lampiran materi.doc

10
LAMPIRAN MATERI 1. Def inisi ASI Eksklus if ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk madu, air teh, air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,  pepaya, bubur susu, biskuit dan nasi. ASI Eksklusi f ada la h ma kan an te rbai k ya ng harus di beri kan pada bayi , karena didalamnya terkandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi yang tidak ada terdapat  pada susu sapi, dan ASI diberi kan selama enam bulan pertama kehidupan (Depkes I, !""#$. ASI Ekskl usif adalah pembe rian ASI sedini mungkin sete lah persa linan , diber ikan tanpa jad%al dan tidak diberi makanan lain, %alaupun hanya air putih, sampai berumur enam  bulan (Sri, !""&$. 2. Ma nfa at ASI ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan'sifat sebagai berikut ). ASI merupakan ma kanan alamia h ya ng baik untuk bay i, pr akti s, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi. !. ASI mengadu ng laktosa yang lebih tin ggi diba ndi ngka n dengan susu buat an. Dida lam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermanfaat untuk *enghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. *erangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis +itamin. *emudahkan terjadinya pengendapan calsiumcassienat. *emudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium. -. ASI men gandung zat p elind ung (ant ibodi$ y ang dapat me lindu ngi bayi sel ama # bul an  pertama, seperti Immunoglobin, /y sozyme, 0omplemen 0 - dan 0&, Antistapiloccocus, lactobacillus, 1ifidus, /actoferrin. &. ASI tidak menga ndung beta lact oglobul in yang dapa t meny ebabkan ale rgi pad a bayi. . 2roses pember ian ASI dapat menjal in hubungan p sikol ogis ant ara ibu dan b ayi. #. Selain memberi kan kebai kan bagi bayi , menyus ui dengan bayi juga dapa t memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bah%a ia dapat memberikan 3kehidupan4 kepada  bayinya.

Upload: anonymous-wyyvmqnqk

Post on 09-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAMPIRAN MATERI1. Definisi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk madu, air teh, air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit dan nasi.

ASI Eksklusif adalah makanan terbaik yang harus diberikan pada bayi, karena didalamnya terkandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi yang tidak ada terdapat pada susu sapi, dan ASI diberikan selama enam bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2006).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai berumur enam bulan (Sri, 2004).2. Manfaat ASIASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut :

1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

2. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermanfaat untuk:

Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.

3. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

4. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.

5. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

6. Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:

Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan kepada bayinya.

Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil

Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.

Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan (menjarangkan kehamilan)

Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

Beberapa keunggulan ASI (PERSAGI, 1992), antara lain:

a. Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 6 bulan pertama.

b. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal.

c. Mengandung berbagai zat antibodi, sehingga mampu mencegah terjadinya infeksi.

d. Mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi

e. Tidak menyebabkan alergi

f. Ekonomis dan praktis dalam arti tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam keadaan segar serta bebas dari kuman

g. Berfungsi menjarangkan kehamilan

h. Membina hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak.

Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan meningkat apabila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan MP-ASI setelah berusia 6 bulan.

Menurut Utami (2000), manfaat pemberian ASI bagi bayi adalah:

a. ASI sebagai nutrisi

b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh

c. ASI meningkatkan kecerdasan

d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang

Selain itu, keuntungan menyusui bagi si ibu menurut Utami (2000) adalah:

a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

b. Mengurangi terjadinya anemia

c. Menjarangkan kelahiran

d. Mengecilkan rahim

e. Lebih cepat langsing

f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker

g. Lebih ekonomis / murah

h. Tidak merepotkan dan hemat waktu

i. Portabel dan praktis

j. Memberi kepuasan bagi ibu 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI

Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada minggu pertama laktasi. Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain :

1. Pengaruh Hormonal

Mulai dari bulan ketiga kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara:

Progesteron : mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-besaran

Estrogen : menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui Karena itu, sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI.

Follicle stimulating hormone (FSH)

Luteinizing hormone (LH)

Prolaktin : berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.

Oksitosin : mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Setelah melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down / milk ejection reflex.

Human placental lactogen (HPL) : Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan.2. Makanan Ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI. Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tamabahan makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI.

3. Frekuensi Penyusuan

Pada studi 32 ibu dengan bayi premature disimpulkan bahwa produksi ASI akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan . Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu ( Hopkinson et al , 1988 dalam ACC / SCN, 1991). Studi lain yang dilakukan pada ibu dengan bayi cukup bulan menunjukkan bahwa frekuensi penyusuan 10 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup ( de Carvalho, et al , 1982 dalam ACC / SCN, 1991 ). Berdasarkan hal ini direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan . Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.

4. Berat Lahir

Prentice (1984 ) mengamati hubungan berat lahir bayi dengan volume ASI. Hal ini berkaitan dengan kekuatan untuk mengisap , frekuensi, dan lama penyusuan dibanding bayi yang lebih besar . Berat bayi pada hari kedua dan usia 1 bulan sangat erat berhubungan dengan kekuatan mengisap yang mengakibatkan perbedaan intik yang besar dibanding bayi yang mendapat formula.menemukan hubungan positif berat lahir bayi dengan frekuensi dan lama menyusui selama 14 hari pertama setelah lahir . Bayi berat lahir rendah (BBLR ) mempunyai kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah disbanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr) . Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah disbanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.

5. Umur Kehamilan saat Melahirkan

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi intik ASI . Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu ) sangat lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak prematur . Lemahnya kemampuan mengisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.6. Stres dan Penyakit Akut

Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi sehingga mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI akan berlangsung baik pada ibu yang merasa rileks dan nyaman. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji dampak dari berbagai tipe stres ibu khususnya kecemasan dan tekanan darah terhadap produksi ASI. Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses laktasi dapat mempengaruhi produksi ASI.7. Konsumsi Rokok

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormone prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin . Studi Lyon,( 1983); Matheson, (1989 ) menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan penyapihan dini meskipun volume ASI tidak diukur secara langsung. Meskipun demikian pada studi ini dilaporkan bahwa prevalensi ibu perokok yang masih menyusui 6 12 minggu setelah melahirkan lebih sedikit daripada ibu yang tidak perokok dari kelompok sosial ekonomi

sama, dan bayi dari ibu perokok mempunyai insiden sakit perut yang lebih tinggi . Anderson et al (1982) mengemukakan bahwa ibu yang merokok lebih dari 15 batang rokok / hari mempunyai prolaktin 30 -50 % lebih rendah pada hari pertama dan hari ke 21 setelah melahirkan dibanding dengan yang tidak merokok.8. Konsumsi Alkohol

Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat menghambat produksi oksitosin. Kontraksi rahim saat penyusuan merupakan indikator produksi oksitosin . Pada dosis etanol 0, 5- 0,8 gr/ kg berat badan ibu mengakibatkan kontraksi rahim hanya 62 % dari normal, dan dosis 0 ,9- 1, 1 gr/ kg mengakibatkan kontraksi rahim 32 % dari normal.9. Pil Kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI (Koetsawang , 1987 dan Lonerdal , 1986 dalam ACC / SCN, 1991) , sebaliknya bila pil hanya mengandung progestin maka tidak ada dampak terhadap volume ASI ( WHO Task Force on Oral Contraceptives , 1988 dalam ACC / SCN, 1991) . Berdasarkan hal ini WHO merekomendasikan pil progestin untuk ibu menyusui yang menggunakan pil kontrasepsi. Ada dua cara untuk mengukur produksi ASI yaitu penimbangan berat badan bayi sebelum dan setelah menyusui ; dan pengosongan payudara. Kurva berat badan bayi merupakan cara termudah untuk menentukan cukup tidaknya produksi ASI. Dilihat dari sumber zat gizi dalam ASI maka ada 3 sumber zat gizi dalam ASI yaitu : 1) Disintesis dalam sel secretory payudara dari precursor yang ada di plasma

2) Disintesis oleh sel- sel lainnya dalam payudara

3) Ditransfer secara langsung dari plasma ke ASI. Protein, karbohidrat , dan lemak berasal dari sintesis dalam kelenjar payudara dan transfer dari plasma ke ASI , sedangkan vitamin dan mineral berasal dari transfer plasma ke ASI . Semua fenomena fisiologi dan biokimia yang mempengaruhi komposisi plasma dapat juga mempengaruhi komposisi ASI . Komposisi ASI dapat dimodifikasi oleh hormon yang mempengaruhi sintesis dalam kelenjar payudara ( Vaughan, 1999 ). Aspek gizi ibu yang dapat berdampak terhadap komposisi ASI adalah intik pangan aktual , cadangan gizi , dan gangguan dalam penggunaan zat gizi . Perubahan status gizi ibu yang mengubah komposisi ASI dapat berdampak positif, netral, atau negatif terhadap bayi yang disusui. Bila asupan gizi ibu berkurang tetapi kadar zat gizi dalam ASI dan volume ASI tidak berubah maka zat gizi untuk sintesis ASI diambil dari cadangan ibu atau jaringan ibu. Komposisi ASI tidak konstan dan beberapa faktor fisiologi dan factor non fisiologi berperan secara langsung dan tidak langsung . Faktor fisiologi meliputi umur penyusuan, waktu penyusuan , status gizi ibu, penyakit akut , dan pil kontrasepsi. Faktor non fisiologi meliputi aspek lingkungan, konsumsi rokok dan alcohol (Matheson , 1989) .

4. Dampak jika tidak dilakukan pemberian ASI EksklusifTelah dijelaskan bahwa pemberian ASI secara ekslusif adalah pemberian ASI kepada bayi dari umur 0-6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan. Jika ASI tidak diberikan pada masa itu, anak akan lebih mudah terjangkit sutu infeksi. Karena ASI mengandung laktosa yang tinggi dibandingkan susu formula biasa. Laktosa penting dalam pembentukan asam laktat yang nantinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri jahat. Menurunnya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak. Selain itu, bayi-bayi yang tidak diberikan ASI mudah terkena penyakit - penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.Selain itu dampak dari tidaknya diberikan ASI pada bayi juga berefek pada sang ibu. Jika ibu tidak memberikan ASInya maka akan lebih mudah terkena kanker payudara. Tidak hanya itu, perdarahan post parum pada ibu akan sulit berhenti jika tidak menyusui. Karena perdarahan dapat dibantu dengan keluarnya air susu pada payudara sang ibu. 5. Teknik Pemberian ASI

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut.

Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :1. Posisi ibu berbaring miring

Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam keadaan lelah atau nyeri.2. Posisi ibu duduk

Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk memberikan topangan pada/ sandaran pada punggung ibu dalam posisi tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Posisi ini dapat dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk di kursi.3. Posisi ibu tidur telentang

Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga dapat dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu diantara payudara ibu.

Posisi yang tepat bagi ibu untuk menyusui Duduklah dengan posisi yang enak atau santai, pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan Gunakan bantal untuk mengganjal bayi agar bayi tidak terlalu jauh dari payudara ibu.Cara memasukkan puting susu ibu kemulut bayi Bila dimulai dengan payudara kanan, letakkan kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi menghadap ke badan ibu. Lengan kiri bayi diletakakan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat/paha kanan bayi. Sangga payudara kanan ibu dengan empat jari tangan kiri, ibu jari diatasnya tetapi tidak menutupi bagian yang berwarna hitam (areola mamae). Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara ibu Tunggu sampai bayi membuka mulutnya lebar Masukkan puting payudara secepatnya ke dalam mulut bayi sampai bagian yang berwarna hitam.Teknik melepaskan hisapan bayiSetelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara: Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi Menekan dagu bayi ke bawah Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara: Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan sampai bayi bersendawa Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya.Tanda-tanda teknik menyusui sudah baik dan benar Bayi dalam keadaan tenang Mulut bayi terbuka lebar Bayi menempel betul pada ibu Mulut dan dagu bayi menempel pada payudara Sebagian besar areola mamae tertutup oleh mulut bayi Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya.