laporan hasil penelitian hubungan tingkat...

56
i LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20-45 TAHUN TENTANG PENANGANAN KANKER PAYUDARA KELURAHAN REMPOA RT 07 RW 02 PADA BULAN SEPTEMBER TAHUN 2010 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : Muhamad Fahriza NIM : 107103001374 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Upload: lylien

Post on 01-Mar-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

i

LAPORAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN

WANITA USIA 20-45 TAHUN TENTANG PENANGANAN KANKER

PAYUDARA KELURAHAN REMPOA RT 07 RW 02 PADA BULAN

SEPTEMBER TAHUN 2010

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

Muhamad Fahriza

NIM : 107103001374

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 3 October 2010

Muhammad Fahriza

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

iii

ABSTRAK

JUDUL : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN

MASYARAKAT USIA 20-45 TAHUN TERHADAP PENANGANAN KANKER

PAYUDARA DI KOMPLEKS TAMAN REMPOA INDAH RT 07/RW 02

Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang

berasal dari parenchyma.

Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan

kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Sayangnya sampai saat ini

penyebab kanker payudara masih belum diketahui

Indonesia sudah cukup lama mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri).

SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara.

Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita

kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan

yang diperlukan.

Kata kunci : Kanker Payudara,SADARI,pengobatan

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Muhammad Fahriza

Tempat,Tanggal Lahir : Jakarta,19 Juli 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.Duyung 3 No 6 Rawamangun RT/RW 012/008 Jak-Tim

Email : [email protected]

Contact Person : 085211150402

Riwayat Pendidikan :

1. SD Trisula Perwari III (1995-2001)

2. Rafah Islamic Boarding School (2001-2004)

3. SMA Negeri 21 Jakarta (2004-2007)

4. S1 Pendidikan Dokter UINSH (2007-2012)

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

v

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN

PENGETAHUAN WANITA USIA 20-45 TAHUN TERHADAP PENANGANAN

KANKER PAYUDARA DI KOMPLEKS TAMAN REMPOA INDAH RT 07/RW 02 yang

diajukan oleh Muhammad Fahriza (NIM: 107103001374), telah diujikan dalam sidang di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 6 October 2010. Laporan penelitian ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada

Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 3 October 2010

DEWAN PENGUJI

Pembimbing Penguji

dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed. dr.Afrimal Safaruddin SpB(k)Onk

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

Prof. Dr(HC).dr.H.MK. Tadjudin, SpAnd Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp. RM.

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

vi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan nikmat yang diberikan

sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu

penulisan makalah ini, seperti:

1. Prof. Dr(HC).dr.H.MK. Tadjudin, SpAnd. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan

2. DR. Syarief Hasan Lutfie, Sp. RM selaku Kepala Program Studi Kedokteran

3. dr. Fika Ekayanti,M.Med.Ed selaku pembimbing riset

4. Para dosen yang telah memberikan bimbingannya

5. Ibu dan Ayah saya tecinta yang selalu mendoakan

6. Keluarga yang telah memberikan dukungannya

7. Nabilla Ayesha Putri yang selalu setia menyemangati dan mendoakan

8. Teman sekelompok yang tak bosan mengingatkan

9. Teman-teman sejawat

Akhir kata, kami berharap laporan penelitian ini dapat berguna bagi para

pembaca umumnya, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN

Syarif Hidayatullah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, 1 juli 2010

Penulis

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………….... i

Daftar Isi ………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………..... 10

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………......... 13

1.3. Hipotesis ………………………………………………………………… 13

1.4. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………. 13

1.4.1 Tujuan Umum …………………………………………………………. 13

1.4.2 Tujuan Khusus …………………………………………………………. 13

1.5. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 14

1.5.1 Bagi peneliti ……………………………………………………...... 14

1.5.2 Bagi Institusi ………………………………………………………… 14

1.5.3 Bagi Masyarakat ………………………………………………………… 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan ………………………………………………………… 15

2.1.1 Pengertian Pengetahuan …………………………………………………

2.2. Anatomi dan fisiologi payudara ……………………………………………….. 17

2.2.1. Anatomi Payudara ……………………………………………………….

2.2.2. Fisiologi Payudara ……………………………………………………….

2.3. Kanker Payudara ……..……..……………………………………………......... 19

2.3.1 Epidemiologi Kanker Payudara …..…………………………………………... 19

2.3.2 Definisi dan Perjalanan Penyakit Kanker Payudara ………………. 20

2.3.3 Faktor Risiko Kanker Payudara ……..………………………………. 21

2.3.4 Risiko Dini Kanker Payudara ……….………………………………. 22

2.3.5 Faktor Risiko Kanker Payudara ……………………………………… 26

2.4. Pemeriksaan Payudara 29

2.4.1 SADARI ………………………………………………………………

2.4.2 Pemeriksaan Penunjang ……………………………………………...

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

viii

2.4.3 Penatalaksanaan ………………………………………………………

2.4.4 Diagnosis Banding ……………………………………………………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian ………………………………………………………. 34

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………. 34

3.3. Kerangka Operasional Penelitian ………………………………………. 35

3.4. Definisi Operasional ………………………………………………. 36

3.5. Populasi dan Sampel ………………………………………………. 37

3.6. Kriteria Penelitian ……………………………………………...... 39

3.7. Teknik Pengolahan Data ……………………………………………… 40

3.8. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ……………………………………………………………………… 41

4.2. Pembahasan ……………………………………………………………… 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………… 45

5.2. Saran …………………………………………………………………….. 46

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi 10 Jenis Kanker terbanyak pada Wanita di 15 Pusat Patologi dan anatomi

Fakultas Kedokteran atau RS di indonesia Tahun 1983

Tabel 2.2 Faktor Risiko dan Insidens untuk Kanker Payudara

Tabel.2.3 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Setiap Rt di Wilayah Rw.02 yang Akan Diteliti Tahun 2010

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RW.02 Kompleks Taman

Rempoa Indah

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di RW.02 Kompleks

Taman Rempoa Indah

Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan tingkat pendidikan dihubungkan dengan

Pengetahuan di RW.02 Kompleks Taman Rempoa Indah

Tabel 4.4 Distribusi Pertanyaan Dalam Kuesioner yang Di Jawab Oleh Responden

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang

berasal dari parenchyma.

Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan

kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Sayangnya sampai saat ini

penyebab kanker payudara masih belum diketahui.

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain usia, riwayat

kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi pertama terlalu cepat dan

menopause dini. Selain itu upaya menunda kehamilan atau kehamilan pertama terjadi di atas

usia 30 tahun juga bisa meningkatkan resiko. Gayahidup yang tidak sehat, misalnya sering

mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat

memperbesar resiko terkena kanker payudara

Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke

atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian,

kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika

Anda termasuk golongan yang beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya

untuk lebih bersikap waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda.

Kanker payudara merupakan salah satu tumor ganas paling sering ditemukan pada wanita,

kanker payudara pada pria hanya sekitar 1% dari sekian banyak kasus kanker payudara. Di

Eropa Barat, Amerika Utara dan negara maju lain, insiden kanker payudara menempati posisi

pertama dari kanker yang sering menjangkiti kaum wanita. RRC walaupun tergolong negara

berinsiden rendah, tapi insidennya menunjukkan tren meningkat jelas, di Beijing, Shanghai,

Tianjin, dan kota besar lain insiden kanker payudara telah melonjak menempati posisi

pertama dari berbagai kanker wanita. Menurut statistik, setiap tahun di RRC terdapat 40.000

lebih wanita meninggal karenanya, maka kanker payudara telah menjadi salah satu penyakit

serius yang mengancam negara kita. (Desen, Wan. 2008)

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

2

Sejak 1988 sampai 1992, keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker

payudara merupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker leher rahim di Indonesia. Selain

jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada

stadium lanjut. Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan

menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut golongan

penyebab sakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9 menjadi 7,8.

Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh

penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang

menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut. Padahal, pada stadium dini

kematian akibat kanker masih dapat dicegah. Tjindarbumi (1982) mengatakan, bila penyakit

kanker payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya (life expectancy)

tinggi, berkisar antara 85-95%. Namun, dikatakannya pula bahwa 70-90% penderita datang

ke rumah sakit setelah penyakit parah, yaitu setelah masuk dalam stadium lanjut.

Berdasarkan data studi epidemiologi di atas telah diketahui bersama bahwa kanker payudara

merupakan salah satu kanker yang sering ditemukan di Indonesia bahkan menduduki

peringkat ke-2 jenis kanker tersering pada wanita setelah kanker serviks ( kanker leher rahim

), kanker payudara umumnya mulai ditemui pada usia setengah baya dan lansia. Jarang

terjadi pada usia kurang dari 30 tahun, sedangkan yang kurang dari 20 tahun sangat jarang.

Data dari China hanya menemukan 3 kasus berusia kurang dari 20 tahun. Menurut analisis

data dari 6263 kasus di RS Kanker Universitas Zhongshan, rentang usia pasien adalah 17-90

tahun, uasia median 47 tahun. Dihitung dengan selang usia 5 tahunan pasien terbanyak

berusia 45-49 tahun (25,2%), 40-44 tahu (15,8%), dan 54-59 tahun (15,6%). (Desen, Wan.

2008)

Indonesia sudah cukup lama mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri).

SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara.

Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita

kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan

yang diperlukan.

Pemerikasaan payudara sendiri dilakukan dengan meraba payudara sendiri apakah terdapat

benjolan atau tidak, baik yang sakit maupun yang tidak sakit. Benjolan dapat menandakan

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

3

adanya tumor. 8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau

tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika Anda menemukan benjoan yang permanen pada

payudara, segera temui dokter untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya.

Selain itu perhatikan kulit payudara, apakah pembuluh vena-nya semakin terlihat? Apakah

kulit di sekitar puting menjadi berkerut? Kemudian cermati puting payudara bila ada cairan

lengket atau darah yang keluar. Terakhir, perhatikan ukuran dan posisi payudara. Bila

ukurannya mengecil atau posisi yang satu lebih rendah daripada yang lain, sebaiknya segera

konsultasikan pada dokter.

Menurut data yang telah didapatkan bahwa masih banyak angka kejadian kanker payudara

khususnya di Indonesia yang merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi kedua di

Indonesia. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang bagaimanakah tingkat pengetahuan

remaja usia 20-35 tahun tentang kanker payudara, serta bagaimana merekan menyikapi

kejadian kanker payudara yang telah menduduki urutan ke-2 jenis kanker tersering pada

wanita setelah kanker serviks, dan juga apa yang akan dilakukan oleh masyarakat bila dirinya

atau salah satu keluarga atau masyarakat di sekitarnya mengidap penyakit kanker payudara

tersebut

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut, yaitu bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan

pengetahuan wanita terhadap penanganan kanker payudara di kompleks Taman Rempoa

Indah RT 07/RW 02

1.3. Hipotesis

Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita terhadap

penanganan kanker payudara di kompleks Taman Rempoa Indah RT 07/RW 02

1.4. Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat di kompleks Taman Rempoa Indah

RT 07/RW 02

1.4.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini dilakukan sebagai syarat lulus untuk pre-klinik dan untuk

mendapatkan gelar sarjana kedokteran

Mengetahui tingkat pengetahuan wanita di Kompleks Taman Rempoa Indah

RT 07/RW 02 terhadap pengertian dan faktor penyebab kanker payudara

Mengetahui tingkat pengetahuan wanita di Kompleks Taman Rempoa Indah

RT 07/RW 02 terhadap gejala kanker payudara

Mengetahui perilaku wanita di Kompleks Taman Rempoa Indah RT 07/RW

02 terhadap pencegahan penyebaran kanker payudara

Mengetahui apa yang akan dilakukan wanita di Kompleks Taman Rempoa

Indah RT 07/RW 02 jika terjangkit kanker payudara

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

5

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

Dasar dalam melaksanakan program-program peningkatan pengetahuan wanita di

Rw.02 Kompleks Taman Rempoa Indah tentang penyakit kanker payudara dan fakto

risikonya.

Masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembelajaran bagi peneliti tentang tahap-tahap dalam penyusunan tugas skripsi, dan

tambahan pengetahuan tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan

pengetahuan wanita tentang faktor risiko kanker payudara di Rw.02 Kompleks Taman

Rempoa Indah

Syarat dalam memenuhi tugas skripsi dan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

kedokteran (S. Ked)

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bahasan bab ini akan menampilkan penjelesan mengenai definisi pengetahuan,

anatomi dan fisiologi payudara, pengertian kanker payudara, epidemiologi kanker payudara,

penyebab kanker peyudara, gejala klinis, gambaran patologi, perjalanan penyakit

(patogenesis), dan penanganan kanker payudara.

2.1. Konsep Pengetahuan

a. Pengetahuan

Definisi

Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena mempunyai cita, rasa

dan karsa. Manusia memiliki kehendak untuk mengatahui segala sesuatu yang ada

disekitarnya untuk itu manusia selalu mencari jalan untuk memperoleh pengetahuan. Menurut

Notoatmodjo (2002 : 94) bahwa pengetahun merupakan hasil tahu dan nilai terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi pada

penglihatan, pendengaran, penerimaan, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan (kognitif) merupakan dominan yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

Dari pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan merupakan unsur-

unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang yang merupakan hasil dari tahu setelah

orang itu melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dan kemudian

diproyeksikan oleh orang tersebut menjadi suatu gambaran, presepsi, pengamatan, konsep

dan fakta.

b. Konsep Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2002 : 122) pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu yang diberikan / materi yang telah

dipelajari sebelumnya termasuk dalam penggunaan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

7

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat sebagai aplikasi atau

penggunaan hokum-hukum, rumus-rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks situasi yang lain.

4. Analisa (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam

komponen-komponen tetapi masih dalam sesuatu struktur organisasi tersebut dan

masih ada kaitanya satu sama yang lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan.

5. Sintesis (Shyntetis)

Sintetis menunjukan suatu kemampuan atau melaksanakan atau menghubungkan

bagian-bagain kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintetis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-

formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

8

2.2. Anatomi dan Fisiologi Payudara

2.2.1 Definisi Payudara

Payudara atau mammae adalah struktur kulit yang dimodifikasi, bergranular

pada bagina anterior toraks, pada perempuan mengandung unsur yang mensekresi

susu untuk makanan bayi. Mammae atau glandula mammaria pada wanita merupakan

kelenjar tubuloalveolar kompleks yang terdiri dari 15 sampai 25 lobus yang berjalan

radikal ke arah puting susu dan dipisahkan oleh jaringan ikat dan lemak, setiap lobus

mempunyai duktus ekskretorius (lactiferous) yang bermuara pada putting susu. Tiap

lobus dibagi lagi menjadi lobules, dengan duktus alveolaris dan alveoli menjadi

bagian sekresi dari kelenjar. (Hartanto, 2005)

Gambar 2.1 Anatomi normal payudara (Hall, 2007)

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

9

2.2.2 Anatomi, Histology, dan Fisiologi Payudara

Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,

usia, dan status fisiologisnya. Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari

jenis tubuloalveolar kompleks, yang berfungsi mensekresi air susu bagi neonatus.

Setiap lobus, yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak

jaringan lemak, sesungguhnya merupakan suatu kelenjar tersendiri dengan duktus

ekskretorius laktiferusnya sendiri. Duktus ini, dengan panjang 2-4,5 cm, bermuara

pada papilla mammae, yang memiliki 15-25 muara, masing-masing berdiameter 0,5

mm.( Carneiro, 2007.)

Sebelum pubertas, kelenjar mammae terdiri atas sinus laktiferus dan beberapa

cabang sinus ini, yakni duktus laktiferus. Pada gadis selama pubertas, payudara

membesar dan membentuk putting susu yang mencolok. Pada anak laki-laki, kelenjar

mammae tetap datar. Pembesaran payudara selama pubertas terjadi akibat

penimbunan jaringan lemak dan jaringan ikat, dengan meningkatnya pertumbuhan

dan percabangan duktus laktiferus akibat bertambahnya jumlah estrogen ovarium.

Struktur khas kelenjar -lobus-pada wanita dewasa berkembang pada duktus

ujung terkecil. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam

satu duktus terminal. Setiap lobus terdapat dalam jaringan ikat longgar. Suatu jaringan

ikat yang kurang padat dan kurang banyak mengandung sel, memisahkan lobus-lobus.

Dekat dengan muara papilla mammae, Duktus laktiferus menjadi lebar dan menjadi

sinus laktiferus. Sinus laktiferus dilapisi epitel selapis gepeng pada muara luarnya.

Epitel ini berubah menjadi epitel berlapis silindris atau berlapis kuboid. Lapisan

duktus laktiferus dan duktus terminal merupakan epitel selapis kuboid dan dibungkus

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

10

sel mioepitel yang berhimpitan. Jaringan ikat yang mengelilingi alveoli mengandung

banyak sel limfosit dan sel plasma. Populasi sel plasma bertambah nyata menjelang

akhir kehamilan, sel ini berfungsi menyekresi immunoglobulin (IgA sekretorik) yang

memberikan kekebalan pasif pada neonatus.( Carneiro, 2007 )

Struktur histology kelenjar ini mengalami sedikit perubahan selama siklus

menstrulasi, misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini

bertepatan saat ketika kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya.

Bertambahnya cairan jaringan ikat pada fase pra-menstrulasi menambah besar

payudara.( Carneiro, 2007).

Papilla mammae (puting susu) berbentuk kerucut dan warnanya mungkin

merah muda, coklat muda, atau coklat tua. Bagian luar papilla ini, ditutupi epitel

berlapis gepeng dengan lapisan tanduk yang berhubungan langsung dengan kulit

didekatnya. Kulit disekitar puting susu membentuk areola mammae. Warna areola

menjadi gelap selama kehamilan, akibat akumulasi melanin setempat. Setelah

melahirkan, areola menjadi putih kembali namun jarang mencapai warna aslinya.

Epitel puting susu berada di atas selapis jaringan ikat yang banyak mengandung

serabut otot polos. Serabut-serabut ini tersusun melingkari duktus laktiferus yang

lebih dalam dan tersusun sejajar terhadap duktus ini di tempat masuknya duktus pada

puting susu. Puting susu ini banyak di persarafi oleh ujung saraf sensorik.( Carneiro,

2007)

2. 3. Kanker Payudara

2.3.1 Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mammae adalah sebuah

tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini dapat berasal

dari kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan ikat payudara.

Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Kanker ini juga

termasuk dalam catatan WHO di masukkan kedalam International Classification of

Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.( Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka,

Bertiani. 2009)

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

11

2.3.2 Epidemiologi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang terdapat pada wanita

dan masih merupakan masalah kesehatan pada wanita, karena selain merupakan salah

satu penyakit keganasan kedua terbanyak juga sering menyebabkan kematian. Kanker

payudara berasal dari parenkim atau dari stroma mamma. Penyakit ini oleh WHO

dimasukkan dalam international classification of disease (ICD) dengan nomor kode

174 (Tjahyadi, dkk. 1986).

Di indonesia kanker payudara merupaankanker terbanyak kedua pada wanita

sesudah kanker leher rahim. Tabel berikut ini adalah hasil penelitian yang berhasil

dirangkum oleh pusat penelitian kanker radiologi Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan di 15 pusat Patologi dan anatomi Fakultas Kedokteran atau

RS di indonesia pada tahun 1983 (Alisyawisya, dkk. 1992)

Tabel 2.1 Distribusi 10 Jenis Kanker terbanyak pada Wanita di 15 Pusat

Patologi dan anatomi Fakultas Kedokteran atau RS di indonesia Tahun 1983

No. ICD Jenis Kanker Jumlah Persentase (%)

1. 180 Servik Uteri 1052 26,1

2. 174 Payudara wanita 755 18,7

3. 183 Ovarium 307 7,6

4. 173 Kulit 268 6,7

5. 196 Limfoma 199 4,9

6. 182 Korpus Uteri 142 3,5

7. 140 Tiroid 140 3,5

8. 147 Nasofaring 188 2,9

9. 154 Rektum 116 2,9

10. 200 Limfosarkoma 103 2,6

Sumber: Rangkuman registrasi kanker pathology based di di indonesia 1983

Dari tabel di atas terlihat dari 10 jenis kasus kanker tersering yang menyerang

wanita, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker serviks dengan

jumlah penderita kanker payudara 755 orang (18,7%).

Insidens kanker payudara bervariasi pada setiap negara. Di indosesia, insidens

kanker payudar ada 22,2/100.000 setiap tahunnya. Di amerika insidensnya paling

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

12

tinggi yaitu 71,7/100.000, di Autralia 55,6/100.000, dan di jepang insidensnya rendah

yaitu 12,1/100.000 (Tjindarbumi dkk, 1995).

Umur merupakan faktor penting yang ikut menentukan insidens atau frekuensi

kanker payudara. Di indonesia frekuensi kanker payudara yang tertinggi ditemukan

pada umur wanita yang produktif yaitu 40-49 tahun dan tersering adalah pada usia 40

tahun ke atas (Ramli, 1995). Di Amerika frekuensi kanker payudara tertinggi

ditemukan pada umur 40-50 tahun. Umur rata-rata penderita kanker payudara yang

ditemukan di jakarta ialah 46 tahun, di Surabaya 47 tahun dan di Bombay India 53

tahun. Umur termuda penderita kanker payudara di surabaya ialah 14 tahun yang

tertua 91 tahun (Sukardja, 1998).

Beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah diterima secara luas

oleh kalangan oncologist di dunia adalah.

a. Umur lebih tua dari 39 tahun (cancer age)

b. Anak pertama lahir setelah usia 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar

c. Tidak menikah (mullipara) mempunyai risiko 2-4 kali lebih tinggi daripada wanita

yang menikah dan punya anak.

d. Menarche (haid pertama) kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 1,7 – 3,4 kali

lebih tinggi daripada wanita dengan menarche datang pada usia normal yaitu lebih

dari 12 tahun.

e. Menopause datang terlambat (lebih dari 55 tahun) risikonya 2,5 – 5 kali lebih

tinggi.

f. Pernah operasi tumor jinak payudara risikonya 2,5 kali lebih tinggi.

2.3.3. Gejala Klinis

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara, erosi atau

eksema puting susu, atau berupa perdarahan pada puting susu. Umumnya berupa

benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama

makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit

payudara atau pada putting susu. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam

(retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema

hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), menjadi mengkerut atau

timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan

mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk dan

mudah berdarah. Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

13

besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang.

Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada

lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh. (Handoyo, 1990)

2.3.4 Perjalanan Penyakit

2.3.4.1 Tahap-tahap perkembangan sel normal menjadi sel kanker

Sejarah perkembangan tumor ganas dibagi dalam empat fase: perubahan yang

besar pada sel target (transformasi), pertumbuhan sel yang bertransformasi tadi, invasi

local dan metastasis ke seluruh tubuh. Inilah karakteristik perbedaan antara tumor

jinak dan tumor ganas.

2.3.4.2 Diferensiasi dan anaplasia

Diferensiasi adalah sel neoplastik yang bila dibandngkan dengan sel normal

berbeda secara fungsional dan morfologi, disebut anaplasia bila sel tersebut sudah

sangat berbeda dengan sel normalnya.

Anaplasia ditandai dengan beberapa perubahan morfologi:

1. Pleomorfisme. Sel ditemukan beberapa kali lebih besar dari sel tetangganya dan

kadang beberapa sel juga kadang-kadang lebih kecil

2. Morfologi inti sel yang abnormal. Nucleus membesar dan hiperkromatik sehingga

rasio terhadap sitoplasma menjadi 1:1.Terdapat anak inti yang besar di dalam inti.

3. Mitosis. Menggambarkan aktivitas sel dalam membelah diri, biarpun adanya mitosis

tidak dapat menggambarkan bahwa sel tersebut telah ganas apa tidak tetapi ada

perubahan yang morfologi yang menggambarkan sel ganas apa tidak seperti atipik,

mitosis aneh yang meproduksi tripolar atau quadripolar spindle.

4. Perubahan lain. Terbentuknya sel-sel tumor raksasa yang mempunyai inti yang sangat

besar atau mempunyai beberapa inti sel. Di bagian tengah sel tumor tersebut biasanya

mengalami nekrosis karena tidak mendapat suplai darah yang adekuat.

2.3.4.3 Kecepatan pertumbuhan sel

Kecepatan pertumbuhan sel biasanya ditandai dengan 3 factor utama:

pertumbuhan sel dua kali lebih cepat dari normal, fraksi sel tumor yang berada di

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

14

kolam replikasi, dan kecepatan dimana sel tumor bertumpuk. Umumnya, kecepatan

pertumbuhan sel tumor sangat berkorelasi dengan tingkat diferensiasi mereka dan

tumor ganas biasanya tumbuh lebih cepat dari tumor jinak. Biasanya sel tumor

terhenti di fase G0 atau G1.

2.3.4.4 Invasi lokal

Semua tumor jinak tumbuh lambat dan biasanya local karena dia tidak

mempunyai kemapuan untuk infiltrasi, invasi atau metastasis. Mereka membentuk

kapsula fibrosa yang memisahkannya dari jaringan host. Biarpun dilindungi oleh

jaringan kapsul tetapi dapat terjadi hemangioma (neoplasma yang terbentuk dari

pembuluh darah yang terbentuk di sekitar tumor) biasanya manifestasinya terlihat di

kulit.

Pertumbuhan kanker bersamaan dengan infiltrasi yang progresif, invasi, dan

penghancuran jaringan sekitar. Umumnya tumor ganas sangat tidak bisa membatasi

geraknya dalam menyerang sel yang sehat. Pelan-pelan tumor yang ganas tersebut

tumbuh mendekati jaringan kapsul dan mendorong menuju jaringan yang sehat.

Pemerikaan histology massa kapsul menunjukkan barisan sel yang penetrasi dan

infiltrasi ke sel yang terdekat membentuk struktur yang tidak teratur seperti kepiting

yang menggambarkan sel kanker.

2.3.4.5 Metastasis

Adalah penyebaran tumor ganas menuju ke rongga-rongga tubuh, pembuluh

darah dan saluran limfatik akibat sifat invasive dari tumor ganas tersebut.

1. Penyebaran ke rongga-rongga dan permukaan tubuh

Terjadi ketika tumor ganas menyerang tempat-tempat rongga tubuh yang

natural. Biasanya menyerang ke kavitas peritoneal, tetapi kavitas yang lain

seperti pleural, pericardial, subarachnoid, dan persendian dapat juga terkena

penyebaran dari tumor ganas.

2. Penyebaran limfatik

Penyebaran melalui limfatik adalah jalan yang paling sering ditempuh oleh

tumor ganas. Pada kanker payudara melakukan pemeriksaan kelenjar limfatik

aksilla sangat penting untuk mengetahui progresifitas tumor dan perencanaan

tata laksana

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

15

3. Penyebaran hematogen

Arteri dengan dinding yang lebih tebal dari vena lebih kuat dari penetrasi yang

dilakukan oleh tumor ganas, tumor ganas yang melewati kapiler pulmoner atau

arteri pulmoner dapat meningkatkan risiko terjadinya emboli. Paru-paru dan

liver merupakan yang apling lsering terkena metastasis akibat persebaran

hematogen.

Seperti kanker lainnya, penyebab kanker payudara masih belum diketahui.

Namun, 3 faktor tampaknya penting: 1) perubahan genetic, 2) pengaruh

hormon, 3) factor lingkungan.

1) Perubahan Genetik

Perubahan genetic juga berperan dalam timbulnya kanker payudara sporadic.

Seperti pada sebagian besar kanker lainnya, mutasi yang mempengaruhi

protoonkogen dan gen penekan tumor di epitel payudara ikut serta dalam proses

transformasi onkogenik. Di antara berbagai mutasi tersebut, yang paling banyak

dipelajari adalah ekspresi berlebihan protoonkogen ERBB2 (HER2/NEU), yang

diketahui mengalami amplifikasi hampir 30% kanker payudara. Gen ini adalah

anggota dari family reseptorfaktor pertumbuhan epidermis, dan ekspresi

berlebihannya berkaitan dengan prognosis yang buruk.

2) Pengaruh Hormon

Kelebihan estrogen endogen, atau yang lebih tepat ketdakseimbangan

hormone, jelas berperan penting. Banyak factor risiko yang telah disebutkan ; usia

subur yang lama, nuliparitas, dan usia lanjut saat memiliki anak pertama

mengisyaratkan peningkatan pajanan ke kadar estrogen yang tinggi saat daur haid

.

Estrogen merangsang pembentukan factor pertumbuhan oleh sel epitel

payudara normal dan oleh sel kanker. Dihipotesiskan bahwa reseptor estrogen dan

progesterone yang secara normalterdapat di epitel payudara, mungkin berinteraksi

dengan promoter pertumbuhan, seperti Transforming growth factor α (berkaitan

dengan factor pertumbuhan epitel), platelet derived growth factor, dan factor

pertumbuhan fibroblast yang dikeluarkan oleh sel kanker payudara, untuk

menciptakan suatu mekanisme autokrin perkembangan tumor.

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

16

3) Faktor Lingkungan

Pengaruh lingkungan diisyaratkan oleh insidensi kanker payudara yang berbeda-

beda dalam kelompok yang secara genetis homogen dan perbedaan geografik

dalam prevalensi. faktor lingkungan lain yang penting adalah iradiasi dan estrogen

eksogen.

2.3.4.6 Penyebaran Kanker Payudara.

Akhirnya, terjadi penyebaran melalui saluran limf dan darah. Metastasis

ke kelenjar getah bening ditemukan pada sekitar 40% kanker yang

bermanifestasi sebagai massa yang dapat dipalpasi, tetapi pada kurang dari 15%

kasus yang ditemukan dengan mamografi. Lesi yang terletak di tengah atau

kuadran luar biasanya mula-mula menyebar ke kelenjar aksila. Tumor yang

terletak di kuadran dalam sering mengenai kelenjar getah bening di sepanjang

arteria mamaria interna. Kelenjar supraklavikula kadang-kadang menjadi tempat

utama penyebaran, tetapi kelenjar ini baru terkena hanya setelah kelenjar

aksilaris dan mamaria interna terkena. Akhirnya, terjadi penyebaran ke tempat

yang lebih distal, dengan kelainan metastatik di hampir semua organ atau

jaringan di tubuh. Lokasi yang disukai adalah pam, tulang, hati, dan kelenjar

serta (yang lebih jarang) otak, limpa, dan hipofisis. Namun, tidak ada tempat

yang dapat lolos. Metastasis mungkin timbul bertahun-tahun setelah lesi primer

tampaknya telah terkontrol oleh terapi, kadang-kadang 15 tahun kemudian.

Penentuan Stadium Kanker Payudara. Faktor prognostik terpenting untuk

kanker payudara adalah ukuran tumor primer, metastasis ke kelenjar getah

bening, dan adanya lesi di tempat jauh. Faktor prognostik lokal yang buruk adalah

invasi ke dinding dada, ulserasi kulit, dan gambaran klinis karsinoma peradangan.

Gambaran ini digunakan untuk mengklasifikasikan perempuan ke dalam

kelompok prognostik demi kepentingan pengobatan, konseling, dan uji klinis.

Sistem penentuan stadium yang tersering digunakan telah dirancang oleh

American Joint Committee on Cancer Staging dan International Union Against

Cancer, seperti terlihat berikut ini. Harapan hidup 5 tahun untuk perempuan

berkisar dari 92% untuk penyakit stadium a hingga 13% untuk penyakit stadium

IV.

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

17

American Joint Committee on Cancer Staging of Breast Carcinoma :

Stadium 0 DCIS (termasuk penyakit Paget pada puting payudara) dan LCIS

Stadium I Karsinoma invasif dengan ukuran 2 em atau kurang serta kelenjar

getah bening negatif

Stadium IIA: Karsinoma invasif dengan ukuran 2 em atau kurang disertai

metastasis ke kelenjar getah bening atau karsinoma invasif lebih dari 2 cm, tetapi

kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah bening negatif

Stadium lIB: Karsinoma invasif berukuran garis tengah lebih dari 2 em, tetapi

kurang dari 5 em dengan kelenjar (-kelenjar) getah bening positif atau karsinoma

invasif berukuran lebih dari 5 em tanpa keterlibatan kelenjar getah bening

Stadium IlIA: Karsinoma invasif ukuran berapa pun dengan kelenjar getah

bening terfiksasi (yaitu invasi ekstranodus yang meluas di antara kelenjar getah

bening atau menginvasi ke dalam struktur lain) atau karsinoma berukuran garis

tengah lebih dari 5 cm dengan metastasis kelenjar getah bening nonfiksasi

Stadium IIIB: Karsinoma inflamasi, karsinoma yang menginvasi dinding dada,

karsinoma yang menginvasi kulit, karsinoma dengan nodus kulit satelit, atau

setiap karsinoma dengan metastasis ke kelenjar getah bening mamaria intema

ipsilateral

Stadium IV: Metastasis ke tempat jauh.

2.3.5 Faktor Risiko Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat beberapa

factor resiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan dan genetic (Tabel

2.2). factor-faktor yang berkaitan dengan peningkatan resiko kanker payudara adalah

tempat tinggal di Negara berkembang bagian barat, keadaan sosioekonomi yang

rendah, ras, riwayat penyakit payudara proliferative, awitan dini menarke,

terlambatnya kelahiran anak pertama, menopause yang terlambat, keadaan nulipara,

terapi hormone eksogen, terpajan radiasi, dan faktor-faktor makanan (obesitas dan

asupan alcohol yang tinggi). (Price, SA. 2006 vol. 2)

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

18

Tabel 2.2 Faktor Risiko dan Insidens untuk Kanker Payudara

Faktor Risiko Insidens Tinggi Insidens Rendah

Usia Usia 30-50 tahun Menurun saat menopause

Lokasi geografis Eropa barat dan amerika utara: lebih

dari 6-10 kali keturunan amerika,

perempuan afrika-ameria sebelum usia

40 tahun

Jepang, sebagian besar Asia,

Afrika

Perempuan kaukasian sebelum usia

40 tahun.

Status

sosioekonomi

Kelompok sosioekonomi menengah ke

atas

Kelompok sosioekonomi rendah

Status

perkawinan

Perempuan tidak menikah 50% lebih

sering terkena kanker payudara

Perempuan yang menikah

Paritas Nullipara

Kelahiran pertama setelah usia 30

tahun

Multipara (menurun dengan setiap

kelahiran)

Paritas tinggi (4 atau lebih

kelahiran)

Riwayat

menstruasi

Abortus spontan sebelum kelahiran

pertama

Menarke usia dini

Menopause lambat setelah usia 50

tahun

Kelahiran pertama sebelum usia 20

tahun, penurunan risiko setiap

tahun kelambatan

Awitan awal menopause sebelum

usia 45 tahun

Riwayat keluarga Keluarga perempuan tingkat pertama

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

19

Sumber: Price, 2006

(keluarga maternal atau paternal )

dengan kanker payudara: 2-3 kali lebih

besar terkena kanker payudara.

Ibu dan saudara perempuan, atau 2

saudara perempuan terkena kanker

payudara: 6 kali lebih besar terkena

kanker payudara

Bentuk tubuh Obesitas (setiap penambahan 10 kg):

80% lebih besar terkena kanker

payudara

Penyakit

payudara lain

Hyperplasia duktus dan lobulus dengan

atipia: 8 kali lebih besar terkena kanker

payudara

Terpajan radiasi Peningkatan risiko untuk setiap radiasi

pada perempuan muda dan anak-anak,

bermanifestasi setelah usia 30 tahun;

periode laten minimum: 10-15 tahun

Kanker primer

kedua

Dengan kanker ovarium primer; risiko

kanker payudara 3-4 kali lebih besar.

Dengan kanker endometrium primer,

risiko kanker payudara 2 kali lebih

besar

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

20

2.4. Pemeriksaan Payudara

Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:

2.4.1 SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-

10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga menyulitkan

pemeriksaan.

Caranya :

a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:

Adanya benjolan

Kulit bersisik sekitar puting

Puting susu keluar darah/cairan lain

Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk

Perubahan bentuk/ukuran

b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:

Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter)

2.4.2. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi

Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara

pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat

terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi.

Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian

dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan

diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat

pada mamogram.

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

21

Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun

, sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.

USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih

meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.

Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian

diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi

Prognosis

Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat

beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara. Antara

lain:

Stadium kanker

Status nodus

Gambaran histology

Status menopausal, dan reseptor hormonal

2.4.3. Penatalaksanaan

Batasan stadium yang masih operabel/kurabel adalah stadium IIIa. Sedangkan terapi

pada stadium IIIb dan IV tidak lagi mastektomi, melainkan pengobatan paliatif.

Tindakan operatif tergantung pada stadium kanker, yaitu:

Pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektorni radikal

Setelah itu periksa KGB, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional d an

kemoterapi adjuvan Dapat pula dilakukan mastektomi simpleks yang harus diliputi radiasi

tumor bed dan daerah KGB regional. Pada T2N 1 dilakukan mastektomi radikal dan radiasi

lokal di daerah tumor bed dan KGB regional. Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran

sentral atau medial payudara hams dilalrukan radiasi pada rantai KGB regional.

Alternatif lain pada tumor yang kecil dapat dilakukan teknik Breast Conserving

Therapy, berupa satu paket yang terdiri dari pengangkatan tumor saja (tumorektomi),

ditambah diseksi aksila dan radiasi kuratif (ukuran tumor < 3 cm) dengan syarat tertentu.

Metode ini dilakukan dengan eksisi baji, reseksi segmental, reseksi parsial, kwadranektomi,

atau lumpektomi biasa, diikuti dengan diseksi KGB aksila secara total. Syarat teknik ini

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

22

adalah:

Tumor primer tidak lebih dari 2 cm

Nl b kurang dari 2 cm

Belum ada metastasis jauh

Tidak ada tumor primer lainnya

Payudara kontralateral bebas kanker

Payudara bersangkutan belum pemah mendapat pengobatan sebelumnya (keeuali

lumpektorni)

Tidak dilakukan pada payudara yang kecil karena hasil kosmetiknya tidak terlalu

menonjol

Tumor primer tidak terlokasi di belakang puting susu

2 Pada stadium IDa lakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi ajuvan, atau

mastektorni simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed dan KGB regional.

Pada stadium yang lebih lanjut, lakukan tindakan paliatif dengan tujuan:

1. Mempertahankan kualitas bidup pasien agar tetap baik/tinggi dan menganggap

bahwa kematian adalah proses yang normal.

2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.

3. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang rnengganggu.

Perawatan paliatif pun dilakukan berdasarkan stadium, yaitu:

l.Pada stadium Illb dilakukan biopsi insisi, dilanjutkan radiasi. Bila residu tidak ada,

tunggu. Bila relaps, tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi. Namun, bila

residu setelah radiasi tetap ada, langsung diberikan pengobatan hormonal sebagai berikut:

a. Pada pasien premenopause dilakukan ooforektomi bilateral.

b. Pada pasien sudah 1.-5 tahun menopause periksa efek estrogen. Bila positif,

lakukan seperti (a). Bila· negatif, lakukan seperti (e). Observasi selama 6 - 8

rninggu. Bila respons baik, teruskan terapi, tetapi bila respons negatif dilakukan

kemoterapi dengan CMF (CAF) rninimal 12 siklus selama 6 minggu.

c. Pada pasien pasca menopause lakukan terapi hormonal inhibitifladitif. 2 Pada

stadium IV

d. Pada pasien premenopause dilakukan ooforektomi bilateral. Bila respons positif,

berikan aminoglutetimid atau tamofen. Bila relaps/respons negatif, berikan

kemoterapi CMFICAF.

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

23

.b. Pada pasien sudah 1 - 5 tahun menopause, periksa efek estrogen. Efek estrogen

dapat diperiksa dengan estrogenlprogesteron reseptor (ERlPR). Bila positif, lakukan seperti

(a). Bila negatif, lakukan seperti (c).

c. Pada pasien pascamenopause berikan obat-obat hormonal seperti tamoksifen,

estrogen, progesteron, atau kortikosteroid.

Keterangan: C= cyclophosphamide, M= methotrexate, F= 5-fluourasil.

2.4.4 Diagnosis Banding

1. Fibroadenoma mamae (FAM), merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat

pada usia muda (15-30 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak

nyeri, dan mobil. Terapi pada tumor ini cukup dengan eksisi.

2. Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat

kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar,

biasanya bilateral/multi pel. Terapi tumor ini dengan medikamentosa simtomatis.

3. Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong,

berbatas tegas, mobil, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm. Terapi tumor ini

dengan mastektorni simpel.

4. Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran

duktus laktiferus. Tumor ini terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.

5. Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat

berkembang menjadi abses. Biasanya terdapat pada ibu yang menyusui

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

24

2.5 Kerangka Konsep

Dari studi literature, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang kanker payudara dan

factor-faktor yang mempengaruhinya dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Akan tetapi karena

keterbatasan peneliti baik dalam dana, tenaga, maupun waktu, maka peneliti membatasi

penelittian hanya pada tingkat pengetahuan wanita usia 20-40 tahun di Rw. 02 Kompleks Taman

Rempoa Indah seperti dipaparkan:

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

Keterangan:

Yang dicetak tebal : diteliti

Keterangan :

Cetak tebal : yang diteliti

Pengetahuan :

Tingkat pendidikan

Penghasilan

Usia

Media

Pekerjaan

Pengetahuan tentang

penanganan kanker payudara

baik

cukup

kurang

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analytic observational dengan design

penelitian cross sectional terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka

waktu tertentu, dimana informasi yang disediakan biasanya berhubungan dengan prevalensi,

distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi (Setiadi, 2007:131).

3. 2. Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di sekitar Kompleks Taman Rempoa Indah sedangkan

waktu penelitiannya adalah akan dilakukan pada bulan September 2010.

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

26

3. 3. Kerangka Operasional Penelitian (Frame Work)

Penentuan Populasi Penentuan sampel dengan

ktiteria inklusi

Sampling

Pengumpulan data:

Membagikan Questionare

kepada responden

Meminta responden untuk

menjawab pertanyaan pada

lembar Questionare

Pengolahan dan analisa data:

Editing

Koding

Sorting

Entry data

Cleaning

Penyajian data

Laporan awal

Seminar hasil

Pembuatan laporan akhir

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

27

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang akan digunakan

dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam

mengartikan makna penelitian. (Setiadi, 2007)

Tabel.1.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil ukur

Pengetahuan

tentang

penanganan

kanker

payudara

Jumlah jawaban responden

yang benar terhadap 6

pertanyaan mengenai

penanganan kanker

payudara

Menjawab

pertanyaan

Kuesioner Ordinal Tinggi:

(skor >12)

Sedang :

(skor 6-12)

Rendah :

(skor <6)

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil ukur

Tingkat

pendidikan

responden

Menjawab

pertanyaan

Kuesioner Ordinal Tinggi:

(lulusan

perguruan

tinggi)

Sedang :

(lulusan

SMA)

Rendah :

(lulusan

SD-SMP)

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

28

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1998:57).

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah semua wanita remaja sampai dewasa

yang tinggal di Kompleks Taman Rempoa Indah, dengan jumlah populasi 357 orang.

Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 1998:57). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah semua wanita yang

berusia 20-40 tahun yang tinggal di Rw.02 Kompleks Taman Rempoa Indah.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sample Random sampling, untuk menentukan

besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut :

n1 = Z2

.p.q

L2

n1 : jumlah sampel awal

Z : 1.96

P : keadaan yang akan dicari = 0.19

Disebabkan karena belum ada data tentang hal terebut sebelumnya di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta maka diambil angka :

q = 100%-p = 100%-50% = 50%

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

29

L = derajat kesalahan yang dapat diterima, dalam hal ini digunakan 10 %

n1 = Z2

.p.q

L2

= (1,96)2 x 0,5 x 0,5

(0,1)2

= 96,04 = 96 sampel

Jumlah sample awal di atas perlu dikoreksi terhadap jumlah populasi yang ada untuk

menjaga adanya kemungkinan responden yang tidak berhasil ditemui, maka jumlah

responden ditambah menjadi 100 orang untuk mengindari adanya data yang kurang valid.

Dari 100 responden yang didapat dialokasikan dalam 2 lokal dengan menggunakan

rumus (Sugiono, 1997) :

nh = NH n

N

Keterangan :

nh : sampel terpilih

N : total sampel yang terpilih

NH : jumlah warga terpilih

n : total sampel

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

30

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Setiap Rt di Wilayah Rw.02 yang Akan Diteliti Tahun 2010

No. Data Jumlah Warga Wanita Jumlah sampel

1. Rt. 06 209 orang 59 orang

2. Rt. 07 148 orang 41orang

Jumlah 357 orang 100 orang

3. 6. Kriteria Penelitian

Kriteria responden yang layak untuk diteliti:

a) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Criteria

inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Wanita usia 20-45 tahun yang tinggal di Kompleks Taman Rempoa Indah

2. Bisa membaca dan menulis

3. Bersedia untuk menjadi responden

4. Kooperatif

b) Kriteria Ekslusi

1. Wanita yang tinggal di Rw.02 Kompleks taman Rempoa Indah yang tidak bersedia

menjadi responden dengan berbagai alasan.

2. Wanita usia di bawah 15 tahun yang tinggal di Rw.02 Kompleks Taman Rempoa

Indah.

3. Wanita usia di atas 55 tahun yang tinggal di Rw. 02 Kompleks Taman Rempoa

Indah

4. Wanita usia 15-55 tahun yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak menjawab

50% pertanyaan dalam kuesioner atau memberikan lebih dari satu jawaban dari

pertanyaan dalam kuesioner.

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

31

c) Besar Sampel

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti, sehingga tidak

memungkinkan mengambil semua populasi terjangkau. Oleh karena itu peneliti

mengambil sampel dalam penelitian ini 100 orang.

3.7. Teknik Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah secara manual melalui beberapa tahap, yaitu:

c. Pengkodean (coding)

Memberi kode jawaban atau hasil pernyataan pada lembar kuesioner.

d. Pengolahan data (editing)

Isian lembaran kuesioner diteliti kembali

e. Pemasukan data (entry)

Data yang telah di coding kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

f. Pembersihan data (cleaning)

Data diperiksa kembali sehingga benar-benar bebas dari kesalahan.

3.8 . Teknik Analisa Data

Selanjutnya setelah data diolah maka dilakukan analisis data yaitu dengan analisis

univariat dan bivariat dengan menggunakan distribusi frekuensi terhadap hasil kuesioner

dan dijadikan dalam bentuk tabel atau grafik.

Selanjutnya setelah data diolah maka dilakukan analisis data yaitu dengan analisis

Deskriptif Univariabel dengan menggunakan distribusi frekuensi terhadap hasil kuesioner

dan dijadikan dalam bentuk tabel atau grafik.

3.8.1 Untuk pengetahuan

Untuk variabel pengetahuan peneliti mebaginya ke dalam 3 kategori yaitu; rendah

(< 55% mampu menjawab pertanyaan dengan benar), sedang (55-75% mampu

menjawab pertanyaan dengan benar), dan tinggi (76-100% mampu menjawab

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

32

pertanyaan dengan benar). Pengolahan data untuk tingkat pengetahuan peneliti

menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

Pemberian skor 3 untuk setiap jawaban yang benar dan pemberian skor 2 untuk

jawaban yang mendekati benar atau ragu-ragu dan skor 1 untuk jawaban yang salah.

3.8.2 Untuk Pendidikan

Untuk tingkat pendidikan peneliti mengkategorikan variabel ini menjadi 3 kategori

yaitu Dasar (SD, SMP), Menengah (SMA) dan Tinggi (S1). Pengolahan data untuk

variable pendidikan peneliti menggunakan program SPSS for windows versi 16.0.

3.8.3 Uji Hipotesis

Pada penelitian ini data hasil penelitian diolah menggunakan rumus Chi-Square

Test untuk pengujian hipotesis, karena pada penelitian ini peneliti mengkategorikan

kedua variable tersebut menjadi 3 kategori yaitu rendah sedang tinggi. Uji hipotesis

dengan Chi Square test ini dioperasikan dengan menggunakan SPSS for windows

versi 16.0.

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RW.02 Kompleks

Taman Rempoa Indah

No Tingkat Pendidikan N Persentase (%)

1 Dasar 17 17

2 Menengah 47 47

3 Tinggi 36 36

Total 100 100

Diketahui wanita yang berpendidikan dasar sebanyak 17 orang atau 17%, wanita yang

berpendidikan menengah sebanyak 47 orang atau 47%, dan wanita yang berpendidikan tinggi

sebanyak 36 orang atau 36%

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di RW.02 Kompleks

Taman Rempoa Indah

No Skor Pengetahuan N Persentase

1 Rendah 0 0

2 Sedang 52 52

3 Tinggi 48 48

Total 100 100

Diketahui tidak ada wanita yang berpengetahuan rendah, wanita yang berpengetahuan sedang

sebanyak 52 orang atau 52%, dan wanita yang berpengetahuan tinggi sebanyak 48 orang atau

48%

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

34

Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan tingkat pendidikan dihubungkan dengan

Pengetahuan di RW.02 Kompleks Taman Rempoa Indah

Tingkat

Pendidikan

Pengetahuan Total OR

95%

CI

P

value Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % N %

Dasar

Menengah

Tinggi

0

0

0

0 %

0 %

0 %

16

21

15

94,1 %

44,7 %

41,7 %

1

26

21

5,9 %

55,3 %

58,3 %

17

47

36

100 %

100 %

100 %

- 0.001

Total 0 0 % 52 52 % 48 48 % 100 100 %

Diketahui tidak ada wanita yang berpendidikan dasar dan berpengetahuan rendah, wanita yang

berpendidikan dasar berpengetahuan sedang sebanyak 16 orang atau 94.1% dan wanita yang

berpendidikan dasar berpengetahuan tinggi sebanyak 1 orang atau 5.9%.

Diketahui tidak ada wanita yang berpendidikan menengah dan berpengetahuan rendah, wanita

yang berpendidikan menengah berpengetahuan sedang sebanyak 21 orang atau 44.7% dan wanita

yang berpendidikan menengah berpengetahuan tinggi sebanyak 26 orang atau 55.3%.

Diketahui tidak ada wanita yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan rendah, wanita yang

berpendidikan tinggi berpengetahuan sedang sebanyak 15 orang atau 41.7% dan wanita yang

berpendidikan tinggi berpengetahuan tinggi sebanyak 21 orang atau 58.3%.

Dari hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas 0.001 artinya pada α 5% terdapat hubungan

antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita tentang penanganan kanker payudara

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

35

Tabel 4.4 Distribusi Pertanyaan Dalam Kuesioner yang Di Jawab Oleh Responden

1. 61 61.0 31 31.0 8 8.0 100 100

2. 62 62.0 22 22.0 16 16.0 100 100

3. 55 55.0 37 37.0 8 8.0 100 100

4. 34 34.0 25 25.0 39 39.0 100 100

5. 46 46.0 33 33.0 21 21.0 100 100

6. 29 29.0 45 45.0 26 26.0 100 100

7. 51 51.0 32 32.0 17 17.0 100 100

8. 20 20.0 14 14.0 65 65.0 100 100

4.2 PEMBAHASAN

Karakteristik responden yang mempengaruhi pengetahuan sikap dan perilaku seseorang.

Diantaranya adalah, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan

Pengaruh umur terhadap tingkat pengetahuan sikap dan perilaku bervariasi. Pada umumnya

seseorang yang berusia lanjut sulit untuk menerima informasi baru sebagai penambah

pengetahuan. Sebaliknya pada usia muda (20-40) lebih mudah menerima suatu informasi.

(Effendi,1996).

Seseorang dengan pendidikan tinggi diharapkan mempunyai pengetahuan sikap dan perilaku

yang lebih baik bila dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pengetahuannya lebih rendah.

(Effendi,1996).

Pengetahuan dan perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaan. Seseorang yang tidak

bekerja (ibu rumah tangga) mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi, sehingga

diharapkan memiliki pengetahun, sikap dan perilaku yang lebih baik bila dibandingkan dengan

seseorang yang bekerja. (Effendi,1996)

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

36

Semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang maka semakin besar kebutuhannya terhadap

informasi. Hal ini diikuti oleh pengetahuan, sikap,perilaku yang lebih baik bila dibandingkan

dengan seseorang yang berpenghasilan rendah. Tingkat penghasilan

Sumber informasi sangat berperan terhadap tingkat pengetahuan sikap dan perilaku seseorang.

Materi informasi yang sederhana, metode yang terarah dan diberikan oleh orang atau petugas

yang berkompeten dalam hal tersebut akan lebih mudah diserap oleh seseorang sehingga akan

berpengaruh pula terhadap pengetahuan,sikap,perilaku. Sumber informasi dari petugas kesehatan

sesuai dengan criteria diatas sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas didapatkan hasil bahwa makin tinggi tingkat

pendidikan akan semakin baik tingkat pengetahuan seperti yang diharapkan dan didapatkan dari

dasar teori yang ada.

Dari tabel dapat kita lihat bahwa memang terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan

dengan pengetahuan seseorang mengenai penanganan kanker payudara di kalangan wanita usia

20-45 tahun yang bertempat tinggal di kompleks perumahan taman rempoa indah.

Dapat kita lihat bahwa pada wanita yang berpendidikan tinggi (lulus perguruan tinggi)

didapatkan presentase yang tinggi untuk tingkat pengetahuan yang baik dibandingkan dengan

wanita yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Dan juga dilihat dari angka probabilitas

kita dapatkan hubungan yang cukup kuat antara kedua variable tersebut.

Page 46: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil wanita yang berpendidikan dasar adalah

sebanyak 17 orang atau 17%, wanita yang berpendidikan menengah sebanyak 47 orang

atau 47%, dan wanita yang berpendidikan tinggi sebanyak 36 orang atau 36%

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada wanita yang berpengetahuan

rendah, wanita yang berpengetahuan sedang sebanyak 52 orang atau 52%, dan wanita

yang berpengetahuan tinggi sebanyak 48 orang atau 48%

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada wanita yang berpendidikan dasar

dan berpengetahuan rendah, wanita yang berpendidikan dasar berpengetahuan sedang

sebanyak 16 orang atau 94.1% dan wanita yang berpendidikan dasar berpengetahuan

tinggi sebanyak 1 orang atau 5.9%.tidak ada wanita yang berpendidikan menengah dan

berpengetahuan rendah, wanita yang berpendidikan menengah berpengetahuan sedang

sebanyak 21 orang atau 44.7% dan wanita yang berpendidikan menengah berpengetahuan

tinggi sebanyak 26 orang atau 55.3%.tidak ada wanita yang berpendidikan tinggi dan

berpengetahuan rendah, wanita yang berpendidikan tinggi berpengetahuan sedang

sebanyak 15 orang atau 41.7% dan wanita yang berpendidikan tinggi berpengetahuan

tinggi sebanyak 21 orang atau 58.3%.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji statistic dengan nilai probabilitas 0.001

artinya pada α 5% terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan

wanita tentang penanganan kanker payudara

Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita di kompleks

taman rempoa indah RT/RW 07/02 tentang penaganan kanker payudara. Dimana semakin

tinggi tingkat pendidikan semakin baik pula pengetahuannya.

Page 47: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

38

5.2 Saran

Diperlukan adanya penyuluhan lebih lanjut tentang kanker payudara sehingga

pengetahuan masyarakat khususnya wanita yang tinggal di kompleks taman rempoa

indah RT/RW 07/02 dapat lebih ditingkatkan agar dapat mencegah terjadinya kesalahan

dalam penanganan atau keterlambatan penanganan untuk penyakit ini.

Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk meneliti angka kejadian kanker payudara

di daerah ini sehingga diharapkan dengan adanya korelasi antara kedua penelitian ini

dapat mengurangi angka kejadian atau mencegah adanya kejadian di kompleks taman

rempoa indah.

Page 48: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

39

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi V , Rineka Cipta,

Jakarta, 2002, p 25

Hartanto,Huriawati: Kamus Kedokteran Dorlan, EGC, Jakart, 2005.

Junquera LC,Carneiro J:.Histologi Dasar Teks dan Atlas, Edisi 10, EGC, Jakarta, 2007,

h:447-50

Kumar,V. Abbas: Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease, 7th

edition. Elseviers

Saunders, China, 2006, p 75

Manuaba, I: Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta, 2003, p 40

Notoatmojo, S: Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, p 27

Notoatmodjo, S: Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, p 32

Prawirohardjo, S: Ilmu Kandungan, Edisi. 2, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo, Jakarta, 2008, p …

Price, SA: Patofisiologi konsep klinis proses-proses perjalanan penyakit, edisi 6, Volume

2, EGC, Jakarta, 2006, p 1303

Ramli, M: Deteksi Dini Kanker, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2002, p …….

Page 49: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

40

LAMPIRAN

1. Daftar Tabel

Tabel 2.1 Distribusi 10 Jenis Kanker terbanyak pada Wanita di 15 Pusat Patologi dan

anatomi Fakultas Kedokteran atau RS di indonesia Tahun 1983

No. ICD Jenis Kanker Jumlah Persentase (%)

1. 180 Servik Uteri 1052 26,1

2. 174 Payudara wanita 755 18,7

3. 183 Ovarium 307 7,6

4. 173 Kulit 268 6,7

5. 196 Limfoma 199 4,9

6. 182 Korpus Uteri 142 3,5

7. 140 Tiroid 140 3,5

8. 147 Nasofaring 188 2,9

9. 154 Rektum 116 2,9

10. 200 Limfosarkoma 103 2,6

Sumber: Rangkuman registrasi kanker pathology based di Indonesia 1983

Page 50: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

41

Tabel 2.2 Faktor Risiko dan Insidens untuk Kanker Payudara

Faktor Risiko Insidens Tinggi Insidens Rendah

Usia Usia 30-50 tahun Menurun saat menopause

Lokasi geografis Eropa barat dan amerika utara: lebih

dari 6-10 kali keturunan amerika,

perempuan afrika-ameria sebelum usia

40 tahun

Jepang, sebagian besar Asia,

Afrika

Perempuan kaukasian sebelum usia

40 tahun.

Status

sosioekonomi

Kelompok sosioekonomi menengah ke

atas

Kelompok sosioekonomi rendah

Status

perkawinan

Perempuan tidak menikah 50% lebih

sering terkena kanker payudara

Perempuan yang menikah

Paritas Nullipara

Kelahiran pertama setelah usia 30

tahun

Multipara (menurun dengan setiap

kelahiran)

Paritas tinggi (4 atau lebih

kelahiran)

Riwayat

menstruasi

Abortus spontan sebelum kelahiran

pertama

Menarke usia dini

Menopause lambat setelah usia 50

tahun

Kelahiran pertama sebelum usia 20

tahun, penurunan risiko setiap

tahun kelambatan

Awitan awal menopause sebelum

usia 45 tahun

Page 51: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

42

Riwayat keluarga Keluarga perempuan tingkat pertama

(keluarga maternal atau paternal )

dengan kanker payudara: 2-3 kali lebih

besar terkena kanker payudara.

Ibu dan saudara perempuan, atau 2

saudara perempuan terkena kanker

payudara: 6 kali lebih besar terkena

kanker payudara

Bentuk tubuh Obesitas (setiap penambahan 10 kg):

80% lebih besar terkena kanker

payudara

Penyakit

payudara lain

Hyperplasia duktus dan lobulus dengan

atipia: 8 kali lebih besar terkena kanker

payudara

Terpajan radiasi Peningkatan risiko untuk setiap radiasi

pada perempuan muda dan anak-anak,

bermanifestasi setelah usia 30 tahun;

periode laten minimum: 10-15 tahun

Kanker primer

kedua

Dengan kanker ovarium primer; risiko

kanker payudara 3-4 kali lebih besar.

Dengan kanker endometrium primer,

risiko kanker payudara 2 kali lebih

Page 52: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

43

Sumber: Price, 2006

Tabel.2.3 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Setiap Rt di Wilayah Rw.02 yang Akan Diteliti Tahun 2010

No. Data Jumlah Warga Wanita Jumlah sampel

1. Rt. 06 209 orang 59 orang

2. Rt. 07 148 orang 41orang

Jumlah 357 orang 100 orang

Tabel : Distribusi Tingkat Pendidikan

didik2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 17 17.0 17.0 17.0

2.00 47 47.0 47.0 64.0

3.00 36 36.0 36.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel : Distribusi tingkat pengetahuan

besar

Page 53: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

44

skor1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 52 52.0 52.0 52.0

3.00 48 48.0 48.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Table : Distribusi hasil crosstabs antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan

didik2 * skor1 Crosstabulation

skor1

Total 2.00 3.00

didik2 1.00 Count 16 1 17

% within didik2 94.1% 5.9% 100.0%

2.00 Count 21 26 47

% within didik2 44.7% 55.3% 100.0%

3.00 Count 15 21 36

% within didik2 41.7% 58.3% 100.0%

Total Count 52 48 100

% within didik2 52.0% 48.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 14.631a 2 .001

Likelihood Ratio 17.338 2 .000

Linear-by-Linear Association 9.506 1 .002

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 8.16.

Page 54: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

45

No. formulir :

LAMPIRAN

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN MENGISI KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA DI KOMPLEKS TAMAN REMPOA INDAH

Rw.02 TENTANG KANKER PAYUDARA, PEMERIKSAAN DINI DAN FAKTOR

RISIKONYA SERTA PENANGANANNYA.

Bersamaan lembar pernyataan ini, kami mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(Program Studi Pendidikan Dokter), sedang melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan

wanita di kompleks taman rempoa indah Rw.02 tentang kanker payudara , pemeriksaan dini, dan

faktor yang mempengaruhinya.

Untuk mendapatkan data penelitian ini, kami mengharapkan kesediaannya dalam menjawab

pertanyaan/kuisioner di bawah ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pengetahuan dan

pengalaman Anda. Semua yang tercantum akan tertulis dalam kuesioner ini dijamin

kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

DATA UMUM

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

Umur

Alamat

Status Pernikahan

Jumlah anak

Page 55: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

46

Pendidikan 1. Tidak pernah sekolah

3. Tamat SD

4. Tamat SMP

4. Tamat SMU

5. Tamat Perguruan Tinggi

6. .....................................

Pekerjaan 1. Ibu rumah tangga

2. Karyawan

3. Guru/Dosen

4. Bidan/petugas kesehatan

5. Wiraswasta

6. .........................................

Pengahasilan

keluarga/bulan

1. Di bawah Rp. 500.000

2. Rp 1- 2 Juta

3. Rp 2- 5 Juta

4. Rp 5-10 juta

5. Di atas Rp 10 juta

6. .......................................

Pengahasilan

keluarga/bulan

1. Suami

2. Istri

3. Anggota keluaraga lain

Ciputat, 21 September 2010

______________________

Page 56: LAPORAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25900/1/Muhamad... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah ... ribusi 10 Jenis

47

Data Khusus

Penanganan kanker payudara

1. Bagaimana jika anda menemukan benjolan/keluarnya cairan yang bukan asi/kulit

payudara anda mengkerut/putting terpelintir di payudara anda?

a. Memeriksakan ke dokter

b. Melakukan pengobatan alternative

c. Didiamkan saja hingga sembuh dengan sendirinya

2. Apakah yang anda ketahui tentang pembedahan?

a. Pemotongan dari salah satu organ

b. Pengangkatan jaringan yang mengalami kerusakan sehingga tidak menyebar ke

jaringan lain

c. Tidak tahu

3. Siapakah yang melaksanakan operasi pembedahan?

a. Dokter umum

b. Dokter spesialis

c. Ragu-ragu

4. Apa saja yang anda ketahui tentang cara penanganan kanker payudara?

a. Memakai obat-obatan

b. Operasi bedah

c. Benar semua

5. Apakah pembedahan merupakan satu-satunya penanganan untuk kanker payudara?

a. Iya

b. Tidak

c. Ragu-ragu

6. Apakah kanker payudara dapat ditangani dengan hanya meminum obat saja?

a. Iya

b. Tidak

c. Ragu-ragu