laporan ekolatrop

21
I.PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Lautan di dunia merupakan kesatuan ekosistem dimana serangkaian komunitas dapat mempengaruhi faktor-faktor fisik dan kimia air laut di sekelilingnya. Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil dimana parameter fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap populasi dari daerah tersebut (Nybakken, 1998). Hampir dua pertiga bagian dari wilayah Indonesia adalah lautan. Perairan laut yang ideal akan dapat mendukung kehidupan organisme pada setiap stadia daur kehidupan. Dengan luasnya potensi sumber daya laut tersebut, menyebabkan banyak potensi belum dimanfaatkan. Laut selain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, ternyata di lain pihak mengalami pula penurunan atau bahkan kerusakan

Upload: attarboys-andan

Post on 06-Aug-2015

80 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan EKOLATROP

I.PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Lautan di dunia merupakan kesatuan ekosistem dimana serangkaian

komunitas dapat mempengaruhi faktor-faktor fisik dan kimia air laut di sekelilingnya.

Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil dimana parameter

fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap populasi dari daerah

tersebut (Nybakken, 1998).

Hampir dua pertiga bagian dari wilayah Indonesia adalah lautan. Perairan

laut yang ideal akan dapat mendukung kehidupan organisme pada setiap stadia daur

kehidupan.

Dengan luasnya potensi sumber daya laut tersebut, menyebabkan banyak

potensi belum dimanfaatkan. Laut selain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,

ternyata di lain pihak mengalami pula penurunan atau bahkan kerusakan kualitas

lingkungan karena pencemaran atau eksploitasi sumber daya secara berlebihan.

Untuk itu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekonologi manusia

mulai menyadari pentingnya laut dan potensi sumber daya di dlamnya. (Birowo

1991), mengemukakan bahwa laut bermanfaat sebagai sumber atau media seperti

sebagai pangan, transportasi, sumber mineral, bahan baku, industri, bahari, tambang,

pertahanan dan keamanan, sumber energi, pemukiman, pariwisata dan tempat limbah.

Page 2: Laporan EKOLATROP

Indonesia sebagai suatu negara kepulauan terdiri dari 13.667 pulau besar dan

kecil, dengan luas daratnya 2.027.087 km2 (terdiri dari laut teritorial dan laut

nusantara).

I.2 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari praktikum mata kuliah Ekologi Laut Tropis ini adalah sebagai

untuk mengenal secara langsung jenis-jenis organisme laut yang hidup di daerah

intertidal (pantai), mengetahui habitat biota laut secara umum.

Sedangkan yang menjadi manfaat praktikum ini adalah sebagai sarana dasar

untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan kita

mengenai berbagai jenis spesies yang ada di wilayah lingkungan laut ini dengan cara

mengidentifikasinya.

Page 3: Laporan EKOLATROP

I.TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk

menggambarkan suatu varietas dari komunitas pantai tropik yang didominasi oleh

beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai

kemampuan untuk tumbuh dan bertahan di dalam perairan asin atau laut.

Secara fisik, mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi

pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi serta sebagai perangkap zat-zat

pencemar dan limbah. Secara biologi, ekosistem mangrove berfungsi sebagai daerah

asuhan pascar larva dan vuvenil dari ikan-ikan dari jenis tertentu, udang dan bangsa

crustacea dan lainnya juga tempat kehidupan berbagai jenis udang dan kepiting,

tempat bersarang burung dan menjadi habitat alami bagi berbagai jenis biota pantai

dan lautan.

Vance (1973), ada tiga kemungkinan cara perkembangan yang berlaku bagi

invertebrata bentik dengan mendapatkan energi yang cukup untuk berasosiasi. Cara

pertama adalah dengan menghasilkan sejumlah besar telur-telur kecil. Telur-telur itu

akan cepat menetas menjadi larva yang berenang bebas sebagai plankton. Karena

didalam telur hanya terdapat sedikit kuning telur, nutrisi larva akan bergantung pada

plankton. Larva demikian disebut dengan planktotrofik.

Sanders dan Hessler (1969) berpendapat bahwa sebagian besar hewan-hewan

bentik adalah pemakan deposit. Di beberapa wilayah para pemakan deposit bahkan

Page 4: Laporan EKOLATROP

lebih dari separuh fauna. Dikedalaman-kedalaman menengah atau bagian-bagian

pelagic yang mendominasi fauna adalah karnivora.

Wilayah pantai merupakan daerah dimana terjadi interaksi antara tiga unsur

utama yaitu daratan, lautam dan atmosfer. Wilayah pantai jua berfungsi sebagai zone

penyanggga (buffer zone) bagi bnyak binatang yang bermigrasi (ikan, udang, maupun

burung), untuk mencari makan, memijah dan membesarkan anaknya (Pariwono,

1987).

Koesbiono (1980), menyatakan bahwa adanya arus berperanan penting dalam

memberikan makanan alami seperti plankton juga sebagai pengangkut makanan bagi

hewan-hewan yang hidupnya menetap pada suatu tempat dengan melekatnya dirinya

pada suatu substrat.

Benthos adalah jasad-jasad nabati atau hewani yang hidup dipermukaan dasar

atau didalam dasar perairan. Substrat dasar perairan terdiri dari dari sedimen lumpur

dan pasir liat sedikit substrat keras (Odum, 1971).

Nybakken (1992), ekosistem mangrove adalah sebutan umum yang digunakan

untuk menggambarkan suatu varietas dari komunitas pantai tropik yang didominasi

oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai

kemampuan untuk tumbuh dan bertahan di dalam perairan asin atau laut.

Secara fisik, mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi

pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi serta sebagai perangkap zat-zat

pencemar dan limbah. Secara biologi, ekosistem mangrove berfungsi sebagai daerah

asuhan pascar larva dan vuvenil dari ikan-ikan dari jenis tertentu, udang dan bangsa

crustacea dan lainnya menjadai tempat kehidupan berbagai jenis udang dan kepiting,

Page 5: Laporan EKOLATROP

tempat bersarang burung dan menjadi habitat alami bagi berbagai jenis biota pantai

dan lautan (Naamin, 1990).

III.BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Ekologi Laut Tropis ini dilaksanakan pada tanggal 26 – 27

November 2011 di Perairan laut dumai dilakukan dengan bimbingan dosen mata

kuliah Ekologi Laut Tropis Pada pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan kembali di ruang

Marine Center Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2 Bahan dan alat

Adapun alat-alat yang dipakai adalah alat tulis,plastic tempat sedimen dan

organism spidol(permanen ) untuk label,dan,kamera sedangkan bahan yang

digunakan adalah bahan pengawet specimen(atau formalin 10%),sampel organism

yang hidup ditransek.

3.3 Metode praktikum

Metode yang dilakukan pada praktikum ekologi laut tropis ini adalah metode

pengamatan secara langsung terhadap objek atau organisme fauna.

Page 6: Laporan EKOLATROP

3.4 Prosedur praktikum

Prosedur praktikum laut tropis adalah Menentukan lokasi pengambilan

sampling Ekologi Laut Tropis, Menentukan letak plot dimana dalam praktikum

Ekologi Laut Tropis ini di perlukan 3 plot yang mana setiap plot terdapat 3 tansek,

yang tergak lurus kelaut yang berukuran 1x1 meter per transek kemudian praktikan

melihat dan mengambil sedimen kemudian di lihat organisme yang hidup di setiap

transek yang ditentukan tersebut.

Page 7: Laporan EKOLATROP

V.HASILDAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

a. Plot 1

ORGANISME TRANSEK I TRANSEK II TRANSEK III

kepiting 4 3 6

Ikan Tembakul 3 2 8

Kerang 3 5 7

Cacing 5 5 3

Kepiting kecil 6 6 5

Jumlah 20 21 29

b. Plot 2

ORGANISME TRANSEK I TRANSEK II TRANSEK III

kepiting 5 5 3

Ikan Tembakul - 3 5

Page 8: Laporan EKOLATROP

Kerang 2 3 2

Cacing - - -

Kepiting kecil 5 8 12

Jumlah 12 19 22

c. Plot 3

ORGANISME TRANSEK I TRANSEK II TRANSEK III

kepiting 3 2 4

Ikan Tembakul 1 2 2

Kerang - - -

Cacing - - 1

Kepiting kecil 4 2 3

Jumlah 8 6 10

4.1 Pembahasan

Dari hasil praktikum ekologi Laut Tropis dapat kita lihat bahwa daerah yang

semakin dekat dengan laut akan semakin banyak organismenya seperti ikan tembakul

namun semakin dekat dengan laut jumlah kepiting smakin sedikit.

Kepiting kecil dan kepiting-kepiting yang berukuran besar banyak di jumpai

di transek ke 2 ini depengaruhi oleh daerah pasang surut dan pengaruh lamanya air

laut mengenangi daerah ttansek 2 dari pada transek 1.

Page 9: Laporan EKOLATROP

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Perairan laut banyak mengandung sumber-sumber mineral yang tinggi dan

jumlahnya berlimpah, air laut sendiri banyak mengandung zat-zat terlarut di

dalamnya yang tentunya dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi

kehidupan khususnya kehidupan organisme laut itu sendiri. Selain itu laut

mempunyai sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan masa kini maupun

masa yang akan datang, maka dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan daera-

daerah wilayah pesisir dan lautan. Upaya pengolahan sumber daya laut disamping

mengeksploitasinya juga harus dilakukan upaya pelestariannya. Karena

bagaimanapun juga suber daya yang diambil terus menerus tanpa ada usaha untuk

melestarikannya akan bisa mengakibatkan terganggunya ekosistem dan rusak susunan

ekologi dari lingkungan tersebut..

Mangrove merupakan ekosistem tumbuhan yang hidup di wilayah pesisir

yang terhadap perubuhan salinitas. Mangrove memilki fungsi fisik, biologi, dan

Page 10: Laporan EKOLATROP

ekonomi yang potensial bagi organisme lain seperti manusia dan bita laut yang

lainnya.

5.2 Saran

Dengan adanya potensi perairan yang sangat memlipah maka kita sebagai

mahasiswa merasa tertantang untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada secara

optimal sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dan selalu mengadakan

penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat yang mendiami pantai agar tetap

menjaga dan melestarikan lingkungan sepanjang pantai tersebut.

Page 11: Laporan EKOLATROP

DAFTAR PUSTAKA

BAKER (dalam HAKIM, 1996) Budidaya Rumput Laut dan Cara

Pengembangannya. Brahta, Jakarta.

BIROWO, S. 1991. Pengantar Oseanografi dalam J. H. KUNARSO dan RUYITNO

(eds). Status pencemaran laut di Indonesia dan teknik pemantauannnya. LIPI-

Jakarta.

DEVIS. 1995. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Universitas Riau.

KOESBIONO. 1980. Kerapatan dari berbagai indeks struktur jenis teripang di Pantai

Kulur, Saparua. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Lampung.

LIND. 1979. Usaha-usaha komersil dibidang perikanan. Usaha Budidaya

Makroalgae.

Page 12: Laporan EKOLATROP

NAAMIN, N. 1990. Penggunaan Lahan Mangrove untuk budidaya Tambak,

keuntungan dan kerugiannya. Hal 49-57. dalam NAAMIN et al. Prosiding

seminar IV ekosistem Mangrove. MAB-LIPI. Bandar Lampung.

NYBAKKEN, J. W., 1988. Biologi Laut suatu pendekatan ekologis. Terjemahan

penernit PT. Gramedia. Jakarta

Page 13: Laporan EKOLATROP

DAFTAR PUSTAKA

Table of Contents

I.PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar belakang..................................................................................1

1.2 Tujuan dan manfaat..........................................................................2

I.TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3

III.BAHAN DAN METODE.........................................................................................6

3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................6

3.2 Bahan dan alat.......................................................................................6

3.3 Metode praktikum..................................................................................6

3.4 Prosedur praktikum................................................................................6

V.HASILDAN PEMBAHASAN..................................................................................7

4.1 Hasil.......................................................................................................7

4.1 Pembahasan............................................................................................8

V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................9

5.1 Kesimpulan............................................................................................9

5.2 Saran......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Laporan EKOLATROP

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum

Biologi Laut tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada

dosen mata kuliah Biologi Laut serta para Asisten yang telah membantu penulis

Dilatar belakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan

yang penulis miliki maka dengan kerendahan hati penulis juga mengharapkan saran

dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan ke arah yang lebih baik.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Desember 2011

Penulis

i

Page 15: Laporan EKOLATROP

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI LAUT TROPIS

OLEH:

KELOMPOK 6

LELY S PAKPAHAN

DUMARIA HUTAJULU

SURYA ASRI S

SUNARTI

INDRA BAYU PRATAMA

FANI FADLI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKAN BARU

2011