laporan
DESCRIPTION
manitolTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. DASAR TEORI
Manitol heksa asetat merupakan hasil esterifikasi pada senyawa karbohidrat,dalam
hal ini adalah manitol..Dimana semua gugus- OH pada senyawa manitol telah
digantikan dengan asetat termasuk juga atom -OH anomeriknya.Karena gugus
asetat yang dapat masuk sebanyak enam maka dinamakan manitol heksa asetat.
2. Komponen Penyusun Manitol Heksa Asetat
Manitol heksa asetat merupakan hasil esterifikasi pada manittol dengan
menggunaka anhidrida asetat.Berikut ini senyawa-senyawa yang terlibat pada
sintesis manitol heksa asetat.
Manitol
Manitol adalah senyawa organik dengan formula (C6H8(OH)6). Manitol
merupakan hasil reduksi dari mannose, gugus aldehid di C nomor 1
berubah menjadi CH2¯OH. Manitol mempunyai sifat tidak mereduksi
disebabkan tidak adanya gugus aldehid bebas.
D-Manitol
Nama (2 R, 3 R, 4 R, 5 R)-Heksana-
1
1 ,2,3,4,5,6-hexol
Sifat
Rumus Molekul C6H8(OH)6
Massa Molar 182.172 g mol−1
Wujud Serbuk Hablur putih
Densitas 1.0217 g/cm3
Titik Leleh 120oC
Kelarutan dalam air 1 g : 5,5 ml
Kelarutan dalam alkohol 1 g : 83 ml
Data Farmakokinetika
Waktu Paruh 100 menit
Manitol termasuk golongan poli alkohol yang bila direaksikan dengan
anhidrida asetat dengan bantuan Na asetat akan menghasilkan senyawa
ester yaitu manitol heksa-asetat.
Kegunaan dari manitol antara lain digunakan sebagai bahan pengisi
yang secara luas digunakan dalam sediaan tablet, namun memiliki sifat
aliran dan kompresibilitas yang kurang baik. Hal ini menyebabkan
metode kempa langsung tidak bisa digunakan pada pembuatan sediaan
tablet dengan bahan pengisi manitol. Manitol sering digunakan bersama
dengan sorbitol sebagai pengisi dalam formulasi tablet, untuk
2
meningkatkan kekerasan tablet.Selain manitol juga sering digunakan
sebagai pemanis bagi penderita diabetes
Anhidrida Asetat
Anhidrida asetat, (Nama IUPAC: etanoil etanoat) dan
disingkat sebagai Ac2O, adalah salah satu anhidrida
asam paling sederhana. Rumus kimianya adalah (CH3CO)2O.Senyawa
ini merupakan reagen
penting dalam sintesis organik. Senyawa ini tidak berwarna, dan berbau
cuka karena reaksinya dengan kelembapan di udara membentuk asam
asetat.Anhidrida asetat dihasilkan melalui reaksi kondensasi asam asetat,
sesuai persamaan
Selain itu, anhidrida asetat juga dihasilkan melalui reaksi asetil klorida
dengan natrium asetat. Anhidrida etanoat mendidih pada suhu 140°C.
Titik didih cukup tinggi karena memiliki molekul polar yang cukup
besar sehingga memiliki gaya dispersi van der Waals sekaligus gaya
tarik dipol-dipol.Akan tetapi, anhidrida etanoat tidak membentuk ikatan
hidrogen. Ini berarti bahwa titik didihnya tidak sama tingginya dengan
titik didih asam karboksilat yang berukuran sama.
Na Asetat
Natrium asetat atau natrium etanoat (jarang digunakan) adalah garam
natrium dari asam asetat. Senyawa ini merupakan zat kimia berharga
3
Molekul Anhidrida Asetat
terjangkau yang diproduksi dalam jumlah industri untuk berbagai
keperluan.
Natrium asetat
Informasi umum
Nama sistematisNatrium asetatNatrium etanoat
Rumus molekul CH3COONa
Massa molar82.03 g/mol (anhidrat)136.08 g/mol (trihidrat)
Penampilan serbuk putih deliquescent
Sifat-sifat
Densitas and fase 1.45 g/cm³, padat
Kelarutan dalam air 76 g/100 ml (0 °C)
Titik leburtidak ada;terurai pada 324 °C
Titik didih tidak ada
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data diatasberlaku pada keadaan standar (at 25 °C, 100 kPa)
4
Karena harganya yang terjangkau Natrium asetat, biasanya dibeli dari
pedagang zat-zat kimia, bukan disintesis di laboratorium. Senyawa ini
juga kadang dihasilkan dalam eksperimen laboratorium, misalnya reaksi
asam asetat dengan natrium karbonat, natrium bikarbonat, atau natrium
hidroksida, menghasilkan beberapa basa yang mengandung natrium.
CH3–COOH + Na+[HCO3]– → CH3–COO– Na+ + H2O + CO2
3. Sintesis Manitol Heksa Asetat
Manitol heksa asetat dapat disintesis dengan mereaksikan antara manitol dengan
anhidrida asetat.Reaksi yang berlangsung ialah reaksi pembentukan ester pada
golongan karbohidrat.Pada reaksi ini,diberi bentuk anhidrida asetat karena apabila
diberi dalam bentuk asam maka golongan karbohidrat ini akan
terhidrolisis.Senyawa manitol mempunyai gugus-OH yang nantinya apabila
direaksikan dengan anhidrida asetat,maka terjadi penggantian gugus –OH ini
menjadi gugus asetat.Asetat yang dapat menggantikan gugus –OH ada 6,maka
diberi nama manitol heksa asetat.
CH2OH CH2.O.OC.CH3
HO – C – H CH3CO.OC – H
HO – C – H CH3CO.OC – H
H – C – OH
H – C – OH
CH2OH CH2.O.OC.CH3
5
+ 6(CH3CO)2O
H – C – O.OC.CH3
H – C – O.OC.CH3
+ 6.CH3COOH
Mannitol Asam asetatAnhidrida asetat Mannitol heksa asetat
4. Proses-Proses Yang Terlibat Selama Sintesis
Rekristalisasi
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang
panjang seperti destilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah
dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian
sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke
depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat secara mengkristalkan kembali dari
cairan pelarut atau campuran pelarut,melarutkan kristal dalam pelarut panas
kemudian mendinginkan larutan secara perlahan sampai terbentuk kristal yang
murni.Ada emapt macam metode rekristalisasi, antara lain:
Rekristalisasi langsung dari pelarut
Rekristalisasi dengan cara penguapan pelarut
Rekristalisasi dengan cara prespitasi
Rekristalisasi atas dasar reaksi asam basa
Tujuan rekristalisasi antara lain untuk memperoleh kristal yang bagus dan
juga untuk menghilangkan pengotor yang dihasilkan selama reaksi.Proses
rekristalisasi terdiri dari
1. Melarutkan zat yang belum murni kedalam pelarut yang cocok pada
atau dekat titik didihnya,
6
2. Menyaring larutan panas dari kotoran yang tidak larut,
3. Pendiaman larutan panas menjadi dingin, sehinnga terbebtuk kristal,
4. Pemisahan kristal dari larutan induk,
5. Penyaringan.
Metoda ini sederhana, material terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu
tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan
jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan
mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan.
Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya
dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.
Refluks
Pada pembuatan manitol heksa asetat digunakan pendingin bola.Bola-bola
pada pendingin ini berguna untuk memperluas pekerjaan pendinginan,supaya
pendinginan sempurna.Pendinginnya harus dipasang tegak agar kondensatnya
tidak tertahan di dalam bola.Batas pemakaian pendingin bola:
JUMLAH BOLA
PANJANG EFEKTIF
SUHU(OC) CONTOH
4 (four bulb condesor)
20 cm 60-80 Metanol,Etanol
6 (six bulb condensor)
30 cm 50-80 Aseton, etil bromide
7
8 (eight bulb condensor)
40 cm 50 Eter,CS2
Penentuan Titik Leleh
Pada proses penentuan titik leleh maka digunakan tabung Thiele yang telah
diisi parafin.Tapi yang harus diperhatika parafinnya tidak boleh penuh,cukup
lebih rendah sedikit dari leher tabung.Sehingga ketika dipanaskan,Waupun
terjadi pemuaian tidak sampai ke leher tabung.
Zat yang ingin ditentukan titik lelehnya dimasukan pada pipa kapiler yang
telah dibuntu terlebih dahulu dengan menggunakan Bunsen.Pipa kapiler ini
nantinya diikat dengan termometer.yang harus diperhatikan pipa kapilernya
jangan sampai tercelup semua.Karena kalau hal itu terjadi maka zatnya akan
larit dalam paraffin terlebih dahulu.
Tabung Thiele sebenarnya bukan digunakan untuk menetapkan titik leleh
melainkan jarak lelehnya.
8
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami reaksi esterifikasi karbohidrat.
9
BAB II
PROSEDUR PRAKTIKUM
2.1 ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat yang digunakan :a. Kertas saring l. Corong buchner
b. Gelas Ukur m. Kapas
c. Beaker glass n. Labu Hisap
d. Labu alas bulat o. Pompa hisap
e. Hot plate p. Ice bath
f. Pengaduk q. Sumbat gabus
g. Magnetic bar r. Pendingin bola
h. Pipet tetes s. Penangas udara dan Bunsen
i. Tabung Thiele t. Termometer
j. Spiritus u. Oven
k. Pipa kapiler
2. Bahan-bahan yang digunakan (1/2 prosedur) :
a. Manitol 2 g
10
b. Anhidrida asetat 12 ml
c. Na Asetat 2 g
d. Air es 125 ml
e. Etanol 15 ml
f. Parafin
g. Batu didih q s
2.2 PRINSIP REAKSI DAN MEKANISME REAKSI
Mekanisme Reaksi :
CH2OH CH2.O.OC.CH3
HO – C – H CH3CO.OC – H
HO – C – H CH3CO.OC – H
H – C – OH
H – C – OH
CH2OH CH2.O.OC.CH3
11
+ 6(CH3CO)2O
H – C – O.OC.CH3
H – C – O.OC.CH3
+ 6.CH3COOH
Mannitol Asam asetatAnhidrida asetat Mannitol heksa asetat
2.3 CARA KERJA
1. Di dalam labu alas bulat 100 ml dimasukkan manitol sebanyak 2 gram, Na-
asetat anhidrat 2 gram dan anhidrida asetat 12 ml sambil digoyang.
2. Pendingin balik dipasang dan labu dipanaskan dengan tangas udara selama
30-40 menit sampai cairan menjadi jernih.
3. Cairan dalam labu dituang ke dalam gelas piala yang berisi pecahan es sambil
diaduk sampai terbentuk Kristal tak berwarna, dibiarkan selama 30 menit.
4. Kristal disaring dengan corong Buchner dan dicuci denganair dingin.
5. Kristal direkristalisasi dengan pelarut etanol.
6. Hasil berupa senyawa manitol heksa asetat dikeringkan dalam oven,
kemudian ditimbang dan ditentukan titik lelehnya.
12
2.4 PROSEDUR ( NK VISNOI p333)
Chemicals required. (i) Mannitol 4 gm, (ii) Acetic anhydride 24 ml, (iii)
Fused sodium acetate 4 gm.
Procedure. For the preparation of fused sodium acetate heat about 6 gm
crystalline sodium acetate in a nickel or porcelain dish over a small free flame. On
heating, the sodium acetate liquefies, some steam is evolved and the mass solidifies.
Heat the solidified mass to melt the solid. The fused salt is then cooled and removed
from the dish by scratching with a knife. It is powdered and used for the preparation.
In a 100 ml round bottom flask place 4 gm mannitol, 4 gm fused sodium
acetate and 24 ml acetic anhydride. Fit the flask with a reflux condenser and heat
gently on a sand bath for about 30-40 minutes when a clear solution is obtained.
Detach the condenser and pour the clear solution into 250 ml cold water with
stirring. Continue stirring when on oily layer separates which then solidifies into
colourless crystals. Allow to stand for 30 minutes, filter in a Buchner funnel with
suction, wash with cold water and drain well. Recrystallised the crude mannitol
hexa-acetate, while still wet, from rectified spirit. The yield of pure colourless
mannitol hexa-acetate, m.p. 120o, is 9,2 gm.
13
2.5 SKEMA KERJA
Masukkan 2 g manitol, 2 g leburan Na asetat,dan 12 ml anhidrida asetat
ke dalam labu alas bulat
Refluks dan panaskan dengan penangas udara selama 30-40 menit
Sampai larutan jernih
Masukkan larutan tersebut ke dalam 125 ml air dingin dengan pengadukan
Lanjutkan pengadukan sampai padatan tidak berwarna
Diamkan 30 menit, saring dengan corong Buchner.Cuci dengan air dingin
Keringkan betul-betul
Rekristalisasi Kristal manitol heksa asetat dengan pelarut etanol14
Hasil dikeringkan dalam oven,timbang
Tentukan titik lelehnya
2.6 GAMBAR PEMASANGAN ALAT
15
2 g leburan Na asetat-
2 g manitol 12ml anhidrida asetat
Air keluar
Air masuk
udara40 menit sampai larutan jernih30-
Diamkan 30 menitDimasukkan dalam 125ml air dingin
etanol
Hasil penyaringan
Dinginkan dengan di adukSaring dengan buchner
16
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 HASIL PRAKTIKUM
Hasil teoritis : 4,6 gram
Hasil praktis : 4,1 gram
Persen hasil : (Hasil praktis/Hasil teoritis)x 100%
: (4,1/4,6)x100%
: 89,13%
Jarak leleh : 120 oC -122 oC
17
3.2 PEMBAHASAN
Manitol heksa asetat merupakan hasil reaksi antara manitol dengan anhidrida
asetat.Pada saat praktikum ternyata kita juga menggunakan Na asetat.Fungsi dari Na
asetat ini hasil sebagai sebagai katalisator agar reaksinya cenderung berjalan ke
kanan.Tapi Na asetat yang digunakan harus dalam bentuk anhidratnya,sebab dengan
adanya molekul air maka senyawa yang terbentuk akan terhidrolisis.Sebagai mana
kita diketahui,pembentukan manitol heksa asetat merupakan reaksi esterifikasi pada
senyawa karbohidrat.Ester akan mengalami hidrolisis dengan adanya molekul air.
Hasil reaksi ini harus direfluks selama 30-40 menit.Penangas yang digunakan ialah
penangas udara karena suhu yang ingin dicapai lebih dari 100oC.Yang perlu
diperhatikan ialah letak labu alas bulatnya jangan terlalu dengan dengan dasar
penangas,karena campuran ini mudah hangus.
Setelah proses refluks selesai maka campuran ini harus dimasukkan dalam air
es.Digunakan air es supaya kristalnya cepat terbentuk sebelum terhidrolisis karena
adanya air.Sebab diketahui air merupakan nukleofil yang dapat menyebabkan ester
terurai kembali menjadi komponen penyusunnya.Setelah itu didiamkan selama 30
menit.Diharapkan kristalnya terbentuk sempurna.Setelah itu baru disaring dengan
corong Buchner.
Untuk memperoleh Kristal yang murni dan bagus maka perlu dilakukan proses
rekristalisasi. Pelarut yang cocok ialah alkohol.Setelah rekristalisasi dilakukan,kristal
yang terbentuk dikeringkan dalam oven.Selanjutnya ditimbang,diperoleh sebesar 4,1
gram.Sedangkan diketahui berat teoritis manitol heksa asetat sebesar 4,6 gram.
Langkah selanjutnya ialah menentukan titik leleh.Ternyata diperoleh jarak leleh 120 oC -122oC
18
PROSES PEMBUATAN β- GLUKOSA-PENTA ASETAT
Prosedur :
Grind together in a porcelain mortar 4g of anhydrous sodium acetate and 5 g
(0,028 mol) of dry α-D-dlucose and placed the powdered mixture in a 200-ml
round-buttomed flask. Add 27 g(25 ml,0,26 mol) of acetic anhydride,attach a
double surface condenser and heat on aboiling water bath until a clear solutin
is obtained (1),shaking the mixture from time to time. Continue heating for a
further 2 hours after a clear solution has been obtained and then pour the
reaction mixture on to 250 ml of crushed ice. Allow to stand for 1
hour,stirring occasionally to break up the solidlumps which separate. Filter on
the crystals,wash well with cold water and recrystallise from industrial spirit
(or from methanol or ethanol)until the purified material has m.p. 131-132˚C.
[α]18 + 4.0˚(c 4,5 in CHCl3). The yield is 6,2 g(56%).
Conversion of β-into α-d-glucose penta-acetate. Add 0,5 g og anhydrous zinc
chloride rapidly to 25 ml of acetic anhydride in a 100-ml round-bottomed
flask,fitted with a Liebig condenser,and heat on a boiling water bath to
dissolve the solid. Add 5 g of pure β-D-glucose penta-acetate, continue
heating for 30 minutes,pour the mixture onto ice and purify the solid which
separates as described above. The effectiveness of the conversion may be
monitored by t.l.c on silica gel plates using cyclohexane/acetone (7:3) and
locating the two closely running spots by immersing the developed and dried
plate in a tank of iodine vapour.
Note. (1) It is dangerous to scale up this experiment without modifying the
preparative procedure. If 50 g of glucose is to be acetylated,a 2-litre round-
bottomed flask should be fitted with two wide-bore Liebig considers in
series,and a large vessel filled with ice-water should be readily available to
plunge the reaction flask into,should the vigorous reactin which ensues on
heating need controlling. Wth a scale using 100 g of glucose a procedure
19
involving the addition of a α-d-glucose to a preheated sodium acetate-acetic
anhydic mixture at such rate as to keep the mixture under reflux but without
the reacton getting out of control has been described.
Cara kerja:
1. 4 g Na Asetat anhydrous dan 5 g α-D-glukosa,digerus terlebih dahulu ad
homogen, masukkan dalam labu alas bulat.
2. Tambahkan 27 g (25 ml; 0,26 mol) anhidrida asetat
3. Setelah itu,lakukan refluks selama 2 jam.Sampai larutannya jernih
4. Masukkan hasil refluks ini ke dalam 250 ml air es
5. Diamkan selama 1 jam,sambil diaduk sampai terbentuk kristal
6. Saring dengan corong Buchner
7. Lakukan proses rekristalisasi(pelarut yang digunakan methanol atau etanol)
Hasil teoritis: 6,2 gram
Titik leleh: 131 oC -132 oC
Reaksi:
20
21
BAB IV
KESIMPULAN
Manitol heksa asetat diperoleh dengan mereaksikan manitol dengan anhidrida
asetat.Reaksinya mengikuti reaksi esterifikasi.
Pelarut yang cocok untuk proses rekristalisasi adalah etanol panas
Hasil praktis yang diperoleh sebesar 4,1 gram
Jarak leleh yang didapatkan ialah 120 oC -122oC
22
BAB VPENUTUP
TANDA TANGAN PRAKTIKAN
Wijayanti Steffi Anggawijaya
(1080044/F-6) (1080083/F-6)
23
DAFTAR PUSTAKA
BS Furniss, AJ Hannaford, PWG Smith, AR Tatchell. Vogel’s Textbook of
Practical Organic Chemistry. 5th ed. P. 645-646
Http://id.wikipedia.org/wiki/D-manitol
Http://id.wikipedia.org/wiki/Rekristalisasi
Http://www.chem-is-try.org /pemurnian-material/metoda-pemisahan-standar/
NK. Vishnoi, 1982, Advanced Practical Organic Chemistry. Vikas Publishing
House PVT. LTD. P. 333.
Samhoedi, Mochammad, 1976, Kuliah dan Praktika Kimia Farmasi Preparatif.
Toko Buku “Gunung Agung”.Yogyakarta. 35-37
24