laporan implementasi proyek perubahan (hasil …...dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat...

56
LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL LABORATORIUM KEPEMIMPINAN) Judul Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Penyusun : Agustinus Krisdijantoro, S.Si., MP. NIP. 19690810 199703 1 001 Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XX PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BOGOR, OKTOBER 2019

Upload: others

Post on 01-May-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL LABORATORIUM KEPEMIMPINAN)

Judul

Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa

Tenggara Timur

Penyusun :

Agustinus Krisdijantoro, S.Si., MP. NIP. 19690810 199703 1 001

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XX PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BOGOR, OKTOBER 2019

Page 2: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r i

KATA PENGANTAR

Aaparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, memegang peranan penting dalam mewujudkan keberhasilan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa Indonesia. Sesuai

dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan pemerintahan

yang baik, diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi

jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk menciptakan

sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan

mutu profesionalisme, sikap nasionalisme dan integritas yang kuat dan konsisten.

Proses penciptaan sumber daya aparatur tersebut diantaranya dapat dilakukan

melalui Pendidikan dan Pelatihan Jabatan yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari usaha pembinaan PNS secara menyeluruh.

Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III

memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi dan misi

organisasi ke dalam program-program, serta memimpin bawahan dan seluruh

stakeholder strategis untuk melaksanakan program-program tersebut secara efektif

dan efisien. Untuk mewujudkan peranan tersebut, serta sesuai dengan tuntutan

perkembangan pemerintahan dan pembangunan, saat ini proses pembelajaran

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III mengalami beberapa

perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Diklatpim Tk. III pola lama.

Perubahan itu terutama pada pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan

kemampuan leadership birokrasi di sektor publik. Perubahan yang membedakan

Diklat Pola Baru dengan Diklat Pola Lama adalah cara pembelajarannya yang

berbasis pengalaman dan pembelajaran tidak sepenuhnya klasikal, tapi sifatnya on-

off kampus. Diklatpim Tk. III pola baru tidak hanya membentuk kompetensi tetapi

membantu membentuk karakter yang profesional dengan menginternalisasikan nilai-

nilai dasar aparatur sipil negara serta tertanamnya etika publik yang tinggi.

Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini merupakan laporan Peserta

Diklatpim III yang menjelaskan proses dan tahapan yang telah dilaksanakan serta

capaian-capaian target yang diperoleh pada laboratorium kepemimpinan. Selain itu,

Laporan ini merupakan capaian milestone pada jangka pendekjangka pendek yang

akan ditindaklanjuti dengan kegiatan dan proses lanjutan pada tahapan jangka

menengah dan jangka panjang.

Page 3: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r ii

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan sehingga saya dapat

menyelesaikan Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini. Ucapan terima kasih

sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Dr. Ir. Bahdarsyah, M.Pd. - selaku

Coach, Ir. Timbul batubara, M.Si. – selaku Mentor dalam Diklatpim Tk. III ini, serta

para pihak yang telah membantu impelementasi proyek perubahan hingga

tersusunnya laporan ini.

Kupang, Oktober 2019

Penyusun,

Agustinus Krisdijantoro, S.Si., MP.

NIP. 19690810 199703 1 001

Page 4: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vii

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................... viii

BAB I. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1

A. Deskripsi Kondisi Umum ............................................................................ 1

B. Rasional Pemilihan/Penetapan Area Perubahan ....................................... 3

C. Keterkaitan Area perubahan dengan Isu Stratejik Organisasi .................. 5

BAB II. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN ............................................................ 7

A. Tujuan Jangka Pendek .............................................................................. 7

B. Tujuan Jangka Menengah ......................................................................... 7

C. Tujuan Jangka Panjang ............................................................................. 7

BAB III. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN ............................................ 8

BAB IV. KRITERIA KEBERHASILAN PROYEK PERUBAHAN ............................ 9

BAB V. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK

PERUBAHAN ..................................................................................................... 10

A. Pelaksanaan tiap tahapan kegiatan ......................................................... 10

1. Pembentukkan Tim Kerja Efektif .............................................................. 10

2. Pelaksanaan Focus Grup Discussion (FGD) ........................................... 11

3. Penyusunan program pengembangan ekowisata TWA Menipo

berbasis tiga pilar ..................................................................................... 12

4. Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA Menipo

berbasis tiga pilar ..................................................................................... 16

Page 5: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r iv

5. Pembentukkan Kelompok Masyarakat..................................................... 16

B. Analisis Stakeholders Internal Dan Eksternal .......................................... 16

C. Kendala .................................................................................................... 22

D. Strategi mengatasi kendala ..................................................................... 22

E. Capaian ................................................................................................... 22

1. Pembentukkan Tim Kerja Efektif .............................................................. 22

2. Pelaksanaan Focus Grup Discussion (FGD) ........................................... 23

3. Penyusunan Program Pengembangan Ekowisata Twa Menipo

Berbasis Tiga Pilar ................................................................................... 23

4. Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA Menipo

berbasis tiga pilar ..................................................................................... 23

5. Pembentukkan Kelompok Masyarakat..................................................... 23

F. Instrumen Monitoring yang digunakan ..................................................... 23

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................. 25

A. Kesimpulan .............................................................................................. 25

B. Rekomendasi ........................................................................................... 25

LAMPIRAN ......................................................................................................... 26

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................... 37

Page 6: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Pengunjung dan PNBP TWA Menipo ..................................... 4

Tabel 2. Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga

Pilar .................................................................................................. 13

Tabel 3. Peran, Pengaruh dan Manfaat Stakeholders dalam proyek

perubahan ........................................................................................ 20

Tabel 4. Peran, Pengaruh Dan Manfaat Stakeholders Yang Menyatakan

Dukungan Dalam Masa Implementasi Proper .................................. 21

Page 7: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kuadran Stakeholders Position Sebelum Implementasi Proyek

Perubahan ..................................................................................... 17

Gambar 2. Kuadran stakeholders position setelah implementasi proyek

perubahan ..................................................................................... 18

Page 8: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Proyek Perubahan .................................................. 27

Lampiran 2. Formulir Kegiatan ...................................................................... 28

Lampiran 3. Pernyataan Dukungan Stakeholder ........................................... 29

Lampiran 4. SK Tim Kerja Pembentukan Tim Kerja Proyek Perubahan

Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar (Agama. Adat,

dan Pemerintah) di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten

Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 ................................... 30

Lampiran 5. Laporan Focus Group Discussion (FGD) ................................... 31

Lampiran 6. Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga

Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa

Tenggara Timur ............................................................................................. 32

Lampiran 7. Laporan Sosialisasi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo

Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten

Kupang, Nusa Tenggara Timur ..................................................................... 33

Lampiran 8. SK Pembentukan Kelembagaan Kelompok Masyarakat ........... 34

Lampiran 9. Promosi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga

Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa

Tenggara Timur Melalui Media Online ........................................................... 35

Lampiran 10. Promosi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang,

Nusa Tenggara Timur Melalui Pameran Tingkat Kabupaten ......................... 36

Page 9: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r viii

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Gambar 1. Dukungan Stakeholder ............................................................... 38

Gambar 2. Pembentukan Tim Kerja Promosi Pengembangan Ekowisata

TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar ................................................................... 40

Gambar 3. Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Promosi

Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar ....................... 42

Gambar 4. Sosialisasi Dalam Rangka Promosi Pengembangan Ekowisata

TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar ................................................................... 43

Gambar 5. Pembentukan Kelompok Dalam Rangka Promosi Pengembangan

Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar ................................................. 44

Gambar 6. Pembangunan Pondok/ Shelter Wisata di Desa Enoraen oleh

Pemerintah Desa ........................................................................................... 45

Gambar 7. Rencana Lokasi Pembangunan Pondok/ Shelter Wisata

Kerjasama Dengan PT. Angkasa Pura .......................................................... 46

Page 10: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 1

BAB I. LATAR BELAKANG

A. Deskripsi Kondisi Umum

Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi amanah

untuk memangku 28 unit kawasan konservasi yang terdiri dari 8

kawasan cagar alam, 6 kawasan suaka margasatwa, 12 kawasan

taman wisata alam dan 2 kawasan taman buru. Disamping itu

BBKSDA NTT juga melaksanakan tugas koordinasi bimbingan teknis

pengeloaan taman hutan raya yang dikelola oleh pemerintah daerah,

serta melaksanakan penyelenggaraan konservasi keanekaragaman

hayati baik di dalam maupun di luar kawasan konservasi.

Berdasarkan PermenLHK Nomor :

P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/ 1/2016 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Bidang

KSDA Wilayah mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan

pengelolaan di bidang perlindungan dan pengamanan, pengawetan,

pengembangan dan pemanfaatan cagar alam, suaka margasatwa,

taman wisata alam dan taman buru, operasionalisasi KPHK,

koordinasi teknis penetapan koridor hidupan liar, koordinasi teknis

pengelolaan taman hutan raya dan ekosistem esensial, pelayanan

dan promosi di bidang konservasi sumber daya alam dan

ekosistemnya.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Konservasi Sumber Daya

Alam Wilayah, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan inventarisasi potensi, penataan kawasan dan

penyusunan rencana pengelolaan cagar alam, suaka

margasatwa, taman wisata alam dan taman buru;

2. Pelaksanaan perlindungan dan pengamanan cagar alam, suaka

margasatwa, taman wisata alam, taman buru;

3. Pelaksanaan pengendalian dampak kerusakan sumber daya

alam hayati;

Page 11: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 2

4. Pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan di cagar alam,

suaka margasatwa, taman wisata alam dan taman buru;

5. Pelaksanaan pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta

habitatnya serta sumberdaya genetik dan pengetahuan

tradisional;

6. Pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan;

7. Pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi, pemulihan ekosistem

dan penutupan kawasan;

8. Pelaksanaan operasionalisasi KPHK;

9. Pelaksanaan penyediaan data dan informasi, promosi dan

pemasaran konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya;

10. Pelaksanaan pengembangan kerjasama dan kemitraan bidang

konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya;

11. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian peredaran jenis

tumbuhan dan satwa liar;

12. Pelaksanaan koordinasi teknis penetapan koridor hidupan liar;

13. Pelaksanaan koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya

dan kawasan ekosistem esensial;

14. Pelaksanaan pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan

konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya;

15. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar

kawasan konservasi.

Taman Wisata Alam (TWA) Menipo memiliki

keanekaragaman flora, fauna dan bentangan alam yang unik.

Sebagian wilayah TWA Menipo merupakan pulau kecil berukuran

seluas 571 hektar, dengan panjang 7.328 meter dan lebar 700

meter. Pulau tersebut saat pasang surut terendah menjadi satu

daratan dengan Pulau Timor dan saat pasang naik akan terlihat

sebagai pulau kecil yang kaya akan keanekaragaman flora dan

fauna.

Secara budaya, masyarakat memiliki keterikatan dengan

Menipo yang menurut masyarakat awalnya namanya adalah

Menifon. Kisah Menifon berawal dari seorang perempuan bernama

Page 12: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 3

“Meni” dan laki-laki bernama “Fo” yang menempati Pulau Menifon

untuk pertama kalinya. Masyarakat mempercayai bahwa buaya

yang ada di Menipo adalah penjelmaan dari “Fo” sehingga sampai

saat ini masih ada upacara pemujaan terhadap buaya. Larangan

secara adat untuk merusak sumberdaya alam hayati di Menipo

masih dilakukan sampai saat ini sehingga kawasan ini tetap terjaga.

TWA Menipo mempunyai potensi kehati dan lansdscap

yang menarik berada di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur,

kabupaten Kupang belum dikembangkan secara optimal. Desa

penyangga di sekitar kawasan dengan latar belakang adat istiadat

yang masih berlangsung dengan baik, keberadaan tokoh agama

yang berpengaruh, serta komitmen pemerintah daerah dalam

pengembangan obyek-obyek wisata alam setempat merupakan

kekuatan potensial dalam optimaslisasi pengembangan wisata alam

dengan konsep ekowisata.

Dalam upaya pelestarian kehati sejalan dengan upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan, dengan

memperhatikan potensi kawasan dan potensi social maka perlu

dilakukan langkah-langkah nyata berupa Pengambangan Ekowisata

TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar (Adat, Agama, Pemerintah).

B. Rasional Pemilihan/Penetapan Area Perubahan

Pengelolaan Kawasan Konservasi dan rendahnya tingkat

kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan merupakan isu yang perlu

direspon dengan langkah nyata dan kongkrit dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan khususnya kawasan

konservasi.

TWA Menipo mempunyai potensi kehati dan lansdscap

yang menarik berada di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur,

kabupaten Kupang belum dikembangkan secara optimal. Jumlah

pengunjung ke TWA Menipo dalam empat tahun terakhir ini sepert

tercantum dalam table di bawah ini :

Page 13: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 4

Tabel 1 Jumlah Pengunjung dan PNBP TWA Menipo

Tahun

Jumlah Pengunjung (Org)

PNBP (Rp.) Nusantara Mancanegara

2015 37 -

185.000

2016 18 -

90.000

2017 - -

-

2018 692 -

3.465.000

Jumlah 747 3.740.000

Keberadaan TWA Menipo di Desa Enoraen belum mampu

memberikan dampak terhadap berkembangnya perekoniman

masyarakat sekitar kawasan. Kondisi demikian disebabkan karena

TWA menipo belum dikembangkan menjadi salah satu destinasi

wisata yang dapat bersaing dan menjadi bagian dari rangkaian

destinasi wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Desa Enoraen merupakan salah satu desa di Kecamatan

Amarasi Timur, Kabupaten Kupang dengan luas wilayah 16.98 km2

dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 sejumlah 1.488 jiwa (379

KK) dengan prosentase 70.22 persen pendudinya adalah petani dan

peternak. Beberapa potensi penopang kehidupan perekonomian

masyarakat diantaranya adalah; potensi tanaman pangan, potensi

pertanian dan perkebunan, potensi ternak, potensi perikanan air laut

dan air tawar, potensi hutan bakau, potensi pariwisata.

Dengan mempertimbangkan potensi TWA Menipo, adat

budaya setempat serta potensi Desa Enoraen maka menjadi upaya

yang strategis dalam pengembangan TWA Menipo sebagai salah

satu destinasi wisata unggulan di Provinsi NTT yang berdampak

positif bagi masyarakat di sekitar kawasan. Area perubahan yang

dipilih adalah Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar (Adat, Agama, Pemerintah). Bentuk

penggembangan/pengelolaan kawasan dengan menyertakan

Page 14: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 5

kekuatan local yaitu adat budaya setempat, kekuatan religi, serta

potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa sekitar kawasan.

C. Keterkaitan Area perubahan dengan Isu Stratejik Organisasi

Pemilihan dan penetapan area perubahan sangat terkait

dengan upaya pencapaian sasaran Program Konservasi Sumberdaya

Alam dan Ekosistem serta pencapaian indikator kinerja program

Ditjend KSDAE dilaksanakan melalui delapan kegiatan, yaitu:

1. Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam;

2. Kegiatan Pengelolaan Kawasan Konservasi;

3. Kegiatan Konservasi Spesies dan Genetik;

4. Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi;

5. Kegiatan Pembinaan Konservasi Kawasan Ekosistem Esensial;

6. Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati;

7. Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional; serta

8. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Direktorat Jenderal KSDAE.

Kegiatan Pegembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar ini mendukung kegiatan konservasi sumber daya alam

hayati dan kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan

Konservasi. Selanjutnya pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Tahun 2018, salah satu arah kebijakan pembangunan wilayah

adalah pembangunan pedesaan melalui:

a. pemenuhan standar pelayanan minimum di desa termasuk

kawasan permukiman transmigrasi;

b. pembangunan sumber daya manusia, pemberdayaan, dan

penguatan modal sosial budaya masyarakat termasuk di

kawasan permukiman transmigrasi;

c. penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha

ekonomi masyarakat desa termasuk di permukiman

transmigrasi;

d. penguatan pemerintahan desa;

Page 15: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 6

e. pengawalan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa secara sistematis, konsisten, dan

berkelanjutan;

f. pengembangan kawasan perdesaan termasuk kawasan

transmigrasi untuk mendorong pusat pertumbuhan dan

keterkaitan desa-kota; dan

g. pengelolaan sumber daya alam desa dan kawasan

perdesaan termasuk kawasan transmigrasi dan sumber daya

hutan.

Pengembangan ekowisata berbasis tiga pilar termasuk dalam

kegiatan b dan g, yaitu pembangunan sumberdaya manusia,

pemberdayaan, pengembangan usaha ekonomi dan pengelolaan

sumberdaya alam desa. Kegiatan ini sesuai dengan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) Tahun 2018.

Page 16: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 7

BAB II. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

Proyek perubahan terimplementasi dalam tiga tahapan, yaitu jangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Masing-masing milestones

merupakan unsur tujuan masing-masing tahapan. Di dalam Rancangan

Proyek Perubahan (RPP) terdiri dari tiga tahapan dengan masing-masing

tujuan sebagai berikut :

A. Tujuan Jangka Pendek

Terwujudnya prakondisi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo

Berbasis Tiga Pilar (Adat, Agama, dan Pemerintah) di Desa Enoraen, Kecamatan

Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

B. Tujuan Jangka Menengah

1. Terlaksananya peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui

pelatihan pengembangan usaha ekowisata dan pemberian bantuan

ekonomi berupa alat dan bahan produksi kerajinan.

2. Tersedianya prasarana dan sarana wisata di Daerah penyangga TWA

Menipo (patung tokoh adat, rumah adat, patung totem, areal wisata

budaya) dan promosi ekowisata TWA Menipo (Pameran, Festival, dll).

C. Tujuan Jangka Panjang

Terwujudnya pengelolaan TWA Menipo berbasis tiga pilar (Adat, Agama,

dan Pemerintah)

Page 17: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 8

BAB III. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN

Ruang lingkup proyek perubahan menjadi batasan dalam

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dalam tahapan jangka

pendek. Ruang lingkup ditentukan dengan didasari atau mempertimbangan

tugas dan fungsi jabatan, area perubahan yang ditetapkan dalam rencana

aksi serta ketersediaan sumber daya. Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan

dalam proyek perubahan ini adalah:

a. Koordinasi dengan stakeholder terkait (instansi terkait, tokoh adat, tokoh

agama).

b. Diskusi secara informal dalam rangka mengumpulkann informasi.

c. Focus Grup Discussion (FGD) muti pihak.

d. Penyusunan program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar.

e. Sosialisasi program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar.

f. Pembentukan Kelompok Masyarakat sbg kelompok binaan.

Page 18: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 9

BAB IV. KRITERIA KEBERHASILAN PROYEK

PERUBAHAN

Untuk melihat tingkat keberhasilan dari pelaksanaan proyek perubahan

ini perlu ditetapkan beberapa standar/ kriteria keberhasilan sehingga dapat

memberikan gambaran bahwa proyek ini telah berjalan dengan baik sesuai

yang diinginkan dan menuju ke arah pencapaian tujuan jangka panjang yang

merupakan tujuan akhir proyek perubahan ini. Standar/ kriteria keberhasilan

dalam jangka pendek ini adalah:

a. Proyek Perubahan Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis

Tiga Pilar tersosiaisaikan kepada masyarakat setempat sebagai subyek

kegiatan, masyarakat luas, dan pemerintah (instansi terkait).

b. Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar.

c. Kelompok Masyarakat Desa Enoraen sbg kelompok binaan.

Page 19: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 10

BAB V. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN

PROYEK PERUBAHAN

Pelaksanaan Proyek Perubahan ini dimulai dengan melakukan

pertemuan antara mentor dan para pejabat struktural lingkup Balai Besar

KSDA NTT. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan arahan dari Kepala

Balai Besar KSDA NTT selaku Mentor dan berdiskusi dengan pejabat

struktutral untuk menyusun strategi pelaksanaan kegiatan agar dapat

diselesaikan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Di samping itu,

hal ini juga berkaitan dengan rencana penganggaran dan penyusunan tim

efektif yang akan mendukung pelaksanaan proyek perubahan mengingat

pelaksanaan tugas pokok yang juga cukup padat dan kedudukan personil

Bidang KSDA Wilayah I yang berada pada beberapa kantor yang terpisah

(Kantor Seksi Konservasi dan Kantor Resort Konservasi Wilayah).

A. Pelaksanaan tiap tahapan kegiatan

1. Pembentukkan Tim Kerja Efektif

Rapat pembentukan Tim Keja Efektif dilakukan pada pada tanggal 7

Agustus 2019 dengan mengundang pejabat struktural dan staf yang

berada dalam lingkup Bidang KSDA Wilayah I untuk membangun

kesepahaman seluruh personil terhadap proyek perubahan dan

menyusun personil yang akan dilibatkan dalam tim efektif yang akan

melaksanakan proyek perubahan ini. Kepala Bidang Wilayah yang

bertindak sebagai project leader dalam kesempatan ini memberikan

penjelasan kepada seluruh peserta rapat tentang maksud dan tujuan

dari proyek perubahan ini. Selanjutnya juga dijelaskan tahapan-

tahapan yang akan dikerjakan dan strategi yang akan digunakan agar

kegiatan ini dapat berjalan sesuai rencana. (Undangan, notulensi dan

daftar hadir rapat terlampir).

Page 20: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 11

2. Pelaksanaan Focus Grup Discussion (FGD)

Forum Grup Discussion (FGD) dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus

2019. Diskusi melibatakan unsur tiga pilar : tokoh adat, tokoh agama,

pemerintah desa, dan masyarakat.

Perumusan materi FGD, antara lain:

Legenda Menipo

Untuk mengetahui keterkaitan antara masyarakat adat Menipo

dengan TWA Menipo. Hal ini penting karena adanya keterkaitan

tersebut menjadi salah satu faktor pendorong untuk berperan

aktif dalam kegiatan ekowisata.

Aturan adat yang masih berlaku

Aturan adat yang masih berlaku yang akan dideskripsikan adalah

yang masih ada hubungannya ekowisata Menipo. Aturan adat ini

akan mengikat bagi masyarakat adat dan juga pengunjung untuk

ikut melestarikan TWA Menipo dan skaligus memberikan

kesempatan bagi kelompok adat untuk mendapatkan

pendapatan dari kegiatan wisata melalui unsur adatnya.

Kegiatan wisata yang selama ini sudah dilaksanakan di TWA

Menipo

Hasil diskusi mengenai kegiatan wisata ini penting untuk

mengetahui peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam

sektor wisata. Kegiatan-kegiatan ekowisata yang dapat

dilaksanakan oleh masyarakat akan dilakukan melalui Perjanjian

Kerjasama setelah adanya pembentukan kelompok.

Kegiatan yang diperlukan untuk pengembangan ekowisata

Pengembangan ekowisata yang dilakukan akan melibatkan

masyarakat. Masyarakat akan berperan dalam pelaksanaan

kegiatan ekowisata.

(Undangan, daftar hadir, dan laporan terlampir).

Page 21: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 12

3. Penyusunan program pengembangan ekowisata TWA Menipo

berbasis tiga pilar

Pengelolaan kawasan hutan dengan melibatkan masyarakat sekitar

kawasan menjadi hal yang penting dalam upaya pelestarian kawasan

pada satu sisi dan pada sisi lain untuk mewujudkan manfaat

keberadaannya bagi masyarakat. Pengembangan Ekowisata TWA

Menipo Berbasis Tiga Pilar (Adat, Agama, dan Pemerintah) di Desa

Enoraen Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang adalah salah

satu wujud metode pengelolaan kawasan hutan dengan melibatkan

masyarakat dan kekuatan-kekuatan local lainnya.

Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo ini merupakan hasil

dari Focus Grup Discussion (FGD) multi pihak yang terdiri dari

BBKSDA NTT, tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah setempat.

Sumber dana untuk menunjang pelaksanaan program, berasal dari

berbagai sumber, baik anggaran kementerian, instansi terkait, pihak

ketiga melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR)/

Perjanjian Kerja Sama (PKS), dan Dana Desa.

Program pengembangan ekowisata TWA Menipo berbasis tiga pilar

sebagaimana pada table di bawah ini :

Page 22: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 13

Tabel 2. Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar

No. Program/Output Outcome Impact Kriteria Keberhasilan

Indikator Sumber

Biaya

1. Pengembangan ekonomi kreatif

masyarakat (ekowisata) sekitar

kawasan

1. Pembentukkan kelompok masyarakat 2. Pelatihan usaha ekowisata 3. Bantuan sarana dan prasarana

produksi 4. Pendampingan kelompok

Adanya peran

masyarakat unsur tiga

pilar dalam

pengembangan

ekowisata TWA Menipo

dan meningkatnya

kapasitas masyaraat

Masyarakat sekitar

kawasan TWA

Menipo meningkat

kesejahteraannya

Kawasan TWA Menipo aman

Adanya Kelompok Masyarakat Unsur Tiga Pilar yang telah melakukan pengembangan usaha yang menunjang ekowisata

Kelompok

Masyarakat Unsur

Tiga Pilar yang telah

mengelola dengan

baik usaha yang

menunjang

ekowisata

PT. PLN

2. Pelayanan Pengunjung Wisata TWA

Menipo

1. Guide/interpreter dalam kawasan 2. Polrter 3. Jasa perahu menuju pulau Menipo

dan wisata air menyusuri hutan mangrove (habitat kelelawar)

Adanya peran

masyarakat secara

langsung dalam

pengelolaan TWa

Menipo

Terbuka peluang

sumber pendapatan

baru bagi masyarakat

sekitar kawasan TWA

Menipo

adanya kelompok

masyarakat yang

telah melakukan

pelayanan

pengunjung TWA

Menipo

kelompok masyarakat yang telah melakukan pelayanan pengunjung TWA Menipo dengan kapasitas yang memadai.

PT. PLN

3. Pengembangan Enoraen sebagai Desa Wisata

1. Pembangunan Rumah Adat 2. Pembangunan prasasti dan patung

totem 3. Pembangunan pondok wisata 4. Pembangunan Shelter/Lopo 5. Peningkatan kapasitas penari tarian

adat

Adanya destinasi wisata

budaya di desa

penyangga TWA Menipo

Terbuka peluang

sumber pendapatan

baru bagi masyarakat

sekitar kawasan TWA

Menipo

Adat dan Budaya setempat lestari

Adanya Desa

Wisata Enoraen

sebagai bagian dari

Ekowisata TWA

Menipo

Desa Wisata

Enoraen menjadi

salah satu destinasi

yang layak untuk

dikunjungi

wisatawan

- PT. PLN

- Dana Desa

Enoraen

Page 23: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 14

No. Program/Output Outcome Impact Kriteria Keberhasilan

Indikator Sumber Biaya

4. Festival Menipo

1. Lomba foto satwa liar, alam Menipo dan budaya sekitar

2. Lomba mewarnai satwa liar dan alam Menipo

3. FGD stakeholder terkait di tingkat Provinsi NTT

4. Festival Fasion Busana daerah 5. Kampanye peduli konservasi

dengan tagar #Betakonservasi

Peningkatan Wisatawan

yang berkunjung ke TWA

Menipo

TWA Menipo semakin

dikenal oleh

masyarakat/wisatawan

.

Pelaksanaan

kegiatan festival

berlangsung dengan

baik dan berhasil

TWA Menipo

semakin dikenal

oleh

masyarakat/wisataw

an.

PT. PLN

5. Pembangunan Fasilitas Pendukung Wisata di dalam Kawasan 1. Pembangunan Mushala 2. Pembangunan Sarana Penetasan

Penyu 3. Pembangunan Shelter/Lopo 4. Pembuatan papan Informasi

Wisata 5. Pembuatan Maket Menipo

Wisatawan yang

berkunjung ke TWA

Menipo aktifitas

kunjungannya terfasilitasi

dengan baik.

Terpenuhinya

kebutuhan fasilitas

bagi wisatawan yang

berkunjung ke TWA

Menipo

Terbangunnya

fasilitas pendukung

wisata di TWA

Menipo yang

memenuhi standar

Adanya Fasilitas

pendukung wisata di

TWA Menipo

PT.

Angkasa

Pura

Bandara

Eltari

Kupang

PT PLN

6. Pembuatan jaur hijau dan penanaman pohon buah di lahan masyarakat 1. Penanaman pohon buah di lahan

masyarakat sepanjang kanan dan kiri jalan menuju ke pintu gerbang TWA Menipo

2. Penanaman pohon buah di pekarangan masyarakat

Tersedianya tanaman buah di Desa Enoraen sebagai pendukung ekowisata TWA Menipo

Masyarakat memperoleh tambahan pendapatan dari buah yang djhasilkan

Tertanamnya tanaman buah pada lahan yang telah direncanakan

Adanya tanaman buah yang tumbuh di lahan jaur hijau dan lahan masyarakat

PT. PLN BPDASHL Kupang

Page 24: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 15

No. Program/Output Outcome Impact Kriteria Keberhasilan

Indikator Sumber Biaya

7. Promosi Paket Ekowisata

1. Promosi melalui media social dan elektronik

2. Penempatan banner di tempat umum, Agen Travel

3. Pembuatan leaflet 4. Kerjasama dengan studio foto

Peningkatan

Wisatawan yang

berkunjung ke TWA

Menipo

TWA Menipo semakin

dikenal oleh

masyarakat/

wisatawan

Kegiatan promosi

ekowisata telah

dilakukan

Meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke TWA Menipo pada tahun 2020 sebesar 50% dibanding tahun sebelumnya.

PT PLN

8. Supervisi/Monitoring dan Evaluasi

I. Supervisi pada saat pelaksanaan kegiatan

II. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dapat

berlangsung sesuai

yang direncanakan

Pengembangan

Ekowisata TWA

Menipo dapat berhasil

dengan baik

Terlaksananya

kegiatan

supervivi/monitoring

dan evaluasi

Setiap tahapan

kegiatan terpantau

PT PLN

BBKSDA

NTT

Page 25: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 16

4. Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA Menipo berbasis

tiga pilar

Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA menipo berbasis

tiga pilar dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2019. Kegiatan sosialisasi

merupakan tahapan penting dalam menyampaikan rumusan program

pengembangan ekowisata, agar masyarakat mengetahui dan merasa

memiliki program yang telah dihasilkan dari diskusi dalam FGD.

Sasaran sosialisasi adalah tokoh adat, tokoh agama, masyarakat,

stakegolder terkait dengan pengembangan wisata di Kupaten Kupang

(undangan, daftar hadir, dan laporan sosialisasi terlampir).

5. Pembentukkan Kelompok Masyarakat

Kegiatan pembentukkan kelompok merupakan tindak lanjut dari

pelaksanaan Focus Grup Discussion (FGD). Kelompok yang terbentuk

diharapkan akan dapat menjadi wadah dalam pelaksanaan pengembangan

ekowisata TWA Menipo berbasis tiga pilar.

Kelompok masyarakat yang dibentuk pada tanggal 17 September

2019, melalui kesepakatan bersama diberi nama Kelompok Tani dan

Ekowisata Buaya Putih.

Selanjutnya BBKSDA NTT akan bersama-sama dengan Kelompok

yang terbentuk dalam mengembangkan ekowisata di TWA Menipo dan Desa

Enoraen sebagai desa penyangga kawasan.

(undangan kegiatan, daftar hadir, dan Surat Keputusan Pembentukan

Kelompok terlampir).

Dalam masa laboratorium kepemimpinan selama 60 hari, semua

milestone telah selesai dilaksanakan. Dalam masa jangka pendek ini juga

terdapat kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan bagian dari milestone

pada jangka panjang yaitu kegiatan promosi ekowisata TWA menipo dalam

bentuk pemberitaan di media elektronik dan pameran pembangunan di

Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan tema TWA Menipo (dokumen

terampir).

B. Analisis Stakeholders Internal Dan Eksternal

Posisi stakeholders sebelum implementasi proyek perubahan ditunjukan

oleh kuadran stakeholders position sebagai berikut.

Page 26: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 17

Gambar 1. Kuadran Stakeholders Position Sebelum Implementasi Proyek Perubahan

LATENT :

Tokoh Adat

Tokoh Agama

PRMOTORS :

Kepala BBKSDA NTT

KBTU BBSDA NTT

Ka BIDTEK BBKSDA NTT

APATHETICT :

Tokoh Masyarakat

DEFENDERS :

Dinas Pariwisata Kab Kupang

Camat Amarasi Timur

Kades Enoraen

Media

INTEREST

I

N

F

L

U

E

N

C

E

Page 27: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 18

Posisi stakeholders setelah implementasi proyek perubahan ditunjukan oleh

kuadran stakeholders position sebagai berikut.

Gambar 2. Kuadran stakeholders position setelah implementasi proyek perubahan

INTEREST

I

N

F

L

U

E

N

C

E

LATENT :

PRMOTORS :

Kepala BBKSDA NTT

KBTU BBSDA NTT

Ka BID

Ka BPASHLTEK BBKSDA NTT

Kades Enoraen

Tokoh Adat

Tokoh Agama

Dinas Pariwisata

Kades Enoraen

Tokoh Masyarakat

Media

PT PLN

PT. angkasa Pura

APATHETICT :

DEFENDERS :

Page 28: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 19

Berdasarkan kedua kuadran di atas terlihat bahwa terdapat perubahan

posisi beberapa stakeholders. Secara keseluruhan perubahan posisi

stakeholder mendukung terhadap pelaksanaan proyek perubahan. Tokoh Adat

dan Tokoh Agama yang semula berada di kuadran LATENT bergeser ke

kuadran PROMOTORS. Tokoh Masyarakat dari kuadran APATHETICT

bergeser ke kuadran PROMOTERS. Demikian juga dengan Dinas Pariwisata

Kabupaten Kupang dan Media juga bergeser dari kuadran DEFENDERS KE

KUADRAN PROMOTERS. Hal ini terjadi karena stakeholders tersebut

sebelumnya tidak terlibat langsung dalam perencanaan proyek perubahan dan

belum mendapat informasi yang lengkap tentang proyek perubahan yangpada

saat akan diimplementasikan. Namun pada saat implementasi proyek

perubahan stakeholders tersebut terlibat langsung dalam kegiatan proyek

perubahan, khususnya dalam setiap diskusi tentang pengembangan ekowisata

TWA Menipo yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan

ekowisata.

Pendekatan yang dilakukan terhadap stakeholders tersebut yaitu melalui :

Sosialisasi konsep proyek perubahan

Penjelasan manfaat proyek perubahan

Diskusi

Meminta masukan

Meminta dukungan implementasi

BPDAS HL Kupang, PT. PLN WUP Bali Nusra, PT. Angkasa Pura

bandara Eltari Kupang yang semula tidak diprokyesikan sebagai stakeholders

eksternal, dalam masa implentasi tahap jangka pendek proper dengan

pendekatan dan diskusi tentang potensi TWA Menipo dan kehidupan adat

istiadat di Desa Enoraen senagai daerah penyangga kawasan yang sangat

potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan, maka

berminat untuk mendukung proyek perubahan (kuadran PROMOTERS).

Peran, pengaruh dan manfaat terhadap masing-masing Stakeholders

yang bergeser posisinya selama proses implementasi proyek perubahan

disajikan pada tabel berikut.

Page 29: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 20

Tabel 3. Peran, Pengaruh dan Manfaat Stakeholders dalam proyek perubahan

NO STAKEHOLDERS PERAN PENGARUH MANFAAT PROYEK

1 Tokoh Adat Memberikan dukungan dan menyampaikan informasi manfaat proyek perubahan kepada masyarakat adat.

Menggerakkan masyarakat adat untuk mendukung implementasi proyek perubahan

Implementasi proyek perubahan dapat terimplementasi dengan baik

2 Tokoh Agama Memberikan dukungan dan menyampaikan informasi manfaat proyek perubahan kepada umat.

Menggerakan umat adat untuk mendukung implementasi proyek perubahan

Implementasi proyek perubahan dapat terimplementasi dengan baik

3 Tokoh Masyarakat Memberikan dukungan dan menyampaikan informasi manfaat proyek perubahan kepada masyarakat.

Menggerakan masyarakat untuk mendukung implementasi proyek perubahan

Implementasi proyek perubahan dapat terimplementasi dengan baik

4 Kepala Dinas Pariwisata

Kabupaten Kupang

Memberikan dukungan dalam program pengembangan wisata melalui program penggembangan potensi wisata di luar kawasan TWa Menipo.

Alokasi anggaran dari ABPD melalui instansi yang dipimpinnya

Adanya destinasi wisata di luar kawasan menjadi bagian dari paket wisata TWA Menipo sebagai pusat kunjungan.

Page 30: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 21

Tabel 4. Peran, Pengaruh Dan Manfaat Stakeholders Yang Menyatakan Dukungan Dalam Masa Implementasi Proper

NO STAKEHOLDERS PERAN PENGARUH MANFAAT PROYEK

1 Kepala BPDASHL Memberikan dukungan dalam penyediaan bibit tanaman buah untuk program pembuatan jalur hijau

Alokasi bibit pohon buah Kebutuhan bibit untuk pembuatan jalur hijau tersedia.

2 PT. PLN WUP Bali Nusra Memberikan dukungan pembiayaan pelaksanaan/implementasi proper

Alokasi anggaran melalui PKS dengan BBKSDA NTT

Ketersediaan anggaran biaya

3 PT. Angkasa Pura bandara Eltari

Kuang

Memberikan dukungan pembiayaan pelaksanaan/implementasi proper

Alokasi anggaran melalui CSR Ketersediaan anggaran biaya

4 Media Memberikan dukungan dalam sosialisasi kegiatan dan promosi

Informasi dan promosi lebih efektif

Ekowisata berbasis tiga pilar dikenal oleh masyarakat

Page 31: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 22

C. Kendala

Kendala-kendala yang dihadapi selama implementasi proyek perubahan

adalah lokasi TWA Menipo dan Desa Enoraen yang jauh dari kota kupang

dengan waktu tempuh 4,5 jam. Demikian pula dengan kesempatan

mengumpulkan masyarakat karena sebagaian besar masyarakat melaksanakan

aktifitas di kebun dan ladang mereka. Disamping kedua hal tersebut, pada bulan

Agustus 2019 terdapat kesibukan berupa rangkaian peringatan Kemerdekaan

Rebuplik Indonesia. Namun keseluruhan kegiatan dalam implementasi proyek

perubahan masa laboratorium kepemimpinan dapat dilaksanakan denga baik.

Disamping kendala eksternal terdapat pula kendala internal diantaranya adalah

kesibukan untuk melaksanakan kegiatan tupoksi projek leader maupun Tim

Kerja Efektif.

D. Strategi mengatasi kendala

Strategi yang dilakukan dalam mengatasi kendala adalah dengan

menyesuaikan kembali jadwal kegiatan dengan waktu yang bisa disediakan

oleh masyarakat dan menyesuaikan dengan rangkaian kegiatan peringatan hari

Kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk menggali informasi dan kesempatan

diskusi dengan tokoh adat, cara yang ditepuh juga dengan memanfaatkan

waktu untuk berdiskusi pada malam hari dengan mengundang para tokoh adat

ke Pulau Menipo.

E. Capaian

1. Pembentukkan Tim Kerja Efektif

Tim Kerja Efektf Proyek Perubahan dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Kepaa Balai Besar KSDa NTT Nomor :

SK.136/K.5/TU/PEG/7/2019 tanggal 24 Juli 2019 Tentang

PembentukkanTim Kerja Proyek Perubahan Pengembangan Ekowisata

TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar (Agama, Adat, dan Pemerintah) Di Desa

Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa

Tenggara Timur Tahun 2019 (terlampir).

Page 32: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 23

2. Pelaksanaan Focus Grup Discussion (FGD)

Forum Grup Discussion (FGD) dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus

2019. Diskusi melibatakan unsur tiga pilar : tokoh adat, tokoh agama,

pemerintah desa, dan masyarakat (Laporan pelaksanaan FGD terlampir).

3. Penyusunan Program Pengembangan Ekowisata Twa Menipo Berbasis

Tiga Pilar

Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo ini merupakan hasil

dari Focus Grup Discussion (FGD) multi pihak yang terdiri dari BBKSDA

NTT, tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah setempat. Sumber dana

untuk menunjang pelaksanaan program, berasal dari berbagai sumber, baik

anggaran kementerian, instansi terkait, pihak ketiga melalui mekanisme

Corporate Social Responsibility (CSR)/ Perjanjian Kerja Sama (PKS), dan

Dana Desa (Program Pengembangan terlampir).

4. Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA Menipo berbasis

tiga pilar

Sosialisasi program pengembangan ekowisata TWA menipo berbasis

tiga pilar dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2019. Kegiatan sosialisasi

merupakan tahapan penting dalam menyampaikan rumusan program

pengembangan ekowisata, agar masyarakat mengetahui dan merasa

memiliki program yang telah dihasilkan dari diskusi dalam FGD (laporan

sosialisasi terlampir).

5. Pembentukkan Kelompok Masyarakat

Kelompok masyarakat yang dibentuk pada tanggal 17 September

2019, melalui kesepakatan bersama diberi nama Kelompok Tani dan

Ekowisata Buaya Putih (Surat Keputusan Pembentukan Kelompok

terlampir).

F. Instrumen Monitoring yang digunakan

Instrumen yang digunakan untuk memonitoring pelaksanaan lanjutan dari

implementasi proyek perubahan ini adalah:

Page 33: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 24

1. Melakukan diskusi formal untuk membahas progress atau perkembangan

pencapaian tahapan berikutnya (jangka menengah dan jangka panjang)

dan diskusi informal melalui media informasi.

2. Mengaktifkan anggota Tim Kerja pada tingkat Resort Konservasi Wilayah

untuk berkomunikasi dan melaksanakan pendampingan terhadap

kelompok yang telah dibentuk.

Page 34: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 25

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tahapan jangka pendek yang terdiri dari 5 (lima) milestones telah dapat

dilaksanakan dengan baik dan semua milestonetelahh tercapai.

2. Terdapat output pada tahapan jangka panjang yang tercapai dalam

tahapan jangka pendek, yaitu promosi TWA menipo sebagai Ekowisata

Berbasis Tiga Pilar melalui pemberitaan di media surat kabar online dan

pameran pada tingkat kabupaten.

3. Unsur tiga pilar sangat mendukung Proyek Perubahan Pengembangan

Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar.

4. Pemerintah Desa Enoraen mengalokasikan dana desa untuk membangun

pondok wisata dan sarana lainnya dalam rangka mendukung

pengembangan ekowisata TWA Menipo.

5. Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar berhasil

menarik BUMN (PT. PLN dan PT. Angkasa Pura) untuk berkomitmen

mengalokasikan anggaran dalam rangka mendukung implementasi proyek

perubahan.

B. Rekomendasi

1. Perlu dilakukan pendampingan secara berkesinambungan dalam

implementasi proyek perubahan pada tahapan jangka menengah dan

panjang.

2. Perlu pengalokasian anggaran pada DIPA BBKSDA NTT pada tahun

depan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Enoraen dalam

rangka meningkatkan kapasitas masyarakat dan pengembangan potensi

desa dalam mempercepat proses berkembangnya Desa Enoraen menjadi

destinasi wisata budaya sebagai bagian dari ekowisata TA Menipo.

3. Perlu komunikasi yang intensif dengan pemerintah daerah Kabupaten

Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT, untuk membangun sinergitas

pembangunan infrastruktur yang mendukung berkembangnya aktifitas

wisata Di Desa Enoraen dan sekitarnya.

Page 35: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 26

LAMPIRAN

Page 36: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 27

Lampiran 1. Rancangan Proyek Perubahan

Page 37: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 28

Lampiran 2. Formulir Kegiatan

Page 38: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 29

Lampiran 3. Pernyataan Dukungan Stakeholder

Page 39: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 30

Lampiran 4. SK Tim Kerja Pembentukan Tim Kerja Proyek Perubahan Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar (Agama. Adat, dan Pemerintah) di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019

Page 40: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 31

Lampiran 5. Laporan Focus Group Discussion (FGD)

Page 41: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 32

Lampiran 6. Program Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur

Page 42: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 33

Lampiran 7. Laporan Sosialisasi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur

Page 43: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 34

Lampiran 8. SK Pembentukan Kelembagaan Kelompok Masyarakat

Page 44: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 35

Lampiran 9. Promosi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Melalui Media Online

Page 45: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 36

Lampiran 10. Promosi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Melalui Pameran Tingkat Kabupaten

Page 46: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 37

DOKUMENTASI

PELAKSANAAN

KEGIATAN

Page 47: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 38

Gambar 1. Dukungan Stakeholder

Page 48: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 39

Page 49: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 40

Gambar 2. Pembentukan Tim Kerja Promosi Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar

Page 50: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 41

Page 51: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 42

Gambar 3. Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Pengembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar

Page 52: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 43

Gambar 4. Sosialisasi Dalam Rangka Pengembangan Ekowisata TWA Menipo

Berbasis Tiga Pilar

Page 53: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 44

Gambar 5. Pembentukan Kelompok Dalam Rangka engembangan Ekowisata TWA Menipo Berbasis Tiga Pilar

Page 54: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 45

Gambar 6. Pembangunan Pondok/ Shelter Wisata di Desa Enoraen oleh Pemerintah Desa

Page 55: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 46

Gambar 7. Rencana Lokasi Pembangunan Pondok/ Shelter Wisata

Page 56: LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (HASIL …...Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

P e n g e m b a n g a n E k o w i s a t a T W A M e n i p o B e r b a s i s 3 P i l a r 47

Gambar 8. Diskusi informal dengan Tetua Adat dan Tokoh Masyarakat