laporan akhir

12
M - I KOMINUSI (REDUKSI) 1.1 Tujuan Percobaan Memperkecil ukuran bahan baku asal (mineral segar) yang berbentuk bongkah, sehingga bisa dilakukan pemisahan dengan alat-alat pengolahan pada ukuran tertentu. 1.2 Teori Dasar Kominusi atau penghancuran adalah sebagai langkah pertama yang bisa dilakukan dalam operasi mineral dressing, bertujuan untuk memecahkan bongkah-bongkah besar menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil. Ditujukan dari fragmen- fragmen yang dihasilkan maka kominusi dapat dibagi dalam dua tingkat : 1) Crushing, biasanya dilakukan dalam keadaan kering dengan menggunakan alat Crusher. 2) Grinding, dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah dengan menggunakan alat Grinder. Gaya penghancuran dari alat Crusher adalah sebagai hasil tekanan terhadap batuan oleh bagian yang bergerak dari alat kepada bagian yang diam atau bagian lain yang bergerak dari alat tersebut. Gaya Impact dan gaya tekan dari alat dapat memecahkan batuan kalau melebihi batas batuan itu. Dalam Praktikum ini dipergunakan peralatan : 1.2.1 Jaw Crusher 1

Upload: hary-susanto

Post on 23-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bla bla

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir

M - I

KOMINUSI (REDUKSI)

1.1 Tujuan Percobaan

Memperkecil ukuran bahan baku asal (mineral segar) yang berbentuk

bongkah, sehingga bisa dilakukan pemisahan dengan alat-alat pengolahan pada

ukuran tertentu.

1.2 Teori Dasar

Kominusi atau penghancuran adalah sebagai langkah pertama yang bisa

dilakukan dalam operasi mineral dressing, bertujuan untuk memecahkan

bongkah-bongkah besar menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil. Ditujukan

dari fragmen-fragmen yang dihasilkan maka kominusi dapat dibagi dalam dua

tingkat :

1) Crushing, biasanya dilakukan dalam keadaan kering dengan menggunakan

alat Crusher.

2) Grinding, dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah dengan

menggunakan alat Grinder.

Gaya penghancuran dari alat Crusher adalah sebagai hasil tekanan

terhadap batuan oleh bagian yang bergerak dari alat kepada bagian yang diam

atau bagian lain yang bergerak dari alat tersebut. Gaya Impact dan gaya tekan

dari alat dapat memecahkan batuan kalau melebihi batas batuan itu. Dalam

Praktikum ini dipergunakan peralatan :

1.2.1 Jaw Crusher

Jaw Crusher terdiri dari dua Crushing faces atau Jaws yang berhadap-

hadapan dan membentuk sudut kecil arah bawah, satu diantaranya diam

tertahan pada Crusher frame (fixed jaw) sedangkan yang satu lagi dapat

bergerak (swing jaw) mendekat dan menjauh fixed jaw, jaw crusher dapat

dibedakan berdasarkan amplitudo minimum dan cara menggerakkan swing jaw :

a. Blake type : Merupakan tipe jaw crusher yang paling tua. Black

type terdiri dari 2 toggle. Satu toggle dipasang pada steel bearing yang

berada dibelakang swing jaw dan satu lagi dipasang pada pitman. Karena

1

Page 2: Laporan Akhir

2

pemasangan toggle ini menyebabkan pergerakan naik-turun dari pitman,

sehingga menyebabkan bertambah dan berkurangnya jarak antara swing

jaw dan fixed jaw.

Gambar 1.1 Black Type

Keterangan gambar :

1. Cast steel

3) Pitman

4) Main crusher shaft

5) Toggles

6) Steel bearing

8) Crushing plate

7) Side of crushing opening

8) Rear toggle

b. Dodge type : Hampir sama dengan black type, yang

membedakan adalah pada dodge type motion berasal dari bawah,

sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh lebih konstan serta ukuran

produkta yang dihasilkan lebih halus. Selain itu, pada dodge type hanya

memiliki satu toggle serta tidak memiliki pitman.

Gambar 1.2Dodge Type

Keterangan gambar :

Page 3: Laporan Akhir

3

1. Cast steel

2. Crushing plate

3. Steel bearing

4. Toggle

5. Main crusher shaft

c. Telsmith type : Hampir sama dengan black type, yang

membedakan adalah pada telsmith type, motion dikirimkan langsung ke

swing jaw, tanpa harus melalui toggles. Jadi motion yang berasal dari main

shaft dikirimkan langsung menuju direct-stroke pitman lalu diteruskan ke

swing jaw. Telsmith type merupakan tipe jaw crusher yang paling moderen,

selain itu jaw crusher tipe telsmith ini didesign untuk mencegah terjadinya

kemacetan (stuck) apabila batuan atau sample tersebut tidak dapat

dihancurkan.

Gambar 1.3Telsmith Type

Keterangan gambar :

A. Cast-steel main frame

B. Eccentric shaft

C. Horizontal direct-stroke pitman

D. Jaw block

E. Adjusting shims

F. Cast-steel swinging jaw

G. Reversible jaw die

1.2.2 Ball Mill

Ball Mill adalah tumbling mill dengan media penghancur berupa bola-bola

besi, baja, karet, baja alloy dan keramik. Bola-bola tersebut berukuran 1 sampai

6 inchi. Bagian yang paling penting dari ball mill ini adalah bola (ball) dan liner.

Page 4: Laporan Akhir

4

Liner didesign untuk mengangkat dan menaikan bola sehingga menimbulkan

gaya impact pada bola. Berdasarkan bentuk dari millnya, ball mill dapat dibagi

menjadi Cylindrical Ball Mill dan Conical Ball Mill.

Gambar 1.4Ball Mill

Keterangan gambar :

A. Feeder

B. Produkta

C. Liner

D. Mill

E. Balls (bola-bola)

1.2.3 Roll Mill

Roll Mill terdiri dari 2 roll crusher yang berdiameter sama, berputar pada

sumbunya yang sejajar dengan arah putaran yang berlawanan. Kedua roll yang

terbuat dari baja merupakan alat penghancur dan dapat diganti apabila sudah

aus. Kedua silinder jaraknya dapat diatur sesuai dengan kehalusan produk yang

diinginkan

Penghancuran batuan dilakukan oleh kedua silinder yang digerakan oleh

motor penggerak. Umpan (feed) dimasukan dari atas, seolah-olah terjepit

diantara kedua roll yang berputar sehingga pecah.

Page 5: Laporan Akhir

5

Gambar 1.5Double Roll Mill

1.3 Alat dan bahan

1.3.1 Alat

a) Mesin screen.

b) Screen (6, 8, 12, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh).

c) Timbangan.

d) Sendok.

e) Nampan.

f) Kantong plastik.

g) Penggaris

h) Splitter.

i) Jaw Crusher.

j) Cone Crusher

k) Double Roll Mill

l) Disk Mill

m)Ball Mill

n) Rod Mill

1.3.2 Bahan

Batu gamping

Feeder

Produkta

Page 6: Laporan Akhir

6

1.4 Prosedur Percobaan

1. Ukur dengan jangka sorong ukuran umpan (batu gamping).

Foto 1.1Pengukuran Sampel

2. Hidupkan motor Jaw Crusher dan masukkan batugamping

satu per satu ke dalam feeder.

3. Selesai pengumpanan matikan motor Jaw Crusher.

4. Produkta Jaw Crusher dikumpulkan ke nampan dan ukur

dimensinya dengan jangka sorong.

5. Hidupkan motor Cone Crusher dan masukkan umpan sedikit

demi sedikit ke dalam feeder.

6. Selesai pengumpanan matikan motornya, dan hitung ukuran

produkta Cone Crusher tersebut dengan jangka sorong.

7. Hidupkan motor Double Roll Mill dan masukkan umpan sedikit

demi sedikit ke dalam feeder.

8. Selesai pengumpanan matikan motornya, dan hitung berapa

ukuran produkta Double Roll Mill dengan screen.

Foto 1.2Screening

Page 7: Laporan Akhir

7

1.5 Data Pengamatan

Tabel 1.1Data Pengamatan

Alat KeteranganDimensi (cm)

P L T

JAW CRUSHER

Feed 12,5 9 7,5

Produkta 4 2,5 0,7

D. ROLL MILL

Feed 4 2,5 0,7

Produkta 0,7 0,5 0,2

1.6 Pengolahan Data

Contoh perhitungan dimensi.Dimensi = P + L + T

3JAW CRUSHER

Feed = 12,5 + 9 + 7,5 = 843,75 cm3

3 Produkta = 4 + 2,5 + 0,7 = 7 cm3

3

RR = Dimensi Feed Dimensi Produkta

JAW CRUSHER = 843,75 cm 3 = 174,689 7

Contoh perhitungan persen berat.

% Berat = Berat Sampel Berat Total

#12 = 2,3 = 0,59 % 319

#16 = 11,1 = 2,84 % 319

#30 = 19,2 = 4,91 % 319

#40 = 91,7 = 23,45 % 319

#70 = 57,7 = 14,75 % 319

> #70 = 209 = 53,45 % 319

1.7 Hasil Pengolahan Data

Page 8: Laporan Akhir

8

Tabel 1.2Data Pengolahan Reduction Ratio

Alat KeteranganVolume (cm3)

RR

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 1 2 3

JAW CRUSHER

Feed 938,448 843,75 843,75330 174 242

Produkta 2,84 4,83 3,483

D. ROLL MILL

Feed 2,84 4,83 3,4838,6 7,5 8,5

Produkta 0,33 0,639 0,408

Tabel 1.3Data Pengolahan Persen Berat

Screen Weight (gr) Weight (%)

Mesh mm Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

#8 2.36 37 0 20.3 7.51 0 4.49#12 1.7 55 2.3 80 11.98 0.59 17#16 1.18 70.3 11.1 70.4 14.27 2.84 15.51#30 0.6 55.8 19.2 107.5 11.33 4.91 23.82#40 0.425 63.2 91.7 69 12.83 23.45 15.39#70 0.212 36.1 57.7 59 7.33 14.75 13.07

> #70 > 0.212 171 209 45 34.72 53.45 9.97

Total 263 319 451,2 100%

Keterangan : Ball Mill : Disk Mill : Hammer Mill

Page 9: Laporan Akhir

9

Gambar 1.6Grafik Perbandingan Alat Kominusi

1.8 Analisa

Dari percobaan kominusi yang kita lakukan, dapat dianalisa bahwa alat

kominusi disk mill menghasilkan produckta yang lebih kecil ukurannya dibanding

dengan ball mill dan hammer mill. Hal ini dapat dilihat dari grafik perbandingan

dimana jumlah persen berat untuk ukuran > 70 mesh lebih dari 50 %. Sedangkan

hammer mill dan ball mill dibawah 40 %. Produkta dengan ukuran yang kecil ini

didapatkan dimungkinkan karena alat memiliki kondisi yang bagus dibandingkan

dengan ball mill dan hammer mill. Ball mill dan hammer mill yang sering

digunakan mengalami pengikisan pada bidang yang berfungsi sebagai pereduksi

feeder.

1.9 Kesimpulan

Kominusi adalah proses pengecilan ukuran batuan menjadi ukuran yang

diinginkan. Kominusi memiliki 2 tahapan yaitu :

1. Crushing, menggunakan alat Jaw Crusher dan D. Roll Mill

2. Grinding, menggunakan alat Disk Mill, Ball Mill, dan Hammer Mill

Dari alat alat yang digunakan, Disk Mill merupakan alat dengan kekuatan

mereduksi paling tinggi, kemudian Ball Mill dan Hammer Mill.

Page 10: Laporan Akhir

10

DAFTAR PUSTAKA

Dodi. 2010. Pengolahan Bahan Galian. Scribd.

http://dodi.scribd/2010/pengolahan-bahan-galian.html. Diakses tanggal

22 Februari 2015

Staff Asisten Laboraturium Tambang. 2015. Diktat Penuntun Praktikum

Pengolahan Bahan Galian. Universitas Islam Bandung. Bandung

Yani. 2011. Alat Pemisah Batuan. Blogspot.

http://findingyani.blogspot.com/2011/alat-pemisahan-batuan.html.

Diakses tanggal 22 Februari 2015