lampiran peraturan menteri pertanian nomor : 50/permentan...

26
1 Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/Permentan/OT.140/10/2008 Tanggal : 8 Oktober 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Balai Embrio ternak (BET) Cipelang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam rangka meningkatkan produksi dan distribusi embrio dan bibit ternak unggul, BET Cipelang memerlukan Standar Pelayanan Umum (SPM) untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna/pelanggan sebagai pemangku kepentingan. Dengan adanya SPM tersebut, diharapkan pemangku kepentingan akan memperoleh informasi dan sistem pelayanan yang jelas. Pelayanan yang diberikan oleh BET Cipelang berupa pelayanan jasa produksi embrio, penjualan dan pelayanan purna jual ternak bibit, jasa bimbingan teknis, wisata peternakan, pengujian mutu embrio, penjualan bibit HPT dan konsentrat, penjualan produk hasil peternakan (susu, olahan susu dan kompos), jasa konsultasi dan instruktur, pemanfaatan aset balai dan pelayanan penelitian. Dalam memberikan pelayanan, BET Cipelang menerapkan SPM yang meliputi spesifikasi teknis tentang tolak ukur layanan yang diberikan kepada masyarakat. SPM wajib mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jenis pelayanan, bentuk pelayanan, waktu pelayanan, SDM Pelaksana, dan sarana pelayanan, serta indikator pencapaian pelayanan. SPM merupakan ukuran pelayanan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pada BET Cipelang yang penerapannya tercermin dari indikator pencapaian pelayanan. SPM dapat diterapkan dengan optimal, maka standar pelayanan disusun berdasarkan persyaratan SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realiable, Timely) yaitu : fokus pada jenis pelayanan, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan dapat diandalkan, serta tepat waktu. SPM sebagai salah satu persyaratan administrasi dalam penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum (PPK-BLU).

Upload: others

Post on 30-Oct-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Lampiran Peraturan Menteri Pertanian

Nomor : 50/Permentan/OT.140/10/2008

Tanggal : 8 Oktober 2008

STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA

BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Balai Embrio ternak (BET) Cipelang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di

Lingkungan Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam rangka

meningkatkan produksi dan distribusi embrio dan bibit ternak unggul, BET Cipelang

memerlukan Standar Pelayanan Umum (SPM) untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat pengguna/pelanggan sebagai pemangku kepentingan. Dengan adanya

SPM tersebut, diharapkan pemangku kepentingan akan memperoleh informasi dan

sistem pelayanan yang jelas.

Pelayanan yang diberikan oleh BET Cipelang berupa pelayanan jasa produksi embrio,

penjualan dan pelayanan purna jual ternak bibit, jasa bimbingan teknis, wisata

peternakan, pengujian mutu embrio, penjualan bibit HPT dan konsentrat, penjualan

produk hasil peternakan (susu, olahan susu dan kompos), jasa konsultasi dan

instruktur, pemanfaatan aset balai dan pelayanan penelitian.

Dalam memberikan pelayanan, BET Cipelang menerapkan SPM yang meliputi

spesifikasi teknis tentang tolak ukur layanan yang diberikan kepada masyarakat. SPM

wajib mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jenis pelayanan, bentuk pelayanan,

waktu pelayanan, SDM Pelaksana, dan sarana pelayanan, serta indikator pencapaian

pelayanan. SPM merupakan ukuran pelayanan dalam rangka penyelenggaraan

kegiatan pada BET Cipelang yang penerapannya tercermin dari indikator pencapaian

pelayanan.

SPM dapat diterapkan dengan optimal, maka standar pelayanan disusun berdasarkan

persyaratan SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realiable, Timely) yaitu : fokus

pada jenis pelayanan, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan dapat diandalkan,

serta tepat waktu.

SPM sebagai salah satu persyaratan administrasi dalam penerapan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan layanan Umum (PPK-BLU).

2

B. Maksud dan Tujuan

Maksud ditetapkannya SPM adalah sebagai acuan dalam memberikan pelayanan

kepada pemangku kepentingan.

Tujuan penerapan SPM :

1. Meningkatkan jaminan mutu produk benih (embrio) melaui produksi embrio dan

ternak bibit;

2. Meningkatkan pelayanan purna jual;

3. Meningkatkan pelayanan dalam pelaksanaan bimbingan teknis di bidang produksi

dan aplikasi transfer embrio melalui kelompok maupun perorangan;

4. Mengembangkan wisata peternakan;

5. Meningkatkan jasa pengujian embrio segar dan beku;

6. Meningkatkan pelayanan penyediaan bibit HPT dan Konsentrat sapi

7. Meningkatkan pelayanan penyediaan produk hasil peternakan;

8. Meningkatkan pelayanan jasa bimbingan dan teknis konsultasi di bidang

pemeliharaan ternak, reproduksi ternak, manajemen breeding, pengawetan pakan,

produksi embrio dan penanganan embrio.

9. Meningkatkan pemanfaatan aset balai;

10. Meningkatkan pelayanan jasa narasumber dan tenaga instruktur

11. Meningkatkan pelayanan penelitian.

C. Sasaran

Terwujudnya kepuasan pemangku kepentingan melalui penerapan SPM.

D. Pengertian

1. Embrio adalah bakal anak hasil pembuahan sel telur dengan sperma pada

stadium permulaan yang kemudian menjadi janin, berumur kurang lebih satu

minggu (7 hari) dan layak untuk ditransfer

2. Ternak bibit adalah semua hasil pemuliaan ternak yang memenuhi persyaratan

tertentu untuk dikembang biakan.

3. Transfer embrio adalah teknik memasukan embrio segar/beku ke dalam alat

reproduksi ternak betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi yang

bertujuan agar ternak bunting (Penempatan embrio ke dalam saluran reproduksi /

kornua) dalam rangka meningkatkan mutu genetik keturunannya.

4. Pelayanan Purna Jual embrio beku adalah bentuk pelayanan teknis yang ditujukan

kepada pelanggan yang telah membeli produk BET Cipelang. Pelayanan ini tidak

ditarik biaya/ongkos.

3

5. Bimbingan Teknis adalah bimbingan yang diselenggarakan untuk meningkatkan

keterampilan petugas lapangan baik dilakukan secara berkelompok maupun

perorangan

6. Wisata Peternakan adalah kunjungan/melihat langsung kegiatan/aktifitas BET

Cipelang, antara lain : Pemanenan embrio, jenis ternak yang dipelihara,

pengawetan pakan ternak, manajemen perawatan ternak, fasilitas promosi dan

sarana perkantoran.

7. Jasa Konsultasi adalah tatap muka untuk mendapat informasi ynag lebih spesifik

untuk masalah teknis yang dihadapi.

8. Penyediaan jasa tenaga instruktur adalah menyediakan jasa tenaga sesuai

dengan kompetensinya.

9. Pemanfaatan aset institusi adalah pemanfaatan fasilitas gedung pertemuan,

sarana olah raga dan sarana transportasi yang dimiliki Balai.

10. Pelayanan penelitian adalah pelayanan penelitian ataupun kerja praktek langsung

sesuai dengan bidang teknis yang diinginkan bagi mahasiswa Strata 2 ke atas.

11. Container adalah tabung khusus tempat menyimpan embrio beku yang tahan

terhadap N2 cair dengan suhu – 196 0C.

12. Goblet adalah wadah yang terbuat dari plastic khusus berbentuk tabung,

dipergunakan menyimpan straw yang berisi embrio beku yang ditujukan untuk

mempermudah pengambilan semen beku dari dalam container

13. Canister adalah alat yang terbuat dari stainless stell berbentuk tabung dan memiliki

tangkai untuk dkaitkan dimulut container sebagai wadah untuk menyimpan goblet

didalam container.

14. Nitrogen Cair (N2cair) adalah cairan yang memiliki suhu -196 0C digunakan

sebagai media tempat penyimpanan semen beku yang dalam keadaan normal

(suhu dan tekanan atmosfir) berbentuk gas.

4

BAB II

FALSAFAH DAN PENGORGANISASIAN

A. Visi BET Cipelang

“ Menjadi Sumber Benih dan Bibit Ternak Unggul Nasional “

B. Misi BET Cipelang

1. Meningkatkan populasi donor untuk optimalisasi produksi.

2. Optimalisasi resipien guna meningkatkan kelahiran hasil TE untuk penyediaan bibit

sapi unggul.

3. Meningkatkan pemanfaatan sapi lokal sebagai sumber bibit dan pelestarian

plasma nutfah.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan, penyebaran informasi, pemasaran produksi,

monitoring dan evaluasi serta kerjasama dalam penyediaan bibit sapi unggul.

5. Meningkatkan SDM yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,

workshop, apresiasi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pengembangan

profesi.

6. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dengan tertib administrasi, perencanaan,

keuangan,koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.

C. Klasifikasi Pelayanan Usaha BET Cipelang

BET Cipelang mempunyai pelayanan usaha, meliputi :

1. Pelayanan usaha Pokok

a. Jasa produksi embrio.

b. Penjualan Ternak Bibit

c. Pelayanan purna jual ternak bibit

2. Pelayanan usaha penunjang

a. Bimbingan teknis

b. Wisata peternakan;

c. Pengujian mutu embrio;

d. Penjualan bibit HPT dan konsentrat;

e. Penjualan produk hasil peternakan;

f. Jasa Konsultasi dan instruktur;

g. Pemanfaatan Aset Balai

h. Pelayanan Penelitian;

5

D. Prasarana dan Sarana BET Cipelang

BET Cipelang memiliki prasarana dan sarana, meliputi :

1. Kandang ternak;

2. Klinik ternak;

3. Area pemanenan embrio;

4. Laboratorium produksi embrio ;

5. Ruang penyimpanan embrio beku;

6. Ruang informasi;

7. Gudang Pembuatan Konsentrat;

8. Gedung Pembuat Hay;

9. Silo;

10. Gudang Hay;

11. Kandang Isolasi;

12. Alat-alat/mesin pertanian;

13. Kebun Rumput

14. Kebun Koleksi Rumput;

15. Gedung Peralatan Pertanian;

16. Ruang Auditorium/ pertemuan;

17. Kantor dan ruang administrasi;

18. Gedung belajar;

19. Ruang perpustakaan;

20. Gedung arsip;

21. Gudang;

22. Ruang Sekretariat pelatihan

23. Asrama dan ruang makan;

24. Guest House;

25. Fasilitas Transportasi;

26. Fasilitas Olah raga dan Hiburan;

27. Fasilitas Ibadah;

28. Peralatan pelatihan;

29. Lahan /area parkir roda 4 (empat) dan roda 2 (dua)

30. Taman Balai

31. Generator;

32. Sentral komunikasi;

33. Gedung pertokoan koperasi;

6

BAB III

STANDAR PELAYANAN MINIMUM

BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

A. Pelayanan Usaha Pokok

1. Jasa produksi Embrio In Vitro

NO JENIS SAPI

PELANGGAN

WAKTU PELAYANAN

(HARI) SDM SARANA

INDIKATOR PENCAPAI

AN

1 Sesuai Permintaan pelanggan

Dinas UPT Pusat UPTD Perusahaan Perbibitan Swasta Koperasi Peternak perorangan

Produksi in vitro 9-10 hari

Tenaga terampil untuk produksi embrio pendidikan SNAKMA/SLTA-D3 - S1 – S2-S3

Mikroskop, Bahan media, Peralatan produksi, mesin pembeku, container, goblet, canister. Kendaraan operasional

- Tepat Jenis

- Tepat metode

- Tepat waktu

- Tepat kualitas

- Keterangan :

- Embrio yang diproduksi sesuai dengan standar International Embryos Transfer

Society (IETS) dan SOP BET Cipelang

2. Penjualan Ternak Bibit

NO JENIS SAPI PELANGGAN

WAKTU PELAYANA

N (HARI) SDM SARANA

INDIKATOR PENCAPAIA

N 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Sapi Simmental Sapi Limousin Sapi Brahman Sapi Angus Sapi Brangus Sapi PO/SO Sapi Bali Sapi Madura Sapi FH

Dinas UPT Pusat, UPTD, Perusahaan Swasta Koperasi, Peternak

1-5 Hari SLTA D3, S1,

Kandang bibit, Alat timbang, catatan individu (performan), surat keterangan ternak bibit, Kendaraan roda 4 dan 6

Tersedianya ternak bibit sapi unggul

7

3. Pelayanan Purna Jual

NO JENIS

PELAYANAN

PELANGGAN

BENTUK PELAYANA

N

WAKTU PELaYANAN (JAM)

WAKTU PELAKSANAAN (HARI)

SDM SARANA

INDIKATOR

PENCAPAIAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Jasa Produksi Embrio Penjualan Ternak Bibit Bimbingan Teknis Wisata Peternakan Pengujian Mutu Embrio Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat Penjualan Produk Hasil Peternakan Jasa Konsultasi dan Instruktur Pemanfaatan Aset Balai Pelayanan Penelitian

Dinas, UPT

Pusat/ Daerah,

Perusahaan

Swasta Koperasi, Masyara

kat Umum

Pertemuan Teknis

Monitoring dan evaluasi perkembang

an bibit di lapangan Evaluasi

Hasil pelaksanaa

n

1 3 – 5

per jenis layanan

SLTA D3, S1, S2 S3

Bahan presentasi, bahan promosi, alat ukur performan sapi,

kendaraan roda 2

& 4

Permasalahan teknis

lapangan segera

ditangani

8

B. Pelayanan Usaha Penunjang

1. Bimbingan Teknis Manajemen Produksi, Reproduksi dan Aplikasi Transfer

Embrio (TE).

NO JENIS BIMBINGAN

PELANGGAN

BENTUK PELAYANA

N

WAKTU

PELAYANAN (JAM)

WAKTU PELAKSANAA

N (MINIMAL/HAR

I*)

SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAI

AN

1. Produksi dan Apilkasi TE

Dinas, UPT

Pusat/Daerah,

Perusahaan

Swasta Koperasi, Peternak

Penyampaian teori,

praktek di laboratorium, pengenalan

organ reproduksi

ternak, kunjungan lapang dan

praktek lapang

1

14 SLTA, D3, S1,

S2,S3

Ruang kelas, asrama, laboratorium, mikroskop, organ, reproduksi sapi betina, ternak praktek, RPH, peralatan IB dan TE, produksi embrio dan TE

Meningkatnya keterampilan sesuai jenis bimbingan teknis Standar kelulusan nilai kumulatif minimal 65

2. Inseminator sapi/kerbau 14

3. PKB 7

4. ATR 7 5. Manajemen

Pemeliharaan ternak

1

4 SLTA D3 S1 S2 S3

Aula, kendaraan roda 2/4,

sound sistem

Meningkatnya keterampilan sesuai jenis bimbingan teknis

6. Manajemen Pakan Ternak

4

7. Salon ternak 4

2. Wisata Peternakan

NO JENIS WISATA PELANGGAN WAKTU

PELAYANAN (JAM)

SDM SARANA

INDIKATOR

PENCAPAIAN

1. Paket I (Informasi aktifitas BET Cipelang secara audiovisual+melihat aktifitas dengan menggunakan kendaraan)

Pelajar, mahasiswa, Dinas,UPT Pusat, UPTD, Sawasta dalam dan luar negeri, petani

ternak,koperasi,peternak

1 – 2

SLTA D3 S1 S2

Aula, kendaraa

n roda 4/6,

sound system, brosur

Meningkatnya

pengetahuan tentang kegiatan di BET

Cipelang

2. Paket II (Informasi aktifitas BET Cipelang secara audiovisual+melihat aktifitas dengan menggunakan kendaraan+ Kaos BET)

9

3. Pengujian Mutu Embrio

NO JENIS

PENGUJIAN

PELANGGAN

BENTUK PELAYA

NAN

WAKTU

PELAYANAN (Jam)

WAKTU PELAKSANAAN (hari)

SDM SARANA

INDIKATOR

PENCAPAIAN

1.

Kualitas/grade Embrio

Dinas UPT Pusat/Daerah, Swasta (dalam dan luar negeri), Koperasi, Peternak, umum

Pemeriksaan embrio segar, dan beku

1 1-2

SLTA

D3

D1

S2

S3

Mikroskop,slide, Warmer, Water Bath, container, refrigerator, tabung reaksi, pinset dan gunting straw, cover dan objek glass,peralatan penampungan

Pelayanan pengujian sesuai Dengan standar Balai dan IETS

4. Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat.

NO JENIS PRODUK PELANGGAN

WAKTU PELAYA

NAN (Jam)

WAKTU PELAKSANAAN (HARI)

SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN

1. 2. 3. 4.

Bibit HPT Konsetrat sapi potong Konsentrat sapi perah Konsentrat Pedet

Dinas/UPT Pusat/Daerah Perusahaan Perbibitan Swasta,

Koperasi, Peternak,

Perorangan

1

1-7 hari

SLTA-D3 - S1

Kebun HPT, Gudang produksi konsentrat, mesin mixing pakan Kendaraan operasional

- Tepat Jenis - Tepat waktu - Tepat

kualitas

10

5. Penjualan Hasil produk Peternakan

NO JENIS PRODUK PELANGGAN

WAKTU

PELAYANA

N (jam)

WAKTU PELAKSANAAN (HARI)

SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN

1.

Susu segar Kompos

Dinas/UPT Pusat/Daerah Perusahaan Perbibitan

Swasta Koperasi Peternak

perorangan

1

Penjualan langsung,

Hari Senin – Jumat, jam

8.00 – 15.00 WIB

Penjualan

tidak langsung

sesuai kontrak

kesepakatan

SLTA-D3 - S1

Milk can, Ruang olah susu, ruang olah kompos, gudang kompos, Kendaraan operasional

- Tepat Jenis - Tepat waktu - Tepat kualitas

6. Jasa Konsultasi dan Instruktur

NO JENIS

KONSULTASI PELANGG

AN

BENTUK PELAYAN

AN

WAKTU PELAYANAN (Jam)

WAKTU PELAKSANAAN (hari)

SDM

SARANA

INDIKATOR

PENCAPAIAN

1. 2. 3. 4. 5.

Manajemen Pemeliharaan ternak Manajemen pakan ternak Pemuliaan ternak/Breeding Penanganan Reproduksi ternak Produksi dan aplikasi TE

Dinas,

UPT Pusat/Daer

ah,

Swasta (dalam dan

luar negeri),

Koperasi,

Peternak,

umum

Konsultasi teknis

1

Minimal 1 hari

Per jenis konsultas

i

SLTA,

D3, S1, S2 S3

Alat dan bahan presentasi, bahan promosi, kendaraan roda 2 dan 4

Meningkatnya

pengetahuan

sesuai jenis

konsultasi

11

7. Pemanfaatan Aset Balai

NO JENIS PENYEWAA

N

PELANGGAN WAKTU PELAYANAN (jam)

WAKTU PELAKSA

NAAN (jam)

SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN

1.

Aula Dinas Provinsi/kabup

aten,

UPT Pusat/daerah,

swasta, koperasi,

LSM, masyarakat

umum

1 Sesuai

kesepakatan

SLTA, D3

Gedung Aula,

Asrama / guest house

mini bus, Lapang

tenis

Terpenuhinya kepuasan pemangku

kepentingan

2. Asrama/guest house

3. Sarana transportasi

4. Sarana Olah raga

8. Pelayanan Penelitian

NO JENIS PENELITIAN

PELANGGAN

WAKTU PELAYA

NAN (jam)

WAKTU PELAKSANAAN

(jam)

SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN

1 2 3

Produksi Ternak Reproduksi Ternak Manajemen Pakan

Mahasiswa S2 dan S3

1

Tergantung

kesepakatan

SLTA

D3

S1

S2

S3

Sarana dan prasarana yang dlaboratorium, pemasaran dan informasi, pemeliharaan ternak

Terlaksananya kegiatan penelitian

12

BAB IV

BAGAN ALIR PELAYANAN

BALAI EMBRIO TERNAK

A. Pelayanan Usaha Pokok

1. Jasa Produksi embrio

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan melalui

Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung ditujukan kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pemberian jasa

produksi kepada Pemangku Kepentingan.

3) Jika disetujui,Direktur BET menyampaikan permohonan produksi tersebut

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku

Kepentingan mengenai produksi embrio tentang jadwal pelaksanaan, teknik

produksi, biaya hormon, pembiayaan dan cara pembayaran

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui

bank ke Divisi Program dan Keuangan.

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer

Pemasaran dan Informasi

7) Manajer Pemasaran dan Informasi berkoordinasi dengan Tim Pelaksana

Produksi embrio

8) Tim Pelaksanaan produksi embrio melaksanakan kegiatan produksi dengan

Pemangku Kepentingan

13

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK TIM

1) Pemangku kepentingan membuat surat

permohonan melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail

atau langsung ditujukan kepada Direktur BET1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan pemberian jasa produksi kepada

Pemangku Kepentingan.

3

3) Jika disetujui,Direktur BET menyampaikan

permohonan produksi tersebut kepada Manajer

Pemasaran dan Informasi

4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan dengan pemangku kepentingan

mengenai produksi embrio tentang jadwal

pelaksanaan, teknik produksi, biaya hormon,

pembiayaan dan cara pembayaran

5

5) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran

secara langsung atau melalui bank ke Divisi

Program dan Keuangan

6

6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran dan

Informasi

7

7) Manajer Pemasaran berkoordinasi dengan Tim

Pelaksana Produksi Embrio8

8) Tim Pelaksanaan produksi embrio

melaksanakan kegiatan produksi dengan

pemangku kepentingan

9

Keterangan: PK: Pemangku Kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK: Divisi Program dan Keuangan;

2. Pelayanan Penjualan Bibit Ternak.

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan pembelian ternak bibit

melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung ditujukan kepada Direktur

BET

2) Direktur BET Cipelang memberikan persetujuan atau penolakan pembelian

ternak bibit kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pembelian ternak bibit

ke Manajer Pemasaran dan Informasi.

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku

Kepentingan mengenai pembelian ternak bibit tentang harga, jumlah , bangsa,

cara pengiriman dan cara pembayaran

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui

bank

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer

Pemasaran dan Informasi

14

7) Manajer Pemasaran dan Informasi mengirimkan ternak bibit kepada Pemangku

Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK

1) Pemangku kepentingan membuat surat

permohonan pembelian ternak bibit melalui

Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung

ditujukan kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET Cipelang memberikan

persetujuan atau penolakan pembelian

ternak bibit kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan pembelian ternak bibit ke

Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan dengan Pemangku Kepentingan

mengenai pembelian ternak bibit tentang

harga, jumlah , bangsa, cara pengiriman dan

cara pembayaran

5

5) Pemangku kepentingan melakukan

pembayaran secara langsung atau melalui

bank

6

6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran

dan Informasi

7

7) Manajer Pemasaran dan Informasi

mengirimkan ternak bibit kepada Pemangku

Kepentingan

8

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran

dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan;

3. Pelayanan Purna Jual

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan mengajukan permohonan pelayanan purna jual melalui

surat/fax/e-mail/telepon atau langsung disertai bentuk pelayanan teknis yang

dikehendaki kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pemberian pelayanan

purna jual kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pelayanan purna jual

tersebut kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

4) Manajer Pemasaran menyampaikan jadwal pelaksanaan pelayanan purna jual

kepada Pemangku Kepentingan

15

5) Pelaksanaan pelayanan purna jual oleh Manajer Pemasaran dan Informasi

kepada Pemangku Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI

1) Pemangku kepentingan mengajukan permohonan

pelayanan purna jual melalui surat/fax/e-mail/telepon

atau langsung disertai bentuk pelayanan teknis yang

dikehendaki kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan

pemberian pelayanan purna jual kepada Pemangku

Kepentingan

3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan pelayanan purna jual tersebut kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi 4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan

jadwal pelaksanaan pelayanan purna jual kepada

Pemangku Kepentingan

5

5) Pelaksanaan pelayanan purna jual oleh Manajer

Pemasaran dan Informasi kepada Pemangku

Kepentingan

6

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran

dan Informasi;

B. Pelayanan Usaha Tambahan

1. Bimbingan Teknis

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat permohonan mengikuti bimbingan teknis

melalui surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan jasa

bimbingan teknis kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan jasa bimbingan teknis

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis

pelayanan bimbingan dengan Pemangku Kepentingan.

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran penyediaan jasa bimbingan

teknis ke bagian keuangan secara langsung atau melalui bank

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi

16

7) Manajer Pemasaran dan Informasi membentuk Tim Pelaksana Bimbingan

Teknis

8) Tim Pelaksanaan Bimbingan Teknis melakukan bimbingan dengan Pemangku

Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK TIM

1) Pemangku kepentingan membuat

permohonan mengikuti bimbingan teknis

melalui surat/telepon/fax/e-mail atau

langsung kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan jasa bimbingan

teknis kepada Pemangku Kepentingan dan

Informasi

3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan jasa bimbingan teknis kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan jadwal dan jenis pelayanan

bimbingan dengan Pemangku Kepentingan.

5

5) Pemangku Kepentingan melakukan

pembayaran penyediaan jasa bimbingan

teknis ke Divisi Program dan Keuangan

secara langsung atau melalui bank

6

6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran kepada Manajer

Pemasaran dan Informasi

7

7) Manajer Pemasaran membentuk Tim

Pelaksana Bimbingan Teknis8

8) Tim Pelaksanaan Bimbingan Teknis

melakukan bimbingan dengan pemangku

kepentingan

9

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran

dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan;

2. Wisata Peternakan.

a. Prosedur

1) Pemangku Kepentingan membuat permohonan wisata peternakan melalui

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan wisata

peternakan kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan wisata peternakan

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

17

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis

paket wisata dengan pemangku kepentingan.

5) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan kesepakatan jadwal dan

jenis paket wisata kepada Koordinator Wisata Peternakan

6) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran paket wisata peternakan ke

bagian Divisi Program dan keuangan secara langsung atau melalui bank

7) Tim pelaksana wisata peternakan memberikan pelayanan wisata peternakan

pada Pemangku Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK KORD

1) Pemangku kepentingan membuat

permohonan wisata peternakan melalui

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung

kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan wisata peternakan

kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan wisata peternakan kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan jadwal dan jenis paket wisata

dengan Pemangku Kepentingan.5

5) Manajer Pemasaran dan Informasi

menyampaikan kesepakatan jadwal dan

jenis paket wisata kepada Koordinator

Wisata Peternakan

8

6) Pemangku kepentingan melakukan

pembayaran paket wisata peternakan ke

bagian Divisi Program dan Keuangan secara

langsung atau melalui bank 6

7

7) Tim pelaksana wisata peternakan

memberikan pelayanan wisata peternakan

pada Pemangku Kepentingan

Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran

dan Informasi ; DPK: Divisi Program dan Keuangan; KORD : Koordinator Kegiatan

3. Pengujian Mutu Embrio

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat permohonan pengujian mutu embrio melalui

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET.

2) Direktur BET embrio memberikan persetujuan atau penolakan permohonan

pengujian mutu embrio kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pengujian tersebut

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi.

18

4) Manajer Pemasaran dan Informasi melakukan kesepakatan jadwal dan jenis

pengujian kepada Pemangku Kepentingan.

5) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran ke Divisi Program dan

Keuangan secara langsung atau melalui bank

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan sampel pada tim teknis pengujian

7) Tim teknis pengujian menyerahkan hasil pengujian yang sudah ditandatangain

Manajer Produksi kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

8) Laporan hasil pengujian diserahkan ke Direktur BET Untuk ditanda tangani

9) Pengiriman laporan hasil pengujian kepada pemangku kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DP TIM PS

1) Pemangku kepentingan membuat

permohonan pengujian mutu embrio

melalui surat/telepon/fax/e-mail atau

langsung kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan pengujian mutu

embrio kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan pengujian tersebut kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi 4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi

melakukan kesepakatan jadwal dan jenis

pengujian kepada Pemangku Kepentingan.5

5) Pemangku Kepentingan melakukan

pembayaran ke Divisi Program dan

Keuangan secara langsung atau melalui bank6 7

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan

sampel pada tim teknis pengujian8

7) Tim teknis pengujian menyerahkan hasil

pengujian yang sudah di tantangani Manajer

Produksi kepada Manajer Pemasaran dan

Informasi

9

8) Laporan hasil pengujian diserahkan ke

Direktur BET Untuk ditanda tangani10

9) Pengiriman laporan hasil pengujian kepada

Pemangku Kepentingan11

Keterangan : PK : Pemangku Kepentingan; D : Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran

dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan; TIM PS : Tim Pengujian sampel

19

4. Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat

a. Prosedur

1) Pemangku Kepentingan membuat surat pemesanan bibit HPT dan konsentrat

kepada kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

2) Manajer Pemasaran dan Informasi memberikan persetujuan atau penolakan

penjualan bibit HPT atau konsentrat kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan Informasi mengeluarkan faktur

pembelian bibit HPT atau konsentrat

4) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pembelian bibit HPT atau

Konsentrat ke Divisi Program dan Keuangan

5) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer

Pemasaran dan Informasi

6) Manajer Pemasaran dan Informasi menyerahkan bibit HPT atau konsentrat

kepada Pemangku Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK MPI DPK

1) Pemangku kepentingan membuat surat

pemesanan bibit HPT atau konsentrat

kepada kepada Manajer Pemasaran dan

Informasi

1 2

2) Manajer Pemasaran dan Informasi

memberikan persetujuan atau penolakan

penjualan bibit HPT atau konsentrat kepada

Pemangku Kepentingan

3

3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran

mengeluarkan faktur pembelian bibit HPT

atau konsentrat

4

4) Pemangku kepentingan melakukan

pembayaran pembelian bibit HPT atau

Konsentrat ke Divisi Program dan Keuangan5 6

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran

dan Informasi

7

7)

Manajer Pemasaran dan Informasi

menyerahkan bibit HPT atau konsentrat

kepada Pemangku Kepentingan

8

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; MPI : Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK

: Divisi Program dan Keuangan;

20

5. Penjualan Produk hasil Peternakan

1. Penjualan Langsung

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat surat pemesanan produk hasil peternakan

(susu, olahan susu dan kompos) kepada kepada Manajer Pemasaran dan

Informasi.

2) Manajer Pemasaran dan Informasi memberikan persetujuan atau penolakan

penjualan produk hasil peternakan kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan Informasi mengeluarkan faktur

pembelian produk hasil peternakan

4) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pembelian produk hasil

peternakan ke Divisi Program dan Keuangan

5) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer

Pemasaran dan Informasi

6) Manajer Pemasaran dan Informasi menyerahkan produk hasil peternakan

kepada Pemangku Kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK MPI DPK

1) Pemangku kepentingan membuat surat

pemesanan produk hasil peternakan (susu,

olahan susu dan kompos) kepada kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi

1 2

2) Manajer Pemasaran dan Informasi

memberikan persetujuan atau penolakan

pembelian produk hasil peternakan kepada

pemangku kepentingan

3

3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan

Informasi mengeluarkan faktur pembelian

produk hasil peternakan

4

4) Pemangku kepentingan melakukan

pembayaran pembelian produk hasil

peternakan ke Divisi Program dan Keuangan5 6

6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran

dan Informasi

7

7) Manajer Pemasaran dan Informasi

menyerahkan produk hasil peternakan

kepada Pemangku Kepentingan

8

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK:

Divisi Program dan Keuangan;

21

2. Penjualan tidak Langsung

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat surat pemesanan produk hasil peternakan

(susu, olahan susu dan kompos) kepada kepada Direktur BET.

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pembelian produk hasil

peternakan kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pembelian produk

hasil ternak ke Manajer Pemasaran dan Informasi.

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku

Kepentingan mengenai kontrak pembelian dan sistem pembayaran.

5) Manajer Pemasaran dan Informasi berkoordinasi dengan Manajer Teknis

6) Manajer Pemasaran dan Informasi Manajer Pemasaran dan Informasi

mengirimkan produk hasil ternak kepada Pemangku Kpentingan sesuai kontrak

7) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran sesuai kontrak

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK MT

1) Pemangku kepentingan membuat surat

permohonan pembelian produk hasil ternak

melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail/SMS atau

langsung ditujukan kepada Direktur BET1 2

2) Direktur BET Cipelang memberikan

persetujuan atau penolakan pembelian

Produk Hasil Ternak kepada Pemangku

Kepentingan

3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan pembelian produk hasil ternak

ke Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan dengan Pemangku Kepentingan

mengenai kontrak pembelian dan sistem

pembayaran

5

5) Manajer Pemasaran dan Informasi

berkoordinasi dengan Manajer Teknis 6

6) Manajer Pemasaran dan Informasi

mengirimkan produk hasil ternak kepada

Pemangku Kpentingan sesuai kontrak

7

7) Pemangku Kepentingan melakukan

pembayaran sesuai kontrak8

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK:

Divisi Program dan Keuangan;

22

6. Jasa Konsultasi dan Instruktur

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat permohonan konsultasi melauli

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan

penyediaan jasa konsultasi kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET Cipelang menyampaikan permohonan jasa

konsultasi kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan, jenis konsultasi,

biaya dan jadwal pelaksanaan jasa konsultasi dengan Pemangku Kepentingan.

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran jasa konsultasi ke bagian

Divisi Program dan Keuangan secara langsung atau melalui bank

6) Bukti pembayaran diberikan kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

7) Manajer Pemasaran dan Informasi mendelegasikan konsultasi kepada staf

yang berkaitan dengan materi yang diperlukan

8) Staf yang ditunjuk melaksanakan konsultasi dengan pemangku kepentingan

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK S

1) Pemangku kepentingan membuat

permohonan konsultasi melauli

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung

kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan penyediaan jasa

konsultasi kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET Cipelang

menyampaikan permohonan jasa konsultasi

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Inforamsi membuat

kesepakatan, jenis konsultasi, biaya dan

jadwal pelaksanaan jasa konsultasi dengan

Pemangku Kepentingan.

5

5) Pemangku Kepentingan melakukan

pembayaran jasa konsultasi ke bagian Divisi

Program dan Keuangan secara langsung atau

melalui bank

6 7

6) Bukti pembayaran diberikan kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi8

7) Manajer Pemasaran dan Informasi

mendelegasikan konsultasi kepada staf yang

berkaitan dengan materi yang diperlukan

9

8) Staf yang ditunjuk melaksanakan konsultasi

dengan Pemangku Kepentingan 5

23

Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran

dan Inforamsi; DPK : Divisi Program dan Keuangan; S : Staff.

7. Pemanfaatan Aset Balai

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat permohonan pemanfaatan aset balai melalui

surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan pemanfaatan

aset kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan penyewaan aset kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan, jadwal, jenis dan lama

pemanfaatan aset dengan Pemangku Kepentingan.

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pemanfaatan aset ke Divisi

Program dan Keuangan secara langsung atau melalui bank

6) Bukti pembayaran diberikan kepada Manajer Pemasaran dan Informasi

7) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan kepada koordinator

pemanfaatan aset balai

8) Koordinator pemanfatan aset balai melaksanakan pelayanan pemanfaatan aset

balai kepada Pemangku Kepentingan

24

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK KORD

1) Pemangku kepentingan membuat

permohonan pemanfaatan aset balai

melalui surat/telepon/fax/e-mail atau

langsung kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan pemanfaatan aset

kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan penyewaan aset kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Inforamasi

membuat kesepakatan, jadwal, jenis dan

lama pemanfaatan aset dengan Pemangku

Kepentingan.

5

5) Pemangku Kepentingan melakukan

pembayaran pemanfaatan aset ke bagian

Divisi Program dan Keuangan secara

langsung atau melalui bank

6 7

6) Bukti pembayaran diberikan kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi8

7) Manajer Pemasaran dan Informasi

menyampaikan kepada koordinator

pemanfaatan aset balai 9

8) Koordinator pemanfatan aset balai

melaksanakan pelayanan pemanfaatan aset

balai kepada pemangku kepentingan5

Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran

dan Informasi ; DPK : Divisi Program dan Keuangan; KORD : Koordinantor.

8. Pelayanan Penelitian

a. Prosedur

1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan pelayanan penelitian

melalui Surat/Fax/E-mail/Telepon atau langsung kepada Direktur BET

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan pelayanan

penelitian kepada Pemangku Kepentingan

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pelayanan penelitian

kepada Manajer Pemasaran dan Informasi.

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis

pelayanan penelitian dengan Pemangku Kepentingan

5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui

bank

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer

Pemasaran dan Informasi.

25

7) Manajer Pemasaran dan Informasi memanggil Pemangku Kepentingan untuk

melakukan penelitian

b. Bagan Alir

KETERANGAN PK D MPI DPK

1) Pemangku kepentingan membuat surat

permohonan pelayanan penelitian melalui

Surat/Fax/E-mail/Telepon atau langsung

kepada Direktur BET

1 2

2) Direktur BET memberikan persetujuan atau

penolakan permohonan pelayanan

penelitian kepada Pemangku Kepentingan3

3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan

permohonan pelayanan penelitian kepada

Manajer Pemasaran dan Informasi4

4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat

kesepakatan jadwal dan jenis pelayanan

penelitian dengan Pemangku Kepentingan

5

5) Pemangku kepentingan melakukan

pembayaran secara langsung atau melalui

bank

6

6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda

bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran

dan Informasi

7

7) Manajer Pemasaran dan Informasi

memanggil Pemangku Kepentingan untuk

melakukan penelitian

8

Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran

dan Informasi ; DP: Divisi Program dan Keuangan.

26

BAB V

PENUTUP

Dengan SPM ini pemangku kepentingan mendapat pelayanan sebaik-baiknya sehingga

BET Cipelang sebagai badan layanan umum dapat melaksanakan tugas secara berdaya

guna dan berhasil guna.

MENTERI PERTANIAN,

S U S W O N O