laporan inokulan

14
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan perkenan-Nya , saya Nurindayanti dapat membuat laporan ini. Yaitu laporan yang mengangkat Pembuatan Inokulan dari Pisang sebagai pokok bahasan laporan ini guna memenuhi tugas mata pelajaran agribisnis mengenai laporan pembuatan inokulan. Laporan ini saya susun dengan maksud untuk memberikan pengetahuan bagi para pembaca agar mengetahui mengenai tata cara pembuatan inokulan dari pisang. Semoga laporan ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca. Saya mohon maaf bila dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Karena saya menyadari laporan ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan laporan ini. Sangatta, 22 Februari 2013 1 | Page

Upload: nur-indayanti

Post on 10-Aug-2015

395 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN INOKULAN

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan perkenan-Nya , saya Nurindayanti dapat membuat laporan ini. Yaitu

laporan yang mengangkat Pembuatan Inokulan dari Pisang sebagai pokok bahasan

laporan ini guna memenuhi tugas mata pelajaran agribisnis mengenai laporan

pembuatan inokulan.

Laporan ini saya susun dengan maksud untuk memberikan pengetahuan

bagi para pembaca agar mengetahui mengenai tata cara pembuatan inokulan dari

pisang.

Semoga laporan ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca. Saya

mohon maaf bila dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.

Karena saya menyadari laporan ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi

penyempurnaan dan perbaikan laporan ini.

Sangatta, 22 Februari 2013

Penulis

1 | P a g e

Page 2: LAPORAN INOKULAN

DAFTAR ISIKata Pengantar................................................................................................................................. 1

Daftar Isi.............................................................................................................................................. 2

Tujuan Percobaan............................................................................................................................ 3

Dasar Teori......................................................................................................................................... 3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................................................. 7

Alat & Bahan...................................................................................................................................... 8

Prosedur dan Langkah-Langkah Kerja................................................................................... 9

Kesimpulan......................................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka................................................................................................................................... 11

2 | P a g e

Page 3: LAPORAN INOKULAN

TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui kegunaan bahan organik menjadi aktifator dalam

pematangan kompos

DASAR TEORIPengertian kompos pada umumnya adalah bahan organik yang telah mengalami

pelapukan sehingga terjadi perubahan bentuk.

Kompos juga dapat diartikan yaitu hasil penguraian persial/tidak lengkap dari

campuran bahan organik yang dapat dipercepat penguraiannya oleh populasi berbagai

macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan

aerobik/anaerobik.

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun

anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang

sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec,

ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM

(Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos

(vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.

Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah

untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit.

Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan

bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan

mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.

3 | P a g e

Page 4: LAPORAN INOKULAN

Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan

untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk

memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi

lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk

menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian,

menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA,

eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi

penggunaan pupuk kimia.

Bahan baku pengomposan adalah semua material organik yang mengandung

karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair

dan limbah industri pertanian.

Proses Pembuatan Kompos.

1. Tahap Pembuatan Inokulan Cair.

               Inokulan cair adalah kumpulan mikroorganisme dalam bentuk cair.

o   Alat dan bahan :

                10 liter air sumur, 1,5 liter air tebu, 60 gr ragi tape, 60 gr ragi tempe, 2 sendok

makan yogurt.

o   Cara Pembuatan :

                  Semuanya dimasukkan ke galon ukuran 20 liter, lubangnya ditutup dengan

kantong plastik ukuran 1 kg dan dibiarkan 3 hari. Inokulan cair menghasilkan gas

yang dapat membuat plastik itu menjadi menggelembung dan dari situ kita dapat

mengetahui apakah inokulancair itu dapat digunakan atau tidak. Inokulan cair

yang dapat digunakan hanya inokulan yang menghasilkan gas yang

dapat  membuat plastik menjadi menggelembung apabila plastik tidak

menggelembung maka inokulan cair itu tidak dapat digunakan.

     2. Tahap Pembuatan Inokulan Padat.

Inokulan padat adalah kumpulan mikroorganisme dalam bentuk padatdan

kering.

4 | P a g e

Page 5: LAPORAN INOKULAN

Cara Pembuatan :

inokulan padat dibuat dari inokulan cair, bekatul (sekam padi ) sebanyak

10 kg, dedak 20 kg, dan ragi tempe 3 buah. Semuanya dicampur rata, biasanya

inokulan cair tidak cukup untuk membuat kebasahan sekitar 60% sehingga perlu

ditambah air sumur sebanyak 7 liter. Bila sudah merata, ditutup dengan goni yule.

Inokulan padat dibiarkan selama 1 minggu.

3. Tahap Pemakaian Inokulan Padat Untuk Pengomposan.

Setelah satu minggu, inokulan padat mulai dapat dicampur dengan sampah

organik. Inokulan padat ditempatkan dalam keranjang yang mempunyai lubang

udara dan dilapisi dengan suatu bahan yang menyerap contohnya: karton karfus

atau ambal tipis. Penguapan yang terjadi pada kompos diakibat bekerjanya

mikroorganisme mencerna sampah. Kemudian didasar keranjang diletakkan

bantalan sekam, demikian juga dibagian tutup.

Proses Pengomposan

                  Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian

secara biologis khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan

organik sebagai sumber energi.

          Proses Pembuatannya :

                  Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah inokulan padat

dicampur dengan bahan-bahan organik. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen

dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh

mikroba mesofilik.

                  Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat dan akan diikuti

dengan peningkatan pH.

                  Pada kompos, suhu akan meningkat hingga diatas 50o -70o C. Suhu akan tetap

tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif adalah mikroba termofiflik yang

aktif dalam suhu tersebut.

5 | P a g e

Page 6: LAPORAN INOKULAN

                  Pada saat itu terjadi penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-

mikroba yang ada di dalam kompos memanfaatkan oksigen yang

ada untuk menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas.

                  Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan menurun dan

disinilah terjadinya pematangan kompos menjadi pembentukan humus. Selama

proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume dan biomassa bahan

mencapai 30-40% dari bobot awal.

Proses Pemanenan Kompos.

Kompos dapat dipanen apabila di dalam kompos itu kita menemukan rayap,

semut, kutu, dll. Apabila dalam satu rumah tangga terdapat 6-7 orang maka

biasanya sampah dapur yang dihasilkan dapat membuat keranjang akan penuh

sesudah 10 hari, maka 1/3 bagian dikeluarkan dan dianginkan sekitar sekitar 1

bulan sebelum diaplikasikan pada media tanam dan 2/3 bagian lagi akan dipakai

untuk proses pengomposan dengan sampah yang baru secara terus-menerus.

Keuntungan dan Manfaat Kompos.

Keuntungan Kompos

Keuntungan kompos yaitu menghasilkan unsur makro dan mikro yaitu

NPK (Nitrogen Pospat Kalium) yang berfungsi untuk menyuburkan tanaman dan

dapat membentuk buah yang lebih padat/berisi/berat (berkualitas) pada

tanaman berbuah.

Manfaat Kompos

          - Manfaat bagi halaman/kebun :

Bunga-bunga atau hijauan lainnya tumbuh semarak dengan media tanam yang 

ditambahkan kompos.

Tanaman obat dalam pot ( Tabulampot ) semakin sehat dengan media yang

ditambah kompos.

Cabai, tomat, sayur, buah tumbuh dengan baik.

- Manfaat Bagi Lingkungan.

6 | P a g e

Page 7: LAPORAN INOKULAN

Memperbaiki segi estetika dari lingkungan dengan berkurangnya paparan

sampah.

Membantu segi senitasi karena berkurangnya cemaran sampah.

Membantu segi kesehatan karena berkurangnya tikus dan kecoa.

- Manfaat Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga.

Dihematnya biaya pemupukan tanaman.

Dapat mengkonsumsi hasil kebun sendiri untuk keperluan dapur seperti cabai,

tomat, jahe, lengkuas, serai, dan sayuran lainnya.

Dapat mengkonsumsi buah-buahan sendiri.

Dapat menikmati pemandangan indah dan menyejukkan dari tanam-tanaman

hias.

- Manfaat Bagi Pemerintah Kota

Dikuranginya volume sampah.

Suasana lingkungan perumahan lebih asri.

Dikuranginya emisi gas rumah kaca dari TPA.

WAKTU & TEMPAT

PELAKSANAANTempat : Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Sangatta Utara

Waktu : Rabu, 13 Februari 2013

7 | P a g e

Page 8: LAPORAN INOKULAN

ALAT & BAHANAlat:

1. Pisau

2. Gelas dan sendok

3. Botol akua transparan

4. Baskom kecil

5. Semdok makan

Bahan:

1. Pisang busuk

2. Air

3. Gula pasir

8 | P a g e

Page 9: LAPORAN INOKULAN

PROSEDUR/

LANGKAH KERJA1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan Inokulan.

2. Memisahkan daging buah pisang busuk dengan kulitnya.

3. Kemudian daging buah yang sudah dipisahkan dengan kulitnya tersebut

dimasukkan ke dalam baskom kecil dan dengan gelas menumbuknya sampai

halus.

4. Memasukkan dua sendok makan gula pasir ke dalam gelas kemudian

mencampurkannya dengan air dan diaduk sampai rata.

5. Setelah itu masukkan pisang yang telah ditumbuk tadi ke dalam botol akua

bening.

6. Kemudian masukkan larutan gula tadi ke dalam botol yang sama.

7. Tuangkan air ledeng ke dalam botol yang sama hingga tingginya mencapai

setengah botol.

8. Kemudian kocoklah 2 atau 3x dan biarkan semalaman.

9 | P a g e

Page 10: LAPORAN INOKULAN

KESIMPULANInokulasi adalah kegiatan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke

medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulan terbagi

menjadi dua yaitu inokulan cair dan inokulan padat. Inokulan cair adalah kumpulan

mikroorganisme dalam bentuk cair. Inokulan padat adalah kumpulan mikroorganisme

dalam bentuk padatdan kering. Larutan inokulan ini sendiri berfungsi sebagai pestisida

alami dan pupuk cair bagi tanaman, bisa juga untuk mempercepat pembuatan kompos.

Pembuatan inokulan memerlukan waktu sampai 2 hari. Warna yang ditimbulkan keruh

kemudian bau yang dihasilkan sangat kecut.

10 | P a g e

Page 11: LAPORAN INOKULAN

DAFTAR PUSTAKA http://sursursursur25.blogspot.com/2012/10/

inokulasi-dan-pemurnian-bakteri.html diakses

tanggal 24 Februari 2013

http://www.lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/

bakteri-kompos/34-pembuatan-inokulanbakteri-

kompos.html diakses tanggal 24 Februari 2013

http://yazura08.blogspot.com/2012/03/laporan-

inokulasi-bakteri.html diakses tanggal 25 Februari

2013

http://sunengsihbiogun.blogspot.com/2009/11/

laporan-penanaman-biakan.html diakses tanggal 25

Februari 2013

11 | P a g e