LAPORAN

Kelompok 1

•Andi Mauliana•Mifrah Nur Badri•Auliah Khoirun Nisa•Ferial Imran Nur•Afrah Afifah Taqiyyah

Berkelana di Pulau BaweanKami, Tim Ekspedisi Pesona Wisata mengadakan

kunjungan ke Pulau Bawean. Kami mengadakan kunjungan selama dua hari di Pulau Bawean. Kami berangkat dari Surabaya pada tanggal 1 April 2010, pukul 08.00. Kami sampai di pelabuhan Gresik pukul 10.00. Setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan menggunakan kappal.

Perasaan lega langsung menyeruak tatkala kapal tekah di Pelabuhan Sangkapura, Pula Bawean. Betapa tidak, perjalanan selama tiga jam yang baru saja kamu lalui terasa lama sekali. Ketika kaki mulai melangkah keluar, rasanya segala keluh kesah dan kepenatan sepanjang perjalanan langsung lenyap. Udara segar dan terpaan anginpantai seolah melenyapkan sengatan mentari yang tepat berada di atas kepala kami. Pulau Bawean memang indah. Rasa lelah dan kepenatan kami terbayar sudah.

Pulau Bawean terletak di Laut Jawa dan secara administrative masuk wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau Bawean terdiri atas dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Pulau ini sungguh kaya objek wisata yang kami tujui adalah Pantai Tanjung Anyar. Pantai Tanjung Anyar terletak di Dusun Tenggen, Desa Lebak, terdapat pohon-pohon kelapa dan beberapa pohon besar berbagai jenis. Keindagan Pantai Tanjung Anyar akan lebih terasa pada senja menjelang matahari terbenam. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk dan sajian berbagai jenis ikan laut bakar melengkapi keindahan itu.Pada hari kedua kami memutuskan untuk mengunjungi Danau Kastoba. Danau Kastoba terletak di Desa Promaan. Perjalanan ke Desa Proman ditempuh dalam satu

jam dari Sangkapura melalui jalan lingkar utama Bawean. Sesampainya di Desa Promaan, kendaraan harus melintas jalan desa sampai ke Dusun Candi yang menjadi gerbang ke Danau

Kastoba. Di dusun itu terdapat bangunan lumbung padi dari kayu yang biasa disebut durung-durung di depan tiap rumah penduduk.

Danau Kastoba berada di Cagar Alam Pulau Bawean, di tengah – tengah pulau dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Danau Kastoba luasnya sekitar dua kilometer persegi dengan kedalaman 147 meter. Belum adanya jalan yang mengelilingi danau membuat pemandangan benar-benar masih alami. Nama Kastoba diambil dari nama pohon kastoba (Euphorbia pulcherrima) yang dahulu banyak tumbuh di sana, Beberapa ekor burung belibis liar yang berenang di

tepi danau langsung terbang menjauh saat kami datang.

Jika beruntung, kita bias melihat kawanan Bawean (Azil kuhli) minum di tepi danau. Rusa bawean merupakan

satwa endemis pulau itu yang tidak dijumpai di tempat lain.

Beberapa peneliti yang pernah singgah di danau itu memperkirakan,

Danau Kastoba adalag bekas kawah gunung api purba. Warga setempat menyebutkan, warna air danau bias berubah menjadi tiga warna, yaitu merah, hijau, dan seperti berminyak. Adanya aroma belerang di sekitar danau juga mengindikasikan bahwa danau itu dulunya adalah kawah gunung berapi.Cukup sudah kami berkeliling Pulau Bawean. Kami memutuskan untuk kembali ke Surabaya. Kami segera menuju ke pelabuhan Sangkapura. Kami pun beristirahat di pelabuhan. Keesokan harinya kami berlayar menuju Gresik. Selamat tinggal Pulau Bawean, keindahanmu tetap kami kenang.

Pokok-pokok laporan• Tim Ekspedisi Pesona Wisata mengadakan kunjungan ke Pulau Bawean• Pemandangan di Pulau Bawean sangat indah

• Pulau Bawean terletak di Laut Jawa dan secara administratif masuk wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

• Pulau Bawean terdiri atas dua kecamatan, yaitu Kemacatan Sangkapura dan Tambak.

• Pantai Tanjung Anyar terletak di Dusun Tenggen Desa Lebak.• Danau Kastoba terletak di Desa Promaan

• Danau Kastoba berada di Cagar Alam Pulau Bawean

• Danau Kastoba memiliki ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.

• Danau kastoba memiliki luas sekitar 2 kilometer persegi dengan kedalaman 147 meter

• Nama kastoba diambil dari nama pohon kastoba yang dahulu banyak tumbuh di sana.

• Danau kastoba adalah bekas kawah gunung api purba