laporan audit perpustakaan lantai 4

Upload: advent-h-hutasoit

Post on 29-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

use

TRANSCRIPT

LAPORAN AUDIT PERPUSTAKAAN LANTAI 4ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

OLEH ARIF SURYAWAN 2710100080SARDI SEPTIAN NUGROHO 2710100074GITA AKBAR SATRIAWANGSA 2710100085ADVENT H. HUTASOIT 2710100091

AKHMAD JUNAIDI 2710100038LEONEV VASDAZARA2710100046ANGGARDA MUKTI 2710100048MELISA SUDIASRI 2710100052

Menejemen energi adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna sumber energy dan pengguna energi dalam rangka konservasi energi. Proses audit energi tidak hanya mengacu kepada permasalahan teknis, namun juga dapat dikaitkan dengan pola perilaku sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam penggunaan energi tersebut. Sehingga rekomendasi yang dapat diberikan proses audit energi tidak hanya terbatas pada substltusi proses-proses operasional ataupun pengurangan/pergantiaan peralatan yang berpotensi besar terhadap penggunaan energi, namun rekomendasi dapat juga diberikan sebagai Standar Operasional Prosedur yang baik jika diterapkan kepada sumber daya manusia (SDM). Proses audit energi yang telah dilakukan akan menghasilkan usulan-usulanrekomendasi yang dapat diaplikasikan. Manajemen Energi menyediakan sarana-sarana yang dapat diaplikasikan dalam penghematan tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan audit energi. Audit energi dapat menginformasikan detail penggunaan energi dalam sebuah fasilitas, mengenai apa yang harus dibayar dalam penggunaan energi-energi tersebut potensi penggunaan energy terbesar dan pada akhirnya proses audit energi dapat menghasilkan rekomendasi untuk penggantian proses operasional atau peralatan pengkonsumsi energi, yang dapat lebih efektif dalam menghemat biaya penggunaan energi. Dengan beberapa pertimbangan diatas maka di lakukan pengukuran pengukuran yang nantinya akan megevaluasi manajemen energi yang ada. Menanggapi hal tersebut diatas Institut teknologi sepuluh nopember melakukan audit pada setiap gedung yang ada. Adapun pada auuditisasi ini dilakukan pada perpustakaan lantai 4.1. Pungukuran lux Lux adalah satuan kuat penerangan yaitu satuan energi cahaya yang diterima oleh satu-satuan luas permukaan, pada pengukuran lux ini diperoleh data data sebagai berikut .

Ruang Besar Lux

Audio Visual 117,5

Koleksi Reverse 228,5

2. Kebisingan (desibel )

Ruang Desibel

Audio Visual 56,4

Koleksi Reserve 49,1

3. Temperature Ruang Temperature C

Audio Visual29,3

Koleksi Reserve 28,3

4. Luasan

RuangLuasmOkupansi ( Orang )Catatan

Hari kerjaLibur

Audio visual198,723XJendela 3, AC 3, lampu 40 12 buah , cat warna putih

Koleksi reserve32777XLampu 40W sebanyak 90 buah, cat warna putih, AC 4 buah

ruang kondisi renovasi419,4XXX

Gambar denah perpustakaan latai 4.

1. Perhitungan Beban Pendinginan Untuk contoh perhitungan beban pendinginan dilakukan di area perpustakaan pada lantai4 .Perhitungan beban pendinginan bisa dilakukan dengan beberapa metode dan diantaranya adalah metode CLTD.Metode ini diperkenalkan oleh ASHRAE (American Society of Heating,Refrigeration and Air Conditioning Engineers) pada tahun 1977 dimana metode ini sudah mencakup storage effect pada struktur dan konstruksi bangunan. Berdasarkan metode tersebut, ditentukan data data yang diperlukan untuk perhitungan beban pendinginan, antara lain : 1) Bulan perencanaan 3) Temperatur ruang rancangan 4) Temperatur luar rancangan

1.1 Perhitungan Beban Tansmisi pada Dinding Pada perhitungan ini, konstruksi dinding luar gedung terdiri dari cement plester (2in) dan common brick (4in). Menggunakan persamaan 1 untukmelakukan perhitungan beban transmisi yang melalui dinding luar.Q = U x A x CLTD................................................................................................1dimana: Q = Beban Transmisi melalui dinding, atap, dan kaca, watt U = Overall heat transfer coefficient , W/m2K A = Luasan dinding, atap, dan kaca, m2 CLTD = Cooling Load Temperature Difference, K Dimana CLTDc merupakan Cooling Load Temperature Different correction pada dinding dan nilainya ditentukan dari persamaan 2 CLTDc = {(CLTD+LM) x K + (78-tR) + (to-85)}.......................................................2Dari tabel 6.3 diketahui bahwa dinding luar termasuk dalam grup B dimana harga koefisien perpindahan panasnya (U)adalah 0.111 Btu/hr ft2oF. Dan dari tabel ini, didapatkan harga CLTD sebagai berikut:

Tabel 1 Cooling Load Temperature Different (oF) untuk diding grup B,oF

untuk atap pada bulan mei , LM = -6SOLAR TIME

123456789101112

302927262422212020212224

SOLAR TIME

131415161718192021222324

272932343638383837363433

Dengan asumsi bahwa temperature udara diatas langit-langit sebesar To-5 oF, yaitu: 79.92 oF, dan dengan temperature ruang 77oF maka didapat harga CLTDc. perhitungan CLTDc untuk solar time 11. CLTDc = {(CLTD+LM) x K + (78 tr) + (to-85)}x f CLTDc = {( 22 + ( -6 ) ) x 0.5 + ( 78-77 ) + ( 79.92 85)}x 0.75 CLTDc = 2.94oF Selanjutnya, untuk menghitung nilai beban pendinginan transmisi atap Perpustakaan ITS pusatAHU-L4 secara keseluruhan (audio visual, koleksi reserve, ruang kondisi renovasi) dengan nilai A= 10162 ft2pada Solar Time 11adalah: Q = U x A x CLTDc Q = 0.128 Btu/hr ft2 oF x 10162 ft2x 2,94oFQ = 3824,2 Btu/hr.

1.2 Perhitungan Beban Transmisi pada KacaKonstruksi kaca gedung yang berjenis single glass. Dari table A8 didapatkan harga koefisien perpindahan panas pada kaca ( single glass ) dengan harga CLTDc dihitung sesuai dengan persamaan 2.4

CLTDc = CLTD + (78-tR) + (to-85)..........(2.4) dimana: CLTD = Perbedan temperature pendinginan, K LM = Faktor koreksi (Latitude Month) K = factor penyesuaian warna dinding. K = 1, untuk warna gelap atau daerah industri K = 0,83, untuk warna atap cerah K = 0,65, untuk warna dinding cerah. tR= Temperatur udara ruang rancangan , K f = Koreksi untuk ceiling ventilation f = 0,75, untuk attic fan f = 1, untuk yang lainnya

Harga CLTD untuk kaca dan harga U untuk kaca single glass 1.01 Btu/hr ft2oF adalah sebagai berikut.CLTD (oF) untuk kacaSOLAR TIME

123456789101112

10-1-2-2-2-202479

SOLAR TIME

131415161718192021222324

12131414131210886432

Letak kaca pada perpustakaan ITS pusat lantai 4 terletak pada bagian utara dan selatan. Selanjutnya, untuk menghitung nilai beban pendinginan transmisi kaca daerah perpustakaan ITS pusat lantai pada solar time 11. CLTDc =7+ ( 78 - 77 ) + ( 79.92 85 ) = 2.92 0F

Tabel CLTDc (oF) untuk kaca dengan Solar Time = 11SOLAR TIME

123456789101112

-3,08-4,08-5,08-6,08-6,08-6,08-6,08-4,08-2,08-0,082,924,92

SOLAR TIME

131415161718192021222324

7,928,929,929,928,927,925,923,921,92-0,08-1,08-2,08

nilai beban radiasi melalui kaca pada AHU L4 secara keseluruhan dengan nilai A= 10162 ft2 adalah:Q = U x A x CLTDc = 1.01 x 10164x8.92 = 29975.6 Btu/hr.

1.3 Beban Radiasi Matahari Melalui Kaca Beban radiasi adalah beban yang diperoleh akibat penjalaran energi matahari melalui komponen bangunan yang tembus pandang atau penyerapan oleh komponen bangunan yang tidak tembus cahaya (opaque building component). Beban radiasi kaca dapat dihitung menggunakan persamaan 2.5 .Q = SHGF x A x SC x CLFdimana: SHGF = Faktor panas matahari, W/m2 A= Luasan dinding, atap, kaca, m2 SC = Koefisien bayangan CLF = Faktor beban pendinginan untuk kaca.

nilai beban radiasi melalui kaca pada AHU L4-secara keseluruhan maka SHGF = 200 , SC = 0.94 W/ m2 , CLF = 0.31 dengan nilai A= 10164 ft2 adalah: Q = SHGF x A x SC x CLF = 200 x 10164 x 0.94 x 0.31 = 567151,2 Btu/hr.

1.5 Perhitungan Beban Penerangan Beban penerangan akan muncul karena adanya heat gain yang dikeluarkan oleh lampu yang menyala. Besarnya heat gain yang dihasilkan oleh lampu dapat dihitung dengan persamaan 2.11. Q = W x BF x CLFxFu dengan : Fu = Fraksi lampu yang terpasang BF = Faktor Balast : BF = 1,2 untuk fluorescent biasa, dan BF = 1,0 untuk incandescent CLF = Faktor beban pendinginan untuk lampuDalam persamaan tersebut, W adalah daya yang dibutuhkan oleh lampu.Sedangkan BF adalah Ballast Factor yang menyatakan besarnya heat losses pada trafo lampu fluorescent. Untuk lampu fluorescent, nilai BF adalah1,25. Dan Cooling Load Factor (CLF), bernilai 1.Dan berikut ini merupakan rincian perhitungan beban pendinginan pada lampu di lantai 3 :

AreaWattFuBFCLFQ

lt 440102 1.216432

Total = 4080 watt = 13921,53 BTU/hr1.8 Perhitungan Beban Penghuni Beban penghuni adalah beban pendinginan yang diakibatkan oleh adanya heat gain yang dikeluarkan oleh tubuh manusia. Besarnya heat gain yang dihasilkan oleh tubuh manusia dapat dihitung dengan persamaan beban sensibel dan laten penghuni, Qs = qs x n x CLF Untuk beban laten manusia: QL = qL x n dengan: qs, qL = Panas sensibel dan laten manusia n = Banyaknya manusia CLF = Faktor beban pendinginan untuk manusia Dari persamaan tersebut, qS dan qL adalah heat gain yang dihasilkan oleh setiap manusia. Dari lampiran A tabel aktiifitas Seated , eating , walking , qS = 250 Btu/hr dan qL= 200 Btu/hr. Sedangkan harga CLF bernilai 1. Perhitungan beban pendinginan pada perpustakaan lantai 4 pengunjung kurang lebih sebanyak 100 orang. Untuk beban panas sensibel. Qs = 250 Btu/hr x 100 x 1 Qs = 25000 Btu/hr Untuk beban panas laten. QL = 200 Btu/hr x 100orang x 1 QL = 20000 Btu/hr Sehingga beban penghuni totalnya adalah : Qocc = Qs + QL Qocc = 25000 Btu/hr + 20000 Btu/hr Qocc = 45000 Btu/hr

Perhitungan Beban Peralatan Listrik Semua peralatan listrik yang digunakan dalam perpustakaan lantai 4 dan menunjang segala aktivitasnya menghasilkan panas yang perlu diperhitungkan. Besarnya panas (heat gain) yang dihasilkan peralatan tergantung dari daya yang dibutuhkan dan penggunaannya. Sebagai contoh adalah heat gain yang dihasilkan oleh peralatan yang yang ada area perpustakaan lt 4 7 AC, 2916,6 BTU/hr 2 printer, 450.4 BTU/hr

SH Internal= Qs. Penghuni + Qs. Lampu + Qs. Peralatan= 45000 Btu/hr + 13921,53 BTU/hr + 3367 Btu/hr = 62288,5 Btu /hr

SH Eksternal= Qs.Atap + + Qs.kaca + Qs. Kaca rad + + Qs. Ventilasi=3824,2 btu/hr + 29975,6 btu/hr + 567151,2 btu/hr= 600951 btu / hr