laporan kasus - dewi ratna ulkus kornea

9
LAPORAN KASUS ULKUS KORNEA dengan HIPOPION et causa JAMUR NAMA PEMBIMBING : dr. H. BAMBANG RIANTO, Sp.M DISUSUN OLEH DEWI RATNA SARI (1102010072) BAGIAN ILMU MATA RSUD SUBANG PERIODE MARET - APRIL 2015

Upload: frank-neal

Post on 09-Apr-2016

239 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dew

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

LAPORAN KASUS

ULKUS KORNEA dengan HIPOPION

et causa JAMUR

NAMA PEMBIMBING :

dr. H. BAMBANG RIANTO, Sp.M

DISUSUN OLEH

DEWI RATNA SARI

(1102010072)

BAGIAN ILMU MATA

RSUD SUBANG

PERIODE MARET - APRIL

2015

Page 2: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. U

Umur : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat/ tanggal lahir : Subang, 12 Februari 1942

Suku/Bangsa : Sunda – Indonesia

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Haniwung

Tanggal Pemeriksaan : 23 Maret 2015

II. ANAMNESA ( Autoanamnesa )

Keluhan Utama : Merah pada mata sebelah kiri

Keluhan Tambahan : Mata sebelah kiri nyeri, perih, buram, berair

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan merah pada mata

sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien

mengeluh nyeri mendadak seperti kemasukan benda asing. Setelah itu mata menjadi

merah dan perih. Pasien juga mengatakan mata sebelah kiri sering berair. Lalu pasien

juga mengeluh penglihatannya buram mendadak. Pasien menyangkal penglihatan

silau, gatal dan nyeri bila bola mata digerakan. Pasien juga menyangkal adanya

bersin, batuk lama dan nyeri sendi. Pasien menyangkal adanya mual, muntah.

Pasien mengaku mengobatinya dengan obat tetes mata yang dibeli di warung

(pasien lupa nama obatnya) namun tidak ada perubahan. Seminggu sebelumnya

pasien pernah berobat ke poli mata RSUD Subang dan diberi obat tetes mata oleh

dokter, namun keluhan masih tetap dirasakan tetapi kemerahan pada mata sebelah kiri

agak berkurang. Saat ini pasien datang kembali untuk kontrol dan membeli obat yang

telah habis.

1

Page 3: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

- Riwayat menggunakan kacamata dan lensa kontak disangkal.

- Riwayat trauma disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

Tanda Vital

o Tekanan Darah : 130/80 mmHg

o Nadi : 88 x/ menit

o Suhu : Tidak diperiksa

o Frekuensi Napas : 24 x/ menit

o Berat Badan : Tidak diperiksa

o Kepala : Normocephal

o Mata : ( Lihat Status Oftalmologi )

IV. STATUS OFTALMOLOGI

INSPEKSI

OD OS

Gerakan bola mata

baik kesegala arah

Posisi /

Hirschberg

Ortophoria

Gerakan bola mata

baik kesegala arah

1.0 Visus Dasar 1/60

Normal

perpalpasi

Tonometri schiotz

: 20,6 mmHg

TIO Normal perpalpasi

Tonometri schiotz

tidak dilakukan

2

Page 4: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

Tenang, tidak

edem, tidak

hiperemis

Palpebra Superior

& inferior

Tenang, tidak

edem, tidak

hiperemis

Tenang

Tenang

Konjungtiva

Tarsal Superior &

Inferior

Konjungtiva Bulbi

Hiperemis

Injeksi Siliar (+),

Pterigium grade 2

Jernih

Tidak ada infiltrat

Kornea Keruh

Infiltrat (+)

Ulkus 2 mm

Dangkal

Hipopion (-)

Bilik Mata Depan Dangkal

Hipopion (+)

Miosis

Refleks cahaya

+/+

Pupil Mid dilatasi

Tenang Iris Tenang

Jernih Lensa Agak Keruh

Slit Lamp

Didapatkan hipopion pada COA OS

Tes Flouresens OS (+) berwarna hijau

RESUME

3

Page 5: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

Pasien datang ke poli mata RSUD Subang dengan keluhan merah pada mata

sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien mengeluh

nyeri mendadak seperti kemasukan benda asing. Setelah itu mata menjadi merah dan perih.

Pasien juga mengatakan mata sebelah kiri sering berair. Lalu pasien juga mengeluh

penglihatannya buram mendadak.

Pada pemeriksaan oftalmologi OS didapatkan Visus 1/60, Konjungtiva Tarsal

Superior & Inferior Hiperemis; Konjungtiva Bulbi Injeksi Siliar (+), pterigium grade 2;

Kornea Keruh, Infiltrat (+), Ulkus 2 mm; Bilik Mata Depan Dangkal, Hipopion (+); Pupil

mid dilatasi; Lensa Keruh, tes flouresens (+).

V. DIAGNOSA KERJA

Ulkus Kornea dengan Hipopion et causa Jamur OS

Pterigium grade 2 OS

VI. DIAGNOSA BANDING

Ulkus kornea et causa bakteri

Ulkus kornea et causa viral

Endoftalmitis

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Melakukan Pemeriksaan Kerokan Kornea

Dapat dilakukan pewarnaan KOH 10%, Gram, Giemsa.

Kultur Bakteri, jamur, virus.

Biopsi Jaringan kornea

VIII. PENATALAKSANAAN

a. Penatalaksanaan non-medikamentosa

Menjaga kebersihan mata agar mencegah penyebaran infeksi

Jangan memegang atau menggosok-gosok mata yang meradang

Konsumsi makanan yang bergizi, udara yang baik dan lingkungan yang sehat

b. Penatalaksanaan medis

Sikloplegik (atropin sulfat 0,5% )

4

Page 6: Laporan Kasus - Dewi Ratna Ulkus Kornea

Antijamur topikal (natamycin 5%) 1 tetes/2jam, setelah 3-4 hari, 1 tetes/8jam,

lanjut sampai 14-21 hari

Antibiotik topikal (gentamicin 0,1%) 3 – 4x sehari

Antibiotik sistemik (levofloksasin) tablet 2x200 mg

Anti viral (acyclovir 3%) 1 tetes/4jam dalam sehari

Analgetik sistemik (asam mefenamat) tablet 3x500 mg (sampai nyeri mata

hilang)

Air mata buatan (cendo lyteers 0,01% 1 atau 2 tetes 3-4x sehari)

c. Penatalaksanaan bedah

Kauterisasi

Debridement epitel

Flap konjungtiva, partial atau total

Saran :

Menjelaskan pada pasien bahwa :

Harus hati-hati dalam penggunaan obat tetes mata karena jika diterapi tidak

sesuai dengan penyakitnya maka akan memperberat penyakitnya

Observasi tanda peradangan pada mata yang sakit

Kemungkinan setelah luka sembuh akan terdapat bekas luka yang pada akhirnya

dapat menyebabkan tajam penglihatan menurun

Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit pada mata kiri pasien dapat

menimbulkan komplikasi yang berbahaya yaitu menonjolnya bagian mata

belakang, radang dan infeksi pada bola mata jika pengobatan tidak tuntas dan

mengabaikan anjuran kontrol.

IX. PROGNOSIS

OS :

Ad Vitam : ad bonam

Ad Functionam : ad malam

Ad Sanationam : dubia ad malam

Ad Cosmeticam : dubia ad bonam

5