laporan akhir hibah penelitian dosen muda · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh,...

52
i LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILM KARTUN CERITA RAKYAT BALI ”LUBDHAKA” PENELITI Ni Kadek Dwi Rusjayanthi, ST., MT. (NIDN. 0809058502) Dibiayai dari DIPA PNBP Universitas Udayana Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian, Nomor: 1999/UN14.1.31/PN.00.00.00/2015, Tanggal 25 Mei 2015 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA NOVEMBER 2015 Bidang Unggulan : Teknologi Informasi Kode/Nama Bidang Ilmu : 462/Teknologi Informasi

Upload: others

Post on 26-May-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

i

LAPORAN AKHIR

HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILM KARTUN CERITA RAKYAT BALI ”LUBDHAKA”

PENELITI

Ni Kadek Dwi Rusjayanthi, ST., MT. (NIDN. 0809058502)

Dibiayai dari DIPA PNBP Universitas Udayana

Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian,

Nomor: 1999/UN14.1.31/PN.00.00.00/2015, Tanggal 25 Mei 2015

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

NOVEMBER 2015

Bidang Unggulan : Teknologi Informasi

Kode/Nama Bidang Ilmu : 462/Teknologi Informasi

Page 2: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN

PENELITIAN DOSEN MUDA

1. Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Film Kartun Cerita Rakyat Bali ”Lubdhaka”

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Ni Kadek Dwi Rusjayanthi, ST., MT.

b. NIDN : 0809058502

c. Jabatan Fungsional : -

d. Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknologi Informasi

e. Telpon / Faks : 081236774550

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

3. Jumlah Anggota Peneliti : -

4. Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

5. Biaya Tahun Berjalan : Rp. 10.000.000,-

6. Biaya Keseluruhan : Rp. 10.000.000,-

Page 3: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

iii

ABSTRAK

Indonesia dan khususnya Bali, kaya dengan cerita rakyat. Cerita ini sarat

dengan pesan-pesan moral dan budi pakerti. Namun masalah yang terjadi saat ini

justru sebaliknya, jangankan penyampaian pesan moral dan budi pakerti, ceritanya

saja sudah hampir tidak terdengar dikalangan masyarakat, termasuk di kalangan

guru dan orang tua sebagai pendidik. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk

menyebarkan dan melestarikan cerita rakyat ini. Terdapat berbagai cara canggih

dan menarik yang bisa ditempuh untuk menyebarkan dan melestarikan cerita

rakyat pada era perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, salah satunya

melalui film kartun. Penelitian ini mengangkat suatu cerita rakyat yang melegenda

di Bali, yaitu Lubdhaka untuk diwujudkan dalam bentuk media pembelajaran

berbasis film kartun. Lubdhaka erat kaitannya dengan Hari Siwaratri, suatu hari

raya suci yang dirayakan oleh umat Hindu setiap tahun. Cerita ini sangat kaya

pendidikan budi pakerti. Proses pengembangan media ini melalui beberapa tahap,

yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau

animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing), pembuatan

musik latar belakang (backsound), dan penggabungan animasi. Hasil penelitian ini

diharapkan mampu mempermudah proses penanaman budi pekerti di masyarakat

melalui isi cerita yang disampaikan dengan menarik serta media yang lebih mudah

untuk disebarluaskan, selain itu juga diharapkan mendukung pelestarian cerita

rakyat. Penyampaian nilai-nilai budi pekerti atau pembelajaran pada cerita rakyat

Lubdhaka, dilakukan melalui skenario/percakapan dari film kartun yang

dihasilkan pada penelitian ini. Film kartun yang memiliki kelebihan secara visual

karena berupa gambar bergerak, serta audio karena disertai musik dan suara,

membuat cerita Lubdhaka lebih menarik dalam bentuk film kartun. Kelebihan ini

dapat mendukung ketertarikan masyarakat untuk memahami nilai budi pekerti

pada cerita rakyat Lubdhaka, sehingga dapat mendukung pelestarian cerita rakyat.

Kata kunci : cerita rakyat, Lubdhaka, film kartun, media pembelajaran, budi

pakerti

Page 4: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

iv

ABSTRACT

Indonesia and especially Bali, rich with folklore. The story is laden with

moral messages and character. But the problem is happening now is the opposite,

let alone moral and delivering a message of moral and character, the story alone

is barely audible among the public, including among teachers and parents as

educators. Therefore, the effort required to spread and conserve this folklore.

There are a variety of sophisticated and interesting ways that can be taken to

spread and conserve folklore in the era of rapid development of information

technology is, one through cartoons. This study raises a legendary folklore in

Bali, namely Lubdhaka to be realized in the form of cartoon-based learning

media. Lubdhaka closely related to Siwaratri day, a sacred festival celebrated by

Hindus every year. The story is very rich in character education. The process of

developing this cartoon media through several stages, ie: the creation of

scenarios, making the characters / figures, making pictures or animated

background, dubbing, creation of background music (backsound), and

incorporation of animation. Results of this study are expected to simplify the

process of planting manners in society through the contents of the story told by

the media that is attractive and easy to spread, but it is also expected to support

the preservation of folklore.

Key word: folklore, Lubdhaka, cartoon, learning media, character

Page 5: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

v

PRAKATA

Puji Syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya Penelitian berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Film Kartun Cerita Rakyat Bali ”Lubdhaka” diterima sebagai salah satu penelitian

pada Program Hibah Penelitian Dosen Muda tahun 2015.

Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Universitas Udayana yang

telah mendanai penelitian ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

UNUD yang telah memfasilitasi segala hal terkait penyelenggaraan penelitian ini,

Jurusan Teknologi Informasi UNUD yang telah mendukung pelaksanaan

penelitian, dan Prof. Dr. I Ketut Gede Darma Putra, S.Kom., MT. selaku

pembimbing dalam proses pengerjaan penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya, dan penelitian ini dapat menghasilkan luaran (output) dan outcome

yang diharapkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam

penelitian ini.

Denpasar, November 2015

Penulis,

Page 6: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

vi

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

ABSTRACT .......................................................................................................... iv

PRAKATA ............................................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 1

2.1 Cerita Rakyat ........................................................................................... 4

2.2 Siwaratri dan Lubdhaka .......................................................................... 4

2.3 Animasi Kartun ....................................................................................... 10

2.4 Adobe Flash CS4 .................................................................................... 13

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ......................................... 14

3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 14

3.2 Manfaat Penelitian .................................................................................. 14

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 15

4.1 Gambaran Umum Sistem ........................................................................ 15

4.2 Alur Penelitian ........................................................................................ 15

4.3 Pembuatan Skenario................................................................................ 16

4.4 Pembuatan Karakter ............................................................................... 17

4.5 Pembuatan Background ......................................................................... 18

4.6 Pengisian Suara (Dubbing) .................................................................... 19

4.7 Pembuatan Backsound (Suara Latarbelakang) ........................................ 20

4.8 Proses Penggabungan Animasi .............................................................. 20

4.9 Pengembangan Media Pembelajaran ..................................................... 21

4.10 Kebutuhan Hardware dan Software ...................................................... 21

Page 7: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

vii

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 22

5.1 Pengujian Aplikasi ................................................................................. 22

5.2 Modul Episode Tambahan 1 ................................................................... 22

5.3 Modul Episode Tambahan 2 ................................................................... 23

5.4 Modul Episode 1 ..................................................................................... 38

5.5 Modul Episode 2 ..................................................................................... 50

5.6 Modul Episode 3 ..................................................................................... 62

5.7 Modul Episode 4 ..................................................................................... 70

5.8 Modul Episode 5 ..................................................................................... 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 80

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 80

6.2 Saran ....................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN ......................................................................................................... 82

Page 8: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Alur Penelitian.................................................................... 16

Gambar 4.2 Flowchart Pembuatan Skenario ........................................................ 17

Gambar 4.3 Flowchart Modul Pembuatan Karakter ............................................. 18

Gambar 4.4 Flowchart Modul Pembuatan Background ....................................... 19

Gambar 4.5 Flowchart Modul Suara .................................................................... 20

Gambar 4.6 Flowchart Modul Penggabungan Animasi ....................................... 21

Gambar 5.1 Tampilan Background 1 pada Episode Tambahan 1 ......................... 22

Gambar 5.2 Tampilan Background 2 pada Episode Tambahan 1 ......................... 23

Gambar 5.3 Tampilan Background 3 pada Episode Tambahan 1 ......................... 23

Gambar 5.4 Tampilan Background 1 pada Episode Tambahan 2 ......................... 24

Gambar 5.5 Tampilan Background 2 pada Episode Tambahan 2 ......................... 24

Gambar 5.6 Tampilan Background 3 pada Episode Tambahan 2 ......................... 25

Gambar 5.7 Tampilan Background 4 pada Episode Tambahan 2 ......................... 26

Gambar 5.8 Tampilan Background 5 pada Episode Tambahan 2 ......................... 26

Gambar 5.9 Tampilan Background 6 pada Episode Tambahan 2 ......................... 27

Gambar 5.10 Tampilan Background 7 pada Episode Tambahan 2 ....................... 27

Gambar 5.11 Tampilan Background 8 pada Episode Tambahan 2 ....................... 28

Gambar 5.12 Tampilan Background 9 pada Episode Tambahan 2 ....................... 28

Gambar 5.13 Tampilan Background 10 pada Episode Tambahan 2 ..................... 29

Gambar 5.14 Tampilan Background 11 pada Episode Tambahan 2 ..................... 29

Gambar 5.15 Tampilan Background 12 pada Episode Tambahan 2 ..................... 30

Gambar 5.16 Tampilan Background 13 pada Episode Tambahan 2 ..................... 30

Gambar 5.17 Tampilan Background 14 pada Episode Tambahan 2 ..................... 31

Gambar 5.18 Tampilan Background 15 pada Episode Tambahan 2 ..................... 31

Gambar 5.19 Tampilan Background 16 pada Episode Tambahan 2 ..................... 32

Gambar 5.20 Tampilan Background 17 pada Episode Tambahan 2 ..................... 32

Gambar 5.21 Tampilan Background 18 pada Episode Tambahan 2 ..................... 33

Gambar 5.22 Tampilan Background 19 pada Episode Tambahan 2 ..................... 33

Gambar 5.23 Tampilan Background 20 pada Episode Tambahan 2 ..................... 34

Gambar 5.24 Tampilan Background 21 pada Episode Tambahan 2 ..................... 34

Page 9: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

ix

Gambar 5.25 Tampilan Background 22 pada Episode Tambahan 2 ..................... 35

Gambar 5.26 Tampilan Background 23 pada Episode Tambahan 2 ..................... 35

Gambar 5.27 Tampilan Background 24 pada Episode Tambahan 2 ..................... 36

Gambar 5.28 Tampilan Background 25 pada Episode Tambahan 2 ..................... 36

Gambar 5.29 Tampilan Background 26 pada Episode Tambahan 2 ..................... 37

Gambar 5.30 Tampilan Background 27 pada Episode Tambahan 2 ..................... 37

Gambar 5.31 Tampilan Background 28 pada Episode Tambahan 2 ..................... 38

Gambar 5.32 Tampilan Background 29 pada Episode Tambahan 2 ..................... 38

Gambar 5.33 Tampilan Background 1 pada Episode 1 ......................................... 39

Gambar 5.34 Tampilan Background 2 pada Episode 1 ......................................... 39

Gambar 5.35 Tampilan Background 3 pada Episode 1 ......................................... 40

Gambar 5.36 Tampilan Background 4 pada Episode 1 ......................................... 40

Gambar 5.37 Tampilan Background 5 pada Episode 1 ......................................... 41

Gambar 5.38 Tampilan Background 6 pada Episode 1 ......................................... 41

Gambar 5.39 Tampilan Background 7 pada Episode 1 ......................................... 42

Gambar 5.40 Tampilan Background 8 pada Episode 1 ......................................... 42

Gambar 5.41 Tampilan Background 9 pada Episode 1 ......................................... 43

Gambar 5.42 Tampilan Background 10 pada Episode 1 ....................................... 43

Gambar 5.43 Tampilan Background 11 pada Episode 1 ....................................... 44

Gambar 5.44 Tampilan Background 12 pada Episode 1 ....................................... 44

Gambar 5.45 Tampilan Background 13 pada Episode 1 ....................................... 45

Gambar 5.46 Tampilan Background 14 pada Episode 1 ....................................... 45

Gambar 5.47 Tampilan Background 15 pada Episode 1 ....................................... 46

Gambar 5.48 Tampilan Background 16 pada Episode 1 ....................................... 46

Gambar 5.49 Tampilan Background 17 pada Episode 1 ....................................... 47

Gambar 5.50 Tampilan Background 18 pada Episode 1 ....................................... 47

Gambar 5.51 Tampilan Background 19 pada Episode 1 ....................................... 48

Gambar 5.52 Tampilan Background 20 pada Episode 1 ....................................... 48

Gambar 5.53 Tampilan Background 21 pada Episode 1 ....................................... 49

Gambar 5.54 Tampilan Background 22 pada Episode 1 ....................................... 49

Gambar 5.55 Tampilan Background 23 pada Episode 1 ....................................... 50

Gambar 5.56 Tampilan Background 24 pada Episode 1 ....................................... 50

Page 10: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

x

Gambar 5.57 Tampilan Background 1 pada Episode 2 ......................................... 51

Gambar 5.58 Tampilan Background 2 pada Episode 2 ......................................... 51

Gambar 5.59 Tampilan Background 3 pada Episode 2 ......................................... 52

Gambar 5.60 Tampilan Background 4 pada Episode 2 ......................................... 52

Gambar 5.61 Tampilan Background 5 pada Episode 2 ......................................... 53

Gambar 5.62 Tampilan Background 6 pada Episode 2 ......................................... 53

Gambar 5.63 Tampilan Background 7 pada Episode 2 ......................................... 54

Gambar 5.64 Tampilan Background 8 pada Episode 2 ......................................... 54

Gambar 5.65 Tampilan Background 9 pada Episode 2 ......................................... 55

Gambar 5.66 Tampilan Background 10 pada Episode 2 ....................................... 55

Gambar 5.67 Tampilan Background 11 pada Episode 2 ....................................... 56

Gambar 5.68 Tampilan Background 12 pada Episode 2 ....................................... 56

Gambar 5.69 Tampilan Background 13 pada Episode 2 ....................................... 57

Gambar 5.70 Tampilan Background 14 pada Episode 2 ....................................... 57

Gambar 5.71 Tampilan Background 15 pada Episode 2 ....................................... 57

Gambar 5.72 Tampilan Background 16 pada Episode 2 ....................................... 58

Gambar 5.73 Tampilan Background 17 pada Episode 2 ....................................... 58

Gambar 5.74 Tampilan Background 18 pada Episode 2 ....................................... 59

Gambar 5.75 Tampilan Background 19 pada Episode 2 ....................................... 59

Gambar 5.76 Tampilan Background 20 pada Episode 2 ....................................... 60

Gambar 5.77 Tampilan Background 21 pada Episode 2 ....................................... 60

Gambar 5.78 Tampilan Background 22 pada Episode 2 ....................................... 61

Gambar 5.79 Tampilan Background 23 pada Episode 2 ....................................... 61

Gambar 5.80 Tampilan Background 24 pada Episode 2 ....................................... 62

Gambar 5.81 Tampilan Background 1 pada Episode 3 ......................................... 62

Gambar 5.82 Tampilan Background 2 pada Episode 3 ......................................... 63

Gambar 5.83 Tampilan Background 3 pada Episode 3 ......................................... 63

Gambar 5.84 Tampilan Background 4 pada Episode 3 ......................................... 64

Gambar 5.85 Tampilan Background 5 pada Episode 3 ......................................... 64

Gambar 5.86 Tampilan Background 6 pada Episode 3 ......................................... 65

Gambar 5.87 Tampilan Background 7 pada Episode 3 ......................................... 65

Gambar 5.88 Tampilan Background 8 pada Episode 3 ......................................... 66

Page 11: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

xi

Gambar 5.89 Tampilan Background 9 pada Episode 3 ......................................... 66

Gambar 5.90 Tampilan Background 10 pada Episode 3 ....................................... 67

Gambar 5.91 Tampilan Background 11 pada Episode 3 ....................................... 67

Gambar 5.92 Tampilan Background 12 pada Episode 3 ....................................... 68

Gambar 5.93 Tampilan Background 13 pada Episode 3 ....................................... 68

Gambar 5.94 Tampilan Background 14 pada Episode 3 ....................................... 69

Gambar 5.95 Tampilan Background 15 pada Episode 3 ....................................... 69

Gambar 5.96 Tampilan Background 16 pada Episode 3 ....................................... 69

Gambar 5.97 Tampilan Background 1 pada Episode 4 ......................................... 70

Gambar 5.98 Tampilan Background 2 pada Episode 4 ......................................... 70

Gambar 5.99 Tampilan Background 3 pada Episode 4 ......................................... 71

Gambar 5.100 Tampilan Background 4 pada Episode 4 ....................................... 71

Gambar 5.101 Tampilan Background 5 pada Episode 4 ....................................... 72

Gambar 5.102 Tampilan Background 6 pada Episode 4 ....................................... 72

Gambar 5.103 Tampilan Background 7 pada Episode 4 ....................................... 73

Gambar 5.104 Tampilan Background 8 pada Episode 4 ....................................... 73

Gambar 5.105 Tampilan Background 9 pada Episode 4 ....................................... 74

Gambar 5.106 Tampilan Background 1 pada Episode 5 ....................................... 75

Gambar 5.107 Tampilan Background 2 pada Episode 5 ....................................... 75

Gambar 5.108 Tampilan Background 3 pada Episode 5 ....................................... 76

Gambar 5.109 Tampilan Background 4 pada Episode 5 ....................................... 76

Gambar 5.110 Tampilan Background 5 pada Episode 5 ....................................... 77

Gambar 5.111 Tampilan Background 6 pada Episode 5 ....................................... 77

Gambar 5.112 Tampilan Background 7 pada Episode 5 ....................................... 78

Gambar 5.113 Tampilan Background 8 pada Episode 5 ....................................... 78

Gambar 5.114 Tampilan Background 9 pada Episode 5 ....................................... 79

Gambar 5.115 Tampilan Background 10 pada Episode 5 ..................................... 79

Page 12: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negeri ini dan khususnya Bali sangat kaya akan cerita rakyat. Di Bali

terkenal cerita siap selem (ayam hitam), empas dan angsa, cangak pedanda baka

(Cangak Pendeta Palsu), pan Meri (pengembala bebek), gajah sombong, men tiwas

dan men sugih (Ibu Miskin dan Ibu Kaya), yuyu ngewales budi (Kepiting membalas

budi), dan banyak lagi yang lainnya. Cerita rakyat tersebut memiliki alur cerita atau

kisah yang sangat menarik. Para leluhur (nenek moyang) yang menciptakan karya-

karya tersebut sangat memahami bahwa pendidikan budi pakerti merupakan suatu

yang sangat penting. Hal ini terbukti pada cerita rakyat tersebut banyak kandungan

nasehat, pesan moral, dan budi pakerti. Melalui cerita tersebut, para leluhur berharap

dan memberikan pembelajaran bahwa proses pendidikan budi pakerti harus

berlangsung/disampaikan secara menarik agar masyarakat berminat mengikuti,

sehingga meresap, dan terjadi sepanjang jaman dengan secara terus-menerus

menyebarkan cerita tersebut dari generasi ke generasi.

Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya, jangankan menyebarkan pesan

moral dan budi pakerti, ceritanya saja hampir tidak terdengar di kalangan

masyarakat. Bahkan dalam kehidupan modern ini ada kecenderungan dikalangan

orang tua maupun guru sebagai pengajar di sekolah melupakan cerita tersebut, dan

generasi muda lebih menyukai cerita yang dikemas dengan teknologi digital yang

bukan berasal dari budaya Bali. Ini merupakan permasalahan serius, bila dikalangan

orang tua maupun guru tidak mengetahui cerita rakyat yang digali dari kearifan

lokal budaya masyarakat, maka besar sekali kemungkingan cerita tersebut tidak

bertahan dan akan hilang dari kehidupan masyarakat. Seolah-olah menjadi cerminan

(pembenaran) bahwa hilangnya cerita rakyat tersebut dari masyarakat dibuktikan

dengan menurunnya moral dan budi pakerti di tengah masyarakat.

Bertolak dari permasalahan-permasalahan yang muncul di atas, penelitian ini

mencoba untuk menciptakan suatu media pembelajaran berbasis film kartun cerita

rakyat Bali yang sangat melegenda yaitu Lubdhaka. Banyak nilai-nilai budi pakerti

dapat digali dari cerita Lubdhaka, seperti: sapta timira yang terdiri atas dhana

(mabuk akan kekayaan), kulina (mabuk akan keturunan), yowana (mabuk akan

Page 13: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

2

keremajaan), Sura (mabuk akan minuman keras), Surupa (mabuk akan

ketampanan), Guna (mabuk akan kepandaian) dan Kasura (mabuk akan keberanian)

(Wiana, 2009). Nilai-nilai yang terkandung dalam konsep sapta timira tersebut

sangat sesuai diterapkan untuk mengatasi permasalahan/tantangan masyarakat atau

generasi muda saat ini. Cerita Lubdhaka sangat erat kaitannya dengan hari raya

Siwalatri, suatu hari suci yang dirayakan umat Hindu setiap tahun. Film kartun

merupakan suatu bentuk kecanggihan kemajuan teknologi informasi khususnya

bidang grafika dan animasi. Film kartun dipilih dalam penelitian ini sesuai

pemahaman para leluhur mengenai penyajian atau penyampaian nilai-nilai budi

pakerti dalam cerita rakyat dibuat dengan menarik (dahulu dan sampai sekarang

cerita rakyat disampaikan melalui animasi wayang). Film kartun ini dibuat menarik

dengan memaksimalkan efek visual melalui gambar bergerak, serta efek audio

melalui musik dan suara, sehingga menggugah minat masyarakat untuk

mendengarkan dan lebih mudah meresapinya, selain itu film kartun memiliki bentuk

media digital yang berpotensi untuk disebarkan secara meluas melalui media

televisi. Media televisi merupakan suatu media yang mudah untuk diakses dan

banyak digunakan masyarakat, karena hampir setiap rumah/keluarga memilikinya

dan menonton televisi menjadi aktivitas harian hampir setiap orang atau anggota

masyarakat.

Proses pengembangan media pembelajaran berbasis film kartun pada

penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan skenario, pembuatan

karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background),

pengisian suara (dubbing), penggabungan animasi, dan pengemasan media

pembelajaran. Media pembelajaran berbasis film kartun yang mengangkat cerita

rakyat Bali Lubdhaka diharapkan mampu merpermudah proses

pembelajaran/penanaman budi pekerti di masyarakat melalui isi cerita yang

disampaikan dengan menarik serta media yang lebih mudah untuk disebarluaskan.

Selain itu media ini diharapkan mendukung pelestarian budaya Bali di kalangan

masyarakat atau generasi muda, dimana “Lubdhaka” adalah salah satu cerita rakyat

Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu

bagaimana mengembangkan suatu media pembelajaran untuk mendukung

Page 14: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

3

pendidikan budi pakerti berbasis film kartun cerita rakyat Bali Lubdhaka, yang

dapat mempermudah penanaman nilai-nilai budi pakerti di masyarakat.

Page 15: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cerita Rakyat

Cerita Rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki

setiap bangsa. Jika digali dengan sungguh-sungguh, negeri kita sebenarnya

berlimpah ruah cerita rakyat yang menarik. Bahkan sudah banyak yang menulis

ulang dengan cara mereka masing-masing. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai

ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung

dengan berbagai aspek budaya dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Dahulu,

cerita rakyat diwariskan secara turun-menurun dari satu generasi ke generasi

berikutnya dalam masyarakat tertentu.

Mengenal cerita rakyat adalah bagian dari mengenal sejarah dan budaya

suatu bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang terjadinya

berbagai hal, seperti terjadinya alam semesta. Adapun tokoh-tokoh dalam cerita

rakyat biasanya ditampilkan dalam berbagai wujud, baik berupa binatang, manusia

maupun dewa, yang kesemuanya disifatkan seperti manusia Cerita rakyat sangat

digemari oleh warga masyarakat karena dapat dijadikan sebagai suri teladan dan

pelipur lara, serta bersifat jenaka. Oleh karena itu, cerita rakyat biasanya

mengandung ajaran budi pekerti atau pendidikan moral dan hiburan bagi

masyarakat. Saat ini, cerita-cerita rakyat tidak hanya merupakan cerita yang

dikisahkan secara lisan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi

berikutnya, akan tetapi telah banyak dipublikasikan secara tertulis dan melalui

berbagai media.

2.2 Siwaratri dan Lubdhaka

A. Siwaratri

Siwarâtri berarti malam renungan suci atau malam peleburan dosa. Hari

Siwarâtri jatuh pada Purwanining Tilem ke VII (Kapitu), yaitu sehari sebelum bulan

mati sekitar bulan Januari. Pada hari ini umat Hindu melakukan puasa dan yoga

samadhi dengan maksud untuk memperoleh pengampunan dari Hyang Widhi atas

dosa yang diakibatkan oleh awidya (kegelapan) (Anom, 2009).

Page 16: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

5

Ada 3 jenis Brata pada hari raya Siwarâtri terdiri dari:

Utama, melaksanakan:

Monabrata (berdiam diri dan tidak berbicara).

Upawasa (tidak makan dan tidak minum).

Jagra (berjaga, tidak tidur).

Madhya, melaksanakan:

Upawasa.

Jagra.

Nista, hanya melaksanakan Jagra.

Hari Siwarâtri kadang kala disebut juga hari Pejagran. Karena pada hari ini Hyang

Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), yang bermanifestasikan sebagai Siwa dalam

fungsinya sebagai pelebur, melakukan yoga semalam suntuk. Karena itu pada hari

ini umat Hindu memohon kehadapan-Nya agar segala dosa-dosa dapat dilebur (Rasti

, 2004).

Di dalam sastra agama Hindu (Lontar Lubdhaka) yang ditulis oleh Mpu

Tanakung mengenai pelaksanaan Siwarâtri ini disebutkan bahwa pertama-tama pada

waktu pagi harinya mandi yang bersih dan metirtha dengan berpakaian yang bersih

serta kemudian mulailah berpuasa tanpa makan dan minum dengan maksud untuk

melatih mental agar mempunyai kekuatan dan daya tahan terhadap perasaan haus

dan lapar. Kemudian pada waktu malam harinya dilanjutkan dengan sambang

samadhi, yakni tidak tidur semalam suntuk dengan menenangkan pikiran sambil

membaca kitab suci Weda, serta mengadakan pemujaan kehadapan Hyang Widhi

untuk memohon pengampunan dan peleburan atas dosa-dosa yang telah diperbuat

pada hari-hari sebelumnya (Rasti, 2004).

Pada malam Siwarâtri ini, setiap orang mendapat kesempatan untuk melebur

perbuatan buruknya (dosanya) dengan jalan melaksanakan brata Siwarâtri. Hal ini

disebutkan dalam kitab Padma Purana, bahwa sesungguhnya malam Siwarâtri itu

adalah malam peleburan dosa, yaitu peleburan atas dosa-dosa yang dilakukan oleh

seseorang di dalam hidupnya. Demikian pula di dalam lontar Lubdhaka dinyatakan

bahwa sungguh pun orang itu sangat berdosa, bahkan yang paling berdosa

sekalipun, masih mendapat kesempatan untuk melebur dosanya jika dia merayakan

dan melaksanakan brata Siwarâtri.

Page 17: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

6

B. Mithologi Lubdhaka (Rinu, 1990) (Rasti, 2004)

Lubdhaka adalah seorang kepala keluarga hidup di suatu desa menghidupi

keluarganya dengan berburu binatang di hutan. Hasil buruannya sebagian ditukar

dengan barang-barang kebutuhan keluarga, sebagian lagi dimakan untuk

menghidupi keluarganya. Dia sangat rajin bekerja, dia juga cukup ahli sehingga

tidak heran bila dia selalu pulang membawa banyak hasil buruan.

Pada suatu hari, Lubdhaka berburu sebagaimana biasanya, dia terus memasuki

hutan, aneh pikirnya karena hari itu tak satupun binatang buruan yang didapatkanya,

semua peralatan berburu digotongnya tanpa kenal lelah, dia tidak menyerah terus

memasuki hutan. Kalau sampai ia pulang tidak membawa hasil buruan nanti

,keluarganya tidak akan makan. Semangatnya semakin tinggi, langkahnya semakin

cepat, matanya terus awas mencari-cari binatang buruan, namun hingga menjelang

malam belum juga menemukan apa yang ia harapkan, hari telah terlalu gelap untuk

melanjutkan kembali perburuannya, dan sudah cukup larut jika hendak kembali ke

pernaungan.

Ia memutuskan untuk tinggal di hutan, namun mencari tempat yang aman

terlindungi dari ancaman bahaya, beberapa hewan buas terkenal berkeliaran di

dalam gelapnya malam guna menemukan mangsa yang lelap dan lemah. Sebagai

seorang pemburu tentu dia tahu betul dengan situasi ini. Tak perlu lama baginya

guna menemukan tempat yang sesuai, sebuah pohon yang cukup tua dan tampak

kokoh di pinggir sebuah telaga mata air yang tenang segera menjadi pilihannya.

Lubdhaka dengan cekatan dari sisa tenaga yang masih ada, memanjat batang pohon

itu, melihat sekeliling sekejap, ia pun melihat sebuah dahan yang rasanya cukup

kuat menahan beratnya, sebuah dahan yang menjorok ke arah tengah mata air, di

mana tak satu pun hewan buas kiranya akan bisa menerkamnya dari bawah, sebuah

dahan yang cukup rimbun, sehingga ia dapat bersembunyi dengan baik. Singkat

kata, ia pun merebahkan dirinya, tersembunyikan dengan rapi di antara rerimbunan

yang gulita.

Ia merasa cukup aman dan yakin akan perlindungan yang diberikan oleh

tempat yang telah dipilihnya. Sesaat kemudian keraguan muncul dalam dirinya.

Kalo sampai dia tertidur dan jatuh tentu binatang buas seperti macan, singa, dan

lain-lain akan dengan senang hati memangsanya.

Page 18: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

7

Lubdhaka – si pemburu, kini menjadi pemetik daun, guna menyelamatkan

hidupnya. Ia memperhatikan setiap kali riak gelombang terbentuk di permukaan air

akan selalu riak balik, mereka saling berbenturan, kemudian menghilang kembali.

Hal yang sama berulang, ketika setiap kali daun dijatuhkan ke atas permukaan air,

sebelumnya ia melihat itu sepintas lalu setiap kali ia berburu, baru kali ia mengamati

dengan begitu dekat dan penuh perhatian, bahwa gerak ini, gerak alam ini, begitu

alaminya. Sebelumnya, ia mengenang kembali, ketika ia berburu, yang selalu ia

lihat adalah si mangsa, dan mungkin si mara bahaya, namun tak sekalipun ia sempat

memperhatikan hal-hal sederhana yang ia lalui ketika ia berburu. Lubdhaka hanya

ingat, bahwa di rumahnya, ada keluarga yang bergantung pada buruannya, dan ia

hanya bisa berburu, itulah kehidupannya, itulah keberadaannya.

Ia terlalu sibuk dalam rutinitas itu, sesaat ia menyadari bahwa hidup ini

seakan berlalu begitu saja, ia bahkan tak sempat berkenalan dengan sang kehidupan,

karena ia selalu sibuk lari dari si kematian, ia berpikir apakah si kematian akan

datang ketika si kelaparan menyambanginya, ataukah si kematian akan berkunjung

ketika si mara bahaya menyalaminya ketika ia lalai. Semua yang ia lakukan

hanyalah sebuah upaya bertahan hidup. Ia tak tahu apapun selain itu, mungkin ia

mengenal mengenal kode etik sebagai seorang pemburu, dan aturan moralitas atau

agama, namun semua itu hanya sebatas pengetahuan, di dalamnya ia melihat, bahwa

dirinya ternyata begitu kosong dan dangkal. Keberadaannya selama ini, adalah

identitasnya sebagai seorang pemburu, ia tak mengenal yang lainnya.

Sesekali ia memetik helai demi helai, dan menatap dengan penuh, kenapa ia

tak menyadari hal ini sebelumnya, ia bertanya pada dirinya, ia melihat kesibukan

dan rutinitasnya telah terlalu menyita perhatiannya. Dalam kehinangan malam, dan

sesekali riak air, ia bisa mendengar sayup-sayup suara malam yang terhantarkan

bagai salam oleh sang angin, ia pun terhenyak, sekali lagi, ia tak pernah

mendengarkan suara malam seperti saat ini, biasanya ia telah terlelap setelah

membenahi daging buruannya dan santap malam sebagaimana biasanya.

Terdengar lolongan srigala yang kelaparan tak jauh dari tempatnya berada,

secara tiba-tiba ia mengurungkan niatnya memetik daun. Jantungnya mulai

berdegup kencang, Lubdhaka tahu, pikirannya berkata bahwa jika ia membuat

sedikit saja suara, si pemilik lolongan itu bisa saja menghampirinya, dan bisa jadi ia

akan mengajak serta keluarga serta kawan-kawannya untuk menunggu mangsa lesat

Page 19: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

8

di bawah pohon, walau hingga surya muncul kembali di ufuk Timur. Ia berusaha

memelankan napasnya, dan menjernihkan pikirannya.

Ia kembali memetik sehelai daun dan menjatuhkannya ke mata air, namun

secara tak sadar oleh kegugupannya, ia memetik sehelai daun lagi dengan segera,

secepat itu juga ia sadar bahwa tangannya telah memetik sehelai daun terlalu cepat.

Ia memandangi helaian daun itu, di sinilah ia melihat sesuatu yang sama dengan apa

yang ia takutkan, ia melihat dengan jelas sesuatu pada daun itu, sesuatu yang disebut

kematian. Daun yang ia pisahkan dari pohonnya kini mengalami kematian, namun

daun itu bukan hewan atau manusia, ia tak bisa bersuara untuk menyampaikan apa

yang ia rasakan, ia tak dapat berteriak atau menangis kesakitan, ia hanya mati, dan

itulah apa yang si pemburu lihat ketika itu.

Selama ini Lubdhaka selalu melihat hewan-hewan yang berlari dari

kematiannya dan yang menjerit kesakitan ketika kematian yang dihantarkan sang

pemburu tiba pada mereka, Lubdhaka telah mengenal sisi kematian sebagai suatu

yang menyakitkan, dan kengerian yang timbul dari pengalamannya akan saksi

kematian, telah menimbulkan ketakutan di dalam dirinya. Ia melihat ia sendiri telah

menjadi buruan akan rasa takutnya. Lubdhaka telah melihat bentuk kematian di luar

sana, termasuk yang kini dalam kepalan tangannya, ia kini masuk ke dalam dirinya,

dan ingin melihat kematian di dalam dirinya, namun semua yang ia temukan

hanyalah ketakutan akan kematian, ketakutan yang begitu banyak, namun si

kematian itu sendiri tak ada, tak nyata kecuali bayangan kematian itu sendiri.

Lubdhaka pun tersenyum, aku belum bertemu kematian, yang menumpuk di sini

hanyalah ketakutan, hal ini begitu menggangguku, aku tak memerlukan semua ini.

Lubdhaka melihat dengan nyata bahwa ketakutannya sia-sia, ia pun membuang

semua itu, kini ia telah membebaskan dirnya dari ketakutan. Ia pun melepas tangkai

daun yang mati itu dari genggamanannya, dan jatuh dengan begitu indah di atas

permukaan air. Diapun tidak menyadari bahwa malam itu adalah malam Siwa (Siwa

Ratri). Dimana Siwa sedang melakukan tapa brata yoga semadi. Barang siapa pada

malam itu melakukan brata (mona brata: tidak berbicara, jagra: Tidak Tidur,

upavasa: Tidak makan dan minum) maka mereka akan dibebaskan dari ikatan

karma oleh Siwa.

Ufuk Timur mulai menunjukkan pijar kemerahan, Lubdhaka memandangnya

dari celah-celah dedaunan hutan, dalam semalam ia telah melihat begitu banyak hal

Page 20: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

9

yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Kini ia telah berkenalan dengan kehidupan

dan melepas ketakutan-ketakutannya, ia telah mulai mengenal semua itu dengan

mengenal dirinya.

Lubdhaka begitu senang ia dapat tetap terjaga walau dengan semua yang ia

alami dengan kekalutan dan ketakutan, kini sesuatu yang lama telah padam dalam

dirinya, keberadaannya begitu ringan, tak banyak kata yang dapat melukiskan apa

yang ia rasakan, begitu hening, sehingga ia bisa merasakan setiap gerak alami

kehidupan yang indah ini, setiap tiupan yang dibuat oleh angin, dan setiap terpaan

sinar yang menyentuhnya. Kini sang pemburu memulai perjalanannya yang baru

bersama kehidupan.

Dia menyadari bahwa berburu bukanlah satu-satunya pilihan untuk

menghidupi keluarganya. Setelah dia melewati perenungan di malam tersebut,

kesadaran muncul dalam dirinya untuk merubah jalan hidupnya. Esok paginya ia

pulang dan diterima oleh sanak saudaranya. Kemudian Lubdhaka beralih profesi

menjadi petani, selang beberapa lama kemudian Lubdhaka jatuh sakit dan akhirnya

meninggal dunia.

Saat Lubdhaka meninggal, Atma (Rohnya) melayang-layang di angkasa

tidak tahu harus ke mana, bala tentara Sang Suratma (Malaikat yang bertugas

menjaga kahyangan) yaitu Batara Yama beserta pasukanya telah datang

menjemputnya. Mereka telah menyiapkan catatan hidup dari Lubdhaka yang penuh

dengan kegiatan Himsa Karma (memati-mati). Namun pada saat yang sama

pengikut Siwa yaitu Watek Ghana beserta pasukanya pun datang menjemput Atma

Lubdhaka. Mereka menyiapkan kereta emas. Lubdhaka menjadi rebutan dari kedua

bala tentara baik pengikut Sang Suratma maupun pengikut Dewa Siwa. Ketegangan

mulai muncul, semuanya memberikan argumennya masing-masing. Mereka patuh

pada perintah atasannya untuk menjemput atma Sang Lubdhaka.

Saat ketegangan memuncak Datanglah Sang Suratma dan Dewa Siwa.

Keduanya kemudian bertatap muka dan berdiskusi. Sang Suratma menunjukkan

catatan hidup dari Lubdhaka, Lubdhaka telah melakukan banyak sekali

pembunuhan, sudah ratusan bahkan mungkin ribuan binatang yang telah

dibunuhnya, sehingga sudah sepatutnya kalau Lubdhaka harus dijebloskan ke neraka

loka.

Page 21: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

10

Dewa Siwa menjelaskan bahwa Lubdhaka memang benar selama hidupnya

banyak melakukan kegiatan pembunuhan, tapi semua itu karena didasari oleh

keinginan/niat untuk menghidupi keluarganya. Dan dia telah melakukan tapa brata

(mona brata, jagra dan upawasa/puasa) salam Siwa Ratri/Malam Siwa, sehingga

dia dibebaskan dari ikatan karma sebelumnya. Dan sejak malam itu Dia sang

Lubdhaka menempuh jalan hidup baru sebagai seorang petani. Oleh karena itu Sang

Lubdhaka sudah sepatutnya menuju Suarga Loka (Sorga). Akhirnya Sang Suratma

melepaskan Atma Lubdhaka dan menyerahkannya pada Dewa Siwa. Kisah ini

adalah merupakan Karya Mpu Tanakung, yang sering digunakan sebagai dasar

pelaksanaan Malam Siwa Ratri.

2.3 Animasi Kartun

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,

semangat. Sedangkan animasi secara utuh diartikan sebagai gambar yang memuat

objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah

beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan,

bentuk benda, warna dan spesial efek (Wahana Komputer, 2009).

Sebelum era komputerisasi seperti sekarang, animasi merupakan proses yang rumit

dan menyita banyak waktu dan tenaga. Film-film animasi terdahulu menggunakan

ratusan sampai ribuan gambar sketsa tangan untuk membuat sebuah animasi tangan

bergerakan. Tiap gambar bergerak tersebut dikenal dengan frame. Untuk membuat

animasi yang halus pergerakannya maka dibutuhkan makin banyak gambar. Dengan

bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat

mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3

dimensi daripada film animasi 2 dimensi.

Jenis animasi yang banyak dikenal adalah animasi 2D dan 3D visual.

Perbedaan dari animasi 2D dan 3D visual adalah dilihat dari sudut pandangnya.

Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, sedangkan animasi 3D visual

menggunakan koordinat x, y dan z yang memungkinkan kita dapat melihat sudut

pandang objek secara lebih nyata. Namun terdapat beberapa jenis animasi yang

berdasarkan proses dari pembuatan animasi seperti Animasi Cel, Animasi Frame,

Animasi Sprite, Animasi Path, Animasi Spline, Animasi Vektor dan Animasi

Character (Madcoms, 2009).

Page 22: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

11

Adapun penjelasan dari jenis-jenis animasi adalah :

Animasi Cel

Kata cel berasal dari kata “celluloid” yang merupakan materi yang

digunakan untuk membuat film gambar bergerak pada awal munculnya animasi.

Sekarang material film dibuat dari asetat (acetate) Biasanya digambar dengan

menggunakan tangan. Animasi cel biasanya merupakan lembaran-lembaran yang

membentuk animasi tunggal. Masing-masing sel merupakan bagian yang terpisah,

misalnya antara obyek dengan latar belakangnya, sehingga dapat saling bergerak

mandiri. Animasi Cel disebut juga Animasi Tradisional dimana terdapat beberapa

langkah pembuatannya:

Menyiapkan ide/storyboard (script)

Script/ide disiapkan berupa gambar yang berupa sketsa dan tulisan yang diserahkan

ke director animasi.

Voice Recording

Mempersiapkan segala musik, soundtrack, sound efek, dan suara karakter animasi

yang dibuat.

Animatics (story reel)

Biasanya dibuat setelah soundtrack selesai dibuat, sebelum seluruh animasi selesai

dikerjakan. Berisi gambar-gambar kejadian dan storyboard yang sesuai dengan

adegan-adegan gambar.

Design and Timing

Setelah animatics selesai disetujui, maka animatics akan dikerjakan di bagian design

department. Biasanya melibatkan character designers, background stylist, art

director, color stylist, dan timing director.

Layout

Layout meliputi: sudut penataan kamera, lighting, dan shading.

Animation

Animasi digambar dengan pensil berwarna di banyak kertas. Perlu diperhatikan juga

detail gerakan, penyesuaian waktu, dan penyesuaian gerakan mimik muka dan

mulut.

Background

Background digambar dengan menggunakan water color, oil paint, dan crayon.

Traditional ink-and-paint and camera Setelah semua selesai digambar maka akan

Page 23: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

12

dilakukan transfer gambar diatas bahan yang disebut cel dan akan difoto dan diputar

di kamera.

a. Animasi Frame

Animasi frame adalah bentuk animasi paling sederhana. Contohnya ketika kita

membuat gambar-gambar yang berbeda beda gerakannya pada sebuah tepian buku

kemudian kita buka buku tersebut dengan menggunakan jempol secara cepat maka

gambar akan kelihatan bergerak. Dalam sebuah film, serangkaian frame bergerak

dengan kecepatan minimal 24 frame per detik agar tidak terjadi jitter.

b. Animasi Sprite

Pada animasi sprite, gambar digerakkan dengan latar belakang yang diam. Sprite

adalah bagian dari animasi yang bergerak secara mandiri, seperti misalnya: burung

terbang, planet yang berotasi, bola memantul, ataupun logo yang berputar. Dalam

animasi sprite yang dapat kita edit adalah animasi dari layar yang mengandung

sprite, kita tidak dapat mengedit bagian dalam yang ditampilkan oleh layar untuk

masing-masing frame seperti pada animasi frame.

c. Animasi Path

Animasi path adalah animasi dari obyek yang bergerak sepanjang garis kurva yang

ditentukan sebagai lintasan. Misalnya dalam pembuatan animasi kereta api,

persawat terbang, burung dan lain-lain yang membutuhkan lintasan gerak tertentu.

Pada kebanyakan animasi path dilakukan juga efek looping yang membuat gerakan

path terjadi secara terus menerus.

d. Animasi Spline

Spline adalah representasi matematis dari kurva. Sehingga gerakan obyek tidak

hanya mengikuti garis lurus melainkan berbentuk kurva.

e. Animasi Vektor

Vektor adalah garis yang memiliki ujung-pangkal, arah, dan panjang. Animasi

vektor mirip dengan animasi sprite, tetapi animasi sprite menggunakan bitmap

sedangkan animasi vektor menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan

sprite-nya.

f. Animasi Character

Animasi karakter biasanya terdapat di film kartun. Semua bagian dalam film kartun

selalu bergerak bersamaan. Software yang biasa digunakan adalah Maya Unlimited.

Page 24: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

13

Contoh film kartun yang dibuat dengan Maya Unlimited adalah Toy Story dan

Monster Inc.

2.4 Adobe Flash CS4.

Adobe Flash CS4 adalah salah satu perangkat lunak komputer yang

merupakan produk unggulan Adobe System. Adobe Flash digunakan untuk membuat

gambar vector maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari

perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah

web yang telah dipasangi Adobe Flash Player.

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didisain untuk membuat

animasi dan Bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web

yang interaktif dan dinamis. Flash didisain dengan kemampuan untuk membuat

animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk

membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif dan yang

lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untul membuat animasi logo,

movie, games, pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, benner, menu

interaktif, interaktif form isian, e-card, screen server dan pembuatan aplikasi-

aplikasi web lainnya (Madcoms,2009).

Page 25: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

14

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menciptakan software media pembelajaran berbasis film kartun cerita rakyat

Lubdhaka.

2. Media pembelajaran berbasis film kartun yang dihasilkan mampu

mendukung pendidikan budi pekerti dengan mempermudah penanaman nilai-nilai

budi pekerti yang terkandung pada cerita Lubdhaka.

3.2 Manfaat Penelitian

Mengetahui pemanfaatan film kartun dapat dilakukan untuk pengembangan

suatu media pembelajaran.

Bagi dunia pendidikan, cerita rakyat dapat dijadikan sebagai salah satu

sarana pembelajaran berbentuk film kartun yang menyajikan materi/informasi dalam

bentuk gambar bergerak, suara, dan teks.

Mendukung pelestarian budaya dengan penerapan cerita rakyat ke bentuk

film kartun yang lebih menarik daripada media umumnya yaitu melalui cerita yang

hanya bisa didengar ataupun buku yang hanya dapat dibaca.

Page 26: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

15

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Sistem

Film Animasi 2 Dimensi Lubdhaka ini diangkat dari Kekawin Siwaratri yang

dikarang oleh Mpu Tanakung. Film animasi ini dibuat dengan menggunakan

software Adobe Flash CS4 untuk pembuatan gambarnya serta animasi, dan Cool

Edit Pro 2.0 untuk pengeditan suara, efek suara, dan musiknya. Film Animasi 2

Dimensi Lubdhaka ini dibuat dengan 2 buah metode animasi antara lain metode

Frame by Frame Animation dan metode Tweened Animation. Dalam Melakukan

Dubbing / pengisian suara dialog dilakukan dengan menyesuaikan bentuk mulut dari

masing-masing karakter dengan data suara yang dihasilkan dari proses rekaman.

Sebelum melakukan penyesuaian suara terlebih dahulu dibuat beberapa jenis mulut

dari karakter-karakter yang terdapat pada film ini agar dapat mempermudah dalam

melakukan penggabungan karakter dan suara. Setelah film kartun Lubdhaka berhasil

dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan media pembelajaran sehingga

dapat dengan mudah digunakan dalam proses pendidikan budi pakerti.

4.2 Alur Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Pada alur penelitian ini ada 6 hal pokok yang merupakan modul atau pekerjaan

utama dalam penelitian ini, yaitu:

Membuat skenario cerita Lubdhaka

Membuat Karakter Kartun yang terlibat dalam cerita Lubdhaka

Membuat Gambar/animasi Background cerita

Membuat Musik latarbelakang atau backsound

Dubbing atau pengisian suara

Proses penggabungan komponen: kartun, background, backsound dan suara

Page 27: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

16

Mulai

Pembuatan Gambar

Film sudah baik?

Selesai

Ya

Tidak

Pendefinisian masalah

dan batasan masalah

Pengumpulan

Data dan Studi

Literatur

Pembuatan Suara

Pembuatan Film Animasi

dengan Adobe Flash

Pengujian Sistem dan Analisis

Hasil Pengujian Sistem

Pengambilan

Kesimpulan

Gambar 4.1 Diagram alur penelitian

4.3 Pembuatan Skenario

Alur inti cerita Lubdhaka yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

kekawin Siwalaltri kalpa, disamping juga buku-buku terkait yang secara khusus

membahasa tentang Lubdhaka atau hari suci Siwalatri. Skenario film kartun ini baik

kisah (cerita) maupun karakter (tokoh) yang terlibat didalamnya mengacu pada

literatur-literatur tersebut, disamping dibuatkan tambahan-tambahan untuk

memberikan penguatan pada film. Skenario dari film ini akan berupa urutan secara

rinci film dari awal sampai berakhir. Percakapan (dialog) antar tokoh akan muncul

secara jelas dalam scenario. Pembuatan skenario ini merupakan tahapan yang sangat

penting agar tahapan-tahapan berikutnya dapat berjalan. Gambar 4.2 menunjukan

bagan alir dari pembuatan skenario.

Page 28: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

17

Mulai

Skenario

sudah sesuai dengan

cerita ?

Selesai

Ya

Tidak

Menentukan tokoh/karakter

Membuat dialog & narasi

Pencarian cerita

Cerita sudah

ditemukan?

Ya

Tidak

Gambar 4.2 Flowchart Pembuatan Skenario

4.4 Pembuatan Karakter

Tahap penting berikutnya setelah skenario adalah pembuatan karakter atau

tokoh, seperti: karakter lubdhaka, karakter istri lubdhaka, karakter Dewa Yama, dan

lain sebagainya. Karakter akan dicoba dibuat sedetil mungkin baik menyangkut

wajah, warna kulit, cara berjalan, ukuran badan dan sebagainya. Gambar 4.3

menunjukkan bagan alir pembuatan karakter.

Page 29: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

18

Mulai

Selesai

Ya

Tidak

Membuat sketsa badan

Membuat sketsa

wajah sesuai dengan tokoh

Sketsa

sesuai dengan

sifat tokoh?

Ya

Tidak

Memasukkan sketsa

kedalam flash dan melakukan

pewarnaan

Bentuk badan sudah

sesuai dengan tokoh

Gambar 4.3 Flowchart Modul Pembuatan Karakter

4.5 Pembuatan Background

Background (latarbelakang) merupakan gambar atau animasi yang menjadi

latarbelakang suatu karakter atau cerita. Pembuatan background merupakan

pekerjaan yang paling banyak menyita waktu agar animasi kelihatan lebih hidup dan

menarik. Sebagai contoh background yang terlibat dalam kisah Lubdhaka adalah

hutan, pegunungan, persawahan, dan lain sebagainya. Gambar 4.4 menunjukkan

bagan alir dari pembuatan background.

Page 30: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

19

Mulai

Selesai

Ya

Tidak

Memasukkan sketsa

kedalam flash dan melakukan

pewarnaan

Mencari Objek

pemandangan yang sesuai

dengan suasana film

Pewarnaan

sudah sesuai ?

Membuat sketsa background

Gambar 4.4 Flowchart Modul Pembuatan Background

4.6 Pengisian Suara (Dubbing)

Pengisian suara setiap tokoh dilakukan melalui proses rekaman (recording).

Dibutuhkan orang yang tepat untuk pengisian suara setiap karakter serta suatu studio

musik untuk perekaman agar kualitas suara yang dihasilkan bagus. Karakter

Lubdhaka, istri Lubdhaka, anak Lubdhaka, Dewa Siwa, Dewa Yama, dan lain

sebagainya masing-masing membutuhkan karakteristik suara yang berbeda dan pada

dasarnya membutuhkan orang yang berbeda pula. Gambar 4.5 menunjukan bagan

alir pengisian suara.

Page 31: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

20

Mulai

Suara tidak

terdapat noise & terlalu

kecil?

Selesai

Ya

Tidak

Pengeditan suara

Pencarian sumber suara yang

cocok dengan tokoh

Hasil

Recording sudah

sesuai ?

Ya

Tidak

Recording/rekaman

Gambar 4.5 Flowchart Modul Suara

4.7 Pembuatan Backsound (Suara Latarbelakang)

Tahapan ini mirip dengan pembuatan background, namun bila pada

background merupakan pembuatan gambar atau animasi latar belakang, pada tahap

ini adalah berupa suara latar belakang yang akan mengiringi cerita. Suara latar harus

sesuai dengan kisah yang sedang berjalan. Dibutuhkan sumber daya manusia yang

expert dibidang pembuatan music pada bidang ini.

4.8 Proses Penggabungan Animasi

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pembuatan film kartun. Pada tahap

ini seluruh hasil yang diperoleh dari tahapan di atas akan digabung menjadi suatu

film animasi kartun. Gambar 4.6 menunjukkan tahapan penggabungan animasi.

Page 32: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

21

Mulai

Selesai

Memasukkan suara latar

Lipsing

tokoh dan suara tokoh

sudah sesuai?

Ya

Tidak

Penggabuangan gambar

tokoh, background dan suara

Gambar

tokoh,gambar

background dan

suara

Gambar 4.6 Flowchart Modul Penggabungan Animasi

4.9 Pengembangan Media Pembelajaran

Setelah film kartun Lubdhaka berhasil diselesaikan maka dilanjutkan dengan

pembuatan media pembelajaran untuk pendidikan budi pakerti. Media pembelajaran

bersifat interaktif menyajikan nilai-nilai budi pakerti yang bias ditonjolkan dari

kisah Lubdhaka. Melalui media ini diharapkan dapat mempermudah penyampaian

dan penyerapan terkait nilai-nilai budi pakerti pada cerita rakyat Lubdhaka.

4.10 Kebutuhan Hardware dan Software

Dalam pembuatan Film Animasi 2 Dimensi Lubdhaka ini dibutuhkan

hardware dan software. Berikut adalah hardware dan software yang digunakan

dalam penelitian ini :

Hardware

Komputer PC dengan spesifikasi yang mendukung pembuatan multimedia

2. Software

- Adobe Photoshop CS 3

- Cool Edit Pro 2.0

- Adobe Flash CS4

Page 33: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

22

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengujian Aplikasi

Pengujian aplikasi media pembelajaran terkait cerita Lubdhaka ini dilakukan

terhadap beberapa modul. Modul tersebut diantaranya modul terkait episode

tambahan yang merupakan intro dari cerita Lubdhaka ini dan modul yang

menceritakan bagian utama cerita Lubdhaka. Modul tambahan ini terdiri dari dua

episode, modul terkait bagian utama cerita terdiri dari 4 episode, sedangkan modul

terkait pembelajaran/makna cerita Lubdhaka terdiri dari 1 episode.

5.2 Modul Episode Tambahan 1

Modul episode tambahan 1 ini menceritakan mengenai pelaksana brata yang

paling utama atau tertinggi bagi Dewa Siwa yaitu pelaksana brata pada Hari

Siwaratri. Cerita ini disampaikan melalui percakapan antara Dewa Siwa dan Dewi

Parwati. Background dan karakter yang digunakan pada modul ini yaitu masing-

masing berjumlah tiga.

Gambar 5.1 Tampilan Background 1 pada Episode Tambahan 1

Gambar 1 merupakan background awal episode ini, background ini

digambarkan dengan pegunungan di waktu senja dan digunakan efek classic tween

untuk memberikan kesan kamera bergerak perlahan dari kanan ke kiri. Karakter

pada bagian ini yaitu Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Background selanjutnya dapat

Page 34: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

23

dilihat pada Gambar 2, dimana pada bagian ini percakapan antara Dewa Siwa dan

Dewi Parwati dimulai. Background ketiga digunakan terkait visualisasi seorang yogi

yang mampu memusatkan pikirannya pada Dewa Siwa saat bertapa (melakukan

brata). Terdapat backsound yang mengiringi modul ini untuk lebih menghidupkan

suasana.

Gambar 5.2 Tampilan Background 2 pada Episode Tambahan 1

Gambar 5.3 Tampilan Background 3 pada Episode Tambahan 1

5.3 Modul Episode Tambahan 2

Modul episode tambahan 2 mengisahkan kehidupan Lubdhaka bersama

keluarganya di sebuah gubug kecil pada suatu desa. Bagian ini menceritakan

Page 35: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

24

pekerjaan Lubdhaka sebagai pemburu, yang dilakukan untuk menghidupi

keluarganya. Terdapat 29 Background dan 4 karakter pada bagian ini. Gambar 5.4

merupakan background awal episode ini yang digambarkan dengan kertas usang.

Background berikutnya yaitu menggambarkan perbukitan tempat tinggal Lubdhaka,

dapat dilihat pada Gambar 5.5 dengan efek classic tween yang menggambarkan

seolah-olah kamera mendekati bukit yang berada di tengah.

Gambar 5.4 Tampilan Background 1 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.5 Tampilan Background 2 pada Episode Tambahan 2

Page 36: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

25

Background ketiga menggambarkan tempat tinggal Lubdhaka dari bagian depan,

efek yang digunakan pada background ini yaitu classic tween dengan pergerakan

dari atas ke bawah, background ini dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Tampilan Background 3 pada Episode Tambahan 2

Empat background selanjutnya menggambarkan bagian dalam rumah/gubug tempat

tinggal Lubdhaka, dimana tempat sebagian besar percakapan Lubdhaka dengan

keluarganya berlangsung. Keempat Background ini dapat dilihat pada Gambar 5.7

Sampai dengan 5.10. Percakapan terkait Background ini mengenai persediaan

makanan yang dimiliki keluarga Lubdhaka hamper habis, dimana kondisi ini

mengharuskan Lubdhaka sebagai kepala keluarga untuk mencari persediaan

makanan baru yaitu dengan berburu. Bagian ini juga menggambarkan peralatan

pisau dan panah yang menjadi peralatan berburu Lubdhaka. Terdapat backsound

yang mengiringi pada background awal, ketiga hingga akhir modul pada episode ini.

Page 37: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

26

Gambar 5.7 Tampilan Background 4 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.8 Tampilan Background 5 pada Episode Tambahan 2

Page 38: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

27

Gambar 5.9 Tampilan Background 6 pada Episode Tambahan 2

Tampilan screen pada Gambar 5.10 menggambarkan Lubdhaka yang

menyampaikan kepada istrinya mengenai niatnya untuk pergi berburu ke hutan. Hal

ini dilakukannya untuk memperoleh persediaan makanan yang mampu menghidupi

keluarganya.

Gambar 5.10 Tampilan Background 7 pada Episode Tambahan 2

Background kedelapan dan kesembilan yaitu pada Gambar 5.11 dan 5.12

menggambarkan bagian depan gubug Lubdhaka. Bagian ini menceritakan perjalanan

Lubdhaka untuk berburu diantarkan oleh keluarganya sampai bagian depan gubug.

Page 39: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

28

Gambar 5.11 Tampilan Background 8 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.12 Tampilan Background 9 pada Episode Tambahan 2

Tampilan pada Gambar 5.13 mengisahkan Lubdhaka saat berpamitan kepada

keluarganya untuk pergi berburu.

Page 40: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

29

Gambar 5.13 Tampilan Background 10 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.14 sampai dengan 5.16 selanjutnya yaitu background terkait kisah

Lubdhaka yang telah tiba di hutan. Bagian ini juga menceritakan mengenai

penyemangat Lubdhaka berburu yaitu untuk menghidupi keluarganya. Terdapat efek

classic tween mendekati objek matahari pada background kesebelas, yang dapat

dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5.14 Tampilan Background 11 pada Episode Tambahan 2

Page 41: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

30

Gambar 5.15 Tampilan Background 12 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.16 Tampilan Background 13 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.17 sampai dengan 5.25 yaitu background terkait penggambaran aktivitas

berburu Lubdhaka di dalam hutan hingga perjalanan kembali menuju tempat

tinggalnya. Tampilan seekor binatang buruan saat di hutan dapat dilihat pada

Gambar 5.17.

Page 42: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

31

Gambar 5.17 Tampilan Background 14 pada Episode Tambahan 2

Melihat ada binatang buruan yang dapat dijadikan sasaran, maka Lubdhaka bersiap

menarik anak panahnya yang ditujukan untuk mengenai binatang tersebut. Tampilan

terkait kisah ini ditunjukkan pada Gambar 5.18. Background selanjutnya yaitu 5.19

digunakan untuk menggambarkan binatang buruan tersebut mulai berlari saat

Lubdhaka menarik anak panahnya. Tampilan selanjutnya yaitu pada Gambar 5.19

dimana Lubdhaka telah siap melepaskan anak panah dari busurnya.

Gambar 5.18 Tampilan Background 15 pada Episode Tambahan 2

Page 43: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

32

Gambar 5.19 Tampilan Background 16 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.20 Tampilan Background 17 pada Episode Tambahan 2

Kelihaian berburu Lubdhaka ditunjukkan pada Gambar 5.21 dan 5.22, dengan satu

anak panah mampu melumpuhkan binatang buruan yang menjadi sasarannya.

Page 44: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

33

Gambar 5.21 Tampilan Background 18 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.22 Tampilan Background 19 pada Episode Tambahan 2

Tiga tampilan berikutnya yaitu pada Gambar 5.23 sampai dengan Gambar 5.25

mengisahkan Lubdhaka yang telah memperoleh hasil buruan dan bersiap untuk

kembali ke rumahnya.

Page 45: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

34

Gambar 5.23 Tampilan Background 20 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.24 Tampilan Background 21 pada Episode Tambahan 2

Page 46: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

35

Gambar 5.25 Tampilan Background 22 pada Episode Tambahan 2

Background selanjutnya yaitu tujuh gambar pada Gambar 5.26 sampai dengan

Gambar 5.32 digunakan untuk penggambaran tibanya Lubdhaka di rumah.

Kedatangan Lubdhaka disambut kedua anaknya dengan gembira karena Lubdhaka

memperoleh hasil buruan cukup besar. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 5.27 dan

Gambar 5.28.

Gambar 5.26 Tampilan Background 23 pada Episode Tambahan 2

Page 47: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

36

Gambar 5.27 Tampilan Background 24 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.28 Tampilan Background 25 pada Episode Tambahan 2

Tampilan selanjutnya yaitu pada Gambar 5.29 sampai dengan 5.32 menggambarkan

keluarga Lubdhaka yang menikmati hasil yang diperoleh Lubdhaka saat berburu.

Lubdhaka dan keluarganya Bagian ini menunjukkan hasil buruan yang diperoleh

Lubdhaka terutama diperuntukkan untuk keluarganya, hal ini juga menggambarkan

kepedulian dan tanggung jawab Lubdhaka sebagai kepala keluarga untuk

menghidupi keluarganya.

Page 48: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

37

Gambar 5.29 Tampilan Background 26 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.30 Tampilan Background 27 pada Episode Tambahan 2

Page 49: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

38

Gambar 5.31 Tampilan Background 28 pada Episode Tambahan 2

Gambar 5.32 Tampilan Background 29 pada Episode Tambahan 2

5.4 Modul Episode 1

Modul episode 1 mengenai perburuan Lubdhaka pada suatu hari yang tidak

memperoleh satupun hasil buruan hingga menjelang malam, hal ini membuat

Lubdhaka harus bermalam di dalam hutan. Modul ini terdiri dari 24 background dan

hanya karakter Lubdhaka beserta istrinya yang digunakan. Background awal pada

episode ini sama dengan background awal pada episode sebelum-sebelumnya, yaitu

menggunakan gambar kertas usang yang berisi pengantar yang dapat dilihat pada

Gambar 3.33.

Page 50: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

39

Gambar 5.33 Tampilan Background 1 pada Episode 1

Tiga background pada Gambar 5.34 sampai dengan Gambar 5.36 digunakan

untuk mengisahkan percakapan antara Lubdhaka yang sedang mempersiapkan busur

panahnya, dengan istrinya. Percakapan ini terkait keinginan Lubdhaka untuk pergi

berburu karena persediaan makanan yang mereka miliki habis. Bagian ini diakhiri

dengan Lubdhaka yang berpamitan kepada istrinya untuk pergi berburu. Terdapat

alunan musik instrumental yang mengiringi bagian ini.

Gambar 5.34 Tampilan Background 2 pada Episode 1

Page 51: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

80

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pengembangan media pembelajaran berbasis film kartun cerita rakyat Bali

Lubdhaka dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pembuatan modul skenario,

pembuatan karakter, pembuatan background, dan penggabungan modul-modul

pada tahap sebelumnya hingga menjadi satu kesatuan cerita Lubdhaka.

2. Penyampaian nilai-nilai budi pekerti atau pembelajaran pada cerita rakyat

Lubdhaka, dilakukan melalui skenario/percakapan dari film kartun yang

dikembangkan pada penelitian ini. Film kartun yang memiliki kelebihan secara

visual karena berupa gambar bergerak, serta audio karena disertai musik dan

suara, kelebihan ini membuat cerita Lubdhaka lebih menarik dalam bentuk film

kartun. Hal ini dapat mendukung ketertarikan masyarakat yang menonton,

sehingga lebih mudah untuk memahami nilai-nilai budi pekerti yang

disampaikan, terlebih anak-anak yang memang lebih mengenal film kartun

sebagai hiburan daripada media lain seperti buku ataupun cerita dari seseorang.

6.2 Saran

Saran untuk pelaksanaan tahapan penelitian selanjutnya adalah implementasi cerita

rakyat Bali “Lubdhaka” dalam bentuk media film kartun 3 Dimensi.

Page 52: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA · yaitu: pembuatan skenario, pembuatan karakter/tokoh, pembuatan gambar atau animasi latar belakang (background), pengisian suara (dubbing),

81

DAFTAR PUSTAKA

Anom, Drs. Ida Bagus. 2009. Hari Raya Siwaratri. TP

GINKO MANGA TEAM, 2009. Mudah dan Cepat Belajar Menggambar

Manga. Jakarta : TRANSMEDIA.

Harshananda, Svami. 2007. Deva-Devi Hindu. Surabaya : PARAMITA

MADCOMS. 2009. Mahir dalam 7 Hari Adobe Flash CS4. Yogyakarta : ANDI

Rasti, Ni Wayan dkk. 2004. Siva Ratri Tinjauan Sosioreligius dan Filosofis.

Surabaya : PARAMITA

Rinu, Dra. Ni Made. 1990. Siwaratri Kalpa. Denpasar : Dinas Pendidikan Dasar

Provinsi Daerah Tingkat I Bali.

Sivananda, Sri Swami. 1996. Lord Siva and His Worship. Penerbit : THE DIVINE

LIFE SOCIETY

WAHANA KOMPUTER. 2009. Panduan Praktis: Mudah Membuat Animasi 2D

Menggunakan Adobe Flash CS4. Yogyakarta : ANDI

Wiana. M.Ag, Drs. I Ketut. 2009. Makna Hari Raya Hindu. Surabaya :

PARAMITA

____, 2010. FLASH http://html-pdf-converter.com/pdf/membuat-film-animasi-

kartun-flash.html 2 Juni 2010

____, 2010. ANIMASI http://www.anneahira.com/membuat-film-animasi.html 2

Juni 2010

____, 2010. MAHA SIVARATRI http://en.wikipedia.org/wiki/Maha_Shivaratri 2

Juni 2010

____, 2010. MOVIE CLIP http://warungflash.com/2009/10/movie-clip/

2 Juni 2010

____, 2010. SHIVARATRI http://www.dlshq.org/religions/shivaratri.htm

1 Maret 2010

____, 2010. SIWARATRI http://www.babadbali.com/canangsari/hkt-hari-

siwaratri-pelaks.html 7 Juni 2010

____, 2010. LUBDHAKA http://singaraja.wordpress.com/2008/12/26/lubdhaka/ 27

Juni 2010