laporan acara 1 kalibrasi alat

18
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Geolitrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC ( Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah “ Elektroda Arus” A & B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam. Aliran arus listrik tersebut akan menimbulkan tegangan listrik dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi dipermukaan tanah diukur dengan menggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah “ Elektroda Tegangan” M & N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar. Kombinasi dari jarak AB/ 2, jarak MN/ 2 besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan di dapat suatu Harga Tahanan Jenis Semu 1

Upload: cahyo-hidayah

Post on 03-Aug-2015

290 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Geolitrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui

perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara

mengalirkan arus listrik DC ( Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi

ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah “ Elektroda Arus” A

& B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang

jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan

batuan lebih dalam.

Aliran arus listrik tersebut akan menimbulkan tegangan listrik dalam tanah.

Tegangan listrik yang terjadi dipermukaan tanah diukur dengan menggunakan

multimeter yang terhubung melalui 2 buah “ Elektroda Tegangan” M & N yang

jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda

AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda

MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus

listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Kombinasi dari jarak AB/ 2, jarak MN/ 2 besarnya arus listrik yang

dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan di dapat suatu Harga Tahanan

Jenis Semu (Apparent Resistivity) yaitu tahanan jenis yang terhitung merupakan

gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus

listrik.

Untuk menegetahui alat resistivitymeter yang akan digunakan untuk survei

geolistrik itu layak atau tidak dikenal dengan kalibrasi alat. Hasil yang didapat

dari kalibrasi alat berupa persen (%) yang menunjukkan tingkat keakuratan alat

yang akan digunakan untuk survei geolistrik. Keakuratan alat memiliki nilai

toleransi antara95 % - 105 %, lalu harga resistivitas yamg didapat dari akuisisi

data lapangan akan dikalibrasikan dengan persen keakuratan alat sehingga yang

akan didapatkan adalah data yang lebih akurat

1

Page 2: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum kali ini adalah mengetahui cara kalibrasi alat

resistivitymeter menggunakan kalibrator sebelum alat survey tersebut digunakan

dalam akuisisi data di lapangan.

Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui apakah alat survey tersebut

layak atau tidak layak digunakan ketika akuisisi data di lapangan berdasarkan

hasil kalibrasi menggunakan kalibrator.

2

Page 3: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Kalibrasi Resistivitymeter

Kalibrasi dilakukan pada tahap awal sebelum melakukan akuisisi data

lapangan. Kalibrasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan alat yang

dipakai dimana hasil yang didapatkan berupa berapa persen keakuratan alat dalam

mengukur berbagai nilai hambatan (ohm) yang telah ditentukan (tak hingga; 0,22;

0,47; 1; 4,7; 10; 22; 100; 220; 470; 1000; dan 4700 ohm). Keakuratan alat

memiliki nilai toleransi antara 95% - 105 %. Kalibrasi dilakukan sebelum

melakukan sesuatu akuisisi data lapangan. Harga resistivitas yang didapatkan dari

akuisisi data lapangan akan dikalibrasikan dengan persen keakuratan alat sehingga

yang akan didapatkan adalah data yang lebih akurat. Jenis Resistivitymeter yang

Digunakan dalam kalibrasi ini adalah Naniura Model NRD 22 S. Berikut adalah

tabel harga nilai hambatan setiap chanelnya.

Tabel II.1 Harga nilai hambatan (ohm)

3

Chanel Ohm

0 Tak Hingga

2 0.22

3 0.47

4 1.47

5 4.7

6 10

Chanel Ohm

6 22

7 100

8 220

9 470

10 1000

11 4700

Page 4: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

II.2. Resistivitymeter

Jenis Resistivitymeter yang digunakan pada penelitian kali ini adalah :

1. Naniura Model NRD 22 S

Resistivitymeter model ini dapat membaca besarnya harga SP, dimana

nantinya dalam pengukuran SP harus dinolkan terlebih dahulu. Instrumen

alatnya adalah sebagai berikut :

4

Gambar II.1 Instrumen Resistivitymeter Naniura Model NRD 22

Page 5: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu pelaksanaan

Tempat dan waktu pelaksanaan praktikum geolistrik Bab kalibrasi alat ini

dilaksanakan pada hari Rabu 29 Agustus 2012 di Ruang Ekonomi Pembangunan.

(REP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

III.2 Peralatan dan Perlengkapan

Alat yang digunakan adalah resistivitymeter dengan tipe atau jenis Naniura model

NRD 22 S.

Gambar III.1. Resistivitymeter jenis Naniura model NRD 22 S

Alat tambahan yang digunakan, antara lain :

a. Accu 12 volt

Digunakan sebagai sumber daya selama kalibrasi dilakukan

b. Multimeter

Digunakan untuk mengukur tahanan jenis dan tegangan potensial pada alat

accu

c. Kalibrator

Digunakan untuk mengkalibrasi alat sebelum akuisisi di lapangan

d. Kabel Konektor

Sebagai alat yang menghubungkan accu-kalibrator-resistivitymeter

5

Page 6: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

6

Page 7: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

Gambar III.2 Instrumentasi alat yang digunakan

7

Page 8: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

III.3. Diagram Alir Kalibrasi

Gambar III.3 Diagram Alir Kalibrasi

8

MULAI

Mempersiapkan alat-alat survey

Menghubungkan kabel konektor ke accu

Mengukur nilai tegangan potensial pada chanel 1, dst.

Pengolahan Data Hasil Kalibrasi Alat

Menghitung presentase nilai kelayakan setiap chanel

Membuat grafik Analisa Kalibrasi

Analisa Data yang Telah Diolah

SELESAI

Menghitung Rho rerata setiap chanel

Layak: 95 % - 105 %Tidak layak: tidak pada interval 95 % - 105 %

Page 9: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

Langkah-langkah dalam pengambilan data kalibrasi resistivitymeter yaitu:

1. Menyiapkan alat-alat survey.

2. Menghubungkan alat ke accu dan kalibator dengan kabel konektor

3. Mengukur potensial pada channel 3.

4. Menyalakan resistivitymeter.

5. Memutar course dan fine untuk menolkan bacaan auto range.

6. Menekan tombol START sampai pembacaanya konstan, kemudian tekan

HOLD.

7. Mencatat data yang terbaca berupa volt dan ampere

8. Mematikan resistivitymeter Naniura.

9. Mengolah data yang didapat, melakukan berulang-ulang hingga cannel 10.

Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data dalam kalibrasi resistivitymeter

adalah :

1. Dari nilai V dan I yang terukur pada alat didapatkan nilai R dengan

perhitungan manual, harga R didapatkan hasil bagi antara nilai V yang

terukur dengan nilai I.

2. Kemudian menghitung nilai Rho rerata.

3. Nilai Rho rerata dibagi dengan nilai ohm channel kemudian dikalikan

dengan 100% untuk mendapatkan persentase.

4. Menghitung ohm toleransi 95% dan ohm toleransi 105% untuk setiap

channel (channel 3-10).

5. Membuat grafik kalibrasi yaitu ohm channel Vs ohm channel, ohm

channel Vs ohm rerata, ohm channel vs toleransi 95% , ohm channel vs

toleransi 105%.

9

Page 10: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Tabel IV.1 Perhitungan Kalibrasi Resistivitymeter

Tabel IV.2 Data Toleransi Resistivitymeter

IV.2. Perhitungan Manual

10

Page 11: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

11

Page 12: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

12

Page 13: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

IV.3. Grafik Analisa Kalibrasi

13

Page 14: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

IV.2. Pembahasan

Kalibrasi adalah salah satu prose awal yang dilakukan sebelum akuisisi data

lapangan. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan alat survey yang akan

digunakan ketika akuisisi data. Hasil yang didapatkan berupa persentase

keakuratan alat survey dalam mengukur nilai hambatan (ohm) yang ditentukan.

Presentase keakuratannya memiliki nilai presentase 95% -105%, harga

resisitivitas yang didapatkan dari akuisisi data lapangan akan dikalikan dengan

dengan persen hasil kalibrasi alat survey, sehingga data yang didapatkan adalah

data yang lebih akurat.

Setelah melakukan kalibrasi pada alat resisitivitymeter dari channel 3 sampai

channel 10 di dapatkan hasil keakuratan kelayakan sebagai berikut :

Channel 3 dengan hambatan 1 ohm didapatkan Rho rerata sebesar

0,985 dan presentase hasil kalibrasi alat sebesar 98,532 %.

Berdasarkan hasil tersebut, maka alat dikatakan layak untuk

digunakan dalam akuisisi data lapangan. Presentase tersebut

memenuhi syarat dengan range keakuratan kelayakan alat 95% -

105%.

Channel 5 dengan hambatan 10 ohm didapatkan Rho rerata sebesar

9,857 dan presentase hasil kalibrasi alat sebesar 98,568 %.

Berdasarkan hasil tersebut, maka alat dikatakan layak untuk

digunakan dalam akuisisi data lapangan. Presentase tersebut

memenuhi syarat dengan range keakuratan kelayakan alat 95% -

105%.

Channel 7 dengan hambatan 100 ohm didapatkan Rho rerata sebesar

99,154 dan presentase hasil kalibrasi alat sebesar 99.154 %.

Berdasarkan hasil tersebut, maka alat dikatakan layak untuk

digunakan dalam akuisisi data lapangan. Presentase tersebut

memenuhi syarat dengan range keakuratan kelayakan alat 95% -

105%.

Channel 9 dengan hambatan 470 ohm didapatkan Rho rerata sebesar

436,133 dan presentase hasil kalibrasi alat sebesar 92.794 %.

14

Page 15: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

Berdasarkan hasil tersebut, maka alat tidak layak untuk digunakan

dalam akuisisi data lapangan.

Channel 10 dengan hambatan 1000 ohm didapatkan Rho rerata

sebesar 903,623 dan presentase hasil kalibrasi alat sebesar 90,362 %.

Berdasarkan hasil tersebut, maka alat tidak layak untuk digunakan

dalam akuisisi data lapangan.

15

Page 16: Laporan Acara 1 Kalibrasi Alat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari kalibrasi alat pada alat resistivitymeter monel

Naniura model NRD 22 S didapat kesimpulan bahwa terdapat 2 chanel yang

didapat hasil layak atau memenuhi syarat kalibrasi yaitu pada chanel 3 sebesar

98,53 %, chanel 5 sebesar 98,56 %, dan chanel 7 sebesar 99,14 % yang sesuai

dengan toleransi antara 95% - 105%. Sedangkan pada chanel 9 dan chanel 10

tidak masuk dalam syarat tolenransi kalibrasi atau tidak layak. Dengan kata lain,

alat survey tersebut sangat sesuai bila digunakan pada akuisisi lapangan yang

mediumnya memiliki nilai hambatan antara 1-100 ohm.

V.2. Saran

Kurang baiknya kondisi kalibrator membuat proses kalibrasi menjadi lebih

sulit. Diperlukan alat (kalibrator) dan kabel ko0nektor yang dalam kondisi baik

sehingga proses kalibrasi akan berlangsung lebih mudah dan cepat.

16