laporan akuntabilitas kinerja inspektorat … · darma bakti kita bagi bangsa dan negara...
TRANSCRIPT
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA
INSPEKTORAT PERPUSTAKAAN NASIONAL
TAHUN 2017
INSPEKTORAT PERPUSTAKAAN NASIONAL
JAKARTA, 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada kita sehingga dapat terus berkarya dan menyumbangkan
darma bakti kita bagi bangsa dan negara tercinta.Tahun 2017 merupakan Tahun Ketiga
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebagaimana
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019.
Sebagai upaya mendorong terwujudnya good governance dan clean government
serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di Perpustakaan Nasional, pada tahun
2017 Inspektorat telah melakukan kegiatan-kegiatan pengawasan internal sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi dalam rangka memberikan keyakinan terbatas dan peringatan dini
(early warning). Kondisi ini harus terus dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga
fungsi pengawasan dapat menjadi salah satu faktor penggerak yang dapat memberikan
kontribusi bagi kelangsungan fungsi organisasi pada khususnya dan pembangunan
perpustakaan di Indonesia pada umumnya.
Terkait dengan pencapaian kinerja Inspektorat tersebut, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015.
Diharapkan LKIP Inspektorat ini dapat digunakan sebagai bahan penilaian kinerja
Inspektorat Perpustakaan Nasional dan dapat memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan perpustakaan di masa
mendatang.
Jakarta, Januari 2018
Inspektur,
Darmadi, SIP.MM.
NIP. 19620721 198203 1 002
ii
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iv
Daftar Lampiran v
Ringkasan Eksekutif vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 2
B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi 2
C. Aspek Strategis 3
D. Struktur Organisasi dan SDM Inspektorat 3
E. Sistematika Penyajian 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 5
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 5
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017 11
A. Capaian Kinerja Tahun 2017 11
B. Analisis Capaian Kinerja 15
B. Realisasi Anggaran Tahun 2017 26
BAB IV PENUTUP 28
A. Kesimpulan 28
B. Langkah-Langkah Yang Akan Dilakukan 29
LAMPIRAN 30
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja 9
Tabel 2. Indikator dan Target Kinerja Tahun 2017 9
Tabel 3. Indikator dan Target Kinerja Kegiatan Tahun 2017 10
Tabel 4. Capaian Kinerja Tahun 2017 11
Tabel 5. Capaian Kinerja Per Komponen Tahun 2017 12
Tabel 6. Capaian Kinerja sd. Tahun 2017 Terhadap Renstra 12
Tabel 7. Capaian Kinerja Per Komponen Terhadap Renstra 15
Tabel 8. Perbandingan Capaian Kinerja Per Output Tahun 2016 dan
Tahun 2017 15
Tabel 9. Capaian Kinerja Per Komponen Tahun 2017 18
Tabel 10. Capaian Kinerja Inspektprat s.d Tahun 2017 Terhadap Renstra 24
Tabel 11. Pencapaian Indikator OutCome 26
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat 3
Gambar 2. Capaian Output Mendukung Capaian Outcome Tahun 2017 13
Gambar 3. Grafik Capaian Fisik dan Keuangan Tahun 2017 27
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Sumber Daya Manusia Inspektorat 30
Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Inspektorat dengan Kepala Perpustakaan Nasionak RI 31
Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2017 31
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Perpustakaan Nasional
merupakan bentuk laporan penerapan Sistem Akuntabiitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) di Inspektorat Perpustakaan Nasional yang disusun berdasarkan Inpres Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Inpres Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. SAKIP terdiri dari komponen-komponen
yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja,
pengukuran dan evaluasi kinerja serta pelaporan kinerja.
LKIP Inspektorat tahun 2017 disusun mengacu pada Rencana Strategis (Rentsra) tahun
2015-2019, Rencana Kerja (Renja) tahun 2017, dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 antara
Inspektur dengan Kepala Perpustakaan Nasional, serta realiasi fisik dan keuangan
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017.
LKIP Inspektorat Tahun 2017 menyajikan capaian kinerja output dan outcome
tahunan, capaian kinerja terhadap Renstra, dan capaian tingkat akuntabilitas. Capaian
kinerja sasaran strategis tahunan Inspektorat adalah sebesar 102%, tercapai 47 laporan
dari 45 laporan hasil pengawasan internal Perpusnas yang ditargetkan atau tercapai 104%,
dan kegiatan penguatan pengawasan Perpusnas tercapai 10 kegiatan dari 10 kegiatan yang
ditargetkan atau tercapai 100%.
Capaian kinerja sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui capaian sub-sub komponen
yang mendukung kinerja outcome: (1) meningkatnya nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Perpusnas menjadi 63% pada tahun 2017 dari 57% pada tahun 2016; (2) meningkatnya
opini Laporan Keuangan Perpusnas dari WDP pada tahun 2016 menjadi WTP pada tahun
2017; (3) meningkatnya level maturitas SPIP Perpusnas dari level 1 pada tahun 2016
menjadi level 2 pada tahun 2017. Disamping itu juga terdapat meningkatnya efektifitas
pengawasan sebagai implementasi dokumen kebijakan pengawasan internal berupa
pedoman dan SOP, dan meningkatnya penyelesaian rekomendasi/temuan BPK dan BPKP
yang ditindaklanjuti. Sedangkan capaian kinerja Inspektorat sampai dengan tahun 2017
terhadap target Renstra 2015-2019 adalah sebesar 60,4%, melampaui target kinerja
sebesar 60%. Capaian tingkat akuntabilitas Inspektorat tahun 2017 tergolong baik, dengan
penyerapan anggaran sebesar 92% dapat mencapai indikator kinerja sebesar 102%.
Namun demikian masih terdapat target indikator kinerja outcome yang belum dapat
terealisasi sesuai yang ditargetkan, antara lain: (1) kategori penerapan SAKIP di Perpusnas
yang masih pada kategori CC; (2) level kapabilitas APIP yang masih pada level 1.
Untuk meningkatkan kinerja Inspektorat, mempertahankan opini laporan keuangan,
dan peningkatan predikat evaluasi kinerja Perpusnas diperlukan adanya komitmen bersama
diantara pengelola dan tatakelola yang baik di bidang pengadaan barang/jasa, pengelolaan
keuangan, pengelolaan aset, penyelesaian temuan/rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan
RI, penerapan SAKIP, dan mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inspektorat Perpustakaan Nasional adalah Unit Kerja Eselon II yang berada
dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI,
yang secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional
RI.
Pelaksanaan peran Inspektorat sebagai APIP yang efektif adalah membantu manajemen
di lingkungan Perpustakaan Nasional dalam mencapai tujuan organisasi secara taat
azas, hemat dan efisien, dengan memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi
organisasi. Karakter pengawasan adalah sebagai penjamin (assurance) yang
independen dan tidak berpihak (objective) dan aktivitas konsultasi (consulting).
Kegiatan Inspektorat secara sinergis antara proses manajemen resiko, pengendalian
dan tata kelola akan menghasilkan lingkungan pengendalian yang kondusif.
Sejalan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Perpustakaan Nasional
sesuai dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 1 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional,Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara
wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan kebijakan serta
perannya dalam pengelolaan sumberdaya yang dipercayakan kepadanya berdasarkan
perencanaan strategis yang ditetapkan. Oleh karena itu, Inspektorat Perpustakaan
Nasional wajib melaporkan akuntabilitas kinerja tahun 2017.
Instrumen yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah sistem AKIP,
yaitu sistem yang digunakan oleh instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan melaksanakan misi
organisasi. Sistem AKIP terdiri dari komponen-komponen yang merupakan satu
kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran dan evaluasi
kinerja serta pelaporan kinerja.
2
LKIP ini disusun secara komprehensif, objektif, jujur, akurat, dan transparan,
sesuai dengan lingkup tanggung jawab yang diemban. Dengan demikian LKIP ini selain
berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, juga
dapat dijadikan bahan evaluasi oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan, khususnya
dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di
lingkungan Perpustakaan Nasional RI.
LKIP disusun berdasarkan pada Renstra Inspektorat tahun 2015-2019 dan
capaian-capaian sampai dengan akhir tahun anggaran 2017, mengacu pada
program/kegiatan dan anggaran sebagaimana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
Inspektorat tahun 2017.
B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Inspektorat Perpustakaan Nasional dibentuk melalui Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional,menyatakan bahwa Inspektorat Perpustakaan Nasional RI
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan
Nasional mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan
Perpustakaan Nasional dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif
berkoordinasi dengan Sekretaris Utama.
Selanjutnya dalam menjalankan tugas pokoknya Inspektorat Perpustakaan Nasional
melaksanakan fungsi sebagai berikut:
1. Menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern;
2. Melaksanakan pengawasan intern terhadap Tupoksi, Kepegawaian, Aset dan
Keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Melaksanakan pengawasan dengan tujuan tertentu atas penugasan Kepala
Perpustakan Nasional RI;
4. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan dan
5. Melaksanakan administrasi Inspektorat.
C. Aspek Strategis
Perpustakaan sebagai institusi pengelola rekaman gagasan, pemikiran,
pengalaman, dan pengetahuan umat manusia mempunyai fungsi utama melestarikan
hasil budaya umat manusia khususnya yang berbentuk dokumen karya tulis, karya
cetak dan/atau karya rekam lainnya. Karya tersebut, disampaikan dan dilayankan
3
kepada generasi selanjutnya agar terbentuk masyarakat yang mempunyai budaya
membaca dan belajar sepanjang hayat.
Melalui Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 84 tahun
2015 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019 telah
dirumuskan tujuan, sasaran, program, dan strategi pembangunan perpustakaan sebagai
bentuk penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015-2019.
Inspektorat Perpustakaan Nasional sebagai Unit Pengawas Internal mendukung
pelaksanaan program-program strategis pembangunan di bidang perpustakaan tersebut
melalui kegiatan Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Perpustakaan
Nasional, antara lain melalui pengembangan perangkat pengawasan intern,
pelaksanaan pemeriksaan, peningkatan kapasitas auditor, penyusunan laporan dan
tindak lanjut hasil pemeriksaan, reviu RAPBN, Laporan Keuangan dan LKIP
Perpustakaan Nasional.
D. Struktur Organisasi dan SDM Inspektorat
Bagan 1. Struktur Organisasi Inspektorat
Dalam pelaksanaan tugas, Inspektur Perpustakaan Nasional dibantu oleh Kepala
Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, dengan komposisi
sebagai berikut:
1. Inspektur 1 orang
2. Kasubag Tata Usaha 1 orang
- Staf Subag Tata Usaha 5 orang
3. Auditor 16 orang
KEPALA
PERPUSNAS
SEKRETARIAT
UTAMA
INSPEKTUR
KASUBAG TATA
USAHA
JABATAN
FUNGSIONAL
4
Jumlah 23 orang
Daftar SDM Inspektorat sebagaimana Lampiran 1.
E. Sistematika Penyajian
LKIP Inspektorat disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang SAKIP serta Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan
LKIP sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dituangkan
dalam suatu Sistem AKIP.
Pada dasarnya LKIP mengkomunikasikan pencapaian kinerja Inspektorat selama tahun
2017. Capaian kinerja (performance results) tahun 2017 tersebut diperbandingkan
dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) sebagai tolok ukur keberhasilan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat. Berdasarkan analisis atas Laporan
Akuntabilitas Kinerja ini akan memungkinkan Inspektorat untuk mengidentifikasi
sejumlah celah kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja di masa datang.
Dengan pola pikir tersebut, sistematika penyajian LKIP Inspektorat Perpustakaan
Nasional adalah sebagai berikut:
Bab I–Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas kondisi umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II–Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan
yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan dan anggaran Inspektorat Tahun 2017 yang
meliputi Rencana Strategis Tahun 2015-2019, Indikator Kinerja Tahun 2017 dan
Perjanjian Kinerja Inspektorat Perpustakaan Nasional Tahun 2017.
Bab III–Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan capaian kinerja Inspektorat untuk setiap
output kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja, analisis
capaian kinerja, dan realiasi anggaran.
Bab IV– Penutup, menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja Inspektorat
serta langkah-langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
5
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan
Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang tentang Perubahan
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perpustakaan Nasional,menyatakan bahwa Inspektorat Perpustakaan Nasional
RI mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Perpustakaan
Nasional dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif berkoordinasi dengan
Sekretaris Utama dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan
Nasional.
Selanjutnya dalam menjalankan tugas tersebut, Inspektorat melaksanakan fungsi:
1. Menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern;
2. Melaksanakan pengawasan intern terhadap Tupoksi, Kepegawaian, Aset dan
Keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Melaksanakan pengawasan dengan tujuan tertentu atas penugasan Kepala
Perpustakan Nasional RI;
4. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan dan
5. Melaksanakan administrasi Inspektorat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara efektif, efisien dan akuntabel,
Inspektorat berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada Renstra
Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019, Renstra Inspektorat Tahun2015-2019 dan
Perjanjian Kinerja Tahun 2017, sebagai berikut:
1. Renstra Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor
92 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015-
2019, bahwa dalam upaya mewujudkan Indonesia cerdas melalui gemar membaca
dengan memberdayakan perpustakaan dilakukan melalui arah kebijakan dan strategi
nasional pembangunan perpustakaan sebagai berikut:
a. Meningkatkan budaya gemar membaca, melalui: (1) penyelenggaraan dan
pengelolaan perpustakaan sebagai wahana pembelajar sepanjang hayat dan
6
sarana pendukung proses belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi; (2)
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar
masyarakat; dan (3) pembudayaan kegemaran membaca.
b. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, baik kapasitas dan akses, maupun
utilitas melalui: (1) peningkatan ketersediaan layanan perpustakaan secara
merata yang mendukung pengembangan science park, techno park, dan
pelaksanaan revolusi mental; dan (2) peningkatan kualitas dan keberagaman
koleksi perpustakaan termasuk naskah kuno;(3) peningkatan kualitas layanan
perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi;
dan(4) pengembangan kompetensi dan profesionalitas pustakawan dan tenaga
teknis perpustakaan.
Sedangkan kebijakan dan strategi Perpustakaan Nasional, meliputi:
a. Peningkatan gemar membaca, dengan strategi:(1) Promosi gemar membaca
dengan memanfaatkan perpustakaan; (2) Membangun sinergi antara perpustakaan
dengan satuan pendidikan; (3) Menggerakkan masyarakat untuk gemar membaca
dalam mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif berbasis pengetahuan
melalui lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat; dan (4)
Meningkatkan pola partisipasi industri penerbitan dan masyarakat dalam
menciptakan komunitas baca.
b. Pengembangan koleksi Indonesiana yang lengkap dan mutakhir, dengan
strategi:(1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi perpustakaan; (2)
Meningkatkan pengelolaan koleksi naskah kuno; (3) Meningkatkan pengelolaan
karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di Indonesia dan atau tentang
Indonesia (Indonesiana); dan (4) Memperkuat kerjasama dengan berbagai lembaga
pemerintah, swasta dan adat, berbagai komunitas, dan perorangan (ahli) untuk
membangun komunitas budaya lokal.
c. Peningkatan diversifikasi dan kualitas layanan perpustakaan berbasis TIK, dengan
strategi:(1) Memperkuat kapasitas kelembagaan perpustakaan dalam
pengembangan layanan secara demokratis dan berkeadilan; (2) Meningkatkan pola
interaksi perpustakaan, lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi, satuan
pendidikan, masyarakat ilmiah dalam pengembangan repository dan diversifikasi
layanan; (3) Meningkatkan akses bahan pustaka warisan dokumenter intelektual
bangsa;dan (4) Membangun partisipasi aktif lembaga penelitian dan pengkajian,
organisasi profesi, serta lembaga pendidikan melalui pemberdayaan perpustakaan.
7
d. Pelestarian warisan dokumenter intelektual bangsa, dengan strategi:(1)
Memperkuat preservasi dan konservasi bahan pustaka warisan dokumenter
intelektual bangsa; dan (2) Memperkuat preservasi warisan dokumenter dan
budaya dalam format digital.
e. Peningkatan kualitas dan kapasitas perpustakaan sebagai pusat sumber belajar,
dengan strategi:(1) Memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
untukmendukung layanan perpustakaan; (2) Meningkatkan kerjasama dan jejaring
antar perpustakaan baik nasional maupun internasional; dan (3) Membangun
resource sharing antarperpustakaan di Indonesia.
f. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dengan strategi:(1) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional pustakawan;
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sertifikasi kompetensi pustakawan; dan (3)
Meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan, dan pelatihan
kepustakawanan.
Peningkatan kapasitas Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
Perpustakaan Nasional diprogramkan melalui kegiatan Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Perpustakaan Nasional, antara lain melalui pengembangan perangkat
pengawasan intern, pelaksanaan pemeriksaan, peningkatan kapasitas auditor,
penyusunan laporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan, reviu RAPBN/laporan
keuangan/LKIP.
2. Renstra Inspektorat Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019
Renstra Inspektorat Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019 berisikan tentang
gambaran sasaran atau kondisi yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun
kedepan, sekaligus menyajikan strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai
sasaran kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Berdasarkan Renstra Perpustakaan Nasional tahun 2015–2019 yang telah ditetapkan
oleh Kepala, Renstra Inspektorat disusun terkait dengan Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada kegiatan Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Pepustakaan Nasional.
Secara ringkas substansi Renstra Inspektorat dapat diilustrasikan sebagai berikut:
a. Visi
Dengan mengacu pada visi Perpustakaan Nasional tahun 2015-2019
"Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan
8
Perpustakaan" maka visi Inspektorat Perpustakaan Nasional adalah
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Akuntabel di Lingkungan
Perpustakaan Nasional”
b. Misi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, Inspektorat
Perpustakaan Nasional mengemban misi yang harus dilaksanakan, yaitu :
“Mendorong Seluruh Aparat Sipil Pemerintah (ASN) di Lingkungan
Perpustakaan Nasional Memahami Dan Mampu mengimplementasikan
Semua Regulasi Tentang Tata Kelola Pemerintah Yang Akuntabel
Tujuan”.
c. Tujuan
Dari rangkaian visi dan misi Inspektorat Perpustakaan Nasional yang diemban,
maka tujuan pengawasan yang ditetapkan adalah “Mendorong terwujudnya good
governance dan clean government serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN) pada Perpustakaan Nasional melalui pengawasan yang efektif, efisien dan
akuntabel”.
d. Sasaran
Sasaran strategis Inspektorat Perpustakaan Nasional adalah
“Terselenggaranya pengawasan internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan
Nasional”, dengan indikator kinerja:
1) Jumlah laporan hasil pengawasan Perpusnas; dan
2) Jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas.
Adapun kegiatan pokok Inspektorat Perpustakaan Nasional adalah
“Pengawasan Internal Perpustakaan Nasional“ dengan indikator kegiatan (output),
1 layanan.
Pencapaian output tersebut antara lain melalui pengembangan perangkat
pengawasan intern, pelaksanaan pemeriksaan, peningkatan kapasitas auditor,
penyusunan laporan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan, reviu RKA KL/laporan
keuangan/LKIP di lingkungan Perpustakaan Nasional.
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Tujuan : Mendorong terwujudnya good governance dan clean government serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) pada
9
Perpustakaan Nasional melalui pengawasan yang efektif, efisien
dan akuntabel
Sasaran Strategis: Terselenggaranya pengawasan
internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional
Jumlah laporan hasil pengawasan
Perpusnas
Jumlah kegiatan penguatan
pelaksanaan pengawasan Perpusnas
Tabel 1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
B. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap
Kementerian/Lembaga berkewajiban menyusun dan menetapkan Perjanjian Kinerja.
Untuk itu, maka Inspektur Perpustakaan Nasional pada bulan Desember 2017 telah
menandatangani Perjanjian Kinerja (PK) dengan Kepala Perpustakaan Nasional
berdasarkan pada DIPA/POK tahun anggaran 2017. Dan pada bulan Oktober 2017
diadakan revisi PK sehubungan dengan adanya revisi Renstra Inspektorat sebagai hasil
penyesuaian terhadap Renstra Perpustakaan Nasional tahun 2015-2019 Edisi Revisi
berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 92 Tahun 2017 tentang
Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015-2019
Sasaran strategis, indikator kinerja, dan target kinerja pada Perjanjian Kinerja Inspektorat
Perpustakaan Nasional Tahun 2017 sesuai dengan hasil revisi PK pada bulan Oktober
adalah sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS
Terselenggaranya pengawasan internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Jumlah laporan hasil pengawasan Perpusnas 45 laporan
2. Jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas
10 kegiatan
Tabel 2. Indikator dan Target Kinerja Tahun 2017
Inspektorat Perpustakaan Nasional adalah pengawas internal di lingkungan Perpustakaan
Nasional, maka indikator kinerja kegiatan (output) berdasarkan Perjanjian Kinerja
10
Inspektorat Perpustakaan Nasional Tahun 2017 sesuai dengan hasil revisi PK pada bulan
Oktober adalah sebagai berikut:
KEGIATAN
Pengawasan Internal Perpustakaan Nasional
INDIKATOR KINERJA TARGET
Jumlah layanan pengawasan internal Perpusnas 1 layanan
Tabel 3. Indikator dan Target Kinerja Kegiatan Tahun 2017
Perjanjian Kinerja antara Inspektur dengan Kepala Perpustakaan Nasional sebagaimana
Lampiran 2.
11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017
A. Capaian Kinerja Tahun 2017
1. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017
Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Perpustakaan Nasional tahun
2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat tahun 2017 dengan
realisasinya.
Tingkat pencapaian target sasaran strategis Inspektorat tahun 2017
berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS
Terselenggaranya pengawasan internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional
INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 REALISASI CAPAIAN
(%)
1. Jumlah laporan hasil pengawasan Perpusnas
45 laporan 47 naskah 104%
2. Jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas
10 kegiatan 10 naskah 100%
Keseluruhan 102%
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017
Capaian sasaran strategis masing-masing indikator dapat dijelaskan secara
lebih rinci melalui capaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan komponen kegiatan
sebagai berikut:
a. Capaian Laporan hasil pengawasan Perpusnas Tahun 2017
NO SUB KOMPONEN TARGET
[laporan]
REALISASI
[laporan]
CAPAIAN
(%)
1 Audit Operasional di SKPD
Perpustakaan Provinsi
(Dekonsentrasi)
33 33 100%
2 Audit Operasional di Sektama 1 1 100%
3 Audit Operasional di Deputi I 1 1 100%
4 Audit Operasional di Deputi II 1 1 100%
5 Audit Operasional di UPT
Perpus. Bung Karno
1 2 200%
6 Audit Operasional di UPT
Perpus Bung Hatta
1 2 200%
7 Audit aset dan persediaan
Perpusnas
1 1 100%
12
NO SUB KOMPONEN TARGET
[laporan]
REALISASI
[laporan]
CAPAIAN
(%)
8 Audit aset dan persediaan
UPT Perpus. Bung Karno
1 1 200%
9 Audit aset dan persediaan
UPT Perpus. Bung Hatta
1 1 200%
10 Audit Untuk Tujuan
Tertentu/Khusus
1 1 100%
11 Evaluasi dan Pemantauan
Hasil Audi
1 1 100%
12 Penyusunan Laporan Tindak
Lanjut Hasil Audit
1 1 100%
13 Penyusunan Ikhitisar Laporan
Hasil Audit
1 1 100%
Keseluruhan 45 47 104%
Tabel 5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Per Sub Komponen Tahun 2017
b. Capaian Kegiatan Penguatan Pelaksanaan Pengawasan Perpusnas Tahun 2017
NO SUB KOMPONEN TARGET [kegiatan]
REALISASI
[kegiatan]
CAPAIAN
(%)
1 Penyusunan Kebijakan
Pengawasan Internal
1 1 100%
2 Evaluasi dan Pemantauan
Hasil Audit
1 1 100%
3 Pelaksanaan Reviu dan
Evaluasi
1 1 100%
4 Peningatan Kapasitas SDM
bidang Pengawasan
1 1 100%
5 Pengembangan Zona
Integritas
1 1 100%
6 Peningkatan Penerapan SPIP
Perpusnas
1 1 100%
7 Peningkatan Kapabilitas APIP
Perpusnas
1 1 100%
8 Peningkatan Sarana
Pengawasan
1 1 200%
9 Peningkatan Akuntabiitas
Kinerja Perpusnas
1 1 200%
10 Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Anggaran
1 1 100%
Keseluruhan 10 10 100%
Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Per Sub Komponen Tahun 2017
2. Capaian Kinerja Output Tahun 2017
Pengukuran tingkat capaian kinerja Output Inspektorat Perpustakaan
Nasional tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat tahun 2017
13
dengan realisasinya dihubungkan dengan pencapaian target indikator Outcome,
dalam rangka mendukung pencapaian target Outcome Perpustakaan Nasional yang
ditetapkan dalam Renstra Perpusnas tahun 2015-2019.
Target kinerja Output tahun 2017 sebanyak 1 layanan telah dapat dicapai 1
layanan atau 100%
Pencapaian kinerja Output Inspektorat tahun 2017 berdasarkan hasil
pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Inspektorat sebagai Unit Pengawas
Internal, selain untuk mencapai indikator Output juga mendukung pencapaian
Jumlah
Layanan
Pengawas
an Internal,
1 Layanan
Indikator
dan Target
Capaian
Output
Komponen
Capaian
Outcome
1 layanan
052 Pelaksanaan Audit Internal
053 Pelaksanaan Audit Khusus
054 Tindak Lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan
055 Reviu Perencanaan Anggaran
061 Peningkatan Pengawasan di Lingkungan
Perpusnas
060 Peningkatan Kapasitas Bidang
Akuntabilitas Kinerja
059 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
058 Evaluasi Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Perpusnas
056 Pembinaan Pengawasan Kinerja dan
Keuangan
057 Peningkatan Kapasitas Bidang
Pengawasan
062 Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
Inspektorat
051 Penyusunan Kebijakan dan SOP
Pengawasan Internal
SAKIP
CC
Kapabili-
tas APIP
1
Maturitas
SPIP 2
Kinerja/
RB 63%
Opini LK
WTP
Gambar 2 Capaian Output Mendukung Capaian Outcome Tahun 2017
14
indikator Outcome Unit Kerja Eselon I dan Lembaga/Perpustakaan Nasional. Capaian
indikator outcome tahun 2017 antara lain adalah:
a. Pencapaian hasil penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Perpusnas dengan
nilai 63% dari target 63 untuk tahun 2017.
Dukungan terhadap pencapaian penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi
di Perpusnas dilakukan melalui pelaksanaan koordinasi dan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), pelaksanaan pengawasan internal,
peningkatan penerapan SPIP dan SAKIP.
b. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Keuangan Perpusnas, dengan
target WTP tahun 2017.
Dukungan terhadap pencapaian Opini WTP Perpusnas dilakukan melalui
pelaksanaan pelaksanaan pengawasan internal, pemantauan hasil pengawasan,
pembinaan pengawasan kinerja, pendampingan dan reviu penyusunan Laporan
Keuangan Perpusnas.
c. Kategori CC hasil penilaian penerapan SAKIP di Perpusnas, dengan target kategori
B (nilai 70) untuk tahun 2017
Dukungan terhadap pencapaian penilaian penerapan SAKIP Perpusnas
dilakukan melalui peningkatan kapasitas pengelola SAKIP (workshop dan Diklat),
pendampingan dan reviu penyusunan LKIP Perpusnas, dan evaluasi internal SAKIP
di Perpusnas.
Capaian kategori CC tahun 2017 masih mencantumkan hasil penilaian penerapan
SAKIP di Perpusnas oleh Kemenpan RB tahun 2016 karena hasil penilaian
penerapan SAKIP tahun 2017 sampai dengan LKIP ini disusun belum diterbitkan
oleh Kemenpan RB.
d. Level 2 penerapan SPIP di Perpusnas, dengan target level 2 untuk tahun 2017
Dukungan terhadap pencapaian penilaian penarapan SPIP di Perpusnas
dilakukan melalui kegiatan perumusan dan penetapan Peta Resiko Unit-Unit Kerja
di Perpusnas, penetapan Tim/Satgas SPIP, dan workshop peningkatan penerapan
SPIP.
e. Level 1 Kapabilitas APIP di Perpusnas, dengan target level 2 untuk tahun 2017
Kegiatan dalam rangka pencapaian penilaian kapabilitas APIP Perpusnas
antara lain dilakukan melalui kegiatan penyusunan pedoman, proses bisnis, SOP,
rencana/program kinerja Inspektorat, peningkatan kapasitas Auditor melalui Diklat
dan workshop/seminar/PPM, dan evaluasi kinerja Inspektorat secara periodik.
15
Capaian level 1 tahun 2017 masih mencantumkan hasil penilaian kapabilitas oleh
BPKP tahun 2016 karena hasil penilaian kapabilitas APIP tahun 2017 sampai
dengan LKIP ini disusun belum diterbitkan oleh BPKP.
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2017
Tingkat pencapaian target sasaran strategis Inspektorat tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS
Terselenggaranya pengawasan internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional
INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 REALISASI CAPAIAN
(%)
1. Jumlah laporan hasil pengawasan Perpusnas
45 laporan 45 naskah 100%
2. Jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas
10 kegiatan 10 naskah 100%
Keseluruhan 100%
Tabel 7. Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017
Dengan target capaian di tahun 2016, maka target indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukurannya tahun 2017 sebagai berikut:
Jika dibandingkan dengan dengan pencapaian sasaran strategis tahun 2016
maka dapat diilustrasikan sebagai berikut:
NO. INDIKATOR
KINERJA
SATU-
AN
CAPAIAN
2016 2017 KETERANGAN
TAR-
GET
REALI-
SASI
CAPAI-
AN
%
TAR-
GET
REALI
-SASI
CAPAI
-AN
%
1 Jumlah laporan hasil pengawasan Perpusnas
Laporan 45 45 100 45 47 104 Kenaikan 4 %
2 Jumlah kegiatan
penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas
Kegiatan 10 10 100 10 10 100
Keseluruhan/Rata-Rata 100 102 Kenaikan 2%
Tabel 8 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016 dan Tahun 2017
Capaian kinerja sasaran strategis berdasarkan pada indikator Jumlah Laporan
Hasil Pengawasan Perpusnas tahun 2017 terdapat kenaikan 4 % (tambahan 2
laporan menjadi 47 laporan) apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2016 sebanyak 45 laporan.
16
Kenaikan tersebut terdapat pada audit operasional pada UPT Perpustakaan Bung
Karno dan UPT Perpustakaan Bung Hatta yang semula direncanakan 1 kali audit,
dalam pelaksanaannya dapat dilakukan 2 kali audit. Yaitu audit untuk tahun 2016
periode Januari-Desember 2016 dan audit tahun 2017 periode Januari-
Desember2017.
3. Analisis Pencapaian Kinerja Output Per Sub Komponen
Analisis capaian kinerja Inspektorat Perpustakaan Nasional tahun 2017
berdasarkan pencapaian kinerja per sub komponen adalah sebagai berikut:
a. Capaian Laporan hasil pengawasan Perpusnas Tahun 2017
Berdasarkan target Renstra 2015-2019 tahun ke 3 yang diimplementasikan
kedalam Perjanjian Kinerja, target laporan hasil pengawasan tahun 2017 adalah
sebanyak 45 Laporan sebagai berikut:
1) Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa
Informasi 1 Laporan
2) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya
Perpustakaan 1 Laporan
3) Sekretariat Utama 1 Laporan
4) Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Proklamator 2 Laporan
5) SKPD Perpustakaan Provinsi (Dekonsentrasi) 33 Laporan
6) Audit aset dan persediaan Perpusnas 1 Laporan
7) Audit aset dan persediaan UPT Perpus. Bung Karno 1 Laporan
8) Audit aset dan persediaan UPT Perpus. Bung Karno 1 Laporan
9) Audit Untuk Tujuan Tertentu/Khusus 1 Laporan
10) Audit Untuk Tujuan Tertentu/Khusus 1 Laporan
11) Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit 1 Laporan
12) Penyusunan Ikhitisar Laporan Hasil Audit 1 Laporan
Dalam pelaksanaannya, laporan hasil audit tahun 2017 adalah sebanyak 47
Laporan sebagai berikut:
NO AUDITAN TARGET2017
[Laporan]
REALISASI
[Laporan]
1 Deputi Bidang Pengembangan Bahan
Pustaka dan Jasa Informasi
1 1
2 Bidang Pengembangan Sumber Daya
Perpustakaan
1 1
17
NO AUDITAN TARGET2017
[Laporan]
REALISASI
[Laporan]
3 Sekretariat Utama 1 1
4 Unit Pelaksana Teknis
- Perpustakaan Bung Karno 1 2
- Perpustakaan Bung Hatta 1 2
5 SKPD Perpustakaan Provinsi
(Dekonsentrasi)
33 33
1 DKI Jakarta 1 1
2 Jawa Tengah 1 1
3 DI Yogyakarta 1 1
4 Jawa Timur 1 1
5 Aceh 1 1
6 Sumatera Utara 1 1
7 Sumatera Barat 1 1
8 Riau 1 1
9 Jambi 1 1
10 Kalimantan Barat 1 1
11 Kalimantan Tengah 1 1
12 Kalimantan Selatan 1 1
13 Kalimantan Timur 1 1
14 Sulawesi Tengah 1 1
15 Sulawesi Selatan 1 1
16 Maluku 1 1
17 Bali 1 1
18 Nusa Tenggara Barat 1 1
19 Nusa Tenggara Timur 1 1
20 Papua 1 1
21 Bengkulu 1 1
22 Banten 1 1
23 Maluku Utara 1 1
24 Gorontalo 1 1
25 Sulawesi Barat 1 1
26 Kepulauan Riau 1 1
27 Sumatera Selatan 1 1
28 Lampung 1 1
29 Sulawesi Utara 1 1
30 Sulawesi Tenggara 1 1
31 Gorontalo 1 1
32 Bangka Belitung 1 1
33 Kepulauan Riau 1 1
6 Audit aset dan persediaan:
- Perpusnas 1 1
- UPT Prpustakaan Bung Karno 1 1
18
NO AUDITAN TARGET2017
[Laporan]
REALISASI
[Laporan]
- UPT Perpustakaan Bung Hatta 1 1
7 Audit Untuk Tujuan Tertentu/Khusus 1 1
8 Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit
1 1
9 Penyusunan Ikhitisar Laporan Hasil Audit
1 1
Jumlah 45 47
% Capaian 104
Tabel 9. Capaian Kinerja Per Sub Komponen Tahun 2017
Dengan capaian pelaksanaan pengawasan sebanyak 47 (empat puluh
tujuh) naskah Laporan dari target sebanyak 45 (empat puluh lima) Laporan, maka
tingkat capaian pengawasan tahun 2017 adalah sebesar 104 % (seratus empat
persen).
Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah:
1) Belum diterapkannya penyusunan Program Kerja Audit (PKA) dan Kertas Kerja
Audit (KKA) dalam pemeriksaan internal secara optimal.
2) Belum meratanya kualitas dan pemahaman auditor terhadap substansi dan
ketentuan pengawasan.
3) Belum terlaksananya audit berbasis resiko secara optimal.
4) Belum bisa terpenuhinya jumlah hari minimal untuk audit operasional
pengelolaan Dekonsentrasi di SKPD Perpustakaan Provinsi.
Penanggulangan masalah pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan workshop penerapan PKA dan KKA dengan nara sumber dari
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
2) Peningkatan kualitas auditor melalui Diklat/workshop/Bintek substansial di
bidang pengawasan bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
BPKP.
3) Melaksanakan audit berdasarkan PKPT dengan mengacu pada Peta Resiko
yang telah ditetapkan.
4) Melaksanakan pemeriksaan pengelolaan Dekonsentrasi dengan
memaksimalkan persiapan dan penyusunan laporan dilakukan di Pusat.
Di tahun mendatang diharapkan PKA/KKA sudah diterapkan dalam
pelaksanaan pengawasan internal di lingkungan Perpustakaan Nasional secara
19
optimal, peningkatan kualitas auditor melalui Diklat/Workshop/Bimtek substansial
di bidang pengawasan bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
BPKP, pengembangan peta resiko seluruh Unit Kerja di Perpusnas, dan
mengusulkan tambahan anggaran untuk dapat memenuhi minimal jumlah hari
pemeriksaan.
b. Capaian Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Pengawasan Perpusnas
Berdasarkan target Renstra 2015-2019 tahun ke 3 yang diimplementasikan
kedalam Perjanjian Kinerja, target kegiatan penguatan pengawasan tahun 2017
adalah sebanyak 10 Kegiatan dan dapat direalisasikan 10 Kegiatan atau 100%.
Adapun ilustrasi pelaksanaan kegiatan penguatan pengawasan adalah sebagai
berikut:
1) Capaian Kinerja Penyusunan Kebijakan Pengawasan Internal
Kegiatan Penyusunan kebijakan pengawasan internal tahun 2017
dilakukan melalui penyusunan berbagai pedoman di bidang pengawasan,
antara lain:
a) Pedoman audit pengawasan dengan tujuan tertentu, 1 naskah
b) Pedoman penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) di
lingkungan Perpusnas, 1 naskah
c) Pedoman evaluasi implementasi SAKIP di Perpusnas, 1 naskah
d) Proses bisnis Inspektorat Perpusnas, 1 naskah
e) Standar Operasional Prosedur (SOP) Inspektorat, 1 naskah
f) Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2017, 1 naskah
g) Rencana Aksi Pelaksanaan Program Inspektorat Tahun 2017, 1 naskah
2) Evaluasi dan Pemantauan Hasil Audit
Kegiatan evaluasi dan pemantauan hasil audit tahun 2017 dilakukan
melalui:
a) Evaluasi dan pemantauan LHP Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun
2017 sebagai bahan pemantauan semesteran oleh BPK, 1 naskah.
b) Evaluasi LHP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
tahun 2008 sd. 2012 atas pelaksanaan Dana Dekonsentrasi di bidang
perpustakaan di 4 SKPD Perpustakaan Provinsi, yang meliputi:
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara
- SKPD Perpustakaan Provinsi Gorontalo
- SKPD Perpustakaan Provinsi Papua
20
- SKPD Perpustakaan Provinsi Bengkulu
- SKPD Perpustakaan Provinsi Maluku
c) Evaluasi LHP pengawasan internal oleh Inspektorat Perpustakaan Nasional
tahun 2015 dan 2016 di 33 SKPD Perpustakaan Provinsi, yang meliputi:
- SKPD Perpustakaan Provinsi DKI Jakarta
- SKPD Perpustakaan Provinsi Jawa Barat
- SKPD Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
- SKPD Perpustakaan Provinsi DI Yogyakarta
- SKPD Perpustakaan Provinsi Jawa Timur
- SKPD Perpustakaan Provinsi Aceh
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sumaetra Barat
- SKPD Perpustakaan Provinsi Riau
- SKPD Perpustakaan Provinsi Jambi
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan
- SKPD Perpustakaan Provinsi Lampung
- SKPD Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat
- SKPD Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah
- SKPD Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan
- SKPD Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tengah
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tenggara
- SKPD Perpustakaan Provinsi Maluku
- SKPD Perpustakaan Provinsi Bali
- SKPD Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
- SKPD Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur
- SKPD Perpustakaan Provinsi Papua
- SKPD Perpustakaan Provinsi Bengkulu
- SKPD Perpustakaan Provinsi Banten
- SKPD Perpustakaan Provinsi Maluku Utara
- SKPD Perpustakaan Provinsi Gorontalo
- SKPD Perpustakaan Provinsi Papua Barat
- SKPD Perpustakaan Provinsi Sulawesi Barat
21
- SKPD Perpustakaan Provinsi Kepulauan Riau
- SKPD Perpustakaan Provinsi Bangka Belitung
Hasil evaluasi tindak lanjut LHP BPK dan BPKP dipergunakan sebagai
bahan pemutakhiran dan pemantauan semesteran dengan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) tahun 2017.
3) Pelaksanaan Reviu dan Evaluasi
Kegiatan reviu dan evaluasi di tahun 2017 dilaksanakan antara lain
melalui:
a) Reviu Rencana Kerja dan Anggaran (RKA/KL) Perpusnas, 2 laporan
b) Reviu dan pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Perpusnas, 1
laporan.
c) Reviu dan pendampingan penyusunan LKIP Perpusnas, 1 laporan
d) Reviu dan evaluasi pengadaan barang/jasa dan penyerapan anggaran per tri
wulan, 4 naskah laporan.
e) Reviu revisi DIPA/Kertas kerja di Perpusnas, 1 laporan
f) Evaluasi penerapan sakip di Unit Kerja Eselon I danII di pepusnas, 1
laporan.
g) Evaluasi dan penilaian mandiri pelaksanaan birokrasi (PMPRB) di Perpusnas,
1 naskah.
4) Peningkatan Kapasitas SDM bidang Pengawasan
Kegiatan peningkatan kapasitas SDM di bidang pengawasan pada
tahun 2017 dengan tujuan untuk meningkatan kemampuan auditor antara lain
melalui:
a) Penyertaan Diklat substantif pengawasan di Pusdiklat BPKP, 11 orang
b) Penyertaan Diklat penyusunan LKIP di Pusdiklat BPKP, 17 orang
c) Penyertaan dalam seminar, bimbingan teknis, workshop, pelatihan
pengembangan mandiri (PPM).
5) Pengembangan Zona Integritas
Kegiatan pengembangan zona integritas di Perpusnas dilaksanakan
dalam rangka membangun budaya integritas dan budaya anti korupsi di
lingkungan Perpusnas. Pada tahun 2017 dilakukan melalui:
a) Penetapan Unit Kerja yang diusulkan menjadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK),
2 Unit Kerja yaitu:
22
- Unit Kerja Pusat Jasa Perpustakaan
- Unit Kerja Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat
Baca
b) Sosialisasi dan penandatanganan komitmen pengendalian gratifikasi bekerja
sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 1 laporan.
c) Pengembangan dan launching aplikasi pengaduan masyarakat melalui
Wisthle Blowing System (WBS), 1 laporan.
6) Peningkatan Penerapan SPIP Perpusnas
Kegiatan peningkatan penerapan SPIP di Perpusnas dilaksanakan dalam
rangka mengoptimalkan pelaksanaan pengendalian internal di lingkungan
Perpusnas dilakukan melalui:
a) Penetapan peta resiko Unit-Unit Kerja di lingkungan Perpusnas, 1 naskah.
b) Workshop peningkatan penerapan SPIP dengan nara sumber dari BPKP, 1
laporan.
c) Penyusunan rencana aksi peningkatan penerapan SPIP di Perpusnas, 1
naskah.
d) Penyusunan draf desain penyelenggaraan SPIP di Perpusnas, 1 naskah.
e) Penyertaan Diklat evaluasi maturitas SPIP yang diselenggarakan Pusdiklat
BPKP, 3 orang.
7) Peningkatan Kapabilitas APIP Perpusnas
Kegiatan peningkatan kapabilitas APIP Perpusnas dilaksanakan dalam
rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat, antara lain
dilakukan melalui:
a) Penyusunan pedoman, juklak, juknis, SOP di bidang pengawasan.
b) Evaluasi kebijakan dan program Inspektorat.
c) Penyusunan usulan program dan anggaran Inspektorat.
d) Evaluasi pelaksanaan program dan kinerja Inspektorat.
e) Self assesment kapabilitas APIP Perpusnas.
8) Peningkatan Sarana Pengawasan
Kegiatan peningkatan sarana pengawasan dilakukan dalam rangka
menyediakan sarana kerja pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Inspektorat. Pada tahun 2017 antara lain dilakukan melalui:
23
a) Evaluasi sarana kerja pengawasan di Inspektorat termasuk sarana sistem
informasi yang terkait pengawasan, 1 laporan
b) Penyusunan dan pengajuan rencana kebutuhan sarana kerja termasuk
sarana sistem informasi yang terkait pengawasan, 1 laporan
c) Pengadaan sarana kerja pengawasan berupa:
- Komputer, 7 unit
- Laptop, 3 unit
- Hard disk eksternal, 3 buah
9) Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Perpusnas
Kegiatan peningkatan akuntabilitas kinerja perpusnas dilakukan dalam
rangka mendorong peningkatan implementasi SAKIP di lingkungan Perpusnas.
Pada tahun 2017 antara lain dilakukan melalui:
a) Diklat penyusunan LKIP di Pusdiklat BPKP, 32 orang
b) Workshop evaluasi SAKIP dengan nara sumber dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 1 laporan.
c) Evaluasi penerapan SAKIP di Unit Kerja Eselon I dan UPT di lingkungan
Perpusnas, 1 laporan.
10) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Anggaran
Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan anggaran di
Inspektorat pada tahun 2017 dilakukan melalui:
a) Penyusunan dan penyampaian hasil evaluasi kinerja tri wulanan kepada
Kepala Perpustakaan Nasional, 1 laporan.
b) Penyusunan dan penyampaian LKIP Inspektorat Tahun 2016, 1 naskah.
4. Permasalahan dan Solusi Penanggulangan
a. Permasalahan
1) Lambatnya penyelesaian temuan/rekomendasi BPKP untuk SKPD Perpustakaan
Provinsi dikarenakan telah adanya pergantian penanggung jawab (Kepala
SKPD) maupun pengelola APBN Dekonsentrasi, dan bahkan ada penanggung
jawab yang sudah meninggal.
2) Adanya tindak lanjut temuan yang memerlukan koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga lain.
3) Keterbatasan waktu untuk mereviu, sehingga laporan catatan hasil reviu oleh
auditor belum sempat dijadikan sebagai dasar perbaikan.
24
4) Ketidaktepatan penyampaian LKIP oleh Unit-Unit Kerja di lingkungan
Perpustakaan Nasional, sehingga hasil evaluasi LKIP menjadi kurang optimal.
Padahal, hasil evaluasi LKIP merupakan pendukung kegiatan penguatan
akuntabilitas dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi Perpustakaan Nasional RI.
5) Kurang efektifnya pendokumentasian hasil-hasil pelaksanaan reformasi
birokrasi oleh Kelompok Kerja Area Perubahan dan Unit-Unit Kerja pelaksana
sesuai bidang tugas dan fungsi sesuai dengan road-map Reformasi Birokrasi
Perpustakaan Nasional 2015-2019.
b. Solusi Penanggulangan
1) Melakukan koordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi untuk penyelesaian sisa
temuan dan berkoordinasi dengan Unit-Unit Kerja Pusat, UPT dan Kementerian
Lembaga terkait untuk percepatan penyelesaian sisa tunggakan sisa
rekomendasi/temuan BPK.
2) Mengoptimalkan waktu reviu dan memerintahkan kepada Unit Kerja terkait
untuk memperhatikan rekomendasi (catatan hasil reviu) dari Inspektorat.
3) Memberikan bimbingan dan pendampingan ke Unit-Unit Kerja dalam
penyusunan LKIP.
4) Kelompok Kerja Area Perubahan dan Unit-Unit Kerja pelaksana kegiatan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan Road Map Reformasi Birokrasi dan
mendokumentasikan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan
target yang telah ditetapkan.
3. Capaian Kinerja Terhadap Renstra
Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra Inspektorat tahun
2015-2019. Berdasarkan capaian kinerja tahun 2015, 2016 dan 2017, maka capaian
kinerja Inspektorat berdasarkan hasil pengukuran capaian sasaran strategis sampai
dengan tahun 2017 dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS
Terselenggaranya pengawasan internal yang efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional
NO INDIKATOR KINERJA/
KOMPONEN
SATU-
AN
TARGET
2015-
2019
CAPAIAN SISA
TAR-
GET
2015 2016 2017 JML % %
1 Jumlah laporan hasil
pengawasan Perpusnas
Laporan 225 45 45 47 137 60,9 88 39,1
2 Jumlah kegiatan
penguatan pelaksanaan pengawasan Perpusnas
Kegiatan 50 10 10 10 30 60 20 40
Keseluruhan 60,4 39,6
25
Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran Strategis sd. Tahun 2017 Terhadap Renstra
Analisis capaian kinerja sampai dengan tahun 2017 berdasarkan masing-
masing indikator kinerja, meliputi:
a. Indikator Kinerja Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Perpusnas
Cakupan indikator jumlah laporan hasil pengawasan internal meliputi hasil
pelaksanaan kegiatan audit operasional, kinerja dan keuangan dengan target
selama 5 (lima) tahun sebanyak 225 naskah laporan. Capaian sampai dengan
tahun 2017 adalah sebanyak 137 laporan atau sebesar 60,9%. Capaian ini
melampaui target dalam Renstra sebesar 0,9%.
Sisa target sebanyak 88 laporan atau 39,1% direncanakan akan dilaksanakan
pencapaiannya selama 2 (dua) tahun, di tahun 2018, dan 2019.
b. Jumlah Kegiatan Penguatan Pelaksanaan Pengawasan Perpusnas
Cakupan indikator kinerja jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan
pengawasan Perpusnas meliputi penyusunan kebijakan pengawasan, pelaksanaan
audit, reviu dan evaluasi, pengembangan zona integritas, peningkatan kapasitas
SDM pengawasan, penyelenggaraan SPIP, peningkatan akuntabilitas kinerja,
peningkatan sarana pengawasan, peningkatan kapabilitas APIP, dan penyusunan
laporan kinerja. Target selama 5 (lima) tahun adalah sebanyak 50 kegiatan.
Capaian sampai dengan tahun 2017 adalah sebanyak 30 naskah atau sebesar
60%. Capaian ini sesuai dengan target dalam Renstra.
Sisa target sebanyak 20 naskah atau 40% direncanakan akan dilaksanakan
pencapaiannya selama 2 (dua) tahun, tahun 2018 dan 2019.
4. Capaian Kinerja Outcome
Berdasarkan sasaran strategis Inspektorat Perpustakaan Nasional pada
Renstra tahun 2015-2019 “Terselenggaranya pengawasan internal yang
efektif dan efisien di Perpustakaan Nasional” yang diimplementasikan melalui
pencapaian indikator dan pelaksanaan pada sub-sub komponen kegiatan
tahun 2017, pada prinsipnya seluruh capaian indikator tersebut mendukung
pencapaian indikator kinerja outcome Eselon I dan Lembaga/Perpustakaan
Nasional.
Berdasarkan target dan pencapaian indikator outcome tahun 2015,
2016 dan tahun 2017 dapat diilustrasikan sebagai berikut:
26
NO INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATU-
AN
TARGET 2019
CAPAIAN KET
2015 2016 2017
1 Nilai penerapan Reformasi Birokrasi
Perpusnas
Nilai 75 34 57 63
2 Opini BPK atas
Laporan Keuangan Perpusnas
Opini WTP WDP WDP WTP
3 Tingkat kualitas
Akuntabilitas Kinerja
Perpusnas
Nilai B CC CC CC
4 Tingkat Maturitas
SPIP Perpusnas
Level 3 1 1 2
5 Tingkat Kapabilitas
APIP
Level 3 1 1 1
Tabel 11. Pencapaian Indikator Outcome
C. Realisasi Anggaran Tahun 2017
Secara keseluruhan, persentase pencapaian sasaran fisik kegiatan Inspektorat
Perpustakaan Nasional tahun 2017 telah berjalan dengan baik dengan capaian kinerja
program/fisik sebesar 102%.
Dalam mendukung pencapaian program/fisik kegiatan tersebut, Inspektorat
Perpustakaan Nasional menyerap anggaran sebesar Rp3.527.667.300,- atau 92,83%
dari alokasi anggaran tahun 2017 sebesar 3.800.000.000,-, sehingga terdapat sisa dana
sebesar Rp272.332.300,-
Adanya sisa anggaranRp272.332.300,-, antara lain disebabkan:
1. Terdapatnya efisiensi biaya penginapan/hotel perjalanan dinas dalam rangka
pemeriksaan operasional;
2. Efisiensi biaya pendidikan/pelatihan bagi auditor dikarenakan sebanyak 1 (satu)
orang auditor dapat mengikuti pendidikan/pelatihan secara gratis yang dibiayai oleh
BPKP.
3. Esiensi uang saku pemeriksaan.
Secara grafis, perbandingan antara target, capaian program/fisik dan
penyerapan anggaran tahun 2017 adalah sebagaimana Gambar 3.
27
Gambar 3 Grafik Capaian Fisik dan Keuangan Tahun 2017
Berdasarkan capaian program/fisik dan penyerapan anggaran, pada umumnya
pelaksanaan kegiatan Inspektorat perpustakaan Nasional tahun 2017 telah berjalan
dengan efisien. Hal ini dapat dilihat dari tingkat capaian kinerja program/fisik (output)
yang persentasenya lebih besar (102%) dibandingkan dengan tingkat penyerapan
anggaran (input) sebesar 92,38%.
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Inspektorat Perpustakaan Nasional melaksanakan tugas pelaksanaan pengawasan
intern di lingkungan Perpustakaan Nasional berdasarkan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 Perubahan Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional. Dalam melaksanakan tugasnya, Inspektorat berlandaskan
pada visi, misi, tujuan, kebijakan dan sasaran strategis, serta indikator kinerja yang
ditetapkan dalam Renstra Perpusnas 2015-2019, Renstra Inspektorat 2015-2019,
dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
2. LKIP Inspektorat Perpustakaan Nasional ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP serta Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi, mewajibkan kepada semua instansi pemerintah
untuk menyiapkan LKIP sebagai bagian integral dan siklus akuntabilitas kinerja yang
utuh yang dituangkan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
3. LKIP Inspektorat Perpustakaan Nasional ini menyajikan indikator, target dan capaian
kinerja serta hambatan dan usaha penanggulangan tahun 2017. Capaian kinerja
(performance results) Inspektorat tahun 2017 tersebut diperbandingkan dengan
Perjanjian Kinerja (performance agreement) dan rencana kegiatan sebagai tolok ukur
keberhasilan Inspektorat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
LKIP juga menyajikan analisis capaian kinerja sampai dengan tahun 2017
diperbandingkan dengan target kinerja pada Renstra Inspektorat tahun 2015-2019.
4. Hasil capaian kinerja Inspektorat tahun 2017 sebesar 102% telah dapat memenuhi
target kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja maupun dalam Renstra tahun
2015-2019.
Hasil capaian kinerja Inspektorat sampai dengan tahun 2017 terhadap target Renstra
2015-2019 adalah sebesar 60,4% lebih tinggi dari yang ditargetkan sebesar 60%.
Keberhasilan pencapaian target kinerja secara keseluruhan ini sangat ditentukan oleh
adanya komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen di internal
Inspektorat dan dukungan kerja sama Unit-Unit Kerja terkait serta stakeholder
sebagai bagian integral dari pengawasan intern Perpustakaan Nasional.
29
B. Langkah-Langkah Yang Akan Dilakukan
1. Dalam rangka mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun
2018, diperlukan adanya komitmen bersama diantara pengelola dan tatakelola yang
baik di bidang pengadaan barang/jasa, pengelolaan keuangan dan pengelolaan
Barang Milik Negara (asset), serta penyelesaian temuan/rekomendasi Badan
Pemeriksa Keuangan RI;
2. Pelaksanaan reformasi birokrasi harus menjadi komitmen bersama seluruh komponen
Perpustakaan Nasional dalam rangka meningkatkan kinerja pada semua area
perubahan yang evaluasinya dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;
3. Peningkatan kinerja Perpustakaan Nasional harus diupayakan melalui penerapan
SAKIP di semua jenjang struktur organisasi sampai kepada seluruh pegawai, dan
evaluasi kinerja berbasis teknologi informasi.
4. Untuk mewujudkan pengawasan yang profesional, diperlukan peningkatan
kompetensi auditor dengan berbagai ilmu substantif di bidang pengawasan dan
pemenuhan sarana dan prasarana pengawasan yang memadai.
5. Peningkatan penerapan SPIP di Perpustakaan Nasional perlu lebih dioptimalkan
menuju level 3 pada tahun 2019.
6. Kapabilitas APIP Perpusnas perlu diperkuat untuk menuju level 3 pada tahun 2019.
30
Lampiran 1
SDM di lingkungan di Inspektorat
1. Darmadi, SIP.MM. : Inspektur
2. Agum Gumelar M, S.Sos. : Kasubag Tata Usaha
3. Ponimin, S.Sos. : Bendahara
4. Iis Aisah : Staf Tata Usaha
5. Ricky Priyono, S.Sos. : Staf Tata Usaha
6. Sutoyo : Staf Tata Usaha
7. Panji Nugraha : Staf Tata Usaha
Auditor :
1. Sutarna, SE
2. Tayut Permana, SE
3. Serin Nur Badarudin, S.Sos
4. M. Syafei, S.Kom
5. Suhendar Agus Prabowo, S.Kom
6. Novik Ariyanto, ST
7. Nur Alvi, SE
8. Adi Cahyadi, S.IP
9. Defina Hanggraeni, SE
10. Butet Manullang, SE
11. Terry Baroto Sunarno, SE
12. Sahat Marulitua, S.Kom
13. Anglila Sinta Putranti, SP
14. Lutfi Maulana Firdaus, SE
15. Henny Yulanda Krey, SE
16. Dra. Wahyu Nurhayati, M.Si.
31
Lampiran 2
PENGUKURAN KINERJA INSPEKTORAT PERPUSTAKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2017
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI-SASI
% PROGRAM ANGGARAN
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
%
Terseleng-garanya
pengawasan internal yang
efektif dan efisien di Perpusta-
kaan Nasional
1. Jumlah laporan hasil
pengawasan Perpusnas
45 laporan
47 laporan
104 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
3.800.000.000 3.527.667.300 92,8
2. Jumlah kegiatan penguatan pelaksanaan pengawasan
Perpusnas
10 kegiatan
10 kegiatan
100
Jumlah 38 45 102 3.800.000.000 3.527.667.300 92,8
Lampiran 3 PENGUKURAN KINERJA INSPEKTORAT PERPUSTAKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2017
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI-SASI
% PROGRAM ANGGARAN
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
%
Terselengga-ranya
pengawasan internal yang
efektif dan efisien di
Perpusnas
Jumlah laporan hasil
pengawasan yang disusun
tepat waktu
45 laporan
47 laporan
104 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
3.800.000.000 3.527.667.300 92,8
Jumlah laporan
pemantauan dan evaluasi yang
disusun tepat waktu
10
kegiatan
10
kegiatan
100
Jumlah 102