laporan ektan

12
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang. Persaingan terhadap air dan nutrisi umumnya lebih berat karena terjadi pada waktu yang lebih awal. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya kerapatan atau rapatnya jarak tanam. Pengaruh persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan, misalnya tinggi tanaman dan diameter

Upload: olivia-gusri

Post on 29-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

acara 2

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ektan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama

(intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang

berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya

terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan

persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda.

Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan

terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang.

Persaingan terhadap air dan nutrisi umumnya lebih berat karena terjadi pada

waktu yang lebih awal. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis

tanaman yang sama diantaranya kerapatan atau rapatnya jarak tanam. Pengaruh

persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan, misalnya tinggi tanaman dan

diameter batang, warna daun atau kandungan klorofil, serta komponen dan daya

hasil.

Teori ekologi menjelaskan bahwa ketergantungan, keterkaitan antar

makhluk hidup dengan interaksi antar lingkungan fisik merupakan kunci

harmonisasi kehidupan di dalam suatu ekosistem. Didalamya mengandung

pengertian beragam tipe interaksi dan salah diantaranya adalah kompetisi atau

persaingan. Dampak dari peristiwa kompetisi adalaah makhluk hidup tetap eksis

dalam mempertahankan hidup atau menderita dan akhirnya tidak mampu bertahan

melanjutkan siklus hidup. Hal inilah yang akan diamati untuk melihat kenyataan

Page 2: Laporan Ektan

bahwa individu tanaman yang bersaing tetap tumbuh dengan baik atau mengalami

kemunduran.

Pada praktikum ini kita akan melakukan percobaan pada jenis tanaman yang

sama yaitu tanaman jagung. Tanaman jagung ini nantinya akan ditanam di dalam

media tanam dengan ukuran sama tetapi setiap media tanam diisi oleh jumlah

benih yang berbeda. Dari sini kita akan melihat bagaimana persaingan atau

kompetisi diantara tanaman-tanaman jagung tersebut.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman

akibat cekaman biotik yang berupa persaingan antar tanaman pada spesies yang

sama.

Page 3: Laporan Ektan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk

hidup yang lain. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme, yaitu

interaksi intraspesies dan interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan

antar organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies

adalah hubungan yang terjadi antar organisme yang berasal dari spesies yang

berbeda (Leksono, 2007).

Organisme hidup di dalam suatu ekosistem yang didalamnya saling

berinteraksi antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa

interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti

kompetisi. Kompetisi tumbuhan dalam suatu spesies mampu di lihat pada jarak

antar tumbuhan, dimana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara

tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari spesies tunggal

sangat jarang di temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini

mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan

(Fadlah, 2011)

Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi

terhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu

mempengaruhi kecepatan pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. Menurut

Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang

lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan

lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua

Page 4: Laporan Ektan

arah (timbal balik). Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan

populasi, interaksi antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang

positip, negatif, atau nol (Indryanto,2006)

Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar

tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas

pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap

pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam

tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono, 2005).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila

(1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan

permintaan organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan

terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak. Organisme mungkin

bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di

sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempat

yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah

untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya

(Noughton, 1990).

Faktor-faktor lingkungan yang mungkin diperebutkan oleh tumbuhan dalam

persaingan di alam antara lain cahaya, air, tanah, oksigen, unsur hara, dan

karbondioksida. Faktor eksternal lainnya seperti hewan penyerbuk, agen

dispersial biji, kondisi tanah, kelembaban tanah dan udara, angin dan gangguan at

au kerusakan lingkungan oleh manusia juga berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat (Indriyanto, 2006).

Page 5: Laporan Ektan

Pengaturan populasi tanaman melalui pengaturan jarak tanam pada suatu

tanaman akan mempengaruhi keefisienan tanaman dalam memanfaatkan matahari

dan pesaingan tanaman dalam pemanfaatan hara dan air yang pada akhirnya akan

mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman Dengan pengaturan jarak

tanam yang baik, maka pemanfaatan ruang yang ada bagi pertumbuhan tanaman

dan kapasitas penyangga terhadap peristiwa yang merugikan dapat diefesienkan

(Musa et.al, 2007).

Page 6: Laporan Ektan

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum persaingan tanaman intra spesies

antara lain tanaman jagung, media tumbuh tanah, dan serta air untuk irigasi.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum meliputi polybag, mistar,

timbangan elektronik, dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Media tumbuh tanah disiapkan.

2. Polybag dengan diameter 15 cm disiapkan dan media tumbuh dimasukkan

kedalam polybag hingga mencapai 4/5 bagian dari volume polybag.

3. Benih jagung disiapkan dengan memilih kondisi benih yang berukuran dan

bentuknya seragam. Sebelum ditanam, benih direndam terlabih dahulu

dalam air sumur selama satu malam.

4. Benih ditanamkan sedalam 2 cm ke dalam media tumbuh dengan perlakuan:

4 benih per polybag, 8 benih per polybag dan 12 benih per polybag.

Selanjutnya media tumbuh dalam polybag disiram air sampai jenuh atau

mencapai kapasitas lapang.

5. Kondisi kelembapan media tumbuh dipertahankan dengan menyiraminya

dengan air sumur setiap hari selama 2 minggu.

6. Pada hari ke 15 HST (Hari Setelah Tanam), semua tanaman dalam setiap

polybag dicabut dengan hati-hati agar perakaran tidak terputus atau rusak.

Page 7: Laporan Ektan

Setiap individu tanaman jagung dibersihkan dengan menggunakan air dan

dikeringanginkan.

7. Pengamatan terhadap variabel dilakukan. Adapun variabelnya, yaitu:

a. Panjang bagian atas tanaman (diukur dari pangkal batang sampai

ujung daun terpanjang).

b. Panjang akar terpanjang.

c. Jumlah akar per tanaman.

d. Bobot basah keseluruhan tanaman.

Page 8: Laporan Ektan

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Interaksi intraspesies adalah hubungan antar organisme yang berasal dari

satu spesies

2. Hasil percobaan tidak sesuai dengan kondisi lapang seperti biasanya. Hal ini

dapat disebabkan oleh faktor dalam benih dan lingkungan yang tidak

mendukung pertumbuhan tanaman jagung.

B. Saran

Sebaiknya pemberi materi atau dosen ada yang dapat menjelaskan tentang

acara praktikum agar praktikan lebih paham dengan materinya.

Page 9: Laporan Ektan

DAFTAR PUSTAKA

Begon, Michael.1990. Ecology:individuals, populations and communities. Blackwell, Cambridge

Effendi, S. 1999. Bercocok Tanam Jagung. C.V. Yasaguna. Jakarta

Fadlah,Astuti. 2011. Penggunaan Triakontanol dan jarak tanam pada tanaman kacang tolo. ITB, Bandung

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara, Jakarta

_________.2010.Ekologi Hutan. Cetakan Ketiga. Bumi Aksara, JakartaKastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Pengantar Budidaya Pertanian. UGM,

Yogyakarta

Musa Y., Nasaruddin, M.A. Kuruseng, 2007. Evaluasi produktivitas jagung melalui pengelolaan populasi ta-naman, pengolahan tanah, dan dosis pemupukan. Agrisistem. Vol.3 (1): 21 – 33.

Naughton. 1998. Ekologi Umum. UGM Press, Yogyakarta.

Odum. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. UGM Press, YogyakartaRubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1998. World Vegetables : Principles,

Production and Nutritive Values (Sayuran Dunia I, Prinsip , Produksi dan Gizi, alih bahasa oleh C. Horison). Institut Teknologi Bandung, Bandung

Wijiyanti,Fahma. 2008. Penuntun Praktikum Ekologi. Fak. Sains dan Tekhnologi UIN, Jakarta

Leksono, A.Setyo.2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Bayumedia, Malang