laporan bimbingan teknis laporan kinerja...

81
LAPORAN KINERJA BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2018 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2018

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249

TAHUN 2011

BADAN EKONOMI KREATIFTAHUN 2016

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249

TAHUN 2011

BADAN EKONOMI KREATIFTAHUN 2016

LAPORAN BIMBINGAN TEKNISe-MONEV PP39

TAHUN 2006

BADAN EKONOMI KREATIFTAHUN 2016

LAPORAN KINERJABADAN EKONOMI KREATIF

TAHUN 2018

BADAN EKONOMI KREATIFTAHUN 2018

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249

TAHUN 2011

BADAN EKONOMI KREATIFTAHUN 2016

Page 2: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

LAPORAN KINERJA

BADAN EKONOMI KREATIF

TAHUN 2018

Page 3: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN
Page 4: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN
Page 5: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Pernyataan Telah Direviu ii

Daftar Isi iii

Daftar Gambar iv

Daftar Tabel vi

Daftar Grafik viii

Ikhtisar Eksekutif ix

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 2

B. Sekilas Badan Ekonomi Kreatif 3

BAB II Perencanaan Kinerja 11

A. Rencana Strategis 12

B. Perencanaan Kinerja Tahun 2018 20

C. Pengukuran Kinerja 23

BAB III Akuntabilitas Kinerja 24

A. Capaian Kinerja Organisasi 25

B. Realisasi Anggaran 62

C. Kinerja dan Capaian Lainnya 63

D. Evaluasi Kinerja 64

BAB IV Penutup 67

Page 6: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Amanat Presiden Saat Peluncuran Badan Ekonomi

Kreatif 3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Badan Ekonomi Kreatif 7

Gambar 1.3 Pejabat Eselon Satu Badan Ekonomi Kreatif 8

Gambar 2.1 Penjabaran Sasaran Pembangunan Badan Ekonomi

Kreatif 14

Gambar 2.2 Proses Bisnis Badan Ekonomi Kreatif 15

Gambar 2.3 Pemetaan Bidang Usaha Ekraf dalam Sektor-Sektor

PDB 19

Gambar 3.1 Kegiatan Big Data Ekonomi Kreatif 30

Gambar 3.2 Sebaran Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Aplikasi

BISMA 30

Gambar 3.3 Buku Badan Ekonomi Kreatif Outlook Ekonomi

Kreatif 31

Gambar 3.4 Indonesia Trend Forecasting 31

Gambar 3.5 Kegiatan Direktori Data Ekonomi Kreatif 32

Gambar 3.6 Kegiatan Akatara Indonesian Film Financing Forum 35

Gambar 3.7 Kegiatan Docs by The Sea 35

Gambar 3.8 Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas 37

Gambar 3.9 Infografis dari Modal yang Disalurkan dari Akses

Perbankan 40

Gambar 3.10 Kegiatan Bekraf Financial Club 40

Gambar 3.11 Sharia Banking for Creative Business Matching 41

Gambar 3.12 MoU Signing Ceremony dalam Kegiatan WCCE 48

Gambar 3.13 Bali Agenda yang Dirumuskan dalam Kegiatan WCCE 49

Gambar 3.14 Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi HKI 52

Page 7: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

v

Gambar 3.15 Infografis Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi

Pendaftaran HKI 53

Gambar 3.16 Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pendaftaran HKI 53

Gambar 3.17 Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Profesi 55

Gambar 3.18 Kegiatan Bekraf for Pre-Start Up 56

Page 8: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Distribusi SDM Badan Ekonomi Kreatif 8

Tabel 2.1 Subsektor Unggulan dan Subsektor Prioritas 17

Tabel 2.2 Sasaran Strategis Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 20

Tabel 2.3 Predikat Nilai Capaian Kinerja 23

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 26

Tabel 3.2 Pertumbuhan Sub-Bidang Ekonomi Kreatif 26

Tabel 3.3 Kegiatan Prioritas Nasional Penguatan Pertumbuhan

Ekonomi Kreatif 28

Tabel 3.4 Jumlah SDM Ekonomi Kreatif yang Diedukasi 33

Tabel 3.5 Jumlah Modal yang Disalurkan dari Sektor Non

Perbankan 35

Tabel 3.6 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mengikuti

Bimbingan Teknis 37

Tabel 3.7 Jumlah Modal yang Disalurkan dari Akses Perbankan 39

Tabel 3.8 Penerima Bantuan Pemerintah 41

Tabel 3.9 Pelaku Ekraf yang Difasilitasi Infrastruktur Fisik 43

Tabel 3.10 Jumlah Pelaku Ekraf yang Difasilitasi Infrastruktur TIK 44

Tabel 3.11 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mendapatkan

Fasilitasi Promosi Dalam Negeri 46

Tabel 3.12 Distribusi Tenaga Kerja Menurut Subsektor Ekraf 51

Tabel 3.13 Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan Kualitas

Produk dan Akses Pemasaran dan Kegiatan Prioritas

Nasional Pengembangan Kewirausahaan 51

Tabel 3.14 Jumlah Peserta Fasilitasi Sertifikasi Profesi Bidang

Ekonomi Kreatif 54

Tabel 3.15 Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif 2013-2018 (Ribu US$) 56

Page 9: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

vii

Tabel 3.16 Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan dan

Pemanfaatan Akses Pasar serta Efektivitas Promosi 57

Tabel 3.17 Produk Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Roadshow/

Pameran di Luar Negeri (1) 57

Tabel 3.18 Produk Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Roadshow/

Pameran di Luar Negeri (2) 58

Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Sasaran Strategis dalam

Beberapa Tahun 60

Tabel 3.20 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target

Jangka Menengah 61

Tabel 3.21 Realisasi Menurut Program 62

Tabel 3.22 Realisasi Menurut Jenis Belanja 62

Tabel 3.23 Realisasi Menurut Eselon Satu 63

Tabel 4.1 Capaian Sasaran Strategis 2018 67

Page 10: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Komposisi SDM ASN Badan Ekonomi Kreatif

Menurut Pendidikan 9

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif 9

Grafik 3.1 Perkembangan PDB Nasional vs PDB Ekraf 27

Grafik 3.2 Perkembangan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 50

Grafik 3.3 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang telah

Mendapatkan Sertifikasi Profesi 55

Grafik 3.4 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 66

Grafik 4.1 Daya Serap Badan Ekonomi Kreatif 2018 68

Page 11: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

ix

IKHTISAR EKSEKUTIF

Program Nawacita adalah 9 agenda prioritas Pemerintah Presiden dan

Wakil Presiden (Joko Widodo dan Jusuf Kalla) yang digagas untuk

menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan

berkepribadian dalam kebudayaan. Keberadaan Badan Ekonomi Kreatif

(Badan Ekonomi Kreatif) sangatlah berperan dalam mendukung

terwujudnya beberapa agenda program Nawacita, diantaranya yaitu:

Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, terpercaya;

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2018 diamanatkan untuk

mendukung Prioritas Nasional Nomor 4 yaitu Pengembangan Dunia

Usaha dan Pariwisata pada Program Prioritas Nomor 4 yaitu Perbaikan

Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja, dan Program Prioritas

Nomor 5 yaitu Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa serta Prioritas

Nasional Nomor 7 yaitu Penanggulangan Kemiskinan pada Program

Prioritas Nomor 3 yaitu Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi.

Hal ini dijabarkan melalui Visi, Misi dan Tujuan Badan Ekonomi Kreatif

yang ditetapkan sebagai berikut:

Visi: “Ekonomi Kreatif Sebagai Tulang Punggung Perekonomian

Nasional”

Sedangkan dalam mencapai Visi tersebut, Badan Ekonomi Kreatif telah

menetapkan

Misi: “Membangun Ekosistem dan Memberdayakan Pelaku Ekonomi

Kreatif”

Dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Badan Ekonomi

Kreatif, maka tujuan yang harus dicapai adalah:

1. PDB ekonomi kreatif makin besar

2. Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif makin besar

3. Nilai ekspor produk/jasa ekonomi kreatif meningkat

Page 12: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

x

Tujuan yang hendak dicapai merupakan penjabaran dari visi diatas yaitu:

(1) PDB ekonomi kreatif makin besar, untuk itu pertumbuhan ekonomi

kreatif harus tinggi, dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi

nasional agar kontribusinya dapat terus meningkat; (2) Jumlah tenaga

kerja di bidang ekonomi kreatif terus makin besar sebagai sumbangannya

dalam pengurangan pengangguran nasional; serta (3) Nilai ekspor bruto

produk dan jasa ekonomi kreatif makin besar sebagai sumbangannya

terhadap pengumpulan devisa nasional.

Terwujudnya Produk Kreatif Indonesia yang dikenal dan digemari di Pasar

Global.

Sesuai dengan Rencana Strategis 2015-2019, maka Laporan Kinerja

Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 ini merupakan Laporan Kinerja

keempat, yang menyajikan perbandingan antara capaian kinerja (result)

dengan Rencana Kinerja (performance plan) dan informasi kinerja selama

tahun 2018.

Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018, mengacu pada

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan Kinerja ini mempunyai

fungsi utama sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan (Presiden, Instansi

Pemerintah Pusat dan Pelaku/Industri Ekonomi Kreatif) juga merupakan

sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara

berkelanjutan. Adanya kedua fungsi utama ini memperjelas bahwa

informasi yang tertuang dalam Laporan Kinerja tahun 2018 harus dapat

memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.

Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai

rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun

2018. Rencana Kinerja (performance plan) 2018 dan Perjanjian Kinerja

2018 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2018 yang

sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis 2015-2019 Badan Ekonomi

Kreatif. Sementara itu, capaian kinerja (performance result)

menggambarkan capaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya

yang didukung oleh seluruh program/kegiatan yang diarahkan bagi

pemenuhan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2018.

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2018 menunjukkan

bahwa Badan Ekonomi Kreatif telah mencapai target. Hal ini bisa dilihat

pada tabel berikut :

Page 13: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

xi

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis Target Realisasi *)

Capaian

%

1 Pertumbuhan

Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan PDB

Ekonomi Kreatif (%)

5,60 5,19 92,68

2 Penyerapan Tenaga

Kerja

Serapan Tenaga Kerja

(juta orang)

16,70 18,35 109,88

3 Nilai Ekspor Produk Kreatif

Nilai Ekspor Bruto (Miliar USD)

21,00 21,40 101,90

*) Data Sementara BPS

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Sasaran Stategis

1.Pertumbuhan PDB dengan Indikator Kinerja Utama Pertumbuhan PDB

Ekonomi Kreatif dari target 5,60% Realisasi 5,19% sehingga capaiannya

adalah 92,68%. Sasaran Stategis 2.Penyerapan Tenaga Kerja dengan

Indikator Kinerja Utama Serapan Tenaga Kerja dari target 16,70 juta

orang Realisasi 18,35 Juta orang sehingga capaiannya adalah 109,88%.

Sasaran Stategis 3.Nilai Ekspor Produk Kreatif dengan Indikator Kinerja

Utama Nilai Ekspor Bruto dari target 21,00 USD Realisasi 21,40 USD

sehingga capaiannya adalah 101,90%.

Anggaran Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2018 sebesar

Rp746.158.140.000 (tujuh ratus empat puluh enam miliar seratus lima

puluh delapan juta seratus empat puluh ribu rupiah) Dari pagu APBN

sebesar Rp746.158.140.000 (tujuh ratus empat puluh enam miliar seratus

lima puluh delapan juta seratus empat puluh ribu rupiah) telah terealisasi

Rp656.123.626.899 (enam ratus lima puluh enam miliar seratus dua puluh

tiga juta enam ratus dua puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh

sembilan rupiah) atau sebesar 87,93%. Secara keseluruhan dapat

diinformasikan bahwa hasil kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018

mengalami peningkatan dibanding Tahun 2017 dimana pagu tahun 2017

sebesar Rp702.395.058.000 (tujuh ratus dua miliar tiga ratus sembilan

puluh lima juta lima puluh delapan ribu rupiah) dan telah terealisasi

sebesar Rp564.976.109.359 (lima ratus enam puluh empat miliar

sembilan ratus tujuh puluh enam juta seratus sembilan ribu tiga ratus

lima puluh sembilan rupiah) atau sebesar 80,43%.

Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh aparatur Badan Ekonomi

Kreatif untuk memfokuskan pemanfaatan sumber daya, dana dan

organisasi dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan di

Rencana Strategis 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahun 2018 serta

pemangku kepentingan yang telah bersama-sama memajukan ekonomi

kreatif merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan ini.

Page 14: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. SEKILAS BADAN EKONOMI KREATIF

1. Profil dan Sejarah Singkat

2. Tugas dan Wewenang

3. Pemangku Kepentingan

4. Struktur Organisasi Badan Ekonomi Kreatif

5. Sumber Daya Badan Ekonomi Kreatif

6. Isu Strategis Badan Ekonomi Kreatif

Page 15: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

2

A. LATAR BELAKANG

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) adalah Lembaga Pemerintah Non

Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di

bidang pariwisata.

Salah satu prioritas pembangunan nasional setelah reformasi yakni

pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan Grand Design Reformasi

Birokrasi Indonesia yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor

81 Tahun 2010. Dalam grand design ini ditetapkan bahwa sasaran yang

hendak dicapai dari reformasi birokrasi yakni: (1) terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme; (2)

meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; dan (3)

meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Pelaksanaan grand design tersebut di setiap instansi pemerintah

dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja pemerintah sebagaimana diatur

dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam laporan ini, instansi

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Selanjutnya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif ini disusun dengan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang disebut di atas

serta Rencana Strategis Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Tahun 2015-

2019 yang telah dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian

Kinerja. Selanjutnya, laporan ini akan diikuti oleh laporan kinerja unit

organisasi eselon satu dan dua di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif.

Untuk memperjelas urusan yang ditangani Badan Ekonomi Kreatif, maka

ekonomi kreatif didefinisikan sebagai upaya perwujudan nilai tambah dari

ide atau gagasan kekayaan intelektual yang mengandung keorisinilan,

lahir dari kreativitas intelektual manusia, berbasis ilmu pengetahuan,

keterampilan, serta warisan budaya yang merupakan kekayaan

intelektual.

Nilai tambah diwujudkan dalam rantai nilai yang dimulai dari proses

kreasi ke produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi yaitu:

Page 16: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

3

B. SEKILAS BADAN EKONOMI KREATIF

1) Profil dan Sejarah Singkat

Upaya Pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia

ditandai dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009

tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, yang dilanjutkan dengan

terbitnya buku Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

tahun 2009-2025 oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Selanjutnya pada tahun 2012, urusan pengembangan ekonomi kreatif

dibebankan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang

dilaksanakan dua unit kerja eselon satu yaitu: Direktorat Jenderal

Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB) dan Direktorat

Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek (EKMDI).

Ekonomi kreatif dinilai merupakan suatu sektor ekonomi baru yang dapat

memberikan kontribusi yang cukup signifikan, bahkan kedepan harus

menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Hal ini diungkap oleh

Presiden Jokowi saat peluncuran Perpres tentang Badan Ekonomi Kreatif

tanggal 4 Agustus 2015, sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar di

bawah ini:

Gambar 1.1 Amanat Presiden saat Peluncuran Badan Ekonomi Kreatif

KREASI PRODUKSI DISTRIBUSI KONSUMSI KONSERVASI

Page 17: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

4

Visi inilah mendorong Pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla

membentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai lembaga yang

berdiri sendiri melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Badan Ekonomi Kreatif yang diubah terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor

6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif.

2) Tugas dan Wewenang

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 menetapkan bahwa Badan

Ekonomi Kreatif adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri

yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pariwisata, dengan

pimpinan tertinggi disebut Kepala yang bertugas membantu Presiden

dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi

kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer,

arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk,

fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik,

penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan

radio.

Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Badan Ekonomi Kreatif

menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan ekonomi kreatif di

bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain

komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video,

fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni

pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio;

b. perancangan dan pelaksanaan program ekonomi kreatif di bidang

aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain

komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video,

fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni

pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio;

c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan

pelaksanaan kebijakan dan program ekonomi kreatif di bidang aplikasi

dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi

visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya,

kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa,

dan televisi dan radio;

Page 18: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

5

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan

dan program ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer,

arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk,

fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik,

penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan

radio;

e. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua

pemangku kepentingan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game

developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain

produk, fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner,

musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan

televisi dan radio;

f. pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara,

Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah

Daerah, dan pihak lain yang terkait; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Presiden yang terkait dengan

ekonomi kreatif.

Agar ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung perekonomian

nasional, maka Badan Ekonomi Kreatif bertugas membangun ekosistem

ekonomi kreatif yang kondusif bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif

dengan:

1. Melakukan riset, edukasi, dan pengembangan ekonomi kreatif;

2. Mengembangkan akses permodalan bagi pelaku dan usaha ekonomi

kreatif;

3. Memfasilitasi pelaku dan usaha ekonomi kreatif dengan infrastruktur

yang diperlukan;

4. Mengembangkan pemasaran produk ekonomi kreatif baik di pasar

dalam negeri maupun luar negeri;

5. Memfasilitasi pelaku dan usaha ekonomi kreatif memperoleh dan

menegakkan Hak Kekayaan Intelektual atas kreasinya, serta

membangun regulasi yang diperlukan;

6. Membangun hubungan kelembagaan dari semua pemangku

kepentingan baik di dalam negeri maupun dengan pihak luar negeri.

Tugas ini dilaksanakan dengan mengacu pada fungsi yang ditetapkan di

atas.

Page 19: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

6

3) Pemangku Kepentingan

Pemangku kepentingan utama dalam hal penerima manfaat kehadiran

Badan Ekonomi Kreatif adalah masyarakat pelaku dan usaha ekonomi

kreatif yaitu mereka atau usaha yang mewujudkan nilai tambah ekonomi

dari kreasi atau ide sebagaimana didefinisikan pada bagian pendahuluan

di atas.

Pemangku kepentingan dari pihak Pemerintah adalah kementerian,

lembaga dan pemerintah daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR/DPRD) yang menurut tugas dan fungsinya relevan dengan

pengembangan ekonomi kreatif.

Pemangku kepentingan dari pihak di luar pemerintah mencakup lembaga

pendidikan, asosiasi pelaku ekonomi kreatif, pemerhati ekonomi kreatif,

media, dan lembaga non pemerintah baik domestik maupun

internasional, serta badan usaha.

4) Struktur Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 dalam Pasal 4 menetapkan

bahwa struktur organisasi Badan Ekonomi Kreatif adalah sebagai berikut:

a. Kepala;

b. Wakil Kepala;

c. Sekretariat Utama;

d. Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan;

e. Deputi Akses Permodalan;

f. Deputi Infrastruktur;

g. Deputi Pemasaran;

h. Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi;

i. Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah.

Pasal 40 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 menetapkan bahwa

Kepala diangkat dan diberhentikan oleh Presiden, dan dalam Pasal 45

disebutkan bahwa Kepala diberikan hak keuangan, administrasi dan

fasilitas lainnya paling tinggi setingkat menteri.

Badan Ekonomi Kreatif telah meningkatkan kapasitas struktur organisasi

yaitu dengan terbitnya Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 7

Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Ekonomi

Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Ekonomi Kreatif. Dalam struktur organisasi yang ditetapkan ini, setiap

Deputi membawahi dua Direktorat dimana masing-masing Direktorat

membawahi dua Sub Direktorat. Tiap Deputi dan Direktorat membawahi

Page 20: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

7

Sub Bagian Tata Usaha. Sub Bagian Tata Usaha Deputi, walaupun

ditempatkan di setiap Deputi tetapi strukturnya berada di bawah

Sekretariat Utama.

Sekretariat Utama membawahi tiga Biro yaitu Biro Perencanaan dan

Keuangan, Biro Hukum dan Komunikasi Publik, dan Biro Umum dan

Kepegawaian serta Inspektorat. Masing-masing Biro membawahi tiga

Bagian, dan setiap Bagian membawahi dua Sub Bagian. Khusus Biro

Umum dan Kepegawaian membawahi empat Bagian.

Inspektorat adalah unsur pengawas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara administrasi

dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. Inspektorat membawahi Sub

Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai Auditor.

Inspektorat saat ini baru memiliki 1 (satu) tenaga auditor dan 2 (dua)

tenaga auditor lainnya merupakan perbantuan dari Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pada tahun 2018 terdapat pergantian Sekretaris Utama dikarenakan

pejabat lama menjalani purna bakti. Hal ini sesuai dengan Keputusan

Presiden Nomor 106/TPA Tahun 2018 tanggal 19 September 2018 tentang

Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Badan

Ekonomi Kreatif. Selain itu di akhir tahun terdapat satu jabatan

struktural yang kosong yaitu Direktur Akses Perbankan pada Deputi

Akses Permodalan.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Badan Ekonomi Kreatif

Page 21: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

8

Gambar 1.3 Pejabat Eselon Satu Badan Ekonomi Kreatif

5) Sumber Daya Badan Ekonomi Kreatif

Sampai dengan akhir tahun 2018, Badan Ekonomi Kreatif mempunyai

sumber daya manusia sebanyak 96 orang PNS, 8 orang Non PNS 98 orang

CPNS dan pada saat ini tingkat staf sebagian besar diisi oleh Pegawai

Tidak Tetap (PTT) sebanyak 309 orang dan Pramubhakti sebanyak 36

orang.

No. Pegawai Badan Ekonomi Kreatif Jumlah (Orang)

1 PNS 96

2 NON PNS 8

3 CPNS 98

4 PTT 309

5 PRAMUBHAKTI 36

Tabel 1.1 Distribusi SDM Badan Ekonomi Kreatif

Page 22: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

9

Grafik 1.1 Komposisi SDM ASN Badan Ekonomi Kreatif Menurut Pendidikan

6) Isu Strategis Ekonomi Kreatif

Faktor pendorong utama dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif adalah

untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung

perekonomian nasional. Namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi

kreatif melambat yaitu dari 6,33% tahun 2011, 5,72% tahun 2012, 5,75%

pada tahun 2013, 5,19% pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 hanya

tumbuh 4,38%. Bila tidak ada intervensi Pemerintah, dikhawatirkan

pertumbuhan ekonomi kreatif akan terus melambat. Dengan adanya

intervensi Pemerintah diharapkan pertumbuhan ekonomi kreatif kembali

meningkat sejalan dengan pertumbuhan PDB yang juga makin baik,

namun tidak cukup untuk mampu meningkatkan kontribusi ekonomi

kreatif dalam perekonomian nasional karena pertumbuhannya tetap di

bawah pertumbuhan PDB.

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

12

11756

9

D-III

S1

S2

S3

Page 23: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

10

Sebagai tulangpunggung perekonomian nasional, isu yang juga melekat

dengan pertumbuhan adalah penyerapan tenaga kerja oleh usaha-usaha

ekonomi kreatif untuk membantu penurunan tingkat pengangguran

nasional. Isu lain yang melekat yakni dukungan ekonomi kreatif dalam

meningkatkan devisa nasional.

Di tataran yang lebih teknis, isu strategis yang dihadapi pengembangan

ekonomi kreatif di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja. Akselerasi

pertumbuhan ekonomi kreatif memerlukan dukungan tenaga kerja

yang memiliki mindset kreatif dan inovatif.

b. Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah belum mendukung

pengembangan ekonomi kreatif sepenuhnya. Kendala tersebut

dihadapi oleh hampir semua pelaku kreatif di setiap subsektor ekonomi

kreatif.

c. Sektor ekonomi kreatif belum banyak menarik investor untuk

menanamkan modalnya. Sampai saat ini sektor tersebut masih

dianggap belum memiliki daya tarik yang kuat untuk berinvestasi.

Prospek bisnis di sektor ekonomi kreatif masih rendah dan dinilai

masih berisiko tinggi sehingga sulit untuk mendapatkan pembiayaan

perbankan.

d. Pengembangan ekonomi kreatif masih menghadapi sulitnya akses

pasar produk kreatif. Hal ini disebabkan belum terbangunnya rantai

distribusi produk kreatif Indonesia ke pasar dunia. Saat ini data pasar

produk kreatif domestik maupun internasional belum terhimpun

secara lengkap, akurat dan terkini.

e. Bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk produk kreatif masih

terbatas, pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku

alternatif bagi produk mode hanya sampai pada tahap eksperimentasi.

Berbagai riset mengenai sumber daya alam Indonesia yang akan

dijadikan bahan baku produk mode belum ada yang dipublikasikan/

dan belum ada pula yang diproduksi dalam jumlah besar.

f. Ketersediaan infrastruktur dan teknologi merupakan persyaratan

utama untuk meningkatkan daya saing industri kreatif Indonesia.

Namun demikian kondisi infrastruktur bagi ekonomi kreatif masih

belum memadai.

g. Partisipasi dan sinergi para pemangku kepentingan secara

keseluruhan belum cukup kuat. Koordinasi dan sinergi lintas

kementerian/lembaga masih belum intensif, dan kreativitas belum

menjadi prinsip utama dalam pembangunan nasional.

Page 24: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

B. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2018

C. PENGUKURAN KINERJA

Page 25: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

12

A. RENCANA STRATEGIS

1. Visi, Misi dan Tujuan

Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

kreatif adalah menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung

perekonomian nasional dalam rangka peningkatan kemajuan dan

kesejahteraan rakyat. Visi Badan Ekonomi

Kreatif: Ekonomi Kreatif Sebagai Tulang

Punggung Perekonomian Nasional.

Untuk mencapai tujuan akhir tersebut,

jumlah unit usaha ekonomi kreatif harus

makin besar dengan kemampuan mencipta

dan menguasai nilai tambah yang makin

besar. Untuk itu usaha-usaha ekonomi

kreatif harus mampu menghasilkan

produk/jasa yang unggul baik di pasar dalam

negeri maupun luar negeri.

Tugas Badan Ekonomi Kreatif yakni

membangun ekosistem ekonomi kreatif yang

mampu mendorong: (1) lahirnya usaha baru

ekonomi kreatif; (2) tumbuhnya usaha

ekonomi kreatif yang ada; serta (3)

menghasilkan produk yang unggul dengan

citra (brand) yang dikenal di pasar global.

Di samping membangun ekosistem, Badan

Ekonomi Kreatif juga membangun pelaku

ekonomi kreatif, yaitu memberdayakan mereka di tengah kompleksitas

tatanan perekonomian dengan tingkat persaingan global yang makin

intensif.

Misi Badan Ekonomi Kreatif: Membangun Ekosistem dan Memberdayakan

Pelaku Ekonomi Kreatif.

Untuk melaksanakan misi tersebut, dilaksanakan dengan:

1. Melakukan riset, edukasi, dan pengembangan ekonomi kreatif;

2. Mengembangkan akses permodalan bagi pelaku dan usaha ekonomi

kreatif;

3. Memfasilitasi pelaku dan usaha ekonomi kreatif dengan infrastruktur

yang diperlukan;

VISI

Ekonomi Kreatif

Sebagai Tulang Punggung

Perekonomian Nasional

MISI

Membangun Ekosistem

dan Memberdayakan

Pelaku Ekonomi Kreatif

TUJUAN

1. PDB Ekraf Makin Besar

2. Jumlah Tenaga Kerja

Ekraf Makin Besar

3. Nilai Ekspor

Produk/Jasa Ekraf

Meningkat

Page 26: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

13

4. Mengembangkan pemasaran produk ekonomi kreatif baik di pasar

dalam negeri maupun luar negeri;

5. Memfasilitasi pelaku dan usaha ekonomi kreatif memperoleh dan

menegakkan Hak Kekayaan Intelektual atas kreasinya, serta

membangun regulasi yang diperlukan;

6. Membangun hubungan kelembagaan dari semua pemangku

kepentingan baik di dalam negeri maupun dengan pihak luar negeri.

Tujuan yang hendak dicapai merupakan penjabaran dari visi diatas

yaitu: (1) PDB ekonomi kreatif makin besar, untuk itu pertumbuhan

ekonomi kreatif harus tinggi, dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan

ekonomi nasional agar kontribusinya dapat terus meningkat; (2) Jumlah

tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif terus makin besar sebagai

sumbangannya dalam pengurangan pengangguran nasional; serta (3)

Nilai ekspor bruto produk dan jasa ekonomi kreatif makin besar sebagai

sumbangannya terhadap pengumpulan devisa nasional.

2. Penjabaran Sasaran Badan Ekonomi Kreatif

Sasaran Strategis (SS) yang hendak dicapai Badan Ekonomi Kreatif:

SS1: Meningkatnya Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif

SS2: Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif

SS3: Meningkatnya Nilai Ekspor Bruto Produk Ekonomi Kreatif

Pencapaian Sasaran Strategis tersebut merupakan hasil dari upaya

yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa, baik swasta maupun

pemerintah, bukan hasil kerja Badan Ekonomi Kreatif semata.

Sumbangan Badan Ekonomi Kreatif untuk mencapai Sasaran Strategis

tersebut adalah: (1) membangun ekosistem yang kondusif bagi

tumbuhnya usaha baru di bidang ekonomi kreatif, yang kondusif bagi

berkembangnya usaha yang ada, serta mampu melahirkan produk kreatif

yang unggul dengan brand yang dikenal di pasar domestik maupun

global; serta (2) memberdayakan pelaku ekonomi kreatif. Inilah yang

menjadi sasaran antara program pengembangan ekonomi kreatif menuju

pencapaian Sasaran Strategis di atas. Pembangunan ekosistem ekonomi

kreatif serta pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif merupakan hasil dari

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit kerja di Badan Ekonomi

Kreatif menurut kedeputian. Sedangkan kegiatan di jajaran sekretariat

memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan kegiatan di

Badan Ekonomi Kreatif secara keseluruhan, lihat Gambar di bawah ini.

Page 27: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

14

Gambar 2.1 Penjabaran Sasaran Pembangunan Badan Ekonomi Kreatif

3. Proses Bisnis di Badan Ekonomi Kreatif

Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun bersumber dari tiga hal, yaitu:

a. Kegiatan-kegiatan yang sudah terencana dan tercantum dalam

Rencanan Strategis Badan Ekonomi Kreatif.

b. Kegiatan yang merupakan aspirasi dari pelaku ekonomi kreatif yang

disampaikan langsung ke pimpinan tertinggi Badan Ekonomi Kreatif.

Dalam kategori ini, termasuk kegiatan yang merupakan aspirasi

daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

c. Kegiatan yang diusulkan oleh pelaku ekonomi kreatif secara bottom-up

dengan mengajukan proposal lewat mekanisme Satu Pintu. Dalam

mekanisme ini, proposal dinilai oleh tim kurator dari kalangan

professional dan ahli di bidangnya. Hasil penilaian ini, menjadi dasar

bagi Badan Ekonomi Kreatif memutuskan apakah akan dipenuhi atau

tidak.

1. Meningkatnya Pertumbuhan PDBEkraf2. Meningkatnya TenagaKerja Ekraf3. Meningkatnya Nila Ekspor Bruto

PROGRAMDUKUNGANMANAJEMEN

YangSigap dan Akuntabel

1. Ekosisitem Ekraf yanglebih kondusif bagi:(a) penumbuhan UsahaBaru;(b)pengembangan usaha yangada;dan (c)lahirnya produk denganbrand global

2. Pelaku Ekraf yanglebih berdaya

PROGRAMPENGEMBANGANEKRAFInnovatif,Tanggap,dan Koheren

D1

D2

D6

D3

D5

D4

Tersedianya hasil riset,data,pengembangan sertabertambahnya pelaku ekraf yangdilatih

Akses ke sumber permodalan yanglebih terbukabagi pelaku ekraf

Jumlah dan kualitas infrastruktur fisik dan TIKbertambah

Berkembangnya Pemasaran produk Ekraf didalam dan luar negeri

Jumlah pengakuan HKImeningkat dan jumlahpelaku ekraf yangdisertifikasi meningkat

Berkembangnya hubungan kelembagaan danwilayah didalam dan luar negeri

Terlaksananya layananPerencanaan dan Keuangan

Terlaksananya layanan Umumdan Kepegawaian

Terlaksananya layanan HukumKomunikasi Publik

Terselenggaranya pengawasaninternalBekraf (Inspektorat)

SASARANSTRATEGIS

SASARANANTARA

HASILKEGIATANUNITKERJA ESELONSATU

Page 28: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

15

Forum pengelolaan dan koordinasi kegiatan di Badan Ekonomi Kreatif

ada dua yaitu:

1. Rapat Pimpinan khusus Pejabat Eselon Satu, membahas kebijakan

arah dan pelaksanaan kegiatan; dan

2. Rapat Koordinasi yang melibatkan Pejabat Eselon Satu dan Dua untuk

membahas koordinasi kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas

kedeputian.

Jajaran Sekretariat Utama mengelola proses perencanaan dan

penganggaran yang dilakukan bekerjasama dengan Kementerian

Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas.

Kegiatan Badan Ekonomi Kreatif yang diterima pemangku kepentingan

utama yaitu pelaku ekonomi kreatif dapat berupa:

a. Fasilitasi, pembinaan, bimbingan teknis, dan penyediaan sarana dan

prasarana ekonomi kreatif;

b. Kebijakan dan regulasi untuk memperbaiki ekosistem ekonomi kreatif.

Gambar 2.2 Proses Bisnis Badan Ekonomi Kreatif

PETA PROSES PENGELOLAAN KEGIATAN BEKRAF

KEP

ALA

/

WA

KA

EKO

SIST

EM D

AN

P

ELA

KU

EK

RA

FE

SELO

N S

ATU

ESEL

ON

DU

ASE

TTA

MA

KEM

KEU

/

BA

PPE

NA

S

MULAI

Kebutuhan yg Terakomodasi

dalam RENSTRA

Aspirasi Melalui Top-down

Aspirasi Melalui Bottom-up (Proposal)

Dilaksanakan????

RAPIM MEMBAHAS PRIORITAS DAN

SASARAN

YA

TIDAK

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAN PAGU ANGGARAN

RAKOR MEMBAHAS RENCANA LINTAS

DEPUTI

MENYUSUN RANCANGAN

RKA-KL

RAPIM MEMBAHAS ALOKASI

ANGGARAN

PENELAAHAN RKA DAN DIPA

KEBIJAKAN FISKAL DAN ARAH DAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN

DOKUMEN PELAKSANAAN

ANGGARAN (DIPA)PELAKSANAAN

KEGIATAN

LOLOS SELEKSI ADMIN SATU

PINTU ???

RAPIM MEMBAHAS REKOMENDASI KURATOR SATU

PINTU

TIDAK

UNIT PELAKSANA DAN ALOKASI ANGGARAN

YA (SETELAHANGGARAN)

UNIT PELAKSANA DAN ALOKASI ANGGARAN

REVISI EKSTERNAL?

YA

YA

RAKOR PELAKSANAAN

KEGIATAN LINTAS DEPUTI

INTERVENSI LANGSUNG ???

Fasilitasi, Pembinaan,

Bimtek, dan Sarpras

Kebijakan dan Regulasi

memperbaiki Ekosistem

YA TIDAK

TIDAK

Page 29: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

16

4. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi Kreatif

Badan Ekonomi Kreatif menyadari penuh bahwa keberhasilannya

membangun ekonomi kreatif tergantung pada dukungan para pemangku

kepentingan (stakeholders). Secara sporadis, banyak kementerian,

lembaga dan bahkan pemerintah daerah melakukan pembinaan bagi

usaha usaha kreatif, karena umumnya skala usahanya kecil. Agar Badan

Ekonomi Kreatif bisa eksis dan berjaya, Badan Ekonomi Kreatif harus

memiliki keunggulan (excellent).

Dengan demikian strategi Badan Ekonomi Kreatif adalah untuk

mencapai 3 (tiga) keunggulan utama yakni: (1) keunggulan operasional

(operational excellence); (2) keunggulan produk (product leaderships); dan

(3) keintiman terhadap pelaku ekonomi kreatif (customer intimacy).

Keunggulan Operasional (Operational Excellence)

Strategi untuk keunggulan operasional dimaksudkan untuk

memastikan program dan kegiatan Badan Ekonomi Kreatif dalam

melayani, mendukung dan memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif

terlaksana dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat biaya. Untuk itu,

strategi yang dicapai melalui proses: (1) Top down, (2) Bottom up, dan (3)

Koheren dengan penjelasan sebagai berikut.

Proses Top Down:

Untuk mendapatkan hasil yang

terbaik dari sumber daya terutama

sumber pendanaan yang terbatas,

maka pengembangan ekonomi

kreatif akan difokuskan pada 2

kelompok subsektor yaitu:

subsektor unggulan dan subsektor

prioritas. Subsektor unggulan

berkaitan dengan perannya dalam

pertumbuhan Ekonomi Kreatif yang mencakup subsektor kriya, kuliner,

fashion. Ketiga subsektor ini menyumbang sekitar 76% PDB ekonomi

kreatif. Sedangkan subsektor Prioritas mencakup subsektor film,

animasi, dan video, subsektor aplikasi dan game, dan subsektor musik.

Disebut sebagai subsektor prioritas karena ketiga subsektor ini berperan

sebagai penghela sektor ekonomi lainnya. Tujuan khusus untuk

subsektor unggulan dan subsektor prioritas ditunjukan dalam Tabel 2.1.

Page 30: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

17

Tabel 2.1 Subsektor Unggulan dan Subsektor Prioritas

Proses Bottom Up

Program dan kegiatan BADAN EKONOMI

KREATIF juga dimaksudkan untuk melayani

kebutuhan pelaku ekonomi kreatif yang

dituangkan dalam proposal fasilitasi maupun

pendukungan yang diusulkan baik oleh Pemda

maupun Komunitas. Untuk memastikan bahwa

kegiatan fasilitasi dan pendukungan tersebut

sesuai dengan visi dan misi Badan Ekonomi

Kreatif, maka usulan akan diseleksi secara

objektif oleh Tim Kurasi.

Proses Koheren

Menciptakan koherensi, yaitu kegiatan

pengembangan ekonomi kreatif yang dilaksanakan

oleh masing-masing deputi secara keseluruhan

harus koheren menuju pembentukan ekosistem

ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Hal ini

dilakukan melalui tahapan: (1) Prakarsa yang dilakukan oleh satu Deputi

dapat bertema: Produk/Subsektor Lokasi/Daerah (2) Prakarsa ini wajib

disertai oleh Deputi lain. (3) Pada tahap berikutnya, Deputi lain menindak

NO SUBSEKTOR TUJUAN KHUSUS

SUBSEKTOR UNGGULAN

1 Kriya Pengembangan usaha kriya Indonesia model bisnis yang mampu menguasai seluruh nilai tambah dari hulu ke hilir (Indonesian Brand)

2 Kuliner Promosi Soto dan Kopi dan kuliner Indonesia lainnya diperoleh usaha kuliner dengan Brand Indonesia di pasar global (Indonesian Brand)

3 Fashion Menjadikan Indonesia sebagai pusat muslim fashion dan modest fashion dunia

SUBSEKTOR PRIORITAS

1 Film, Animasi dan Video

Memperbaiki struktur pasar dengan memberi kesempatan masuknya pemain baru yang antara lain dengan mengijinkan modal asing

2 Aplikasi dan Game Meningkatkan pangsa pasar aplikasi dan game dalam negeri

3 Musik Mengembangkan platform yang berpihak pada pencipta

Page 31: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

18

lanjuti prakarsa tersebut. Demikian seterusnya sehingga terbentuk

ekosistem ekonomi kreatif.

Keunggulan Produk (Product Leaderships)

Jasa layanan yang diberikan Badan Ekonomi Kreatif kepada pelaku

ekonomi kreatif senantiasa diupayakan punya sifat yang unik

dibandingkan dengan jasa layanan sejenis yang diberikan lembaga

pemerintah yang lain. Untuk itu kondisi organisasi di Badan Ekonomi

Kreatif akan diciptakan sehingga kondusif bagi lahirnya inovasi-inovasi

program dan kegiatan. Kondisi organisasi akan didukung oleh sistem

pengelolaan data, informasi, dan pengetahuan menuju organisasi cerdas

(smart organization).

Keintiman kepada Pelaku Ekonomi Kreatif (Customer Intimacy)

Dalam menyediakan layanan, pendukungan, dan fasilitasi kepada pelaku

ekonomi kreatif, seluruh jajaran Badan Ekonomi Kreatif wajib

memperlakukan mereka sebagai customer dengan semangat pembeli

adalah raja, jadi bukan sebagai penerima manfaat (beneficieries) dari

kegiatan pemerintah. Pelayanan Badan Ekonomi Kreatif harus mampu

membuat pembeli (customer) yaitu pelaku ekonomi kreatif kecanduan

(addicted) dan bukannya kapok. Untuk itu seluruh pimpinan unit kerja

wajib membina dan mengawasi anggotanya dalam melayani pelaku

ekonomi kreatif.

5. Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis

Ketiga Sasaran Strategis tersebut merupakan besaran makro ekonomi

yang pengukurannya dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh

karena itu sejak tahun 2016, Badan Ekonomi Kreatif telah bekerjasama

dengan BPS untuk menyusun kerangka pengukuran Sasaran Strategis

Badan Ekonomi Kreatif, dan diperoleh kerangka sebagai berikut:

a. Pengukuran PDB Ekonomi Kreatif

Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai tambah yang tercipta di seluruh unit usaha produksi. Seluruh unit usaha produksi di

Indonesia, telah diklasifikasikan menurut Klasifikasi Baku Lapangan-usaha Indonesia (KBLI). Setelah dilakukan harmonisasi antara

definisi ekonomi kreatif, maka 223 lapangan usaha menurut KBLI 5 (lima) dijit yang tersebar di 9 (sembilan) sektor PDB, pemetaannya ditunjukkan dalam Gambar berikut ini.

Page 32: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

19

Gambar 2.3 Pemetaan Bidang Usaha ekonomi kreatif dalam Sektor-sektor PDB

b. Pengukuran Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif

Pengukuran jumlah tenaga kerja ekonomi

kreatif dilakukan dengan mengidentifikasi Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) bidang ekraf dengan menggunakan tiga

metode, yaitu studi data jabatan ekonomi kreatif, pemetaan kode jabatan ekonomi kreatif dari Nesta, dan studi lapangan

berupa In-depth Survei jabatan Ekraf (ISJE) 2017.

c. Pengukuran Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif

Nilai ekspor ekonomi kreatif diolah adalah Harmonized System (HS), Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), subsektor ekraf, pelabuhan muat, provinsi muat, provinsi asal, negara tujuan, berat bersih, dan nilai

freight on board (FOB). Dari 16 subsektor ekonomi kreatif, dilakukan identifikasi

terhadap kode KBLI 2009. Setelah itu dilakukan pengecekan korespondensi terhadap kode HS 2012 sehingga didapatkan 8 subsektor aktivitas ekspor ekonomi kreatif

Indonesia. Komoditas ekspor yang diperoleh dari dokumen PEB awalnya masih dalam kode HS, selanjutnya dikonversi ke dalam kode

KBLI ekonomi kreatif yang telah disusun sebelumnya.

Page 33: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

20

Dengan demikian, pengolahan data untuk Sasaran Strategis Badan

Ekonomi Kreatif dilakukan oleh lembaga yang kompeten. Untuk

memperolah data pencapaian Sasaran Strategis, setiap tahun Badan

Ekonomi Kreatif menjalin kerjasama dengan BPS, dan hasilnya masih

bersifat perkiraan (taksiran) dan mengalami keterlambatan satu tahun

dari Berita Resmi Statistik PDB Tahunan dikarenakan:

- Data ekonomi kreatif diturunkan dari data makro nasional;

- Badan Pusat Statistik dalam menghitung data dari data makro

nasional ke data ekonomi kreatif dibutuhkan 1 (satu) tahun anggaran;

- Oleh karena itu data ekonomi kreatif terlambat 2 (dua) tahun dari

tahun anggaran.

B. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2018

1. Rencana Kinerja Tahun 2018 (RKT)

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan mengikuti proses perencanaan

penganggaran yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Anggaran –

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan dan

Pembangunan Nasional/ Bappenas, sejak ditetapkannya Prioritas

Pembangunan dan Pagu Indikatif hingga Pagu Alokasi (pagu definitif).

Dengan mempertimbangkan sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2018

yang tercantum dalam UU APBN 2018, maka Sasaran Strategis Badan

Ekonomi Kreatif Tahun 2018 disajikan dalam Tabel berikut ini.

SASARAN STRATEGIS SATUAN 2016

Sasaran 2017

Sasaran 2018

Sasaran

1 Pertumbuhan PDB

Ekonomi Kreatif % 5,21 5,70 5,60

2 Tenaga Kerja Juta Orang 16,20 16,40 16,70

3 Nilai Ekspor Milliar USD 19,99 20,50 21,00

Tabel 2.2 Sasaran Strategis Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018

Page 34: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

21

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Berdasarkan rencana kinerja Badan Ekonomi Kreatif tahun 2018

dalam bentuk Sasaran Strategis, maka disusun Indikator Kinerja Utama

Badan Ekonomi Kreatif. Komitment pencapaian Sasaran Strategis ini

dituangkan dalam Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala

Badan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya semua Pejabat Eselon Satu, Dua,

Tiga dan Empat di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif juga membuat

perjanjian kinerja. Laporan kinerja pejabat Eselon Satu dan Dua akan

disampaikan terpisah dari dokumen ini.

Page 35: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

22

Page 36: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

23

C. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja Badan Ekonomi Kreatif memanfaatkan data kinerja

yang diperoleh melalui sistem pengumpulan data kinerja dari dua

sumber, yaitu :

1) Data eksternal, digunakan data-data sekunder relevan dengan

pencapaian kinerja Badan Ekonomi Kreatif, khususnya data-data yang

bersumber atas hasil hitung Badan Pusat Statistik (BPS) Republik

Indonesia, yang telah bekerja sama mulai tahun 2016.

2) Data internal yang berasal dari sistem informasi dan pelaporan yang

ada, baik berupa laporan kegiatan, seperti laporan bulanan,

triwulanan, semesteran, laporan kinerja kedeputian, laporan realisasi

anggaran, dan laporan kegiatan tahunan lainnya.

Perhitungan persentase pencapaian target kinerja memperhatikan

karakteristik komponen realisasi dalam kondisi:

Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja semakin baik.

Perhitungan capaian kinerja untuk ketiga sasaran strategis tersebut

menggunakan rumus:

Capaian =Realisasi

Target x 100%

Untuk mengukur nilai capaian kinerja Badan Ekonomi Kreatif

menggunakan acuan Keputusan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 98

Tahun 2017 tanggal 18 Desember 2017 tentang Penetapan Nilai Capaian

Kinerja Dalam Rangka Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pada Badan

Ekonomi Kreatif.

Berikut adalah Predikat Nilai Capaian Kinerja yang dikelompokkan dalam

skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan

evaluasi akuntabilitas kinerja:

Persentase Kategori Kode Warna

90 % - 100% Sangat Baik

80% - 90% Baik

60% - 80% Cukup

<60% Tidak Tercapai

Tabel 2.3 Predikat Nilai Capaian Kinerja

Page 37: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

24

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

B. REALISASI ANGGARAN

C. KINERJA DAN CAPAIAN LAINNYA

D. EVALUASI KINERJA

Page 38: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

25

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018

mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Di samping itu Indikator

Kinerja Utama di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif, merupakan acuan

ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit kerja di

lingkungan Badan Ekonomi Kreatif dalam menyusun perencanaan dan

penganggaran kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi kinerja.

Struktur organisasi Badan Ekonomi Kreatif di tingkat Eselon I (Deputi)

bukan berdasarkan subsektor yang ditangani. Sesuai dengan tugas dan

fungsi Badan Ekonomi Kreatif mempunyai 6 (enam) Deputi yang

menangani 16 subsektor sebagaimana telah disebutkan pada Bab I.

Setiap Deputi mempunyai peran yang berkesinambungan terhadap

Deputi lainnya. Hal tersebut terlihat dari Sasaran Strategis yang telah

disusun di dalam Rencana Strategis Badan Ekonomi Kreatif dengan

membangun ekosistem ekonomi kreatif.

Pembangunan Ekosistem Ekonomi Kreatif adalah menjadi inti dari

Program Pengembangan Ekonomi Kreatif. Ada 3 (tiga) ultimate outcome

(impact) dari pelaksanaan program ekonomi kreatif yaitu: (1)

Meningkatnya jumlah perusahaan; (2) Meningkatnya nilai tambah

perusahaan; serta (3) Brand produk kreatif mendunia. Dari ketiga impacts

tersebut dijabarkan menjadi 1.Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif,

2.Jumlah tenaga kerja dan 3.Ekspor produk yang menjadi sasaran makro

yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019.

1. Capaian dan Analisis Kinerja 2018

Berdirinya Badan Ekonomi Kreatif diharapkan mampu meningkatkan

kontribusi PDB dari sektor Ekonomi Kreatif melalui peningkatan nilai

tambah pada startup, sebagaimana peran Badan Ekonomi Kreatif dalam

government fund (bantuan pemerintah) untuk meningkatkan nilai tambah

pelaku ekonomi kreatif melalui pemberdayaan startup. Berdasarkan hasil

riset gabungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan

Ekonomi Kreatif pada tahun 2018 untuk 492.312 usaha, sektor ekonomi

kreatif berhasil menyumbang sekitar 5,19% terhadap total PDB Indonesia

dan menyerap 18,35 juta orang tenaga kerja. Selain itu sektor ekonomi

kreatif pada 2018 telah berhasil menyumbangkan nilai ekspor sebesar

21,40 Miliar USD.

Page 39: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

26

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2018 menunjukkan

bahwa Badan Ekonomi Kreatif telah mencapai target. Hal ini bisa dilihat

pada tabel berikut :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis Target Realisasi *)

Capaian

%

1 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif (%)

5,60 5,19 92,68

2 Penyerapan Tenaga

Kerja

Serapan Tenaga Kerja

(juta orang)

16,70 18,35 109,88

3 Nilai Ekspor Produk Kreatif

Nilai Ekspor Bruto (Miliar USD)

21,00 21,40 101,90

*) Data Sementara BPS

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018

Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama dari setiap sasaran

strategis Badan Ekonomi Kreatif, diuraikan dalam penjelasan berikut ini:

a) Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif

Sasaran Stategis 1. Pertumbuhan PDB dengan Indikator Kinerja Utama

Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif dari target 5,60% telah terealisasi

sebesar 5,19% sehingga capaiannya sebesar 92,68%.

Tabel 3.2 Pertumbuhan Sub-Bidang Ekonomi Kreatif

Subsektor 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4)

Kuliner 5,06 4,84 4,77

Fesyen 4,05 3,13 3,86

Kriya 2,27 4,77 4,67

Penerbitan 3,60 5,18 5,20

Seni Pertunjukan 9,54 6,38 6,97

Televisi dan Radio 10,33 8,88 9,30

Fotografi 6,89 6,49 6,76

Musik 7,59 7,69 7,92

Arsitektur 6,05 7,01 7,13

Seni Rupa 4,50 6,03 6,07

Aplikasi dan Game Developer 8,06 5,34 5,88

Periklanan 7,07 6,73 6,97

Film, Animasi dan Video 10,09 10,29 10,41

Desain Interior, Komunikasi Visual, Produk 7,52 6,16 6,46

Total 4,95 5,02 5,19

Page 40: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

27

Tidak tercapainya pertumbuhan PDB ekonomi kreatif secara optimal

karena adanya beberapa indikator kinerja keluaran yang tidak dapat

dilaksanakan secara optimal karena sebagai berikut:

- Turunnya aktivitas produksi akibat libur yang lebih panjang daripada

tahun lalu

- Faktor pelemahan rupiah yang menyebabkan kenaikan biaya produksi

untuk perusahaan-perusahaan yang menggunakan komponen impor

- Kenaikan suku bunga kredit

- Kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak eksternal dalam rangka

pelaksanaan kegiatan.

- Tidak tercapainya target pembuatan kerja sama/MoU dengan pihak

eksternal

Hasil pengukuran data statistik menunjukkan bahwa kinerja ekonomi

kreatif Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun

sebelumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif pada tahun

2017 naik mencapai Rp 989,15 Triliun dengan nilai kontribusi terhadap

PDB Nasional sebesar 7,28%, atau meningkat dari tahun sebelumnya

yang hanya sebesar Rp 923,05 Triliun. Namun jika dilihat dari nilai

kontribusinya terhadap PDB nasional menurun yang pada tahun 2016

sebesar 7,44%. Angka ini juga diiringi dengan pesatnya laju pertumbuhan

ekonomi kreatif sebesar 5,06% di tahun 2017 dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya sekitar 4,95%.

Grafik 3.1 Perkembangan PDB Nasional vs PDB Ekraf

Perkembangan dari tahun 2016 ke tahun 2017 menunjukkan bahwa:

a. Angka pertumbuhan ekonomi kreatif meningkat dari 4,95% tahun

2016 menjadi 5,06% pada tahun 2017;

4,95

5,06

5,035,07

4,8

4,9

5

5,1

5,2

2016 2017

Pertumbuhan PDB(%)

PDB Ekraf PDB Nasional

Page 41: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

28

b. Gap antara pertumbuhan PDB nasional dengan PDB ekonomi kreatif

mengecil, sehingga bila trend ini terus berlanjut maka di tahun-tahun

berikutnya, pertumbuhan ekonomi kreatif akan lebih tinggi dari

pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif tahun 2018 diukur melalui indikator

kinerja yang termasuk ke dalam Kegiatan Prioritas 4.9 yaitu Penguatan

Pertumbuhan Ekonomi Kreatif, yang dijabarkan dalam tabel berikut.

Prioritas

Nasional/Program

Prioritas/Kegiatan Prioritas

Proyek Prioritas Target Realisasi Capaian

(%)

Prioritas Nasional : Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata

Program Prioritas 4 : Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Kegiatan Prioritas : Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Big Data Ekonomi Kreatif

4

Database

4

Database 100

Direktori Data dan Pusat

Unggulan Ekonomi Kreatif

2

Direktori

Data

2

Direktori

Data

100

SDM Ekonomi Kreatif yang

Diedukasi

11.200

Orang

10.752

Orang 96

Modal disalurkan dari sektor Non-Perbankan kepada

Pelaku Ekonomi Kreatif yang

aksesnya diintermediasi oleh

Badan Ekonomi Kreatif

220

Miliar

Rupiah

257,23

Miliar

Rupiah

116,92

Bimbingan Teknis dan

Supervisi atas Laksana

Kebijakan dan Program terkait Akses Permodalan Sektor Non

Perbankan Modal Ventura dan

Dana Masyarakat

2.200 Orang

5995 Orang

272,5

Modal yang disalurkan dari

Akses Perbankan kepada

Pelaku Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi oleh Badan

Ekonomi Kreatif

4.400

Miliar Rupiah

4.749

Miliar Rupiah

107,94

Infrastruktur dan Sarana

Fisik Kreatif yang Difasilitasi 16 Unit 33 Unit 206,25

Pelaku ekonomi kreatif yang

Difasilitasi Infrastruktur Fisik

3000

orang

3000

orang 100

Infrastruktur TIK yang

Difasilitasi

10.000

orang

10.000

orang 100

Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mendapat Fasilitasi Promosi

Dalam Negeri

2.730 orang

3.808 Orang

139,4

Kerja sama yang

Diimplementasikan di Dalam

Negeri

10 Kerja

Sama

18 Kerja

Sama 180

Kerja sama Luar Negeri yang

Memiliki Potensi Ekonomi di

Sektor Ekonomi Kreatif yang Ditandatangani

7

Kerja Sama

1

Kerja Sama

14,29

Tabel 3.3 Kegiatan Prioritas Nasional Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Page 42: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

29

Berikut ini merupakan penjabaran dari masing-masing kegiatan prioritas

yang mendukung Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif:

1. Big Data Ekonomi Kreatif

Big Data Ekonomi Kreatif merupakan program terkait database yang

dimiliki oleh Badan Ekonomi Kreatif. Database ini sangat berguna dalam

menjelaskan fakta terkait ekonomi kreatif. Di samping itu, database juga

bermanfaat dalam menentukan langkah yang dilakukan Badan Ekonomi

Kreatif, terutama dalam menunjang kebijakan, rencana, maupun strategi.

Salah satu langkah yang diambil ialah dengan membangun dan

mengembangkan sistem informasi dan database ekonomi kreatif yang

mampu mengumpulkan data pelaku dan perusahaan yang bergerak di

sektor ekonomi kreatif.

Badan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan tenaga ahli bidang teknologi

informasi telah membangun suatu sistem informasi berbasis website

maupun mobile (Android dan IOS) untuk digunakan sebagai sarana

pengumpulan data pelaku dan perusahaan yang bergerak di sektor

ekonomi kreatif.

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan pengembangan big data ekonomi

kreatif dari target 4 (empat) database telah terealisasi sebesar 4 (empat)

database sehingga capaiannya sebesar 100%. 4 (empat) database tersebut

adalah Aplikasi BISMA (Badan Ekonomi Kreatif Information System on

Mobile Application), Badan Ekonomi Kreatif Outlook Ekonomi Kreatif

(OPUS), Indonesia Trend Forecasting, dan Data Statistik BPS.

Page 43: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

30

Gambar 3.1 Kegiatan Big Data Ekonomi Kreatif

Gambar 3.2 Sebaran Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Aplikasi BISMA

Page 44: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

31

Gambar 3.3 Buku Badan Ekonomi Kreatif Outlook Ekonomi Kreatif

Gambar 3.4 Indonesia Trend Forecasting

Page 45: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

32

2. Direktori Data dan Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif

Dalam pembentukan direktori data, Badan Ekonomi Kreatif melibatkan

mitra, seperti perguruan tinggi, pelaku dan asosiasi ekonomi kreatif,

instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang terkait. Dari target 2

naskah, berhasil disusun naskah data sebanyak 2 naskah prosiding

sehingga capaiannya 100%.

Gambar 3.5 Kegiatan Direktori Data Ekonomi Kreatif

3. SDM Ekonomi Kreatif yang di Edukasi

No Indikator Kinerja Keluaran Target Realisasi Persentase

%

1 SDM Ekonomi Kreatif Yang Diedukasi Pada

16 Subsektor 6.170 3.193 51,7%

1. Pemberdayaan Komunitas Kreatif 2.000 1.310 65,5%

2. Pemberdayaan Asosiasi Kreatif 1.500 590 39,3%

3. Pemberdayaan Perguruan Tinggi

Kreatif 1.200 500 41,6%

4. Peningkatan Mutu Pendidikan dan

Sertifikasi Internasional 350 - 0

5. Sosialisasi Edukasi Ekonomi Kreatif 1.000 500 50%

6. Rangkaian Penyelenggaraan Seleksi

Desain Indonesia (ORBIT) 120 293 244,1%

2 SDM Ekonomi Kreatif Yang Diedukasi Pada

Pusat Inkubasi 20 500* 2500%*

1.

Rangkaian Penyelenggaraan

Pelatihan dan Inkubasi Sub Sektor

Ekonomi Kreatif

20 500 2500%

Page 46: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

33

No Indikator Kinerja Keluaran Target Realisasi Persentase

%

3

SDM Ekonomi Kreatif Yang Mendapatkan

Pendukungan Pendidikan Dan Pelatihan 16

Sub Sektor Ekonomi Kreatif

2.100 3.432 163,4%

1. Pendukungan Kegiatan Kreatif pada

Komunitas dan Masyarakat Kreatif 1.000 1.540 154%

2. Pendukungan Kegiatan Kreatif pada

Asosiasi dan Perguruan Tinggi Kreatif 1.000 1.883 188,3%

3.

Pembelajaran Praktek Terbaik (Best

Practice) untuk Asosiasi dan

Perguruan Tinggi Kreatif

50 5 10%

4.

Pembelajaran Praktek Terbaik (Best

Practice) untuk Komunitas dan

Masyarakat Kreatif

50 4 8%

4 Inovatif Dan Kreatif Melalui Kolaborasi

Nusantara (IKKON) 310 310 100%

1. Persiapan IKKON 2018 60 60 100%

2. Pelaksanaan IKKON 2018 250 250 100%

5 BADAN EKONOMI KREATIF Festival 2.000 3000 150%

1. Persiapan BADAN EKONOMI

KREATIF Festival 500 500 100%

2. Pelaksanaan BADAN EKONOMI

KREATIF Festival 1.500 2500 166,6%

6 SDM Ekonomi Kreatif Perempuan Yang

Diedukasi Berbasis Digital 600 317 52,8%

1.

Pelatihan Bidang Digital untuk Ibu

Rumah Tangga (Coding Mum) 600 317 52,8%

Jumlah 11.200 10.752 96%

Tabel 3.4 Jumlah SDM Ekonomi Kreatif yang Diedukasi

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan SDM ekonomi kreatif yang diedukasi

dari target 11.200 orang telah terealisasi sebesar 10.752 orang sehingga

capaiannya sebesar 96%.

Dari hasil capaian tersebut masih terdapat satu kegiatan yang tidak

dilaksanakan, yaitu Peningkatan Mutu Pendidikan dan Sertifikasi

Page 47: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

34

Internasional. Hal itu dikarenakan belum berkoordinasi dengan

perguruan tinggi Indonesia yang memiliki kerja sama dengan perguruan

tinggi di luar negeri atau lembaga yang terkait dengan sertifikasi di 16

subsektor ekonomi kreatif. Program tersebut memiliki kesamaan dengan

program di unit kerja lain tentang sertifikasi.

4. Modal Disalurkan dari Sektor Non Perbankan Kepada Pelaku

Ekonomi Kreatif yang Aksesnya Diintermediasi oleh Badan

Ekonomi Kreatif.

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 220 Miliar Rupiah telah

terealisasi sebesar 257,23 Miliar Rupiah sehingga capaiannya sebesar

116,92%. Penyaluran modal ini berasal dari sumber permodalan non

perbankan dengan intermediasi Badan Ekonomi Kreatif melalui kegitan-

kegiatan matchmaking yang dilakukan seperti Startup World Cup,

Workshop Peningkatan Kapasitas, Food Startup Indonesia, Docs by The

Sea, Akatara Indonesian Film Financing Forum, Penyaluran Bantuan

Insentif Pemerintah kepada Pelaku Ekonomi Kreatif, dan kegiatan

lainnya.

Page 48: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

35

Gambar 3.6 Kegiatan Akatara Indonesian Film Financing Forum

Gambar 3.7 Kegiatan Docs by The Sea

Adapun rincian dari capaian target output tersebut yaitu :

No TARGET OUTPUT

Kegiatan/ Sumber Permodalan

Output Penyaluran Modal (Rupiah)

Lokasi Sub Sektor

1

220 Miliar Rupiah

Foodstartup Indonesia Rp6,200,000,000 Surabaya Kuliner

2 Startup World Cup Rp650,000,000 Jakarta Aplikasi Digital dan Game Developer (AGD)

3 Startup World Cup Rp650,000,000 Jakarta Aplikasi Digital dan Game Developer (AGD)

4 Startup World Cup Rp520,000,000 Jakarta Aplikasi Digital dan Game Developer (AGD)

5 PMVD Rp30,486,899,937 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

6 Foodstartup Indonesia Rp20,000,000,000 Yogyakarta Kuliner

7 PBMT Rp25,000,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

8 PBMT Rp25,000,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

Page 49: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

36

No TARGET OUTPUT

Kegiatan/ Sumber Permodalan

Output Penyaluran Modal (Rupiah)

Lokasi Sub Sektor

9 Docs by The Sea Rp10,235,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Film

10 Foodstartup Indonesia Rp500,000,000 Malang Kuliner

11 PBMT Rp25,000,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

12 Akatara Rp180,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Film

13 PBMT Rp25,000,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

14

Bantuan Insentif Pemerintah (52 Penerima Bantuan dengan rincian : 14 kuliner, 13 Kriya, 13 Fesyen, 12 AGD) : Rp. 4.714.444.106

Rp1,258,159,290 Depok, Bandung, Jakarta, Yogyakarta,Palembang, Magelang, Rembang,Padang, Surakarta, Wonogiri, Pekalongan, Bali, Kutai kertanegara, Aceh, Semarang, Banjarnegara, Depok, Tulungagung, Bogor, Banyuwangi, Balikpapan,Pekanbaru, Wonosobo, Surabaya, Malang

Kuliner

Rp1,099,915,816 Kriya

Rp1,161,769,000 Fesyen

Rp1,194,600,000 Aplikasi Digital dan Game Developer (AGD)

15 PBMT Rp15,000,000,000

Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

16 Foodstartup Indonesia Rp300,000,000 Malang Kuliner

17 Akatara Rp7,250,000,000

Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Film

18 ANGIN Rp11,200,000,000

Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner, AGD

19 Instellar Rp6,380,000,000

Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner, AGD

20 Sarana Jakarta Ventura

Rp960,000,000 Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

21 Sarana Jabar Ventura Rp42,000,000,000

Tersebar di beberapa kota di Indonesia

Fesyen, Kriya, Kuliner

TOTAL Rp257,226,344,043

Tabel 3.5 Jumlah Modal yang Disalurkan dari Sektor Non Perbankan

5. Bimbingan Teknis dan Supervisi atas Laksana Kebijakan dan

Program Terkait Akses Permodalan Sektor Non Perbankan Modal

Ventura dan Dana Masyarakat.

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 2.200 orang telah

terealisasi sebanyak 5.995 orang sehingga capaiannya sebesar 272,5.

Pelaku ekonomi kreatif yang mendapatkan bimbingan teknis berasal dari

subsektor Kuliner, Aplikasi dan Game Developer, Film, Fashion, Animasi,

dan Kriya melalui kegiatan-kegiatan workshop peningkatan kapasitas

ataupun mentoring yang telah dilakukan Badan Ekonomi Kreatif.

Page 50: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

37

Gambar 3.8 Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan dari output Bimbingan teknis dan

supervisi atas laksana kebijakan dan program terkait akses permodalan

sektor non perbankan modal ventura dan dana masyarakat adalah

sebagai berikut:

JUMLAH ORANG YANG DIBERIKAN BIMBINGAN TEKNIS

Nama Kegiatan Target Kota Tanggal Bulan Peserta (Orang)

Total %

Food Startup Indonesia

2200

Medan 13 Februari 85

1258 57,18

Food Startup Indonesia

Bandung 20 Februari 200

Food Startup Indonesia

Makassar 23 Februari 100

Food Startup Indonesia

Semarang 1 Maret 75

Food Startup Indonesia

Banjarmasin 6 Maret 46

Food Startup Indonesia

Malang 9 Maret 125

Food Startup Indonesia

Yogyakarta 13 Maret 110

Food Startup Indonesia

Surabaya 20 Maret 126

Food Startup Indonesia

Mataram 23 Maret 72

Food Startup Indonesia

Belitung 27 Maret 68

Food Startup Indonesia Demoday

Surabaya 30 - 1 Juli - Agustus

251

Akatara Master Class Makassar 19 April 110

608 27,64 Akatara Master Class Malang 2 Mei 115

Akatara Master Class Bandung 3 Juni 150

Akatara Master Class Jakarta 5 Juni 115

Page 51: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

38

JUMLAH ORANG YANG DIBERIKAN BIMBINGAN TEKNIS

Nama Kegiatan Target Kota Tanggal Bulan Peserta (Orang)

Total %

Final Akatara Jakarta 18 - 20 September 118

Docs By The Sea Bali 3,3 Agustus 78 78 3,55

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Batam 1 Maret 150

959 43,59

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Jakarta 8 Februari 201

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Yogayakarta 12 Maret 135

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Bali 22 Maret 92

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Padang 3 April 152

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Surabaya 22 Mei 107

Badan Ekonomi Kreatif Get Funded

Bandung 25 Mei 122

Workshop Peningkatan Kapasitas

Garut 18 - 21 Februari 150

1759 79,95

Workshop Peningkatan Kapasitas

Malang 23 - 25 Februari 150

Workshop Peningkatan Kapasitas

Semarang 17 Maret 106

Workshop Peningkatan Kapasitas

Karanganyar 28 Maret 126

Workshop Peningkatan Kapasitas

Wonogiri 30 Maret 150

Workshop Peningkatan Kapasitas

Palangkaraya 16 April 127

Workshop Peningkatan Kapasitas

Indramayu 20 April 150

Workshop Peningkatan Kapasitas

KBB 23 April 148

Workshop Peningkatan Kapasitas

Grobogan 8 Mei 142

Workshop Peningkatan Kapasitas

Padang 14 Agustus 127

Workshop Peningkatan Kapasitas

Samarinda 1 September 122

Workshop Peningkatan Kapasitas

Ungaran 4 September 133

Workshop Peningkatan Kapasitas

Jambi 9 September 128

Gostartupindonesia Pitching Competition

Surabaya 25 - 26 September 146

1333 60,59

Gostartupindonesia Pitching Competition

Yogyakarta 2 - 3 Oktober 208

Gostartupindonesia Pitching Competition

Batam 5 - 6 Oktober 115

Gostartupindonesia Pitching Competition

Medan 10 - 11 Oktober 222

Gostartupindonesia Pitching Competition

Denpasar 18 - 19 Oktober 105

Page 52: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

39

JUMLAH ORANG YANG DIBERIKAN BIMBINGAN TEKNIS

Nama Kegiatan Target Kota Tanggal Bulan Peserta (Orang)

Total %

Gostartupindonesia Pitching Competition

Bandung 25 - 26 Oktober 253

Gostartupindonesia Pitching Competition

Jakarta 29 Oktober 113

Gostartupindonesia BootCamp

Jakarta 31 - 4 November 16

Gostartupindonesia Scale Con

Jakarta 3 Desember 155

TOTAL 5995 5995 272,50

Tabel 3.6 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mengikuti Bimbingan Teknis

6. Modal yang Disalurkan dari Akses Perbankan kepada Pelaku

Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatif

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 4400 Miliar Rupiah telah

terealisasi sebesar 4749 Miliar Rupiah sehingga capaiannya sebesar

107,94%. Penyaluran modal ini berasal dari sumber permodalan

perbankan yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif melalui kegitan Badan

Ekonomi Kreatif Financial Club, Business Matching, dan Deureuham.

Berikut dijabarkan rincian capaian dari output modal yang disalurkan

dari akses Perbankan kepada pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi oleh

Badan Ekonomi Kreatif dalam tabel berikut;

Nama Output

Output

Target

(Volume) Total Realisasi (Volume)

Total

Progres

(%)

Modal yang disalurkan dari

akses Perbankan kepada

Pelaku ekonomi kreatif yang

difasilitasi oleh BADAN

EKONOMI KREATIF

4400 Milyar

4749 Milyar terdiri dari :

BNI Syariah :

Rp 109.144.571.270

BNI :

Rp 40.778.000.000

Maybank :

Rp 458.954.279.625

Bank Muamalat:

Rp 78.442.562.258

BRI :

Rp 1.751.492.000.000

BRI Syariah :

Rp 115.895.000.000

BCA :

Rp 2.194.446.022.419

107,94 %

Tabel 3.7 Jumlah Modal yang Disalurkan dari Akses Perbankan

Page 53: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

40

Gambar 3.9 Infografis dari Modal yang Disalurkan dari Akses Perbankan

Gambar 3.10 Kegiatan Bekraf Financial Club

Page 54: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

41

Gambar 3.11 Sharia Banking for Creative Business Matching

7. Infrastruktur dan Sarana Fisik Kreatif yang Difasilitasi

Pada Indikator Kinerja Kegiatan Prioritas Nasional ini dari target 16 unit

yang telah terealisasi sebesar 33 unit sehingga capaiannya sebesar

206,25%. Infrastruktur dan sarana fisik kreatif yang difasilitasi tersebut

merupakan Bantuan Pemerintah (Banper) yang terdiri dari paket

revitalisasi infrastruktur fisik dan paket sarana ruang kreatif. Pada

pelaksanaannya, dari 16 pengusul yang telah ditetapkan sebagai

penerima bantuan 2018, masih terdapat ruang untuk penyerapan

anggaran, sehingga dilakukan penyeleksian kembali proposal yang telah

masuk sebelumnya. Sehingga didapatlah total penerima bantuan Tahun

Anggaran 2018 sebanyak 33 unit. Penambahan 17 unit penerima

bantuan dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan pagu yang telah

ditetapkan.

Dari hasil rapat pleno ditetapkan Surat Keputusan (SK) Penerima

Bantuan berisi 33 (tiga puluh tiga) penerima bantuan pemerintah

revitalisasi ruang kreatif dan sarana ruang kreatif tahun 2018, sebagai

berikut:

No Nama Penerima Jumlah Barang/Jasa

1

IVAA (Indonesian Visual Art

Archive), Kota Yogyakarta, Daerah

Istimewa Yogyakarta

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 Lembaga Budaya Mugi Dance,

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

3

Padepokan Seni Bagong

Kussudiardja, Kabupaten Bantul, DI

Yogyakarta

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Teknologi Informasi dan

Komunikasi

4

Bumi Pemuda Rahayu (Rujak

Center), Kabupaten Bantul, DI

Yogyakarta

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

Page 55: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

42

No Nama Penerima Jumlah Barang/Jasa

5 Paguyuban Acapella Mataraman,

Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

6 Jatim IT Creative (JITC), Kota

Surabaya, Jawa Timur

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

7

Garut Kreatif Hub (Koperasi

Samarawangi), Kabupaten Garut,

Jawa Barat

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

8

Kelompok Wanita Tani Berdikari/

Rumah Produksi Jamu (Minuman

Rempah Herbal), Kabupaten

Wonosobo, Jawa Tengah

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

9 Festival Film Dokumenter, Kota

Yogyakarta, DI Yogyakarta 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

10 Four Colour Films, Kota Yogyakarta,

DI Yogyakarta

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

11

Komunitas Seni Nan Tumpah,

Kabupaten Padang Pariaman,

Sumatera Barat

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

12 Yayasan Meruyung, Kota Depok,

Jawa Barat 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

13

Dinas Komunikasi dan Informatika

Kota Depok, Kota Depok, Jawa

Barat

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

14 Sanggar Seni Mahagenta,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

15 Yayasan Payung Hitam, Kota

Bandung, Jawa Barat 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

16 Yayasan Selasar Sunaryo,

Kabupaten Bandung, Jawa Barat

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

17 Sugi Performing Arts, Kota Palopo,

Sulawesi Selatan 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

18 Yayasan 7th Sky, Kota Bandung,

Jawa Barat

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur

Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Teknologi Informasi dan

Komunikasi

19 Perkumpulan Offstream, Kota

Administrasi Pusat, DKI Jakarta 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

20 Lembaga Buana, Kota Banda Aceh,

NAD 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

21 Kelompok Cahaya Mata, Kota

Lhokseumawe, NAD 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

22 Pemerintah Kota Tual, Kota Tual,

Maluku 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

23 Yayasan Nuril Assyraf, Kabupaten

Raja Ampat, Papua Barat 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

24 Yayasan Taut Seni/ARTBALI,

Kabupaten Badung, Bali

1 Paket Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

25 Perkumpulan Komunitas Sinema

Melayu, Kota Pekanbaru, Riau 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

26

Radio Komunitas Saka Tiga

(SAGA), Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

Page 56: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

43

No Nama Penerima Jumlah Barang/Jasa

27

Pemerintah Desa Wae Mose,

Kecamatan Lembor, Kabupaten

Manggarai Barat, NTT

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

28

Dinas Tenaga Kerja, Koperasi,

Perindustrian dan Perdangangan

Kabupaten Samosir, Sumatera

Utara

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

29

Dinas Pariwisata Kabupaten

Halmahera Barat, Kabupaten

Halmahera Barat, Maluku Utara

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

30

Kelompok Pengrajin Batik Sekar

Manggar, Kabupaten Pemalang,

Jawa Tengah

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

31

Pemerintah Desa Komodo,

Kecamatan Komodo, Kabupaten

Manggarai Barat, NTT

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

32

Pemerintah Kelurahan

Nangalimang, Kecamata Alok,

Kabupaten Sikka, NTT

1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

33 Distorsi, Kabupaten Kutai

Kartanegara, Kalimantan Timur 1 Paket Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif

Tabel 3.8 Penerima Bantuan Pemerintah

8. Pelaku Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Infrastruktur Fisik

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 3.000 orang yang telah

terealisasi sebesar 3.000 orang sehingga capaiannya sebesar 100%.

Adapun rincian dari pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi infrastruktur

fisik adalah sebagai berikut:

No. Nama kegiatan Lokasi

Jumlah Peserta/

Pelaku yang

difasilitasi

1

Workshop Pembentukan

Ekosistem Kab/Kota Kreatif

Indonesia

Berau 36 pengerajin

Kota Manado 37 Pelaku Ekraf

Kab. Kutai Kartanegara 50 pengerajin

Lombok Tengah 12 pengerajin

2

Workshop Penguatan

Ekosistem Kab/Kota Kreatif

Indonesia

Samosir 41 pengerajin

Kabupaten Nias dan

Kota Gunungsitoli

38 pengerajin

kabupaten Pemalang 49 pengerajin

Desa Lembor, NTT 50 pengerajin

Desa Komodo, NTT 20 pengerajin

Jailolo, Maluku Utara 40 pengerajin

3 Workshop Ekosistem

ekonomi Kreatif

Kota Surabaya 200 Pelaku ekraf

Kota Ternate 151 Pelaku ekraf

Kab. Grobogan 170 Pelaku Ekraf

Kota Jogjakarta 200 pelaku Ekraf

Kab. Garut 186 Pelaku Ekraf

Page 57: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

44

No. Nama kegiatan Lokasi

Jumlah Peserta/

Pelaku yang

difasilitasi

Kota Palembang 145 Pelaku ekraf

Kota Salatiga 210 pelaku Ekraf

Kota Banjarnegara 166 pelaku Ekraf

4 Pendukungan pengerajin

dalam Kegiatan Adiwastra

Nusantara 2018

Jakarta

8 pengerajin

5 Pendukungan Penulis dan penerbit Indonesia dalam

Kegiatan Kuala Lumpur

International Book Fair

(KLIBF)

Kuala Lumpur,

Malaysia

50 Penulis dan Penerbit

6 Pendukungan Seniman

dalam Kegiatan ARTJOG Yogyakarta

54 Seniman

7 Pendukungan Seniman

Indonesia dalam The 12th International Jena

Fulldome Festival

Jena, German

8 Pendukungan pengerajin

dalam Kegiatan Indonesia

Interior Craft Exhibition Jakarta

6 Kelompok

Pengerajin

9 Pendukungan Kegiatan Indonesia Creative City

Festival (ICCF) Yogyakarta

600 Peserta (Pemerintah Daerah,

Akademisi,Komunitas,

pelaku Usaha)

10 Pendukungan Kegiatan

Jogja-NETPAC Asian Film

Festival (JAFF)

Yogyakarta

100 Pelaku Perfilman

11 Pendukungan Kegiatan KUSTOMFEST

Yogyakarta 8 Pelaku Ekraf

12 Pendukungan Kegiatan

Citra Pariwara Jakarta

100 Peserta

13 Pendukungan Pembuatan

Anjungan Digital WCCE Bali, Bekfest

200 Orang

14 Pendukungan Kegiatan

Indonesia Internation Book

Fair (IIBF)

Jakarta

72 Penerbit

Tabel 3.9 Pelaku Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Infrastruktur Fisik

9. Infrastruktur TIK yang Difasilitasi

Pada Indikator Kinerja Kegiatan prioritas nasional ini dari target 10.000

orang yang telah terealisasi sebanyak 10.000 orang sehingga capaiannya

sebesar 100%. Adapun rincian dari capaian output tersebut dijabarkan

dalam tabel berikut:

No. Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Jumlah Pelaku

Ekraf

1 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day Batam 25 Maret 2018 347

2 Global Venture Summit 27 April 2018 1341

Page 58: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

45

No. Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Jumlah Pelaku

Ekraf

3 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day

Jayapura 06 Mei 2018 306

4 Konferensi Big Data Indonesia 12 s.d. 13 Mei 2018 650

5 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day

Surabaya 01 Juli 2018 1227

6 Badan Ekonomi Kreatif Game Prime 13 s.d. 15 Juli 2018 829

7 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Magelang 18 Juli 2018 200

8 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Medan 20 Juli 2018 183

9 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Cimahi 20 Juli 2018 199

10 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Karanganyar 24 Juli 2018 200

11 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Yogyakarta 01 Agustus 2018 202

12 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day

Makassar 04 Agustus 2018 959

13 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Bondowoso 07 Agustus 2018 176

14 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Bengkulu 13 Agustus 2018 200

15 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Jambi 13 Agustus 2018 176

16 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Tegal 20 Agustus 2018 200

17 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Manado 23 Agustus 2018 179

18 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Madura 26 Agustus 2018 200

19 Tokyo Game Show 20-23 September 2018 7

20 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day

Balikpapan 07 Oktober 2018 528

21 Badan Ekonomi Kreatif Digital

Entrepreneurship Gianyar 27 Oktober 2018 130

22 Badan Ekonomi Kreatif Developer Day

Yogyakarta 03 November 2018 1300

23 Badan Ekonomi Kreatif Developer Conference 03 Desember 2018 261

Jumlah 10000

Tabel 3.10 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Infrastruktur TIK

10. Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mendapat Fasilitasi Promosi Dalam

Negeri

Pada Indikator Kinerja Kegiatan prioritas nasional ini dari target 2.730

orang yang telah terealisasi sebesar 3.808 orang sehingga capaiannya

sebesar 139,4%. Adapun rincian dari Pelaku Ekonomi Kreatif Yang

Mendapatkan Fasilitasi Promosi Dalam Negeri sebagai berikut:

Page 59: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

46

No. Kegiatan Tempat Subsektor Waktu

Pelaksanaan

Jumlah

Pelaku Ekraf

(Output)

1 Indonesia Fashion Week

(IFW) Jakarta Fashion

28 Maret - 1

april 2018 30 orang

2 Adiwastra Jakarta Fashion 11 - 15 April

2018 32 orang

3 Inacraft Jakarta Kriya 25 - 29 April

2018 23 orang

4 Jakarta Phillharmonic Jakarta Musik/

Pertunjukan

84 orang

5 Konferensi Musik

Indonesia Ambon Musik

8 - 10 Maret

2018 69 orang

6 Hijabfest Jakarta Fashion 30 mei - 2 juni 20 orang

7 Liztomania Jakarta Musik 14 Agustus 2018 1 grup

8 Kustomfest Jogya Yogyakarta Design 6-7 Oktober

2018 1 kegiatan

9 Festival Kuliner Pati Kota Pati Kuliner 4 Agustus 2018 60 orang

10 Art Jakarta Jakarta Kriya, Design,

Seni

2-5 Agustus

2018 37 orang

11 ICRA Jakarta Kriya 12-16 September

2018 36 orang

12 Ubud Jazz Festival Bali Musik 16-17 Agustus

2018 14 orang

13 Salihara Performing Arts Jakarta Seni

Pertunjukan

25-26 Agustus

2018 1 kegiatan

14 CASA Jakarta Kriya, Design,

Arsitektur

31 mei - 3 juni

2018 33 orang

15 Art Jog Yogyakarta Kriya 25 juli -25

agustus 2018 1 Kegiatan

16 Kreatifood

Surabaya, Medan,

Palembang, Jakarta,

Bandung,

Yogyakarta,

Malang, Samarinda,

Makassar, Bali

Kuliner

27 Juli-21

Oktober 2018

100 orang

17 ICAD Jakarta Desain Produk 18 Oktober - 30

November 2018

1 Kegiatan (50

karya seni)

18 Trade Expo Indonesia Jakarta Kuliner 24 -28 Oktober

2018 25 orang

Kriya 20 orang

19 Asian Games Jakarta Kuliner 18 Agustus - 02

September 2018 5 orang

Fashion 5 orang

20 Badan Ekonomi Kreatif

Festival Surabaya Kriya

15-17 November

2018 1 kegiatan

Kuliner 5 orang

21 gala Dinner WCCE (

november) Bali Kuliner

7-Nov-18 1 kegiatan

22 Festival indikasi geografis

(november) Jakarta Kuliner

08 Desember

2018 1 kegiatan

Arsitektur 1 kegiatan

23

Fasilitasi Konsumsi Dalam

Rangka Indonesia

International Book Fair

Jakarta Penerbitan

13-Sep-18

1 kegiatan

24 Bandung phillharmonic Bandung Musik 23-Sep-18 58 orang

25 Fasilitasi Printed media Jakarta Penerbitan

07 April - 24

November 2018

16 edisi

kreatorial & 6

edisi khusus

26 fasilitasi electronic media Jakarta Iklan 16 - 20

November 2018

5 episode (Kini

Indonesia)

Page 60: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

47

No. Kegiatan Tempat Subsektor Waktu

Pelaksanaan

Jumlah

Pelaku Ekraf

(Output)

27 indonesia dance festival

(november) Jakarta

Seni

Pertunjukan

01 - 18

November 2018 1 kegaiatan

28 IPMI trend show

(november) Jakarta Fashion

13 - 14

November 2018 10 orang

29 creative village WCCE Bali Kuliner dan

Musik

06 - 08

November 2018 1 kegiatan

30 Jejak Tabi Exchange Yogyakarta Seni

Pertunjukan

13 juli - 11

agustus 2018 1 kegiatan

31 Borobudur Writer and

Cultural Festival Magelang Penerbitan

22-25 November

2018 1 kegiatan

32 Synchronize Fest Jakarta Musik 05 - 07 Oktober

2018 1 Kegiatan

33 Belanja Sewa Kostum 34

Provinsi - 17 Agustus Jakarta Fashion

17 agustus 2018 1 Kegiatan

34 Jaff Netpack Yogyakarta Film 27 Nov - 4

Desember 2018 1 Kegiatan

35 Citra Pariwara Jakarta Film 28 Nov - 1

Desember 2018 1 Kegiatan

Tabel 3.11 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mendapatkan Fasilitasi Promosi Dalam

Negeri

11. Kerjasama yang Diimplementasikan di Dalam Negeri

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 10 kerja sama yang telah

terealisasi sebanyak 18 kerja sama sehingga capaiannya sebesar 180%.

Adapun kerja sama tersebut sebagai berikut:

a. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten

Karangasem

b. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Wakatobi

c. Badan Ekonomi Kreatif dengan PT BNI (Persero) Tbk

d. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kota Ambon

e. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Kepahiang

f. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten

Rejanglebong

g. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara

h. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Dompu

i. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Raja

Ampat

j. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat

k. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kabupaten Garut

l. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Provinsi Jambi

m. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kota Palembang

n. Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kota Banjarbaru

o. Badan Ekonomi Kreatif dengan Cakrawala Inovasi Digital (CID)

Page 61: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

48

p. Badan Ekonomi Kreatif dengan Badan Perfilman Indonesia

q. Badan Ekonomi Kreatif dengan Universitas Negeri Semarang

r. Badan Ekonomi Kreatif dengan Tempo Institute

12. Kerjasama Luar Negeri yang Memiliki Potensi Ekonomi di Sektor

Ekonomi Kreatif yang Ditandatangani

Pada indikator ini dari target 7 kerja sama yang telah realisasi sebanyak

1 kerja sama atau sebesar 14,29%. Target tidak tercapai dikarenakan

sebagian besar anggaran terkonsentrasi pada kegiatan World Conference

on Creative Economy (WCCE) 2018 yang mengakibatkan hanya satu

output yang tercapai yaitu WCCE.

WCCE menjadi dasar bagi kerja sama internasional di bidang ekonomi

kreatif. WCCE merupakan konferensi internasional pertama di dunia,

sehingga memerlukan dukungan pembiayaan yang lebih optimal dalam

penyelenggaraannya. Kesuksesan penyelenggaraan WCCE menjadi pintu

pembuka bagi kerja sama ekonomi kreatif lintas negara. Output dari

kegiatan WCCE adalah Bali Agenda Plan of Action yang menjadi rujukan

dari masing-masing negara peserta WCCE. Penyelenggaraan WCCE

diikuti oleh lebih dari 50 negara dan masing-masing menandatangani

atau sepakat dengan Bali Agenda tersebut.

Gambar 3.12 MoU Signing Ceremony dalam Kegiatan WCCE

Page 62: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

49

Gambar 3.13 Bali Agenda yang Dirumuskan dalam Kegiatan WCCE

b) Jumlah Tenaga Kerja di Bidang Ekonomi Kreatif

Sasaran Stategis 2. Penyerapan Tenaga Kerja dengan Indikator Kinerja

Utama Serapan Tenaga Kerja dari target 16,70 juta orang telah terealisasi

sebanyak 18,35 Juta orang sehingga capaiannya sebesar 109,88%.

Tercapainya penyerapan tenaga kerja ekonomi kreatif karena indikator-

indikator yang mendukung outcome ini telah mencapai target.

Selama tahun 2011-2017 jumlah penduduk yang bekerja di sektor

ekonomi kreatif cenderung mengalami peningkatan dari sebesar 13,45

juta orang pada 2011 menjadi 17,68 juta orang pada 2017. Persentase

penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif terhadap total

penduduk bekerja adalah sebesar 14,61 persen pada tahun 2017.

Page 63: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

50

Grafik 3.2 Perkembangan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif

Share tenaga kerja ekonomi kreatif merupakan perbandingan antara

tenaga kerja ekonomi kreatif dengan total penduduk bekerja. Indikator ini

berguna untuk mengukur tingginya penyerapan tenaga kerja pada

ekonomi kreatif. Berdasarkan data BPS tahun 2011-2017 pada Grafik 3.2

terlihat bahwa share tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2017

sebesar 14,61 persen, yang berarti dari 100 orang penduduk bekerja

sekitar 14 sampai 15 orang pekerjaan utamanya di ekonomi kreatif.

Apabila melihat dari trennya, maka share tenaga kerja ekonomi kreatif

dari tahun 2011 ke tahun 2017 cenderung terus mengalami peningkatan.

Sejak 2011 hingga 2014, share tenaga kerja ekonomi kreatif perlahan

mengalami peningkatan. Peningkatan yang cukup tajam terjadi pada

periode 2014 – 2015 yaitu dari 13,23 persen pada tahun 2014 menjadi

13,9 persen pada tahun 2015.

Pada tahun 2016 share tenaga kerja ekraf sebesar 14,28 persen dimana

Subsektor Kuliner, Fesyen dan Kriya memiliki share tertinggi dengan

proporsi mencapai 93,62 persen tahun 2016.

Jumlah tenaga kerja per subsektor ekonomi kreatif ditunjukkan dalam

tabel 3.12 berikut ini. Pada tahun 2018, urutan subsektor berdasarkan

jumlah tenaga kerja terbesar adalah Subsektor Kuliner (8,67 juta),

Subsektor Fesyen (4,38 juta), dan Subsektor Kriya (4,07 juta). Pola yang

sama terjadi pada tahun 2011-2017 dimana proporsi terbesar terdapat

pada Subsektor Kuliner, Fesyen, dan Kriya.

13,45

14,4914,73

15,17

15,96

16,91

17,68

12,5212,88 13,07 13,23

13,914,28

14,61

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Tenaga Kerja (juta orang) Share (%)

Page 64: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

51

Tabel 3.12 Distribusi Tenaga Kerja Menurut Subsektor Ekraf

Perkembangan yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sasaran

Strategis meningkatnya jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif tercapai.

Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif diukur melalui indikator kinerja

yang termasuk ke dalam Kegiatan Prioritas 3.1 yaitu Peningkatan

Kualitas Produk dan Akses Pemasaran dan Kegiatan Prioritas 3.4 yaitu

Pengembangan Kewirausahaan, yang dijabarkan dalam tabel berikut:

Prioritas

Nasional/Program Prioritas/Kegiatan

Prioritas

Proyek Prioritas Target Realisasi Capaian

(%)

Prioritas Nasional : Penanggulan Kemiskinan

Program Prioritas 3 : Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi

Kegiatan Prioritas : Peningkatan Kualitas Produk dan Akses Pemasaran

Pelaku Ekraf yang

Mendapat Fasilitasi

Konsultasi HKI

3.000

Orang 4.300 Orang 143,33

Produk/Jasa Ekraf

yang Didaftarkan

2.500

produk

2.694

Produk 107,76

Fasilitasi Sertifikasi Profesi Bidang

Ekonomi Kreatif

3.500

Orang 3878 Orang 110,8

Kegiatan Prioritas : Pengembangan Kewirausahaan

Pre-Start Up yang

Difasilitasi 200 Orang 200 Orang 100

Tabel 3.13 Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan Kualitas Produk dan Akses

Pemasaran dan Kegiatan Prioritas Nasional Pengembangan Kewirausahaan

Page 65: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

52

Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan yang mendukung dalam

penyerapan tenaga kerja ekonomi kreatif.

1. Pelaku Ekonomi Kreatif yang Mendapat Fasilitasi Konsultasi HKI

Pada indikator ini dari target 3000 orang telah terealisasi sebanyak 4300

orang sehingga capaiannya sebesar 143,33%. Dalam pelaksanaannya

Badan Ekonomi Kreatif menggandeng dua univeritas negeri yaitu

Universitas Negara Semarang dan Universitas Pembangunan Nasional

juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan asosiasi terkait

sehingga jumlah peserta yang ingin mendapatkan bimbingan mengenai

HKI setiap tahun semakin meningkat. Dari peningkatan jumlah peserta

tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat semakin mengerti akan

pentingnya Hak Kekayaan Intelektual yang dapat meningkatkan taraf

ekonomi dari produk yang mereka miliki.

Gambar 3.14 Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi HKI

2. Produk/Jasa Ekonomi Kreatif yang Didaftarkan

Pada indikator ini dari target 2500 produk telah terealisasi sebanyak 2694

produk atau sebesar 107,76%. Dari 2694 produk/jasa yang didaftarkan,

1192 difasilitasi oleh kerja sama Badan Ekonomi Kreatif dan UPN, 1000

difasilitasi oleh kerja sama Badan Ekonomi Kreatif dan UNS dan 502

dilaksanakan sendiri oleh Badan Ekonomi Kreatif dengan mendatangi

langsung komunitas kreatif yang ada di daerah.

Page 66: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

53

Gambar 3.15 Infografis Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pendaftaran HKI

Gambar 3.16 Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pendaftaran HKI

3. Fasilitasi Sertifikasi Profesi Bidang Ekonomi Kreatif

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 3500 orang yang telah

terealisasi sebanyak 3878 orang sehingga capaiannya sebesar 110,8%.

Adapun rincian dari sertifikasi profesi tersebut dijabarkan dalam tabel

berikut:

KOTA TANGGAL KEGIATAN

TOTAL KOMPETEN

JUMLAH PESERTA

KOMPETEN BELUM

KOMPETEN

Batik Jambi 7-9 Februari 2018 100 71 29

Batik Brebes 13-15 Februari 2018 100 80 20

Barista Jakarta 27 Feb - 1 Mar 2018 100 55 45

Barista Manado 28 Feb - 1 Mar 2018 100 63 37

Batik Banyuwangi 8 - 10 Maret 2018 100 83 17

Animasi Yogyakarta 9-11 Maret 2018 107 97 10

Batik Semarang 13-15 Maret 2018 100 72 28

Page 67: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

54

KOTA TANGGAL KEGIATAN

TOTAL KOMPETEN

JUMLAH PESERTA

KOMPETEN BELUM

KOMPETEN

Barista Humbahas 15-17 Maret 2018 100 65 35

Animasi Surabaya 31 Maret - 2 April 2018 104 102 2

Batik Padang 4-6 April 2018 100 72 28

Barista Bangka Belitung

11-13 April 2018 100 40 60

Barista Batam 18-20 April 2018 100 64 36

Animedia Kudus 20-22 April 2018 113 109 4

Batik Purwokerto 25-27 April 2018 100 73 27

Barista Jakarta 27-29 April 2018 100 47 53

Animedia Bali 4-6 Mei 2018 100 36 64

Barista Bali 4-6 Mei 2018 100 55 45

Musik Bandung 11-13 Mei 2018 127 121 6

Barista Bali 12-14 Juli 2018 100 74 26

Animedia Depok 20-22 Juli 2018 100 80 20

Barista Aceh 25-27 Juli 2018 100 64 36

Musik Jakarta 31 Jul - 2 Agt 2018 100 89 11

Batik Tangerang 8-10 Agustus 2018 100 37 63

Barista Jakarta 14-16 Agustus 2018 100 54 46

Animedia Malang 29-31 Agustus 2018 100 78 22

Batik Batam '6-8 September 2018 100 56 44

Barista Lampung 12-14 September 2018 100 62 38

Animedia Bandung 28-30 September 2018 103 50 53

Batik Surabaya 2-4 Oktober 2018 100 81 19

Kriya Kayu Bali 10-12 Oktober 2018 103 96 7

Barista Samarinda 17-19 Oktober 2018 101 74 27

Batik Sukoharjo 24-26 Oktober 2018 100 86 14

Animedia Makassar 1-3 November 2018 100 45 55

Musik Yogyakarta 16-18 November 2018 100 85 15

Musik Surabaya 22-24 November 2018 110 75 35

Barista Malang 28-30 November 2018 110 86 24

SEMARANG ASS-1 20-24 Februari 2018 40 38 2

SEMARANG ASS-2 27 Maret - 1 April 2018 40 37 3

SEMARANG ASS-3 10-14 April 2018 40 37 3

SEMARANG ASS-4 29 Mei - 3 Juni 2018 40 39 1

SEMARANG ASS-5 3-7 Juli 2018 40 40 0

Total 3878 2768 1110

Tabel 3.14 Jumlah Peserta Fasilitasi Sertifikasi Profesi Bidang Ekonomi Kreatif

Page 68: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

55

Grafik 3.3 Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang Telah Mendapatkan Sertifikasi

Profesi

Gambar 3.17 Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Profesi

4. Pre-Start Up yang Difasilitasi

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 200 orang yang telah

terealisasi sebanyak 200 orang sehingga capaiannya sebesar 100%.

Kegiatan yang mendukung output ini adalah BEK-UP (Bekraf for Pre-

Startup) guna membantu para pelaku startup untuk membangun bisnis

jangka panjang berbasis produk digital.

Page 69: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

56

Pada kegiatan BEK-UP dilaksanakan dua kali bootcamp serentak di 10

kota di Indonesia yaitu Medan, Padang, Balikpapan, Makassar,

Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Bali dan puncak

dari kegiatan ini adalah Demoday yang dilaksanakan di Jakarta. Dari

capaian 200 orang tersebut terbagi dalam 84 tim dimana tiap tim terdiri

dari 3 orang.

Gambar 3.18 Kegiatan Bekraf for Pre-Start Up

c) Nilai Ekspor Produk Ekonomi Kreatif

Sasaran Stategis 3. Nilai Ekspor Produk Kreatif dengan Indikator Kinerja

Utama Nilai Ekspor Bruto dari target 21,00 miliar USD telah terealisasi

sebesar 21,40 miliar USD sehingga capaiannya sebesar 101,90%.

Tabel 3.15 Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif 2013-2018 (Ribu US$)

Page 70: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

57

Tercapainya nilai ekspor produk kreatif karena indikator yang

mendukung outcome ini telah mencapai target.

Prioritas Nasional/Program

Prioritas/Kegiatan

Prioritas

Proyek Prioritas Target Realisasi Capaian

(%)

Prioritas Nasional : Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata

Program Prioritas 5 : Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa

Kegiatan Prioritas : Peningkatan dan Pemanfaatan Akses Pasar serta Efektivitas

Promosi

Produk Ekonomi

Kreatif yang Difasilitasi

Roadshow/Pameran

di Luar Negeri

25 Produk 113 Produk 452

Tabel 3.16 Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan dan Pemanfaatan Akses Pasar serta

Efektivitas Promosi

Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan yang mendukung dalam

peningakatan nilai ekspor ekonomi kreatif.

1. Produk Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Roadshow/Pameran di

Luar Negeri

Pada Indikator Kinerja Kegiatan ini dari target 25 produk yang telah

terealisasi sebanyak 113 produk sehingga capaiannya sebesar 429,63%.

Adapun rincian produk ekonomi kreatif yang difasilitasi roadshow/

pameran di luar negeri sebagai berikut:

No. Jenama Kegiatan Tanggal

1 Manikmaya

Essen Spiel Oct 25, 2018 – Oct 28,

2018

2 Hompimpa Games

3 Masbro

4 Tabletoys

5 Coralis

6 Morfosic

7 Maen Main

8 Agate

Tokyo Game Show Sep 20, 2018 – Sep 23,

2018

9 Melon Gaming

10 Studio Namaapa

11 Wisageni Studio

12 Megaxus

13 Lentera Nusantara

14 Semisoft

15 Papermoon Puppet Theatre OzAsia Festival 25 Oct – 11 Nov 2018

16 SALT

17 Java Nero Festival Colorful Indonesia Paris

September 22-23 18 Kopi Spectrum

19 House of Barista ID

20 Kopiku Roadshow Kopi Seattle Akhir Maret - Awal April

21 Kopi Spectrum

Page 71: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

58

No. Jenama Kegiatan Tanggal

22 Agate

Game Connection America

Maret

23 Assmblr

24 Gudang Voucher

25 Lentera Nusantara

26 Lyto

27 Megaxus

28 Semisoft

29 Tinker

30 Squline

CeBIT Australia 11 Jun 2018 – 15 Jun

2018

31 8villages

32 Medico

33 Merakyat.co

34 Ukirama

35 Solusi247

36 Jojonomic

37 Nicslab

38 8villages

Innovex Juni

39 Qlue

40 Squline

41 Dycodex

42 Vestifarm

43 Solusi247

44 Kesaint Blanc

London Book Fair 2018 10-12 April 2018

45 Lontar

46 Mizan

47 Zikrul Hakim Bestari

48 Trisda Literature

49 Borobudur Agency

50 Siji

NY Now Agustus 2018

51 Indo Risakti

52 Pala Nusantara

53 Jenggala

54 Kana Goods

55 Noesa

56 Kayou

57 Sackai Bags

58 Ladang Lima

Food Asia 24-27 April 2018

59 Chillibags

60 FoodLab Indonesia

61 Matchamu

62 Upnormal Coffee Roaster

Tabel 3.17 Produk Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Roadshow/Pameran di Luar

Negeri (1)

No. Jenama / Pelaku Ekraf Kegiatan Tanggal

1 AlvinT

Salone del Mobile Apr 17, 2018 – Apr 22, 2018

2 Casaka

3 Design Lab

4 Du'Anyam

5 I&H Studio

6 Interindo

Page 72: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

59

No. Jenama / Pelaku Ekraf Kegiatan Tanggal

7 Kayunara

8 Maharani

9 Natural House

10 Sepiring Indonesia

11 Siji Lifestyle

12 V Design

13 Vivere

14 Wisanka

15 Oldblue

Agenda Show 28-29 Juni 2018

16 Monstore

17 PMP Denim

18 Paradise Youth Club

19 Elhaus

20 Alexalexa

RISING Fashion Agustus 2018

21 Bermock

22 D.Tale

23 Danjyo Hiyoji

24 Diniira

25 Hunting Fields

26 Jeffry Tan

27 Maison Met

28 Nataoka

29 Oaksva Jewellery

30 Pattent Goods

31 Purana

32 Saul

33 Woodka

34 Kuassa Teknika

MIDEM 5 Jun 2018 – 8 Jun 2018 35 Seruni Audio

36 Anymo

37 Sjuman Instrument Guitar Summit 7-9 Sept 2018

38 Homogenic HMGC: Japan Tour Band

2018 6-14 Sept 2018

39 Hey Blo!

IP Katapel / Hong Kong

International Licensing Show Oktober-Desember 2018

40 Komik Ga Jelas

41 Tahilalats

42 Garudayana

43 Emak-emak Matic

44 Saft7Robotics

Southby Southwest 9-18 Maret 2018 45 Mycotech

46 Seruni Audio

47 Kata.ai

Page 73: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

60

No. Jenama / Pelaku Ekraf Kegiatan Tanggal

48 Squline

49 Minikino

50 Vestifarm

51 Digital Happiness

52 Quuen Lekha Choppers

Annual Yokohama Hot Rod

Custom Show 2018 2 Desember 2018

53 Psychoengine Indonesia

54 Imagineering Customs

55 AMS Garage

56 Gege's Garage

57 Marlina The Murderer in Four Acts Academy Award

58 Yayasan Taut Seni / Art Bali AM IMF-WBG2018

59 Yayasan Bali Purnati / I La Galigo

Tabel 3.18 Produk Ekonomi Kreatif yang Difasilitasi Roadshow/Pameran di Luar

Negeri (2)

2. Perbandingan Realisasi Sasaran Strategis dalam Beberapa Tahun

*) Data Sementara BPS Tahun

Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Sasaran Strategis dalam Beberapa Tahun

Berdasarkan tabel di atas bisa dilihat pertumbuhan ekonomi nasional

dari sektor ekonomi kreatif terus mengalami peningkatan. Capaian

pertumbuhan PDB ekonomi kreatif dari 5,06% pada tahun 2017 naik

menjadi 5,19% di tahun 2018. Pertumbuhan ekonomi kreatif terus

meningkat sejalan dengan pertumbuhan PDB yang juga semakin baik,

namun tidak cukup untuk mampu meningkatkan kontribusi ekonomi

kreatif dalam perekonomian nasional karena pertumbuhannya tetap di

bawah petumbuhan PDB. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi

khususnya Badan Ekonomi Kreatif agar pertumbuhan ekonomi kreatif

secara bertahap dapat lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.

Indikator Tahun

2015 2016 2017 2018*)

1 Pertumbuhan PDB Ekraf (%) 4,41 4,95 5,06 5,19

2 Jumlah Tenaga Kerja (juta orang) 15,96 16,90 17,68 18,35

3 Nilai ekspor bruto (Miliar USD) 19,36 19,99 19,8 21,40

Page 74: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

61

Sektor ekonomi kreatif termasuk sektor perekonomian yang padat tenaga

kerja dengan pertumbuhan tenaga kerja yang senantiasa positif. Serapan

tenaga kerja dari 17,68 juta orang pada tahun 2017 meningkat menjadi

18,35 juta orang di tahun 2018. Sejalan dengan kontribusinya pada PDB,

3 subsektor besar penyedia lapangan kerja adalah fesyen, kuliner, dan

kriya.

Nilai ekspor bruto produk kreatif dari 19,8 Miliar USD naik menjadi 21,40

Miliar USD. Sebagian besar nilai ekspor berasal dari subsektor kuliner,

fesyen, dan kriya. Dengan demikian peningkatan ekspor produk kreatif

dapat difokuskan pada ketiga subsektor ini. Peningkatan pada capaian

sasaran strategis tersebut menunjukkan bahwa komitmen Badan

Ekonomi Kreatif serius untuk menjadikan ekonomi kreatif menjadi

kekuatan baru ekonomi Indonesia sesuai dengan visi Badan Ekonomi

Kreatif.

3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah

No. Sasaran Strategis Realisasi

2017 Target 2018

Realisasi 2018 *)

Capaian 2018 (%)

Target 2019

Capaian 2019 (%)

1 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif (%)

5,06 5,60 5,19 92,68 5,64-5,84 100

2 Penyerapan Tenaga Kerja (Juta Orang)

17,68 16,70 18,35 109,88 17,20 100

3 Nilai Ekspor Produk

Kreatif (Miliar USD) 17,68 21,00 21,40 101,90 21,50 100

***Berdasarkan RDP tanggal 5 September 2018

Tabel 3.20 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah

Capaian Kinerja tahun 2018 sebesar 5,19% jika dibandingkan dengan

target tahun 2019 sebesar 5,84% maka Pertumbuhan PDB Ekonomi

Kreatif Tahun 2018 telah mencapai 89%. Capaian Serapan Tenaga Kerja

pada tahun 2018 sebesar 18,35 juta orang jika dibandingkan dengan

target tahun 2019 sebesar 17,20 juta orang telah melampuai target yang

ditentukan. Sedangkan untuk Capaian Kontribusi Ekspor/Devisa Bruto

pada tahun 2018 sebesar 21,40 Miliar USD jika dibandingkan dengan

target tahun 2019 sebesar 21,50 Miliar USD telah mencapai 99%.

Page 75: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

62

B. REALISASI ANGGARAN

1. Menurut Program

Pada tahun 2018 Badan Ekonomi Kreatif mendapat anggaran biaya

sebesar Rp 746.158.140.000 (tujuh ratus empat puluh enam miliar seratus

lima puluh delapan juta seratus empat puluh ribu rupiah) dan dari pagu

tersebut telah terealisasi sebesar Rp 656.123.626.899 (enam ratus lima

puluh enam miliar seratus dua puluh tiga juta enam ratus dua puluh enam

ribu delapan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) sehingga capaiannya

sebesar 87,93%. Rincian realisasi anggaran menurut program sebagai

berikut:

Tabel 3.21 Realisasi Menurut Program

Dibandingkan dengan tahun 2017 realisasi tahun 2018 mengalami

peningkatan khususnya untuk Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Ekonomi Kreatif sebesar 7,79%

dimana tahun 2017 sebesar 79,39% meningkat menjadi 87,18% dan

untuk Program Pengembangan Ekonomi Kreatif meningkat sebesar 7,39%

dimana tahun 2017 sebesar 80,74% meningkat menjadi 88,13%.

2. Menurut Jenis Belanja

Jika dilihat dari jenis belanja, realisasi belanja pegawai mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,94% dari 2017

sebesar 63,03% dan pada tahun 2018 sebesar 84,97%. Hal ini disebabkan

meningkatnya jumlah SDM di Badan Ekonomi Kreatif yaitu CPNS yang

masuk pada tahun 2018 sebesar 98 orang.

Page 76: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

63

No Jenis Belanja 2017 2018

1 Belanja Pegawai 63,03% 84,97%

2 Belanja Barang 81,22% 88,01%

3 Belanja Modal 92,76% 89,32%

Tabel 3.22 Realisasi Menurut Jenis Belanja

3. Menurut Eselon Satu

No Unit Kerja 2017 2018

1 Sekretariat Utama 79,39% 87,16%

2 Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan 87,00% 83,03%

3 Deputi Akses Permodalan 78,71% 90,48%

4 Deputi Infrastruktur 72,67% 85,80%

5 Deputi Pemasaran 91,15% 92,04%

6 Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi 82,16% 89,07%

7 Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah 69,21% 90,84%

Tabel 3.23 Realisasi Menurut Eselon Satu

Pada tahun 2018 unit kerja dengan realisasi terbesar yaitu Deputi

Pemasaran sebesar 92,04% kemudian Deputi Hubungan Antarlembaga

dan Wilayah sebesar 90,84%. Dibandingkan dengan tahun 2017 realisasi

tahun 2018 dari masing-masing unit kerja mengalami peningkatan

kecuali Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan yang mengalami

penurunan sebesar 3,97%.

C. KINERJA DAN CAPAIAN LAINNYA

1. Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional (Rindekraf) Tahun 2018-2025

Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa dan kontribusi usaha

ekonomi kreatif dalam perekonomian nasional, diperlukan kerangka

strategis pengembangan ekonomi kreatif nasional dalam jangka

Page 77: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

64

panjang yang menjadi pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah secara terintegrasi dan kolaboratif. Selain itu pengembangan

ekonomi kreatif nasional secara terintegrasi dan kolaboratif perlu

didukung dengan kreativitas sumber daya manusia dan inovasi dalam

penumbuhan usaha kreatif yang dituangkan dalam bentuk Rencana

Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional yang selaras dengan

perencanaan pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut maka

diterbitkanlah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 142

Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif

Nasional Tahun 2018-2025 pada tanggal 31 Desember 2018. Rindekraf

merupakan pedoman bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam

melaksanakan urusan pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional.

Rindekraf tersebut memuat prinsip pengembangan Ekonomi Kreatif

Nasional, visi dan misi, tujuan dan ruang lingkup serta arah kebijakan

sasaran, strategis, dan pemangku kepentingan.

2. Penghargaan dari Kementerian Keuangan

Penghargaan sebagai Satuan Kerja dengan Sinergi dan Koordinasi yang

Baik selama Tahun Anggaran 2018 dari Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

D. EVALUASI KINERJA

Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Ekonomi Kreatif sebagaimana

tersebut di atas, dapat disimpulkan:

1. Pertumbuhan PDB ekonomi kreatif meningkat

2. Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif meningkat

Page 78: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

65

3. Nilai ekspor ekonomi kreatif meningkat

1. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi yang telah Dilakukan

Kinerja Badan Ekonomi Kreatif dapat tercapai dikarenakan:

a. Koordinasi dan hubungan kerja sama yang baik antara Badan

Ekonomi Kreatif dengan para stakeholder baik instansi, tim pakar dari

perguruan tinggi, pelaku ekonomi kreatif maupun masyarakat.

b. Kebijakan yang difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatif didukung oleh

tingginya minat dan kebutuhan para pelaku ekonomi kreatif.

Dalam capaian program-program Kegiatan Badan Ekonomi Kreatif

terdapat beberapa kendala diantaranya:

a. Masih kurangnya ketersediaan dan pengembangan SDM yang

profesional dan kompetitif.

b. Beban kerja yang diampu masing-masing staf melebihi beban kerja

yang sudah dianalisis (ABK).

c. Adanya kegiatan yang tidak terselesaikan akibat penyedia yang tidak

kompeten sehingga terjadi keterlambatan maupun pembatalan

kontrak.

d. Banyaknya kegiatan tidak sebanding dengan hari kerja dan jumlah

SDM.

e. Adanya anggaran yang masih terblokir mengakibatkan terlambatnya

pelaksanaan kegiatan.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut maka solusi yang dilakukan

oleh Badan Ekonomi Kreatif antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya dengan melaksanakan pelatihan administrasi dan

substansi.

b. Mempersiapkan kegiatan yang lebih detail dan matang agar berjalan

sesuai dengan skema yang telah direncanakan.

Page 79: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

66

c. Lebih teliti dalam menyeleksi penyedia atau pihak ketiga yang akan

bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk meminimalisir

masalah yang akan timbul dalam pelaksanaan kegiatan.

d. Kedepannya akan dilakukan penjadwalan terkait dengan monitoring

pelaksanaan kegiatan, terutama pada Bantuan Pemerintah.

e. Perlunya identifikasi kegiatan yang bisa disinergikan sehingga

pelaksanaan kegiatan bisa terlaksana secara efisien dan efektif.

Penyusunan perencanaan kerja harus dilakukan dengan lebih cermat dan

akurat sehingga pelaksanaan program dan kegiatan nantinya dapat

diukur kinerjanya secara lebih objektif dan dilaksanakan tepat waktu,

tentunya dengan adanya dukungan dan komitmen Pimpinan.

2. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya diukur dengan berpedoman pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang diinput melalui

aplikasi SmArt.

Grafik 3.4 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan data dari aplikasi SMART Direktorat Jenderal Anggaran,

efisiensi atas penggunaan sumber daya sebesar 16,56 dari nilai maksimal

20. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Badan

Ekonomi Kreatif termasuk Kementerian/Lembaga yang efisien.

Page 80: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

67

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 ini merupakan

pertanggungjawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik

(Good Governance) Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018. Pembuatan

Laporan Kinerja ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), ebagai upaya untuk

penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh

semua pihak.

Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 ini menggambarkan

kinerja Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2018 dan evaluasi terhadap kinerja

sasaran yang telah dicapai, juga dilaporkan hasil evaluasi dan analisis

kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Hasil pengukuran Sasaran Strategis Badan Ekonomi Kreatif yang telah

ditetapkan pada tahun 2018, sebagai berikut:

No

Tahun 2018

Indikator Kinerja Target Realisasi*) Capaian

(%)

1 Pertumbuhan PDB Ekraf (%) 5,60 5,19 92,68%

2 Jumlah Tenaga Kerja (juta

orang) 16,70 18,35 109.88%

3 Nilai ekspor bruto (Miliar

USD) 21,00 21,40 101.90%

*) Data Sementara BPS

Tabel 4.1 Capaian Sasaran Strategis 2018

Page 81: LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS LAPORAN KINERJA ...rb.bekraf.go.id/uploads/pokja/kegiatan/document/LAKIP...LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS e-MONEV PMK 249 TAHUN 2011 BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN

68

Dengan demikian secara keseluruhan penilaian capaian kinerja Badan

Ekonomi Kreatif sangat baik. Hal ini adalah hasil upaya-upaya yang

dilakukan Badan Ekonomi Kreatif diantaranya:

a. Koordinasi dan hubungan antara Badan Ekonomi Kreatif dengan

instansi dan pelaku ekonomi kreatif berjalan dengan baik

b. Kebijakan yang difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatif didukung oleh

tingginya minat dan kebutuhan para pelaku ekonomi kreatif

Pada tahun 2018 Badan Ekonomi Kreatif mendapat anggaran biaya

sebesar Rp 746.158.140.000 (tujuh ratus empat puluh enam miliar seratus

lima puluh delapan juta seratus empat puluh ribu rupiah) dan telah

terealisasi sebesar 87,93% atau sebesar Rp 656.123.626.899 (enam ratus

lima puluh enam miliar seratus dua puluh tiga juta enam ratus dua puluh

enam ribu delapan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) serta anggaran

yang tidak terserap sebesar Rp 90.034.513.101 (sembilan puluh miliar tiga

puluh empat juta lima ratus tiga belas ribu seratus satu rupiah) atau

sebesar 12,07%. Hal ini sesuai dengan aplikasi SmArt (e-Monev

Direktorat Jenderal Anggaran) PMK 214. Capaian belanja tersebut 7,5%

lebih tinggi dari realisasi pada tahun 2017 sebesar 80,43%.

Grafik 4.1 Daya Serap Badan Ekonomi Kreatif 2018

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Badan Ekonomi Kreatif ini

diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja Badan Ekonomi Kreatif

kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholder ataupun pihak lain

yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif dalam

membangun Badan Ekonomi Kreatif.

Realisasi656123626899,0

88%

Tidak Terealisasi90034513101,0

12%

Daya Serap