laporan

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang dominan dalam operasi penambangan, seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik. Parameter umum pada sifat fisik adalah bobot isi, berat jenis, porositas, absorpsi, dan void ratio. Sedangkan untuk sifat mekanik standard dikenal sifat mekanik statik dan sifat mekanik dinamik. Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu. Penentuan di laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap contoh yang diambil di lapangan. Satu contoh dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan. Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik batuan yang merupakan uji tanpa merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan dengan penentuan sifat mekanik batuan yang merupakan uji merusak (destructive test) sehingga contoh batu hancur. 1.2 Tujuan Setelah melakukan pengujian sifat fisik batuan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Melakukan uji sifat fisik batuan dengan baik dan benar.

Upload: indahpertiwi

Post on 17-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang dominan dalam operasi penambangan, seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya.Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik. Parameter umum pada sifat fisik adalah bobot isi, berat jenis, porositas, absorpsi, dan void ratio. Sedangkan untuk sifat mekanik standard dikenal sifat mekanik statik dan sifat mekanik dinamik.Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu. Penentuan di laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap contoh yang diambil di lapangan. Satu contoh dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan.Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik batuan yang merupakan uji tanpa merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan dengan penentuan sifat mekanik batuan yang merupakan uji merusak (destructive test) sehingga contoh batu hancur.

1.2 TujuanSetelah melakukan pengujian sifat fisik batuan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Melakukan uji sifat fisik batuan dengan baik dan benar. 2. Memahami perhitungan sifat-sifat fisik batuan. 3. Mendapatkan sifat-sifat fisik batuan yang diuji.

BAB IIDASAR TEORI2.1 Teori Sifat Fisik1. Bobot isi asli )Merupakan perbandingan antara beratbatuan asli dengan volume total batuan Rumus : gram/cm32. Bobot isi kering Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total batuan Rumus ; gram/cm33. Bobot sisi jenuh Merupakan perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume total batuanRumus : gram/cm34. Apparent specific gravity Merupakan perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan bobot isi air Rumus : 5. True specific gravity Merupakan perbandingan antara bobot isi butirran dengan bobot isi airRumus : 6. Kadar air asli Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan asli dengan berat butiran batuan dan dinyatakan dalam %Rumus : 7. Kadar air jenuh Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan dengan berat butiran batuan yang dinyatakan dalam %Rumus : 8. Derajat kejenuhan (S)Merupakan perbandingan antara kadar air asli dengan kadar air jenuh dan dinyatakan dalam %Rumus : 9. Porositas (n) Merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan volume total batuan yang dinyatakan dalam %Rumus : 10. Void ratio (c)Merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan volume butiran batuanRumus : 2.2 Teori Geologi SampelBatu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku terutama dalam pembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester), industri keramik, obat-obatan, dll. Batugamping (limestone) merupakan batuan sedimen organik klastik. Secara umum batugamping dikelompokkan berdasarkan mineral utama pembentuk batugamping yaitu kalsit (calcite (CaCO3)) atau dolomite (MgCa(CO3)2). Batu gamping juga dikelompokkan berdasarkan kandungan senyawa karbonat dalam batuan misalnya batugamping murni, batugamping napalan, batugamping tufan. Pengelompokkan batugamping berdasarkan grade atau kandungan karbonatnya banyak digunakan dalam kajian pedology dan edaphology. Klasifikasi Batu Gamping (Dunham , 1962)Batu gamping termasuk batuan sedimen. Batu gamping ini dapat diklasifikasikan salah satunya adalah klasifikasi dunham yang membahas tentang pembagian batugamping. Klasifikasi Dunham (1962) ini dilihat secara megaskopis yang mana dia mengamati indikasi adanya pengendapan batugamping yang ditunjukkan oleh tekstur hasil pengendapan yaitu limemud (nikrit) semakin sedikit nikrit semakin besar energi yang mempengaruhi pengendapannya. Klasifikasi FOLK (1959) Menurut Folk, ada 3 macam komponen utama penyusun batugamping : a. Allochem, hasil presipitasi kimiawi atau biokimia yang telah mengalami transportasi (intrabasinal), analog dengan butiran pasir atau gravel. Ada 4 macam : intraclast, oolite, pellet, dan fosil. b. Mycrocrystalline calcite ooze (micrite), analog dengan lempung pada batulempung atau matrik lempung pada batupasir. c. Sparry calcite (sparite), analog dengan semen pada clean sandstone. Berdasarkan perbandingan relatif antara allochem, micrite, dan sparite serta jenis allochem yang dominan : Allochemical rock (allochem > 10%) Orthochemical rock (allochem lebih kecil sama dengan 10%) Klasifikasi Embry & Klovan (1971) Merupakan pengembangan dari klasifikasi Dunham (1962). Seluruhnya didasarkan pada tekstur pengendapan dan lebih tegas di dalam ukuran butir, yaitu ukuran grain >= 0,03-2 mm dan ukuran lumpur karbonat < 0,03 mm. Berdasarkan cara terjadinya, Embry & Klovan membagi batugamping menjadi 2 kelompok : 1. Batugamping allochthon : mudstone, wackestone, 2. Batugamping autochthon : bafflestone, bindstone, dan framestone. Sangat tepat untuk mempelajari fasies terumbu dan tingkat energi pengendapan

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM