lap penguuran ion hidrogen

31
I. JUDUL PRAKTIKUM Pengukuran Konsentarasi Ion Hidrogen (Pengukuran pH) II. TUJUAN 1. Menentukan linieritas dan histerisis dari pH meter dan elektroda gelas. 2. Menghitung standar deviasi dari pH meter dan elektroda gelas. 3. Menghitung ketepatan dan ketelitian pengukuran pH dari pH meter dan elektroda gelas yang digunakan. 4. Menentukan waktu pembacaan pH yang tepat. III. DASAR TEORI pH adalah angka yang menunjukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan. Pengukuran pH dapat dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan kertas, zat warna dan yang saat ini umum digunakan adalah pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. pH meter ini terdiri dari alat ukur dan sensornya yakni elektroda gelas. Sensor berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi ion hidrogen, yang kemudian dinyatakan dalam bentuk beda potensial sedangkan pH meter mengubahnya dalam satuan pH. Untuk mengetahui benar tidaknya pengukuran pH, kita perlu mengetahui ketelitian dan ketepatan alat ukur serta sensor dari pH. Saat ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau kertas, tetapi sudah menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan potensial berkaitan dengan konsentrasi ion hydrogen. Hubungan tersebut dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: E = E a + 0,000198 T (pH –pH r )

Upload: nurul-fathatun

Post on 23-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ion hidrogen, semoga bermanfaat.

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Penguuran Ion Hidrogen

I. JUDUL PRAKTIKUMPengukuran Konsentarasi Ion Hidrogen (Pengukuran pH)

II. TUJUAN1. Menentukan linieritas dan histerisis dari pH meter dan elektroda gelas.2. Menghitung standar deviasi dari pH meter dan elektroda gelas.3. Menghitung ketepatan dan ketelitian pengukuran pH dari pH meter dan elektroda

gelas yang digunakan.4. Menentukan waktu pembacaan pH yang tepat.

III. DASAR TEORI

pH adalah angka yang menunjukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu

larutan. Pengukuran pH dapat dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan kertas,

zat warna dan yang saat ini umum digunakan adalah pH meter. pH meter adalah alat

pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. pH meter ini terdiri dari alat ukur

dan sensornya yakni elektroda gelas. Sensor berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi

ion hidrogen, yang kemudian dinyatakan dalam bentuk beda potensial sedangkan pH

meter mengubahnya dalam satuan pH. Untuk mengetahui benar tidaknya pengukuran

pH, kita perlu mengetahui ketelitian dan ketepatan alat ukur serta sensor dari pH. Saat

ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau kertas, tetapi sudah

menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan potensial berkaitan

dengan konsentrasi ion hydrogen. Hubungan tersebut dinyatakan dalam rumus sebagai

berikut:

E = Ea + 0,000198 T (pH –pHr)

Dimana :

pHr = pH larutan yang terdapat didalam elektroda

E = potensial dari elektroda gelas tersebut

Ea = potensial asimetris (potensial pada kedua permukaan gelas luar dan dalam)

pH = pH larutan uji/sampel

T = Suhu larutan uji/sampel dalam satuan Kelvin

Dari rumus tersebut diketahui bahwa pengukuran dibawah2,0 atau diatas 12,0

menghasilkan penyimpangan pengukuran pH sebesar + 0,01 satuan pH suhu larutan

diketahui + 2,0oC.

Besarnya kesalahan instrumen berpengaruh terhadap penentuan konsentrasi ion

hydrogen dalam hal ini sebagai pH. Kesalahan ini harus kurang dari 1%. Elektroda

Page 2: Lap Penguuran Ion Hidrogen

yang baik akan menghasilkan lebih kurang 60 mV untuk setiap perubahan 1 (satu)

satuan pH. Jadi potensial (tegangan) elektroda sebesar + 300 mV akan menyebabkan

akan menyebabkan alat ukur membaca sebagai pH = 2,0 , karena pada pH = 7,

potensial yang terukur adalah 0 volt.

IV. ALAT DAN BAHAN

4.1 Alat yang digunakan

pH meter

Gelas kimia 5 buah

Tissue

Botol semprot

4.2 Bahan yang digunakan

Larutan buffer pH 4

Larutan buffer pH 5

Larutan buffer pH 9

Larutan buffer pH 10

Aquades

V. PROSEDUR KERJA Pengukuran pH Meter Digital Hanna

pH Meter Digital Metrohm

Ukur pH dan potensial keempat larutan buffer

Pengukuran diurutkan dari pH terendah hingga tertinggi

Variasikan waktu pengukuran yaitu 15 dan 30 detik

Variasikan waktu pengukuran yaitu 15 dan 30 detik

Ukur pH dan potensial dari pH larutan tertinggi hingga

terendah

Ukur suhu larutan uji, set alat sesuai suhu

pengukuran

Nyalakan pH meter. Bilas dan keringkan elektroda gelas

dengan aquades

Celupkan elektroda pada buffer pH 7, jika tidak sesuai, atur

dengan tombol Ucomp

Angkat elektroda, bilas dan keringkan

Celupkan elektroda pada buffer pH 7 atau 9, jika tidak sesuai, atur dengan

tombol slope (dU/dpH)

Page 3: Lap Penguuran Ion Hidrogen

VI. DATA PENGAMATANVI.1 pH Meter Digital Hanna

VI.1.1 Pengukuran Naik

pH Larutant = 15 detik t = 30 detik

pH terukur Potensial (mV) pH terukur Potensial (mV)4 4.26 290 4.29 2885 5.35 271 5.36 2699 8.86 215 8.93 205

10 10.01 151 10.03 149

VI.1.2 Pengukuran Turun

pH Larutant = 15 detik t = 30 detik

pH terukur Potensial (mV) pH terukur Potensial (mV)10 9.98 198 10.02 1879 8.92 248 8.93 2485 5.45 287 5.37 2954 4.28 329 4.27 331

VI.2 pH Meter Digital MetrohmVI.2.1 Pengukuran Naik

pH Larutant = 15 detik t = 30 detik

pH terukur Potensial (mV) pH terukur Potensial (mV)4 4.11 166 4.02 1685 5.19 103 5.14 1069 9.02 -116 9.03 -113

10 10.05 -172 10.08 -173

VI.2.2 Pengukuran Turun

pH Larutant = 15 detik t = 30 detik

pH terukur Potensial (mV) pH terukur Potensial (mV)10 10.05 -172 10.06 -1729 9.03 -113 8.99 -1135 5.15 115 4.99 1114 3.96 170 3.85 173

Page 4: Lap Penguuran Ion Hidrogen

VII. PENGOLAHAN DATAVII.1 Menentukan Persamaan Grafik

a. pH Meter Digital Hanna Pada t = 15 detik

3 4 5 6 7 8 9 10 110

2

4

6

8

10

12

f(x) = 0.924615384615385 x + 0.685192307692307R² = 0.998171354174628f(x) = 0.933461538461539 x + 0.585769230769229R² = 0.998365585463795

Grafik pH Larutan Terhadap pH Terukur (pada t = 15 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

pH T

eruk

ur

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = 0,933x + 0,585

R2 = 0,998

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = 0,924x + 0,685

R2 = 0,998

3 4 5 6 7 8 9 10 11100

150

200

250

300

350

f(x) = − 18.1153846153846 x + 392.307692307692R² = 0.911867709078354f(x) = − 20.3461538461538 x + 374.173076923077R² = 0.917200228774825

Grafik pH Larutan Terhadap Potensial (pada t = 15 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

Pot

ensi

al (m

V)

Page 5: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = -20,34x + 374,1

R2 = 0,971

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = -18,11x + 392,3

R2 = 0,911

Pada t = 30 detik

3 4 5 6 7 8 9 10 110

2

4

6

8

10

12

f(x) = 0.937307692307692 x + 0.586346153846155R² = 0.998868005354122f(x) = 0.936923076923077 x + 0.594038461538463R² = 0.998992017536454

Grafik pH Larutan Terhadap pH Terukur (pada t = 30 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

pH T

eruk

ur

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = 0,936x + 0,594

R2 = 0,999

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = 0,937x + 0,586

R2 = 0,998

Page 6: Lap Penguuran Ion Hidrogen

3 4 5 6 7 8 9 10 11100

150

200

250

300

350

f(x) = − 20.2307692307692 x + 406.865384615385R² = 0.915092732699956f(x) = − 20.9615384615385 x + 374.480769230769R² = 0.947993980585313

Grafik pH Larutan Terhadap Potensial (pada t = 30 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

Pot

ensi

al (m

V)

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = -20,23x + 406,8

R2 = 0,915

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = -20,96x + 374,4

R2 = 0,948

b. pH Meter Digital Metrohm Pada t = 15 detik

3 4 5 6 7 8 9 10 110

2

4

6

8

10

12

f(x) = 1.00115384615385 x + 0.0394230769230752R² = 0.999292888690179f(x) = 0.98 x + 0.232500000000001R² = 0.999740760203188

Grafik pH Larutan Terhadap pH Terukur (pada t = 15 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

pH T

eruk

ur

Persamaan grafik pengukuran naik :

Page 7: Lap Penguuran Ion Hidrogen

y = 0,98x + 0,232

R2 = 0,999

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = 1,001x + 0,039

R2 = 0,999

3 4 5 6 7 8 9 10 11

-200-150-100

-500

50100150200

f(x) = − 57 x + 399R² = 0.999952650394186f(x) = − 55.8461538461539 x + 386.173076923077R² = 0.999677806867621

Grafik pH Larutan Terhadap Potensial (pada t = 15 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

Pot

ensi

al (m

V)

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = -55,84x + 386,1

R2 = 0,999

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = -57X + 399

R2 = 1

Page 8: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Pada t = 30 detik

3 4 5 6 7 8 9 10 110

2

4

6

8

10

12

f(x) = 1.02423076923077 x − 0.197115384615385R² = 0.999706427641674f(x) = 0.998461538461539 x + 0.0782692307692292R² = 0.999652380135487

Grafik pH Larutan Terhadap pH Terukur (pada t = 30 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

pH T

eruk

ur

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = 0,998x + 0,078

R2 = 0,999

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = 1,024x – 0,197

R2 = 0,999

3 4 5 6 7 8 9 10 11

-200-150-100

-500

50100150200

f(x) = − 57.0384615384615 x + 399.019230769231R² = 0.999826110398757f(x) = − 56.1923076923077 x + 390.346153846154R² = 0.999695106530059

Grafik pH Larutan Terhadap Potensial (pada t = 30 detik)

Pengukuran Naik

Linear (Pengukuran Naik)

Pengukuran Turun

Linear (Pengukuran Tu-run)

pH Larutan

Pot

ensi

al (m

V)

Persamaan grafik pengukuran naik :

y = -56,19x + 390,3

Page 9: Lap Penguuran Ion Hidrogen

R2 = 0,999

Persamaan grafik pengukuran turun :

y = -57,03x + 399,0

R2 = 0,999

VII.2 Menentukan Nilai Histeresisa. pH Meter Digital Hanna Pengukuran pH

pH LarutanPengukuran Naik Pengukuran Turun Histeresis

1 2 1 2 1 24 4,26 4,29 4,28 4,27 0,02 0,025 5,35 5,36 5,45 5,37 0,10 0,019 8,86 8,93 8,92 8,93 0,06 0,0010 10,01 10,03 9,98 10,02 0,03 0,01

Nilai histeresis pengukuran pH pada t = 15 detik adalah 0,10Nilai histeresis pengukuran pH pada t = 30 detik adalah 0,02

Pengukuran Potensial

pH LarutanPengukuran Naik Pengukuran Turun Histeresis

1 2 1 2 1 24 290 288 329 331 39,00 43,005 271 269 287 295 16,00 26,009 215 205 248 248 33,00 43,00

10 151 149 198 187 47,00 38,00Nilai histeresis pengukuran potensial pada t = 15 detik adalah 47,00Nilai histeresis pengukuran potensial pada t = 30 detik adalah 43,00

b. pH Meter Digital Metrohm Pengukuran pH

pH Larutan Pengukuran Naik

Pengukuran Turun Histeresis

1 2 1 2 1 24 4,11 4,02 3,96 3,85 0,15 0,175 5,19 5,14 5,15 4,99 0,04 0,159 9,02 9,03 9,03 8,99 0,01 0,0410 10,05 10,08 10,05 10,06 0,00 0,02

Nilai histeresis pengukuran pH pada t = 15 detik adalah 0,15Nilai histeresis pengukuran pH pada t = 30 detik adalah 0,17

Page 10: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Pengukuran Potensial

pH Larutan Pengukuran Naik

Pengukuran Turun Hysteresis

1 2 1 2 1 24 166 168 170 173 4 55 103 106 115 111 12 59 -116 -113 -113 -113 3 010 -172 -173 -172 -172 0 1

Nilai histeresis pengukuran potensial pada t = 15 detik adalah 12Nilai histeresis pengukuran potensial pada t = 30 detik adalah 5

VII.3 Menentukan Nilai Standar Deviasi dan Presisia. pH Meter Digital Hanna Pengukuran pH

pH Larutan

Pengukuran NaikSy Ῡ Presisi

t = 15 detik t = 30 detik4 4,26 4,29 0,0212 4,28 0,0050

5 5,35 5,36 0,0071 5,36 0,0013

9 8,86 8,93 0,0495 8,90 0,0056

10 10,01 10,03 0,0141 10,02 0,0014Pada pengukuran naik :

Nilai standar deviasi = 0,0495

Nilai presisi = 0,0056

pH Larutan

Pengukuran TurunSy Ῡ Presisi

t = 15 detik t = 30 detik4 4,28 4,27 0,0071 4,28 0,0017

5 5,45 5,37 0,0566 5,41 0,0105

9 8,92 8,93 0,0071 8,93 0,0008

10 9,98 10,02 0,0283 10,00 0,0028Pada pengukuran turun :

Nilai standar deviasi = 0,0566

Nilai presisi = 0,0105

Page 11: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Pengukuran Potensial

pH Larutan

Pengukuran NaikSy Ῡ Presisi

t = 15 detik t = 30 detik4 290 288 1,4142 289,00 0,0049

5 271 269 1,4142 270,00 0,0052

9 215 205 7,0711 210,00 0,0337

10 151 149 1,4142 150,00 0,0094Pada pengukuran naik :Nilai standar deviasi = 7,0711Nilai presisi = 0,0337

pH Larutan

Pengukuran TurunSy Ῡ Presisi

t = 15 detik t = 30 detik4 329 331 1,4142 330,00 0,0043

5 287 295 5,6569 291,00 0,0194

9 248 248 0,0000 248,00 0,0000

10 198 187 7,7782 192,50 0,0404Pada pengukuran turun :Nilai standar deviasi = 7,7782Nilai presisi = 0,0404

b. pH Meter Digital Metrohm Pengukuran pH

pH LarutanPengukuran Naik

Sy Ῡ Presisit = 15 detik t = 30 detik

4 4,11 4,02 0,0636 4,07 0,0157

5 5,19 5,14 0,0354 5,17 0,0068

9 9,02 9,03 0,0071 9,03 0,0008

10 10,05 10,08 0,0212 10,07 0,0021

Pada pengukuran naik :

Nilai standar deviasi = 0,0636

Nilai presisi = 0,0157

pH LarutanPengukuran Turun

Sy Ῡ Presisit = 15 detik t = 30 detik

4 3,96 3,85 0,0778 3,91 0,0199

5 5,15 4,99 0,1131 5,07 0,0223

9 9,03 8,99 0,0283 9,01 0,0031

10 10,05 10,06 0,0071 10,06 0,0007Pada pengukuran turun :Nilai standar deviasi = 0,1131

Page 12: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Nilai presisi = 0,0223 Pengukuran Potensial

pH LarutanPengukuran Naik

Sy Ῡ Presisit = 15 detik t = 30 detik

4 166 168 1,4142 167,00 0,0085

5 103 106 2,1213 104,50 0,0203

9 -116 -113 2,1213 -114,50 -0,0185

10 -172 -173 0,7071 -172,50 -0,0041Pada pengukuran naik :Nilai standar deviasi = 2,1213Nilai presisi = 0,0203

pH LarutanPengukuran Turun

Sy Ῡ Presisit = 15 detik t = 30 detik

4 170 173 2,1213 171,50 0,0124

5 115 111 2,8284 113,00 0,0250

9 -113 -113 0,0000 -113,00 0,0000

10 -172 -172 0,0000 -172,00 0,0000Pada pengukuran turun :Nilai standar deviasi = 2,8284Nilai presisi = 0,0250

VII.4 Menentukan Nilai Pengukuran Sebenarnyaa. pH Meter Digital Hanna

Pengukuran Naik

Persamaan grafik pengukuran naik pada t = 15 detik :

y = 0,933x + 0,585

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 ,585)

0,933

¿4,73

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,36−5,35

Page 13: Lap Penguuran Ion Hidrogen

¿0 ,01

∆ x= ∆ ym

¿ 0,010,9 33

=0 , 011

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,73± 0,011

Persamaan grafik pengukuran naik pada t = 30 detik :

y = 0,936x + 0,594

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 ,594 )

0,9 36

¿4 ,71

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,36−5,35

¿0,01

∆ x= ∆ ym

¿ 0,010,9 36

=0,01 1

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,71± 0,01 1

Pengukuran Turun

Page 14: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Persamaan grafik pengukuran turun pada t = 15 detik :

y = 0,924x + 0,685

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 , 685)

0,9 24

¿4 , 67

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,45−5,3 7

¿0,0 8

∆ x= ∆ ym

¿ 0,080,9 24

=0 , 087

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,67± 0,0 87

Persamaan grafik pengukuran turun pada t = 30 detik :

y = 0,937x + 0,586

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 ,586)

0,937

¿4 ,71

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

Page 15: Lap Penguuran Ion Hidrogen

¿5,45−5,37

¿0,08

∆ x= ∆ ym

¿ 0,080,9 37

=0,08 5

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,71± 0,08 5

b. pH Meter Digital Mettrohm

Pengukuran Naik

Persamaan grafik pengukuran naik pada t = 15 detik :

y = 0,98x + 0,232

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 , 232)

0,98

¿4,87

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,19−5,14

¿0,05

∆ x= ∆ ym

¿ 0,050,98

=0,051

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

Page 16: Lap Penguuran Ion Hidrogen

x ± ∆ x

4,87± 0,051

Persamaan grafik pengukuran naik pada t = 30 detik :

y = 0,998x + 0,078

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5−0 , 078)

0,998

¿4,93

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,19−5,14

¿0,05

∆ x= ∆ ym

¿ 0,050,998

=0,050

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,93± 0,050

Pengukuran Turun

Persamaan grafik pengukuran turun pada t = 15 detik :

y = 1,001x + 0,039

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

Page 17: Lap Penguuran Ion Hidrogen

¿(5−0 , 039)

1,001

¿4,96

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,15−4,99

¿0,16

∆ x= ∆ ym

¿ 0,161,001

=0,159

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

4,96± 0,159

Persamaan grafik pengukuran turun pada t = 30 detik :

y = 1,024x - 0,197

Nilai Hasil Pengukuran Sebenarnya untuk pH atau y = 5

X=( y−n)

m

¿(5+0 ,197)

1,024

¿5,07

Nilai Ketidakpastian sebenarnya untuk y = 5

∆ y=eb−ek

¿5,15−4,99

¿0,16

∆ x= ∆ ym

Page 18: Lap Penguuran Ion Hidrogen

¿ 0,161,024

=0,156

Nilai Pengukuran Sebenarnya untuk y = 5

x ± ∆ x

5,07± 0,156

I. PEMBAHASAN

Oleh: Naura Agustina (121424021)

Praktikum kali ini mengadakan simulasi tentang pengukuran pH dan potensial

menggunakan elektroda gelas. Prinsip kerja elektroda gelas adalah menangkap sinyal

dari ion hidrogen. Dengan sinyal ini, nilai pH dan potensial larutan akan terukur. Alat

yang digunakan dalam praktikum ini adalah pH meter Metrohm dan pH meter Hanna.

Larutan buffer yang diukur adalah larutan dengan pH 4, pH 5, pH 9, dan pH 10.

Pengukuran dengan pH Metrohm dilakukan untuk mengetahui bahwa nilai pH larutan

sama dengan nilai pH terukur. Untuk akurasi data, pengukuran dilakukan secara

berulang-ulang dalam masing-masing pengukuran (pH dan potensial). Berdasarkan

pengukuran, didapatkan perbedaan antara nilai pH larutan dan pH terukur. Hal ini

disebabkan oleh terdapatnya kontaminan pada larutan.

Dari pengamatan alat pH-meter Hanna, didapatkan R2 pada grafik antara pH

larutan dan pH terukur dalam waktu 15 detik sebesar 0,933. Sedangkan nilai R2 pada

grafik antara pH larutan dan potensial dalam waktu 15 detik sebesar 0,911. Dari

pengukuran menggunakan pH-meter Hanna pada waktu 30 detik, didapatkan nilai R2

antara grafik pH larutan dan pH terukur sebesar 0,999 dan pada grafik antara pH

terukur dan potensial didapatkan nilai R2 sebesar 0,915.

Dari pengamatan alat pH-meter Metrohm dalam waktu 15 detik, dari grafik

antara pH larutan dan pH terukur didapatkan nilai R2 sebesar 0,999 dan dari grafik

antara pH larutan dan potensial didapatkan nilai R2 sebesar 1. Dari pengamatan alat

pH-meter Metrohm alam waktu 30 detik, dari grafik antara pH larutan dan pH terukur

didapatkan nilai R2 sebesar 0,999 dan dari grafik antara pH larutan dan potensial

didapatkan nilai R2 sebesar 0,999 pula.

Dari data pengamatan tersebut ada nilai R2 yang bernilai 1. Ada pula beberapa

nilai R2 yang mendekati 1. Namun disamping itu, masih ada nilai R2 yang jauh dari

1. Nilai R2 yang bernilai 1 atau yang mendekati 1 berarti bahwa grafik tersebut linier.

Page 19: Lap Penguuran Ion Hidrogen

Ini menunjukkan bahwa akurasi pengukuran tinggi. Namun dalam kasus nilai R2 yang

tidak mendekati 1, hal ini disebabkan oleh terdapatnya kontaminan pada larutan yang

menyebabkan nilai pH terukur dan pH larutan memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Histeresis adalah penyimpangan terbesar antara pengukuran naik dan

pengukuran turun pada titik yang sama. Nilai histeresis ini dilakukan pula pada

kondisi waktu yang berbeda yaitu 15 detik dan 30 detik. Pada pngukuran pH dalam

waktu 15 detik nilai histeresis adalah 0,15 sedangkan pada 30 detik adalah 0,17

sehingga nilai histeresis alat adalah 0,17. Pada pengukuran potensial dalam waktu 15

detik nilai histeresis adalah 47 dan pada waktu 30 detik adalah 43. Sehingga nilai

histeresis alat sebesar 47.

Lama atau tidaknya waktu pengukuran berpengaruh pada akurasi data.

Semakin lama pengukuran, semakin dekat pula nilai pH larutan dan pH terukur.

Keadaan ini berimbas pada semakin akuratnya data yang dihasilkan.

Oleh: Nurul Fathatun (121424023)

Praktikum kali ini adalah pengukuran ion hidrogen, tujuan dari praktikum ini

adalah menentukan linieritas dan histerisis dari pH meter dan elektroda gelas,

menghitung standar deviasi dari pH meter dan elektroda gelas, menghitung ketepatan

dan ketelitian pengukuran pH dari pH meter dan elektroda gelas yang digunakan, serta

menentukan waktu pembacaan pH yang tepat.

pH adalah angka yang menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu

larutan. pH meter terdiri dari alat ukur dan sensornya yaitu elektroda gelas, sensor ini

berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi ion hidrogen, yang kemudian dinyatakan

dalam bentuk beda potensial sedangkan pH meter mengubahnya dalam satuan pH.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan dan alat yang akan

digunakan. Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran pH terhadap larutan buffer

dengan pH 4, 5, 9 dan 10. Lamanya waktu pengukuran divariasikan yaitu pada t=15

detik dan t=30 detik. Sebelum pH meter digunakan untuk pengukuran pH larutan, pH

meter dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi adalah suatu keadaan dimana suatu

masukan dipertahankan pada nilai tetap, dimana masukan tersebut dianggap sebagai

standar.

Tiap kali sehabis mengukur alat dibilas dengan aquades dan dikeringkan dengan

tisu agar pengukuran lebih akurat. Dari data pengamatan dapat terlihat jika terjadi

penyimpangan antara nilai pH larutan dengan nilai pH terukur. Ini mungkin bisa

Page 20: Lap Penguuran Ion Hidrogen

disebabkan karena beberapa hal, di antaranya karena kurang telitinya dalam pembilasan

dan pengeringan alat ukur setelah digunakan, sehingga sisa-sisa larutan yang diukur

sebelumnya masih menempel dan menyebabkan pH larutan terkontaminasi.

Dari data yang didapatkan dilakukan perhitungan histeresis, histeresis itu sendiri

adalah penyimpangan terbesar antara pengukuran naik dan pengukuran turun, histeresis

dari pengukuran pH pada alat ukur pH Meter Digital Hanna adalah sebesar 0,10; dan

dari pengukuran potensial histeresisnya sebesar 47,00. Sedangkan untuk alat ukur pH

Meter Digital Metrohm pada pengukuran pH histeresisnya sebesar 0,17, dan pada

pengukuran potensial histeresisnya sebesar 12.

Dari grafik yang dibuat antara pH larutan terhadap pH terukur pada masing-

masing waktu pengukuran, dan pH larutan terhadap potensial larutan dapat terlihat

bahwa grafik yang terbentuk dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran

menggunakan pH Meter Digital Metrohm lebih linear dibanding dengan grafik data

hasil pengukuran dengan menggunakan pH Meter Digital Hanna. Ini mungkin

dikarenakan karena pada saat pengukuran pH pada alat ukur pH Meter Digital Hanna

tidak dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sedangkan pengukuran dengan menggunakan

pH Meter Digital Metrohm dilakukan kalibrasi.

Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa waktu pengamatan berpengaruh

terhadap pembacaan pH. semakin lama waktu maka pembacaan pH akan semakin

akurat. Ini dapat terlihat dari nilai histeresis masing-masing pengukuran pada t=15 detik

lebih besar dibandingkan dengan histeresis pada hasil pengukuran pada t=30 detik.

Oleh: Pria Gita Maulana (121424024)

Praktikum kali ini adalah mengenai pengukuran konsentrasi ion hidrogen atau

umumnya dinyatakan sebagai pengukuran pH. Alat ukur yang digunakan adalah pH

meter digital Hanna dan pH meter digital Metrohm. Selain dapat mengukur pH,

masing-masing alat ukur tersebut juga dapat mengukur nilai potensial dari larutan yang

diukur. Larutan yang diukur nilai pH dan potensialnya adalah larutan buffer yang

memiliki nilai pH yang bervariasi, yaitu larutan buffer pH 4, 5, 9, dan 10. Pengukuran

nilai pH dan potensial dari larutan buffer dilakukan dengan pengukuran naik dan turun.

Pengukuran naik dan turun dilakukan untuk mendapatkan nilai pengukuran pH dan

potensial yang konstan. Pada praktikum ini juga dilkukan pengukuran pH dan potensial

Page 21: Lap Penguuran Ion Hidrogen

pada t = 15 detik dan t = 30 detik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu

pengukuran terhadap nilai pengukuran yang didapatkan.

Dari pengolahan data didapatkan bahwa untuk pengukuran pH, pH meter digital

Metrohm menghasilkan standar deviasi dan presisi yang lebih besar daripada pH meter

digital Hanna. Standar deviasi terbesar terdapat pada pengukuran turun yaitu sebesar

0,1131. Sementara untuk pengukuran potensial, pH meter digital Metrohm

menghasilkan standar deviasi dan presisi yang lebih kecil daripada pH meter digital

Hanna. Standar deviasi terbesar terdapat pada pengukuran turun yaitu sebesar 7,7782.

Untuk nilai histeresis yang didapatkan dari percobaan diketahui bahwa pH meter

Digital Metrohm menghasilkan nilai histeresis yang lebih besar daripada pH meter

digital Hanna untuk pengukuran pH. Sementara itu untuk pengukuran potensial pH

meter digital Metrohm menghasilkan nilai histeresis yang lebih kecil daripada pH meter

digital Hanna.

Jika dibandingkan dengan grafik yang didapatkan dari pengolahan data, dapat

diketahui bahwa pH meter digital Metrohm menghasilkan persamaan grafik yang lebih

mendekati persamaan grafik linier daripada pH meter digital Hanna. Hal ini juga dapat

dibuktikan dengan nilai regresi yang dihasilkan pH meter digital Metrohm yang lebih

besar daripada pH meter digital Hanna untuk pengukuran pH dan potensial.

Dari pengolahan data juga diketahui bahwa waktu pengukuran berpengaruh

terhadap hasil pengukuran yang didapatkan. Untuk pengukuran pH dan potensial dari

larutan buffer waktu pengukuran pada t = 30 detik menghasilkan hasil pengukuran yang

lebih akurat dan teliti daripada waktu pengukuran pada t = 15 detik pada kedua alat

ukur yang digunakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai standar deviasi, presisi, dan

histeresis yang lebih kecil. Hal ini juga dapat disebabkan karena kedua alat ukur ini

memerlukan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan pengukuran yang konstan dan

akurat.

Page 22: Lap Penguuran Ion Hidrogen

II. KESIMPULAN

Untuk linearitas pH meter digital Metrohm menghasilkan persamaan grafik yang

lebih mendekati persamaan grafik linier daripada pH meter digital Hanna untuk

pengukuran pH dan potensial. Untuk pengukuran pH, pH meter digital Hanna lebih

teliti dan akurat daripada pH meter Metrohm. Sedangkan untuk pengukuran potensial,

pH meter Metrohm lebih akurat dan teliti daripada pH meter Hanna. Waktu pengukuran

pada t = 30 detik menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan teliti daripada

waktu pengukuran pada t = 15 detik.

III. DAFTAR PUSTAKA

Buck Beck. Mechanical measurements. Penerjemah : Ir. Kusnul Hadi. Pengukuran

Mekanis. 1987. Jakarta : Erlangga

Jackson, G.B, 1992, “Applied Water and Spentwater Chemistry”, pp 128-136, Van

Nostrand Reinhad, New York

Poerwanto, dkk. 2008. Instrumentasi dan Alat Ukur. Yogyakarta : Graha Ilmu

Strobe, H.A., “Chemical instrumentation : A systematic approach to instrumental

analysis”, pp 567-628, Addison – Wesley Publishing Co. Inc, Reading

Mass

Walpole, E. Ronald. Introduction to Statistic. Penerjemah : Ir. Bambang Sumantri.

1988. Jakarta : Gramedia Pustaka