landasan dan mazhab filsafat pendidikan

23
LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan DISUSUN OLEH: FEMY TRIGITA SENTANI 1715132597 HESTY ANNISA 1715132583 LAILATUL ROFIQO 1715132584 KELOMPOK III

Upload: femy-trigita-sentani

Post on 02-Jan-2016

368 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bk fip unj 2013

TRANSCRIPT

Page 1: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

LANDASAN PENDIDIKAN

DAN

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

DISUSUN OLEH:

FEMY TRIGITA SENTANI 1715132597

HESTY ANNISA 1715132583

LAILATUL ROFIQO 1715132584

KELOMPOK III

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas izin-Nyalah

kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang berjudul

Landasan Pendidikan dan Mazhab Filsafat Pendidikan. Makalah ini diajukan untuk

memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan memperkaya khazanah

keilmuan kependidikan mengenai landasan pendidikan yang akan menjadi titik tolak dalam

menetapkan tujuan pendidikan, memilih isi pendidikan, memilih cara-cara pendidikan, dst.

Melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen

pembimbing kami beserta teman-teman yang telah memberikan masukan untuk

kesempurnaan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini ada manfaatnya dalam mencapai

tujuan yang diharapkan.

20 September 2013

Hormat kami,

Penyusun

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 3: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2

1.3 TUJUAN..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................3

2.1 LANDASAN FILOSOFIS...............................................................................................3

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN.................................................................................3

1. ESENSSIALISME.....................................................................................................4

2. PERENNIALISME....................................................................................................4

3. PRAGMATISME & PROGESIVISME.....................................................................5

4. REKOSNTRUKSIONISME......................................................................................5

2.2 LANDASAN SOSIOLOGIS............................................................................................6

2.3 LANDASAN KULTURAL.............................................................................................7

2.4 LANDASAN PSIKOLOGIS............................................................................................7

2.5 LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI........................................8

2.6 LANDASAN RELIGI......................................................................................................9

2.7 LANDASAN HUKUM....................................................................................................9

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 4: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Pendidikan adalah khas milik manusia. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah

dengan kehidupan manusia. Karena pendidikanlah yang membedakan manusia dengan

makhluk lain. Dengan adanya pendididkan manusia dapat menumbuhkembangkan

potensi-potensi kemanusiannya.

Pendidikan menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan

kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan

sesama manusia. Jadi dengan adanya pendidikan manusia akan mendapatkan hakikatnya

sebagai manusia.

Pendidikan sebagai usaha yang sistematis selalu bertolak pada sejumlah landasan.

Landasan-landasan pendidikan tersebut sangat penting karena memberikan pijakan dan

arah terhadap pembentukan manusia khususnya Indonesia, dan serentak dengan itu,

mendukung perkembangan masyarakat bangsa dan negara. Beberapa diantara landasan

pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, IPTEK,

religius dan hukum.

Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan

sosiokultural setiap masyarakat, termasuk di Indonesia. Kajian landasan filsafat, sosiologis,

dan kultural akan membekali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan

pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya. Selanjutnya, terdapat dua landasan lain

yang selalu erat kaitannya dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran, yakni

landasan psikologis yang akan membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman

perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya, serta landasan IPTEK yang akan

membekali tenaga kependidikan tentang sumber bahan ajaran.

Dalam makalah ini, kami akan memaparkan berbagai landasan pendidikan dan

mazhab filsafat pendidikan serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 5: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

1.2.            Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah

1) Apa saja macam-macam landasan pendidikan yang mendukung kegiatan pendidikan?

2) Apa saja perbedaan antara landasan yang satu dengan landasan yang lain?

3) Bagaimana implementasi setiap landasan pendidikan dalam dunia pendidikan Indonesia?

4) Apa saja macam-macam mazhab filsafat pendidikan?

1.3.            Tujuan

Praktek pendidikan diupayakan pendidik dalam rangka memfasilitasi peserta didik

agar mampu mewujudkan diri sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya. Tujuan dalam

pembahasan landasan-landasan pendidikan serta mazhab pendidikan ini yaitu :

a. Mengetahui bahwa landasan – landasan pendidikan sebagai titik tolak praktek pendidikan,

maksudnya landasan pendidikan ini akan menjadi titik tolak dalam menetapkan tujuan

pendidikan, memilih isi pendidikan, dan memilih cara – cara pendidikan.

b. Memahami berbagai landasan pendidikan, yaitu landasan filosofis, sosiologis, kultural,

psikologis, IPTEK, religius dan hukum, baik pada pendidikan pada umumnya maupun

khusu untuk Indonesia.

c. Mengetahui dan memahami macam-macam mazhab dalam pendidikan.

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 6: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat

pendidikan, misalnya apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, dan apa

tujuan pendidikan itu. Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat

falsafah. Filsafat menelaah sesuatu secara radikal sampai keakar-akarnya, menyeluruh dan

konseptual, yang menghasilkan konsep-konsep mengenai kehidupan dan dunia.

Landasan filosofis terhadap pendidikan dikaji terutama melalui filsafat pendidikan,

yang mengkaji pendidikan dari sudut filsafat. Misalnya:

Apakah pendidikan itu?

Pendidikan adalah berupa pengetahuan tentang hakikat pendidikan. Jadi,

pendidikan berada bersama manusia sejak dari asal mulanya, eksistensi, dan

sampai pada tujuan hidup. Karena asal mula manusia dari Tuhan, maka bagi

manusia potensi manusia juga berasal dari Tuhan. Dengan sifat spiritual

keilahian manusia, manusia justru mempunyai kemampuan untuk melakukan

perubahan dan pengembangan dirinya sebagai manusia melalui seluruh

rangkaian kegiatan pendidikan. Dalam hal ini pendidikan berhakikat

memanusiakan manusia sebagai makhluk Tuhan.

Mengapa pendidikan meruapakan suatu keharusan untuk dilakukan oleh manusia?

Pendidikan itu perlu dan penting bagi manusia, karena manusia lahir

dalam keadaan labil. Artinya, manusia lahir dalam bentuk potensi yang harus

ditumbuh-kembangkan. Jika manusia tidak melakukan pendidikan, dapat

dipastikan setiap kelahiran tidak dapat melangsungkan eksistensinya. Jadi

manusia hidup mempunyai tujuan kehidupan. Berbeda dengan seekor hewan yang

meski tanpa pendidikan langsung bisa melanjutkan kehidupannya, karena sekedar

hidup secara naluriah tanpa harus berusaha mencapai tujuan kehidupan.

Bagaimana pendidikan seharusnya diselenggarakan agar tujuan pendidikan yang

benar dapat dicapai?

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 7: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

Pendidikan dilaksanakan dalam berbagai jenis, bentuk, dan metode serta

dimulai dari keluarga, sekolah, sampai masyarakat. Oleh karena itu, masing-

masing pihak harus saling melakukan kontrol demi relevansinya untuk pencapaian

tujuan pendidikan yaitu tujuan kehidupan itu sendiri.

Untuk apakah manusia menyelenggarakan pendidikan?

Hal ini bersangkutan mengenai persoalan tujuan. Tujuan penyelenggaraan

pendidikan adalah agar setiap individu berwawasan hidup serta mampu

beraktivitas dalam menjalankan kewajiban hidupnya baik secara spiritual,

intelektual, maupun moral.

Pendidikan itu mungkin diberikan dan bahkan harus, karena manusia adalah

makhluk individualitas, makhluk sosialitas, makhluk moralitas, makhluk personalitas,

makhluk budaya, dan makhluk yang belum jadi.

Ada empat mazhab filsafat pendidikan diantaranya Essensialisme, perenialisme,

pragmatisme, progresivisme, rekonstruksionalisme. Mazhab-mazhab filsafat pendidikan

tersebut mempengaruhi pandangan, konsep, dan praktik pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1)        Essensialisme

Essensialisme merupakan aliran atau mazhab pendidikan yang menerapkan filsafat

idealisme dan realisme secara eklektis. Aliran ini mengutamakan gagasan-gagasan yang

terpilih, yang pokok-pokok, yang hakiki ( esensial ), yaitu liberal arts. Yang termasuk the

liberal arts adalah bahasa, gramatika, kesusasteraan, filsafat, ilmu kealaman, matematika,

sejarah dan seni.

Karena itu, essensialisme mencurahkan usaha untuk:

a. Menelaah isi kurikulum dengan memisahkan yang esensial (pokok) dan mana yang tidak

esensial dan program sekolah.

b. Membangun kembali kewibawaan guru di dalam sekolah.

2)        Perenialisme

Perenialisme hampir sama dengan essensialisme, tetapi lebih menekankan pada

keabadian atau ketetapan atau kehikmatan ( perennial = konstan ). Ada pun persamaan

antara perenialisme dan esensialisme, yakni keduanya membela kurikulum tradisional yang

berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject centered).

Perbedaannya ialah pernialisme menekankan keabadian teori kehikmatan, yaitu:

a.       Pengetahuan yang benar (truth).

b.      Keindahan (beauty).

c.       Kecintaan kepada kebaikan (goodness).

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 8: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

Juga sebaliknya kurikulum bersifat wajib dan berlaku umum, yang harus mencakup:

a.       Bahasa

b.      Matematika

c.       Logika

d.      Ilmu Pengetahuan Alam

e.       Sejarah

Dalam aliran ini menggambarkan pendidikan menekankan pentingnya penanaman nilai

kebenaran, keindahan, kebaikan. Hal ini juga sesuai dengan relaitas kehidupan manusia

yang di dalam dirinya selalu condong kepada kebaikan dan kebenaran yang bisa diterima

oleh masyarakat umum. Jika hal tersebut tidak tampak dalam penyelenggaraan pendidikan

maka akan tidak bisa diterima dan menimbulkan pro dan kontra.

3)        Pragmatisme dan Progresivisme

Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala sesuatu

harus dinilai dari segi nilai kegunaan praktis. Pragmatisme aliran filsafat yang menekankan

pada manfaat atau kegunaan praktis. Penerapan konsep pragmatisme secara eksperimental

melalui 5 tahap, yaitu:

a.    Situasi tak tentu.

b.    Diagnosis.

c.    Hipotesis.

d.   Pengujian Hipotesis.

e.    Evaluasi

Progresivisme (gerakan pendidikan progresif) mengembangkan teori pendidikan yang

mendasarkan diri pada beberapa prinsip, antara lain : Anak harus bebas untuk dapat

berkembang secara wajar. Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk

merangsang minat belajar. Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembimbing kegiatan

belajar. Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan reformasi

pedagosis dan eksperimentasi.

Aliran ini pada hakekatnya mengajarkan kepada pendidik dan penyelenggara

pendidikan untuk mendidik bagaimana berpikir kritis, sistematis, ilmiah dan mampu

menguji kebenaran dalam ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Karena kebenaran

yang ada itu bisa bersifat relatif bahkan bisa menjadi salah jika ditemukan teori yang baru.

4)        Rekonstruksionisme

Aliran rekonstruksionisame merupakan kelanjutan dari progresivisme. Mazhab ini

berpandangan bahwa pendidikan/ sekolah hendaknya memelopori melakukan

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 9: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

pembaharuan. Dengan demikian, individu tidak hanya belajar tentang pengalamn-

pengalaman kemasyarakatan masa kini di sekolah, tetapi haruslah memelopori masyarakat

ke arah masyarakat baru ynag diinginkan. Tidak setiap individu dan kelompok dapat

memecahkan masalah kemasyarakatannya secara sendiri-sendiri, oleh karena itu,

pendidikan/sekolah harus mengembangkan ideologi kemasyarakatan yang demokratis.

2.2.         Landasan Sosiologis

Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua invidu, bahkan

dua generasi yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Oleh karena

itu, pendidikan dapat berlangsung dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Kajian sosiologis tentang pendidikan pada prinsipnya mencakup semua jalur

pendidikan yaitu baik secara informal, formal maupun nonformal. Dengan meningkatkan

perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan maka lahirlah cabang sosiologi dalam

pendidikan

Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola

interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi

pendidikan meliputi 4 bidang, yaitu:

a)    Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

b)   Hubungan kemanusiaan di sekolah.

c)    Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

d)   Sekolah dalam komunitas.

Keempat bidang yang dipelajari tersebut sangat esensial sebagai sarana untuk

memahami sistem pendidikan dalam kaitannya dengan keseluruhan hidup masyarakat.

Bila ditinjau dari sosiologi maka pendidikan keluarga adalah sangat penting, karena

keluarga merupakan lembaga sosial yang pertama disetiap manusia, sesuai dengan UU RI

No. 2 Tahun 1989 Pasal 10 Ayat 4.

Disamping keluarga dan sekolah proses pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh

berbagai kelompok sosial dan masyarakat, seperti: kelompok keagamaan, kelompok

sebaya, karang taruna, organisasi pemuda, pramuka, dan lain-lain. Kelompok-kelompok ini

merupakan agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh kuat.

Paparan tersebut merupakan contoh pengaruh masyarakat terhadap pendidikan, mulai

dari keluarga, kelompok sebaya, dan sebagainya. Tentang hal ini terdapat persoalan klasik

yang telah dikaji sejak dulu. Yaitu apakah pendidikan mempersiapkan anak untuk hidup

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 10: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

didalam masyarakatnya atau mempersiapkan untuk membarui masyarakat. Seperti tampak

dibanyak negara dalam pelaksanaannya diupayakan keseimbangan antara kelestarian dan

pengembangan budaya dan masyarakat.

2.3.         Landasan Kultural

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 1 ayat 2 ditegaskan bahwa yang dimaksudkan

dengan Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan

bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai dasar

bangsa Indonesia yang kukuh yang berhubungan dengan latar belakang budaya masyarakat

Indonesia antara lain adalah:

1. Kemerdekaan

2. Keseimbangan

3. Kebudayaan

4. Kemandirian

5. Kejujuran, kesopanan, dan kesantunan

6. Kekeluragaan

7. Kebangsaan

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan

dapat dilestarikan / dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan dari generasi ke

generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara informal maupun secara formal.

Sebaliknya bentuk ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh

kebudayaan masyarakat dimana proses pendidikan itu berlangsung.

Cara-cara untuk mewariskan kebudayaan, khususnya mengajarkan tingkah laku

kepada generasi baru. Ada tiga cara umum yaitu:

Informal yaitu terjadi didalam keluarga.

Nonformal yaitu terjadi didalam masyarakat.

Formal yaitu terjadi didalam lembaga seperti sekolah.

Salah satu contoh mewariskan kebudayaan dengan cara formal yaitu dengan adanya

muatan-muatan lokal dan ekstrakurikuler seni dan budaya Indonesia.

2.4.         Landasan Psikologis

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 11: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

Pendidikan selalu terkait dengan aspek kejiwaan manusia, sehingga pendidikan juga

menggunakan landasan psikologis, bahkan menjadi landasan yang sangat penting, karena

yang digarap oleh pendidikan hampir selalu berkaitan dengan aspek kejiwaan manusia.

Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya

dalam pendidikan terutama yang berkaitan dengan:

1. Perbedaan individual, tiap individu mempunyai bakat, kemampuan, minat,

kekuatan serta tempo dan irama perkembangan yan berbeda. Sebagai implikasinya

pendidik tidak boleh memperlakukan sama pada setiap peserta didik.

2. Kurikulum perlu disusun berdasarkan pengalaman belajar anak.

3. Guru perlu memahami perkembangan kepribadian anak agar dapat

mengembangkan kepribadian setiap peserta didik.

4. Pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan anak.

5. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat membantu peserta didik untuk

mengembangkan potensi, kecerdasan, emosi dan keterampilan dalam pendidikan.

2.5.         Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pendidikan dan IPTEK mempunyai kaitan yang sangat erat, karena IPTEK

merupakan salah satu bagian dari sisi pengajaran, jadi pendidikan sangat penting dalam

rangka pewarisan atau transmisi IPTEK, sementara pendidikan itu sendiri juga

menggunakan IPTEK sebagai media pendidikan. IPTEK yang selalu berkembang dengan

pesat harus diikuti terus oleh pendidikan, sebab kalau tidak maka pendidikan menjadi

sangat ketinggalan dengan IPTEK yang sudah berkembang di masyarakat.

Pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK.

Setiap perkembangan IPTEK harus segera diakomodasi oleh pendidikan yakni dengan

segera memasukkan hasil pengembangan IPTEK itu ke dalam isi bahan ajaran. Sebaliknya,

pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah cabang-cabang IPTEK, utamanya ilmu-ilmu

perilaku (psikologi, sosiologi, antropologi).

Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK pada umumnya ditempuh rangkaian

kegiatan : Penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan teknologi dan penerapan

teknologi, serta biasanya diikuti pula dengan evaluasi ethis-politis-religius.

Kemampuan maupun sikap ilmiah sedini mungkin harus dikembangkan dalam diri

peserta didik. Pembentukan keterampilan dan sikap ilmiah sedini mungkin tersebut secara

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 12: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

serentak akan meletakkan dasar terbentuknya masyarakat yang sadar akan iptek dan calon-

calon pakar IPTEK kelak kemudian hari.

2.6. Landasan Religi

Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber  dari religi atau

agama yang menjadi titik tolak  dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi

pendidikan. Seseorang yang tidak memahami agama tidak akan mampu mengembangkan

pengetahuan yang mereka dapat. Seperti yang kita ketahui ilmu tanpa agama akan menjadi

buta, dan agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh. Dalam mengembangkan ilmu yang kita

dapatkan, maka peranan agama sangat berpengaruh.Sehingga ajaran agama dan ilmu yang

kita dapatkan harus berjalan dengan seimbang. Selain itu ilmu juga bisa kita dapatkan pada

kitab suci, seperti umat Hindu dapat mempelajari kitab suci Weda untuk mendapatkan

ilmu, dan dapat mengembangkannya sesuai dengan ajaran – ajaran kitab suci tersebut dan

begitu pula dengan agama-agama lainnya.

2.7. Landasan Hukum

Kebebasan berpikir, berasa, dan berkarasa adalah sifat hakikat keberadaan manusia

dan berfungsi sebagai sumber kemjuan kehidupan. Tetapi jika kebebasan yang demikian

itu tidak dibatasi, justru akan merusak kemajuan kehidupan. Oleh karena itu dalam hidup

bermasyarakat diperlukan hukum unutk mengawal tahapan jalan pencapaian tujuan agar

bisa berlangsung sistematis sehingga tidak terjadi penyimpangan.

Disetiap negara, dalam hal penyelenggaraan pendidikan nasional, didasarkan pada

hukum yang berbeda-beda menurut sifat hakikat filosofi negara masing-masing. Tetapi

didalam perbedaan itu, ada hukum dasar yan berlaku secara universal di negara manapun,

yaitu kewajiban asasi bagi setiap negara untuk menyelenggarakan pendidikan nasional.

Karena setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan dan

melakukan pendidikan.

Di Indonesia, misalnya, hukum yang mengatur segala kebijakan dasar

penyelenggaraan pendidikan nasional dapat dilihat dari:

1.      Pancasila

2.      UUD 1945

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 13: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

Pendidikan juga diatur dalam UUD 1945, dimana menurut UUD 1945 Pasal – pasal

yang bertalian dengan pendidikan dalam UUD 1945 hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan

pasal 32.

Pasal 31 mengatur tentang pendidikan kewajiban pemerintah membiayai wajib

belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD,

dan Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan pasal 32 mengatur tentang kebudayaan.

Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Undang –

Undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional, juga terdiri dari

77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum, dasar, fungsi dan tujuan pendidikan

nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga Negara, orang tua

dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa pengantar,

standar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga pendidikan, sarana dan

prasarana pendidikan dan lain sebagainya.

Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang –

Undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum, kedudukan fungsi

dan tujuan, prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen dari

kualifikasi akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik, sanksi

bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya, ketentuan

peralihan dan ketentuan penutup.

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 14: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pendidikan sangatlah penting didalam kehidupan kita, karena dengan adanya

pendidikan manusia dapat menumbuh-kembangkan potensi-potensi kemanusiannya. Ada

beberapa landasan yang mendukung pendidikan tersebut. Landasan pendidikan disini

mempunyai arti sebagai titik tumpu atau titik tolak dalam mewujudkan pendidikan

tersebut. Landasan pendidikan disini mempunyai tujuan yaitu Mengarahkan peserta didik

agar mampu melaksanakan berbagai peran sesuai dengan statusnya, berdasarkan nilai –

nilai dan norma – norma yang berlaku yang telah diakui. Ada beberapa jenis – jenis

landasan pendidikan yang mendukung pendidikan yaitu :

a.       Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat

pendidikan, misalnya apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, dan apa

tujuan pendidikan itu.

b.      Landasan Sosiologi

Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola

interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.

c.       Landasan Kultural

Landasan kultural berfungsi untuk menstranmisi kebudayaan kepada generasi penerus,

tetapi pendidikan juga berfungsi untuk menstranformasikan kebudayaan agar sesuai

dengan perkembangan dan tujuan zaman.

d.      Landasan llmiah dan Teknologi

Landasan Ilmiah dan Teknologi merupakan segala sesuatu pendidikan itu yang diperoleh

melalui berbagai cara penginderaan terhadap fakta, penalaran (rasio).

e.       Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber  dari religi atau

agama yang menjadi titik tolak  dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi

pendidikan.

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Page 15: landasan dan mazhab filsafat pendidikan

f.       Landasan Hukum dapat diartikan peraturan buku sebagai tempat berpijak atau titik tolak

dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan

pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Tirtaraharja, Umar, La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Parsono, dkk., 1990. Landasan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka,

Depdikbud.

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu, dkk. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Suhartono, Suparlan. 2008. Wawasan Pendidikan- Sebuah Pengantar Pendidikan. Jogjakarta: Ar-

Ruz Media

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media

Meilanie, Sri Martini. 2013. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

http://sudionokps.wordpress.com/2008/07/20/landasan-landasan-pendidikan/ diakses:

18/09/2013 20:30 WIB

LANDASAN PENDIDIKAN DAN MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN