laporan
DESCRIPTION
PKLTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie
Merupakan Suatu Instansi Pemerintah dalam memecahkan opsi-opsi masalah
yang dihadapi dengan meningkatkan sistem yang sudah ada, supaya dapat
menghasilkan data yang tepat dan akurat serta dapat dipergunakan sebagai sumber
informasi dalam proses mengambil suatu kebijaksanaan. Karena sistem yang
sudah ada masih banyak kekurangan hingga mengakibatkan terjadinya
permasalahan dalam Sistem Pengendalian Dan Evaluasi Kerja Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Administrasi Pembangunan Pada Kantor Sekretariat Daerah Bagian
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie. Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak
memperoleh data-data dan informasi-informasi melalui studi pustaka yang
berhubungan langsung tentang bentuk sistem yang diharapkan. Untuk
memperbaiki evaluasi kerja dalam pelaksanaan kegiatan administrasi pembangunan
pada kantor sekretariat daerah kasubbag kesejahteraan sosial Kabupaten Pidie dimasa
yang akan datang.
Sejauh ini di Kantor Sekretariat Daerah Kasubbag Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Pidie hanya menggunakan Microsof Excel ataupun Microsof Word
dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Cara ini sangat tidak efektif dalam
menyimpan data-data yang ada serta databasenya. Sehingga pada saat
memerlukan data-data tersebut sering terjadi kerumitan terhadap pengumpulan
data-data yang mungkin diperlukan oleh atasan maupun untuk kepentingan
anggota itu sendiri. Dalam hal ini Kantor Sekretariat Daerah Kasubbag Kesejahteraan
Sosial Kabupaten Pidie memerlukan suatu perubahan dan pembuatan sistem yang
baru dengan sistem komputerisasi untuk meningkatkan kemampuan terhadap
penyimpanan data, pengolahan data, dan untuk memperoleh hasil yang tepat dan
akurat.
1
Pada saat sekarang ini telah banyak orang menggunakan komputer dalam
mengerjakan kegiatannya sehari-hari baik di perkantoran maupun di tempat-
tempat lain. Misalnya kantor Sekretariat Daerah Kasubbag Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Pidie yang bergerak di bidang evaluasi kinerja administrasi
pembangunan. Dengan adanya komputer, bisa lebih mudah dalam membuat suatu
sistem pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja dalam pelaksanaan
pembangunan yang telah dilangsungkan oleh para karyawan di sub bidang
administrasi pembangunan daerah di Kabupaten Pidie.
Dari pembahasan yang penulis dapatkan dalam proses manajemen
pengendalian dan evaluasi kinerja pembangunan Kantor Sekretariat Daerah
Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie perlu ada peningkatan sistem,
dengan sistem manajemen Database data pengendalian dan evaluasi dari kinerja
Pembangunan yang penulis rancang dapat dipakai untuk mengatasi masalah yang
dihadapi selama ini dengan harapan dapat membantu memperbaiki manajemen
pada kantor Sekretariat Daerah Kasubbag Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini yang menjadi batasan permasalahan adalah
bagaimana Sistem Informasi Pengendalian Dan Evaluasi Kerja Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Administrasi Pembangunan Pada Kantor Sekretariat Daerah Bagian
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie. Dan aspek apa saja yang menjadi kendala
dalam proses pengendalian dan evaluasi kerja pembangunan.
1.3 Identifikasi Masalah
Aktifitas yang terjadi pada Kantor Sekretariat Daerah Bagian
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie memiliki ruang lingkup tersendiri. Dalam
kesempatan ini penulis membatasi masalah yang lebih difokuskan pada
pengendalian dan evaluasi kerja dalam pelaksanaan kegiatan administrasi
2
pembangunan serta pembuatan laporan-laporan tentang data kinerja pembangunan
Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie.
Identifikasi masalah yang penulis temukan pada saat penulisan sebagian
besar masih menggunakan cara manual dalam penginputan hasil kinerja
pembangunan pada Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Kabupaten
Pidie, yaitu sebagai berikut:
a) Data Pengendalian dan Evaluasi Kerja pembangunan masih menggunakan
Microsoft Word dan Excel. Sehingga bila ditinjau dari segi keamanan sangat
mudah di otak-atik oleh orang lain.
b)Pencetakan data Pengendalian dan evaluasi kerja pembangunan masih
secara manual, sehingga saat ingin melakukan perubahan atau mengupdate
ulang data-datanya, maka tidak langsung tepat melakukannya, yang
akhirnya bisa terjadi kesalahan saat memberikan suatu informasi.
1.4 Tujuan Pembahasan
Dari pembahasan tersebut diatas, maka penulis dapat merancang beberapa tujuan,
adapun tujuan dari pembahasan permasalahan ini adalah antara lain :
Untuk mengetahui sejauh mana sistem Sistem Pengendalian Dan Evaluasi Kerja
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Administrasi Pembangunan Pada Kantor
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie.
Untuk mengetahui kendala–kendala apa saja yang di alami dalam sistem
pengendalian tersebut.
Untuk mengetahui perkembangan mengenai data pengendalian dan hasil kerja pada
Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie.
Untuk menghasilkan Informasi yang cepat dan tepat pada waktunya, teliti serta sesuai
dengan yang diharapkan.
3
1.5 Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan suatu gambaran yang lebih jelas dan lebih terinci
dalam pembahasan ini tentu membutuhkan data-data untuk penunjang
pembahasan laporan ini. Dalam hal ini penulis melihat dan terjun langsung
kelapangan untuk memperoleh informasi-informasi serta data yang dibutuhkan
dalam penyelesaian penulisan ini. Pengumpulan data dilakukan saat penulis
terjun langsung dan bekerja di tempat tersebut selama penulis mengikuti Program
Kerja Praktek (PKL).
1.6 Metode Penulisan
Dalam mengumpulkan data untuk memahami masalah-masalah dalam
penelitian dan untuk mendukung kelancaran penulis dalam membuat laporan
praktek kerja lapangan (PKL) ini, penulis menggunakan metode riset lapangan,
yaitu dalam hal ini penulis langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh
informasi serta data-data yang diinginkan. Pengumpulan data diperoleh melalui
observasi, wawancara serta riset perpustakaan.
1.7 Sistematika Pembahasan
Pembahasan Karya ilmiah ini terdiri dari lima bab dengan rumusan-
rumusan sebagai berikut :
BAB I : Menguraikan tentang pendahuluan yang mencakup latar
belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metode penulisan, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Mengurai tentang landasan teoritis, di antaranya: Sistem
Informasi secara manual, Sistem Informasi Komputerisasi,serta
prinsip-prinsip dasar pendataan.
BAB III : Menjelaskan tentang analisa organisasi yang meliputi sejarah,
struktur organisasi serta tugas pokok dan fungsi Kantor
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten
Pidie.
4
BAB IV : Menjelaskan tentang Penjelasan Pendataan, Tujuan Umum dan
Khusus.
BAB V : Merupakan bab penutup yang didalamnya menguraikan
kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan serta
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan. Model umum sebuah sistem biasanya terdiri dari masukan, proses dan
keluaran yang dilakukan secara berurutan. Masukan itu sendiri dapat berupa
sesuatu yang mempunyai wujud dan dampak yang berpengaruh pada sistem
tersebut , sedangkan proses itu sendiri adalah suatu bentuk atau format yang
diinginkan atau atribut yang dihasilkan. Beberapa definisi sistem adalah sebagai
berikut : artikel online menerangakan bahwa:
“Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat-alat, prosedur
dan konsep yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama “.
Sedangkan menurut Raymond Mc. Leod Jr, sistem adalah “sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan”.
5
Kesimpulan dari sistem di atas adalah suatu kumpulan yang saling
berhubungan dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan output yang dihasilkan dari suatu kegiatan
pengolahan data. Informasi sangat berguna bagi manajemen atau siapa saja dalam
menentukan kebijakan lebih lanjut.
Jogiyanto (1995:8) mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang
diolah menjadi berguna dan lebih berati bagi yang menerimanya”. Ahli lain
memberi definisi yang hampir serupa bahwa Informasi adalah data yang teleh
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi para penerimamya dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini maupun dimasa yang akan
datang (Davis,1993:2).
Sebelum penulis mengambil suatu kesimpulan mengenai informasi dari
kedua pendapat di atas, terlebih dahulu penulis menjelaskan pengertian data
menurut pendapat Tafri D. Mahyuzir (1990:7)
Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses
keputusan, yang biasanya berbentuk catatan histories yang dicatat dan diarsipkan
tanpa maksud Untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Jadi informasi Sistem penggajian adalah data yang telah diolah atau
diproses yang merupakan suatu bentuk dan mempunyai nilai nyata sehingga
merupakan dasar pengambilan keputusan. Maka sehubungan dengan hal tersebut,
jelaslah bahwa informasi yang diberikan harus simple, tepat waktu dan akurat.
6
Untuk menunjang aktifitas dalam sebuah program daftar pemilihan tetap
(DPT) diperlukan suatu sistem informasi yang baik dan terorganisir agar dapat
meningkatkan perkembangan tersebut.
2.3 Diagram Arus Data
Diagram Arus Data (DAD) atau data flow diagram (DFD) merupakan
“Diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut disimpan (Jogianto, 1975)”.
Sedangkan menurut Harianto (1994 :11), adalah “Merupakan ungkapan
berbentuk gambar mengenai urutan proses/operasi yang harus di lakukan dalam
suatu pekerjaan tersebut”.
Dari kedua pengertian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa
merupakan tata cara dan langkah-langkah dalam perancangan sebuah sistem yang
menggunakan simbol-simbol yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya, Sehingga memudahkan kita menjejaki jalannya program. Beberapa
simbol yang digunakan dalam menggambarkan daftar arus data :
a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) Setiap sistem pasti
mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkung
luarnya, sistem akan menerima input dan menghasilkan ouput kepada
lingkungan luarnya.
b. Data flow (arus data)
7
Arus data di DAD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (Process), simpanan data dan kesatuan luar (external entity). Arus data
ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau
hasil dari proses sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan
mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan dari samping garis panahnya.
c. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau simbol empat persegi panjang tegak
dengan sudutnya tumpul. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap
seperti :
1) Indentifikasi proses berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan
dari proses dan ditulis pada bagian atas disimbol proses.
2) Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut
3) Pemrosesan menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.
d. Data store (simpanan data)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai
berikut:
1) Suatu file atau database di sistem komputer
2) Suatu arsip atau catatan manual
3) Suatu kotak tempat data dimeja seseorang
4) Suatu tabel acuan manual
8
5) Suatu agenda atau buku
2.4 Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “Penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan” (Langkutoy.1988).
Sedangkan desain sistem, Jogianto (1995 : 196) mendefinisikan sebagai
“Pengambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi”.
Jadi sebelum mendesain sebuah sistem terlebih dahulu kita harus melihat
atau menganalisis permasalan-permasalan dan hambatan-hambatan yang terjadi
pada sistem yang sudah ada.
2.5 Sistem database
Suatu sistem database terdiri dari suatu koleksi file-file yang saling berelasi
antara satu file dengan file yang lain dan suatu set program untuk mengakses data
tersebut. Jadi sistem database terdiri dari database dan set program pengelola
pengendalian yang dapat melaksanakan tugas-tugas manajemen terhadap data
seperti menambah data, mengoreksi data, menghapus maupun menampilkan
informasi dari data-data yang ada baik kelayar display atau kemedia cetak, setelah
9
data-data tersebut diolah menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam suatu
informasi pengendalian dan hasil kerja pembangunan.
Suatu sistem pendataan database dibentuk oleh elemen-elemen database
sebagai berikut :
a. Entity
Entity merupakan orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya
direkam.
b. Atribute
Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity.
Suatu objek memiliki atribute yang menyatakan ciri dari objek tersebut.
Sejenis nama pengendali misalnya, memiliki KTP, alamat dan lain-lain
dimana elemen-elemen yang sering disebut data field merupakan ciri-ciri
untuk sebuah nama seorang pengendalian kinerja dan hasil kerja
pembangunan.
c. Data value
Data value adalah data actual atau informasi yang disimpan pada setiap
elemen atau atribute.
d. Record
Record Sering juga disebut tuple, yang merupakan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan suatu entity secara lengkap. Suatu record
mewakili suatu data atau informasi tentang suatu objek.
10
e. File
Kumpulan dari record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang
sama, atribut yang sama, namun berbeda data valuenya adalah suatu file data.
f. Database
Suatu database atau koleksi data terbentuk dari kumpulan file-file yang
mempunyai kaitan antara satu file dengan file lainnya sehingga membentuk suatu
bangunan data.
2.6 Relasional Database
Relasional database adalah hubungan satu file data dengan file data yang
lain, dimana file-file tersebut dapat saling berhubungan melalui suatu atribut yang
dijadikan kunci (Kristanto,1994 : 22).
Ada beberapa macam relasional database yang digunakan dalam kegiatan
manajemen database yaitu :
a. Relasional satu kesatu, adalah hubungan yang terjadi antara satu file dengan
file yang lain, dihubungkan oleh suatu field kunci dari file yang satu kesatu
field kunci yang lain.
b. Relasional satu kebanyak, adalah hubungan yang terjadi antara satu file
dengan file yang lain, dihubungkan oleh satu field kunci dari file yang satu ke
beberapa field kunci yang lain.
11
c. Relasional banyak ke banyak, adalah hubungan yang terjadi antara suatu file
dengan file yang lain, dihubungkan oleh beberapa field kunci dari file yang
satu.
2.7 Pemrograman dan Bahasa Pemrograman yang digunakan
“Pemrograman merupakan urutan instruksi yang logis, ditulis dalam suatu
bahasa pemrograman tertentu yang dimengerti oleh komputer, ditulis dengan
mengikuti aturan-aturan penulisan program (syntax) yang benar.
Kita dapat menggunakan beberapa bahasa pemrograman untuk menbuat
sebuah program seperti Visual foxpro, Visual Basic, Delphi,Php Scrip,Web dll.
12
BAB III
GAMBARAN UMUM
KANTOR SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
KABUPATEN PIDIE
3.1 Sejarah Singkat Kantor
Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie
adalah sebuah instansi pemerintah di tingkat kabupaten. Kantor ini beralamat di
jalan B.Aceh-Medan tijue depan Kodim Kabupaten Pidie. Kasubbag
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie merupakan perpanjangan tangan dari
Kantor Bupati Pidie Wilayah Aceh dalam mengatur sebagian tugas pemerintah di
bidang operasional perkantoran dalam aspek kesejahteraan sosial masyarakat
kususnya masyarakat Pidie yang mempunyai wilayah kerja di Kabupaten Pidie,
sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pidie No.3 tahun
1982 tentang susunan organisasi dan tata kerja Bupati Kabupaten Daerah Tingkat
II Pidie yang tidak sesuai lagi dengan undang-undang yang berlaku dan
diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 2000 tentang
pedoman organisasi Perangkat Daerah.
3.2 Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi harus ada pengorganisasian dimana Pengendalian
dan Evaluasi Kerja Pembangunan pada Kasubbag Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Pidie diatur dan dibagikan diantara anggota organisasi sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses ini menyangkut :
1. Perincian seluruh Data Pengendali Pembangunan Dan data evaluasi kerja
pembangunan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
13
2. Pembagian beban pekerjaan kegiatan-kegiatan, yang secara logis dapat
diserahkan kepada seseorang operator pengentri.
3. Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasikan tugas para anggota
dalam kesatuan juga terpadu dan harmonis.
Antara satuan-satuan kerja dalam suatu organisai. Aspek yang tidak kalah
pentingnya dalam organisasi adalah menyangkut struktur organisasi yang disusun
berdasarkan bagian bidang pekerjaan, pembagian kerja, koordinasi, serta tentang
kendali manajemen. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan pola
hubungan yang sistematis dan terarah.
14
Adapun Bagan Organisasi Kesejahteeraan Sosial Kabupaten Pidie adalah sebagai
berikut :
15
KEPALA
FAUZI AHMAD, SHPembina TK.I / NIP.19561105.198603.1.005
SUB BAGIANKEAGAMAAN
MAULIZA,SpdINIP.19780206.199905.1.001
JABATANKSB.KEAGAMAAN
PENATA III.C
SUB BAGIANPENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
HASBINIP.1965123.1986.03.1047
JABATANKSB.PENDIDIKAN &
KEBUDAYAANPENATA TK.I.III/D
SUB BAGIANSOSIAL KEMASYARAKATAN
MUHAMMAD, SHNIP.19671231.2000.12.1.005
JABATANKSB.SOSIAL
KEMASYARAKATANPENATA III/C
SUB BAGIANKEAGAMAAN
MUHAMMAD YUSUFNIP.19670110.2007.01.1.00
4JABATAN
STAF BAGIAN KESSOSPENGATUR MUDA TK.I (II/B)
SUB BAGIANKEAGAMAAN
GUNAWANJABATAN
STAF HONORER
SUB BAGIANPENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
RAZALINIP.19623112.1985.0103.027
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPENATA III/C
SUB BAGIANPENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
RITA ZURAITAJABATAN
STAF HONORER
SUB BAGIANSOSIAL KEMASYARAKATAN
DRS.MUHAMMAD ISANIP.19611231.198201.1001
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPEMBINA IV/4
SUB BAGIANSOSIAL KEMASYARAKATAN
FADLIJABATAN
STAF HONORER
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Kantor Sekretariat Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie.
3.3 Kepegawaian
Dalam menjalankan aktifitas keseharian, setiap kantor memiliki
sekumpulan orang yang bekerja, yang ikut berpartisipasi untuk kelanjutan dari
sebuah kerjaan yang ada di kantor. Sekumpulan orang diatas sering dinamakan
pegawai atau Staf. Pegawai atau Staf inilah yang menjadi motor utama bergerak,
berdenyutnya segala sesuatu aktifitas yang ada di kantor.
Pegawai disuatu kantor ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki
oleh personal ini sendiri. Ini sudah menjadi suatu aturan yang jelas walau tak
tertulis. Penempatan sesuai dengan keahlian diperlukan untuk menyeimbangkan
roda aktifitas kantor dan untuk mengantisipasi terjadinya banyak kesalahan-
kesalahan yang dapat menyebabkan ketimpangan pelaporan pada akhirnya.
16
SUB BAGIANKEAGAMAAN
NURMALA, STNIP.19790701.2007.01.2.00
2JABATAN
STAF BAGIAN KESSOSSETDAKAB.PIDIE
SUB BAGIANKEAGAMAAN
SUPRIATINIP.19730202.2007.01.2.003
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIE
SUB BAGIANPENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
M.HUSIN, S.SosNIP.19590615.1985.11.1.022
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPENATA III/C
SUB BAGIANPENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
NAZIRAH HASAN, S.AgNIP.19730812.2002.12.2.003
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPENATA III/C
SUB BAGIANSOSIAL KEMASYARAKATAN
AZIMARNIP.19790722.200801.2.001
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPENGATUR II/C
SUB BAGIANSOSIAL KEMASYARAKATAN
SRI MULYANI, S.KomNIP.19791231200100120142001
JABATANSTAF BAGIAN KESSOS
SETDAKAB.PIDIEPENATA MUDA III/A
Kemudian juga pegawai yang bekerja dimasing-masing bidang harus
bertanggung jawab penuh terhadap jenis pekerjaan yang di embannya. Ini untuk
menghindari tumpang tindihnya data dan pelaporan serta bisa menyebabkan
kekacauan administrasi. Keahlian dari seorang staf akan menjadi tanggung
jawabnya sendirian untuk memperbaiki akibat dari kelalaian yang ia ciptakan.
Semua perencanaan yang sudah ditargetkan akan berjalan sesuai dengan
yang diinginkan, jika ditunjang oleh staf yang handal dan profesional. Kasubbag
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie telah ditunjang oleh staf yang handal dan
profesianal yaitu semua pegawai yang telah ada pada Kantor Sekretariat Daerah
subbag Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie, ditambah oleh staf karyawan
honorer handal yang direkrut melalui seleksi yang ketat.
Kantor Sekretariat Daerah Kasubbag Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie
memiliki 35 staf yang bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-
masing. Kemampuan ini disesuaikan dengan posisi dan tanggung jawab yang di
emban. Kesemua Pegawai harus bekerja sama dengan baik demi kelancaran
jalannya kerja untuk mencapai target yang direncanakan. Keharmonisan antara
Pegawai patut dipertahankan untuk menjaga kestabilan lembaga. Koordinasi
sangat penting untuk menjaga setiap perkembangan dan bisa terawasi sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
3.4 Disiplin Kerja
Dalam menjalankan aktifitasnya setiap kantor atau lembaga mempunyai
aturan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh setiap pegawai dan stafnya. Hal ini
diperlukan untuk menjaga stabilitas organisasi dan berhubungan langsung dengan
target pencapaian hasil yang telah ditetapkan.
17
Dengan disiplin semua pekerjaan yang telah ditargetkan akan tercapai.
Meski ditunjang yang berkualitas tapi tidak dengan disiplin kerja yang baik
niscaya semua tidak seperti yang diharapkan. Disiplin kerja merupakan loyalitas
kerja setiap karyawan untuk lembaganya dan tidak hanya untuk atasannya. Jika
disiplin dan loyalitas hanya untuk atasan maka ketika atasannya tidak ada niscaya
disiplin itu hilang dengan sendirinya.
BAB IV
PROSES PENGENDALIAN DAN HASIL KERJA PEMBANGUNAN PADA
KASUBBAG KESEJAHTERAAN SOSIAL
KABUPATEN PIDIE
4.1 Pengendalian
Pengendalian merupakan salah satu dari bagian manajemen. Pengendalian
bukanlah suatu penelitian akademis kendati metode ilmiah harus digunakan.
Jika ingin menjadi seorang pengentri data atau seorang pengendalian
pembangunan setidaknya mengerti atau memahami tata cara atau tehnik tentang
hal tersebut. Pekerjaan pengendalian biasanya di latar belakangi oleh adanya suatu
perbaikan atau pembuatan sesuatu hal/masalah untuk mencapai hasil dari tujuan
yang di inginkan/di capai terhadap suatu target masalah.
4.2 Tujuan Pengendalian
1. Umum
Untuk memudahkan pengendalian dan evaluasi kerja pembangunan yang
di berikan nantinya akurat dan tidak salah sasaran.
18
2. Khusus
Agar terciptanya suatu database yang dapat memudahkan pegawai
pengendalian dari hasil evaluasi kinerja para pegawai lapangan untuk memberikan
informasi kepada atasan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan adanya Aplikasi Sistem Informasi Pengendalian Dan
Evaluasi Kerja Dalam Pelaksanaan Kegiatan Administrasi
Pembangunan merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pidie yang dirancang
dengan mengunakan sistem pemrograman, maka setelah melakukan penelitian
dengan ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain :
a. Pengunaan aplikasi ini akan memberi keuntungan bagi Pegawai atau Staf
yang bertugas pada Kantor Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Pidie, karena dengan aplikasi ini akan mengurangi beban
pekerjaan serta meminimalkan pekerjaan yang berulang-ulang.
b. Dengan terbentuknya Sistem Informasi Pengendalian Dan Evaluasi
Kerja Dalam Pelaksanaan Kegiatan Administrasi
Pembangunan mudah dalam melakukan perbaikan atau mengoreksi data
pengendalian, apabila terjadi kesalahan dalam menyimpan data, mengedit data
dan untuk mencetak laporan dalam setiap saat.
19
c. Memudahkan sekretaris dan Pegawai lainnya pada Kantor Sekretariat Daerah
Bagian Kesejahteraan Kabupaten Pidie dalam mengambil keputusan karena
sudah terdata semua data yang benar-benar, akurat dan jelas.
d. Walaupun perkembangan informasi semakin meningkat karena sistem aplikasi
database bisa dimanfaatkan datanya untuk kelanjutan yang akan datang.
5.2 Saran
Keberhasilan dan keberuntungan penguna aplikasi ini tidak terlepas dari
peran user dalam menjaga perangkat keras maupun perangkat lunak dari hal-hal
yang dapat merusak dan mengurangi peranan aplikasi ini. Oleh karena itu penulis
menyarankan :
a. Hendaknya unit komputer memiliki alat penyimpanan arus listrik (UPS),
untuk mencegah kerusakan akibat gangguan listrik.
b. Menempatkan anti virus pada unit komputer untuk mencegah kerusakan data.
c. Selalu melakukan back up disaat selesai mengunakan aplikasi.
20