laporan kemajuan

24
1 LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TEMA: PERUBAHAN IKLIM DAN KERAGAMAN HAYATI JUDUL PENELITIAN PEMANFAATAN PATI DARI BAHAN ALAM DAN ZnO NANOPARTIKEL UNTUK PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng. Prof. Dr. Ir. Slamet, MT Tema Penelitian: Perubahan Iklim dan Keragaman

Upload: ahmad-erfan

Post on 26-Jul-2015

118 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan kemajuan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEMAJUAN

1

LAPORAN KEMAJUANPENELITIAN STRATEGIS NASIONAL

TEMA:PERUBAHAN IKLIM DAN KERAGAMAN HAYATI

JUDUL PENELITIAN

PEMANFAATAN PATI DARI BAHAN ALAM DAN ZnO NANOPARTIKEL UNTUK

PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE

Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng.Prof. Dr. Ir. Slamet, MT

UNIVERSITAS INDONESIA

APRIL 2011

Tema Penelitian: Perubahan Iklim dan Keragaman Hayati

Page 2: LAPORAN KEMAJUAN

2

B. Halaman Pengesahan

1. Judul Penelitian : Pemanfaatan Pati Dari Bahan Alam Dan ZnO

Nanopartikel Untuk Pembuatan Plastik Biodegradable

2. Tema : Perubahan Iklim dan Keragaman Hayati 3. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIP : 19760118 199903 1 002d. Jabatan Struktural : Ketua program studi bioprosese. Jabatan Fungsional : Lektor Kepalaf. Perguruan Tinggi : Universitas Indonesiag. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik/Departemen Teknik Kimiah. Pusat Penelitian : Departemen Teknik Kimia FTUIi. Alamat : Departemen Teknik Kimia FTUI,

Kampus UI Depok, Kode Pos : 16424j. Telpon/Faks : Telepon: (021) 7863516 Faks: (021) 7863515k. Alamat Rumah : Jl. H. Juanda Pesona Khayangan Blok AB no 11

Kota: Depok Kode Pos:16411l. Telpon/Faks/E-mail : Telepon: 0813-85399048, -mail : [email protected]

4. Jangka Waktu Penelitian : 3 tahunUsulan ini adalah usulah tahun ke-1

5. Pembiayaana. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-1: Rp. 98.000.000,00b. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-2: Rp. 98.800.000,00c. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-3: Rp. 100.000.000,00

Mengetahui, Depok, 27 April 2011

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Ketua Peneliti,

Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng

NIP. 19610713 198602 1 001 NIP. 19760118 199903 1 002

Menyetujui,Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI

Bachtiar Alam Ph.D195803061986031001

Page 3: LAPORAN KEMAJUAN

3

BAB I

TUJUAN DAN MANFAAT RISET

1.1. Tujuan

Tujuan riset ini adalah

1. Mendapatkan jenis penguat yang bagus untuk pembuatan bioplastik

2. Mendapatkan kondisi optimum kombinasi penguat logam dan penguat alami

1.2. Manfaat Riset

Dengan pembuatan bioplastik berbasiskan pati ini dapat mengatasi isu lingkungan

mengenai peningkatan yang cepat dalam produksi dan konsumsi plastik yang menyebabkan

permasalahan akan sampah plastik yang tidak dapat diuraikan. Pemanfaatan pati yang berasal

dari bahan alam yang melimpah di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan dari

bahan alam yang digunakan dan dapat menjadikan peluang peningkatan ekonomi para petani.

Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendorong pengembangan dan

produksi plastik biodegradable di Indonesia dalam skala industri dengan cara pengembangan

alternatif proses pembuatan bioplastik yang tidak rumit serta memanfaatkan sumber daya pati

yang melimpah di Indonesia.

Page 4: LAPORAN KEMAJUAN

4

BAB II

METODE RISET

Dalam bab ini akan dibahas secara menyeluruh mengenai model penelitian, bahan

dan peralatan yang digunakan, variabel penelitian, dan prosedur penelitian. Sebagian besar

penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Produk Kimia dan Bahan Alam,

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

2.1. Model Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan beberapa tahapan, berikut diagram alir dari riset ini :

Gambar 2. 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian

Diagram alir pada Gambar 3.1 menjelaskan aliran proses penelitian pembuatan

bioplastik sampai diperoleh kondisi operasi yang tepat yakni konsentrasi ZnO, kitosan

yang tepat pada pati ubi jalar dapat menghasilkan plastik biodegradabel yang memiliki

sifat morfologi maupun mekanik yang baik dan ramah lingkungan.

Page 5: LAPORAN KEMAJUAN

5

Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa pekerjaan utama, yaitu:

.

1 . Studi literatur dan persiapan bahan

Studi literatur untuk skrining kelayakan pati ubi jalar yang akan digunakan

dalam variasi penelitian pembuatan bioplastik dengan mempertimbangkan berbagai

parameter seperti kandungan jenis pati, ketersediaan, dampak terhadap lingkungan,

dan faktor eksternal (kondisi sosial). Selain itu juga dilakukan studi literatur dengan

melakukan ringkasan untuk penggunaan jenis pati, bahan penguat, penggunaan

plasticizer sebagai bahan state of the arts dari penelitian ini. Sebagai tambahan akan

dilakukan persiapan bahan yaitu pembuatan penguat kitosan, clay dan selulosa

2. Optimasi Kondisi Operasi Pembuatan Bioplastik

Tahap ini bertujuan untuk mengoptimasi pembuatan bioplastik melalui

kondisi operasi lama pemanasan optimum yang diperoleh dari percobaan awal. Pada

penelitian ini menggunakan kondisi operasi lama pemanasan dari penelitian

sebelumnya (Zayyanatun, 2011) yaitu 40 menit sampai suhu 85oC. Setelah

penetapan kondisi proses pemanasan optimum tersebut, dibuat bioplastik dengan

berat pati 5 gram dengan variasi jenis dan konsentrasi penguat dengan kondisi

proses optimum. Berikut merupakan pekerjaan utama di dalam tahap ini:

Pembuatan Bioplastik dengan Variasi penguat ZnO

Tahap ini bertujuan untuk mencari jenis dan konsentrasi penguat yang

optimum yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan

bioplastik mengacu pada proses yang dilakukan oleh Zayyanatun (2011).

Pada tahap ini penguatnya yaitu antara ZnO (logam oxide) dan konsentrasi 0

%, 1%, 3%, 6%, 9% (dari 5 gram berat pati), dan dengan pemlastis gliserol

25%( dari 5 gram berat pati).

Pembuatan Bioplastik dengan variasi konsentrasi penguat kitosan

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat kitosan yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Proses pembuatannya mengacu

pada Tyas (2011) dengan modifikasi dengan Zayyanatun (2011) dengan penguat

kitosan Pada tahap ini penguatnya yaitu antara kitosan dan konsentrasi 0 %, 1%,

3%, 6%, 9% (dari 5 gram berat pati), dan dengan pemlastis gliserol 25% ( dari 5

gram berat pati).

Page 6: LAPORAN KEMAJUAN

6

Pembuatan Bioplastik dengan variasi konsentrasi penguat clay

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat kitosan yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Proses pembuatannya mengacu

pada Zayyanatun (2011) dengan penguat clay Pada tahap ini penguatnya yaitu

clay dengan konsentrasi 0 %, 1%, 3%, 6%, 9% (dari 5 gram berat pati), dan

dengan pemlastis gliserol 25% ( dari 5 gram berat pati).

Pembuatan Bioplastik dengan variasi konsentrasi penguat selulosa

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat selulosa yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Proses pembuatannya mengacu

pada Zayyanatun (2011) dengan penguat selulosa. Pada tahap ini penguatnya

yaitu selulosa dengan konsentrasi 0 %, 1%, 3%, 6%, 9% (dari 5 gram berat pati),

dan dengan pemlastis gliserol 25% ( dari 5 gram berat pati).

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat kitosan yang optimum

dengan variasi konsentrasi penguat ZnO

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi kombinasi penguat yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik mengacu

pada proses penguat kitosan yang sebelumnya. Pada tahap ini penguatnya yaitu

antara kitosan dengan variasi konsentrasi ZnO 0, 1, 3, 6, 9 %wt (5 gr pati).

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat clay yang optimum

dengan variasi konsentrasi penguat ZnO

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi kombinasi penguat yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik mengacu

pada proses penguat clay yang sebelumnya. Pada tahap ini penguatnya yaitu clay

dengan variasi konsentrasi ZnO 0, 1, 3, 6, 9 %wt (5 gr pati).

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat selulosa yang optimum

dengan variasi konsentrasi penguat ZnO

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi kombinasi penguat yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik mengacu

pada proses penguat selulosa yang sebelumnya. Pada tahap ini penguatnya yaitu

antara selulosa dengan variasi konsentrasi ZnO 0, 1, 3, 6, 9 %wt (5 gr pati).

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat kitosan dan penguat ZnO

berdasarkan massa kitosan yang optimum

Page 7: LAPORAN KEMAJUAN

7

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat yang optimum yang

ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik mengacu pada

proses penguat kitosan sebelumnya.

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat clay dan penguat ZnO

berdasarkan massa clay yang optimum

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik

mengacu pada proses penguat clay sebelumnya.

Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat kitosan dan penguat ZnO

berdasarkan massa selulosa yang optimum

Tahap ini bertujuan untuk mencari konsentrasi penguat yang optimum

yang ditentukan melalui sifat mekanis bioplastik. Pembuatan bioplastik

mengacu pada proses penguat selulosa sebelumnya.

3. Karakteristik

Setelah pembuatan bioplastik yang dikerjakan pada tahap – tahap sebelumnya,

selanjutnya akan dilakukan karakterisasi. Karakterisasi ini meliputi studi terhadap sifat

mekanik bahan yang meliputi kuat tarik , dan elongasi. Studi terhadap struktur morfologi

dan fisiologi SEM (Scanning Electron Microscope) digunakan untuk melihat ikatan

elektron pada bioplastik, FT-IR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) digunkan

untuk menganalisa material secara kualitatif maupun kuantitatif dengan memanfaatkan

sinar infra merah, XRD (X Ray diffractometer) merupakan suatu alat yang digunakan

untuk mendeteksi unsur atau senyawa yang terkandung dalam suatu padatan. Dilakukan

pula pengujian laju transmisi uap air dalam Bioplastik menggunakan pengujian WVTR.

Selain itu untuk mencatat waktu degradasi plastik biodegradabel akan dilakukan juga uji

biodegradabilitas.

2.2. Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1. Ultrasonik processor, digunakan untuk mensonikasi campuran gliserol nano ZnO

dalam air suling

Page 8: LAPORAN KEMAJUAN

8

Gambar 3. 1. Ultrasonik processor

2. Hot plate yang digunakan untuk memanaskan campuran gliserol, nano ZnO, pati

garut dalam air suling.

Gambar 3. 2. Hot Plate

3. Oven, digunakan untuk pengeringan bioplastik

Gambar 3. 3. Oven

4. Neraca alalitis, digunakan untuk menimbang berat bahan yang akan dipakai

Gambar 3. 4. Neraca Analitis

5. Peralatan gelas laboratorium seperti beakerr glass, cawan petri, spatula besi, spatula

kaca, gelas ukur, Magnetic stirrer dan pipet.

Page 9: LAPORAN KEMAJUAN

9

Gambar 3. 5. Peralatan glass laboratorium

6. Cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm, cetakan ini terbuat dari akrilik yang

berfungsi untuk membentuk bioplastik

Gambar 3. 6.Cetakan 20x20 cm

7. FT-IR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy), digunakan untuk menganalisa

material secara kualitatif maupun kuantitatif dengan memanfaatkan spektra infra

merah

Gambar 3. 7. FT-IR

8. WVTR (Water Vapour Transmision Rate), digunakan untuk mengukur laju transmisi

uap air pada bioplastik

Page 10: LAPORAN KEMAJUAN

10

Gambar 3. 8. WVTR

9. Alat kuat tarik, digunakan untuk mengukur kuat tarik dan derajat elongasi dari

bioplastik dengan kekuatan mencapai 50 Mpa

Gambar 3. 9. Alat kuat tarik

2.2.2 Bahan percobaan

Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pati Ubi jalar digunakan sebagai matriks bioplastik

Gambar 3. 10. Pati Ubi jalar

2. Partikel seng oksida (ZnO) yang diperoleh dari Nanotech di LIPI-Serpong,

digunakan sebagai bahan pengisi (penguat) bioplastik.

Gambar 3. 11. Partikel nano ZnO

Page 11: LAPORAN KEMAJUAN

11

3. Partikel kitosan yang didapatkan dari PT. Biotech Surindo di Cirebon

Gambar 3. 12. Kitosan

3. Plasticizer: Gliserol pro analisis diproduksi oleh PT. Merck

Gambar 3. 13. Gliserol

2.3. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan bioplastik dengan penguat ZnO

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Memasukkan ZnO dengan variasi 0,1,3,6, dan 9% (dari berat pati) dan

gliserol sebanyak 25% (dari berat pati) ke dalam gelas beaker 200 ml berisi

aquadest dengan volume 100 ml.

3. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, ZnO dan gliserol ke

dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara kontinyu selama 50

menit.

4. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

5. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

6. Memanaskan gelas beaker yang berisi campuran ZnO dan pati ubi jalar pada

Page 12: LAPORAN KEMAJUAN

12

hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama pengadukan temperatur

diatur pada suhu 85°C.

7. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

8. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

9. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

2. Pembuatan bioplastik dengan penguat kitosan

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Membuat larutan asam asetat 1% dalam 50ml

3. Memasukkan kitosan kedalam larutan asam asetat 1% sambil di aduk dengan

magnitic stirrer dan sambil dipanaskan dihotplate dengan suhu 500C selama

20 menit.

4. Menambahkan aquadest sebanyak 50ml kedalam larutan kitosan.

5. Memasukkan gliserol sebanyak 25% (dari berat pati) ke dalam gelas beaker

100 ml berisi aquadest dengan volume 100 ml.

6. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, ZnO dan gliserol ke

dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara kontinyu selama 50

menit.

7. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

8. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

9. Memanaskan gelas beaker yang berisi yang berisi campuran ZnO dan pati

ubi jalar pada hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama

pengadukan temperatur diatur pada suhu 85°C.

10. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

11. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

12. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

3. Pembuatan bioplastik dengan penguat clay

Page 13: LAPORAN KEMAJUAN

13

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Memasukkan Clay dengan variasi 0,1,3,6, dan 9% (dari berat pati) dan

gliserol sebanyak 25% (dari berat pati) ke dalam gelas beaker 200 ml berisi

aquadest dengan volume 100 ml.

3. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, Clay dan gliserol ke

dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara kontinyu selama 50

menit.

4. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

5. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

6. Memanaskan gelas beaker yang berisi campuran Clay dan pati ubi jalar pada

hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama pengadukan temperatur

diatur pada suhu 85°C.

7. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

8. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

9. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

4. Pembuatan bioplastik dengan penguat selulosa

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Memasukkan Selulosa dengan variasi 0,1,3,6, dan 9% (dari berat pati) dan

gliserol sebanyak 25% (dari berat pati) ke dalam gelas beaker 200 ml berisi

aquadest dengan volume 100 ml.

3. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, Selulosa dan gliserol ke

dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara kontinyu selama 50

menit.

4. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

5. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

Page 14: LAPORAN KEMAJUAN

14

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

6. Memanaskan gelas beaker yang berisi campuran Clay dan pati ubi jalar pada

hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama pengadukan temperatur

diatur pada suhu 85°C.

7. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

8. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

9. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

5. Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat kitosan dan ZnO

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Membuat larutan asam asetat 1% dalam 50ml

3. Memasukkan ZnO kedalam larutan asam asetat 1% sambil di aduk dengan

magnitec stirrer kemudian memasukkan kitosan dan sambil dipanaskan

dihotplate dengan suhu 500C selama 30 menit.

4. Menambahkan aquadest sebanyak 50ml kedalam larutan kitosan.

5. Memasukkan gliserol sebanyak 25% (dari berat pati) ke dalam gelas

beaker 100 ml berisi aquadest dengan volume 100 ml.

6. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, ZnO, kitosan dan

gliserol ke dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara

kontinyu selama 50 menit.

7. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

8. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian

dilanjutkan dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan

magnetic stirrer.

9. Memanaskan gelas beaker yang berisi yang berisi campuran ZnO dan pati

ubi jalar pada hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama

pengadukan temperatur diatur pada suhu 85°C.

Page 15: LAPORAN KEMAJUAN

15

10. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

11. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

12. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

6. Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat clay dan ZnO

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Memasukkan clay dan ZnO ditambah gliserol sebanyak 25% (dari berat

pati) ke dalam gelas beaker 200 ml berisi aquadest dengan volume 100 ml.

3. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, clay, ZnO dan gliserol

ke dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara kontinyu selama

50 menit.

4. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

5. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

6. Memanaskan gelas beaker yang berisi campuran ZnO dan pati ubi jalar pada

hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama pengadukan temperatur

diatur pada suhu 85°C.

7. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

8. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

9. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

7. Pembuatan bioplastik dengan kombinasi penguat selulosa dan ZnO

1. Menimbang sejumlah bahan yang telah ditentukan menggunakan neraca

analitis digital.

2. Memasukkan selulosa dan ZnO ditambah gliserol sebanyak 25% (dari berat

pati) ke dalam gelas beaker 200 ml berisi aquadest dengan volume 100 ml.

3. Meletakkan gelas beaker yang telah berisi aquadest, selulosa, ZnO dan

gliserol ke dalam ultrasonic processor dan melakukan proses secara

Page 16: LAPORAN KEMAJUAN

16

kontinyu selama 50 menit.

4. Membiarkan larutan yang keluar dari ultrasonik sampai suhu turun menjadi

50°C.

5. Menambahkan pati ubi jalar sebanyak 5 gram sambil melakukan

pengadukan. Setelah larutan teraduk dengan sempurna kemudian dilanjutkan

dengan pemanasan di atas hot plate dan di aduk menggunakan magnetic

stirrer.

6. Memanaskan gelas beaker yang berisi campuran selulosa, ZnO dan pati ubi

jalar pada hot plate selama 40 menit yang ditentukan, selama pengadukan

temperatur diatur pada suhu 85°C.

7. Menuang larutan pada cetakan flexiglass berukuran 20x20 cm.

8. Mengeringkan dalam oven dengan suhu 40-50oC selama 3 jam.

9. Mengeluarkan campuran dari oven, lalu membiarkannya dalam temperatur

kamar hingga campuran dapat dilepaskan dari cetakan

Page 17: LAPORAN KEMAJUAN

17

Gambar 3. 14. Aliran proses pembuatan bioplastik