lapo rraan n tkkiinne erjjaa iinsstaannssii ... · f. penyelenggaraan kajian dan penataan...

76
1 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta Telp. (0274) 563014 Faks. (0274) 523524 Website: http://blhdiy.jogjaprov.go.id

Upload: truongthien

Post on 04-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

1

Pemerintah Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

LLAAPPOORRAANN KKIINNEERRJJAA IINNSSTTAANNSSII PPEEMMEERRIINNTTAAHH

TTAAHHUUNN 22001166

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta

Telp. (0274) 563014 Faks. (0274) 523524

Website: http://blhdiy.jogjaprov.go.id

Page 2: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

ii

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Badan Lingkungan Hidup DIY

disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah

atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran

tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi

dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang

ditetapkan. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan inerja

adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara

memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Dalam penyusunan laporan

kinerja ini tak lepas dari kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap

adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif guna menyempurnakan

penyusunan laporan di waktu mendatang. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat

menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada

hasil, baik berupa output maupun outcomes di masa mendatang.

Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas

bantuannya sehingga Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2016 dapat

terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang

membutuhkan.

Yogyakarta, 28 Februari 2017

KEPALA SKPD

Ir. JOKO WURYANTORO, M.Si. NIP. 19580108 198603 1 011

Page 3: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup DIY ini

merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Badan Lingkungan

Hidup DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari

sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Badan

Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut,

ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti

telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY yang dihasilkan di

tahun 2016, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Kualitas Air Meningkat,

dengan indikatornya

Persentase Peningkatan Kualitas Air

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 adalah 14,95 %.

b. Sasaran 2: Kualitas Udara Meningkat,

dengan indikatornya

Persentase Peningkatan Kualitas Udara

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 adalah 9,01 %.

c. Sasaran 3 : Pengelolaan Data dan Informasi Lingkungan Hidup,

dengan indikatornya

Peningkatan akses informasi lingkungan hidup

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 adalah 10 jenis.

Di luar IKU, pencapaian kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY juga

ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan pencapaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup tahun 2016 ini tercapai sesuai target.

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui

pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi

perhatian bagi Badan Lingkungan Hidup DIY ke depan. Pertama, perlu

meningkatkan kinerja pembinaan kualitas air sungai, minimal mempertahankan

kondisi saat ini; Kedua, untuk mengurangi emisi perlu peningkatan sara

transportasi public dan pengembangan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan.

Page 4: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

iv

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Badan Lingkungan Hidup DIY dalam

perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

Page 5: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

I.1 Struktur Organisasi ....................................................................... 2

I.2 Fungsi dan Tugas ......................................................................... 3

I.3 Keadaan Pegawai ........................................................................ 4

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana ..................................................... 6

I.5 Keuangan .................................................................................... 8

I.6 Sistematika LKJ IP ......................................................................... 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ........................................ 10

II.1 Perencanaan Strategis ............................................................. 10

II.1.1 Visi dan Misi .......................................................................... 11

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 12

II.1.3 Strategi ................................................................................ 14

II.1.3.1 Misi 1 ………………………….…………...………… 14

II.1.3.2 Misi 2 ……………………………………….………… 17

II.1.3.3 Misi 3 ………….……………………………………… 19

II.1.3.4 Misi 4 ………………………………….……………… 20

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 …………………………...……... 22

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 ………………………………… 23

II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY .......................... 23

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ………………………. 23

II.4 Instrumen Pendukung …………………….……………………. 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................. 27

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016 …………..………………………. 27

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis …….… 28

III.2.1 Sasaran Kualitas Air Meningkat ……….…………....… 28

III.2.2 Sasaran Kualitas Udara Meningkat …....…………....… 35

III.2.3 Sasaran Pengelolaan Data dan Informasi LH .……....… 39

Page 6: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

vi

III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya ………...………. 40

III.3.1 Evaluasi Kinerja SPM Bidang LH ……...……….…....… 40

III.3.2 Evaluasi Kinerja Kegiatan Pendukung …......….…....… 44

III.4. Akuntabilitas Anggaran …………...…………………………… 46

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 49

LAMPIRAN- LAMPIRAN ………...………………………………………………. 51

Page 7: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

vii

Daftar Tabel

Tabel I.3.1 Kondisi Riil Pegawai BLH DIY berdasarkan Jabatan sampai dengan

31 Desember 2016 ……………………………………………………………….……………… 5

Tabel I.3.2 Jumlah Pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2016 dilihat

dari Golongan/Ruang Kepangkatan ……………………………………….…………… 5

Tabel I.3.3 Jumlah Pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2016 dilihat

dari Tingkat Pendidikannya ……………………..…………………………...…………… 6

Tabel I.4.1 Rekapitulasi Aset Tetap Badan Lingkungan Hidup DIY sampai dengan

31 Desember 2016 …………………………………..…………………………..…….……… 8

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Lingkungan Hidup DIY ..................................... 14

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ................................................................. 23

Tabel II.3 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2016 ....................... 24

Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ................................... 24

Tabel III.1 Skala Nilai perangkat Kinerja ………………………………………………...….……….. 28

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016 ……………………………………….………….…..……… 29

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Air ……………..…………. 30

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Udara ……….….………. 36

Tabel III.5 Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Pengelolaan Data dan

Informasi Lingkungan Hidup ………………………………………………….…….……… 40

Tabel III.6 Indikator, Nilai SPM Bidang Lingkungan Hidup dan Waktu

Pencapaian Tahun 2009-2016 …………………………………………….………..…….. 43

Tabel III.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 .….. 47

Tabel III.8 Tingkat Efisiensi Realisasi Belanja Langsung per Program Th. 2016 …… 48

Page 8: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

1

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2016 dilaksanakan

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94

Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang

baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan

Hidup DIY Tahun 2016 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup DIY

2. Mendorong Badan Lingkungan Hidup DIY di dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan,

kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Lingkungan Hidup DIY

untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Badan Lingkungan

Hidup DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi

2. Fungsi dan Tugas

3. Keadaan Pegawai

4. Keadaan Sarana dan

Prasarana

5. Keuangan

6. Sistematika LKj IP

Page 9: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

2

I.1 Struktur Organisasi

Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015

tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Lingkungan Hidup DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan

pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

a. Kepala

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, terdiri dari:

1). Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi

2). Sub Bagian Keuangan

3). Sub Bagian Umum

c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang,

terdiri dari:

1). Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Lingkungan

2). Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan

d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh

seorang kepala bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan

2). Sub Bidang Konservasi Lingkungan

e. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang

kepala bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara

2). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta

Bahan Berbahaya dan Beracun

f. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala

bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Penaatan Lingkungan

2). Sub Bidang Kajian Lingkungan

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok jabatan dengan keahlian

khusus yaitu Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok

jabatan fungsional sebagai berikut:

Page 10: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

3

Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan

Fungsional.

Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.

47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan dan Angka Kreditnya.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan dan Angka Kreditnya.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang

Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang

Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata

Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional

Pengendali Dampak Lingkungan.

I.2 Fungsi dan Tugas

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 75 Tahun

2015 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Tanggal 2

September 2015 menetapkan bahwa Badan Lingkungan Hidup DIY mempunyai

tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di

bidang lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Lingkungan Hidup

DIY mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program di bidang lingkungan hidup;

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;

c. Pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas

lingkungan hidup, konservasi lingkungan;

d. Penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan;

e. Penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup;

f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;

g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;

Page 11: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

4

h. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup

Pemerintah Kabupaten/Kota;

i. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;

j. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

k. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

I.3 Keadaan Pegawai

Kondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta

sampai dengan akhir Desember 2016 berjumlah 51 orang pegawai (PNS)

dengan rincian 24 orang pegawai laki-laki dan 27 orang pegawai perempuan.

Kondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta yang

menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu seperti pada tabel

sebagai berikut :

Tabel I.3.1.

Kondisi Riil Pegawai BLH DIY berdasarkan Jabatan

sampai dengan 31 Desember 2016

NO Jabatan

Struktural/Fungsional Jumlah Pendidikan

Laki-laki Perempuan

1. Eselon II 1 orang - Pendidikan Pasca Sarjana (S2)

2. Eselon III 4 orang

1 orang Pendidikan S2 : 4 orang, Pendidikan S1 : 1 orang

3. Eselon IV 6 orang 5 orang Pendidikan S2 : 5 orang, Pendidikan S1 : 6 orang

3. Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan

1 orang - Pendidikan S2 : 1 orang

Sumber : Data BLH DIY Tahun 2016

Berdasarkan pangkat dan golongan, pegawai Badan Lingkungan Hidup DIY

sampai dengan 31 Desember 2016, seperti pada tabel sebagai berikut :

Page 12: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

5

Tabel I.3.2.

Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2016

dilihat dari Golongan/Ruang Kepangkatan

NO Golongan/Ruang

Kepangkatan

Tahun 2015 Tahun 2016

Laki-laki Perem

puan Laki-laki

Peremp

uan

1.

Pembina Utama Madya –

IV/d 1 orang

0

1 orang

0

2.

Pembina Utama Muda –

IV/c 1 orang

0 0

orang

0

3. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 0 4 orang 1

4. Pembina - IV/a 4 orang 2 2 orang 2

5. Penata Tk. I - III/d 6 orang 7 4 orang 7

6. Penata - III/c 3 orang 1 2 orang 1

7. Penata Muda Tk.I - III/b 6 orang 12 5 orang 12

8. Penata Muda - III/a 3 orang 6 2 orang 5

9. Pengatur Tk.I - II/d 0 orang 0 1 orang 0

10. Pengatur – II/c 1 orang 0 - orang 0

11. Pengatur Muda Tk.I – II/b 0 orang 0 - orang 0

12. Pengatur Muda – II/a 0 orang 0 - orang 0

13. Juru Tk. I – I/d 0 orang 0 - orang 0

14. Juru – I/c 1 orang 0 1 orang 0

15. Juru Muda Tk. I – I/b 0 orang 0 - orang 0

16. Juru Muda – I/a 1 orang 0 1 orang 0

JUMLAH 30 orang 28 23 orang 28

Berdasarkan kualifikasi pendidikan, pegawai Badan Lingkungan Hidup

Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2016

seperti pada tabel sebagai berikut :

Page 13: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

6

Tabel I.3.3.

Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2016

dilihat dari tingkat pendidikannya

No Uraian

Tahun 2015 Tahun 2016

Laki-laki Perempu

an

Laki-laki Perempu

an

1.

Pendidikan Pasca Sarjana

(S2)

9 orang 4 6 orang 3

2. Pendidikan Sarjana (S1) 10 orang 18 8 orang 18

3. Pendidikan Sarjana non

Gelar / D4

3 orang 0 2 0

3.

Pendidikan Sarjana Muda/

D3

0 orang 0 1 orang 0

4. Pendidikan SLTA 6 orang 6 6 orang 5

5. Pendidikan SLTP 0 orang 0 0 orang 0

6. Pendidikan SD 2 orang 0 2 orang 0

Jumlah 30 orang 28 25 orang 26

Kondisi jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan masih

terdapat kekurangan, apabila dilihat dari formasi kebutuhan pegawai BLH DIY

sejumlah 80 formasi, sedangkan kondisi riil jumlah pegawai sebanyak 51 orang

sehingga ada kekurangan sejumlah 29 pegawai. Untuk mengantisipasi hal itu,

maka BLH merekrut pegawai non PNS sebanyak 27 orang untuk melaksanakan

pekerjaan. Dengan jumlah personil yang ada, baik PNS maupun non PNS, maka

semua beban pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi

jabatan masing-masing.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang

lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam

diklat umum maupun teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan,

Laboratorium dan PPNS/PPLHD.

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Kelengkapan sarana dan prasarana kerja berupa aset tetap maupun aset

lainnya, merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya target kinerja

kegiatan yang telah direncanakan. Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah

Page 14: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

7

Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2016, sejumlah

Rp. 8.919.801.327,00 secara rinci seperti pada tabel berikut :

Tabel I.4.1. :

Rekapitulasi Aset Tetap Badan Lingkungan Hidup DIY

Sampai dengan 31 Desember 2016

NO Uraian Jumlah (Rp)

Tahun 2015 Tahun 2016

A Aset Tetap 6.229.591.691,42 8.919.801.327

1. Tanah 1.392.000.000 1.392.000.000

2. Peralatan dan Mesin 6.125.231.435 6.946.974.435

3. Gedung dan Bangunan 2.290.332.993 2.505.742.893

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 95.375.000 1.524.619.000

5. Aset Tetap Lainnya 145.023.750 156.197.050

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0 0

5. Akumulasi Penyusutan (3.605.732.051,58) (3.605.732.051,58)

B. Aset Lainnya 4.367.823.600 4.462.253.600

1. Aset Tidak Berwujud 3.588.239.100 3.682.669.100

2. Aset Lain-lain 779.584.500 779.584.500

Jumlah Aset 10.623.693.191,42 13.382.054.927

Jumlah sarana dan prasarana saat ini di BLH DIY belum memadai terkait

dengan Laboratorium Lingkungan yang mulai tahun 2017 sudah operasional.

Kondisi laboratorium saat ini sangat terbatas dalam hal ketersediaan ruang,

sehingga menggunakan fasilitas ruang lain dengan memaksimalkan fungsinya.

Page 15: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

8

I.5 Keuangan

Jumlah anggaran yang dikelola Badan Lingkungan Hidup DIY pada TA

2016 berdasarkan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA-SKPD)

Tahun 2016 Rp. 18.370.427.235,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

16.812.845.930,00 atau 92,52%. Anggaran belanja Badan Lingkungan Hidup

DIY tahun 2016 terdiri anggaran tidak langsung sebesar Rp. 3.629.670.109,00

dan belanja langsung sebesar Rp. 14.740.757.126,00, realisasinya sebagai

berikut :

a. Belanja Tidak Langsung

Anggaran Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai, ditetapkan

sebesar Rp 3.629.670.109,00, realisasinya sebesar Rp 3.355.329.200,00

atau 92,44 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 274.340.909,00,-

.

b. Belanja Langsung

Anggaran Belanja Langsung yang terbagi kedalam 9 (Sembilan) Program

dan 45 (Empat puluh lima) kegiatan, ditetapkan sebesar Rp

14.740.757.126,00, realisasinya Rp 13.457.516.730,00,- atau 91,29%

sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 1.283.240.396,00. Adanya

deviasi anggaran disebabkan karena adanya effisiensi anggaran dan sisa

pengadaan.

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan

Lingkungan Hidup DIY tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan

dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam

pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi

kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang

Page 16: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

9

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP,

Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup DIY, Potensi

yang menjadi ruang lingkup OPD dan Sistematika penulisan LKj IP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis,

rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan

gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun

yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi

instansi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan

analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara

sistematis pembandingan data kinerja secara memadai,

keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-

langkah antisipatif yang akan diambil

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan

realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam

rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk

analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang

keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan

dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah

LAMPIRAN

Page 17: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

10

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

II.1 Perencanaan Strategis

Pembangunan yang telah dilaksanakan

Pemerintah Daerah DIY selama empat tahun terakhir

menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik. Evaluasi

Pembangunan yang dilakukan pada tahun 2014

menunjukkan adanya beberapa indikator target

sasaran yang capaiannya telah melampaui target yang

ditetapkan pada akhir RPJMD.

Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya perubahan

terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target

Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan

Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017.

Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 menimbulkan konsekuensi

logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Badan Lingkungan Hidup DIY

Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Badan Lingkungan Hidup

DIY Nomor : 188/504 Tentang Perubahan Kedua Terhadap Rencana Strategis Badan

Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012 - 2017 Tanggal 19 Januari 2015. Perubahan

perlu dilakukan untuk melakukan rasionalisasi terkait target kinerja sasaran,

program dan kegiatan pendukung sasaran Badan Lingkungan Hidup DIY sebagai

penjabaran sasaran dan indikator Gubernur dalam perubahan RPJMD. Hasil

perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 akan digunakan sebagai panduan dalam

menentukan program kegiatan dalam rencana kerja sampai dengan tahun akhir

Bab 2 Berisi :

1. Perencanaan

Strategis

2. Perjanjian Kinerja

Tahun 2016

3. Rencana Anggaran

Tahun 2016

4. Instrumen

Pendukung

Page 18: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

11

RPJMD. Perubahan yang dilakukan tercantum dalam Renstra Badan Lingkungan

Hidup DIY

II.1.1 Visi dan Misi

Visi

Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta Hamemayu Hayuning Bawana, SKPD Badan Lingkungan Hidup DIY

melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima

tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan

aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta

mempertimbangkan isu-isu lingkungan hidup strategis dan perkembangan

pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan

suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya yang adiluhung. Dengan memperhatikan visi yang hendak

dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visi Badan

Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang

adalah sebagai berikut:

“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk

Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”

Misi

Sesuai Visi Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY yang akan dicapai selama

kurun waktu 5 (lima) tahun, maka misi yang ditetapkan dalam Rentra BLH

DIY tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan

Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi badan;

2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya

alam melalui sinergi sitas lintas pemangku kepentingan serta

mengembangan budaya kearifan lokal;

3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku

kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang berkeadilan gender;

Page 19: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

12

4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan

berkualitas.

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka

menengah salama 5 tahun anggaran adalah :

a. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup, dengan :

- Memfasilitasi upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan

wawasan sumber daya manusia BLH DIY dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

- Peningkatan sarana prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi badan secara profesional dengan

menyesuaikan kemajuan pengetahuan, ketrampilan dan teknologi

yang ada

b. Meningkatkan sinergisitas, intensitas, dan efektifitas dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh

lintas pemangku kepentingan, dengan :

- Mengembangkan budaya kearifan lokal dalam bidang lingkungan

Hidup

- Mendorong kerjasama yang efektif, efisien dan berkeadilan lintas

pemangku kepentingan dalam bidang lingkungan hidup

- Mendorong dan fasilitasi upaya peningkatan kualitas lingkungan

hidup dan perlindungan sumber daya alam yang dilakukan oleh

Pemerintah

c. Meningkatkan kapasitas, kesadaran, partisipasi, dan kepedulian serta

tingkat ketaatan para pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian

fungsi lingkungan hidup, dengan :

- Mendorong advokasi kepada para pemangku kepentingan dalam

bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam

Page 20: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

13

- Memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap para pemangku

kepentingan akan kewajiban di dalam pengelolaan lingkungan

- Mengembangkan jejaring kerja lintas pemangku kepentingan dalam

bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam

- Mendorong dan memfasilitasi peranserta berbagai kelompok

masyarakat untuk berperan aktif dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan

d. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta piranti keras dan

lunak untuk pengelolaan data dan informasi bidang lingkungan hidup,

dengan :

- Mendorong penyusunan berbagai peraturan hukum dalam bidang

lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam

- Peningkatan kuantitas maupun kualitas berbagai demplot fasilitas

pengelolaan lingkungan hidup dan mendorong pengembangan dan

replikasinya sampai di tingkat masyarakat

- Mengembangan sistem dan akses data informasi lingkungan hidup

Sasaran Strategis

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis

yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah

sebagai berikut:

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Lingkungan Hidup DIY

NO. SASAR

AN

STRATE

GIS

INDIKA

TOR

KINERJA

SATU

AN

KONDI

SI

AWAL

2012

Tahun TARGET

AKHIR

2017 201

3

201

4

2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kualit

as Air

Menin

gkat

Persentas

e

Peningkat

an

Kualitas

Air

% 3,74 3,74 7,48 11,21 14,95 18,69

2 Kualit Persentas % 2,26 2,25 4,51 6,76 9,01 11,26

Page 21: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

14

as

Udara

Menin

gkat

e

Peningkat

an

Kualitas

Udara

3. Pengel

olaan

Data

dan

Inform

asi

Lingku

ngan

Hidup

Peningkat

an Akses

Informasi

Lingkunga

n Hidup

jenis 8 8 8 9 10 11

Sumber : Data BLH DIY Tahun 2016

II.1.3 Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah

selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.

Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi

untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1 Misi 1

Strategi

Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas

Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan

1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan

Lingkungan Hidup

2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta

sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja

Badan Lingkungan Hidup.

3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam

mengoptimal kan peran para pemangku kepentingan

Page 22: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

15

dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup

dan sumber daya alam.

4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas

pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan.

5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan

peran pemangku kepentingan dalam upaya

pengendalian pencemaran air sungai.

Kebijakan

1. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai

2. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan

3. Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan

4. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan

pelaksanaan tugas dan fungsi badan

5. Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode,

teknik, peralatan dan pengetahuan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi badan

Program

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pelayanan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraaan Dinas/Operasional

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

6) Penyediaan Alat Tulis Kantor

Page 23: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

16

7) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan

8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

10) Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan

Perundang-undangan

11) Penyediaan Makanan dan Minuman

12) Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar

Daerah

13) Penyediaan Jasa keamanan Kantor/

Gedung/Tempat Kerja

14) Pengelolaan Arsip Dinamis

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

3) Pengadaan Mebeleur

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung

Kantor

7) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan dan Pelatihan Formal

2) Pengembangan ISO

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :,

1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD

2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Page 24: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

17

3) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta

Pengembangan Data dan Informasi

4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program

Kegiatan SKPD

II.1.3.2 Misi 2

Strategi

Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan

sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku

kepentingan serta mengembangkan budaya kearifan lokal

1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk

meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan

dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan

sumber daya alam

2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku

kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan

sumber daya alam

3. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong

kader lingkungan hidup lokal sebagai motivator

4. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah

resapan

5. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI

dengan Kabupaten

6. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam

pengendalian pencemaran udara

7. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat

8. Peningkatan efektifitas penegakan hukum terhadap

pelanggaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan

sumber daya alam

Kebijakan

1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Hidup.

2. Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan

dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

hidup.

Page 25: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

18

3. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

di Kawasan Perkotaan.

4. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang

harmoni dengan daya dukung dan daya tampungnya

5. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara

bijaksana

6. Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya

alam dan fungsi lingkungan

7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara

berkelanjutan

8. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku

kepentingan dalam pengendalian pencemaran air

sungai

9. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku

kepentingan dalam pengendalian polusi.

10. Meningkatkan peran serta para pemangku

kepentingan dalam pengendalian perubahan iklim

global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca.

11. Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas

pembagian peran para pemangku kepentingan dalam

pengendalian pencemaran udara ambien

Program

1. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Hidup.

2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya

Alam.

3. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Kegiatan

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan Hidup.

1. Pengkajian Dampak Lingkungan

2. Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL

dan DPL

3. Penegakan Hukum Lingkungan

4. Penyusunan SPM bidang Lingkungan Hidup

Page 26: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

19

5. Peningkatan Kepedulian LH

6. Pengembangan Kapasitas SDM dan kelembagaan

LH

7. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji

Lingkungan

8. Pengawasan Tingkat Ketaatan perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup

9. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah

Cair

b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya

Alam.

1) Konservasi Sumberdaya Air dan Keanekaragaman

Hayati

2) Pengendalian Kerusakan Lingkungan

c. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1) Pengendalian Pencemaran Udara

II.1.3.3 Misi 3

Strategi

Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku

kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang berkeadilan gender adalah :

1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan

kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan

2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk

mewujudkan DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan

terkemuka

3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di

tingkat komunitas.

4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat.

5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku

usaha/kegiatan.

6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan

dan mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen

lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)

Page 27: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

20

Kebijakan

1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan

kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan

2. Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan

untuk menjamin terlaksananya supremasi hukum

3. Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola

sampah.

4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan

kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sampah

5. Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan

(SPAH) bagi masyarakat yang tinggal di daerah resapan air

hujan.

6. Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli

lingkungan.

Program

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

2. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Kegiatan

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

persampahan

2. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

1) Penataan RTH

II.1.3.4 Misi 4

Strategi

Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil,

merata dan berkualitas

1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan

basis data.

2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan

lingkungan hidup

Page 28: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

21

3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp

4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara

lebih luas

5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam

penyampaian data dan informasi lingkungan hidup.

6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup

7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan

perlindungan lingkungan hidup

Kebijakan

1. Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan

2. Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan

untuk pengelolaan data dan informasi

3. Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem

informasi geografis dan menyesuaikan dengan kemajuan

teknologi informasi

4. Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan

5. Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang

memungkinkan untuk penyampaian data dan informasi

lingkungan hidup.

6. Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi

lingkungan untuk mendukung evaluasi dan perencanaan

lingkungan hidup.

Program

Peningkatan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Hidup

Kegiatan

1. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang

Lingkungan

2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah

4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru

5. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

6. Penyampaian informasi lingkungan hidup

Page 29: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

22

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai

dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah

atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta

sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis,

indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,

RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut

merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2016:

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SATUA

N

TARGET

TAHUNAN

TRIWULAN TARGET

1 2 3 4 5 6 7

1 Kualitas

Udara

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas Air

% 9,01

Triwulan I -

Triwulan II 4,55 %

Triwulan III 4,55 %

Triwulan IV 9,01 %

2 Kualitas Air

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas

Udara

% 14,95 Triwulan I -

Triwulan II 4,98%

Triwulan III 9,96%

Triwulan IV 14,95%

3. Pengelolaa

n Data dan

Informasi

Lingkungan

Hidup

Peningkatan

Akses

Informasi

Lingkungan

Hidup

jenis 10 Triwulan I -

Triwulan II -

Triwulan III -

Triwulan IV 10 jenis

Sumber : Data BLH DIY Tahun 2016

Page 30: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

23

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016

Pada Tahun Anggaran 2016 Badan Lingkungan Hidup DIY melaksanakan

kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 19.234.260.004,00. Melalui

mekanisme perubahan APBD 2016 menjadi Rp. 18.370.472.235,00 dengan

rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.629.670.109,00 dan Belanja Langsung Rp

14.740.757.126,00. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 16.812.845.930,00

(91,52%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 3.355.329.200,00

(92,44%) belanja langsung sebesar Rp 13.457.516.730,00 (91,29%)

II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY

Tabel II.3 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2016

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 14.740.757.126,- 80,24 %

Belanja Langsung Rp. 3.629.670.109,- 19,76 %

Jumlah Rp. 18.370.472.235,- 100 %

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2016 Badan Lingkungan Hidup DIY

yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai

berikut:

Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan

1 2 3 4 5

1 Kualitas Air

Meningkat

Rp

9.453.313.920,-

51,46% Sasaran kualitas air didukung program/ kegiatan :

- Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (10 kegiatan)

- Pengembangan Kinerja Pengelolaan persampahan (1 kegiatan)

- Perlindungan dan Konservasi SDA (2 kegiatan)

2 Kualitas Udara Rp 7,94% Sasaran kualitas udara

Page 31: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

24

Meningkat 1.458.621.006,- didukung program/ kegiatan :

- Program Peningkatan Pengendalian Polusi (2 kegiatan)

- Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)-(1 kegiatan)

3 Pengelolaan Data

dan Informasi

Lingkungan Hidup

Rp

722.204.000,-

3,93% Program/kegiatan yang mendukung capaian Sasaran pengelolaan data dan informasi LH adalah : Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH (2 kegiatan)

Sumber : Data BLH DIY Tahun 2016

II.4 Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung penerapan SAKIP di SKPD dan untuk menunjang

kelancaran tugas Badan Lingkungan Hidup DIY di dukung dengan beberapa

perangkat Sistem Informasi yaitu Website BLH DIY, Sistem Informasi

Lingkungan (SIL), SIPKD, Web Monev E-Sakip, Database BLH DIY, sebagai

berikut :

1. Web Site SKPD untuk menginformasikan kegiatan Badan Lingkungan Hidup

DIY dengan alamat www.blh.jogjaprov.go.id.

2. Sistem Informasi Lingkungan (SIL) Badan Lingkungan Hidup DIY, dengan

alamat http://sil.jogjaprov.go.id.

Page 32: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

25

3. Sistem Informasi SLHD Badan Lingkungan Hidup DIY, memuat data dan

informasikan status lingkungan hidup daerah di DIY, dengan alamat :

www.slhddiy.com

4. Web Site Keanekaragaman hayati untuk menginformasikan kegiatan

Konservasi keanekaragaman hayati Badan Lingkungan Hidup DIY dengan

alamat www.kehati.jogjaprov.go.id.

Page 33: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

26

5. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Monev APBD DIY,

E-SAKIP dan Jogjaplan

Page 34: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

27

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016

Badan Lingkungan Hidup DIY telah melaksanakan

penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian

Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2016 yang

telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim

pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur

dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya

akan memberikan gambaran keberhasilan dan

kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari

hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan

kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan

tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dilakukan dengan membandingkan antara

target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran

keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup DIY

beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

No. Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja

Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda

5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah

Bab 3 Berisi :

1. Capaian Kinerja

Tahun 2016

2. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Sasaran

Strategis

3. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Lainnya

4. Akuntabilitas

Anggaran

Page 35: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

28

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016

N

O.

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATU

AN TARGET

REALISA

SI

PERSE

NTASE

KRITERI

A/

KODE

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kualitas Air

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas Air

% 14,95

14,95

100% Sangat

baik

(hijau

tua)

2 Kualitas

Udara

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas Udara

% 9,01 9,01 100% Sangat

baik

(hijau

tua)

3 Pengelolaan

Data dan

Informasi

Lingkungan

Hidup

Peningkatan

Akses Informasi

Lingkungan Hidup

Jenis 10 10 100% Sangat

baik

(hijau

tua)

Dari tabel di atas, terdapat 3 (tiga) indikator yang terbagi ke dalam 3

(tiga) sasaran strategis. Pada tahun 2016, 3 (tiga) indikator telah memenuhi

target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Hal ini

menunjukkan bahwa semua indikator kinerja telah memenuhi klasifikasi

sangat baik berdasarkan Permendagri Nomer 54 Tahun 2010.

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan

Lingkungan Hidup DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja.

Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran

stategis diuraikan sebagai berikut:

III.2.1. Sasaran Kualitas Air Meningkat

Tolok ukur capaian sasaran kualitas air meningkat terdiri dari 1

(satu) indikator yaitu indikator: Persentase Peningkatan Kualitas Air,

yang dihitung berdasarkan rata-rata peningkatan kualitas air

(parameter BOD, COD, dan Bakteri Koli) dikalikan seratus persen.

Page 36: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

29

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja (*)

No Indikator Capaian

2015

2016 Target

Akhir

Renstra

(2017)

Capaian s/d

2016

terhadap

2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi*

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Persentase

Peningkatan

Kualitas Air

(*)

98,75% 14,95

14,95

100 18,69 79,99

Angka persentase peningkatan kualitas air pada tahun 2016 dihitung

berdasarkan hasil pemantauan 10 sungai, yaitu sungai Winongo, Code,

Gajahwong, Kuning, Konteng, Tambakbayan, Bedog, Oyo, Belik, dan Bulus.

Parameter kunci yang digunakan untuk menilai kualitas air adalah parameter

Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Bakteri

Koli (Fecal Coliform). Realisasi capaian BOD sebesar 8,0 mg/l dari target yang

ditetapkan < 9 mg/l, tercapai 100%. Nilai realisasi capaian parameter COD rata-

rata 17,3 mg/l dari target < 45 mg/l, tercapai 100% dan realisasi capaian Bakteri

Koli rata-rata 132.666,7 MPN/100 ml dari target yang ditetapkan <175.000

MPN/100 ml, tercapai 100%. Sehingga capaian 3 parameter BOD, COD dan

Bakteri Koli dirata-rata, hasilnya 100 %. Target capaian persentase peningkatan

kualitas air sebesar 14,95% dapat teralisasi sebesar 14,95% (atau capaian target

sebesar 100%). Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra BLH DIY

tahun 2017 sebesar 18,69 %, maka capaiannya adalah 79,99%.

Realisasi kinerja indikator persentase peningkatan kualitas air pada tahun

2016 lebih baik daripada tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2015 hanya

tercapai 98,75%. Peningkatan capaian kinerja ini didukung oleh keberhasilan

dalam pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup melalui kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan

B3 dengan anggaran APBD. Selain itu, juga didukung dengan kegiatan yang

bersumber dari dana keistimewaan, yaitu Mertikali yang banyak melibatkan

masyarakat sekitar sungai, telah berjalan selama dua tahun sampai dengan

tahun 2016 ini. Kegiatan di bidang lingkungan tidak dapat berdiri sendiri karena

lingkungan saling terkait dan terpengaruh oleh kegiatan-kegiatan lainnya.

Page 37: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

30

Demikian halnya dalam pengendalian pencemaran air ini, adanya kegiatan dari

sektor lain sangat mendukung dalam upaya peningkatan kualitas air. Kegiatan

Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi

menyebabkan timbulnya pencemaran air sungai merupakan faktor yang sangat

mendukung dalam kegiatan peningkatan kualitas air. Hasil pembinaan ini

adalah timbulnya kesadaran dari para pelaku usaha untuk mengolah limbahnya

sebelum dibuang ke lingkungan hingga mencapai baku mutu yang ditetapkan.

Selain itu, terlaksananya monitoring kualitas air secara periodik merupakan hal

penting dalam penyediaan database sekaligus evaluasi kualitas air sungai.

Faktor pendukung lainnya adalah terbangunnya IPAL komunal di daerah

permukiman wilayah sungai yang dibangun tidak hanya dari BLH DIY saja tetapi

dari sektor lain, misalnya Dinas PU. Kegiatan pembinaan pengelolaan sampah

domestik di daerah permukiman sekitar sungai juga berdampak signifikan

terhadap pengurangan volume sampah di sekitar sungai sebagai penyumbang

kandungan bakteri koli. Dan kegiatan-kegiatan dalam program pengendalian

dan kerusakan lingkungan, seperti reklamasi lahan dan pembangunan

wanadesa berdampak pada peningkatan kualitas Daerah aliran Sungai yang

secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kualitas air sungai.

Beberapa contoh pelaksanaan kegiatan tahun 2016 yang mendukung

keberhasilan tercapainya sasaran peningkatan kualitas air adalah sebagai

berikut :

1. Pemantauan Kualitas Air Sungai

Pemantauan kualitas air sungai dilaksanakan tiga periode selama satu

tahun, yaitu bulan Februari, Mei dan September 2016 yang mewakili

musim penghujan dan kemarau pada 10 sungai di wilayah DIY yang

meliputi 22 titik lokasi pengambilan sampel. Dalam pemantauan

bekerjasama dengan Laboratorium Penguji yaitu PIPBPJK Dinas PU-ESDM

DIY.

Secara umum, hasil pemantauan menunjukkan hasil rata-rata BOD,

COD dan Koli Tinja dibawah target maksimal dalam RPJMD DIY.

Page 38: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

31

Gambar 3.1. Pengujian Parameter Kualitas Air Sungai di Kali Kuning

2. Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan B3

Salah satu kegiatan pengendalian air, tanah dan limbah B3 adalah

bantuan IPAL Komunal diberikan kepada kelompok warga yang kesulitan

dalam pengolahan limbah domestik rumah tangga terutama di daerah

padat penduduk. Tujuan dari pelaksanaan pembangunan jaringan air

limbah IPAL Komunal Domestik adalah :

untuk mengurangi laju penurunan kualitas lingkungan hidup khususnya

kualitas air sungai yang menjadi tempat pembuangan akhir limbah

termasuk air limbah domestik.

menunjang kebutuhan prasarana dan sarana Air Limbah untuk

permukiman yang padat dan yang tidak dilintasi / dilewati Instalasi

Perpipaan Limbah Terpusat

Dengan adanya IPAL komunal ini diharapkan kualitas air buangan limbah

domestik dapat lebih baik sehingga mengurangi pencemaran air sungai.

Dalam proses pembangunan IPAL komunal, diperlukan peranserta

masyarakat, khususnya rumah tangga yang nantinya akan menyambungkan

saluran septictank nya ke jaringan IPAL komunal. Penyambungan jaringan

IPAL komunal ini merupakan tahap kedua, sedangkan tahap pertama telah

dilakukan pada tahun 2015. Lokasi pembangunan IPAL adalah di Kabupaten

Bantul dan Sleman, tepatnya berada di lokasi :

a. Dusun Grojogan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul

b. Dusun Banyumeneng Ambarketawang Gamping Sleman

Page 39: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

32

Gambar 3.2. Sambungan IPAL Komunal

Selain IPAL komunal yang dibangun BLH DIY, instansi lain seperti PU DIY

(Satker) juga telah membangun IPAL komunal sebelumnya. IPAL komunal

yang ada di sekitar sungai kurang lebih ada 40 unit, dan masih berfungsi

dengan baik. Pembinaan dilakukan secara koordinatif dengan instansi

terkait dalam Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP).

Pembinaan juga dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan limbah B3 di DIY. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

pemahaman pelaku usaha/kegiatan terkait kewajiban pengelolaan limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam rangka meningkatkan kualitas

lingkungan, serta permasalahan pengelolaan limbah B3 dan perizinan

pengelolaan limbah B3 di Kabupaten/Kota.

3. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup

Proses Pengawasan dan Pentaatan hukum ini merupakan proses

pembinaan yang orientasinya pada penegakan hukum Non Yustisia. Apabila

hasil dari proses ini tidak ada perubahan yang signifikan berkaitan dengan

ketaatan perusahaan, maka selanjutnya akan diteruskan dengan proses

Penegakan Hukum Pro Yustisia (Penuntutan melalui pengadilan).

Pengawasan pada tahun anggaran 2016 dilakukan terhadap usaha

dan atau kegiatan di DIY dengan sasaran sebanyak 122 usaha / kegiatan

(kunjungan pengawasan ada yang dilakukan 1 kali dan ada yang dilakukan 2

kali dalam satu tahun).

Page 40: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

33

Evaluasi penaatan dibagi dalam 2 kategori, yaitu :

1. Taat (Biru)

Kegiatan/Usaha dinyatakan TAAT jika 4 aspek yang menjadi kewajiban

Usaha / Kegiatan (Dokumen Lingkungan, Pengendalian Pencemaran

Udara, Pengendalian Pencemaran Air, dan Pengelolaan Limbah B3)

sudah memenuhi ketentuan yang berlaku (Taat semua)

2. Tidak Taat (Merah)

Kegiatan / Usaha dinyatakan TIDAK TAAT jika salah satu kewajiban

Usaha / Kegiatan dari 4 aspek yang menjadi kewajiban perusahaan

(Dokumen Lingkungan, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengendalian

Pencemaran Air, dan Pengelolaan Limbah B3) dilanggar.

Dari 122 usaha dan atau kegiatan yang menjadi sasaran pengawasan

Penaatan Lingkungan 2016, yang menjadi permasalahan yang sering di

temukan adalah antara lain adalah belum memiliki dokumen lingkungan,

memiliki dokumen tetapi sudah tidak sesuai dengan kenyataan faktual

sekarang, tidak melaporkan pelaksanaan dokumen LH setiap 6 bulan sekali,

belum memenuhi BMAL (Phospat, amoniak, minyak lemak, Coliform), dan

belum melakukan pengelolaan limbah B3 dengan benar.

4. Pengelolaan Sampah Mandiri

Kegiatan pengelolaan sampah mandiri bertujuan untuk mengurangi

timbulan sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPA. Adapun

kaitannya dengan pengendalian pencemaran air sungai adalah dengan

terkelolanya samapah pada masing-masing keluarga, maka samapah yang

dibuang ke lingkungan semakin berkurang termasuk yang dibuang ke

sungai. Oleh karenanya, di masyarakat di wilayah sempadan sungai

menjadi sasaran utama dalam pengelolaan sampah. Pada tahun 2016,

terbentuk 20 kelompok pengelola sampah mandiri di Kabupaten/Kota di

DIY. Pembinaan, monitoring dan evaluasi terus dilakukan agar pengelolaan

sampah di masyarakat tetap berlangsung. Selain itu, juga dilakukan

peningkatan kapasitas sumberdaya manusianya, agar pengelolaan sampah

dapat dilakukan secara tepat. Pembentukan Bank Sampah sangat didorong

agar pengelolaan sampah lebih maksimal. Adanya keterbatasan

sumberdaya manusia dalam pendampingan pengelolaan Bank Sampah

mendorong dilakukannya penyusunan Panduan Pengelolaan Bank Sampah.

Page 41: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

34

Hal ini dimaksudkan agar dapat sebagai pedoman dalam pengelolaan Bank

Sampah di masyarakat.

5. Reklamasi Lahan dan Wanadesa

Reklamasi lahan dan Wanadesa dilaksanakan dalam upaya

meningkatkan pengendalian kerusakan hutan dan lahan, kualitas

lingkungan, pengendalian erosi, menciptakan iklim mikro dan perbaikan

tata air di sekitarnya. Dampak positif dari kegiatan wanadesa adalah

meningkatnya kualitas DAS sebagai pemasok material ke sungai. Kegiatan

Wanadesa telah dimulai pada tahun 2014 dan masih berjalan pada tahun

2016, meliputi kegiatan penanaman pohon yang bernilai konservasi,

pemeliharaan dan monitoring. Sedangkan untuk reklamasi lahan

merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.

Pelaksanaan kegiatan Wanadesa periode tahun 2016 dilakukan di 13

wilayah desa dengan total sebanyak 16 lokasi penanaman. Kegiatan ini

diawali dengan sosialisasi pengenalan untuk masing-masing desa dan rapat

kerja. Rapat Kerja/Workshop Wanadesa, dilaksanakan melibatkan

masyarakat dan aparat desa yang telah dan akan menerima kegiatan

wanadesa. Rapat Kerja/Workshop dimaksudkan sebagai sinkronisasi antara

BLH DIY dengan Desa penerima. Kemudian dilakukan pembuatan

rancangan teknis perencanaan pembangunan wanadesa 2016, serta

pendampingan selama tahap pembuatan lubang tanam, pengadaan pupuk

dan bibit tanaman, hingga dilakukan kegiatan penanaman. Kegiatan

penanaman vegetasi, dilakukan saat musim penghujan sudah tiba. Hal

ini untuk meminimalisir jumlah bibit yang mati serta memastikan bibit

tanaman cukup air hingga mampu beradaptasi dengan lingkungan

baru.

Page 42: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

35

Gambar III.3. Penanaman pohon pada kegiatan Wanadesa tahun 2016.

Untuk mendukung upaya Reklamasi dan pemulihan lahan akibat

kerusakan lingkungan maka Badan Lingkungan Hidup DIY pada tahun 2016

telah melakukan Kajian Kerusakan dan Desain Reklamasi Kerusakan Lahan

sebagai dasar perencanaan dalam menyusun program/kegiatan untuk lima

tahun ke depan (2017-2022). Dari hasil kajian ini diharapkan kegiatan

reklamasi lahan akan semakin optimal dan tepat sasaran.

III.2.2. Sasaran Kualitas Udara Meningkat

Tolok ukur capaian sasaran Kualitas Udara Meningkat terdiri dari 1

(satu) indikator yaitu : Persentase Peningkatan Kualitas Udara, dihitung

berdasarkan rata-rata peningkatan kualitas udara (parameter CO dan HC)

dikalikan seratus persen. Adapun realisasinya dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut :

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja (*)

No Indikator* Capaian

2015

2016 Target

Akhir

Renstra

(2017)

Capaian s/d

2016

terhadap

2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi*

1 2 3 4 5 6 7 8

2. Persentase

Peningkatan

Kualitas

Udara (*)

100% 9,01 9,01 100% 11,26 80,02%

Page 43: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

36

Angka persentase peningkatan kualitas udara pada tahun 2016

mendasarkan hasil uji pemantauan udara ambien yang dilakukan BLH DIY

dengan obyek pemantauan selama II (dua) periode yaitu Februari-April 2016

dan Agustus-September 2016. Pemantauan udara ambien dilakukan pada

roadside sebanyak 30 titik, dan di sekitar industri sebanyak 20 titik, serta

dengan sistem grid di sebanyak 25 titik. Dari hasil pengujian menunjukkan

realisasi capaian parameter Carbon Monoksida (CO) dengan nilai rata-rata

951,37 µg/m3 (0,00095137 ppm) dari target yang ditetapkan <8.000 µg/m3,

tercapai 100%. Realisasi capaian parameter Hidro Carbon (HC) dengan nilai

rata-rata 19,99 µg/m3 dari target yang ditetapkan <130 µg/m3, tercapai

100%. Capaian 2 (dua) parameter CO dan HC dirata-rata hasilnya 100%

(Capaian indikator peningkatan kualitas udara tercapai sebesar 9,01%

sampai dengan akhir tahun 2016). Hasil persentase peningkatan kualitas

udara dikategorikan sangat baik karena telah memenuhi target yang

ditetapkan sebesar 9,01 %. Apabila dibandingkan dengan target akhir

Renstra BLH DIY terhadap capaian RPJMD 2017 telah mncapai 80,02%, yaitu

dari target Renstra sebesar 11,26% tercapai sebesar 9,01%.

Adapun program/kegiatan BLH DIY TA 2016 yang mendukung

tercapainya target sasaran peningkatan kualitas udara adalah Program

Peningkatan Pengendalian Polusi ada 2 (dua) kegiatan dan kegiatan

Pengendalian Pencemaran Udara. Adapun pelaksanaan kegiatan secara

ringkas dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Pengendalian Pencemaran Udara

Untuk mengetahui adanya pencemaran udara pada suatu wilayah,

salah satunya dengan mengukur kualitas udara ambien. Untuk itu,

dilakukan pemantauan kualitas udara dengan metode aktif dan pasif

(Grid) pada titik-titik yang dianggap mewakili kondisi kualitas udara di

DIY. Pengukuran kualitas udara dilakukan dalam dua periode. Periode I

dilaksanakan pada bulan Februari dan April 2016, sedangkan periode II

diukur pada bulan Agustus dan September 2016. Pemantauan dan

analisa laboratorium kualitas udara ambien dilaksanakan bekerjasama

dengan Laboratorium Penguji Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Dinas Nakertrans DIY. Sasaran pemantauan kualitas udara ambien

Periode I adalah di Roadside sejumlah 30 titik dan sekitar industri ada 20

Page 44: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

37

titik (4 industri). Pada periode II, pemantauan dilakukan di roadside

sebanyak 24 titik, dan dengan sistem Grid (pasif) sebanyak 25 titik.

Lokasi pemantauan Grid di Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Jadi

dalam satu tahun titik pemantauan kualitas udara sebanyak 99 titik.

Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara secara umum hampir

semua parameter kualitas udara ambien masih memenuhi bakumutu,

namun tetap perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan kenaikan

konsentrasi. Dengan demikian, kondisi kualitas udara di DIY pada tahun

2016 masih masuk kategori sehat dengan parameter PM10 yang paling

dominan. Dominasi parameter PM10 ini relevan dengan kondisi

parameter kebisingan yang sebagian besar telah melebihi baku mutu.

Sehingga, dapat diasumsikan bahwa sumber pencemar udara, di D.I.

Yogyakarta berasal dari polusi kendaraan bermotor dan tidak menutup

kemungkinan berasal dari pembangunan hotel-hotel di kawasan

Perkotaan Yogyakarta.

Pemantauan kualitas udara dalam ruangan juga dilaksanakan

karena berkaitan dengan udara ambien. Pelaksanaan pemantauan

kualitas udara dalam ruangan pada bulan Oktober 2016 di kantor-kantor

pelayanan Kabupaten/Kota se DIY yang diwakili 10 lokasi, dengan

parameter kebisingan, debu, NO2, CO dan SO2.

Hasil pengukuran gas SO2, NO2, CO, kebisingan, dan debu di 10 titik

terukur semuanya masih menunjukkan dibawah Nilai Ambang

Batasmenurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1405/MENKES/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan

Kerja Perkantoran dan Industri, artinya kondisi udara dalam ruang

tersebut masih sangat mendukung untuk karyawan dapat bekerja

secara aman nyaman dan produktif, tanpa ada gangguan kesehatan

untuk bekerja terus-menerus selama 8 jam sehari.

Page 45: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

38

Gambar III.4. Pemantauan kualitas udara dalam ruangan

2. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor

Uji petik emisi kendaraan bermotor dimaksudkan untuk

meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadp

pengendalian pencemaran udara yang bersumber dari emisi kendaraan

bermotor pribadi. Pelaksanaan uji petik emisi ini mendasarkan pada

Pergub DIY No. 39 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang

Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor. Parameter yang diukur adalah

CO dan HC untuk kendaraan berbahan bakar Bensin, dan Opasitas untuk

yang berbahan bakar solar.

Uji petik dilaksanakan pada bulan April 2016 di 5 (lima) lokasi

Kabupaten/Kota se DIY, yaitu Halaman Gedung Pyramid Jalan

Parangtritis Kabupaten Bantul, Halaman Kampus LPP Kota Yogyakarta,

Kampus UII Jalan Kaliurang Km 14, 5 Kabupaten Sleman, SMKN 1

Pengasih Kabupaten Kulonprogo, Rest Area Bunder Kabupaten

Gunungkidul. Dalam pelaksanaan kegiatan uji emisi kendaraan

bermotor bekerjasama dengan Polres Kabupaten/Kota, P3EJ,

BLH/KLH/Kapedal Kabupaten/Kota dan Dinas Perhubungan

Kabupaten/Kota.

Dari hasil uji petik diperoleh sebanyak 2626 kendaraan bermotor.

Dari 2626 kendaraan bermotor yang diuji baik roda 2 maupun roda 4,

persentase yang lulus uji mencapai 78,93 % telah memenuhi baku mutu

yang dipersyaratkan yaitu sesuai dengan Pergub No. 39 Tahun 2010

tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan

Bermotor dan sisanya sebesar (21,07 %) dinyatakan tidak lulus.

Page 46: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

39

Gambar III.5. Aktifitas Uji petik emisi gas buang kendaraan bermotor

Upaya memperbaiki kualitas udara ambien dilaksanakan dengan

penanaman pohon perindang di perkotaan, penyadaran publik melalui uji

emisi kendaraan bermotor serta pembinaan kepada pelaku usaha yang

potensial menimbulkan pencemaran udara dan potensi perusakan lapisan

ozon. Dengan terpenuhinya target peningkatan kualitas udara maka kualitas

udara di DIY masih kondusif bagi masyarakat. Namun demikian, dengan

meningkatnya jumlah penguna kendaraan bermotor di DIY tanpa ada upaya

pembatasan dan rekayasa lalulintas maka kecenderungan penurunan

kualitas udara pada tahun-tahun mendatang kemungkinan besar akan

terjadi.

III.2.3. Sasaran Pengelolaan Data dan Informasi Lingkungan Hidup

Tolok ukur capaian sasaran Pengelolaan Data dan Informasi Lingkungan

Hidup terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Peningkatan Akses

Informasi Lingkungan Hidup. Persentase peningkatan akses informasi

lingkungan hidup dihitung berdasarkan peningkatan jenis data secara

akumulatif per tahun, realisasi capaian seperti pada tabel III.5.

Tabel III.5 Target dan Realisasi Kinerja (*)

No Indikator* Capaian

2015

2016 Target

Akhir

Renstra

(2017)

Capaian s/d

2016

terhadap

2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi*

1 2 3 4 5 6 7 8

3 Peningkatan

Akses

Informasi

Lingkungan

Hidup (*)

9 10 10 100 11 90,9

Page 47: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

40

Target indikator kinerja Persentase Peningkatan akses Informasi Lingkungan

Hidup dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017, sampai dengan akhir periode

2017 sebanyak 11 jenis data. Pada tahun 2016 target peningkatan akses

informasi sebesar 10 jenis data, terealisasi 10 jenis data, sehingga capaian

realisasi 100%. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebanyak 9

jenis data, maka realisasi tahun 2016 mengalami kenaikan 1 (satu) jenis data,

yaitu data Dokumen Perusahaan AMDAL/UKL-UPL/DPL. Adapun 10 jenis data

yang dapat diakses sebagai berikut :

1. Data Pemantauan Kualitas Air

2. Data kualitas udara ambien

3. Data kualitas air laut

4. Data kualitas air sumur

5. Data kualitas tanah

6. Data kualitas limbah padat

7. Data kualitas limbah cair

8. Data sumber pencemar

9. Data uji emisi kendaraan bermotor

10. Data dokumen perusahaan AMDAL/UKL-UPL/DPL

Capaian indikator persentase peningkatan akses informasi lingkungan hidup

sampai tahun 2016 terhadap target akhir RPJMD pada tahun 2017 adalah

90,9%.

Faktor pendukung keberhasilan tercapainya target sasaran pengelolaan

data dan informasi lingkungan hidup adalah meningkatnya pengelolaan data

dan informasi melalui Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

III.3.1. Evaluasi Kinerja SPM Bidang Lingkungan Hidup

Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 8 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Page 48: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

41

Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, bahwa penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan

minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Namun sebenarnya pada tahun 2016, urusan pemerintahan di bidang

lingkungan hidup merupakan salah satu kewenangan wajib pemerintahan

daerah tidak wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal bidang

lingkungan hidup yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pengelolaan lingkungan hidup, melainkan

tetap wajib berdasarkan Permendagri. Sementara itu, Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/

Kota dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan

Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota sudah tidak berlaku lagi.

Namun demikian, karena kebijakan kemendagri masih mewajibkan SPM

urusan lingkungan hidup, maka ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup masih diadopsi. Pemerintah Provinsi mempunyai tiga jenis

pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yaitu:

1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air;

2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara;

3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan LH.

Adapun indikator dan nilai SPM serta batas waktu pencapaian SPM

bidang lingkungan hidup secara nasional untuk tiga jenis pelayanan dasar

yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan

Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota, untuk Pemerintah

Provinsi adalah: Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Informasi

Status Mutu Udara Ambien serta Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan

Hidup dapat dilihat pada tabel III.6. Sedangkan untuk capaian pada tahun

2016 ini disamakan dengan capaian SPM tahun 2015.

Page 49: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

42

Tabel III.6 Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian

Tahun 2009-2016

Tahun

Indikator dan Nilai SPM Bidang LH

Pelayanan Informasi

Status Mutu Air (%)

Pelayanan Informasi

Status Mutu Udara Ambien (%)

Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

Hidup (%)

2009 20 20 60

2010 40 40 70

2011 60 60 80

2012 80 80 90

2013 100 100 100

2014 100 100 100

2015 100 100 100

2016 100 100 100 Sumber : Data BLH DIY tahun 2016

Adapun realisasi pelaksanaan untuk masing-masing jenis pelayanan

SPM bidang lingkungan hidup setiap tahun mulai tahun 2009-2016 adalah

sebagai berikut :

1. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air

Pada tahun 2016 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah

DIY untuk jenis pelayanan informasi status mutu air adalah 100 % dan

target capaian 100 %, jadi untuk jenis pelayanan ini tercapai. Ada 11

sungai yang telah dipantau yaitu Oyo, Opak, Kuning, Tambakbayan,

Gadjahwong, Belik, Code, Winongo, Bedog, Kontheng. dan Sungai Bulus.

Jumlah titik pantau sebanyak 60 titik pemantauan. Adapun rumusan

penghitungan target capaiannya adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Sungai yang telah ditetapkan kelas airnya = 11 sungai

2. Jumlah sungai yang dipantau status mutu airnya = 11 sungai

3. Jumlah sungai yang diinformasikan mutu airnya = 11 sungai

4. Realisasi capaian SPM = 11

x 100 % = 100 % 11

2. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara

Realisasi SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk jenis

pelayanan informasi status mutu udara ambien adalah 100 % sedangkan

Page 50: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

43

target capaiannya 100 %, sehingga untuk jenis pelayanan ini dapat

tercapai.

Dari lima kabupaten/kota yang berada di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta, semuanya telah dipantau kualitas udaranya dengan jumlah

titik pemantauan sebanyak 50 titik oleh Badan Lingkungan Hidup DIY, yaitu:

1. Kabupaten Sleman,

2. Kabupaten Bantul,

3. Kabupaten Kulonprogo,

4. Kota Yogyakarta, dan

5. Kabupaten Gunungkidul.

Adapun perhitungan persentase realisasi capaiannya adalah sebagai

berikut:

= Kab/ Kota yang dipantau kualitas udara ambien

x 100 % Kabupaten/ Kota

Waktu Pemantauan Kualitas Udara Ambien dilaksanakan dalam dua

periode yaitu periode I pada bulan Maret 2016 dengan lokasi pemantauan

road side dan kawasan sekitar industri, dan periode II pada bulan

September 2016 dengan lokasi pemantauan sekitar road side dan

permukiman. Sumber pencemar utama di DIY adalah dari kendaraan

bermotor. Adapun metode yang digunakan dalam pemantauan kualitas

udara ambien adalah metode aktif dan pasif. Pengambilan sampel bekerja

sama dengan Laboratorium Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas

Nakertrans DIY.

3. Jenis Pelayanan Tindaklanjut pengaduan masyarakat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pada tahun 2016 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah

DIY untuk jenis pelayanan pelayanan tindak dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup lanjut pengaduan masyarakat adalah 100 %

sedangkan untuk target daerah 100 %, sehingga untuk jenis pelayanan ini

tercapai. Dari 1 kasus yang telah masuk pengaduannya, seluruhnya telah

tertangani oleh BLH DIY. Adapun perhitungan target capaiannya adalah:

Page 51: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

44

= Pengaduan yang ditindaklanjuti

x 100 % Pengaduan yang masuk

III.3.2. Evaluasi Kinerja Kegiatan Pendukung

Capaian kinerja indikator bidang lingkungan hidup didukung juga oleh

keberhasilan peran serta masyarakat/kelompok dalam pengelolaan

lingkungan hidup yang berwujud prestasi pada tingkat provinsi maupun

nasional. Kategori kejuaraan yang diikuti oleh kelompok binaan BLH DIY

adalah sebagai berikut :

1. Kalpataru

Pada tahun 2016, DIY memperoleh penghargaan Kalpataru Nasional

berupa Plakat Nominasi Kalpataru Nasional kategori Pengabdi

Lingkungan, yaitu Bapak Mateus Brotosugondo, S.Pd, dari kecamatan

Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Keberhasilan kegiatan yang dilakukan

adalah berhasil memberdayakan anak didik dan masyarakat dalam

penghijauan telaga dan bukit, serta mengubah perilaku masyarakat di

lingkungan sekitar untuk cinta lingkungan, hidup bersih dan sehat.

Gambar 4.2. Penyerahan Plakat Nominasi Kalpataru Nasional Kategori Pengabdi Lingkungan kepada Bapak Mateus Brotosugondo secara simbolis pada acara Hari Lingkungan Hidup Tahun 2016.

2. Adiwiyata

Pembinaan sekolah-sekolah di DIY menjadi sekolah yang

berwawasan lingkungan telah berhasil mendapatkan prestasi berupa

Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri Mandiri 5 (lima) besar se-

Indonesia yang diraih oleh SMP Negeri I Pandak Kabupaten Bantul.

Page 52: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

45

Gambar 4.1. Penyerahan Tropi Sekolah Adiwiyata Mandiri secara simbolis pada Hari Lingkungan Hidup

3. Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri

Kelompok Peran serta masyarakat dalam upaya mengatasi

permasalahan sampah, salah satunya melalui pembinaan kelompok-

kelompok pengelola sampah yang tergabung dalam Jejaring Pengelola

Sampah Mandiri (JPSM) tingkat Provinsi maupun Kabupaten. Adapun

Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) yang telah dibina adalah

sebagai berikut :

a. K3S (Kelompok Kerja Kelola Sampah) Jatikuning, Ngoro - oro, Patuk,

Gunungkidul

b. Gardu Action (Garbage Care And Education) Mancingan, Parangtritis,

Kretek, Bantul

c. Bank Sampah “Wirolaras” RW 8, Wirogunan, Mergangsan,

Yogyakarta

d. KPSM "Sadar Sampah" Susukan III, Margokaton, Seyegan, Sleman

e. Bank Sampah “Karang Asri” Karang Tengah RT. 05, Karangtengah,

Imogiri, Bantul

f. Bank Sampah "Cipta Mandiri" Perum Griya Taman Asri, RW 35

Panasan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman

g. Kelompok Pengelola Shodaqoh Sampah "Haksa Muda" Kepek I,

Kepek, Wonosari, Gunungkidul

h. Bank Sampah “Ngudi Resik” RW 8, Suryodiningratan,Mantrijeron,

Yogyakarta

i. Bank Sampah “Uwuh Harjo” Ngrajun, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon

Progo

Page 53: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

46

III.4 Akuntabilitas Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar

91,29 %. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar 95,02 %, sedangkan realisasi untuk

program/kegiatan pendukung sebesar 90,55%. Jika dilihat dari realisasi

anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada

program/kegiatan di sasaran Pengelolaan Data dan Informasi Lingkungan

Hidup (96,92%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di

sasaran Kualitas Air Meningkat (91,212%).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan

anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan

penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang

disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2016 telah

mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan

untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan

pada tabel berikut:

Tabel III.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016

N

o Sasaran

Kinerja Anggaran

Target Realisa

si

%

Reali

sasi

Target Realisasi

%

Reali

sasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Kualitas Air

Meningkat

14,95 14,95 100 9.453.344.725 8.622.608.879

91,212

2. Kualitas Udara

Meningkat

9,01 9,01 100 1.458.621.006 1.385.813.813

95,0

3. Pengelolaan Data

dan Informasi

Lingkungan Hidup

10 10 100 722.204.000 699.983.202 96,92

Page 54: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

47

N

o Sasaran

Kinerja Anggaran

Target Realisa

si

%

Reali

sasi

Target Realisasi

%

Reali

sasi

Jumlah 11.634.169.73

1

10.708.405.89

4

Total Belanja Langsung 14.740.757.12

6

13.457.516.73

0

Tabel III.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2016

(yang mendukung capaian sasaran strategis)

N

o Program

Anggaran*

Keter

angan Target Realisasi

%

Devia

si

1 2 3 4 5 6

1. Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan

Persampahan

288.975.000 288.945.000 0,02

2. Program Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

3.765.182.050 3.570.288.392 5,18

3. Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

5.399.187.675 4.763.375.487 11,78 Sisa

lelang

4. Program Peningkatan Kualitas

dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan

Hidup

722.204.000 699.983.202 3,08

5. Program Peningkatan

Pengendalian Polusi

971.944.106 922.054.118 5,14

6. Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

486.676.900 463.759.695 4,71

Jumlah 11.634.169.731 10.708.405.894 29,88

Total Belanja Langsung 14.740.757.126 13.457.516.730 91,29

* anggaran setelah APBD perubahan

Page 55: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

48

Analisa Efisiensi

(Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%)

No Sasaran Indikator % Capaian Kinerja

(≥100%)

% Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

1 2 3 4 5 6

1. Kualitas Air

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas Air

100 91,21 8,79%

2. Kualitas

Udara

Meningkat

Persentase

Peningkatan

Kualitas Udara

100 95,0 5%

3. Pengelolaan

Data dan

Informasi

Lingkungan

Hidup

Peningkatan

Akses

Informasi

Lingkungan

Hidup

100 96,92 3,08%

Program-program prioritas pada tabel III.5 merupakan program pendukung

sasaran kinerja BLH DIY. Besarnya anggaran program prioritas setelah perubahan

sebesar Rp 11.634.169.731,00 dengan realisasi Rp 10.708.405.894,00 atau 29,88%.

Sedangkan jumlah keseluruhan belanja langsung Rp 14.740.757.126,00. Sasaran

indikator kualitas air meningkat telah mencapai target kinerja sebesar 100%

dengan serapan anggaran sebesar 91,21 %, sehingga terdapat efisiensi anggaran

sebesar Rp 830.735.846,00 (8,79%). Sasaran indikator kualitas udara meningkat

telah mencapai target kinerja sebesar 100% dengan serapan anggaran sebesar

95%, sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 72.807.193,00 (5%). Dan

untuk sasaran indikator Pengelolaan Data dan Informasi Lingkungan Hidup mencapai

target kinerja sebesar 100% dengan serapan anggaran sebesar 96,92%, sehingga

terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 22.220.798,00 (3,08%).

Page 56: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

49

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di Badan Lingkungan Hidup

DIY pada Tahun Anggaran 2016 merupakan tahun ke 4

dari Rencana strategis Badan Lingkungan Hidup Tahun

2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja

sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan

dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara

itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu

diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Badan Lingkungan Hidup tahun 2016 dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari analisis 3 sasaran, terdapat 3 indikator kinerja utama yang dipilih sebagai

tolak ukur. Pada tahun 2016, 3 indikator telah memenuhi target yang

ditetapkan atau sebesar 100 % dari total indikator.

2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Lingkungan Hidup telah memenuhi

target. Capaian pelayanan masing-masing komponen sebagai berikut :

a. Pelayanan informasi status mutu air sebesar 100%

b. Pelayanan informasi status mutu udara ambient sebesar 100%

c. Pelayanan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan LH sebesar 100%.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang

berpotensi menyebabkan timbulnya pencemaran air sungai.

2. Meningkatkan terbangunnya IPAL Komunal permukiman di wilayah sungai.

Bab 4 Berisi :

1. Kesimpulan

2. Saran

Page 57: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

50

3. Meningkatkan kualitas lingkungan secara umum di wilayah Daerah Aliran

Sungai (DAS).

4. Meningkatkan publikasi dan akses informasi lingkungan hidup ke masyarakat.

Page 58: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

51

LAMPIRAN:

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima

Page 59: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Yogyakarta, 15 Agustus 2008 GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TTD

HAMENGKU BUWONO X

KEPALA BADAN

SEKRETARIS

BIDANG PENGENDALIAN

PENCEMARAN

LINGKUNGAN

BIDANG PENGENDALIAN

PERUSAKAN DAN KONSERVASI

LINGKUNGAN

BIDANG PENAATAN DAN

KAJIAN LINGKUNGAN

SUB.BAGIAN PROGRAM,

DATA DAN TEKNOLOGI

INFORMASI

SUB BIDANG

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

SUB BIDANG PENGEDALIAN PENCEMARAN

AIR DAN B3

SUB BIDANG PENGENDALAIN

PERUSAKAN LINGKUNGAN

SUB BIDANG PENGEMBANGAN LABORATORIUM

LINGKUNGAN

SUB.BIDANG

KONSERVASI

LINGKUNGAN

SUB BIDANG PENGEMBANGAN SDM

DAN KELEMBGAAN LINGKUNGAN

SUB BIDANG PENAATAN

LINGKUNGAN

SUB BIDANG KAJIAN

LINGKUNGAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG PENGEMBANGAN

KAPASITAS

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

LAMPIRAN 1. : PERATURAN DAERAH DAERAH DIY NOMOR : 7 Tahun 2008

TANGAL : 15 Agustus 2008

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM

Page 60: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Lampiran 2.

Lama Perubahan Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan)

(1) ( 2 ) ( 3 ) (4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Terwujudnya

administrasi

perkantoran yang

mendukung

kelancaran tugas

dan fungsi SKPD

Tetap 100% 100% 802.842 100% 846.900 100% 889.245 100% 933.710 100% 980.392 100% 980.392

Penyediaan Jasa Surat

Menyurat

6.500 550 buah 8.000 8.000 10.000 10.000 10.000 DIY

Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumberdaya Air dan Listrik

200.000 12 bulan 200.000 200.000 210.000 210.000 210.000 DIY

Penyediaan Jasa Pemeliharaan

dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

8.000 8 unit 12.000 16.000 16.000 18.000 18.000 DIY

Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan

25.200 12 bulan 29.400 35.000 35.000 40.000 40.000 DIY

Penyediaan Jasa Kepersihan

Kantor

70.000 12 bulan 80.000 90.000 93.000 93.000 93.000 DIY

Penyediaan Alat Tulis Kantor 24.927 72 jenis 27.500 37.245 37.245 37.392 37.392 DIY

Penyediaan Barang Cetakan

Dan Penggandaan

19.760 15 jenis 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 DIY

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor

8.500 18 jenis 10.000 13.000 14.000 17.000 17.000 DIY

Penyediaan Peralatan Rumah

Tangga

6.630 37 jenis 10.000 13.000 16.000 25.000 25.000 DIY

Penyediaan Bahan Bacaan Dan

Peraturan Perundang-Undangan

5.830 3 SKH 10.000 12.000 12.465 20.000 20.000 DIY

Penyediaan Makanan Dan

Minuman

27.495 3.500 Orang 35.000 40.000 40.000 50.000 50.000 DIY

Rapat-Rapat Koordinasi Dan

Konsultasi Ke Luar Daerah

400.000 1 tahun 400.000 400.000 425.000 435.000 435.000 DIY

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya

Sarana dan

Prasarana Aparatur

yang mendukung

kelancaran tugas

dan fungsi SKPD

Tetap 100% 758.094 100% 814.000 100% 925.000 100% 948.125 100% 971.828 100% 971.828

Data

Capaian

Pada

Tahun

Awal

Perencan

aan

Tujuan Sasaran

Tabel 5.1 : RENCANA STRATEGIK TAHUN 2012 - 2017

Tahun 2016 Tahun 2017

Kondisi Kinerja pada

Akhir periode Renstra

SKPD

Instansi : Badan Lingkungan Hidup DIY

Tahun 2013

Visi : Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan

LokasiProgram dan KegiatanTahun 2014 Tahun 2015

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Kode

Menjaga

kelestaria

n

lingkunga

n dan

kesesuaia

n Tata

Ruang.

Kualitas

lingkung

an hidup

meningk

at

Persentas

e

Peningkat

an

Kualitas

Lingkunga

n.

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Page 61: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Lama Perubahan Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan)

(1) ( 2 ) ( 3 ) (4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )

Data

Capaian

Pada

Tahun

Awal

Perencan

aan

Tujuan SasaranTahun 2016 Tahun 2017

Kondisi Kinerja pada

Akhir periode Renstra

SKPDTahun 2013

LokasiProgram dan KegiatanTahun 2014 Tahun 2015

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Kode

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Pengadaan Peralatan Gedung

Kantor

76.094 10 jenis 80.000 90.000 90.000 90.000 90.000 DIY

Pengadaan Mebeleur 50.000 1 Paket 50.000 65.000 65.000 65.000 65.000 DIY

Pemeliharaan Rutin/Berkala

Gedung Kantor

81.000 12 bulan 90.000 105.000 128.125 135.000 135.000 DIY

Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional

290.000 8 unit 310.000 325.000 325.000 341.828 341.828 DIY

Pemeliharaan Rutin/Berkala

Perlengkapan Gedung Kantor

66.000 19 jenis 75.000 100.000 100.000 100.000 100.000 DIY

Rehabilitasi Sedang/Berat

Gedung Kantor

195.000 1 Paket 209.000 240.000 240.000 240.000 240.000 DIY

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Terwujudnya

peningkatan

manajemen

program, SDM

aparatur untuk

mendukung

kelancaran tugas

dan fungsi SKPD

Tetap 100% 110.000 100% 110.000 100% 115.500 100% 121.275 100% 127.339 100% 127.339

Pendidikan dan Pelatihan

Formal

100.000 1 Paket 40.000 45.500 106.000 106.000 106.000 DIY

Bimbingan Teknis Implementasi

Peraturan Perundang-undangan

10.000 1 Paket 10.000 10.000 15.275 21.339 21.339 DIY

Pengembangan ISO SKPD 1 dokumen 60.000 60.000 0 0 0 DIY

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Terwujudnya

penata usahaan

keuangan dan

manajemen

pencapaian kinerja

program yang

mendukung

kelancaran tugas

dan fungsi SKPD

Tetap 100% 127.294 100% 90.000 100% 94.500 100% 99.225 100% 104.186 100% 104.186

Penyusunan Laporan Kinerja

SKPD

15.944 2 dokumen 15.000 15.000 19.725 21.000 21.000 DIY

Penyusunan Laporan Keuangan

SKPD

35.000 2 dokumen 35.000 35.000 35.000 36.500 36.500 DIY

Penyusunan Rencana Program

Kegiatan SKPD serta

Pengembangan Data dan

Informasi

63.000 3 dokumen 25.000 25.000 25.000 26.686 26.686 DIY

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Program Kegiatan

SKPD

13.350 1 dokumen 15.000 19.500 19.500 20.000 20.000 DIY

Page 62: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Lama Perubahan Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan)

(1) ( 2 ) ( 3 ) (4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )

Data

Capaian

Pada

Tahun

Awal

Perencan

aan

Tujuan SasaranTahun 2016 Tahun 2017

Kondisi Kinerja pada

Akhir periode Renstra

SKPDTahun 2013

LokasiProgram dan KegiatanTahun 2014 Tahun 2015

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Kode

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan

Persampahan

Sumber pencemar

lingkungan yang

dibina

Jumlah

Penambahan

Kelompok

Pengelola Sampah

Mandiri

20

kelompok

20

kelompo

k

419.616 30 kelompok 645.000 40

kelompok

660.000 50

kelompok

675.000 60

kelompo

k

700.000 60

kelompok

700.000 DIY

Pengembangan Teknologi

Pengelolaan Persampahan

279.564 385.000 385.000 385.000 400.000 400.000 DIY

Peningkatan Peran Serta

Masyarakat Dalam Pengelolaan

Persampahan

140.052 5 kali, 50

orang

260.000 275.000 290.000 300.000 300.000 DIY

Program Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Peningkatan

kualitas lingkungan

Persentase

Peningkatan

kualitas air

2% 3,14% 4.497.604 6,29% 4.646.000 9,43% 4.700.000 12,58% 4.800.000 15,72% 4.900.000 15,72% 4.900.000

Koordinasi Penilaian Kota

Sehat/Adipura

80.000 5 kab/kota 85.000 85.000 4.700.000 85.000 85.000 85.000 DIY

Koordinasi Penilaian Langit Biru 99.980 80 Orang 250.000 250.000 - 250.000 250.000 250.000 DIY

Pengawasan Pelaksanaan

Kebijakan Bidang Lingkungan

Hidup

79.875 100

perusahaan

100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 DIY

Pengkajian Dampak Lingkungan 144.475 5 dokumen 150.000 150.000 150.000 175.000 175.000 DIY

Koordinasi Pengelolaan

Prokasih/Superkasih

77.395 5 kab/kota 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 DIY

Ekspose Hasil Pengelolaan LH 50.000 2 kali/@30

orang

65.000 65.000 70.000 70.000 70.000 DIY

Pemantauan Kualitas Udara

Ambien

100.000 300 Sampel 120000 120.000 120.000 120.000 120.000 DIY

Pemantapan Program Adiwiyata 99.838 5 Sekolah 140000 140.000 140.000 140.000 140.000 DIY

Pemantauan Kualitas Air 229.330 50 titik 250000 250.000 250.000 250.000 250.000 DIY

Pembinaan Teknis Pelaksanaan

A M D A L, U K L-U P L, Dan D P

L

93.500 30

Usaha/Kegiata

n

100000 100.000 116.000 125.000 125.000 DIY

Penegakan Hukum Lingkungan

Hidup

70.000 7 kasus 100000 100.000 100.000 115.000 115.000 DIY

Penerapan Eko Efisiensi 79.758 5 Kali 100000 100.000 100.000 100.000 100.000 DIY

Pengembangan Kelembagan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kawasan Sungai

55.000 10 lokasi 65000 65.000 65.000 80.000 80.000 DIY

Pengembangan Sarana Dan

Prasarana Laboratorium

Lingkungan Hidup

1.075.893 1 Paket 350000 350.000 350.000 350.000 350.000 DIY

Peningkatan Kapasitas

Laboratorium Penguji

Lingkungan

75.000 2 Kali 150000 150.000 150.000 150.000 150.000 DIY

Penyusunan Peraturan LH 700.000 2 dokumen 250000 250.000 250.000 250.000 250.000 DIY

Page 63: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Lama Perubahan Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan)

(1) ( 2 ) ( 3 ) (4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )

Data

Capaian

Pada

Tahun

Awal

Perencan

aan

Tujuan SasaranTahun 2016 Tahun 2017

Kondisi Kinerja pada

Akhir periode Renstra

SKPDTahun 2013

LokasiProgram dan KegiatanTahun 2014 Tahun 2015

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Kode

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Peringatan Hari Penting Terkait

Lingkungan Hidup

200.000 1 Kali 250000 250.000 250.000 250.000 250.000 DIY

Pondok Pesantren Berwawasan

Lingkungan Hidup

65.880 5 Pontren 80000 80.000 80.000 80.000 80.000 DIY

Pembinaan Pelaksanaan

Pedoman Pengelolaan

Laboratorium Di Lingkungan

Pendidikan SMA/SMK Dan PT

43.410 10 SMA 80000 80.000 80.000 90.000 90.000 DIY

Pengendalian Pencemaran Air 293.000 5 kab/kota 725000 725.000 725.000 725.000 725.000 DIY

Pengendalian B3 Dan Limbah B3 43.005 5 kab/kota 60000 60.000 80.000 80.000 80.000 DIY

Penyusunan SPM Bidang

Lingkungan Hidup

49.809 1 Kali 30

Orang

50000 50.000 50.000 50.000 50.000 DIY

Peningkatan Peran Masyarakat

Dalam Pengnedalian LH

55.760 0 54.000 54.000 54.000 54.000 DIY

Pengendalian Pencemaran

Tanah

86.700 30 Sampel 100000 100.000 125.000 125.000 125.000 DIY

Pembentukan Kader LH 550.000 0 - - - - DIY

Pengembangan Kapasitas Kader

lingkungan hidup

0 1 kali 78 orang 216000 216.000 250.000 276.000 276.000 DIY

Pengendalian Sistem

Manajemen Mutu Laboratorium

4 kali 10 orang 130000 130.000 130.000 130.000 130.000 DIY

Fasilitasi / Pengembangan

Teknologi Berwawasan

Lingkungan

1 Paket 280000 280.000 280.000 280.000 280.000 DIY

Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

LuasLahan yang

TerkonservasiTerha

dap Luasan Total

Lahan

Luas Lahan Yang

Terkonservasi

3 Ha 9 Ha 1.677.275 18 Ha 1.900.000 27 Ha 2.200.000 36 Ha 2.300.000 45 Ha 2.500.000 45 Ha 2.500.000

Konservasi Sumber Daya Air

Dan Pengendalian Kerusakan

Sumber-Sumber Air

659.785 20 Kali 30

Orang

700.000 750.000 750.000 750.000 750.000 DIY

Pengendalian Kerusakan Hutan

Dan Lahan

242.607 40 Sampel 254.000 304.000 360.000 360.000 360.000 DIY

Peningkatan Konservasi Daerah

Tangkapan Air dan Sumber-

Sumber Air

143.370 3.500 batang 150.000 200.000 200.000 250.000 250.000 DIY

Pengendalian Dan Pengawasan

Pemanfaatan SDA

206.517 4.500

batang/9 Ha

215.000 265.000 265.000 265.000 265.000 DIY

Pengelolaan Keanekaragaman

Hayati dan Ekosistem

168.995 1 Paket 250.000 300.000 300.000 300.000 300.000 DIY

Peningkatan Peran Serta

Mayarakat Dalam Perlindungan

dan Konservasi SDA

138.050 5 kab/kota 200.000 200.000 200.000 250.000 250.000 DIY

Page 64: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

Lama Perubahan Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan) Target Rp (ribuan)

(1) ( 2 ) ( 3 ) (4 ) ( 5 ) ( 6 ) (7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )

Data

Capaian

Pada

Tahun

Awal

Perencan

aan

Tujuan SasaranTahun 2016 Tahun 2017

Kondisi Kinerja pada

Akhir periode Renstra

SKPDTahun 2013

LokasiProgram dan KegiatanTahun 2014 Tahun 2015

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Kode

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Pengendalian Kerusakan Pesisir,

Pantai dan Laut

117.950 2.500 batang 131.000 181.000 225.000 325.000 325.000 DIY

Program Peningkatan Kualitas

dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan

Hidup

Persentase

peningkatan akses

inforamasi sumber

daya air dan

lingkungan hidup

Jenis data dan

informasi

lingkungan hidup

yang dapat

diakses

10% 15% 700.424 20% 866.000 25% 900.000 30% 1.000.000 35% 1.100.000 35% 1.100.000

Peningkatan Edukasi dan

Komunikasi Masyarakat di

Bidang Lingkungan

49.971 1 Kali 131.000 135.000 175.000 200.000 200.000 DIY

Pengembangan Data dan

Informasi Lingkungan

29.231 1 kali 40 orang 150.000 150.000 900.000 150.000 150.000 150.000 DIY

Penguatan Jejaring Informasi

Lingkungan Pusat dan Daerah

45.924 1 kali 40 orang 50.000 75.000 75.000 100.000 100.000 DIY

Penyusunan dan Penerbitan

Buletin Kalpataru

64.173 2 kali 1000 eks 65.000 65.000 75.000 75.000 75.000 DIY

Penyusunan Laporan Status

Lingkungan Hidup Daerah

67.064 35 set 70.000 75.000 75.000 100.000 100.000 DIY

Penyusunan KLHS 339.059 1 Paket 400.000 400.000 450.000 475.000 475.000 DIY

Program Peningkatan

Pengendalian Polusi

Peningkatan

penaatan

lingkungan bagi

kegiatan usaha

Persentase

Peningkatan

kualitas udara

2% 3% 269.028 5% 955.000 7% 1.050.000 9% 1.135.000 12% 1.230.000 12% 1.230.000

Pengujian Emisi Kendaraan

Bermotor

72.625 2.000 Sampel 100.000 125.000 125.000 145.000 145.000 DIY

Pengujian Emisi/Polusi Udara

Akibat Aktivitas Produksi

59.950 46 Sampel 80.000 100.000 135.000 160.000 160.000 DIY

Pengujian Kadar Polusi Limbah

Padat dan Limbah Cair

67.740 10 Sampel 75.000 125.000 150.000 200.000 200.000 DIY

Penyuluhan dan Pengendalian

Polusi dan Pencemaran

68.713 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 DIY

200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 DIY

250.000 250.000 250.000 250.000 250.000 DIY

150.000 150.000 175.000 175.000 175.000 DIY

Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Persentase

pemenuhan

penyediaan ruang

terbuka hijau (RTH)

di kawasan

perkotaan

Pemenuhan

Penyediaan

Ruang Terbuka

Hijau di Kawasan

Perkotaan

7% 11,67% 2.223.453 23,33% 769.000 35% 822.000 46,67% 873.000 58,33% 919.000 58,33% 919.000

Penataan RTH 2.223.453 5 kab/kota 769.000 822.000 873.000 919.000 919.000 DIY

11.585.630 11.641.900 12.356.245 12.885.335 13.532.745 13.532.745Jumlah

Page 65: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h

1

Page 66: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 67: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 68: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 69: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 70: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 71: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 72: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 73: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 74: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 75: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h
Page 76: LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... · f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 4 h