laporan

Upload: bagus-kuncoro-jakti

Post on 02-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan magang

TRANSCRIPT

Laporan Magang PraktikumRekayasa MaterialModul C RollingOleh :Nama : Bagus Kuncoro Jakti NIM: 13710037Tanggal Praktikum: 20 November 2013Nama Asisten (NIM): Namira A D (13709019)Tanggal Penyerahan Laporan: 25 November 2013

Program Studi Teknik MaterialFakultas Teknik Mesin dan DirgantaraInstitut Teknologi Bandung2013

BAB IPendahuluan

1.1 Tujuan Praktikum Menentukan nilai n dan K Menentukan Fenomena yang terjadi pada hasil pengerolan BAB IIDiagram Alir Percobaan

BAB IIIData Percobaan3.1 Data PercobaanData PercobaanMesin: BuhlerMaterial : TembagaTebal awal : 10.10 mmLebar awal : 18.62 mmKekerasan awal: 84 HRH, 90 HRH, 88 HRH (87,33 HRH)Diameter roll: 30 mmKecepatan roll: 32 rpmTahap 1Tahapho (mm)hf (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A10,109,480,16

B9,488,831,01

C8,838,101,07

D8,107,461,1489,83

Tahap 2Tahapho (mm)hf (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A7,466,831

B6,836,200,95

C6,25,591,02

D5,594,991,1588,33

Tahap 3Tahapho (mm)hf (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A4,994,381,06

B4,383,341,06

C3,723,201,19

D3,22,471,2394,67

Data Uji tarik:Tebal: 5 mmLebar: 12.81 mmLuas: 64.05 mm2Kekuatan Luluh (y): 24.76 kg/mm2Kekuatan Tarik (u): 25.63 kg/mm2Elongation: 7.14%

3.2 Pengolahan Data Tahap 1

Tahapho (mm)hf (mm)hm (mm)h (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A10,19,489,790,620,16

B9,488,839,1550,651,01

C8,838,18,4650,731,07

D8,17,467,780,641,1489,83

Tahap 2

Tahapho (mm)hf (mm)hm (mm)h (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A7,466,837,1450,631

B6,836,26,5150,630,95

C6,25,595,8950,611,02

D5,594,995,290,61,1588,33

Tahap 3

Tahapho (mm)hf (mm)hm (mm)h (mm)Tegangan (Volt)Kekerasan (HRH)

A4,994,384,6850,611,06

B4,383,343,861,041,06

C3,723,23,460,521,19

D3,22,472,8350,731,2394,67

Maka n =0,0097 , K = 289,8678171Tahap 1

TahapLpQofi

A3,0495901360,03115005200,0633510,063351108

B3,1224989990,0341070340,0633511080,134380,071029302

C3,3090784220,0390912990,1343804090,2206710,086290953

D3,0983866770,0398250220,2206713620,302980,082308647

Tahap 2

TahapLpQofi

A3,074085230,0430242860,302980010,3912110,088230741

B3,074085230,0471847310,391210750,4879860,096775382

C3,0248966920,0513129210,4879861320,5915560,103570005

D30,0567107750,5915561370,70510,113543377

Tahap 3

TahapLpQofi

A3,0248966920,0645655640,7050995140,8354870,130387185

B3,9496835320,1023234080,8354866991,1065650,271077917

C2,7928480090,0807181510,9988117561,1493850,150572858

D3,3090784220,1167223431,1493846141,4083170,258932659

Tahap 1

Tahap o (MPa)

A279,5018325

B283,3730475

C285,0204518

D286,1128823

Tahap 2

Tahap o (MPa)

A286,9003428

B287,5604733

C288,1350005

D288,6483402

Tahap 3

Tahap o (MPa)

A289,1316084

B289,7760656

C290,0665874

D290,5554362

Tahap 1

TahapPraDaya terhitung

A18614,736171,524795068190,1326631

B19352,505171,5612495202,3941109

C20679,89591,654539211229,19956

D19444,584491,549193338201,7867546

Tahap 2

TahapPraDaya terhitung

A19376,356551,537042615199,5016047

B19461,685961,537042615200,3801679

C19228,513541,512448346194,8115183

D19156,322881,5192,4827323

Tahap 3

TahapPraDaya terhitung

A19424,543941,512448346196,7975782

B25910,902911,974841766342,7703263

C18140,09971,396424004169,6857384

D21926,916011,654539211243,0205415

Tahap 1

TahapTegangan (Volt)Load (N)Daya Terukur

A0,164004,085637559

B1,01240025,09989596

C1,07250027,70801665

D1,14260026,98157742

Tahap 2

TahapTegangan (Volt)Load (N)Daya Terukur

A1240024,71072671

B0,95235024,1959199

C1,02242524,56861426

D1,15260026,1248

Tahap 3

TahapTegangan (Volt)Load (N)Daya Terukur

A1,06250025,3284683

B1,06250033,07201677

C1,19300028,06253679

D1,23310034,35794065

TahapKekerasan (HRH)

Awal87,33

189,83

288,33

394,67

BAB IVAnalisis DataPada percobaan kali ini kita melakukan pengerollan pada batang tembaga untuk mereduksi ketebalan dari ketebalan awal 10,10mm menjadi 2,47 mm.Rolling yang kita lakukan merupakan cold rolling hal ini karena kita melakukan pengerollan pada temperatur kamar (dibawah Trek).Dari kurva uji tarik yang didapat kita mendapatkan nilai n=0,0097 dan K = 289,867817 Mpa,Kita menentukan n dan K agar kita dapat melakukan perhitungan untuk menghitung daya yang diperlukan untuk mereduksi batang tembaga.Kita tidak dapa menggunakan n dan K dari literatur karena kita tidak tahu apakah batang tembaga yang kita uji sudah dilakukan perlakuan panas atau tidak.Apabila kita melihat dari kurva kekerasan kita lihat terdapat peningkatan kekerasan dari kekerasan awal ,hal ini terjadi karena adanya fenomena strain hardening yang dihasikan karena adanya deformasi plastis.Dengan adanya deformasi plastis dislokasi bergerak kearah batas butir dan terjadi pembentukan dislokasi baru sehingga kerapatan dislokasi menjadi meningkat sehingga dislokasi bertemu kembali dengan dislokasi yang menghasilkan penguatan.Dan pada kurva terjadi penurun kekerasan yang seharusnya terus meningkat ,hal ini terjadi karena terdapat kesalahan praktikan ketika melakukan pengujian kekerasan.Dari percobaan yang kita lakukan kita mendapatkan daya yang digunakan untuk melakukan pengerollan.Dari data tersebut kita bandingkan dengan daya yang kita dapatkan dari perhitungan yang kita lakukan.Dari kedua data tersebut kita dapat melihat perbedaan angka dari keduanya.Hal tersebut terjadi karena tedapat perubahan lateral pada batang tembaga sehingga membuat keduanya menjadi berbeda.Pada perhitungan kita menggunakan asumsi bahwa tidak ada perubahan lateral sehingga nilai keduanya berbeda.Selain itu pada batang tembaha setelah diroll terjadi fenomena bending .Bending terjadi karena adanya perbedaan kecepatan pengerollan yang tidak konstan dan dapat perbedaan kecepatan anatar roll atas dan roll bawah sehingga terjadi bending.Selain itu juga kita menggunakan kurva kalibrasi september 2009 sudah 4 tahun berlalu mungkin terdapat perbedaan dengan kondisi yang sekarang.

BAB VKesimpulan

5.1 Kesimpulan n =0,0097 , K = 289,8678171 Fenomena yang terjadi adalah strain hardening dan bending

PUSTAKADieter,G.E.,Mechanical Metallurgy,SI Metric Edition,Mc Grow Hill,New York,1986

LAMPIRAN

Hasil Diskusi denga Asisten Praktikum Rolling dapat dibagi menjadi 2 apabila dilihat dari temperature material saat dilakukan pengerolan yaitu :1. Cold RollingPada cold rolling temperature yang digunakan adalah temperature kamar saat dilakukan pengerolan.Material hasil dari cold rolling mengalami peninggkatan kekuatan dan kekerasan akibat adanya strain hardening,selain itu memiliki kepresisian yang lebih baik dibandingkan dengan Hot rolling .Cold rolling memerlukan energy lebih tinggi dibandingkan dengan Hot rolling2. Hot RollingPada hot rolling temperature yang di[gunakan adalah temperature diatas Trek .Pada hot rolling memiliki daya reduksi ketebalan lebih tinggi dibandingkan dengan cold rolling karena tidak terjadinya strain hardening pada hot rolling.Namun pada hot rolling terdapat scale (kerak) pada hasil rollnya karena teroksidasi pada saat pengerolan ,dan memiliki kepresisisan dimensi yang buruk akibat terdapatnya penyusutan saat selesai pengerollan.

Parameter yang digunakan pada proses pengerollan adalah :1. Diameter Roll2. Ketahanan Material Terhadap Deformasi yang Dipengaruhi Aspek Metalurgy dan Temperature3. Koefisien Gesek4. Adanya Front Tension dan Back TensionDan Asumsi yang digunakan pada cold rolling yang digunakan untuk mempermudah perhitungan adalah :1. Busur kontak berbentuk lingkaran,tidak terdeformasi elastis2. Koedisien gesek konstan di setiap titik3. Tidak ada pertambahan panjang lateral4. Deformasi yang terjadi homogen5. Kecepatan pengerolan konstan6. Deformasi elastis diabaikan7. Menggunakan kriteria luluh distrosi energy (Von Mises)Pada pengerollan dapat terjadi cacat,yaitu :1. Roll Bending2. Roll Flattening3. Wavy Edge / Edge Buckle4. Zipper Breaks5. Edge Cracking6. Center Split7. Aligatoring