laporan fenomena perkembangan anak

18
FENOMENA PERKEMBANGAN ANAK TERHADAP ORANG TUA DEWASA INI (Kasus di desa Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan perkembangan anak terhadap orang tua saat ini telah terjadi di mana-mana dan sering terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah bahkan di lingkungan masyarakat. Kasus atau konflik ini pula sifat, sejenis dan faktor tersendiri yang mengakibatkan munculnya khasus atau konflik tersebut. Faktor-faktor diantaranya adalah: 1. Tekanan yang berlebihan oleh orang tua kepada anak 2. Kurangnya perhatian dari orang tua 3. Ketidak sesuaian kondisi yang dialami sang anak. 4. Lingkungan pergaulan

Upload: dila

Post on 17-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

perkembangan anak usia Dini

TRANSCRIPT

FENOMENA PERKEMBANGAN ANAK TERHADAP ORANG TUA DEWASA INI(Kasus di desa Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tindakan perkembangan anak terhadap orang tua saat ini telah terjadi di mana-mana dan sering terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah bahkan di lingkungan masyarakat.

Kasus atau konflik ini pula sifat, sejenis dan faktor tersendiri yang mengakibatkan munculnya khasus atau konflik tersebut.

Faktor-faktor diantaranya adalah:

1. Tekanan yang berlebihan oleh orang tua kepada anak

2. Kurangnya perhatian dari orang tua

3. Ketidak sesuaian kondisi yang dialami sang anak.

4. Lingkungan pergaulan

5. Kurangnya ilmu keagamaan yang menyangkut kesopanan

6. Dampak dari globalisasi dan lain sebagainya.

Pada dasarnya orang tua merupakan guru yang paling berpengaruh untuk sang anak dalam proses pembentukan karakter sang anak dari usia balita hingga usia dewasa.Namun pada kenyataannya berbeda dengan saat ini, banyak sekali orang tua yang mengeluh dari sikap anaknya, yang membangkang ketika dinasehati maupun ketika diajari hal-ha yang baik.Seharusnya dari kasus ini harus ada penanganan yang serius sebab jika tidak maka akan membawa dampak yang serius pula.

B. Rumusan masalah

1. Apa saja penyebab dari kasus atau konflik tersebut.

2. Dampak apa saja yang terjadi dari khasus atau konflik tersebut.

3. Bagaimana cara menyelesaikan kasus atau konflik tersebut.

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penyebab dari kasus atau konflik tersebut

2. Mengetahui dampak dari kasus atau konflik tersebut

3. Mengetahui cara penyelesaian dari kasus atau konflik tersebut.

BAB II

PENELAAHAN KEPUTUSAN

A. Penemuan yang lalu.

Berdasarkan penelitian para ahli menunjukkan bahwa pada akhir-akhir ini banyak kasus serupa yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah bahkan di masyarakat. Banyak sekali para anak-anak maupun remaja yang membangkang ketika orang tuanya menasehati sang anak tersebut. Hal tersebut timbul karena berbagai faktor yang diantaranya: tekanan dari orang tua yang berlebihan, pergaulan lingkungan, keturunan dan karakter anak diusia remaja yang juga ikut mempengaruhi. Selain itu tekanan orang tua yang berlebihan juga sangat mempengaruhi karakter atau pola pikir anak ynag terbiasa membangkang.

Sementara itu dampak yang terjadi dari pembangkangan sang anak adalah dapat juga menimbulkan pelanggaran nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, seklah dan lingkungan keluarga.

B. Teori Yang Mendasari

Dalam perkembangan menuju kematangan sosial anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interaksi sosial diantaranya pembangkangan anak terhadap orang tua.Pembangkangan adalah bentuk tingkah laku melawan, tingkah laku ini sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan keadaan anak. Tingkah laku ini muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncak pada usia di antara 12 sampai dengan 15 tahun. Sikap orang tua kepada anak seyogyanya tidak memandang mereka pertanda anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya. Sebaliknya orang tua memahami sebagai proses perkembangan dari sikap dependent menuju ke arah sikap independent (syamsuyusuf,http://hamdani.wordpress.com)

C. Ringkasan dan Kerangka Berfikir.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa pembangkangan anak terhadap orang tua terjadi pada usia anak-anak hingga remaja. Hal tersebut karena adanya ketidak sesuaian anak dengan aturan atau tekanan yang berlaku di dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.

D. Hipotesis

Berdasarkan konsep-konsep yang telah dituangkan di dalam kerangka berfikir maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut:

1. Bahwa kasus pembangkangan yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat masih kerap terjadi.2. Bahwa kasus pembangkangan tidak hanya dipengaruhi dari faktor lingkungan, pergaulan, karakter individu dan keturunan melainkan karena adanya tekanan dari orang tua yang sangat berlebihan.

3. Bahwa dari pembangkangan sangatlah bermacam-macam diantaranya pelanggaran nilai dan norma yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BAB III

METODOLOGI

A. Pemilihan subjek penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menentukan sebjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek penelitian adalah orang atau responden sebagai sumber data. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah yang menjadi pusat perhatian penelitian dan harus memiliki sumber berita yangjelas dan nyata sebjek penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.

A.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit-unit elementer atau hal yang menjadi sumber pengambilan samp[el yang memenuhi syarat tertentu. Berkaitan dengan masalah pembangkangan anak terhadap orang tua dewasa ini. Dalam penelitian ini populasinya adalah masyarakat yang tinggal di desa Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.

A.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat dan karakternya mewakili populasi sebagai sumber penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 15 masyarakat yang pernah terlibat konflik. Objek penelitiannya adalah pembangkangan anak terhadap orang tua dewasa ini.B. Desain dan Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan. Yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian kata atau kalimat (naratif) bukan dalam bentuk stastik.C. Pengumpulan Data

Cara memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data. Beberapa contoh pengumpulan data antara lain: wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan pememataan sosial melalui pendekatan surve sementara itu metode pengumpulan datanya berupa kuesioner/angket yang disebar 15 masyarakat yang pernah terlibat konflik.

BAB IVPELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validasi instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket setiap variabel diukur dengan menggunakan skala internal. Sedangkan skor menggunakan skala tiket yang ditentukan dengan lima alternatif jawab dengan rincian mendapatkan bobot/nilai 5 (lima) untuk alternatif sangat setuju, nilai 4 (empat) untuk alternatif setuju, nilai 3 (tiga) untuk alternatif jawaban ragu intral nilai 2 (dua) untuk jawaban tidak setuju dan nilai 1 (satu) untuk jawaban tidak setuju.B. Pengumpulan Data dan Penyajian Data.

Untuk mendapatkan ciri khas sebuah bilangan dalam penyusunan dan penyajian data mentahnya menggunakan ukuran pemusatan (tendensi sentral). Modus, modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frakuensi terbesar pada suatu perangkat data.

C. Pengolahan/Analisa data

Setelah kamu menerima kuensioner/angket dari responden, maka selanjutnya lakukan pengolahan data.pada penelitian ini diperoleh data yang telah diiktisarkan dalam tabel.

1. Pengorganisasi Data.

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 15 siswa siswi yang pernah terlibat bullying dimasukkan dalam tabel kemudian menghitung setiap jawaban pernyataan tersebut dengan skor tertinggi diperoleh yaitu 75 untuk masing-masing pernyataan dan skor terendah yang diperoleh adalah 15.2. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang disusu yaitu:

a) Bahwa didesa Randublatung banyak terjadi pembangkangan anak terhadap orang tua dewasa ini. Tindakan pembangkangan/konflik vertikal ini sering dilakukan di desa Randublatung yang berupa (membantah, berbohong. Curhat dengan teman dari pada dengan orang tua, tidak patuh kepada orang tua, sering berbuat salah, sering mengecewakan orangtua dan sering mempertahankan sikap yang dimilikinya).

b) Faktor utama yang mempengaruhi seseorang melakukan pembangkangan terhadap orang tua yaitu berasal dari pengaruh teman sebaya, sikap orang tua terhadap anak dan karakter anak yang sulit dinasehati.

c) Dampak dari pembangkangan atau konflik sosial adalah kekecewaan orang tua terhadap anak amat menyimpan dari aturan/ norma yang berlaku di masyarakat serta menjadi beban orang tua di dalam lingkungan masyarakat.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotisis diatas adalah ukuran pemusatan (tendensi sentral) yaitu modus-modus merupakan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data. Dari jumlah skor yang tertera pada tabel. Dapat ditarik kesimpulan sementara dipenelitian ini yaitu:a) Bahwa di desa Randublatung banyak terjadi pembangkangan anak terhadap ornag tua. Beberapa pembangkangan yang sering dilakukan (membantah, berbohong, curhat dengan teman dari pada dengan orang tua, sering melakukan tindakan salah, mengecewakan orang tua dan sering mempertahankan sikap yang dimiliki tanpa mau mendengar suara baik dari orang lain/orang tua).

b) Bahwa faktor pergaulan memiliki peringkat utama. Kemudian faktor sikap orang tua kepada anak dan karakter anak itu sendiri yang sulit dinasehati.

c) Bahwa setiap tindakan pembangkangan yang terjadi di masyarakat selalu berdampak buruk pada korbannya yang diantaranya: kekecewaan orang tua pada anak penyimpangan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Serta menjadi beban orang tua di dalam lingkungan masyarakat.

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang penulis uraikan pada bab sebelumnya mengenai fenomena pembangkangan anak terhadap orang tua di desa Randublatung maka penulis mencoba menarik kesimpulan berikut ini.

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa: Hipotesis Bab IV

B. Saran

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa tindakan pembangkangan anak terhadap orang tua dianggap sebagai salah satu tindakan yang menyimpang serta mengancam keharmonisan dan integrasi/keutuhan suatu organisasi sekolah. Maka penanganan pembangkangan anak terhadap orang tua harus dilakukan secara intensif. Penanganan pembangkangan anak terhadap orang tua harus melibatkan banyak pihak. Seperti pihak sekolah, pihak orang tua, serta para pelaku dan korban pembangkangan anak terhadap orang tua itu sendiri. Pembangkangan anak tergadap orang tua akan berkurang bila semua pihak bekerja sama untuk membangun sebuah budaya peduli yang positif.Dibawah ini beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai upaya penyelesaian tindakan pembangkangan anak terhadap orang tua.

1) Orang tua

Jalin komusikasi yang intens dengan anak

Pelasari dan kenali karakter anak

Perbaiki konsep mengasuh anak

Ajari anak untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya

Ajari anak untuk menghadapi setiap masalah dalam hidupnya

Ajari anak untuk bergaul

Ajari anak untuk menghargai orang lain

Bina kedekatan dengan teman-teman anak anda

2) Untuk guru

Berikan teladan yang baik untuk siswa

Jalin hubungan baik dengan semua siswa

Berikan kebebasan kepada siswa untuk berbicara dan mengekspresikan dirinya

Tidak bersikap dan bertindak otoriter terhadap siswa

Adakan sebuah kegiatan rutin yang dapat mengasah kreatifitas semua siswa Tegakkan disiplin di lingkungan sekolah

Ajarkan kemampuan asertif ke semua siswa, yaitu kemampuan untuk menyampaikan pendapat/opini pada orang lain dengan cara yang tepat.

Tingkatkan kesadaran akan adanya pelaku pembangkangan anak terhadap orangtua dan jalankan kebijakan anti pembangkangan anak terhadap orang tua.

3) Untuk korban pembangkangan anak terhadap orang tua

Miliki kemampuan untuk pembela diri sendiri

Miliki kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sebaya/ orang yang lebih tua

Mampu hadapi berafam situasi yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam suatu kehidupan.

Segera lapor atas tindak kekerasan yang menimpa diri sendiri

Kembangkan sikap percaya diri

Jalin hubungan baik dengan semua warga sekolah.

4) Untuk pelaku kekerasan anak terhadap orang tua

Hilangkan rasa balas dendam

Hentikan perkelahian dengan sesama teman dengan tujuan menunjukkan kekuatan

Hindari bermain vidio game dan menonton film tentang kekerasan

Jangn bersikap agresif/bernafsu untuk menyerang

Dekatkan diri dengan yang maha esa. Hayati dan amalkan ajaran agamanya

Kembangkan sikap toleransi dan cinta damai.

DAFTAR PUSTAKA

Maryati,kun.dkk, Sosiologi untuk SMA kelas XI, Jakarta: ERLANGGA Tim Sosiologi 2 Jakarta Yudistira.

Mulyadi,yad. Dkk-2013 sosiologi SMA Kelas XI-Jakarta:Yudistira

Munawaroh,Siti 2009.Sosiologi 2:Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat Perbukuan,departemen pendidikan nasional.

Syamsu,yusuf 2007 https://h4 Md4ni.wordpress.com

LEMBAR PENGOLAHAN DATAData Jawaban Kondisioner

Nomor RespondenButir Angket

12345678910111213141516171819202122232425

11112245135352515255115454

21451435145243514144122455

31341212112414523122315442

42341222224224444243324433

52342225145142514154113255

61342322123222122223414132

72442322234342524144132542

82243435245452514153235355

93441245135244414144135454

101341314245355514144134444

111111312223242443144415512

121241221334344524421443454

131122311111121412122424422

141211211123334414342525512

151442221133214511122234244

Jml Skor21405023393143224157375045662652235347373260555650