landasan sejarah

7
  NAMA : NI GUSTI A YU P UTU SARI OKT APIANI  NIM : 1416041001 JURUSAN : PENDIDIKAN KEPELAT IHAN OLAHRAGA LANDASAN SEJARAH Sejarah adalah eadaa! "a#a la"$a% de!&a! #e&ala "a'a" ejad (a! a)a% e&(a )a! *a! & da$a) d(da#ar( +leh +!#e $,+! #e$ )er)e! )%- Ada #ejarah 'a!d(. #ejarah /+#(l. #ejarah a)%,a)%a!. #ejarah $ere"a!&a! e!%a da! $%la%. #ejarah  $+l()(. #ejarah #%a)% Ne&ara. #ejarah (l"%. #ejarah $e!d(d(a! da! #ea&a(!*a- Sej arah $e! d(d (a ! "er %$a a! aha! $e"a! d(!& %!) % "e"aj%a!  $e!d(d(a! #%a)% a!&#a- a (!( #e'ara er)%r%),)%r%) aa! "e"aha# 213 #ejarah  $e!d(d(a! d%!(a. 23 #ejarah $e!d(d(a! I!d+!e#(a. 253 "a#a $erj%a!&a! a!&#a. 243 "a#a $e"a!&%!a!. da! 23 "a#a re/+r"a#(. 263 ("$l(a#( +!#e$ $e!d(d(a!- A- Sejarah Pe!d(d(a! D%!(a 2dar( D()a) Pr(ad(3 U"%r #ejarah $e!d(d(a! d%!(a #%dah $a!ja!& #eal(- M%la( dar( 7a"a! Helle!(#"e )ah%! 10 SM,00. e 7a"a! $er)e!&aha! )ah%! 00,100. 7a"a H%"a!(#"e a)a% Re!a(##a!'e #er)a 7a"a! Re/+r"a#( da! K+!)ra Re/+r"a#( $ada )ah%! 1600,a!- Pada 7a"a! (!( el%" a!*a "e"er(a! +!)r(%#(!*a $ada  $e!d(d(a! 7a"a! #eara!&- Oleh #ea ()%. $e!d(d(a! *a!& )erjad( $ada 7a"a! (!( )(da )er%ra(a!- 8ra!'(# a'+! adalah )++h $e!d(d(a! $ada 7a"a! Real(#"e (!( 2aad e, 193 *a! & $er )a"a "e! &e"a! &a ! "e) +de (!d %) (/- Pe! da$ a) a' +! ada lah #ea&a( er(%): 1- Dala" "e!e"%a ! da! "e !&e"a! &a! $e!&e) ah%a!. $a !da!&a! har%# d(araha! e$ada real()a- - Ala " l(!&%!& a! adala h #%"e r $e! &e) ah% a! *a!& (#a d(d a$a ) lea) ala),ala) (!dra- 5- Me!&&% !aa! "e )+d e er$ (( r (!d% )( /- 4- (la "% !&( ! da$a) "e!&e"a!& a! $e!&e )ah%a ! de!&a ! e#$er ("e!, e#$er("e!- - Pe!&&% !aa ! aha#a dae rah le (h d(%) a"a a! -

Upload: octha-brutallz

Post on 04-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

landasan sejarah

TRANSCRIPT

NAMA

: NI GUSTI AYU PUTU SARI OKTAPIANI

NIM

: 1416041001

JURUSAN

: PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

LANDASAN SEJARAHSejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang dapat didasari oleh konsep-konsep tertentu. Ada sejarah candi, sejarah fosil, sejarah batu-batuan, sejarah perkembangan benua dan pulau, sejarah politik, sejarah suatu Negara, sejarah ilmu, sejarah pendidikan dan sebagainya.

Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa. Bab ini secara berturut-turut akan membahas (1) sejarah pendidikan dunia, (2) sejarah pendidikan Indonesia, (3) masa perjuangan bangsa, (4) masa pembangunan, dan (5) masa reformasi, (6) implikasi konsep pendidikan.A. Sejarah Pendidikan Dunia (dari Diktat Pribadi)

Umur sejarah pendidikan dunia sudah panjang sekali. Mulai dari zaman Hellenisme tahun 150 SM-500, ke zaman pertengahan tahun 500-1500, zama Humanisme atau Renaissance serta zaman Reformasi dan Kontra Reformasi pada tahun 1600-an. Pada zaman ini belum banyak memberikan kontribusinya pada pendidikan zaman sekarang. Oleh sebab itu, pendidikan yang terjadi pada zaman ini tidak teruraikan. Francis Bacon adalah tokoh pendidikan pada zaman Realisme ini (abad ke-17) yang pertama mengembangkan metode induktif. Pendapat Bacon adalah sebagai berikut:

1. Dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, pandangan harus diarahkan kepada realita.

2. Alam lingkungan adalah sumber pengetahuan yang bisa didapat lewat alat-alat indra.

3. Menggunakan metode berpikir induktif.

4. Bila mungkin dapat mengembangkan pengetahuan dengan eksperimen-eksperimen.

5. Penggunaan bahasa daerah lebih diutamakan.

Tokoh Realisme yang lain adalah Johann Amos Comenius. Tokoh ini dikenal karena bukunya:

1. Janua Linguarum Reserata atau Pintu Terbuka bagi Bahasa, tahun 16132. Didactia Magna atau Buku Didaktik yang Besar, tahun 1623.3. Orbis Pictus atau Gambar Dunia, tahun 1651Aliran Realis memiliki pandangan tentang pendidikan sebagai berikut:

1. Anak-anak harus belajar dari alam.

2. Belajar dengan metode induktif.

3. Mementingkan aktivitas anak.

4. Mengutamakan pengertian.

5. Ekpresi kata untuk menyatakan pengertian menjadi penting.

6. Belajar melalui bahasa ibu.

7. Belajar dibantu oleh gambar-gambar.

8. Materi dipelajari satu demi satu dari yang gampang ke yang sukar.

9. Pendidikan disesuaikan dengan perkemabangan anak.

10. Pendidikan bersifat demokratis yaitu untuk semua anak.

Sesudah zaman Reealisme berkembang paham Rasionalisme dengan tokohnya John Locke pada abad ke-18. Proses belajar menurut John Locke ada tiga langkah, yaitu:

1. Mengamati hal-hal yang ada di luar diri manusia.

2. Mengingat apa yang telah diamati dan dihafalkan

3. Berpikir, yaitu mengolah bahan-bahan yang telah diperoleh tadi.Selanjutnya pada abad ke-18 muncul aliran baru yaitu naturalis. Tokohnya adalah J.J Rousseau. Dalam pembaruan pendidikan Rousseau menulis buku dengan judul Emile. .Emile adalah nama anak yang diperankan dalam buku itu, terdiri dari lima buku, yaitu:

1. Buku I tentang pendidikan anak baru lahir sampai dengan umur 2 tahun.

2. Buku II tentang pendidikan anak umur 2 tahun dampai dengan 12 tahun.

3. Buku III tentang pendidikan anak umur 12 tahun sampai umur 15 tahun.

4. Buku IV tentang pendidikan anak umur 15 tahun sampai dengan umur 20 tahun.

5. Buku V tentang pendidikan Sophia calon istri Emile adalah pendidikan wanita dan kesusilaan.Menurut Rousseau ada tiga asas mengajar, yaitu:1. Asas pertumbuhan.

2. Asas aktivitas.

3. Asas individualitas.

Zaman Develomentalisme berkembang pada abad ke-19. Tokoh-tokoh aliran ini ialah Pestalozzi, Johann Fredrich Herbart, Fredrich Willhelm Frobel di Jerman, dan Stanley Hall di Amerika Serikat. Tujuan pendidikan Pestalozzi adalah meningkatkan derajat social seluruh umat manusia. Diikuti dengan zaman Nasionalisme pada abad ke-19. Paham ini muncul sebagai upaya membentuk patriot-patriot bangsa, mempertahankan bangsa dari imperalis. Tokoh-tokohnya antara lain La Chalotais di Prancis, Fichte di Jerman, dan Jefferson di Amerika Serikat. Yang diutamakan adalah:

1. Pendidikan sekuler.

2. Pendidikan jasmani.

3. Pendidikan kejuruan.

Untuk menyukseskan pendidikan-pendidikan tersebut diatas dibutuhkan materi pelajaran sebagai berikut:

1. Bahasa dan kesusastraan nasional.2. Pendidikan kewarganegaraan.

3. Lagi-lagu kebangsaan.

4. Sejarah negara.

5. Geografi negara.

6. Pendidikan jasmani.

Abad ke-19 ditandai oleh liberalisme dan positivisme. Sebagai reaksi terhadap dampak liberalisme, positivisme, dan individulisme, muncullah aliran social dalam pendidikan pada abad ke-20. Tokoh tokohnya ialah Paul Natorp dan George Kerschenstreiner di Jerman serta John Dewey di Amerika Serikat.Ahli pendidikan lain juga terkenal pada abad ke-20 adalah Maria Montessori, Ovide Decroly, dan Hellen Parkhurst. Montessori dikenal dengan pendidikan bebas, dengan semboyan mendidik dalam kebebasan untuk kebebasan.B. Sejarah Pendidikan Indonesia

Pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum negara Indonesia berdiri. Sebab itu sejarah pendidikan Indonesia juga cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno, kemudian diteruskan dengan zaman pengaruh agama Hindu dan Buddha, zaman pengaruh agama Islam, pendidikan zaman penjajahan sampai pendidikan pada zaman kemerdekaan.

Tokoh-tokoh pendidikan itu adalah Mohamad Syafei, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (TIM MKDK, 1990).

Mohamad Syafei mendirikan sekolah NIS atau Indonesisch Nederlandse School di Sumatera Barat pada tahun 1926. Tujuan pendidikan NIS adalah sebagai berikut:

1. Mendidik anak-anak kearah hidup yang merdeka, melalui pendidikan yang mandiri.

2. Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri.

3. Membiayai diri sendiri dengan semboyan cara sendiri dan kerjakan sendiri.

4. Mengembangkan anak secara harmonis.

5. Mengembangkan sikap social.

6. Menyesuaikan pendidikan dengan masing-masing bakat anak.

7. Membiasakan bekerja menurut kebutuhan lingkungan.

Tokoh pendidik nasional berikutnya adalah Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta. Asas Taman Siswa dirumuskan pada tahun 1922, yang sebagian besar merupakan asas perjuangan untung menentang penjajahan Belanda pada waktu itu. Asas-asas itu sebagai berikut;

1. Kemerdekaan individu untuk mengatur diri sendiri kebebasan ini dibatasi oleh kepentingan umum.

2. Kemerdekaan dalam berpikir, mengembangkan perasaan, dan kemauan melakukan sendiri.

3. Kebudayaan sendiri, sebagai dasar kehidupan bukan intelektual.

4. Kerakyatan, yaitu pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat.

5. Hidup mandiri.

6. Hidup sederhana.

7. Mengabdi kepada anak.

C. Masa Perjuangan Bangsa

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang merdeka dan mengisinya agar menjadi jaya adalah panjang sekali. Perjuang itu dimulai dari zaman kerajaan-kerajaan, sudah dikumandangkan, nilai-nilai keprajuritan sudah ditanamkan, dan semangat membela kerajaan dikobarkan. Perjuangan bersifat kedaerahan yang lalu berubah menjadi perjuangan bangsa sejak didirikan Budi Utomo pada tahun 1908. Tampaknya para pemimpin bangsa pada waktu itu mulai belajar dari sejarah bahwa perjuangan yang bersifatnya kedaerahan tidak banyak member manfaat bagi bangsa secara keseluruhan. Karena itulah Budi Utomo mengalang persatuan bangsa.

Organisasi Budi Utomo didirikan dengan ciri-ciri seperti berikut:

1. Dasar olahraga adalah kebudayaan.

2. Tujuannya adalah untuk memajukan bangsa Indonesia dalam segala bidang kehidupan, terutama kebudayaan.

3. Pemimpin adalah orang-orang Indonesia yang bukan pelajar.D. Masa pembangunan

Setelah Indonesia merdeka, terutama ketika gangguan dan masalah dalam negeri sudah mulai reda, pembanguna untuk mengisi kemerdekaan mulai digerakkan. Pembangunan dilaksanakan serentak pada berbagai bidang, baik spiritual maupun material. Rasionalnya ialah bidang ekonomi memegang peran penting dalan memajukan suatu bangsa dan Negara. Untuk mencapainya maka dikembangkanlah kebijakan link and match(1993) yang arti konsep itu ialah:1. Link berarti pendidikan memiliki kaitan fungsional dengan kebutuhan pasar.

2. Match berarti lulusan yang mampu memenuhi tuntutan para pemakai baik jenis, jumlah, maupun mutu yang dipersyaratkan.

Masalah tertulis dalam Deklarasi Konvesi Nasional Pendidikan II Tahun 1992 yang mengatakan bahwa:

1. Realisai tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah, belum terwujud secara menyeluruh.

2. Diperlukan political will dan dukungan biaya yang memadai untuk pendidikan di daerah terpencil.

3. Penanaman nilai-nilai budaya maupun agama tidak cukup melalui bidang studi saja.

Salah satu dampak dari hasil pembangunan yang tidak seimbang adalah:

1. Munculnya kenakalan dan perkelahian anak-anak muda disana-sini.

2. Maraknya kolusi diberbagai kalangan, seperti ditulis oleh Baharudik Lopa (1996).

3. Tingginya tingkat korupsi menurut laporan Fortune tentang korupsi di Asia dan survey internasional (TIN)

Namun demikian tidak berarti pembangunan Indonesia sudah gagal atau macet. Ada segi-segi keberhasilan pembangunan yang menonjol, yaitu:

1. Kesadaran masyarakat tentang pentignnya melaksanakan ajaran agama sudah meningkat pesat.

2. Persatuan dan kesatuan bangsa tetap terkendali.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia menigkat tinggi sampai mencapai 70%.

E. Masa Reformasi

Masa pembangunan yang dimulai tahun 1966 dan berakhir pada tahun 1998 ditandai dengan hal-hal berikut: (1) tampak ada semacam rezim yang dapat melakukan hampir semua hal yang mereka inginkan, (2) rezim ini memiliki motor politik yang sangat kuat yaitu Golkar, (3) sehingga tampak tidak ada kebebesan bagi masyarakat untuk melakukan sesuatu.

Bagi orde baru pada tahu 1998, tampak seolah-olah masyarakat kegirangan karena merasa belenggu yang mengikat mereka sudah hilang. Demikaian pula pada awal masa reformasi ini lebih banyak tampak tindakan menuntut kebiasaan dibandingkan dengan program reformasi itu sendiri. Sementara ekonomi semakin terpuruk, pengangguran bertambah banyak, penduduk miskin semakin luas yang semuanya memberi peluang untuk berbuat jahat berbagai kejahatan. Korupsi semakin hebat, sangat sulit diberantas, sebab hukum yang bertugas memberantas juga dalam keadaan terinjak-injak.Kelemahan-kelemahan masa reformasi sampai waktu ini adalah sebagia berikut:

1. Ekonomi bertambah terpuruk.2. Korupsi masih banyak terjadi.3. Hukum belum benar-benar ditegakkan.4. Kekacauan tampak meluas.5. Terorisme dan narkoba masih belum bisa dibersihkan.Namun demikian, masa reformasi juga mempunyai segi positifnya sebagai berikut:

1. Sistem desentralisasi pemerintahan dan pendidikan mulai dibangun.

2. Nilai-nilai keagamaan tetap dijunjung tinggi.

3. Demokrasi pada banyak sektor mulai menampakkan diri.

4. Pemberontakan yang terjadi berangsur-angsur dapat diatasi.

5. Pemilihan langsung oleh rakyat mulai dan dapat dilaksanakan.F. Implikasi Konsep Pendidikan

Pembahasan tentang landasan sejarah, dari sejarah pendidikan dunia, sejarah pendidikan Indonesia, masa perjuangan, sampai dengan masa reformasi, member implikasi konsep-konsep pendidikan seperti di bawah ini:

1. Pendidikan diharapka bertujuan dan mampu mengembangkan semua potensi peserta didik, kepribadian yang harmonis, kebebesan kepada anak, bakat, aspek kemanusiaan, rasa kebangsaan dan aspek kemasyarakatan.

2. Proses mengajar dan materi pelajaran diharapkan sesuai dengan pengembangan anak, delajar dengan alat-alat peraga, latihan dipandang penting disamping pemahaman.3. Melaksanakan metode global untuk pelajaran bahasa.

4. Ada kalanya pelajaran diberikan dalam bentuk-bentuk tugas.

5. Pendidikan agama, nilai-nilai kebudayaan termasuk semangat 45 perlu diintensifkan.

6. Proses pendidikan diupayakan mengacu kepada perbedaan individual anak-anak.

7. Demokrasi dalam pendidikan, semua anak mendapat hak yang sama untuk belajar.

8. Pendidikan pada era globalisasi haruslah berintikan pada pengembangan ilmu dan teknologi.

9. Inovasi harus bersumber dari hasil penelitian pendidikan di Indonesia.

10. Tanggung jawab bersama tentang pendidikan.

11. Pendidikan di pandang penting untuk memajukan negara.

12. Kebuadayaan nasional harus dimajukan.

13. Pemerintah belum menunjukan political will yang kuat untuk memperbaiki pendidikan.

14. Desentralisasi pendidikan tetap diperlukan.