laporan kerja praktek

27
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. TELKOM INDONESIA WITEL JATIM TENGAH TIMUR SIDOARJO “SISTEM TRANSMISI DAN PENGUKURAN SERAT OPTIK” Disusun Oleh: Choirul Huda 1241160076 Risang Aji Rahnanto 1241160067 FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Upload: choirul-huda

Post on 14-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pkl

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. TELKOM INDONESIA

WITEL JATIM TENGAH TIMUR

SIDOARJO

“SISTEM TRANSMISI DAN PENGUKURAN SERAT OPTIK”

Disusun Oleh:

Choirul Huda 1241160076

Risang Aji Rahnanto 1241160067

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK

KATA PENGANTAR

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR ISI

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Pembatasan Masalah

1.3. Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek

1.4. Metode Penulisan Laporan Kerja Praktek

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM  menyediakan sarana

dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai

kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia

pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan

telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905

pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi

sebanyak  tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah

Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post,

Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah

memisahkannyamenjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)

danperusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974

Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum

Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi

Nasional dan Internasional.

Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa

Telekomunikasi  Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation

(INDOSAT) yang terpisah dari  PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah

Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya

tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991

PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero)

Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.

Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari

perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi

pada tahun 1995 meliputi:

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Restrukturisasi Internal

2. Kerjasama Internal

3. Intial Publik Offering (IPO).

Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa

Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti  jasa sistem

Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder

satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.

Jasa Telekomunikasi yang disediakan oleh TELKOM terbagi atas dua kelompok,

yaitu jasa Telekomunikasi dasar dan non dasar. Pelaksanaan dari pembagian

kelompok ini belum maksimal dan tegas, karena perkembangan teknologi dan

informasi yang sangat pesat. Bisnis TELKOM sampai sekarang bergerak dalam

jasa Telekomunikasi. Jenis Telekomunikasi yang bergerak sampai tahun 1995

adalah:

a)      Jasa Interkoneksi kepada penyelenggara Telekomunikasi lain,

b)      Jasa telepon bergerak seluler,

c)      Jasa telepon dalam negeri,

d)     Jasa satelit,

e)      Jasa lainnya..

Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil

menrekstruktur jenis  jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu

divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional

sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu,

namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa

SLJJ dan SLI. Divisi networkmenyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.

Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan

dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM yaitu:

1. Divisi Long Distance

2. Carrier dan Interconnection Service

3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network

5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I – Sumatera

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK

7. Divisi Regional II – Jakarta

8. Divisi Regional III – Jawa Barat

9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta

10. Divisi Regional V- Jawa Timur

11. Divisi Regional VI - Kalimantan

12. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia

13. Maintenance Service Centre

14. Training Centre

15. Carrier Development Support Centre

16. Management Consulting Centre

17. Construction Centre

18. I/ S Centre

19. R and D Centre

20. Community Development Centre (CDC)

Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996

berdasarkan keputusan direksi PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Seiring dengan

diberlakukannya pasar bebas maka PT. TELKOM Indonesia, Tbk membentuk

kerja sama dengan para investor dan operator kelas dunia yang disebut dengan

Pola Kerja Sama Operasi (KSO).

Tujuan dibentuknya KSO adalah :

1. Mempercepat pembangunan Telekomunikasi, karena pendanaan

disediakan oleh mitra KSO.

2. Memperoleh ahli teknologi kelas dunia yang bergabung dalam mitra KSO.

3. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dalam era pasar bebas.

2.2 Witel Jatim Tengah Timur Sidoarjo2.2.1 VISI dan MISI Witel Jatim Tengah Timur Sidoarjo

Adapun Visi dan Misi yang ingin dicapai oleh Witel Jatim Tengah Timur Sidoarjo yaitu:1.      VISI“To Become a Leading InfoCom Player In The Region”. TELKOM berusaha menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia yang akan dilanjutkan ke Asia Pasifik.2.      MISI“One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitiev Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK

Corporation”. Memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan dengan harga yang kompetitif , pelayanan terbaik, produk dan jaringan yang berkualitas, dan bekerjasama dengan para pemegang saham yang saling menguntungkan dan sinergi.

2.2.2        DIVA (Divisi Acces) dan Struktur OrganisasinyaDIVA adalah unit organisasi TELKOM  yang focus pada fungsi pengelolaan jaringan akses untuk mendukung penyelenggaraan dan jasa T.I.M.E (Telecomunication, Information, Media & Edutainment) yang bertanggung jawab kepada direktur network dan solution. Setiap keputusan, perencanaan strategis untuk perkembangan perusahaan, senantiasa selalu bekerja sama dengan devisi yang terkait dengan fungsi dan peranannya.2.2.3 Peta Proses Bisnis DIVATerdapat dua proses utama DIVA yaitu:1.      Pengembangan infrastruktur jaringan akses (infrastruktur development) yang meliputi acces planning & design dan acces development & optimalitation,2.      Acces operation, pengelolaan jaringan akses yang meliputi fulfillment (pelayanan dan pemenuhan produk) dan assurance.Untuk mendukung kelancaran core process DIVA di atas, maka dikelola fingsi pendukung operasional (access operation support), meliputi logistik, kesekretariatan, legal, pengadaan, pengelolaan kinerja, pengelolaan mutu, pengelolaan inovasi, dan lain-lain. DIVA memiliki peran untuk memenuhi permintaan pelanggan yang diwakili oleh unit Distribution Chanel (close order). Adapun unit Distribution Channel yang dilayani oleh DIVA adalah:1.       DIVES (Divisi Enterprise Service), pemenuhan layanan pelanggan segmen enterprise.2.        DBS (Divisi Business Service), pemenuhan layanan pelanggan segmen small and medium enterprise.3.        DCS (Divisi Consumer Service), pemenuhan layanan pelanggan segmen retail.4.       DIVCIS (Divisi Carrer and Interconection Service) pemenuhan layanan pelanggan segmen OLO (Other Licence Operator)DIVA berhubungan langsung dengan pelanggan dalam memberikan layanan pasang baru (provisioning) dan penyelesaian gangguan (fault handling). Dalam menjalankan perannya DIVA berkoordinasi dan saling mendukung dengan unit lainnya antara lain DIV INFRATEL, DIV MULTIMEDIA, DTF, MSC, ISC, RDC, LC, HRC, FC danunit lainnya di Kantor Perusahaan.

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.3.4   Infrastruktur Jaringan Akses dan Teknologi AksesA.  Infrastruktur Jaringan AksesInfrastruktur jaringan akses yang dikelola DIVA meliputi :1.      Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat).2.      Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf).3.      Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar).

1.    Jaringan Akses TembagaStruktur jaringan akses tembaga untuk POTS dapat dijabarkan komponennya sebagai berikut:(1) Sentral Telepon.(2) Kabel primer (KAT, KAF, KAR).(3) Rumah Kabel.(4) Kabel Sekunder (KAT, KAF).(5) Kotak Pembagi.(6) Kabel/Saluran Penanggal.(7) Terminal Pembatas/Splitter.(8) Kabel Rumah.(9) Daerah Catuan Langsung (DCL).(10) MDF.(11) Terminal Pelanggan2.    Jaringan Lokal Akses Fiber

Konfigurasi dasar Jarlokaf terdiri dari empat bagian yaitu :1) Perangkat di sisi Service Node2) Perangkat di sisi User Node3) Jaringan kabel serat optik4) Sistem Manajemen jaringan akses

3.    Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)2.1       Konfigurasi dasar  teknologi Jarlokar terdiri dari lima elemen dasar ,

yaitu :1.      Service Node (SN).2.      Controller sebagai pengendali sistem Jarlokar .3.      Radio Base Station yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima radio ke dan  dari radio termination.4.      Network management System (NMS).5.      User Node.

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III

TRANSMISI SERAT OPTIK

Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikasi yang

menggunakan kabel serat optik sebagai saluran transmisinya yang dapat

menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi.

3.1 Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik

Pada abad 30, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang

menawarkan kecepatan data yang lebih besar, dengan jarak yang lebih

jauh, harga yang lebih rendah dibanding sistem dengan kawat tembaga.

Teknologi baru ini dikenal dengan serat optik. Serat optik adalah saluran

transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya dari tempat yang satu ke lainnya.

Kemudian cahaya digunakan  untuk mengirimkan data (informasi).

Cahaya yang membawa ini dipandu dengan fenomena fisika yang disebut

dengan total internal reflection (pemantulan sempurna).

Cahaya yang digunakan adalah laser, karena laser mempunyai

spektrum yang sangat sempit. Informasi dibawa sebagai kumpulan

gelombang-gelombang elektromagnetik terpadu yang disebut dengan

mode. Serat optik terdiri dari 2 bagian,

yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari

core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan

memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali

kedalam core lagi (Prasetya, 2009).

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Bagian - bagian serat optik

Gambar Konstruksi Serat Optik

Gambar 3 menunjukkan bagian-bagian yang terdapat pada serat optik. Bagian-

bagian dari serat optik antara lain :

1. Bagian yang paling utama dinamakan inti (core)

Inti (core) terbuat dari kaca. mempunyai diameter yang bervariasi antara 8

– 200 μm tergantung jenis serat optiknya. Indeks bias lebih besar daripada

cladding

2. Bagian kedua dinamakan lapisan selimut / selubung (cladding)

Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil

dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca. Cladding mempunyai

diameter yang bervariasi antara 125 μm -250 μm.

3. Bagian ketiga dinamakan jacket (coating)

Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari

bahan plastik elastik (PVC)

3.2 Numerical Aperture (NA)

3.2.1 Karakteristik Serat Optik

Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan

sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa

diterima dan merambat didalam inti Serat. Sudut penerimaan ini dapat

beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan

selubung Serat Optik.

Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis

maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam Serat

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK

melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari Serat.

Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang

diterima oleh Serat. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA

menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta

penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya

baik untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah.

3.2.2 Redaman

Redaman/atenuasi Serat Optik merupakan karakteristik penting yang harus

diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang

(repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan.

Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapan/absorpsi

energi sinyal oleh bahan, efek scattering/penghamburan dan pengaruh

radiasi/pembengkokan. Semakin besar atenuasi berarti semakin sedikit

cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin

pendek kemungkinan jarak span antar pengulang.

3.2.3 Dispersi

Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat

melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita

(bandwidth) dari Serat. Dispersi yang terjadi pada Serat secara garis besar

ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan

nama lain dispersi kromatik disebabkan oleh dispersi material dan dispersi

wavegiude.

Serat optic terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di

dalam Serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya

disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit

penerima (receiver).

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.3 Kategori Dasar Pembagian Serat Optik

Ada 4 kategori dasar aplikasi yang sangat pnting untuk serat optik:

a. Long Haul trunk biasa digunakan untuk jaringan telepon panjangnya kira –

kira 1500 km, kapasitasnya tinggi.

b.  Metropolitan trunk : memiliki panjang kira – kira 12 km dan memiliki dan

memiliki kurang lebih 100.000 saluran.

c.  Rural exchange trunk :  memiliki panjang sirkuit berkisar antara 40 sampai 160

km, menghubungkan daerah perkotaan dan pedesaan, dan memiliki saluran

suarakurang dari 5000.

d.  Subcriber loop local area network : adalah serat yang langsung

menghubungkan stasiun sentral secara langsung ke pelanggan.

3.4 Kabel Serat Optik

3.4.1 Jenis Kabel Serat Optik

Menurut jenisnya, kabel serat optik dibedakan menjadi 3 macam :

a. Single Mode Fiber

Pada single mode fiber, terlihat pada gambar bahwa index bias

akan berubah dengan segera pada batas antara core dan cladding (step

index). Bahannya terbuat dari silica glass baik

untuk cladding maupun corenya. Diameter core jauh lebih kecil 10 m)

dibandingkan dengan diameter cladding, konstruksi demikian dibuat untuk

mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya fading. Single mode

fiber sangat baik digunakan untuk menyalurkan informasi jarak jauh

karena di samping rugi-rugi transmisi yang kecil juga mempunyai band

frkuensi yang lebar. Misalnya untuk ukuran 10/125 m, pada panjang

gelombang cahaya 1300 nm, redaman maksimumnya 0,4 – 0,5 dB/km dan

lebar band frekwensi minimum untuk 1 km sebesar 10 GHz.. Single mode

fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang berubah secara

perlahanlahan (graded index).

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK

b. Multimode Step Index Fiber

Serat optik ni pada dasarnya mempunyai diameter core yang besar

(50 – 400 um) dibandingkan dengan diameter cladding (125 – 500 um).

Sama halnya dengan single mode fiber, pada serat optik ini terjadi

perubahan index bias dengan segera  (step index) pada batas

antara core dan cladding. Diameter core yang besar (50 – 400 um)

digunakan untuk menaikkan effisiensi coupling pada sumber cahaya yang

tidak koheren seperti LED. Karakteristik penampilan serat optik ini sangat

bergantung pada macam material/bahan yang digunakan. Berdasarkan

hasil penelitian, penambahan prosentase bahan silica pada serat optik ini

akan meningkatkan penampilan (performance). Tetapi jenis serat optik ini

tidak populer karena meskipun kadar silicanya ditingkatkan, rugi-rugi

dispersi sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya baik digunakan

untuk menyalurkan data/informasi dengan kecepatan rendah dan jarak

relatif dekat. Perambatan gelombang pada multimode step index

fiber sebagai berikut :

c. Multimode Graded index

Multimode graded index dibuat dengan menggunakan bahan

multi component glass atau dapat juga dengan silica glass baik

untuk core maupun claddingnya. Pada serat optik tipe ini, indeks bias

berubah secara perlahan-lahan (graded index multimode). Indeks bias inti

berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai batas

antara core dengancladding. Makin mengecilnya indeks bias ini

menyebabkan kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan

berakibat dispersi waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat

akan berkurang dan pada akhirnya semua mode cahaya akan tiba pada

waktu yang bersamaan dipenerima (ujung serat optik). Diameter core jenis

serat optik ini lebih kecil dibandingkan dengan diameter core jenis serat

optic Multimode Step Index, yaitu 30 – 60 um untuk core dan 100 – 150

um untuk claddingnya.

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK

Biaya pembuatan jenis serat optik ini sangat tinggi bila

dibandingkan dengan jenis Single mode. Rugi-rugi transmisi minimum

adalah sebesar 0,70 dB/km pada panjang gelombang 1,18 um dan

lebar band frekwensi 150 MHz sampai dengan 2 GHz. Oleh karenanya

jenis serat optik ini sangat ideal untuk menyalurkan informasi pada jarak

menengah dengan menggunakan sumber cahaya LED maupun LASER, di

samping juga penyambungannya yang relatif mudah. 

3.4.2 Pembagian Jenis Kabel Serat Optik

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

a. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :

Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati

panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak

terpantul-pantul ke dinding cladding.

Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang

membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang

dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

b. Berdasarkan indeks bias core :

Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang

homogen.

Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding

semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias

yang paling besar. serat graded indeks memungkinkan untuk membawa

bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat

diminimalkan.

c. Bagian – bagian Serat Optik Jenis Single Mode

Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate).

Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain

mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat

mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan

persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka,

Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat

diperkirakan besarnya.

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1. Sistem Transmisi

Secara umum metode point-to-point sistem transmisi terdiri dari tiga elemen

dasar, yaitu transmitter, tranduser elektrooptik, kabel serat optik, receiver.

Gambar 1.Sistem Transmisi Serat Optik

Dari gambar 1 di atas sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik pada

transmitter diubah oleh transducer elektrooptik menjadi gelombang cahaya yang

kemudian ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima / receiver

yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. Pada penerima sinyal optik ini

diubah oleh transducer optoelektronik menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi

redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan

konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu untuk transmisi jarak jauh

diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat

gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

Keuntungan utama serat optik adalah redaman rendah, memungkinkan

untuk transfer sinyal jarak yang sangat jauh dengan

bantuan amplifier maupun repeater, dan kemampuannya untuk membawa

kapasitas data yang besar. Dalam pentransmisian melalui serat optik ada beberapa

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK

hal yang menjadi karakteristik atau komponennya,yaitu sambungan

(Connection), Coupler, MRP Spesification (Minimum Required Power).

Terdapat 2 tipe sambungan yaitu menggunakan Connector dan

menggunakan Splice. Connector diperlukan apabila fiber dalam

pentransmisiannya harus disambung/diputus. Sedangkan Splice diperlukan pada

sistem fiber optik bila ada 2 fiber yang akan dihubungkan secara permanen.

Coupler diperlukan bila daya optik harus dihubungkan ke banyak saluran.

Sedangkan MRP Specification (Minimum Required Power) digunakan sebagai

analisis link power budget dalam mendesain photonic layer. MRP merupakan

pengukur sensitivitas receiver untuk SNR atau BER yang spesifik

dan bandwidth atau bit rate pada output receiver.

Untuk aplikasi jarak dekat dan lebar pita yang ditangani relatif kecil, transmisi

elektrik lebih dipilih daripada transmisi serat optik. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan kabel elektrik lebih dipilih dbandingkan serat optik yaitu:

1. Ketika tidak dibutuhkan sistem pengkabelan yang kompleks.

2. Bahan material yang murah.

3. Biaya alat untuk mengirim dan menerima sinyalnya murah.

4. Kemudahan untuk menyambungkan hubungan kabel (splicing).

5. Kemampuannya untuk membawa daya listrik maupun sinyal.  

Keuntungan menggunakan serat optik sebagai media transmisi yaitu: 

1. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar)

2. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari

tembaga

3. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet

4. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi

5. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan

6. Tidak mengalirkan arus listrik

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK

Sedangkan kerugian menggunakan serat optik sebagai media transmisi yaitu:

1. Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan

lapisan penguat sebagai proteksi

2. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang

berlebihan

3. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan

pada pemasangan repeater.

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IV

OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOR

4.1. Tinjauan Umum

4.2. Karakteristik OTDR

4.3. Cara Kerja dan Operasi OTDR

4.4. Pengukuran dengan OTDR

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB V

KESIMPULAN

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR PUSTAKA