laporan
DESCRIPTION
laporan dksTRANSCRIPT
Laboratorium Hidrogeologi 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hidrogeologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat fisik dan kimia air
dalam suatu tubuh batuan. Air sangat membantu dalam proses pembentukan
batuan yaitu sebagai media transportasi khusus nya untuk batuan sedimen.
Endapan sedimen yang tertransport oleh air biasanya terakumulasikan di sungai
dan dipengaruhi juga oleh kecepatan aliran atau debit sungai. Dalam pengukuran
debit sungai, dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode langsung & tidak
langsung. Dalam pengukuran metode langsung, akan didapatkan hasil nya tanpa
perhitungan. Sedangkan metode tidak langsung, perlu dilakukan beberapa tahap
agar mendapatkan nilai kecepatan alirannya.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari acara lapangan pengukuran debit aliran tidak
langsung adalah untuk mengetahui besarnya volume air yang mengalir dalam
satuan waktu serta perubahan kecepatan dan debit air pada suatu sungai dalam
periode tertentu
I.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengukuran:
1. Satu set alat Current meter
2. Meteran
3. Penggaris 100 cm
4. Stopwatch
5. Bola pingpong
Nama : Putri Aulia S Page 1NIM : 111110076Plug : 6
Gambar 1. Alat dan bahan
Laboratorium Hidrogeologi 2013
6. Clipboard
7. Tabel pengerjaan
8. Millimeter block A3
I.4 Langkah Kerja
Current Meter
1. Bentang meteran sesuai dengan lebar atau pelamparan sungai.
2. Tentukan segmen nya, misal : pelamparan sejauh 6m maka terdapat 1
segmen tiap 1m nya.
3. Ukur kedalaman dari permukaan air menggunakan penggaris kayu
4. Letakan alat current meter pada 0,5 dari panjang tiap segmen dan 0,5 dari
kedalaman sungai tersebut
5. Nyalakan alatnya, dan lihat kecepatan kincir selama 10 detik
6. Buatlah penampang pada mmblock dengan skala tertentu
7. Hitung luas penampang sungai (dilihat dari bentuk penampang nya) , dan
debit aliran nya
Floating
1. Bentang meteran 1 sesuai dengan lebar atau pelamparan sungai (sama
dengan current meter)
2. Bentang meteran 2 tegak lurus dengan meteran 1, dan searah dengan aliran
sungai.
3. Letakan bola pingpong dipermukaan aliran, maka akan bergerak sesuai
dengan arah alirannya.
4. Catat seberapa jauh bola tersebut hanyut selama 10 detik.
5. Cari luas penampang nya, dan debit alirannya.
Nama : Putri Aulia S Page 2NIM : 111110076Plug : 6
Laboratorium Hidrogeologi 2013
I.5 DASAR TEORI
Teori yang mendasari pengukuran debit pada suatu aliran adalah
percobaan Darcy, bahwa “banyaknya volume air yang mengalir dari suatu tubuh
sungai adalah hasil kali antara kecepatan aliran dengan luas penampang media
yang dialirinya atau luas penampang bangun alur yang dialirinya”.
Dapat ditulis dengan rumus : Q = v. A
Dimana :
Q
v
A
=
=
=
debit aliran
kecepatan aliran
luas penampang
Pada dasarnya pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Pengukuran debit secara langsung
2. Pengukuran debit secara tidak langsung
II.1 Pengukuran Debit Secara Langsung
Pengukuran debit sungai/saluran secara langsung, dapat dilakukan melalui dua
metode, yakni
1. Volumetric method
Pengukuran debit dengan cara ini dilakukan pada sungai kecil (debitnya
kecil), memakai bejana yang volumenya sudah diketahui/tertentu (misal = V),
kemudian mengukur waktu (dengan memakai stop watch) yang diperlukan
untuk memenuhi persamaan :
Q = V/t,
Dimana :
Q = debit aliran sungai/saluran
V = volume bejana,
Nama : Putri Aulia S Page 3NIM : 111110076Plug : 6
Laboratorium Hidrogeologi 2013
t = waktu yang diperlukan untuk memenuhi bejana.
2. Ambang / pintu-ukur
Bangunan pintu-ukur ini dibuat menurut konstruksi sedemikian, sehingga
ada hubungan langsung antara debit aliran (Q) dengan tinggi muka air (H).
Contoh alat ukur debit yang menggunakan ambang/pintu-ukur :
- Pintu air Romyn
- Pintu air Cipoletti
Masih ada beberapa metode pengukuran debit sungai/saluran secara
langsung, misal dengan menggunakan cairan perunut/ tracer.
II.2 Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung
Pengukuran debit sungai dengan cara ini dilakukan dengan menghitung
kecepatan air sungai (V). Dengan menggunakan alat tertentu dan berdasarkan
rumus-rumus tertentu (termasuk rumus-rumus dalam hidrolika), kecepatan aliran
sungai dapat diketahui. Dengan mengingat bahwa debit adalah perkalian antara
kecepatan aliran dengan luas penampang.
Beberapa jenis alat ukur debit aliran sungai /saluran secara tidak langsung :
1. Velocity head rod
Alat ukur debit jenis ini terdiri dari batang/papan kayu berskala,
dilengkapi dengan pemberat yang dapat diputar.
Dimana persamaan yang digunakan : V = 2.g.h
Dimana :
V
g
h
=
=
=
kecepatan rerata aliran sungai/saluran
percepatan gravitasi
selisih tinggi air akibat pemutaran batang/ papan ukur
sebesar 900
Nama : Putri Aulia S Page 4NIM : 111110076Plug : 6
Laboratorium Hidrogeologi 2013
2. Trupp’s ripple meter
Alat jenis ini terdiri dari rangkaian
papan ukur dan batang kayu. Kecepatan
aliran dapat ditentukan dengan
persamaan :
v = C + X . L
Dimana :
v
C
X
L
=
=
=
=
kecepatan rerata aliran sungai/saluran
konstanta, biasanya diambil 0,4
nilai yang tergantung pada lebar papan ukur (w)
Luas
3. Pitot meter
Alat ini biasa dipergunakan untuk pengukuran kecepatan pengaliran di
dalam pipa (pipe flow) di laboratorium.Terdiri dari pipa bengkong yang
dimasukkan ke dalam aliran.
Dengan persamaan : v = 2.g.h
Dimana :
V
g
h
=
=
=
kecepatan rerata aliran sungai/saluran
percepatan gravitasi
selisih tinggi permukaan air dalam tabung pitot akibat
adanya kecepatan aliran di sungai
4. Pengapung (Float)
Nama : Putri Aulia S Page 5NIM : 111110076Plug : 6
Gambar 2. Trupp’s ripple meter
Laboratorium Hidrogeologi 2013
Pengukuran kecepatan aliran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara
kasar, karena hanya meliputi kecepatan aliran di permukaan saja. Padahal
sesungguhnya kecepatan rerata aliran di sungai tidak hanya terdiri atas
kecepatan aliran bagian zat cair yang ada dipermukaan saja, tetapi juga
kecepatan di setiap kedalaman sungai, padahal besar kecepatan itu berbeda-
beda. Dimana
5. V Nocth
Merupakan seperangkat
alat terdiri dari papan yang
salah satu sisinya
membentuk huruf V dan
disertai alat ukur berskala.
6. Current meter
Prinsip kerja dari alat current meter adalah
mengukur besarnya kecepatan arus
berdasarkan jumlah putaran kipas dalam alat.
Setelah dihitung dari persamaan : v = a + b .
N
Dimana :
v
a
b
N
=
=
=
=
kecepatan aliran
kecepatan awal yang diperlukan untuk mengatasi gesekan
mekanis
konstanta yang diperoleh dari kalibrasi alat
jumlah putaran kipas perdetik
Nama : Putri Aulia S Page 6NIM : 111110076Plug : 6
Gambar 3. V Nocth
Gambar 4. Alat current meter
Laboratorium Hidrogeologi 2013
Selain itu dibutuhkan parameter luas penampang sungai (A) untuk
menghitung debit, dimana : Q = v . A
Dalam praktikum pengukuran debit sungai ini kita akan memperagakan
salah satu metode pengukuran debit sungai secara tidak langsung yaitu
current meter dan floating.
Pengukuran dengan metode current meter, menggunakan alat yang disebut
dengan counter, yang menunjukkan jumlah putaran baling-baling. Alat ini
banyak dipergunakan karena mudah dioperasikan untuk pengukuran kecepatan
aliran sungai untuk berbagai kedalaman. Selain itu untuk berbagai kondisi
lapangan, dapat dioperasikan langsung dengan memegang stangnya atau untuk
kondisi yang tidak memungkinkan alat dapat diturunkan dengan kabel/batang,
pada dasarnya cara kerjanya sama hanya untuk cara kalibrasinya berbeda
(kalibrasi stang dan kalibrasi bandul).
Contoh perhitungan kecepatan arus dengan stang (tanpa digantung) :
Diketahui kalibrasi untuk kincir nomor 1-8-61193 dengan diameter 125 mm :
Jika N < 0,95 maka V = ( 0,2518 . N ) + 0,0121 m/dt
Jika N > 0,95 maka V = (0,2588 . N ) + 0,0050 m/dt
Misalnya : hasil pengukuran current meter jumlah putaran kincir 13, dalam
waktu 10 detik.
Maka hitung harga =
harga N = 1,3 artinya > 0,95 sehingga rumus yang digunakan:
V = (0,2588 . 1,3) + 0,0050 = 0,341 m/dt
BAB II
Nama : Putri Aulia S Page 7NIM : 111110076Plug : 6
Laboratorium Hidrogeologi 2013
PEMBAHASAN
III.1 Tabulasi data
a. Metode Current meter
Lebar Sunga
i
Lebar (m)
Dalamnya Kincir
Jumlah Putaran
Waktu Kecepatan Luas (m2)
Debit (Q) Dalam Sungai
V V rata26 m 1 0,06 - 10 0,2 0,883
m/s0,07 0,83002
m3/s0,14
0,05 - 10 0,3 0,135 0,130,085 - 10 0,1 0,175 0,220,125 - 10 0,1 0,235 0,250,1 - 10 1,2 0,225 0,20,06 - 10 0,5 0,1 0
ST 1
Perhitungan :
Vrata-rata = ƩV ÷ 6 = 0,883 m/dt
Luas penampang (A)
A1 = (1 . 0,4)/2 = 0,07 m2
A2 = (1 . (0,4+0,13))/2 = 0,135 m2
A3 = (1 . (0,13+0,22))/2 = 0,175 m2
A4 = (1 . (0,22+0,25))/2 = 0,235 m2
A5 = (1 . (0,25+0,2))/2 = 0,225 m2
A6 = (1 . (0,2+0))/2 = 0,1 m2
Debit Aliran (Q)
Q = ∑A x Vrata-rata
= 1,883 m2 x 0,94 m/dt
= 0,83002 m3/dt
Lebar Sunga
i
Lebar (m)
Dalamnya Kincir
Jumlah Putaran
Waktu Kecepatan Luas (m2)
Debit (Q) Dalam SungaiV V rata2
Nama : Putri Aulia S Page 8NIM : 111110076Plug : 6
Tabel 1. Tabulasi data Current Meter ST 1
Laboratorium Hidrogeologi 2013
6 m 1 0,035 - 10 0,2 0,683 m/s
0,085 0,70349 m3/s
0,170,1 - 10 0,6 0,18 0,19
0,085 - 10 0,8 0,195 0,20,12 - 10 0,9 0,235 0,270,11 - 10 1,2 0,235 0,20,075 - 10 0,4 0,1 0
ST 2
Perhitungan
Vrata-rata = ƩV ÷ 6 = 0,683 m/dt
Luas penampang (A)
A1 = (1 . 0,7)/2 = 0,085 m2
A2 = (1 . (0,17+0,19))/2 = 0,18 m2
A3 = (1 . (0,19+0,2))/2 = 0,195 m2
A4 = (1 . (0,2+0,27))/2 = 0,235 m2
A5 = (1 . (0,27+0,2))/2 = 0,235 m2
A6 = (1 . (0,2+0))/2 = 0,1 m2
Debit Aliran (Q)
Q = ∑A x Vrata-rata
= 0,683 m2 x 1,03 m/dt
= 0,70349 m3/dt
ST 3
Nama : Putri Aulia S Page 9NIM : 111110076Plug : 6
Tabel 2. Tabulasi data Current Meter ST 2
Laboratorium Hidrogeologi 2013
Lebar Sunga
i
Lebar (m)
Dalamnya Kincir
Jumlah Putaran
Waktu Kecepatan Luas (m2)
Debit (Q) Dalam SungaiV V rata2
7 m 1 0,095 - 10 0,1 0,557 m/s
0,095 0,769217 m3/s
0,190,13 - 10 0,3 0,22 0,250,095 - 10 0,4 0,25 0,250,17 - 10 1 0,265 0,280,14 - 10 0,9 0,265 0,250,09 - 10 0,9 0,21 0,170,3 - 10 0,3 0,085 0
Perhitungan
Vrata-rata = ƩV ÷ 7 = 0,557 m/dt
Luas penampang (A)
A1 = (1 . 0,19)/2 = 0,095 m2
A2 = (1 . (0,19+0,25))/2 = 0,122 m2
A3 = (1 . (0,25+0,25))/2 = 0,25 m2
A4 = (1 . (0,28+0,25))/2 = 0,265 m2
A5 = (1 . (0,28+0,25))/2 = 0,265 m2
A6 = (1 . (0,25+0,17))/2 = 0,21 m2
A7 = (1 . (0,7+0))/2 = 0,085 m2
Debit Aliran (Q)
Q = ∑A x Vrata-rata
= 0,557 m2 x 1,39 m/dt
= 0,77423 m3/dt
b. Metode Pengapungan (float)
Nama : Putri Aulia S Page 10NIM : 111110076Plug : 6
Tabel 3. Tabulasi data Current Meter ST 3
Laboratorium Hidrogeologi 2013
ST 1
Panjang Lebar Luas Waktu Kecepatan Debit
8 m 6 m 1,76 m2 6,69 s 1,195 m/s 2,1032 m3/s
Perhitungan :
A = L.t = 8 . 0,22 = 1,76 m2
V = s/t = 1,19 m/dt
Q = V.A = 1,19 . 1,76 = 2,1032 m3/dt
ST 2
Panjang Lebar Luas Waktu Kecepatan Debit10 m 6 m 2 m2 7,78 s 1,2853 m/s 2,4 m3/s
Perhitungan :
A = L.t = 10 . 0,2 = 2 m2
V = s/t = 1,2853 m/dt
Q = V.A = 1,2853 . 2 = 2,4 m3/dt
ST 3
Panjang Lebar Luas Waktu Kecepatan Debit10 m 7 m 3,4 m 9,45 s 1,058 m/s 3,59 m3/s
Perhitungan :
A = L.t = 10 . 0,34 = 3,4 m2
V = s/t = 1,058 m/dt
Q = V.A = 3,4 . 1,058 = 3,59 m3/dt
Nama : Putri Aulia S Page 11NIM : 111110076Plug : 6
Tabel 4. Tabulasi data Float ST 1
Tabel 5. Tabulasi data Float ST 2
Tabel 6. Tabulasi data Float ST 3
Foto Bentang Alam
Laboratorium Hidrogeologi 2013
Nama : Putri Aulia S Page 12NIM : 111110076Plug : 6
Metode current meter
Pengukuran kedalaman
Metode float
Pengukuran panjang lintasan
Laboratorium Hidrogeologi 2013
BAB III
Nama : Putri Aulia S Page 13NIM : 111110076Plug : 6
Laboratorium Hidrogeologi 2013
KESIMPULAN
Pengukuran debit sungai digunakan untuk mengetahui besarnya volume
air dalam tiap satuan waktu dan mengetahui perubahan debit air pada sungai
dalam perioda tertentu. Metode yang digunakan yaitu current meter dimana
mengukur besarnya kecepatan arus berdasarkan jumlah putaran kipas selama 10
detik. Sedangkan metode float adalah pengukuran kecepatan aliran dengan cara
ini hanya untuk menaksir secara kasar, karena hanya meliputi kecepatan aliran di
permukaan saja. Data yang didapatkan :
Nama : Putri Aulia S Page 14NIM : 111110076Plug : 6
metode current meter :
ST 1 Q = 0,83002 m3/s
ST 2 Q = 0,70349 m3/s
ST 1 Q = 0,77423 m3/s
metode float:
ST 1 Q = 2,1032 m3/s
ST 2 Q = 2,4 m3/s
ST 1 Q = 3,59 m3/s