laporan kemajuan
TRANSCRIPT
LAPORAN KEMAJUAN
KEGIATAN PENELITIAN ANGGARAN DANA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UGM
TAHUN 2012
1. Judul :
Mineralisasi Emas di Gunung Gupit, Magelang, Jawa Tengah : Sebuah Penemuan Baru
Prospek Emas Hidrotermal
( Gold Mineralization at Gunung Gupit, Magelang, Central Java: A New Discovery of
Hydrothermal – related gold prospect).
2. Dibiayai dengan anggaran : Dana Masyarakat Fakultas Teknik UGM
Nomor surat perjanjian :
Tanggal :
Nomor urut :
3. Jumlah biaya penelitian : Rp 12.140.000,-
(Dua belas juta seratus empat puluh ribu rupiah)
4. Jangka waktu penelitian : 8 (delapan) bulan
Dari April 2012 sampai 30 Nopember 2012
5. Personalia Penelitian :
No. Nama Jurusan Tugas
1. Dr. Arifudin Idrus
(197102201998031002)
Teknik Geologi
UGM
Peneliti I
Spesialisasi Mineralogi Bijih
2. Dr. I Wayan Warmada
(196909041995121001)
Teknik Geologi
UGM
Peneliti II
Spesialisasi Geokimia Bijih
6. Lokasi Penelitian :
Laboratorium Alamat Pemilik/Pengelola
Lab. Bahan Galian Jl. Grafika No.2 Yogyakarta Jurusan Teknik Geologi FT-
UGM, Yogyakarta
Lab. Mineral Optik Jl. Grafika No.2 Yogyakarta Jurusan Teknik Geologi FT-
UGM, Yogyakarta
Lab. Geologi Pusat Jl. Grafika No.2 Yogyakarta Jurusan Teknik Geologi FT-
UGM, Yogyakarta
Lab. AAS Building 103E, Cilandak
Commercial Estate, Jakarta.
PT. Intertek Utama Services
7. Rencana kerja
Adapun rencana kerja yang telah disebutkan dalam proposal, yaitu dapat dibagi menjadi
beberapa tahap:
TahapanBulan
1 (Apr) 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan
Pengerjaan Lapangan
Analisis
Penyelesaian
8. Pencapaian dan permasalahannya
Dalam beberapa bulan terakhir, telah dilakukan beberapa tahapan kegiatan penelitian,
pencapaian serta permasalahan yang dihadapi dalam penelitian.
Uraian kegiatan selama
ini Pencapaian Permasalahan
Tahap Persiapan 100 %
Hasil :
- Peta RBI
- Peta Geologi Regional
- Stratigrafi Regional
- Peta ArcGis
- Hasil penelitian terdahulu
-
Tahap Pekerjaan
Lapangan
100 %
- Pengamatan aspek geologi
- Pengambilan sampel / conto
Medan yang cukup sulit sehingga
lebih banyak memakan waktu
batuan (33 sampel)
- Dokumentasi
Tahap Analisa
Laboratorium
70 %
- Analisa petrografi (tipis dan
poles)
- Analisa XRD
- Analisa AAS
Sedang dalam pengerjaan
Tabel Rencana vs Pencapaian
TahapanBulan
1 (Apr) 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan (R)
(P)
Pengerjaan
Lapangan (R)
(P)
Analisis (R)
(P) ?
Penyelesaian (R)
(P) ? ? ?
Ket :
(R) = Rencana
(P) = Pencapaian
9. Rencana kerja dan jadwal kegiatan berikutnya
KegiatanBulan
4 5 6 7 8
Analisa Laboratorium dan Data Lapangan
Penyelesaian
Yogyakarta, September 2012
Peneliti I
Dr. Arifudin Idrus
NIP. 197102201998031002
Peneliti II
Dr. I Wayan Warmada
NIP. 196909041995121001
LAMPIRAN
I. Abstrak
Daerah penelitian berada pada Gunung Gupit, Kabupaten Magelang yang
merupakan bagian dari Perbukitan Menoreh yang melampar di bagian utara
Pegunungan Kulon Progo. Berdasarkan geologi regional, daerah penelitian
tersusun oleh beberapa formasi yaitu Nanggulan, Andesit Tua, Jonggrangan,
Endapan Gunung Api Muda, Endapan Aluvium serta terdapat intrusi dasit dan
andesit. Pada daerah ini ditemukan indikasi mineralisasi emas yang berhubungan
dengan kegiatan hidrotermal. Orientasi urat umumnya berarah timur laut – barat
daya. Alterasi yang dijumpai adalah alterasi argilik, argilik lanjut, propilitik dan
silisifikasi. Mineral alterasi yang umum ditemukan yaitu mineral lempung, epidot,
dan klorit. Urat kuarsa yang dijumpai mempunyai kandungan bijih pirit,
kalkopirit, dan emas. Emas merupakan sasaran utama penambangan di daerah
tersebut. Dengan menggunakan analisa petrografi, XRD, dan AAS dapat
disimpulkan bahwa daerah penelitian epitermal sulfidasi tinggi ini terbentuk pada
batuan induk intrusi andesitik - dasitik dan memiliki kandungan kadar emas
sangat tinggi (hingga 42gr/ton).
II. Metode Penelitian
I. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Peralatan lapangan
Peta topografi
Peta geologi regional lembar Yogyakarta
Peta RBI Skala 1 : 25.000 lembar Mungkid
Palu geologi
Kompas geologi
Lup (perbesaran 10 kali dan 20 kali)
Komparator butir
HCl 0,1 Molar
Buku catatan lapangan
Alat tulis
Kamera
Kantong conto batuan
b. Peralatan studio & laboratorium
Mikroskop polarisasi dan mikroskop refleksi
Peralatan uji XRD (X-Ray Diffraction) dan AAS (Atomic Absorption Spectrometry).
II. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu pendahuluan, tahap pengumpulan data
dan penelitian lapangan, tahap analisa laboratorium, tahap penyelesaian dan tahap penyajian data.
II.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan studi pustaka dari beberapa literatur.
II.1.1 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menunjang penelitian mengenai geologi daerah
penelitian. Studi pustaka yang dilakukan yaitu mengenai konsep alterasi hidrotermal, struktur
geologi yang mempengaruhi keterdapatan dan pembentukan endapan bijih epitermal. Hal ini
dipandang perlu karena salah satu modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan penelitian
adalah pemahaman yang baik mengenai daerah penelitian dan topik yang dipilih sebagai
bahan penelitian. Hasil yang diperoleh meliputi :
a. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000 Lembar Mungkid no. 1408-234 yang didapat
dari Bakosurtanal.
b. Peta Geologi Regional Daerah Yogyakarta dengan skala 1 : 100.000.
d. Stratigrafi Regional Pegunungan Kulon Progo
e. Penelusuran literatur terdahulu didapat dari Perpustakaan Geologi UGM yaitu hasil
penelitian skripsi mahasiswa maupun penelitian dosen mengenai geologi daerah
Pegunungan Kulon Progo, alterasi dan mineralisasinya.
II.2 Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan di
lapangan meliputi pengamatan dan pemerian batuan, pengukuran struktur, pengamatan morfologi,
alterasi dan mineralisasi di daerah penelitian serta pengambilan conto batuan dan dokumentasi.
Penelitian lapangan tersebut bermaksud untuk memperoleh data primer diantaranya penyebaran
batuan dan variasi litologi penyusun daerah penelitian, struktur geologi yang berkembang, bentukan
morfologi di lapangan, sebaran alterasi dan mineralisasi.
II.3 Tahap Analisis
II.3.1 Analisa Laboratorium
Analisa laboratorium dibagi menjadi 2, yaitu analisa mineralogi dan analisa geokimia
bijih.
IV.2.3.1.1 Analisa Mineralogi
a. Mineralogi Alterasi
- Analisa sayatan tipis (thin section) pada mikroskop polarisasi sehingga diperoleh
informasi mengenai tekstur, komposisi pada batuan asal dan tipe alterasi yang
mengenai batuan asal tersebut. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui litologi
primer dan tipe alterasi. Hubungan antara keduanya digunakan untuk menjelaskan
genesa alterasi hidrotermal, temperatur alterasi dan pengaruh komposisi batuan asal
(host rock) terhadap pembentukan zona alterasi untuk melengkapi hasil pengamatan
megaskopis batuan di lapangan. Sayatan tipis yang akan digunakan dalam analisa
berjumlah 8 sampel.
- Analisa XRD dilakukan untuk mengetahui jenis mineral-mineral alterasi yang
mencirikan tipe alterasi tertentu terutama yang sulit diidentifikasi dengan sayatan
tipis dan poles. Analisis ini dilakukan di laboratorium XRD Jurusan Teknik Geologi
UGM.
b. Mineralogi Bijih
- Analisa sayatan poles (Polish Section) yaitu dengan mengamati sayatan poles di
bawah mikroskop refleksi. Dari pengamatan akan diperoleh informasi mengenai
kandungan mineral - mineral bijih berupa unsur tunggal atau senyawa (sulfida,
oksida dan lain - lain), kandungan mineral penyerta dan tekstur mineralogi. Hasil
tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan antra pembentukan zona alterasi
terhadap mineralisasi dan paragenesis endapan bijih. Sayatan poles yang akan
dianalisa berjumlah 8 sampel.
II.3.1.2 Analisa Geokimia Bijih
a. Analisis geokimia Fire Assay dan AAS (Atomic Absorption Spectrometry)
Fire assay adalah suatu cara atau metode kuantitatif dalam kimia analitik untuk
menentukan kadar logam mulia seperti emas, perak, dan golongan platina dalam suatu
batuan atau produk metalurgis yang ditentukan melalui ekstraksi dengan cara
peleburandan menggunakan pereaksi kimia kering. Hasil akhir metode ini dilakukan
dengan cara penimbangan logamnya atau dengan alat instrumentasi seperti AAS.
Analisis AAS memperoleh informasi kandungan 2 mineral logam utama, yaitu emas
(Au) dan perak (Ag). Kandungan ini dinyatakan dalam persen (%), part per million
(ppm) dan part per billion (ppb). Analisis fire assay dan AASdilakukan di Laboratorium
Intertek Jakarta, yang kemudian hasil analisis fire assay dan AAS ini akan digunakan
untuk mengetahui potensi endapan hidrotermal di daerah Gunung Gupit, Magelang.
Sampel batuan yang akan digunakan dalam analisa ini berjumlah 35 sampel.
II.3.2 Analisa dan Interpretasi
Pada tahap ini dilakukan interpretasi dari beberapa analisa seperti analisa geologi
pengontrol dan analisa sebaran alterasi dan urat kuarsa. Analisa geologi pengontrol meliputi
analisa mengenai pembagian bentukan morfologi berdasarkan karakteristiknya, lalu pola
sebaran batuan atau litologi penyusun, dan arah gaya pembentuk struktur geologi di lapangan.
Kedua analisa ini akan diintegrasikan dengan hasil analisa laboratorium sehingga dapat
diketahui bagaimana kondisi geologi pengontrol serta mineralisasinya.
II.4 Tahap Penyelesaian
II.4.1 Tahap Integrasi Analisa dan Interpretasi
Pada tahap ini dilakukan integrasi antara hasil analisa laboratorium dan hasil
interpretasi dari penyelidikan lapangan. Hasil dari integrasi tersebut yaitu berupa tipe dan
zona alterasimineralisasi serta hubungannya dengan kondisi geologi daerah penelitian.
II.4.2 Tahap Penyajian Data
Setelah didapatkan hasil dari analisa dan interpretasi, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan dari penelitian. Kesimpulan tersebut disajikan dalam bentuk laporan skripsi atau
tugas akhir serta beberapa peta seperi peta geomorfologi, peta geologi, peta zonasi alterasi
dan mineralisasi. Peta geomorfologi berisikan pembagian bentuk lahan yang mendeskripsikan
keadaan permukaan lapangan dan hubungannya dengan kondisi geologi. Peta geologi
berisikan tentang penyebaran litologi dan struktur geologi. Peta zona alterasi memberikan
gambaran penyebaran alterasi yang ada pada daerah penelitian berdasarkan karakteristik fisik
di lapangan dan mineraloginya. Laporan penelitian yang membahas tentang geologi, alterasi
dan mineralisasi Daerah Gunung Gupit, Magelang.
Untuk lebih jelas mengenai tahapan penelitian, perhatikan gambar di bawah ini.