laporan

14
PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN II EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI LIPID OLEH : NAMA : RAMLAH NIM : F1F1 12 071 KELAS : B KELOMPOK : I ASISTEN : SITTI NUR HAJIRAN JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI

Upload: lala-fatana

Post on 29-Nov-2015

133 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN II

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI LIPID

OLEH :

NAMA : RAMLAH

NIM : F1F1 12 071

KELAS : B

KELOMPOK : I

ASISTEN : SITTI NUR HAJIRAN

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Page 2: LAPORAN

I. JUDUL PRAKTIKUM : EKSTRAKSI KARAKTERISASI LIPID

II. TUJUAN PRAKTIKUM: Untuk mengetahui bagaimana cara ekstraksi lipid

dan karakterisasi lipid.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak

mencakup polimer. Senyawa yang disbut lipid dikelompokkan bersama

karena memiliki satu ciri penting: lipid tidak memiliki atau sedikit sekali

afinitasnya terhadap air. perilaku hidrofobik lipid disasarkan pada struktur

molekulernya. Meskipun lipid bisa memeiliki beberapa ikatan polar yang

berikatan dengan oksigen, lipid sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Lipid

lebih kecil dibandingkan dengan makromolekul (polimerik) sesungguhnya,

dan merupakan gugus yang sangat bergaman bentuk maupun fungsinya

(Campbell et al., 2002).

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,

steroid, malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat

fisiknya daripada sifat kimianya. Lipid memiliki sifat umum berupa (1) relatif

tidak larut dalam air dan (2) larut dalam pelarut nonpolar misalnya eter dan

kloroform. Senyawa ini merupakan konstituen makanan yang penting tidak

saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut-lemak

dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami

(Murray et al., 2006).

Dalam tubuh manusia, lipid berfungsi sebagai komponen struktural

membran sel, sebagai bentuk penyimpan energi, sebagai bahan bakar

metabolisme dan sebagai agen pengemulsi. Minyak dan lemak termasuk lipid

netral. Minyak dan lemak berperanan sangat penting dalam gizi kita yaitu

sebagai sumber energi, citarasa, serta sumber vitamin A, D, E, K (Oktaviani,

2009).

Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triagliserol.

Perbedaan antara minyak dan lemak yaitu lemak berbentuk padat dan minyak

Page 3: LAPORAN

berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh

sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh (Panagan, dkk, 2011).

Kadar lemak yang terlampau tinggi selain menjadi pertimbangan pada

faktor gizi, juga dinilai kurang menguntungkan dalam proses penyimpanan

tepung karena dapat menyebabkan ketengikan (Pangastuti, dkk, 2013).

Page 4: LAPORAN

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:

- Gelas kimia

- Pipet tetes

- Tabung reaksi

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:

- Aquades

- Alkohol 96%

- Eter

- H2SO4 Pekat

- Kloroform

- Larutan sabun

- Lemak ayam

Page 5: LAPORAN

Lemak ayam

Kloroform

V. CARA KERJA

a. Uji Kelarutan Lipid

-Dimasukkan

- Dimasukkan dalam 4 buah tabung reaksi

- Ditambahkan eter pada tabung 1

- Ditambahkan kloroform pada tabung 2

- Ditambahkan aquades pada tabung 3

- Ditambahkan Alkohol pada tabung 4

- Ditambahkan NaCO3 pada tabung 5

- Dikocok masing-masing tabung

- Diamati dan dicatat perubahan yang

terjadi pada setiap tabung

Hasil pangamatan..?

b. Uji Emulsi

- Dimasukkan masing-masing 1 ml

dalam 2 tabung reaksi

- Ditambahkan lemak ayam dan H2SO4

pekat pada tabung 1

- Ditambahkan H2SO4 Pada tabung 2

- Diamati dan dicatat perubahan yang

terjadi pada tabung 1 dan 2

Page 6: LAPORAN

Kloroform

kloroform

Hasil pengamatan..?

c. Uji Salkowski

- Dimasukkan dalam 2 tabung reaksi

- Ditambahkan lemak dan H2SO4 pekat

pada tabung 1

- Ditambahkan H2SO4 pekat pada tabung 2

- Diamati dan dicatat perubahan yang

terjadi pada tabung 1 dan 2

Hasil pengamatan..?

d. Uji Liberman-Buchard

- Dimasukkan dalam 2 tabung reaksi

- Ditambahkan H2SO4 pada tabung 1

- Ditambahkan H2SO4 dan lemak pada

tabung 2

- Diamati dan dicatat perubahan yang

terjadi pada tabung 1 dan 2

Hasil pengamatan..?

kloroform

Page 7: LAPORAN

VI. HASIL PENGAMATAN

a. Uji Kelarutan Lipid

PERLAKUAN HASIL

Lemak + Eter Larut

Lemak+ Kloroform Larut

Lemak + aquades Tidak larut

Lemak +Alkohol Tidak larut

Lemak + NaCO3 Larut

b. Uji Emulsi

PERLAKUAN HASIL

2 ml aquades + 2 tetes lemak Tidak larut

2 ml aquades + 2 tetes lemak + 2 tetes larutan

sabun

Larut

2 ml aquades + 2 tetes lemak + 2 tetes NaCO3 Tidak Larut

c. Uji Salkowski

PERLAKUAN HASIL

1 ml kloroform + H2SO4 pekat Tidak bercampur (bening)

1 ml kloroform + lemak + H2SO4 pekat Tidak bercampur (berwarna

kecoklatan)

d. Uji Liberman-Buchard

PERLAKUAN HASIL

1 ml Kloroform + H2SO4 P Tidak bercampur

1 ml Kloroform + Lemak + H2SO4 P Tidak bercampur (terbentuk 3

fase)

VII.PEMBAHASAN

Page 8: LAPORAN

Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat

dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan

manusia. Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat

dalam jaringan tanaman dan hewan, memunyai sifat tidak larut dalam air dan

pelarut organik seperti eter, klorofrm dan benzene. Salah satu kelompok yang

berperan penting dalam nutrisi adalah lemaka dan minya. Lemak tersimpan

dalam tubuh hewan sedangkan minya tersimpan dalam jaringan tanaman

sebagai cadangan makanan.

Pada praktikum kali ini diadakan empat uji yakni uji kelarutan lipid, uji

pembentukan emulsi, uji Salkowski dan uji Liberman-Buchard. Uji kelarutan

lipid dilakukan untuk mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu.

Senyawa-senyawa yang digunakan untuk bereaksi dengan lemak yakni

aquades, alkohol, eter, NaCO3, dan kloroform. Terlihat pada hasil

pengamatan, lemak larut ketika direaksikan dengan eter, NaCO3, dan tidak

dapat larut ketika lemak direaksikan dengan aquades dan alkohol. Hal ini

dikarenakan lemak merupakan senyawa non polar yang dapat larut pada

pelarut non polar. Eter, kloroform dan NaCO3 adalah pelarut non polar

sehingga dapat larut dengan lemak, sebaliknya aquades dan alkohol

merupakan pelarut polar sehingga tidak dapat larut pada lemak yang

merupakan senyawa non polar.

Pada uji pembentukan emulsi, lemak direaksikan dengan aquades,

NaCO3, dan larutan sabun. Pada tabung pertama, lemak direaksikan dengan

aquades yang menghasilkan larutan dengan dua fase yaitu fase air dan fase

minyak. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa air yang bersifat polar tidak

dapat melarutkan lemak yang bersifat non polar. Di tabung kedua, lemak

direaksikan dengan aquades dan larutan sabun. Terlihat pada hasil

pengamatan bahwa ketika direaksikan lemak, aquades dan larutan sabun

dapat larut. Hal ini disebabkan karena sabun bersifat emulgator yang dapat

membantu minyak dan air membentuk emulsi. Sabun memiliki dua bagian

yakni bagian polar dan non polar. bagian polar sabun akan berikatan dengan

air, sedangkan bagian non polar akan berikatan dengan lemak sehingga dapat

Page 9: LAPORAN

membuat lemak dan air bercampur. Dalam tabung ketiga direaksikan aquades

lemak, dan NaCO3 yang akan menghasilkan larutan yang tidak saling larut.

NaCO3 akan melarutkan lemak tetapi larutan tersebut tidak akan larut dalam

air.

Uji Salkowski adalah uji kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan

kolesterol. Uji ini dilakukan dengan cara mereaksikan lemak, kloroform dan

H2SO4. Setelah direaksikan, campuran tersebut menjadi warna merah

kecoklatan. Menurut teori, jika teridentifikasi adanya kolesterol maka larutan

akan berwarna merah.

Setelah uji Salkowski diilakukan pula uji Liberman-Buchard. Uji ini

merupakan uji kuantitatif untuk mengidentifikasi adanya kolesterol. Uji ini

dilakukan dengan cara melihat berapa fasa yang terbentuk saat larutan

direaksikan. Lemak direaksikan dengan H2SO4 dan kloroform. Dari hasil

pengamatan terlihat bahwa antara lemak, H2SO4 dan kloroform tidak saling

campur dan membentuk tiga fase.

Page 10: LAPORAN

VIII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum disimpulkan bahwa lemak merupakan

senyawa ester organik, sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar

seperti aquades dan alkohol dan hanya akan larut pada pelarut organik dan

pelarut nonpolar seperti kloroform

Page 11: LAPORAN

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell, 2002, Biologi, Erlangga, Jakarta.

Murray, Robert K., Darry K. Granner & Victor W. Rodwell, 2006, Biokimia Harper, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Oktaviani, Nita D., 2009, Hubungan Lamanya Pemanasan dengan Kerusakan Minyak Goreng Curahh Ditinjau dari Bilangan Peroksida, Jurnal Biomedika, Vol: 1 (1).

Panagan, Almunady T., Heni Yohandin & Jojor Uli Gultom, 2011, Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 dari Minyak Ikan Pati (Pangasius Pangasius) dengan Metoda Kromatografi Gas, Jurnal Penelitian Sains, Vol: 14 (4).

Pangastuti, Hesti Ayuningtyas, Dian Rachmawanti Affandi & Dwi Ishartani, 2013, Karakterisasi Sifat Fisik dan Kimia Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Dengan Beberapa Perlakuan Pendahuluan, Jurnal Teknosains Pangan, Vol: 2 (1).