laporan hama nir serangga
DESCRIPTION
laporan praktikumTRANSCRIPT
IDENTIFIKASI MOLLUSCA(Laporan Praktikum Hama Nir Serangga)
Oleh Irdiani Risanda Sadikin
1114121109
JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2013
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hama dari golongan moluska sangat berpotensial menjadi hama utama karena
berkembang biak dengan cepat dan menyerang tanaman yang masih muda. Hama
dari golongan moluska juga termasuk hama yang dpat beradaptasi baik dengan
lingkungan serta dapat pula sebagai pengganti pakan hewan ternak.
Keong mas (Pomaceae canaliculata Lamarck) penyebarannya meluas dengan
cepat karena perkembang biakannya yang relatif mudah serta dapat beradaptasi
dengan baik. Lemahnya pengawasan terhadap keberadaan keong mas di
Indonesia, diperparah sering terjadinya bencana banjir yang mempercepat
terjadinya penyebaran keong mas.
Potensi keong mas dapat menyebabkan kerusakan tanaman berkisar 10 - 40%,
daerah penyebaran di wilayah Indonesia. Saat ini kerusakan masih sangat rendah
tetapi jangka waktu ke depan perlu diwaspadai keberadaan hama keong mas
karena perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat. Oleh karena itu perlu
dipelajari atau diketahui jenis-jenis keong mas yang ada di Indonesia dan
bagaimana cara mengatasi serangannya dengan baik.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui jenis-jenis spesies keong mas yang ada.
2. Dapat meindentifikasi jenis-jenis mollusca.
3. Dapat membedakan masing-masing spesies keong mas dengan benar.
II. METODOLOGI PERCOBAAN
2.1. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kertas dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah spesimen mollusca yaitu keong mas dan
bekicot.
2.2.Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati spesimen yang telah disediakan.
2. Menggambarkan spesimen yang diamati.
3. Mengidentifikasi spesimen, yaitu tergolong spesies apa spesimen tersebut
lalu menuliskan perbedaan masing-masing spesimen yang diperoleh.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
No. Nama Spesimen Jumlah Gambar
1. Pomacea canaliculata 2
2. Pomacea diffusa 3
3. Pomacea paludosa 5
3.2. Pembahasan
Menurut Lamarck (1819); Hyman (1967); dan Pennak (1978) dan klasifikasi
keong mas adalah sebagai berikut :
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Prosobranchia
Ordo : Mesogastropoda
Superfamily : Cyclophoracea/Architaenioglossa
Family : Ampullaridae
Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea canaliculata, P. diffusa, P.paludosa
1. Pomacea canaliculata
Mempunyai cangkang bulat asimetris terpilin dan mengerucut dengan letak
puncak pada bagian dorsal serta berwarna kekuning-kuningan. Cangkang
dilengkapi dengan operculum (penutup) yang berwarna coklat kehitaman,
berbentuk bulat telur dan coklat kekuningan serta mengkilat pada bagian
dalamnya. Dengan ciri suture yang bersudut kurang dari 90 derajat.
Warna tubuh bervariasi dari kuning , coklat hampir hitam, dengan bintik-bintik
kuning dan hitam. Tingkat reproduksi dipengaruhi oleh makanan dan suhu. Telur
berwarna kemerahan ( karena kandungan karotenoid tinggi ) telur melekat satu
sama lain . Mereka melekat pada objek di atas permukaan air dan ukurannya
bervariasi 2,20-3,5 mm. Memakan hampir semua jenis tanaman dan tahan
terhadap suhu rendah (Applesnail, 2012).
2. Pomacea diffusa
Memiliki ukuran cangkang lebih kecil dari P. canaliculata dan pucuk yang lebih
jelas serta berwarna lebih gelap. Ciri yang paling jelas adalah bentuk cangkang
yang bersudut siku-siku, umbilicus besar dan mendalam. Operculum tebal dan
bersudut. Warna telur merah muda pucat dan memakan tanaman busuk hingga
banyak di taruh pada akuarium, relatif tidak aktif pada siang hari , dapat
ditemukan pada lumpur, sebagian besar aktivitasnya pada malam hari.
3. Pomacea paludosa.
Mempunyai cangkang bulat , aperture besar , oval dan mempunyai umbilikus
dalam, lebar 40-55 mm , tinggi 45-65 mm . Tubuh berwarna abu-abu dengan
pigmen hitam pada bagian atas tubuh. Telur berwarna putih hingga merah muda
pucat dan berukuran 3-6 mm. Banyak terdapat pada tempat berlumpur dan rawa
dan mempunyai suture bersudut lebih dari 90 derajat (Cowie,2002).
Siklus hidup keong mas bergantung pada temperatur, hujan, atau ketersediaan air
dan makanan. Pada lingkungan dengan temperatur yang tinggi dan makanan yang
cukup, siklus hidup pendek, sekitar tiga bulan, da bereproduksi sepanjang tahun.
Jika makanan kurang, siklus hidup panjang dan hanya bereproduksi pada musim
semi atau awal musim panas (Teo, 2006).
Keong mas dan juga famili Ampullaridae yang lain bersifat amfibi, karena
mempunyai insang dan paru-paru. Paru-paru tertutup jika sedang tenggelam dan
terbuka setelah keluar dari air. Keong mas juga mempunyai sifon pernafasan
untuk bergerak sambil mengambang. Semua kelebihan tersebut berguna untuk
mekanisme survival. Pada musim kemarau keong berdiapause pada lapisan tanah
yang masih lembab, dan muncul kembali jika lahan digenangi air. Jika hidup pada
tanah kering, keong mas akan ganti bernafas dari pernafasan aerobik menjadi
pernafasan sebagian anaerobik. Indra yang paling aktif adalah penciuman, yang
bisa mendeteksi makanan dan lawan jenis. Keong mas sanggup hidup 2–6 tahun
dengan keperidian yang tinggi. Telur diletakkan dalam kelompok pada tumbuhan,
pematang, ranting, dan lain- lain, beberapa cm di atas permukaan air. Pada
umumnya telur berwarna merah muda dengan diameter telur berkisar antara 2,2–
3,5 mm, tergantung pada lingkungan. Telur diletakkan berkelompok sehingga
menyerupai buah murbai (Hery, 2013).
Keong mas hidup dan berkembang biak pada kolam, rawa, dan lahan yang selalu
tergenang termasuk sawah, di daerah tropik dan subtropik dengan temperatur
terendah 10o C. Hewan ini mempunyai insang dan organ yang berfungsi sebagai
paru-paru yang digunakan untuk adaptasi di dalam air maupun di darat. Paru-paru
merupakan organ tubuh yang penting untuk hidup pada kondisi yang berat.
Gabungan antara operculum dengan paru-paru merupakan daya adaptasi untuk
menghadapi kekeringan. Jika air berkurang dan tanah atau lumpur menjadi kering,
keong mas membenamkan diri ke dalam tanah sehingga metabolisme berkurang
dan memasuki masa diapause. Fungsi paru-paru bukan hanya untuk bernafas
tetapi juga untuk mengatur pengapungan. Keong mas dapat hidup pada
lingkungan yang berat, seperti air yang terpolusi atau kurang kandungan oksigen
(Anonim, 1997).
Pada percobaan identifikasi ini diidentifikasi bahwa keong mas spesies Pomacea
canaliculata berjumlah 2 keong. Spesies Pomacea diffusa 3 keong dan spesies
Pomacea paludosa berjumlah 5 keong.
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Spesies Pomacea terdiri dari 3 spesies yaitu Pomacea canaliculata , Pomacea
diffusa, Pomacea paludosa.
2. Penentuan jenis spesies pada spesies Pomacea ini didasarkan pada mulut keong
(aperture), bentuk rumah siput, umbilicus, kerutan dari menara rumah siput dan
tutup mulut keong (operculum), ukuran rumah siput, dan kelenturan
operculum.
3. Siklus hidup keong mas bergantung pada temperatur, hujan, atau ketersediaan
air dan makanan.
4. Spesimen yang diidentifikasi termasuk spesies Pomacea canaliculata sebanyak
2 keong, Pomacea diffusa sebanyak 3 keong, Pomacea paludosa sebanyak 5
keong.
5. Keong mas hidup dan berkembang biak pada kolam, rawa, dan lahan yang
selalu tergenang termasuk sawah, di daerah tropik dan subtropik dengan
temperatur terendah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Waspadai Keong mas di Tabela Padi. Departemen Pertanian,
Litpan, BPTP gedong johor Medan, 2 p.
Applesnail. 2012. Pomacea.
http://www.applesnail.net/content/species/pomacea_paludosa.htm.
Diakses pada 29 September 2013.
Cowie, R.H. 2002. Apple snails as agricultural pests: their biology, impacts, and
management. In: Baker, G.M. Molluscs as crop pests. CABI, Wallingford.
p. 145-192.
Hery,2013.Pengendalian keong mas pada tanaman padi.
http://www.heryyanto.blogspot.com/pengendalian-keong-mas/.htm.
Diakses pada 29 September 2013.
Teo, S.S. 2006. Evaluation of different species of fish for biological control of
golden apple snail Pomacea canaliculata (Lamarck) in rice. Crop
Protection 25: 1004-1012.
LAMPIRAN