laporan kerja praktek
DESCRIPTION
laporan kerja praktek di pt pupuk kaltim bontangTRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL ITEM
P2-P-102A IDEAL DAN AKTUAL TERHADAP EFISIENSI KERJA
YANG DIHASILKAN
DISUSUN OLEH :
Mirrah Syafanurillah 125060200111052
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
i Laporan Kerja Praktek 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK
ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL ITEM P2-P-102A IDEAL DAN
AKTUAL TERHADAP EFISIENSI KERJA YANG DIHASILKAN
Departemen Pemeliharaan Lapangan-2
Pabrik Ammonia-1A
Periode 23 Juli – 22 September 2015
Disusun Oleh:
Mirrah Syafanurillah (125060200111052)
Mengetahui,
Dept. Pemeliharaan
Lapangan Pabrik 1A
Sukristiyono
Kepala Bagian
Pembimbing Lapangan
Gatot Revolusianto
Kepala Seksi
Mengesahkan,
Dept. Pemeliharaan Mekanik
Lapangan-2
Ir. Maryoto
Manager
Dept. Diklat & MP.
Ir. Lola Karmila
Manager
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
ii Laporan Kerja Praktek 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK
ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL ITEM P2-P-102A IDEAL DAN
AKTUAL TERHADAP EFISIENSI KERJA YANG DIHASILKAN
Disusun Oleh:
Mirrah Syafanurillah (125060200111052)
Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Akademik
Teknik Mesin, Universitas Brawijaya
Ir. Endi Sutikno, MT.
NIP. 19590411 198710 1 001
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
iii Laporan Kerja Praktek 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan kerja
praktek di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Laporan ini disusun sebagai hasil akhir atas kerja
praktek yang dilaksanakan pada periode 23 Juli – 22 September 2015.
Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan lapangan dan studi pustaka yang
dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Pupuk Kalimantan Timur. Kerja Praktek merupakan
salah satu tugas yang harus ditempuh sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
Strata-1 (S-1). Dengan adanya kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa Universitas Brawijaya
mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama masa perkuliahan di
kampus ke dalam bentuk nyata di dunia kerja. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan
gambaran dan pengetahuan tentang apa yang akan dihadapi di dunia kerja yang tidak
didapatkan di bangku perkuliahan.
Banyak pihak yang terlibat membantu penulis selama kerja praktek dan penyusunan
laporan kerja praktek ini dalam berbagai bidang. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada :
1. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan restu dan motivasi sehingga penulis
dapat menjalani kerja praktek dengan lancar.
2. Dr.Eng Nurkholis Hamidi, ST. M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Brawijaya.
3. Ir. Endi Sutikno, MT. selaku Pembimbing Akademik mata kuliah KKN-P.
4. Ir. Lola selaku manager Diklat & Manajemen Pengetahuan PT. Pupuk Kalimantan
Timur.
5. Bapak Mas’ud dan bapak Si’in selaku pengurus dari kerja praktek selama periode 23
Juli – 22 September 2015
6. Bapak Ir. Maryoto selaku manager Dept. HARMEKAL-2 yang telah membantu dan
mengarahkan penulis.
7. Bapak Gatot Revolusianto selaku pembimbing penulis dalam mengerjakan laporan ini.
Terimakasih atas bantuan, masukan, pengarahan dan ilmu yang telah bapak berikan.
8. Bapak Sukristiyono selaku kepala bagian Dept. Pemeliharaan Lapangan Pabrik 1A.
9. Bapak Julian yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
iv Laporan Kerja Praktek 2015/2016
10. Bapak Legito, Bapak Mardiansyah, Mas Hariyanto, dan Mas Basri atas bantuan dan
masukannya selama kerja praktek.
11. M. Hudha Ekojati partner dalam mengerjakan laporan ini.
12. Mas Toro dan Biri-biri yang telah memberikan banyak motivasi untuk mengerjakan
laporan ini.
13. Teman seperjuangan bidang HARMEKAL-2, Azzar dan Iga, yang telah menemani
semasa kerja praktek.
14. Teman-teman di Dept. PP&P, Warsito, Syarif, Dicky, dan Made, yang telah
memberikan tempat selama kerja praktek.
15. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalan menyelesaikan laporan kerja praktek ini
yang tidak bisa disebut satu-persatu.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan dalam penulisan laporan ini
karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar dapat menjadi lebih baik di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Bontang
Penulis
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
v Laporan Kerja Praktek 2015/2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Kerja Praktik
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Grafik
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Batasan Masalah
1.6 Metode Pengumpulan Data
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
2.2.3 Nilai-Nilai
2.3 Lokasi Pabrik
2.4 Lambang PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.5 Profil Unit Produksi
2.6 Struktur Organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB III DASAR TEORI
3.1 Pengertian Pompa
3.2 Klasifikasi Pompa
3.3 Pompa Sentrifugal
3.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
vi Laporan Kerja Praktek 2015/2016
3.5 Karakteristik Pompa Sentrifugal
3.6 Klasifikasi Pompa Sentrifugal
3.7 Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal
3.8 Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
vii Laporan Kerja Praktek 2015/2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pabrik PKT
Gambar 2.2 Lokasi PKT
Gambar 2.3 Logo PKT
Gambar 2.4 Pabrik Kaltim-1
Gambar 2.5 Pabrik Kaltim-2
Gambar 2.6 Pabrik Kaltim-3
Gmabar 2.7 Pabrik POPKA
Gambar 2.8 Pabrik Kaltim-4
Gambar 2.9 Pabrik Kaltim-5
Gambar 2.10 Pabrik 1-A
Gambar 3.1 Pompa Sentrifugal
Gambar 3.2 Skema Pompa Torak
Gambar 3.3 Pompa Roda Gigi
Gambar 3.4 Skema Pompa Piston
Gambar 3.5 Pompa Aksial
Gambar 3.6 Penampang Memanjang Pompa Sentrifugal
Gambar 3.7 Bagian Pompa
Gambar 3.8 Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
viii Laporan Kerja Praktek 2015/2016
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Keseluruhan Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
ix Laporan Kerja Praktek 2015/2016
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kapasitas Produksi PT Pupuk Kaltim
Tabel 5.1 Performance Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A Ideal, Aktual Sebelum
Perbaikan Line Drain Dan Sesudah Perbaikan Line Drain
Tabel 5.2 Data Sample Perbandingan Desain Pompa,Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Line Drain
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
1 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama ini sektor industri adalah salah satu tiang penyangga perekonomian
Negara Repulik Indonesia yang sangat vital. Hal ini karena sektor industri selain sebagai
penghasil devisa juga memiliki suatu fungsi sosial yaitu sebagai penyerap tenaga kerja
dan sebagai pendukung sektor-sektor lain. Karena itu sektor industri tidak boleh
dipandang sebelah mata. Kekayaan alam dan keuntungan geografis Negara Republik
Indonesia adalah salah satu alasan mengapa sektor industri merupakan suatu prospek yang
sangat baik. Tetapi keuntungan ini tidak dapat dihasilkan apabila sumber daya manusia
yang mengelola kurang, sehingga pemerintah harus bekerja sama dengan industri untuk
menciptakan sinergi antara pendidikan dan industri.
Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya adalah salah satu institusi
pendidikan yang diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang terdidik dan
terampil sehingga dapat menjadi tulang punggung Negara. Oleh karena itu kerja praktek
(KP) yang mengharuskan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan adalah salah satu
bentuk usaha Jurusan Teknik Mesin Univeritas Brawijaya untuk memberikan pola pikir
yang menjurus kearah industri.
PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang menghasilkan pupuk dan merupakan industri pupuk terbesar di dunia. PT.
Pupuk Kaltim memiliki beberapa pabrik yang terletak didalam satu lokasi. Dengan adanya
kerja praktik ini, mahasiswa dapat melihat langsung mesin-mesin yang ada di dalam
pabrik, serta dapat meneliti, mempelajari, dan membandingkan antara keadaan nyata
dengan keadaan di dunia perkuliahan.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Pelaksanaan program kerja praktek bagi mahasiswa Strata-1 (S-1) jurusan Teknik
Mesin Universitas Brawijaya memiliki tujuan umum, yaitu:
1. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia industri dalam memberikan
kontribusi pada sistem pendidikan nasional.
2. Memenuhi salah satu syarat kelulusan pendidikan Strata-1 (S-1) di jurusan
Teknik Mesin Universitas Brawijaya.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
3. Mengenal dunia industri yang masih asing bagi mahasiswa Teknik Mesin dan
diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan gambaran tentang dunia
industri sesungguhnya.
4. Melatih untuk beradaptasi, berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang lain
dalam lingkungan sosial yang berbeda, sehingga dapat mengenal lebih jauh
berbagai karakter manusia didalam dunia kerja. Menambah kedewasaan dalam
berfikir, mampu berfikir lebih jauh dalam merencanakan masa depan.
5. Memberikan masukan bagi perguruan tinggi mengenai ilmu terapan yang
sesuai dengan dunia industri.
6. Menyiapkan tenaga kerja terdidik yang diharapkan setelah lulus dapat bekerja
di perusahaan dimana mahasiswa pernah melaksanakan kerja praktek.
Adapun tujuan khususnya, yaitu:
1. Mengetahui prinsip kerja dari pompa sentrifugal item P2-P-102A.
2. Dapat menganalisa performance dari pompa sentrifugal item P2-P-102A.
3. Mengetahui perbandingan performance pompa sentrifugal item P2-P-102A
ideal dan aktual.
4. Mengetahui efisiensi kerja yang dihasilkan melalui analisa performance.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Penulis melaksanakan program kerja praktek di PT. Pupuk Kalimantan Timur tbk.
Penulis ditempatkan di Departemen Pemeliharaan Mekanik Lapangan 2 (HARMEKAL
2) yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa yang bersangkutan
serta konsentrasi bidang yang ditempuh.
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diangkat pada kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja pompa sentrifugal item P2-P-102A?
2. Bagaimana perbandingan performance pompa sentrifugal item P2-P-102A
ideal dan aktual?
3. Bagaimana efisiensi yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal item P2-P-102A
ideal dan aktual?
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
3 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
1.5 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya parameter yang perlu diperhatikan, maka dalam laporan
kerja praktek ini dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Pada laporan ini hanya terfokus pada analisa performance dan efisiensi pompa
sentrifugal item P2-P-102A di Pabrik Urea 1-A.
2. Data kondisi pompa diambil saat test performance dan terbatas pada tanggal
pengambilan data yang dianggap mewakili data sebelum dan sesudah pompa
dilakukan perbaikan Line Drain.
3. Specific gravity fluida pada analisa menggunakan specific gravity desain pada
data sheet.
4. Pengambilan dan pengolahan data hanya menggunakan data dari lapangan,
kecuali pada test performance 2 setelah TA(Turn Around) data diambil pada
mcc.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan empat
metode, yaitu:
1. Observasi lapangan, yaitu kegiatan mengamati dan mencatat segala sesuatu
yang terjadi di lapangan.
2. Wawancara, kegiatan ini berupa tanya jawab kepada pembimbing lapangan,
segenap staff dan karyawan yang ada di Departemen tempat penulis
ditempatlan.
3. Studi literature, penulis mengumpulkan informasi, data, dan referensi dari
perpustakaan.
4. Browsing Internet, penulis mengumpulkan referensi dan artikel yang
berhubungan dengan tema dari berbagai website.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini dibagi menjadi 5 bab. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan urutan yang akan dibahas, serta
memudahkan pembaca untuk memahami laporan, baik masalah maupun analisis yang
diberikan. Sistematika penulisan laporan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Halaman Judul
Lembar Administrasi Kerja Praktek
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
4 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Lembar Penilaian dan Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Grafik
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup kerja praktek, rumusan
masalah, batasan masalah, metode pengumpulan data, serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Berisi sejarah, lokasi, dan hal-hal mengenai PT. Pupuk Kalimantan Timur.
BAB III DASAR TEORI
Berisi penjelasan umum mengenai pompa dan hal-hal yang berhubungan
dengan pompa.
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Berisi perhitungan secara ideal maupun aktual, serta pembahasan dari
perhitungan tersebut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari pembahasan masalah, serta saran dari penulis
kepada perusahaan
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
5 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Pupuk Kalimatan Timur
Pertanian merupakan salah satu sektor pembangunan yang mendapatkan perhatian
besar dari pemerintah karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani. Selain
itu, dari sektor inilah kebutuhan masyarakat akan pangan dapat terpenuhi. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan pangan pemerintah melakukan pengembangan proses bisnis
melalui industri pupuk. Proyek PT Pupuk Kalimantan Timur lahir untuk memenuhi
kebutuhan pupuk yang semakin meningkat tersebut. Pada mulanya proyek PT Pupuk
Kalimantan Timur dikelola oleh Pertamina sebagai unit-unit pabrik terapung yang terdiri
dari 1 pabrik amoniak dan 1 unit pabrik urea dengan beberapa bangunan pendukungnya
di pantai. Setelah meninjau dan menilai kembali konsep pabrik terapung ini, dengan
memperhatikan aspek teknis dan bahan baku maka pembangunan pabrik dilanjutkan di
darat.
Berdasarkan Kepres No. 39 tahun 1976 dilakukan serah terima proyek ini dari
Pertamina ke Departemen Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kimia
Dasar pada tahun 1976. Setelah penyelesaian proses hukum dalam rangka serah terima
peralatan pabrik di Eropa, maka pada tanggal 7 Desember 1977 didirikan sebuah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelola usaha ini dengan nama PT Pupuk
Kalimantan Timur. Tujuan Utama pendirian PT Pupuk Kalimantan Timur adalah untuk
melaksanakan serta mendukung kebijakan pemerintah dalam proses pengembangan
industri dan ekonomi nasional, khususnya sektor industri pupuk dan industri kimia.
2.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.2.1 Visi
“Menjadi perusahaan agro-kimia yang memiliki reputasi prima di kawasan Asia”
2.2.2 Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang dicanangkan oleh PT. Pupuk
Kaltim sebagai berikut :
1. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro, dan jasa pelayanan pabrik
serta perdagangan yang berdaya saing tinggi.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
6 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
2. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengembangan sumber daya
manusia dan menerapkan teknologi mutakhir.
3. Menunjang Program Ketahanan Pangan Nasional dengan penyediaan pupuk
secara tepat.
4. Memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat serta
peduli pada lingkungan.
2.2.3 Nilai-Nilai
Guna mencapai tujuan perusahaan dan dalam mengemban misi untuk mencapai
visi perusahaan, diterapkan manajemen budaya perusahaan dan menegakkan nilai-nilai
sebagai berikut :
1. Unggul
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha mencapai keunggulan dalam berbagai
aspek kinerja perusahaan dengan menegakkan nilai professional, tangguh, dan
visioner.
2. Integritas
Insan Pupuk Kaltim harus dapat dipercaya sehingga selalu bersifat terbuka
dan menunjang nilai jujur, adil, bertanggung jawab, dan disiplin.
3. Kebersamaan
Insan Pupuk Kaltim merupakan satu kesatuan tim kerja untuk mencapai
tujuan perusahaan yang mengutamakan nilai sinergi dan bersatu.
4. Kepuasan Pelanggan
Insan Pupuk Kaltim selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
memperhatikan nilai perhatian, komitmen, dan mutu.
5. Tanggap
Insan Pupuk Kaltim dalam mengantisipasi perbahan dinamika usaha selalu
memperhatikan nilai inspiratif, cepat, dan peduli lingkungan.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
7 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
2.3 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur terletak di wilayah pantai Kota
Bontang, sekitar 121Km sebelah utara kota Samarinda, Ibukota Provinsi Kalimantan
Timur. Secara geografis terletak pada 0 10’46.99”LU dan 117 29’30.6”BT. Di sebelah
selatan pabrik ini (10 km) juga berdiri PT Badak NGL yang merupakan pabrik pengolahan
gas bumi. PT. Pupuk Kaltim sendiri memiliki perumahan yang disediakan untuk
karyawan-karyawannya yang terletak sekitar 6 km dari area pabrik.
Gambar 2.1 Pabrik PKT
Dasar-dasar pemilihan lokasi pabrik ini yang pertama adalah kedekatannya
dengan sumber bahan baku yaitu gas alam. Kedua, lokasi ini berbatasan dengan laut
sehingga memudahkan transportasi. Ketiga, berada di tengah-tegah daerah pemasaran
nasional dan internasional. Terakhir, lahan yang tersedia masih sangat luas sehingga
memungkinkan dilakukannya perluasan pabrik.
Gambar 2.2 Lokasi PKT
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
8 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
2.4 Lambang PT. Pupuk Kalimantan Timur
Gambar 2.3 logo PKT
Lambang PT. Pupuk Kaltim berbentuk segilima. Adapun makna dari tiap-tiap
unsur dalam lambang tersebut adalah sebagai berikut :
1. Segilima, berwarna biru, melambangkan Pancasila yang merupakan landasan
idiil perusahaan.
2. Daun dan buah, melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
3. Lingkaran putih kecil, melambangkan letak lokasi Bontang dekat khatulistiwa.
4. Tulisan Pupuk Kaltim melambangkan keterbukaan perusahaan memasuki era
globalisasi.
5. Warna biru : lambang keluasan wawasan nusantara dan semagat integritas
untuk membangun bersama serta kebijaksanaan dalam memanfaarkan sumber
daya alam.
6. Warna jingga : lambang semangat, sikap kreatifitas membangun dan sikap
professional dalam mencapai kesuksesan usaha.
2.5 Profil Unit Produksi
PT Pupuk Kaltim adalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, disamping
produsen amoniak dan pupuk NPK. Pupuk Kaltim memenuhi kebutuhan pupuk domestik,
baik untuk sektor tanaman pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi, maupun non
subsidi untuk sektor perkebunan dan industri. Dalam aktivitasnya, Pupuk Kaltim sangat
menekankan pentingnya menjalankan sebuah industri yang ramah lingkungan dan dapat
memberi nilai tambah bagi masyarakat disekitarnya. Pupuk Kaltim merupakan anak
perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
Unit produksi yang berada di PT Pupuk Kaltim adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
9 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
1. Kaltim-1
Gambar 2.4 Pabrik Kaltim-1
Menurut jadwal, masa konstruksi yang dimulai pada bulan Maret 1979
diperkirakan akan berlangsung selama 36 bulan, namun pelaksanaannya
mengalami banyak kesulitan sehingga start up baru dapat dilakukan pada bulan
Juni 1982. Produksi amoniak pertama dihasilkan pada tanggal 20 Desember 1983
dan produksi pupuk urea pertama dihasilkan pada tanggal 15 April 1984.
Pembangunan pabrik Kaltim-1 dikerjakan oleh Lummus Co., Ltd dari Inggris
sebagai kontraktor utama yang bekerjasama dengan Lurgi dari Jerman dan Coppee
Rust dari Belgia. Teknologi pembuatan amoniak menggunakan proses Lurgi
dengan kapasitas 595.000 ton per tahun, sedangkan teknologi pembuatan urea
menggunakan proses Stamicarbon dengan kapasitas produksi 700.000 ton per
tahun.
2. Kaltim-2
Gambar 2.5 Pabrik Kaltim-2
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
10 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Pada tahun 1981 diadakan persiapan pembangunan pabrik PT Pupuk
Kalimantan Timur yang kedua yang kontrak pembangunnya ditandatangani pada
tanggal 23 Maret 1982. Masa konstruksi Kaltim-2 dimulai pada bulan Maret 1983
dan start up dari utility dimulai pada bulan April 1984. Produksi amoniak pertama
dihasilkan pada tanggal 6 September 1984 dan produksi urea pertama dihasilkan
pada tanggal 15 September 1984. Pembangunan pabrik Kaltim-2 dikerjakan oleh
M.W Kellog Co., Ltd sebagai kontraktor utama dan bekerjasama dengan Toyo
Menka Keisha dan Kobe Steel dari Jepang. Teknologi pembuatan amoniak
menggunakan proses Kellog dengan kapasitas produksi 595.000 ton per tahun,
sedangkan teknologi pembuatan urea menggunakan proses Stamicarbon dengan
kapasitas produksi 570.000 ton per tahun.
3. Kaltim-3
Gambar 2.6 Pabrik Kaltim-3
Pabrik pupuk Kaltim-3 yang berlokasi berdampingan dengan pabrik
Kaltim-2 yang beroperasi komersial sejak 4 April 1985. Pembangunan pabrik
Kaltim-3 dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri (persero) sebagai kontraktor
utama yang bekerjasama dengan Chiyoda Chemical Engineering and
Construction Co., dan Toyomenka corporation. Teknologi pembuatan amoniak
menggunakan proses Haldor Topsoe dengan kapasitas produksi 333.000 ton per
tahun, sedangkan teknologi pembuatan urea menggunakan proses Stamicarbon
dengan kapasitas produksi 570.000 ton per tahun. Pada Kaltim-3 ini juga terdapat
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
11 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Hidrocarbon Recovery Unit (HRU) yang mengolah flash gas dan purge gas
Kaltim-1, Kaltim-2, dan Kaltim-3 dari proses Costain Petrocarbon dan
ditempatkan di area Kaltim-2, sehingga unit ini dapat memberikan tambahan
produksi amoniak sebesar 180 ton per hari.
4. POPKA (Proyek Optimasi Pupuk Kaltim)
Gambar 2.7 Pabrik POPKA
POPKA dibangun untuk meningkatkan nilai tambah bagi amoniak sisa
(ammonia excess) dan gas CO2 yang terbuang ke atmosfer dari unit amoniak
Kaltim-1 dan Kaltim-2, guna menghasilkan urea granul untuk tujuan ekspor.
Pembangunan pabrik dimulai tanggal 20 November 1996 dan mulai produksi pada
tanggal 12 April 1999. Pembangunan pabrik POPKA dikerjakan oleh Chiyoda
Chemical Engineering and Construction Co., sebagai kontraktor utama yang
bekerjasama dengan PT Rekayasa Industri (persero). Teknologi pembuatan urea
menggunakan proses Hydro Agri dengan kapasitas produksi 570.000 ton per
tahun.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
12 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
5. Kaltim-4
Gambar 2.8 Pabrik Kaltim-4
Kaltim-4 dibangun pada tahun 1999 dan pada tahun 2002 telah dapat
memproduksi urea, sedangkan untuk pabrik amoniak pembangunannya selesai
pada awal tahun 2003. Pembangunan pabrik Kaltim-4 dikerjakan oleh Mitsubishi
Heavy Industries Ltd sebagai kontraktor utama yang bekerjasama dengan PT.
Rekayasa Industri (persero). Teknologi pembuatan amoniak menggunakan proses
Haldor Topsoe dengan kapasitas produksi 333.000 ton per tahun, sedangkan
teknologi pembuatan urea menggunakan proses Snamprogetti dengan kapasitas
produksi 570.000 ton per tahun. Sama seperti POPKA, urea yang dihasilkan pada
Kaltim-4 ini juga berbentuk granul.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
13 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
6. Kaltim-5
Gambar 2.9 Pabrik Kaltim 5
Sampai saat ini, PT Pupuk Kalimantan Timur juga masih mengembangkan
usahanya dengan membangun proyek Pabrik Kaltim-5. Rencananya Pabrik
Kaltim 5 ini akan diproyeksikan untuk menggantikan Pabrik Kaltim-1 yang sudah
tua dan tidak efisien lagi. Diperkirakan Pabrik Kaltim-5 ini akan mempunyai
kapasitas produksi urea sebesar 1,15 juta ton per tahun.
Nilai investasi untuk pembangunan Pabrik Kaltim-5 ini diperkirakan
mencapai US$ 865 juta. Rencananya, PT Pupuk Kalimantan Timur akan
menggunakan pinjaman dari sindikasi bank nasional diantaranya bank Mandiri
untuk membiayai investasi pembangunan Pabrik Kaltim-5 tersebut. PT. Pupuk
Kalimantan Timur mentargetkan Pabrik Kaltim-5 ini akan segera terealisasi
dengan target produksi secara komersial pada 2015.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
14 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
7. Pabrik-1A
Gambar 2.10 Pabrik 1-A
Setelah ditandatangani “Transfer Asset Agreement” 13 Maret 2014 di Kantor
Pupuk Indonesia (Persero), Jakarta. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) secara
resmi mengambil alih pengoperasian PT Kaltim Pasifik Amoniak (KPA) berupa
pabrik amoniak berkapasitas 2000 ton per hari dan fasilitas pendukungnya. Nilai
aset pabrik amoniak beserta fasilitas pendukungnya itu adalah USD109 juta.
Dengan pengambilalihan aset ini, maka kapasitas produksi PKT akan bertambah
sebanyak 660 ribu ton per tahun, sehingga total kapasitas produksi amoniak PKT
menjadi 2,51 juta ton per tahun.
Tabel 1.1. Kapasitas Produksi PT Pupuk Kaltim
Pabrik
Amoniak
(ton/tahun) Urea(ton/tahun)
Kaltim-1 595.000 700.000
Kaltim-2 595.000 570.000
Kaltim-3 330.000 570.000
POPKA - 570.000
Kaltim-4 330.000 570.000
Kaltim-1A 660.000 -
Jumlah 1.850.000 2.980.000
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
15 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
2.6 Struktur Organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur
Bentuk perusahaan adalah perseroan terbatas Badan Usaha Milik Negara dengan
sistem organisasi yang memiliki staf seperti Dewan Direksi, Kepala Seksi, Kepala
Kompartemen, Kepala Departemen atau Biro, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Regu
dan Pelaksana.
Dewan Direksi bertanggung jawab kepada dewan komisaris yang mewakili
pemerintahan sebagai pemegang saham. Berikut adalah tanggung jawab dan wewenang
direksi:
1. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung jawab
atas kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris
2. Direktur Teknik dan Pengembangan, memimpin di bidang pengembangan dan
penelitian serta bertanggung jawab kepada Direktur Utama
3. Direktur Komersil, memimpin di bidang keuangan, pemasaran produk, dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
4. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Pada Pelaksanaannya dewan direksi dibantu oleh beberapa kompartemen dan
departemen yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Kompartemen dan Kepala
Departemen. Berikut adalah unsur dari kompartemen dan departemen.
1. Kompartemen
- Kompartemen Sekper
- Kompartemen Operasi
- Kompartemen Teknik
- Kompartemen SPI
- Kompartemen SDM
- Kompartemen Renbang
- Kompartemen Pemasaran
- Kompartemen Keuangan
- Kompartemen Hubin
- Kompartemen Pemeliharaan
2. Departemen
- Departemen Was Operasi
- Departemen Was Keuangan
- Departemen Humas
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
16 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
- Departemen Kamtib
- Departemen Sistofel
- Departemen Keuangan
- Departemen Akutansi
- Departemen Anggaran
- Departemen K3
- Departemen Lingkungan Hidup
- Departemen Pengembangan Usaha
- Departemen PSDM
- Departemen Hukum
- Departemen KHI
- Departemen Canggun
- Departemen PKPL
- Departemen Perencanaan Materail dan Gudang
- Departemen Listrik/Instrumen
- Departemen Sekertariat
- Departemen Sistem Manajemen
- Departemen Inspeksi Teknik
- Departemen Pengendalian Proses
- Departemen Pengadaan
- Departemen Kehandalan
- Departemen Jasa Teknik
- Departemen Mechanical
- Departemen Pemasaran dalam Negeri
- Departemen Operasi Kaltim-1
- Departemen Operasi Kaltim-2
- Departemen Operasi Kaltim-3
- Departemen Operasi Kaltim-4
- Departemen Ekpedisi Pergudangan dan Distribusi
- Departemen Penelitian dan Retra
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
17 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pengertian Pompa
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan
cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah
bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran
pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan
yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau
discharge dari pompa. Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor
menjadi energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk
menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang
dilalui. Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan
hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan berat.
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per satuan
waktu (kapasitas) dan energi angkat (head) dari pompa.
Dalam operasi, mesin - mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge
yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap
pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang
tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang
diinginkan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Pompa Sentrifugal
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
18 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
3.2 Klasifikasi Pompa
Menurut prinsip kerjanya, pompa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
A. Positive Displacement Pump
Merupakan pompa yang menghasilkan kapasitas yang intermittent, karena
fluida ditekan di dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Ketika
fluida masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada
kebocoran (aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa
ini kurang lebih berbanding lurus dengan jumah putaran atau banyaknya gerak
bolak-balik pada tiap satuan waktu dari poros atau engkol yang
menggerakkan. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi dengan
kapasitas rendah. Pompa ini dibagi lagi menjadi:
1. Reciprocating Pump (pompa torak)
Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik
translasi dari elemen-elemennya, dengan perantaran crankshaft,
camshaft, dan lain-lainnya. Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup
masuk dan katup buang yang mengatur aliran fluida keluar atau masuk
ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan derajat
pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang
dihasilkan sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar
rendah yaitu 250 sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar
dan sangat berat. Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan
industri kimia untuk memompa cairan kental, dan untuk pompa air
ketel pada PLTU. Skema pompa torak ditunjukkan pada gambar 3.2.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
19 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Gambar 3.2 Skema pompa torak
2. Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak
putar dari elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian
utama dari pompa jenis ini adalah :
rumah pompa yang stasioner.
rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang
berputar dalam rumah pompa.
Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh
elemen-elemen yang memindahkannya ke sisi buang kemudian
menekannya ke pipa tekan. Karena tidak memiliki katup-katup, maka
pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai
motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan
5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak
dipakai untuk pompa pelumas dan pada hydraulic power transmission.
Yang termasuk jenis pompa ini adalah:
a. Gear Pump (Pompa Roda Gigi)
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua
buah roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
20 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
pompa akan menghisap dan menekan fluida yang
dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan
ke sisi buang. Akibat diisinya ruang antar sisi tersebut maka
pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari pompa ini adalah
pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan
head yang tinggi dan debit yang rendah. Contoh pompa
roda gigi terdapat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Pompa roda gigi
b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya
selubung putar menyebabkan piston bergerak sesuai
dengan posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida
terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang
akibat gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini
adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan
kapasitas rendah. Skema pompa piston ditunjukkan pada
gambar 3.4.
Gambar 3.4 Skema pompa piston
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
21 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
B. Dynamic Pump
Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume
aliran fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik
menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini
memiliki elemen utama sebuah rotor dengan suatu impeler yang berputar
dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah
pompa aksial dan pompa sentrifugal:
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler
akan menghisap fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi
tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti pada
sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Pompa aksial
2. Pompa Sentrifugal
Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan
sudu-sudu yang berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk
dipercepat oleh impeler yang menaikkan tekanan maupun
kecepatannya, dan melempar fluida keluar melalui volute atau
rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan
head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium.
Dalam aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
proses pengisian air pada ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-
bagian dari pompa sentrifugal adalah stuffling box, packing, shaft,
shaft sleeve, vane, casing, eye of impeler, impeler, casing wear ring
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
22 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
dan discharge nozzle. Contoh pompa sentrifugal seperti pada
gambar 3.6.
Gambar 3.6 Pompa sentrifugal
3.3 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal memiliki sebuah impeler (baling – baling) yang bertujuan untuk
mengalirkan zat cair dari suatu tempat ketempat lain dengan cara mengubah energi zat
cair yang dikandung menjadi lebih besar. Pompa digerakkan oleh motor. Daya dibagi
menjadi dua macam, yaitu daya poros yang merupakan daya dari motor listrik, serta daya
air yang dihasilkan oleh pompa. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Karena pompa digerakkan oleh
motor listrik (motor penggerak), jadi daya guna kerja pompa adalah perbandingan antara
gaya mekanis yang diberikan motor kepada pompa. Satuan daya adalah Watt. Untuk
mencari daya guna kerja pompa ada beberapa tahap menggunakan rumus:
1. Daya yang Diberikan Motor pada Pompa
P = √3 x Vx I x cos
Keterangan:
V = Tegangan
I = Arus
2. Efisiensi Motor
𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
= 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑥100%
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
23 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
3. Putaran Motor Penggerak
Ns = 120 𝑥 𝑓
𝑝
Keterangan:
f = Frekuensi
p = Jumlah Kutub
4. Daya yang Diterima oleh Pompa
BHP = √3 x Vx I x 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
x cos
5. Daya Masuk
WHP = x H x Q
Keterangan:
= Berat Jenis
H = Head
Q = Debit
6. Performance Kerja Pompa
Merupakan perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari pompa,
dengan daya poros dari motor listrik.
= 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑜𝑡𝑜𝑟𝑥100%
Akibat dari putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair
akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu - sudu dan
meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang keluar dari impeler
dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang penampangnya semakin
membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya
bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair
dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudu - sudu menjadi vakum, sehingga zat cair
akan terisap masuk. Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens
keluar dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi
aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head
tekanan dan head potensial secara kontinu.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
24 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
3.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Secara garis besar, pompa bekerja dengan cara mengubah energi mekanik dari
poros yang menggerakkan sudu-sudu pompa, kemudian menjadi energi kinetik dan
tekanan pada fluida. Demikian pula pada pompa sentrifugal, agar bisa bekerja pompa
membutuhkan daya dari mesin penggerak pompa. Berputarnya impeler menyebabkan
tekanan vakum pada sisi isap pompa, akibatnya fluida yang mengalir terhisap masuk ke
dalam impeler. Di dalam impeler, fluida mendapatkan percepatan sedemikian rupa dan
terkena gaya sentrifugal, sehingga fluida mengalir keluar dari impeler dengan kecepatan
tertentu. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan berubah menjadi
energi tekanan di dalam rumah pompa. Besarnya tekanan yang timbul tergantung pada
besarnya kecepatan fluida.
3.5 Karakteristik Pompa Sentrifugal
a. Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa
setiap satuan waktu. Dalam pengujian ini pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan
menggunakan venturimeter. Satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, m3/h, atau ft3/s.
Q = 𝑣
𝑡
Q = V.A
Keterangan:
Q = Kapasitas Pompa (m3/h)
v = Kecepatan Aliran Fluida (m/h)
t = Waktu (h)
V = Volume fluida (m3)
b. Head Total Pompa
Head total pompa adalah head yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah
zat cair yang direncanakan.
H = P
+ 𝑍 +
𝑉𝑑2
2𝑔
Keterangan:
H = Head Total Pompa
P
= Head Tekan (m)
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
25 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
𝑍 = Head Statis Pompa (m)
𝑉𝑑2
2𝑔 = Head Kecepatan (m)
- Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan ketinggian antara permukaan zat
cair pada sisi tekanan dengan permukaan zat cair pada sisi isap. Jika
permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa disebut
suction head.
Z = Zad + Zas
Jika permukaan zat cair pada posisi isap lebih rendah dari sumbu
pompa maka head statis total dapat dihitung sebagai berikut:
Z = Zad - Zas
Keterangan:
Z = Head Statis Total (m)
Zad = Head Statis pada Sisi Tekan (m)
Zas = Head Statis pada Sisi Isap (m)
- Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head yang disebabkan perbedaan
tekanan statis (head tekanan) fluida pada sisi tekan dan sisi isap. Head tekanan
dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
𝑃
𝛾=
𝑃𝑑
𝛾−
𝑃𝑠
𝛾
Keterangan :
𝑃
𝛾 = Head tekanan (m)
𝑃𝑑
𝛾 = Head tekanan fluida pada sisi tekan (m)
𝑃𝑠
𝛾 = Head tekanan fluida pada sisi isap (m)
- Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antara head kecepatan zat cair pada
sisi tekan dengan head kecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan
dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
ℎ𝑘 = 𝑉𝑑
2
2𝑔−
𝑉𝑠2
2𝑔
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
26 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Keterangan :
ℎ𝑘 = Head kecepatan (m)
𝑉𝑑2
2𝑔 = Head kecepatan zat cair pada sisi tekan (m)
𝑉𝑠2
2𝑔 = Head kecepatan zat cair pada sisi isap (m)
c. Head Kerugian/Head Losses
Head Losses adalah kerugian energi fluida dalam pengaliran cairan pada sistem
perpipaan. Head losses pada sistem perpipaan terdiri dari:
- Mayor Losses
Mayor losses adalah kerugian akibat dari bentuk pipa.
hf = f x 𝐿
𝐷 x
𝑉2
2𝑔
Keterangan:
hf = Mayor Losses
f = Koefisien Kerugian Gesek
L = Total Panjang Pipa (m)
D = Diameter Pipa (m)
V = Kecepatan Rata-rata cairan dalam Pipa (m/s)
g = Percepatan Gravitasi (m/s)
- Minor Losses
Minor losses merupakan kerugian head pompa akibat adanya katup
(valve).
h = k x 𝑉2
2𝑔
Keterangan
h = Minor Losses
k = koefisien gesekan
V = Kecepatan Rata-rata cairan dalam Pipa (m/s)
g = Percepatan Gravitasi (m/s)
d. Net Positive Suction Head (NPSH)
Merupakan head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa (ekuivalen
dengan tekanan absolut pada sisi isap pompa), dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat
cair di tempat tersebut. Pada pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka dengan
tekanan atmosfer pada permukaan zat cair maka besarnya NPSH yang tersedia adalah:
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
27 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
ℎ𝑠𝑣 = 𝑃𝑎
𝛾−
𝑃𝑣
𝛾− ℎ𝑠 − ℎ𝑙
Keterangan:
ℎ𝑠𝑣 = NPSH yang tersedia (m)
𝑃𝑎 = Tekanan atmosfer (N/m2)
𝑃𝑣 = Tekanan uap jenuh (N/m2)
𝛾 = Berat jenis cairan (N/m3)
ℎ𝑠 = Head isap statis (m)
ℎ𝑙 = Head losses (m)
Dengan hs bertanda positif (+) jika pompa terletak di atas permukaan zat cair yang
dihisap dan negatif (-) jika pompa terletak di bawah permukaan zat cair yang dihisap.
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa NPSH yang tersedia merupakan
tekanan absolut yang masih tersisa pada sisi isap pompa setelah dikurangi tekanan uap.
Besarnya tergantung pada kondisi luar pompa dimana pompa tersebut dipasang.
e. Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Sehingga fluida dapat
menguap ketika tekanannya cukup rendah pada temperatur fluida tersebut. Dalam hal ini
temperatur fluida lebih besar dari temperatur jenuhnya.
Mekanisme dari kavitasi ini adalah berawal dari kecepatan air yang tinggi
sehingga tekanannya rendah dan menyebabkan titik didihnya menurun. Karena fluida
mencapai titik didihnya maka menguap dan timbul gelembung-gelembung yang pada
kecepatan tinggi akan menabrak bagian sudu.
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di dalam
pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan yang berkecepatan tinggi di dalam
aliran, sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian yang
mudah mengalami kavitasi adalah sisi isapnya. Kavitasi akan timbul jika tekanan isapnya
terlalu rendah. Kavitasi di dalam pompa dapat mengakibatkan:
1. Suara yang berisik dan getaran dari pompa.
2. Performasi pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat
bekerja dengan baik.
3. Jika pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi secara terus menerus dalam
jangka lama, maka permukaan dinding akan termakan sehingga menjadi
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
28 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
berlubang-lubang. Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat dari
tumbukan gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Karena kavitasi mengakibatkan banyak sekali kerugian pada pompa, maka
kavitasi perlu dihindari. Adapun cara-cara untuk mencegah kavitasi antara
lain:
4. Tekanan gas diperbesar di dalam pipa-pipa dimana fluida yang mengalir
dipompakan.
5. Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap.
6. Sebuah axial wheel atau helical wheel dipasang tepat di depan impeler pada
poros yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk membuat pusaran (whirl)
terhadap aliran. Cara ini merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi,
apabila kecepatan putaran (n) dan debitnya (Q) sama dengan kecepatan
putaran dan debit dari impeler, maka kavitasi justru akan terjadi pada runner
pembantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pemasangan runner pembantu
diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh.
Klasifikasi Pompa sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :
1. Kapasitas :
Kapasitas rendah = < 20 m3/jam
Kapasitas menengah = 20 - 60 m3/jam
Kapasitas tinggi = > 60 m3/jam
2. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah = < 5 Kg/cm2
Tekanan menengah = 5 -50 Kg/cm2
Tekanan tinggi = > 50 Kg/cm2
3. Jumlah / Susunan Impeler dan Tingkat :
Single stage = Terdiri dari satu impeler dan satu casing.
Multi stage = Terdiri dari beberapa impeler yang tersusun
seri dalam satu casing.
Multi Impeler = Terdiri dari beberapa impeler yang tersusun
paralel dalam satu casing.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
29 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
6. Arah aliran keluar impeler :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
3.7 Bagian – Bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat seperti gambar
berikut:
Gambar 3.7 Bagian Pompa
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
30 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeler dan bagian-bagian berputar
lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeler sebagai tempat berlalunya cairan pada impeler.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane),
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeler dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
G. Eye of Impeler
Bagian sisi masuk pada arah isap impeler.
H. Impeler
Impeler berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu,
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi
kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeler.
J. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
31 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
K. Discharge Nozzle
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane),
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeler dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
3.8 Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
HP Ammonia Pump P2-P-102A adalah pompa bertekanan tinggi yang mensuplai
fluida Ammonia dari vessel P2-V-105 ke vessel HP Scrubber P2-P-203 yang selanjutnya
diproses pada unit sintesa.
Gambar 3.8 Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
Spesifikasi Pompa
1. Manufacture = Nikkiso
2. Liquid = Ammonia Liquid
3. Temp. suc/dis = 27,5oC/32,5oC
4. Press. suc/dis = 24,39 kg/cm2 / 165,14 kg/cm2
5. Capacity = 66,5 m3/h
6. Differential Head = 2342 m
7. Hidraulic KW = 286,6 kW
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
32 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
8. Speed = 19192 rpm
9. BHP (rated) = 573,7 kW
Spesifikasi Motor
1. Manufacture = Fji Electric
2. Power = 600 kW
3. Output = 600/125 kW
4. Voltage/Phase/Hertz= 6600/3/50
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
33 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan
Perhitungan Pada Desain
- Daya Hidrolis
WHP = x H x Q
= (607 kg/m3 x 9,81 m/s2) x 2342 m x 66,5 m3/h
= 257348 W
= 257,348 kW
- Efisiensi Pompa
𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
= 53,3%
- Daya Poros
BHP = 𝑊𝐻𝑃
𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
= 257,348 𝑘𝑊
53,3𝑥100%
= 482,829 kW
Perhitungan Pada Lapangan (1 Juli 2015)
P = 149 m
Q = 63 m3/h
- Head
H = (10,193 x ∆P)
𝑆.𝐺.
= (10,193 x 149)
0,607
= 2502,071 m
- Daya Pompa
WHP = x H x Q
= (607 kg/m3 x 9,81 m/s2) x 2502,071 m x 63 m3/h
= 260467 W
= 260,467 kW
- Daya Poros
BHP = √3 x Vx I x 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
x cos
= √3 x 6600 x 63 x 0,9 x 0,89
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
34 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
= 570388 W
= 570,388 kW
- Efisiensi Pompa
𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
= 𝑊𝐻𝑃
𝐵𝐻𝑃
= 260,467
570,388 x 100%
= 45,665%
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
35 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Tabel 5.1 Performance Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A Ideal, Aktual Sebelum Perbaikan
Line Drain Dan Sesudah Perbaikan Line Drain
Keterangan:
* Aktual pada test performance 1
** Aktual pada test performance 2 (Diambil dari MCC)
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
36 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Grafik 5.1 Keseluruhan Pompa Sentrifugal Item P2-P-102A
Ket
eran
gan
:
:
Des
ain
:
Seb
elu
m p
erb
aika
n L
ine
Dra
in
:
Sesu
dah
per
bai
kan
Lin
e D
rain
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
37 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
Tabel 5.2 Data Sample Perbandingan Desain Pompa,Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Line Drain
4.2 Pembahasan
1. Pada tanggal 15 Agustus 2003 dilakukan test performance 1 dengan flow yang mengalir
sebesar 67,57 m3/h dan arus motor 61 Ampere. Flow ini lebih besar 1,07 bila
dibandingkan dengan desainnya. Arus yang mengalir juga lebih besar bila dibandingkan
dengan desainnya. Hal ini berpengaruh pada efisiensi yang dihasilkan. Efisiensi yang
dihasilkan tidak dapat mencapai efisiensi desain yaitu hanya sebesar 49,293%. Ini
disebabkan oleh arus motor listrik yang tinggi sehingga menyebabkan daya motor yang
dihasilkan semakin tinggi.
2. Data yang diambil sebelum perbaikan Line Drain yaitu pada tanggal 1, 10, dan 16 Juli
2015. Pada tanggal 1 Juli 2015, efisiensi pompa yaitu sebesar 45,665% dengan flow 63
m3/h dan arus motor 63 Ampere. Dibandingkan dengan desain, flow mengalami
penurunan dan arus listrik yang mengalir lebih besar. Hal ini menyebabkan efisiensi yang
dihasilkan lebih rendah dari desain, karena arus listrik dan flow seharusnya berbanding
lurus.
3. Pada tanggal 17 Juli 2015 hingga 11 Agustus 2015 dilakukan perbaikan Line Drain pada
pompa sentrifugal P2-P-102A. Pada tanggal 17 Agustus 2015, arus motor yang mengalir
lebih kecil dibandingkan sebelum perbaikan Line Drain, flow yang mengalir sebesar
60.76 m3/h dan efisiensi yang dihasilkan sebesar 45.352%. Hal ini disebabkan karena
perbaikan hanya dilakukan pada relokasi drainase pompa dan mengganti block valve
buffer supply, bukan pada seal housing dan casing pompa. Bila dibandingkan dengan
desain, efisiensi mengalami perbedaan yang cukup jauh. Hal ini disebabkan karena setelah
perbaikan Line Drain, flow yang dialirkan masih jauh dari desain yang seharusnya.
4. Pada tanggal 28 Agustus 2015 dilakukan test performance 2 pada pompa sentrifugal item
P2-P-102A. Menurut data yang diambil dari MCC (Motor Control Center), didapatkan
flow sebesar 66.2 m3/h, arus pada motor listrik sebesar 60A dan efisiensi yang dihasilkan
Performance Desain Aktual (1 Juli 2015) Aktual (17 Agustus 2015)
Q (m3/h) 66.5 63 60.76
(%) 53.3 45.665 45.352
H (m) 2342 2502.071 2535.656
BHP (kW) 537.7 588.495 561.334
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
38 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
sebesar 50.030%. Efisiensi pada test performance 2 ini menunjukkan nilai tertinggi
karena flow yang dialirkan mendekati flow desain.
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
39 Laporan Kerja Praktek 2015/2016
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang
diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan. Dari hasil perhitungan dan
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Efisiensi desain pompa sebesar 53,3% dengan spesifikasi ampere motor
54A, head sebesar 2342m, debit sebesar 67 m3/h, dan perbedaan tekanan
antara suction dan discharge sebesar 140,750 kg/cm2.
2. Menurut rumus perhitungan, efisiensi pompa dipengaruhi oleh flow (m3/h),
perbedaan tekanan (kg/cm2), dan arus motor (Ampere). Karena parameter
lain, dianggap sama sesuai dengan data sheet.
3. Dari data lapangan yang diambil yaitu data desain, test performance, data
sebelum dan sesudah perbaikan Line Drain, efisiensi tertinggi yaitu pada
tanggal 10 Juli 2015 sebesar 46,048%.
4. Setelah dilakukan perbaikan Line Drain, efisiensi yang dihasilkan masih rendah.
Hal ini disebabkan karena perbaikan yang dilakukan hanya pada relokasi
drainase dan block valve buffer supply, bukan pada seal housing dan casing
pompa.
5.2 Saran
1. Mengembalikan dimensi semula pada seal housing dan casing pompa.
2. Pengecekan berkala terhadap pompa dan motor listrik, untuk menghindari kerusakan-
kerusakan yang dapat mengurangi efisiensi pompa.
3. Untuk meningkatkan efisiensi pompa dapat dilakukan dengan meningkatkan flow sesuai
konsep desain atau parameter keamanan yang berlaku (batas tekanan, arus, dan flow).
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
x Laporan Kerja Praktek 2015/2016
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suwasono. (2015, 27 Agustus). Teori Dasar Pompa Sentrifugal. Diperoleh 22 Agustus
2015.
Mechanic Mechanical Engineering. (2011, 30 Maret). Pompa (Pump). Diperoleh 22 Agustus
2015.
SUNDYNE. 1997. Maintenance And Operation. Tokyo: Nikkiso-Sundstrand CO.,LTD.
Forsthoffer, W E. 2005. Pumps. UK. Elsever Ltd.
Simanjuntak, Jeklin Fernanda. 2013. Analisis Performance High Pressure Ammoniak Pump.
Institut Teknologi Nasional Malang. Malang.
Sianipar, H R Julian. 2015. Root Cause Analysis: HP Ammonia Pump P2-P-102. Bontang.