laporan fisio 1

13
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER DAN SATWA AKUATIK II NAMA : RIZKI PRATIWI NIM : O11113012 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: rizki-pratiwi

Post on 03-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

LAPORAN FISIOLOGI

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI VETERINER DAN SATWA AKUATIK II

NAMA : RIZKI PRATIWI NIM

: O11113012PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDINTAHUN 2015LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa: RIZKI PRATIWINIM

: O11113012Nama Asisten

: Rismayani MaRufWaktu Asistensi

:No.Jadwal AsistensiSaran PerbaikanParaf Asisten

1

Makassar, 16 Maret 2015 AsistenPraktikan

(Rismayani)(Rizki Pratiwi)

JUDUL PRAKTIKUM

TUJUAN PRAKTIKUM

RUANG LINGKUP PRAKTIKUM

TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

RANGKUMANDAFTAR PUSTAKA

SISTEM SARAF

Tujuan dari percobaan ini adalah :

Untuk melihat fungsi bagian katak normal

Untuk melihat aksi integrasi susunan saraf katak

Untuk mengetahui hambatan refleks pada katak normal

Untuk melihat pengaruh deserebrasi

Untuk melihat refleks pada katak spinal

Adapun ruang lingkup dari praktikum Fisiologi Veteriner II ini adalah:

Praktikum ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa kedokteran hewan angkatan 2013 yang mengambil mata kuliah Fisiologi Veteriner II, serta mahasiswa angkatan selain 2013 yang baru akan mengambil mata kuliah Fisiologi Veteriner II maupun bagi mahasiswa yang mengulang mata kuliah tersebut.

Praktikum dilakukan pada hari Senin, 16 Februari 2014 pukul 08.30-09.30 WITA untuk gelombang pertama (Kelompk 1-5), dan dilanjutkan gelombang kedua (Kelompok 6-19) pada pukul 10.00-11.00 WITA

Praktikum dilaksanakan di Lab. Basah Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanudddin.

Praktikum ini membahas mengenai sistem saraf pada katak, melihat refleks dan keseimbangan pada katak dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang telah ditentukan.

3.1 Materi

3.1.1 Alat

Gunting

Pinset

Jarum

Bahan

Benang/Tali

Larutan asam sulfat / Air

Katak

Metode

Melihat fungsi bagian katak normal:

Letakkan katak pada meja kemudian lihat sikap badan dan posisi tubuh. Amati dan hitunglah frekuensi napas, frekuensi denyut jantung/denyut nadi.

Gerakan spontan

Keseimbangan (Kemampuan katak mencoba untuk bangkit kembali setelah ditelentangkan dengan cepat)

Simpan katak didalam baskom berisi air, perhatikan gerakan katak saat berenang.

Lalu angkat katak dan letakkan kembali dimeja, perhatikan frekuensi napas, frekuensi denyut jantung/denyut nadi.

Melihat aksi integrasi susunan saraf katak:

Lakukan pengangkatan pada katak secara tiba-tiba. Atau dengan meletakkan katak pada papan pengalas. Kemudian angkatlah katak beserta papan pengalas dengan gerakan tiba-tiba. Amati keseimbangan katak saat diangkat dengan gerakan tiba-tiba.

Putarlah katak tersebut beserta papannya, amati kondisi kelopak mata, posisi tubuh normal, dan gerakan spontan.

C. Hambatan refleks pada katak normal:

Ikatlah kedua kaki depan katak dengan tali

Lepaskanlah tali dan biarkanlah katak kembali pada keadaan normal

Amati, apakah terdapat kelainan pergerakan pada katak?

D. Melihat pengaruh deserebrasi:

Katak tersebut dibuka mulutnya dengan menggunakan gunting, kaki gunting yang satu dimasukkan kedalam mulut tepatnya pada kahang atas, dan yang staunya pada membran timpani bagian depan, kemudian guntinglah sampai lepas dari tubuhny, dengan demikian katak tidak akan memiliki otak lagi (mengalami deserebrasi)

Biarkan kayak shock setelah pemotongan rahang atas, berapa menit lamanya keadaan shock akan hilang, lalu letakkan pada meja.

Katak diletakkan diatas meja, dengan posisi ditelentangkan kemudian amati apakah katak masih dapat membalikkan tubuhnya.

E. Katak Spinal:

Katak deserebrasi kemudian dirusak serebelum dan medula oblongatanya dengan jarum.

Kemudian jarum ditusukkan ke ventrikel otak dan diputar-putarkan sehingga serebelum dan medula oblongatanya rusak.

Didapatkan kayak spinal. Letakkan katak pada meja, amati sampai beberapa lama (detik/menit) sampai timbulnya aktivitas (hilangnya fase spinal shock)

F. Melihat refleks pada katak spinal:

Gantung katak spinal dengan cara menjepit rahangnya

Jepitlah kaki belakang katak pakai pinset. Bila shock belum hilang, katak tidak bereaksi. Tetapi jika shock telah hilang, katak akan menarik kaki saat dijepit.

Jepitlah kaki depannya, sehingga katak akan menurunkan kakinya kembali (penghambatan reflektronik)

Jepitlah lagi kaki belakang dengan lebih kuat. Katak akan menarik keduakakinya, bahkan kedua kaki depannya (iridiasi refleks)

Hitung berapa detik waktu yang dibutuhkan saat dijepit sampai saat menarik kakinya (waktu refleksi

4.1 Hasil:

4.2 Pembahasan

Dari pratikum yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan :