landasan teori dan program - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 henri...

257
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG Penekanan Desain : Arsitektur Eco Tech Permasalahan Dominan : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Disusun Oleh : Henri Wirawan (11.11.0059 ) Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo,MSA NIDN : 0020065402 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA April 2016 Kel B

Upload: duongduong

Post on 08-Mar-2019

303 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG

Penekanan Desain : Arsitektur Eco Tech

Permasalahan Dominan : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi) Pada Bangunan

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Disusun Oleh : Henri Wirawan (11.11.0059 )

Dosen Pembimbing :

Dr.Ir. Rudyanto Soesilo,MSA

NIDN : 0020065402

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA April 2016

Kel

B

Page 2: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR

Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

Judul Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan

(Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang

Penyusun : Henri Wirawan

N I M : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

Penguji :1. Ir. CH. Koesmartadi, MT

2. Ir. BPR. Gandhi, MSA

3. Ir.Afriyanto Sofyan,St.B, MT

Semarang, April 2016

Mengetahui dan Mengesahkan

Dekan Ketua Koordinator

Fakultas Arsitektur dan Desain Program Studi Arsitektur Projek Akhir Arsitektur

Dra. B. Tyas Susanti, MA.,Ph.D Dr.Ir.Krisprantono Ir.Fx.Bambang Suskiyatno,MT

NIDN. 0626076501 NIDN. 0616085701 NIDN. 0625116302

Page 3: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR

Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

Judul Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan

(Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang

Penyusun : Henri Wirawan

N I M : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

Penguji :1. Ir. CH. Koesmartadi, MT

2. Ir. BPR. Gandhi, MSA

3. Ir.Afriyanto Sofyan,St.B, MT

Semarang, April 2016

Mengetahui dan Mengesahkan

Pembimbing

Dr.Ir. Rudyanto Soesilo,MSA

NIDN : 0020065402

Penguji Penguji Penguji

Ir.CH.Koesmartadi, MT Ir. BPR. Gandhi, MSA Ir.Afriyanto Sofyan,ST,B,MT

NIDN:0616035901 NIDN : 0601035401 NIDN:0616046301

Page 4: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Henri Wirawan

NIM : 11.11.0059

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Projek Akhir Arsitektur Periode 69, Semester

Genap, Tahun 2015/2016, Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Judul : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan

( Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang.

Penyusun : Henri Wirawan

NIM : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

NIDN : 0020065402

Adalah bukan karya plagiasi, apabila dikemudian hari ditemukan tindak plagiasi

didalam penyusunan karya ilmiah tersebut, maka saya selaku pembuat pernyataan

ini siap menerima segala konsekuensinya.

Semarang, April 2016

Penulis

Henri Wirawan (11.11.0059)

Page 5: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

v

PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-NYa sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis Landasan Teori dan Program Projek Akhir

Arsitektur/PAA periode 69 ini dengan judul “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di

Kota Semarang”.

Projek Akhir Arsitektur merupakan tugas akhir program studi arsitektur

dimana Landasan Teori dan Program menjadi salah satu syarat kelulusan untuk

memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada Fakultas Arsitektur dan Desain,

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dan berkontribusi selama proses

penyusunan Landasan Teori dan Program, diantaranya :

Dra. B. Tyas Susanti, MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Arsitektur dan

Desain Unika Soegijapranata Semarang

Dr. Ir. Krisprantono selaku Ketua Program Studi Arsitektur Unika

Soegijapranata Semarang

Ir. FX. Bambang Suskiyatno, MT selaku Dosen Koordinator Projek Akhir

Arsitektur / PAA 69

Dr. Ir. Rudyanto Soesilo, MSA selaku Dosen Pembimbing Projek Akhir

Arsitektur / PAA 69

Pihak De’pes (Sentul) dan JSI (Jeep Station Indonesia ) Mega Mendung

diantaranya Ibu Devi, Bapak Stenly, serta seluruh staf pengurus dan

pengelola De’pes dan JSI.

Pihak IOF Pengurus Daerah Jawa Tengah yang Bapak Aryo Yogyo

Kusumo Wiharjo selaku Ketua IOF Pengda Jateng.

Page 6: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

vi

Pengurus IOF ( Indonesia Off - road federation ) Pengda Jateng Bapak

Oktaviancho N.K selaku moderator di IOF Pengda Jateng.

Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan dan

semangat.

Rekan – Rekan Sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan karya

tulis ini, tentunya karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan dan belum

sempurna, maka penulis berkenan menerima kritik dan saran yang membangun

demi kebaikan hasil karya kedepannya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat

dan memberi tambahan pengetahuan serta informasi bagi banyak pihak.

Semarang, April 2016

Penulis

Page 7: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... ii

PRAKATA .................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xviii

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 22

1.1. Latar Belakang Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ..

…………………………………………………………………………………………………..1

1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ........... 2

1.2.1. Tujuan Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang ......................................................................................................... 2

1.2.2. Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang ......................................................................................................... 3

1.3. Lingkup Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang . 4

1.4. Metoda Pembahasan ......................................................................................... 4

1.4.1. Metoda Pengumpulan Data ( Observasi lapangan : De’pes dan JSI ,

Wawancara : Ketua IOF Pengda Jateng : Bapak Aryoyogya Kusumo Wiharjo

………………………………………………………………………………………..4

1.4.2. Metoda Penyusunan dan Analisa ( Peraturan Tentang Olahraga

Offroad ) ............................................................................................................ 6

1.4.3. Metoda Pemrograman .......................................................................... 6

1.4.4. Metoda Perancangan Arsitektur ............................................................ 7

Page 8: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

viii

1.5. Sistematika Pembahasan .................................................................................. 9

BAB 2. TINJAUAN PROJEK : Pusat Pelatihan Olahrga Offroad di Kota Semarang

................................................................................................................................. .11

2.1. Tinjauan Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ........ 11

2.1.1. Gambaran Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang ....................................................................................................... 11

2.1.2. Latar Belakang - Perkembangan – Tren : Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad ............................................................................................................ 21

2.2. Tinjauan Khusus : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad .................................... 25

2.2.1. Terminologi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang .. 25

2.2.2. Kegiatan (Pelaku, Aktivitas dan Fasilitas) : Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang .............................................................................. 26

2.2.3. Istilah – Istilah dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ……………….

2.2.4. Spesifikasi dan Persyaratan Desain : Pusat Pelatihan Offroad .......... 40

2.2.5. Deskripsi Konteks Kota : Letak Kota di Kota Semarang .................... 44

2.2.6. Studi Banding : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang 47

2.2.6.1. Studi Instansi Terkait:IOF (Indonesia Offroad Federation ) Pengda

Jateng…………………………………………………………………………………47

2.2.6.2. Survey Proyek Sejenis : De’pes dan JSI ( Jeep Station Indonesia )..49

2.2.7. Permasalahan Desain : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang ....................................................................................................... 50

2.3. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di

Kota Semarang ....................................................................................................... 51

2.3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 51

2.3.2. Batasan ............................................................................................... 51

2.3.3. Anggapan ............................................................................................ 52

BAB 3. ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR .................................. 53

Page 9: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

ix

3.1. Analisa Pendekatan Kawasan : Peraturan Daerah Kota Semarang ............... 53

3.1.1. Analisa Konteks Lingkungan : Perda Kota Semarang Tahun 2004 (

BWK VIII dan BWK IX ) .................................................................................... 74

3.1.2. Analisa Skenario Perencanaan Kawasan : BWK VIII ......................... 75

3.1.3. Analisa Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana : Gunungpati BWK

VIII…………………… ....................................................................................... 86

3.2. Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi : Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad Di kota Semarang ....................................................................................... 93

3.2.1. Analisa Pendekatan Arsitektur : Pelaku dan Aktivitas ........................ 93

3.2.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan .............................................. 135

BAB 4. PROGRAM ARSITEKTUR : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ............... 166

4.1. Program Kawasan .......................................................................................... 166

4.1.1. Konsep Program dan Tema Kawasan : ( Ramah lingkungan dan

arsitektur Eco Tech ) ....................................................................................... 166

4.1.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor

Persyaratan Perancangan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ........ 167

4.1.3. Skenario Program Kawasan Keseluruhan : Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad ........................................................................................................... 171

4.1.4. Program Besaran Luas Kawasan ....................................................... 171

4.1.5. Program Prasarana dan Sarana Kawasan : Pusat Pelatihan Offroad di

Semarang ( Gunungpati BWK VIII ) ............................................................... 173

4.2. Program Masing - Masing Fungsi ................................................................... 175

4.2.1. Program Kegiatan : Pelatihan Offroad .............................................. 175

4.2.2. Program Sistem Struktur : Struktur Bawah , Struktur Tengah , Struktur

Atap ……………………………… .................................................................... 179

4.2.3. Program Sistem Utilitas ...................................................................... 183

Page 10: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

x

4.2.4. Program Tapak Kawasan : Lokasi BWK VIII – Kecamatan Gunungpati

………………………… .......................................................................................... 191

BAB 5. KAJIAN TEORI ........................................................................................... 196

5.1. Kajian Teori Penekanan Desain : Arsitektur Eco Tech .................................. 196

5.1.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Tema Desain : Arsitektur Ecotech .....

.......................................................................................................... 196

5.1.2. Studi Preseden : Eastnor Castle dan Yongjia Gymnasium ............... 203

5.1.3. Kemungkinan Penerapan Teori Tema Desain :Arsitektur Eco Tech ......

........................................................................................................... 205

5.2. Kajian Teori Permasalahan Dominan : Pola Pelestarian dan Penataan

Lingkungan ………………... .................................................................................... 206

5.2.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan : Penataan

Lingkungan .................................................................................................... 206

5.2.2. Studi Preseden : De’pes dan JSI ( Jeep Station Indonesia ) ............ 216

5.2.3. Kemungkinan Penerapan Teori Permasalahan Dominan : Pola

Pelestarian dan Penataan Lingkungan .......................................................... 219

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 221

LAMPIRAN ………………………………………………………………...............................223

Page 11: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alur Pikir Perancangan ............................................................. 8

Gambar 2. Ruang Kelas / Gedung Serbaguna ........................................................ 13

Gambar 3. Paddock ............................................................................................... 13

Gambar 4. Scrutineering Area ................................................................................ 13

Gambar 5. Ruang Breifing ....................................................................................... 14

Gambar 6. Podium ................................................................................................. 14

Gambar 7. Parc Ferme ............................................................................................ 14

Gambar 8. Ruang Medis ......................................................................................... 15

Gambar 9. Tribun .................................................................................................... 15

Gambar 10. Retail Stand Jual Part JIP .................................................................... 16

Gambar 11. Ruang Kantor Pengelola ..................................................................... 16

Gambar 12. Kamar Hitung ..................................................................................... 17

Gambar 13. Tribun Biasa ........................................................................................ 17

Gambar 14. Ruang Keamanan dan CCTV .............................................................. 18

Gambar 15. Ruang Cleaning Service ...................................................................... 18

Gambar 16. Gudang................................................................................................ 18

Gambar 17. Ruang MEE dan Panel ........................................................................ 19

Gambar 18. Ruang Genset ..................................................................................... 19

Gambar 19. Ruang Mesin AC ................................................................................. 19

Gambar 20. Mushola ............................................................................................... 20

Gambar 21. Toilet.................................................................................................... 20

Gambar 22. Letak Kota Semarang di Indonesia ..................................................... 44

Gambar 23. Peta Rencana Pembagian BWK Semarang ........................................ 44

Page 12: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xii

Gambar 24. Logo Indonesi Offroad Federation Pengda Jateng .............................. 47

Gambar 25. Logo De’pes dan JSI ........................................................................... 49

Gambar 26. Kutipan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun

2011 – 2031( pasal 83 ) ..................................................................... 54

Gambar 27. Kutipan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun

2011 – 2031( pasal 85 ) ..................................................................... 55

Gambar 28. Peta BWK IX Kota Semarang .............................................................. 56

Gambar 29. Peta BWK VIII Kota Semarang ............................................................ 58

Gambar 30. Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 .................................................. 62

Gambar 31. Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 .................................................. 63

Gambar 32. Perempatan Jalan ............................................................................... 63

Gambar 33. Pemancingan Ngrembel Asri ............................................................... 63

Gambar 34. Areal Lahan Kosong ............................................................................ 63

Gambar 35. Permukiman Desa Ngrembel Asri ....................................................... 63

Gambar 36. Koramil 07 ........................................................................................... 63

Gambar 37. Pom Bensin ......................................................................................... 63

Gambar 38. Arus Lalu Lintas Jalan Manyaran - Gunungpati ................................... 64

Gambar 39. Arus Lalu Lintas Jalan Manyaran Gunungpati ..................................... 64

Gambar 40. Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan ...................................................... 64

Gambar 41. Tiang Listrik dan Lampu Jalan ............................................................ 64

Gambar 42. Saluran Drainase ................................................................................. 64

Gambar 43. Vegetasi Didalam Tapak ..................................................................... 65

Gambar 44. Sawah Tadah Hujan ............................................................................ 65

Gambar 45. Perkerasan Tapak ............................................................................... 65

Gambar 46. Bekas Sirkuit Offroad .......................................................................... 66

Page 13: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xiii

Gambar 47. Area Sawah ......................................................................................... 66

Gambar 48. Toko Dilingkungan .............................................................................. 66

Gambar 49. Tempat Rekreasi ................................................................................. 66

Gambar 50. Permukiman Penduduk ....................................................................... 66

Gambar 51. Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 .................................................. 68

Gambar 52. Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 .................................................. 68

Gambar 53. Pertigaan Jalan ................................................................................... 69

Gambar 54. Tapak Eksisting Utara ......................................................................... 69

Gambar 55. Tapak Eksisting Timur ......................................................................... 69

Gambar 56. Jalan Kalimas Raya ............................................................................. 69

Gambar 57. Jalan Lingkungan ................................................................................ 69

Gambar 58. Kantor Polisi Sabhara .......................................................................... 69

Gambar 59. Jalan Raya RM. Hadi Subeno ............................................................. 69

Gambar 60. Arus Lalu Lintas Jalan RM.Hadi Subeno ............................................. 69

Gambar 61. Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno ............................................ 69

Gambar 62. Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan ...................................................... 69

Gambar 63. Tiang Listrik dan Lampu Jalan ............................................................. 70

Gambar 64. Saluran Drainase Kota ....................................................................... 70

Gambar 65. Vegetasi Di dalam Tapak .................................................................... 70

Gambar 66. Jenis Tanah Didalam Tapak ................................................................ 70

Gambar 67. Area Perkebunan ................................................................................ 71

Gambar 68. Pabrik Kubota ...................................................................................... 71

Gambar 69. Kantor Polisi ........................................................................................ 71

Gambar 70. Permukiman Penduduk ....................................................................... 71

Gambar 71. Peta BWK Kota Semarang .................................................................. 75

Page 14: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xiv

Gambar 72. Peta BWK VIII Kec. Gunungpati .......................................................... 75

Gambar 73. Peta Administrasi Kec. Gunungpati ..................................................... 75

Gambar 74. Letak Lokasi Kawasan Pada Kec. Gunungpati .................................... 75

Gambar 75. Peta Udara Lokasi Tapak .................................................................... 75

Gambar 76. Peta Pencapaian Lokasi Kawasan ...................................................... 76

Gambar 77. Polsek Gunungpati .............................................................................. 77

Gambar 78. SMP 22 Semarang .............................................................................. 77

Gambar 79. Permukiman Warga ............................................................................. 77

Gambar 80. Lahan Kosong ..................................................................................... 77

Gambar 81. Ngrembel Asri ...................................................................................... 77

Gambar 82. Dewandaru ......................................................................................... 77

Gambar 83. Permukiman Warga ............................................................................. 77

Gambar 84. Lahan Kosong ..................................................................................... 77

Gambar 85. Peta Jaringan Jalan RTRW Kota Semarang ....................................... 86

Gambar 86. Peta Jaringan Transportasi ................................................................. 87

Gambar 87. Peta Jaringan Listrik ............................................................................ 88

Gambar 88. Peta Jaringan Air Minum .................................................................... 89

Gambar 89. Peta Jaringan Drainase ...................................................................... 90

Gambar 90. Peta Jaringan Telekomunikasi ............................................................ 91

Gambar 91. Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau ................................................... 92

Gambar 92. Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan ......... 108

Gambar 93. Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan ......................... 109

Gambar 94. Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap ............................................... 109

Gambar 95. Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum ....................................... 110

Gambar 96. Diagram Pola Aktivitas Kru Media ..................................................... 110

Page 15: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xv

Gambar 97. Diagram Pola Aktivitas Tamu ........................................................... 110

Gambar 98. Diagram Pola Aktivitas Pengelola ..................................................... 111

Gambar 99. Ukuran Pemisahan Arena dan Tribun ............................................... 113

Gambar 100. Ukuran Tempat Duduk .................................................................... 114

Gambar 101. Tata Letak Tempat Duduk ............................................................... 115

Gambar 102. Tribun Biasa .................................................................................... 116

Gambar 103. Tribun VIP ....................................................................................... 116

Gambar 104. Tribun VVIP ..................................................................................... 117

Gambar 105. Scrutineering Area Mobil ................................................................. 119

Gambar 106. Layout Trek Gunungpati .................................................................. 120

Gambar 107. Hubungan Ruang Makro ................................................................. 133

Gambar 108. Hubungan Ruang Mikro................................................................... 134

Gambar 109. Pondasi Sumuran ............................................................................ 136

Gambar 110. Pondasi Tiang ................................................................................. 137

Gambar 111. Pondasi Foot Plat ............................................................................ 137

Gambar 112. Struktur Bangunan Rangka ............................................................. 138

Gambar 113. Struktur Bangunan Masif ................................................................. 138

Gambar 114. Steel Floor Deck .............................................................................. 139

Gambar 115. Lantai Granit Tile ............................................................................. 140

Gambar 116. Lantai Karpet ................................................................................... 140

Gambar 117. Lantai Parket ................................................................................... 141

Gambar 118. Bata Ringan ..................................................................................... 142

Gambar 119. Curtain Wall ..................................................................................... 142

Gambar 120. Cladding Wall .................................................................................. 143

Gambar 121. Plafond PVC .................................................................................... 143

Page 16: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xvi

Gambar 122. Elemen Dasar Pembentuk Space Frame ........................................ 144

Gambar 123. Konstruksi Sambungan SIstem Space Frame ................................. 145

Gambar 124. Distribusi Gaya Pada Struktur Space Frame ................................... 146

Gambar 125. Modul Berulang Pada Struktur Space Frame .................................. 146

Gambar 126. Atap Green Roof ............................................................................ 148

Gambar 127. Atap Dag Beton ............................................................................... 149

Gambar 128. Skema Jaringan Listrik .................................................................... 149

Gambar 129. Genset ............................................................................................. 150

Gambar 130. Automatic Main Panel...................................................................... 150

Gambar 131. Skema Jaringan Air Bersih Down Feed Distribution ........................ 151

Gambar 132. Skema Jaringan Air Bersih Up Feed Distribution ............................ 151

Gambar 133. Skema Jaringan Air Kotor ................................................................ 152

Gambar 134. Skema Jaringan Komunikasi ........................................................... 153

Gambar 135. Skema Jaringan Pengeras Suara .................................................... 153

Gambar 136. Outdoor LED Screen ....................................................................... 154

Gambar 137. Fire Hydrant ..................................................................................... 155

Gambar 138. Fire Extinguisher ............................................................................. 155

Gambar 139. Stand Pipe Hose System ................................................................. 155

Gambar 140. Fire Sprinkler ................................................................................... 156

Gambar 141. Smoke Detector ............................................................................... 156

Gambar 142. Heat Detector .................................................................................. 156

Gambar 143. Pintu Darurat ................................................................................... 157

Gambar 144. Tangga Darurat ............................................................................... 158

Gambar 145. Alarm Kebakaran ............................................................................. 158

Gambar 146. Tangga ............................................................................................ 159

Page 17: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xvii

Gambar 147. Ramp ............................................................................................... 159

Gambar 148. Escalator ......................................................................................... 159

Gambar 149. Elevator / Lift ................................................................................... 159

Gambar 150. Penangkal Petir ............................................................................... 160

Gambar 151. Metal Detector ................................................................................. 160

Gambar 152. CCTV ............................................................................................... 160

Gambar 153. Pencahayaan Alami......................................................................... 161

Gambar 154. Lampu LED ..................................................................................... 161

Gambar 155. Penghawaan Alami ......................................................................... 161

Gambar 156. Sistem AC Central ........................................................................... 162

Gambar 157. Sistem AC Split ............................................................................... 163

Gambar 158. Exhaust Fan .................................................................................... 164

Gambar 159. Teknologi Solar Panel ..................................................................... 164

Gambar 160. Sistem Rain Water Harvesting ........................................................ 165

Gambar 161. Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Latihan .......... 175

Gambar 162. Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan ....................... 176

Gambar 163. Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap ............................................. 176

Gambar 164. Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum ..................................... 177

Gambar 165. Diagram Pola Aktivitas Kru Media ................................................... 177

Gambar 166. Diagram Pola Aktivitas Tamu .......................................................... 178

Gambar 167. Diagram Pola Aktivitas Pengelola ................................................... 178

Gambar 168. Lubang Biopori ................................................................................ 190

Gambar 169. Peta BWK VIII Kota Semarang ........................................................ 191

Gambar 170. Foto Udara Lokasi Tapak Gunungpati ............................................. 193

Gambar 171. Peta Udara Lokasi Tapak Gunungpati ........................................... 194

Page 18: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xviii

Gambar 172. Perempatan Jalan Sebelah Utara ................................................... 194

Gambar 173. Pemancingan Ngrembel Asri ........................................................... 194

Gambar 174. Areal Lahan Kosong ........................................................................ 194

Gambar 175. Permukiman Desa Ngrembel Asri ................................................... 194

Gambar 176. Koramil 07 ....................................................................................... 194

Gambar 177. Pom Bensin ..................................................................................... 194

Gambar 178. Penekanan Desain .......................................................................... 196

Gambar 179. Penggunaan Ekspresi Struktur Dari Alam ....................................... 200

Gambar 180. Pemanfaatan Cahaya Matahari Pada Bangunan ............................ 200

Gambar 181. Pemanfaatan Tenaga Surya Untuk Energi Listrik ............................ 201

Gambar 182. Pemanfaatan Alam Sebagai Respon .............................................. 201

Gambar 183. Simbolisasi Bangunan ..................................................................... 202

Gambar 184. Yongjia Gymnasium, Swimmingpool ............................................... 203

Gambar 185. Eastnor Castle, Hereford UK. .......................................................... 204

Gambar 186. Pencapaian Frontal ......................................................................... 209

Gambar 187. Pencapaian Tidak Langsung ........................................................... 209

Gambar 188. Pencapaian Spiral ........................................................................... 210

Gambar 189. Pintu Masuk A ................................................................................. 210

Gambar 190. Pintu Masuk B ................................................................................. 211

Gambar 191. Konfigurasi Jalur Linear ................................................................... 211

Gambar 192. Konfigurasi Jalur Radial................................................................... 211

Gambar 193. Konfigurasi Jalur Grid ...................................................................... 212

Gambar 194. Konfigurasi Jalur Jaringan ............................................................... 212

Gambar 195. Hubungan Jalur Ruang Melalui Ruangan ........................................ 213

Gambar 196. Hubungan Jalur Ruang Menembus Ruang ..................................... 213

Page 19: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xix

Gambar 197. Hubungan Jalur Ruang Berakhir Didalam Ruang ........................... 213

Gambar 198. Ilustrasi Sirkulasi ............................................................................. 215

Gambar 199. Desa Pelangi Sentul ........................................................................ 216

Gambar 200. Layout Track Depes ........................................................................ 216

Gambar 201. Nuansa Desa Pelangi Sentul ........................................................... 217

Gambar 202. General Map JSI ............................................................................. 218

Gambar 203. Layout JSI ....................................................................................... 218

Gambar 204. Situasi Tribun dan arena Offroad JSI .............................................. 219

Gambar 205. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga IOF Pengda Jateng ... 223

Gambar 206. Peraturan Tentang Offroad ( Adventure ) ........................................ 223

Gambar 207. Peraturan Tentang Offroad ( Mud Racing ) ..................................... 224

Gambar 208. Peraturan Tentang Offroad ( Rock Crawling ) ................................. 224

Gambar 209. Peraturan Tentang Offroad ( Racing Offroad ) ................................ 225

Gambar 210. Kalender Even Offroad Jateng ........................................................ 225

Gambar 211. Susunan Kepengurusan IOF Pengda Jateng .................................. 228

Gambar 212. Layout Track Offroad dengan Standart IOF Pengda Jateng ........... 229

Gambar 213. Even Recommend Form Jawa Tengah ........................................... 231

Gambar 214. Survey Depes Sentul ....................................................................... 232

Gambar 215. Jeep Station Indonesia Mega Mendung .......................................... 232

Gambar 216. Surat Survey di Depes..................................................................... 233

Gambar 217. Surat Survey JSI ............................................................................. 234

Page 20: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penilaian Lokasi Kawasan......................................................................... 61

Tabel 2. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Peserta ) .............................. 93

Tabel 3. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Pengunjung ) ....................... 96

Tabel 4. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Pengelola) ........................... 97

Tabel 5. Aktivitas ( Utama ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas .............................. 102

Tabel 6. Aktivitas ( Penunjang ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ....................... 103

Tabel 7. Aktivitas ( Pengelola ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ....................... 105

Tabel 8. Aktivitas ( Servis ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ............................. 107

Tabel 9. Fasilitas ( Utama ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ............................... 121

Tabel 10. Fasilitas ( Pengunjung ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ................... 124

Tabel 11. Fasilitas ( Pengelola ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ...................... 126

Tabel 12. Fasilitas ( Servis ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ............................ 128

Tabel 13. Fasilitas dan Kebutuhan Luas ............................................................... 129

Tabel 14. Fasilitas dan Kebutuhan Luas .............................................................. 171

Tabel 15. Daftar Klub Offroad ............................................................................... 229

Page 21: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Projek : Pusat Pelatihan olahraga Offroad

Olahraga offroad akan dijadikan cabang olahraga baru dalam gelaran PON 2016

yang akan di gelar di Kota Bandung. Hal tersebut diutarakan Bapak Ahmad

Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat yang mewacanakan akan menambahkan

cabang olahraga baru dalam gelaran PON yang akan di adakan di Kota Bandung.

Oleh sebab itu maka dibutuhkanlah Pusat Pelatihan Khusus Olahraga Offroad yang

belum pernah ada di Indonesia sehingga olahraga ini mampu mencetak prestasi

hingga tingkat Nasional hingga Internasional serta akan memperkenalkan tentang

safety dalam dunia olahraga offroad . Hal yang sama juga diutarakan Induk olahraga

offroad IOF ( Indonesian Offroad Federation ) PENGDA JATENG mewacanakan

akan membuat pusat pelatihan khususnya olahraga offroad di Kota Semarang.

Tuntutan akan kemajuan dan perkembangan dunia balap otomotif khususnya

offroad di Indonesia belum diimbangi dengan perhatian pemerintah akan tersedianya

suatu fasilitas yang dapat mewadahi segala tuntutan tersebut terutama untuk tempat

diselenggarakannya kompetisi atau tempat berlatih para pelaku balap offroad, yang

menyebabkan banyaknya para pelaku yang tidak dapat menyalurkan kegiatan /

bakat / hobinya, dan akhirnya menyalurkan kegiatannya tidak pada tempatnya dan

dapat merusak ekosistem lingkungan yang ada. Yang juga akan membahayakan

baik pembalapnya sendiri maupun banyak pihak. Hal ini juga dirasakan oleh

pengurus / pemangku kepentingan olahraga offroad IOF PENGDA JATENG dan

juga masyarakat di Kota Semarang merupakan Ibukota Jawa Tengah, dan juga

masyarakat sekitar khususnya didaerah Jawa Tengah, dikarenakan belum adanya

Page 22: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

2

“pusat pelatihan offroad” yang memiliki fasilitas lengkap, nyaman dan memadai.

Fakta di Kota Semarang, memang belum ada tempat yang memberikan wadah yang

bagi olahraga offroad yang memenuhi standarisasi dari induk olahraga offroad di

Indonesia.

1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan

1.2.1. Tujuan Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

1.2.1.1. Bagi Kota Semarang dan Jawa Tengah

Menciptakan bangunan multi fungsi offroad khususnya fasilitas utama

sebuah sirkuit balap offroad lengkap dengan berbagai fasilitas

penunjangnya sesuai dengan regulasi standar yang berlaku, yang bisa

menjadi landmark / ikon tambahan baru bagi Kota Semarang dan Jawa

Tengah.

Menciptakan lingkungan kawasan baru yang terintegrasi dengan baik

dari segala aspek.

Menjadikan bangunan / tempat tersebut sebagai arena pembinaan

bagi pembalap dan perangkat pertandingan.

1.2.1.2. Bagi Masyarakat Semarang dan Jawa Tengah

Menciptakan bangunan yang eye catching dan bisa menjadi salah satu

kebanggaan masyarakat Kota Semarang pada khususnya dan

masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

Menciptakan tempat pusat pelatihan olahraga offroad khususnya yang

menarik, nyaman, lengkap dan aman untuk dikunjungi.

Page 23: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

3

Mengembangkan minat bakat masyarakat umum untuk mengetahui

dan belajar tentang olahraga offroad.

1.2.1.3. Bagi Atlet, Pelaku hobi, dan Pelaku bisnis

Menciptakan fasilitas untuk menyalurkan kegiatan, bakat dan hobi

khususnya dibidang balap offroad yang mumpuni yang sesuai dengan

regulasi standar otomotif yang berlaku.

Menciptakan bangunan yang menarik, memadai, nyaman, lengkap,

dan aman bagi para penggunanya dalam melakukan setiap

kegiatannya.

1.2.1.4. Bagi Dunia Arsitektur

Untuk mengetahui lebih mendalam segala hal seperti aktivitas, kebutuhan

fasilitas, permasalahan, mengenai perencanaan dan perancangan

sebuah Pusat Pelatihan khususnya Olahraga Offroad yang belum pernah

ada guna memperkaya wawasan dibidang akademis dunia Arsitektur dan

Desain.

1.2.2. Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Masyarakat Semarang dan Jawa Tengah pada khususnya, dan masyarakat

Indonesia pada umumnya, yang mencari hiburan baik yang masih awam

maupun yang memang hobi / menggemari olahraga balap offroad, mencari

dan membeli segala hal berbau offroad yang diperjualbelikan di kawasan ini.

Para atlet yang ingin berlatih, berkompetisi dan meraih prestasi dibidang

olahraga balap offroad.

Para perangkat pertandingan ( penyelenggara , pimpinan lomba, pengawas

lomba, ahli kamar hitung lomba, pemeriksa kendaraan, pembuat lintasan ,

Page 24: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

4

pengawas lintasan ) dapat diberikan pelatihan khusus dan berlicency yang di

berikan oleh pengurus pusat.

Para pelaku hobi yang ingin menyalurkan kegiatan, hobi dan bakat balap

offroadnya di sirkuit resmi.

Para pelaku bisnis yang ingin bertransaksi jual beli di stand – stand retail

yang disediakan.

1.3. Lingkup Pembahasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Lingkup pembahasan hanya dibatasi pada perencanaan dan perancangan fasilitas

fasilitas bangunan yang dibutuhkan untuk menunjang segala kegiatan yang terjadi

sesuai dengan standar regulasi yang berlaku, dalam hal ini standar yang dikeluarkan

oleh IOF ( Indonesia Offroad Federation ).

Untuk trek dan lintasan sudah ada dalam layoutnya , tidak membahas lebih

mendalam hingga ke masalah teknis dan standar ketentuan lintasan yang berlaku

karena hal tersebut akan direncanakan oleh para ahli yang lebih berkompeten

dibidangnya.

1.4. Metoda Pembahasan

Metoda yang digunakan didalam penyusunan laporan perencanaan dan

perancangan "Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang" ini diantaranya :

1.4.1. Metoda Pengumpulan Data

1.4.1.1. Data Primer

Observasi Lapangan ( Observasi Lapangan Depes dan JSI )

Observasi lapangan dilakukan pada projek yang memiliki fungsi sejenis

baik untuk fungsi utama maupun fungsi penunjang.

Lokasi yang akan dituju untuk observasi lapangan yaitu Jeep Station

Indonesia yang berada di Mega mendung , Bogor ,dan De’pes (Desa

Page 25: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

5

Pelangi) Sentul, Bogor guna mengetahui hal-hal seperti pelaku, aktifitas,

fasilitas, fungsi, serta luasan yang dibutuhkan untuk mengakomodir

kegiatan offroad.

Dengan melakukan observasi lapangan, data yang diperoleh akan

digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan

bangunan.

Wawancara ( Ketua IOF Pengda Jateng )

Wawancara dilakukan terhadap pelaku yang berkompeten dibidangnya

seperti pembalap, pengunjung, pengurus atau pengelola, guna

memperoleh data yang akan digunakan sebagai acuan dalam proses

perencanaan dan perancangan projek.

Pihak yang akan diwawancarai adalah pihak organisasi terkait yang

berwenang menaungi bidang otomotif di Indonesia yaitu IOF Pengda

Jateng (indonesia Offroad Federation ) Pengurus Daerah Jawa Tengah.

Wawancara dilakukan pada ketua IOF Pengda Jateng bapak Aryo yogyo

Kusumo Wiharjo untuk mengetahui peraturan tentang pembuatan pusat

pelatihan offroad dan regulasinya

1.4.1.2. Data Sekunder

Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data,

teori, standar, serta regulasi yang berlaku, yang berhubungan dengan

projek yang diangkat, baik dari buku-buku, jurnal, literatur internet,

instansi terkait, dan sebagainya. Studi banding literatur dilakukan di sirkuit

internasional dunia seperti Circuit International Sentul.

1.4.2. Metoda Penyusunan dan Analisa (Peraturan Tentang Olahraga Offroad)

Page 26: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

6

1.4.2.1. Induktif

Dengan melakukan studi banding dan komparasi dengan projek yang

memiliki fungsi sejenis, sehingga dapat diperoleh data – data yang

selanjutnya dianalisa sesuai kebutuhan dan dapat menunjang didalam

proses perencanaan dan perancangan projek.

1.4.2.2. Deduktif

Dengan mencari standar – standar serta regulasi yang berlaku dan

menjadikannya sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan

projek.

1.4.3. Metoda Pemrograman

1.4.3.1. Tahap Pengumpulan Data

Merupakan awal dari proses penyusunan program, dimana diperoleh data –

data yang akan digunakan sebagai acuan dari berbagai sumber baik

observasi lapangan / studi banding, wawancara maupun studi literatur.

1.4.3.2. Tahap Analisis

Pada tahap ini data – data yang telah diperoleh sebelumnya diolah kembali

dengan menganalisa atau memilah – milah berbagai jejalan data yang ada.

Hasil dari tahap ini dipergunakan sebagai acuan utama dan akan disatukan

kembali dalam tahap berikutnya. Penyusunan program dan permasalahan

utama akan muncul pada tahapan ini.

Page 27: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

7

1.4.3.3. Tahap Sintesis

Pada tahap ini merupakan tahapan mensintesa atau menyatukan kembali

analisa – analisa yang telah dilakukan sebelumnya guna memasuki proses

perencanaan sebelum memasuki proses perancangan projek yang diangkat.

Tema perancangan, pra rancangan, skematik desain berada pada tahap ini.

1.4.4. Metoda Perancangan Arsitektur

1.4.4.1. Konsep Perancangan Arsitektur

Pada tahap ini, mulai dituangkan ide-ide yang berhubungan dengan tata

cara pengaturan ruang, style/langgam yang digunakan, desain bentukan

serta tatanan bangunan kedalam gambar skematik dan kemudian dipindah

menjadi gambar kerja dengan memperhatikan berbagai aspek secara detail.

Produk yang dihasilkan berupa gambar kerja, perspektif 3 dimensi, isometri

dan juga video grafis yang akan digunakan sebagai media presentasi.

Melalui berbagai produk tersebut dapat dijelaskan mengenai konsep,

penekanan desain dan pemecahan permasalahan didalam desain.

1.4.4.2. Pengembangan Rancangan

Pengembangan rancangan terbagi menjadi dua yaitu lingkup tapak dan

lingkup bangunan. Lingkup tapak terdiri dari area lintasan trek / lintasan dan

berbagai bagiannya, area parkir, dan ruang terbuka hijau. Sedang pada

lingkup bangunan terdiri dari berbagai fungsi utama dan fungsi pendukung

yang terdapat pada bangunan.

Page 28: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

8

1.4.4.3. Presentasi

Diagram Alur Pikir Perancangan

Gambar 1 - Diagram Alur Pikir Perancangan

Sumber : Analisa Pribadi

STUDI LAPANGAN

STUDI LITERATUR

GAGASAN AWAL

SPESIFIKASI PROYEK

DAN ANALISA

ARSITEKTURAL

PERMASALAHAN DESAIN

PERMASALAHAN DOMINAN

KONSEP DESAIN

PENEKANAN DESAIN

PROGRAM

ARSITEKTURAL

DESAIN SKEMATIK

PENGEMBANGAN DESAIN

LATAR BELAKANG

Page 29: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

9

1.5. Sistematika Pembahasan

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat Latar Belakang Projek, Tujuan dan Sasaran Pembahasan (berupa

Tujuan Pengembangan Kawasan dan Sasaran Pengembangan Kawasan),

Lingkup Pembahasan, Metoda Pembahasan (berupa Metoda Pengumpulan

Data; Metoda Penyusunan dan Analisa; Metoda Pemrograman; serta Metoda

Perancangan Arsitektur), dan yang terakhir ialah Sistematika Pembahasan.

BAB II. TINJAUAN PROJEK

Memuat Tinjauan Umum (berupa Gambaran Umum dan Latar Belakang-

Perkembangan-Tren), Tinjauan Khusus (berupa Terminologi; Kegiatan;

Spesifikasi dan Persyaratan Desain; Deskripsi Konteks Kota; Studi Banding;

serta Permasalahan Desain), dan yang terakhir ialah Kesimpulan, Batasan,

dan Anggapan.

BAB III. ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

Memuat Analisa Pendekatan Kawasan (berupa Analisa Konteks Lingkungan;

Analisa Skenario Perencanaan Kawasan; serta Analisa Kondisi Sistem Sarana

dan Prasarana), Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi (berupa Analisa

Pendekatan Arsitektur dan Analisa Pendekatan Sistem Bangunan), dan yang

terakhir ialah Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan.

BAB IV. PROGRAM ARSITEKTUR

Memuat Program Kawasan (berupa Konsep Program dan Tema Kawasan;

Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan

Perancangan; Skenario Program Kawasan Keseluruhan; Program Besaran

Luas Kawasan; serta Program Prasarana dan Sarana Kawasan), dan Program

Page 30: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

10

Masing - Masing Fungsi (berupa Program Kegiatan; Program Sistem Struktur;

Program Sistem Utilitas; serta Program Tapak Kawasan).

BAB V. KAJIAN TEORI

Memuat Kajian Teori Penekanan Desain (berupa Uraian Interpretasi dan

Elaborasi Tema Desain; Studi Preseden; serta Kemungkinan Penerapan Teori

Tema Desain), dan Kajian Teori Permasalahan Dominan (berupa Uraian

Interpretasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan; Studi Preseden; serta

Kemungkinan Penerapan Teori Permasalahan Dominan)

Page 31: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

11

BAB 2

TINJAUAN PROJEK

2.1. Tinjauan Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.1.1. Gambaran Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah Pusat kegiatan khususnya

olahraga offroad yang bertujuan sebagai arena pembinaan bagi para atlet (

pembalap / offroader ) / pengawas pertandingan ( pimpinan lomba /

technical delegate , pengawas pertandingan , ahli kamar hitung , ahli

pemeriksa kendaraan / scrutennering, ahli pembuat lintasan / track master ,

ahli pengawas lintasan / marshall ) yang bertujuan untuk mendapatkan

licency dan berupa pembekalan dari segi mental serta pengetahuan tentang

olahraga offroad yang digunakan untuk persiapan lomba dalam tingkat

nasional.

Olahraga offroad merupakan jenis olahraga hobi. Olahraga hobi disini

artinya olahraga yang mulanya hanya suka/hobi dan kemudian ditekuni akan

menjadikan suatu prestasi. Olahraga balap offroad dilakukan pada suatu

lintasan khusus ( berupa tanah, air / kubangan , lumpur, dan jalan biasa )

yang telah dirancang sedemikian rupa guna melatih dari segi pengetahuan

sekaligus menguji kemampuan dari pembalap. Olahraga offroad ini

merupakan salah satu olahraga ekstrim yang banyak digemari baik

masyarakat biasa, pengusaha , maupun kepala daerah, hingga pejabat

Negara. Offroad merupakan olahraga dengan basic lingkungan sehingga

dalam olahraga offroad juga dituntut untuk mejaga ekosistem lingkungan

dan tidak merusak.

Page 32: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

12

Olahraga offroad ini di bawah nanungan IOF ( Indonesia Offroad Federation

) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Kementerian

Lingkungan Hidup ( KLH ). IOF ( Indonesia Offroad Federation) sendiri

merupakan satu – satunya wadah untuk para penggemar otomotif dan / atau

non otomotif offroad serta klub otomotif dan / atau non otomotif offroad di

seluruh Indonesia dalam melakukan kegiatan offroad untuk meningkatkan

mutu dan kemampuan para offroader secara professional. Kegiatan

olahraga offroad ini membutuhkan berbagai fasilitas untuk mendukung

segala kegiatan yang dibedakan menjadi bangunan dan trek lintasan, pada

projek kali ini pembahasan lebih ditekankan pada teknis yang berkaitan

dengan bangunan bukan pada teknis trek lintasannya. Untuk trek lintasan

akan mengambil pendekatan pola layout dari beberapa track yang sudah

ada yang memiliki standart IOF, untuk distudi, dianalisis dan dipilih mana

yang paling sesuai untuk diaplikasikan kedalam projek “Pusat Pelatihan

Olahraga Offroad” ini.

Bangunan pendukung segala kegiatan dalam “Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad” dibedakan menjadi :

a. Bangunan khusus

Merupakan bangunan utama bagi peserta pembalap maupun yang ingin

mengikuti pelatihan yang berisi berbagai fasilitas untuk mendukung

segala kegiatan pelatihan maupun perlombaan balap, terdiri dari ruang

kelas / gedung serba guna , podium, parking lot / parc ferm, ruang

briefing , paddock , scrutennering area, shower outdoor, dan food court

khusus.

Page 33: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

13

Gambar 2 – ruang kelas / gedung serba guna

Sumber : http://aktualitas.com/kemenpora-berencana-lanjutkan-hambalang/

Gambar 3 - Paddock

Sumber : http://otomotif.sportku.com/album/photo/5685/112985/paddock-tim-anker-sport-gt-radial-tangerang-city-saat-mengikuti-jf-sulfur-extreme-

speedkejurnas-speed-offroad-2011

Gambar 4 – scrutenering area

Sumber : http://www.harianaceh.co/read/2015/02/20/37710/iof-aceh-gelar-baksos-dan-adventure-offroad

Page 34: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

14

Gambar 5 – Ruang Breifing

Sumber : http://sulselprov.go.id/post/185-offroader-jajal-medan-di-takalar

Gambar 6 - Podium

Sumber : http://blog.gruphardys.com/?p=5485

Gambar 7 - Parc Ferme

Sumber : IXOR-2015-rd.1-batulicin.Perfourm.com-Bayu-Sulistyo-34

Page 35: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

15

Gambar 8 – Ruang Medis

Sumber : http://fastnlow.net/smn-sayangi-media-pemberitaan-nasional/

b. Bangunan Utama A

Adalah bangunan utama bagi pengunjung dan pengelola dengan

berbagai fasilitas untuk mendukung segala kegiatan yang terdiri dari

tribun penonton vip dan vvip, retail stand jual beli part, foodcourt

pengunjung, dan ruang-ruang kantor pengelola (ruang direksi, ruang

manager, ruang staff, ruang rapat, ruang tamu, ruang panitia, ruang

juri/pengawas, ruang marshal)

Gambar 9 - Tribun VIP

Sumber : http://www.racerevo.com/Wallpapers/MS.jpg

Page 36: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

16

Gambar 10 - Retail Stand Jual Part JIP Sumber : http://hendri-prayitno.blogspot.co.id/2011/10/eksis-berjualan-

mesin-mesin-dan.html

Gambar 11 - Ruang Kantor Pengelola

Sumber : http://pwscott.com/wp-content/uploads/2014/09/Office-Wall-Design-Ideas-Office-Room-Style-Wall-Modern-Design-My-Wallpapers.jpg

c. Bangunan Utama B

Adalah bangunan utama bagi peserta dan pengelola untuk mendukung

jalannya latihan maupun perlombaan tetapi berdiri sendiri terpisah dari

bangunan khusus dikarenakan sifat kegiatannya, terdiri dari ruang medis,

ruang control tower (ruang hasil perlombaan, ruang panitia/pengurus/juri

pengawas lomba, ruang direktur perlombaan, ruang sekretariat, ruang

pencatatan waktu, ruang pengatur perlombaan, ruang komentator

perlombaan/pembawa acara)

Page 37: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

17

Gambar 12 – Kamar Hitung Sumber :http://mobil.sportku.com/album/photo/9620/186992

d. Bangunan Penunjang

Adalah bangunan bagi pengunjung yang tersebar di beberapa tempat di

area kawasan berfungsi sebagai tribun biasa

Gambar 13 – Tribun biasa Sumber : http://www.otomotifzone.com/2014/06/15/kejurnas-offroad-seri-

3-leg-pertama-berlangsung-sengit/tribun-penonton/

e. Bangunan Servis

Adalah bangunan servis yang terdiri dari ruang keamanan dan cctv, ruang

cleaning service, gudang, ruang kompresor angin central, ruang mee dan

panel, ruang genset, ruang mesin ac, ruang pompa, mushola dan toilet

Page 38: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

18

Gambar 14 - Ruang Keamanan dan CCTV

Sumber : http://www.industrialarc.com.au/wp-content/uploads/2013/05/IAP_ArchitectureDesign_022.jpg

Gambar 15 - Ruang Cleaning Service

Sumber : http://www.nasalinsert.com/img/markets/janitor_services.jpg

Gambar 16 - Gudang

Sumber : http://www.incredible-edible-todmorden.co.uk/images/5300.jpg

Page 39: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

19

Gambar 17 - Ruang MEE dan Panel

Sumber : http://www.swanelectric.co.in/procurement-of-parts.html

Gambar 18 - Ruang Genset

Sumber : http://www.bodepower.com/wp-content/uploads/2012/11/Heavy-duty-genset-testing-room-480x318.jpg

Gambar 19 - Ruang Mesin AC

Sumber : http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/380/cache/energy-air-conditioning-alternatives-waste-

heat_38086_600x450.jpg

Page 40: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

20

Gambar 20 - Mushola

Sumber : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/6a/72/3e/6a723e708d2ccd498aa15c0f4ec1cbbe.jpg

Gambar 21 - Toilet

Sumber : http://www.marvelbuilding.com/wp-content/uploads/2010/07/union-swiss-interior-restroom.jpg

Jenis pelatihan yang diadakan di "Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang “ :

a. Safety armada

Safety armada dalam hal ini bertujuan agar peserta mengetahui cara

mengendarai kendaraan offroad yang aman baik peserta / offroader ,

penonton , dan juga kendaraan yang digunakan. Safety armada ini

diantaranya pengetahuan tentang penggunaan sabuk pengaman pada

kendaraan offroad, fungsi dari rool bar/ rool kit , dan hal – hal yang harus

dilakukan apabila mobil dalam keadaan terbalik.

b. Skill

Skill dalam hal ini berarti kemampuan. Kemampuan yang akan dilatih

disini merupakan kemampuan untuk membalap / racing. Dalam hal ini

Page 41: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

21

peserta akan dilatih bagaimana melewati rintangan yang berupa medan

yang ekstrim , cara melewati tikungan yang cukup tajam.

c. Lingkungan

Pelatihan yang terkait dengan lingkungan disini berarti peserta di ajarkan

dan diberitahukan tentang penggunaan alat safety untuk melakukan

recovery apabila mengikuti offroad adventure , cara pemakaian alat yang

tidak akan merusak lingkungan , hal – hal yang diperbolehkan dan yang

tidak diperbolehkan dalam kegiatan offroad yang dilakukan di hutan , dan

juga peraturan apabila merusak pohon serta hukumannya.

Dalam semua ini Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ini dilakukan dengan

kendaraan roda 4 dengan pemggerak roda 4 yang dilakukan pada

medan offroad / berupa medan yang ekstrim.

2.1.2. Latar Belakang - Perkembangan – Tren Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.1.2.1. Latar Belakang

Olahraga sendiri memiliki banyak sekali cabang salah satunya adalah

olahraga otomotif / dalam hal ini offroad yang menggunakan kendaraan

bermotor sebagai media alatnya. Di Indonesia sendiri olahraga offroad dari

tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan namun

oalahraga belum mempunyai tempat yang bersifat permanen dan mempunyai

prasarana yang mendukung. Tempat kegiatan olahraga offroad yang

mempunyai prasana yang memadahi dan tempat pelatihan guna

meningkatkan kemampuan pembalap yang sudah ada maupun yang ingin

memepelajari tentang offroad. Karena belum adanya tempat atau prasarana

yang mendukung kegiatan offroad biasanya peminat olahraga offroad ini

melakukannya di hutan atau dilahan kosong yang mempunyai tanjakan dan

Page 42: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

22

turunan yang ektrim. Hal tersebut akan berdampak pada rusaknya ekosistem

yang sudah ada apabila belum mengetahui tentang olahraga offroad. Banyak

juga anak – anak dibawah umur yang hobi dengan olahraga ektrim ini namun

tidak ada seseorang yang mengarahkan dengan baik terkait safety dalam

olahraga offroad.

Pada umumnya tempat kegiatan offroad di Indonesia bersifat tidak permanen

sirkuit atau arena yang digunakan juga tidak dirawat dengan baik tidak ada

bangunan yang bersifat permanen juga baik untuk bangunan utama maupun

pendukung. Hal ini yang tidaak sesuai dengan regulasi yang sudah diatur

dalam peraturan tentang olahraga offroad di Indonesia. Selain itu fasilitas-

fasilitas juga tidak dapat mengakomodir kebutuhan pengunjung maupun

pembalap yang bahkan dapat membahayakan pengunjung dan pembalap itu

sendiri. Hal tersebut yang dapat mengakibatkan kurang terjaminnya

keamanan bagi penonton / pengunjung serta pembalap. Pembalap juga

dalam berlatih tidak ada yang mengarahkan dan cenderung berkembang

secara otodidak / dengan sendirinya sehingga prestasi yang di raihnya kurang

memuaskan dan tidak stabil. Hal tersebutlah yang mendorong untuk

perencanaan dan perancangan sebuah pusat pelatihan khusus offroad yang

belum pernah ada sebelumnya yang dapat menampung segala kebutuhan

pembalap yang akan berlatih kearah yang profesional , peserta yang ingin

belajar tentang offroad serta akan menyediakan tempat balap offroad yang

aman bagi pengunjung dan pembalap itu sendiri.

2.1.2.2. Perkembangan

Perkembangan dunia otomotif di Indonesia untuk industri otomotifnya

sangatlah pesat, baik untuk minat kendaraan bermotor maupun sparepart

Page 43: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

23

aksesorisnya, pelaku dan penyedia layanan hobi modifikasi kendaraan

bermotornya. Tetapi untuk balapnya masih dirasa sangat kurang, baik pelaku

hobi maupun profesionalnya, hal ini terjadi karena minimnya fasilitas sarana

prasarana yang dapat mewadahi segala aktivitas bidang balap, hal tersebut

tentu sangat disayangkan apalagi jika sebagian pelaku terpaksa harus turun

ke jalan-jalan raya hanya untuk menyalurkan hobi atau kegiatannya, padahal

cukup banyak atlet otomotif yang berprestasi dan berhasil mengharumkan

nama indonesia di kancah Internasional.

Jikalau ada fasilitas sarana prasarana yang mewadahi, itupun sudah kurang

layak dan terkesan ketinggalan jaman, era arsitektur saat ini berkembang

cukup pesat dimana material dan teknologi sudah sangat maju, tren

penggunaan material bahan bangunan pabrikasi untuk kepraktisan dan

kecepatan dalam proses konstruksi, bentukan-bentukan bangunan yang

semakin beragam, hal ini belum ada yang diterapkan pada bangunan-

bangunan pendukung sirkuit balap di Indonesia, hal ini dirasa penting untuk

menarik animo minat bakat masyarakat yang diharapkan juga turut

mendukung perkembangan kemajuan dunia balap otomotif itu sendiri di

Indonesia. Hal ini dtunjukan dari kalender kegiatan offroad yang dilakukan

pada tahun 2016 yang sangat padat dan banyak peminatnya.

Page 44: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

24

Gambar 23 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 24 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 25 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 45: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

25

2.1.2.3. Tren

Perkembangan dunia offroad di Indonesia dimulai sejak tahun 1989 ketika

anak-anak tentara di Bandung yang diberi fasilitas mobil 4x4 menyusuri

perkebunan milik bapaknya. Salah satu motornya Tantyo Soedharmono,

putra mantan Wakil Presiden Soedharmono pendiri Hill Climbing Club

Indonesia (HCCI). Sekitar tahun 1990 mulailah berkembang event-event

offroad, dan bermunculan banyak klub dari Bandung, Jakarta, Jateng, Jatim

hingga Indonesia timur sekarang. Salah satunya Surabaya Offroad Club,

yang berdiri tahun 1994 yang dimotori Cak Srundul, dan termasuk anggota

IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan IOF (Indonesian Offroad Federation, yang

berdiri tahun 2000). Dari situlah perkembangnya dunia offroad yang dari

tahun ketahun menjadi suatu olahraga yang diminati semua kalangan baik

masyarakat biasa , hingga kalangan pejabat. Offroad sendiri bagi para

penghobinya dapat dikategorikan berdasarkan umur, baik untuk hobi

modifikasi kendaraan dengan tujuan estetika, kecepatan, gengsi, ikut-ikutan,

maupun untuk profesi sebagai pembalap, kru tim, mekanik, sponsor, event

organiser, dengan segala tujuan dan kepentingannya masing-masing.

Begitupula bagi dunia arsitektur, di Indonesia sudah mulai bermunculan

resort dengan fasilitas offroad sebagai fasilitas utama yang disajikan dan

tidak heran apabila ada resort dengan konsep tersebut banyak sekali

wisatawan yang datang untuk merasakan sensasinya. Dengan tersedianya

pusat pelatihan offorad ini juga masyarakat akan tahu bagaimana cara

safety saat mengendarai offroad, bagaimana cara merecofery mobil ,

masyarakat juga akan tahu bahwa offroad itu mengedepankan menjaga

Page 46: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

26

lingkungan tidak merusaknya. Banyak hal yang didapat apabila sudah

mengetahui tentang offroad itu sendiri.

2.2. Tinjauan Khusus : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.2.1. Terminologi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pengertian secara etimologis dari “PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA

OFFROAD DI KOTA SEMARANG ” adalah :

Pusat adalah central dari suatu hal yang dituju.

Pelatihan adalah tempat diadakannya suatu hal kegiatan (berlicency) yang

berupa pengetahuan baik dilihat dari bentuk maupun dilihat dari mental yang

bersifat mendidik agar menjadi lebih baik.

Olahraga adalah suatu kegiatan yang menguras fisik ( tenaga ) dan pikiran.

Offroad adalah kegiatan mengendarai mobil/motor/sepeda/berjalan diluar

jalan raya, apakah itu tanah, lumpur, pasir, sungai, atau batuan dengan kata

lain medan yang extrim.

Semarang adalah Nama Kota yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa

Tengah.

Yang berarti :

“ Suatu pusat kegiatan yang merupakan arena pembinaan untuk memberikan

pengetahuan, mengasah keahlian membentuk mental agar menjadi lebih baik

yang dilakukan di tempat yang extrim dalam bentuk pelatihan dan persiapan

untuk ajang kompetisi balap offroad di Kota Semarang ”

Didalam kawasan sebuah pelatihan offroad itu sendiri diperlukan berbagai

fasilitas pendukung bagi kelangsungan aktivitas yang terjadi. Pusat

Pelatihan Olahraga offroad dibuat untuk sarana tempat latihan bagi offroader

/ masyarakat umum yang ingin belajar tentang olahraga offroad.

Page 47: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

27

Disini penulis mengkhususkan untuk merencanakan dan merancang

berbagai bangunan utama dan pendukungnya saja sedangkan untuk trek

lintasan akan mengambil pendekatan pola layout dari beberapa trek yang

telah ada kemudian distudi, dianalisis dan dipilih mana yang paling sesuai

untuk diaplikasikan kedalam projek ini, karena untuk perencanaan dan

perancangan teknis sebuah lintasan trek diperlukan keahlian bidang ilmu

khusus.

2.2.2. Kegiatan (Pelaku, Aktivitas dan Fasilitas) Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Berikut adalah tinjauan khusus pengelompokan dan definisi dari Pelaku,

Aktivitas dan Fasilitas yang terdapat didalam Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang :

2.2.2.1. Pelaku

a. Peserta

Pembalap / Offroder

Orang yang melakukan pelatihan maupun lomba dengan

menggunakan kendaraan spesifikasi offroad.

Coach / Pelatih

Orang memberikan pengarahan dan mendampingi saat mengajarkan

berbagai macam kegiatan yang ada di olahraga offroad.

Kru Tim Balap

Adalah sekumpulan orang didalam tim yang membantu dan

mendukung pembalap dalam mempersiapkan segala sesuatunya,

memiliki tugas dan kewajiban bagiannya masing-masing

Page 48: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

28

b. Pengunjung

Masyarakat Umum

Orang yang datang berkunjung untuk menonton kegiatan latihan /

perlombaan balap, melakukan pelatihan, dan melakukan transaksi jual

beli part khusus mobil offroad dengan berbagi merk.

Kru Media

Orang atau sekumpulan orang yang datang untuk meliput segala

aktivitas yang terjadi untuk dijadikan bahan pemberitaan.

Tamu

Orang atau sekumpulan orang yang datang untuk menemui seseorang

baik peserta / tim balap maupun pengelola.

c. Pengelola

Direksi

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas dan bertanggung jawab

mengelola Pusat Pelatihan Olahraga Offroad.

Manager

Orang yang berwenang dan bertanggung jawab memimpin, mengatur,

membuat rencana, mengendalikan pekerjaan atau kerjasama diantara

berbagai kelompok orang dalam sebuah perusahaan

Terdiri dari General Manager, HR&GA Manager, Marketing Manager,

Event Manager, Finance Manager, Racing Manager, Arena Manager

Staff

Orang atau sekumpulan orang yang membantu mengelola perusahaan

Page 49: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

29

Cleaning Service

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas membersihkan seluruh

area didalam kawasan

Security

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas menjaga keamanan dan

ketertiban didalam kawasan

Teknisi

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas memperbaiki segala hal

teknis yang ada didalam kawasan

Penyewa dan Karyawan Food Court

Sekumpulan orang yang menyewa dan menjual makanan dan

minuman pada area food court

Penyewa dan Karyawan Retail Stand Jual Beli Part JIP.

Sekumpulan orang yang menyewa tempat dan bertransaksi jual beli

barang - barang khusus JIP.

Tim Panitia

Sekumpulan orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan dan mengatur perlombaan.

Terdiri dari Even Director/ Pimpinan Lomba, Technical Delegate / Ahli

Pengawas Lomba , Ahli Kamar Hitung , Ahli Pemeriksaan Kendaraan /

Scrutineering , Ahli Pembuat Lintasan / Track Master, Ahli Pengawas

Lintasan / Marshall

Marshall / Ahli Pengawas Lintasan

Sekumpulan orang yang bertugas membantu kelancaran jalannya

kegiatan balap di lintasan sirkuit dan ditempatkan di beberapa titik pos

Page 50: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

30

utama disekeliling lintasan, yang menggunakan bendera sebagai

isyarat apabila terjadi sesuatu hal saat perlombaan offroad

berlangsung.

Tim Medis

Sekumpulan orang dibidang medikal kedokteran yang bertugas dalam

merawat dan menangani saat terjadi kecelakaan

Tim Rescue

Sekumpulan orang yang bertugas membantu mengevakuasi

kendaraan pembalap yang mengalami kecelakaan pada lintasan sirkuit

menggunakan kendaraan berat

2.2.2.2. Aktivitas

a. Aktivitas Utama

Peserta

Latihan offroad

Kegiatan melatih baik dengan kecepatan maupun dasar- dasar tentang

olahraga offroad dengan menggunakan kendaraan berpenggerak roda

depan belakang yang dilakukan pada arena khusus offorad.

Terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : Latihan Dasar Offroad,

Latihan Balap Offroad kompetisi (SCS (Spesial Competition Stage,

Speed Offroad, Mud Racing , Rock Crawling) dan Latihan Balap Non

Kompetisi ( Adventure Offroad / Expedition ).

Perlombaan Balap Offroad

Kegiatan lomba adu kecepatan menggunakan kendaraan

berspesifikasi khusus offroad yang di perlombakan pada arena khusus

offroad juga untuk menguji ketrampilan dan kemampuan balap dan

Page 51: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

31

sebagai ajang berkompetisi serta bersaing dengan pembalap lain untuk

meraih prestasi.

Terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : SCS (Spesial

Competition Stage, Speed Offroad, Mud Racing , Rock Crawling.

Pengunjung (Masyarakat Umum dan Tamu)

Menonton Balap

Kegiatan menonton balap baik pada saat latihan maupun perlombaan

yang bertujuan sebagai ajang hiburan rekreasi olahraga

Menonton Stand Onderdil Khusus Kendaraan Offroad

Kegiatan menonton / membeli perlengkapan yang berkaitan dengan

kendaraan JIP.

Pengunjung (Kru Media)

Meliput

Kegiatan kru media didalam meliput segala aktivitas yang terjadi saat

perlombaan untuk dijadikan bahan pemberitaan

b. Aktivitas Penunjang

Peserta

Pengarahan / Pembekalan

Kegiatan diberikannya teori - teori tentang offroad khususnya. Yang

terdiri dari penjabaran umum tentang olahraga offroad, hal – hal yang

tidak diperbolehkan dalam offroad , di ajarkan tentang pelajaran safety

offroad, dan cara recofery kendaraan offroad.

Persiapan

Kegiatan mempersiapkan berbagai keperluan sebelum berjalannya

kegiatan baik latihan.

Page 52: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

32

Briefing

Kegiatan pengarahan yang diselenggarakan panitia untuk

mengarahkan dan penerapan dari teori yang seblumnya sudah

disampaikan sebelum memulai kegiatannya.

Praktek

Kegiatan yang dilakukan di arena dengan menggunakan kendaraan

offroad dengan di damping coach yang sudah diajarkan dari teori dan

mendapat pengarahan secara khusus.

Istirahat

Kegiatan beristirahat pada saat berlangsungnya latihan.

Berdiskusi

Kegiatan diskusi yang dilakukan setelah melakukan praktek secara

langsung untuk mengatasi permasalahan yang ada

Penyerahan Sertifikat

Kegiatan menyerahkan sertifikat atau berupa kartu ijin start dan

dinyatakan layak mengikuti offroad di kancah yang professional

Peserta

Persiapan

Kegiatan mempersiapkan berbagai keperluan sebelum berjalannya

kegiatan baik latihan maupun perlombaan

Setting Kendaraan

Kegiatan menyetting dan memperbaiki bagian kendaraan offroad

Page 53: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

33

Briefing

Kegiatan pengarahan yang diselenggarakan panitia untuk

mengarahkan dan memberi informasi terhadap peraturan yang ada di

balapan sebelum memulai kegiatannya

Scrutineering

Kegiatan pengecekan spesifikasi kendaraan sebelum atau sesudah

perlombaan guna menghindari adanya tindak kecurangan ataupun

persyaratan yang kurang pada kendaraan pembalap akibat

ketidaksesuaian dengan regulasi peraturan yang berlaku

Istirahat

Kegiatan beristirahat pada saat berlangsungnya latihan maupun

perlombaan

Berdiskusi

Kegiatan diskusi dalam tim balap guna merancang strategi untuk

kemenangan balap maupun mengatasi permasalahan yang ada

Memantau Balap

Kegiatan kru tim balap dalam memantau segala hal termasuk hal teknis

kendaraan selama perlombaan berlangsung

Berobat

Kegiatan medis yang berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi baik

pada saat latihan maupun pada saat perlombaan

Menerima Tamu

Kegiatan menerima tamu oleh peserta pada saat perlombaan,

biasanya datang dari pihak keluarga, rekan, sponsor / promotor,

maupun instansi terkait

Page 54: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

34

Parkir Podium

Kegiatan memarkirkan kendaraan sesaat setelah mengikuti lomba

yang dilakukan oleh pembalap yang menang dan berhak naik keatas

podium

Penyerahan Hadiah

Kegiatan selebrasi penerimaan hadiah sebagai pemenang didalam

perlombaan

Pengunjung (Masyarakat Umum)

Mencoba Kendaraan Offroad

Kegiatan pengunjung mencoba menggunakan kendaraan dengan

spesifikasi kendaraan offroad sebagai sarana hiburan / rekreasi

olahraga

Transaksi Jual Beli Perlengkapan JIP

Kegiatan bertransaksi menjual atau membeli barang-barang /

perlengkapan khusus kendaraan offorad / JIP stand JIP yang

disediakan

Pengunjung (Tamu)

Menemui Relasi

Kegiatan bertamu menemui relasi baik dari peserta maupun pengelola

c. Aktivitas Pengelola

Rapat

Kegiatan pengelola didalam merapatkan / mendiskusikan program atau

rencana didalam pengelolaan Pusat Pelatihan Offroad

Bekerja

Kegiatan seluruh pengelola didalam mengelola Pusat Pelatihan Offroad

Page 55: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

35

sesuai bagian tugas dan tanggung jawab masing-masing

Menerima Tamu

Kegiatan menerima tamu oleh pengelola pada saat perlombaan

maupun hari kerja dari pihak rekan, sponsor / promotor, maupun

instansi terkait

d. Aktivitas Servis

Peturasan

Kegiatan bersih – bersih setelah melakukan offroad , buang air besar

dan buang air kecil

Makan dan Minum

Kegiatan makan dan minum saat latihan maupun perlombaan

Membersihkan dan Merawat Kawasan

Kegiatan membersihkan dan merawat untuk menjaga kebersihan dan

kerapihan kawasan setelah dilaksanakannya even atau acara khusus

offroad.

Memperbaiki dan Merawat Hal Teknis

Kegiatan memperbaiki dan merawat baik kendaraan maupun segala

hal yang berkaitan dengan teknis dalam kawasan Pusat Pelatihan

Offroad

Beribadah

Kegiatan Ibadah Umat Muslim di Mushola (Sholat 5 Waktu)

Parkir

Kegiatan menempatkan kendaraan di area parkir umum bagi

pengunjung dan pengelola, di area parkir pit bagi peserta

Page 56: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

36

2.2.2.3. Fasilitas

a. Fasilitas Utama

Bangunan Khusus

Gedung Serba Guna / Ruang Kelas

Tempat Peserta / Pembalap yang akan melakukan kegiatan pelatihan

segala aktivitas yang berupa pengarahan dan teori tentang offroad

mulai dari persiapan, safety drive, kegunaan alat – alat offroad dan

pengenalan lebih tentang olahraga offroad.

Service Area

Service Area ini meliputi Paddock / Pit Stop Area, Scrutineering Area.

Pada service area ini merupakan area khusus bagi pembalap / peserta

offroad atau bersifat tidak untuk umum. Area service ini sengaja

dipisahkan karena di area tersebut merupakan area khusus untuk

pemalap / peserta beserta kru tim yang mengikuti offroad.

- Paddock / Pit Stop Area :

Merupakan tempat untuk meletakkan kendaraan sebelum ataupun

sesudah race berlangsung. Pada paddock ini juga mobil biasanya di

perbaiki oleh mekanik / kru masing – masing tim. Area ini tidak

diperbolehkan untuk umum dan letaknya harus terpisah.

- Scruteneering Area :

Merupakan tempat untuk memeriksa kendaraan sebelum ataupun

sesudah balapan yang berfungsi bahwa kendaraan tersebut sudah

mematuhi sesuai dengan peraturan. Hal ini berfungsi untuk

mengurangi tindak kecurangan.

Page 57: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

37

Bangunan Utama A

Tribun Penonton VIP (tertutup), VVIP (ruangan)

Tempat para pengunjung menonton latihan atau perlombaan balap,

terletak memanjang ditepi lintasan dengan bentuk berundak keatas,

tersedia 2 jenis kelas tribun, yaitu tribun vip dengan atap tertutup yang

terletak pada bangunan utama, dan tribun vvip yang berada dalam

suatu ruangan yang biasanya digunakan untuk tamu penting seperti

tamu negara, petinggi negara, dan sebagainya

Ruang Kantor Pengelola

Ruang ini berisikan ruang direksi, ruang manager, ruang staff, ruang

rapat, ruang tamu, ruang panitia, ruang juri / pengawas , dan ruang

marshall. Ruang ini bias disebut juga ruang khusus untuk pengelola

dan panitia.

Bangunan Utama B

Ruang Medis

Tempat pusat medis yang berguna untuk menangani kecelakaan yang

bersifat ringan dan sementara. Apabila ada kecelakaan berat akan

dilarikan di rumah sakit terdekat disekitar kawasan dengan

menggunakan kendaraan yang sudah disediakan.

Race Control Tower

Tempat panitia memantau jalannya perlombaan, merupakan pusat dari

seluruh kegiatan panitia dan pengelola saat berlangsungnya kegiatan

baik saat latihan maupun lomba, memiliki beberapa tingkat dengan

berbagai fungsi berbeda ditiap tingkatnya, fungsi yang ada diantaranya:

Page 58: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

38

- Ruang Hasil Perlombaan

- Ruang Panitia / Pengurus / Juri Pegawas Lomba

- Ruang Direktur Perlombaan

- Ruang Pencatatan Waktu

- Ruang Pengatur Perlombaan

- Ruang Komentator Perlombaan / Pembawa Acara

Area Outdoor

Tribun Penonton Biasa

Tempat para pengunjung menonton latihan atau perlombaan balap,

terletak memanjang ditepi lintasan dengan bentuk berundak keatas,

tribun biasa memiliki atap terbuka yang letaknya terpisah dari

bangunan utama dan tersebar di beberapa area didalam kawasan.

Area Trek Sirkuit

Trek Sirkuit Latihan dan Perlombaan dengan standisasi IOF( Indonesia

Offroad Federation )

Lintasan balap utama tempat melangsungkan kegiatan olahraga

offroad khusus untuk SCS ( Special Competetion Stage ) dan speed

offroad.

Trek Sirkuit Multifungsi (Secondary)

Lintasan balap sekunder tempat melangsungkan kegiatan olahraga

offroad yang digunakan untuk rock crawling, mud racing , dan

digunakan untuk latihan recofery kendaraan bersifat fleksibel / sesuai

kebutuhan dari segi luasan dan bentuk layoutnya.

Page 59: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

39

Pos Marshal

Tempat berkumpulnya petugas marshal baik flag marshal, fire marshal,

track marshal, course marshal maupun grid marshal, yang bertugas

membantu kelancaran jalannya kegiatan balap di lintasan sirkuit,

terletak di beberapa titik pos utama disekeliling lintasan

b. Fasilitas Penunjang

Bangunan Utama A

Retail Stand Jual Beli Part

Merupakan tempat disediakannya tempat penjualan peralatan maupun

spare part khusus kendaraan JIP. Pada retail ini apabila tidak ada

acara khusus tetap digunakan untuk tempat berjualan aneka part

khusus JIP dan pengguna retail juga menyediakan jasa kirim barang.

Food Court

Merupakan tempat yang menyediakan aneka makanan dan minuman

digunakan untuk umum baik hari biasa maupun weekend.

Area Outdoor

Parking Lot

Tempat parkir umum bagi kendaraan pengunjung dan pengelola

kawasan Semara

c. Fasilitas Pengelola

Bangunan Utama A

Ruang Direksi

Ruang tempat bekerja Dewan Direksi Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Manager (General, HR & GA, Marketing, Event, Finance,

Racing, Circuit)

Page 60: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

40

Ruang tempat bekerja Manager Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Staff

Ruang tempat bekerja para Staff Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Rapat

Ruang tempat pengelola merapatkan dan mendiskusikan program atau

rencana didalam pengelolaan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Ruang Panitia

Ruang tempat panitia bekerja merencanakan, menyelenggarakan dan

mengatur perlombaan baik dari marshal hingga untuk penjuriannya.

d. Fasilitas Servis

Bangunan Servis

Ruang Keamanan dan CCTV

Ruang pusat tempat security briefing, beristirahat, bekerja memantau

dan mengawasi seluruh kawasan dan menyampaikan kepada petugas

security di lapangan

Ruang Cleaning Service

Ruang tempat cleaning service briefing, bersiap sebelum bekerja dan

beristirahat setelah bekerja serta menyimpan peralatan dan

perlengkapan kebersihan

Gudang

Ruang tempat menyimpan segala peralatan dan perlengkapan.

Ruang MEE dan Panel

Ruang mekanikal elektrikal dan panel kelistrikan pusat

Ruang Genset

Ruang mesin genset sebagai cadangan listrik sementara saat arus

Page 61: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

41

listrik dari PLN terputus

Ruang Pompa

Ruang mesin pompa air dari tandon bawah menuju tandon atas dan

juga untuk kebutuhan sistem pemadam kebakaran bangunan

Mushola

Tempat Umat Muslim menjalankan Ibadahnya (Sholat 5 Waktu)

Toilet

Tempat melakukan peturasan atau buang air besar dan kecil

2.2.3. Istilah – Istilah Dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Dalam Olahraga Offroad terdapat suatu istilah – istilah yang biasa

digunakan dalam kegiatan olahraga offroad diantaranya :

Handicap / Obstacle

Merupakan suatu tantangan atau rintangan baik berupa tanjakan ,

turunan , maupun kondisi miring. Handicap ini bias berupa tanah

lumpur, sungai , bebatuan dan tebing.

Navigator

Merupakan pendamping atau pemberi arah bagi seorang driver yang

berada di sebelah driver langsung dalam satu kendaraan.

4 X 4

Merupakan suatu kendaraaan offroad dengan spesifikasi penggerak

roda depan dan roda belakang yang dilakukan dalam medan atau area

khusus dilintasan offroad. 4 X 4 ini biasanya digunakan pada

kendaraan khususnya jip yang digunakan untuk medan medan khusus.

Page 62: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

42

Low

Low merupakan suatu istilah yang digunakan untuk kecepatan rendah

yang menggunakan menggerak roda depan belakang dengan cara

pengoperasian pada handle (tuas) pada jalan offroad dengan kondisi

pelan (adventure )

High

Merupakan suatu istilah yang digunakan untuk kecepatan tinggi yang

menggunakan penggerak roda depan belakang yang menggunakan

tuas transfer kondisi ini biasanya digunakan untuk speed offroad.

Handling

Merupakan istilah yang artinya tikungan pada saat kecepatan tinggi

dalam offroad.

Break

Merupakan istilah yang dapat diartikan rem kendaraan. Hal ini

diucapkan oleh navigator kepada driver saat mengikuti kompetisi.

Jump

Merupakan istilah yang dapat diartikan lompatan yang artinya

pembalap dan navigator harus siap dan harus bertindak apabila ada

jump.

Superball

Merupakan gundukan tanah yang berulang dalam olahraga offroad.

2.2.4. Spesifikasi dan Persyaratan Desain : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

a. Spesifikasi Proyek

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ini merupakan

sebuah projek yang kepemilikannya dinaungi oleh pihak swasta.

Page 63: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

43

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ini merupakan

tempat sarana edukasi / pengetahuan yang berfungsi untuk pelatihan

olahraga khusus offroad yang bersifat umum yang akan di bina dan dilatih

untuk bekal pengetahuan maupun bekal prestasi di tingkat professional

yang berdasarkan binaan dari IOF ( Indonesia Offroad Federation ).

2.2.3.1. Lokasi

Berada di Kota Semarang guna mempermudah aksesbilitas pencapaian

dari berbagai kota.

Berada pada kawasan RDTRK dengan fungsi tata guna lahan fasilitas

olahraga , pendidikan dan rekreasi.

Berada pada daerah yang memiliki kepadatan lalu lintas rendah dan jauh

dari permukiman penduduk.

Memiliki lahan yang memadai dari segi luasannya, mampu menampung

berbagai kebutuhan satu kawasan yang direncanakan.

2.2.3.2. Arsitektur

Secara arsitektural Pusat Pelatihan Olahraga Offroad spesifikasi sebagai

berikut :

Memiliki desain yang dapat mengadaptasikan dengan lingkungan, karena

offroad itu sendiri mempunyai basic tentang lingkungan.

Menggunakan arsitektur eco tech sehingga mampu menyesuaikan

dengan lingkungannya.

Memenuhi standar baik dari segi proporsi dan skala, fungsi, serta

kemampuan menampung jumlah pengguna yang direncanakan.

2.2.3.3. Bangunan dan Sirkuit

Memiliki fasilitas-fasilitas sesuai standarisasi IOF.

Page 64: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

44

Memiliki trek sirkuit dengan lisensi standar regulasi IOF.

Penggunaan struktur bentang lebar pada bangunan tribun guna

memenuhi standar kenyamanan pengguna.

Penggunaan pagar pemisah antara track dan arena untuk penonton

dengan jarak 1m dari lintasan penonton dan menggunakan pagar

pemisah ganda yang memisahkan antara sirkulasi penonton dan batas

terluar lintasan.

Ukuran tata letak tempat duduk ada lah sebagai berikut:

Ukuran tempat duduk penonton antara lain:

VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,60 m,

dengan ukuran panjang minimal 0,80 m, dan maximal 0,90 m.

Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m,

dengan panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m.

Sudut kemiringan tribun penonton minimal 300.

Tata letak tempat duduk

Tata letak tempat duduk VIP, diantara 2 gang, maksimal 14

kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 7 kursi.

Tata letak tempat duduk Biasa, diantara 2 gang, maksimal 16

kursi, bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 8 kursi.

Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor.

Tribun khusus untuk penyandang cacat harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

- Diletakan di bagian VIP paling depan atau paling bawah dari tribun

penonton;

Page 65: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

45

- Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,40 m, ditambah selasar

minimal lebar 0,90 m.

2.2.3.4. Lingkungan

Sirkulasi menuju lokasi tapak mudah ditempuh, aksesbilitas jelas, kondisi

lalu lintas tidak terlalu padat, jalan mampu dilalui kendaraan besar.

Parkir terencana dan tersedia dengan baik, tidak membebani arus lalu

lintas lingkungan sekitar

Terdapat transportasi umum bagi pengunjung

Memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar

Pemanfaatan Air hujan untuk menyirami tanaman pada lingkungan

Pusat Pelatihan Offroad dan juga meminimalisir penggunaan air tanah

dan PDAM.

Pemilihan jenis vegetasi yang tepat untuk projek ini sehingga pegguna

atau pelaku merasa nyaman.

Pada setiap bangunan, baik bangunan utama, penunjang maupun

fungsional akan tersedia biopori guna meresapkan air hujan yang

berlebih agar nantinya bisa dimanfaatkan kembali.

Bangunan harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan setempat agar

tidak memberi dampak buruk pada lingkungan tersebut.

Perencanaan harus sesuai dengan rencana tata bangunan dan

lingkungan serta peraturan setempat.

Pemanfaatan sungai yang ada disekitar tapak untuk mengaliri kubangan

tanpa harus menggunakan air PDAM.

Page 66: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

46

2.2.5. Deskripsi Konteks Kota : Letak Kota Semarang

Gambar 26 - Letak Kota Semarang di

Indonesia Sumber : http://www.mapsofworld.com

/lat_long/maps/indonesia-lat-long.jpg

Gambar 27 - Peta Rencana Pembagian BWK Semarang

Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-ruang-wilayah/peta-rencana-pembagian-bwk

Gambar 43 - Peta Administratif Jawa Tengah Sumber :

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/11/Peta_administratif_jawa_tengah.gif

Page 67: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

47

2.2.4.1. Letak Geografis

Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah, terletak diantara

109º35’ - 110º50’ Bujur Timur dan 6º50’-7º10’ Lintang Selatan, memiliki total

luas 373,70 KM²

2.2.4.2. Topografi

Topografi wilayah Kota Semarang terdiri dari daerah pantai, dataran rendah

dan perbukitan. Di bagian Utara merupakan daerah pantai, memiliki

kemiringan 0 - 2% dengan ketinggian antara 0 - 3,5 m dpl. Di bagian Tengah

merupakan daerah dataran rendah, memiliki kemiringan 2-15% dengan

ketinggian antara 3.5 – 90 m dpl. Di bagian Selatan merupakan daerah

perbukitan, memiliki kemiringan 15 – 40% dengan ketinggian antara 90 - 200

m dpl.

2.2.4.3. Klimatologi

Memiliki iklim tropis dan dipengaruhi oleh angin muson dengan 2 musim,

musim kemarau pada bulan April – September dan musim penghujan pada

bulan Oktober – Maret. Curah hujan rata – rata tahunan sebesar 2.790 mm,

memiliki suhu udara antara 23º Celcius hingga 34º Celcius dengan

kelembaban udara tahunan rata – rata 77%.

2.2.4.4. Batas - Batas Kota

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Demak

Sebelah Selatan : Ungaran, Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Kabupaten Kendal

Page 68: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

48

2.2.4.5. Pembagian Wilayah

Secara administratif Kota Semarang dibagi menjadi 16 Kecamatan, 177

Kelurahan dan 10 Bagian Wilayah Kota diantaranya :

BWK I meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Timur, dan

Semarang Selatan

BWK II meliputi Kecamatan Gajah Mungkur dan Kalisari

BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Semarang Utara

BWK IV meliputi Kecamatan Genuk

BWK V meliputi Kecamatan Gayamsari dan Pedurungan

BWK VI meliputi Kecamatan Tembalang

BWK VII meliputi Kecamatan Banyumanik

BWK VIII meliputi Kecamatan Gunungpati

BWK IX meliputi Kecamatan Mijen

BWK X meliputi Kecamatan Ngaliyan dan Tugu

2.2.4.6. Latar Belakang Penetapan Kota Semarang

Lokasi projek berada di Kota Semarang dengan alasan, belum adanya

Pusat Pelatihan khusus olahraga Offroad yang ada di Indonesia sehingga

Kota Semarang akan menjadi yang pertama yang memiliki Pusat Pelatihan

khusu olahraga offroad yang akan membanggakan Kota Semarang sendiri,

Kota Semarang yang notabene adalah Ibukota Provinsi Jawa Tengah, serta

besarnya minat bakat masyarakat baik sebagai penghobi maupun

profesional terlihat dari banyaknya komunitas JIP di Kota Semarang yang

bermunculan. Dengan dibangunnya Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ini

diharapkan dapat menjadi wadah bagi tempat edukasi dan arena pembinaan

Page 69: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

49

khusus olahraga offroadyang pertama yang ada di Kota Semarang pada

khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

2.2.6. Studi Banding : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.2.5.1. Survey Instansi Terkait. IOF ( Indonesia Offroad Federation ) Pengda Jateng

Gambar 28 - Logo Indonesia Offroad Federation Pengurus Daerah Jawa Tengah

Sumber : Dokumen IOF Pengda Jateng

Survey diawali dengan mendatangi pihak IOF Pengda Jateng (Indonesia

Offroad Federation ) Pengurus Daerah Jawa Tengah, yang mempunyai

kantor sekretariat di Jalan Papandayan pada hari Kamis, 26 November 2015

untuk mengetahui regulasi offroad yang berlaku di Indonesia, jenis

perlombaan, jadwal event yang diselenggarakan dan alur kegiatannya,

daftar data klub/komunitas/organisasi yang resmi terdaftar di IOF Pengda

Jateng, dan juga kritik saran masukan serta harapan pihak IOF terkait

perencanaan dan perancangan sebuah pusat pelatihan olahraga offroad di

Semarang, metode yang digunakan dengan melakukan wawancara tanya

jawab terhadap Bapak Aryo Yogyo Kusumawiharjo selaku Ketua IOF

Pengda Jateng guna memperoleh data-data yang akan digunakan sebagai

acuan dalam proses perencanaan dan perancangan projek “Pusat Pelatihan

Olahraga Offroad di Kota Semarang”.

Indonesia Offroad Federation ( IOF ) merupakan merupakan satu – satunya

wadah untuk para penggemar otomotif dan / atau non otomotif offroad serta

klub otomotif dan / atau non otomotif offroad di seluruh Indonesia dalam

Page 70: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

50

melakukan kegiatan offroad untuk meningkatkan mutu dan kemampuan para

offroader secara professional yang berada di bawah Kemeterian Pariwisata

dan Kementerian Lingkungan Hidup ( KLH ).

Pihak IOF sendiri memberikan arahan terkait standar bangunan dan

kebutuhan yang ada di dalam pusat pelatihan olahraga offroad yang

disesuaikan dengan kebutuhan mengingat populasi peminat olahraga

offroad kian meningkat dan perlu diadakannya pelatihan offroad guna

edukasi.

Pihak IOF juga mengeluarkan regulasi mengenai peraturan event balap, ijin-

ijin peraturan penyelenggaraan offroad, peraturan protes dan banding

offroad dan spesifikasi serta kelas yang diikuti dalam olahraga offroad.

Bapak Aryo juga dibantu oleh Bapak Oktaviancho NK selaku pendamping

terkait dengan judul pusat pelatihan offroad ini. Menurut Bapak Aryo dan

Bapak Oktaviancho bahwa, Provinsi Jawa tengah merupakan lokasi yang

paling ideal di Pulau Jawa karena letak geografisnya yang berada ditengah-

tengah, sehingga memudahkan untuk diakses dari berbagai arah, dan animo

masyarakat Jawa Tengah sangat besar terhadap dunia offroad khususnya

dunia balap hingga adventure, terbukti dengan gelaran even local yang di

adakan dalam tiap kota setidaknya 200 – 300 peserta offroad hadir untuk

mengikuti even tersebut. Serta bermunculan para offroader muda berbakat

yang dilahirkan berasal dari Provinsi Jawa Tengah.

Harapan pihak IOF terhadap projek “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di

Kota Semarang” yang direncanakan dan dirancang agar memeberikan

pembekalan serta edukasi bagi para masyarakat awam yang ingin

mengetahui tentang olahraga offroad dan pembinaan bagi offroader yang

Page 71: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

51

ingin berprestasi dalam tingkat nasional. Yang akan membawa dampak

yang besar tidak hanya bagi sektor dunia offorad tetapi juga sektor yang lain

seperti pariwisata dan budaya, ekonomi, dan lingkungan.

2.2.5.2. Survey Proyek Sejenis. ( Depes dan JSI )

Gambar 29 - Logo De’pes dan JSI Sumber : Dokumen De’pes dan JSI

Survey Proyek Sejenis dilakukan di De’pes dan JSI ( Jeep Station Indonesia)

pada hari Sabtu, 6 Februari 2016 pada Depes. Dan hari Minggu, 7 Februari

2016. mengingat kawasan tersebut adalah satu-satunya yang mengadopsi

offroad sebagai fasilitas yang ada di Indonesia. .

De’pes terletak di Pasir Karet,Desa Cijayanti Sentul, Bogor yang

dikelolal oleh PT. Reagan Prima Putra arana. Memiiki total luas lahan

sebesar 16 Ha, yang mempunyai fasilitas villa 11 unit, memiliki luasan track

offroad seluas 10 Ha yang dibuat secara alami dan menyediakan 1 unit

mobil offroad, terdapat restaurant dengan luasan 14 x 20 m2 yang dapat

memuat 200 – 250 orang.

JSI (Jeep Station Indonesia ) terletak di jalan Cikopo Selatan km 5,

Pasir Muncang , Kelurahan Sukagalih – Mega Mendung, Bogor, yang

dikelola oleh PT. Jelajah Handal Lintasan. Merupakan Resort pertama yang

menyedikan saran Offroad Track permanen dan tersebar di Indonesia yang

telah mendapatkan penghargaan dari MURI dengan 8 tingkat kesulitan

masing - masing. Memiliki luasan lahan 10 Ha yang mempunyai fasilitas

restaurant dengan kapasitas 300 – 400 orang , menyediakan 2 mobil

Page 72: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

52

dengan 4 kelas berbeda termasuk untuk safarinya menyediakan 1 mobil.

Track yang berada di JSI semuanya track yang dibuat secara permanen

dan tidak akan berubah secara fisiknya.

Memiliki fasilitas diantaranya : Bangunan Pit yang berisi Paddock, tribun ,

Podium, Parc Ferme, Ruang Pers, Ruang Briefing, Toilet, dan Ruang-Ruang

Pengelola. Medical, Cafetaria, Rest Area / Function Room, Mushola,

Scrutineering Area, Trek Sirkuit, Kolam Renang dan resort.

2.2.7. Permasalahan Desain : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Permasalahan desain yang dihadapi dalam projek ini diantaranya :

Desain visual / tampilan bangunan yang menarik dan modern sebagai

komplek Stadion kolam renang dengan mempertimbangkan lingkungan

sekitar.

Penataan dan pemisahan sirkulasi antara pengunjung, peserta, dan

pengelola sejak dari pintu masuk hingga mencapai berbagai fasilitas yang

ada didalam kompleks kawasan dan kembali keluar.

Penerapan struktur pada bangunan tribun penonton yang menuntut

penggunaan struktur berbentang lebar dan berkantilever.

Pemenuhan faktor kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi

pengguna bangunan yang sesuai standar perencanaan bangunan fasilitas

publik.

Pemenuhan akan kriteria sebuah pusat pelatihan oalahraga offroad yang

berdasarkan standard an bimbingan IOF ( Indonesia Offroad Federation).

Menciptakan integrasi desain keseluruhan yang unik, menarik dan

inovatif serta berkarakter.

Page 73: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

53

2.3. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.3.1. Kesimpulan

Projek pusat pelatihan olahraga offroad merupakan kawasan pembinaan

dan pelatihan bagi offroader, sehingga diharapkan pusat pelatihan ini bisa

meningkatkan prestasi dan mempunyai nilai edukasi.

Potensi prestasi olahraga offroad di Semarang sebenarnya cukup besar

tetapi tidak diikuti dengan belum adanya fasilitas guna pengembangan

olahraga tersebut.

Sasaran Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah para pembalap,

masyarakat umum, pelaku bisnis, investor, dan juga masyarakat umum

Fungsi pusat pelatihan olahraga offroad ini untuk kegiatan prestasi dan

hiburan bagi masyarakat Kota Semarang.

Hal yang penting dalam perencanaan pusat pelatihan olahraga offroad

ini perlu mempertimbangkan dari tiga aspek yaitu aspek arsitektur, aspek

bangunan dan aspek lingkungan.

Pemanfaatan potensi lingkungan dengan tujuan menjaga kelestarian dan

ekosistem yang sudah ada di lingkungan tapak.

2.3.2. Batasan

Pembahasan mendalam hanya meliputi bangunan utama sebagai

bangunan pusat pelatihan, tidak membahas teknis trek lintasan

Pembahasan pada perencanaan dan perancangan tidak membahas

perhitungan struktur khusus, biaya, dan teknis

Perencanaan kawasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad dianggap tidak

mengalami kendala tata guna dan kepemilikan lahan

Page 74: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

54

Perencanaan dan perancangan projek Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

ini disesuaikan dengan regulasi yang ada di Kota Semarang (RTRW-

RDTRK Kota Semarang).

Tidak semua kegiatan pelatihan dibahas pada projek ini.

Penentuan fasilitas dan metode pelatihan offroad diambil dari studi

literature dan wawancara sesuai dengan kebutuhan projek.

Pemrogaman dan konsep desain projek Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang untuk proyeksi 10 tahun yang akan datang.

2.3.3. Anggapan

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad merupakan hasil kerjasama antara

pemerintah , swasta dan investor dengan sistem kepemilikan tanah

adalah swasta, sedang pemerintah sebagai pihak yang memberikan ijin

membangun dan investor disini berhak mengelola fasilitas yang

ditentukan tersebut selama kurun waktu tertentu. Setelah masa kontrak

hak kelola habis maka sepenuhnya akan dikembalikan kepada swasta

sebagai pengelola selanjutnya.

Daya dukung tanah dianggap mampu mendukung perencanaan Pusat

Pelatihan Offroad ini.

Pembebasan dan pemanfaatan tata guna lahan dianggap relevan dengan

projek Pusat Pelatihan Offroad

Pembebasan tanah dan harga tanah tidak menjadi kendala dalam

perencanaan dan perancangan projek pusat pelatihan offroad ini.

Page 75: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

55

BAB 3

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Kawasan : Peraturan Daerah Kota Semarang

3.1.1. Analisa Konteks Lingkungan : Perda Kota Semarang 2011 ( BWK VIII dan BWK

IX )

3.1.1.1. Analisa Pemilihan Lokasi Kawasan

Menurut Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 - 2031, rencana

pengembangan fungsi utama masing-masing BWK untuk olahraga dan

rekreasi terletak di BWK IX (Kecamatan Mijen). Namun di setiap BWK tetap

terdapat fungsi-fungsi sekunder/pendukung lain, untuk fasilitas pendidikan

olahraga dan rekreasi.

Mengingat situasi dan kondisi pada BWK IX Kecamatan Mijen yang berada

kawasan yang penduduknya relative semakin banyak dan tingkat kepadatan

lalu lintas yang cukup tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk mencari

lahan yang sangat luas untuk lokasi projek “Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang”, maka alternatif lokasi yang dipilih adalah BWK

VIII (Kecamatan Gunungpati ).

Alasan pemilihan Lokasi BWK adalah :

Pada Perda Kota Semarang mengenai RTRW Pasal 11 ayat 3, BWK VIII

merupakan wilayah dengan rencana pengembangan fungsi utama sebagai

wisata/rekreasi.

Tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan fungsi pendukung lain

di suatu BWK (bukan utama).

Page 76: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

56

Alasan pemilihan lokasi BWK tersebut diperkuat dengan Peraturan Daerah

Kota Semarang mengenai RTRW Pasal 83 dan pasal 85 yang menjelaskan

bahwa : rencana pembagian wilayah kota tentang pengembangan fungsi

tentang pendidikan yang mengarah pada penataan lingkungan salah

satunya meliputi :

Pasal 83

a. “peningkatan kualitas kawasan pendidikan tinggi di BWK II, BWK IV,

BWK VI, BWK VIII, dan BWK X melalui pengaturan kawasan dan

penataan lingkungan;”

Pasal 85

g. “ pengembangan Pusat Olah Raga di Kecamatan Mijen; dan”

h. “ kawasan olah raga beskala BWK dan lingkungan direncanakan

terpadu dengan rencana ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non

hijau serta dikembangkan di setiap BWK.”

Gambar 30 - Kutipan Peraturan Daerah Kota Semarang Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 ( Pasal 83 ) Sumber : Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011

Page 77: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

57

Gambar 31 - Kutipan Peraturan Daerah Kota Semarang Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 ( Pasal 85 ) Sumber : Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011

Dari rencana pengembangan kawasan olahraga dan pendidikan yang

berbasis pada lingkungan tersebut, menurut analisa penulis yang

memungkinkan untuk dikembangkan terkait projek yang diangkat adalah

pada Kecamatan Mijen dan Kecamatan Gunungpati.

Page 78: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

58

3.1.1.2. Alternatif Lokasi Kawasan

a. Alternatif Lokasi 1 (BWK IX – Kecamatan Mijen )

Gambar 32 - Peta BWK IX Kota Semarang Sumber : Perda No 14 Th 2004 Tentang RDTRK Kota Semarang Wil 9

Letak Geografis :

Terletak pada 27º00’ - 28º92’ LS dan 23º2’ - 26º2’ BT.

Kecamatan Mijen memiliki luas wilayah 6.213,266 Ha.

Terdapat 14 kelurahan yaitu : Kelurahan Karang Malang, Kelurahan

Polaman, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Cangkiran, Kelurahan

Bubakan, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Jatibarang, Kelurahan

Jatisari, Kelurahan Mijen, Kelurahan Kedungpane, Kelurahan

Pesantren, Kelurahan Wonoplumbon, Kelurahan Ngadirgo, dan

Kelurahan Wonopolo.

Batas – Batas Wilayah Kecamatan Mijen :

Sebelah Utara : Kecamatan Ngaliyan

Page 79: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

59

Sebelah Timur : Kecamatan Gunungpati

Sebelah Selatan : Kecamatan Ungaran, Kabupaten

Semarang

Sebelah Barat : Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal

Kelebihan Kecamatan Mijen Sebagai Lokasi Projek:

Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang, Kecamatan Mijen memiliki

tata guna lahan sebagai fasilitas olahraga dan rekreasi sebesar

373,132 Ha.

Memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi mengingat

masih luasnya lahan yang tersedia dan mampu menampung

berbagai kebutuhan kawasan yang direncanakan. Terlihat dari

berkembangnya Kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) dan berbagai

fasilitas yang ada.

Tingkat kepadatan kawasan permukiman penduduk yang sedang.

Memiliki kepadatan lalu lintas yang relatif rendah.

Aksesbilitas pencapaian yang mudah dari berbagai Kota, memiliki

jaringan infrastruktur yang cukup baik dan terpenuhi.

Lingkungan sekitar yang masih asri dengan banyaknya ruang

terbuka hijau disekitarnya.

Kelemahan Kecamatan Mijen Sebagai Lokasi Projek :

Keterbatasan Lahan yang diperbolehkan untuk dikembangkan

mengingat daerah ini termasuk daerah konservasi alam (peresapan

air hujan dan juga merupakan hutan kota)

Memiliki waktu tempuh yang cukup lama dari Pusat Kota Semarang

(kurang lebih 45 menit kondisi lancar)

Page 80: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

60

Peluang Lokasi Kecamatan Mijen :

Pengembangan Kecamatan Mijen dalam bidang kawasan olahraga

dan rekreasi dapat membantu rencana pemerintah seperti yang

tertera didalam Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW.

Dibandingkan dengan alternatif lokasi rencana pengembangan

kawasan olahraga dan rekreasi yang lain, Kecamatan Mijen memiliki

peluang yang besar mengingat masih tersedianya lahan yang cukup

luas bahkan paling luas.

Juga jika dilihat dari persyaratan desain akan lokasi, baik mengenai

arus kepadatan lalu lintas, jarak lokasi dengan permukiman sekitar,

kemudahan aksesbilitas dan sebagainya, Kecamatan Mijen dapat

dibilang paling unggul dibanding alternatif lokasi yang lain.

b. Alternatif Lokasi 2 (BWK VIII – Kecamatan Gunungpati )

Gambar 33 - Peta BWK VIII Kota Semarang

Sumber : Perda No 13 Th 2004 Tentang RDTRK Kota Semarang Wil 8

Page 81: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

61

Letak Geografis :

Kecamatan Gunungpati memiliki luas wilayah 5.399.085 Ha.

Terdapat 16 kelurahan yaitu : Cepoko, Gunungpati, Jatirejo,

Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan,

Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo,

Sumurejo

Batas – Batas Wilayah Kecamatan Gunungpati :

Sebelah Utara : Ngaliyan,gajahmungkur

Sebelah Timur : Banyumanik dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang dan

Kecamatan Ngaliyan

Sebelah Barat : Kecamatan mijen dan Kabupaten kendal

Gunungpati

Kelebihan Kecamatan Gunungpati Sebagai Lokasi Projek :

Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang, Kecamatan Gunungpati

memiliki tata guna lahan sebagai rencana pengembangan fungsi

utama sebagai pendidikan yang bersifat khusus, pariwisata alam ,

dan rekreasi

Terdapat tempat wisata Waduk Jatibarang dan Goa kreo memiliki

potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi dengan integrasi

berbagai pariwisata yang dekat dengan alam sesuai Peraturan

Daerah Kota Semarang mengenai RTRW.

Ekosistem lingkungannya masih terjaga.

Kepadatan lalu lintas rendah.

Tingkat kepadatan kawasan permukiman penduduk yang rendah.

Page 82: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

62

Jauh dari pusat kota ( artinya tidak mengakibatkan kemacetan )

Kelemahan Kecamatan Gunungpati Sebagai Lokasi Projek :

Memiliki jenis tanah yang gerak dan rawan terhadap gempa.

Jauh dari pusat kota .

Memiliki waktu tempuh yang cukup lama (sekitar 45 menit dari

Kota).

Peluang Lokasi Kecamatan Gunungpati :

Pengembangan Kecamatan Gunungpati dalam bidang kawasan

pendidikan dan rekreasi dapat membantu rencana pemerintah

seperti yang tertera didalam Peraturan Daerah Kota Semarang

mengenai RTRW.

Berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Kecamatan

Gunungpati sudah cukup guna mendukung projek tersebut.

Lokasi yang relatif dekat dengan pusat kota akan membuat antusias

masyarakat dan pelaku kegiatan olahraga meningkat.

3.1.1.3. Kriteria Pemilihan Lokasi Kawasan

Pencapaian mudah , jalan dan infrastruktur mampu dilalui kendaraan

besar dan dilalui kendaraan umum

Memiliki lahan dengan luas memadai, mampu menampung berbagai

kebutuhan satu kawasan yang direncanakan

Terletak pada kawasan RDTRK dengan fungsi tata guna lahan fasilitas

pendidikan ,olahraga dan rekreasi

Terdapat jaringan utilitas yang lengkap dan memadai

Lingkungan sekitar tapak masih dalam kondisi yang asri

Jauh dari permukiman warga

Page 83: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

63

Terdapat sarana prasarana pendukung kegiatan di kawasan

“Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang” seperti pom

bensin, Keamanan wilayah, rumah sakit, penginapan dan sebagainya.

3.1.1.4. Penelitian Kriteria Lokasi Kawasan

Tabel 1. Penilaian Lokasi Kawasan

No Kriteria Bobot

Kecamatan

Mijen

Kecamatan

Gunungpati

Nilai Total Nilai Total

1 Aksesbilitas&Infrastruktur 30 3 90 2 60

2 Luas&Tata Guna Lahan 30 2 60 3 90

3 Jaringan Utilitas 20 2 40 2 40

4 Sarana Prasarana Sekitar 20 3 60 2 40

5 Keadaan lingkungan (alam) 30 2 60 3 90

Total 310 320

Sumber : Analisa Pribadi Keterangan Tabel : 1 : Kurang Memenuhi 2 : Cukup Memenuhi 3 : Sangat Memenuhi

3.1.1.5. Alternatif Lokasi Tapak

a. Alternatif Lokasi 1

Lokasi

Tapak terletak di BWK VIII Kota Semarang, tepatnya di Jalan Kol H

Warsito Soegiarto, Desa Ngrembel, Kecamatan Gunungpati.

Merupakan lahan kosong dengan luas lahan mencapai 15 hektar,

orientasi tapak menghadap arah Barat, memiliki topografi kemiringan

landai .

Page 84: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

64

Batas Tapak

Sebelah Utara : Jalan Raya Manyaran - Gunungpati,

Pemancingan Ngrembel Asri

Sebelah Timur : Permukiman Penduduk dan areal persawahan,

Desa Ngrembel

Sebelah Selatan : Jalan Raya Manyaran – Gunungpati,

Pemancingan Dewandaru

Sebelah Barat : Masjid Alste, Permukiman Penduduk, Desa

Ngrembel

Foto Udara Tapak Eksisting

Gambar 34 - Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 1

Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Google Earth

Page 85: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

65

Peta Udara dan Foto Sekitar Tapak

Gambar 35 - Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang

LOKASI TAPAK

B

D

C

E

F

Gambar 36 - Poin A : Perempatan Jalan Sebelah Utara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 37 - Poin B : Pemancingan Ngrembel Asri Sebelah Utara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 39 - Poin D : Permukiman Desa Ngrembel

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 38 - Poin C : Areal Lahan Kosong Sebelah Barat

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 40 - Poin E : Koramil 07 Kelurahan Gunungpati

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 41 - Poin F : Pom Bensin Kelurahan Gunung Pati

Sumber : Dokumen Pribadi

A

Page 86: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

66

Jaringan Transportasi

Terdapat jalur transportasi umum di koridor Jalan Raya Manyaran –

Gunungpati / Jalan Kol H Warsito Soegiarto , arus lalu lintas lenggang

(tidak begitu ramai). Di koridor Jalan Raya Manyaran – Gunungpati /

jalan Kol H Warsito Soegiarto Kalimas arus lalu lintas sedang.

Jaringan Utilitas

Jaringan utilitas lengkap, meliputi air bersih, saluran drainase kota,

jaringan listrik, jaringan telepon dan lampu jalan.

Faktor Alami Didalam Tapak

Faktor Alami yang terdapat didalam tapak antara lain berupa vegetasi

dengan beragam ukuran diantaranya pohon sengon, pohon pisang,

Gambar 42 - Arus Lalu Lintas Jalan Raya Manyaran - Gunungpati

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 43 - Arus Lalu Lintas Jalan Raya Manyaran - Gunungpati

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 44 - Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan Desa Ngrembel Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 45 - Tiang Listrik dan Lampu Jalan dan tiang telpon

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 46 - Saluran Drainase Kota Didepan Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 87: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

67

pohon ketapang, semak belukar, sawah tadah hujan dan terdapat juga

aliran sungai kecil dibagian timur tapak..

Tanah yang terdapat didalam tapak termasuk jenis tanah latosol coklat

tua. Dengan karakter tanah lempung debuan. Topografi kontur tanah

termasuk landai.

Faktor Buatan Didalam Tapak

Terdapat area sawah didalam tapak, pagar pembatas, dan perkerasan

berupa jalan lingkungan

Fungsi Didalam Tapak

Kondisi tapak berupa lahan kosong, saat ini sebagian diperuntukkan

sebagai area sawah,perkebunan, dan pernah digunakan sebagai arena

offroad.

Gambar 48 – Sawah tadah hujan Didalam Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 47 - Vegetasi Didalam Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 49 – Perkerasan di dalam tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 88: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

68

Fungsi Diluar Tapak

Kondisi di sekitar tapak dipergunakan sebagai area sawah,

permukiman penduduk, warung, toko, dan tempat rekreasi keluarga.

Analisa SWOT

- Strength : Aksesbilitas yang sangat mudah, berada di pinggir jalan

raya, jaringan utilitas dan infrastruktur baik dan terpenuhi, topografi

lahan landai, memiliki luasan lahan yang memadai.

- Weakness : Berada di pinggir jalan raya utama penghubung

kecamatan sehingga arus lalu lintas pada jam-jam tertentu terutama

pagi dan sore hari ramai.

- Oportunity : Lokasi sesuai dengan rencana pemerintah dalam

Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW yaitu

pengembangan kawasan pendidikan dan rekreasi dan olahraga di

Kecamatan Gunungpati dalam BWK VIII Kota Semarang.

Gambar 50 – Bekas Sirkuit Offroad

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 51 - Area Sawah

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 52 – Toko di lingkungan tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 53 – Tempat Rekreasi

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 54 - Permukiman Penduduk

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 89: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

69

- Threatness: Terdapat kawasan perkebunan di sebagian area tapak

bagian utara dirasa cukup disayangkan apabila harus

ditebang,pemanfaatan vegetasi yang sudah ada akan diolah guna

mendukung terciptanya lingkungan yang alami sehingga keasrian

lingkungan dapat tetap terjaga.

b. Alternatif Lokasi 2

Lokasi

Tapak terletak di BWK IX Kota Semarang, tepatnya di Jalan RM. Hadi

Subeno, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen. Merupakan lahan kosong

dengan luas lahan mencapai 72,5 hektar, orientasi tapak menghadap

arah Barat, memiliki topografi kemiringan datar-sedang.

Batas Tapak

Sebelah Utara : Jalan Raya Kalimas, Kantor Polisi Direktorat

Sabhara, Pabrik Kubota

Sebelah Timur : Permukiman Penduduk Kp. Sidodadi

Sebelah Selatan : Lahan Kosong, Area Sawah

Sebelah Barat : Permukiman Penduduk, Perumahan Mijen

Permai, Jalan RM. Hadi Suben

Page 90: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

70

Foto Udara Tapak Eksisting

Gambar 55 - Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Google Earth

Peta Udara dan Foto Sekitar Tapak

Gambar 56 - Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang

LOKASI TAPAK

A

B

C

D

E G

F

Page 91: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

71

Jaringan Transportasi

Terdapat jalur transportasi umum di koridor Jalan RM. Hadi Subeno,

arus lalu lintas jalan padat saat jam berangkat kantor (pagi hari) dan

pulang kantor (sore hari) saja sedangkan pada siang hari cukup

lengang. Di koridor Jalan Raya Kalimas arus lalu lintas sedang.

Gambar 57 - Poin A : Pertigaan Jalan Sebelah Barat

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 58 - Poin B : Tapak Eksisting Sebelah Utara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 60 - Poin D : Jalan Kalimas Raya

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 59 - Poin C : Tapak Eksisting Sebelah Timur

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 61 - Poin E : Jalan Lingkungan Kp. Sidodadi

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 62 - Poin F : Kantor Polisi Direktorat Sabhara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 63 - Poin G : Jalan RM. Hadi Subeno

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 64 - Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 65 - Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 66 - Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan Kp. Sidodadi

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 92: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

72

Jaringan Utilitas

Jaringan utilitas lengkap, meliputi air bersih, saluran drainase kota,

jaringan listrik, jaringan telepon dan lampu jalan.

Faktor Alami Didalam Tapak

Faktor Alami yang terdapat didalam tapak antara lain berupa vegetasi

dengan beragam ukuran diantaranya pohon karet, pohon pisang,

pohon ketela, semak belukar, dan terdapat juga aliran sungai kecil

dibagian barat laut tapak..

Tanah yang terdapat didalam tapak termasuk jenis tanah latosol coklat

kemerahan. Topografi kontur tanah termasuk landai – sedang.

Faktor Buatan Didalam Tapak

Terdapat area sawah didalam tapak, pagar pembatas, dan perkerasan

berupa jalan lingkungan

Gambar 67 - Tiang Listrik dan Lampu Jalan

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 68 - Saluran Drainase Kota Didepan Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 70 - Jenis Tanah Didalam Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 69 - Vegetasi Didalam Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 93: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

73

Fungsi Didalam Tapak

Kondisi tapak berupa lahan kosong, saat ini sebagian diperuntukkan

sebagai perkebunan.

Fungsi Diluar Tapak

Kondisi di sekitar tapak dipergunakan sebagai area sawah,

permukiman penduduk, warung, toko, pabrik, dan kantor polisi.

Analisa SWOT

- Strength : Aksesbilitas yang sangat mudah, berada di pinggir jalan

raya, jaringan utilitas dan infrastruktur baik dan terpenuhi, topografi

lahan landai-sedang, memiliki luasan lahan yang memadai.

- Weakness : Berada di pinggir jalan raya utama sehingga arus lalu

lintas pada jam-jam tertentu terutama pagi dan sore hari ramai.

- Oportunity : Lokasi sesuai dengan rencana pemerintah dalam

Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW yaitu

pengembangan kawasan olahraga dan rekreasi dan olahraga di

Kecamatan Mijen dalam BWK IX Kota Semarang.

Gambar 71 - Area Perkebunan

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 72 - Pabrik Kubota Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 73 - Kantor Polisi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 74 - Permukiman Penduduk

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 94: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

74

- Threatness: Terdapat kawasan perkebunan di sebagian area tapak

bagian utara dirasa cukup disayangkan apabila harus ditebang,

maka dari itu apabila terjadi penebangan pohon, harus diimbangi

dengan penanaman kembali pohon baru dilokasi lain dibagian tapak

sehingga keasrian lingkungan dapat tetap terjaga.

3.1.1.6. Kriteria Pemilihan Lokasi Tapak

Aksesibilitas dan Infrastruktur

Pencapaian ke lokasi mudah, arus lalu lintas tidak terlalu padat, jalan dan

infrastruktur mampu dilalui kendaraan besar (truk kontainer) dan terdapat

transportasi umum untuk mencapai lokasi tapak.

Luas Lahan dan Tata Guna Lahan

Memiliki lahan dengan luas memadai dan mampu menampung berbagai

kebutuhan didalam satu kawasan yang direncanakan lingkungan dalam

kondisi yang bagus ( masih alami ).

Terletak pada kawasan RDTRK dengan fungsi tata guna lahan fasilitas

pendidikan olahraga dan rekreasi

Topografi Tapak

Tapak sebaiknya memiliki topografi landai karena tuntutan lintasan sirkuit

yang mempunyai karakter offroad yang diperuntukan dalam pengolahan

trek

Sarana dan Prasarana

Terdapat sarana prasarana pendukung kegiatan seperti pompa bensin, ,

penginapan serta keamanan lingkungan tapak.

Page 95: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

75

Jaringan Utilitas

Terdapat jaringan utilitas yang lengkap dan memadai pada seperti

jaringan listrik, air bersih, drainase air kotor, dan komunikasi.

3.1.1.7. Penilaian Kriteria Lokasi Tapak

Tabel 2. Penilaian Lokasi Tapak

No Kriteria Bobot

Lokasi

Tapak 1

Lokasi

Tapak 2

Nilai

To

tal

Nilai

To

tal

1 Aksesbilitas & Infrastruktur 30 3 90 2 60

2 Luas & Tata Guna Lahan 20 3 60 1 20

3 Topografi Tapak 20 2 60 3 60

4 Sarana Prasarana 20 3 60 2 40

5 Jaringan Utilitas 10 2 20 2 20

Total 290 200

Sumber : Analisa Pribadi Keterangan Tabel : 1 : Kurang Memenuhi 2 : Cukup Memenuhi 3 : Sangat Memenuhi

Berdasarkan tabel penilaian lokasi tapak dapat disimpulkan bahwa tapak

terpilih yang memenuhi kriteria dan memiliki bobot tertinggi adalah lokasi

tapak 1 yang berada di Jalan Raya Manyaran – Gunungpati / Jalan Kol H

Warsito Soegiarto, Desa Ngrembel, Kelurahan Gunungpati, Semarang.

Lokasi tapak tersebut didalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13

Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang BWK VIII ,

memiliki ketentuan yaitu KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : 40 %, KLB

Page 96: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

76

(Koefisien Lantai Bangunan) : 2,4 ( maks 4 lantai ) , GSB (Garis Sempadan

Bangunan) : 29 meter.

Page 97: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

77

Gambar 77 - Peta Administrasi Kecamatan Gunungpati

Sumber : Kecamatan Gunungpati Dalam Angka Tahun 2011

3.2. Analisa Skenario Perencanaan Kawasan : BWK VIII

3.1.2.1. Lokasi Kawasan

Gambar 75 - Peta BWK Kota Semarang Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-

ruang-wilayah/peta-rencana-pembagian-bwk

Gambar 76 - Peta BWK VIII Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

Sumber : Perda No 13 Th 2004 Tentang RDTRK Kota Semarang Wil 8

Gambar 78 - Letak Lokasi Kawasan Pada Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-ruang-wilayah/peta-batas-administrasi

Gambar 79 - Peta Udara Lokasi Tapak Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang

Page 98: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

78

3.1.2.2. Analisa Pencapaian Lokasi Kawasan

Gambar 76 – Peta Pencapaian Lokasi Kawasan

Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/2

8/tata-ruang-wilayah/peta-batas-administrasi

DARI ARAH TIMUR

BANYUMANIK

Melalui jalan perintis kemerdekaan /

jalan raya suruh - karanggede / jalan

semarang – Surakarta / jalan

semarang – Jogjakarta selama 1,3 Km,

menuju kearah jalan

perintiskemerdekaan / jalan suruh –

karanggede / jalan semarang –

Surakarta / jalan semarang Jogjakarta

menuju jalan pramuka di pudakpayung

selama 3,7 Km, ikuti jalan pramuka ke

jalan Mr. wurjanto sumurejo selama

2,3 Km, lalu menuju jalan raya

gunungpati ke gunungpati selama 5,3

Km, tempat Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad berada.

DARI ARAH BARAT

MIJEN

Melalui Jalan Rm. Hadi Soebono Raya

selama 4,3 Km , menuju ke arah Jalan

Cangkiran ( Belok kearah Barat ) jalan

lurus selama 7,3 Km tetap berada di

jalan Raya Cangkiran – Gunungpati ,

lalu belok kekiri jalan Gg ke 2 selama 7

m , 150 m belok kanan , lalu belok kiri

350 m , ikuti jalan Raya Gunungpati ,

tempat dimana kawasan Pusat

Pelatihan Olahraga Offroad berada.

DARI ARAH SELATAN

UNGARAN / KAB. SEMARANG

Dari menuju kearah barat di Jalan

Pemuda Menuju jalan Kartini selama

26 m , melewati jalan Mr. Murjanto

emnuju jalan raya gunungpati ke

gunungpati selama 7,5 Km, tempat

dimana kawasan Pusat Pelatihan

Olahraga Offroad berada.

Page 99: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

79

3.1.2.3. Deliniasi Kawasan Makro ( Koridor )

3.1.2.4.

3.1.2.5.

3.1.2.6.

3.1.2.7.

3.1.2.8.

3.1.2.9.

3.1.2.10.

3.1.2.11.

3.1.2.12.

3.1.2.13.

3.1.2.14.

3.1.2.15.

3.1.2.16.

3.1.2.17.

3.1.2.18.

3.1.2.19.

3.1.2.20.

3.1.2.21.

3.1.2.22.

3.1.2.23.

3.1.2.24.

3.1.2.25.

3.1.2.26.

3.1.2.27. 3.1.2.28. 3.1.2.29. 3.1.2.30.

1

1

1

1

2

2

2 2

2 3

3

4

3

KETERANGAN DELINIASI :

1

2

3

4

: Perdagangan dan Jasa

: Area Permukiman

: Hutan

: Pertahanan & Keamanan (KORAMIL 07)

: Kawasan Mikro

: Arteri Sekunder (Manyaran- Gunungpati)

Jl. Kol.H.Warsito Soegiarta

: Jalan Lingkungan

Page 100: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

80

3.1.2.4. Analisa Masing – Masing Fungsi Sekitar Lokasi Kawasan

LOKASI

TAPAK

Gambar 80 – Polsek Gunungpati Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 81 - SMP 22 Semarang Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 82 – permukiman warga Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 83 – lahan kosong Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 84– Ngrembel asri Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 87– lahan kosong Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 86– permukiman warga Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 85 – dewandaru Sumber : Dokumen Pribadi

Page 101: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

81

3.1.2.5. Skenario Perencanaan dan pengembangan Kawasan Makro

Untuk Area perdagangan dan jasa ini akan

dikembangkan menjadi fasilitas transit pada

kawasan makro sebelum menuju kawasan

mikro yaitu berupa saung peristirahatan,

warung tradisional yang bersih dan menarik.

Area Permukiman warga ini tetap

dipertahankan.

Area Hutan ini akan dipertahankan karena

merupakan ruang terbuka hijau yang

dilindungi. selain itu juga bermanfaat bagi

penghijauan kawasan makro.

Area perdagangan dan jasa berupa fasilitas

wisata pemancingan yang akan

dipertahankan sebagai fungsi pendukung

kawasan mikro.

KAWASAN MIKRO berupa:

Pusat Pelatihan Offroad yang bergerak pada

fungsi utama pendidikan dan wisata sebagai

penunjangnya.

Area Sarana Pertahanan dan Keamanan

pemerintah berupa bangunan KORAMIL 07.

Area ini dipertahankan sebagai fungsi

pendukung kawasan mikro.

Area Permukiman warga ini tetap

dipertahankan.

Area Hutan ini sebagian akan dipertahankan

sebagai ruang terbuka hijau, Sebagian lagi

akan dikembangkan dan diolah sebagai

Taman Aktif publik dan Landmark serta

tetenger Kawasan Makro.

Untuk Area perdagangan dan jasa ini akan

dikembangkan menjadi fasilitas transit pada

kawasan makro sebelum menuju kawasan

mikro yaitu berupa saung peristirahatan,

warung tradisional yang bersih dan menarik.

Area Hutan ini akan dipertahankan karena

merupakan ruang terbuka hijau yang

dilindungi. selain itu juga bermanfaat bagi

penghijauan kawasan makro.

Area perdagangan dan jasa berupa fasilitas

wisata pemancingan yang akan

dipertahankan sebagai fungsi pendukung

kawasan mikro.

Area Permukiman warga ini tetap

dipertahankan.

Area permukiman Desa Ngerembel ini akan

dikembangkan menjadi fasilitas akomodasi

yang mendukung kawasan mikro, berupa

Homestay atau Mess.

Area Hutan ini sebagian akan dipertahankan

sebagai ruang terbuka hijau, Sebagian lagi

akan dikembangkan dan diolah sebagai

Taman Aktif publik dan Landmark serta

tetenger Kawasan Makro.

Page 102: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

82

3.2.1.6. Analisa Kawasan Mikro

TAPAK KAWASAN MIKRO SECARA KESELURUHAN

MEMILIKI KONDISI EKSISTING BERUPA SAWAH

TADAH HUJAN DAN PERKEBUNAN POHON SENGON,

LUAS LAHAN KAWASAN MIKRO INI SEBESAR 14,41 Ha.

LUAS JALAN

LINGKUNGAN

DISEKITAR TAPAK

YAITU LEBAR ± 4m.

LUAS JALAN ARTERI

SEKUNDER MANYARAN-

GUNUNGPATI DENGAN

LEBAR ± 6m.

Page 103: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

83

3.2.1.7. Analisa Skenario Perencanaan Massa Bangunan Pada Lokasi Kawasan

A B C AREA PENERIMAAN

KAWASAN MIKRO

AREA FASILITAS UTAMA

KAWASAN MIKRO AREA FASILITAS

PENUNJANG DAN

PENDUKUNG KAWASAN

MIKRO

A1. AREA PARKIR PENGUNJUNG

A2. AREA PARKIR PENGELOLA

A3. MAINTERANCE, PUSAT

INFORMASI, LOKET

B1. TREK LOMBA OFFROAD

B2. TRIBUN PENONTON

B3. PARC FERME

B4. PELATIHAN INDOOR (kelas)

C1. FOODCOURT TEMATIK

C2. TREK SEKUNDER

C3. BANGUNAN RETAIL/STAND

S

E

R

V

I

C

E

D

U

C1

C C3 C2

B B1

B2

B3

B4

B2

B2

A

A1

A2

A3

D

D

Page 104: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

84

3.2.1.8. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Pengunjung Pada Lokasi Kawasan

U

C1

C C3 C2

B B1

B2

B3

B4

B2

B2

A

A1

A3

JALUR SIRKULASI

PENGUNJUNG PUSAT

PELATIHAN OFFROAD

Page 105: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

85

3.2.1.9. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Pengelola Pada Lokasi Kawasan

U

C1

C C3 C2

B B1

B3

B4

A A2

A3

D

D

JALUR SIRKULASI PENGELOLA

PUSAT PELATIHAN OFFROAD

JALUR SERVICE

Page 106: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

86

3.2.1.10. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Peserta Pada Lokasi Kawasan

JALUR SIRKULASI PESERTA

PUSAT PELATIHAN

OFFROAD

U

C1

C C3 C2

B B1

B2

B3

B4

B2

B2

A

A1

A3

Page 107: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

87

3.2.1.11. Analisa Skenario Perencanaan Lokasi Kawasan Keseluruhan

U

C1

C C3 C2

B B1

B2

B3

B4

B2

B2

A

A1

A3

: SIRKULASI PESERTA

: SIRKULASI PENGELOLA & SERVIS

: SIRKULASI PENGUNJUNG

: AKSES KHUSUS PESERTA

: PINTU KELUAR KAWASAN MIKRO

: PINTU MASUK KAWASAN MIKRO

Page 108: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

88

3.1.3. Analisa Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana : BWK VIII

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad terletak di Jalan Kol. Haji Warsito

Soegiarto dan Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, Kelurahan Gunungpati,

Kecamatan Gunungpati, Semarang, dan berdekatan dengan kawasan

pemancingan Dewandaru. Terdapat beberapa jaringan sarana prasarana

diantaranya :

3.1.3.1. Jaringan Jalan

Terdapat jaringan Jalan Kol. Haji Warsito Soegiarto yang termasuk Jalan

Arteri Sekunder ( Middle Ring Road )

Gambar 88 - Peta Jaringan Jalan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :

http://penataanruangjateng.info/upload/726.%20rencana%20jaringan%20jalan.jpg

Lokasi Tapak

Page 109: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

89

3.1.3.2. Jaringan Transportasi

Terdapat jaringan transportasi umum yaitu Bus dan angkutan kota/ desa ,

dan juga Terminal Bus Tipe C di Kelurahan Gunungpati.

Gambar 89 - Peta Jaringan Transportasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload/1616.%20sistem%20transportasi.jpg

Lokasi Tapak

Page 110: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

90

3.1.3.3. Jaringan Listrik

Terdapat jaringan listrik disekitar tapak yaitu Saluran Udara Tegangan

Ekstra Tinggi (SUTET) yang terletak pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran

– Gunungpati dan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTT) yang terletak

pada Jalan Kol. Haji Warsito Soegiarto, jaringan listrik tersebut dikelola oleh

PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Gambar 90 - Peta Jaringan Listrik Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :

http://penataanruangjateng.info/upload/423.%20rencana%20jaringan%20listrik.jpg

Lokasi Tapak

Page 111: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

91

3.1.3.4. Jaringan Air Bersih

Terdapat jaringan air bersih primer dan sekunder yang dikelola oleh PDAM

Kota Semarang pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran – Gunungpati dan

Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, terdapat reservoir pada sebelah Timur

lokasi tapak

Gambar 91 - Peta Jaringan Air Minum Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload/221.%20rencana

%20jaringan%20air%20minum.jpg

Lokasi Tapak

Page 112: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

92

3.1.3.5. Jaringan Drainase Air Kotor

Terdapat jaringan drainase air kotor sekunder pada sepanjang Jalan Raya

Manyaran - Gunungpati

Gambar 92 - Peta Jaringan Drainase Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :

http://penataanruangjateng.info/upload/322.%20rencana%20jaringan%20drainase.jpg

Lokasi Tapak

Page 113: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

93

3.1.3.6. Jaringan Telekomunikasi

Terdapat jaringan telekomunikasi primer dan sekunder pada sepanjang Jalan

Raya Manyaran - Gunungpati dan Jalan Raya Cangkiran - Gunungpati, yang

dikelola oleh Telkom. Terdapat Rumah Kabel pada sebelah Timur lokasi

tapak

Gambar 93 - Peta Jaringan Telekomunikasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang

Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload /625.%20rencana%20jaringan%20telekomunikasi.jpg

Lokasi Tapak

Page 114: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

94

3.1.3.7. Fasilitas Umum dan Sosial

Terdapat berbagai fasilitas umum dan sosial diantaranya :

- Supermarket - Gereja

- Pompa Bensin - Masjid

- Restoran - Sekolah

- Desa Wisata - Kantor Polisi

- Bank - Kantor Pemerintahan

- Wisata Alam - Puskesmas

- Bengkel - Pasar

- Wisata Keluarga - Koramil 07 Gunungpati

3.1.3.8. Rencana Ruang Terbuka Hijau ( RTH )

Didalam peta Rencana Ruang Terbuka Hijau tahun2010 - 2030 Lokasi Tapak

terpilih yang berada di Kecamatan Gunungpati Kelurahan Gunungpati bukan

merupakan daerah konservasi. Daerah tersebut merupakan lahanyang terdiri

atas hutan , lahan basah dan lahan kering.

Gambar 94 - Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang

Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload /625.%20rencana%20jaringan%20telekomunikasi.jpg

Page 115: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

95

3.3. Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

3.2.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.2.1.1. Pelaku

a. Kelompok Pelaku

Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Pelakunya :

Peserta

Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk mengikuti pelatihan

maupun kompetisi pertandingan balap.

Pengunjung

Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk menonton latihan

maupun pertandingan balap, bertransaksi jual beli otomotif, mencoba

sirkuit offroad yang dilakukan sebagai hiburan dan rekreasi, meliput

acara dan menemui pengelola.

Pengelola

Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk tujuan bekerja dan

mengelola kawasan Pusat Pelatihan Offroad , dengan tugas dan

tanggung jawab sesuai bidangnya masing-masing

b. Studi Pelaku

Pelaku yang terdapat dalam Pusat Pelatihan Offroad dikelompokkan

menurut jenis pelakunya yaitu Peserta, Pengunjung dan Pengelola.

Studi Pelaku Peserta

Tabel 2. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Peserta)

Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas

Peserta/Pembalap

Saat Mengikuti

200 Orang Parkir Tempat Parkir / Pit

Persiapan / Ruang Kelas

Page 116: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

96

Pelatihan

Offroad

( SCS,Speed

Offroad, rock

crawling, Mud

Racing, Pelatihan

Recovery

Kendaraan )

Pengarahan

Latihan Arena Sirkuit

Istirahat Paddock,

R.Istirahat

Makan dan Minum Food Court

Berdiskusi Paddock / Ruang

Kelas

Setting Kendaraan Paddock / Arena

Sirkuit

Menerima Tamu Paddock

Peturasan Toilet / Shower

Outdoor

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir Pit

Pembalap Saat

Mengikuti Balapan

Offroad

( SCS,Speed

Offroad, rock

crawling, Mud

Racing, Pelatihan

Recovery

Kendaraan )

300 Orang Persiapan Paddock

Briefing R. Briefing

Lomba Trek Sirkuit Primer

Istirahat Paddock,

R. Istirahat

Makan dan Minum Food Court

Berdiskusi Paddock

Setting Kendaraan Paddock / Pit Area

Menerima Tamu Paddock

Peturasan Toilet / Shower

Page 117: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

97

Outdoor

Berobat Ruang medis

Beribadah Mushola

Scrutineering R. Scrutineering

Parkir Podium Parc Ferme

Penyerahan

Hadiah

Podium

Parkir Tempat Parkir Pit

Persiapan Paddock

Kru Tim Balap

600 Orang

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir Pit

Persiapan Paddock

Briefing R. Briefing

Lomba Trek Sirkuit

Sekunder

Istirahat Paddock,

R. Istirahat

Makan dan Minum Food Court

Berdiskusi Paddock

Setting Kendaraan Paddock

Menerima Tamu Paddock

Peturasan Toilet / Shower

Outdoor

Sumber : Analisa Pribadi

Studi Pelaku Pengunjung

Page 118: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

98

Tabel 3. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Pengunjung)

Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas

Masyarakat Umum 600 Orang Parkir Tempat Parkir

Membeli Tiket Loket Tiket

Menonton Balap Tribun

Berbelanja Stand Retail

Mencoba Mobil

Offroad

Mobil Offroad

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet / Shower

Outdoor

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir

Kru Media 50 Orang Persiapan Arena

Meliput Arena

Istirahat

Tower

Trek Sirkuit

Exhibition Hall

Tribun

Paddock, Pit Area

R. Istirahat

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir

Page 119: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

99

Tamu 100 Orang Bertemu Relasi

dan Menonton

Balap

Paddock / Ruang

Tamu

Menonton Balap Tribun VVIP

Menonton

Pameran

Exhibition Hall

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Sumber : Analisa Pribadi

Studi Pelaku Pengelola

Tabel 4. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Pengelola)

Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas

Direksi 1 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja R. Direksi

Rapat R. Rapat

Menerima Tamu Ruang Tamu

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

(Manager)

- General M.

- HR & GA M.

- Marketing M.

7 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja R. Manager Divisi

Rapat R. Rapat

Menerima Tamu Ruang Tamu /

Page 120: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

100

- Event M.

- Finance M.

- Racing M.

- Circuit M.

Ruang Hospitality

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Staff 15 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja R. Staff Divisi

Rapat R. Rapat

Menerima Tamu R. Tamu

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Tim Panitia 15 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja R. Panitia, Race

Control Tower

Rapat R. Panitia

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Marshal 20 Orang Parkir Tempat Parkir

Briefing R. Marshal

Bekerja Pos Marshal

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Page 121: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

101

Tim Recovery /

Safety

8 Orang Parkir Arena Sirkuit

Bekerja Arena Sirkuit

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet / Shower

Outdoor

Beribadah Mushola

Tim Medis 5 Orang Parkir Tempat Parkir

Ruang Medis

Bekerja Ruang Medis

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Tim Juri Pengamat

dan Pengawas

3 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja R. Juri /

Pengawas, Race

Control Tower

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Penyewa dan

Karyawan Food

Court

250 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja Food Court

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Page 122: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

102

Penyewa dan

Karyawan Retail

Stand Jual Beli

Otomotif

50 Orang Parkir Tempat Parkir

Bekerja Retail Stand Jual

Beli Otomotif

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Cleaning Service 100 Orang Parkir Tempat Parkir

Briefing R. Cleaning

Service

Bekerja Seluruh Area

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Security

10 Orang

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir

Briefing R. Keamanan

Bekerja R. Keamanan dan

CCTV, Pos

Keamanan

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Teknisi

10 Orang

Beribadah Mushola

Parkir Tempat Parkir

Briefing R. Teknisi

Bekerja Seluruh Area

Page 123: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

103

Makan dan Minum Food Court

Peturasan Toilet

Beribadah Mushola

Sumber : Analisa Pribadi dan IOF Pengda Jateng.

3.2.1.2. Aktivitas

a. Kelompok Aktivitas

Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Aktivitasnya :

Aktivitas Utama

Adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan utama yang

dilakukan baik pelatihan maupun acara balap offroad / kompetisi.

Aktivitas Penunjang

Adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan penunjang yang

terjadi baik pada pelatihan offroad maupun balap offroad / kompetisi.

Aktivitas Pengelola

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola yang berhubungan

dengan pengelolaan kawasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad.

Aktivitas Servis

Adalah segala kegiatan servis yang dilakukan baik pada saat kegiatan

pelatihan , even balap offroad maupun tidak ada event

b. Studi Aktivitas

Aktivitas yang terjadi dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

dikelompokkan menurut jenis keutamaan kegiatannya yaitu Aktivitas

Utama, Aktivitas Penunjang, Aktivitas Pengelola, dan Aktivitas Servis.

Studi Aktivitas Utama

Page 124: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

104

Tabel 5. Aktivitas (Utama), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang

Pelatihan Tentang

Offroad ( SCS, Speed

Offroad, Rock

Crawling, Mud Racing

, Recovery

Kendaraan )

Peserta /

Pembalap

Ruang Kelas ,

Trek Sirkuit Primer

dan Sekunder

Privat

Perlombaan Balap

Offroad ( SCS, Speed

Offroad, Rock

Crawling, Mud

Racing )

Pembalap Trek Sirkuit Primer

dan Sekunder

Privat

Pelatihan Balap

Offroad ( SCS, Speed

Offroad , Rock

Crawling, Mud

Racing )

Peserta /

Pembalap

Ruang Kelas, Trek

Sirkuit Primer

Privat

Menonton Balap

Penonton /

masyarakat umum

Tribun Penonton

(Biasa, VIP, VVIP)

Publik

Page 125: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

105

Menonton Stand

Offroad

Penonton /

masyarakat umum

Retail Stand Part

Jip

Publik

Meliput

Kru Media Arena / Paddock /

Podium

Publik

Tamu Arena / Tribun /

Paddock

Publik

Tim Panitia R. Panitia Privat

Marshal Pos Marshal Privat

Tim Juri Pengamat

dan Pengawas

R. Juri / Pengamat Privat

Masyarakat Umum R. Media / Tribun /

Arena / Podium /

Paddock

Publik

Sumber : Analisa Pribadi

Studi Aktivitas Penunjang

Tabel 6. Aktivitas (Penunjang), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang

Persiapan Peserta /

Pembalap

Paddock Privat

Kru Tim Balap

Kru Media R. Media Privat

Tim Panitia R. Panitia Privat

Marshal R. Marshal Privat

Tim Medis R. Medis / Track Privat

Tim Juri Pengamat R. Juri / Pengamat Privat

Page 126: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

106

dan Pengawas

Cleaning Service R. Cleaning

Service

Privat

Security R. Keamanan dan

CCTV

Privat

Pembalap /

Peserta

Paddock Privat

Setting Kendaraan

Kru Tim Balap

Pit Area Privat

Paddock Privat

Pembalap /

Peserta

Pit Area Privat

Paddock Privat

Briefing Kru Tim Balap Paddock

Paddock

Privat

Privat Pembalap /

Peserta

Scrutineering Kru Tim Balap

R.scruteenering

Privat Tim Panitia

Pembalap /

Peserta

Istirahat

Kru Tim Balap

R. Istirahat Privat

Pembalap /

Peserta

Paddock Privat

Berdiskusi Kru Tim Balap Paddock

Paddock

Privat

Privat Pembalap

Page 127: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

107

Memantau Balap Tim Panitia R.Panitia Privat

Marshal

Race Control

Tower

Privat

Pos Marshal Privat

Tim Juri dan

Pengawas

R. Juri / Pengamat Privat

Pembalap

Race Control

Tower

Privat

Medical Center Privat

Berobat Pembalap R. Medis Privat

Menerima Tamu Kru Tim Balap Paddock

Parc Ferme

Privat

Privat Pengelola

Pembalap

Penyerahan Hadiah Tim Panitia

Podium

Publik Pembalap

Membeli Tiket Masyarakat Umum Tribun Publik

Mencoba Balap

offroad

Masyarakat Umum Track Offroad Publik

Transaksi Jual Beli

Part JIP

Masyarakat Umum Retail Stand Jual

Beli Otomotif

Publik

Sumber : Analisa Pribadi

Studi Aktivitas Pengelola

Tabel 7. Aktivitas (Pengelola), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang

Rapat Pengelola R. Rapat Privat

Page 128: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

108

Bekerja Direksi R. Direksi Privat

Manager

(General Manager)

(HR&GA Manager)

(Marketing

Manager)

(Event Manager)

(Finance Manager)

(Racing Manager)

(Circuit Manager)

R. Manager

(General Manager)

(HR&GA Manager)

(Marketing

Manager)

(Event Manager)

(Finance Manager)

(Racing Manager)

(Circuit Manager)

Privat

Staff

(General Division)

(HR&GA Division)

(Marketing

Division)

(Event Division)

(Finance Division)

(Racing Division)

(Circuit Division)

R. Staff

(General Division)

(HR&GA Division)

(Marketing

Division)

(Event Division)

(Finance Division)

(Racing Division)

(Circuit Division)

Privat

Tim Panitia R. Panitia Privat

Marshal Pos Marshal Privat

Tim Medis Medical Center Privat

Tim Juri Pengamat

dan Pengawas

R. Juri / Pengamat Privat

Cleaning Service Seluruh Kawasan Publik, Privat,

Page 129: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

109

Servis

Security R. Keamanan dan

CCTV

Privat

Teknisi R. CCTV Privat

R. Kompresor

Angin

Servis

R. MEE dan Panel Servis

R. Genset Servis

R. Mesin AC Servis

R. Pompa Servis

Menerima Tamu Pengelola R. Tamu Privat

Sumber : Analisa Pribadi

Studi Aktivitas Servis

Tabel 8. Aktivitas (Servis), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang

Peturasan Peserta Toilet Paddock Servis

Pengunjung Toilet Umum

Pengelola Toilet Pengelola

Makan dan Minum Peserta Food Court

Peserta

Privat

Pengunjung Food Court Publik

Pengelola

Membersihkan dan

Merawat Kawasan

Cleaning Service Seluruh Kawasan Publik, Privat,

Servis

Memperbaiki dan Teknisi R. CCTV Privat

Page 130: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

110

Merawat Hal Teknis R. Kompresor

Angin

Servis

R. MEE dan Panel Servis

R. Genset Servis

R. Mesin AC Servis

R. Pompa Servis

Beribadah Peserta Mushola Servis

Pengunjung

Pengelola

Parkir Peserta Parkir Pit Privat

Pengunjung Parking Lot Publik

Pengelola Parkir Pengelola Privat

Sumber : Analisa Pribadi

c. Pola Aktivitas

Peserta

- Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan

Gambar 95 - Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan

Sumber : Analisa Pribadi

Page 131: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

111

- Pembalap Saat Perlombaan

Gambar 96 - Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan Sumber : Analisa Pribadi

- Kru Tim Balap

Gambar 97 - Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap Sumber : Analisa Pribadi

Page 132: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

112

Pengunjung

- Masyarakat Umum

Gambar 98 - Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum Sumber : Analisa Pribadi

- Kru Media

Gambar 99 - Diagram Pola Aktivitas Kru Media Sumber : Analisa Pribadi

- Tamu

Gambar 100 - Diagram Pola Aktivitas Tamu

Sumber : Analisa Pribadi

Page 133: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

113

Pengelola

Gambar 101 - Diagram Pola Aktivitas Pengelola

Sumber : Analisa Pribadi

3.2.1.3. Fasilitas

a. Kelompok Fasilitas

Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Fasilitasnya :

Fasilitas Utama

Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan utama

yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Fasilitas Penunjang

Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan

penunjang yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Fasilitas Pengelola

Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan

pengelolaan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Fasilitas Servis

Page 134: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

114

Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan servis

yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

b. Studi Fasilitas

Studi Ruang Khusus

- Gedung / Ruang Kelas

Kapasitas peserta Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah 200

yang terbagi atas 3 ruang kelas yang dibagi untuk tiap kelasnya

dalam offroad

Asumsi perhitungan kebutuhan ruang kelas

Ruang Kelas 30% = 30% x 200

= 60 orang / Kelas

Luas tempat duduk per orang = 0.5 x 0.9 = 0.45 m²

Total Kebutuhan perkelas = 60 x 0.45 =27 m²

Sirkulasi 100 % = 27

Luas Keseluruhan Ruang/ Gedung kelas = 81 m²

- Bangunan Tribun Penonton

Kapasitas penonton Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah 600

orang yang dapat diakomodasi kedalam 3 tipe tribun yaitu tribun

biasa dengan atap terbuka dan terletak terpisah dengan bangunan

utama (tersebar di beberapa zona), tribun vip dengan atap tertutup

dan terletak pada bangunan utama, serta tribun vvip dengan

ruangan dan terletak pada bangunan utama.

Asumsi perhitungan pembagian kapasitas tribun

Tribun Biasa 30% = 30% x 600

Page 135: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

115

= 180 Orang

Tribun VIP 69% = 69% x 600

= 414 Orang

Tribun VVIP 1% = 1% x 600

= 6 Orang

Gambar 102 - Ukuran Pemisahan Arena dan Tribun

Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum

(1) Tribun khusus untuk penyandang cacat harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut :

- Diletakkan di bagian paling depan atau paling belakang dari

tribun penonton

- Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,4 m ditambah

selasar minimal lebar 0,9 m

(2) Ukuran tata letak tempat duduk adalah sebagai berikut

Ukuran tempat duduk penonton :

Tribun Biasa

Lebar minimal 0,40 m, maksimal 0,50 m

Page 136: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

116

Panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m

Tribun VIP

Lebar minimal 0,50 m, maksimal 0,60 m

Panjang minimal 0,80 m, maksimal 0.90 m

Gambar 103 - Ukuran Tempat Duduk

Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum

(3) Tata letak tempat duduk

- Tata letak tempat duduk tribun biasa, diantara 2 gang,

maksimal 16 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka

maksimal 8 kursi

- Tata letak tempat duduk tribun VIP, diantara 2 gang,

maksimal 14 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka

maksimal 7 kursi

- Setiap 8 – 10 deret tempat duduk terdapat koridor

Page 137: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

117

- Lokasi penempatan gang harus dihidarkan terbentuknya

perempatan

- Kapasitas tempat duduk disesuaikan daya tampung

penonton dalam 1 kompartemenisasi

Gambar 104

Tata Letak Tempat Duduk Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan

Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum

(4) Tangga

- Jumlah anak tangga minimal 3 buah maksimal 16 buah,

apabila lebih besar dari 16 buah, harus diberi bordes dan

anak tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak

tangga dbawahnya

- Lebar tangga minimal 1,1 m maksimal 1,8 m, apabila lebar

tangga lebih besar dari 1,8 m, harus diberi pagar pemisah

pada tengah bentang

- Tinggi tanjakan tangga minimal 15 cm maksimal 17 cm

- Lebar injakan tangga minimal 28 cm maksimal 30 cm

Page 138: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

118

Tribun Biasa

Dengan Kapasitas 180 orang

Gambar 105 - Tribun Biasa

Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU

Ukuran tempat duduk = Lebar 0.5 m x Panjang 0.9 m

Luas tempat duduk per orang = 0.5 x 0.9 = 0.45 m²

Luas tempat duduk = 0.45 x 180 = 81 m²

Sirkulasi 50% = 40.5 m²

Luas total keseluruhan tribun biasa = 81 + 40.5 = 121.5 m²

Tribun VIP

Kapasitas 414 Orang

Gambar 106 - Tribun VIP

Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU

Ukuran tempat duduk = Lebar 0.6 m x Panjang 0.9 m

Luas tempat duduk per orang = 0.6 x 0.9 = 0.54 m²

Luas tempat duduk 1 kompartemen = 0.54 x 414 = 223.6 m²

Sirkulasi 50% = 111.8 m²

Page 139: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

119

Luas tribun vip (414) = 223.6 m² + 111.8 m² = 335.4 m²

Luas total keseluruhan tribun vip =335.4 m²

Tribun VVIP

Kapasitas 6 orang

Gambar 107

Tribun VVIP (1 Ruang) Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU

Ukuran tempat duduk = Lebar 1 m x Panjang 2 m

Luas tempat duduk per orang = 1 x 2 = 2 m²

Luas tempat duduk 1 ruang = 2 x 6 = 12 m²

Sirkulasi 100% = 12 m²

Luas tribun vvip = 12 m²+ 12 m²= 24 m²

Luas total keseluruhan tribun vvip =24 m²

Jadi Kebutuhan Total Keseluruhan Tribun Penonton=

Tribun Biasa + Tribun VIP + Tribun VVIP = 480.9 m²

- Paddock

Minimal ukuran ruang per buah adalah 5m x 5m = 25 m² disarankan

oleh IOF Pengda Jateng dengan minimum luas total adalah 250 m².

Page 140: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

120

Tiap ruang dipisahkan dengan dinding non permanen dan tiap tim

balap membutuhkan 1 paddock untuk 1 mobil

Perhitungan kebutuhan paddock :

Dibutuhkan 10 unit ( rekomendasi IOF Pengda Jateng ) yang

dibutuhkan untuk Pusat Pelatihan Olahraga Offroad dengan asumsi

pembalap yang mengikuti tiap event adalah 200 peserta balap dan

rata - rata per tim / peserta menyewa 1-2 ruang, sehingga

dibutuhkan:

Luas per ruang = 5m x 5m = 25m² (per paddock)

Per ruang dapat menampung 1 buah mobil dan peralatan balap

lainnya

Luas total Ruang Paddock = 250m²

- Scrutineering Area

Menurut standar yang dikeluarkan IOF , minimal luas Scrutineering

Area adalah 10m², terletak didekat ruang panitia / technical delegate

dengan adanya alat penggantung / winch point.

Kebutuhan Luas Scrutineering Area :

2 buah Ruang Scrutineering dengan winch point

Luas per ruang = 5m x 4m = 20m²/mobil dengan kapasitas 2 buah

mobil Luas total Ruang Scrutineering Area = 2 x 20m² = 40m²

4 m

5 m

Gambar 108 - Scrutineering Area Mobil Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar IOF

Page 141: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

121

Studi Layout Trek Sirkuit

Pada projek “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad” ini pembahasan lebih

ditekankan pada teknis yang berkaitan dengan bangunan bukan pada

teknis trek lintasannya. Namun demikian untuk trek lintasan tetap perlu

dilakukan studi-studi untuk mengambil pendekatan pola layout yang

akan digunakan, studi tersebut dilakukan dengan menganalisis

beberapa sirkuit yang telah ada yang memiliki lisensi IOF , untuk dipilih

mana yang paling sesuai untuk diaplikasikan kedalam projek ini

dengan alasan sirkuit-sirkuit tersebut telah menjalani serangkaian tes

dari IOF untuk kelayakannya dipergunakan sebagai ajang olahraga

balap otomotif yang salah satu faktor terpentingnya adalah hal safety

atau keamanan.

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi pemilihan trek lintasan adalah :

(1) Track harus dalam kondisi yang asli sehingga tidak merusak yang

ada sebelumnya.

(2) Dimensi dan luasan trek offroad yang disesuaikan dengan luas

total tapak eksisting projek “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad”.

(3) Track harus selalu mengedepankan safety yang berdasarkan

spesifikasi kendaraan yang digunakan.

Pada tapak gunungpati sudah terdapat track offroad yang sesuai

dengan standart dari IOF yang sebelumnya juga sudah pernah

digunakan.

Page 142: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

122

Gambar 109 - Layout Trek Gunungpati Sumber : IOF Pengda Jateng

Studi Besaran Ruang

Fasilitas yang terdapat dalam Semarang Race Circuit dikelompokkan

menurut jenis keutamaannya yaitu Utama, Penunjang, Pengelola, dan

Servis.

- Fasilitas Utama

Tabel 9. Fasilitas (Utama), Kapasitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber

Unit Orang

Ge

du

ng

Ke

las

Ruang Kelas

Pelatihan

3 60

orang

Kelas

5 m x 5 m = 25 m²

3 x 25m² = 75 m²

SRK

dan IOF

Pengda

Jateng

START/FINISH

MINUS

JUMP

JUMP

Total Panjang arena 2,7

km

Page 143: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

123

Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber

Unit Orang

Tri

bu

n P

en

on

ton

Tribun

Penonton

(Biasa)

1 180 Tribun

0.45 x 180 m = 81 m²

SRK

Tribun

Penonton (VIP)

1 414 Tribun

0.54 x 414 = 223.6 m²

Ditambah VVIP = 24 +

223.6 = 247.6 m²

SRK

Tribun

Penonton

(VVIP)

- 6 Tribun

2 x 6m = 12 m²

Luas Total = 24 m²

SRK

Paddock 10 500 Paddock

5m x 5m = 25 m²

10 x 25 m² = 250 m²

SRK

dan IOF

Pengda

Jateng

Scrutineering Area 2 2 mobil

Scrutineering Area

4m x 5m = 20 m²

2 x 20 m² = 40m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Podium 1 5 Podium

2m x 8m = 16m²

AP

Parc Ferme 1 3 Mobil Parc Ferme

8m x 8m = 64m²

AP

Ruang Medis 1 8 Medical Center DA dan

Page 144: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

124

4m x 8m = 32 m² IOF

Pengda

Jateng

Pos Marshal 1 20 Pos Marshal

3m x 3m = 9m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

R. Operator Telepon 1 10 R. Operator Telepon

3m x 4m = 12m²

SB

Ru

an

g

Pe

rs

R. Hasil

Perlombaan

1 5 R. Hasil Perlombaan

6m x 6m = 36m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang Panitia /

Pengurus dan

Juri Pengawas

Lomba

1 15 R. Panitia dan Juri

Pengawas Lomba

8m x 10m = 80m²

SB dan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang Direktur

Perlombaan

1 2 R. Direktur Perlombaan

4 m x 6m = 24m²

SBdan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang

Sekretariat

1 5 R. Sekretariat

4 m x 6m = 24m²

SB dan

IOF

Pengda

Jateng

Page 145: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

125

Ruang

Pencatatan

Waktu

1 5 R. Pencatatan Waktu

4m x 6m = 24m²

SB dan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang

Pengatur

Perlombaan

1 5 R. Pengatur Perlombaan

4m x 6m = 24m²

SB dan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang

Komentator

1 5 Ruang Komentator

4m x 6m = 24m²

SB dan

IOF

Pengda

Jateng

Ruang Pers 1 50 Ruang Pers

4m x 6m = 24m²

SB

Ruang Briefing 1 50 Ruang Briefing

4m x 6m = 24m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Tre

k S

irk

uit

Tre

k S

irk

uit

(Pri

ma

ry)

1 - Luas Bidang Lintasan

6m + 100 % (Untuk Area

Run Off, area recovery ,

Service Road) = 106 m²

AP

dan IOF

Pengda

Jateng

Page 146: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

126

Tre

k S

irk

uit

(Se

co

nd

ary

)

1 - Luas Bidang Lintasan

4m x 100 % (Untuk Area

Run Off, area recovery ,

Service Road)= 104 m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Luas Total

Bangunan

Utama

1.320,6

- Fasilitas Penunjang

Tabel 10. Fasilitas (Penunjang), Kapasitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber

Unit Orang

Retail Stand Jual

Part JIP

25 50 Retail Stand

5m x5m = 25m²

25 x 25m² = 625m² +

Sirkulasi 100% = 725 m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Food Court 5 50 Food Court

Stand

@ 4m x 8m = 32m²

5 x 32m² = 160m²

Meja Kursi

@ 2m x 2m = 4m²

DA

Page 147: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

127

25 x 4m² = 100m² +

Sirkulasi 100% = 200m²

Total 160 m²+200m² =

360 m²

Ruang Istirahat 5 50 Ruang Istirahat

4m x 6m = 24 m²

5 x 24 m² = 120m²

SB

Parking Lot 700

1400

Parkir Mobil

@ 3m x 5m = 15m²

700 x 15m² = 10.500m²

Parkir Motor

@ 1m x 2m = 2m²

700 x 2m² = 1400 m²

Total Luas + Sirkulasi =

12.000 m²

AP dan

IOF

Pengda

Jateng

Total 13.205 m²

- Fasilitas Pengelola

Tabel 11. Fasilitas (Pengelola), Kapasitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber

Unit Orang

Ruang Direksi 1 1 Ruang Direksi

4m x 6m = 24m²

AP

Ru

an

g

Ma

na

g

er

General

Manager

1 1 R. General Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Page 148: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

128

HR&GA

Manager

1 1 R, HR&GA Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Marketing

Manager

1 1 R. Marketing Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Event

Manager

1 1 R. Event Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Finance

Manager

1 1 R.Finance Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Racing

Manager

1 1 R. Racing Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Circuit

Manager

1 1 R. Circuit Manager

4m x 4m = 16m²

DA

Ru

an

g S

taff

General

Division

1 5 R.Staff General Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25m²

DA

HR&GA

Division

1 5 R.Staff HR&GA Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25m²

DA

Marketing

Division

1 10 R.Staff Marketing Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

10 x 5m² = 50m²

DA

Event Division 1 5 R.Staff Event Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25m²

DA

Finance 1 5 R.Staff Finance Division DA

Page 149: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

129

Division @ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25m²

Racing

Division

1 5 R.Staff Racing Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25m²

DA

Circuit

Division

1 5 R.Staff Circuit Division

@ 2m x 2.5m = 5m²

5 x 5m² = 25 m²

DA

Ruang Rapat 1 200 Ruang Rapat

8m x 8m = 64m²

200x 64 m² = 12.800 m²

DA

Ruang Tamu 1 10 Ruang Tamu

4m x 8m = 32m²

10 x 32m² = 320 m²

DA

Total 13.456 m²

- Fasilitas Servis

Tabel 12. Fasilitas (Servis), Kapasitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber

Unit Orang

Ruang Keamanan

dan CCTV

1 10 Ruang Keamanan

@ 1m x 1m = 1m²

10 x 1m² = 10m² +

Sirkulasi 100% = 110m²

AP

Ruang Cleaning

Service

1 20 Ruang Cleaning Service

@ 1m x 1m = 1m²

AP

Page 150: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

130

20 x 1m² = 20m² +

Sirkulasi 100% = 120m²

Gudang 1 - Gudang

12m x 16m = 192m²

AP

Ruang MEE dan

Panel

1 - Ruang MEE dan Panel

6m x 8m = 48m²

SB

Ruang Genset 1 - Ruang Genset

6m x 8m = 48m²

SB

Ruang Mesin AC 1 - Ruang Mesin AC

6m x 8m = 48m²

SB

Mushola 1 100 Mushola

1.2m x 0.8m = 0.96m²

50 x 0.96m² = 96m² +

Sirkulasi 50% = 292 m²

DA

Toilet 2 50 Toilet

@ 1m x 2m = 2m²

50 x 2m² = 100m² +

Sirkulasi 100% = 200m²

(Per Unit berisi 5 toilet

(5 wanita, 5 pria) dengan

luas = 3 x 2m² = 6m² +

Sirkulasi 100% = 12m²)

SRK

Total 1.058 m²

Page 151: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

131

Keterangan Sumber

DA = Data Arsitek

SB = Studi Banding

AP = Analisa Pribadi

SRK = Studi Ruang Khusus

Panduan dan menurut peraturan / regulasi dari IOF Pengda Jateng

Total Luas Kebutuhan Ruang

Tabel 13. Fasilitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kebutuhan Luas (m²)

Fasilitas Utama 14.778,6 m2

Fasilitas Penunjang 13.205 m²

Fasilitas Pengelola 13.456 m²

Fasilitas Servis 1.058 m²

Total Luas Kebutuhan Ruang 42.495,6 m2

Sumber : Analisa Pribadi dan IOF Pengda Jateng

Total Luas Kebutuhan Area Parkir

- Jumlah Pelaku

1400 orang

- Asumsi Perhitungan Pelaku yang Menggunakan Kendaraan

50% menggunakan mobil = 50% x 1400 Orang

= 700 Orang

30% menggunakan motor = 30% x 1400 Orang

= 420 Orang

20% menggunakan kendaraan umum = 20% x 1400 Orang

Page 152: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

132

= 280 Orang

- Jumlah Mobil

Rata – rata tiap mobil dapat mengangkut 5 Orang

Jadi total jumlah mobil yang digunakan =

1400 Orang : 5 = 280 mobil

- Jumlah Motor

Rata – rata tiap motor dapat mengangkut 2 Orang

Jadi total jumlah motor yang digunakan =

1400 Orang : 2 = 700 motor

- Luas Area Parkir Mobil

280 x 15 m² = 4200 m²

- Luas Area Parkir Motor

700 x 2 m² = 1400 m²

- Total Luas Kebutuhan Area Parkir

5600 m²+Sirkulasi 100% = 5700 m²

Total Luas Kebutuhan Lahan

Total luas kebutuhan ruang = 29.039,6 m²

Total luas kebutuhan ruang indoor = 16.709,6 m²

Total luas kebutuhan ruang outdoor = 12.330 m²

Regulasi = KDB = 40%

KLB = 2.4

GSB = 29m

- Luas Lahan yang Dibutuhkan

KLB = Total Luas Lantai Bangunan

Luas Lahan

Page 153: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

133

Luas Lahan = Total Luas Lantai Bangunan

KLB

Luas Lahan = 58.079,2

2.4

Luas Lahan = 42.495,6 m2

Luas Lantai Dasar yang Dapat Dibangun

KDB = Luas Lantai Dasar

Luas Lahan

Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan

Luas Lantai Dasar = 40% x 42.495,6 m2

Luas Lantai Dasar = 16.998,24 m2

- Luas Open Space / Ruang Terbuka

Luas Open Space = Luas Lahan - Luas Lantai Dasar

Luas Open Space = 42.495,6 m2 - 16.998,24 m2

Luas Open Space = 25.497.36 m²

- Tinggi Bangunan

Tinggi Bangunan = Total Luas Lantai Bangunan x Tinggi Tiap Lantai

Luas Lantai Dasar

Tinggi Bangunan = 58.079,2 x 4

9680m²

Tinggi Bangunan = 23 m

- Luas Total Lahan yang Dibutuhkan

Luas Total Lahan yang Dibutuhkan =

Luas Lantai Dasar + Luas Open Space + Luas Ruang Outdoor

Page 154: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

134

Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 16.998,24 m2+ 14.520 m² +

12.330 m²

Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 43.848.24 m², digenapkan

menjadi 44.000 m² atau 4,4 Ha

Page 155: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

135

c. Pola Fasilitas

Pola Hubungan Ruang Makro

Keterangan

: Fasilitas Utama

: Fasilitas Penunjang

: Fasilitas Pengelola

: Fasilitas Servis

Gambar 110 - Hubungan Ruang Makro Sumber : Analisa Pribadi

BANGUNAN

KHUSUS

BANGUNAN

KHUSUS

Page 156: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

136

Pola Hubungan Ruang Mikro

Gambar 111 - Hubungan Ruang Mikro

Sumber : Analisa Pribadi

Page 157: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

137

3.2.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure

a. Sistem Struktur

Kriteria Struktur Bangunan1 :

1) “Strength”, kekuatan struktur bangunan didalam memikul beban

2) “Stability”,struktur bangunan harus saling mendukung sehingga dapat

berdiri dengan stabil

3) “Serviceability”, struktur bangunan dapat melayani kegiatan didalamnya

4) “Safety”, keamanan struktur terhadap beban-beban

5) “Durability”, keawetan dan ketahanan material dan struktur

Struktur Bawah (Low Structure)--------------------------------------------------------

Merupakan bagian terbawah dari struktur suatu bangunan, dan bertujuan

menyalurkan beban seluruh bangunan kedalam tanah dan juga

menstabilkan bangunan

Pondasi

Pondasi Dalam

Alternatif pilihan pertama menggunakan pondasi sumuran atau

alternatif pilihan kedua menggunakan pondasi tiang pancang, alasan

pemilihan jenis pondasi ini adalah dikarenakan beban bangunan yang

besar terdiri dari 3 lantai dengan struktur atap advance bentang lebar

- Pondasi Sumuran

Merupakan jenis pondasi yang digunakan pada jenis tanah dengan

daya dukung tanah rendah, mengandung kadar air tinggi dan

1 Frick, Heinz & Pujo L. Setiawan, (2001), Seri Konstruksi Arsitektur 4, Ilmu Konstruksi Struktur

Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.

Page 158: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

138

memiliki lapisan tanah keras dikedalaman 4 hingga 5 meter.

Digunakan pada bangunan dengan ketinggian sedang (diatas 3

lantai). Proses pembuatannya tidak menimbulkan getaran yang

dapat mengganggu lingkungan sekitar

Gambar 112 - Pondasi Sumuran

Sumber : http://animasipil.blogspot.com/2015/03/mengenal-pondasi-sumuran-gambar-pondasi.html

- Pondasi Tiang

Merupakan jenis pondasi yang dipergunakan dengan pertimbangan :

1) Akibat ketidakmampuan tanah menahan beban dari struktur

bangunan, dan pondasi tiang pancang digunakan untuk

menyalurkan beban struktur bangunan lebih kedalam hingga

mencapai lapisan tanah keras

2) Struktur bangunan menerima beban lateral / horizontal, dan

pondasi tiang pancang mampu memikul beban horizontal

sekaligus beban vertikal dibandingkan dengan pondasi dangkal

3) Tanah memiliki sifat gembur hingga kedalaman dimana pondasi

dangkal tidak memungkinkan lagi untuk dipergunakan, sehingga

pondasi tiang pancang digunakan untuk menembus lapisan tanah

gembur dan mencapai lapisan tanah keras

Page 159: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

139

Dibedakan menjadi friction pile/bored pile (tiang bor yang umumnya

digunakan pada lingkungan permukiman yang padat) dan

hammered pile (tiang pancang yang ditumbuk kedalam tanah, cocok

digunakan pada lingkungan permukiman yang tidak padat)

Gambar 113 - Pondasi Tiang

Sumber : https://asearsitek.wordpress.com/2013/09/

Pondasi Dangkal

Menggunakan pondasi foot plat atau plat beton bertulang setempat,

alasan pemilihan jenis pondasi ini dikarenakan beban bangunan yang

tidak besar hanya terdiri dari 2 lantai dan juga biaya yang relatif murah

Gambar 114 - Pondasi Foot Plat

Sumber : http://proyeksipil.blogspot.com/2014/07/cara-menghitung-jumlah-besi-pondasi.html

Page 160: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

140

Gambar 115 - Struktur Bangunan Rangka Sumber : Frick, Heinz & LMF. Purwanto,

(1998), Sistem Bentuk Struktur Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.

Gambar 116 - Struktur Bangunan Masif Sumber : Frick, Heinz & LMF. Purwanto,

(1998), Sistem Bentuk Struktur Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.

Struktur Tengah (Middle Structure)----------------------------------------------------

Merupakan bagian tengah dari struktur suatu bangunan, terdiri dari kolom

dan dinding guna membatasi antar ruang, lantai dan langit-langit guna

membatasi antar lantai. Struktur tengah bertujuan menyalurkan beban

dari atap dan tengah bangunan itu sendiri menuju struktur pondasi

dibawahnya serta menjadi pelindung / selimut / kulit terluar bangunan dari

situasi dan kondisi disekitarnya

Struktur Bangunan2

- Struktur Bangunan Rangka

Ruang dibentuk oleh tiang kolom

yang menerima beban, bagian

kelengkapan bangunan membentuk

ruang diantara tiang-tiang

bangunan rangka

- Struktur Bangunan Masif

Ruang dibentuk oleh dinding

bangunan yang menerima beban,

bagian kelengkapan bangunan

mengisi lubang dinding bangunan

masif

Plat Lantai

Menggunakan plat lantai beton bertulang dengan kombinasi steel floor

deck untuk kemudahan pemasangan, steel floor deck merupakan plat

baja berprofil yang selain berguna sebagai bekisting juga sebagai

2 Frick, Heinz & LMF. Purwanto, (1998), Sistem Bentuk Struktur Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.

Page 161: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

141

penahan geser dan penambah daya kapasitas akibat adanya

embossment dari profil plat baja tersebut, bentuk steel floor deck yang

berkelok juga menguntungkan karena selain terjadi penghematan

volume beton hingga 25% juga dapat membentuk plat lantai yang

komposit dan memiliki ikatan sempurna dengan struktur rangka beton

bertulang.

Gambar 117 - Steel Floor Deck

Sumber : http://www.steelconstruction.info/images/b/b3/Components _of_steel_deck_floor.png

Penutup Lantai

Menggunakan alternative keramik granit tile, karpet dan parket sebagai

penutup lantai pada bangunan utama dan bangunan pit

- Keramik granit tile

Alasan penggunaannya adalah mudah dalam pemasangan, memiliki

motif / corak dan warna yang bermacam-macam , awet serta mudah

dibersihkan

Page 162: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

142

Gambar 118 - Lantai Granit Tile

Sumber : http://www.homesinanchorage.net/blog/wp-content/uploads/2009/10/Granite-Samples.jpg

- Karpet

Alasan penggunaannya adalah dapat menciptakan kesan hangat

dan mewah didalam ruangan, mampu meredam suara dan mudah

dalam pemasangan, memiliki motif / corak dan warna yang inovatif

Gambar 119 - Lantai Karpet

Sumber : http://www.getitcut.com/images/interior-amusing-meeting-room-decoration-design-ideas-using-light-grey-carpet-tiles-flooring-

including-rectangular-oak-wood-meeting-table-and-wheel-red-meeting-chair-inspirational-home-interior-floori.jpg

Page 163: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

143

- Parket

Alasan penggunaannya adalah memiliki kelebihan terlihat natural,

indah dan elegan, tahan noda, gores dan api rokok (terdapat lapisan

corundum crystal), tahan air/waterproof (terdapat lapisan laminasi)

Gambar 120 - Lantai Parket

Sumber : http://mmc.bolha.com/3/image/31136/31443/Parket--PLETEN-BAMBUS-PARKET--NOVO-NA-TRGU-

_4b671ec6cc009.jpg

Dinding

Menggunakan material bata ringan sebagai penutup dinding, curtain

wall dan cladding wall sebagai pembentuk elemen estetis bangunan

- Bata ringan

Disebut juga dinding beton aerasi, memiliki bobot yang ringan akibat

adanya gelembung udara didalam materialnya karena akibat proses

didalam pembuatannya, dipergunakan sebagai dinding permanen

pemisah ruangan dan kulit terluar bangunan, selain ringan juga

memiliki sifat kemampuan meredam kebisingan yang lebih baik

daripada dinding bata, tahan api, mampu mengurangi rambatan

panas yang masuk dalam ruangan akibat paparan sinar matahari

Page 164: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

144

pada bangunan, lebih cepat dalam pemasangan, dan juga mudah

didapatkan.

Gambar 121 - Bata Ringan Sumber : http://leichtbric.com/images/slider-image/banner07.jpg

- Curtain wall

Merupakan dinding kaca sebagai bukaan yang bertujuan

memasukkan pencahayaan alami kedalam bangunan dan juga

memperluas pemandangan dari dalam bangunan, bersifat tidak

memikul beban, memiliki kesan modern.

Pemilihan jenis kaca tempered sebagai keamanan bangunan

penggunaan kaca film dan sistem kaca double glass sebagai

antisipasi serta usaha meminimalisirkan panas yang masuk kedalam

bangunan

Gambar 122 - Curtain Wall

Sumber : http://img.archiexpo.com/images_ae/photo-g/stick-curtain-wall-glass-aluminum-85878-4601359.jpg

Page 165: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

145

- Cladding wall

Merupakan dinding yang tidak memikul beban, dan digunakan

sebagai pembentuk elemen estetis bangunan, materialnya terbuat

dari alumunium composite panel, memiliki sifat mudah dibentuk,

mudah dalam perawatan dan pemasangan, ringan, kuat, tahan air,

anti korosi serta pilihan warna dan corak yang inovatif

Gambar 123 - Cladding Wall

Sumber : http://www.zebian.ae/wp-content/uploads/2014/08/ aluminum-composite-panels-facade-cladding-1616-7220317.jpg

Langit-langit

Menggunakan material penutup pvc dengan rangka baja ringan

Plafon pvc memiliki sifat anti air, anti rayap, mudah dalam pemasangan

dan perawatan, ringan, mampu meredam panas dan tidak menyalurkan

api jika terjadi kebakaran

Gambar 124 - Plafond PVC

Sumber : http://www.arttechplafonds.fr/public/img/big/mars %20bis%202014%20021%20%5B1600x1200%5D.JPG

Page 166: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

146

Struktur Atas (Upper Structure)---------------------------------------------------------

Merupakan bagian teratas dari struktur suatu bangunan yang bertujuan

melindungi dan menaungi bangunan dari cuaca dan iklim setempat

Atap

Atap Bangunan Utama

Menggunakan struktur atap bentang lebar dengan alternatif pilihan

pertama struktur space frame/rangka ruang dan alternatif pilihan kedua

struktur cable/kabel.

- Space Frame/Rangka Ruang

Merupakan atap dengan rangka baja yang meruang sehingga

mampu menopang bebannya sendiri pada bentang yang lebar.

Merupakan pengembangan dari rangka batang yang berdiri sendiri

memikul gaya tekan dan tarik yang dikaitkan satu sama lain,

menggunakan pola double layer grid3

Gambar 125 - Elemen Dasar Pembentuk Space Frame Sumber : Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta.

3 Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Page 167: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

147

Elemen dasar pembentuk Space Frame : (a). Rangka batang

bidang, (b). Piramid dengan dasar segiempat berbentuk oktahedron,

(c). Piramid dengan dasar segitiga berbentuk tetrahedron

Sistem pembentuk Space Frame berdasarkan konstruksi

sambungannya :

1) Sistem Mero 2) Sistem Space Deek

3) Sistem Triodetic 4) Sistem Unistruf

5) Sistem Oktaplatte 6) Sistem Unibat

7) Sistem Nodus 8) Sistem NS Space Truss

Gambar 126 - Konstruksi Sambungan Sistem Space Frame Sumber : Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta.

Page 168: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

148

Tinjauan desain struktur rangka ruang terdapat dua faktor, yaitu

1) Gaya elemen struktur, reaksi gaya tekan pada kolom dapat

dikurangi dengan memperbanyak batang yang mendistribusikan

reaksi ke sistem struktur atap, Penerapannya adalah

memperbesar ukuran tumpuan atau menggunakan sub rangka

dengan lengan kaku khusus

Gambar 127 - Distribusi Gaya Pada Struktur Space Frame

Sumber : Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

2) Desain batang dan bentuk, space frame tidak harus terdiri dari

modul individual, tetapi juga dapat terdiri dari bidang yang

dibentuk batang menyilang dengan jarak yang seragam

Gambar 128 - Modul Berulang Pada Struktur Space Frame

Sumber : Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

Page 169: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

149

- Cable/Kabel

Struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri dari

kabel baja, sendi, batang, yang menyangga sebuah penutup

bangunan, struktur ini mudah berubah bentuk apabila gaya yang

terjadi berubah besar maupun arahnya

Struktur kabel dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena

pada kabel hanya dilimpahkan gaya tarik sedangkan pada tiang-

tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan

Sistem stabilisasi struktur pada suspension cable / prestressing

1) Stabilisasi dengan peningkatan beban mati (dead load)

Dilakukan dengan penerapan material berat dan homogen

sehingga diperoleh beban yang terdistribusi secara merata, dapat

diletakkan secara menggantung maupun menumpang pada

konstruksi

2) Stabilisasi dengan pengaku busur dengan arah berlawanan

(inverted arch)

Penggunaan kabel tunggal menyebabkan kabel cenderung

berubah akibat beban yang terjadi, dengan stabilisasi pengaku

busur dapat menghasilkan prategan pada kabel utama dan

menyebabkan bentuk menjadi lebih kaku.

3) Stabilisasi dengan penggunaan batang-batang pembentang

(spreader)

Pemberian pemisah berupa batang-batang tekan (spreader)

dapat menambah tarikan internal pada kabel, struktur kabel

dengan stabilisasi ini dapat juga disebut struktur kabel double

Page 170: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

150

layer/dua lapis

4) Stabilisasi dengan penambatan/pengangkuran ke pondasi

Menyebabkan gaya tarik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga

menghasilkan stabilisasi pada sistem struktur.

Perlu memperhatikan tumpuan tarik yang terjadi pada pondasi

akibat perlawanan gaya tarik kabel, teknik yang sering digunakan

adalah : (a). Perlawanan gaya geser pada bentuk pondasi v, (b).

Ketahanan akibat gravitasi dan berat tanah, (c). Tiang pancang

dan pier, (d). Balok pengikat pondasi/tie beam

Atap Bangunan Pit

Menggunakan struktur atap datar beton bertulang untuk menunjang

kesan desain modern dengan alternatif struktur atap dag beton

konvensional atau ditambah green roof diatasnya.

- Green Roof

Atap green roof memiliki biaya pengerjaan relatif mahal

dibandingkan dengan atap dag beton konvensional, tetapi memiliki

keunggulan memperbaiki kualitas udara mikro sekitarnya dan

mampu meredam panas pada ruangan dibawahnya.

Gambar 129 - Atap Green Roof

Sumber : http://wishouse.me/wp-content/uploads/2015/03/natural-green-roof-model-minimalist-design.jpg

Page 171: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

151

- Dag Beton

Atap dag beton konvensional memiliki keunggulan lebih mudah

dikerjakan dan relatif lebih murah dibandingkan atap green roof,

tetapi menimbulkan panas bagi ruangan dibawahnya karena

paparan sinar matahari langsung yang terserap kedalam bangunan.

Gambar 130 - Atap Dag Beton

Sumber : http://images.id.ippstatic.com/news/15974-photo.jpg

b. Sistem Utilitas Bangunan

Jaringan Listrik

Menggunakan sumber listrik utama dari PLN dan didukung oleh genset

saat terjadi pemadaman listrik.

Gambar 131 - Skema Jaringan Listrik

Sumber : Analisa Pribadi

Genset dipilih sesuai kebutuhan beban dan mampu menggantikan

listrik PLN untuk sementara waktu, sehingga segala kegiatan dapat

tetap berlangsung walaupun terjadi pemadaman listrik.

PLN Trafo Meteran Box

Genset Kontrol Panel

Automatic Transfer Switch

Ruang Kontrol

Distribusi Listrik

Page 172: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

152

Gambar 132 - Genset

Sumber : http://www.radianteng.net/images/silent-gensets-powered-by-perkins-engine-1.jpg

Automatic Main Panel berguna mengalihkan sumber daya secara

otomatis kepada genset saat aliran listrik PLN padam

Gambar 133 - Automatic Main Panel

Sumber : http://shilpafab.com/Products_files/17092009129.jpg

Jaringan Air Bersih

Jaringan air bersih utama dapat diperoleh dari pasokan PDAM atau

sumur artetis, sedangkan sistem pendistribusiannya terdapat 2

alternatif yaitu sistem down feed distribution dan sistem up feed

distribution.

Sistem down feed distribution, memiliki keuntungan yaitu hemat

pemakaian listrik karena tidak membutuhkan pompa secara terus

menerus saat pemakaian air dan distribusi air dapat merata,

Page 173: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

153

kerugiannya harus menyiapkan reservoir air diatas, dapat diletakkan

pada atap bangunan / menyediakan menara

Gambar 134 - Skema Jaringan Air Bersih Down Feed Distribution

Sumber : Analisa Pribadi

Sistem up feed distribution, memiliki keuntungan yaitu tidak terdapat

reservoir di atas bangunan, kerugiannya boros listrik karena harus

memompa air saat pemakaian air dan pendistribusian air yang kurang

merata

Gambar 135 - Skema Jaringan Air Bersih Up Feed Distribution Sumber : Analisa Pribadi

PDAM

Sumur Artetis

Pompa Ground Reservoir

Distribusi Distribusi Distribusi

PDAM

Sumur Artetis

Pompa Ground Reservoir

Roof Tank

Distribusi Distribusi Distribusi

Page 174: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

154

Jaringan Air Kotor

Gambar 136 - Skema Jaringan Air Kotor Sumber : Analisa Pribadi

Jaringan air kotor dibagi menjadi dua yaitu jaringan untuk limbah cair

dan padat dan jaringan untuk limbah air hujan

Limbah cair berasal dari toilet dan dapur, sedangkan limbah padat

berasal dari toilet

Sistem jaringan limbah cair dan padat akan diolah terlebih dahulu

didalam bio septictank lalu sebagian diresapkan kedalam tanah

sebelum dibuang ke saluran drainase kota, untuk limbah air hujan akan

ditampung kedalam bak kontrol dan kemudian digunakan untuk

menyiram kloset dan tanaman

Jaringan Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi direncanakan untuk komunikasi eksternal

maupun internal bangunan dengan PABX (Private Address Brand

Exchange)

Sistem telekomunikasi yang dirancang meliputi multifunction key

telephone untuk mengatur penggunaan telepon, komunikasi dengan

PC untuk menghemat waktu dan biaya dengan mengintegrasikan

semua PC dengan jaringan LAN dan Internet

Limbah Padat (Toilet)

Limbah Cair (Toilet,Dapur)

Bio Septictank

Peresapan

Drainase Kota

Air Hujan Bak Kontrol Siram Kloset & Tanaman

Page 175: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

155

Untuk sistem komunikasi Race Control Tower dengan petugas –

petugas di lapangan dan juga untuk komunikasi security menggunakan

Radio HT (Handie Talkie)

Sistem Pengeras Suara

Terdapat sistem pengeras suara sebagai media komunikasi satu arah

guna menginformasikan sesuatu hal kepada pengunjung maupun

peserta

Microphone CPU / Radio

Switch Board & Amplifier

Speaker Speaker Speaker

LAN Hub Switch

CCTV Laptop CPU

Modem ADSL

Telkom Telepon, Fax

Internet

Splitter

Central PABX

Telepon Telepon Telepon

Gambar 137 - Skema Jaringan Komunikasi

Sumber : Analisa Pribadi

Gambar 138 - Skema Jaringan Pengeras Suara

Sumber : Analisa Pribadi

Page 176: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

156

Sistem Audio Visual

Menggunakan LED screen khusus outdoor berukuran besar yang

diletakkan dibeberapa lokasi tepatnya didepan/diseberang tribun

penonton, bertujuan agar penonton tetap dapat menyaksikan jalannya

perlombaan dari awal hingga akhir. Pemilihan layar LED dikarenakan

daya tahan/umur LED serta efisiensi konsumsi listrik yang baik.

Gambar 139 – Outdoor LED Screen

Sumber : http://assets.silverstone.co.uk/media/filer_public_ thumbnails/filer_public/de/5d/de5d2362-96ec-4273-982d-

4f15ea67139e/adis_iconic_100_at_silverstone_moto_gp_2014.jpg__707x398_q85_crop_subsampling-2_upscale.jpg

Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran dapat ditanggulangi melalui dua cara

yaitu pencegahan secara aktif / active fire protection dan pencegahan

secara pasif / pasif fire precaution

Active Fire Protection

- Fire Hydrant, berupa pipa sumber air yang dihubungkan dengan

pompa, ditempatkan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh mobil

pemadam kebakaran

Page 177: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

157

- Fire Extinguisher, merupakan alat pemadam kebakaran aktif untuk

memadamkan kebakaran berskala kecil berupa tabung pemadam

kebakaran portable bertekanan tinggi yang berisi bahan pemadam

api

- Stand Pipe Hose System, berupa pipa penyemprot didalam box

kaca yang diletakkan di titik-titik yang mudah terlihat dan terjangkau

didalam bangunan

- Fire Sprinkler, alat berupa nozzle yang dapat menyemprotkan air

seperti kabut dan otomatis bekerja saat terjadi kebakaran

Gambar 140 - Fire Hydrant Sumber : http://www.kenoshawater.org

/images/hydrant1.jpg

Gambar 141 - Fire Extinguisher

Sumber : http://fsmltd.net/wp-

content/uploads/2015/06/Menu-Pic-FE21.jpg

Gambar 142 - Stand Pipe Hose System

Sumber : http://symantecbd.com/

wp-content/uploads/2015 /03/Standpipe-Hose-

System.jpg

Page 178: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

158

- Smoke Detector, alat pendeteksi asap yang akan membunyikan

alarm apabila terdapat asap pada ruangan tempat alat itu berada

Gambar 144 - Smoke Detector

Sumber : http://www.gira.com/attachment/Gira_ Rauchwarnmelder_Dual_1447_1257782558.jpg

- Heat Detector, alat pendeteksi panas yang akan membunyikan

alarm apabila terdapat kenaikan temperatur panas pada ruangan

tempat alat itu berada

Gambar 145 - Heat Detector

Sumber : http://img.directindustry.com/images_di/photo-g/heat-detector-analog-9260-2432611.jpg

Gambar 143 - Fire Sprinkler Sumber :

http://images.wisegeek.com/fire-sprinkler.jpg

Page 179: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

159

Pasif Fire Precaution

- Emergency Exit, berupa pintu keluar darurat yang menghubungkan

dengan tangga darurat, memiliki ketahanan api hingga 2 jam,

memiliki 3 engsel pintu dan dapat menutup otomatis, juga dilengkapi

tungkai pembuka / panic bar serta keterangan berupa tulisan

emergency exit

Gambar 146 - Pintu darurat

Sumber : http://steeldoorslondon.co.uk/wp-content/uploads/2012/05/IMG_1864.jpg

- Tangga Darurat, tangga untuk evakuasi saat terjadi kebakaran,

memiliki syarat letak tidak boleh tersembunyi, pintu keluar mengarah

langsung ke daerah luar bangunan untuk memudahkan evakuasi,

ketinggian, lebar anak tangga serta derajat kemiringan tangga

nyaman untuk digunakan, dan konstruksinya tahan api

Page 180: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

160

Gambar 147 - Tangga Darurat

Sumber : http://www.mcscs.jus.gov.on.ca/english/firemarshal/ legislation/technicalguidelinesandreports/TG-1998-00.html

- Alarm kebakaran, alarm untuk memberi sinyal dan peringatan

kepada pengguna bangunan agar keluar meninggalkan bangunan

Gambar 148 - Alarm Kebakaran

Sumber : http://gatewayalarms.ie/wp-content/uploads/2013/04/conventional_firealarm.jpg

Sistem Transportasi Vertikal

Merupakan sarana pencapaian sirkulasi yang menghubungkan tiap

lantai bangunan, berupa tangga (sistem transportasi vertikal berupa

tangga yang juga dapat difungsikan sebagai tangga darurat), ramp

(merupakan sistem transportasi vertikal bagi orang difabel),

Page 181: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

161

Gambar 150 - Ramp Sumber :

http://image2.stadiumjourney.com/images/stadiums/1746_Ramp_Inside_Roy_Kidd_Stadium.jpg

Gambar 149 - Tangga Sumber : https://mlblogssnaggingbaseballs .files.wordpress.com/2011/09/10_stairs_in_

upper_deck_09_11_11.jpg

Gambar 151 - Escalator Sumber : http://www.doktorlight.com/wp-content/uploads/2013/02/IMG_7021.jpg

Gambar 152 - Elevator/Lift Sumber :

http://www.wired.com/images_blogs /design/2013/04/240_Sparks_Elevators.jpg

escalator(merupakan sistem transportasi vertikal berupa tangga

berjalan) maupun elevator/lift (merupakan sistem transportasi vertikal

berupa box pengangkut naik/turun yang digerakkan oleh mesin)

Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir berfungsi menangkap petir dan menyalurkan

kedalam ground sehingga semua bagian bangunan beserta isinya

terhindar dari sambaran petir

Yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem penangkal petir

adalah Keamanan teknis, penampang hantaran ke tanah, ketahanan

mekanis, ketahanan korosi, bentuk dan ukuran bangunan yang

dilindungi

Alternatif jenis penangkal petir yang digunakan adalah

Page 182: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

162

Gambar 154 - Metal Detector Sumber : http://www.pti-world.com/wp-

content/uploads/2013/08/Hand-Wands.jpg

Gambar 155 - CCTV Sumber : https://upload.wikimedia.org

/wikipedia/commons/0/01/CCTV_Cameras.png

1) Penangkal Petir Franklin Rod

Terbuat dari tembaga berbentuk kerucut dengan daerah

perlindungan berupa kerucut imajiner bersudut 112º. Untuk

memperbesar sudut perlindungan dapat dipasang pada pipa dengan

tinggi 1-3m

2) Penangkal Petir Faraday Cage

Memiliki sistem serupa dengan Franklin Rod namun memiliki tiang

yang lebih rendah dan pemasangan dilakukan diseluruh atap

Sistem Keamanan Bangunan

Menggunakan alat detektor logam yang dipergunakan oleh security

secara manual dan menggunakan CCTV (Closed Circuit Television)

untuk menunjang personil security didalam memantau situasi kondisi di

seluruh kawasan dari ruang control CCTV

Gambar 153 - Penangkal Petir

Sumber : http://img.directindustry.c

om/images_di/photo-g/single-rod-lightning-

rod-39920-4736915.jpg

Page 183: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

163

Gambar 156 - Pencahayaan Alami Sumber :

http://www.thecoolhunter.net/images/sydd.jpg

Gambar 157 - Lampu LED Sumber :

http://lighthouseelectricalservice.com/wp-content/uploads/various-led-lightbulbs.jpg

Sistem Pencahayaan

Pencahayaan alami dimaksimalkan dengan pemberian bukaan pada

bangunan dengan memanfaatkan pantulan sinar matahari secara tidak

langsung untuk dimasukkan kedalam ruang tertentu demi

mengefisienkan penggunaan listrik di siang hari

Pencahayaan buatan tetap dibutuhkan untuk menunjang kekurangan

intensitas pencahayaan terutama pada ruangan yang terletak ditengah

bangunan, keseluruhan lampu menggunakan jenis lampu LED yang

lebih hemat listrik dengan sistem general lighting (penerangan merata

pada seluruh ruangan)

Sistem Penghawaan

Gambar 158 - Penghawaan Alami

Sumber : http://btsquarepeg.com/shabdabao/wp-content/uploads/2011/11/clerestory.jpg

Page 184: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

164

Penghawaan alami diterapkan pada beberapa ruang semi terbuka

seperti tribun vip, paddock, scrutineering area, retail stand, food court,

dan ruang – ruang fasilitas servis, dengan memaksimalkan cross

ventilation pada ruangan

Penghawaan buatan digunakan untuk mencapai kenyamanan yang

diinginkan menggunakan ac central dan ac split, terletak pada ruang

tribun vvip, medical center, race control tower, ruang pers, ruang

media, ruang briefing, ruang hospitality, ruang exhibition hall, ruang

istirahat, dan ruang - ruang fasilitas pengelola

Gambar 159 - Sistem AC Central

Sumber : http://img.bhs4.com/FC/B/ FCBCF2A5FF950F36EEFD0AF8648F4C278BEF622E_large.jpg

Ac central digunakan pada ruangan yang relatif besar, ac central

merupakan sistem ac dimana ac dikendalikan oleh satu outdoor unit

kemudian didistribusikan pada unit – unit indoor

Page 185: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

165

Gambar 160 - Sistem AC Split

Sumber : http://www.kingersons.com/images/ductless-solar-ac.gif

Ac split digunakan pada ruangan yang relatif kecil, ac split bekerja

secara per unit dengan mengatur suhu udara sesuai kebutuhan dalam

ruangan

Page 186: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

166

Gambar 161 - Exhaust Fan

Sumber : http://img.diytrade.com/cdimg/743529/6125999 /0/1213425985/Pipe-Type_Ceiling_Exhaust_Fan.jpg

Exhaust fan merupakan alat penghawaan pendukung yang menyedot

udara dari dalam ruang menuju luar ruang, berfungsi untuk

mengeluarkan bau atau asap seperti di kamar mandi dan dapur.

3.2.2.2. Studi Pemanfaatan Teknologi

Solar Panel

Gambar 162 - Teknologi Solar Panel

Sumber : http://www.getsolar.co.in/files/resized/187550/600; 482;612c6d7586f77928b9f9f7d501f3921584bb7667.jpg

Page 187: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

167

Alat yang berfungsi mengubah energi dari sinar matahari menjadi energi

listrik dengan efek photovoltaic, energi listrik dimasukkan kedalam jaringan

listrik menggunakan inverter dalam sistem yang berdiri sendiri, baterai

digunakan untuk menyimpan energi cadangan.

Teknologi solar panel dapat digunakan untuk mendukung pemakaian listrik

pada lampu penerangan saat malam hari

Rain water Harvesting System

Secara sederhana sistem ini adalah pemanenan, pengolahan

dengan memanfaatkan air hujan, sehingga dapat digunakan

kembali untuk kebutuhan manusia seperti menyiram tanaman.

Dengan teknologi pemanfaatan hujan ini dapat menghemat

kebutuhan air dalam sebuah bangunan. Teknologi ini merupakan

teknologi yang ramah lingkungan.

Gambar 163. Sistem Rain Water Harvesting

Sumber : http://www.summitcommunitygardens.org/in-the-

news/may-2013-newsletter

Page 188: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

166

BAB 4

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1. Program Kawasan

4.1.1. Konsep Program dan Tema Kawasan : Ramah Lingkungan dan Eco tech

4.1.1.1. Aspek Citra

Pusat Pelatihan Offroad ini diharapkan dapat memberikan nilai yang positif bagi

kawasan sekitar tapak, serta menjadikan pusat pelatihan olahraga offroad

sebagai sarana olahraga offroad khususnya yang memiliki kualitas sarana dan

prasarana yang baik di Kota Semarang. Disamping itu pusat pelatihan olahraga

offroad yang memiliki bentuk yang menarik menjadikan nilai tambah pada

ekspresi bangunan, sehingga dengan bentuk yang menarik diharapkan dapat

menarik simpatik orang yang melihat pusat pelatihan olahraga offroad ini.

Sehingga masyarakat mau berkunjung di pusat pelatihan offroad yang belum

pernah ada sebelumnya baik di Semarang sendiri maupun di Indonesia, dan juga

masyarakat yang hobi akan olahraga offroad juga tidak akan bermain pada lahan

yang tidak diketahui statusnya yang dapat merusak lingkungan sebelumnya.

Masyarakat juga bisa memanfaatkan dengan adanya pusat pelatihan olahraga

offroad sebagai arena hiburan dan nilai tambah dalam kawasan pusat pelatihan

olahraga offroad.

Page 189: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

167

4.1.1.2. Aspek Fungsi

Fungsi utama Pusat Pelatihan Offroad ini adalah untuk mewadahi kegiatan

olahraga offroad dan rekreasi bagi masyarakat di Kota Semarang. Kawasan

pusat pelatihan ini mengikuti acuan standart-standart nasional yang berlaku

sehingga menjadikan pusat pelatihan ini sebagai icon Kota Semarang. Selain

sebagai penyediaan fasilitas memberikan sebuah wadah bagi para offroader/

pembalap dan masyarakat umum untuk mengembangkan bakatnya sehingga

diharapkan mengangkat nama Kota Semarang dan meningkatkan kesadaran

masyarakat akan kepentingan keselamatan dalam berkendara offroad

khususnya dan menjaga lingkungan terlebih dalam prestasi olahraga offroad.

4.1.1.3. Aspek Teknologi

Penggunaan sebuah teknologi untuk memberikan kenyamanan yang dirasakan

secara langsung oleh penggunanya dalam gelaran pelatihan olahraga offroad.

Pemanfaatan teknologi yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman di

dalam pusat pelatihan olaharaga offroad ini, sehingga memberikan rasa nyaman

dan aman bagi pengunjung. Pemanfaatan teknologi pada Pusat Pelatihan

Olahraga Offroad menggunakan teknologi yang modern serta ramah terhadap

lingkungan sekitar.

4.1.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan

Perancangan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

4.1.2.1. Tujuan Perancangan

Pusat Pelatihan Olahraga offroad dirancang sebagai arena pembinaan yang

memberikan pelajaran tentang edukasi / pengetahuan tentang olahraga

Page 190: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

168

offroad baik untuk pengeahuan dasar maupun untuk tingkat professional

yang sesuai dengan standar regulasi yang berlaku.

Memberikan fasilitas serta sarana dan prasaran yang memadai bagi kegiatan

pembalap / offroader dan masyarakat umum yang telah lama mendambakan

sebuah Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Menyedikan tempat bagi penggemar olahraga offroad khususnya untuk tidak

melakukan kegiatan offroad disembarang tempat. Serta menciptakan /

mengembangkan offroader muda berbakat dari Kota Semarang yang

nantinya akan mewakili Kota Semarang di ajang kompetisi professional.

Menjadi objek tujuan hiburan dan rekreasi bagi masyarakat umum, serta

menumbuhkan minat bakat masyarakat umum akan olahraga offroad.

Meningkatkan perkembangan dan kemajuan dibidang offroad, ekonomi,

sosial dan budaya Kota Semarang

4.1.2.2. Faktor Penentu Perancangan

Pelaku

- Pembalap / Offroder

Orang yang melakukan pelatihan maupun lomba dengan menggunakan

kendaraan spesifikasi offroad.

- Coach / Pelatih

Orang memberikan pengarahan dan mendampingi saat mengajarkan

berbagai macam kegiatan yang ada di olahraga offroad.

- Kru Tim Balap

Page 191: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

169

Adalah sekumpulan orang didalam tim yang membantu dan mendukung

pembalap dalam mempersiapkan segala sesuatunya, memiliki tugas dan

kewajiban bagiannya masing-masing

- Pengunjung

Orang yang datang berkunjung untuk menonton kegiatan latihan /

perlombaan balap, melakukan pelatihan, dan melakukan transaksi jual

beli part khusus mobil offroad dengan berbagi merk.

- Pembalap dan Kru Tim Balap

Pembalap / offroader dan Kru Tim Balap Jawa Tengah yang ingin berlatih

dan berkompetisi secara resmi di arena yang memenuhi standar regulasi

yang berlaku

- Pelaku Bisnis

Pelaku bisnis yang ingin bertransaksi jual beli di stand retail otomotif

- Pengelola

Pengelola yang mengelola dan menjalankan manajemen serta

mengadakan event kegiatan pada kawasan Semarang Race Circuit,

Aktivitas

- Aktivitas Balap / Pelatihan (SCS, Rock Crawling, Speed Offroad,

Adventure offroad, Mud Racing )

- Aktivitas Menonton dan Berekreasi ( Pelatihan / Menonton )

- Aktivitas Jual Beli Perlengkapan JIP

- Aktivitas Pengelolaan Sirkuit dan Event Kegiatan

- Aktivitas Perawatan dan Perbaikan Bangunan

Page 192: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

170

4.1.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan

Sesuai dengan fungsinya sebagai tempat atau wadah berkegiatan olahraga

offroad maka desain Pusat Pelatihan Olahraga Offroad harus didesain

senyaman mungkin dan selengkap mungkin untuk menunjang kegiatan para

pembalap dan pengunjung yang ada di dalamnya

Mendesain tribun pada bagian penonton yang memperhatikan visual dan

kenyaman thermal bagi para penontonnya sehingga memberikan rasa aman

dan nyaman di dalam kawasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad .

Pengoptimalan area hijau pada lingkungan pada tapak bertujuan

penambahan ruang terbuka hijau sebagai permasalahan utama.

Sirkulasi sebagai pemasalahan utama yang diangkat harus diselesaikan

dengan perencanaan yang baik dan matang dengan desain sebagai solusi

pemecah permasalahan tersebut.

Aspek citra arsitektural dengan perancangan bangunan yang eye catching,

megah, menonjolkan Eco tech dan modern.

Perencanaan bangunan yang memenuhi standar regulasi yang ditetapkan

IOF bagi bangunan fasilitas olahraga offroad.

Memaksimalkan view dan orientasi penonton didalam bangunan (indoor)

terhadap kawasan / lintasan offroad (outdoor).

Pemberian tempat penampungan air / lepen yang berfungsi untuk

membasahi area track tanpa menggantungkan air dari pdam ataupun air

hujan.

Page 193: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

171

4.1.3. Skenario Program Kawasan Keseluruhan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

4.1.4. Program Besaran Luas Kawasan

Tabel 14. Fasilitas dan Kebutuhan Luas

Fasilitas Kebutuhan Luas (m²)

Fasilitas Utama 14.778,6 m²

Fasilitas Penunjang 13.205 m²

Fasilitas Pengelola 13.456 m²

Fasilitas Servis 1.058 m²

Total Luas Kebutuhan Ruang 42.459,6 m²

Sumber : Analisa Pribadi dan IOF Pengda Jateng

Page 194: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

172

Total luas kebutuhan ruang = 29.039,6 m²

Total luas kebutuhan ruang indoor = 16.709,6 m²

Total luas kebutuhan ruang outdoor = 12.330 m²

Regulasi = KDB = 40%

KLB = 2.4

GSB = 29m

- Luas Lahan yang Dibutuhkan

KLB = Total Luas Lantai Bangunan

Luas Lahan

Luas Lahan = Total Luas Lantai Bangunan

KLB

Luas Lahan = 58.079,2

2.4

Luas Lahan = 42.459,6 m²

- Luas Lantai Dasar yang Dapat Dibangun

KDB = Luas Lantai Dasar

Luas Lahan

Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan

Luas Lantai Dasar = 40% x 42.459,6 m²

Luas Lantai Dasar = 16.998,24 m²

Page 195: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

173

- Luas Open Space / Ruang Terbuka

Luas Open Space = Luas Lahan - Luas Lantai Dasar

Luas Open Space = 42.459,6 m² - 16.998,24 m²

Luas Open Space = 25.497,36 m²

- Tinggi Bangunan

Tinggi Bangunan = Total Luas Lantai Bangunan x Tinggi Tiap Lantai

Luas Lantai Dasar

Tinggi Bangunan = 58.079,2 x 4

16.998,24 m²

Tinggi Bangunan = 23 m

- Luas Total Lahan yang Dibutuhkan

Luas Lantai Dasar + Luas Open Space + Luas Ruang Outdoor

Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 16.998,24 m² + 14.520 m² +

12.330 m²

Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 43.848,24 m², digenapkan

menjadi 44.000 m² atau 4,4 Ha

4.1.5. Program Prasarana dan Sarana Kawasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad terletak di Jalan Raya Manyaran -

Gunungpati / Jalan Kol Haji warsito Soegiarto, Kelurahan Gunungpati,

Kecamatan Gunungpati, Semarang, dan berdekatan dengan pemancingan

Dewandaru. Terdapat beberapa jaringan sarana prasarana diantaranya :

Page 196: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

174

Jaringan Jalan

Terdapat jaringan Jalan Raya Manyaran - Gunungpati / Jalan Kol Haji

warsito Soegiarto termasuk Jalan Arteri sekunder.

Jaringan Listrik

Terdapat jaringan listrik disekitar tapak yaitu Saluran Udara Tegangan

Ekstra Tinggi (SUTET) yang terletak pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran

– Gunungpati dan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTT) yang

terletak pada Jalan Kol. Haji Warsito Soegiarto, jaringan listrik tersebut

dikelola oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Jaringan Air Bersih

Terdapat jaringan air bersih primer dan sekunder yang dikelola oleh PDAM

Kota Semarang pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran – Gunungpati dan

Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, terdapat reservoir pada sebelah Timur

lokasi tapak

Jaringan Drainase Air Kotor

Terdapat jaringan drainase air kotor sekunder pada sepanjang Jalan Raya

Manyaran - Gunungpati

Jaringan Telekomunikasi

Terdapat jaringan telekomunikasi primer dan sekunder pada sepanjang

Jalan Raya Manyaran - Gunungpati dan Jalan Raya Cangkiran -

Gunungpati, yang dikelola oleh Telkom. Terdapat Rumah Kabel pada

sebelah Timur lokasi tapak

Fasilitas Umum dan Sosial

Terdapat berbagai fasilitas umum dan sosial diantaranya :

Page 197: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

175

- Supermarket - Gereja

- Pompa Bensin - Masjid

- Restoran - Sekolah

- Desa Wisata - Kantor Polisi

- Bank - Kantor Pemerintahan

- Wisata Alam - Puskesmas

- Bengkel - Pasar

- Wisata Keluarga - Koramil 07 Gunungpati

Ruang Terbuka Hijau

Didalam peta Rencana Ruang Terbuka Hijau tahun2010 - 2030 Lokasi

Tapak terpilih yang berada di Kecamatan Gunungpati Kelurahan

Gunungpati bukan merupakan daerah konservasi. Daerah tersebut

merupakan lahanyang terdiri atas hutan , lahan basah dan lahan kering

4.2. Program Masing - Masing Fungsi

4.2.1. Program Kegiatan : Pusat Pelaatihan Olahraga Offroad

Peserta

- Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan

Gambar 164 - Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan

Sumber : Analisa Pribadi

Page 198: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

176

- Pembalap Saat Perlombaan

Gambar 165 - Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan Sumber : Analisa Pribadi

- Kru Tim Balap

Gambar 166 - Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap Sumber : Analisa Pribadi

Page 199: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

177

Pengunjung

- Masyarakat Umum

Gambar 167 - Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum Sumber : Analisa Pribadi

- Kru Media

Gambar 168 - Diagram Pola Aktivitas Kru Media Sumber : Analisa Pribadi

Page 200: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

178

- Tamu

Gambar 169 - Diagram Pola Aktivitas Tamu Sumber : Analisa Pribadi

Pengelola

Gambar 170 - Diagram Pola Aktivitas Pengelola Sumber : Analisa Pribadi

Page 201: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

179

4.2.2. Program Sistem Struktur : Struktur bawah , Tengah , Atap

Struktur Bawah (Low Structure)------------------------------------------------------------

Merupakan bagian terbawah dari struktur suatu bangunan, dan bertujuan

menyalurkan beban seluruh bangunan kedalam tanah dan juga menstabilkan

bangunan

Pondasi

Pondasi Dalam

Alternatif pilihan pertama menggunakan pondasi sumuran, alasan pemilihan

jenis pondasi ini adalah dikarenakan beban bangunan yang besar terdiri dari

3 lantai dengan struktur atap advance bentang lebar

- Pondasi Sumuran

Merupakan jenis pondasi yang digunakan pada jenis tanah dengan daya

dukung tanah rendah, mengandung kadar air tinggi dan memiliki lapisan

tanah keras dikedalaman 4 hingga 5 meter. Digunakan pada bangunan

dengan ketinggian sedang (diatas 3 lantai). Proses pembuatannya tidak

menimbulkan getaran yang dapat mengganggu lingkungan sekitar

Pondasi Dangkal

Menggunakan pondasi foot plat atau plat beton bertulang setempat, alasan

pemilihan jenis pondasi ini dikarenakan beban bangunan yang tidak besar

hanya terdiri dari 2 lantai dan juga biaya yang relatif murah

Struktur Tengah (Middle Structure)--------------------------------------------------------

Merupakan bagian tengah dari struktur suatu bangunan, terdiri dari kolom dan

dinding guna membatasi antar ruang, lantai dan langit-langit guna membatasi

Page 202: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

180

antar lantai. Struktur tengah bertujuan menyalurkan beban dari atap dan tengah

bangunan itu sendiri menuju struktur pondasi dibawahnya serta menjadi

pelindung / selimut / kulit terluar bangunan dari situasi dan kondisi disekitarnya

Struktur Bangunan

- Struktur Bangunan Rangka

Ruang dibentuk oleh tiang kolom yang menerima beban, bagian

kelengkapan bangunan membentuk ruang diantara tiang-tiang bangunan

rangka

Plat Lantai

Menggunakan plat lantai beton bertulang dengan kombinasi steel floor deck

untuk kemudahan pemasangan, steel floor deck merupakan plat baja

berprofil yang selain berguna sebagai bekisting juga sebagai penahan geser

dan penambah daya kapasitas akibat adanya embossment dari profil plat

baja tersebut, bentuk steel floor deck yang berkelok juga menguntungkan

karena selain terjadi penghematan volume beton hingga 25% juga dapat

membentuk plat lantai yang komposit dan memiliki ikatan sempurna dengan

struktur rangka beton bertulang.

Penutup Lantai

Menggunakan keramik granit tile dan karpet sebagai penutup lantai pada

bangunan utama dan bangunan pit

- Keramik granit tile

Page 203: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

181

Alasan penggunaannya adalah mudah dalam pemasangan, memiliki motif

/ corak dan warna yang bermacam-macam , awet serta mudah

dibersihkan

- Karpet

Alasan penggunaannya adalah dapat menciptakan kesan hangat dan

mewah didalam ruangan, mampu meredam suara dan mudah dalam

pemasangan, memiliki motif / corak dan warna yang inovatif

Dinding

Menggunakan material bata ringan sebagai penutup dinding, curtain wall dan

cladding wall sebagai pembentuk elemen estetis bangunan

- Bata ringan

Disebut juga dinding beton aerasi, memiliki bobot yang ringan akibat

adanya gelembung udara didalam materialnya karena akibat proses

didalam pembuatannya, dipergunakan sebagai dinding permanen

pemisah ruangan dan kulit terluar bangunan, selain ringan juga memiliki

sifat kemampuan meredam kebisingan yang lebih baik daripada dinding

bata, tahan api, mampu mengurangi rambatan panas yang masuk dalam

ruangan akibat paparan sinar matahari pada bangunan, lebih cepat dalam

pemasangan, dan juga mudah didapatkan.

- Curtain wall

Merupakan dinding kaca sebagai bukaan yang bertujuan memasukkan

pencahayaan alami kedalam bangunan dan juga memperluas

Page 204: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

182

pemandangan dari dalam bangunan, bersifat tidak memikul beban,

memiliki kesan modern.

Pemilihan jenis kaca tempered sebagai keamanan bangunan penggunaan

kaca film dan sistem kaca double glass sebagai antisipasi serta usaha

meminimalisirkan panas yang masuk kedalam bangunan

- Cladding wall

Merupakan dinding yang tidak memikul beban, dan digunakan sebagai

pembentuk elemen estetis bangunan, materialnya terbuat dari alumunium

composite panel, memiliki sifat mudah dibentuk, mudah dalam perawatan

dan pemasangan, ringan, kuat, tahan air, anti korosi serta pilihan warna

dan corak yang inovatif

Langit-langit

Menggunakan material penutup pvc dengan rangka baja ringan

Plafon pvc memiliki sifat anti air, anti rayap, mudah dalam pemasangan dan

perawatan, ringan, mampu meredam panas dan tidak menyalurkan api jika

terjadi kebakaran

Struktur Atas (Upper Structure)------------------------------------------------------------

Merupakan bagian teratas dari struktur suatu bangunan yang bertujuan

melindungi dan menaungi bangunan dari cuaca dan iklim setempat

Atap

Atap Bangunan Utama

Menggunakan struktur atap bentang lebar dengan kombinasi struktur

space frame/rangka ruang dan struktur cable/kabel.

Page 205: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

183

- Space Frame/Rangka Ruang

Merupakan atap dengan rangka baja yang meruang sehingga mampu

menopang bebannya sendiri pada bentang yang lebar.

- Cable/Kabel

Struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri dari kabel

baja, sendi, batang, yang menyangga sebuah penutup bangunan

Atap Bangunan Pit

Menggunakan struktur atap datar beton bertulang untuk menunjang kesan

desain modern dengan ditambah green roof diatasnya.

- Green Roof

Atap green roof memiliki biaya pengerjaan relatif mahal dibandingkan

dengan atap dag beton konvensional, tetapi memiliki keunggulan

memperbaiki kualitas udara mikro sekitarnya dan mampu meredam panas

pada ruangan dibawahnya.

4.2.3. Program Sistem Utilitas

Jaringan Listrik

Menggunakan sumber listrik utama dari PLN dan didukung oleh genset saat

terjadi pemadaman listrik.

Genset dipilih sesuai kebutuhan beban dan mampu menggantikan listrik PLN

untuk sementara waktu, sehingga segala kegiatan dapat tetap berlangsung

walaupun terjadi pemadaman listrik.

Automatic Main Panel berguna mengalihkan sumber daya secara otomatis

kepada genset saat aliran listrik PLN padam

Page 206: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

184

Jaringan Air Bersih

Jaringan air bersih utama dapat diperoleh dari pasokan PDAM atau sumur

artetis, sedangkan sistem pendistribusiannya terdapat 2 alternatif yaitu

sistem down feed distribution dan sistem up feed distribution.

Sistem down feed distribution, memiliki keuntungan yaitu hemat

pemakaian listrik karena tidak membutuhkan pompa secara terus menerus

saat pemakaian air dan distribusi air dapat merata, kerugiannya harus

menyiapkan reservoir air diatas, dapat diletakkan pada atap bangunan /

menyediakan menara

Sistem up feed distribution, memiliki keuntungan yaitu tidak terdapat

reservoir di atas bangunan, kerugiannya boros listrik karena harus

memompa air saat pemakaian air dan pendistribusian air yang kurang

merata

Jaringan Air Kotor

Jaringan air kotor dibagi menjadi dua yaitu jaringan untuk limbah cair dan

padat dan jaringan untuk limbah air hujan

Limbah cair berasal dari toilet dan dapur, sedangkan limbah padat berasal

dari toilet

Sistem jaringan limbah cair dan padat akan diolah terlebih dahulu didalam

bio septictank lalu sebagian diresapkan kedalam tanah sebelum dibuang ke

saluran drainase kota, untuk limbah air hujan akan ditampung kedalam bak

kontrol dan kemudian digunakan untuk menyiram kloset dan tanaman

Page 207: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

185

Jaringan Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi direncanakan untuk komunikasi eksternal maupun

internal bangunan dengan PABX (Private Address Brand Exchange)

Sistem telekomunikasi yang dirancang meliputi multifunction key telephone

untuk mengatur penggunaan telepon, komunikasi dengan PC untuk

menghemat waktu dan biaya dengan mengintegrasikan semua PC dengan

jaringan LAN dan Internet

Untuk sistem komunikasi Race Control Tower dengan petugas – petugas di

lapangan dan juga untuk komunikasi security menggunakan Radio HT

(Handie Talkie)

Sistem Pengeras Suara

Terdapat sistem pengeras suara sebagai media komunikasi satu arah guna

menginformasikan sesuatu hal kepada pengunjung maupun peserta

Sistem Audio Visual

Menggunakan LED screen khusus outdoor berukuran besar yang diletakkan

dibeberapa lokasi tepatnya didepan/diseberang tribun penonton, bertujuan

agar penonton tetap dapat menyaksikan jalannya perlombaan dari awal

hingga akhir. Pemilihan layar LED dikarenakan daya tahan/umur LED serta

efisiensi konsumsi listrik yang baik.

Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran dapat ditanggulangi melalui dua cara yaitu

pencegahan secara aktif / active fire protection dan pencegahan secara pasif

/ pasif fire precaution

Page 208: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

186

1) Active Fire Protection

- Fire Hydrant, berupa pipa sumber air yang dihubungkan dengan

pompa, ditempatkan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh mobil

pemadam kebakaran

- Fire Extinguisher, merupakan alat pemadam kebakaran aktif untuk

memadamkan kebakaran berskala kecil berupa tabung pemadam

kebakaran portable bertekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api

- Stand Pipe Hose System, berupa pipa penyemprot didalam box kaca

yang diletakkan di titik-titik yang mudah terlihat dan terjangkau didalam

bangunan

- Fire Sprinkler, alat berupa nozzle yang dapat menyemprotkan air

seperti kabut dan otomatis bekerja saat terjadi kebakaran

- Smoke Detector, alat pendeteksi asap yang akan membunyikan alarm

apabila terdapat asap pada ruangan tempat alat itu berada

- Heat Detector, alat pendeteksi panas yang akan membunyikan alarm

apabila terdapat kenaikan temperatur panas pada ruangan tempat alat

itu berada

2) Pasif Fire Precaution

- Emergency Exit, berupa pintu keluar darurat yang menghubungkan

dengan tangga darurat, memiliki ketahanan api hingga 2 jam, memiliki 3

engsel pintu dan dapat menutup otomatis, juga dilengkapi tungkai

pembuka / panic bar serta keterangan berupa tulisan emergency exit

Page 209: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

187

- Tangga Darurat, tangga untuk evakuasi saat terjadi kebakaran, memiliki

syarat letak tidak boleh tersembunyi, pintu keluar mengarah langsung

ke daerah luar bangunan untuk memudahkan evakuasi, ketinggian,

lebar anak tangga serta derajat kemiringan tangga nyaman untuk

digunakan, dan konstruksinya tahan api

- Alarm kebakaran, alarm untuk memberi sinyal dan peringatan kepada

pengguna bangunan agar keluar meninggalkan bangunan

Sistem Transportasi Vertikal

Merupakan sarana pencapaian sirkulasi yang menghubungkan tiap lantai

bangunan, berupa tangga (sistem transportasi vertikal berupa tangga yang

juga dapat difungsikan sebagai tangga darurat), ramp (merupakan sistem

transportasi vertikal bagi orang difabel), escalator(merupakan sistem

transportasi vertikal berupa tangga berjalan) maupun elevator/lift (merupakan

sistem transportasi vertikal berupa box pengangkut naik/turun yang

digerakkan oleh mesin)

Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir berfungsi menangkap petir dan menyalurkan

kedalam ground sehingga semua bagian bangunan beserta isinya terhindar

dari sambaran petir

Yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem penangkal petir adalah

Keamanan teknis, penampang hantaran ke tanah, ketahanan mekanis,

ketahanan korosi, bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi

Jenis penangkal petir yang digunakan adalah

Page 210: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

188

Penangkal Petir Franklin Rod

Terbuat dari tembaga berbentuk kerucut dengan daerah perlindungan

berupa kerucut imajiner bersudut 112º. Untuk memperbesar sudut

perlindungan dapat dipasang pada pipa dengan tinggi 1-3m

Sistem Keamanan Bangunan

Menggunakan alat detektor logam yang dipergunakan oleh security secara

manual dan menggunakan CCTV (Closed Circuit Television) untuk

menunjang personil security didalam memantau situasi kondisi di seluruh

kawasan dari ruang control CCTV

Sistem Pencahayaan

Pencahayaan alami dimaksimalkan dengan pemberian bukaan pada

bangunan dengan memanfaatkan pantulan sinar matahari secara tidak

langsung untuk dimasukkan kedalam ruang tertentu demi mengefisienkan

penggunaan listrik di siang hari

Pencahayaan buatan tetap dibutuhkan untuk menunjang kekurangan

intensitas pencahayaan terutama pada ruangan yang terletak ditengah

bangunan, keseluruhan lampu menggunakan jenis lampu LED yang lebih

hemat listrik dengan sistem general lighting (penerangan merata pada

seluruh ruangan)

Sistem Penghawaan

Penghawaan alami diterapkan pada beberapa ruang semi terbuka seperti

tribun vip, paddock, scrutineering area, retail stand, food court, dan ruang –

Page 211: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

189

ruang fasilitas servis, dengan memaksimalkan cross ventilation pada

ruangan

Penghawaan buatan digunakan untuk mencapai kenyamanan yang

diinginkan menggunakan ac central dan ac split, terletak pada ruang kelas ,

ruang medis , race control tower, ruang briefing, ruang istirahat, dan ruang -

ruang fasilitas pengelola

Ac central digunakan pada ruangan yang relatif besar, ac central merupakan

sistem ac dimana ac dikendalikan oleh satu outdoor unit kemudian

didistribusikan pada unit – unit indoor

Ac split digunakan pada ruangan yang relatif kecil, ac split bekerja secara

per unit dengan mengatur suhu udara sesuai kebutuhan dalam ruangan

Exhaust fan merupakan alat penghawaan pendukung yang menyedot udara

dari dalam ruang menuju luar ruang, berfungsi untuk mengeluarkan bau atau

asap seperti di kamar mandi dan dapur.

Studi Pemanfaatan Teknologi

Solar Panel

Alat yang berfungsi mengubah energi dari sinar matahari menjadi energi

listrik dengan efek photovoltaic, energi listrik dimasukkan kedalam jaringan

listrik menggunakan inverter dalam sistem yang berdiri sendiri, baterai

digunakan untuk menyimpan energi cadangan.

Teknologi solar panel dapat digunakan untuk mendukung pemakaian listrik

pada lampu penerangan saat malam hari

Atap Membrane

Page 212: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

190

Pemberian atap membrane diperuntukan untuk Tribun. Pemilihan membrane

yang digunakan dalam jangka 20 – 30 tahun kedepan yang ramah

lingkungan

Penambahan pada Tapak/ Site Repair

Lubang Biopori

Pemberian biopori dapat membantu peresapan air hujan. Peninggian level

tapak dari level jalan minimal 50 cm digunakan untuk mencegah banjir dan

memberikan tanah subur untuk vegetasi.

Vegetasi

Vegetasi yang sudah ada dalam tapak terdapat pohon sengon. Pohon

ketapang, dan berupa ilalang liar. Untuk pohon sengon dan ketapang

dipertahankan untuk ilalang di bersihkan dan tanah yang sudah ada di

rapikan dan diolah lagi sehingga akan tertata rapi.

Gambar 171. Lubang Biopori

Sumber:

http://ahfan21.blogspot.com/2010/06/biopor

i-mudah-dibuat-tapi-besar.html

Page 213: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

191

Sungai

Pemanfaatan air dari sungai disekitar tapak yang dialirkan ketapak untuk

mengisi genangan pada erea track didalam tapak

Lepen

Lepen merupakan tempat penampungan air yang berfungsi untuk mengairi

lintasan tanpa memanfaatkan air dari pdam. Air lepen sendiri digunakan

untuk menyirami lintasan agar terbentuklah lumpur apabila digunakan untuk

offroad saat tidak terjadi hujan. Lepen disini dialiri dari sungai kemudian

dikumpulkan dan digunakan kembali dalam proyek tersebut.

4.2.4. Program Tapak Kawasan : BWK VIII – Kecamatan Gunungpati

Lokasi terpilih yaitu di BWK VIII - Kecamatan Gunungpati

Gambar 172 - Peta BWK VIII Kota Semarang Sumber : Perda No 13 Th 2004 Tentang RDTRK Kota Semarang Wil 8

Page 214: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

192

Letak Geografis :

Kecamatan Gunungpati memiliki luas wilayah 5.399.085 Ha. Terdapat 16

kelurahan yaitu : Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri,

Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan,

Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo

Batas – Batas Wilayah Kecamatan Gunungpati :

Sebelah Utara : Ngaliyan,gajahmungkur

Sebelah Timur : Banyumanik dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang dan Kecamatan Ngaliyan

Sebelah Barat :Kecamatan mijen dan Kabupaten kendal

Gunungpati

Lokasi Tapak Terpilih

Tapak terletak di BWK VIII Kota Semarang, tepatnya di Jalan Kol H Warsito

Soegiarto, Desa Ngrembel, Kecamatan Gunungpati. Merupakan lahan

kosong dengan luas lahan mencapai 15 hektar, orientasi tapak menghadap

arah Barat, memiliki topografi kemiringan landai .

Batas Tapak

Sebelah Utara : Tempat pemancingan dan wisata Ngrembel asri

Sebelah Timur : lahan kosong , area persawahan

Sebelah Selatan : Tempat pemancingan dan wisata Dewandaru

Sebelah Barat : Permukiman penduduk desa Ngrembel dan Masjid

Alste

Page 215: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

193

Regulasi Pemerintah

KDB = 40%, KLB = 2.4 maks 4 lantai, GSB = 29m

Foto Udara Tapak Eksisting

Gambar 173 - Foto Udara Lokasi Tapak Gunungpati Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Google Earth

LOKASI TAPAK

Page 216: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

194

Peta Udara dan Foto Sekitar Tapak

Gambar 174 - Peta Udara Lokasi Tapak Gunungpati Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang

LOKASI TAPAK

B

D

C

E

F

Gambar 175 - Poin A : Perempatan Jalan Sebelah Utara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 176 - Poin B : Pemancingan Ngrembel Asri Sebelah Utara

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 178 - Poin D : Permukiman Desa Ngrembel

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 177 - Poin C : Areal Lahan Kosong Sebelah Barat

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 179 - Poin E : Koramil 07 Kelurahan Gunungpati

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 180 - Poin F : Pom Bensin Kelurahan Gunung Pati

Sumber : Dokumen Pribadi

A

Page 217: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

195

Terdapat jalur transportasi umum di koridor Jalan Raya Manyaran –

Gunungpati , arus lalu lintas sedang.

Jaringan utilitas lengkap, meliputi air bersih, saluran drainase kota, jaringan

listrik, jaringan telepon dan lampu jalan.

Faktor alami yang terdapat didalam tapak antara lain berupa vegetasi

dengan beragam ukuran diantaranya pohon sengon, pohon pisang, pohon

ketapang, semak belukar, dan terdapat juga aliran sungai kecil dari

persawahan dibagian timur tapak..

Tanah yang terdapat didalam tapak termasuk jenis tanah latosol coklat.

Topografi kontur tanah termasuk landai.

Faktor buatan yang terdapat didalam tapak adalah terdapat area sawah

didalam tapak, pagar pembatas, dan perkerasan berupa jalan lingkungan

Fungsi didalam tapak berupa lahan kosong, saat ini sebagian diperuntukkan

sebagai area sawah dan perkebunan.

Fungsi diluar tapak dipergunakan sebagai area sawah, permukiman

penduduk, warung, toko, kantor polisi , tempat wisata alam , home stay dan

koramil .

Page 218: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

196

BAB 5

KAJIAN TEORI

5.1. Kajian Teori Penekanan Desain : Arsitektur Eco Tech

Tema Desain :

“Arsitektur Eco Tech”

5.1.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Dasar pemikiran

Gambar 181 - Penekanan Desain Sumber : Analisa Pribadi

Page 219: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

197

Fasilitas pada Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ini bersifat komersil, maka

dari itu untuk memberikan kesan dan daya tarik terhadap pengunjung,

bentuk serta estetika bangunan sangat berperan sehingga perlu didesain

sebaik mungkin dan tidak dapat dikesampingkan. Penekanan desain didapat

melalui basic dari kegiatan offroad sendiri adalah terkait dengan lingkungan.

Terlebih dari pemilihan lokasi tapak yang akan digunakan sebagai eksisting

kegiat fungsi bangunan yang menyesuaikan standar ruang dan kebutuhan n

pusat pelatihan olahraga offroad juga masih terjaga ekosistem baik

pepohonannya maupun lingkungan sekitarnya. Yang kemudian di dapatlah

ekspresi bentuk bangunan yang menggunakan tema “arsitektur eco tech”

Arsitektur Eco Tech1

Pengertian Dasar-Dasar Eco-Tech

Menurut Heinz frick(2005) Eco-Tech berasal dari kata ekologi dan teknologi.

Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang memperlajari hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dan lingkungannya, sedangkan teknologi dapat

didefinisikan sebagai studi aktivitas yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan manusia, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam dunia materi.

Eco-Tech dapat didefinisikan sebagai studi yang mempelajari suatu teknologi

dengan tuntutannya sesuai dengan kemajuan jaman untuk kebutuhan-

kebutuhan manusia yang terintegrasi dengan alam, mempunyai hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan.

1 Adhie, Artisto S. 2001. “Kajian Eco-Tech Pada Bangunan Kansai Air Terminal Karya Renzo Piano”. Makalah

disampaikan dalam Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Unika Soegijapranata. Semarang.Hal. 7.

Page 220: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

198

Arsitektur Eco-Tech dapat diartikan sebagai arsitektur dengan teknologi

yang berwawasan lingkungan. Pada prinsipnya eco-tech merupakan

gabungan dari teknologi dan ekologi.

Pada dasarnya prinsip Eco-Tech penjabarannya hampir sama dengan eko-

arsitektur :

Holistis, berhubungan dengan sistem secara keseluruhan, sebagai

suatu kesatuan yang lebih penting dari sekadar kumpulan bagian.

Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan)

dan pengalaman lingkungan alam terhadap manusia

Pembangunan sebagai proses yang bersifat dinamis dan bukan

sebagai kenyataan tertentu yang statis

Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keuntungan

kedua belah pihak.2

2 Adhie, Artisto S. 2001. “Kajian Eco-Tech Pada Bangunan Kansai Air Terminal Karya Renzo Piano”. Makalah

disampaikan dalam Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Unika Soegijapranata. Semarang.Hal. 7.

Page 221: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

199

Adapun pola perencanaan eko-arsitektur yang berorientasi pada alam

secara holistik adalah sebagai berikut :3

Penyesuaian pada lingkungan alam setempat.

Menghemat energi alam yang tidak dapat diperbaharui dan mengirit

penggunaan energi.

Memelihara sumber lingkungan (air, tanah, udara).

Memelihara dan memperbaiki peredaran alam dengan penggunaan

material yang masih dapat digunakan di masa depan.

Mengurangi ketergantungan pada pusat sistem energi (listrik, air) dan

limbah (air limbah, sampah).

Penghuni ikut secara aktif dalam perencanaan pembangunan dan

pemeliharaan perumahan.

Kedekatan dan kemudahan akses dari dan ke bangunan.

Kemungkinan penghuni menghasilkan sendiri kebutuhan sehari-

harinya.

Menggunakan teknologi sederhana.

3 Frick, Heinz, FX. Bambang Suskiyanto, Seri Eko-Arsitektur 1 : Dasar-dasar Arsitektur Ekologis, Penerbit

Kanisius : Yogyakarta : 2007 hlm 68-71

Page 222: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

200

Kajian Bangunan Eco-Tech antara lain :4

Structural Expression

Suatu perwujudan nyata dari simbiosis antara arsitektur dengan teknologi

adalah meningkatnya potensi dari ungkapan/ekspresi struktural.

Sculpting With Light

Pada kajian bangunan Eco-Tech dengan ciri ini fokus utama pada sistem

pencahayaan, dimana bangunan dengan adanya cahaya menjadi hidup.

4 Slessor, Catrerine, Suistainable Architecture and high Technology, Thames and Hudson, Londaon, 1997,hlm 8-

19 Dalam Adhie, Artisto S. 2001. “Kajian Eco-Tech Pada Bangunan Kansai Air Terminal Karya Renzo Piano”.

Makalah disampaikan dalam Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Unika Soegijapranata.

Semarang.Hal. 11.

Gambar 182 - Penggunaan Ekspresi struktur dari alam

Sumber: http://www.archdaily.com/478225/kayseri-ice-ring-bka-bahadirkularchitects/

Gambar 183 Pemanfaatan cahaya matahari pada bangunan

Sumber: http://www.archdaily.com/478225/kayseri-ice-ring-bka-bahadirkularchitects/

Page 223: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

201

Energy Matters

Kajian bangunan Eco-Tech dengan ciri ini adalah terlihatnya efisien

energy yang dipakai dalam pembangunan.

Urban Responses

Membangun suatu bangunan yang sesuai dengan suatu rencana kota

yang terdiri didalamnya ada ruang terbuka dan juga kerangka kerja yang

interaktif, jadi dapat didesain suatu bangunan yang terintegrasi dengan

rencana kota tersebut dan perencanaan juga terintegrasi dengan alam.

Gambar 185 Pemanfaatan alam sebagai respon bangunan

Sumber: http://www.archdaily.com/319025/bacopari-house-una-arquitetos/

Gambar 184 Pemanfaatan tenaga surya untuk energy listrik

Sumber: http://ruryklh.wordpress.com/2011/01/10/kota-berkelanjutan/

Page 224: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

202

Making Connections

Pada kajian bangunan Eco-Tech dengan ciri ini membuat suatu hubungan

antara desain dengan lingkungan atau dengan analogi bentuk ataupun

dengan fungsi bangunan. Contohnya adalah membangun sebuah

bangunan dengan teknologi yang tinggi yang terintegrasi dengan alam.

Civis Symbolism

Desain bangunan yang mengangkat kembali peranan bangunan sebagi

simbol publik, seperti bangunan monumental. Tetapi ungkapan yang

diberikan sekarang mengambil bentuk yang berbeda dan untuk mencari

nilai baru, dengan jalan bangunan dngan teknologi canggih yang

mengungkap struktur yang terintegrasi dengan lingkungan tentunya.

Gambar 186 Simbolisasi bangunan

Sumber: http://www.archdaily.com/291374/japan-national-stadium-

competition-entry-jackson-architecture/

Page 225: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

203

5.1.2. Studi Preseden : Yongjia Gymnasium dan Eastnor Castle

A. Yongjia Gymnasium, Swimming Pool Competition.China

Bangunan Sport center yang menerapkan eco-tech building. Kesan arsitektur

high-tech terletak pada struktur dan material yang digunakan, yaitu material

kaca dengan frame alumunium, pipa-pipa baja, dan kabel baja yang berfungsi

selain sebagai estetika juga sebagai struktur. Pemanfaatan teknologi yang

tinggi sekali pada siang dan malam hari dengan memanfaatkan skylight untuk

memasukan cahaya dalam bangunan. Penggunaan material ETFE yang

ramah lingkungan pada pelingkup bangunan membuktikan adanya intregitas

terhadap lingkungan.

Gambar 187. Yongjia Gymnasium, Swimming Pool Competition

Sumber: http://www.archdaily.com/134960/yongjia-gymnasium-swimming-

pool-competition-idea-image-institute-of-architects/

Page 226: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

204

Bangunan utama kembar berbentuk dinamis yang juga menjembatani antara

tribun utama dengan bangunan pit menggunakan material metal sebagai

atap dan cladding wall, kaca-kaca sebagai curtain wall juga mendominasi

fasade bangunan.

Pemilihan material pabrikasi, teknologi pada bangunan dengan bentuk yang

dinamis, unik dan tidak konvensional, serta pengeksposan struktur sebagai

penunjang elemen estetis, menunjukkan bahwa Shanghai International

Circuit bisa dikategorikan aliran arsitektur high tech.

b. Eastnor Castle, Herefordshire, Ukraina.

Kawasan ini dijadikan tempat pusat pelatihan bagi merk mobil Land Rover.

Lokasi yang berada di pedesaan dengan luasan 500 hektar digunakan untuk

tempat pengembangan dan pengujian kemampuan dari mobil LR ( Land

Rover ). Ditempat tersebut juga menyediakan instruktur /pelatih guna

mendampingi kegiatan offroad.

Gambar 188. Eastnor Castle, Hereford,UK

Sumber: http://dapurpacu.com/93767/land-rover-rayakan-setengah-abad-

pusat-offroad-nya/

Page 227: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

205

Dari tempat tersebut teknologi teknologi dikembangkan seperti rem ABS,

Adjustable Air Suspension ( Suspensi Udara yang dibasa di atur ), Elektronic

Traction Control Hill Descent Control dan Terrain Response. Bahkan

pengujian range rover evoque dan teknologi Magneride di uji di Eastnor.

5.1.3. Kemungkinan Penerapan Teori Tema Desain

Penerapan tema desain arsitektur eco-tech dalam projek Pusat

Pelatihan Olahraga Offroad bisa diterapkan dari segi :

Menciptakan ruang dengan tetap memasukkan sistem pencahayaan

alami kedalam bangunan.

Penggunaan warna-warna yang lebih inovatif untuk menciptakan ruang

yang nyaman, komunikatif, dan tidak membosankan.

Struktur bangunan yang mengunakan konstruksi Cable dengan

membrane ETFE pelingkup bangunan tribun.

Penggunaan material-material modern seperti spider fitting, curtain wall,

wall cladding, dll.

Penataan lansekap bangunan dengan memperhatikan lingkungan

sekitarnya.

Pemanfaatan bukaan sebagai sistem penghawaan alami, sehingga udara

dapat masuk kedalam ruangan secara maksimal.

Pemanfaatan vegetasi yang sudah ada dan dioalah agar tetap terjaga

kenyamanan lingkungannya.

Pengaturan sirkulasi yang jelas untuk membedakan sirkulasi bagi

peononton maupun untuk pembalap.

Page 228: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

206

5.2. Kajian Teori Permasalahan Dominan

Permasalahan Dominan :

“Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang “.

5.2.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad merupakan fasilitas yang isinya berupa

pendidikan , olahraga dan rekreasi yang berkaitan dengan lingkungan,

dengan permasalahan yang sebelumnya sering terjadi yaitu rusaknya

lingkungan dan sering terjadinya kecelakaan yang dialami penonton saat

terjadi balap offroad, hal ini akan menimbulkan permasalahan pada

lingkungan dan sirkulasi baik indoor maupun outdoor jika tidak direncanakan

dengan baik. Aspek lingkungan disini juga mempertimbangkan dampak

lingkungan fisik dan non fisik social masyarakat. Lingkungan kawasan

merupakan desa wisata dengan berbagai macam fasilitas dan bermanfaat

bagi masyarakat yang akan berperan dalam berbagai hal di tempat tersebut.

Dalam hal pengelolaan parker , keamanan, dan tidak menutup kemungkinan

nanti warga bias menyiapkan home stay apabila nantinya ada kegiatan yang

melibatkan peserta dari luar daerah dan butuh tempat untuk menginap

seperti yang terjadi pada kegiatan sebelumnya.

Aspek pelestarian disini mencakup pemanfaatan vegetasi yang sudah ada,

penebangan pohon juga harus berdasarkan aturan yang berlaku yang

digunakan untuk mendesain projek ini, pengolahan lingkungan tapak harus

disesuaikan dengan lingkungan aslinya, menjelaskan larangan ataupun

hukuman yang dijatuhkan apabila merusak pohon. Serta mempelajari

tentang karakter tanah dan pohon dalam lingkungan kawasan.

Page 229: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

207

Aspek sirkulasi disini mencakup diantaranya : sirkulasi pengunjung, peserta

dan pengelola dari main gate menuju parkir menuju berbagai fasilitas yang

ada, sirkulasi intern didalam tiap fasilitas masing-masing, sirkulasi

penghubung antara fasilitas satu dengan fasilitas yang lain, sirkulasi peserta

pada area trek balap dari satu fasilitas menuju fasilitas yang lain, pembagian

ruang parkir pengunjung, pengelola dan peserta, pemberiaan jarak bagi

penonton dan trek yang ada.

Penekanan desain arsitektur eco tech yang dipilih juga menimbulkan

permasalahan tersendiri yang harus diresponi dengan perencanaan dan

perancangan yang baik.

Pengertian Pelestarian Lingkungan5

Pelestarian lingkungan adalah upaya untuk melindungi terhadap

tekanan perubahan dan berdampak negative yang ditimbulkan suatu

kegiatan. Serta menjaga kestabilan lingkungan untuk menjadi tempat

hidup manusia, hewan dan tumbuhan.

Peraturan Hal Lingkungan Alam6 :

Arena lomba harus bersih pada saat ditinggalkan, semua sampah

dikumpulkan diplastik sampah dan harus dibawa tidak boleh ditinggalkan,

dibakar atau ditimbun ditanah.

5 Al Kafi, Rahmat.2012.Pelestarian Lingkungan. Malang.

6IOF.2014. Peraturan Perlombaan Adventure Offroad.Jakarta.

Page 230: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

208

Dilarang membuat suara berisik di Base camp setelah jam 24.00 malam,

semua mesin, generator, radio, dan lain2 harus dimatikan hingga jam 6

pagi, mencoba mesin mobil harus jauh dari base camp.

Dilarang ngebut didaerah base camp atau paddock, kecepatan maksimal

10 km/h.

Buang air besar disarankan 100 meter dari camp site atau sumber air (

sungai, danau, mata air ) dan jika selesai harus ditimbun.

Apabila menjalani CR ( Country Road ) dimana pohon hidup digunakan

sebagai winching point maka pelindung pohon ( Tree Trunk Protector )

harus dipakai pada menjalankan winching. Jika tidak maka akan

dikenakan pinalti 30 point dan jika diulang hukuman berupa pemecatan

dari kegiatan.

Dilarang merusak / menebang pohon hidup.

Bial rute menyusuri pantai, kendaraan harus mengikuti tanda rute yang

telah ada, atau mengikuti jejak kendaraan yang ada di depannya dan

jangan merusak bukit pasir.

Peserta dilarang membuang sampah sembarangan, baik dijalan maupun

dihutan.

Pada saat memasak, membuat api, merokok, peserta harus menjaga

tidak timbulnya bahaya kebakaran. Pada saat selesai api harus

dimatikan, dan tidak membuang punting rokok sembarangan.

Pengertian Sirkulasi7

7 Ching, Francis D.K.2000. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta : Erlangga

Page 231: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

209

Sirkulasi adalah jalur pergerakan sebagai elemen penyambung

inderawi yang menghubungkan ruang – ruang sebuah bangunan atau

serangkaian ruang eksterior dan interior secara bersama – sama.

Dalam Sirkulasi terdapat 5 elemen sirkulasi yaitu8 :

a. Pencapaian

Pencapaian merupakan tahap pertama dalam sistem sirkulasi. Pada saat

menempuh pencapaian telah disiapkan untuk melihat, mengalami dan

memanfaatkan ruang – ruang dalam sebuah bangunan. Terdapat 3 tipe

pencapaian, yaitu :

Frontal

Pencapaian secara langsung mengarah ke pintu masuk

Gambar 189 – Pencapaian Frontal

Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

Tidak Langsung

Pencapaian secara tidak langsung mengarah ke pintu masuk,

jalurnya diarahkan sesekali atau menunda sekuen pencapaian.

Gambar 190 – Pencapaian Tidak Langsung

8 Abd.

Page 232: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

210

Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

Spiral

Pencapaian memutar dengan mengelilingi bangunan guna melamakan

pencapaian dan menekankan bentuk tiga dimensi sebuah bangunan

Gambar 191 – Pencapaian Spiral

Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

b. Pintu Masuk

Pada sebuah pintu masuk terdapat tanda yang dapat diperkuat secara

visual dengan cara, terdiri dari :

Membangun bukaan dengan lebih rendah, lebih lebar atau lebih sempit

daripada antisipasi

Gambar 192 – Pintu Masuk A

Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

Page 233: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

211

Membuat pintu masuk berkelok – kelok

Gambar 193 – Pintu Masuk B

Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

Memperjelas dengan memberikan ornamen atau pernak pernik

dekoratif pada bagian pintu masuk

c. Konfigurasi Jalur

Konfigurasi jalur secara umum dapat dikelompokkan menjadi :

Sirkulasi Linier

Jalur lurus sebagai elemen pengatur utama bagi serangkaian ruang.

Dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong potong, bersimpangan

dnegan jalur yang lain dan bercabang atau membentuk sebuah putaran

balik.

Gambar 194 – Konfigurasi Jalur Linear Sumber : Analisa Pribadi

Sirkulasi Radial

Jalur radial memiliki jaur linear yang memanjang dari dan atau berakhir

pada pusat yang sama.

Page 234: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

212

Gambar 195 – Konfigurasi Jalur Radial Sumber : Analisa Pribadi

Sirkulasi Spiral

Sebuah jalur tunggal yang terus menerus dari titik pusat dan bergerak

mengelilingi semakin lama semakin jauh dari pusat.

Sirkulasi Grid

Terdiri dari 2 buah jalur sejajar yang berpotongan dengan interval –

interval reguler dan menciptakan ruang berbentuk bujur sangkar atau

persegi panjang.

Gambar 196 – Konfigurasi Jalur Grid Sumber : Analisa Pribadi

Sirkulasi Jaringan

Sirkulasi jaringan merupakan menghubungkan titik – titik tertentu dalam

sebuah ruang.

Gambar 197 – Konfigurasi Jalur Jaringan Sumber : Analisa Pribadi

d. Hubungan Ruang – Ruang

Pada hubungan ruang dan ruang dihubungkan dengan cara sebagai

berikut :

Page 235: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

213

Melalui ruang – ruang dengan mempertahankan kesatuan tiap – tiap

ruang. Kefleksibilitas hubungan antar ruang.

Gambar 198 – Hubungan Jalur Ruang Melalui Ruangan Sumber : Analisa Pribadi

Menembus ruang menurut sumbunya. Miring atau sepanjang sisinya.

Dalam memotong sebuah ruang akan menimbulkan pola – pola

istirahat dan gerak didalamnya.

Gambar 199 – Hubungan Jalur Ruang Menembus Ruang Sumber : Analisa Pribadi

Berakhir di dalam ruang, hubungan jalur ruang ini digunakan untuk

pendekatan dan jalan masuk ruang – ruang yang fungsional dan

simolis.

Gambar 200 – Hubungan Jalur Ruang Berakhir Didalam Ruang Sumber : Analisa Pribadi

e. Bentuk Ruang Sirkulasi

Bentuknya ruang sirkulasi bervariasi:

Page 236: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

214

1. Batas – batasnya didefinisikan

2. Bentuknya berkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkan

3. Kualitas skala, proporsi, pencahayaan dan pemandangan

diartikulasikan

4. Pintu – pintu masuk terbuka

5. Menangani perubahan ketinggian dengan tangga atau ram

Pada bentuk ruang sirkulasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :

Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang – ruang

yang dihubungkan dengan pintu masuk yang terdapat pada dinding –

dinding.

Terbuka pada salah satu sisinya membentuk balkon yang memberikan

kontinuitas visual dan kontinuitas ruang dengan ruang - ruang yang

dihubungkan.

Terbuka pada kedua sisinya membentuk deretan kolom untuk jalan

lintas yang menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang

ditembusnya.

Permasalahan desain yang terjadi diantaranya :

Pengolahan vegetasi yang sudah ada disesuaikan dengan kebutuhan

desain.

Perencanaan sistem sirkulasi baik indoor maupun outdoor, antara

pengunjung, peserta, dan pengelola

Hubungan antara fasilitas satu dengan lainnya dikarenakan fasilitas –

fasilitas yang ada sangat berkaitan, harus saling menunjang satu sama

lain dan tidak dapat berdiri sendiri

Fleksibilitas ruang indoor dan outdoor mampu menyesuaikan kebutuhan

Page 237: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

215

Teknologi sistem struktur dan material yang digunakan terutama untuk

bangunan tribun yang dituntut untuk menggunakan struktur advance

berbentang lebar serta berkantilever.

Tuntutan inovasi desain bentuk bangunan yang dinamis, unik, futuristik

dan tidak konvensional

Gambar 201 – Ilustrasi Sirkulasi Sumber : Analisa Pribadi

Page 238: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

216

5.2.2. Studi Preseden : Depes dan JSI

Depes ( Desa Pelangi ) Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Gambar 202 – Desa Pelangi Sentul Sumber : dokumen pribadi dan IOF-National-Championship-2015-GT-

Radial-offroad-Depes-sentul-bogor-13

Lokasi : Sentul, Bogor,

Jawa Barat

Pemilik : Miranda Korua

Total Luas Kawasan : 16 Ha

Total Luas Bangunan : 5.000m²

Luas Area Trek : 10 Ha

Kapasitas Pengunjung : 5000 Orang

Panjang Trek : 975 m²

S

C

S

1

S

C

S

2

S

C

S

3

Gambar 203 Layout Track Depes Sentul

Sumber : Data Desa Pelangi Sentul.2016.

S

C

S

1

S

C

S

2

S

C

S

3

SCS 1 SCS 2 SCS 3

Page 239: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

217

Depes ( Desa Pelangi ) adalah salah satu tempat wisata dengan tujuan

untuk berlibur, bermain, dan belajar dengan nuansa pedesaan diwilayah

Sentul, Bogor, Jawa Barat. Akses menuju kawasan desa pelangi berjarak 5

Km dari pintu tol sentul selatan. Depes melayani berbagai kegiatan, mulai

dari kegiatan satu hari dari pagi sampai sore. Lokasi ini cocok untuk acara

keluarga,sekolah, universitas, juga kegiatan organisasi dan perkantoran.

Depes memiliki lahan seluas 16 Ha. Dengan luasan resortnya seluas 5000

meter persegi , luas area track 10 Ha. Lokasi yang dipilih Depes dengan

nuansa pedesaan yang masih alami dan asri memberikan kesan yang

nyaman dan sesuai dengan lingkungan.

Gambar 204 – Nuansa Desa Pelangi Sentul Sumber : Dokumen pribadi. 2016.

Page 240: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

218

JSI ( Jeep Station Indonesia ), Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.

Gambar 205 – General Map JSI (Jeep Station Indonesia). Sumber : Jeep Station Indonesia Resort

Lokasi : Megamendung, Bogor,

Jawa Barat

Ketua : Jerry Hermawan

Luas Area Trek : 10 Ha

JSI ( Jeep Station Indonesia ) merupakan resort pertama yang menyediakan saran

offroad track permanen yang tersebsar di Indonesia. Trek yang bersifat permanen ini

memudahkan penyelenggara karena tidak akan berubah karena pengaruh alamiah.

Gambar 206 Layout JSI

Sumber : Jip.co.id

Page 241: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

219

JSI sendiri mempunyai lokasi yang asri dan sejuk serta jauh dari keramaian dengan

pemandangan alam diantara gunung salak dan gunung gede.

Arena offroad yang disediakan juga lengkap diantaranya lumpur dalam, genangan

air, bebatuan ( rock crawling ), jalan berundak, turunan tajam, yang beberapa

diantaranya dapat diatur tingkat kesulitannya.

Fasilitas yang disediakan sangat tepat untuk mengasah skill offroader, melatih teknik

dasar offroad dalam lingkungan yang terkendali. Di JSI juga menyediakan

kendaaraan recovery apabila tidak membawa kendaraan sudah disiapkan

sedemikian rupa sehingga pengunjung bias menyewanya.

Gambar 207 – Situasi Tribun dan Arena Offroad JSI

Sumber : Dokumen Pribadi.2016.

5.2.3. Kemungkinan Penerapan Teori Permasalahan Dominan

Lingkungan

Lingkungan yang ada dipertahankan sebagian besar namun apabila ada

beberapa pohon ataupun vegetasi yang dirubah tidaklah semuanya

Page 242: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

220

karena tetap ingin mempertahankan keaslian vegetasi yang ada

sebelumnya.

Sirkulasi

Pemisahan sirkulasi sesuai dengan jenis pelaku dan kepentingan serta

aktivitasnya, antara pengunjung, peserta dan pengelola yang jelas,

fleksibel dan tepat, sehingga tidak membingungkan dan menimbulkan

kekacauan sirkulasi mengingat besarnya area kawasan. Pencapaian

sirkulasi secara langsung atau frontal dengan menggunakan konfigurasi

jalur linear

Perancangan sirkulasi pejalan kaki bagi penonton diberi pemisah antara

arena dengan sirkulasi bagi pejalan kaki kenyamanan dari satu fasilitas

menuju fasilitas lain terutama di area outdoor.

Fleksibilitas Ruang

Penataan ruang – ruang baik indoor dan outdoor yang direncanakan se

efektif, se fleksibel dan se fungsional mungkin sehingga dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan baik dari segi fungsi, kapasitas dan

layout tatanannya.

Page 243: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

221

DAFTAR PUSTAKA

Adler, David, (1999), Metric Handbook Planning and Design Data Second

Edition, Architectural Press, London.

Ariestadi, Dian, (2008), Teknik Struktur Bangunan, Jilid 2 Untuk SMK, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Ching, Francis D.K, (2000). Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta :

Erlangga

Davies, Colin, (1988), High Tech Architecture, Rizzoli International Published,

Inc, New York.

DPU, (1994), Standar SNI Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung

Olahraga, Yayasan LPMB, Bandung.

Frick, Heinz & LMF. Purwanto, (1998), Sistem Bentuk Struktur Bangunan,

Kanisius, Yogyakarta.

Frick, Heinz & Pujo L. Setiawan, (2001), Seri Konstruksi Arsitektur 4, Ilmu

Konstruksi Struktur Bangunan, Kanisius, Yogyakarta.

Jencks, Charles, (1990), The New Moderns, Rizzoli, New York.

Neufert, Ernst, (1996), Data Arsitek, edisi 33 jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst, (2002), Data Arsitek, edisi 33 jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Peraturan Daerah Kota Semarang No 14 Tahun 2011, Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031

Peraturan Daerah Kota Semarang No 14 Tahun 2004, Tentang Rencana

Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota IX

Tahun 2000-2010

Page 244: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

222

Peraturan Daerah Kota Semarang No 13 Tahun 2004, Tentang Rencana

Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota VIII

Tahun 2000-2010

Rencana Pembinaan Terhadap Perangkat Pertandingan Yang Berlicency di

akses dari : www.iofjateng.com ( akses 10 Januari 2016).

Kusumantara, Arya, (2015), Ketua IOF (indonesia Offroad Federation )

PENGDA JATENG, Semarang.

Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Indonesia Off-Road Federation

(IOF)Tahun 2011, Tentang Regulasi / Aturan Olahraga Offroad, Jakarta.

IOF-National-Championship-2015-GT-Radial-offroad-Depes-sentul-bogor-13

Al Kafi, Rahmat.2012.Pelestarian Lingkungan. Malang.

IOF.2014. Peraturan Perlombaan Adventure Offroad.Jakarta.

Jeep Station Indonesia Resort

Desa Pelangi Sentul.2016.

http://iof.co.id/id/

http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-ruang-wilayah

http://dapurpacu.com/93767/land-rover-rayakan-setengah-abad-pusat-offroad-

nya/

http://Jip.co.id//

Page 245: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

223

LAMPIRAN

Gambar 205. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga IOF Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 206. Peraturan Tentang Olahraga offroad ( Adventure )

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 246: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

224

Gambar 207. Peraturan Tentang Olahraga offroad ( Mud Racing )

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 208. Peraturan Tentang Olahraga offroad ( Rock Crawling )

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 247: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

225

Gambar 209. Peraturan Tentang Olahraga offroad ( Racing Offroad )

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 210. Kalender Even Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 248: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

226

Kalender Even Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Kalender Even Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 249: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

227

Page 250: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

228

Gambar 211. Susunan Kepengurusan IOF Pengda Jateng tahun 2015/2019

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 251: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

229

Gambar 212. Layout Track Offroad dengan standart IOF Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Tabel 15. Daftar Klub / Organisasi / Komunitas dan Event Organizer Offroad Jawa Tengah

NO KLUB ALAMAT

A. KLUB OFFROAD 4X4 / 2X 1

1 JIMNY JANGKRIK SEMARANG ( JJS) SEMARANG

2 SUZUKI JIP INDONESIA ( SJI ) SEMARANG

3 SEMARANG JIP COMMUNITY ( SJCO) SEMARANG

4 DIPONEGORO AMERICAN JEEP ( DAJ ) SEMARANG

5 SUZUKI JIMNY KATANA INDONESIA ( SKIN ) SEMARANG

6 PENGGARON OFFROAD UNGARAN

7 TROPER NUSANTARA ( TRONUS ) SEMARANG

8 SUZUKI 4 WHELL DRIVE (S4WD) SEMARANG

9 TUGUMUDA 4X4 SEMARANG

10 TLCI CHAPTER SEMARANG SEMARANG

11 TAFT DIESEL INDONESIA ( TDI ) SEMARANG

12 PERMATA HIJAU ADVENTURE ( PH ADVENTURE ) SEMARANG

13 TORSI SEMARANG

14 STORA SEMARANG

15 WADAST SEMARANG

16 INDONESIA OFFROAD COMMUNITY (IOC) MAGELANG

17 SOLO 4WD SOLO

18 SOLO JIP SPORT SOLO

19 SOLO AMERICAN JEEP SOLO

Page 252: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

230

20 KOMUNITAS JIP SALATIGA ( KJS ) SALATIGA

21 GROBOGAN JEEP COMMUNITY (GOJJEC ) PURWODADI

22 PAJERO OWNER CLUB ( POC ) SEMARANG

23 DOUBLE CABIN INDONESIA CHAPTER SEMARANG SEMARANG

24 BATAAS KENDAL

25 SEMUT MURIA KUDUS

26 CANDRA DIMUKA KUDUS

27 KALIJOGO DEMAK

28 BATAS KOTA DEMAK

29 X-TRAIL KAB. SEMARANG

30 IMLAS KAB. SEMARANG

31 KOTA JIP TEGAL (KJT ) TEGAL

32 BP TRACK SEMARANG

33 SAKPALA -

34 RESOPALA -

35 KOMUNITAS PENDAKI GUNUNG (KPG ) SALATIGA

36 SJI TEGAL TEGAL

37 SUMBING OFFROAD SEMARANG

38 S4X4TIGA SALATIGA

39 SJI SOLO SOLO

40 RGD SEMARANG

41 TEXAS -

42 FXTAB -

43 XTC -

44 TRIBALS -

45 M- TRACK MAGELANG

46 U-TRACK UNGARAN

47 TDI SOLO SOLO

48 SJI KORWIL TEGAL TEGAL

49 KOMUNITAS JIP PURWODADI PURWODADI

50 KOMUNITAS JIP JEPARA JEPARA

51 KOMUNITAS JIP REMBANG REMBANG

52 BATLAX -

53 X-TRACK SALATIGA

54 SUZUKI ESTEEM CLUB INDONESIA SEMARANG

Daftar Club Di Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 253: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

231

Gambar 213 Even Recommend Form Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Even Recommend Form Jawa Tengah

Sumber : IOF Pengda Jateng

Page 254: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

232

Gambar 214 – Survey Depes Sentul Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 215 – Jeep Station Indonesia Mega Mendung Sumber : Dokumen Pribadi

Page 255: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

233

Gambar 216. Surat tanda sudah melakukan survey di Depes .

Page 256: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

234

Gambar 217. Surat tanda sudah melakukan survey di JSI .

Page 257: LANDASAN TEORI DAN PROGRAM - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/14652/2/11.11.0059 Henri Wirawan - BAB I.pdf · Tema Desain : Arsitektur Eco Tech ... Projek Akhir Arsitektur

235

Gambar 218. Surat Bukti Plagiasi