laporan keterangan penyelenggaraan pemerintah …

43
Page 1 | 43 LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA ( LKPPD ) TAHUN 2019 DISUSUN OLEH: PEMERINTAH DESA POLOSIRI KECAMATAN BAWEN, KABUPATEN SEMARANG

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 1 | 43

LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DESA ( LKPPD )

TAHUN 2019

DISUSUN OLEH:

PEMERINTAH DESA POLOSIRI

KECAMATAN BAWEN, KABUPATEN SEMARANG

Page 2: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 2 | 43

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BAWEN

DESA POLOSIRI

JL. Palagan No. 32 Telp 087 700 143 629 Kode Pos 50661

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

nikmat-Nya, sehingga Laporan Keterangan Penyelenggaran Pemerintah Desa, Desa

Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2019 dapat diselesaikan.

Sebab sebagai perwujudan dari pertanggungjawaban Kepala Desa dalam

menjalankan roda pemerintahan desa selama 1 ( Satu ) tahun, Kepala Desa harus

menyampaikan Laporan Keterangan Penyelenggaran Pemerintah Desa kepada

Bupati yang disampaikan melalui Camat. Selama Kepala Desa menjabat telah

melakukan berbagai kegiatan yang timbul sebagai bentuk dari penggunaan dan

pengelolaan keuangan desa yang anggarannya didapatkan dari pemerintah baik

pusat maupun daerah yang harus dipertanggungjawabkan baik secara moral

kepada masyarakat desa maupun secara kedinasan kepada atasannya.

Kepala Desa dalam mengelola keuangan desa telah menggunakan anggaran

baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk berbagai bidang kegiatan yang

terdiri dari bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pembangunan desa,

bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pembinaan kemasyarakatan. Kepala

Desa telah memberikan kemampuan terbaik dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat desa Polosiri dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh

pemerintahan di atasnya secara sungguh-sungguh. Namun perlu disadari bahwa

tiada hal yang sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa. Demikian juga dengan

Kepala Desa yang meskipun telah berupaya sekuat pikiran dan tenaga namun

masih ada saja kekurangan dan kesalahan. Maka, pembinaan dan bimbingan dari

pihak-pihak terkaitpun masih sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki

kegiatan-kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab

kepala Desa mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan dan

pelaporannya.

Dengan ini Kepala Desa menyampaikan pertanggungjawaban atas segala

kegiatan penggunaan dan pengelolaan keuangan di desa Polosiri selama 1 tahun

melalui Laporan Keterangan Penyelenggaran Pemerintah Desa Kepala Desa Polosiri

tahun 2019. Kami menyadari laporan pertanggungjawaban yang kami sampaikan

masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran

sehingga kami dapat melakukan perbaikan di waktu mendatang. Harapan kami,

Page 3: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 3 | 43

dengan selesainya laporan pertanggungjawaban Kepala Desa ini masyarakat dan

pemerintah daerah dapat mengambil manfaatnya.

Polosiri, 01 Januari 2020

Kepala Desa Polosiri

Ttd.

NURGIYANTO

Page 4: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 4 | 43

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BAWEN

DESA POLOSIRI

JL. Palagan No. 32 Telp 087 700 143 629 Kode Pos 50661

LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA ( LKPPD )

KEPALA DESA POLOSIRI KECAMATAN BAWEN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Undang - Undang Nomor 06 Tahun 2014 sangat memberikan peluang bagi

pemerintah desa untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas desa dengan

mengedepankan kepentingan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi dari paradigma

tersebut juga mensyaratkan perlunya penerapan prinsip akuntabilitas dalam

penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum

pemerintah lainnya.

Akuntabilitas publik merupakan landasan bagi proses penyelenggaraan

pemerintahan, yang diperlukan karena aparatur pemerintah harus

mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya, baik kepada publik maupun

kepada lembaga dimana dia bekerja. Dengan akuntabilitas publik setiap aparat

harus dapat menyajikan informasi yang benar dan lengkap untuk menilai

kinerjanya, baik yang dilakukan oleh masyarakat, instansi kerjanya, kelompok

pengguna pelayanannya maupun profesinya. Tujuannya adalah untuk menjelaskan

bagaimanakah pertanggungjawaban hendak dilaksanakan dan bagaimana realitas

pelaksanaannya dan apa dampaknya. Oleh karenanya, sebagai salah perwujudan

akuntabilitas, sekaligus pelaksanaan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka

pada akhir jabatannya Kepala Desa wajib melaporkan penyelenggaraan

pemerintahan desa, termasuk kepada pemerintah yang lebih tinggi melalui Laporan

Keterangan Penyelenggaran Pemerintah Desa ( LKPPD ).

Secara yuridis formal, penyampaian Laporan Keterangan Penyelenggaran

Pemerintah Desa ( LKPPD ) telah diamanatkan dalam ketentuan Pasal 27 huruf (b)

Undang - Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 5, Pasal 6 dan

Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan

Kepala Desa.

Page 5: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 5 | 43

Pemerintah Daerah mengharuskan pada pemerintah desa agar melakukan

pelaporan penggunaan dan pengelolaan keuangan desa yang dilaksanakannya.

Pelaporan tersebut selain berguna sebagai pertanggungjawaban penggunaan

anggaran yang diterimanya juga berfungsi sebagai bahan kontrol dan evaluasi

terhadap penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa. Evaluasi dilakukan

terhadap kegiatan mulai dari perencanaan tahunan desa yang tertuang dalam

Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa) maupun perencanaan jangka

menengah 6 (enam) tahunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa) terhadap konsistensi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dan

pelaporan atau pertanggungjawaban kegiatan melalui Laporan Pertanggungjawaban

Kegiatan (LPJ).

Dari evaluasi yang dilakukan tersebut akan didapatkan data tentang

keunggulan maupun kelemahan dari suatu program atau kegiatan, keberhasilan

maupun kekurangan dari suatu pelaksanaan kegiatan. Data yang dihasilkan

tersebut dapat digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan akan program

kebijakan yang sudah dan akan dilakukan selanjutnya. Dengan perbaikan-

perbaikan tersebut diharapkan nantinya visi desa Polosiri dapat tercapai. Adapun

visi desa Polosiri adalah:

“ MBANGUN DESO,NOTO WARGO JILID II“ TERWUJUDNYA KEPALA DESA POLOSIRI KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG YANG

BERMARTABAT

BERSIH,MAKMUR,TAQWA,BERPENDIDIKAN AMAN DAN TENTRAM

Sebagai dasar dalam penyusunan Laporan Keterangan Penyelenggaran

Pemerintah Desa (LKPPD) Kepala Desa Polosiri adalah :

SK Bupati Semarang Nomor 141/0190/2019 yang berinduk pada,

Landasan Idiil : Pancasila

Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945

Landasan Operasional :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Page 6: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 6 | 43

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

2093);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

2094);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 tahun 2016 tentang Laporan Kepala

Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2006 tentang

Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2006 Nomor

21 Seri D Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor

16);

10. Peraturan Bupati Semarang Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak Daerah dan Restribusi

Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2017;

11. Peraturan Bupati Semarang Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Tata Cara

Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Kabupaten

Semarang Tahun 2017;

12. Peraturan Desa Polosiri Nomor 01 Tahun 2013 Tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2013;

13. Peraturan Desa Polosiri Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Polosiri Tahun 2012 -

2018;

14. Peraturan Desa Polosiri Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2015;

15. Peraturan Desa Polosiri Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2016;

16. Peraturan Desa Polosiri Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2016;

17. Peraturan Desa Polosiri Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKPDes) Desa Polosiri Tahun Anggaran 2017;

18. Peraturan Desa Polosiri Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2017;

Page 7: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 7 | 43

19. Peraturan Desa Polosiri Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2017;

20. Peraturan Desa Polosiri Nomor 07 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Polosiri Tahun 2018;

21. Peraturan Desa Polosiri Nomor 04 Tahun 2019 Tentang Anggaran Perubahan

Pendapatan Dan Belanja Desa Polosiri Tahun Anggaran 2019.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun Maksud dan Tujuan dari pembuatan Laporan Keterangan

Penyelenggaran Pemerintah Desa ( LKPPD ) Kepala Desa Polosiri Adalah :

1. Menyampaikan Pelaksanaan Pemerintahan Desa baik bidang pemerintahan

desa, Pembinaan Kemasyarakatan desa, Pemberdayaan Masyarakat desa

selama tahun 2019.

2. Menjelaskan kepada Bapak Bupati dalam melaksanakan pemerintahan

desa tahun 2019 dengan bersih dan transparan.

3. Menjelaskan kepada Bapak Camat, BPD dan stek holder yang terkait

dalam melaksanakan pemerintahan desa tahun 2019 dengan bersih dan

transparan.

4. Sebagai Laporan Akhir dari Kepala Desa selama 1 tahun menjabat Kepala

desa di tahun 2019.

C. Kondisi Geografis

1. Batas Administrasi

Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang secara geografis

terletak pada 110°14’54,75’’ sampai dengan 110°39’3’’ Bujur Timur dan

7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang Selatan. Secara administratif letak

geografis Desa Polosiri dibatasi oleh 4 Desa pada sisi-sisinya. Di sisi barat,

Wilayah berbatasan dengan Desa Kandangan Kecamatan Bawen, di sisi

selatan berbatasan dengan Desa Delik Kecamatan Tuntang , wilayah timur

Desa Polosiri berbatasan dengan Wilayah Desa Ngajaran Kecamatan Tuntang

dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Jati Runggo Kecamatan

Pringapus.

2. Luas Wilayah

Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Luas Kabupaten

Semarang secara keseluruhan sebesar 512,80 Ha, secara administratif terdiri

6 wilayah Dusun, 6 Rukun Warga (RW), dan 27 Rukun Tetangga (RT).

3. Topografis

Ketinggian wilayah Desa Polosiri berada pada kisaran antara 450-700

mdl di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah berada di

Dusun Soko dan tertinggi di Dusun Krajan Polosiri.

Page 8: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 8 | 43

4. Dusun Rawan Bencana Alam

Di Desa Polosiri Kecamatan Bawen terdapat dusun rawan bencana yaitu

dusun yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Desa

rawan bencana alam berupa kawasan rawan longsor dan kawasan rawan

banjir.

a. Rawan Tanah Longsor

Dusun rawan bencana gerakan tanah atau longsor merupakan wilayah

dengan kondisi permukaan tanah mudah longsor/bergerak karena pada

dusun tersebut terdapat zona tanah bergerak atau wilayah yang kondisi

permukaan tanahnya mudah longsor/ bergerak akibat adanya patahan

atau pergeseran batuan induk pembentuk tanah atau karena kemiringan

yang tajam/curam. Di wilayah Desa Polosiri kawasan rawan tanah longsor

berada di Dusun Krajan Polosiri, Dusun Soko, dan Dusun Kaliputih.

b. Rawan Banjir

Desa rawan bencana banjir merupakan kawasan yang sering/berpotensi

tinggi mengalami bencana alam berupa banjir atau tempat-tempat yang

secara rutin setiap musim hujan tergenang lebih dari enam jam pada saat

hujan turun dalam keadaan normal. Pada wilayah Desa Polosiri terjadi di

wilayah Dusun Krajan Polosiri dan Dusun Kaliputih. Disamping itu di

beberapa wilayah dusun juga berpotensi rawan banjir sebagai akibat dari

berkembangnya permukiman dan menurunnya kualitas lingkungan.

5. Penggunaan Lahan dan Iklim

Dari luas wilayah Desa Polosiri 512,80 Ha yang digunakan sebagai areal

persawahan hanya sebesar 169 Ha. Luas lahan sawah tersebut adalah sawah

irigasi sederhana 34 Ha, irigasi ½ Teknis 35,45 , sawah tadah Hujan 25 Ha,

Sementara lahan areal bukan sawah meliputi pekarangan dan bangunan 126

Ha, tegalan 74,35 Ha ,dan kebun 49 Ha.

Wilayah Desa Polosiri memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-

rata 2.000 s/d 2500 mm/tahun, suhu udara berkisar antara 18-32 derajat C,

kecepatan angin 0,37-0,71 knot, dan kelembaban udara 38,5-98%.

C.1 Kondisi Demografis

Jumlah Penduduk Desa Polosiri akhir tahun 2018 sebanyak 3.272 yang

terdiri dari :

- Laki – laki : 1.628 jiwa.

- Perempuan : 1.644 jiwa

- Jumlah Kepala Keluarga : 1.237 KK

- Jumlah RW : 6 RW

Page 9: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 9 | 43

- Jumlah RT : 27 RT

1. Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian :

NO URAIAN LK PR JUMLAH

1 Belum bekerja

371 373 744

2 Pengurus rumah tangga - 116 116

3 Pelajar/Mahasiswa 197 138 335

4 Pensiunan 2 1 3

5 PNS 7 4 11

6 Anggota TNI 1 - 1

7 Anggota Polri 1 - 1

8 Perdagangan 4 2 6

9 Petani/pekebun 202 152 354

10 Nelayan/perikanan 1 - 1

11 Karyawan swasta 343 429 772

12. Karyawan honorer 1 - 1

13. Buruh harian lepas 355 332 687

14. Buruh tani/perkebunan 12 7 19

15. Tukang las 1 - 1

16. Tukang jahit 1 - 1

17. Guru/Dosen 2 2 4

18. Bidan 4 3 7

19. Sopir 1 - 1

20. Pedagang 3 1 4

21. Perangkat Desa 8 4 12

22. Kepala Desa 1 1

23. Wiraswasta 118 82 200

Page 10: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 10 | 43

2. Jumlah Penduduk menurut agama :

Islam 3.243 orang Kristen 24 orang

Katolik 5 orang

3. Jumlah Penduduk berdasarkan kelompok umur :

No Usia Jumlah

1 0-4 138

2 4-9 269

3 10-14 205

4 15-19 221

5 20-24 247

6 25-29 267

7 30-34 258

8 35-39 252

9 40-44 257

10 45-49 231

11 50-54 227

12 55-59 224

13 60-64 174

14 65-69 114

15 70-74 71

16 >75 119

Jumlah 3.274

4. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan :

5. Sarana dan Fasilitas Pendidikan :

- Kantor Desa 1 Buah

- PKD 1 Buah

- Pamsimas 1 Buah

- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2 buah.

- Sekolah Dasar (SD) 2 buah.

- TPA 6 buah.

No. Uraian Jumlah

1 Belum sekolah 679

2 Belum SD/sederajat 164

3 SD/sederajat 1320

4 SLTP/sederajat 645

5 SLTA/sederajat 415

6 Diploma III 19

7 S I 24

8 S II 4

Page 11: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 11 | 43

6. Sarana Ibadah :

- Masjid : 6 buah

- Mushola : 12 buah

D. Kondisi Ekonomi Desa

1. Potensi Unggulan Desa

Dalam memacu perkembangan wilayah dengan berbekal potensi yang

ada di wilayah desa, Pemerintah Desa Polosiri tetap berpegang pada aspek

integritas, sinergitas dan kontinuitas di dalam melaksanakan pembangunan

Desa. Oleh karena itu pembangunan Desa yang dilaksanakan saat ini

merupakan kelanjutan dari pembangunan yang telah dilaksanakan pada

tahun-tahun sebelumnya dengan upaya terus menggali, mengembangkan dan

melestarikan potensi unggulan Desa yang dimiliki.

Potensi unggulan yang dimiliki oleh Desa Polosiri terutama di bidang

pertanian dan Peternakan. Hal ini tidak terlepas dari posisi geografis Desa

Polosiri yang mempunyai letak strategis serta anugerah potensi dan kekayaan

alam yang tidak dimiliki oleh Desa lain sebagai modal yang harus dikelola

dengan seoptimal mungkin.

D.1 Kondisi Pembangunan Kewilayahan

Secara kewilayahan, dusun-dusun di Desa Polosiri memiliki kondisi,

potensi dan permasalahan yang berbeda-beda, dimana dipengaruhi oleh kondisi

sumberdaya ekonomi yang tidak sama. Sumberdaya ekonomi yang paling

mendasar adalah letak geografis dan sumberdaya alam. Terdapat beberapa

dusun yang secara geografis terletak pada jalur perekonomian regional seperti

pada jalur jalan Bawen - Ambarawa, yang tentunya lebih memberikan peluang

perkembangan ekonomi lokal dibandingkan dengan dusun yang tidak dilalui

jalur ekonomi regional. Namun secara keseluruhan kondisi pertumbuhan

perekonomian maupun pembangunan Desa Polosiri adalah merata.

Kondisi Kemiskinan

Kondisi kemiskinan suatu Desa pada dasarnya dapat di kategori menjadi

dua kategori, pertama kemiskinan kronis (chronic poverty) yang terjadi terus

menerus atau disebut juga sebagai kemiskinan struktural - Fakir Miskin; dan

yang kedua kemiskinan sementara (transient poverty) yang ditandai dengan

menurunnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara sementara

sebagai akibat dari perubahan kondisi normal menjadi kondisi kritis, krisis

ekonomi, bencana alam dan bencana sosial, seperti korban konflik sosial, yang

jumlahnya relatif lebih besar dan berubah-ubah sesuai dengan kondisi

perekonomian masyarakat dan ekonomi global pada suatu Desa. Untuk

Page 12: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 12 | 43

mengetahui kondisi kemiskinan di Desa Polosiri Kabupaten Semarang digunakan

2 (dua) pendekatan pendataan, yaitu melalui data Persentase Penduduk Miskin

dan Jumlah Rumah Tangga Miskin, dengan kriteria yang berbeda.

1. Persentase Penduduk Miskin

Persentase Penduduk Miskin dihitung berdasarkan pada hasil Survey

Susenas, dimana angka yang diperoleh adalah angka makro. Penentuan

penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan dihitung berdasarkan

pemenuhan kebutuhan baik pangan maupun non pangan. Garis kemiskinan

setara dengan pemenuhan 2100 kkal perkapita.

2. Jumlah Rumah Tangga Miskin

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan Desa diperlukan data

kemiskinan secara jelas baik nama, alamat dan permasalahan yang dihadapi

oleh suatu kepala keluarga atau kepala rumah tangga. Berdasarkan hal

tersebut data kemiskinan diperoleh dengan menggunakan 14 kriteria sebagai

berikut :

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m² per orang;

b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bamboo/kayu

murahan;

c. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamboo/rumbia/kayu

berkualitas rendah/tembok tanpa diplester;

d. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah

tangga lain;

e. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik;

f. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/

sungai/ air hujan;

g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/

minyak tanah;

h. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu;

i. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun;

j. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari;

k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik;

l. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas

lahan 0,5 Ha. Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan

atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000,00

perbulan;

m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah/tak tamat

SD/hanya SD;

Page 13: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 13 | 43

n. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp.

500.000,00 seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal

motor atau barang modal lainnya.

Dari keempat belas kriteria tersebut, kondisi jumlah keluarga miskin

Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang

tahun 2019 berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS)

Tahun 2019 dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah :

Jumlah Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga Sasaran

Hasil PPLS 2019 di Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

JUMLAH PENDUDUK DI TIAP – TIAP DUSUN SE- DESA POLOSIRI

No. Nama Dusun Jml KK

1 POLOSIRI 52

2 PRENGGAN 15

3 SOKO 21

4 WANGON 27

5 TAPEN 26

6 KALIPUTIH 19

160JUMLAH

Jumlah KK Miskin Se-Desa Polosiri

LK PR

1 POLOSIRI 605 616 505

2 PRENGGAN 180 201 145

3 SOKO 134 129 91

4 WANGON 196 210 137

5 TAPEN 207 203 223

6 KALIPUTIH 295 273 146

1617 1632 1247

PENDUDUKKK

JUMLAH TOTAL

NO DUSUN

Page 14: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 14 | 43

Page 15: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 15 | 43

BAB II

PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

(RPJMDesa)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

A. Visi

MBANGUN DESO,NOTO WARGO JILID II Dengan mempertimbangkan kondisi dan permasalahan serta kebutuhan yang dihadapi oleh

masyarakat 6 (enam ) tahun ke depan, maka ditetapkan Visi Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Semarang Tahun 2018 - 2024 sebagai berikut :

TERWUJUDNYA KEPALA DESA POLOSIRI KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG YANG

BERMARTABAT

BERSIH,MAKMUR,TAQWA,BERPENDIDIKAN AMAN DAN TENTRAM

Dengan Visi tersebut, Kepala Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang periode 2018 -

2024 hendak mewujudkan Kepala Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan

kondisi :

Bersih : artinya Bersih pangkal sehat, kata pepatah ini perlu diwujudkan secara nyata. Bersih

dalam artian bersih dari limbah padat ataupun cair. Sampah tidak boleh dipandang sebelah mata,

dalam perkembangan penduduk yang padat permasalahan yang paling utama adalah sanitasi.

Makmur : artinya Makmur identik dengan sejahtera. Kemakmuran dan kesejahteraan adalah

tujuan dari segala usaha dan daya upaya. Indikator makmur/sejahtera masih bervariasi. Untuk

mengatur tingkat kemakmuran ada berbagai macam cara indikator. Namun kenyataan bahwa

masyarakat masih banyak yang masuk dalam Pra-sejahtera. Sebenarnya banyak potensi yang

masih belum tergali dan kurang tersentuh untuk memacu tingkat kesejahteraan masyarakat. Ada

beberapa Prilaku dan pola masyarakat yang perlu disadarkan untuk meningkatakan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat dengan ditunjukkan dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan

dan jumlah keluarga Pra Sejahtera.

Taqwa : Hakekat pembangunan adalah membangun manusia seutuhnya, sebelum melangkah

menuju pembangunan fisik terlebih dahulu perlu dibangun pelaku-pelaku pembangunan yaitu

manusia. Manusia sebagai pelaku pembangunan harus memiliki jiwa dan kepribadian yang baik

guna menghasikan pembangunan yang baik pula. Maka sikap Taqwa sangat perlu dipupuk

dikalangan umat beragama untuk membina dan menjaga kerukunan umat beragama.

Berpendidikan : Undang-undang SisDiknas mengamanatkan bahwa pendidikan bukan hanya

tanggung jawab pelaku pendidikan namun menjadi bagian dan beban bersama antara Pemerintah,

Masyarakat dan Praktisi Pendidikan. Untuk menelurkan generasi yang cerdas perlu adanya langkah

nyata sesuai Undang-Undang SisDiknas, maka Pemerintah Desa pun tidak boleh ketinggalan dalam

mengambil kebijakan untuk mewujudkan program tersebut.

Aman dan Tentram : Modal utama untuk menumbuhkan serta mengembangkan perekonomian

adalah tidak lepas dari adanya sesuatu kondisi yang aman dan kondusif, rasa aman akan

membangkitkan potensi Sumber Daya Manusia SDM yang merupakan pengelola pembangunan.

Page 16: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 16 | 43

Untuk itu masalah keamanan juga masalah yang serius perlu ditangani Pemerintah Desa untuk

menjamin rasa tentram bagi seluruh warga masyarakat.

B. Misi

Guna mewujudkan Visi tersebut, misi yang akan ditempuh oleh Pemerintah Desa Polosiri

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME serta meningkatkan kerukunan antar umat

beragama, warga masyarakat di semua dusun.

Sasaran :

Terwujudnya Kehidupan beragama dan bermasyarakat yang rukun, toleran, aman,

nyaman dan berbudaya dengan tatanan masyarakat yang bertaqwa, memahami, dan

mengamalkan nilai luhur ajaran agama serta menjunjung tinggi nilai – nilai kearifan

budaya lokal yang diimplementasikan pada setiap bentuk kehidupan.

Prioritas dan Kebijakan :

Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama.

Program Peningkatan Kerukunan Antar Umat Beragama.

Program Peningkatan Kelestarian dan Pemeliharaan Kearifan Budaya Lokal.

2. Mewujudkan harmonisasi kelembagaan dan peningkatan pelayanan aparatur desa pemenuhan

pelayanan publik.

Sasaran :

A. Terciptanya sistem yang transparan, profesional, bersih dan akuntabel sehingga

dapat meningkatkan pelayanan umum berdasarkan standar pelayanan minimal.

B. Meningkatkannya kapasitas Pemerintah Desa dalam mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri dengan memberdayakan potensi masyarakat desa untuk

meningkatkan pelayanan kesejahteraan masyarakat desa.

Prioritas dan Kebijakan :

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah Desa Yang Efektif

dan Efisien.

Program Meningkatkan kapasitas aparatur yang bersih dan profesional.

Program Peningkatan kapasitas Pemerintah Desa.

Program Pemberdayaan Lembaga – Lembaga Desa.

Program Pengembangan partisipasi Masyarakat dalam pembangunan.

3. Menumbuhkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada penggalian potensi dan peluang yang

ada.

Sasaran :

Meningkatnya perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai potensi

unggulan desa terutama sektor pertanian dalam suatu sistem pembangunan agribisnis

dengan basis ekonomi kerakyatan yang ditopang oleh usaha mikro kecil, menengah

dan BUMDES.

Prioritas dan Kebijakan :

Program Peningkatan Produksi dan produktifitas Pertanian / Perkebunan/ Kehutanan.

Program Pengembangan UMKM dan BUMDES.

Program Pengembangan Investasi.

Page 17: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 17 | 43

4. Menjunjung tinggi dan mengedepankan musyawarah semua aspek.

Sasaran :

Permasalahan dan perencanaan pembangunan perlu diupayakan untuk selalu

bermusyawarah guna didapat Pemerintah Desa yang bersih dan bermartabat.

Prioritas dan Kebijakan :

Program Peningkatan Pendidikan Masyarakat.

Program Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Program Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Program Peningkatan Keahlian dan Ketrampilan masyarakat Perdesaan.

Program Pengembangan Olahraga, Pelestarian seni, Wisata dan Budaya.

5. Melakukan langkah-langkah terobosan dengan selalu berkomunikasi, berkoordinasi, dan

berkonsultasi dengan wakil-wakil rakyat baik itu Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Institusi

Pemerintah.

Sasaran :

A. Untuk mengurangi beban masyarakat sehingga Pembangunan Desa bisa tetap

dilaksanakan secara merata dan kontinue.

B. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang mendukung Peningkatan Sosial

Ekonomi masyarakat secara proporsional, berkualitas dan berkelanjutan.

Prioritas dan Kebijakan :

Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan.

Program Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur wilayah dari lingkup RT,

Dusun dan Desa.

C. Tujuan

Sesuai dengan misi pembangunan tersebut dirumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai

berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu

pengetahuan teknologi dan ketaqwaan.

3. Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.

4. Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan yang

efektif, efisien dan akuntabel.

5. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi.

6. Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah.

7. Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa

membedakan gender dengan memperhatikan hak–hak anak.

8. Memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan pengelolaan lingkungan hidup yang

berkelanjutan.

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu masa bakti Bupati Semarang

tahun 2019 dirumuskan sesuai dengan tujuan pembangunan sebagai berikut:

Page 18: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 18 | 43

Tujuan 1 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran :

a. Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin;

b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas;

c. Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat (upaya promotif dan preventif

kesehatan di masyarakat);

d. Meningkatnya sanitasi lingkungan dan terpenuhinya kebutuhan air bersih;

e. Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita, serta anak sekolah dasar;

f. Terwujudnya norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera;

g. Terwujudnya sarana prasarana kesehatan di wilayah selatan.

Tujuan 2 : Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu

pengetahuan teknologi dan ketaqwaan, dengan sasaran :

a. Meningkatnya akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing pada semua

jenjang pendidikan;

b. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun non

formal;

c. Tersedianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standard kompetensi,

yang memiliki Intelligence Quotient, Emotional Quotient dan Spiritual Quotient;

d. Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya

saing;

e. Tumbuhnya sikap atau perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan

lapangan kerja;

f. Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga sosial kemasyarakatan dan keagamaan

dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama.

Tujuan 3 : Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi desa dengan memanfaatkan sumberdaya lokal,

dengan sasaran :

a. Terwujudnya sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas desa yang memiliki daya

saing;

b. Terwujudnya kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja lokal;

c. Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran;

d. Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata

dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sektor pertanian;

e. Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan

jenis dan kualitas produk industri lokal;

f. Berkembangnya industri pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya lokal;

g. Tumbuhkembangnya kelompok usaha produktif, badan usaha milik petani dan lembaga

keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program

tanggungjawab sosial perusahaan (CSR).

Tujuan 4 : Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan

yang efektif, efisien dan akuntabel, dengan sasaran :

Page 19: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 19 | 43

a. Mantapnya administrasi pemerintahan dalam penerapan Information Communication and

Technology (ICT) melalui Electronic Government dalam rangka peningkatan kualitas,

pemerataan pelayanan publik dan pembangunan sistem data (data base);

b. Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga

responsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan;

c. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat desa;

d. Terciptanya transparansi dalam pelaksanaan pembangunan;

e. Meningkatnya kemampuan manajemen Pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan

dan penganggaran yang responsive gender, dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas

yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal.

Tujuan 5 : Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi,

dengan sasaran :

a. Tersedianya dokumen tata ruang sebagai acuan pemanfaatan ruang;

b. Meningkatnya pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan dan akuntabel;

c. Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi

hukum;

d. Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi.

Tujuan 6 : Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh

wilayah, dengan sasaran :

a. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas dan merata;

b. Tersedianya jaringan irigasi dan sumber-sumber air untuk pertanian;

c. Tersedianya prasarana olahraga, ruang publik, dan ruang terbuka hijau di perkotaan;

d. Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai;

e. Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi;

f. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah;

g. Terpenuhinya kebutuhan energi listrik;

h. Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan.

Tujuan 7 : Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa

membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak anak, dengan sasaran :

a. Meningkatnya peranserta dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa;

b. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah sosial dalam proses

pembangunan di segala bidang guna peningkatan kualitas hidup;

c. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak-hak anak melalui sinergitas pemerintah,

masyarakat dan swasta;

d. Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat.

Tujuan 8 : Memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan, dengan sasaran :

a. Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumberdaya alam;

b. Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang

Page 20: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 20 | 43

berkelanjutan;

c. Terkendalinya pengelolaan sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan;

d. Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat;

e. Meningkatnya penggunaan pupuk organik dalam pengembangan usaha pertanian;

f. Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang

sesuai dengan RTRW .

E. Strategi, Arah Kebijakan Desa Mengacu pada upaya pencapaian sasaran pokok kebijakan pembangunan guna

melanjutkan pembangunan tahun tahun sebelumnya berdasarkan RPJDesa periode sebelumnya

maka straaategi pembangunan Desa dirumuskan sebagai berikut :

1. Strategi diBidang penyelenggaraan pemerintahan antara lain:

a. penetapan dan penegasan batas Desa;

b. pendataan Desa;

c. penyusunan tata ruang Desa;

d. penyelenggaraan musyawarah Desa;

f. pengelolaan informasi Desa;

g. penyelenggaraan perencanaan Desa;

h.penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

i. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

j. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa;

2. Strategi Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:

A. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan

desa antara lain:

1. jalan pemukiman;

2. jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;

3. lingkungan permukiman masyarakat dusun; dan

4. infrastruktur Desa lainnya sesuai kond Pembangunan,

B. PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN

PRASARANA KESEHATAN ANTARA LAIN:

1. air bersih berskala Desa;

2. sanitasi lingkungan;

3. pelayanan kesehatan Desa seperti Posyandu;

4. sarana dan prasarana kesehatan lainnya

C. PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN

PRASARANA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ANTARA LAIN:

1. taman bacaan masyarakat;

2. pendidikan anak usia dini;

Page 21: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 21 | 43

3. kegiatan belajar masyarakat;

4. pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan

5. sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya .

D. PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF SERTA PEMBANGUNAN,

PEMANFAATANDAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA EKONOMI

ANTARA LAIN

1. Pembentukan dan pengembangan BUM desa;

2. Penguatan permodalan BUM desa;

3. Pembibitan tanaman pangan;

4. Pengelolaan lahan pertanian;

5. Pengelolaan usaha hutan desa;

6. Kolam ikan dan pembenihan ikan;

7. Kandang ternak;

8. Sarana dan prasarana ekonomi

E. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP ANTARA LAIN :

1.Penghijauan ;

3. Strategi diBidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:

a. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;

b. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

c. pembinaan kerukunan umat beragama;

d. pengadaan sarana dan prasarana olah raga;

e. pembinaan lembaga adat;

f. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat;

4. Strategi di Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:

a. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

b. Pelatihan teknologi tepat guna;

c. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat

desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;

d. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:

e. Kader pemberdayaan masyarakat desa;

f. Kelompok usaha ekonomi produktif;

g. Kelompok perempuan,

h. Kelompok tani,

i. Kelompok masyarakat miskin,

j. Kelompok pengrajin,

k. Kelompok pemerhati dan perlindungan anak,

Page 22: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 22 | 43

l. Kelompok pemuda;

F. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah Desa Polosiri kecamatan

Bawen Kabupaten Semarang untuk mencapai tujuan. Perumusan arah kebijakan pembangunan

daerah dilakukan agar dalam pelaksanaannya akan lebih terfokus.

Kebijakan pembangunan pemerintah desa Polosiri kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

yang dipilih dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai visi-misi Kepala Desa

periode 2018 -2024 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat, melalui :

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan monitoring terhadap gizi ibu hamil, balita dan

perbaikan gizi masyarakat termasuk penanaman tanaman obat keluarga.

b. Peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, serta upaya penyehatan lingkungan melalui

penyediaan kebutuhan permukiman dan lingkungan sehat termasuk penyediaan air

bersih.

c. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata antara desa dan kota, melalui

peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas, RSU dan revitalisasi Pos Kesehatan Desa dan

Posyandu.

d. Penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang cacat, lanjut

usia dan masalah sosial lainnya.

e. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang memadai dan merata.

2. Meningkatkan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal,

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan mewujudkan masyarakat cerdas,

kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan ketaqwaan,

melalui :

a. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka pembentukan karakter

anak-anak/anak usia dini.

b. Pengembangan pendidikan formal maupun non formal dalam rangka pembentukan

karakter bangsa (muatan lokal).

c. Pengembangan pendidikan non formal dalam upaya mengatasi anak putus sekolah dan

penyediaaan tenaga terampil berupa pelatihan ketrampilan, magang dan pendampingan,

dengan melibatkan instansi terkait.

d. Penyediaan infrastruktur jalan dan pengembangan moda transportasi yang berkualitas

dan merata di seluruh wilayah.

e. Penyediaan fasilitas umum perdesaan yang memadai berupa jalan, jembatan, irigasi,

embung, sarana air bersih, perumahan dan permukiman, sanitasi lingkungan, sarana dan

prasarana kesehatan, pendidikan, penerangan, pemerintahan dan pasar tradisional serta

lainnya.

Page 23: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 23 | 43

f. Penataan infrastruktur perkotaan berupa trotoar, drainase, manajemen trafik, ruang

terbuka hijau, lampu penerangan jalan dan lain-lain.

g. Penyediaan prasarana dan ruang publik perkotaan seperti gedung olah raga, taman,

gedung olah raga serta ruang publik lainnya.

h. Peningkatan pengelolaan persampahan dan limbah.

3. Mengoptimalkan pengelolaan potensi desa yang berwawasan lingkungan.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya kegiatan usaha

ekonomi daerah dan termanfaatkannya sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan,

melalui :

a. Pembentukan sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas desa yang memiliki

daya saing.

b. Peningkatan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran serta

teknologi pertanian.

c. Diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata dalam

rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sektor pertanian.

d. Fasilitasi pengembangan objek-objek wisata yang berbasis masyarakat dan budaya lokal,

dengan memanfaatkan sumberdaya alam (agrowisata).

e. Penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan

jenis dan kualitas produk industri lokal serta pelestarian sumberdaya alam.

f. Pembentukan jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

berkelanjutan.

g. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan serta pelestarian

sumber-sumber air.

4. Mengembangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat

dalam pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak anak,

melalui :

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa dan peran serta masyarakat serta organisasi

kemasyarakatan dalam proses pembangunan .

b. Pemberdayaan penyandang masalah sosial guna peningkatan kualitas hidup.

c. Pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan, serta pemenuhan kebutuhan

dan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan melalui sinergitas pemerintah,

masyarakat dan swasta.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan minat baca masyarakat

melalui penyediaan bahan bacaan.

5. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan kepastian hukum.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka terlaksanakannya pemerintahan, pelayanan masyarakat

dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel, serta terciptanya iklim yang kondusif

bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi, melalui :

a. Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT) melalui E-Gov

dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan publik.

Page 24: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 24 | 43

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik.

c. Peningkatan disiplin, kompetensi, profesionalisme dan pemerataan penempatan aparatur

pemerintah yang responsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan.

d. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah desa

e. Peningkatan kemampuan manajemen pembangunan melalui perencanaan dan

penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang

didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal.

f. Penerapan pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan dan akuntabel yang

mengacu pada dokumen tata ruang yang telah ditetapkan.

g. Pengembangan budaya tertib, penegakan keadilan dan supremasi hukum.

G. Agenda Pembangunan Tahunan

Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan maka pada setiap tahun

anggaran pelaksanaan RPJM Desa Polosiri kecamatan bawen Kabupaten Semarang 2018-2024

dijabarkan dalam agenda tahunan sebagai berikut :

1. Tahun 2018 : merupakan tahun penahapan sosialisasi dan konsolidasi visi-misi pasca pemilihan

kepala desa, dan lanjutan pelaksanaan pembangunan sesuai RKPDesa tahun 2012.

2. Tahun 2019 : merupakan tahun pemantapan konsolidasi dan pembenahan infrastruktur dasar

dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar menuju masyarakat yang mandiri, tertib dan

sejahtera. Pada tahun ini difokuskan pada dua hal, yaitu:

a. Konsolidasi dan penyiapan instrumen perencanaan pembangunan desa sebagai acuan

pemanfaatan secara optimal sumberdaya alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Desa ,

serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, sehingga mendorong

terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Serta penyiapan penerapan

teknologi komunikasi dan informasi melaui electronic government di lingkungan Kabupaten

Semarang dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi

masyarakat.

b. Pembenahan sarana dan prasarana pelayanan dasar diprioritaskan pada :

1) Pemenuhan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

2) Melengkapi secara bertahap sarana dan prasarana pendidikan dasar yang menjamin

proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik.

3) Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan teknologi komunikasi dan

informasi melalui electronic government di lingkungan Kabupaten Semarang dalam

rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

3. Tahun 2020 - 2022 : merupakan tahun percepatan pencapaian masyarakat yang mandiri, tertib

dan sejahtera melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan, peningkatan SDM

dan pelayanan publik. Pada tahun ini pembangunan difokuskan pada lima hal, yaitu :

a. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM baik aparat maupun masyarakat.

b. Memanfaatkan secara optimal sumberdaya daerah sesuai dengan RTRW Kabupaten

Semarang serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk mendorong

terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 25: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 25 | 43

c. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis untuk memaksimalkan potensi ekonomi

lokal melalui UMKM secara mandiri.

d. Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur daerah terutama di kawasan perdesaan dan

perbatasan, revitalisasi kawasan Bandungan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi

daerah.

e. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang menjamin tercapainya kesejahteraan

masyarakat.

4. Tahun 2023 – 2024 : merupakan tahun perwujudan masyarakat Desa Polosiri Kecamatan

Bawen Kabupaten Semarang yang berdaya saing tinggi, mandiri, tertib dan sejahtera.

Pembangunan pada tahun ini difokuskan pada tiga hal, yaitu:

a. Memantapkan pemanfaatan sumberdaya desa secara berkelanjutan serta pengembangan

jaringan bisnis ekonomi lokal melalui UMKM yang diarahkan pada pengelolaan usaha oleh

pelaku bisnis secara mandiri.

b. Mewujudkan masyarakat yang berkemampuan (empowered) dan berdaya saing

(competitive) yang mengarah pada kemandirian, melalui peran aktif pemerintah, swasta

dan masyarakat.

Mewujudkan perilaku aparatur pemerintah dan masyarakat yang selalu berpegang pada aturan dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

H. Gambaran Pengelolaan Keuangan Desa Dan Kerangka Pendanaan/Arah Kebijakan

Keuangan

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hak dan kewajiban desa. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan desa akan

terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian

sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada desa sesuai peraturan perundang-undangan (money

follow function).

Kerangka Hubungan Antara Kebijakan Keuangan Desa/ APBDesa

Dengan RKPDesa dan Visi Misi, Strategi RPJMDesa

Kebijakan Keuangan Desa/APBDes

RKPD

1

RKPD

3

RKPD

4

RKPD

5

RKPD

2

RPJMDESA

VISI, MISI, STRATEGI

RKPD

6

Page 26: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 26 | 43

Arah kebijakan keuangan desa yang dirumuskan oleh Pemerintah Desa adalah sebagai

berikut :

1. Arah kebijakan belanja APBDes digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan prioritas

strategis jangka menengah lima tahunan.

2. Untuk menjamin ketersediaan dana maka kebijakan pendapatan diarahkan untuk mendapatan

berbagai sumber pendanaan dalam jumlah yang memadahi.

Berdasarkan struktur APBDes, kebijakan keuangan desa juga perlu dirinci berdasarkan

komponen masing-masing, yang meliputi Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan Kebijakan

Pembiayaan. Adapun hubungan strategi dengan (arah kebijakan) komponen APBDes dapat dilihat

pada gambar berikut ini :

Kerangka Hubungan Antara Strategi dan Komponen APBD

Gambar di atas menunjukan pola hubungan antara proses perencanaan kegiatan dengan

aktifitas keuangan. Satuan terkecil dari perencanaan strategik adalah program dan kegiatan. Melalui

analisis belanja, standar pelayanan, dan standar harga atas komponen belanja tiap kegiatan dapat

dihitung kebutuhan belanja. Dengan demikian arah kebijakan belanja Desa pada prinsipnya adalah

agar belanja dapat lebih optimal dalam mendukung seluruh kegiatan. Adapun belanja yang tidak

memiliki nilai tambah (non value-added) diminimalisir.

Program/

Kegiatan

Visi Misi Strategi

A R A H K E B I J A K A N

A

P

E

N

D

A

P

A

T

A

N

B

E

L

A

N

J

A

P

E

M

B

I

A

Y

A

A

N ……… …. ( - ) ……….. (=) ……..

P1

P2

P3

A. P4

P5

P~

Page 27: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 27 | 43

A. Kinerja Keuangan Masa Lalu

Analisis Pengelolaan Keuangan Desa dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang

kapasitas atau kemampuan keuangan desa dalam mendanai penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan desa. Sedangkan Pengeloaan keuangan desa diwujudkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), maka analisis pengelolaan keuangan desa dilakukan

terhadap APBDes dan Laporan Keuangan Desa sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya.

Page 28: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 28 | 43

BAB III

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANAJA DESA

A. Pendapatan Desa dan Belanja Desa

Pemerintah Desa Polosiri setiap tahun menetapkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDes) dengan jumlah nominal yang berbeda dengan tahun anggaran sebelumya menurut dana transfer yang diberikan dari pemerintah pusat

dan daerah. Sebelum menyusun APBDes, pemerintah desa Polosiri juga menyusun

rencana kegiatan (RKPDes) yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam waktu satu tahun anggaran kedepan beserta dengan rincian anggaran belanja. Berikut adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa

Polosiri selama satu periode masa jabatan Kepala Desa :

Tabel 1.6

Pendapatan Desa Polosiri tahun 2019

Pendapatan 2019

DD 854.215.359

ADD 495.658.580

BHPDRD 84.909.821

PADes 70.000.000

PB Kabupaten 67.250.000

PB Provinsi 255.000.000

Total 1.827.033.760

Tabel 1.7

Belanja Desa Polosiri tahun 2019

Belanja 2019

Pemerintahan 512.950.439

Pembangunan 918.033.859

Pembinaan 70.750.000

Pemberdayaan 316.299.462

Total 1.827.033.760

Page 29: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 29 | 43

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA POLOSIRI

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

Berdasarkan Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa yang

dimaksud adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam konteks Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dalam melaksanakan

tugas pelayanan, Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan serta

Pemberdayaan Masyarakat maka Desa selain memiliki sumber Pendapatan Asli

Desa sesuai dengan Undang-undang Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa, Desa

juga berhak untuk mendapatkan Dana Desa dari APBN dan Alokasi Dana Umum

yang diterima oleh Desa.

Pemerintahan Desa Polosiri juga melaksanakan kegiatan yang berdasarkan

hak asal-usul tersebut dengan melihat asas partisipatif melibatkan seluruh

komponen masyarakat yang ada di desa dalam menggali dan mengangkat potensi

Desa yang ada. Namun usaha dalam rangka menggali dan mengangkat potensi

desa tersebut masih belum sesuai harapan Pemerintah Desa Polosiri karena

masih kurangnya dana, SDM, pendapatan masyarakat desa serta Pendapatan

Asli Desa Jombor yang hingga saat ini hanya mengandalkan hasil dari

Pengelolaan Tanah Kas Desa/bengkok yang luasnya tidak seberapa.

1. Pelaksanaan Kegiatan

Program kegiatan desa dan pembangunan di Desa Polosiri dilaksanakan

menurut dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)

dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahunan. Yang mana RKPDes

tersebut merupakan dokumen yang berisi kegiatan-kegiatan yang dihasilkan

dari penggalian aspirasi dari masyarakat yang dilaksanakan pada agenda

perencanaan pembangunan musyawarah dusun (musdus). Dari musdus,

kemudian data usulan aspirasi/usulan masyarakat tersebut diinventarisir dan

diidentivikasi yang kemudian akan disahkan dalam Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di tingkat desa. Kegiatan-kegiatan yang

sudah ditampung dalam bank data kegiatan pembangunan yang telah

disahkan dengan berita acara melalui Musrenbangdes kemudian akan

Page 30: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 30 | 43

disusun dalam sebuah dokumen RKPDes yang akan menjadi prioritas

pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya.

2. Tingkat Pencapaian

Keberhasilan pembangunan di desa Polosiri tidak lepas dari peran serta

dan dukungan masyarakat. Adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam

melaksakan kegiatan baik pembangunan maupun pemberdayaan dan

pembinaan masyarakat membuat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

desa Polosiri menjadi lancar dan baik sehingga hasilnya dapat dirasakan dan

dimanfaatkan oleh masyarakat.

Di Desa Polosiri tingkat pencapaian pembangunannya yang hampir

merata disegala bidang dan sumber anggaran yaitu Pelaksanaan kegiatan

Alokasi Dana Desa, Dana Desa, BHPRD.

Tingkat Pencapaian pelaksanaan program Alokasi Dana Desa, Dana

Desa dan BHPDRD meskipun belum mampu dilaksanakan sepenuhnya,

namun kegiatan-kegiatan pokok yang menyangkut kepentingan masyarakat

banyak berhasil dilaksanakan dengan baik. Adanya kegiatan desa yang tidak

bisa dilaksanakan disebabkan oleh mepetnya jadwal waktu pelaksanaan

kegiatan dengan kegiatan yang lainnya dan jadwal yang telah ditentukan oleh

pemerintah diatasnya.

3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa

Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintahan Desa Polosiri

berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

Kegiatan pemerintahan dilaksanakan menurut ketentuan dari

peraturan yang berlaku. Dari Kepala Desa, perangkat desa, lembaga desa

hingga ke RT/RW berjalan dengan baik.

Tabel 1.8

Data Perangkat Desa Polosiri

NO

N A M A

J A B A T A N

TEMPAT & TANGGAL LAHIR

1 NURGIYANTO KADES KAB. SMG 07-05-1981

2 PURBO SETYAWAN SEKDES KAB. SMG 23-09-1985

3 WAHYU PURWOKO KASI PEMERINTAHAN KAB. SMG 28-08-1980

4 PUJIYANTO KASI KESRA KAB. SMG 08-06-1984

Page 31: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 31 | 43

5 SUJARWO KASI PEMBANGUNAN KAB. SMG 29-07-1960

6 SUJIYATUN KAUR KEUANGAN KAB. SMG 01-08-1968

7 TETYA SUSIANTI KAUR UMUM/PERENCANAAN KAB. SMG 31-08-1981

8

UMIYATUN KEPALA DUSUN KRAJAN

POLOSIRI

KAB. SMG 07-02-1976

9 YOTO KEPALA DUSUN SOKO KAB. SMG 09-07-1983

10 ZAENAL ARIFIN KEPALA DUSUN WANGON KAB. SMG 2707-1974

11 RISMI ARIYANTI KEPALA DUSUN TAPEN KAB. SMG 19-07-1993

12 SUKARDI KEPALA DUSUN PRENGGAN KAB. SMG 22-10-1960

13 SUTARMIN KEPALA DUSUN KALIPUTIH KAB. SMG 04-06-1963

4. TUGAS – TUGAS APARAT PEMERINTAH DESA

1. Kepala Desa mempunyai tugas, wewenang dan fungsi :

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan .

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraaan pemerintahan desa, seperti tata pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman

dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi

kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah; b. pelaksanaan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana

perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan;

c. pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan,

dan ketenagakerjaan;

d. pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan

keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna; dan

e. menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga

lainnya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala Desa mempunyai kewajiban :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan

dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari

Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;

h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;

j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;

k. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

Page 32: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 32 | 43

m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial-budaya dan adat-

istiadat; n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan

o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan

hidup. Selain kewajiban sebaimana dimaksud diatas Kepala Desa mempunyai kewajiban

untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati,

memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta

menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada

masyarakat.

Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud diatas

disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun.

Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud

pada diatas disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah

BPD.

Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada

masyarakat, dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman

atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya.

Laporan digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut.

Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui

Camat dan kepada BPD.

Kepala Desa mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan urusan

rumah tangganya, melaksanakan koordinasi, menggerakkan peran serta

masyarakat dalam pembangunan, melaksanakan tugas dari Pemerintah, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten termasuk ketentraman dan ketertiban

masyarakat dan menyelenggarakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintahan lainnya.

2. Sekretaris Desa mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan administrasi

Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan serta memberikan

pelayanan ketatausahaan kepada Kepala Desa.

b. Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menjalankan

tugas dapat dibantu oleh Kepala Urusan Keuangan dan Kepala Urusan

Umum dan Perencanaan.

Sekretaris Desa mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip, dan ekspedisi;

b. pelaksanaan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan

umum;

Page 33: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 33 | 43

c. pelaksanaan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber – sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala

Desa, Perangkat Desa, BPD dan lembaga kemasyarakatan desa;

d. pelaksanaan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka

pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta

penyusunan laporan.

2. Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas :

Melaksanakan koordinasi penyusunan program dan fisilitasi kegiatan dibidang

Pemerintahan yang terdiri dari :

a. Mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi data bidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban;

b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat;

c. melakukan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat di bidang

pemerintahan, ketentraman dan ketertiban;

d. memfasilitasi pelaksanaan demokratisasi dan politik;

e. membantu tugas-tugas dibidang administrasi kependudukan dan

pertanahan;

f. menyiapkan bahan rapat Kepala Desa.

Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. pelaksanakan manajemen tata pemerintahan;

b. pelaksanaan fasilitasi penyusunan rancangan regulasi desa;

c. pembinaan masalah pertanahan;

d. pembinaan ketentraman dan ketertiban;

e. pembinaan upaya perlindungan masyarakat;

f. pengelolaan administrasi kependudukan; dan

g. pengelolaan Profil Desa.

3. Kepala Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas :

Kepala Urusan Pelayanan Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

penyusunan program dan fasilitasi kegiatan dibidang pelayanan umum yang

terdiri dari :

a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data serta membina

dibidang penyuluhan dan hak kewajiban masyarakat;

b. membantu pelaksanaan pelayanan Keagamaan, sosial budaya

Kemasyarakatan;

c. menyiapkan bahan rapat Kepala Desa.

Kepala Urusan Pelayanan Umum mempunyai fungsi :

Page 34: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 34 | 43

a. pelaksanaan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat;

b. peningkatan upaya partisipasi masyarakat;

c. pelestarian nilai sosial budaya masyarakat;

d. pelayanan keagamaan; dan

e. pelayanan administrasi ketenagakerjaan.

4. Kepala Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas :

Kepala Urusan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

penyusunan program dan fasilitasi kegiatan dibidang kemasyarakatan yang

terdiri dari :

a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data serta membina

dibidang keagamaan dan pendidikan;

b. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data serta membina

dibidang kesehatan masyarakat, pelayanan dan bantuan sosial

kemasyarakatan;

c. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data serta membina

dibidang kepemudaan, pemberdayaan perempuan dan keluarga, olah raga

dan kebudayaan;

d. menyiapkan bahan rapat Kepala Desa.

Kepala Urusan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pembangunan sarana prasarana perdesaan;

b. pelaksanaaan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan;

c. pelaksanaan sosialisasi dan motivasi masyarakat di bidang budaya,

ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda,

olahraga, dan karang taruna.

5. Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas :

a. pengurusan administrasi keuangan;

b. administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran;

c. verifikasi administrasi keuangan; dan

d. dministrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD dan Unsur

Staf Perangkat Desa.

6. Kepala Urusan Umum dan Perencanaan mempunyai tugas :

a. tata naskah dinas;

b. administrasi surat menyurat;

c. arsip dan ekspedisi;

d. penataan administrasi perangkat desa;

e. penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor;

f. penyiapan rapat;

Page 35: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 35 | 43

g. pengadministrasian aset;

h. inventarisasi aset;

i. perjalanan dinas;

j. pelayanan umum;

k. menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa;

l. menyusun rencana kerja pemerintah desa;

m. menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;

n. menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan;

o. melakukan monitoring dan evaluasi program; dan

p. penyusunan laporan.

7. Kepala Dusun mempunyai tugas :

a. membantu melaksanakan tugas Kepala Desa di bidang pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan;

b. melaksanakan sebagian kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan

Kemasyarakatan serta Ketentraman dan Ketertiban diwilayah kerjanya;

c. melaksanakan keputusan dan kebijakan Kepala Desa;

d. membina dan meningkatkan swadaya dan kerukunan masyarakat;

Kepala Dusun mempunyai fungsi :

a. pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan

masyarakat, mobilitas kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah;

b. pengawasan pelaksanaan pembangunan di wilayahnya;

c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya;

dan

d. pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Adapun Lembaga Desa yang membantu dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa

adalah BPD, LKMD, RW, RT dan PKK.

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Anggaran yang telah dituangkan dalam APBDes setiap tahunnya telah

dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan dan semua pelaksanaan

kegiatan di desa lebih difokuskan pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap

sangat perlu dan darurat.

Untuk pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan/membutuhkan

dana yang besar sehingga tidak mampu dibiayai dengan APBDes, maka

diajukan ke Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi dan atau ke

Pemerintah Pusat.

Page 36: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 36 | 43

6. Proses Perencanaan Pembangunan

Partisi masyarakat dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Polosiri

masih berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari tradisi gotong royong yang

masih terus berjalan dengan dan dipertahankan. Gotong royong menjadi salah

satu sarana silaturahmi dan kerjasama antar warga sekaligus sebagai sarana

untuk meningkatkan kebersamaan antar masyarakat, termasuk dalam

persiapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

Oleh karena hampir setiap kegiatan pembangunan desa melibatkan

partisipasi dan kontribusi dari masyarakat, maka sebelum pelaksanaan

kegiatan pembangunan dilakukan, terlebih dahulu diadakan musyawarah di

tingkat dusun yang selanjutnya hasil musyawarah tingkat dusun tersebut

dibawa ke musyawarah tingkat desa yang disebut Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES). Kemudian dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa dirumuskan untuk menjadi Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKPDes) berskala tahunan, dengan terlebih dahulu

mencermati dokumen RPJMDes yang ada dan tidak keluar dari kegiatan-

kegiatan yang ada dalam RPJMdes periode berjalan.

7. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka pemerataan Pembangunan Desa Polosiri menuju Desa

POLOSIRI KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG YANG BERMARTABAT

BERSIH,MAKMUR,TAQWA,BERPENDIDIKAN AMAN DAN TENTRAM diperlukan

partisipasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan skala desa. Guna

pelaksanaan program tersebut diperlukan dana yang dibutuhkan untuk

pembangunan ataupun pemeliharaan sarana dan prasarana desa.

Secara umum sarana dan prasarana yang ada di Desa Polosiri Kecamatan

Bawen sudah cukup lengkap mengingat penduduk hanya 3.274 jiwa.

sebagaimana tergambar dalam table 2.7 sebagai berikut :

Tabel 2.7

Sarana dan Prasarana Desa

No Jenis Sarana dan Prasarana Desa Jumlah Keterangan

1. Kantor Desa 1

2. Gedung Balai Desa 1

3. Gedung PKD 1

4. Gedung PAUD 2

5. Masjid 6

Page 37: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 37 | 43

Sumber data : Desa Polosiri Tahun 2019

Pelayanan Pemerintahan Desa dilaksanakan setiap hari jam kerja.

kadangkala ada juga penduduk yang dating pada sore atau malam hari. Hal

ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani

sehingga kesibukan bekerja seharian. pemahaman mengenai jam kerja kantor

masih kurang.

Pelayanan perijinan yang dilaksanakan diantaranya perijinan keramaian

dan ijin tinggal. Ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa

mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat,

ketoprak, orkes dan lain-lain. Ijin ini selain ke Pemerintah Desa juga

diteruskan ke Muspika setempat. Untuk ijin tinggal diberlakukan bagi warga

luar daerah serta warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap

terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.

Pemerintah Desa Polosiri mempunyai 32 personel aktif Satuan Linmas

dan siap sewaktu-waktu jika ada kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil.

Dan untuk penanganan skala sedang dan besar maka Linmas dibantu Polsek

dan Koramil.

Dikarenakan Desa Polosiri sangat terbatas dalam Pendapatan Asli Desa

(PADes), maka sampai saat ini sumber utama dalam melaksanakan

pembangunan di Desa Polosiri masih mengharapkan dan mengandalkan

Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD), Bagi Hasil Pajak dan Restribusi

Daerah (BHPDRD).

8. Permasalahan dan Penyelesaian

Dalam pelaksanaan kegiatan desa khusunya pembangunan

infrastruktur sering kali ditemukan permasalahan-permasalahan. Hal

tersebut terjadi baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaannya. Sering

kali masyarakat komplain tentang kurangnya sosialisasi jadwal pelaksanaan

pembangunan yang akan dilaksanakan. Karena bagaimanapun juga

masyarakat sebaiknya ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya, disamping

sebagai pekerja maupun pengamanan di wilayahnya.

6. Mushola 12

7. Gedung SD 2

8. TPA 6

9. Pamsismas 1

Page 38: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 38 | 43

Maka untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah desa

berinisiatif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tentang

jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan serta

merekrut warga setempat sebagai pekerja pelaksana pembangunan dengan

tujuan untuk pemberdayaan masyarakat setempat.

8.1. Permasalahan dan Hambatan yang Dihadapi

1. Terlambatnya pencairan dana;

2. Kurangnya pengetahuan tentang teknis pelaksanaan pekerjaan serta

pemahaman terhadap spesifikasi konstruksi objek bangunan.

3. Material yang sering terlambat datangnya terutama material bahan

tambang (pasir, batu).

4. Permasalahan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Pembinaan

Kemasyarakatan adalah tidak semua masyarakat mempunyai daya

dukung keikutsertaan kegiatan yang dilaksanakan.

5. Bertambahnya jumlah anak yatim yang tidak dapat ter-cover

sepenuhnya;

6. Belum siapnya penerima bantuan dalam menerima bantuan untuk

pembangunan jamban dan rehab rumah tidak layak huni (RTLH)

sehingga pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama dari

perencanaan bahkan terkadang harus mengadakan musyawarah

desa lagi untuk membahas pengganti penerima manfaat karena

mundurnya pemerima manfaat sebelumnya;

7. Informasi sosialisasi penerimaan bantuan yang tidak sesuai dengan

peraturan terutama masalah pajak.

8.2. Langkah-langkah Penyelesaian Masalah

1. Melakukan konsultasi dengan nara sumber yang memahami tentang

teknik konstruksi, spesifikasi dan perhitungan kebutuhan dana

yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu objek konstruksi

bangunan.

2. Penyelesaian Permasalahan yang dihadapi dalam Pelaksanaan

Pembinaan Kemasyarakatan agar hasilnya sesuai yang diharapkan

yaitu sebelum kegiatan dilaksanakan, Pelaksana Kegiatan (PK)

terlebih dahulu mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga

masyarakat tahu dan mengerti akan pentingnya pembinaan

kemasyarakatan. Setelah tahu dan mengerti maka akan timbul

Page 39: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 39 | 43

kesadaran dari masyarakat sehingga masyarakat akan bersedia

mengikuti kegiatan pembinaan kemasayarakatan.

A. PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN Kegiatan Pembangunan Desa Polosiri tahun 2019 : No. KEGIATAN ANGGARAN

1 Rabat Beton + Talud jalan Gili 180.285.471

2 Betonisasi + Talud Jln Tembus Rt 15 - Rt 18 Dsn. Tapen 87.218.198

3 Renovasi Ruang Serbaguna 41.633.000

4 Pipanisasi Saluran Air Bersih 89.143.000

5 Talut Jalan Tembus RT 13 - RT 14 Dusun Wangon 106.437.209

6 Talut tengah dusun Soko 105.590.500

7 Lanjutan Talud ke Kolam dusun Kaliputih 92.111.981

8 Talud PKD 15.614.500

9 Talud dan Betonisasi Dusun RT 09 RW 01 92.141.500

10 Rabat Beton dan Talud Penghubung antar RT Dusun Kaliputih 63.285.500

11 Talud Dusun Soko-Dusun Kaliputih Desa Polosiri 44.573.000

B. KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Polosiri tahun 2019 :

No. KEGIATAN ANGGARAN

1 Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat 278.520.000

2 Tunjangan Kepala Desa , Sekretaris Desa dan Perangkat Desa 70.000.000

3 Premi Asuransi Kesehatan BPJS 9.417.600

4 Premi Asuransi Ketenaga Kerjaan Pemdes Polosiri 27.700.920

5 Premi Asuransi Ketenaga Kerjaan Peltek Polosiri 133.164

6 Premi Asuransi Ketenaga Kerjaan BPD Polosiri 932.148

7 Belanja Alat Tulis Kantor 8.185.500

8 Belanja Listrik 1.428.607

9 Belanja STNK 100.000

10 Makan Minum Kantor 7.442.500

11 Belanja Materai dan benda pos lainnya 1.500.000

12 Perjalanan Dinas / SPPD 4.500.000

13 Rapat Kantor / Desa 5.000.000

14 Belanja Pulsa Internet dan Pulsa telepon Kantor 4.800.000

15 Honor Pelaksana Kegiatan (PPKD) 7.740.000

16 Honor Pengelola Kegiatan (TPK) 6.450.000

17 Honor PPKBD 600.000

18 Honor Tenaga Teknis 13.800.000

19 Honor Petugas Siskeudes 1.200.000

20 Honorarium Penjaga Kantor 6.000.000

21 Honor Petugas Register Desa 600.000

22 Penyediaan Tunjangan Anggota BPD 13.800.000

23 Penyediaan Operasional BPD 4.000.000

24 Penyediaan Insentif/Operasional RT / RW 16.500.000

25 Penyediaan Insentif/Operasional RT / RW 16.500.000

26 Belanja Rapat Musrenbang 1.600.000

27 Festival Dana Desa 3.000.000

28 Lomba Cerdas Cermat Dana Desa dan Lomba-lomba 1.500.000

Page 40: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 40 | 43

BAB VI PELAKSANAAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN

A. PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN

Kegiatan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa Polosiri tahun 2019

: No. KEGIATAN ANGGARAN

1 Pembinaan Pemberdayaan PKK 8.000.000

2 Posyandu 20.000.000

3 Bantuan Insentif guru PAUD 12.000.000

4 Bantuan Insentif Guru Keagamaan 16.800.000

5 LKMD 1.000.000

6 KPMD 5.000.000

7 Honor Linmas 4.950.000

8 Pembinaan Karang taruna 3.000.000

Page 41: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 41 | 43

BAB VII

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. PROGRAM KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kegiatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Polosiri tahun 2019 : No. KEGIATAN ANGGARAN

1 Pelatihan Kapasitas Perangkat Desa (Kades,Sekdes,Bendes ) 5.000.000

2 Pelatihan Penyusunan SPJ bagi Perades 3.000.000

3 Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni 50.750.000

4 Rehab RTLH 30.000.000

5 Program Jambanisasi 149.629.000

6 Pengadaan Alat Pertanian Semprot Otomatis 6.000.000

7 Pengadaan Lemari Arsip 2.238.414

8 Pengadaan Printer Epson 4.948.546

9 Pengadaan Batik Lurik 3.118.636

10 Pemberdayaan FKPA 1.500.000

11 Pemberdayaan FKPM 1.500.000

12 Pemberdayaan FKD 1.500.000

13 Pengadaan Leptop Asus 11.993.090

14 Pengadaan Kursi Plastik rapat 13.545.545

15 Pengadaan Meja Kantor 13.363.637

16 Pengadaan Meja kursi Tamu kepala Desa 4.640.453

17 Pelatihan UMKM 3.892.500

18 Pelatihan Karang taruna dan lembaga desa 7.820.000

19 Pengadaan Mix wire les dan speaker Aktif Kantor 1.859.641

Page 42: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 42 | 43

BAB VIII

PELAKSANAAN TAK TERDUGA A. PROGRAM KEGIATAN TAK TERDUGA

Kegiatan Bidang Tak Terduga Desa Polosiri tahun 2019 : No. KEGIATAN ANGGARAN

1 Penanggulangan Bencana Alam 9.000.000

Page 43: LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH …

P a g e 43 | 43

BAB VIII

P E N U T U P

Sudah menjadi suatu kewajiban Kepala Desa Polosiri Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang dalam menjalankan tugas Pemerintahan dan Pembangunan

menyampaikan pertanggungjawaban kepada Bupati Semarang selaku Kepala

Pemerintahan Daerah Kabupaten Semarang dalam bentuk Laporan Keterangan

Penyelenggaran Pemerintahan Desa ( LKPPD ).

Laporan Keterangan Penyelenggaran Pemerintahan Desa ( LKPPD ) Kepala

Desa Polosiri yang dituangkan ke dalam Laporan Keterangan Penyelenggaran

Pemerintahan Desa ( LKPPD ) Kepala Desa Polosiri Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang Periode Tahun 2019 ini memberikan gambaran nyata dari rangkaian

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Desa,

Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Polosiri sejak

tahun 2019.

Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pembangunan Desa Polosiri periode tahun 2019, pada hakekatnya merupakan

keberhasilan seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa Polosiri yang telah

bekerja keras dengan mengerahkan segala sumber daya baik tenaga maupun

pikiran untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Memang disadari bahwa dengan berbagai kendala dan hambatan yang

dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahanan dan pelaksanaan pembangunan

Desa Polosiri, masih banyak hal yang perlu dibenahi, oleh karenanya gambaran

secara faktual pelaksanaan kegiatan yang disajikan melalui laporan ini kiranya

dapat dijadikan bahan evaluasi program dan acuan untuk peningkatan

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di tahun

mendatang.

Untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun

sebagai bahan motivasi untuk Kepala Desa Polosiri pada periode mendatang demi

terciptanya sistem pemerintahan dan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang

baik.

Polosiri, 01 Januari 2020

Kepala Desa Polosiri

Ttd.

NURGIYANTO