laporan kerja praktek 5201110058
DESCRIPTION
contoh laporan KP la maison barito apartementTRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
Jl. Barito II/56 B2/56C, Jakarta Selatan. P. 62-21 7228197 F. 62-21 7228198
Disusun Oleh :
NAMA : ABDAL AL HANIP
NIM : 5201110058
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
1
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN LA MAISON
BARITO – JAKARTA SELATAN
TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH
Ketua Program Studi Arsitektur Dosen Pembimbing
( Ir.Dwi Aryanti .M.si ) ( Ir.Budiharjono.M.si )
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
2
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirot Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga penyusun
mampu menyusun serta menyelesaikan laporan Mata kuliah Kerja praktek ini.
Pembahasan pada laporan ini adalah mengenai “Proyek Apartemen La Maison
Barito – Jakarta selatan ( khusus nya bagian Quality Controll )”Oleh karena itu
semoga laporan ini menambah wawasan kami sebagai mahasiswa serta meluaskan
pengetahuan tentang kerja pada dunia real yang nyata.
Harapan penyusun dalam penulisan karya ini agar para pembacaya bisa mengetahui lebih
dalam tentang proyek pembangunan khususnya pada pekerjaan Quality Control.
Mengingat dan mempertimbangkan bahwa masih banyak kekurangan dari
penyusunan laporan ini maka penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, yang akan membawa lebih sempurnanya laporan ini .
Serta perkenankanlah pula penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada;
1. Prawiro Harjono ST,MT. selaku Dekan Fakultas teknik Universitas Bumg Karno.
2. Ir.Dwi Aryanti.Msi,selaku Ketua jurusan Teknik Arsitektur.
3. Ir.Budiarjono.Msi, sebagai dosen pembimbing.
4. Segenap Orang tua serta keluarga yang mendukung dengan tulus.
5. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur kususnya angkatan 2011.
Kami menyadari bahwa Laporan yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu semua kami mohon saran serta arahan dari Dosen pengajar dan rekan -rekan
semua ,agar kami lebih baik dan terarah dalam menyusun karya tulis selanjutnya.semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta ,
Penyusun
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
3
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan praktik kerja lapangan....................................................................,.
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................
1.4 Sumber data..................................................................................................
1.5 Sistematik Pembahasan................................................................................
BAB 2 TINJUAN UMUM
2.1 Sejarah singkat PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK..............................
2.2 Bidang usaha PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK ...............................
a.Proyek Infrastruktur..................................................................................
b.Proyek Bangunan.....................................................................................
2.3 Ruang lingkup usaha PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK ....................
2.4 Organisasi perusahaan PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK .................
2.5 Pelaksanaan dan disiplin kerja...................................................................
2.6 Sertifikasi PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK ....................................
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
4
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.1 Prosedur mendapatkan proyek....................................................................
a. Pelelangan umum.....................................................................................
b. Pelelangan terbatas...................................................................................
c. Pemilihan langsung..................................................................................
d. Penunjukan langsung................................................................................
3.2 Proses pelelangan ( Tender ) proyek Apartemen La Maison Barito............
3.3 Sistem kontrak dan pembayaran.................................................................
a. Fixed price control...................................................................................
b. Kontrak yang menitikberatkan biaya per unit, volume dll.......................
3.4 Gambaran umum proyek.............................................................................
3.5 Data kontrak...............................................................................................
3.6 Personalia dan organisasi proyek...............................................................
3.7 Struktur organisasi proyek..........................................................................
3.8 Proses pelaksanaan proyek.........................................................................
3.9 Pekerjaan...................................................................................................
3.10 Lingkup Pekerjaan.....................................................................................
a. pekerjaan upper struktur..............................................................................
b. pekerjaan arsitektur.....................................................................................
3.11 Quality Control.........................................................................................
3.12 Pengamatan mahasiswa............................................................................
3.13 Study Kasus.............................................................................................
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
5
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata penutup
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
6
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan perkuliahan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta yang dilaksanakan pada akhir semester V
dan awal semester VI diluar lingkup kampus, program ini dilaksanakan selama 8
minggu.
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini dimulai sejak tanggal 20
Januari 2014 hingga 14 Maret 2014. Praktik Kerja Lapangan (job training)
diperusahaan jasa konstruksi bertujuanagar Mahasiswa mampu memahami,
mengetahui dan mengerti bagaimana proses pelaksanaan proyek tersebut
berlangsung. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini juga sebagai suatu sarana untuk
dapat berinteraksi dengan berbagai profesi yang berhubungan dengan
terlaksananya suatu proyek konstruksi.
Dengan program tersebut, maka kami melakukan Praktik Kerja Lapangan
pada proyek pembangunanLA MAISON BARITO. LA MAISON BARITO
adalah bangunan Apartemen 30 lantai yang berada di Jl. Barito II/56 B2/56C,
Jakarta Selatan, dimana PT.ADHI KARYA (persero) Tbk sebagai selaku
Kontraktor dan PT. RASYA ANUGRAH PRATAMA sebagai Manajemen
Konstruksi dari proyek tersebut, serta dari pihak owner adalah PT. DUTA
ANGGADA REALTY.
Program pemerintah dalam rangka pengadaan tenaga kerja terampil
dengan jenjang “Ahli Madya” dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta
terjalin hubungan yang erat antara industri dan lembaga pendidikan, khususnya
Politeknik Negeri Jakarta.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
7
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
1.2 TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan, kami mempunyai tujuan
supaya kami mengetahui dan mengerti proses pelaksanaan dari suatu kegiatan
proyek/ industri konstruksi sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang
luas. Beberapa tujuan khusus diadakannya Praktik Kerja Lapangan, yaitu :
a. Supaya mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan proyek/
industri konstruksi
b. Supaya mahasiswa dapat menjelaskan struktur organisasi proyek/
industri konstruksi
c. Supaya mahasiswa dapat menjelaskan pembagian tugas (job
description) semua personal yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek/ industri konstruksi
d. Supaya mahasiswa dapat menerapkan kemampuannya di proyek/
industri konstruksi sesuai dengan kemampuan yang diperoleh
selama kuliah.
e. Supaya mahasiswa dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh
proyek/ industri sesuai dengan target mutu dan ketelitian yang
diperlukan
f. Supaya mahasiswa dapat membuat laporan PKL dengan baik dan
sesuai dengan tata cara penulisan ilmiah
1.3 BATASAN MASALAH
Batasan dan lingkup Pembahasan pada kerja praktek ini mencakup:
Quality Control pada suatu proyek pembangunan gedung, kushusnya membahas
tentang proses dan pelaksanaan proyek.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
8
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
1.4 SUMBER DATA
Sumber data yang di peroleh dalam penyusunan kerja praktek ini adalah dari
tempat kerja Praktek PT. ADHI KARYA ( PERSERO ),TBK. ,yang menjadi
Kontraktor dari pembangunan Proyek Apartemen La Maison Barito diantaranya:
1. Studi Literatur
Melakukan pembahasan melalui buku panduan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan proses pembangunan baik dari perpustakaan ataupun
karya ilmiah lainya dari sumber yang dapat di pertanggung jawabkan.
2. Melakukan survey Lapangan
Melakukan Pengamatan dan pengawasan di proyek bangunan gedung
Apartemen La Maison Barito ini sangat di perlukan bagi mahasiswa
yang melakukan kerja praktek ,sebab dengan melakukan pengamatan
langsung dapat menyerap berbagai ilmu yang di lihat secara langsung.
3. Wawancara/Diskusi
Dalam Kerja praktek diskusi sangat di butuhkan untuk menambah
pengetahuan bagi mahasiswa/i yang tidak di dapat secara tertulis,
diskusi ini dapat di dapat dari sumber para pengelola proyek atau
pembimbing dalam proyek.
1.5 SISTEMATIK PEMBAHASAN
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab I ini di jelaskan latar belakang Permasalahan ,tujuan dari
sarana ,lingkup pembatasan ,Metodologi pembahasan ,Penulisan
dan sistematik pembahasannya.
2. Bab II Tinjauan Umum
2.1 Sejarah singkat PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK
Berisi tentang sejarah singkat PT. ADHI KARYA ( PERSERO )
TBK.
2.2 Bidang usaha PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK
Berisi tentang bidang apa saja yang digeluti oleh PT. ADHI
KARYA ( PERSERO ),TBK.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
9
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2.3 Ruang lingkup usaha PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK.
Menjelaskan tentang bidang usaha apa saja yang digeluti oleh PT.
ADHI KARYA ( PERSERO ),TBK.
2.4 Organisasi perusahaan PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK
Berisi tentang struktur organisasi dari kantor pusat PT.ADHI
KARYA ( PERSERO )TBK
2.5 Pelaksanaan dan disiplin kerja
Menjelaskan aturan kerja dalam perusahaan dan dalam
pelaksanaan kerja
2.6 Sertifikasi PT.ADHI KARYA ( PERSERO )TBK
Berisi Sertifikat yang menerangkan bahwa PT.ADHI KARYA
( PERSERO )TBK telah mendapat pengakuan sebagai
perusahaan yang handal.
3. Bab III Tinjauann khusus
Pada bab ini menjelaskan tentang lingkup pekerjaan mekanikan &
elektrikal
mengenai instalasi air dan listrik beserta fungsi nya.
4. Bab IV Kegiatan yang diamati
Berisi tentang seluruh kegiatan dan pengetahuan yang di dapatkan dari
tempat praktek kerja.
5. Bab V Kesimpulan serta saran
Pada bab IV merupakan isi kesimpulan dari pekerjaan praktek yang
telah di laksanakan oleh mahasiswa serta berbagai pengarahan
sehingga tidak terjadi kesalahan bila nanti menjalankan pekerjaan di
lapangan.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
10
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN/TINJAUAN UMUM
2.1 SEJARAH SINGKAT PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja pada tanggal 11 Maret
1960.Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1961 Adhi Karya
ditetapkan menjadi Perseroan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga,
berdasarkan PP yang sama Perseroan Bangunan bekas milik Belandayang telah
dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebar kedalam Perseroan.
PT. Adhi Karya (persero) Tbk. didirikan pada tahun 1974. Selanjutnya
pada tanggal 1 Juni 1974, bentuk hukum Perseroan menjadi Perseroan terbatas
berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Juni 1974 juntio Akta perubahan No. 2 tanggal
3 Desember 1974, keduanya dibuat dihadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH,
Notaris di Jakarta. Perseroan berkedudukan di Jl. Pasar Minggu Km. 18, Jakarta
Selatan 12510.
Akta Pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/5/13 tanggal 17 Januari
1975 dan didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
dibawah No. 129 tanggal 15 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober 1975. Tambahan No. 600.
2.2 BIDANG USAHA PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
Mengamati kondisi kebutuhan perkembangan kemampuan Perseroan dari
waktu ke waktu, maka setelah melalui kajian yang panjang, Perseroan
menetapkan visi dan misi barunya. Sejalan dengan itu PT. ADHI KARYA
(persero) Tbk. menambah bidang usaha EPC yang merupakan extended bussiness
dan bidang investasi sebagai expanded businessnya. Namun demikian, jasa
konstruksi tetap menjadi core business PT. ADHI KARYA (persero) Tbk. Dalam
mengembangkan bisnisnya, PT. ADHI KARYA (persero) Tbk selalu menbatasi
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
11
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
area pengembangannya disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang
dimiliki.Hal ini dilakukan agar komitmen untuk selalu memberikan kualitas
pelayanan terbaik dapat dipertahankan.
Kegiatan operasionalnya, PT. ADHI KARYA (persero) Tbk didukung
oleh sembilan divisi yang tersebar diseluruh Indonesia dan Luar Negeri.Dimana
beberapa divisi diarahkan sebagai divisii spesialis, yaitu spesialis gedung,
spesialis infrastruktur dengan teknologi tinggi, dan spesialis EPC.
PT. ADHI KARYA (persero) Tbk. mengelompokan proyek-proyek Jasa
Konstruksi menjadi dua kelompok, yaitu :
A. Proyek Infrastruktur
Proyek infrastruktur PT. ADHI KARYA (persero) Tbk. terdiri dari
proyek-proyek infrastruktur seperti, jalan dan jembatan, pengairan, pembangkit
listrik, pelabuhan, dan lain-lain.
B. Proyek Bangunan
Proyek bangunan PT. ADHI KARYA (persero) Tbk. terdiri dari pekerjan-
pekerjaan yang berhubungan dengan gedung bertingkat seperti hotel dan
perkantoran; pembanguna fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah;
bangunan komersial; perumahan; kawasan industri dan manufaktur; pekerjaan
mekanikal dan elektrikal pada gedung dan industri, transmisi kelistrikan dan
gardu induk, otomatis bangunan, pembangkit listrik, tata udara dan tata suara,
radio, telekomunikasi, dan instrumentasi serta pemipaan.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
12
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2.3 RUANG LINGKUP USAHA PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
Bidang usaha PT. ADHI KARYA (persero) Tbk. meliputi :
A. Pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang meliputi; pekerjaan sipil (untuk
seluruh sektor pembangunan), pekerjaan gedung, mekanikal elektrikal
termasuk jaringan, radio telekomunikasi dan instrumentasi dan
perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada pekerjaan konstruksi tersebut
B. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi, yang meliputi
pekerjaan sipil, gedung, dan mekanikal elektrikal
C. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan biaya konstruksi yang
meliputi pekerjaan sipil, gedung, dan mekanikal dan elektrikal (Quantity
Surveyor) layanan jasa
D. Konsultasi manajemen dan rekayasa industri
E. Perdagangan umum
F. Industri pabrikasi yang meliputi fabrikasi bahan dan komponen jadi pelengkap
konstruksi, mekanikal dan kelistrikan untuk banguna industri dan gedung
elektronik dan komunikasi
G. Fabrikasi komponen dan peralatan konstruksi
H. Melakukan usahaan pemasok, jasa keagenan, jasa handling impor dan ekspor
dan jasa ekspedisi/angkuta darat
I. Investasi dan/atau pengelolaan usaha dibidang prasarana dan sarana dasar
(infrasturktur) dan industri
J. Ekspor dan impor
K. Building management
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
13
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
L. Jasa perdagangan bahan bangunan serta peralatan konstruksi
M. Pengelolaan Kawasan
N. System development
O. Usaha dalam jasa dan bidang teknologi informasi
P. Layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi
Q. Pengembang usaha property dan realty
R. Melaksanakan usaha di bidang agro industri
Keberhasilan yang dicapai PT. ADHI KARYA (persero) Tbk, karena kerja
sama yang cukup solid dari setiap staf karyawan, sehingga mampu menghasilkan
jasa konstruksi yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
14
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2.4 ORGANISASI PERUSAHAAN PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
Gambar 2.1: Struktur Organisasi Pusat PT. Adhi Karya (persero) Tbk
2.5 PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
15
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
Kedisiplinan kerja sangat penting agar staf PT. ADHI KARYA (persero) Tbk.
dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Untuk itulah perlu untuk
dikeluarkannya suatu tata tertib karyawan perusahaan tersebut, diantaranya :
A. Jam Kerja
Jam kerja hari Senin s/d Sabtu (kecuali jam kerja dilapangan, masuk
setiaphari).
Masuk kerja : Pukul 08.00 WIB
Pulang kerja : Pukul 17.00 WIB
Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB
B. Jam Lembur
Bagi karyawan yang bekerja teus selama 1 (satu) jam atau lebih bahkan
bisa sampai 24 jam setelah jam 18.00 WIB bisa diperhitungkan sebagai
jam lembur. Besarnya uang lembur per jam diberikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
C. Tidak Masuk Kerja
Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu) hari
atau lebih, harus ada bukti surat keterangan dari dokter. Bila tidak ada
surat keterangan dari dokter maka dipotong dari hak cutinya.
D. Hak Cuti Karyawan
Bagi karyawan hak cuti yang diterima adalah 12 hari per tahun.Sedangkan
untuk izin, maksimal 12 hari dalam setiap bulan dan meminta izin kepada
Kepala Divisi.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
16
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2.6 SERTIFIKASI PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK
PT. ADHI KARYA (persero) Tbk, telah mendapat pengakuan sebagai
perusahaan yang handal. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya sertifikasi-
sertifikasi. Sertifikasi yang telah didapatkan oleh PT. ADHI KARYA (persero)
Tbk, yaitu :
Gambar 2.3: Sertifikasi yang telah
didapatkan PT. Adhi Karya
BAB III
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
17
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
PENGENALAN PROYEK / TINJAUAN KHUSUS
3.1 PROSEDUR MENDAPATKAN PROYEK
Proses cara mendapatkan proyek diatur oleh Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 tahun 2003. Pengadaan barang dan jasa dalam proyek
konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu:
A. Pelelangan Umum
Dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
B. Pelalangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan pelelangan untuk pekerjaan dengan
teknologi pelaksanaan konstruksi yang tidak dimiliki oleh semua kontraktor
karena memerluka teknologi tinggi.Pelelangan ini hanya dapat diikuti sekurang-
kurangnya 5 rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM).Kontraktor yanhg ikut dalam pelelangan dan kemampuan yang sesuai
dengan sifat dan nilai pekerjaan yang ditawarkan.
C. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung langsung merupaka pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yaitu dengan
membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawar dan melakukan negosiasi baik
teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat
dipertanggunjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM) sesuai bidang kemampuannya.
D. Penunjukan Langsung
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
18
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
Penunjukan langsung adalah metode yang dapat dilaksanakan saat keadaan
tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang dan jasa. Pemilihan
penyedia barang dan jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi,
baik teknis maupun biaya.
Penunjukan langsung dilakukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Keadaan tertentu, yaitu penanganan darurat untuk pertahanan Negara,
keamanan dan keselamatan masyarakat. Pekerjaan yang perlu
dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan keamanan negara yang
ditetapkan oleh Presiden, pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai
maksimum.
2. Pengadaan barang dan jasa khusus, yaitu pekerjaan berdasarkan tarif
resmi yang ditetapkan pemerintah, pekerjaan atau barang spesifik yang
haya dapat dilaksanakan oleh satu penyedia layanan barang dan jasa.
Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan
penggunaan teknologi khusus dan atau hanya ada satu penyedia barang
dan jasa yang mampu mengaplikasikannya.
Hasil dari penunjukan langsung dapat diperoleh harga yang wajar dan secara
teknis dapat dipertanggungjawabkan.
3.2 PROSES PELELANGAN (TENDER) PROYEK LA MAISON BARITO
Saat ini sangat banyak pembangunan yang ada di Indonesia antara lain
pembangunan perkantoran, perumahan, apartemen, hotel, rumah sakit, jalan dan
jembatan diberbagai wilayah di Indonesia.Oleh karena itu, Proyek LA MAISON
BARITO dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai tempat
tinggal.
LA MAISON BARITO adalah bangunan apartemen yang menunjuk PT
ADHI KARYA ( persero ) Tbk, sebagai kontraktor utamanya. Tujuan
dibangunnya LA MAISON BARITO ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sebagai tempat tinggal didaerah Blok M yang masyarakatnya
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
19
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
mayoritas banyak yang bekerja didaerah Blok M. setelah PT. GISTAMA
INTISEMESTA yang bertugas sebagai Perencanaan Struktur mendesain
bangunan gedung dan menghasilkan gambar rencana dan total biaya yang
dikeluarkan untuk bangunan tersebut, maka tahap selanjutnya adalah pelelangan.
Pada saat proyek pembangunan LA MAISON BARITO, pihak owner
melakukan pelelangan secara khusus, yaitu penunjukan seara langsung kepada
PT. ADHI KARYA ( persero ) Tbk, yang langsung ditunjuk sebagai kontraktor
utama.Setelah ditunjuk sebagai kontraktor utama, PT ADHI KARYA (persero )
Tbk, menerima :
A. Dokumen Kontrak
B. Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK)
C. Rencana kerja syarat yang berisi :
1. Keterangan mengenai pemberi tugas
2. Keterangan mengenai perencanaan ( pembuat desain )
3. Keterangan mengenai ketua pelaksana proyek
4. Bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya
D. Syarat administrative, yang mencantumkan :
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
2. Tanggal penyerahan pekerjaan
3. Syarat pembayaran
4. Denda atas keterlambatan
5. Besarnya jaminan penawaran
E. Syarat teknis, yang mencantumkan :
1. Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilakukan
2. Jenis dan mutu bahan
3. Gambar detail, gambar konstruksi dan sebagainya.
Demikian proses pelelangan proyek pembanguna LA MAISON BARITO dapat
kita jadikan sebagai informasi.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
20
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.3 SISTEM KONTRAK dan PEMBAYARAN
Kontrak adalah suatu perjanjian kerja antara dua belah pihak yang terlibat
secara langsung dengan pemilik proyek sebagai pihak pertama dan penerima
perkerjaan sebagai pihak kedua.Ketentuan mengenai hak dan kewajiban yang
mengikat kedua belah pihak seperti nilai imbalan kegiatan atau masa kerja proyek
yang telah sesuai dengan kesepakatan berikut, sanksi-sankinya dinyatakan sesuai
dengan dokumen kontrak.Kontrak ini baru dibuat setelah pemberi tugas
menetapkan pemenang lelang.
Kontrak dibagi atas dua macam, yaitu :
A. Fixed Price Contract
Fixed Price Contract adalah kontrak yang berdasarkan persetujuan harga
dan pelaksanaan proyek. Pengertian Fixedyaitu pelaksana tidak berubah
lagi, semua yang akan dilaksanakan sudah jelas dan harga sudah
ditentukan. Fixed Price Contract terbagi dua macam, yaitu :
1. Kontrak Lump Sum ( Lump sum contract )
Kontrak pengadaan barang dan jasa atas penyelesaian pekerjaan
tersebut dalam batas waktu tertentu dalam jumah harga yang pasti dan
tetap serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang dan jasa.
( Sumber : Kepres RI No.18 Tahun 2000 )
2. Kontrak Harga Satuan ( Unit Price Contract )
Kontrak pengadaan barang dan jasa atas penyelesaian pekerja dalam
batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya akan didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang dan jasa. ( Sumber : Kepres RI No.18 Tahun 2000 )
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
21
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
B. Kontrak yang menitik beratkan pada biaya per unit pekerjaan, volume, dan
lain-lain, yaitu :
1. Kontrak Putar Kunci ( Turn Key Contract )
Kontraktor menyelesaikan pekerjaan sampai selesai dan biayanya akan
dikeluarkan olehowner setelah pekerjaan selesai.
2. Prime Cost Contract
kontraktor melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan biaya
pribadi terlebih dahulu.Sistem ini apabila tidak mendapat pengawasan
dengan ketat dapat terjadi pembengkakan harga
3.4 GAMBARAN UMUM PROYEK
Gambaran umum proyek terdiri dari Data Kontrak.Pada data kontrak berisi
kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh
ke dua belah pihak. Uraian mengenai data kontrak proyek dapat disimak sebagai
berikut :
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
22
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.5 DATA KONTRAK
Data kontrak adalah data yang berisikan nilai-nilai kontrak. Data kontrak
proyek LA MAISON BARITO sebagai berikut :
1. Nama Proyek : PROYEK LA MAISON BARITO
2. Lokasi : Jalan Barito II/56 B2/56C, Jakarta Selatan
3. Jenis Kontrak : Fix Lump Sump Price
4. Sumber Dana : PT. DUTA ANGGADA REALTY
5. Waktu Pelaksanaan : 975 hari kalender
6. Konsultan
a. Perencana Struktur : PT. GISTAMA INTISEMESTA
b. Perencana Arstitektur : PT. URBANE INDONESIA
c. Perencana M&E : PT. ADI SWASTAYA
7. Manajemen Konstruksi : PT. RASYA ANUGRAH PRATAMA
8. Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Struktur, Arsitektur, Plumbing.
9. Struktur Bangunan : Pile Cap, Matt Foundation, Retaining
Wall, Shear Wall, Kolom, Balok,Lantai
Basement, Ramp.
Demikian data kontrak pada proyek LA MAISON BARITO ini dapat kita lihat
sebagai informasi.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
23
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.6 PERSONALIA DAN ORGANISASI PROYEK
Pelaksanaan proyek pembangunan LA MAISON BARITO ini terdiri dari
beberapa pihak yang saling terkait dan saling berhubungan yaitu :
Gambar 3.1: Gambar Skema Hubungan Kerja Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Proyek.
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi/Kontrol
Skema hubungan kerja pihak – pihak yang terkait dalam proyek
Demikian skema hubungan kerja yang terkait di proyek pembangunan LA
MAISON BARITO.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
24
Owner
PT. DUTA ANGGADA REALTY
MK
PT. RASYA ANUGRAH PRATAMA
Perencanaan Struktur
PT. GISTAMA INTISEMESTA
KONTRAKTOR
PT. ADHI KARYA
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.7 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Organisasi proyek LA MAISON BARITO secara umum mempunyai susunan
organisasi yaitu:
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
25
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
A. Kepala Proyek
Kepala Proyek merupakan pimpinan tertinggi lapangan dari suatu proyek,
yang dituntut untuk memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara
keseluruhan dan mendetail. Selain itu harus dapat merencanakan, mengatur
dan mengarahkan proyek tersebut, memanajemen waktu dan biaya, serta
mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kesuksesan suatu proyek tergantung dari siapa yang mengelolanya.Tugas dan
kewajiban pimpinan proyek antara lain :
1. Proses Perencanaan
Proses yang dilakukan saat perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Membuat rencana pelaksanaan proyek.
b. Melakukan perencanaan untuk pelaksanaan dilapangan berdasarkan
rencana pelaksanaan proyek.
2. Proses Pelaksanaan
Proses yang perlu dilakukan saat pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek dengan memperdayakan
sumber daya yang ada.
b. Melakukan pengendalian terhadap perencanaan pada proses kegiatan
pelaksanaan dilapangan.
c. Menghadiri rapat-rapat koordinasi diproyek baik diowner ataupun
mitra usaha.
d. Menjalankan implementasi ISO 9001.
3. Evaluasi
Setelah melakukan pekerjaan maka dilakukan pengevaluasian,
pengevaluasian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelaksanaan kerja (membandingkan
dengan rencana pelaksanaan).
b. Mempertanggung jawabkan perhitungan rugi/laba proyek.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
26
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
c. Membuat laporan tentang kemajuan pekerjaan, kepegawaian,
keuangan, peralatan dan pesediaan bahan diproyek secara berkala.
4. Pertanggung Jawaban
Setiap pekerjaan yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawabkan
dengan membuat pertanggung jawaban sebagai berikut :
a. Membuat laporan pertanggung jawaban kepada pemilik proyek.
b. Membuat laporan pertanggung jawaban kepada pemimpin PT. ADHI
KARYA (persero) Tbk.
B. Manajer Teknik ( Site Engineering Manager )
Merupakan orang yang memimpin unit engineering dan berwenang
mengelola urusan yang menyangkut fungsi perencana teknik dan
pengendalian, antara lain :
1. Perencanaan
a. Perencanaan metode pelaksanaan ( Construction method ).
b. Perencanaan gambar kerja ( Shop Drawing ).
c. Perencanaan jadwal pekerjaan ( master schedule ), jadwal bahan (
material schedule ), jadwal peralatan ( equipment schedule ) dan
jadwal tenaga kerja ( labour schedule ).
d. Kesehatan perencanaan mutu ( quality plan ).
e. Perencanaan arus kas.
f. Perencanaan kesehatan dan keselamatan kerja ( safety plan ).
g. Pemilihan subkontraktor.
2. Pengendalian adalah proses membandingkan seluruh perencanaan seperti
tersebut diatas dengan realiasi yang dicapai dalan pelaksanaannya dengan
melakukan analisis terhadap deviasi yang terjadi.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
27
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
C. Manajer Operasi Lapangan ( Site Operation Manager )
Manajer operasi lapangan bertugas memimpin unit operasi lapangan dan
berwenang mengelola pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan fungsi
operasionalnya, yang meliputi :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun
keuangan yang telah disiapkan oleh unit engineering.
b. Mengkoordinasikan para kepala pelaksana ( General Superintendant )
dalam mengendalikan dan mengkontrol pekerjaan para mandor atau
subkontraktor.
c. Membina dan melatih keterampilan para staf, tukang ,dan mandor.
d. Melakukan penilaian kemampuannya sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
D. Manajer Administrasi Lapangan ( Site Administration Manager )
Manajer administrasi lapangan bertugas memimpin unit administrasi
proyek dan berwewenang mengelola urusan keuangan, akutansi, urusan umum
dan SDM proyek, antara lain :
a. Menyiapkan urusan administrasi penagih kepada pemilik proyek.
b. Melakukan pencatatan transaksi kedalam jurnal ( media pembukuan ).
c. Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
d. Mengurus maslah perpajakan dan asuransi.
E. Pelaksana
Pelaksana mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah-
masalah teknis yang ada dilapangan serta mengkoordinasikan pekerjaan-
pekerjaan yang menjadi bagiannya. Tugas pelaksana dan wakilnya adalah :
1. Memahami gambar desain dan spesifikasi sebagai pedoman di lapangan.
2. Merencanakan keselamatan dan kesehatan kerja di proyek.
3. Membuat rencana kerja mingguan.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
28
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
4. Membuat izin pelaksanaan.
5. Melakukan rapat koorinasi ( rakor ) mingguan dengan subkontraktor dan
mandor.
6. Melakukan penilaian kinerja mandor per tahap pekerjaan.
7. Membuat rencana perlindungan pekerjaan.
8. Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal dan mengatur tugas-tugasnya
setiap hari di lapangan.
9. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program yang telah dibuat.
10. Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan mengatur tugas-tugasnya
setiap hari di lapangan.
11. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan.
12. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan di lapangan.
F. Quality Control
Quality control mempunyai tugas mengawasi seluruh metode pelaksana
lapangan yang dikeluarkan oleh manajer teknik.Quality control berdiri secara
independent didalam melaksanakan tugasnya yang selalu berhubungan dengan
konsultan pengawas.
G. Logistik
Bagian logistik adalah bagian yang mengurusi pengeluaran dan
penerimaan bahan.Keterlambatan pengadaan bahan dapat berakibat
keterlambatan pekerjaan yang ada di lapangan. Tugas dari logistik adalah :
a. Bersama insinyur teknik membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan
di proyek.
b. Melakukan survey dan memberikan informasi kepada kepala proyek
tentang sumber bahan, harga bahan, dan sewa alat.
c. Menyelenggarakan pembelian bahan yang telah diputuskan oleh kepala
proyek sesuaidengan jadwal pengadaan bahan dan prosedur pembelian.
d. Melaksanakan administrasi pemesanan dan pengiriman bahan.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
29
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
e. Menyelenggarakan administrasi pergudangan tentang penerimaan,
penyimpanan, dan penggunaan bahan.
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek, sangat penting artinya bagi
kelangsungan pelaksana pekerjaan.Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari segala kemungkinan yang
terjadi di lapangan.
Perencanaa keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan dengan penyusunan
Safety Plan, pengaman proyek ( Security Plan ), dan pengelolaan ketertiban serta
kebersihan proyek ( House Keeping ) dengan target “zero accident” ( tidak ada
kecelakaan kerja ).
Demikian penjelasan struktur organisasi proyek pembanguna LA MAISON
BARITO dapat kita lihat sebagai informasi.
3.8 PROSES PELAKSANAAN PROYEK
Proses pelaksanaan proyek pembanguna LA MAISON BARITO terdiri dari :
A. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan
yang pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.Pekerjaan
persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Pekerjaan persiapan dibuat untuk dapat memperoleh suatu hasil perencanaan yang
efisien, namun bias mencakup segala pekerjaan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek tersebut.
Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, antara lain :
1. Pengukuran dan survey.
2. Perencanaan Site Plan.
3. Kebutuhan sumber daya ( listrik kerja dan air ).
4. Pembuatan gambar kerja ( Shop Drawing ).
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
30
Total Luasan = 3596 m2/LT
START
Sequence Zona Kerja
Lt. Basement – Lt.Dasar
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
5. Pengadaan material untuk pekerjaan persiapan.
6. Mobilisasi peralatan.
Demikian pekerjaan persiapan proyek pembangunan LA MAISON BARITO
dapat kita jadikan sebagai informasi.
B. Pembagian Zona Kerja
Pekerjaan pembagian zona kerja dibuat untuk memudahkan pengerjaan,
pembuatan cara kerjanya pembanguna LA MAISON BARITO yaitu :
1. Area Basement dibagi menjadi 6 zona kerja.
a. Pekerjaan galian tanah dibagi menjadi 6 zona kerja.
b. Pekerjaan struktur dibagi menjadi 6 zona kerja.
2. Area Podium dibagi menjadi 6 zona kerja pekerjaan struktur.
3. Area Tower dibagi menjadi 4 zona kerja pekerjaan struktur.
Gambar 3.2: Pembagian Zona Kerja Podium
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
31
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
Demikian pembagian zona kerja proyek pembanguna LA MAISON BARITO
dapat kita jadikan sebagai informasi.
C. Alur Pelaksanaan Pekerjaan
Alur pelaksanaan pekerjaaan dibuat untuk mempermudah pekerjaan,
pekerjaan di mulai dari pekerjaan bawah, tengah dan berakhir dipekerjaan
atas.Cara pekerjaannya sebagai berikut :
1. Pelaksanaan dimulai dari pekerjaan penggalian untuk matt foundation dan
pile cap. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat excavator.
2. Pekerjaan yang dilakukan secara manual adalah pekerjaan penggalian
diselah-selah bore pile, galian yang tertinggal atau yang tidak dapat
dijangkau oleh excavator.
3. Pada saat galian tanah, setelah lubang pondasi selesai digali, dasar dan
dindingnya disemprot dengan larutan Anti Rayap secara merata sebanyak
kurang lebih 5 liter / m2 .
Tanah galian atau urugan harus disemprot secara merata dengan larutan
Anti Rayap.Setelah pondasi dibangun, tanah atau urugan tersebut
dimasukan kembali kedalam lubang pondasi agar berfungsi sebagai
penyangga serangan rayap.
Demikian alur pekerjaan proyek LA MAISON BARITO dapat kita jadikan
sebagai informasi.
D. Pekerjaan sub struktur
Pekerjaan Sub Strukturadalah pekerjaan pile cap, pekerjaan tie beam, dan
pekerjaan slab. Urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
1. Hasil bored pile
2. Galian tanah untuk pile cap dan tie beam.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
32
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3. Pemotongan/pembobokan kepala tiang bore pile, dan dilanjutkan
kepekerjaan :
a. Urugan pasir dibawah pile cap dan tie beam.
b. Learn concreate dibawah pile cap dan tie beam.
4. Pemasangan bekisting pada pile cap dan tie beam menggunakan bekisting
batako ( batako form work ).
5. Pemasangan pembesian pile cap, tie beam, dan kolom. Apabila semua
pekerjaan pemasangan bekisting dan juga pembesian sudah selesai, maka
pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pengecoran.
6. Pemasanagan pasir urug, dan lantai kerja.
7. Pengecoran pile cap dan slab.
Demikian pelaksanaan pekerjaan sub struktur proyek pembangunan LA MAISON
BARITO dapat kita lihat sebagai informasi.
E. Pekerjaan Upper Struktur
Pekerjaan upper struktur terdiri dari pekerjaan tengah. Pekerjaan-pekerjaan
tengah yang dilakukan PT. Adhi Karya ( persero ) Tbk, terdiri dari :
1. Pekerjaan Kolom
Berikut ini langkah-langkah pekerjaan kolom antara lain :
a. Langkah 1 :
1) Fabrikasi bekisting kolom
2) Memasang setengah panel dibantu dengan TC ( Tower Crane )
3) Ditempatkan pada garis marking
4) Perkuat panel dengan adj. brace dan adj. kicker
b. Langkah 2 :
1) Memasang setengah panel kedua dibantu dengan TC ( Tower
Crane )
2) Perkuat panel dengan adj. brace rss dan adj. kicker av
3) Menegakkan panel dengan menyetel adj. brace dan adj. kicker
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
33
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
c. Langkah 3 :
1) Memeriksa ketegakkan (verticality) dengan menggunakan
unting-unting
2) Menyetel adj. baras dan adj. kicker
3) Cek terakhir bekisting dan ketegakkan bekisting
4) Memberikan minyak bekisting sebelum dicor
5) Siap untuk dicordan dibantu dengan menggunakan vibrator
6) Pastikan pengecoran sampai dengan bekisting kolom penuh
( level bawah balok ).
2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Metode pekerjaan balok dan plat lantai yang dilaksanakan oleh PT. Adhi
Karya ( persero ) Tbk, adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1 :
1) Meletakkan base jack
2) Pasangmain frame
3) Perkuat dengan cross brace
4) Pasang join pin
5) Pasang ladder frame
6) Perkuat dengan cross brace
7) Pasang cross head jack
8) Pasang beam girder
9) Pasang timber
10) Pasang bottom from
11) Pasang side form
12) Pasang beam clamp
13) Stronger beam.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
34
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
b. Langkah 2 :
1) Memeriksa kesikuan di setiap sudut dan mengukur dimensi
balok apa sesudah sesuai dengan shop drawing atau belum
2) Mengecek tulangan yang sudah terpasang
3) Cek terakhir bekisting apa sudah sesuai dengan marking
4) Memberikan minyak bekisting sebelum dicor
5) Siap untuk dicor dan dibantu dengan menggunakan vibrator
Pastikan pengecoran sampai menutupi tulangan hingga
ketebalan selimut beton yang sudah direncanakan
3. Pekerjaan Shear Wall
a. Langkah 1 :
1) Fabrikasi bekisting Shear Wall
2) Memasang setengah panel dibantu dengan TC ( Tower Crane )
3) Ditempatkan pada garis marking
4) Perkuat panel dengan adj. brace dan adj. kicker
b. Langkah 2 :
1) Memasang setengah panel kedua dibantu dengan TC ( Tower
Crane )
2) Perkuat panel dengan adj. brace rss dan adj. kicker av
3) Menegakkan panel dengan menyetel adj. brace dan adj. kicker
c. Langkah 3 :
1) Memeriksa ketegakkan (verticality) dengan menggunakan
unting-unting dan mengukur jarak shear wall ke garis
marking
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
35
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2) Menyetel adj. baras dan adj. kicker
3) Cek terakhir bekisting dan ketegakkan bekisting
4) Memberikan minyak bekisting sebelum dicor
5) Siap untuk dicor dan dibantu dengan menggunakan vibrator
6) Pastikan pengecoran sampai dengan bekisting kolom penuh
( dibawah kepala kolom/shear wall ).
F. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur merupaka pekerjaan yang paling lama pelaksanaannya.
Banyak pekerjaan arsitektur yang dikerjakan PT. ADHI KARYA (perser)
Tbk, tetapi untuk proyek LA MAISON BARITO, PT. ADHI KARYA
(perser) Tbk mendapatkan pekerjaan arsitektur macam-macam dari pekerjaan
arsitektur adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan dinding bata ringan (celcon)
2. Pekerjaan Plesteran
3. Pekerjaan Acian
4. Pekerjaan Plafond
Demikian pekerjaan proyek pembangunan LA MAISON BARITO yang dapat
kita lihat sebagai informasi.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
36
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.9 Pekerjaan
Pada proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di proyek Apartemen LA
MAISON BARITO yang dilaksanakan selama kurang lebih 12 minggu, secara
umum progress pekerjaan dari proyek ini baru mencapai 65% pada saat minggu
pertama kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung, sehingga pekerjaan-
pekerjaan yang banyak diamati penulis saat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapanganadalah pekerjaan upper strukutur yang diantarnya adalah :
A. Pekerjaan Kolom.
B. Pekerjaan Slab.
C. Pekerjaan Balok.
D. Pekerjaan Shear Wall.
E. Pekerjaan Arsitektur.
Selain dari itu penulis juga mengamati tentang pelaksanaan Sistem
Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) dari proyek
Apartemen LA MAISON BARITO.
3.10 Lingkup Pekerjaan
Lingkup dari pekerjaan yang diamati pada saat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan
A. Pekerjaan Upper Struktur
Pekerjaan upper struktur terdiri dari pekerjaan tengah. Pekerjaan-pekerjaan
tengah yang dilakukan PT. Adhi Karya ( persero ) Tbk, terdiri dari :
1. Pekerjaan Kolom
Berikut ini lingkup pekerjaan pada pekerjaan kolom :
a. Mengamati dan memahami proses fabrikasi penulangan, dan
bekisting
b. Bagaimana proses pengangkatan dari fabrikasi ke lokasi
pelaksanaan
c. Memahami siklus dari bekisiting kolom tersebut
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
37
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
d. Mengecek bekisiting yang sudah terpasang, sudah memenuhi
syarat Ijin Pelaksanaan cor atau belum.
e. Mengecek penulangan yang sudah terpasang, sudah memenuhi Ijin
Pelaksanaan cor atau belum
f. Memonitoring proses pengecoran kolom.
2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Berikut ini lingkup pekerjaan pada pekerjaan balok dan plat lantai (slab) :
a. Mengamati dan memahami proses fabrikasi penulangan, dan
bekisting
b. Bagaimana proses pengangkatan dari fabrikasi ke lokasi
pelaksanaan
c. Memahami siklus dari bekisiting kolom tersebut
d. Mengecek bekisiting yang sudah terpasang, sudah memenuhi
syarat Ijin Pelaksanaan cor atau belum.
e. Mengecek penulangan yang sudah terpasang, sudah memenuhi
Ijin Pelaksanaan cor atau belum
f. Memonitoring proses pengecoran Balok dan Slab.
3. Pekerjaan Shear Wall
.Berikut ini lingkup pekerjaan pada pekerjaanShear Wall antara lain :
a. Mengamati dan memahami proses fabrikasi penulangan, dan
bekisting
b. Bagaimana proses pengangkatan dari fabrikasi ke lokasi
pelaksanaan
c. Memahami siklus dari bekisiting kolom tersebut
d. Mengecek bekisiting yang sudah terpasang, sudah memenuhi
syarat Ijin Pelaksanaan cor atau belum.
e. Mengecek penulangan yang sudah terpasang, sudah memenuhi Ijin
Pelaksanaan cor atau belum
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
38
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
f. Memonitoring proses pengecoran Shear Wall.
B. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur merupaka pekerjaan yang paling lama pelaksanaannya,
macam-macam dari pekerjaan arsitektur yang kami amati adalah sebagai
berikut :
1. Pekerjaan dinding bata ringan (menggunakan celcon)
2. Pekerjaan Plesteran
3. Pekerjaan Acian
3.11 Quality Conrol
Kualitas bangunan yang baik merupakan harapan pemilik proyek yang
diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu diperlukan Quality Control untuk
memastikansetiap item pekerjaan di proyek mampu diproduksi dengan kualitas
maksimal, sesuai dengan standar perusahaan akan kualitas produk bangunan.
Berikut ini beberapa tugas umum Quality Control pada proyek bangunan :
A. Tugas quality qontrol proyek bangunan
A. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk intern
kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau Owner untuk
memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pemilik proyek bangunan.
B. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada pelaksana, sub
kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan atau
pengadaan material yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan dilapangan.
C. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan maupun
yang sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan
bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
D. Mengikuti jalanya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap penyimpangan
dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah, hal
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
39
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
ini lebih baik jika dibanding perlakuan pengecekan pekerjaan pada hasil akhir
saja sehingga apabila terjadi mutu yang kurang baik harus dilakukan bingkar
pasang yang dapat menyebabkan biaya tambahan.
E. Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah
sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
F. Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material bahan
kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga material terpilih
sesuai dengan standar kualitas yang dalam kontrak kerja.
G. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang
berhubungan dengan pekerjaan Quality Control pada proyek bangunan.
Dengan melakukan pengawasan kualitas yang ketat diharapkan dapat
dihasilkan produk bangunan terbaik sehingga mampu memberikan kepuasan bagi
pemilik proyek, dengan begini maka kontraktor akan lebih dipercaya dan
mempermudah pekerjaan marketing untuk mendapatkan pekerjaan proyek
bangunan selanjutnya, karena sudah ada modal referensi proyek sebelumnya
dengan kualitas bagus. Selamat bertugas bagi seluruh Quality Control diseluruh
proyek bangunan. begitulah kurang lebih tugas quality qontrol dalam proyek
bangunan.
Dalam PKL kali ini mahasiswa kerja praktek diberikan tugas untuk ikut
andil dalam kegiatan yang berlangsung di proyek La Maison Barito sebagai
bagian dari Quality Control. Dalam PKL ini mahasiswa di berikan tugas – tugas,
yaitu :
1. Monitoring pengeceron
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penua-
ngan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang
telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan
beton sudah sesuai dengan slump yang ditentukan (untuk fc’ 30 =
12 ± 2, dan fc’ 41= 15 ± 2). Kami juga mencatat waktu batch,
bongkar, dan selesai.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
40
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
2. Quality control verticality
Sebelum dilakukan pengecoran pada kolom dan shear wall,
maka tim surveyor melakukan penegakkan kolom atau shear wall
atau yang biasa disebut verticality. Kami ditugaskan untuk men-
ceklis apakah kolom dan shear wall sudah vertikal dan siap untuk
diadakan pengecoran atau belum.
3. Quality control penulangan
Kualitas bangunan yang baik merupakan harapan pemilik
proyek (Owner) yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena
itu diperlukan seorang staf quality qontrol untuk memastikan setiap
item pekerjaan di proyek mampu diproduksi dengan kualitas
maksimal sesuai dengan standar perusahaan akan kualitas produk
bangunan, termasuk dalam tulangan pada balok, kolom, slab, dan
shear wall.
Kami ditugaskan untuk mengecek jumlah tulangan
padakolom, balok, slab, dan shear wall. Pelaksanaan pemasangan
tulangan di lapangan harus sesuai dengan design pada shop
drawing. Meski didapatkan beberapa tulangan pada tumpuan dan
lapangan yang terjadi kekurangan atau bahkan kelebihan. Untuk itu
kami segera melaporkannya kepada pelaksana agar segera
ditangani.
4. Input data monitoring cor slab, balok, kolom, dan shear wall
Kejadian di lapangan seperti pengecoran harus diketahui
juga oleh Quantity Surveyor, oleh karena itu staff Quality Control
harus menginput data hasil pengecoran dan diserahkan kepada
bagian Quantity Surveyor. Kamipun ditugaskan untuk menginput
data tersebut.
5. Menyusun izin pelaksanaan quality control struktur
Pada proyek La Maison Barito, setiap pekerjaan
dilapangan harus ada ijin ke Manajemen Konstruksi. Oleh karena
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
41
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
itu setiap mengontrol kegiatan, para Quality Control selalu
membawa rangkap yang benama IP (Ijin Pelaksana). Karena
Proyek ini tidak memenuhi jumlah tenaga kerja yang memadai,
kami ditugaskan untuk membuat IP (Ijin Pelaksana).
6. Maping Arsitektur
Untuk mengefesiensikan waktu yang berlangsung, ketika
pkerjaan struktur berjalan, pekerjaan arsitektur juga berjalan. Pada
proyek La Maison, PT. Adhi Karya (Persada).tbk mendapatkan
pekerjaan arsitektur hanya pasangan bata ringan (celcon),
pekerjaan plesteran, pekerjaan acian, dan pekerjaan plafond.
Oleh karena itu kami ditugaskan untuk melihat dan
menandai pada shop drawing pekerjaan apa saja yang sudah
terealisasi pada lantai basement sampai lantai 16. Penandaan pada
shop drawing biasa disebut maping, dan maping yang telah kami
kerjakan menjadi laporan dan titik acu untuk melihat pekerjaan
mandor pada lantai tersebut
3.12 PENGAMATAN MAHASISWA
Dalam Praktek Kerja Lapangan pada proyek Apartemen LA MAISON
BARITO. Yang dikerjakan oleh PT ADHI KARYA (Persero) Tbk. selama kurang
lebih 12 minggu, mahasiswa mengamati pekerjaan yang berhubungan dengan
upper struktur yang diantaranya adalah ;
A. Pekerjaan Shearwall.
B. Pekerjaan Plat lantai dan balok.
C. Pekerjaan Kolom.
Uraian dari pekerjaan yang diamati oleh penulis selama Praktek Kerja Lapangan
diantaranya ;
A. Pekerjaan Shear wall
Shear Wall adalah element structural yang digunakan untuk yang
menahan gaya lateral/horizontal/shear forces yg sejajar bidang dinding secara
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
42
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
umum proses pekerjaan shear wall hampir sama seperti proses pekerjaan
kolom.
Proses pelaksanaan yang terjadi :
1. Setelah kami memahami shop drawing pekerjaan pertama yang
dilakukan pada pekerjaan shear wall adalah melakukan leveling
untuk membuat elevasi dan menggambar as-as sesuai gambar kerja
2. Proses selanjutnya adalah pemebesian, Besi yang sudah ditandai
dipotong dengan alat bantu yang dinamakan bar cutter. Bar cutter
adalah alat pemotong besi dengan menggunakan tenaga listrik. Alat
ini berfungsi untuk memotong baja tulangan. alat ini dapat
memotong baja dengan diameter besar dan kecil sekaligus, sesuai
dengan panjang yang diinginkan. Setalah dipotong selanjutnya besi
dibengkokkan menggunakan bar bender. Besi tebagi menjadi dua,
yaitu untuk tulangan longitudinal dan tulangan transversal
(sengkang). Proses fabrikasi dilakukan diluar lokasi pembesian.
Pemebesian yang sudah selesai dirakit diangkat menggunakan TC
ke tempat pembesiannya. Setelah semua utilitas dan beton deking
dipasang sesuai gambar rencana, lalu dilakukan checklist oleh MK
dan QC.
3. Proses
selanjutnya adalah pemasangan bekisting, bekisting untuk shear
wall menggunakan bekisting peri. Bekisting dirakit diluar lokasi
kerja shear wall.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
43
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
4. Pekerjaan selanjutnya membuat sepatu kolom. Caranya adalah
setelah selesai pekerjaan pembesian plat lantai, pasang besi D10
berukuran ± 50 cm. Besi yang dipasang berjumlah 3, dipasang
dengan jarak tertentu sesuai dengan marking dan gambar kerja.
Setelah plat lantai di cor, selesailah pembuatan sepatu bekisting.
Jangan lupa memberi minyak bekisting pada bagian bekisting shear
wall agar mudah dilepas saat pembongkaran bekisting.
5. Lalu dilakukan check oleh MK dan QC untuk vertikality bekisting
kolom tersebut.
6. Proses selanjutnya adalah pengecoran shear wall, pengecoran
menggunaka bucket yang diangkat oleh TC. Beton dari truk mixer
dituang kedalam bucket dan setalah penuh bucket diangkut oleh TC
kelokasi pengecoran. Setelah bucket sampai di tempat pengecoran,
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
44
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
seorang pekerja dinaikkan di atasnya untuk mengontrol dan
memandu operator tower crane dengan membawa HT. Setelah itu
pekerja memandu operator tower crane ke tempat yang akan dicor
dengan bantuan HT. Setelah itu proses pengecoran dimulai. Pekerja
yang berdiri di atas bucketakan membuka output dari bucket
sehingga beton pun turun. Hindari jatuhnya beton melebihi 2 meter,
karena akan mengakibatkan terpisahnya agregat dari semennya
(segregasi).Setelah semua beton telah selesai dituang, selama proses
pengecoran svibratoe dinyalakan dan digunakan untuk memadatkan
beton segar yg dituang tersebut. pekerja yang berada di atas bucket
diturunkan kembali pada lokasi pengecoran, Kemudian bucket yang
kosong dibawa turun untuk pengisian beton selanjutnya hingga
bekisting penuh.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
45
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
7. Lalu setelah beton sudah kuat dan bekisting bisa dicabut maka
proses curing dilakukan pada shear wall tersebut. Dan MK serta QC
memeriksa hasil pekerjaan kolom tersebut.
B. Pekerjaan Plat lantai dan balok.
Yang dimaksud plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-
balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Fungsi plat lantai adalah :
1. Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal
Dan Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-
kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu
padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
46
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
Proses Pelaksanaan
a. Setelah kami memahami shop drawing pekerjaan pertama yang
dilakukan pada plat dan balok GF ini adalah memasang bekisting
untuk lantai dan balok, disini bekisting menggunakan bekisting peri.
b. Setelah bekisting terpasang proses selanjutnya adalah pemebesian
untuk plat lantai dan balok tersebut. Tulangan yang sudah dipotong
dan dibengkokkan diangkat menggunakan TC yang kemudian
dirangkai di lokasi pemebesian. Sebelum merangkai beton decking
dipasang terlebih dahulu. Pemebesian terdiri dari 4 lapisan 2 lapisan
dibawah dan 2 lapisan diatas. Setelah lapisan bawah terpasang maka
selanjutnya diberikan kaki babi untuk membuat jawak antar lapisan
atas dan bawah.
c. Proses selanjutnya setelah pembesian adalah pengecoran, lantai dan
balok yang telah siap dan disetujui oleh MK dan QC kini siap dicor.
Proses pengecoran menggunakan TC. Selama pengecoran vibrator
pun ikut dinyalakan untuk memadatkan beton. Lalu setelahh
pengecoran selesai dilakukan perataan pada permukaan beton
tersebut.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
47
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
d.
Proses terakhir adalah melakukan curing dan check elevasi terhadap
plat lantai tersebut.
C. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03
mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi
yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.Fungsi
kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Proses Pelaksanaan
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
48
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
a. Setelah kami memahami shop drawing pekerjaan pertama yang
dilakukan pada pekerjaan kolom adalah melakukan leveling untuk
membuat elevasi dan menggambar as-as sesuai gambar kerja
b. Proses selanjutnya adalah pemebesian, Besi yang sudah ditandai
dipotong dengan alat bantu yang dinamakan bar cutter. Bar cutter
adalah alat pemotong besi dengan menggunakan tenaga listrik. Alat
ini berfungsi untuk memotong baja tulangan. alat ini dapat
memotong baja dengan diameter besar dan kecil sekaligus, sesuai
dengan panjang yang diinginkan. Setalah dipotong selanjutnya besi
dibengkokkan menggunakan bar bender.Besi tebagi menjadi dua,
yaitu untuk tulangan longitudinal dan tulangan transversal
(sengkang). Proses perakitan dilakukan diluar lokasi pembesian.
Pemebesian yang sudah selesai dirakit diangkat menggunakan TC
ke tempat pembesiannya. Setelah semua utilitas dan beton deckling
dipasang sesuai gambar rencana, lalu dilakukan checklist oleh MK
dan QC.
c. Proses selanjutnya adalah pemasangan bekisting, bekisting untuk
kolom menggunakan bekisting peri. Bekisting dirakit diluar lokasi
kerja kolom.setelah bekisting selesai di pabrikasi selanjutnya
dipersiapkannya sepatu kolom .Dengan cara memotong baja profil
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
49
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
siku berukuran ± 5 cm. Potong besi D10 dengan ukuran ± 15 - 30
cm. Las profil siku yang telah dipotong pada bagian bawah kolom
yang sudah di marking, dengan besi D10 sebagai penyanggah
diagonal ke bagian pembesian kolom. Sepatu kolom berfungsi
sebagai penahan dan acuan untuk bekisting vertikal.
d. Pek
erja
an selanjutnya Membuat sepatu bekisting. Caranya adalah setelah
selesai pekerjaan pembesian plat lantai, pasang besi D10 berukuran
± 50 cm. Besi yang dipasang berjumlah 3, dipasang dengan jarak
tertentu sesuai dengan marking dan gambar kerja. Setelah plat lantai
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
50
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
di cor, selesailah pembuatan sepatu bekisting. Dan jangan lupa
memberi minyak bekisting pada bagian bekisting kolom agar
mudah dilepas saat pembongkaran bekisting.
e. Setelah semua telah siap maka bekisting yang sudah ready siap
diangkut oleh TC ke lokasi pemasangan kolom. Lalu dilakukan
check oleh MK dan QC untuk vertikality bekisting kolom tersebut.
f. Proses selanjutnya adalah pengecoran kolom, pengecoran
menggunaka Bucket yang diangkat oleh TC. Beton dari truk mixer
dituang kedalam bucket dan setalah penuh bucket diangkut oleh TC
kelokasi pengecoran. Setelah bucket sampai di tempat pengecoran,
seorang pekerja dinaikkan di atasnya untuk mengontrol dan
memandu operator tower crane dengan membawa HT. Setelah itu
pekerja memandu operator tower crane ke tempat yang akan dicor
dengan bantuan HT.Setelah itu proses pengecoran dimulai. Pekerja
yang berdiri di atas bucketakan membuka output dari bucket
sehingga beton pun turun. Hindari jatuhnya beton melebihi 2 meter,
karena akan mengakibatkan terpisahnya agregat dari semennya
(segregasi).Setelah semua beton telah selesai dituang, selama proses
pengecoran svibratoe dinyalakan dan digunakan untuk memadatkan
beton segar yg dituang tersebut. pekerja yang berada di atas bucket
diturunkan kembali pada lokasi pengecoran, Kemudian bucket yang
kosong dibawa turun untuk pengisian beton selanjutnya hingga
bekisting penuh.
g. Lalu setelah beton sudah kuat dan bekisting bisa dicabut maka
proses curing dilakukan pada kolom tersebut. Dan MK serta QC
memeriksa hasil pekerjaan kolom tersebut.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
51
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
3.13 STUDI KASUS
Selama Praktik Kerja Lapangan kami dihadapkan terhadap kondisi
sesungguhnya dilapangan,seperti kasus – kasus dalam pelaksanaannya kurang
sesuai metode yang digunajan. Untuk itu kami mencari tahu apa saja kasus –
kasus yang terdapat pada Proyek La Maison Barito, dan cara menanggulangi
kasus tersebut, kasus - kasus yang terjadi diantaranya :
A. BETON TIDAK MERATA
Penyebab yang memungkinkan beton terjadi air surface voids, adalah :
1. Cetakan
a. Permukaan cetakan kedap , kurang pembasahan, cetakan terlau
fleksibel, digunakan minyak bekisting yang tidak benar.
2. Kondisi produksi
a. Berlebihan minyak cetakan, temperatur panas
3. Sifat beton segar
a. Fine Modulus pasir rendah atau tinggi, workability rendah, berlebihan
semen atau pozzolan, keburukan partikel, berlebihan pasir dan kadar
udara tinggi.
4. Penuangan
a. Terlalu pelan, tidak cukup kecepatan pompa, dan bucket berukuran
kecil.
5. Pemadatan
a. Terlalu besar amplitudo, external vibrator tidak cukup, pembenaman
kepala vibrator hanya sebagian.
Antisipasi
a. Check Mix design beton
b. Check kondisi cetakan beton
c. Check kondisi pompa (kekuatan pompa sesuai dengan jarak dan
ketinggian pada saat pengecoran) menghindari beton terlalu lama di
pompa.
d. Check pada saat pemakaian vibrator (disesuaikan dengan kondisi beton)
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
52
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
B. COLOUR VARIATION ( KOLOM BELANG )
Penyebab yang memungkinkan beton terjadi colour variation, adalah :
1. Bekisting
a. Variasi kapasitas penyerapan dari cetakan, reaksi dengan permukaan
cetakan, reaksi dengan minyak cetakan dan kebocoran pada sambungan
cetakan atau lubang pada cetakan.
2. Sifat beton segar
a. Tidak seragam warna materaial, tidak konsistent gradasi, bervariasi
proporsi campuran, tidak sempurna pencampuran, Calsium clorida dapat
menimbulkan lapisan gelap, terlalu tinggi slump dan berlebihan
penyimpangan.
3. Penuangan
a. Terjadi segregasi.
4. Pemadatan
a. Vibrator terlalu menempel ke cetakan, Vibrator menempel kecetakan
bervariasi.
Antisipasi
a. Check mix design beton.
b. Check pemakaian vibrator agar tidak menempel pada cetakan
C. KOLOM BUNTING
Terdapat struktur yang bunting pada lantai 19 zona 4 AS J2
Penyebabnya, adalah :
1. Bekisting
Bekisting yang tidak rata, tekanan saat pengecoran yang berlebihan
Penanganannya adalah :
Karena kebuntingan yang terjadi pada kolom disebabkan oleh
bekisting(bukan pada tulangan), maka yang dilakukan yaitu pembobokan
setebal kebuntingan yang terjadi pada kolom tersebut.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
53
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
D. KURANGNYA TULANGAN
Penyebabnya adalah pengerjaan dari para tukang dan para pengawas lapangan
yang kurang teliti.
Antisipasi :
Sebisa mungkin menambah tulangan, dan jika pemasangan tulangan sudah
90%, mau tidak mau harus dibongkar.
E. PERMUKAAN KOLOM GROWONG
Diseebabkan oleh bekisting yang kurang bagus dan juga bisa dari proses vibrator
yang kurang merata
Antisipasi :
Dihaluskan secara manual ( Tacap ) menggunakan semen mortar kualitas
terbaik.
F. RENGGANGAN PADA BEKISTING
Disebabkan oleh kualitas bekisting yang jelek dan bisa juga dari pekerjaan tukang
yang tidak rapi.
Antisipasi :
Renggangan yang ada pada sambungan – sambungan bekisting di tutup
dengan menggunakan lakban agar pada saat pengecoran tidak mengakibatkan
kolom bunting.
G. PERGESERAN KOLOM
Penyebabnya adalah proses verticality dan maping yang kurang teliti dan kurang
komunikasi.
Antisipasi :
Kolom di bobok, Disesuaikan dengan maping atau jika pergeseran terlalu
jauh, maka harus di lakukan pembongkaran beton pada kolom dan di cor
kembali.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
54
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kerja praktek yang berlangsung selama tiga bulan di PT Adhi Karya ( Persero ) .Tbk pada proyek Apartemen La Maison Barito banyak memberikan manfaat, pengalaman dan pengetahuan baru khususnya bagi penulis. Semua ini didapatkan berdasarkan pengamatan secara langsung selama pelaksanaan proyek Apartemen La Maison Barito.
Adapun kesimpulan dari penjelasan laporan kerja praktek ini, yaitu :
1. Dalam setiap perencanaan proyek tidak terkecuali proyek Apartemen La Maison Barito terkoordinasi dengan baik diantara pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan proyek sangat diperlukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan, dibutuhkan pengalaman serta pengetahuan dari pelakssana untuk mengatasi masalah yang timbul, misalnya dalam hal spesifikasi pekerjaan sesuai rencana yang telah ditetapkan tanpa mengabaikan peraturan yang berlaku.
3. Pengawasan dan pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan lebih baik sehingga menjamin tercapainya kualitas yang disyaratkan.
4. Masih kurangnya pengawasan dan kesadaran terhadap keselamatan kerja. Hal ini terlihat dari masih adanya pekerja yang tidak memakai helm.
5. Secara umum proyek ini berjalan dengan baik.
B . Saran
1 . pengawasan yang ketat dan kontinue terhadap mutu bahan yang sudah baik dan berjalan lancar agar terus di pertahankan supaya pembangunan selesai tepat pada waktunya dan memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.
2. sedapat mungkin penyimpanan perencanaan secara umum atau keseluruhan yang menyangkut masalah kualitas, kuantitas, biaya dan waktu harus diminimalisir.
3. perlu lebih diperhatikan dalam hal penyediaan dan penjadwalan tenaga kerja serta alat dan bahan sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan.
4. perlu adanya tata tertib yang jelas untuk semua tenaga kerja agar dapat tercipta kedisiplinan, efisiensi kerja serta keselamatan dalam bekerja.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
55
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
5. pekerjaan yang menumpuk harus dihindarkan dengan tujuan untuk mengoptimalkan pekerja yang ada.
6. untuk seluruh petugas lapangan harus menyadari bahwa satu pekerjaan dengan pekerjaan berikutnya akan saling berkaitan (arsitektur, mekanikal, dan electrical, plumbing,dll) di kemudian hari, maka harus tetap dijaga kelancaran komunikasinya.
7. semua pekerjaan pada suatu proyek sebaiknya dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (literature).
C. Kata Penutup
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmatnya penyusun telah menyelesaikan kerja praktek ini . yang dapat diungkapkan adalah bahwa dari kegiatan kerja prakterk telah memberi manfaat terhadap penyusun terutama dalam kegiatan pelaksanaan dilapangan khususnya mengenai penerapan system kinerja Quality Control khususnya pada struktur dalam suatu bangunan gedung yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang berbeda dari segi peruntukan, penggunaan maupun luasannya (Mike Use). Sehingga pada akhirnya penulis dapat membandingkan teori yang didapat dalam dengan kenyataan yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek.
Namun demikian penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan, baik dalam isi maupun cara penyusunannya. Dengan ini penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa/ mahasiswi yang membutuhkan, serta dapat berguna bagi penyusun pribadi.
Akhir kata kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan kerja praktek ini.
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
56
LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK APARTEMEN LA MAISON BARITO
JAKARTA SELATAN
LAMPIRAN
1. Surat Jawaban Kerja Praktek dari Perusahaan
2. Time schedule proyek
3. Absensi Kerja Praktek
4. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek dari Perusahaan
Gambar-gambar Proyek Gedung Harley Davidson
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS BUNG KARNO JAKARTA
57