laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...

35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

Upload: hahanh

Post on 15-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2011

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 1

BAB I. PENDAHULUAN

Tugas dan fungsi Puslitbang Perkebunan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 adalah

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan program, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan,

sedangkan fungsinya adalah :

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan perkebunan;

b. Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan perkebunan;

c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan; dan

d. Pengelolaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Tugas dan fungsi penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan rumusan

kebijakan berdasarkan atas hasil penelitian untuk mengembangkan perkebunan. Sedangkan penyiapan perumusan program

penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan perencanaan penelitian dan pengembangan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk menghasilkan informasi pengetahuan dan (komponen) teknologi yang lebih unggul

daripada teknologi yang ada, baik dari aspek teknik maupun sosial-ekonomi. Sedangkan tugas dan fungsi pengembangan bertujuan

untuk merakit pengetahuan dan (komponen) teknologi yang dihasilkan dari penelitian sehingga menjadi suatu rekomendasi kebijakan

dan paket teknologi strategis dalam arti secara teknik dapat diterapkan, secara ekonomi layak, dan secara sosial dapat diterima oleh

pengguna. Selain itu dalam tugas dan fungsi pengembangan ini termasuk juga pengembangan komunikasi antar sesama peneliti

dan dengan para pengguna. Pengembangan komunikasi dilaksanakan melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat

ilmiah maupun populer.

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 2

Secara vertikal Puslitbang Perkebunan termasuk salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

(Badan Litbang Pertanian). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Puslitbang Perkebunan memiliki dua bidang dan satu

bagian yaitu Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, dan Bagian Tata Usaha, serta

empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) penelitian yang dibagi berdasarkan jenis tanaman (komoditas) mandat yang ditangani, yaitu Balai

Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman

Kelapa dan Palma Lain (Balitka), dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Industri (Balittri).

Berdasarkan Peraturan Kementerian Pertanian No. 62-65/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Puslitbangbun, tugas dari masing-masing UPT tersebut adalah melaksanakan penelitian tanaman

obat dan aromatik; tanaman palma; tanaman pemanis dan serat, serta tanaman industri dan penyegar. Masing-masing Balai

Komoditas menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan plasma nutfah;

b. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi;

c. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis;

d. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian;

e. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009 Badan Litbang Pertanian diberi wewenang dan tugas

menangani komoditas kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh dan tebu. Selanjutnya Badan Litbang melimpahkan tugas tersebut kepada

Puslitbang Perkebunan. Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. B/2287/M.PAN-RB/9/2011 tanggal 12

Oktober 2011, Menteri PAN & RB telah memberikan persetujuan atas usulan perubahan mandat komoditas dan nomenklatur Balai-

Balai lingkup Puslitbang Perkebunan. Tambahan mandat komoditas dan nomenklatur unit organisasi Balai-balai lingkup Puslitbang

Perkebunan telah disyahkan melalui:

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 3

a. Permentan No. 62/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain berubah nama menjadi Balai

Penelitian Tanaman Palma

b. Permentan No. 63/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat berubah nama menjadi Balai

Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Alam

c. Permentan No. 64/Permentan/OT.140/10/2011 dengan perubahan nama Unit Organisasi yang semula bernama Balai Penelitian

Tanaman Obat dan Aromatika menjadi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

d. Permentan No. 65/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Tanaman Industri berubah nama menjadi

Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar

Sumberdaya Manusia. Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan perlu didukung dengan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkarakter dengan persyaratan kompetensi tertentu. Kompetensi merupakan

persyaratan mutlak bagi SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan

yang berkualitas. Puslitbang Perkebunan memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin

tersedianya tenaga handal dalam melaksanakan program penelitian pertanian. Keragaan sumber daya manusia Puslitbang

Perkebunan pada tahun 2011, disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan menurut Pendidikan Akhir pada tahun 2011

Unit Kerja S3 S2 S1 SM/D3 D2 D1 SLTA < SLTA Jumlah

Kantor Pusat 11 6 21 6 3 1 40 7 95

Balittro 16 20 62 11 3 0 101 39 252

Balittas 9 26 61 8 0 0 69 20 193

Balitka 5 17 24 2 1 0 55 11 115

Balittri 4 13 34 4 0 1 43 17 116

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 4

Jumlah 45 82 202 31 7 2 308 94 771

Sampai dengan TA 2011 Puslitbang Perkebunan didukung oleh 771 pegawai yang terdiri dari 45 orang S3, 82 orang S2 dan

202 orang S1, 31 orang SM/D3, 7 orang D2, 2 orang D1 serta 402 orang SLTA ke bawah. Berdasarkan jabatannya sumber daya

manusia di lingkungan Puslitbang Perkebunan diklasifikasikan menjad 4 (empat) yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan,

Penunjang Penelitian dan Pejabat Struktural. Jumlah pegawai berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan jabatannya pada tahun 2011

No

Unit Kerja

Peneliti

Tek. Litkayasa

Pustakawan

Penunjang Penelitian

dan Pejabat Struktural

Jumlah

1 Kantor Pusat 13 0 7 75 95

2 Balittro 77 67 3 105 252

3 Balittas 58 24 4 107 193

4 Balitka 31 27 0 57 115

5 Balittri 39 30 0 47 116

Jumlah 218 148 14 391 771

Komposisi tenaga penunjang penelitian dan struktural berjumlah 391 orang. Jumlah tersebut besar dibandingkan dengan

jumlah tenaga fungsional lingkup Puslitbang Perkebunan (Peneliti, Teknisi. Litkayasa dan Fungsional lainnya). Seyogyanya tenaga

fungsional, sebagai motor penggerak untuk mencapai tujuan organisasi lebih besar dibandingkan dengan tenaga penunjangnya

sehingga perencanaan SDM kedepan perlu mempertimbangkan komposisi tersebut.

Peneliti lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan kepakaran/bidang ilmunya pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 5

Tabel 3. Keragaan Peneliti berdasarkan Kepakaran/bidang ilmu lingkup Puslitbang Perkebunan 2011

No Bidang Keahlian Kantor Pusat Balittro Balittas Balitka Balittri

1 Budidaya Tanaman 6 27 13 8 13

2 Ekonomi Pertanian 1 5 2 3 3

3 Fisiologi Tanaman 0 3 0 1 1

4 Hama Dan Penyakit Tanaman 6 24 17 8 7

5 Pemuliaan dan Genetika Tanaman 1 19 18 9 12

6 Teknologi Pasca Panen 1 3 3 3 1

7 Teknologi Pertanian dan Mekanisasi 1 0 4 3 2

8 Ekonomi Sumberdaya 1 0 0 0 0

9 Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah 0 0 1 0 1

10 Kimia Analitik Lainnya 0 0 1 0 0

11 Bioteknologi Pertanian 0 0 0 1 0

12 Sistem Usaha Pertanian 0 0 0 0 1

Jumlah 17 81 59 36 41

Sumberdaya Sarana dan Prasarana. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan

perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya

sebagai lembaga penelitian adalah Kebun Percobaan, Laboratorium dan Rumah Kaca

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 6

Laboratorium. Puslitbang Perkebunan mengelola 26 laboratorium yang jenis dan daya dukung secara kualitatif dan

kuantitatif serta statusnya disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis Laboratorium lingkup Puslitbang Perkebunan

No Jenis Laboratorium Balittro Balittri Balittas Balitka Jumlah

1 Biotek/Kuljar 1 1 2

2 Pemuliaan 1 1 1 1 4

3 Ekofisiologi 1 1 1 3

4 Hama 1 1 1 3

5 Penyakit 1 1 1 1 3

6 Perbenihan 1 1 0

7 Lab Uji 1 1 1

8 Fisiologi hasil 1 1 2

12 Parasitoid dan Predator 1 1

13 Patologi Serangga 1 1

15 Tanah/Tanaman 1 1

16 Toksikologi 1 1

JUMLAH 7 5 9 5 26

Laboratorium lingkup Puslitbangbun yang sudah mendapat akreditasi ada 2 (dua) dan 2 (dua) laboratorium masih dalam

proses akreditasi. Laboratorium Perbenihan dan Lab Uji yang dikelola oleh Balittro mendapatkan akreditasi pada tahun 2010.

Laboratorium Penyakit yang dikelola Balittro dan Lab Benih yang dikelola oleh Balittas telah diusulkan proses akreditasinya sejak

tahun 2009.

Kebun Percobaan. Kebun percobaan lingkup Puslitbang Perkebunan tersebar di 18 lokasi dengan luas total 778,93 Ha. Daya

dukung dan pemanfaatan Kebun Percobaan disajikan pada Tabel 5.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 7

Tabel 5. Keragaan Kebun Percobaan Lingkup Puslitbang Perkebunan

No Satker/Lokasi KP Luas (Ha)

BALITTRO

1 KP. Cimanggu & Cibinong 44,63

2 KP. Manoko 20

3 KP. Gunung Putri 6,74

4 KP. Laing 75

5 KP. Cicurug 9,51

BALITTRI

6 KP. Pakuwon 159,6

7 KP. Sukamulya 48,56

8 KP. Cahaya Negeri 30

9 KP.Cikampek 14,9

BALITTAS

10 KP. Asembagus 40,07

11 KP. Muktiharjo 95,16

12 KP. Sumberrejo 26,51

13 KP. Karangploso 24,65

14 KP. Pasirian 7,88

BALITKA

15 KP. Paniki 40

16 KP. Mapanget 47,6

17 KP. Kima atas 60,4

18 KP. Kayuwatu 26,7

Luas Kebun Percobaan di lingkup Puslitbang Perkebunan sangat beragam berkisar antara 6,74 Ha – 159,6 Ha. Balittro

mengelola 155.88 Ha, Balittri mengelola 253.06 Ha, Balittas mengelola 194,27 Ha dan Balitka mengelola 174,7 Ha. KP yang terluas

adalah KP. Pakuwon yang dikelola oleh Balittri, Kebun Percobaan yang memiliki luasan terendah adalah KP. Cicurug yang dikelola

oleh Balittro.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 8

Rumah Kaca. Rumah kaca sebagai fasilitas pendukung kegiatan penelitian di lingkup Puslitbang Perkebunan ada 13 buah.

Daya dukung secara kualitatif dan kuantitatif serta status Rumah Kaca tersebut tercantum dalam Tabel 6.

Rumah Kaca lingkup Balittro secara umum mempunyai daya dukung yang cukup optimal sedangkan rumah kaca Ekofisiologi

masih perlu ditingkatkan daya dukungnya. Rumah Kaca lingkup Balittri secara umum kurang optimal karena rumah kaca tersebut

baru dibangun 3 tahun yang lalu. Rumah Kaca lingkup Balittas merupakan rumah kaca yang optimal daya dukungnya. Rumah Kaca

lingkup Balitka secara umum kurang optimal dan perlu ditingkatkan daya dukungnya.

Tabel 6. Keragaan Rumah Kaca lingkup Puslitbang Perkebunan

No Satker/Rumah Kaca Daya Dukung

Kualitatif Kuantitatif

BALITTRO

1 Pemuliaan Cukup Cukup

2 Ekofisiologi Kurang Kurang

3 Hama Cukup Cukup

4 Penyakit Cukup Cukup

BALITTRI

1 Rumah Kaca Kurang Kurang

BALITTAS

1 Pemuliaan Optimal Optimal

2 Ekofisiologi Optimal Optimal

3 Hama Optimal Optimal

4 Penyakit Optimal Optimal

BALITKA

1 Pemuliaan Kurang Kurang

2 Ekofisiologi Kurang Kurang

3 Hama Kurang Kurang

4 Penyakit Kurang Kurang

Sumber Daya Keuangan. Anggaran pembangunan Badan Litbang Pertanian terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini

menunjukkan adanya dukungan positif pemerintah terhadap kegiatan litbang yang dituntut untuk menghasilkan inovasi teknologi

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 9

yang lebih berorientasi pasar dan berdaya saing. Namun demikian, masih diperlukan dukungan pendanaan yang lebih besar untuk

peningkatan hasil penelitian berupa inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing yang bersifat untuk kepentingan petani.

Perkembangan penganggaran lingkup Puslitbang Perkebunan lima tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Keragaan Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2005 – 2011 (Dalam Juta Rupiah)

Tahun Anggaran Jenis Belanja

Total pegawai Barang Modal

2005 28,556 14,932 4,800 48,288

2006 31,796 20,876 11,058 63,731

2007 35,988 28,038 9,192 73,218

2008 37,943 25,868 2,870 66,680

2009 43,366 17,822 10,214 71,402

2010 36,908 47,271 18,635 102,814

2011 39,830 41,681 38,657 120,168

Tata Kelola. Implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang

menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan

harus mengedepankan semangat yang berpijak pada sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi perspektif jangka

menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based budgeting, dan medium

term expenditure frame work.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 10

Untuk menjamin tercapainya good governance di UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan, pelaksanaan program dan anggaran

dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di setiap UK/UPT. Langkah-langkah operasional penerapan SPI, yaitu:

(1) Pembentukan Satuan Pelaksana (Satlak); (2) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPI; (3)

Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan SPI; dan (4) Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPI.

Untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program dan anggaran Puslitbang Perkebunan dilakukan

Monitoring dan Evaluasi secara berkala dan terus menerus. Monitoring ditujukan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan

yang telah dicapai dari setiap program yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK). Evaluasi dilaksanakan

sebagai upaya perbaikan terhadap perencanaan, penilaian dan pengawasan terhadap pelaksanan kegiatan agar berjalan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai dan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Dokumen pelaksanaan Monev

dituangkan dalam LAKIP, SIMMONEV dan Laporan Pelaksanaan Monev. Langkah-langkah operasional program Monev 2010-2014

mencakup: (1) Menyiapkan Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), dan Petunjuk Teknis (Juknis) Monev yang disusun

secara berjenjang sampai tingkat UPT, (2) Melaksanakan monev secara reguler dan berjenjang, dan (3) Mengevaluasi capaian

sasaran Renstra setiap tahun. Selain itu untuk mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU), Puslitbang Perkebunan mengharuskan

setiap UK/UPT menyusun Laporan Pencapaian IKU yang berisi uraian kegiatan utama serta target dan realisasi pencapaian

sasarannya secara reguler pada setiap triwulan.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2. 1. Rencana Strategik 2010-2014

Untuk mengantisifasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan strategis yang dihadapi Puslitbang Perkebunan di masa

mendatang, khususnya periode 2010 – 2014, Puslibang Perkebunan membutuhkan strategi khusus agar kiprah dan eksistensinya

sebagai lembaga penelitian di bidang perkebunan dapat terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian. Dengan

penetapan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan

program dan kegiatannya, diharapkan kegiatan penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan

produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan pengguna, dan berkelanjutan.

Selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian pada TA 2014, maka Puslitbang Perkebunan telah menetapkan visi pada Tahun

2014 : " Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ".

Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan menyusun misi sebagai berikut:

(1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan

(2) Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan

(3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek ditingkat nasional dan internasional

Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya dan Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan,

yang sasarannya adalah tersedianya a) varietas unggul, b) teknologi budidaya, c) Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan

Nilai Tambah (diversifikasi), d) benih ungul

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 12

2. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Pertanian di bidang Perkebunan, yang

sasarannya adalah tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan

3. Meningkatkan Diseminasi hasil penelitian Perkebunan kepada pengguna yang sasarannya adalah: a) meningkatnya hasil

publikasi hasil penelitian, b) meningkatnya penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna, c) terjalinnya

kerjasama dengan pihak lain

Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Perkebunan 2010-2014 terkait dengan program penelitian dan pengembangan

perkebunan yang mencakup kegiatan-kegiatan perakitan varietas; perakitan teknologi budidaya; perakitan produk olahan; bibit dan

produksi benih sumber; serta pelestarian plasma nutfah dan sintesa kebijakan adalah:

1. Tersedianya varietas (jumlah varietas unggul yang dihasilkan)

2. Tersedianya teknologi (jumlah teknologi budidaya yang dihasilkan)

3. Tersedianya formula/teknologi (jumlah produk olahan/teknologi peningkatan nilai tambah)

4. Tersedianya benih sumber tanaman perkebunan yang dihasilkan (ton) dan plantlet tebu (jumlah bibit tebu yang dihasilkan)

5. Tersedianya aksesi (jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi)

6. Tersedianya rekomendasi (jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan)

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 13

Secara rinci indikator kinerja utama per tahun lingkup Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014

Kegiatan Sub Kegiatan Utama

Indikator Kinerja Utama Target

2010 2011 2012 2013 2014

Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan

Perakitan Varietas

Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan (varietas)

6 10 6 10 10

Perakitan Teknologi

Budidaya

Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan (teknologi)

15 19 19 17 14

Perakitan Produk Olahan'

Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan

Nilai Tambah (teknologi)

12 13 11 12 12

Bibit Tebu Jumlah bibit Tebu yang

dihasilkan (budset)

- 300,000

plantlet

500,000

plantlet

2.500,000

budset

2.500,000

budset

Produksi Benih

Sumber

Jumlah Benih Sumber yang

dihasilkan (ton)

260 263 340 341 343

Pelestarian Plasma Nutfah

Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan

terkarakterisasi (aksesi)

4,040 4,370 4,490 4,610 4,730

Sintesa Kebijakan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan

(rekomendasi)

5 6 6 6 6

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 14

2.2. Rencana Kinerja TA 2011

Sasaran Kinerja Tahun 2011 yang merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam

Renstra 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan, yang targetnya sebanyak 6 varietas

2. Tersedianya inovasi teknologi budidaya, dengan target jumlah teknologi yang dihasilkan sebanyak 19 teknologi

3. Tersedianya teknologi diversifikasi dan peningkatan nilai tambah dengan target jumlah teknologi olahan yang dihasilkan sebanyak

11 produk

4. Tersedianya rekomendasi kebijakan yang tergetnya sebanyak 6 kebijakan

5. Tersedianya sumberdaya genetik dengan target jumlah plasma nutfah sebanyak 4.490 aksesi

6. Tersedianya benih sumber dengan target jumlah benih sebanyak: 840 ton; 760.000 setek/rhizome; dan 500.000 plantlet tebu

7. Terselenggaranya Diseminasi dengan target jumlah jurnal/publikasi sebanyak 8 terbitan

8. Terwujudnya kerjasama penelitian dengan traget jumlah MOU kerjasama sebanyak 20 MOU

Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA 2011, kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan mengalokasikan anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut:

A. Perakitan varietas unggul tanaman perkebunan

Komoditas/Judul Sub Kegiatan Pagu Anggaran

Kapas 1

2

Perakitan varietas kapas hibrida nasional berproduktivitas > 3,5 ton mendukung pengembangan kapas di lahan kering

Perakitan varietas kapas tahan A. biguttula, H. armigera, P gossypiella berproduktivitas >4ton/ha, berumur < 110 hari dan tahan keterbatasan air hingga 35 % air tanah tersedia

173,000,000

320,350,000

Jarak Pagar

3 Perakitan varietas hibrida unggul jarak pagar untuk mendapatkan produksi > 10 ton/ha/th, dan kadar minyak > 40%, dan umur panen pertama <110 hari

250,000,000

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 15

Kelapa dan Palma 4

5

Perakitan kelapa dalam komposit dengan produktivitas > 3 ton kopra/ha/thn dan perakitan varietas

kopyor genjah dan persentase kopyor>70% Persiapan pelepasan aren genjah (umur berbunga 5-6 th) dengan produktivitas 10 l/ph/hari, populasi

pinang, dan perakitan Aren super genjah (umur 3-4 th) produktivitas nira > 15 l/ph/hari

182,369,000

193.947.000

Lada, Vanili

6 Perakitan Varietas Lada Hibrida dengan Produktivitasi (> 6 ton/ha/thn) dan tahan Penyakit BPB (100%) 116.800.000

7 Uji Adaptasi Vanili Produksi Tinggi (5 ton/ha/thn) dan Tahan Penyakit Busuk Batang vanili (BBV) >85% 100.900.000

Sambiloto, kunyit, akar wangi

8 Persiapan pelepasan varietas 2 tanaman obat dan 1 tanaman aromatik dan uji adaptasi 2 tanaman obat 288,467,000

Jahe

9 Galur harapan Unggul Jahe Putih Besar Produktivitas 30 t/ha Toleran 70% Layu Bakteri Melalui Variasi

Somaklonal, Fusi Protoplast dan Rekayasa Genetik

192,730,000

10 Perakitan Galur/Mutan Jahe Putih Kecil Tahan Bercak Daun >70% Produ ktivitas >12 t/ha dan Kadar Minyak Atsiri > 3,5 % dengan Teknik Irradiasi

95.686.000

Nilam

11 Varietas nilam 60% tahan terhadap layu bakteri, produktivitas > 320 Kg/ha melalui fusi protoplas, variasi somaklonal dan rekayasa genetik

237,245,000

JUMLAH 366.347.000

B. Perakitan teknologi Budidaya tanaman perkebunan;

Jarak Pagar 1

2

3

Teknik pengelolaan tanaman jarak pagar untuk produksi >10 ton kadar minyak >40% umur panen <110

hari

Teknik pengelolaan lahan, hara, dan air yang efisien untuk mendukung varietas unggul jarak pagar berproduksi >10ton kadar minyak >40% umur panen <110 hari

Teknik pengendalian hama dan penyakit pada jarak pagar

167,000,000

107,300,000

66,900,000

Kapas 4 Teknologi budidaya pendukung pelepasan varietas baru kapas berproduktivitas >3,5 ton dan toleran

terhadap hama penghisap dan penggerek buah

79,250,000

Kelapa dan Palma

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 16

5

6

7

Konfirmasi marka DNA kelapa kopyor untuk seleksi dini dan uji ketahanan aksesi kelapa terhadap phytophthora penyebab kehilangan hasil 25-40%

Pengendalian hama terpadu dan teknologi pemupukan pada Kelapa dan palma untuk mencegah kehilangan

hasil > 20% Teknik Perbanyakan invitro kelapa aren dan sagu yang cepat, Seragam dan dengan peningkatan efisiensi >

20%

110,000,000

192.802.000

194.798.000

Lada, Jambu mete, kemiri sunan

8

9

10 11

12 13

14

15

Optimalisasi Pemupukan dan Kultivasi untuk Meningkatkan Produktivitas Riil Lada >100%,

Pemanfaatan Mikroba Rhizosphere Nonpatogenik untuk Peningkatan Efisiensi Serapan Hara (50%) pada Tanaman Lada dan Kemiri Sunan,

Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Teknik Kultivasi, Perbanyakan Lada, Jambu Mete, dan Kemiri Sunan secara efisien (> 30%) dan massal melalui kultur

Somatic Embriogenesis dan Multiplikasi Tunas, Peningkatan Adopsi dan Efisiensi serta Strategi Pengembangan Biodiesel

Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Genetik

Perakitan Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Batang dan Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) Lada (> 50%)

183.500.000

145.700.000

88.400.000

148.400.000 130.645.000

93.500.000

92.900.000

Jahe

16 Teknik Budidaya Penekanan Serangan Layu Bakteri (50%) Melalui Solarisasi Tanah dan Biofumigan serta

Peningkatan Ketahanan Jahe (30%)Melalui Elisitor dan Pemupukan Berimbang

154,794,000

17 Pengujian Pemupukan dan Fungisida Untuk Menekan Serangan Bercak Daun Jahe 112,020,000

Nilam

18 Pengendalian Penurunan Produktivitas Tanaman dan Lahan Nilam pada Sistem Budidaya Menetap 229,196,000

19 Perakitan Budidaya Nilam Hemat Pupuk (> 25% dosis standar) dengan Produktivitas ≥ 320 kh/ha melalui Pemanfaatan Pupuk Organik dan Hayati.

115,679,000

JUMLAH 1.039.680.000

C. Perakitan Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan;

Mimba

1 Formulasi pestisida berbahan aktif mikroba, entomopatogen, nabati (mimba) untuk serangga hama kapas dengan efektivitas >75% dan pupuk organik

143,550,000

Kelapa dan Palma 2 Produk Olahan/formula tanaman kelapa dan palma 119.905.000

Tanaman Obat dan Aromatik

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 17

3 Formula Jamu Ternak Berbasis Tanaman Obat Peningkat Fertilitas Sapi Dan Minyak Atsiri Sebagai Bio Aditif Bahan Bakar Minyak.

322,101,000

4 Efektivitas Biopestisida Berbasis Sitronella, Eugenol dan Azadirachtin untuk Menekan Serangan OPT Utama

Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura > 50%.

226,511,000

JUMLAH 119.905.000

D. Penyediaan Benih Ungul Tanaman Perkebunan;

1 Penyediaan dan Penyebarluasan Benih Sumber Tanaman Lada, Vanili, dan Jambu Mete 179.380.000

2 Percepatan produksi benih sumber tembakau, serat buah, serat batang dan tanaman minyak industri

557.000.000

3 Produksi Benih Sumber 5 Ton Jahe, 1,5 Ton Kencur, 5 Ton Kunyit, 5 ton Temulawak, 100.000 Setek Nilamm, 150.000 Anakan Seraiwangi, 300

Planlet Jahe dan Nilam

202,450,000

4 Benih Sumber Tanaman Kelapa dan Palma 248.558.000

JUMLAH 948.038.000

E. Pelestarian Plasma Nutfah tanaman perkebunan,

Kelapa dan Palma 1 Plasma Nutfah Tanaman Kelapa dan Palma 406.761.000

Tembakau dan Tanaman serat 2 Peningkatan keragaman genetik, konservasi, karakterisasi, evaluasi plasma nutfah tanaman tembakau,

serat, dan minyak industri

561.000.000

Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri 3 Percepatan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah melalui Evaluasi Genetik dan Pengembangan Koleksi Tanaman

Rempah dan Aneka Tanaman Industri Secara Efisien (> 50%)

152.500.000

Tanaman Obat dan Aromatik 4 Konservasi 100 Jenis, Rejuvenasi, Karakterisasi dan Evaluasi 8 Jenis Serta Dokumentasi Plasma Nutfah

Tanaman Obat dan Aromatik

287,608,000

JUMLAH 1.079.461.000

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 18

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam tahun anggaran 2011, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang akan

dicapai. Ketiga sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2011

menunjukkan bahwa seluruh sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik.

Terkait dengan beberapa kegiatan penelitian yang bersifat multiyears, maka beberapa keluaran belum mencapai sasaran

seperti ditargetkan dalam IKU. Jadi baru mencapai sasaran antara (berupa bahan perakitan varietas dan komponen teknologi atau

bahan formula). Pembahasan capaian kinerja dibawah ini hanya menyangkut keluaran yang sudah mencapai sasaran yang

ditargetkan dalam IKU. Secara rinci pencapaian sasaran tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam uraian berikut:

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2011

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tahun 2011 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator

sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 9 :

Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2011 secara umum

menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai bahkan beberapa sasaran melampaui keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan

pada tahun 2011.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 19

Tabel 9. Pengukuran Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Uraian Target Realisasi %

1 Tersedianya Inovasi tanaman perkebunan

Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan

10 var/klon

13 var/klon

130%

Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan

25 teknologi

25 teknologi

100%

Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (teknologi)

13 foramula/tekn

22 formula/tekn

169%

Jumlah Bibit Tebu yang dihasilkan (plantlet)

300.000 plantlet

100.000 plantlet 33%

Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)

263 ton

371 ton

141%

Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi

4.370 aksesi

8.862 aksesi

203%

2 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan

6 rekomendasi 10 rekomendasi

150%

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya Inovasi Tanaman Perkebunan.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 20

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator

kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2011

Indikator Kinerja Sasaran Target Capaian %

Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan 10 varietas 13 varietas 130

Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan 25 teknologi 25 teknologi 100

Jumlah Produk Olahan yang dihasilkan 13 formula/tekn 22 formula/tekn 169

Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton) 263 ton 371 ton 141

Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi 4.370 aksesi 8.862 aksesi 203

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.

Sasaran ini dicapai melalui 5 sub kegiatan yaitu sub Kegiatan: Perakitan Varietas, Perakitan Teknologi Peningkatan

Produktivitas, Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah, Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan, dan

Pengelolaan Benih Sumber Tanaman Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dengan rincian

sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Varietas Unggul Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan perakitan varietas.

Pada TA 2011, kinerja perakitan varietas dari target 10 varietas/klon unggul, telah terealisasi 13 varietas unggul, yang terdiri dari

4 varietas tanaman obat yaitu 1 varietas sambiloto dengan nama SAMBINA 1, 1 varietas kunyit tahan naungan dengan nama

CURDONA 1, dan 2 varietas akar wangi dengan nama VERINA 1 dan VERINA 2; 2 varietas kemiri minyak (kemiri Sunan 1 dan 2), 1

varietas Jambu mete (populasi Muna), 1 varietas aren super genjah Kutim dan 1 varietas Kelapa Dalam Adonara; dan pelepasan

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 21

empat varietas unggul tembakau: (1) Tembakau Bondowoso varietas Maesan1; (2) Tembakau Bondowoso varietas Maesan2, (3)

Tembakau Probolinggo varietas Paiton1, dan (4) Tembakau Probolinggo varietas Paiton2

Indikator kinerja sasaran “ Teknologi Peningkatan Produktivitas” dicapai melalui sub kegiatan Perakitan Teknologi

Peningkatan Produktivitas. Capaian kinerja Teknologi Peningkatan Produktivitas dari target 25 teknologi terealisasi 25 teknologi,

dengan rincian sebagai berikut:

1. Komponen teknologi pemupukan lada monokulktur dan polikultur di Lampung

2. Komponen teknologi pemanfaatan mikroba rhizosphere untuk efisiensi serapan hara tanaman lada dan kemiri Sunan

3. Komponen teknologi perbanyakan lada, mete dan kemiri Sunan melalui Somatic Embryogenesis (SE)

4. Komponen teknologi pengendalian hama penggerek batang dan penyakit busuk pangkal batang lada

5. Komponen teknologi peningkatan adopsi teknologi tanaman penghasil biodiesel

6. Teknologi penekanan serangan layu bakteri pada jahe melalui solarisasi tanah, biofumigan dan pemupukan berimbang

7. Teknologi pengendalian serangan bercak daun jahe dengan pemupukan dan fungisida

8. Teknologi pengendalian penurunan produktivitas tanaman nilam dengan sistem budidaya menetap

9. Teknologi peningkatan efisiensi pemupukan pada tanaman nilam

10. Teknologi pengendalian hayati Phytophthora palmivora,

11. Teknolog pengendalian hama Brontispa dengan bakteri Serratia,

12. Protokol invitro kelapa kopyor,

13. Protokol somatik embriogenesis sagu, dan media organogenesis aren.

14. Satu model simulasi potensi produksi dan kadar minyak jarak pagar

15. Satu Jenis dan dosis ZPT yang mampu meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta memperpendek umur panen

16. Dua Jenis tanaman sela yang sesuai untuk pertanaman jarak pagar berumur 3 tahun

17. Satu provenan sebagai batang bawah yang dapat meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta mempercepat umur

panen

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 22

18. Satu cara aplikasi pemupukan

19. Satu teknik kombinasi pemberian nutrisi dan pengairan jarak pagar

20. Satu teknik kombinasi tanah liat dan bahan organik jarak pagar

21. Satu teknik pengolahan tanah dan penyiangan jarak pagar efisien di lahan berpasir dengan Mosittas

22. Dua musuh alami (parasitoid atau predator) efektif mengendalikan hama kutu jarak pagar

23. Satu isolat jamur dan tiga isolat bakteri efektif menekan R. bataticola

24. Satu teknologi aplikasi pemupukan N dan ZPT pada galur/varietas baru kapas+palawija

25. Satu teknologi pengendalian A. biguttula dengan predator dan parasitoid untuk varietas tahan penggerek buah

Indikator kinerja sasaran “Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan”, dicapai

melalui kegiatan Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan. Capaian kinerja Produk

Peningkatan Nilai Tambah dari target 13 formula/teknologi telah terealisasi sebanyak 22 formula/teknologi , dengan rincian

sebagai berikut:

1. Formula agensia hayati untuk pengendalian hama dan penyakit lada.

2. Formula jamu ternak berbasis tanaman obat peningkat fertilitas Sapi (2 formula)

3. Formula minyak atsiri sebagai bioaditif untuk bensin dan solar (2 formula)

4. Formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat Nilaparvata lugens pada padi (1 formula)

5. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan nematode bercak akar jahe (1 formula)

6. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan OPT teh (3 formula)

7. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggerek buah pada kakao (2 formula)

8. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggulung daun nilam (1 formula)

9. Biskuit kaya serat, formula biskuit kaya serat pangan,

10. Formula biopestisida Serratia

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 23

11. Alat pengolahan nira aren menjadi etanol yang disempurnakan

12. Formulasi MABA yang mampu mengendalikan Phytophthora nicotioanae;

13. Biopestisida berbahan aktif ekstrak tembakau yang mampu mengendalikan hama utama kapas dan tembakau;

14. Formulasi biopestisida B. bassiana agar tetap patogenik terhadap H. armigera;

15. Formulasi Organeem plus yang lebih efektif terhadap hama kapas dan tembakau;

16. Produk Carna-5 yang mampu mengendalikan CMV;

17. Formulasi pupuk organik berbasis jarak pagar.

Indikator kinerja sasaran “ Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pelestarian Plasma Nutfah

dengan outputnya berupa plasma nutfah tanaman obat dan aromatik; tanaman rempah dan industri; Tembakau dan tanaman serat

serta tanaman kelapa dan Palma :

1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 2.690 aksesi

2. Tanaman Rempah dan Industri sebanyak 470 aksesi

3. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 1.250 aksesi

4. Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak 142 aksesi

Indikator kinerja sasaran “ Benih Sumber Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pengelolaan UPBS, dengan

output berupa benih sumber:

1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 6 ton

2. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 9,32 ton

3. Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri sebanyak 33,36 ton

4. Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak 322 ton

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 24

Sasaran 2 : Rekomendasi Kebijakan

Indikator kinerja sasaran “Rekomendasi Kebijakan”, dicapai melalui kegiatan Analisa Kebijakan. Capaian kinerja Analisis

Kebijakan dari target 6 rekomendasi Kebijakan telah terealisasi sebanyak 9 rekomendasi kebijakan, dengan output sebagai

berikut:

Kebijakan Responsif:

1. Bea keluar kakao

2. Hama penting tanaman perkebunan

3. Sistem beli putus tebu

4. Penggunaan pestisida sintetis pada tanaman pertanian

5. Riset Feedstock dan teknologi biofuel generasi kedua

6. Kelangkaan bahan baku jamu

7. Peluang swasembada gula tahun 2014 tanpa perluasan areal

Kebijakan antisipatif:

1. Strategi pencapaian target swasembada gula

2. Optimalisasi manfaat Gernas Kakao

Sasaran 3 : Diseminasi Inovasi Perkebunan

Indikator kinerja sasaran “Diseminasi Inovasi Perkebunan ”, dicapai melalui kegiatan yang outputnya berupa:

1. Publikasi Hasil Penelitian melalui majalah ilmiah populer dan semi populer (17 terbitan)

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 25

2. Kerjasama Penelitian dengan Pihak Lain (22 MOU)

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagaimana

tercantum dalam Tabel 11. berikut:

Tabel 11. Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2011

No

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun Anggaran

2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan varietas 7 36 14 10 10 13

2 Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan teknologi 18 17 21 16 19 26

3 Jumlah Tekn Peningkatan Nilai Tambah/Produk Olahan yang dihasilkan

teknologi/ produk 5 6 8 12 13 18

4 Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan ton 116 191 374 340 263 371

5 Jumlah PN yang terpelihara aksesi 2,813 3,052 3,195 2,741 4.370 8.862

7 Jumlah MOU Kerjasama MOU 9 12 16 42 20 22

8 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan

rekomendasi 4 4 4 4 6 6

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) peningkatan pada capaian indikator Produk olahan, Benih Sumber, MOU

kerjasama. Sedangkan indikator lainnya trend tidak teratur, dalam arti dari tahun ke tahun kadang meningkat kadang menurun.

Penurunan terjadi terutama karena dalam beberapa tahun terakhir varietas dan teknologi difokuskan pada komoditas tertentu yang

menjadi komoditas strategis Departemen Pertanian.

Sasaran utama pada umumnya dapat dicapai, kecuali untuk sasaran benih tebu dalam bentuk planlet. Tercapainya sasaran

tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1. Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenadga administrasi yang memadai;

2. Perencanaan kegiatan yang memadai;

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 26

3. Monitoring dan evaluasi yang intensif;

4. Ketersediaan dan pengelolaan keuangan yang handal ; dan

5. Sarana dan prasarana penelitian yang memadai;

Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja pada beberapa kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya

adalah :

1. Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola)

2. Keterbatasan dana; dan

3. Target output terlalu tinggi.

4. Kendala alam (hujan sepanjang tahun)

Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi di masa yang

akan datang adalah:

1. Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis,

2. Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang;

3. Penentuan target output dan sasaran secara realistis;

4. Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan;

5. Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada umumnya cukup

berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada

tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 85.085.000.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 27

melalui APBN mengalami kenaikan menjadi Rp. Rp. 120.219.500.000,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.000.000.000,- (41%

dari anggaran semula). Alokasi anggaran Puslitbang perkebunan TA 2011 berdasarkan sasaran yang akan dicapai dapat dilihat pada

Gambar 1. berikut:

Gambar 1. Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran

Anggaran Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, 81.87% dilalokasikan untuk gaji, operasional dan pemeliharaan dan

penambahan asset perkantoran dan kegiatan manajemen, dan 18.13 % dialokasikan pada kegiatan utama yang menghasilkan

sasaran yang telah ditargetkan, yang terdiri dari 6.41% untuk mencapai target varietas, 7.85% untuk target sasaran teknologi

Peningkatan Produktivitas, 2.07 % untuk target sasaran Teknologi Nilai Tambah/Produk Olahan,1.40% untuk benih sumber dan

VARIETAS (6.41%)

TEKN. BUDIDAYA (7.85%)

PROD. OLAHAN (2.07%)

BENIH (1.4%)

REKOMENDASI KEBIJAKAN (0.40%)

LAINNYA (81.87%)

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 28

0.4% untuk target Rekomendasi pengembangan tanaman perkebunan. Realisasi anggaran berdasarkan sasaran disajikan dalam

tabel 12 berikut:

Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran

No. Sasaran Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Anggaran

Realisasi

Rp %

Program : Penciptaan Tekn. dan Var.Unggul Berdaya Saing

1 Inovasi Tan. Perkebunan Kegiatan : Litbang Perkebunan

- Varietas 1 Sub kegiatan : Varietas unggul baru 3,423,800,000 3,207,091,000 93.67

- Teknologi Peningkatan Produktivitas

2 Sub kegiatan : Teknologi budidaya 10,955,284,000 10,019,221,000 91.46

- Teknologi Peningk. Nlilai 3 Sub kegiatan : Produk olahan/Tekn. 2,051,817,000 1,884,186,000 91.83

Tambah/Produk Olahan Nilai Tambah

- Benih Sumber 4 Sub kegiatan : Benih sumber 1,680,738,000 1,522,688,000 90.60

- Plasma Nutfah 5 Sub kegiatan : Plasma Nutfah 3,214,869,000 3,102,175,000 96.49

2 Rekomendasi Kebijakan 6 Sub kegiatan : Sintesa Kebijakan 580,000,000 523,227,000 90.21

3 Diseminasi Inovasi 7 Sub kegiatan : Diseminasi 3,692,031,000 3,535,107,000 95.75

4

Penunjang

8 Sub Kegiatan : Lainnya (Keg.

Manajemen 94,620,961,000 91,692,207,000 96.90

Gaji, operasional, aset)

Total 120,219,500,000 115,485,902,000 96.06

Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2011 tersebut diatas telah direalisasikan sebesar Rp. 115.485.902.000,- atau sebesar

96.06 %. Tidak terserapnya seluruh anggaran di Puslitbang Perkebunan terutama disebabkan karena kendala pencairan anggaran

dan tidak tercapainya target PNBP. Beradasarkan jenis sasarannya, hampir seluruh sasaran utama mempunyai realisasi diatas 100%,

kecuali pada sasaran benih tebu hasil kultur jaringan berupa planlet tebu hanya mencapai 33%. Hal ini disebabkan karena

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 29

keterbatasan SDM dan sarana penunjang (AC pada ruangan pembibitan) di laboratorium kultur jaringan, mengingat laboratorium ini

baru satu tahun ini mulai beroperasi.

Untuk menggambarkan kinerja keuangan UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan pada Gambar 2 disajikan Realisasi

anggaran berdasarkan UK/UPT, berdasarkan jenis belanja dan realisasi PNBPlingkup Puslitbang Perkebunan.

Gambar 2. Realisasi Anggaran (a) Berdasarkan UK/UPT; (b) Berdasarkan Jenis Belanja

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

P-bun Balittro Balittri Balittas Balitka

Pagu 62,764,434 21,026,851 10,044,720 15,876,400 10,507,095

Realisasi 59,815,288 20,220,690 9,530,404 15,530,324 10,389,226

% Realisasi 95.30 96.17 94.88 97.82 98.88

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

Pegawai Barang Modal

Pagu 39.830.025 41.657.934 38.731.541

Realisasi 39.165.146 39.471.682 36.849.104

% Realisasi 98,33 94,75 95,14

a b

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 30

Gambar 3. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Berdasarkan UK/UPT

Gambar 2. Realisasi anggaran berdasarkan UK/UPT menunjukkan capaian realisasi berkisar antara 94.88 % - 98.88 %.

Realisasi terendah terjadi pada Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri), yang disebabkan karena

rendahnya capaian PNBP sehingga anggaran yang bersumber dari PNBP tidak dapat direalisasikan.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum

menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran

yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya

belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

PUSLIT BALITTRI BALITTRO BALITKA BALITTAS

Target PNBP 10.000.000 675.853.000 532.000.000 291.314.500 380.000.000

Realisasi PNBP 6.600.000 146.629.000 532.047.350 293.500.000 564.891.300

% Realisasi 66,00 21,70 100,01 100,75 148,66

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 31

BAB IV

PENUTUP

Peran Puslitbang Perkebunan sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang perkebunan menjadi semakin

strategis, karena sampai saat ini sistem usahatani berbasis perkebunan masih dianggap belum mampu memberikan kesejahteraan

bagi petani. Kondisi ini terjadi karena masih ditemukannya berbagai permasalahan, diantaranya adalah rendahnya produktivitas dan

mutu produk yang dihasilkan di tingkat petani, kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit, serta mutu bahan

tanaman yang kurang baik. Permasalahan ini terus berlangsung walaupun Puslitbang Perkebunan telah memberikan kontribusi bagi

pengembangan Perkebunan Rakyat melalui hasil-hasil litbang di bidang penyediaan bahan tanaman, komponen teknologi budidaya,

dan teknologi pengolahan hasil. Salah satu upaya Puslitbang Perkebunan beserta ke empat UPT di bawahnya untuk meningkatkan

daya saing produk Perkebunan adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kegiatan yang masih kurang dan

mempertahankan kinerja kegiatan yang sudah bagus.

Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil

pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran dapat tercapai

dengan kategori sangat berhasil. Sasaran varietas mencapai 133 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai

147%, sasaran teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 283% dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 122% dari

targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 108% dari tergetnya dan sasaran rekomendasi kebijakan mencapai 120% dari

targetnya.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 32

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja diantaranya adalah : 1) Ketersediaan Sumberdaya

Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai; 2) Perencanaan kegiatan yang

memadai; 3) Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) Pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) Sarana dan prasarana penelitian

yang memadai;

Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja keluaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di

antaranya adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana

pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun)

Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011 adalah:

1) Kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan; 3) Penentuan

target output dan sasaran kegiatan; 4) Faktor hambatan alam;

Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah

dimasa yang akan datang adalah: 1) Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan secara

matang; 3) Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan

pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 33

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/10/...Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009

Lampiran 1.

Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan

BAG. TATA USAHABIDANG PROGDAN

EVALUASI

BIDANG KERJASAMA

DAN PHP

PUSLITBANG PERKEBUNAN

SUB BID PROGRAMSU

SUB BID EVALUASIS

SUBBAG. KEU

SUB BAG KEPEG SUB BID PHP

SUB BID KERJASAMA

KELOMPOK FUNGSIONAL

BALITRIBALITRRO BALITTASBALITKA