laporan bulanan pelaksanaan kegiatan tenaga basarhut (februari 2015)

19
LAPORAN BULAN FEBRUARI 2015 PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN (BASARHUT) ABDUL ARIS, S.Hut. KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) BATULANTEH KABUPATEN SUMBAWA 2015

Upload: aris-abdul

Post on 27-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

LAPORAN BULAN FEBRUARI 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN

TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN (BASARHUT)

ABDUL ARIS, S.Hut.

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) BATULANTEH

KABUPATEN SUMBAWA

2015

Page 2: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 1

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

LAPORAN BULANAN (FEBRUARI 2015)

PELAKSANAAN KEGIATAN

TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan unsur sistem penyangga kehidupan manusia dalam

lingkup yang lebih luas dan sebagai modal dasar dalam pembangunan negara.

Unsur sistem penyangga ini juga yang akan berdampak terhadap

keseimbangan ekosistem baik dalam wilayah sekitar hutan maupun dalam

lingkup yang lebih global. Dalam hal pembangunan negara, hutan merupakan

salah satu bidang yang dapat memberikan manfaat baik secara langsung

maupun tidak langsung. Manfaat ini dapat berupa manfaat ekonomi, ekologi

serta sosial budaya.

Pengelolaan hutan terutama dalam hal pemanfaatan hutan dan

penggunaan kawasan hutan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan

hutan. Dalam hal ini pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang

rasional, wajar, terencana, optimal dan bertanggungjawab. Hutan yang

merupakan lingkungan terdekat bagi masyarakat sekitar hutan dan penting

dalam hal pendampingan terhadap masyarakat sekitar hutan mengenai

pemahaman dan pembinaan dalam pengelolaan hutan. Hal tersebut tentunya

harus didukung oleh sebuah unit pengelola hutan yang profesional dan

kompetibel dalam hal pengelolaan hutan yang lestari dan bermanfaat.

Hutan yang merupakan sumber daya alam yang dikuasai negara,

pengurusan dan pengelolaannya di atur oleh negara. Hal ini dimaksudkan agar

dapat memberikan manfaat bagi banyak masyarakat luas secara adil dan

merata. Penguasaan hutan oleh negara ini juga yang menjadikan kontrol

sebuah negara terhadap hutan yang ada di negara ini harus dilakukan. Kontrol

yang tepat mengakibatkan hutan dapat terlindungi secara lestari. Perlindungan

Page 3: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 2

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

hutan oleh negara ini menjadi tanggung jawab negara untuk mengatasi

pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.

Adanya perusakan hutan dapat terjadi oleh beberapa hal, yaitu

kurangnya pemahaman masyarakat sekitar terhadap pengelolaan hutan yang

benar dan kurangnya kontrol pemerintah terhadap pencegahan perusakan

hutan. Beberapa hal tersebutlah yang kemudian menjadi dasar sebuah

pengurusan atau pun pengelolaan hutan. Dalam hal kurangnya pemahaman

masyarakat mengenai pengurusan dan pengelolaan hutan yang bermanfaat

dan lestari, peran pemerintah menjadi penting untuk memberikan

pemahaman dalam hal pengurusan dan pengelolaan hutan yang sesuai.

Salah satu wujud kontrol pemerintah dalam pencegahan perusakan

hutan adalah membuat kebijkan agar pencegahan perusakan hutan dapat

dilakukan. Kebijakan inilah yang nantinya harus dipahami bersama agar upaya

perlindungan hutan dapat terlaksana. Kebijakan dan implementasi pencegahan

dan pemberantasan perusakan hutan menjadi dasar sebuah aturan yang baku

dan menyeluruh dalam upaya perlindungan hutan. Kebijakan inilah yang

menjadi acuan bersama yang mengikat untuk dapat diterapkan dan

diimplementasikan.

Salah satu kebijakan atau aturan yang mengikat dalam hal perlindungan

hutan adalah Undang-undang No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Perusakan Hutan. Kebijakan dan arahan perlindungan hutan

dalam kebijakan ini wajib diimplementasikan dalam wilayah negara Indonesia,

terutama terhadap hutan yang berada dalam wilayah negara atau hutan

negara. Pengimplemenasian dan pengontrolannya harus menjadi peran aktif

bagi unit pengurusan atau pengelola hutan agar proses pencegahan dan

pemberantasan dapat berjalan dengan optimal.

Peran unit pengelola hutan agar pencagahan dan pemberantasan dapat

tercapai perlunya sebuah identifikasi masalah. Identifikasi masalah ini dapat

dapat dilakukan terhadap daerah yang rawan atau pun yang sudah terjadi

kegiatan perusakan hutan. Beberapa kegiatan perusakan hutan diantaranya

Page 4: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 3

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

perambahan, illegal logging, pembakaran hutan, dan lain-lain. Sebelum

pengidentifikasian masalah ini tahapan awalnya adalah inventarisasi beberapa

kegiatan yang dapat mengakibatkan perusakan hutan atau pun kegiatan yang

telah terjadi perusakan hutan.

B. Maksud dan Tujuan

Inventarisasi dan identifikasi daerah yang rawan dan kegiatan yang

telah mengakibatkan perusakan hutan dimaksudkan untuk mengumpulkan

data dan menganalisis beberapa lokasi yang rawan dan yang telah terjadi

perusakan hutan, sebab dan akibat terjadinya kerusakan hutan dan pelaku

perusakan hutan. Inventarisasi dan identifikasi daerah yang rawan dan

kegiatan yang telah mengakibatkan perusakan hutan bertujuan:

1. Mencegah terjadinya kerusakan hutan.

2. Memberantas perusakan hutan.

3. Memberikan efek jera terhadap pelaku perusakan hutan.

4. Menbina serta mendampingi masyarakat setempat dalam hal kelestarian

hutan agar tidak terjadi perusakan hutan.

Page 5: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 4

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

II. KONDISI UMUM TEMPAT KERJA

A. Illegal Logging

Beberapa lokasi dalam kawasan hutan yang menjadi kelola RPH

Batudulang rawan akan penebangan liar atau illegal logging. Kerawanan ini

akibat potensi yang ada dalam kawasan hutan menjadi pilihan masyarakat

yang tidak bertanggungjawab untuk dimanfaatkannya secara illegal. Beberapa

potensi yang dapat menimbulkan kerawanan terhadap illegal logging adalah

tanaman atau pohon-pohon yang besar yang terdapat tahi angin serta

sebagian kecil potensi kayu sonokeling.

Dalam hal pemanfaatan tahi angin secara illegal yang dilakukan oleh

masyarakat setempat denga cara menebang pohon-pohon besar yang

terdapat tahi angin. Hal ini yang menjadikan banyak pohon-pohon besar,

seperti tanaman Prek Mayung (Keruing), Kayu Santan, Kayu Manis yang

merupakan asosiasi tumbuhan tahi angin menjadi sasaran para pemungut tahi

angin untuk ditebang secara illegal dan liar. Pemanfaatan dengan cara

Gambar 1 Lokasi beberapa kegiatan illegal logging dilakukan

Page 6: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 5

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

menebang ini dilakukan karena masyarakat ingin cepat mendapatkan tahi

angin dalam jumlah banyak, sedangkan pemanfaatan dengan cara

pemungutan di ranting-ranting yang lapuk dan jatuh ke tanah lebih sedikit

hasil pemanfaatannya.

Hasil pengecekan lapangan menunjukkan bahwa tanaman Prek Mayung

dan Kayu Santan merupakan tanaman yang paling banyak ditebang. Hal ini

dikarenakan pada tingkatan pohon besar Prek Mayung dan Kayu Santan tahi

angin banyak menempel di ranting-ranting pohon-pohon tersebut. Hal tersebut

juga yang menjadikan pohon Prek Mayung dan Kayu Santan target penebangan

liar oleh para pengumpul tahi angin di kawasan hutan.

Tahi angin merupakan tanaman sejenis lumut yang menepel pada

pohon-pohon yang lembab. Sifat tanaman ini adalah tanaman epifit.

Kegunaan tanaman ini adalah sebagai tanaman obat bagi beberapa penyakit

seperti masuk angin, mencret, disentri, sariawan dan bahan kosmetik.

Sebagian besar masyarakat setempat menggunakan tahi angin sebagai bahan

kosmetik, yatu sebagai masker muka yang melindungi wajah dari radiasi terik

sinar matahari. Banyaknya manfaat tahi angin yang juga bernilai ekonomi

Gambar 2 Hasil illegal logging untuk memanfaatkan tahi angin

Page 7: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 6

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

menjadikan tumbuhan tahi angin ini sebagai salah satu potensi yang banyak

dicari para pengepul atau pengusaha hasil hutan bukan kayu (HHBK).

B. Perambahan

Hasil orientasi atau pengecekan lapang terkait masalah perlindungan

hutan menunjukkan adanya kegiatan perambahan di kawasan hutan dalam

areal kerja RPH Batudulang. Areal perambahan ini berada di sekitar batas

kawasan hutan yang masuk ke dalam kawasan hutan. Sebagian perambahan

ada yang sudah lama dilakukan dan sebagian baru dilakukan. Sebagian besar

perambahan ini dilakukan untuk kegiatan perladangan atau pengembangan

kebun kopi masyarakat setempat dan sebagian kecilnya perintisan jalan dalam

kawasan hutan.

Perambahan yang sudah lama dilakukan di beberapa lokasi ada yang

mengalami perluasan. Perluasan perambahan ini terjadi pada sekitar areal

perambahan yang sudah lama dilakukan. Perluasan perambahan ini sangat

jelas terlihat karena beberapa pohon-pohon kecil ditebang. Persiapan

perluasan perambahan pun sudah dilakukan di beberapa lokasi, yaitu melalui

Gambar 3 Peta lokasi perambahan

Page 8: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 7

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

peneresan kulit batang pohon agar pohon yang diteres mati secara perlahan-

lahan. Sampai menunggu pohon itu mati dan tumbang dengan sendirinya

perluasan areal perambahan terjadi secara perlahan-lahan.

Gambar 5 Areal perambahan yang telah lama dilakukan

Gambar 4 Perluasan areal perambahan di lokasi yang telah dilakukan perambahan

Page 9: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 8

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

Beberapa areal yang baru mengalami perambahan tidak terlalu

mencolok bekas tebangannya. Hal ini dikarenakan sebagian besar yang

ditebang berupa tanaman pada tingkatan tiang dan pancang. Hal ini diduga

areal yang akan dirambah ini akan ditanami kopi. Hal ini dikarenakan dalam

menanam kopi tidak semua tingkatan pohon ditebang sebelum bibit tanaman

kopi ditanam. Hal ini dikarenakan pada tahapan awal penanaman kopi,

diperlukan beberapa pohon sebagai sedikit penaung tanaman kopi dan

penahan sebagian air dalam tanah.

Gambar 4 Areal yang baru dirambah

Page 10: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 9

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

C. Inventarisasi dan Identifikasi Perusakan Hutan

Pengumpulan data menjadi penting untuk dapat menganalisis

perusakan hutan yang akan terjadi di daerah rawan dan yang terjadi telah

terjadi perusakan hutan. Pengumpulan data ini dapat berasal dari informasi

atau laporan informan serta orientasi lapang baik yang disengaja maupun

yang tidak disengaja. Pentingnya inventarisasi atau pengumpulan data ini juga

ditindaklanjuti dengan pengecekan lapang secepat mungkin agar dapat

menimalisir kerusakan yang akan dan telah terjadi dan mencegah kerusakan

yang lebih besar lagi.

Kepastian informasi hasil pengamatan lapang terhadap kerusakan hutan

ini dikumpulkan datanya sebagai data base Resort Pengelolaan Hutan (RPH)

terkait, dalam hal ini RPH Batudulang. Data base atau laporan hasil

pengamatan terhadap kerusakan hutan ini dikoordinasikan oleh personil RPH

kepada kantor KPHP Batulanteh. Data base ini juga yang kemudian menjadi

rujukan atau perencanaan penyelesaian masalah dan tindak lanjut

penanganan terhadap kerusakan hutan, baik ditingkat RPH maupun KPHP

Batulanteh.

Dalam penyelesaian yang mendesak atau secepat mungkin dapat

ditangani oleh personil RPH, maka personil RPH dapat menangani

penyelesaian masalah untuk meminimalisir terhadap kerusakan akan

mengakibatkan kerusakan yang lebih besar. Penangan tersebut tentunya

selama masih berada dalam areal kerja RPH Batudulang. Hal tersebut juga

agar tidak terjadi tindakan pembiaran terhadap masalah yang terjadi dalam

pengelolaan hutan di tingkat RPH.

Hasil dari identifikasi dan analisis dari semua pengamatan lapang

menunjukkan perusakan hutan berupa kegiatan penebangan liar dan

perambahan kawasan hutan. Kegiatan perusakan hutan tersebut dilakukan

oleh masyarakat setempat dilakukan akibat beberapa faktor. Beberapa faktor

tersebut seperti pemanfaatan tahi angin oleh masyarakat setempat dengan

cara yang melanggar aturan, dalam hal ini tidak memungut tahi angin yang

Page 11: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 10

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

sudah jatuh dari inangnya atau pohon, melainkan dengan cara menebang

pohon yang diinangi oleh tahi angin agar cepat mendapatkan tahi angin dan

untung yang lebih besar daripada hanya memungut. Hal lainnya adalah

penebangan pohon berkayu sekitar batas kawasan hutan yang berdekatan

dengan lahan garapan masyarakat setempat serta untuk membuka atau

memperluas perambahan dalam kawasan hutan.

Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat merambah kawasan

hutan karena kurangnya pemahaman masyarakat setempat dalam hal batas

kawasan hutan. Beberapa masyarakat ada yang terlanjur menggarap atau

merambah sebelum diadakan kegiatan rekonstruksi batas kawasan hutan

tahun 2013 oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH). Keadaan yang

sudah terlanjur tersebut sebagian diperluas karena kegiatan perambahan

tersebut sebelumnya tidak diketahui oleh personil RPH maupun KPHP

Batulanteh. Hal lainnya yang menyebabkan adanya kegiatan perambahan

adanya pemahaman yang salah terhadap calon lokasi Hutan Kemasyaratan

(Hkm). Hal ini akibat adanya pemahaman masyarakat yang dapat menebang

tegakan dalam kawasan hutan yang termasuk dalam lokasi calon Hkm. Lokasi-

lokasi perambahan yang baru berada di lokasi calon HKm yang sudah mereka

petak-petakan lebih dahulu sebelum pengurusan pengelolaan lokasi HKm

dilakukan oleh kelompok HKm setempat, dalam hal kelompok HKm Hutan

Lesatri Desa Batudulang. Perambahan di lokasi calon HKm tersebut sebagian

besar mereka akan manfaatkan untuk dijadikan kebun kopi yang secara tahap

awal penanamannya menebang tegakan-tegakan yang masih kecil.

Page 12: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

III. MATRIKS LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama : Abdul Aris Jabatan : Tenaga BASARHUT Tempat Bertugas : KPHP Bantulanteh Kabupaten Sumbawa, NTB Pembina : Dindin Saefuddin S.Hut

A. Matrik Laporan Bulan Februari 2015

No. Jenis

Kegiatan Tujuan

Sasaran/ Target

Lokasi Waktu

Pelaksanaan Biaya (Rp.)

Capaian Hasil s/d Bulan

% Penanggung

Jawab Keterangan

1 Pengecekan dan identifikasi bangunan dalam kawasan hutan

Mengetahui lokasi dan keadaan bangunan dalam kawsan hutan sebagai database monitoring penggunaan kawasan hutan.

Bangunan dalam kawasan hutan

Petak HL 9 02 Februari

2015

40.000 Database lokasi dan keadaan bangunan dalam kawasan hutan

100 Kepala Seksi Pengendalian

dan Pemantauan Pengelolaan

KPHP Batulanteh

2 Pembinaan kelompok budidaya lebah trigona sekitar kawasan resort

Mengarahkan, mendampingi dan memantau kelompok tani dalam pengelolaan sebagai mitra KPHP Batulanteh

Batu Padewa dan Bunga Hitam

Dusun Brang Pelat

11 dan 20 Februari

2015

30.000 Pendampingan pengembangan budidaya lebah trigona

100 Kepala RPH

Kelompok Mampis Rungan

Dusun Sampa 25 Februari

2015

30.000 100 Kepala RPH

3 Identifikasi areal rawan perambahan

Menentukan dan mengetahui lokasi yang rawan perambahan

Kawasan RPH dan sekitarnya

Petak HL 9 09 Februari

2015

40.000 Pengecekan lokasi rawan perambahan dan perambahan hutan

100 Kepala RPH

4 Identifikasi areal rawan illegal logging

Menentukan dan mengetahui lokasi yang rawan perambahan

Kawasan RPH dan sekitarnya

Petak HL 9 09 Februari

2015

40.000 Pengecekan lokasi illegal logging dan rawan illegal logging awasan hutan

100 Kepala RPH

Page 13: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

(lanjutan)

No. Jenis

Kegiatan Tujuan

Sasaran/ Target

Lokasi Waktu

Pelaksanaan Biaya (Rp.)

Capaian Hasil s/d Bulan

% Penanggung

Jawab Keterangan

5 Pembinaan kelompok masyarakat sekitar kawasan resort

Mengarahkan, mendampingi dan memantau masyarakat sekitar kawasan resort.

Kelompok masyarakat Dusun Sampa

Dusun Sampa

24 dan 25 Februari

2015

60.000 Pendampingan pengembangan budidaya lebah trigona dan pemanenan madu hutan

100 Kepala RPH

Page 14: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 13

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

B. Permasalahan

Kendala yang terdapat dalam pencegahan dan pemberantasan hutan,

yaitu:

1. Kurangnya personil dalam areal kerja RPH Batudulang, yaitu terdiri dari

satu Kepala RPH dan satu tenaga polhut.

2. Kurangnya pendekatan kepada masyarakat setempat terhadap

pembinaan dan pengarahan dalam hal perlindungan hutan, sehingga

lambannya penilaian terhadap karakter masyarakat setempat.

3. Kurangnya sosialiasasi dan pemahaman terhadap batas kawasan hutan

serta pengelolaan HKm terhadap dan oleh masyarakat setempat.

C. Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan atau kendala yang telah disebutkan di

atas adalah sebagai berikut:

1. Mengajukan tambahan personil dalam areal kerja RPH Batudulang dan

mengajak warga masyarakat dalam hal pencegahan perusakan hutan.

2. Meningkatkan pendekatan persuasif terhadap masyarakat setempat.

3. Sosialisasi terhadap masyarakat setempat dan kelompok HKm terhadap

batas kawasan hutan dan pengelolaan HKm.

Mengetahui, Sumbawa, 18 Maret 2015

Pembina Tenaga BASARHUT Tenaga BASARHUT

( Dindin Saefudin, S.Hut ) ( Abdul Aris, S.Hut )

Page 15: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

LAMPIRAN

Page 16: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 15

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

Dokumentasi pengecekan dan identifikasi bangunan dalam kawasan hutan

Page 17: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 16

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

Dokumentasi pembinaan kelompok budidaya lebah trigona sekitar kawasan resort (persiapan dalam pembangunan rak-rak stup)

Page 18: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 17

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

Dokumentasi pembinaan kelompok budidaya lebah trigona sekitar kawasan resort (pengontrolan stup-stup lebah trigona)

Page 19: Laporan Bulanan Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Basarhut (Februari 2015)

ABDUL ARIS - KPHP BATULANTEH SUMBAWA NTB 18

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN TENAGA BAKTI SARJANA KEHUTANAN

Dokumentasi kelompok masyarakat petani madu hutan sekitar kawasan resort (Dusun Sampa)