laporan

57
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i, Politeknik Santo Thomas,dalam program Diploma III,dimana pelaksanaannya dapat dilaksanakan di perusahaan milik negara, maupun swasta sesuai dengan jurusan masing-masing. Kerja Praktek ini dilaksanan untuk membentuk manusia yang mampu berperan sebagai tenaga kerja yang terampil dan layak dipakai untuk berkerja didunia usaha serta dapat mandiri (wiraswasta). Adapun program pelaksanaan di laksanakan di salah satu PKS (Pabrik Kelapa Sawit) P.T SWASTISIDHI AMAGRA-Riau, dimana melihat sumber daya alam serta pembudidayaan tanaman kelapa sawit yang semakin berkembang pesat di Indonesia. Sehingga memungkinkan untuk penambahan wawasan sekaligus berbagai keterampilan yang didapat akan menjadi salah satu modal utama dalam mencari atau menciptakan lapangan kerja nantinya sesudah penyelesaian kuliah diperguruan tinggi. Banyak berbagai pengetahuan yang telah didapat di dunia industri

Upload: echo-gintings

Post on 03-Jan-2016

108 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i,

Politeknik Santo Thomas,dalam program Diploma III,dimana pelaksanaannya dapat

dilaksanakan di perusahaan milik negara, maupun swasta sesuai dengan jurusan masing-

masing.

Kerja Praktek ini dilaksanan untuk membentuk manusia yang mampu berperan

sebagai tenaga kerja yang terampil dan layak dipakai untuk berkerja didunia usaha serta

dapat mandiri (wiraswasta).

Adapun program pelaksanaan di laksanakan di salah satu PKS (Pabrik Kelapa

Sawit) P.T SWASTISIDHI AMAGRA-Riau, dimana melihat sumber daya alam serta

pembudidayaan tanaman kelapa sawit yang semakin berkembang pesat di Indonesia.

Sehingga memungkinkan untuk penambahan wawasan sekaligus berbagai keterampilan

yang didapat akan menjadi salah satu modal utama dalam mencari atau menciptakan

lapangan kerja nantinya sesudah penyelesaian kuliah diperguruan tinggi. Banyak berbagai

pengetahuan yang telah didapat di dunia industri kelapa sawit selama pelaksanaan Kerja

Praktek mulai dari system produksi, pekerjaan mentenance, dan lain-lain yang sangat

mendukung untuk berbagai mata kuliah yang telah dipelajari dikampus.

Page 2: Laporan

1.2 Masalah yang Dihadapi

a. Pada stasiun rebusan, sistem pengiriman ke treasher, masih menggunakan

screaper. Sehingga mengakibatkan banyak minyak yang terbuang kelantai

bawah rebusan.

b. Vibrating sering mengalami masalah pada motoran

c. Pada stasiun kernel, pemisahan inti dengan cangkang blom maksimal

d. Tabung digester banyak yang bocor, yang mengakibatkan ada minyak yang

menetes netes kelantai

e. Dinamo atau motor penggerak adukan limbah banyak yang rusak yang

mengakibatkan bakteri penetralisir limbah tidak dapat hidup

1.3 Pembatasan Masalah

a. Sistem pengantar buah dari sterilizer ke tresing belum menggunakan

lori,sehingga dengan menggunakan scereaper, minyak harus tercecer dilantai

b. Kadar kotoran pada kernel masih masih belum sesuai dengan batas persentasi

yang diizinkan

1.4 Rumusan Masalah

a. Bagaimana proses perjalanan pengolahan kelapa sawit?

b. Bagaimana sistem daripada kinerja masing-masing stasiun.

Page 3: Laporan

1.5 Tujuan Penulisan Bagi

1.5.1 Mahasiswa Kerja Praktek

Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi dibidang pabrik pengolahan

sawit.

1. Menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang masing-

masing pekerjaan yang ada di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

2. Mengembangkan dan menerapkan kedisiplinan kerja dalam dunia kerja

1.5.2 Perusahaan/instansi

Adapun tujuan penulisan Laporan Kerja Praktek adalah sebagai pertimbangan

dalam proses pengolahan buah sawit menjadi CPO dan inti/kernel, dan salah satu latar

untuk penilaian bagi pelaksanaan Mahasiswa.

Page 4: Laporan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Mendukung Judul

A. Pengolahan Kelapa Sawit.

Tandan-tandan buah kelapa sawit yang telah tiba di pabrik dan telah disortasi maka

segera diolah sehingga diperoleh hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit dengan mutu

yang baik.

Pada dasarnya pengolahan dapat dibagi dalam tahapan sebagai berikut :

1. Setasiun rebusan (setrilizer)

2. Setasiun penebah (threser)

3. Setasiun kempah (digester)

4. Setasiun penjernihan minyak

5. Setasiun inti

1. Stasiun Rebusan

Tandan- tandan kelapa sawit setelah dari lapangan setelah dipabrik, ditimbang

kemudian dimasukkan ketel-ketel rebusan. Perebusan dengan pemberian uap dengan

tekanan 2,8 kg/cm² adalah untuk tujuan:

a. Mematikan enzim didalam buah agar jangan berlangsung lagi penguraian lemak

menjadi asam lemak bebas. Mutu minyak antara lain ditentukan oleh kadar lemak

bebas dalam minyak kelapa sawit.

b. Untuk memudahkan pelepasan/pemisahan buah (brondolan) dari tandan.

c. Untuk memudahkan pelepasan inti dengan cangkang ketika disetasiun inti.

Page 5: Laporan

2. Stasiun Penebah (Thereser)

Disini diadakan pemisahan buah-buah daritandannya. Dengan elivator/comveyor

buah diangkut kesetasiun kempah dan tandan kosong diangkut ke inciniator untuk dibakar,

yang abunya dipergunakan sebagai pupuk tanaman sawit.

3. Stasiun Kempah (Digester)

Buah-buah disini terutama diaduk agar daging buah terlepas dari biji-biji. Kemudian

adukan ini dipress dibawah tekanan sehingga diperoleh minyak kasar dan press cake

minyak kasar dialirkan kesetasiun minyak dan press cake kesetasiun inti untuk diproses

selanjutnya.

4. Stasiun Penjernihan Minyak

Minyak yang diambil dari crude oil pada setasiun kempah perlu dimurnikan lagi.

Proses penjernihan minyak dapat dibagi atas beberapa tahap, yakni:

a. Pengenceran

b. Pemisahan bahan-bahan kotoran seperti cangkang, serat dan sebagainya.

c. Pemanasan

d. Pemisahan minyak bersih air drab (sludge water)

e. Penjernihan dan pengeringan

Ditinjau dari susunan, minyak mentah terdiri dari 3 bagian menurut sumbernya, yaitu:

a. Campuran air dan minyak terutama berasal dari tumpahan ketel pengaduk

b. Air dalam emulsi minyak jarang sekali menjadi penyebab kesukaran mengambil

minyak selama suhu minyak dalam klarifikasi adalah tepat.

Prinsip Dasar Pemisahan

Dari uraian diatas terbukti bahwa penaikan suhu mengurangkan angka kekentalan.

Untuk memperoleh hasil yang optimal, suhu selama pemisahan harus tetap dijaga pada

tingkat tertentu. Pada saat pemisahan minyak mentah yang telah diencerkan terjadilah dua

Page 6: Laporan

lapisan air drab dibawah. Jadi, pada lapisan minyak kelihatn jernih sedangkan pada saat

bersamaan, pada lapisan air drab tetesan minyak akan naik keatas dan kadar minyak dalam

drab akan tetap berkurang terus.

Selama minyak tidak bercampur dengan air (lumpur), campuran minyak dan lumpur

akan tetap merupakan dua lapisan yang terpisah dalam hal mana cairan dengan berat jenis

rendah (yakni minyak) akan berada diatas. Gaya pemisah dari dua unsur ini disebabkan

oleh perbedaan berat jenis masing-masing. Sendimentasi dari dua lapisan ini, menurut

hukum dtokes, dinyatakan sebagai persamaan:

V =

Dimana: V = kecepatan gerak tetes (micron/sec)

g = gaya berat gravitasi

D = diameter tetes (micron)

d1= berat jenis media

d2= berat jenis tetes

n = angka kekentalan media

Bertambah tinggi suhu, bertambah besar perbedaan berat jenis antara air (lumpur) dan

minyak, begitu juga angka kekentalan dari air (lumpur), dan minyak akan berkurang dengan

bertambah tingginya suhu.

Setelah akhirnya diperoleh minyak kelapa sawit yang exportable, yang sementara

ditimbun dalam tangki-tangki timbun menunggu penganggkutan untuk di ekspor.

5. Stasiun Inti

Press cake dipisahkan menjadi serabut dan biji. Serabut diangkut keketel uap sebagai

bahan bakar, sedangkan biji dimasukkan kedalam mesin kraker dimana setelah dipecah, inti

dipisah dari cangkang.

Page 7: Laporan

Cangkang sebagian dipergunakan untuk bahan bakar dan sebagian ditimbun untuk

penggunaan selanjutnya. Inti kemudian dimasukkan kedalam cernel dryer untuk

dikeringkan,lalu dimasukkan kedalam karung-karung,siap untuk diekspor atau diperoses

selanjutnya.

6. Pemurnian Air Pengisi

Air yang dipergunakan mengisi ketel, disamping zat padat seperti garam-garam

biasanya juga mengandung gas seperti zat asam, zat lemas dan zat arang.

Air yang paling murni dialam bebas adalah air hujan jumlahnya terlalu sedikit bila

dipergunakan sebagai air pengisi ketel. Air tanah dan air sungai biasanya mengandung zat-

zat yang dapat memakan pelat ketel atau melapisi bagian dalam ketel dengan batu ketel.

Memang lapisan batu ketel yang keras dapat melindungi pelat ketel terhadap korosi atau

karat, tetapi kerugian yang lebih besar akan timbul karena batu ketel penghantar pans yang

jelek. Disamping pemakaian bahan bakar lebih banyak, dinding ketel akan terlalu panas

yang dapat menyebabkan dinding ketel melentur.

Dalam air ketel garam-garam Ca (HCO3)2 dan Mg (HCO3)2,Si O2 dalam bentuk

bebas atau sebagai silikat-silikat Ca dan Mg dan klorida-klorida Mg C12,CaC12 dan Na CI

Mg C12 pada ketel uap bertekanan dan suhu tinggi akan membentuk HCI yang dapat

merusak ketel dan uap

Page 8: Laporan

7. Ketel Uap

Ketel uap ialah suatu pesawat yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap dengan

cara memanfaatkan panas dari pembakaran bahan bakar. Panas dari bahan bakar

dipindahkan kedalam air pada suatu ketel, dengan cara konveksi, hantaran dan pancaran.

a. Sifat Dan Pemakain Uap

Penggunaan uap sangat luas dalam dunia industri, pada umumnya uap

dipakai untuk pembangkitan tenaga, panas yang terkandung didalam uap bekas ini

dimanfaatkan lagi untuk pemansan dalam peroses pengolahan minyak kelapa sawit pada

pabrik kelapa sawit sebagai salah satu contohnya.

Pemakaian uap untuk industri sangat bervariasi dalam cara pengetrapan, namun

prinsip dasar uap adalah sama tidak perduli dimana dan bagaimana uap itu digunakan.

b. Sifat-sifat Dari Uap

Bilamana dalam suatu ruangan tertutup uap dan air dalam keadaan seimbang, maka

uap tersebut dinamakan uap jenuh. Tegangan uap itu ditentukan oleh suhu air dan uap.

Tekanannya adalah tegangan uap tertinggi pada suhu air tersebut.

Bila suhu zat cair dan uap air dinaikkan akan terbentuk lebih banyak molekul-

molekul uap air. Tegangan uap air menjadi lebih besar

Bila suhu diturunkan, molekul-molekul uap air akan kembali kedalam zat cair dan

akan tercapai keadaan seimbang baru. Tegangan akan menjadi lebih kecil.

Page 9: Laporan

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Sejarah Berdirinya Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Swastisidhi Amagra

Pabrik pengolahan kelapa sawit SWASTISIDHI AMAGRA Bina Baru Kab.

Kampar beroperasi mulai tahun 2005. Pabrik ini merupakan anak perusahaan yang ada di

LIBO kec. Kandis – Riau. P.T Swastisidhi Amaga Bina Baru tidak memiliki lahan

perkebunan sawit yang luas, namun dilihat dari letak dan strategis perusahaan tersebut P.T

Swastisidhi Amagra mampu beroperasi dengan lancar oleh kerja sama yang baik antara

perusahaan dan masyarakat setempat,terutama perkebunan C.V ataupun perorangan.

Pabrik tersebut telah didirikan sesuai dengan dukungan masyarakat setempat, dan

sesuai peraturan dan kuasa hukum yang diberlakukan serta peraturan undang- undang

lainnya yang menyangkut tentang berdirinya pabrik

2.2.2 Letak Geografis

Dilihat dari letak geografisnya P.T SSA terletak di desa Bina Baru Kec. Kampar kiri

tengah, Kab.Kampar ± 70 km dari kota Pekan Baru-Riau. Kondisi jenis tanah podsolik

merah kuning,kondisi topografi ± 38% dan berbukit 35% diperkirakan pada ketinggian ±

100 meter dari permukaan air laut.

2.2.3 Sumber Daya Manusia

Untuk mempertahankan serta meningkatkan proses kelancaran usaha, Pabrik

Swastisidhi Amagra memiliki pekerja 150 orang.

Page 10: Laporan

2.2.4 Kesejahteraan Sosial

Upaya yang dilakukan untuk kesejahteraan bagi karyawan disediakan berbagai

fasilitas sebagai berikut: Perumahan,air,listrik,poliklinik, serta Jamsostek.

2.2.5 Serikat Pekerja Swastisidhi Amagra

Serikat pekerja swastisidhi amagra merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh

karyawan pada tahun 2008 dan telah terdaftar dipemerintahan kabupaten Siak kecamatan

Kampar Kiri Tengah. Organisasi ini bermanfaat sebagai wadah perhimpunan pekerja

Swastisidhi Amagra,untuk penyampaian saran atau keluhan dari berbagai pihak karayawan

dalam upaya peningkatan sosial kesejahteraan karyawan.

2.2.6 Lingkungan Hidup

Dalam rangka memenuhi kewajiban seperti tercantum dalam undang-undang

Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang ketentuan pokok pengolahan lingkungan

hidup keputusan Mentreri Lingkungan Hidup tentang baku mutu limbah dapat dilepas

kesungai.Dari ketentuan tersebut bahwa PKS Swastisidhi Amagra telah dilengkapi dengan

12 kolam pengolahan limbah ,khususnya limbah cair.

1. PIMPINAN- Manajer : 1 orang- Kepala pabrik : 1 orang- Administrasi : 1 orang- Kantor dan

Timbangan : 5 orang- Personalia : 1 orang- Mantainence : 15 orang

2. PENGAMAN : 8 orang3. KARYAWAN PRODUKSI

- Mandor : 2 orang- Poduksi : 116 orang

Page 11: Laporan

BAB III

PEMBAHASAN

.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit.

PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS)

menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).

Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari

beberapa tahapan yaitu:

Gambar 3.1 Sketsa Pengolahan Kelapa Sawit

Treaser/bantingan

Ban Press

Press

Insenator

Klarifikasi

Kernel

Tangki 2000 ton ( CPO )

Boiler

Banker

Loading Ramp sterilizer Autofider

Page 12: Laporan

3.1 Jembatan Timbang

Hal ini sangat sederhana, sebagian besar sekarang menggunakan sel-sel beban,

dimana tekanan dikarenakan beban menyebabkan variasi pada sistem listrik yang

diukur.

Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem

komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang

melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum

TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih

berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima dipabrik.

3.2 Penyortiran

Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya.

Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria

matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun

penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).

Pematangan buah mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan ALB

(Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Kematangan buah Rendamen minyak (%) Kadar ALB (%)

Buah mentah 14 – 18 1,6 – 2,8

Setengah matang 19 – 25 1,7 – 3,3

Buah matang 24 – 30 1,8 – 4,4

Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1

Page 13: Laporan

Setelah disortir TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan

sementara ( Loding ramp ) dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan

( Sterilizer ).

Gambar 3.2. Penyortiran

Page 14: Laporan

3.3 Proses Perebusan (Sterilizer)

Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan

capstand.

1) Tujuan perebusan :

a. Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.

b. Mempermudah proses pembrodolan pada threser.

c. Menurunkan kadar air.

d. Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.

Bila poin dua tercapai secara efektif maka semua poin yang lain akan tercapai juga.

Sterilizer memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi

Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer

terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam

sterilizer tetap seimbang.

Dalam proses perebusan minyak yang terbuang 0,7 % . Dalam melakukan proses

perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.

Uap yang masuk ke sterilizer 2,8 -3 kg cm 2 ,1400 C dan direbus selama 90 menit.

2) Cara kerja perebusan

Lori-lori yang berisi tandan buah segar dimasukkan dengan bantruan trikiller. Tiap-

tiap ketel rebusan diisi dengan 9 buah lori/kerancang rebusan. Setelah dimasukkan kedalam

ketel rebusan,pintu ditutup rapat. Bila pekerjaan ini selesai dapat dilakukan pekerjaan

selanjutnya.

Untuk pengaturan pemasukan dan pengeluaran uap kedalam pesawat rebusan diatur

secara otomatis oleh satu unit pesawat pengendali yang sebelumnya diprogram sesuai

dengan waktu/lamanya perebusan yang dikehendaki.

Page 15: Laporan

Sedangkan prinsip kerjanya tidak jauh beda dengan cara manual, dengan langkah

kerjanya sebagai berikut:

a. Katup pengeluaran uap dalam keadaan tertutup

b. Katup pengeluaran udara dingin dan kondensat dalam keadaan terbuka.

c. Uap masuk perlahan-lahan sehingga udara dingin dalam rebusan

2. Tujuan pembuangan udara pada waktu perebusan:

a. Agar udara tidak menghalangi uap masuk kedalam janjangan bagian dalam.

b. Untuk menjaga agar tekanan yang tampak pada manometer tidak merupakan

tekanan campuran antara uap dan uadara

c. Agar didapat produksi minyak yang baik

Page 16: Laporan

3.4. Proses Penebah (Thereser Process)

1. Hoisting Crane

Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori

ke bunch feeder (hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah

direbus.

2. Thereser

Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara

mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch

conveyor.

3. Cara kerja Thereser

Buah yang telah direbus diangkat oleh hosting crane dituangkan pada hopper

(penampungan). Kemudian diatur oleh auto fedder untuk dimasukkan pada thereser. Dalam

drum penebah ini tandan dibanting-banting didasarkan atas gaya berattandan buah. Dengan

berputarnya drum pada sumbuh as pemutar, tandan ikut berputar dan melekat pada rusuk

drum.setibanya tandan buah pada puncak lintasan tandan buah akan jatuh dengan

sendirinya akibat gaya berat tandan buah akan jatuh dengn sendirinya akibat gaya berat

tandan buah itu sendiri. Disamping tandan memukul rusuk drum.

Dengan terpukulnya tandn buah pada as dan rusuk, maka brondolan lepas dari

janjangan dan masuk ke talang threser screw conveyor dan ke fruit elivator terus ke

digester.

Karena adanya sudu-sudu pendorong pada bagian drum, maka janjangan kosong

akan berjalan dari ujung ke ujung dan kelur lalu masuk ke empety bunch compeyor dan

dibawah ke incenerator untuk dibakar.

Page 17: Laporan

3..5. Proses Pengempaan (Pressing Process)

Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa

Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan

mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :

A. Digester

Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah

masuk ke Conveyor Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke Fruit Elevator

yang fungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi conveyor yang

kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah atau

berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau

pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar

sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.

1. Fungsi Digester :

1. Melumatkan daging buah.

2. Memisahkan daging buah dengan biji.

3. Mempersiapkan Feeding Press.

4. Mempermudah proses di Press.

5. Menaikkan Temperatur.

2. Cara Kerja Pengaduk

a. As pengaduk digerakkan oleh motor listrik

b. Mesin pengaduk dilengkapi dengan 3 pasang pisau adukan dan 1 pasang pisau

pengeluaran buah.Dalam pengadukan yang normal, pisau adukan susunan paling atas

tidak layak dipakai, praktisnya dibuka dan disimpan sebagai suku cadang.

c. Pisau pengaduk dijalankan, ketel dalam keadaan kosong, kemudian massa dapat

diisikan kedalamnya. Dari pengisian sampai tiga per empat penuh dilakukan selama

Page 18: Laporan

20 menit baru saluran pengeluaran boleh dibuka. Dalam ketel buah sawit diremes

dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah lepas dari bijinya.

d. Pada dasar ketel adukan dipasang plate berlubang yang berfungsi mengeluarkan

minyak dan air yang timbul dari massa buah selama pengadukan.

e. Hal-hal yang harus diperhatikan pada digester:

1. Pelunakan atau peremasan buah harus yang bak sehingga daging buah dengan

sempurna lepas dari biji.

2. Tidak boleh masa adukan terlampau lumat, dan serat-serat buah harus masih

kelihatan.

3. Minyak yang terbentuk harus dikeluarkan jangan sampai lubang-lubang perforasi

tersumbat

4. Massa buah tidak boleh mendidih, kalau sampai mendidih segera tutup kran

pemasukan uap.

5. ketel adukan harus selalu penuh.

B. Screw Press

Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang,

dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk

secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw

conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ). Oleh

adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui

lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan biji. Selanjutnya

minyak menuju stasaiun clarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun kernel.

Page 19: Laporan

Cara Kerja Mesin Pengempa

Operasikan mesin pengempa dengan menekan tombol pada switch board. Massa yang

telah lumat dan homogen dari pengadukan dimasukkan kedalam mesin pengempa melalui

feed screw yang dilakukan secara kontinyu. Atur tekanan pengempa dengan menggunakan

automotic hydrolik antara 100-120 bar sehingga didapat eksterasi minyak yang optimal.

Minyak akan mengalir melalui dinding-dinding silinder yang berlubang dan sekaligus

sebagai saringan. Minyak dialirkan melalui oil gutter ke sand trap untuk disaring

divibrating screen dan selanjutnya ditampung pada crude oil tank untuk diproses lebih

lanjut, sedangkan serabut biji keluar melalui ujung pengempa dan jatuh kebawah mesin

pengempa dan ditampung pada cake breaker conveyor (CBC) untuk diperoses lebih lanjut.

Page 20: Laporan

3.6 Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station )

Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil

dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi

dimana proses pengolahannya sebagai berikut :

Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)

Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke

Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir.

Temperatur pada sand trap mencapai 95 0C

Vibro Seperator / Vibrating Screen

Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut –

serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin

penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran pada Vibro kontrol melalui

penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor. Getaran yang kurang

mengakibatkan pemisahan tidak efektif.

Vertical Clarifier Tank (VCT)

Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (NOS)

secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan

berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah

sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.

Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan

minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan

minyak dengan Sludge. Temperatur yang cukup (95 0C) akan memudahkan proses

pemisahan ini.

Page 21: Laporan

Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara

larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam

mekanisme kerja di VCT.

Oil Tank

Suatu alat berbentuk silinder dengan sistem pemanasan steam oil yang

dilengkapi dengan thermostart thermometer.

a. Fungsi dan Tujuan

1. Sebagai tangki penunggu untuk proses pemurnian lebih lanjut

2. Untuk mengurangi kadar air dengan jalan pemanasan dengan memakai uap.

b. Cara Kerja

Buka kran uap untuk pemanasan pendahuluan. Kemudian lapisan minyak

bagian atas dari CST mengalir ke oil tank untuk diperoses lebih lanjut.Dengan

adanya pemanasan diharapkan kadar air dapat menurun dan mempermudah

pemisahan minyak dengan kotoran.

Oil Purifier

Minyak dari CST masih mengandung kotoran dan air.dengan high speed furifier,

kotoran dan air sebagian besar dapat dipisahkan sehingga diharapkan kadar kotoran

menjadi 0,006-0,012 dan kadar air antara 0,24-0,35

a. Fungsi dan Tujuan

1. Menghilangkan kotoran yang terkandung dalam minyak berdasarkan atas

perbedaan berat jenis dan gaya centrifuge yang gerakkan dengan motor listrik.

2. Mereduksi kadar air yang masih terkandung dalam minyak sawit

Page 22: Laporan

b. Cara Kerja

Operasikan mesin centrifuge furifier dengan menekan tombolpada switch

board, tunggu putaran hingga mencapai 118-125 rpm. Kontrol kran diposisi

2,bowl bawah terbuka.pindahkan kontrol kran diposisi 3 sampai ada tanda-tanda

air dingin keluar,pindahkan kontrol kran ke posisi 4. Seterusnya diisi dengan air

panas sebagai liquid seal sampai ada tanda-tanda air panas keluar, selanjutnya

kran air dan kran minyak dibuka.

Minyak yang berasal dari oil tankkarena adanya gaya-gaya centrifugal

dengan putaran yang tinggi (1500 rpm) maka massa yang mempunyai berat jenis

yang lebih berat atau yang lebih besar akan terlempar dilingkaran luar. Sedangkan

minyak yang berat jenisnya rendah berada ditengah. Hal demikian berarti kadar

air dan kotoran telah terpisah dari minyak, sehingga air dan kotoran akan turun

kebawah sedang minyak yang dihasilkan centrifuge furifier dipompa ke oil dryer.

Vacuum Dryer

Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak

produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui

Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam

bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan

membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.

Cara kerja vacuum Dryer, yaitu :

Kran uap dibuka untuk pemanasan pendahuluan. Buka kran untuk mengalirkan

minyak dari oil furifier kedalam oil dryer. Didalam oil dryer minyak dipanaskan

hingga mencapai 90 -95 c agar kadar air diharapkan menurun. Sebelum dipompa ke

vacum dryer, terlebih dahulu pompa vacum diisi air,kemudian kran air ditutup.

Page 23: Laporan

Jalankan pompa vacum,kran air dibuka klembali minyak dari oil dryer akan terhisap

kevacum dryer,dan dengan cara penguapan, uapnya dihisap dan ditampung

kecondensor. Minyak yang dihasilkan kemudian dipompa ke stroeg tank (tangki

penimbun) melewatitimbangan minyak.

Sludge Tank

Sludge tang adalah sebuah bejana berbentuk silinder vertikal yang dilengkapi

sengan steam jacket dan steam coil sistem.

a. Fungsi dan Tujuan

1. Sebagai penyimpanan sludge yang dialirkan dari continous settling tank.

2. Untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan cara pemanasan dan penambahan

air panas.

b. Cara Kerja

Buka kran uap sebagai pemanas pendahuluan. Buka kran masuk sludge dari

CST dan panasi. Tambahkan air panas secukupnya untuk mempermudah pemisahan

minyak dengan kotoran-kotoran. Bila pengendapan telah sempurna maka kran

masuk ke brush strainer dibuka sehingga sludge yang bercampur minyak akan

mengalir, sedangkan kotoran yang berada dibawah diblow down sebagai limbah,

sedangkan minyak berada diatas dialirkan ke oil tank.

Sand Cyclone / Pre- cleaner

Fungsidari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam

sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya.

Page 24: Laporan

Brush Strainer ( Saringan Berputar )

Alat ini berbentuk silinder vertikal yang bagian dalam terdapat brush yang terbuat

dari baja.

Tujuan atau Fungsi Brush Strainer

Untuk memisahkan kotoran yang terdapat dalam sludge,sebab apabila tidak

dibersihkan lebih dahulu kotoran-kotoran akan menyumbat pada lubang-lubang

nozle yang terdapat pada sludge sparator,sehingga menyulitkan pemisahan.

Cara Kerja Brush Strainer

Brush strainer diisi dengan air panas bertujuan untuk membersihkan

kototoran-kotoran yang ada didalam. Karena adanya gerakan brush yang berputar

maka kotoran-kotoran tersebut akan tersangkut dan sludge akan keluar melalui

lubang-lubang yang terdapat pada silinder,selanjutnya sludge tersebut dialirkan

ke sludge sparator.

Sludge Seperator

Suatu alat yang bekerja bedasarkan gaya centrfugal dengan putaran 1500 rpm.

Disamping gaya sentrifugal juga dengan berat jenis masing-masing.

a. Fungsi dan Tujuan

Untuk memisahkan minyak yang terkandung dalam sludge dengan

menggunakan gaya sentrifugal dan berat jenis dari komponennya.

b. Cara Kerja

Isi air panas kedalam mesin tersebut sampai terlihat air keluar. Jalankan

mesin tersebut dengan menekan tombol pada switch board. Air selalu dibuka dan

jangan sampai kosong untuk menjaga kesetabilan mesin tersebut. Kran sludge

dibuka,atur pengisian sludge sesuai dengan kapasitas dan kurangi pemakaian air.

Page 25: Laporan

Sludge yang berasal dari brush strainer karena adanya gaya sentrifugal maka

massa yang lebih berat akan berada diluar dan dialirkan kesaluran pembuangan

sebagai air limbah. Sedangkan minyak berada ditengah dan dialirkan atau

dipompa ke CST.

Storage Tank

Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak

produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan

secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin,

karena apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya

kadar air pada CPO.

Page 26: Laporan

3.7. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )

Telah dijabarkan bahwasanya setelah pengepresan akan menghasilkan Crude Oil dan

Fiber. Fiber tersebut akan masuk kestasiun Kernel dan akan dijabarkan proses

pengolahannya.

Cake Breaker Conveyor (CBC)

Fungsi dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan

memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press ke depericarper.

Depericarper

Fungsi dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan

membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung

pada berat massa, yang massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan tan.

Yang massanya lebih berat (nut) akan masuk ke Nut Polishing drum.

Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :

1. Membersihkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.

2. Membawa nut dari Depericarper ke Nut transport.

3. Memisahkan nut dari sampah.

4. Memisahkan gradasi nut.

Nut Silo

Fungsi dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara nut sebelum

diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut dengan menggunakan nut

Craker maka nut silo harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater).

Page 27: Laporan

Riplle Mill

Fungsi dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut. Pada Riplle Mill terdapat

rotor bagian yang berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. Nut masuk

diantara rotor dan Riplle Plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan

cangkang dari nut.

Claybath

Fungsi dari Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah

yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan

kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam

suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk

berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan

yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih

ringan dari pada larutan calcium carbonat sedangkan cangkang berar jenisnya lebih

besar.

Hydro Cyclone

Fungsi dari Hydro Cyclone adalah :

1. Mengutip kembali inti yang terikut kecangkang.

2. Mengurangi losis (inti cangkang) dan kadar kotoran.

Kernel Dryer

Fungsi dari Kernel Dryer adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung

dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai

penjualan, karena jika kadar air tinggi maka ALB juga tinggi. Pada Kernel Silo ada 3

tingkatan yaitu atas 70 derajat celcius, tengah 60 derajat, bawah 50 derajat celcius.

Pada sebagian PKS ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat, tengah 60

derajat, dan bawah 70 derajat celcius.

Page 28: Laporan

Kernel Storage

Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi

sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk silo

yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam

inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada

akhirnya menimbulkan jamur kelapa sawit.

3.8 Pembangkit Tenaga Uap

Peralatan utama yang dipergunakan pada instalasi pesawat tenaga uap ialah ketel uap,

mesin uap atau turbin uap,kondensor dan peralatan pengisi air.

Ketel uap berfungsi sebagai pesawat pengubah air menjadi uap dengan jalan

pemanasan. Panas itu diperoleh dari pembkaran bahan bakar didalam dapur ketel menjadi

tenaga potensial dalam uap. Tenaga potensial dalam hal ini, lazim disebut tenaga dalam.

Mesin atau turbin uap mengubah tenaga dalam itu menjadi tenaga mekanis. Uap bekas dari

mesin selanjutnya disalurkan kedalam kondensor, yaitu: tempat dimana uap itu

diembunkan. Air suling (condensat) tersebut dibuat menjadi air pengisi ketel.

Apabila uap dimasukkan kedalam turbin uap, tenaga potensial uap lebih dahulu

diubah menjadi tenaga kinetis pada nozle. Tenaga kinetis ini selanjutnya diubah menjadi

tenaga putar pada rotor turbin.

Jadi pada pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran bahan bakar dilakukan

diluar mesin turbin uap. Sebab itu lazim disebut mesin pembakaran luar.oleh karena peroses

turbin uap dikopel oleh poros generator yang ditransmisikan oleh roda gigi, maka dari

tenaga putar turbin uapdiubah menjadi tenaga listrik yang ditimbulkan oleh generator ini

dapat digunakan untuk tenaga penggerak pada pesawat-pesawat peroses pengolahan,

maupun untuk instalasi penerangan.

Page 29: Laporan

a. Cara Kerja Ketel Uap

Air umpan ketel uap yang telah dilunakkan pada water treatment dipanasi terlebih

dahulu pada dearator dengan tujuan untuk menghilangkan zat asamnya sehingga ketel tidak

berkarat. Air dari dearator dipompakan masuk keketel uap untuk diubah menjadi uap

dengan jalan pemanasan. Mulai pemanasan air diubah menjadi masih uap basah. Uap basah

diubah lagi menjadi uapkering yang dihasilkan dari super heater inilah yang digunakan

untuk menggerakkan turbin generator.

b. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Selama Ketel beroperasi

1. Suhu air pengisian perlu diperhatikan,tidak melebihi suhu yang ditentukan.

2. Pemasukan bahan bakar diatur dengan melihat tekanan uap. Begitu juga volume

ketel harus tetap stabil.

3. Jumlah udara pembakaran harus seimbang dengan umpan bahan bakar.

4. Pengawasan atau kontrol ketel dalam waktu 4 jam sekali, dan spei pada colector dan

alat-alat lain sesuai demgan type dan kualitas ketel air.

5. Setiap 4 jam sekali dilakukan pengorekan abu dan sisa pembakaran

Page 30: Laporan

3.9 Water Treatmant

Air merupakan salah satu pasilitas yang sangat penting didalam proses pengolahan

dipabrik minyak kelapa sawit, kualitas dan kuantitas yang dipakai tergantung kebutuhannya.

Perlakuan air adalah untuk menghilangkan sifat-sifat air yang tidak dikehendaki

seperti kotor-kotoran,zay-zat renik dan lain-lain.Untuk memenuhi kebutuhan air dipabrik

kelapa sawit kertajaya dan juga untuk kebutuhan karyawan yang tinggal dikomplek

perumahan, maka sumber air yang diambil dari sungai.Untuk mentransper air dari sungai

dipergunakan pompa air yang digerakkan oleh motor listrik.

a. Perlakuan air pada external treatmant

Untuk menjernikan air diinjeksikan bahan kimia:

1. Allum/tawas

Allum/tawas fungsinya untuk menjernikan air, kotoran yang ikut dalam air diikat

kemudian menghendap.

2. Soda ash

Soda ash berfungsi untuk menaikkan PH air maupun ketel agar pipa-pipa ketel

tidak berkarat. Tujuan penginjeksian bahan kimia adalah untuk mendapatkan air

yang lebih baik guna mempermudah pengolahan air berikutnya.

b. Alat perlengkapan pada exrternal treatment

1. Klarifier tang

Klarifier tank berfungsi sebagai water mixer mengaduk air dan bahan kimia menjadi

homogen agar proses pada klarified water bassin menjadi sempurna.

2. Klarified Water Bassin

Pesawat ini berfungsi untuk pengendapan agar floc-floc yang terjadi dapat

mengendap. Air harus bersih dan jerni benar.

3. Chemical tank

Chemical tank berfungsi sebagai tempat penampungan bahan kimia dan mencairkan

serta pengadukan dengan mixer.

Page 31: Laporan

4. Chemical pump

Chemical pump berfungsi untuk menginjeksikan bahan-bahan ke pipa inlet/masuk

ke klarifier tank dan klarifier water bassin.

5. Pompa air

Berfungsi untuk memompakan air dari clarified water bassin ke water tank melalui

sand filter

6. Sand Filter

Berfungsi untuk menyaring air agar partikel-partikel kotoran yang terkandung tidak

terbawah masuk kedalam water tower tank.

3.10 Penggerak Mula/Turbin Uap

Turbin banyak dipakai dalam pusat pembangkit tenaga listrik, sebagai penggerak

pompa-pompa atau penggerak mekanis lainnya. Pada dasarnya turbin terdiri dari rotor,nozle

dan stator.

Pada rotor itu terdapat sejumlah sudut jalan,melalui mana fluida bekerja menyerahkan

tenaga geraknya menjadi tenaga mekanis. Fluida kerja itu dapat berbentuk air, uap, gas,

udara/angin, maka turbin yang berkerja dengan fluida kerja tersebut berturut-turut dinamai

turbin air, turbin uap, turbin gas dan kincir angin.

Pada turbin uap atau uap tekanan tinggi diekspansikan melalui nozle. Fungsi nozle

menciptakan tenaga gerak yang tinggi dari tenaga potensial/uap. Massa uap dengan

kecepatan tinggi ini disalurkan melalui sudu-sudu rotor. Oleh perubahan tenaga gerakan uap

setelah melalui sudu rotor, dihasilkan tenaga mekanis pada poros turbin. Tenaga mekanis ini

digunakan untuk menggerakkan generator.

Di pabrik kelapa sawit listrik yang dibangkitkan oleh generator disalurkan kepanel

distributor atau pembagi aliran listrik ke stasiun-stasiun pemakai. Dari stasiun-stasiun

pemakai ini tenaga listrik menggerakkan motor listrik,selanjutnya menggerakkan alat proses

pabrik.

Page 32: Laporan

Uap bekas dari turbin generator ditampung ke back pressur vessel untuk digunakan

pada proses strelisasi, pemanasan pada stasiun klarifikasi, pengeringan biji/inti dan lain-lain.

a. Cara Kerja Turbin

1. Hidupkan generator, alirkan arus listrik kepanel board.

2. Samakan kedua generator yang akan diparalel, yaitu voltage, power faktor dan

frekuensi.

3. Setelah hal ini berjalan baik, sambil memperhatikan syncrosecope lihat sampai jarum

pada posisi sama, maka putar saklar paralel dengan demikian paralel akan terjadi.

Page 33: Laporan

2 Maintenence

Ada 3 pembagian utama jenis pekerjaan mainteanence di Pabrik SWASTISIDHI

AMAGRA yaitu:

1. Perawatan, perbaikan system

2. Pembubutan

3. Listrik

1. Perawatan Perbaikan

Sistem yang sering bergerak atau bekerja pada lingkungan pabrik pada dasarnya akan

mengalami masalah atau kerusakan pada waktu tertentu. Sehingga demi kelancaran proses

kerja pabrik dibuat satu tim bagian mentenence untuk perawatan,perbaikan serta mengelas.

Pada tahap ini kita akan membahas bagaimana langkah kerja salah satu bagian pabrik

yang mengalami masalah.

a. Membongkar,dan memperbaiki stasiun press

- Ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam perbaikan stasiun press sesuai

dengan komponen yang perlu diperbaiki:

- Lakukan persiapan peralatan yang digunakan untuk membongkar mesin screw press,

yaitu, kunci 19,28,32,kunci inggris,martil, katrol 3T,dan 5T

- Tutup saluran masuk brondolan dari digester

- Bersikan fiber dan nut yang terdapat pada saringan screw press

- Lepaskan tali v-belt yang menghubungkan puli motoran dengan puli gear box

- Lepaskan dinamo dari dudukannya dengan membuka baut pengikat antara dinamo

dan dudukannya

- Lepaskan kopling

- Buka baut-baut pengikat gearbox

- Lepaskan baut poros intermedit

Page 34: Laporan

- Sebelum melepas poros intermedit, perhatikan tanda posisi top atau lobang spy pada

screw press untuk mempermudah pemasangan kembali

- Lepaskan screw press

- Lepaskan saringan screw press

- Lepaskan kedua poros inermedit.

b. Penggantian dan Pemasangan Kembali

Penggantian pada komponen screw press dilakukkan pada waktu kerja yang telah

ditentukan, sebagai berikut, dan apabila terjadi gangguan atau kerusakaan pada masing-

masing komponen secara tidak terduga.

- Penggantian locar plate 1 x 3000 jam

- Penggantian Press cage 1 x 1600 jam

- Kones 1 x 1600 jam

- Worm screw 1 x 800 jam

Nb : pengerjaan pembongkaran dan penggantian komponen harus menggunakan

katrol,sehingga hal yang paling diperhatikan adalah keselamatan kerja.

c. Perawatan screaper

Pada screaper terdapat berbagai jenis komponen yang digunakan untuk kelanjutan

produksi pabrik yaitu

1. Motor listrik

2. Gearbox

3. Sprocket

4. Dynamo cain/rantai dynamo

5. Cain screaper,dan

6. Parang-parang

Page 35: Laporan

Ada berbagai jenis csreaper yang digunakan di pabrik pengolahan kelapa

sawit,sesuai dengan kapasitas kegunaan masing-masing.

1. Screaper 45 / loading ramp dan Rebusan

Jumlah gigi sporket 65 X 2 = 130

Tebal sporket = 51,4mm

Tebal sisi = 16,4mm

Diameter poros = 90,3mm

Diameter as = 90 mm

Bearing = No 22222 C3

Karet blok bearing = OH 522

2. Screaper tangkos

Tebal plat = 45,20 mm

Diameter pipa = 2 inci

Jarak kedua lobang = 155mm

Diameter lobang = 22mm

3. Roda busing rante

Tebal = 24,05mm

Diameter dalam = 26mm

Diameter luar bushing roda = 30,9mm

Tebal plat betina (cain) = 6mm

Jarak cain = 25mm

Jarak kedua roda = 154,9 mm

Panjang rante bushing = 2018,8 mm

Nb: posisi parang-parang kanan selalu di jantan.

Page 36: Laporan

Hal hal yang perlu diperhatikan pada perawatan screaper adalah:

1. Mengganti oli gear box 1x 6 bulan atau rutinitas sesuai jam kerja pengolahan

2. Mempispot bearing as screper dan dynamo 1x /bulan,atau dapat dilakukan secara

rutinitas yang dibutuhkan .

d. Welding (mengelas)

Welding (Mengelas) adalah salah satu bidang keterampilan teknik  penyambungan

logam yang sangat banyak dibutuhkan di industri. Kebutuhan di industri ini dapat dilihat

pada berbagai macam keperluan seperti pada pembuatan konstruksi rangka baja, konstruksi

bangunan kapal, konstruksi kereta api dan sebagainya. Keterampilan teknik mengelas dapat

diperoleh dengan latihan terstruktur mulai dari grade dasar sampai mencapai grade yang

lebih tinggi.

Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan

elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas ini bersumber

dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi

listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur

bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses

pengelasan ini mencapai 2000 sampai 3000 ºC. Pada temperatur ini daerah yang

mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam

lasan.

Skema pengelasan terdiri dari :

1. Inti elektroda (electrode wire)

2. Fluks (electrode coating)

3. Percikan logam lasan (metal droplets)

4. Busur nyala (arcus)

5. Gas pelindung (protective gas from electrode coating)

6. Logam Lasan (mixten weld metal)

Page 37: Laporan

7. Slag (terak)

8. Jalur las yang terbentuk (soldered weld metal)

Pada prinsipnya beberapa teknik yang harus diketahui dan dilakukan seorang juru las

dalam melakukan proses pengelasan adalah:

1. Pemilihan elektroda

Ada beberapa jenis elektroda yang sering digunakan sesuai tempat kegunaannya:

a. LB 52jenis elektroda ini sering digunakan untuk mengelas pipa steam atau plat

dengan ketebalan ±3mm

b. LB 52U digunakan untuk mengelas plat yang tebal seperti plat sterilizer

c. RB 26digunakan untuk mengelas tik

d. Kawat las stenless 308 digunakan untuk mengelas sambungan stenless dengan

stenless

e. Kawat las stenless 309 digunakan untuk mengelas benda kerja stenless dengan besi

2. Seleksi Kuat Arus dan Elektroda

Untuk membuat las yang bagus, diameter elektroda harus diseleksi untuk tebal metal

yang dilas dan kuat arus (ampere) yang digunakan harus tepat untuk diameter elektroda.

2. Pembubutan

Cara Menggunakan Mesin Bubut Untuk Membubut Eksentrik Membubut eksentriktirus

dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Cara pertama, Pergeseran Center Kerja Persiapan :

- Tentukan putaran mesin

- Persiapkan pahat kasar,muka dan pahat finishing

- Kotak kunci ( tool box)

- Pemasangan benda kerja

- Pemasangan dan penyertelan plat bubut

Page 38: Laporan

Gambar 3.3 Pemasangan benda kerja, bubut eksentrik

b. Langkah kerja

- Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati mendekati diameter

terbesar dan panjang diinginkan

- Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi penandaan

pergeseran senter.

- Bubut pergeseran senternya pada satu sisi penampang benda kerja pada chuck

empat,atur sesuai posisi senter utama

- Bubut bendakerja sesui dimensi yang diinginkan

- Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai dengan sumbu

eksentriknya,gunakan pointer untuk membantu pergeserannya.

- Bubut bagian eksentriknya

- Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat

c. Langkah-langkah membubut salah satu benda kerja

- Memasang benda kerja pada mesin bor

- Memasang benda kerja pada mesin frais

Page 39: Laporan

- Memasang benda kerja dengan alat Bantu

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Kerja Praktek merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan,dimana mahasiswa akan

dihadapkan pada lingkungan organisasi perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu yang

diperoleh dilingkungan perkuliahan dan diterapkan pada situasi kerja.

Selama penulis melaksanakan Kerja Praktek di P.T Swastisidhi Amagra Bina

Baru,kab.Kampar –Riau penulis mebuat sebuah kesimpulan sebagai berikut:

1. P.T Swastisidhi Amagra Bina Baru-Riau adalah perusahaan yang mengelolah

sumber daya alam yaitu kelapa sawit yang akan dijadikan menjadi CPO (minyak

setengah jadi).

2. P.T Swastisidhi Amagra memiliki struktur serikat pekerja yang telah disetujui oleh

dinas tenaga kerja kab. Kampar

3. P.T Swastisidhi Amagra adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

pengolahan sawit yang telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

setempat dan dari luar daerah Riau

Page 40: Laporan

b. Saran

Saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada perusahaan dan juga Politeknik Santo

Thomas Medan jurusan Teknik Mesin sehubungan mekanisme Kerja Praktek adalah :

Saran kepada perusahaan

1. Pada perusahaan P.T Swastisidhi Amagra untuk dapat menerima tanggapan dan usulan

dalam proses mengerjakan suatu perbaikan terutama dalam pekerjaan mentenence,demi

kesehatan keselamatan kerja

2. Pada mandor atau kepala bagian supaya dapat lebih memperhatikan peralatan septy

yang digunakan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya

Saran kepada Politeknik Santo Thomas Medan

1. Untuk jurusan teknik Mesin supaya lebih memfokuskan fokasi bidang masing masing

sesuai dengan jurusan yang telah dipilih mahasiswa sebelumnya

2. Memperhatikan perlengkapan praktek kerja di work shop supaya menambah suatu

keterampilan yang biasa dikembangkan di lapangan dan juga dapat diandalkan menjadi

skil bagi masing-masing mahasiswa

3. Supaya dapat lebih menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan perusahan-

perusahan lainnya untuk pengembangan Kerja Praktek selanjutnya dan juga membuka

besar peluang kerja bagi mahasiswa sesudah tamat nantinya.