 35.217.830.765,48
b. Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 5.396.128.614.358,75
c. Ekuitas Dana Dicadangkan Rp 3.000.000.000,00
d. Ekuitas Dana Donasi Rp 353.686.410,00
17
BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
A. Gambaran Umum
1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar Tahun 1945;
b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
e. Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
2. Tujuan Pemeriksaan Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Daerah Pemerintah
Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 sebagai laporan pertanggungjawaban atas
realisasi APBD Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan mengenai
Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004, meliputi:
a. Neraca Daerah per 31 Desember 2004;
b. Ringkasan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2004;
c. Lampiran Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jombang
Tahun Anggaran 2004;
d. Laporan Aliran Kas per 31 Desember 2004.
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004
dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP), Panduan
18
Manajemen Pemeriksaan yang diterbitkan oleh BPK-RI dan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
5. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI tidak menghadapi kendala dan batasan dari Pemerintah Kabupaten Jombang.
19
B. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK
1. Neraca (Per 31 Desember 2004)
Nama Rekening Jumlah (Rp) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas & Bank 19.997.089.806,94 Investasi Jangka Pendek 500.000.000,00 Piutang Dana Revolving 6.418.532.442,00
Persediaan Bahan Pakai Habis/Material 5.078.563.515,00
Jumlah aktiva lancar 31.994.185.763,94 INVESTASI JANGKA PANJANG Penyertaan Modal Pemerintah 1.095.000.000,00 Jumlah Investasi Jangka Panjang 1.095.000.000,00 AKTIVA TETAP Tanah 3.202.352.398.014,23 Jalan dan Jembatan 1.453.185.810.643,00 Bangunan Air (Irigasi) 60.047.787.982,35 Instalasi 1.552.128.553,02 Jaringan 606.310.222,00 Bangunan Gedung 568.672.412.426,12 Monumen dan Tugu 2.203.370.640,00 Alat-Alat Besar 1.997.730.514,99 Alat Angkutan 22.720.053.460,00 Alat Bengkel dan Alat Ukur 30.787.326.465,74 Alat Petanian 436.601.556,29 Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.813.981.610,26 Alat Studio dan Alat Komunikasi 1.892.603.905,06 Alat Kedokteran 2.553.602.184,07 Alat Laboratorium 11.360.152.002,06 Buku / Perpustakaan 2.254.852.948,20
Barang Bercorak Seni dan Budaya 231.838.482,00
Hewan Ternak dan Tanaman 846.605.000,00 Alat-alat Persenjataan 51.095.480,00
Jumlah Aktiva Tetap 5.391.566.662.089,39
TOTAL AKTIVA 5.424.655.847.853,33
20
HUTANG DAN EKUITAS DANA HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Dalam Negeri 1.175.518.944,62 Jumlah Hutang Jangka Panjang 1.175.518.944,62 EKUITAS DANA UMUM Ekuitas Dana Lancar 31.994.185.763,94
Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan 5.391.486.143.144,77
Jumlah Ekuitas Dana Umum 5.423.480.328.908,71
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS DANA 5.424.655.847.853,33
21
2. Laporan Perhitungan APBD Tahun 2004
NO. URAIAN ANGGARAN REALISASI % 1 2 3 4 5
I. PENDAPATAN 407.736.661.566,81 416.337.387.623,51 102,11 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 45.810.882.566,81 44.552.581.907,51 97,25 1.1.1. Pajak 9.869.047.000,00 10.464.011.371,73 106,03 1.1.2. Retrubusi Daerah 27.844.676.820,00 27.605.113.720,21 99,14 1.1.3. Bagian Laba Usaha Daerah 92.500.000,00 92.500.000,00 100,00 1.1.4. Penerimaan Lain-lain 8.004.658.746,81 6.390.956.815,57 79,84 1.2. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 361.925.779.000,00 371.784.805.716,00 102,72 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19.543.299.000,00 26.987.074.067,00 138,09 1.2.2 Dana Alokasi Umum 312.950.000.000,00 314.424.407.000,00 100,47 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00 3.500.000.000,00 70,00
1.2.4. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Prop.i 24.432.480.000,00 26.873.324.649,00 109,99
JUMLAH PENDAPATAN : 407.736.661.566,81 416.337.387.623,51 102,11 II. BELANJA 439.087.508.313,62 422.510.241.502,19 96,22 2.1. BELANJA APARATUR DAERAH 103.374.806.038,62 96.657.011.900,00 93,50 2.1.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 58.797.509.782,62 56.184.648.352,00 95,56 2.1.1.1. Belanja pegawai / personalia 35.921.169.912,00 33.913.277.231,00 94,41 2.1.1.2. Belanja barang dan jasa 17.583.433.870,62 17.185.607.761,00 97,74 2.1.1.3. Belanja perjalanan dinas 2.551.710.000,00 2.501.103.000,00 98,02 2.1.1.4. Belanja pemeliharaan 2.741.196.000,00 2.584.660.360,00 94,29
2.1.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 32.643.956.730,00 29.262.051.835,00 89,62
2.1.2.1. Belanja pegawai / personalia 4.357.660.000,00 4.069.086.550,00 93,38 2.1.2.2. Belanja barang dan jasa 26.164.459.582,00 23.223.472.785,00 88,76 2.1.2.3. Belanja perjalanan dinas 1.291.369.000,00 1.149.309.000,00 88,50 2.1.2.4. Belanja pemeliharaan 830.468.148,00 820.183.500,00 98,76 2.1.3. BELANJA MODAL 7.663.989.526,00 7.603.048.763,00 99,20
2.1.4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 4.269.350.000,00 3.607.262.950,00 84,49
2.2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 335.712.702.275,00 311.635.290.827,19 97,07 2.2.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 214.963.361.153,00 209.241.710.930,00 97,34 2.2.1.1. Belanja pegawai / personalia 202.597.872.448,00 197.429.619.596,00 97,45 2.2.1.2. Belanja barang dan jasa 8.499.762.010,00 8.141.214.095,00 95,78 2.2.1.3. Belanja perjalanan dinas 870.635.750,00 804.799.954,00 92,44 2.2.1.4. Belanja pemeliharaan 2.995.090.945,00 2.866.077.285,00 95,69
2.2.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 67.121.536.967,00 67.994.809.348,19 101,31
2.2.2.1. Belanja pegawai / personalia 8.572.328.050,00 8.658.954.576,94 101,01 2.2.2.2. Belanja barang dan jasa 44.011.011.995,00 45.157.351.906,25 102,60 2.2.2.3. Belanja perjalanan dinas 895.311.736,00 830.802.500,00 93,52 2.2.2.4. Belanja pemeliharaan 13.642.885.186,00 13.347.700.365,00 97,84
22
1 2 3 4 5 2.2.3. BELANJA MODAL 36.339.394.500,00 34.398.770.549,00 94,66
2.3. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 13.729.622.000,00 13.184.038.775,00 96,03
2.4. BELANJA TIDAK TERSANGKA 3.558.787.655,00 1.033.900.000,00 29,05 JUMLAH BELANJA : 439.087.508.313,62 422.510.241.502,19 96,22
Surplus/ defisit (31.350.846.746,81) (6.172.853.878,68) 19,69
3. PEMBIAYAAN 31.350.846.746,81 10.882.066.124,00 34,71 3.1. PEMBIAYAAN PENERIMAAN 50.056.476.720,81 29.533.263.426,00 90,54 3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 15.679.648.277,81 0,00 3.1.10. Penerimaan Dana Revolving 34.376.828.443,00 29.533.263.426,00 85,91 3.2. PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.705.629.974,00 18.651.197.302,00 209,29 3.2.1. Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 3.2.3. Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 389.694.974,00 384.282.202,00 98,61 3.2.10 Pengeluaran Dana Revolving 15.315.935.000,00 15.266.915.100,00 99,68
JUMLAH PEMBIAYAAN 31.350.846.746,81 10.882.066.124,00 34,71
23
3. Laporan Aliran Kas Tahun 2004
Uraian Jumlah (Rp) ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ALIRAN KAS MASUK 416.337.387.623,51 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.552.581.907,51 PAJAK DAERAH 10.464.011.371,73 RETRIBUSI DAERAH 27.605.113.720,21
HASIL BUMD DAN KEKAYAAN DRH YANG DIPISAH 92.500.000,00
PENERIMAAN LAIN-LAIN 6.390.956.815,57 BAGIAN DANA PERIMBANGAN 371.784.805.716,00 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.987.074.067,00 Dana Alokasi Umum 314.424.407.000,00 Dana Alokasi Khusus 3.500.000.000,00
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Prop. 26.873.324.649,00
ALIRAN KAS KELUAR 422.510.241.502,19 BELANJA BELANJA ADMINISTRASI UMUM 265.426.359.282,00 Belanja pegawai / personalia 231.342.896.827,00 Belanja barang dan jasa 25.326.821.856,00 Belanja perjalanan dinas 3.305.902.954,00 Belanja pemeliharaan 5.450.737.645,00 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 97.256.861.183,19 Belanja pegawai / personalia 12.728.041.126,94 Belanja barang dan jasa 68.380.824.691,25 Belanja perjalanan dinas 1.980.111.500,00 Belanja pemeliharaan 14.167.883.865,00 BELANJA MODAL 42.001.819.312,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 16.791.301.725,00
BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.033.900.000,00 ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI (6.172.853.878,68) ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ALIRAN KAS MASUK 0,00ALIRAN KAS KELUAR 0,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS
INVESTASI 0,00
24
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN ALIRAN KAS MASUK 29.533.263.426,00 PEMBIAYAAN PENERIMAAN Penerimaan Dana Revolving 29.533.263.426,00 ALIRAN KAS KELUAR PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.651.197.302,00 Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 384.282.202,00 Pengeluaran dana Revolving 15.266.915.100,00 ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 10.882.066.124,00 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN ALIRAN KAS MASUK 0,00ALIRAN KAS KELUAR 0,00 ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 0,00
KENAIKAN BERSIH KAS SELAMA PERIODE 4.709.212.245,32SALDO AWAL KAS 15.287.877.561,62SALDO AKHIR KAS 19.997.089.806,94
25
BAB II HASIL PEMERIKSAAN
A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan
Keuangan Kabupaten Jombang
Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Jombang dilakukan oleh
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang. Pembukuan dan Penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 diselenggarakan
dengan menggunakan sistem pembukuan ganda dengan dasar Kas Modifikasian
sebagaimana di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan Keputusan Menteri Dalam
Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan, Pengurusan, dan
Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD. Pada Tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Jombang
telah menyusun Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 11 Tahun 2003 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan pada tahun 2004 telah disusun Keputusan
Bupati Nomor 16 Tahun 2004 tentang Manual Penatausahaan Keuangan Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Pemerintah Kabupaten Jombang berkewajiban menyusun Laporan Keuangan yang terdiri
dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan Daerah.
Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan serta
pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang yang kami uji
ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga masih
terdapat kelemahan minimal ada tiga kelemahan yaitu sebagai berikut :
1. Kelemahan dalam Penganggaran
Dari pemeriksaan atas dokumen anggaran dan rancangan perhitungan APBD
Tahun 2004 diketahui bahwa penganggaran yang disusun Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang belum sepenuhnya memadai. Hal tersebut dapat ditemukan dengan adanya
penganggaran atas kegiatan-kegiatan tertentu pada suatu pos yang sebenarnya
pengeluaran tersebut masing-masing telah tersedia anggarannya. Misalnya adanya
pengeluaran biaya operasional yang diperuntukkan menampung pengeluaran seperti
perjalanan dinas, belanja barang, dan belanja pegawai. Disamping itu terdapat pula
26
penganggaran untuk Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan direalisasikan pada pos
lainnya.
2. Pengamanan atas Aktiva Pemerintah Daerah yang belum cukup memadai
Hal ini antara lain dapat ditemukan pada kegiatan-kegiatan yang mendatangkan
asset bagi Pemerintah Daerah namun tidak dicatat dan dimonitor dengan baik oleh
Pemerintah Daerah. Hal ini disebabkan belum adanya koordinasi yang intensif antara
Bagian Keuangan dan Satuan Kerja lainnya yang terkait dengan perolehan aktiva, baik
aktiva lancar seperti piutang daerah maupun aktiva tetap.
3. Pengawasan atas kredit anggaran yang belum efektif
Dari hasil pemeriksaan atas dokumen anggaran dan realisasi anggaran diketahui
bahwa system pengawasan kredit anggaran belum berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini dapat ditemukan atas adanya pembebanan anggaran pada pos lain, ini
terjadi karena realisasi atas pengeluaran rekening tertentu telah habis kredit anggarannya
tetapi tidak diketahui sehingga tetap dikeluarkan SPMUnya. Setelah pertanggungjawaban
dan pencatatan dilakukan ternyata kredit anggaran untuk pengeluaran tersebut sudah
tidak tersedia sehingga pengeluaran tersebut digeser (dioper) ke rekening lainnya yang
kredit anggarannya masih tersedia. Hal ini menunjukkan belum adanya kendali atas tiap
rekening yang memadai.
Atas kelemahan pengendalian intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah
Kabupaten Jombang melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan laporan
keuangannya.
27
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten
Jombang Tahun Anggaran 2004
Dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah (sebelum disampaikan ke
DPRD) Tahun 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang, BPK-RI telah
mengajukan 25 koreksi dengan nilai koreksi saldo akun menurut obyek pada perhitungan
APBD sebesar Rp40.156.530.045,32 dan koreksi akun pada Neraca sebesar
Rp13.405.173.116,74 serta koreksi pada Aliran Kas sebesar Rp88.698.162.281,76. Koreksi
yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran formal dari bukti akuntansi.
Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan karena belum dicatat
a. Sisa lebih perhitungan tahun lalu sebesar Rp15.787.877.561,62 dan sisa lebih
perhitungan tahun berjalan sebesar Rp20.584.328.825,94 tidak disajikan dalam
Laporan Perhitungan Anggaran.
Pemeriksaan atas penyusunan dan penyajian Konsep Perhitungan APBD Tahun 2004
diketahui bahwa Sisa Lebih Tahun Lalu dan Sisa Lebih Tahun Berjalan tidak disajikan
dalam Perhitungan APBD dalam Pembiayaan. Sehingga tidak terdapat kesesuaian antara
jumlah surplus/defisit perhitungan dan jumlah rekening pembiayaan.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
b. Pengembalian Sisa UUDP belum dikontra post dalam Laporan Realisasi
Perhitungan
Pengembalian SPMU belanja Tahun 2004 pada tahun berikutnya yang berasal
dari tujuh Satuan Kerja yang belum dilakukan contra post, dengan rincian sebagai
berikut:
No. No. Rekening Jumlah (Rp)
1. Kantor Kesbang Linmas
2.4.5.01.12.2 Bantuan Keuangan pd Ormas/Parpol 35.529.000,00
2. Kantor Tenaker Transmigrasi 11.665.000,00
2.2.1.01.1 Honor Tim 1.500.000,00
2.2.1.01.03.1 Honor Upah harian 3.312.000,00
2.2.2.01.03.1 Biaya Obat-obatan 375.000,00
2.2.2.01.02 Biaya Bahan 2.200.000,00
28
2.2.2.01.06.1 Biaya Perlengkapan 3.360.000,00
2.2.2.02.03.1 Biaya Dokumen 318.000,00
2.2.3.01.01.1. Biaya Perjalanan Dinas 600.000,00
3. Dinas Pendidikan Nasional 3.258.340,00
2.11.01.1.2.1.01.01.2 Honor Tim/Panitia 1.102.500,00
2.11.01.1.2.1.02.01.2 Biaya Listrik 1.518.290,00
2.11.01.1.2.1.02.03.03 Biaya Air 637.550,00
4. BKKBN 19.528.579,00
2.1.4.13.01.1 Biaya Pemel Alat Studio 25.000,00
2.1.2.02.01.1 Biaya Listrik 750.920,00
2.1. 2.02.02.1 Biaya Telepon 384.759,00
2.1. 3.01.01.1 Perjalanan Dalam Daerah 10.000,00
2.1.3.01.021 Perjalanan Luar Daerah 75.000,00
2.1. 1.07.01.1 Biaya Lembur Harian 5.000,00
2.1.4.09.02.1 Biaya Kend. Dinas roda 4 1.004.900,00
2.2.1.01.01.1 Honor Tim/Panitia 11.370.000,00
2.2.3.01.01.1 Perjalanan Dalam Daerah 1.680.000,00
2.2.2.01.03.1 Biaya Obat-obatan 2.223.000,00
2.2.2.02.01.1 Biaya Jasa Tenaker Non Pegawai 2.000.000,00
5 Dinas Pemukiman dan Pengembangan Wilayah 1.860.500,00
2.3.6.05.01.2.Belanja Modal Bangunan Ged. Sekolah 200.000,00
2.3.2.01.01.1 Belanja ModalJalan Desa/Lingkungan 600.000,00
2.3.6.01.01.1 Belanja Modal Bangunan Gedung Kantor 1.060.500,00
29
6. Dinas Prasjal 1.529.500,00
2.1.1.03.01 Gaji Pokok 1.291.200,00
2.1.1.03.02 Tunjangan keluarga 238.300,00
7. DPRD
2.1.1.01.07.1 Tunjangan Kesejahteraan 13.868.100,00
Jumlah 87.239.019,00
Atas pengembalian SPMU yang tidak dicatat sebagai kontra post oleh Pemerintah Daerah
Jombang perlu dikoreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Kas di PK 87.239.019,00 2.4.5.01.12.2 Bantuan Keuangan pd Ormas/Parpol 35.529.000,00 2.2.1.01.1 Honor Tim 1.500.000,00 2.2.1.01.03.1 Honor Upah harian 3.312.000,00 2.2.2.01.03.1 Biaya Obat-obatan 375.000,00 2.2.2.01.02 Biaya Bahan 2.200.000,00 2.2.2.01.06.1 Biaya Perlengkapan 3.360.000,00 2.2.2.02.03.1 Biaya Dokumen 318.000,00 2.2.3.01.01.1. Biaya Perjalanan Dinas 600.000,00 2.11.01.1.2.1.01.01.2 Honor Tim Panitia 1.102.500,00 2.11.01.1.2.1.02.01.2 Biaya Listrik 1.518.290,00 2.11.01.1.2.1.02.03.03 Biaya Air 637.550,00 2.1.4.13.01.1 Biaya Pemel Alat Studio 25.000,00 2.1.2.02.01.1 Biaya Listrik 750.920,00 2.1. 2.02.02.1 Biaya Telepon 384.759,00 2.1. 3.01.01.1 Perjalanan Dalam Daerah 10.000,00 2.1.3.01.021 Perjalanan Luar Daerah 75.000,00 2.1. 1.07.01.1 Biaya Lembur Harian 5.000,00 2.1.4.09.02.1 Biaya Kend. Dinas roda 4 1.004.900,00 2.2.1.01.01.1 Honor Tim/Panitia 11.370.000,00 2.2.3.01.01.1 Perjalanan Dalam Daerah 1.680.000,00 2.2.2.01.03.1 Biaya Obat-obatan 2.223.000,00 2.2.2.02.01.1 Biaya Jasa Tenaker Non Pegawai 2.000.000,00 2.3.6.05.01.2 Belanja Modal Bangunan Ged. Sekolah 200.000,00 2. 3.2.01.01.1 Belanja Modal Jalan Desa/Lingkungan 600.000,00 2.3.6.01.01.1 Belanja Modal Bangunan Ged. Kantor 1.060.500,00 2.1.1.03.01 Gaji Pokok 1.291.200,00 2.1.1.03.02 Tunjangan keluarga 238.300,00 2.1.1.01.07.1 Tunjangan Kesejahteraan 13.868.100,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004.
30
c. Persediaan Obat-obatan dinilai Overstated dalam Neraca
Berdasarkan stock opname Gudang Farmasi per 31 Desember 2004 menunjukkan
Persediaan Obat-obatan yang ada di Gudang Farmasi sebesar Rp3.519.699.535,00.
Persediaan Obat-obatan tersebut dinilai dalam neraca daerah sebesar
Rp3.841.165.091,00. Dengan demikian penilaian persediaan obat-obatan pada neraca
daerah terlalu tinggi sebesar Rp321.465.556,00. Atas hal tersebut harus dilakukan koreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Ekuitas Dana Lancar- Cadangan
Psdn Rp321.465.556,00
Persediaan Obat-obatan Rp321.465.556,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
d. Harga Buku atas Kendaraan Roda 2 dan 4 yang telah dijual masih dicatat sebagai
aktiva daerah.
Pada tanggal 19 Agustus 2004 Pemerintah Kabupaten Jombang telah menjual kendaraan
roda dua sebanyak tujuh unit dan roda empat sebanyak 36 unit dengan harga jual sebesar
Rp73.630.000,00. Hasil Pemeriksaan atas Daftar Penghapusan dan Penjualan Barang
Inventaris Kendaraan Roda 2 dan 4 menunjukkan bahwa nilai buku kendaraan roda dua
dan empat yang dijual adalah sebesar Rp205.100.000,00. Dari mutasi buku besar
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat diketahui bahwa kendaraan yang telah
dijual tersebut belum dihapuskan dan masih tercatat sebagai asset daerah dalam neraca.
Atas transaksi penjualan kendaraan roda dua dan empat yang masih tercatat sebagai asset
Pemerintah Kabupaten Jombang perlu melakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Ekuitas Dana yang Diinvestasikan - AT 205.100.000,00
Alat Angkut roda 2 83.500.000,00Alat Angkut roda 4 121.600.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
31
e. Investasi Saham Pemerintah Daerah Jombang ke Perusahaan Daerah belum
dicatat
Pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan penyertaan modal pada empat Badan
Usaha Milik Daerah, yaitu PDAM, BPR, Perkebunan Panglungan dan Apotik “Seger”.
Pemeriksaan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun 2004 diketahui
bahwa investasi atau penyertaan modal tersebut belum dicatat dalam Neraca Daerah Per
31 Desember 2004.
Sampai dengan 31 Desember 2003 penyertaan modal Pemerintah Daerah pada empat
Perusda dicatat dengan rincian sebagai berikut :
1). Penyertaan pada PDAM yang belum dicatat sebesar Rp3.362.225.848,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp) Keterangan Kekayaan PEMDA yg dipisahkan 3.133.539.438,00 Ekuitas Dana Diinvestasikan
Modal Hibah 228.686.410,00 Ekuitas Dana Donasi
Jumlah 3.362.225.848,00
Sehingga perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penyertaan Modal pada PDAM Rp3.362.225.848,00
Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp3.133.539.438,00
Ekuitas Dana donasi 228.686.410,00
2). Penyertaan pada BPR sebesar Rp500.000.000,00 yang belum dicatat dikoreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penyertaan Modal pada BPR Rp500.000.000,00
Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp500.000.000,00
3). Penyertaan pada Perkebunan Panglungan yang belum dicatat sebesar
Rp480.704.362,54, dengan rincian sebagai berikut :
Uraian Jumlah (Rp) Keterangan Modal Dasar 355.704.362,54 Ekuitas Dana Umum
Modal Sumbangan 125.000.000,00 Ekuitas`Dana Donasi
Jumlah 480.704.362,54
32
Sehingga perlu dikoreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penyertaan Modal pada Perkebunan Panglungan Rp480.704.362,54
Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp355.704.362,54
Ekuitas`Dana donasi Rp125.000.000,00
4). Penyertaan pada Apotik sebesar Rp240.790.746,29 yang belum dicatat dikoreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penyertaan Modal pada Apotik Rp240.790.746,29
Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp240.790.746,29
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
f. Piutang Retribusi IMB Belum dicatat dalam Neraca
Dari pemeriksaan atas Laporan Piutang Retribusi IMB pada Kimbangwil per 31
Desember 2004 dan Neraca Daerah Tahun 2004 yang disusun oleh Bagian Keuangan
diketahui terdapat Piutang Retribusi IMB sebesar Rp59.171.420.00 yang belum dicatat.
Atas transaksi tersebut perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Piutang Retribusi IMB Rp59.171.420,00
EDL Cadangan Piutang Rp59.171.420,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
g. Piutang pada RSUD Jombang belum dicatat
Pemeriksaan atas Dokumen Piutang pada RSU Jombang tahun 2004
menunjukkan bahwa terdapat Saldo Piutang Pasien sebesar Rp140.193.556.00 yang
belum dibukukan dalam Neraca Daerah per 31 Desember 2004 sehingga perlu dikoreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Piutang Lain-lain-RSU Rp140.193.556,00
EDL Cadangan Piutang Rp140.193.556,00
33
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
h. Pencatatan Piutang Dana Revolving pada Neraca Daerah belum sepenuhnya riil.
Dari Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2004 dan Daftar
Nominatif Pinjaman Revolving pada Dinas-dinas Pemerintah Kabupaten Jombang dan
BUMD diketahui terdapat selisih antara saldo piutang menurut Neraca Daerah dan Daftar
Nominatif sebesar Rp2.866.752.376,00 dengan rincian sebagai berikut :
(dalam rupiah) Uraian Neraca Daerah Daftar Nominatif Selisih
Dinas Pertanian 199.185.307,00 94.385.800,00 104.799.507,00
Ketahanan Pangan 4.384.173.000,00 4.393.738.000,00 (9.565.000,00)
Peternakan 420.542.475,00 420.542.475,00 -
Perindakop 540.999.500,00 540.999.500,00 -
DPM 520.672.160,00 3.074.619.043,00 (2.553.946.883,00)
BUMD 352.960.000,00 761.000.000,00 (408.040.000,00)
Atas hal tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Jombang perlu melakukan koreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Piutang Ketahanan Pangan Rp 9.565.000,00
Piutang DPM Rp2.553.946.883,00
Piutang BUMD Rp 408.040.000,00
Ekuitas Dana Lancar – Cad Piutang Rp2.866.752.376,00
Piutang Dinas Pertanian Rp 104.799.507,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
i. Piutang Bagi Hasil dari Propinsi belum dicatat
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Gubernur Jawa Timur dan Bupati Jombang No.
420/845/108/2003 dan No. 900/5777/415.3/2003 Pemerintah Jombang menerima Dana
Bagi Hasil dari Propinsi untuk kegiatan subsidi biaya minimal pendidikan untuk SD/MI,
SMP/MtsN dan dari siswa keluarga miskin sebesar Rp9.458.520.000,00. Realisasi
bantuan tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 baru sebesar
34
Rp8.670.310.000,00 sehingga masih terdapat sisa Rp788.210.000,00 dan baru dibayarkan
tanggal 28 Januari 2005. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang tidak
mencatat adanya Piutang Bagi Hasil sehingga perlu dikoreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Piutang Bagi Hasil dari Propinsi Rp788.210.000,00
Ekuitas Dana Lancar- Cad Piutang Rp788.210.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
35
j. Hutang Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Jombang kurang dicatat dan
belum dilakukan reklasifikasi
Dari Konsep Neraca Daerah Tahun 2004 yang disusun Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang diketahui hutang jangka panjang yang dimiliki sebesar Rp1.175.518.944,62.
Berdasarkan pemeriksaan atas dokumen keuangan hutang jangka panjang diketahui
bahwa hutang jangka panjang adalah sebesar sebesar Rp1.287.654.642,89. Sehingga
terdapat hutang jangka panjang yang belum dicatat sebesar Rp112.135.698,27 terdiri dari
hutang RDA128 Rp8.442.200,00 dan hutang SLA Rp103.693.498,28. Dari perhitungan
atas perjanjian hutang jangka panjang diketahui bahwa dari jumlah hutang sebesar
Rp1.287.654.642,89 tersebut terdapat bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo
sebesar Rp401.538.665,42 yang terdiri dari hutang RDA 128 sebesar Rp19.136.650,01.
Hutang RDA 182 sebesar Rp348.952.458,28 dan Hutang SLA sebesar Rp33.449.557,13
.Atas transaksi tersebut Pemerintah daerah Kabupten Jombang perlu melakukan koreksi
sebagai berikut :
1) Koreksi yang dilakukan untuk membukukan kekurangan hutang jangka panjang :
Uraian Debet Kredit Ekuitas Dana Diinvestasikan – Diin- vestasikan dlm Pembayaran HJP
Rp112.135.698,27
Hutang RDA 128 Hutang SLA
Rp 8.442.200,00 Rp103.693.498,27
2) Koreksi atas Pemindahan Hutang Jangka Panjang yang telah jatuh tempo
Uraian Debet Kredit Hutang JP SLA Rp 33.449.557,13
Hutang JP RDA 128 Rp 19.136.650,01
Hutang RDA 182 Rp348.952.458,28
Bagian Lancar JP SLA Rp 33.449.557,13
Bagian Lancar RDA 128 Rp 19.136.650,01
Bagian Lancar RDA 182 Rp348.952.458,28
3) Koreksi atas Pemindahan Hutang Jangka Panjang yang telah jatuh tempo dalam Akun
Ekuitas Dana :
Uraian Debet Kredit Ekuitas Dana Lancar – Cadangan Pembayaran Hutang Jk Pendek
Rp401.538.665,42
Ekuitas Dana Diinvestasikan – Diin- vestasikan dlm Pembayaran HJP
Rp401.538.665,42
36
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi
pada Laporan Keuangan Tahun 2004
k. Penyisihan Dana Cadangan belum dicatat dalam Neraca Daerah
Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah Kabupaten Jombang telah menyisihkan
Dana Cadangan yang dikeluarkan melalui SPMU No. 3256/SPM/BTL/BT/2004 sebesar
Rp3.000.000.000,00. Atas Transaksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang belum
mencatat dalam neraca daerah sehingga perlu dikoreksi sebagai berikut:
Uraian Debet Kredit Dana cadangan Rp3.000.000.000,00
Ekuitas Dana Dicadangkan Rp3.000.000.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004.
l. Investasi Jangka Pendek sebesar Rp500.000.000,00 belum diperhitungkan dalam
Laporan Aliran Kas
Pemkab Jombang sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 mempunyai
investasi jangka pendek dalam bentuk rekening deposito di Bank Pasar Jombang sebesar
Rp500.000.000,00. Deposito tersebut belum secara konsisten diperhitungkan yaitu sudah
diperhitungkan dalam Laporan Aliran Kas namun belum dalam Neraca, sehingga terdapat
ketidaksesuaian antara Saldo Awal Kas dalam Laporan Aliran Kas dengan Sisa Lebih
Perhitungan Tahun Lalu dalam Neraca. Oleh karena itu dalam Laporan Aliran Kas
dilakukan koreksi tambah sebesar Rp500.000.000,00.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004.
37
2. Kesalahan Pembebanan (Dicatat tapi salah akun)
a. Penerimaan atas pelunasan Piutang Pajak Reklame tidak dicatat sebagai dalam Pos
Pembiayaan
Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Perhitungan di Bagian Keuangan dan
Realisasi Penerimaan atas Pajak di Dinas Pendapatan Daerah serta Surat Ketetapan Pajak
Daerah menunjukkan bahwa Piutang Pajak Reklame Tahun 2003 adalah sebesar
Rp22.740.721,76 dan telah dilunasi sesuai dengan bukti penerimaan sebesar
Rp17.612.297,38 sehingga masih terdapat tunggakan atas pajak reklame sebesar
Rp5.128.424,38. Sementara bagian keuangan mengakui pencatatan saldo piutang sebesar
Rp22.786.294,17.
Atas hal tersebut perlu dikoreksi sebagai berikut :
1). Koreksi atas kesalahan pencatatan realisasi pajak reklame sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat Pemerintah Kabupaten Jombang pada saat menerima pelunasan pajak
reklame:
Uraian Debet Kredit Kas Rp17.612.297,38
Penerimaan Pajak Reklame Rp17.612.297,38
Transaksi tersebut seharusnya dicatat sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Kas Rp17.612.297,38
Penerimaan Pembiayaan- Piutang Pajak Reklame
Rp17.612.297,38
Dengan demikian perlu dilakukan koreksi :
Uraian Debet Kredit Penerimaan Pajak Reklame Rp17.612.297,38
Penerimaan Pembiayaan- Pelunasan Pajak Reklame
Rp17.612.297,38
38
2). Terhadap kelebihan pencatatan atas piutang pajak reklame Pemerintah Jombang perlu
dikoreksi :
Uraian Debet Kredit EDL- Cadangan Piutang Rp45.572,42
Piutang Reklame Rp45.572,42
3). Terhadap kekurangan penerimaan piutang pajak pajak reklame perlu dikoreksi :
Uraian Debet Kredit Piutang Pajak Reklame Rp5.128.424,38
EDL - Cadangan Piutang Rp5.128.424,38
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
b. Penerimaan Dana Alokasi Khusus salah dicatat sebagai Penerimaan Dana
Penyeimbang
Terdapat SPM No. 827419Y/098/114 tanggal 15 Desember 2004 sebesar
Rp1.500.000.000,00 yang seharusnya merupakan penerimaan dari Dana Alokasi Khusus
oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dicatat sebagai Penerimaan Dana Penyeimbang.
Atas transaksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang mencatat :
Uraian Debet Kredit Kas Rp1.500.000.000,00
Penerimaan Dana Penyeimbang Rp1.500.000.000,00
Pencatatan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang adalah :
Uraian Debet Kredit Kas Rp1.500.000.000,00
Penerimaan Dana DAK Rp1.500.000.000,00
Dengan demikian perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penerimaan Dana Penyeimbang Rp1.500.000.000,00
Penerimaan Dana DAK Rp1.500.000.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
39
c. Penerimaan Bagi Hasil BPHTB salah dicatat sebagai penerimaan Bagi Hasil PBB
Berdasarkan Nota Kredit dari Bank Jatim tanggal 29 Desember 2004 diketahui terdapat
penerimaan Bagi Hasil untuk BPHTB sebesar Rp Rp3.078.272,00. Penerimaan tersebut
oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dicatat sebagai Penerimaan Bagi Hasil PBB dengan
jurnal sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Kas Rp3.078.272,00
Penerimaan Bagi Hasil PBB Rp3.078.272,00
Seharusnya penerimaan tersebut dicatat sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Kas Rp3.078.272,00
Penerimaan BPHTB Rp3.078.272,00
Dengan demikian perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penerimaan Bagi Hasil PBB Rp3.078.272,00
Penerimaan BPHTB Rp3.078.272,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
d. Penerimaan Dana Penyeimbang BKKBN salah dicatat sebagai penerimaan Dana
Penyeimbang Non BKKBN
Berdasarkan penerimaan dari transfer diketahui terdapat Penerimaan Dana Penyeimbang
BKKBN sebesar Rp327.851.750,00 yang dicatat oleh Pemerintah Kabupaten Jombang
sebagai Penerimaan Dana Penyeimbang dengan jurnal sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Kas Rp327.851.750,00
Penerimaan Dana Penyeimbang Rp327.851.750,00
Pencatatan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten adalah sebagai berikut
Uraian Debet Kredit Kas Rp327.851.750,00
Penerimaan Dana Penyeimbang BKKBN
Rp327.851.750,00
40
Dengan demikian perlu dilakukan koreksi sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Penerimaan Dana Penyeimbang Rp327.851.750,00
Penerimaan Dana Penyeimbang BKKBN
Rp327.851.750,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangannya Tahun 2004
e. Pengeluaran untuk mendapatkan tanah belum dikapitalisir Neraca Daerah
Berdasarkan DASK kegiatan Pengadaan Tanah Pasar Mojoagung dan Tanah Kas
Desa yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas
belum dikapitalisir ke dalam belanja modal.
Belanja-belanja tersebut untuk mengadaan Tanah Pasar Mojoagung sebesar
Rp67.553.500,00 ditambah sebesar Rp9.276.200,00 merupakan biaya pensertifikatan
tanah yang dibebankan pada kegiatan pensertifikatan tanah milik Pemkab Jombang dan
untuk pengadaan tanah kas desa sebesar Rp7.500.000,00.
Atas pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aktiva tersebut harus dikoreksi
sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit Aktiva Tetap (Tanah untuk Bangunan) Rp76.829.700,00Aktiva Tetap (Tanah Pertanian) Rp7.500.000,00 Ekuitas dana diinvestasikan Rp84.329.700,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangannya Tahun 2004
f. Belanja Modal bangunan gedung dianggarkan dan direalisasikan dalam rekening
Belanja Operasional dan Pemeliharaan (BOP)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) pada Tahun 2004 melaksanakan
kegiatan pembangunan pagar keliling kantor DKP dengan anggaran sebesar
Rp245.495.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp243.804.000,00. Pembangunan
tersebut dianggarkan pada jenis belanja BOP. Padahal bangunan pagar gedung
merupakan bagian dari bangunan gedung. Oleh karena itu BPK-RI melakukan koreksi
dalam Neraca Daerah sebagai berikut :
41
Uraian Debet Kredit Aktiva Tetap (bangunan gedung
tempat kerja) Rp243.804.000,00
Ekuitas Dana
Diinvestasikan
Rp243.804.0
00,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
42
g. Kegiatan Belanja Modal dalam Laporan Arus Kas diperhitungkan sebagai kegiatan
operasi.
Pemeriksaan atas Laporan Arus Kas Tahun 2004 pada Pemerintah Kabupaten Jombang
menunjukkan bahwa penerimaan atas Penjualan Aktiva sebesar Rp205.100.000,00 dan
Belanja Modal sebesar Rp42.001.819.312,00 dimasukkan sebagai Arus Kas Masuk
Aktivitas Operasi dan Arus Kas Keluar Aktivitas Operasi. Hal tersebut harus dikoreksi
dengan memindahkan Penerimaan Penjualan Aktiva sebagai Arus Kas Masuk Aktivitas
Investasi dan Pengeluaran Belanja Modal sebagai Arus Kas Keluar Aktivitas Investasi .
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia melakukan koreksi pada
Laporan Keuangan Tahun 2004
Dengan Koreksi-koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
1). Rekening-rekening dalam Laporan Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2004
yaitu:
Saldo sebelum koreksi Saldo setelah koreksi Pajak Reklame Rp 452.421.691,73Koreksi kurang 2.a(1) (Rp 17.612.297,38) Rp 434.809.394,35 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Rp 26.987.074.067,00Koreksi tambah 2.c Rp 3.078.272,00Koreksi kurang 2.c (Rp 3.078.272,00) Rp 26.987.074.067,00 Dana Alokasi Umum Rp 314.424.407.000,00Koreksi tambah 2.d Rp 327.851.750,00Koreksi kurang 2.b;d (Rp 1.827.851.750,00) Rp 312.924.407.000,00 Dana Alokasi Khusus Rp 3.500.000.000,00Koreksi tambah 2.b Rp 1.500.000.000,00 Rp 5.000.000.000,00
43
Gaji pokok dan Tunjangan Pegawai Rp 25.191.965.420,00 Koreksi kurang 1.b(6) (Rp 1.291.200,00) Koreksi kurang 1.b(6) (Rp 238.300,00) Rp 25.190.435.920,00 Belanja Tetap dan Tunj Pimp. Dan Anggt DPRD
Rp 5.432.449.695,00
Koreksi kurang 1.b(7) (Rp 13.868.100,00) Rp 5.418.581.595,00 Biaya Jasa Kantor Rp 6.863.842.771,00 Koreksi kurang 1.b(3) (Rp 1.518.290,00) Koreksi kurang 1.b(3) (Rp 637.550,00) Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 750.920,00) Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 384.759,00) Rp 6.860.551.252,00 Biaya Perjalanan Dinas Rp 2.501.103.000,00Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 10.000,00)Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 75.000,00) Rp 2.501.018.000,00 Biaya Pemeliharaan Alat Studio dan Komunikasi
Rp 10.573.000,00
Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 25.000,00) Rp 10.548.000,00 Biaya Pemeliharaan Alat Angkutan Rp 631.822.800,00Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 1.004.900,00) Rp 630.817.900,00 Honorarium/Upah Rp 3.623.220.300,00Koreksi kurang 1.b(3) (Rp 1.102.500,00) Rp 3.622.117.800,00 Uang Lembur Rp 315.260.500,00Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 5.000,00) Rp 315.255.500,00 Honorarium/Upah Rp 8.418.343.576,94Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 1.500.000,00)Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 3.312.000,00)Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 11.370.000,00) Rp 8.402.161.576,94
44
Biaya Bahan/Material Rp 36.229.533.805,00Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 375.000,00)Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 2.200.000,00)Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 3.360.000,00)Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 2.223.000,00) Rp 36.221.375.805,00 Biaya Jasa Pihak Ketiga Rp 6.481.404.265,00Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 318.000,00)Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 2.000.000,00) Rp 6.479.086.265,00 Biaya Perjalanan Dinas Rp 830.802.500,00Koreksi kurang 1.b(2) (Rp 600.000,00)Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 1.680.000,00) Rp 828.522.500,00 BM Bang. Gedung Sekolah Rp 5.693.789.050,00Koreksi kurang 1.b(5) (Rp 200.000,00) Rp 5.693.589.050,00 BM Jalan Rp 18.635.332.255,00Koreksi kurang 1.b(5) (Rp 600.000,00) Rp 18.634.732.255,00 BM Bang. Gedung Tmpt Kerja Rp 1.562.190.091,00Koreksi kurang 1.b(5) (Rp 1.060.500,00) Rp 1.561.129.591,00 Belanja Bant. Keu kpd Ormas Rp 9.045.647.325,00Koreksi kurang 1.b(1) (Rp 35.529.000,00) Rp 9.010.118.325,00 Sisa Lebih Perhit. Tahun Lalu 0Koreksi tambah 1.a Rp 15.787.877.561,62 Rp 15.787.877.561,62 Penerimaan Piut. Pajak Reklame 0Koreksi tambah 2.a Rp 17.612.297,38 Rp 17.612.297,38 Sisa Lebih Tahun Berkenaan 0Koreksi tambah 1.a Rp 20.584.328.825,94 Rp 20.584.328.825,94
45
2). Rekening-rekening (akun) dalam Laporan Neraca Tahun 2004 yaitu :
Saldo sebelum koreksi Saldo setelah koreksi
Kas di PK 0 Koreksi tambah 1.b Rp Rp87.239.019,00 Rp 87.239.019,00 Piutang Dinas Pertanian Rp 199.185.307,00Koreksi kurang 1.h (Rp 104.799.507,00) Rp 94.385.800,00 Piutang Ketahanan Pangan Rp 4.384.173.000,00Koreksi tambah 1.h Rp 9.565.000,00 Rp 4.393.738.000,00 Piutang DPM Rp 520.672.160,00Koreksi tambah 1.h Rp 2.553.946.883,00 Rp 3.074.619.043,00
Piutang BUMD Rp 352.960.000,00Koreksi tambah 1.h Rp 408.040.000,00 Rp 761.000.000,00
Piutang Pajak Reklame 0Koreksi tambah 2.a(3) Rp 5.128.424,38Koreksi kurang 2.a(2) (Rp 45.572,42) Rp 5.082.851,96 Piutang Retribusi IMB 0Koreksi tambah 1.f Rp 59.171.420,00 Rp 59.171.420,00
Piutang Bagi Hasil dr Propinsi 0Koreksi tambah 1.i Rp 788.210.000,00 Rp 788.210.000,00 Piutang Lain-lain- RSUD 0 Koreksi tambah 1.g Rp 140.193.556,00 Rp 140.193.556,00 Persediaan Obat-obatan Rp 3.841.165.091,00Koreksi kurang 1.c (Rp 321.465.556,00) Rp 3.519.699.535,00 Penyertaan Modal ke PDAM 0 Koreksi tambah 1.e(1) Rp 3.362.225.848,00 Rp 3.362.225.848,00
46
Penyertaan Modal pada BPR 0Koreksi tambah 1.e(2) Rp 500.000.000,00 Rp 500.000.000,00 Penyertaan Modal pada Perkebunan Panglungan
0
Koreksi tambah 1.e(3) Rp 480.704.362,54 Rp 480.704.362,54
Penyertaan Modal pd Apotik 0 Koreksi tambah 1.e(4) Rp 240.790.746,29 Rp 240.790.746,29 Aktiva Tetap /Tanah Rp 3.202.352.398.014,23Koreksi tambah 2.e Rp 84.329.700,00 Rp 3.202.436.727.714,23
AT - Bangunan Gedung Rp 568.672.412.426,12Koreksi tambah 2.f Rp 243.804.000,00 Rp 568.916.216.426,12 AT - Alat Angkut Roda 2 Rp 4.569.543.750,00Koreksi kurang 1.d (Rp 83.500.000,00) Rp 4.486.043.750,00 AT - Alat Angkut Roda 4 Rp 18.084.409.710,00Koreksi kurang 1.d (Rp 121.600.000,00) Rp 17.962.809.710,00 Dana Cadangan 0Koreksi tambah 1.k Rp 3.000.000.000,00 Rp 3.000.000.000,00 Hutang RDA 182 Lancar/HJpd 0Koreksi tambah 1.j(2) Rp 348.952.458,28 Rp 348.952.458,28 Hutang RDA 128 Lancar/HJPd 0Koreksi tambah 1.j(2) Rp 19.136.650,01 Rp 19.136.650,01 Hutang SLA Lancar/HJPd 0Koreksi tambah 1.j(2) Rp 33.449.557,13 Rp 33.449.557,13
47
Hutang Jangka Panjang Rp 1.175.518.944,62 Koreksi kurang (RDA 182) 1.j(2) (Rp 348.952.458,28) Koreksi kurang (RDA 128) 1.j(2) (Rp 19.136.650,01) Koreksi kurang ( SLA) 1.j(2) (Rp 33.449.557,13)Koreksi tambah 1.j(1) Rp 112.135.698,27 Rp 886.115.977,47 EDL Sisa Lebih Th. Berjalan Rp 20.497.089.806,94Koreksi tambah 1.b Rp 87.239.019,00 Rp 20.584.328.825,94
EDL- Cad. Piutang Rp 6.418.532.442,00Koreksi tambah 1.f Rp 59.171.420,00Koreksi tambah 1.g Rp 140.193.556,00Koreksi tambah 1.h Rp 2.866.752.376,00Koreksi tambah 1.i Rp 788.210.000,00Koreksi tambah 2.a(3) Rp 5.128.424,38Koreksi kurang 2.a(2) (Rp 45.572,42) Rp 10.277.942.645,96
EDL – Cadangan Persediaan Rp 5.078.563.515,00 Koreksi kurang 1.c (Rp 321.465.556,00) Rp 4.757.097.959,00 EDL- Cad. Pembyr HJPd 0 Koreksi kurang 1.j(3) (Rp 401.538.665,42) Rp (401.538.665,42) ED - Inv Permanen Rp 1.095.000.000,00 Koreksi tambah 1.e(1) Rp 3.133.539.438,00 Koreksi tambah 1.e(2) Rp 500.000.000,00 Koreksi tambah 1.e(3) Rp 355.704.362,54 Koreksi tambah 1.e(4) Rp 240.790.746,29 Rp 5.325.034.546,83 EDI- AT Rp 5.391.566.662.089,00 Koreksi kurang 1.d (Rp 205.100.000,00) Koreksi tambah 2.e Rp 84.329.700,00Koreksi tambah 2.f Rp 243.804.000,00 Rp 5.391.689.695.789,39
EDI- Diinvest. Pembyran HJP (Rp 1.175.518.944,62)Koreksi kurang 1.j(1) (Rp 112.135.698,27)Koreksi tambah 1.j(3) Rp 401.538.665,42 (Rp 886.115.977,47) ED CADANGAN 0Koreksi tambah 1.k Rp 3.000.000.000,00 Rp 3.000.000.000,00
0
48
ED DONASI Koreksi tambah 1.e(1) Rp 228.686.410,00Koreksi tambah 1.e(3) Rp 125.000.000,00 Rp353.686.410,00
3). Rekening-rekening dalam Laporan Aliran Kas
Saldo sebelum koreksi Saldo setelah koreksi I Aktivitas Operasi
Aliran Kas Masuk Rp 416.337.387.623,51
Koreksi kurang 2.a(1) (Rp 17.612.297,38)
Koreksi kurang 2.g (Rp 205.100.000,00)
Rp 416.114.675.326,13
Aliran Kas Keluar Rp 422.510.241.502,19
Koreksi kurang 2.g (Rp 42.001.819.312,00)
Koreksi kurang 1.b(4)(6)(7) (Rp 15.402.600,00)
Koreksi kurang 1.b(3)(4) (Rp 3.316.519,00)
Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 85.000,00)
Koreksi kurang 1.b(4) (Rp 1.004.900,00)
Koreksi kurang 1.b(2)(3)(4) (Rp 17.284.500,00)
Koreksi kurang 1.b(2)(4) (Rp 10.476.000,00)
Koreksi kurang 1.b(2)(4) (Rp 2.280.000,00)
Koreksi kurang 1.b(1) (Rp 35.529.000,00)
Rp 380.423.043.671,19
II Aktivitas Investasi
Aliran Kas Masuk 0,00
Koreksi tambah 2.g Rp 205.100.000,00
Rp 205.100.000,00
Aliran Kas keluar 0,00
Koreksi tambah 2.g Rp 42.001.819.312,00
Rp 42.001.819.312,00
49
III Aktivitas Pembiayaan
Aliran Kas Masuk Rp 29.533.263.426,00
Koreksi Tambah 2.a(1) Rp 17.612.297,38
Rp 29.550.875.723,38
Saldo Awal Kas 1.l Rp 15.287.877.561,62
Koreksi Tambah Rp 500.000.000,00
Rp 15.787.877.561,62
50
C. Catatan Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun 2004 yang disajikan oleh
Pemerintah Kabupaten Jombang dapat diungkapkan sebanyak 13 (tiga belas) catatan pemeriksaan
yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD untuk meningkatkan kualitas
laporan keuangannya.
1. Catatan Pemeriksaan yang mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan
a. Realisasi lima rekening Belanja Daerah melampaui anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp1.724.447.243,19
Pemerintah Kabupaten Jombang pada Tahun Anggaran 2004 telah menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan mengalami perubahan yang
ditetapkan melalui Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD. Dalam perubahan APBD
tersebut ditetapkan anggaran Belanja Aparatur sebesar Rp103.374.806.038,62 dan Belanja
Publik sebesar Rp335.712.702.275,00. Realisasi Belanja Aparatur sebesar
Rp96.657.011.900,00 (93.50%) atau kurang dari anggaran sebesar Rp6.717.794.139,00 dan
Belanja Publik sebesar Rp325.853.229.602,19 (97.06%) atau kurang dari anggaran sebesar
Rp9.859.472.672,81.
Pemeriksaan terhadap APBD setelah perubahan dan Draf Perhitungan APBD
(Ringkasan Perhitungan) menunjukkan bahwa terdapat satu rekening belanja aparatur dan
empat rekening belanja publik yang realisasinya melampaui anggaran sebesar
Rp1.724.447.243,19dengan rincian sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Rekening Uraian Anggaran Realisasi Selisih lebih
1 2 3 4 5
2.1.1.2.08.02.1 Biaya Penunjang Kegiatan
Operasional Dinas/Kantor
2.647.972.000,00 2.699.395.472,00 51.423.472,00
2.2.2.1.01.02.2 Honor/Upah Bulanan 7.022.450.000,00 7.219.624.388,94 197.174.388,94
2.2.2.1.01.03.2 Honor/Upah Harian 301.665.550,00 306.935.100,00 5.269.550,00
51
1 2 3 4 5
2.2.2.2.01.03.2 Biaya Bahan Obat-obatan 11.378.745.875,00 12.045.003.147,25 666.257.272,25
2.2.2.2.01.06.2 Biaya Perlengkapan Kegiatan 22.300.831.500,00 23.105.154.060,00 804.322.560,00
Jumlah 43.651.664.925,00 45.376.112.168,19 1.724.447.243,19
Jika dilihat dari realisasi belanja masing-masing Dinas/Kantor pelampauan anggaran
tersebut terjadi pada Dinas/Kantor :
(dalam rupiah)
Rekening Uraian Anggaran Realisasi Selisih Lebih
Sekretariat Daerah
2.1.1.2.02.01.1 Biaya Listrik 5.517.498.549,81 5.736.284.557,00 218.786.007,19
2.1.1.2.02.02.1 Biaya Telpon 162.000.000,00 187.266.196,00 25.266.196,00
Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil
2.1.1.2.08.02.1 Biaya Penunjang Kegiatan
Operasional Dinas/Kantor
57.050.000,00 118.196.580,00 61.146.580,00
2.1.1..2.03.01.1 Biaya Cetak 194.850.000,00 205.824.600,00 10.974.600,00
RSU Swadana
2.1.1.2.02.01 Biaya Listrik 250.000.000,00 258.617.650,00 8.617.850,00
2.1.1.2.02.01 Biaya Telpon 49.000.000,00 53.917.470,00 4.917.470,00
2.2.2.1.01.02.2 Honor/Upah bulanan 6.000.000.000,00 6.206.559.388,94 206.559.388,94
2.2.2.1.01.03.2 Honor/Upah Harian 30.500.000,00 35.855.200,00 5.355.200,00
2.2.2.2.01.03.2 Biaya Bahan Obat-obatan 9.571.832.625,00 10.242.021.137,25 670.188.512,25
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
2.2.2.2.01.06.2 Biaya Perlengkapan Kegiatan 1.150.262.000,00 2.138.262.000,00 988.000.000,00
Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa anggaran yang dituangkan dalam
DASK belum sepenuhnya digunakan sebagai dasar pengeluaran belanja daerah.
Pelampauan anggaran pada Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil karena ada
pelampauan pendapatan retribusi daerah dan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
sehubungan belanja kegiatan pemberian Subsidi Biaya Minimal Pendidikan (SBMP) yang
52
dananya dari propinsi belum dianggarkan. Pelampauan anggaran tersebut diatas telah
dimintakan persetujuan Bupati.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut atas Konsep Perhitungan APBD, Laporan
Bulanan Realisasi Belanja (Formulir PK 36) dan bukti-bukti pengeluaran (SPJ), terdapat
kesalahan pembebanan atas 36 (tigapuluh enam) SPMU senilai Rp371.393.950,00. Koreksi
atas kesalahan pembebanan tersebut menyebabkan pelampauan anggaran dari 22 rekening
senilai Rp110.814.425,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
pada pasal 10 ayat (2) yang menyebutkan bahwa jumlah yang dianggarkan dalam APBD
merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja.
Hal tersebut mengakibatkan fungsi anggaran sebagai pengendali pengeluaran belanja
tidak tercapai.
Hal tersebut terjadi karena :
1) Kebijaksanaan Bupati dalam pelaksanaan anggaran yang belum sepenuhnya mengikuti
ketentuan;
2) Sub Bagian Perbendaharaan belum menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut Kepala Bagian Keuangan memahami
temuan BPK dan akan menindaklanjuti di masa depan.
Saran BPK-RI
Disarankan kepada Bupati Jombang, agar :
1) Dalam pelaksanaan APBD senantiasa mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan
2) Menegur dan memerintahkan Kepala Bagian Keuangan untuk lebih optimal melakukan
pengendalian atas pengeluaran daerah.
53
b. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Parkir Berlangganan dan Pajak
Penerangan Jalan dicatat secara netto
Penerimaan daerah Kabupaten Jombang antara lain bersumber dari retribusi
pelayanan kesehatan, retribusi parkir berlangganan dan pajak penerangan jalan. Dalam
pemeriksaan diketahui bahwa penerimaan yang seharusnya dibukukan secara brutto tetapi
dicatat secara netto, yaitu sebagai berikut :
(dalam rupiah) No. Jenis Penerimaan Jumlah yang dicatat Jumlah yang
seharusnya dicatat Dicatat kurang
1. Retribusi Pelayanan Kesehatan
717.047.450,00 1.434.094.900,00 717.047.450,00
2. Retribusi Parkir Berlangganan
382.981.950,00 500.630.000,00 117.648.050,00
3. Pajak Penerangan Jalan
9.640.188.615,00 10.225.194.140,00 585.005.525,00
Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1). Retribusi Pelayanan Kesehatan (1.1.2.01)
Dalam Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 dilaporkan bahwa penerimaan
Retribusi Pelayanan Kesehatan (1.1.2.01) pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar
Rp727.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp717.047.450,00 .
Realisasi penerimaan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp717.047.450,00
tersebut ternyata merupakan penerimaan netto, sementara penerimaan bruttonya
berjumlah Rp1.434.094.900,00. Hal ini diketahui dari pemeriksaan atas Buku besar
Penerimaan (BIV), Buku Besar Penerimaan dan Pengeluaran Kas (BIX), Surat Tanda
Setoran (STS) yang dibuat oleh Pembantu Pemegang Kas Puskesmas serta pembukuan
penerimaan Dinas Kesehatan.
Dalam proses pencatatan diketahui bahwa seluruh penerimaan tersebut sebelum
dibukukan terlebih dahulu dilakukan pemotongan sebesar 50 % (lima puluh persen) yang
digunakan langsung untuk biaya operasional penyelenggaraan kegiatan Puskesmas antara
lain untuk biaya honor, biaya listrik dan biaya pemeliharaan alat kesehatan.
Dengan demikian terdapat penerimaan retribusi pelayanan kesehatan sebesar
Rp717.047.450,00 yang belum dicatat dalam Laporan Perhitungan APBD 2004.
54
2). Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum dengan Sistem Berlangganan
(1.1.2.07)
Dengan Keputusan Bupati Jombang No. 37 Tahun 2003 tanggal 25 Oktober 2003
Pemerintah Kabupaten Jombang menetapkan Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Parkir
di Tepi Jalan Umum dengan Sistem Berlangganan. Keputusan Bupati tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan Keputusan Bersama antara Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Jawa Timur, Bupati Jombang dan Kepala Kepolisian Resort Jombang No. 124
Tahun 2004; No. 974/17/415.12/2004; SKEP/21/VIII/2004 tanggal 7 September 2004
tentang Pelaksanaan Kerjasama Pemungutan Retribusi di Tepi Jalan Umum dengan
Sistem Berlangganan.
Berdasarkan keputusan bersama tersebut, pemungutan retribusi parkir
berlangganan dilaksanakan oleh aparat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan
Propinsi Jawa Timur Jombang dibantu oleh Kepolisian Resort Jombang dengan sistem
bagi hasil, yaitu:
a) 85 % (delapan puluh lima persen) untuk Pemerintah Kabupaten Jombang (atau 80,75
% (delapan puluh koma tujuh puluh lima persen) dari keseluruhan pendapatan
retribusi parkir berlangganan) ;
b) 15 % (lima belas persen) untuk Pemerintah Propinsi Jawa Timur ;
c) 5 % (lima persen) dari bagian Pemerintah Kabupaten Jombang untuk Kepolisian
Resort Jombang (atau 4,25 % (empat koma dua puluh lima persen) dari keseluruhan
jumlah pendapatan retribusi parkir berlangganan).
Dalam pelaksanaannya Bupati Jombang mengeluarkan Surat Keputusan No.
188/267/415.12/2004 tanggal 11 September 2004 tentang Pemberian Insentif kepada Tim
Pemungut Retribusi Parkir Berlangganan di Tepi Jalan umum dengan Sistem
Berlangganan di Kabupaten Jombang. yaitu sebesar 5 % (lima persen) dari penerimaan
yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Jombang sehingga prosentase bagi hasil di
atas menjadi:
a). 76,5 % (tujuh puluh enam koma lima persen) untuk Pemerintah Kabupaten Jombang;
b). 15 % untuk Pemerintah Propinsi Jawa Timur ;
c). 4,25 % (empat koma dua puluh lima persen) untuk Kepolisian Resort Jombang ;
d). 4,25 % (empat koma dua puluh lima persen) untuk insentif Tim Pemungut .
Namun dalan kenyataannya ketentuan mengenai prosentase bagi hasil dan
insentif dalam Keputusan Bersama dan SK Bupati Jombang menimbulkan perbedaan
pemahaman, yaitu:
55
1) 85 % (delapan puluh lima persen) untuk Pemerintah Kabupaten Jombang dikurangi
5 % (lima persen) untuk Kepolisian Resort Jombang dan 5 % (lima persen) untuk
insentif Tim Pemungut
2) 15 % (lima belas persen) untuk Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Dari perbedaan pemahaman tersebut maka diketahui bahwa jumlah retribusi
parkir berlangganan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Jombang yang langsung
disetor ke rekening Kas Daerah adalah sebesar 75 % (tujuh puluh lima persen) dari
seluruh penerimaan daerah yang berasal dari retribusi parkir berlangganan, sebagaimana
dituangkan dalam tabel di bawah ini sehingga terdapat selisih sebesar Rp7.509.450,00.
(dalam rupiah) Bulan Jumlah Penerimaan
Brutto Jumlah Riil yang diterima (75%)
Jumlah seharusnya diterima (76,5%)
Selisih kurang
September 75.400.000.00 56.550.000,00 57.681.000,00 1.131.000,00
Oktober 148.735.000.00 111.551.250,00 113.782.275,00 2.231.025,00
November 134.955.000.00 101.216.250,00 103.240.575,00 2.024.325,00
Desember 141.540.000.00 106.155.000,00 108.278.100,00 2.123.100,00
Jumlah 500.630.000.00 375.472.500,00 382.981.950,00 7.509.450,00
56
3). Pajak Penerangan Jalan (1.1.1.05)
Untuk menjamin kelancaran penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang berasal
dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dan kelancaran pelunasan rekening listrik Pemerintah
Kabupaten Jombang pada PT. PLN maka diadakan Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten Jombang dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Pelayanan dan Jaringan Mojokerto tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Penerangan Jalan serta Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Kabupaten
Jombang No. 671/10.A/415.12/2004 dan No. 036.Pj/060/Apj Mjk/2004 tanggal 1 April
2004.
Dalam salah satu pasal perjanjian kerjasama tersebut diatur mengenai
penyetoran jumlah PPJ secara netto oleh PT. PLN kepada Pemerintah Kabupaten
Jombang yaitu penerimaan PPJ setelah dikurangi biaya operasional 4 % (empat persen),
biaya cetak 1,70 % (satu koma tujuh puluh persen) dan biaya transfer.
Dari pemeriksaan terhadap Buku Besar Penerimaan (B IV), Buku Penerimaan
Sejenis dan Surat Pemberitahuan Penerimaan PPJ dari PT. PLN kepada Pemerintah
Kabupaten Jombang serta bukti-bukti transfer ke rekening Kas Daerah diketahui bahwa
realisasi penerimaan PPJ Pemerintah Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 yang
masih belum dilaporkan sebesar Rp585.005.525,00 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah) No. Bulan Penerimaan Netto Penerimaan brutto Selisih
1 2 3 4 5 1. Desember 795.988.100,00 844.271.050,00 48.282.950,00
2. Januari 793.812.385,00 841.970.190,00 48.157.805,00
3. Februari 798.185.970,00 846.643.655,00 48.457.685,00
4. Maret 802.663.845,00 851.362.510,00 48.698.665,00
5. April 771.773.615,00 818.586.015,00 46.812.400,00
6. Mei 817.037.950,00 866.583.195,00 49.545.245,00
7. Juni 816.299.190,00 865.814.100,00 49.514.910,00
57
1 2 3 4 5
8. Juli 829.536.615,00 879.884.860,00 50.348.245,00
9. Agustus 798.829.390,00 847.331.800,00 48.502.410,00
10. September 785.378.020,00 833.069.850,00 47.691.830,00
11. Oktober 801.456.630,00 850.119.435,00 48.662.805,00
12. November 829.226.905,00 879.557.480,00 50.330.865,00
Jumlah 9.640.188.615,00 10.225.194.140,00 585.005.525,00
Pencatatan secara netto seperti tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri No 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan.
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. dalam Pasal 4
dinyatakan bahwa semua pendapatan. belanja dan pembiayaan dianggarkan secara brutto.
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian petugas pada Bagian Keuangan yang tidak
melakukan pencatatan penerimaan dari pajak dan retribusi secara brutto
Pencatatan anggaran dan realisasi pendapatan daerah secara netto tersebut
mengakibatkan realisasi penerimaan daerah yang dilaporkan dalam perhitungan APBD
tidak menunjukkan realisasi yang sebenarnya.
BPK RI menyarankan kepada Bupati agar menegur dan memerintahkan Kepala
Bagian Keuangan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendapatan Daerah supaya
melakukan pencatatan realisasi APBD secara brutto
58
c. Pengalokasian biaya umum dari 24 kegiatan belanja modal senilai Rp497.454.875,00
sebagai unsur biaya operasional tidak sesuai ketentuan
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen realisasi anggaran menunjukkan
bahwa biaya umum dari 24 kegiatan belanja modal dimasukkan sebagai unsur biaya
operasional. Jumlah biaya tersebut mencapai Rp497.454.875,00 dengan rincian sebagai
berikut :
(dalam rupiah) No. Kegiatan Biaya
Umum Belanja Modal
Belanja Modal seharusnya
1 2 3 4 5=(3+4) 1. Pengadaan Tanah Kas Desa 7.500.000,00 192.500.000,00 200.000.000,00
2. Pembelian kendaraan roda 4 dan 2 35.055.000,00 1.750.750.000,00 1.785.805.000,00
3. Pengadaan tanah pasar Mojoagung 67.553.500,00 2.267.436.500,00 2.334.990.000,00
4. Sarana penunjang kerja 5.429.500,00 209.270.713,00 214.700.213,00
5. Radio dan Televisi 7.400.000,00 52.200.000,00 59.600.000,00
6. Pengadaan alat kesehatan 72.017.000,00 411.985.750,00 484.002.750,00
7. Jaringan komputer 26.016.500,00 54.967.000,00 80.983.500,00
8. Alat kedokteran dan laborat 3.540.000,00 15.000.000,00 18.540.000,00
9. Peningkatan dan pengembangan laboratorium
14.290.000,00 85.352.000,00 99.642.000,00
10. Peningkatan sarana pendidikan TK, SD/MI
14.750.000,00 100.702.000,00 115.452.000,00
11. Pembangunan pagar keliling sekolah
13.000.000,00 162.000.000,00 175.000.000,00
12. Pengadaan bangku sekolah 7.500.000,00 322.033.000,00 329.533.000,00
13. Rehabilitasi gedung SD/MI 106.472.000,00 1.360.000.000,00 1.466.472.000,00
14. Dana pendamping SMA Terpadu Gudo
12.537.000,00 237.463.000,00 250.000.000,00
15. Peningkatan percontohan SD/MI. SLTP/MTs. SMU
10.000.000,00 164.400.000,00 174.400.000,00
16. Pembangunan rumah pompa dan jaringan
27.747.500,00 276.371.000,00 304.118.500,00
17. Pengadaan pompanisasi untuk irigasi
7.347.500,00 347.028.000,00 345.375.500,00
18. Pengadaan sarana lalu lintas 34.850.000,00 349.175.000,00 384.025.000,00
19. Pengadaan lampu taman taman 4.385.000,00 187.657.000,00 192.042.000,00
20. Pengadaan kontainer sampah 2.919.875,00 135.000.000,00 137.919.875,00
59
1 2 3 4 5=(3+4) 21. Pengadaan peralatan taman 1.350.000,00 29.500.000,00 30.850.000,00
22. Penyusunan laporan/buku Kantor 10.632.000,00 20.000.000,00 30.632.000,00
23. Pengadaan sarana peralatan pendukung operasi kantor
112.500,00 14.942.750,00 15.055.250,00
24. Peningkatan kapasitas laborat pemantau kualitas lingkungan
5.050.000,00 137.900.000,00 142.950.000,00
Jumlah 497.454.875,00 8.883.633.713,00 9.381.088.588,00
Karena biaya umum yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan belanja modal
tersebut diakui sebagai biaya operasional, maka biaya umum sebesar Rp497.454.875,00
tersebut belum masuk sebagai komponen belanja modal yang menambah nilai asset di
neraca.
Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun
tanggal 10 Juni 2002, dalam Lampiran XIII telah ditetapkan bahwa Belanja Modal terdiri
dari biaya persiapan, biaya pelaksanaan dan biaya administrasi.
Kondisi tersebut mengakibatkan penyajian nilai asset pada Pos Aktiva Tetap
terlalu kecil (understated) minimal sebesar Rp497.454.875,00 sehingga nilai asset di
neraca tidak menggambarkan yang senyatanya.
Hal ini terjadi karena kebijakan Tim Anggaran yang menempatkan biaya umum
kegiatan tidak sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Kepala Bagian Keuangan Kabupaten
Jombang menjelaskan bahwa untuk Tahun Anggaran 2004 belanja langsung berupa
kegiatan penempatan rekeningnya masih dipisahkan antara biaya umum dan kontruksi.
Untuk biaya umum dimasukkan ke dalam BOP sedangkan biaya kontruksi dimasukkan
kedalam belanja modal, sehingga pencatatan dalam neraca daerah untuk BOP belum
diperhitungkan. Tetapi pada Tahun Anggaran 2005 biaya umum dan biaya kontruksi
sudah menjadi satu.
BPK-R menyarankan kepada Bupati Jombang agar memerintahkan kepada
Panitia Anggaran untuk senantiasa memperhatikan dan mempedomani ketentuan yang
berlaku.
60
2. Catatan Pemeriksaan yang tidak Mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan
a. Penganggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Belanja Aparatur tidak
sesuai ketentuan dan sebesar Rp280.000.000.00 tidak didukung bukti yang lengkap
Pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2003 telah menyusun Perda tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam perda tersebut telah ditentukan
kelompok belanja daerah yang antara lain terdiri dari Belanja Aparatur Daerah dan Belanja
Pelayanan Publik, kemudian dirinci menurut jenis belanja yaitu Belanja Administrasi Umum,
Belanja Operasi dan Pemeliharaan serta Belanja Modal.
Pemeriksaan atas APBD dan DASK Tahun Anggaran 2004 menunjukkan bahwa
pada belanja aparatur uraian jenis belanjanya tidak sesuai dengan ketentuan dalam Perda
yaitu Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan dikelompokkan dalam Anggaran Belanja
Aparatur, seharusnya belanja tersebut dikelompokkan dalam Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan.
Anggaran dan realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan tersebut adalah
sebagai berikut :
No. Rekening Uraian Rekening Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
2.4.6.01.11.1 Bantuan Biaya Koordinasi dengan Pemerintah Pusat/Prop
575.000.000 575.000.000
2.4.6.01.10.1 Bantuan Pendayagunaan Kabag/Kadis/Kantor
275.000.000 273.850.000
2.4.6.01.12.1 Bantuan Simponi bagi pegawai non PNS
330.000.000 303.372.000
2.4.6.01.13.1 Bantuan kesejahteraan pegawai 2.339.350.000 2.019.040.950
2.4.6.01.15.1 Bantuan uang muka sarana transportasi bagi PNS
500.000.000 186.000.000
2.4.6.01.04.1 Bantuan instansi vertikal lainnya. 250.000.000 250.000.000
Jumlah 4.269.350.000 3.607.262.950
Pengelompokan belanja bagi hasil dan bantuan keuangan pada belanja aparatur
merupakan kebijakan dari Panitia Anggaran yang diketahui oleh Bupati dan mendapat
pengesahan dari DPRD.
Pemeriksaan lebih lanjut atas SPJ dan bukti-bukti pengeluaran diketahui bahwa
sebagian besar bukti pengeluaran tidak lengkap, yaitu :
61
1) Pada Bantuan Biaya Koordinasi dengan pemerintah Pusat/Propinsi, bukti pengeluaran
hanya berupa tanda bukti penerimaan uang yang ditanda tangani oleh pejabat yang
melakukan tugas koordinasi dengan instansi Pusat maupun Propinsi. Bukti demikian
tidak lengkap karena tidak diketahui penerima bantuan dan jumlah bantuan yang
diberikan kepada instansi tersebut serta rincian pengeluaran belanja maupun biaya
perjalanan dinasnya.
2) Pada Bantuan Pendayagunaan Kabag/Kadis/Kantor, bukti pengeluaran hanya berupa
tanda bukti penerimaan uang yang ditanda tangani oleh pejabat yang melakukan tugas
rapat, rakor dan konsultasi dengan Pemerintah Pusat & Propinsi.
3) Pada Bantuan Kesejahteraan Pegawai tidak ada ketentuan jenis bantuan yang diberikan,
jumlah bantuan dan penerima bantuan kecuali untuk bantuan Tunjangan Hari Raya yang
diberikan kepada pegawai, pengeluaran pada belanja ini merupakan kebijakan Bupati.
Disamping itu terdapat pengeluaran untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud
penganggarannya. yaitu :
- Biaya kegiatan pentas seni sebesar Rp39.793.300,00
- Biaya kegiatan malam panggung gembira HUT RI ke 59 sebesar Rp50.470.000,00
- Bantuan biaya operasional dalam rangka safari ramadhan yang diterima Sekda
Asisten sebesar Rp90.000.000,00 bukti pengeluarannya tidak dilengkapi uraian
kegiatan dan biayanya.
- Bantuan biaya operasional kegiatan penyuluhan/koordinasi perangkat desa yang
diterima Drs. Eksan Gunajati, M.Si sebesar Rp10.000.000,00 tidak dilengkapi uraian
kegiatan dan biayanya.
- Bantuan kesejahteraan pegawai yang diterima Bupati sebesar Rp130.000.000,00.
Bukti pengeluaran hanya berupa formulir PK 19 yang tidak disebutkan uraian
pengeluarannya dan hanya ditulis Bantuan Kesejahteraan Pegawai.
- Bantuan kesejahteraan pegawai yang diterima Bupati sebesar Rp50.000.000,00.
Pembayaran berdasarkan SPM Beban Tetap tetapi tidak ada bukti penerimaan uang.
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Daerah No. 11 tahun 2003 tanggal 10 Nopember 2003 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. pada Pasal 15 ayat (1) antara lain menyatakan
belanja daerah meliputi semua pengeluaran yang merupakan kewajiban daerah dalam
satu tahun anggaran yang akan menjadi pengeluaran Kas Daerah untuk kebutuhan
Belanja Aparatur Daerah, Belanja Pelayanan Publik, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan serta Belanja Tidak Tersangka. Kemudian dalam ayat (2) Belanja Aparatur
Daerah dan Belanja Pelayanan Publik masing-masing dirinci menurut kelompok
62
belanja, Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan serta
Belanja Modal.
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002, tanggal 10 Juni 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta
Tata Cara Penyusunan APBD Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
penyusunan perhitungan APBD pada :
a) Pasal 49 ayat (5) menyatakan bahwa setiap pengeluaran kas harus didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak penagih.
b) Pasal 50 menyatakan bahwa setiap orang yang diberi kewenangan
menandatangani dan atau mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar
pengeluaran kas, bertanggung jawab atas kebenaran dan akibat dari penggunaan
bukti tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan
1) Belanja Aparatur pada bagian Belanja Administrasi Umum dan Belanja Bagi Hasil
dan Bantuan Keuangan tidak menggambarkan realisasi yang sebenarnya;
2) Pengeluaran daerah sebesar Rp280.000.000,00 (Rp90.000.000,00 + Rp10.000.000,00
+ Rp130.000.000,00 + Rp50.000.000,00) tidak dapat diyakini kebenarannya dan
sebesar Rp90.263.300,00 (Rp39.793.300,00 + Rp50.470.000,00) memboroskan
keuangan daerah.
Permasalahan tersebut disebabkan :
1) Kebijaksanaan Bupati dan Panitia Anggaran dalam menyusun APBD kurang
memperhatikan ketentuan yang berlaku;
2) Kelalaian Sub Bag Verifikasi dan Sub Bag Perbendaharaan dalam mengesahkan SPJ
atau menyetujui pembayaran beban tetap, meskipun bukti pengeluaran tersebut tidak
sesuai ketentuan;
3) Kelalaian Pemegang Kas dan atasan langsungnya yang telah melakukan pembayaran
meskipun bukti pengeluaran tersebut tidak sesuai ketentuan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Bagian Keuangan akan mengupayakan
perbaikan di masa datang.
63
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Jombang agar :
1) Bersama Panitia Anggaran tidak mengeluarkan kebijakan dalam pelaksanaan APBD
yang tidak sesuai dengan ketentuan;
2) Memerintahkan Kepala Bagian Keuangan agar dalam mengeluarkan SPMU Beban
Tetap mengikuti ketentuan.
3) Menegur Kepala Bagian Kas agar dalam melakukan pembayaran atas beban tetap
mengikuti ketentuan.
64
b. Pembayaran biaya umum atas pengadaan kendaraan operasional dinas sebesar
Rp15.523.000,00 tidak sesuai ketentuan.
Pemerintah Kabupaten Jombang pada Tahun Anggaran 2004 melaksanakan
pengadaan kendaraan dinas roda 4. Anggaran untuk kegiatan pengadaan kendaraan dinas
roda 4 tersebut sebesar Rp1.791.696.700,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp1.785.805.000,00. Dari realisasi tersebut digunakan untuk belanja modal sebesar
Rp1.750.750.000,00 dan biaya umum sebesar Rp35.055.000,00.
Pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran diketahui bahwa pengadaan telah
selesai dilaksanakan tanggal 18 Juni 2004 dan telah dibayar lunas. Rincian pengadaan
tersebut adalah :
1) Pengadaan kendaraan dinas operasional roda 4 merk Nissan Terrano Kingroad K2
sebanyak dua unit dan Nissan Terrano Spirit S2 sebanyak tiga unit. Barang telah diterima
sesuai Berita Acara Pemeriksaan Barang 10 Maret 2004 dan telah dibayar melalui SPM
No. 0759/SPM/BL/BT/2004 tanggal 23 Juni 2004 sebesar Rp1.119.750.000,00 ;
2) Pengadaan kendaraan dinas operasional roda 4 merk Mitsubishi Lancer GLXi sebanyak
satu unit telah diterima sesuai Berita Acara Pemeriksaan Barang Barang No.
701/124/4158/2004 tanggal 4 Mei 2004. Pembayaran dilakukan dengan SPM No.
0758/SPM/BL/BT/2004 tanggal 23 Juni 2004 sebesar Rp241.500.000,00 ;
3) Pengadaan kendaraan dinas operasional roda 4 merk Nissan Terrano Spirit S2 sebanyak
dua unit telah diterima sesuai Berita Acara Pemeriksaan Barang Barang No.
007/135/415.1/2004 tanggal 18 Juni 2004 dan pembayaran dilakukan dengan SPM No.
0757/SPM/BL/BT/2004 tanggal 23 Juni 2004 sebesar Rp389.500.000.00.
Perlu dikemukakan bahwa dari bukti-bukti pengeluaran yang ada diketahui terdapat
pembayaran biaya umum sesuai SPM No. 2485/SPM/BL/BT/2004 tanggal 13 Desember
2004 sebesar Rp15.523.000,00 yang diperuntukkan bagi pembayaran honorarium Panitia/
Tim, pembayaran uang lembur serta pengadaan ATK.
Berkaitan dengan pengeluaran tersebut dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :
1) Honorarium Panitia Pengadaan Barang dan Panitia Pemeriksa Barang dibayarkan dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2004. Padahal berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan Barang, pembelian terakhir telah diterima tanggal 18 Juni 2004 sesuai
Berita Acara Pemeriksaan. Dengan demikian Panitia tersebut sejak tanggal penerimaan
terakhir telah selesai melaksanakan pekerjaan, sehingga pemberian honorarium untuk
65
bulan Juli sampai dengan Desember 2004 sebesar Rp12.600.000,00 seharusnya tidak
perlu dilakukan.
2) Pembayaran uang lembur sebesar Rp1.198.000,00 digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan yang tidak berkaitan dengan pengadaan kendaraan operasional dinas, sehingga
tidak dapat diyakini kebenarannya dan memboroskan keuangan daerah.
3) Pembayaran biaya alat tulis sebesar Rp975.000,00 untuk pembelian ATK yang dilakukan
tanggal 30 Agustus 2004 dan 28 Oktober 2004. Pembelian tersebut tidak berkaitan
dengan pelaksanaan pengadaan barang tersebut, sehingga tidak dapat diyakini
kebenarannya serta memboroskan keuangan daerah.
4) Pembayaran biaya foto copy bulan Juli s.d. Desember 2004 sebesar Rp750.000,00 tidak
sepenuhnya diyakini kebenarannya karena tidak disebutkan dokumen yang di foto copy
dan jumlah lembarnya, sehingga merupakan pemborosan Keuangan Daerah.
Dari pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat diketahui bahwa para pengguna
anggaran cenderung untuk menghabiskan anggarannya meskipun digunakan untuk keperluan
selain dari tujuan yang ditetapkan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor
11 Tahun 2003 tanggal 10 Nopember 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah. pada :
1) Pasal 56 ayat (5) menyatakan bahwa setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak penagih.
2) Pasal 57 menyatakan bahwa setiap orang yang diberi kewenangan menandatangani dan
atau mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas. bertanggung jawab
atas kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran sebesar Rp15.523.000,00 memboroskan
keuangan daerah
Kondisi tersebut disebabkan kelalaian Pembantu Pemegang Kas, Pemegang Kas dan
atasan langsungnya yang tetap mengeluarkan belanja daerah meskipun kegiatannya telah
selesai.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Bagian Keuangan memahami temuan BPK
dan akan menindaklanjuti.
66
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Jombang agar menegur Pemegang Kas dan
Pembantu Pemegang Kas serta Atasan Langsungnya supaya dalam melaksanakan
pembayaran senantiasa mempedomani ketentuan yang ada.
67
c. Pemberian Biaya Operasional untuk Bagi Hasil Pajak Pusat maupun Bagi Hasil Pajak
Propinsi tidak sesuai ketentuan
Dengan pertimbangan untuk mengintensifkan penerimaan pajak pusat maupun pajak-
pajak propinsi Pemerintah Kabupaten Jombang telah membentuk beberapa tim intensifikasi
yaitu :
1) Tim Intensifikasi PKB dan BBNKB dengan SK Bupati No. 188/34/415.12/2003.
2) Tim Intensifikasi PBBKB dengan SK Bupati No. 188/36/415.12/2003.
3) Tim Intensifikasi P3 ABT AP dengan SK Bupati No. 188/3./415.12/2003.
4) Tim Intensifikasi PPOPDN dan PPh pasal 21 dengan SK Bupati No.
188/114/415.12/2003.
5) Tim Intensifikasi BPHTB dengan SK Bupati No. 188/93/415.12/2003
Dalam SK Bupati tersebut telah diuraikan tugas dari masing-masing tim intensifikasi.
Keanggotaan Tim-Tim tersebut terdiri dari pejabat di lingkungan Pemda, Staf
Dipenda, Staf Bagian Keuangan dan pejabat Dipenda Propinsi serta KPKN.
Segala biaya atas pembentukan tim ini dibebankan pada rekening 2.1.1.08.1 biaya
penunjang operasional Dinas/Kantor/Bagian.
Pemeriksaan atas SPJ dan bukti-bukti pengeluaran diketahui bahwa pemberian biaya
operasional pajak-pajak tersebut tidak diberikan dalam rangka mendukung operasional Tim
tetapi dalam bentuk pemberian honor berjumlah Rp248.424.092,00 dengan rincian sebagai
berikut:
o. No & tgl SPMU Uraian pengeluaran Biaya operasional
2 3 4
. 0321/SPM/BTL/PK/2004 11 Maret 2004
Biaya operasional dan intensifikasi Tim Intensifikasi BPHTB semester II tahun 2003
Rp43.637.271,00
68
2 3 4
. 0322/SPM/BTL/PK/2004 11 Maret 2004
Biaya operasional peningkatan pendapatan pajak ABT/AP. PBBKB. PKB dan BBNKB Triwulan I tahun 2004
Rp44.100.000,00
. 1095/SPM/BTL/PK/2004 7 Juni 2004
Biaya operasional peningkatan pendapatan pajak ABT/AP. PBBKB. PKB dan BBNKB Triwulan II tahun 2004
Rp44.100.000,00
. 1435/SPM/BTL/PK/2004 8 Juli 2004
Biaya operasional dan intensifikasi Tim Intensifikasi BPHTB semester I tahun 2004
Rp28.386.821,00
. 2094/SPM/BTL/PK/2004 7 September 2004
Biaya operasional peningkatan pendapatan pajak ABT/AP. PBBKB. PKB dan BBNKB Triwulan III tahun 2004
Rp44.100.000,00
. 2882/SPM/BTL/PK/2004 4 Nopember 2004
Biaya operasional peningkatan pendapatan pajak ABT/AP. PBBKB. PKB dan BBNKB Triwulan IV tahun 2004
Rp44.100.000,00
Jumlah Rp248.424.092,00
Pengeluaran daerah untuk tim yang hanya berupa honor tersebut tidak tepat karena
biaya operasional seharusnya direalisasikan dalam rangka meningkatkan pendapatan
sehingga jelas kegiatannya.
Menurut penjelasan Kepala Dinas Pendapatan Daerah selaku koordinator pendapatan
daerah bahwa selama ini Tim-Tim tersebut dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan
pendapatan daerah tidak direncanakan dan hasil kegiatannya tidak didokumentasikan dengan
baik, tetapi hanya dilakukan secara temporer dengan mengadakan rapat-rapat, konsultasi dan
kordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendapatan daerah tersebut. Laporan
pelaksanaan kegiatan kepada Bupati belum dilakukan secara tertulis.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. pada pasal 4 disebutkan bahwa
pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundangan
yang berlaku, efisien, dan efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.
2) Surat Keputusan Pembentukan masing-masing Tim Intensifikasi yang antara lain
menyatakan bahwa Tim diharuskan bertanggung jawab dan melaporkan hasil
pelaksanaan tugasnya kepada Bupati Jombang.
69
Pemberian biaya tim intensifikasi yang bersifat honor tersebut mengakibatkan
pemborosan keuangan daerah sebesar Rp248.424.092,00.
Hal tersebut disebabkan kelalaian Kepala Dinas Pendapatan yang dalam
menganggarkan dan merealisasikan biaya operasional tidak memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Kepala Dinas menjelaskan bahwa pelaksanaan belanja bagi hasil memang ada
kegiatannya dan SPJ untuk belanja tersebut memang tidak didokumetasikan pihak Dispenda
tetapi berada di UPT Dinas Pendapatan Propinsi. Adapun yang berkaitan dengan pengeluaran
honor dilakukan berdasarkan surat keputusan Bupati.
BPK-RI menyarankan Kepada Bupati Jombang agar memerintahkan Kepala Dinas
Pendapatan Daerah supaya dalam penggunaan biaya operasional pada masa yang akan datang
memperhatikan peraturan perundang-undangan.
70
d. Belanja DPRD sebesar Rp225.000.000,00 dianggarkan pada satuan kerja lain
Hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan Dokumen Anggaran
Satuan Kerja (DASK) pada Kantor Kesbang Dan Linmas Tahun Anggaran 2004 diketahui
bahwa Program Pengembangan system check and balance yang dinamis hubungan antara
eksekutif dan legislative mendapat alokasi anggaran sebesar Rp308.000.000,00 dan telah
direalisasikan sebesar Rp225.000.000,00 (73.05%) dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Honorarium Tim/Panitia 1.825.000,00 -
2 Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai 450.000,00 -
3 Biaya Transportasi dan Akomodasi 304.687.500,00 225.000.000,00
4 Biaya Dokumentasi 585.000,00 -
5 Biaya Dekorasi 300.000,00 -
6 Biaya Foto Copy 136.500,00 -
7 Biaya Penjilitan 16.000,00 -
Jumlah 308.000.000,00 225.000.000,00
Dari rincian anggaran tersebut yang direalisasikan hanya biaya transportasi dan
akomodasi yaitu sebesar Rp225.000.000,00 yang dibayarkan kepada Pimpinan dan Anggota
DPRD Kabupaten Jombang untuk biaya transportasi dan akomodasi yang diterimakan secara
tunai setiap tiga bulan sekali. SPJ pengeluaran ini hanya dilampiri dengan kuitansi sebagai
tanda terima tanpa dilengkapi dengan bukti pendukung lain yang sah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. dalam Pasal 27 ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung dengan bukti-bukti yang
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh pihak yang menagih.
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 dalam pasal 3 ayat (1)
disebutkan bahwa Struktur APBD sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
diklasifikasikan berdasarkan bidang Pemerintahan Daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan; dan dijelaskan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tentang Susunan Bidang Pemerintahan dan Unit Organisasi
71
Perangkat Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota dalam APBD, hal ini berarti bahwa
Anggaran Belanja DPRD telah ditetapkan pada pos tersendiri diluar Satuan Kerja yang
lain.
Kondisi tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp225.000.000.
Hal ini terjadi karena kesengajaan Tim Panitia Anggaran Legislatif menganggarkan
kepentingan Dewan pada satuan kerja lain.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut. Pemegang Kas dan Pengguna Anggaran
Kantor Kesbang dan Limas Tahun 2004 menjelaskan memang benar bahwa realisasi
transportasi dan akomodasi sebesar Rp225.000.000,00 dibayarkan secara tunai setiap
triwulan.kepada Anggota DPRD Kabupaten Jombang.
BPK-RI menyarankan kepada Tim Panitia Anggaran Legislatif agar dalam
menganggarkan belanja DPRD mendasarkan pada ketentuan yang berlaku.
72
e. Pengganggaran biaya perawatan dan pengobatan DPRD tidak sesuai dengan ketentuan
Anggaran untuk Tunjangan Kesejahteraan/Kesehatan DPRD Kabupaten Jombang
Tahun Anggaran 2004 berjumlah Rp3.337.871.600,00 sedangkan realisasinya sebesar
Rp3.166.807.720,00 (94.87%). Dari realisasi tersebut diantaranya untuk Asuransi Kesehatan
bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dengan premi seluruhnya sebesar Rp1.350.000.000,00
untuk Tahun Anggaran 2004 yang dibayarkan kepada AJB Asuransi Bumiputra 1912
Cabang Sidoarjo berdasarkan SPM Nomor 0056/SPM/BTL/BT/2004 tanggal 29 Januari
2004. Sesuai Surat Keputusan DPRD Kabupaten Jombang Nomor 171.2/22/415.20/2003
tanggal 29 Desember 2003 yang dimaksud Tunjangan Kesehatan adalah biaya untuk
pelayanan pemeliharaan kesehatan dan perawatan bagi Anggota DPRD termasuk Cek Up
secara periodik.
Hasil pemeriksaan atas Dukumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) dan Surat
Pertanggungan Jawaban (SPJ) pada Pemegang Kas Sekretaris Dewan diketahui bahwa dalam
DASK dianggarkan lagi Biaya Perawatan dan Pengobatan sebesar Rp231.000.000,00 dan
telah direalisasikan 100% yang diterimakan secara tunai setiap bulan kepada Ketua satu
orang, Wakil Ketua dua orang dan Anggota Dewan sebanyak 42 (empat puluh dua) orang.
SPJ untuk pengeluaran ini hanya berupa kuitansi sebagai tanda terima tanpa didukung bukti
lain yang sah. Penganggaran ini seharusnya tidak perlu karena sudah ada Asuransi Kesehatan
yang menjamin Pimpinan dan Anggota DPRD untuk biaya perawatan dan pengobatan.
Hal ini tidak sejalan dengan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. dalam Pasal 4 disebutkan
bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab
dengan memperhatikan azas keadilan dan kepatutan.
2) Surat Keputusan DPRD Kabupaten Jombang Nomor 171.2/22/415.20/2003 tanggal 29
Desember 2003 dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 huruf (i ) disebutkan bahwa
Tunjangan Kesehatan adalah biaya untuk pelayanan pemeliharaan kesehatan dan
perawatan bagi Anggota DPRD termasuk Cek Up secara periodik.
73
Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp231.000.000,00.
Hal ini terjadi karena kebijakan Ketua DPRD tanpa memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut Sekretaris DPRD Kabupaten Jombang
menjelaskan bahwa penganggaran biaya perawatan dan pengobatan tersebut berdasarkan
Surat Keputusan DPRD Kabupaten Jombang Nomor 171.2/22/415.20/2003 tanggal 29
Desember 2003 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD.
BPK-RI menyarankan kepada Ketua DPRD Kabupaten Jombang agar:
1) Mematuhi ketentuan yang berlaku dan tidak lagi mengeluarkan kebijakan yang tidak
sesuai dengan ketentuan.
2) Menarik kembali biaya perwatan dan pengobatan dari para Anggota DPRD sejumlah
Rp231.000.000,00 dan menyetorkan hasilnya ke Kas Daerah.
74
f. Penganggaran belanja perjalanan dinas tetap pada Pos DPRD Kabupaten Jombang
sebesar Rp206.400.000,00 tidak sesuai dengan ketentuan
Untuk pelaksanaan program dan kegiatan rencana kerja Anggota DPRD Kabupaten
Jombang dalam Tahun Anggaran 2004 antara lain untuk perjalanan dinas dianggarkan dalam
APBD sebesar Rp1.161.450.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.161.250.000,00
(99.98%) yang digunakan untuk biaya perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD yang
terdiri dari :
1) Biaya Perjalanan Dalam Daerah sebesar Rp222.900.000,00;
2) Biaya Perjalanan Luar Daerah sebesar Rp731.950.000,00;
3) Biaya Perjalanan Dinas Tetap sebesar Rp206.400.000,00.
Dalam pemberian biaya perjalanan dinas tetap tersebut tidak didukung dengan Surat
Keputusan Ketua DPRD Kabupaten Jombang mengenai pengaturan Biaya Perjalanan Dinas
Tetap.
Hasil Pemeriksaan atas SPJ dan DASK DPRD Tahun Anggaran 2004. diketahui
bahwa perjalanan dinas tetap tersebut ternyata diterimakan secara tunai setiap bulan kepada
Pimpinan dan Anggota Dewan sejumlah Rp206.400.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
No Bulan Jumlah (Rp)
1 Januari 9.700.000,00
2 Februari 9.700.000,00
3 Maret 9.700.000,00
4 April 9.700.000,00
5 Mei 9.700.000,00
6 Juni 9.700.000,00
7 Juli 9.700.000,00
8 Agustus 28.100.000,00
9 September 27.600.000,00
10 Oktober 27.600.000,00
11 Nopember 27.600.000,00
12 Desember 27.600.000,00
Jumlah 206.400.000,00
Dalam Struktur APBD sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002
ditetapkan bahwa perjalanan dinas terdiri dari perjalanan dinas dalam daerah dan perjalanan
75
dinas luar daerah. Dengan demikian seharusnya perjalanan dinas tetap pada Pos DPRD tidak
perlu dianggarkan karena tidak diperkenankan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember
2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dalam Pasal 4
disebutkan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan azas keadilan dan kepatutan.
Kondisi tersebut di atas mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp206.400.000,00.
Hal tersebut disebabkan Panitia Anggaran Legislatif Kabupaten Jombang dalam
menganggarkan belanja perjalanan dinas tetap Anggota DPRD tidak memperhatikan
ketentuan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut Sekretaris Dewan menjelaskan bahwa pembayaran
perjalanan dinas tetap tersebut mendasarkan pada alokasi anggaran pada APBD yang telah
ditetapkan.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Kabupaten Jombang agar menegur kepada
Panitia Anggaran Legislatif supaya tidak menganggarkan biaya perjalanan dinas tetap pada
Pos DPRD Kabupaten Jombang.
76
g. Penerimaan Dana Bantuan Bencana Alam dari Pemerintah Pusat sebesar
Rp3.000.000.000,00 tidak dicatat sebagai penerimaan daerah
Dalam rangka pemberian bantuan untuk penanganan bencana alam, Pemerintah Pusat
melalui Menteri Keuangan telah menyalurkan dana bantuan kepada Pemerintah Kabupaten
Jombang sebesar Rp3.000.000.000,00 yang didasarkan atas Surat Keputusan No.
1066/KM.3-43/SKOR/2004 tanggal 13 Desember 2004 tentang Otorisasi Anggaran Belanja
Rutin Tahun 2004. Dalam SKO tersebut ditetapkan bahwa bantuan yang diberikan akan
digunakan untuk kegiatan fisik sebagai berikut :
1) Bantuan dana penanganan bencana alam untuk
pembangunan tembok penahan jalan 7 lokasi 1397
M Perkotaan Pedesaan
Rp1.000.000.000,00
2) Peningkatan jalan lingkungan Perkotaan Pedesaan
di 6 lokasi seluas 32955.66M2
Rp2.000.000.000,00
Jumlah Rp3.000.000.000,00
Laporan atas Pertanggungjawaban Pengeluaran tersebut dilakukan melalui KPKN
Dana dari Pemerintah Pusat tersebut oleh Pemerintah Jombang telah dicairkan dan
ditampung dalam Rekening Giro Umum Dinas/Pemerintah Nomor : 011105309 pada BPD
Jatim atas nama Bupati pada tanggal 26 Desember 2004. Berdasarkan mutasi atas rekening
tersebut sampai dengan tanggal 1 Februari 2005 diketahui telah diterima pendapatan bunga
sebesar Rp10.192.450,24. Atas penerimaan dana ABT belum ada realisasi belanjanya sampai
akhir tahun anggaran 2004.
Penerimaan dana ABT oleh Pemerintah Kabupaten Jombang belum dicatat sebagai
penerimaan daerah baik jumlah pokoknya maupun pendapatan bunganya. Dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten Jombang berpendapat bahwa dana tersebut tidak dapat dimasukkan ke
dalam APBD sebagai unsur penerimaan daerah
.
Hal tersebut tidak tepat karena Dana Bantuan tersebut telah diterima secara kas oleh
daerah sehingga telah menjadi penerimaan daerah. Demikian juga bahwa pengeluaran
tersebut akan direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang akan menghasilkan asset daerah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 pada Bab I Ketentuan
Umum, pasal 1 huruf n disebutkan bahwa Penerimaan Daerah adalah semua penerimaan kas
daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.
77
Hal tersebut mengakibatkan realisasi penerimaan daerah belum dapat
menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Hal tersebut disebabkan oleh :
1) Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.
2) Kebijakan Pemerintah Daerah yang tidak menganggarkan bantuan tersebut sebagai
penerimaan daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut Kepala Bagian Keuangan menyatakan bahwa tidak
dicatatnya sebagai penerimaan daerah karena tidak adanya petunjuk teknis yang jelas dari
pusat kecuali untuk dimasukkan dalam Rekening Khusus Bupati.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Jombang agar :
1) Memerintahkan Bagian Keuangan untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam
penetapan status dana ABT
2) Memerintahkan Bagian Keuangan untuk mencatat transaksi tersebut dalam Tahun 2005.
78
h. Pengelolaan atas Dana Revolving tidak sesuai ketentuan
Dalam rangka membantu penguatan permodalan bagi kelompok usaha dan masyarakat
serta Badan Usaha Milik Daerah, Pemerintah Kabupaten Jombang menyalurkan pinjaman
berupa Dana Revolving. Pengucuran dana revolving telah dilakukan sejak tahun 2002.
Pengelolaan atas dana Revolving tersebut dilakukan oleh Sekretariat Daerah dan dinas satuan
kerja terkait. Pengeluaran dana revolving dibebankan melalui pos pembiayaan pengeluaran
dana revolving dan penerimaan pengembalian pokok dicatat sebagai pembiayaan penerimaan,
sedangkan jasanya diakui sebagai pendapatan daerah.
Berdasarkan pemeriksaan Daftar Nominatif pinjaman diketahui bahwa sampai dengan
tanggal 31 Desember 2004 masih terdapat tunggakan sebesar Rp9.285.284.818,00 dengan
rincian sebagai berikut :
(dalam rupiah) No. Dinas/BUMD Target Penerimaan
(Piutang)
Realisasi Sisa Tunggakan
1. Dinas Pertanian 628.000.000,00 534.010.000,00 94.385.800,00
2. Ketahanan Pangan 14.047.007.000,00 9.653.269.000,00 4.393.738.000,00
3. Peternakan 2.937.773.825,00 2.517.231.350,00 420.542.475,00
4. Perindakop 23.948.642.000,00 23.407.642.500,00 540.999.500,00
5. DPM 4.226.128.008,00 1.151.508.965,00 3.074.619.043,00
6. BUMD 2.200.000.000,00 1.439.000.000,00 761.000.000,00
Jumlah : 9.285.284.818,00
Pemeriksaan lebih lanjut atas Konsep Perhitungan APBD tahun 2004, bukti-bukti yang
mengelola asset daerah, dan Laporan Daftar Target dan Realisasi pada Dinas-dinas terkait
menunjukkan bahwa penatausahaan atas dana revolving tidak tertib dengan kondisi sebagai
berikut :
1) Pengelolaan dana revolving di dinas-dinas tidak dimonitor dengan baik. Hal ini dapat
ditemukan dari kenyataan bahwa Dinas Pendapatan Daerah sebagai koordinator
pendapatan dan Bagian Keuangan sebagai pihak yang mengelola asset daerah tidak
memiliki informasi yang akurat terhadap sisa pinjaman revolving di dinas-dinas dan
BUMD yang melakukan pengelolaan atas dana revolving. Penjelasan dari Dinas
Pendapatan Daerah dan Bagian Keuangan diketahui bahwa adanya saldo pinjaman
sebesar Rp3.074.619.043,00 pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat yang tidak tercatat
karena pada mulanya dianggap sebagai pinjaman yang tidak dikembalikan.
79
2) Tunggakan dari dana revolving sampai dengan tahun 2004 masih cukup besar. Hal ini
mengindikasikan tidak adanya usaha yang intens untuk melakukan penagihan-penagihan
diantaranya Dinas Ketahanan Pangan sebesar Rp4.393.738.000,00 dan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp3.074.619.043,00.
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:
1) Surat Keputusan Bupati Jombang No. 412.21/857/415.22/2002 tanggal 2 September 2002
Perihal Pedoman Umum dan petunjuk Teknis Proyek Pemberdayaan Ekonomi Desa pada
Angka Romawi III yang menyatakan bahwa Proyek pemberdayaan Ekonomi Desa
sebesar Rp10.000.000.00 yang dialokasikan kepada 302 Desa dan 4 Kelurahan
merupakan pinjaman ringan yang harus dikembalikan dalam jangka waktu dua tahun.
2) Peraturan pemerintah No. 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah pada Pasal 4 yang menyatakan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah
dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien,
efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan
kepatutan.
Hal tersebut akan berpotensi terjadinya penyalahgunaan keuangan dan mengurangi
kesempatan bagi Pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan daerah yang lain.
Hal tersebut disebabkan oleh :
1) Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan, Dinas Pendapatan dan Dinas terkait
pengelolaan dana revolving;
2) Kurang aktifnya dinas terkait melakukan upaya penagihan.
Sehubungan dengan hal tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat menyatakan bahwa sebagian tuunggakan yang tidak
tertagih disebabkan pihak yang menerima pinjaman mengalami kemacetan usaha, pindah
alamat, tidak ada jaminan, meninggal dunia dan tidak adanya biaya operasional penagihan di
tahun 2005
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Jombang agar
1) Menegur dan memerintahkan Kepala Bagian Keuangan, Kepala Dinas Pendapatan dan
Kepala Satuan Kerja terkait untuk saling melakukan koordinasi dan rekonsiliasi atas
pengelolaan dana revolving.
80
2) Memerintahkan satuan kerja yang terkait dengan dana revolving untuk aktif melakukan
upaya penagihan.
81
i. Bantuan keuangan untuk partai politik tahun 2004 melebihi dari yang ditetapkan
sebesar Rp262.766.000,00
Bantuan keuangan kepada Orpol/Ormas Tahun 2004 dianggarkan dalam APBD
Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2004 pada Pos Sekretariat Daerah sebesar
Rp1.980.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.683.197.000,00. Untuk bantuan
keuangan kepada partai politik (Parpol) didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2001 dan Rekomendasi Ketua DPRD Kabupaten Jombang tentang Penyaluran
Bantuan Keuangan kepada Parpol Nomor 800/17A/415.20/2004 tanggal 8 Februari 2004.
Dalam ketentuan tersebut telah ditetapkan bahwa bantuan keuangan kepada Parpol untuk
Tahun 2004 adalah sebesar Rp975.052.000,00, dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk Parpol peserta Pemilu Tahun 1999 diberikan bantuan sesuai hasil perolehan suara
yang sah, setiap suara sebesar Rp1.000,00. Hasil perolehan suara dalam Pemilu 1999
adalah 675.052 suara sehingga bantuan keuangan kepada Parpol peserta Pemilu Tahun
1999 sebesar Rp675.052.000,00 (Rp1.000,00 x 675.052)
2) Untuk Parpol peserta Pemilu Tahun 2004 diberikan bantuan keuangan masing-masing
Parpol sebesar Rp12.500.000.00. Jumlah Parpol peserta Pemilu Tahun 2004 adalah 24
Parpol, sehingga jumlah bantuan kepada Parpol peserta Pemilu Tahun 2004 sebesar
Rp300.000.000,00 (Rp12.500.000,00 x 24).
Hasil pemeriksaan atas SPJ dan bukti-bukti penyaluran bantuan keuangan kepada
Parpol Kabupaten Jombang pada Pemegang Kas Sekretariat Daerah diketahui bahwa bantuan
keuangan yang telah diberikan kepada Parpol baik Parpol peserta Pemilu Tahun 1999
maupun Parpol peserta Pemilu Tahun 2004 sejumlah Rp1.237.818.000,00. (Rincian bantuan
keuangan pada Lampiran I)
Dengan demikian bantuan keuangan kepada Parpol melebihi ketentuan dari yang telah
ditetapkan sebesar Rp262.766.000,00 (Rp1.237.818.000,00 - Rp975.052.000,00. Penjelasan
dari Pemegang Kas bahwa kelebihan tersebut dikarenakan masih ada permintaan-permintaan
insidentil yang telah disetujui oleh Pimpinan DPRD yang selanjutnya disampaikan kepada
Bupati untuk minta persetujuan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, dalam Pasal 4 disebutkan
bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-
82
undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan azas keadilan dan kepatutan.
Kondisi tersebut di atas mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp262.766.000,00.
Hal ini terjadi karena kebijakan Pimpinan Dewan yang menyetujui setiap permohonan
bantuan dari Parpol walaupun yang bersangkutan sudah menerima bantuan keuangan
sebelumnya.
Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kabupaten Jombang Tahun 2004 menjelaskan
bahwa kelebihan sebesar Rp262.766.000,00 tersebut untuk bantuan keuangan Parpol yang
sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh Pimpinan Dewan.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Jombang agar dalam memberikan bantuan
kepada Parpol berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan.
83
j. Pelaksanaan kegiatan belanja modal jalan kabupaten dan desa, perpipaan air bersih
dan rehabilitasi sekolah Tahun Anggaran 2004 tidak sesuai dengan kontrak dan sudah
mulai rusak
Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan telah dilakukan pemeriksaan uji
petik atas Belanja Modal Kegiatan Peningkatan Jalan Kabupaten di Dinas Prasarana Jalan
(Prasjal) Tahun Anggaran 2004 sebanyak delapan kegiatan senilai Rp4.999.699.000,00 dari
46 kegiatan senilai Rp17.206.259.755,00 (29,06 %) dan Kegiatan Pembangunan Jalan
Lingkungan Desa, Rehabilitasi Sekolah dan Perpipaan Air Bersih yang dikelola di Dinas
Pemukiman Dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil) sebanyak enam kegiatan senilai
Rp1.991.522.000,00 dari 51 kegiatan senilai Rp10.923.665.600.00 (18.23 %).
Dari hasil uji petik yang dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Februari serta tanggal 9
dan 10 Maret 2005, diketahui bahwa terdapat dua kegiatan yang tidak sesuai dengan kontrak
dan delapan kegiatan yang sudah mulai rusak. Kondisi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1). Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkungan Desa Kepanjen Kecamatan Jombang
Pelaksana : CV. Hayam Wuruk Jombang
Nomor tanggal kontrak : 622.45/JA/05.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp303.955.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar lunas,
masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
Pekerjaan lapen volume 3.366.25 m2 harga per m2 Rp23.075,09 : Kurang sempurna yaitu
bergelombang, kasar, berongga dan pada P4 – P5 = 60 m, pekerjaan lapen tidak jelas yaitu
yang seharusnya ada tiga lapisan terdiri urugan pasir telford dan lapen namun kenyataannya
hanya dua lapisan yaitu urugan pasir dan Telford kemudian dihampar dengan batu grosok dan
aspal.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak dan
dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
2). Kegiatan Perpipaan dan Aksesoris di Desa Cupak. Kecamatan Ngusikan
Pelaksana : CV. Mulyo Asri Jombang
Nomor tanggal kontrak : 622.45/Pipa/19.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp177.175.000,00
84
Waktu pelaksanaan : 19 September s.d. 14 Desember 2004
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan mesin pompa air volume satu unit. ternyata belum
dilaksanakan sehingga hasil pekerjaan tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat/penduduk Desa Cupak. Dengan demikian Berita Acara Penyerahan Pertama
adalah fiktif dan seharusnya pelaksana (CV Mulyo Asri) dikenakan sanksi denda kelambatan
selama 84 hari atau denda maksimal senilai Rp8.858.750,00.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak dan
dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
3). Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkungan Desa Tanjunggunung
Pelaksana : CV. Berkah Abadi Jombang
Nomor tanggal kontrak : 622.45/JA/09.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp417.314.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
Pekerjaan Lapen volume 4.058.80 m2 harga per m2 Rp23.083,76 : kurang sempurna yaitu
bergelombang. kasar. berongga dan di beberapa tempat mulai mengelupas.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak dan
dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
4). Kegiatan Rehabilitasi Gedung MIS Miftahul Huda Kedunglumbung
Pelaksana : CV. Maha Karya
Nomor tanggal kontrak : 622.45/MIS/34.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp293.077.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
85
Pekerjaan pasangan dan plesteran volume 616.49 m2 senilai Rp90.281.832,82 di ruang guru
dan ruang klas VI sudah ada yang retak-retak.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan
kontrak dan dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
5). Kegiatan Rehabilitasi Gedung MIS Al-Mursyidah Jonggrong
Pelaksana : CV. Rejoagung Jombang
Nomor tanggal kontrak : 622.45/MIS/35.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp147.716.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
Pekerjaan penutup atap dan plafon senilai Rp22.039.802,45, berdasar penjelasan para guru
bahwa kalau hujan masih banyak yang bocor karena perkerjaannya kurang sempurna.
Pekerjaan Listrik senilai Rp2.366.100,00 ternyata belum ada lampu/bolamnya.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak dan
dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
6). Kegiatan Rehabilitasi Gedung SDN Jatibanjar 2 Kecamatan Ploso
Pelaksana : CV. Fajar Mulya Jombang
Nomor tanggal kontrak : 622.45/SDN/41.12/415.26/2004. 21 September 2004
Harga kontrak : Rp572.285.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 14 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
Pekerjaan tempat parkir roda dua pada tiang beton sudah retak pekerjaan pengecatan dinding
sebagian sudah luntur.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak dan
dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
86
7). Kegiatan Peningkatan Jalan Jurusan Jenisgelaran - Wonosalam
Pelaksana : CV. Mahameru Jaya Jombang
Nomor tanggal kontrak : 620/116B.9/415.24/2004. 15 September 2004
Harga kontrak : Rp380.732.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 15 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
a) Pekerjaan Lapen volume 6.340.00 m2 harga per m2 Rp29.078,94 dibeberapa tempat telah
terjadi kerusakan mengelupas, kasar, ambles dan berlubang.
b) Pekerjaan Urugan bahu jalan volume 630.00 m3 harga per m3 Rp39.715.00. kurang padat
dan sudah banyak yang longsor.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan
kontrak dan dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
8). Kegiatan Peningkatan Jalan Jurusan Mangirejo – Sambirejo
Pelaksana : CV. Tirto Mulyo Jombang
Nomor tanggal kontrak : 620/116B.6/415.24/2004. 15 September 2004
Harga kontrak : Rp876.687.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 15 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
a) Pekerjaan Lapen volume 3.750.00 m2 harga per m2 Rp28.346,78 dibeberapa tempat telah
terjadi kerusakan mengelupas. kasar. dan berlubang.
b) Pekerjaan Urugan bahu jalan volume 480.00 m3 harga per m3 Rp40.315,00 kurang padat
dan sudah banyak yang longsor.
Atas permasalahan tersebut pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak
dan dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
9). Kegiatan Peningkatan Jalan Jurusan Talun Kidul – Curahmalang I
Pelaksana : CV. Amanat Teknik Jombang
Nomor tanggal kontrak : 620/116B.13/415.24/2004. 15 September 2004
Harga kontrak : Rp372.370.000,00
87
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah dibayar
lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 15 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
a) Pekerjaan Laston (AC) volume 3.765.00 m2 harga per m2 Rp38.097,60 dibeberapa
tempat sudah berlubang. mengelupas dan kasar.
b) Pekerjaan urugan bahu jalan volume 630.00 m3 harga per m3 Rp39.715,00 kurang padat
dan sudah banyak yang longsor.
Atas permasalahan tersebut Pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan kontrak
dan dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
10). Kegiatan Overlay Jalan Jurusan Curahmalang – Karangprabon I
Pelaksana : CV. Wibawa Jombang
Nomor tanggal
kontrak
: 620/116A.1/415.24/2004. 15 September 2004
Harga kontrak : Rp814.900.000,00
Kondisi fisik telah dinyatakan selesai 100% (Penyerahan ke I) dan telah
dibayar lunas, masa pemeliharaan sampai dengan tanggal 15 Juni 2005
Hasil pemeriksaan fisik :
a) Pekerjaan Laston (AC) volume 11.300.00 m2 harga per m2 Rp38.006,38 dibeberapa
tempat sudah berlubang. mengelupas dan kasar.
b) Pekerjaan urugan bahu jalan volume 1.285.00 m3 harga per m3 Rp143.233,00 kurang
padat dan sudah banyak yang longsor.
Atas permasalahan tersebut Pelaksana sanggup memperbaiki lagi sesuai dengan
kontrak dan dilaksanakan sebelum penyerahan yang ke II.
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Jasa Pemborongan yang telah disepakati
oleh para pelaksana dalam :
1) Pasal 10 ayat (2) Pihak Kedua berkewajiban melakukan pemeliharaan atas pekerjaan
yang diserahkan dan bertanggungjawab untuk melaksanakan perbaikan atas beban sendiri
terhadap kerusakan dan cacat-cacat yang terjadi selama masa pemeliharaan;
2) Pasal 13 ayat (1) antara lain disebutkan Pihak Pertama akan mengenakan denda sebesar
1/1000 dari nilai kontrak untuk setiap hari kelambatan dengan maksimum denda 5% dari
nilai kontrak.
88
Kondisi tersebut mengakibatkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah
diserahterimakan tidak bisa dimanfaatkan secara optimal yang pada akhirnya bisa merugikan
daerah serta denda kelambatan sebesar Rp8.858.750,00 belum diterima.
Hal tersebut disebabkan oleh :
1) Pengendali kegiatan kurang tegas dalam menjalankan tugasnya;
2) Kelalaian Panitia Pemeriksa dan Penerima Pekerjaan yang tidak memperhatikan
ketentuan dalam kontrak;
3) Kelalaian para pelaksana dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan kontrak.
Kepala Dinas Kimbangwil dan Dinas Prasarana Jalan memahami atas permasalahan
tersebut. Untuk itu akan segera memerintahkan kepada para pelaksana untuk segera
memperbaiki lagi atas kerusakan-kerusakan sesuai dengan kontrak sebelum dilakukan
penyerahan yang ke dua.
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Kabupaten Jombang agar memerintahkan kepada
pengguna anggaran untuk menegur para pelaksana supaya segera melaksanakan perbaikan
kembali atas pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan kontrak dan yang telah rusak
serta mengenakan sanksi denda kelambatan kepada CV Mulyo Asri Jombang sebesar
Rp8.858.750,00 hasilnya disetor ke Kas Daerah.
89
D. Laporan Keuangan Setelah Diperiksa BPK-RI
1. Neraca
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG NERACA DAERAH Per 31 Desember 2004
(Dalam rupiah)Nama Rekening Jumlah
AKTIVA AKTIVA LANCAR 35.619.369.430,90 Kas & Bank 19.997.089.806,94 Kas di PK 87.239.019,00 Investasi Jangka Pendek 500.000.000,00 Piutang Retribusi IMB 59.171.420,00 Piutang Bagi Hasil Propinsi 788.210.000,00 Piutang Pajak Reklame 5.082.851,96 Piutang RSU / Lain-lain 140.193.556,00 Piutang Dana Revolving 9.285.284.818,00 Persediaan Bahan Pakai Habis/Material 4.757.097.959,00 INVESTASI JANGKA PANJANG 5.678.720.956,83 Penyertaan Modal Pemerintah pada Bank Jatim 1.095.000.000,00 Penyertaan Modal pada PDAM 3.362.225.848,00 Penyertaan Modal pada BPR 500.000.000,00
Penyertaan Modal pada Perkebunan Panglungan 480.704.362,54
Penyertaan Modal Apotik 240.790.746,29 AKTIVA TETAP 5.391.689.695.789,39 Tanah 3.202.436.727.714,23 Jalan dan Jembatan 1.453.185.810.643,00 Bangunan Air (Irigasi) 60.047.787.982,35 Instalasi 1.552.128.553,02 Jaringan 606.310.222,00 Bangunan Gedung 568.916.216.426,12 Monumen dan Tugu 2.203.370.640,00 Alat-Alat Besar 1.997.730.514,99 Alat Angkutan 22.514.953.460,00 Alat Bengkel dan Alat Ukur 30.787.326.465,74 Alat Petanian 436.601.556,29 Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.813.981.610,26 Alat Studio dan Alat Komunikasi 1.892.603.905,06 Alat Kedokteran 2.553.602.184,07
90
Alat Laboratorium 11.360.152.002,06 Buku / Perpustakaan 2.254.852.948,20 Barang Bercorak Seni dan Budaya 231.838.482,00 Hewan Ternak dan Tanaman 846.605.000,00 Alat-alat Persenjataan 51.095.480,00 DANA CADANGAN 3.000.000.000,00
Dana Cadangan Pembangunan Pasar Mojoagung 3.000.000.000,00
TOTAL AKTIVA 5.435.987.786.177,12 HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK 401.538.665,42 HUTANG JANGKA PANJANG 886.115.977,47 Hutang Dalam Negeri 886.115.977,47 EKUITAS DANA EKUITAS DANA UMUM 5.431.346.445.124,23 Ekuitas Dana Lancar 35.217.830.765,48 Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan 5.396.128.614.358,75 EKUITAS DANA DICADANGKAN 3.000.000.000,00 Pembangunan Pasar Mojoagung 3.000.000.000,00 EKUITAS DANA DONASI 353.686.410,00
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
DANA 5.435.987.786.177,12
91
2. Laporan Perhitungan APBD
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN PERHITUNGAN APBD
Tahun Anggaran 2004 NO. URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %
1 2 3 4 5
I. PENDAPATAN 407.736.661.566,81 416.319.775.326,13 102,11 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 45.810.882.566,81 44.534.969.610,13 97,211.1.1. Pajak 9.869.047.000,00 10.446.399.074,35 105,851.1.2. Retrubusi Daerah 27.844.676.820,00 27.605.113.720,21 99,141.1.3. Bagian Laba Usaha Daerah 92.500.000,00 92.500.000,00 100,001.1.4. Penerimaan Lain-lain 8.004.658.746,81 6.390.956.815,57 79,84
1.2. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 361.925.779.000,00 371.784.805.716,00 102,721.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19.543.299.000,00 26.987.074.067,00 138,091.2.2 Dana Alokasi Umum 312.950.000.000,00 312.924.407.000,00 99,991.2.3. Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00
1.2.4. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi 24.432.480.000,00 26.873.324.649,00 109,99
Jumlah Pendapatan : 407.736.661.566,81 416.319.775.326,13 102,11 II. BELANJA 439.087.508.313,62 422.423.002.483,19 96,20 2.1. BELANJA APARATUR DAERAH 103.374.806.038,62 96.636.100.381,00 93,482.1.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 58.797.509.782,62 56.164.839.333,00 95,522.1.1.1. Belanja pegawai / personalia 35.921.169.912,00 33.897.874.631,00 94,372.1.1.2. Belanja barang dan jasa 17.583.433.870,62 17.182.291.242,00 97,722.1.1.3. Belanja perjalanan dinas 2.551.710.000,00 2.501.018.000,00 98,012.1.1.4. Belanja pemeliharaan 2.741.196.000,00 2.583.655.460,00 94,25
2.1.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 32.643.956.730,00 29.260.949.335,00 89,64
2.1.2.1. Belanja pegawai / personalia 4.357.660.000,00 4.067.984.050,00 93,352.1.2.2. Belanja barang dan jasa 26.164.459.582,00 23.223.472.785,00 88,762.1.2.3. Belanja perjalanan dinas 1.291.369.000,00 1.149.309.000,00 89,002.1.2.4. Belanja pemeliharaan 830.468.148,00 820.183.500,00 98,76 2.1.3. BELANJA MODAL 7.663.989.526,00 7.603.048.763,00 99,20
2.1.4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN 4.269.350.000,00 3.607.262.950,00 84,49
2.2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 335.712.702.275,00 311.604.492.327,19 92,822.2.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 214.963.361.153,00 209.241.710.930,00 97,342.2.1.1. Belanja pegawai / personalia 202.597.872.448,00 197.429.619.596,00 97,452.2.1.2. Belanja barang dan jasa 8.499.762.010,00 8.141.214.095,00 95,782.2.1.3. Belanja perjalanan dinas 870.635.750,00 804.799.954,00 92,442.2.1.4. Belanja pemeliharaan 2.995.090.945,00 2.866.077.285,00 95,69
92
1 2 3 4 5
2.2.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 67.121.536.967,00 67.965.871.348,19 101,26
2.2.2.1. Belanja pegawai / personalia 8.572.328.050,00 8.642.772.576,94 100,822.2.2.2. Belanja barang dan jasa 44.011.011.995,00 45.146.875.906,25 102,582.2.2.3. Belanja perjalanan dinas 895.311.736,00 828.522.500,00 92,542.2.2.4. Belanja pemeliharaan 13.642.885.186,00 13.347.700.365,00 97,84 2.2.3. BELANJA MODAL 36.339.394.500,00 34.396.910.049,00 94,65
2.3. BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN 13.729.622.000,00 13.148.509.775,00 95,77
2.4. BELANJA TIDAK TERSANGKA 3.558.787.655,00 1.033.900.000,00 29,052.4.1. Belanja Tidak Tersangka 3.558.787.655,00 1.033.900.000,00 29,05 Jumlah Belanja 439.087.508.313,62 422.423.002.483,19 96,20 Surplus/(Defisit) -31.350.846.746,81 -6.103.227.157,06 19,47
3. PEMBIAYAAN 3.1. PEMBIAYAAN PENERIMAAN 50.056.476.720,81 45.338.753.285,00 90,58
3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 15.679.648.277,81 15.787.877.561,62 100,69
3.1.10. Penerimaan Dana Revolving 34.376.828.443,00 29.533.263.426,00 85,91 Penerimaan Tunggakan Pajak Reklame 0 17.612.297,38 Jumlah Pembiayaan Penerimaan 50.056.476.720,81 45.338.753.285,00 90,58 3.2. PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.705.629.974,00 39.235.526.127,94 209,753.2.1. Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00
3.2.3. Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 389.694.974,00 384.282.202,00 98,61
Pengeluaran Dana Revolving 15.315.935.000,00 15.266.915.100,00 99,68 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan 0 20.584.328.825,94 Jumlah Pembiayaan Pengeluaran 18.705.629.974,00 39.148.287.108,94 209,29 Jumlah Pembiayaan : 31.350.846.746,81 6.103.227.157,06 19,47
93
3. Laporan Aliran Kas
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN ALIRAN KAS
Tahun Anggaran 2004 No Uraian Jumlah (Rp) I ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ALIRAN KAS MASUK PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.329.869.610,13 Pajak Daerah 10.446.399.074,35 Retribusi Daerah 27.605.113.720,21
Hasil BUMD dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 92.500.000,00
Penerimaan Lain-lain 6.098.617.796,57
SISA KAS YANG ADA PADA PEMEGANG KAS 87.239.019,00
BAGIAN DANA PERIMBANGAN 371.784.805.716,0
0 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.987.074.067,00
Dana Alokasi Umum 312.924.407.000,0
0 Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Prop. 26.873.324.649,00
Jumlah 416.114.675.326,13 ALIRAN KAS KELUAR
BELANJA ADMINISTRASI UMUM 265.406.550.263,0
0
Belanja pegawai / personalia 231.327.494.227,0
0 Belanja barang dan jasa 25.323.530.337,00 Belanja perjalanan dinas 3.305.817.954,00 Belanja pemeliharaan 5.449.707.745,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 97.226.820.683,19
Belanja pegawai / personalia 12.710.756.626,94 Belanja barang dan jasa 68.370.348.691,25 Belanja perjalanan dinas 1.977.831.500,00 Belanja pemeliharaan 14.167.883.865,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 16.755.772.725,00
BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.033.900.000,00 Jumlah 380.423.043.671,19
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 35.691.631.654,94
94
II ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ALIRAN KAS MASUK Penjualan Aktiva Tetap 205.100.000,00 Jumlah 205.100.000,00 ALIRAN KAS KELUAR Belanja Modal 41.999.958.812,00 Jumlah 41.999.958.812,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI
-41.794.858.812,00
III ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ALIRAN KAS MASUK PEMBIAYAAN PENERIMAAN 29.550.875.723,38 Penerimaan Dana Revolving 29.533.263.426,00 Penerimaan tunggakan Pajak Reklame 17.612.297,38 Jumlah 29.550.875.723,38 ALIRAN KAS KELUAR PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.651.197.302,00 Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 384.282.202,00 Pengeluaran dana Revolving 15.266.915.100,00 Jumlah 18.651.197.302,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 10.899.678.421,38
IV ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN
ALIRAN KAS MASUK 0 0 ALIRAN KAS KELUAR 0 0
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 0 0
KENAIKAN BERSIH KAS SELAMA PERIODE 4.796.451.264,32 SALDO AWAL KAS 15.787.877.561,52 SALDO AKHIR KAS 20.584.328.825,84
95
E. Lampiran-Lampiran 1. Daftar Bantuan kepada Parpol Tahun Anggaran 2004.
2. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2004 sebelum dan setelah koreksi.
96
Lampiran 1
DAFTAR BANTUAN KEPADA PARPOL TAHUN ANGGARAN 2004
No Tanggal Bantuan Parpol Jumlah(Rp) 1 06/02/2004 PPP 2.000.000,00 2 11/02/2004 PDIP 270.773.000,00 3 11/02/2004 PKB 195.291.000,00 4 11/02/2004 GOLKAR 72.012.000,00 5 11/02/2004 PPP 54.637.000,00 6 11/02/2004 PAW 27.688.000,00 7 11/02/2004 PKP 7.520.000,00 8 11/02/2004 PBB 6.068.000,00 9 11/02/2004 PNU 4.227.000,00
10 11/02/2004 PNI SUPENI 2.360.000,00 11 11/02/2004 PADI 220.000,00 12 11/02/2004 P. KAMI 1.214.000,00 13 11/02/2004 P. MASYUMI BARU 517.000,00 14 11/02/2004 P. ABUL YATAMA 879.000,00 15 11/02/2004 PDKB 1.228.000,00 16 11/02/2004 PSII 1905 292.000,00 17 11/02/2004 PARI 277.000,00 18 11/02/2004 P. MASYUMI 1.445.000,00 19 11/02/2004 PSP 220.000,00 20 11/02/2004 P. KEADILAN 2.358.000,00 22 11/02/2004 PN FROND MARHAEN 2.663.000,00 23 11/02/2004 P. REPUBLIK 278.000,00 24 11/02/2004 P I D 264.000,00 25 11/02/2004 P. MURBA 390.000,00 26 11/02/2004 P O I 1.663.000,00 27 11/02/2004 P. PERSATUAN 1.436.000,00 28 11/02/2004 PUDI 538.000,00 29 11/02/2004 PBN 496.000,00 30 11/02/2004 P. MKGR 545.000,00 31 11/02/2004 PDR 1.385.000,00 32 11/02/2004 PCD 962.000,00 33 11/02/2004 PNBI 799.000,00 34 11/02/2004 PND 673.000,00 35 11/02/2004 P N I M 12.500.000,00 36 11/02/2004 P B S D 12.500.000,00 37 11/02/2004 P. B B 12.500.000,00 38 11/02/2004 P. MERDEKA 12.500.000,00 39 11/02/2004 P P P 12.500.000,00 40 11/02/2004 P P D K 12.500.000,00 41 11/02/2004 P P I B 12.500.000,00 42 11/02/2004 P N B K 12.500.000,00 43 11/02/2004 P. DEMOKRAT 12.500.000,00 44 11/02/2004 P K D P I 12.500.000,00 45 11/02/2004 P P D I 12.500.000,00
97
46 11/02/2004 P P N U I 12.500.000,00 47 11/02/2004 P A N 12.500.000,00 48 11/02/2004 P K P B 12.500.000,00 39 11/02/2004 P K B 12.500.000,00 40 11/02/2004 P K S 12.500.000,00 41 11/02/2004 P B R 12.500.000,00 42 11/02/2004 P D I P 12.500.000,00 43 11/02/2004 P D S 12.500.000,00 44 11/02/2004 GOLKAR 12.500.000,00 45 11/02/2004 P PATRIOT PANCASILA 12.500.000,00 46 11/02/2004 PSI 12.500.000,00 47 11/02/2004 PSI 12.500.000,00 48 11/02/2004 P P D 12.500.000,00 49 11/02/2004 P. PELOPOR 12.500.000,00 50 11/02/2004 P N U 5.000.000,00 51 11/02/2004 PBB 5.000.000,00 52 11/02/2004 PKDP 5.000.000,00 53 11/02/2004 P. DEMOKRAT 7.500.000,00 54 11/02/2004 P D S 6.500.000,00 55 11/02/2004 PPP 7.500.000,00 56 11/02/2004 PDIP 2.000.000,00 57 25/02/2000 PDI P 30.000.000,00 58 19/03/2004 PBB 5.000.000,00 59 27/10/2004 PDI P 25.000.000,00 60 27/10/2004 PKB 35.000.000,00 61 27/11/2004 PPP 7.500.000,00 62 27/11/2004 P. DEMOKRAT 10.000.000,00 63 26/11/2004 GOLKAR 12.500.000,00 64 26/11/2004 PAN 12.500.000,00 65 08/12/2004 PDIP 50.000.000,00 66 08/12/2004 PKB 15.000.000,00 67 08/12/2004 PBB 1.500.000,00 68 08/12/2004 GOLKAR 5.000.000,00 69 08/12/2004 PAN 5.000.000,00 70 08/12/2004 P. DEMOKRAT 5.000.000,00 71 08/12/2004 PPP 4.500.000,00
JUMLAH 1.237.818.000,00
98
Lampiran 2
DAFTAR KOREKSI ATAS NERACA DAERAH KABUPTEN JOMBANG
PER 31 DESEMBER 2004
Nama Rekening Sebelum koreksi Koreksi tambah Reff koreksi kurang Reff setelah koreksi
AKTIVA
AKTIVA LANCAR 31.994.185.763,94 35.619.369.430,90
Kas & Bank 19.997.089.806,94 19.997.089.806,94
Kas di PK 87.239.019,00 1.b 87.239.019,00
Investasi Jangka Pendek 500.000.000,00 500.000.000,00
Piutang Dana Revolving 6.418.532.442,00 2.971.551.883,00 1.h 104.799.507,00 1.h 9.285.284.818,00
Piutang Pajak Reklame 5.128.424,38 2.a(3) 45.572,42 2.a(2) 5.082.851,96
Piutang Retribusi IMB 59.171.420,00 1.f 59.171.420,00
Piutang Bagi Hasil Propinsi 788.210.000,00 1.i 788.210.000,00
Piutang RSU 140.193.556,00 1.g 140.193.556,00
PersediaanBPH/Material 5.078.563.515,00 321.465.556,00 1.c 4.757.097.959,00
INVESTASI JANGKA PANJANG 1.095.000.000,00 5.678.720.956,83
Penyertaan Modal Pemerintah 1.095.000.000,00 1.095.000.000,00
Penyertaan Modal pada PDAM 3.362.225.848,00 1.e(1) 3.362.225.848,00
PM pada BPR 500.000.000,00 1.e(2) 500.000.000,00
PM pada PD Perkebuanan 480.704.362,54 1.e(3) 480.704.362,54
PM pada PD Apotik 240.790.746,29 1.e(4) 240.790.746,29
AKTIVA TETAP 5.391.566.662.089,39 5.391.689.695.789,39
Tanah 3.202.352.398.014,23 84.329.700,00 2.e 3.202.436.727.714,23
Jalan dan Jembatan 1.453.185.810.643,00 1.453.185.810.643,00
Bangunan Air (Irigasi) 60.047.787.982,35 60.047.787.982,35
Instalasi 1.552.128.553,02 1.552.128.553,02
Jaringan 606.310.222,00 606.310.222,00
Bangunan Gedung 568.672.412.426,12 243.804.000,00 2.f 568.916.216.426,12
Monumen dan Tugu 2.203.370.640,00 2.203.370.640,00
Alat-Alat Besar 1.997.730.514,99 1.997.730.514,99
Alat Angkutan 22.720.053.460,00 205.100.000,00 1.d 22.514.953.460,00
Alat Bengkel dan Alat Ukur 30.787.326.465,74 30.787.326.465,74
Alat Petanian 436.601.556,29 436.601.556,29
Alat Kantor dan Rumah Tangga 27.813.981.610,26 27.813.981.610,26
Alat Studio dan Alat Komunikasi 1.892.603.905,06 1.892.603.905,06
Alat Kedokteran 2.553.602.184,07 2.553.602.184,07
Alat Laboratorium 11.360.152.002,06 11.360.152.002,06
Buku / Perpustakaan 2.254.852.948,20 2.254.852.948,20
Barang Bercorak Seni dan Budaya 231.838.482,00 231.838.482,00
Hewan Ternak dan Tanaman 846.605.000,00 846.605.000,00
Alat-alat Persenjataan 51.095.480,00 51.095.480,00
DANA CADANGAN 3.000.000.000,00 1.k 3.000.000.000,00
TOTAL AKTIVA 5.424.655.847.853,33 5.435.987.786.177,12
99
Nama Rekening Sebelum koreksi Koreksi kurang Reff Koreksi tambah Reff Setelah koreksi
HUTANG 1.287.654.642,89
HUTANG JANGKA PENDEK 401.538.665,42 1.j(2) 401.538.665,42
HUTANG JANGKA PANJANG 1.175.518.944,62 401.538.665,42 1.j(2) 112.135.698,27 1.j(1) 886.115.977,47
EKUITAS DANA UMUM 5.423.480.328.908,71 5.431.346.445.124,23
EKUITAS DANA LANCAR 31.994.185.763,94 35.217.830.765,48
Sisa Lebih Tahun Berjalan 20.497.089.806,94 87.239.019,00 1.b 20.584.328.825,94
Cadangan Piutang 6.418.532.442,00 45.572,42 2.a(2) 3.859.455.776,38 1.f;g;h;I;2.a(3) 10.277.942.645,96
Cadangan Persediaan 5.078.563.515,00 321.465.556,00 1.c 4.757.097.959,00
Cad. Pembayaran Hutang Jk. Pendek 401.538.665,42 1.j(3)
-401.538.665,42
EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN 5.391.486.143.144,77 5.396.128.614.358,75
Diinvestasikan dlm Inv. Permanen 1.095.000.000,00 4.230.034.546,83 1.e(1)(2)(3)(4) 5.325.034.546,83
Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 5.391.566.662.089,39 205.100.000,00 1.d 328.133.700,00 2.e;2.f 5.391.689.695.789,39
Diinvestasikan dlm pembayaran HJP. -1.175.518.944,62 112.135.698,27 1.j(1) 401.538.665,42 1.j(3) -886.115.977,47
EKUITAS DANA CADANGAN 3.000.000.000,00 1.k 3.000.000.000,00
EKUITAS DANA DONASI 353.686.410,00 1.e(1)(3) 353.686.410,00
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS DANA 5.424.655.847.853,33 5.435.987.786.177,12
100
DAFTAR KOREKSI ATAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2004
KODE URAIAN Sebelum koreksi Koreksi Tambah Reff Koreksi Kurang Reff Setelah koreksi
REK.
1. PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.552.581.907,51 44.534.969.610,13
1.1.1. Pajak 10.464.011.371,73 17.612.297,38 2.a(1) 10.446.399.074,35
1.1.2. Retrubusi Daerah 27.605.113.720,21 27.605.113.720,21
1.1.3. Bagian Laba Usaha Daerah 92.500.000,00 92.500.000,00
1.1.4. Penerimaan Lain-lain 6.390.956.815,57 6.390.956.815,57
1.2. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 371.784.805.716,00 371.784.805.716,00
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.987.074.067,00 3.078.272,00 2.c 3.078.272,00 2.c 26.987.074.067,00
1.2.2 Dana Alokasi Umum 314.424.407.000,00 327.851.750,00 2.d 1.827.851.750,00 2.b;2.d 312.924.407.000,00
1.2.3. Dana Alokasi Khusus 3.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2.b 5.000.000.000,00
1.2.4. Bagi Hasil Pjk & Bantuan Keu.dr Propinsi 26.873.324.649,00 26.873.324.649,00
JUMLAH PENDAPATAN : 416.337.387.623,51 416.319.775.326,13
2. BELANJA 422.510.241.502,19
2.1. BELANJA APARATUR DAERAH 96.657.011.900,00 96.636.100.381,00
2.1.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 56.184.648.352,00 56.164.839.333,00
2.1.1.1. Belanja pegawai / personalia 33.913.277.231,00 15.402.600,00 1.b(4)(6)(7) 33.897.874.631,00
2.1.1.2. Belanja barang dan jasa 17.185.607.761,00 3.316.519,00 1.b(3)(4) 17.182.291.242,00
2.1.1.3. Belanja perjalanan dinas 2.501.103.000,00 85.000,00 1.b(4) 2.501.018.000,00
2.1.1.4. Belanja pemeliharaan 2.584.660.360,00 1.004.900,00 1.b(4) 2.583.655.460,00
101
2.1.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 29.262.051.835,00
29.260.949.335,00 2.1.2.1. Belanja pegawai / personalia 4.069.086.550,00 1.102.500,00 1.b(3)
4.067.984.050,00 2.1.2.2. Belanja barang dan jasa 23.223.472.785,00
23.223.472.785,00 2.1.2.3. Belanja perjalanan dinas 1.149.309.000,00
1.149.309.000,00 2.1.2.4. Belanja pemeliharaan 820.183.500,00
820.183.500,00 2.1.3. BELANJA MODAL 7.603.048.763,00
7.603.048.763,00 2.1.4. BELANJA BAGI HASIL DAN BAN. KEU. 3.607.262.950,00
3.607.262.950,00
2.2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 311.635.290.827,19
311.604.492.327,19 2.2.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 209.241.710.930,00
209.241.710.930,00 2.2.1.1. Belanja pegawai / personalia 197.429.619.596,00
197.429.619.596,00 2.2.1.2. Belanja barang dan jasa 8.141.214.095,00
8.141.214.095,00 2.2.1.3. Belanja perjalanan dinas 804.799.954,00
804.799.954,00 2.2.1.4. Belanja pemeliharaan 2.866.077.285,00
2.866.077.285,00 2.2.2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 67.994.809.348,19
67.965.871.348,19 2.2.2.1. Belanja pegawai / personalia 8.658.954.576,94 16.182.000,00 1.b(2)
8.642.772.576,94 2.2.2.2. Belanja barang dan jasa 45.157.351.906,25 10.476.000,00 1.b(2)(4)(5)
45.146.875.906,25 2.2.2.3. Belanja perjalanan dinas 830.802.500,00 2.280.000,00 1.b(2)(4)
828.522.500,00 2.2.2.4. Belanja pemeliharaan 13.347.700.365,00
13.347.700.365,00 2.2.3. BELANJA MODAL 34.398.770.549,00 1.860.500,00 1.b(5)
34.396.910.049,00
2.3. BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEU. 13.184.038.775,00 35.529.000,00 1.b(1)
13.148.509.775,00
2.4. BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.033.900.000,00
1.033.900.000,00
JUMLAH BELANJA : 422.510.241.502,19
422.423.002.483,19 SURPLUS/ (DEFISIT) -6.172.853.878,68
(6.103.227.157,06)
3. PEMBIAYAAN
3.1. PEMBIAYAAN PENERIMAAN 29.533.263.426,00
45.338.753.285,00 3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 0 15.787.877.561,62 1.a
15.787.877.561,62 3.1.10. Penerimaan Dana Revolving 29.533.263.426,00
29.533.263.426,00 Penerimaan Tunggakan Pajak Reklame 17.612.297,38 2.a
17.612.297,38
3.2. PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.651.197.302,00
39.235.526.127,94 3.2.1. Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00
3.000.000.000,00 3.2.3. Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 384.282.202,00
384.282.202,00 3.2.10 Pengeluaran Dana Revolving 15.266.915.100,00
15.266.915.100,00 Sisa Lebih Tahun Berkenaan 0 20.584.328.825,94 1.a
20.584.328.825,94
JUMLAH PEMBIAYAAN 10.882.066.124,00
6.103.227.157,06
102
DAFTAR KOREKSI ATAS LAPORAN ALIRAN KAS PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2004
URAIAN Sblm Koreksi Koreksi Tambah Reff Koreksi kurang Reff Setelah koreksi
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ALIRAN KAS MASUK 416.337.387.623,51
416.114.675.326,13
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.552.581.907,51
44.329.869.610,13
Pajak 10.464.011.371,73 17.612.297,38 2.a(1)
10.446.399.074,35
Retrubusi Daerah 27.605.113.720,21
27.605.113.720,21
Kasil BUMD & Kekayn yg Dipisahkan 92.500.000,00
92.500.000,00
Penerimaan Lain-lain 6.390.956.815,57 205.100.000,00 2.g
6.185.856.815,57
BAGIAN DANA PERIMBANGAN 371.784.805.716,00
371.784.805.716,00
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.987.074.067,00 3.078.272,00 2.c 3.078.272,00 2.c
26.987.074.067,00
Dana Alokasi Umum 314.424.407.000,00 327.851.750,00 2.d 1.827.851.750,00 2.b;2.d
312.924.407.000,00
Dana Alokasi Khusus 3.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2.b
5.000.000.000,00
Bagi Hasil Pjk & Bantuan Keu.dr. Propinsi 26.873.324.649,00
26.873.324.649,00
ALIRAN KAS KELUAR 422.510.241.502,19
380.423.043.671,19
BELANJA
BELANJA ADMINISTRASI UMUM 265.426.359.282,00
265.406.550.263,00
Belanja pegawai / personalia 231.342.896.827,00 15.402.600,00 1.b(4)(6)(7)
231.327.494.227,00
Belanja barang dan jasa 25.326.821.856,00 3.316.519,00 1.b(3)(4)
25.323.505.337,00
Belanja perjalanan dinas 3.305.902.954,00 85.000,00 1.b(4)
3.305.817.954,00
Belanja pemeliharaan 5.450.737.645,00 1.004.900,00 1.b(4)
5.449.732.745,00
BELANJA OPERASI DAN PEMELHR 97.256.861.183,19
97.226.820.683,19
Belanja pegawai / personalia 12.728.041.126,94 17.284.500,00 1.b(2)(3)(4)
12.710.756.626,94
Belanja barang dan jasa 68.380.824.691,25 10.476.000,00 1.b(2)(4)
68.370.348.691,25
Belanja perjalanan dinas 1.980.111.500,00 2.280.000,00 1.b(2)(4)
1.977.831.500,00
Belanja pemeliharaan 14.167.883.865,00
14.167.883.865,00
BELANJA MODAL 42.001.819.312,00 42.001.819.312,00 2.g
0,00
BELANJA BAGI HASIL DAN BANT. KEU. 16.791.301.725,00 35.529.000,00 1.b(1)
16.755.772.725,00
BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.033.900.000,00
1.033.900.000,00
ALIRAN KAS BERSIH DR AKTIVITAS OPERASI -6.172.853.878,68
35.691.631.654,94
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
ALIRAN KAS MASUK 0,00
205.100.000,00
Penjualan Kendaraan 205.100.000,00 2.g
205.100.000,00
ALIRAN KAS KELUAR 0,00
41.999.958.812,00
Belanja Modal 42.001.819.312,00 2.g 1.860.500,00 1.b(5)
41.999.958.812,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI 0,00
(41.794.858.812,00)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ALIRAN KAS MASUK 29.533.263.426,00
29.550.875.723,38
PEMBIAYAAN PENERIMAAN 29.533.263.426,00
29.550.875.723,38
Penerimaan Dana Revolving 29.533.263.426,00
29.533.263.426,00
Penerimaan Piutang Pajak Reklame 17.612.297,38 2.a(1)
17.612.297,38
ALIRAN KAS KELUAR 18.651.197.302,00
18.651.197.302,00
PEMBIAYAAN PENGELUARAN 18.651.197.302,00
18.651.197.302,00
Transfer ke Dana Cadangan 3.000.000.000,00
3.000.000.000,00
Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 384.282.202,00
384.282.202,00
Pengeluaran Dana Revolving 15.266.915.100,00
15.266.915.100,00
ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN10.882.066.124,00
10 899 678 421 38
103