laporan dk1p2 dk2p2

14
LAPORAN TUGAS HASIL DISKUSI KELOMPOK (PEMICU 2) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKARAYA Fasilitator : dr. Septi Handayani, M.Si Oleh Kelompok 4 : 1. Novia Kaisarianti FAA 113 002 2. Yogi Prasetyo FAA 113 004 3. Efraim Said Sudarto FAA 113 015 4. Nor Ain Hayati FAA 113 028 5. Aulia Dewi Ratih FAA 113 029 6. Asnan Azis Fatoni FAA 113 030 7. Lini Maliqisnayanti FAA 113 031 8. Ni Made Yogaswari FAA 113 032 9. Risda Fajrianty Alwarisi FAA 113 033 10. Dwi Murning Asih FAA 113 034 11. Noor Anisa FAA 113 057

Upload: asnan-azis-fatoni

Post on 19-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

File

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan DK1P2 DK2P2

LAPORAN TUGAS HASIL DISKUSI KELOMPOK (PEMICU 2)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

Fasilitator : dr. Septi Handayani, M.Si

Oleh Kelompok 4 :

1. Novia Kaisarianti FAA 113 002

2. Yogi Prasetyo FAA 113 004

3. Efraim Said Sudarto FAA 113 015

4. Nor Ain Hayati FAA 113 028

5. Aulia Dewi Ratih FAA 113 029

6. Asnan Azis Fatoni FAA 113 030

7. Lini Maliqisnayanti FAA 113 031

8. Ni Made Yogaswari FAA 113 032

9. Risda Fajrianty Alwarisi FAA 113 033

10. Dwi Murning Asih FAA 113 034

11. Noor Anisa FAA 113 057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2013/2014

Page 2: Laporan DK1P2 DK2P2

PEMICU II

Di ruang UKS Andi dan Mira melihat sebuah poster yang menyajikan tabel dari pemicu I,

sebagai berikut :

TabelHubungan antara kebersihan diri dengan kejadian cacingan di SD X Tahun 2008

Kebersihan diriKecacingan (+) Kecacingan (-) Total

n % n % N %

Baik 7 35 13 65 20 100

Sedang 71 51,4 67 48,6 138 100

Kurang 36 81,8 8 18,2 44 100

Uji chi-square, nilai p < 0,001

Tujuan Pembelajaran :1. Mengumpulkan data terkait proposal di pemicu I2. Analisis dan interpretasi data3. Penulisan laporan

Hasil Diskusi Kelompok I Pemicu II :

1. Kata kunci : - Kebersihan diri

- Cacingan

- Chi square

2. Variabel Terikat : Cacingan

Variabel Bebas : Kebersihan diri

3. Tempat dan Waktu : SDN X tahun 2008

4. Parameter : Chi-Square

5. Indikator : Mengetahui hubungan perilaku yang dapat diukur

6. Skala Ordinal

Page 3: Laporan DK1P2 DK2P2

7. Analisis data

1. Analisis Univarat

2. Analisis Bivarat (Cross Tab)

8. Penyajian data : Tabel hubungan antara kebersihan diri dengan kejadian

cacingan di SDN X tahun 2008

9. Tujuan : Mengetahui prevalensi kebersihan diri

10. Interpretasi Data

11. Masalah : Kebersihan diri yang kurang menyebabkan presentasi

kejadian cacingan tinggi di SDN X tahun 2008

12. Analisis Masalah

Kebersihan Diri SDN X Cacingan

Daftar PustakaLaporan Penelitian

Hipotesis

Isi LaporanAbstrak

Lampiran

Judul

Pendahuluan

Hasil DiskusiHasil

Metode

Page 4: Laporan DK1P2 DK2P2

13. Pertanyaan Terjaring

1. Apa yang dimaksud dengan uji chi-square?

2. Bagaimana penulisan analisis univarat dan bivarat ?

3. Bagaimana penulisan pendahuluan?

4. Bagaimana cara penulisan metode yang benar?

5. Bagaimana penulisan abstrak?

6. Bagaimana cara penulisan teknik penulisan hasil?

7. Bagaimana penulisan hasil diskusi?

8. Bagaimana penulisan daftar pustaka?

9. Bagaimana penulisan judul dan laporan?

10. Bagaimana penulisan daftar tabel?

11. Bagaimana cara pembacaan uji chi-square?

Page 5: Laporan DK1P2 DK2P2

Hasil Diskusi Kelompok II Pemicu II :

Jawaban pertanyaan terjaring :

1. Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara :

- frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan

- frekuensi harapan/ekspektasi

Kegunaan Chi‐Square:

- Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel

nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel

nominal lainnya (C = Coefisien of contingency).

Karakteristik Chi‐Square:

- Nilai Chi‐Square selalu positif

- Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu distribusi Chi‐Square dengan DK

= 1, 2, 3, dst.

- Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur positip

2. Analisis bivarat digunakan untuk menyatakan analisis terhadap dua variabel, satu variabel

bebas dan satu variabel tergantung. Analisis univarat digunakan untuk data deskriptif

member kesan suatu contradiction interminis karena istilah deskriptif pada umumnya

bermakna tidak analitik, berlawanan dengan analisis.

3. Uraian dalam pendahuluan yang sering disebut sebagai BAB I dari penelitian banyak

macamnya. Umumnya uraian yang disampaikan disini mirip dengan usulan penelitian yang

telah dimiliki, yakni mengandung :

a. Pengantar

b. Masalah

c. Tujuan

d. Bahan dan cara kerja

e. Pentahapan dan waktu kerja

f. Organisasi dan biaya penelitian (metodologi penelitian kedokteran & kesehatan

masyarakat hal :169-170)

Page 6: Laporan DK1P2 DK2P2

Pendahuluan hendaklah ditulis secara ringkas namun jelas,biasanya terdiri atas 2 paragraf

atau 1 paragraf dengan 2 bagian.isi bagian ini adalah alasan atau pembenaran mengapa

penelitian perlu dilakukan,dan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab

beserta desain yang diapakai.

Berbeda dengan usulan penelitian yang penulisan hipotesis dan tujuan penelitian dibuat

dalam subjudul terpisah, dalam makalah jurnal harus ditulis dalam bentuk kalimat naratif

yang tersusun dalam urutan yang logis dan merupakan bagian dari paragrf.

Pendahuluan harus didukung oleh rujukan yang kuat,namun uraian yang rinci tidak

dibenarkan, sehingga seluruhnya tidak lebih dari satu halaman.

Hal-hal yang penting dari pustaka yang harus dikemukakan dapat ditulis dalam bab

pembahasan, tidak dalam pendahuluan.perhatikan penulisan pendahuluan yang ringkas dan

padat.

4. Syarat-syarat metode yang benar mencakup :

- Desain penelitian

- Tempat dan waktu penelitian

- Sumber data : primer dan sekunder

- Populasi target dan terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel

- Kriteria pemilihan (inklusi dan eksklusi)

- Keterangan khusus seesuai dengan desainn yang dipakai

- Teknik pengukuran (pemeriksaan, termasuk pemeriksa)

- Analisis yang dilakukan uji hipotesis batas kemaknaan, power statistika, interval

kepercayaan

5. Hampir semua jurnal kedokteran mencantumkan abstrak pada awal makalah. Abstrak

merupakan bentuk mini karangan, dan harus mencakup komponen-komponen yang tersusun

sebagai IMRAD, yaitu :

Page 7: Laporan DK1P2 DK2P2

Intruduction : alasan utama penelitian dilakukan

Methods : bagaimana penelitian dilakukan

Result :hasil utama diperoleh

Discussion :simpulan utama penelitian

Abstrak biasanya tidak lebih dari 200 – 250 kata

Untuk laporan pendek diperas menjadi 150 kata

Jenis abstrak ada 2 yaitu abstrak satu paragraph dan abstrak terstruktur, yaitu :

1. Abstrak satu paragraf dituliskan secara naratif alasan penelitian dilakukan, apa yang

dikerjakan, hasil yang diperoleh, dansimpulanutamapenelitian, yang harus dituliskan

dengan logis dan dengan kalimat pengantar yang lancer

2. Abstrak terstruktur dituliskan di bawah subjudul. Keuntungan abstrak terstruktur karena

menggunakan subjudul mempermudah pembaca memahaminya. Kekurangannya,

penulisan abstrak terstruktur lebih sulit membatasi jumlah kata, oleh karena itu tidak

jarang batasan paling banyak 250 kata dilanggar.

6. Hasil merupakan bagian yang sentral pada laporan penelitian namun tidak jarang merupakan

bagian yang paling pendek. Ia biasanya disajikan dalam bentuk narasi yang dapat diperjelas

dengan tabel atau gambar. Hal yang perlu diperhatikan :

1. Dalam hasil tidak perlu diberi ulasan atau komentar, kecuali untuk makalah pendek yang

menggabungkan bagian hasil dan pembahasan dengan judul hasil dengan pembahasan.

2. Perlu ditekankan untuk mengulang dalam naskah hal-hal yang perlu disajikan dalam tabel

atau gambar, kecuali menyebut sebagian untuk memberi garis bawah atau penekanan,

misalnya yang paling mencolok, controversial dan lain-lain.

Page 8: Laporan DK1P2 DK2P2

7. Hasil merupakan bagian yang sentral pada laporan penelitian, namun tidak jarang

merupakan bagian yang paling pendek. Ia biasanya disajikan dalam bentuk narasi yang

diperjelas dengan table dan / atau gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Dalam hasil tidak perlu diberi ulasan atau komentar

Perlu ditekankan untuk tidak mengulang hal-hal yang telah disajikan dalam tabel atau

gambar, kecuali menyebut sebagian untuk member garis bawah atau penekanan, misalnya

yang paling mencololok, controversial dan lain2.

Bagian deskriptif

Tabel 1 pada makalah biasanya berisi dekripsi pasien serta karakteristiknya, dijelaskan

secara rinci mencakup jenis kelamin, umur, variable lainnya yang relevan. Dapat diperjelas

dengan tabel, grafik, atau gambar.

Bagian analitik

Bagian hasil analitik hasil juga harus dikemukakan dengan sekuens yang logis. Analisis

umum dikemukakan lebih dahulu, disusul analisis yang lebih rinci.

Cara penulisan bilangan

Bilangan yang terdiri atas satu digit (angka 9 atau kurang) yang tidak diikuti oleh satuan,

dapat ditulis dengan huruf.

Bilangan satu digit yang diikuti dengan unit ditulis dengan angka

Bilangan yang terdiri atas dua digit atau lebih ditulis dengan angka

Bilangan pada awal kalimat tidak ditulis dengan angka, melainkan dengan huruf

Statistika

Ketepatan numeric

Umumnya nilai rerata hanya perlu diberi satu desimal lebih dari nilai pada data

hasilnya.

SD dan SE cukup ditulis dengan satu decimal lebih dari nilai aslinya

Page 9: Laporan DK1P2 DK2P2

Nilai t, x2 , dan r hanya memerlukan dua decimal.

Pada penulisan persentase jarang diperlukan lebih dari satu decimal, kecuali bila

jumlah subjek sangat besar. Bila jumlah sebjek kurang dari 100 maka tidak

diperlukan decimal, dan bila jumlah subjek sangat sedikit (<40), penulisan dalam

persen tidak diperkenankan, cukup ditulis angka yang diobservasi saja.

Nilai P yang telah dituliskan pada tabel tidak diulang-ulang dalam nas.

SB : gambaran bagaimana penyebaran nilai disekitar rerata

SE : menunjukan bagaimana tepat nilai rerata itu dalam populasi yang diwakili oleh sampel.

IK (Interval kepercayaan) merupakan rentang nilai parameter yang diperoleh dari satu

statistic bila sampling dilakukan berulang kali.

8. Penulisan daftar pustaka dilakukan dengan cermat, sesuai dengan sistem yang dianut, untuk

ini lihatlah sistem yang digunakan oleh jurnal yang kita tuju. Pada saat ini sistem penulisan

daftar pustaka yang paling banyak dianut adalah sistem Vancouver.

9. Judul harus menggambarkan isi penelitian. Dibuat dalam kalimat sederhana dengan artian

mampu menjawab 5W + 1H dan tidak diperkenankan singkatan kecuali baku.

Yang dimaksud dengan laporan penelitian disini adalah suatu karangan yang menguraikan

secara lengkap tentang proses dan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan

10. Tabel dapat diperlukan disemua bagian makalah, namun tersering digunakan pada Hasil.

Dalam penulisan tabel perlu dipertimbangkan :

1. Tabel kurang disukai oleh editor oleh karena sulit dan mahal. Karenanya harus dibatasi

untuk yang penting saja.

Page 10: Laporan DK1P2 DK2P2

2. Tabel (juga gambar) dimaksudkan untuk memperjelas isi makalah. Bila data dapat

disajikan dalam kalimat dengan jelas, tidak perlu dibuat tabel.

3. Tabel yang sangat rumit sering tidak memperjelas penyajian bahkan membingungkan.

4. Keberadaan tabel harus ditulis dalam nas; jangan ada ‘tabel liar’, yakni tabel yang tidak

ditunjukkan keberadaannya dalam nas, seperti yang sering kita lihat dimajalah populer.

Diingatkan lagi untuk tidak menulis ulang dengan lengkap hasil yang telah disajikan dalam

tabel. Cukup dikutip hasil yang penting sebagai pengantar.

Teknik Penulisan Tabel

Judul tabel dapat ditulis dengan huruf kecil, atau seluruhnya huruf besar bergantung

kepada gaya selingkung jurnal

Judul tabel tidak diakhiri dengan titik

Hilangkan garis vertikal dan garis horizontal-dalam (vertical and inner horizontal lines)

Catatan-kaki dituliskan segera dibawah tabel, dengan tanda seperlunya. Bila terdapat

singkatan dalam tabel, maka kepanjangan singkatan harus disertakan dalam catatan kaki.

11.