laporan bioter

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Beberapa masyarakat yang ada di Indonesia ini masih jauh dari kesejahteraan, khususnya bagi para petani kelapa yang semakin hari semakin besar pula pengeluaran yang dikeluarkan yang tidak sebanding dengan perolehan dari penjualan kelapa yang dihasilkan.Biasanya batok kelapa yang dibuang akan menjadi sampah,sampah terdiri dari sampah organik dan sampah non organik,dimana sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dengan sendirinya tetapi dalam jangka waktu yang agak lama seperti : kertas,dedaunan dan batok kelapa,sedangkan sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat terurai seperti kaleng. Sehubungan dengan banyaknya ditemukan batok kelapa disekitar kita yang hanya digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga,padahal dari yang lain itu dapat dijadikan sebuah karya seni yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh banyak masyarakat di Indonesia,sehingga dapat dijadikan sebuah karya yang sangat mengagumkan yang indah dan mempunyai nilai jual yang tinggi,sehingga dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya bagi para seniman dan para petani.selain itu juga dalam rangka meningkatkan kreativitas para seniman yang sekarang ini 1

Upload: agung-ramadhan

Post on 23-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan BIOTER

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Beberapa masyarakat yang ada di Indonesia ini masih jauh dari

kesejahteraan, khususnya bagi para petani kelapa yang semakin hari semakin

besar pula pengeluaran yang dikeluarkan yang tidak sebanding dengan perolehan

dari penjualan kelapa yang dihasilkan.Biasanya batok kelapa yang dibuang akan

menjadi sampah,sampah terdiri dari sampah organik dan sampah non

organik,dimana sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dengan

sendirinya tetapi dalam jangka waktu yang agak lama seperti : kertas,dedaunan

dan batok kelapa,sedangkan sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat

terurai seperti kaleng.

Sehubungan dengan banyaknya ditemukan batok kelapa disekitar kita

yang hanya digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga,padahal dari

yang lain itu dapat dijadikan sebuah karya seni yang mungkin dapat dimanfaatkan

oleh banyak masyarakat di Indonesia,sehingga dapat dijadikan sebuah karya yang

sangat mengagumkan yang indah dan mempunyai nilai jual yang tinggi,sehingga

dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya bagi para seniman

dan para petani.selain itu juga dalam rangka meningkatkan kreativitas para

seniman yang sekarang ini banyak dijumpai masalah yaitu sering terjadinya

kelangkaan bahan yang akan dibuat karya seni,dari sinilah kita dapat

memperbanyak keanekaragaman karya seni,tidak hanya memanfaatakan satu jenis

atau media saja,tetapi kita juga dapat menggunakan bahan yang lainnya seperti

batok kelapa ini yang dalam pemanfaatanya kurang maksimal.

Sebenarnya pemanfaatan batok kelapa ini sudah pernah ada yang

melakukannya tapi bedanya batok kelapa ini diubah menjadi sebuah pernak-

pernik wanita seperti anting,kalung dan aksesoris lainnya sehingga kelompok

kami menggambil inisiatif untuk memanfaatkan batok kelapa menjadi toples,

lampu hias.

1

Page 2: Laporan BIOTER

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah batok kelapa bisa diolah menjadi toples, lampu hias?

2. Bagaimana proses pembuatan batok kelapa menjadi toples, lampu hias?

3. Apakah toples, lampu hias yang terbuat dari batok kelapa bermanfaat ?

1.3 TUJUAN

Tujuan pembuatan produk ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah batok kelapa bisa diolah menjadi toples, lampu

hias?

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan batok kelapa menjadi

toples, lampu hias?

3. Untuk mengetahui apakah toples, lampu hias yang terbuat dari batok

kelapa bermanfaat ?

2

Page 3: Laporan BIOTER

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Batok kelapa

Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa,

metoksil, dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai

dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang

cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15-19 % dari

berat keseluruhan buah kelapa.

Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah

menjadi arang . Tempurung kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau

diolah menjadi menjadi barang-barang kerajinan tangan. Tempurung kelapa yang

sudah tidak terpakai ini meruapakan bahan baku dari kerajinan tempurung kelapa,

produk yang dihasilkan antara lain: Alat-alat dapur, seperti: sendok sayur, centong

nasi, gayung air, dll; Pernak pernik, seperti pin, hiasan baju, kancing baju, dll:

Tas; Handycraft; dan masih banyak lagi.

Menurut Barly (1994:44), Indonesia merupakan negara kedua terbesar

setelah Filipina yang memiliki pertanaman kelapa. Tanaman ini tumbuh meluas

dan dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan. Bagi Indonesia tanaman kelapa

memiliki arti strategis bila ditinjau dari segi sosial, budaya, dan politis, karena

dari areal seluas 3.175.248 hektar lebih dari 95% atau 3.119.295 hektar

merupakan kelapa rakyat dengan melibatkan jutaan keluarga petani. Oleh karena

itu, pembangunan perkelapaan nasional dititik beratkan pada perkebunan kelapa

rakyat dengan sasaran utama pada peningkatan produktivitas dan pendapatan

petani.

Salah satu bagian pohon kelapa yang pada saat ini belum banyak

digunakan adalah tempurung kelapa (batok) kelapa. Tempurung kelapa yang

banyak dijumpai di pasar-pasar Tradisional dari sisa pemecahan buah kelapa saat

ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar, sebenarnya dapat ditingkatkan

kemanfaatannya menjadi bahan yang lebih bernilai jual. Tempurung kelapa yang

telah dibersihkan dari serabutnya, sehingga berwarna hitam mengkilat dapat

menjadi ornamen yang sangat menarik. Tidak hanya dapat digunakan sebagai

3

Page 4: Laporan BIOTER

perabot rumah (kompas, 19 juni 2003), tetapi dapat ditingkatkan untuk ornamen

lain. Tempurung kelapa juga bisa digunakan untuk hiasan pada lantai parket,

gasper, bingkai foto, tempat lampu, arang balok dan talam.

2.2 MANFAAT

Produk yang kami buat bermanfaat sebagai Toples permen sekaligus

juga bisa digunakan untuk Lampu Hias

2.3 ALAT dan BAHAN

ALAT BAHAN

4

Gergaji Listrik

Bor Listrik Rotan

Batok Kelapa

Page 5: Laporan BIOTER

5

Martel Lampu dan percis

Paku Kabel

Lem Korea Cok

Mesin Penghalus Tripleks

Page 6: Laporan BIOTER

2.4 PROSEDUR KERJA

1. Menghaluskan batok kelapa dengan mesin penghalus.

2. Melubang bagian atas batok kelapa dan membuat pegangan di bagian

atasnya.

3. Membuat dudukan batok kelapa dari rotan.

6

Page 7: Laporan BIOTER

4. Menghaluskan rotan yang sudah dibuat dudukan batok kelapa.

5. Memotong tripleks sesuai dengan bentuk batok kelapa bagian atas.

6. Merangkai lampu.

7. Merekatkan lampu pada tripleks.

8. Merekatkan tripleks pada bagian atas batok kelapa yang sudah dilubangi.

9. Men-cat prodak dengan cat pernis.

2.5 HASIL PRODUK

7

Page 8: Laporan BIOTER

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa,

metoksil, dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai

dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang

cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15-19 % dari

berat keseluruhan buah kelapa.tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai

kayu bakar, atau diolah menjadi arang . Tempurung kelapa dapat digunakan

sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi menjadi barang-barang kerajinan

tangan.

8

Page 9: Laporan BIOTER

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: http://willy-boanerges.blogspot.com/p/semester-1.html

9

Page 10: Laporan BIOTER

LAMPIRAN ANALISIS EKONOMI

NAMA BARANG JUMLAH HARGA

Batok kelapa 2 buah Rp 2.000

Rotan 1,5 Meter Rp 13.000

Lampu warna 2,5 watt 1 buah Rp 3.000

Percis batu 1 buah Rp 5.000

Kabel 2 Meter Rp 6.000

Cok 1 Buah Rp 2.500

Tripleks 30 cm Rp. 5.000

Lem korea 1 buah Rp 10.000

Paku 1 cm 15 buah Rp 2.000

Sewa alat listrik 4 unit Rp 60.000

Operasional pengrajin 1 orang Rp 40.000

Total anggaran Rp 148.500.00

10