laporan investigasi dan penelitian kecelakaan …knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_road/jalan...
TRANSCRIPT
FINAL
KNKT-09-09-07-01
KOMITE
NASIONAL
KESELAMATAN
TRANSPORTASI
LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN
KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU
DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA
SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN,
JAWA TIMUR
KAMIS, 24 SEPTEMBER 2009
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
2010
Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),
Gedung Karya Lantai 7, Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat No. 8,
JKT 10110, Indonesia, pada tahun 2010.
KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK
MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI
DAN PENELITIAN.
KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI
KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN
INSTANSI/PIHAK TERKAIT.
PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN
KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN
TRANSPORTASI;
LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT
DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN.
DAFTAR ISI
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
i
DAFTAR ISI
Hal
Daftar Isi ..................................................................................................................... i
Daftar Gambar ............................................................................................................ ii
Sinopsis ....................................................................................................................... 1
I. Informasi Faktual .................................................................................................. 3
I.1 Data Kendaraan ............................................................................................. 3
I.2 Data Prasarana dan Lingkungan .................................................................... 5
I.3 Lokasi Kejadian ............................................................................................. 6
I.4 Kronologis ..................................................................................................... 6
I.5 Korban ........................................................................................................... 7
I.6 Informasi Awak Kendaraan//Penumpang/Operator ...................................... 8
I.7 Informasi Cuaca ............................................................................................ 8
II. Temuan ................................................................................................................. 9
II.1 Administrasi .................................................................................................. 9
II.2 Sarana ........................................................................................................... 9
II.3 Prasarana ...................................................................................................... 11
II.4 Lingkungan .................................................................................................. 11
III. Analisis ................................................................................................................. 12
III.1 Aspek Manusia ............................................................................................ 12
III.2 Aspek Sarana ................................................................................................. 13
III.3 Aspek Prasarana dan Lingkungan ................................................................. 16
IV. Kesimpulan ........................................................................................................... 18
V. Rekomendasi ........................................................................................................ 19
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta lokasi kejadian
Gambar 2 Kronologis kejadian
Gambar 3 Buku kir mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
Gambar 4 Kondisi velg ban mobil penumpang Carry N 1882 AV
Gambar 5 Indikator rem angin mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
Gambar 6 Jejak pengereman mobil bus Jaya Utama
Gambar 7 Kondisi kendaraan bagian depan
Gambar 8 Kondisi kendaraan bagian sebelah kiri
Gambar 9 Kondisi kendaraan bagian Sebelah kanan
Gambar 10 Kondisi kendaraan bagian belakang
Gambar 11 Kondisi kendaraan bagian depan
Gambar 12 Kondisi kendaraan bagian belakang
Gambar 13 Kondisi kendaraan bagian sebelah kiri
Gambar 14 Kondisi kendaraan bagian sebelah kanan
Gambar 15 Jejak pengereman mobil bus Jaya Utama
Gambar 16 Kondisi jalan arah Semarang
Gambar 17 Kondisi jalan arah Surabaya
SINOPSIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
1
SINOPSIS
Kamis, 24 September 2009, sekitar pukul 08.00 WIB, sebuah mobil penumpang Carry
dengan nomor kendaraan N 1882 AV berangkat dari Kudus menuju Malang. Mobil
penumpang Carry membawa penumpang sebanyak 6 orang. Tiba di Jalan Sukolilo Km.
45, jalur Pantura, Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, kondisi jalan
beraspal, lurus, kering. Pada saat mobil penumpang Carry hendak mendahului dua
kendaraan di depannya, mobil tersebut melewati garis marka tengah (putus-putus) dan
masuk ke jalur berlawanan arah. Sementara itu dari arah berlawanan meluncur mobil
bus Jaya Utama dengan nomor kendaraan L 8985 NU yang membawa penumpang
sebanyak 70 orang. Kecepatan mobil bus diperkirakan sekitar 80 km/jam. Pengemudi
mobil bus Jaya Utama mengaku melihat mobil penumpang Carry yang masuk ke
jalurnya, dan secara spontan memberi peringatan dengan menyalakan lampu utama
sambil melakukan pengereman. Namun menurut pengemudi mobil bus Jaya Utama,
mobil penumpang Carry tetap mengambil jalur kanan dan menambah kecepatannya
(memaksakan diri) mendahului kendaraan di depannya. Pengemudi mobil bus Jaya
Utama meskipun sudah melakukan pengereman, namun kendaraan tetap melaju dan
tabrakan dengan posisi depan-depan (head on collision) tidak dapat dihindari. Peristiwa
kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Kecelakaan ini mengakibatkan 6 (enam) orang meninggal dunia ditempat dan 1 (satu)
orang meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit, 2 (dua) orang
menderita luka berat dan 1 (satu) orang mengalami luka ringan. Seluruh korban baik
yang meninggal dunia maupun yang luka-luka dibawa ke RSUD dr. Raden Koesma,
Tuban.
Dari investigasi dan penelitian yang dilakukan KNKT, diketahui hal-hal yang menonjol,
yaitu :
Mobil penumpang Carry sewaktu hendak mendahului kendaraan di depannya tidak
memperhitungkan kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan.
Meskipun sudah diberi peringatan berupa penyalaan lampu utama oleh supir bus dan
mengurangi kecepatannya namun kendaraan mobil penumpang Carry tetap
memaksakan diri dan tidak mengurangi kecepatan mengambil jalur berlawanan
untuk mendahului kendaraan di depannya.
Pengemudi mobil bus Jaya Utama meskipun sudah melakukan upaya pengereman
namun jarak antar kendaraan yang sudah sangat dekat dengan kecepatannya masing-
masing tidak dapat menghindari terjadinya kecelakaan.
Prasarana jalan dan lingkungan pada lokasi tersebut cukup baik, beraspal, lurus,
kering dan terang (siang hari).
Sesuai dengan data pada buku uji, mobil bus Jaya Utama dengan nomor kendaraan
L 8985 NU secara teknis dinyatakan dalam keadaan laik jalan (baru 14 hari
melakukan uji berkala). Masa berlaku ujinya sampai 10 Maret 2010.
SINOPSIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
2
Investigasi dan penelitian KNKT ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu
mendapat perhatian beberapa instansi terkait, yaitu : Institusi Daerah Tuban yang
bertanggung jawab terhadap Pengawasan dan Penegakan Hukum di bidang Lalu Lintas
Jalan (Kepolisian Resort Tuban), Kepada Dinas Kabupaten Tuban yang bertanggung
jawab di bidang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan (Dinas
Perhubungan Kabupaten Tuban), Kepada Dinas Provinsi Jawa Timur yang bertanggung
jawab di bidang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan (Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
3
I. INFORMASI FAKTUAL
I.1 DATA KENDARAAN
a. Data Kendaraan 1
Jenis Kendaraan : Mobil Penumpang
Merk/Tipe : Suzuki Carry ST 100 SP
Jumlah Tempat Duduk : 8 (delapan)
Karoseri : -
No. Kendaraan : N 1882 AV
Tahun Pembuatan : 1989
No. Mesin : F10A1D194433
No. Rangka : SL410295537
Masa Berlaku STNK : 11 September 2010
Data Pengemudi
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
SIM : A
Pendidikan : Tidak diketahui
Pekerjaan : Tidak diketahui
Alamat : Jl. Kol Sugiono Gg. 5 Kel. Kedung
Kandang, Kab. Malang
Pengalaman Kerja : Tidak diketahui
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
4
b. Data Kendaraan 2
Jenis Kendaraan : Mobil Bus
Merk/Tipe : Hino AK1JRKA-BAB
Jumlah Tempat Duduk : 60
Karoseri : New Armada
No. Kendaraan : L 8985 NU
Tahun Pembuatan : 2004
No. Mesin : J08CFJ11329
No. Rangka : MJEAK1JRK4JA11350
Masa Berlaku STNK : 15 Oktober 2009
Masa Berlaku Uji : 10 Maret 2010
Data Operator
Operator/ Pemilik : Handoko Sutjitro
Alamat : Raya Arjuna 53 RW 06/03 Kel. Sawahan,
Surabaya
Data Awak Kendaraan
Pengemudi Pembantu
Pengemudi
Umur : 48 Tahun 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Laki-laki
SIM : B II umum -
Pendidikan : Tidak diketahui Tidak diketahui
Alamat : Desa Mojorejo RT
03/04 Kec. Modo Kab.
Lamongan
Sragen
Pengalaman Kerja : 20 Tahun Tidak diketahui
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
5
I.2 DATA PRASARANA DAN LINGKUNGAN
Nama Jalan : Jl Raya Sukolilo Km. 45, jalur Pantura,
Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar,
Kabupaten Tuban
Kelas Jalan : II
Status Jalan : Nasional
Fungsi Jalan : Arteri Primer
Lebar jalan : 11 meter
Kemiringan jalan : Datar
Pola Arus Lalu Lintas : 2 (dua) jalur, 2 (dua) arah
Tipe Perkerasan Bahu Jalan : Aspal
Konstruksi Perkerasan Jalan : Aspal Hot mix
Kualitas Permukaan Jalan : Baik
Kondisi Permukaan Jalan : Kering
Perlengkapan Jalan : - Marka tengah (berupa garis putus-putus)
- Marka tepi (kiri kanan)
- Pada radius 1 km dari titik kejadian
tidak terdapat rambu lalu lintas
- Penerangan jalan
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
6
I.3 LOKASI KEJADIAN
Gambar 1. Peta lokasi kejadian
I.4 KRONOLOGIS
Kamis, 24 September 2009, sekitar pukul 08.00 WIB, sebuah mobil
penumpang Carry dengan nomor kendaraan N 1882 AV berangkat dari
Kudus menuju Malang. Mobil penumpang Carry membawa penumpang
sebanyak 6 orang. Tiba di Jalan Sukolilo Km. 45, jalur Pantura, Desa
Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, kondisi jalan beraspal,
lurus, kering. Pada saat mobil penumpang Carry hendak mendahului dua
kendaraan di depannya, mobil tersebut melewati garis marka tengah (putus-
putus) dan masuk ke jalur berlawanan arah. Sementara itu dari arah
berlawanan meluncur mobil bus Jaya Utama dengan nomor kendaraan L
8985 NU yang membawa penumpang sebanyak 70 orang. Kecepatan mobil
bus diperkirakan sekitar 80 km/jam. Pengemudi mobil bus Jaya Utama
mengaku melihat mobil penumpang Carry yang masuk ke jalurnya, dan
secara spontan memberi peringatan dengan menyalakan lampu utama
sambil melakukan pengereman. Namun menurut pengemudi mobil bus Jaya
Utama, mobil penumpang Carry tetap mengambil jalur kanan dan
menambah kecepatannya (memaksakan diri) mendahului kendaraan di
depannya. Pengemudi mobil bus Jaya Utama meskipun sudah melakukan
pengereman, namun kendaraan tetap melaju dan tabrakan dengan posisi
depan-depan (head on collision) tidak dapat dihindari. Peristiwa kecelakaan
tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Lokasi kejadian
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
7
Kecelakaan ini mengakibatkan 6 (enam) orang meninggal dunia ditempat
dan 1 (satu) orang meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah
sakit, 2 (dua) orang menderita luka berat dan 1 (satu) orang mengalami luka
ringan. Seluruh korban baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka
dibawa ke RSUD dr. Raden Koesma, Tuban.
Gambar 2. Kronologis kejadian
I.5 KORBAN
Korban Awak Kendaraan Penumpang Total
Meninggal 1 6 7
Luka Berat - 2 2
Luka Ringan - 1 1
Total 1 9 10
Tabel 1. Data jumlah dan rincian korban
INFORMASI FAKTUAL
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
8
I.6 INFORMASI AWAK KENDARAAN/PENUMPANG/OPERATOR
a. Pengemudi mobil bus Jaya Utama L 8985 NU Laki-laki, 48 tahun, memberi keterangan sebagai berikut:
Mengemudikan mobil bus dengan kecepatan antara 80 – 90 km/jam;
Secara mendadak melihat sebuah mobil penumpang carry bergerak ke
kanan berusaha menyiap dua kendaraan di depannya, dengan
mengambil jalur yang berlawanan;
Pengemudi mobil bus berupaya memberi isyarat peringatan berupa
penyalaan lampu utama sambil mengurangi kecepatan dengan
melakukan pengereman;
Meskipun sudah diberi peringatan berupa penyalaan lampu utama
oleh pengemudi bus dan mengurangi kecepatannya namun kendaraan
mobil penumpang Carry tidak menghindar dan tidak mengurangi
kecepatan (memaksakan diri).
b. Penumpang mobil bus Jaya Utama L 8985 NU Laki-laki, 33 tahun memberi keterangan sebagai berikut:
Posisinya duduk di belakang pengemudi, tempat duduk baris ke 3 dari
depan sebelah kiri;
Mengetahui adanya mobil penumpang Carry yang melaju dari arah
berlawanan beberapa saat sebelum kejadian;
Melihat mobil penumpang carry tersebut mengambil jalur kanan
melewati marka garis tengah putus-putus berusaha melewati dua
kendaraan yang berada di depannya.
Laki-laki, 39 tahun memberi keterangan sebagai berikut:
Posisinya duduk di belakang pengemudi, tempat duduk baris ke 3 dari
depan dekat jendela;
Mengetahui bahwa bus yang ditumpanginya melakukan pengereman
beberapa saat sebelum terjadi benturan.
c. Penduduk sekitar lokasi kejadian
Beberapa orang yang berada di depan Mushola Rumah Makan Pantura
Raya yang melihat peristiwa kecelakaan memberikan keterangan sebagai
berikut:
Mobil penumpang Carry berjalan dari arah barat ke timur, tiba-tiba
mengambil jalur kanan/jalurnya mobil bus;
Pada saat terjadinya tabrakan terdengar bunyi benturan yang sangat
keras.
I.7 INFORMASI CUACA
Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada siang hari dan kondisi cuaca cerah
(terang).
TEMUAN
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
9
II. TEMUAN
II.1 ADMINISTRASI
Mobil bus Jaya Utama L 8985 NU beroperasi melayani trayek Surabaya –
Semarang yang pada saat kejadian mengangkut 70 orang penumpang,
sementara kapasitas kendaraan 60 orang termasuk pengemudi. Tidak
diketahui apakah bus tersebut memiliki ijin trayek yang masih berlaku atau
tidak karena kartu pengawasan tidak ditemukan.
Gambar 3. Buku kir mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
II.2 SARANA
1. Mobil Penumpang Carry N 1882 AV
Kondisi ban masih baik, hal ini dapat dilihat dari kedalaman alur ban
lebih dari 1 mm.
Keempat velg ban mobil penumpang Carry N 1882 AV menggunakan
velg yang tidak standar.
Pada masing-masing roda tidak diketahui ketebalan kampas remnya.
Sementara pada roda belakang tidak terdapat tanda-tanda kebocoran
minyak rem.
Gambar 4. Kondisi velg ban mobil penumpang Carry N 1882 AV
TEMUAN
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
10
2. Mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
Kondisi ban masih baik, hal ini dapat dilihat dari kedalaman alur ban
lebih dari 1 mm.
Sistem pengereman pada mobil bus ini menggunakan sistem rem
angin.
Indikator rem angin mobil bus Jaya Utama L 8985 NU menunjukkan
angka 0 yang mengindikasikan tabung rem angin dalam keadaan
kosong.
Pada masing-masing roda diketahui memiliki ketebalan kampas rem
yang masih memadai dan tidak terdapat tanda-tanda kebocoran
minyak rem.
Gambar 5. Indikator rem angin mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
Jejak pengereman mobil bus Jaya Utama L 8985 NU terlihat sangat
jelas di lokasi kejadian sementara jejak pengereman mobil penumpang
Carry tidak tampak.
Gambar 6. Jejak pengereman mobil bus Jaya Utama
TEMUAN
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
11
II.3 PRASARANA
Jalan Raya Sukolilo, Tuban merupakan jalan Nasional atau jalur Pantura,
Jawa Timur. adalah jalan arteri primer dan merupakan jalan lurus yang
mempunyai lebar jalan rata-rata 11 meter, dengan pola arus lalu lintas 2
(dua) jalur 2 (dua) arah. Ruas jalan Sukolilo adalah jalur utama antara
Surabaya dan Semarang. Jalan aspal hot mix ini mempunyai kondisi
permukaan jalan yang rata, dilengkapi dengan marka jalan berupa garis
tengah putus-putus dan marka tepi garis utuh (kurang jelas). Di sekitar lokasi
kejadian radius 1 Km tidak dilengkapi dengan rambu lalu lintas.
II.4 LINGKUNGAN
Kondisi lingkungan Jalan Raya Sukolilo merupakan jalan terbuka
mempunyai ruang bebas pandang yang cukup.
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
12
III. ANALISIS
III.1 ASPEK MANUSIA
a. Pengemudi mobil penumpang Carry N 1822 AV
- Pengemudi mobil penumpang Carry berusaha melewati dua kendaraan
yang berada di depannya dengan mengambil jalur yang belawanan
arah, artinya pengemudi mobil penumpang Carry tersebut memacu
kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
- Pengemudi mobil penumpang Carry sewaktu mengambil keputusan
untuk melewati dua kendaraan yang berada di depannya tidak cakap
memperhitungkan antara kemampuan kendaraannya dengan peluang
yang mungkin tersedia untuk kendaraan tersebut dapat melewati dua
kendaraan yang berada di depannya.
- Pengemudi mobil penumpang Carry tidak merespon sinyal yang
diberikan oleh mobil bus, sehingga pada saat kondisi yang sangat
kritis tidak ada tanda-tanda yang bersangkutan memberi reflek
menghindar atau melakukan pengereman (mengurangi kecepatan
kendaraan).
b. Pengemudi mobil bus Jaya Utama L 8985 NU
- Pengemudi bus Jaya Utama mengemudikan kendaraannya pada jalur
yang benar.
- Pengemudi bus Jaya Utama karena merasa mengemudikan pada jalur
yang benar maka ia memacu kendaraannya dengan kecepatan yang
tinggi (menurut pengakuan yang bersangkutan sekitar 80 km/jam).
Sementara kecepatan maksimum pada jalan tersebut menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan adalah 100 km/jam (pasal
80 PP No. 43 Tahun 1993).
- Pengemudi bus Jaya Utama menyadari adanya kendaraan mobil
penumpang Carry yang secara tiba-tiba masuk ke dalam jalur yang
dilaluinya dari arah berlawanan dan melakukan respon dengan
memberikan sinyal lampu utama dan mengurangi kecepatan
kendaraannya.
- Pengemudi bus Jaya Utama telah melakukan upaya pengereman untuk
menghindari terjadinya tabrakan, hal ini diketahui dari adanya jejak
pengereman mobil bus sepanjang 20 meter.
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
13
III.2 ASPEK SARANA
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap aspek sarana diketahui bahwa :
a. Kendaraan Mobil Penumpang Carry :
- Masing-masing roda kendaraan menggunakan velg yang tidak standar,
namun ukuran lingkarnya masih sesuai ketentuan. Sedangkan kondisi
bannya masing-masing masih cukup bagus dalam arti kedalaman alur
bannya masih di atas 1 mm. Dari informasi ini diketahui bahwa
kondisi ban tidak menjadi faktor penyebab kecelakaan.
- Karena bagian depan kendaraan mobil penumpang Carry mengalami
kerusakan yang sangat parah, sehingga tidak dapat diketahui tanda-
tanda apakah masing-masing roda depannya mengalami kebocoran
minyak rem atau tidak sebelum kejadian kecelakaan. Sementara pada
roda belakang kiri-kanan tidak tampak adanya kebocoran minyak rem.
Kampas rem pada masing-masing roda tidak dapat diketahui
ketebalannya karena belum diijinkan oleh pihak kepolisian
setempat untuk melakukan pemeriksaan secara langsung
b. Kendaraan Mobil Bus :
- Secara administrasi mobil bus Jaya Utama L 8985 NU dinyatakan
secara teknis memenuhi syarat kelaikan jalan. Hal ini diketahui dari
masa berlaku uji berkala (kir) sampai dengan 10 Maret 2010.
- Secara fisik dilakukan pemeriksaan terhadap keempat rodanya tidak
tampak adanya tanda-tanda kebocoran pada pipa-pipa/selang rem.
- Secara operasional sistem pengereman bus ini masih bekerja dengan
baik, hal ini diketahui dari adanya jejak pengereman sepanjang 20
meter.
- Ban mobil bus bagian depan kiri dan kanan bukan vulkanisir
kondisinya masih cukup baik dengan kedalaman alur ban masih di
atas 1 mm. Demikian juga pada ban ganda belakang kiri dan kanan
masing-masing bukan ban vulkanisir dan dalam kondisi baik dengan
kedalaman alur sesuai dengan ketentuan.
- Saat kejadian bus tersebut melanggar ketentuan batas muatan
penumpang sebagaimana yang tertuang dalam buku uji.
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
14
Kerusakan pada mobil penumpang Carry N 1882 AV:
Gambar 7. Kondisi kendaraan bagian depan Gambar 8. Kondisi kendaraan bagian sebelah kiri
Gambar 9. Kondisi kendaraan bagian sebelah kanan
Gambar 10. Kondisi kendaraan bagian belakang
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
15
Kerusakan pada mobil bus Jaya Utama L 8985 NU:
Gambar 11. Kondisi kendaraan bagian depan Gambar 12. Kondisi kendaraan bagian belakang
Gambar 13. Kondisi kendaraan bagian Gambar 14. Kondisi kendaraan bagian
sebelah kiri sebelah kanan
Gambar 15. Jejak pengereman mobil bus Jaya Utama
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
16
III.3 ASPEK PRASARANA DAN LINGKUNGAN
Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui :
Keadaan Geometrik Jalan
Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian
Fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan perlengkapan jalan
lainnya).
Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut :
Keadaan Geometrik
Jalan
: Rata dan lurus yang jika ditempuh dalam
jarak yang cukup panjang, keadaan seperti
ini seringkali menimbulkan kejenuhan
karena statis/monoton yang berakibat
menurunnya konsentrasi atau mendorong
rasa kantuk bagi pengemudi.
Kondisi lingkungan di
sekitar lokasi kejadian
: Merupakan tempat yang cukup terbuka,
ruang pandang bebas. Di sebelah utara
merupakan daerah pantai sementara pada sisi
selatan terdapat pemukiman, sawah dan
perkebunan. Kondisi lingkungan seperti ini
juga seringkali menimbulkan masalah
kejenuhan karena statis/monoton yang
berakibat menurunnya konsentrasi atau
mendorong rasa kantuk bagi pengemudi.
Untuk menghindari hal tersebut di beberapa
bagian jalan tersebut perlu dipasang pita
penggaduh (rumble strip)
Fasilitas perlengkapan
jalan (rambu, marka
dan perlengkapan jalan
lainnya)
: Di sekitar lokasi kejadian radius 1 Km tidak
dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Padahal
di lokasi kejadian merupakan jalan arteri
dengan volume lalu lintas rendah, kondisi ini
akan menyebabkan pengemudi akan memacu
kendaraannya dengan kecepatan tinggi
sehingga akan meningkatkan resiko
kecelakaan. Untuk itu disekitar lokasi
diperlukan rambu antara lain rambu batas
kecepatan dan rambu hati-hati. Sementara
untuk marka jalan sudah ada yang terdiri dari
marka jalan berupa marka tengah (garis
putus-putus) dan tepi berupa garis utuh
namun sebagian sudah pudar.
Pada kondisi perilaku pengemudi yang
memacu kendaraannya dengan kecepatan
tinggi biasanya penggunaan marka jalan saja
menjadi kurang efektif karena memberikan
ANALISIS
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
17
kecenderungan pengemudi menganggap
semua jalur dapat dilalui dengan kecepatan
tinggi.
Gambar 16. Kondisi jalan arah Semarang Gambar 17. Kondisi jalan arah Surabaya
ANALISA KECEPATAN MOBIL BUS JAYA UTAMA L 8985 NU :
Dari hasil pengukuran panjang jarak pengereman (bekas ban) pada tempat lokasi
kejadian, diperoleh data sebagai berikut :
S = Jarak pengereman = 20 meter
(panjang bekas ban mulai dari saat mengerem sampai mobil bus berhenti).
S = V2
, dimana :
2 x a
V = Kecepatan kendaraan (m/det)
a = Perlambatan (5 m/det2)
S = V2
2 x a
V2 = S x 2 x a
V = √ 20 x 2 x 5 [m] [m/det2]
= √ 200 [m2/det
2]
= 10 √ 2 m/det
= 14,1 m/det
= 14,2 x 3600 km/jam
1000
= 50,76 km/jam
Jadi kecepatan mobil bus pada saat menabrak mobil Suzuki Carry adalah: 50,76
km/jam
Arah Semarang Arah Surabaya
KESIMPULAN
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
18
IV. KESIMPULAN
Hasil investigasi dan penelitian tim KNKT di lokasi kejadian, wawancara dengan
pihak yang terlibat dan saksi-saksi lainnya diperoleh temuan fakta-fakta sebagai
berikut:
Faktor manusia dalam kecelakaan ini sangat berperan terutama pengemudi
mobil penumpang Carry yaitu dari kelalaian atau ketidakcakapan dalam
memperhitungkan jarak aman untuk menyiap.
Faktor manusia juga memiliki kelemahan dalam hal memperhitungkan,
merespon dan mengantisipasi kondisi tertentu yang terjadi secara cepat dan
mendadak.
Faktor sarana tidak menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
Faktor prasarana dan lingkungan juga menjadi faktor pendukung karena
kurangnya rambu yang ada pada lokasi kejadian dan kondisi jalan yang lurus
dan volume kendaraan yang rendah dimana sering menimbulkan suasana
yang statis dan monoton.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (probable
cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini, bersumber dari faktor manusia yang
memiliki kelalaian atau ketidakcakapan dalam berlalu lintas di jalan
REKOMENDASI
TABRAKAN ANTARA BUS JAYA UTAMA L 8985 NU DENGAN MOBIL PENUMPANG CARRY N-1882-AV
JALAN RAYA SUKOLILO KM 45, JALUR PANTURA, DESA SUKOLILO, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR
KAMIS 24 SEPTEMBER 2009
19
V. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar tidak terjadi kecelakaan dengan
penyebab yang sama di masa yang akan datang, maka direkomendasikan hal-hal
sebagai berikut:
V.1 Kepada Institusi Daerah Tuban yang bertanggung jawab terhadap
Pengawasan dan Penegakan Hukum di bidang Lalu Lintas Jalan
(Kepolisian Resort Tuban) :
Melakukan sosialisasi, pengawasan dan penegakan hukum di ruas jalan
wilayah yang bersangkutan untuk mengurangi kelalaian atau ketidakcakapan
dalam berlalu lintas di jalan.
V.2 Kepada Dinas Kabupaten Tuban yang bertanggung jawab di bidang
Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan (Dinas
Perhubungan Kabupaten Tuban) :
Melaksanakan koordinasi dengan institusi Daerah Tuban yang bertanggung
jawab terhadap Pengawasan dan penegakan hukum di bidang Lalu Lintas
Jalan dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan pengawasan tentang
keselamatan berlalu lintas di jalan.
V.3 Kepada Dinas Provinsi Jawa Timur yang bertanggung jawab di bidang
Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan (Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur):
Melakukan pengawasan perijinan trayek dan operasional angkutan yang
beroperasi di wilayahnya terutama terhadap pelanggaran jumlah penumpang
(muatan lebih).
V.4 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat:
Melengkapi rambu peringatan (hati-hati), batas kecepatan dan pita
penggaduh pada lokasi jalan yang statis dan monoton yang sering
menimbulkan kecelakaan, terutama pada lokasi kejadian tersebut;
Melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban
sehubungan dengan penempatan lokasi alat perlengkapan jalan agar
dapat lebih efektif dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan.
Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan
tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu
lintas jalan di masa akan datang.