lampiran a: kartu bimbingan skripsikc.umn.ac.id/6544/4/lampiran.pdf · team project ©2017 dony...

270
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxvi

LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 3: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxvi

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 4: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxvi

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 5: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxvi

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 6: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxx

LAMPIRAN B: CV

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 7: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxviii

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 8: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxii

LAMPIRAN C: DAFTAR PERTANYAAN FGD

Adapun daftar pertanyaan selama diskusi sesi I dan II adalah sebagai berikut:

No Klasifikasi

Pertanyaan

Tujuan Pertanyaan

1 Pertanyaan

Pembuka

Mengetahui

karaktertistik

partisipan

Bagaimana kesan secara

umum setelah menonton?

Bosan/biasa/menarik/tidak

cocok

2 Pertanyaan

utama

Menganalisis topik

penelitian dan

mengetahui apresiasi

penonton

A. Plot

- Bagaimana jalan cerita

sinetron/drama Korea

tersebut? Lebih

menyukai akhir cerita

yang seperti apa?

B. Artistik

- Bagaimana visualisasi

sinetron/drama Korea

tersebut dalam

menunjang cerita?

Skala?

- Bagaimana peran

pemain utama

sinetron/drama Korea

tersebut dalam

menunjang cerita?

- Bagaimana efek-efek

suara dalam sinetron /

drama Korea tersebut

dalam menunjang

cerita? Contohnya?

Skala?

- Bagaimana kostum

yang dipakai oleh para

pemain dalam

sinetron/drama Korea

tersebut dalam

menunjang cerita?

Contohnya? Skala?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 9: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxiii

- Bagaimana lokasi yang

ada di dalam

sinetron/drama Korea

tersebut dalam

menunjang cerita?

Contohnya? Skala?

C. Pendidikan

- Bagaimana pesan

moral dalam

sinetron/drama Korea

tersebut?

- Bagaimana

pengetahuan dalam

sinetron/drama Korea

tersebut?

- Bagaimana

sinetron/drama Korea

tersebut memotivasi

penonton untuk

menjadi anak muda

yang lebih baik setelah

menonton?

D. Hiburan

- Apakah Anda merasa

terhibur saat menonton

sinetron/drama Korea

tersebut?

- Menurut Anda

bagaimana

sinetron/drama Korea

tersebut menghibur

penonton?

- Apakah Anda ingin

sinetron/drama Korea

tersebut dibuat

kelanjutannya? Jumlah

episode berpengaruh

tidak?

E. Reputasi

- Apakah Anda akan

merasa menyesal jika

melewatkan episode

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 10: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxiv

sinetron/drama Korea

tersebut? Mengapa?

- Apakah Anda akan

sering membicarakan

tentang

sinetron/drama Korea

tersebut kepada

relasimu?

- Apakah

sinetron/drama Korea

tersebut layak untuk

direkomendasikan

kepada teman Amda?

Bagaimana caranya?

F. Kepuasan terhadap

rasa ingin tahu

- Apakah Anda akan

mengikuti

perkembangan

sinetron/drama Korea

tersebut baik melalui

televisi ataupun media

sosial?

- Menurut Anda

sinetron/drama Korea

tersebut layak untuk

dipromosikan lewat

media sosial?

Bagaimana?

- Apakah Anda mau

mengoleksi atribut

sinetron/drama Korea

tersebut (poster, baju,

stiker dan sebagainya)?

Mengapa?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 11: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxv

Dalam FGD sesi 3 akan diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

No Klasifikasi

Pertanyaan

Tujuan Pertanyaan

1 Pertanyaan utama Menganalisis

topik penelitian

dan mengetahui

apresiasi

penonton

A. Plot

- Bagaimana

perbandingan plot

sinetron Anak Jalanan

dan drama Korea

Goblin? Kelebihan

kekurangan, lebih

menyukai yang mana?

B. Artistik

- Bagaimana

perbandingan artistik

sinetron Anak Jalanan

dan drama Korea

Goblin? Kelebihan

kekurangan, lebih

menyukai yang mana?

C. Pendidikan

- Bagaimana

perbandingan

pendidikan sinetron

Anak Jalanan dan

drama Korea Goblin?

Kelebihan kekurangan,

lebih menyukai yang

mana?

D. Hiburan

- Bagaimana

perbandingan hiburan

sinetron Anak Jalanan

dan drama Korea

Goblin? Kelebihan

kekurangan, lebih

menyukai yang mana?

E. Reputasi

- Bagaimana

perbandingan reputasi

sinetron Anak Jalanan

dan drama Korea

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 12: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxvi

Goblin? Kelebihan

kekurangan, lebih

menyukai yang mana?

F. Kepuasan terhadap

rasa ingin tahu

- Bagaimana

perbandingan kepuasan

terhadap rasa ingin tahu

sinetron Anak Jalanan

dan drama Korea

Goblin? Kelebihan

kekurangan, lebih

menyukai yang mana?

3 Pertanyaan akhir Memberi

kesempatan

kepada partisipan

untuk

mengungkapkan

hal terpenting

- Dari setiap aspek

apresiasi, manakah yang

paling penting menurut

Anda?

- Manakah yang menjadi

indikator utama agar

Anda ingin menonton

drama televisi secara

terus menerus?

Alasannya?

- Closing statement dari

setiap peserta terkait

topik

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 13: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxvii

LAMPIRAN D: PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA

Pertanyaan wawancara:

1. Apa saja yang job desciption programmer sebuah televisi?

2. Apa saja syarat/sistem agar sebuah serial televisi (sinetron dan drama

korea) bisa ditayangkan dalam televisi? Adakah treat khusus untuk

memperlakukan/ membuat sinetron?

3. Bagaimana tahapan sebuah serial televisi dapat ditayangkan dalam

televisi?

4. Apakah semua episode serial televisi ditonton sebelum ditayangkan?

Mengapa?

5. Bagaimana alur koordinasi antara PH, Programimer televisi dan stasiun

televisi itu sendiri dalam penayangan serial televisi?

6. Mengapa cerita sebuah sinetron di Indonesia memiliki banyak episode

hingga ribuan?

7. Bagaimana rating mempengaruhi sebuah sinetron TV?

8. Mengapa sinetron di Indonesia menggunakan sistem kejar tayang?

9. Apakah remaja usia 18-21 tahun juga menjadi target market serial televisi?

Mengapa?

10. Apakah industri TV di Indonesia akan beralih ke New Media?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 14: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxviii

LAMPIRAN E: DOKUMENTASI FGD MAHASISWI UMN

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 15: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xxxix

LAMPIRAN F: DOKUMENTASI FGD MAHASISWA UMN

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 16: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xvii

LAMPIRAN G: DOKUMENTASI WAWANCARA

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 17: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

xviii

LAMPIRAN H: TRANSKRIP FGD DAN WAWANCARA

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 18: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

112

TRANSKRIP FGD MAHASISWI UMN SESI I: SINETRON ANAK

JALANAN

MODERATOR : Gimana kesannya setelah menonton sinetron anak

jalanan?

ELVIRA : Bagus. Tertarik gitu loh. Ada jalan ceritanya gitu di

Indonesia tuh ada. Kayak ABG nikah sama orangtua yang

punya anak seumuran. Cuma setelah nonton jatuh

ekspetasinya jadi menurun. Bukan, bukannya jelek tapi

kayak bagus cuman ada beberapa yang bikinnya kayak

gak serius.

MODERATOR : Oh oke. Erika?

ERIKA : Apa ya..sebenarnya sih suka sih ceritanya, cuma ya

mungkin ada beberapa bagian yang kayak dipaksain gitu

loh. Maksudnya kayak dia harus ada. Maksudnya bisa

enggak usah ada juga enggak apa-apa

MODERATOR : Tapi selama nonton bosen atau gimana, seneng?

ERIKA : Enggak sih biasa aja sih.

MODERATOR : Biasa aja? Oke kalau Jeanne?

JEANNE : Kalau aku kan belum pernah nonton dan enggak pernah

tau ceritanya juga kan. Kalau baca ceritanya doang dari

sinopsis ini, awalnya sih mungkin lumayan lah ya ada

karakter utama, cewek cowok nanti ketemu gitu. Tapi

endingnya tuh aneh banget, endingnya Boy nya mati, ya

kan? Terus si ceweknya Reva itu, hubungan Rocky dan

Reva tidak diceritakan. Jadi sebenernya ini cerita tentang

siapa kita enggak tau gitu loh, yang mau diceritakan

utamanya siapa, si Boy, si Reva atau siapa? Soalnya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 19: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

113

awalnya Boy dan Reva. Endingnya adalah Mondy dan

Raya, terus Alex dan Andriana. Kan bingung. Terus pas

nonton juga pusing sih, agak bingung gitu ceritanya.

Apalagi banyak adegan yang kameranya kurang bagus gitu

jadi kurang nyaman untuk di tonton.

MODERATOR : Sandy?

SANDY : Sama sih ya. Hmm ya banyak shotnya yang agak

bingung. Terus kayak banyak karakter yang tiba-tiba

muncul juga sih. Yang pas di café, tiba-tiba dia marahin

sekumpulan anak-anak gitu terus tiba-tiba berantem gitu.

Kayak apa sih maksudnya. Terus dia masukin yang

komedinya juga kayak garing gitu sih. Kayak orang

tuanya pas emaknya denger anaknya balapan reaksinya

enggak nyata gitu sih. Masa seorang ibu dengar anaknya

balapan kayak gitu. Terus pas nungguin, pas malamnya

juga kayaknya juga aneh gitu. Jadinya kurang tertarik.

MODERATOR : Oke, kalau Marina?

MARINA : Iya sih bener sih, ceritanya kayak lambat gitu alurnya. Jadi

kayak ngerasa bosen gitu. Malah kayak kalau misal cuma

nonton doang kayak pengen dicepetin gitu. Tapi kalau misal

emang tahu dari ceritanya kayak gini, sebenernya menarik.

Cuma kalau misalnya kita sebagai penonton yang baru

beberapa kali nonton episode, kayak ragu gitu loh mau

nonton lagi atau enggak. Apalagi pas waktu di act end

kayak kurang bikin penasaran gitu loh. Terus kayak banyak

adegan yang enggak perlu, terus kayak misal kayak motor-

motor tadi balap, itu sudah kayak iklan motor gitu loh

daripada sinetronnya. Makanya kayak pusing gitu loh,

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 20: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

114

kayak ini motor balap di jalan gitu-gitu doang. Kayak

enggak penting gitu rasanya. Itu sih.

MODERATOR : Oke deh Dyana?

DYANA : Kalau dari sinopsisnya sih tanpa tahu ini siapa sih

mungkin bagus ya. Tapi pas tahu ini sinetron jadi langsung

jatuh. Pas udah nonton ekspetasinya lebih jatuh lagi.

Pembawaan komedinya garing banget fringe, banyak hal-

hal enggak penting.

MODERATOR : Makanya jadi tersiksa nontonnya?

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Oke kalau Irene?

IRENE : Sebelumnya aku udah pernah nonton anak jalanan, tapi

kayak bukan episode ini sih. Maksudnya episode udah di

pertengahan gitu. Waktu baca pertama kali ya ini relatable

sih sebenarnya, bener kata Elvira, relatable sama

kehidupan di Jakarta ya. Dan juga sebenarnya banyak

shot-shot lemah. Dan shot-shot lemah itu malah yang

menjadi menjatuhkan sebuah sinetron gitu. Sinetron bukan

lagi menjadi media edukasi, tapi jadi media yang dimana

memberikan moral yang salah gitu loh. Kayak kebut-

kebutan. Kebut-kebutan ngapain dikasih lihat gitu. Kayak

buat apa, kayak enggak ada faedahnya. Oh jadi itu seakan-

akan mengatakan kepada penonton, yang mostly kalau

yang aku lihat dari kenapa sih sinetron ini dibuat karena

target marketnya orang-orang yang di bawah, maksudnya

orang dibawah kan. Dan kebanyakan mereka itu punya

motor gitu loh, dan itu kayak mengatakan lu boleh ngebut

di jalan. Maksudnya kayak sinetron ini makin jadi hancur.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 21: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

115

Kayak Dyana bilang, saat dia dengar ini sinetron,

ekspetasinya jadi rusak kan. Rusak karena pembawaannya

terus kayak jadinya karena memang target marketnya

orang bawah benar-benar kayak enggak dipikirin apakah

moralnya gimana, moral valuenya enggak dipikirin sama

sekali. Itu sih. Jadinya sinetron kasarnya cuma jadi

hiburan yang merusak.

MODERATOR : Oke terus tadi kan kalian juga banyak sebutin kan

masalah ceritanya nih, kalau misalnya enggak nonton

ceritanya bagus nih sebenarnya karena sesuai dengan

kehidupan masyarakat di Indonesia kan. Nah pengen

nanya lagi sih soal jalan ceritanya, jadi sebenarnya kalau

dari kalian sendiri nih lebih senang cerita yang seperti apa

gitu. Kan ada beberapa yang memang senangnya relatable

oke, udah suka nih gitu atau ada yang mungkin misalnya

oh dia harus tidak tertebak atau segala macam. Kan ada

banyak banget tuh jenis cerita. Kalau dari kalian sendiri

sukanya cerita yang seperti apa gitu? Khususnya untuk

dijadiin film seri kayak gini ya.

DYANA : Yang enggak tertebak sih.

MODERATOR : Alasannya kenapa tuh?

DYANA : Maksudnya enggak tertebak tuh gimana ya, maksudnya

ngambil jalan cerita/genre yang berbeda dari yang sama

sinetron. Kalau sinetron kan biasanya drama sama drama

life, kenapa nggak ambil crime drama, misteri tapi bukan

misteri setan ya bisa misteri killer gitu. Kenapa semuanya

mesti drama, school life.

IRENE : Ini sinetron yang akan diproduce di Indonesia kan?

Kalau masih diproduce di Indonesia, aku sedikit tidak

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 22: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

116

setuju dengan yang Dyana bilang. Karena balik lagi

sinetron itu target marketnya dilemparnya di TV dan yang

nonton itu adalah orang-orang yang sudah capek pulang

kerja, malas mikir, atau ibu-ibu. Kalau misalkan target

marketnya itu dan masih di Indonesia, menurutku mending

pilih sinetron yang benar-benar ringan banget. Yang kalau

orang nonton enggak usah mikir, kayak gua tau nih pasti

ibunya jahat, ini pasti ntar yang disakitin sampai akhir,

pasti dia sabar banget deh orangnya. Maksudnya itu yang

relatable gitu dan ringan. Apalagi di Indonesia untuk

sinetron itu masih main rating. Dan kenapa itu yang

menjawab yang sebenernya Jeanne bilang, kenapa tiba-

tiba di ending loh kok ngomongnya fokusnya ganti. Itu

karena masalah rating. Kenapa si Mondy yang dimainin

sama si Caesar Hito itu karena emang waktu udah mau

dekat-dekat ending, yang terkenal itu si Mondy ini. Dan

yang dimau sama orang-orang di pasaran itu Mondy.

Karena Boy waktu itu citranya rusak. Jadi kayak gitu sih.

JEANNE : Mungkin kalau misalnya alasan kenapa sinetron jadinya

kayak gini, bener kata Irene. Cuma kalau misalnya

ditanya kita tuh pengennya gimana gitu kan secara

pribadi pengennya gimana, pengennya kayak yang

Dyana bilang gitu, yang enggak cheesy, ah ini ujung-

ujungnya nanti mereka bakal pacaran blabla. Itu kan kita

sudah tau banget kan. Sudah gitu ceritanya gitu-gitu saja,

enggak ada moralnya segala macam. Makanya kalau

misalnya ditanya kita pengennya gimana sih untuk

supaya kita sendiri mungkin kita bisa nikmatin sinetron

gitu ya mungkin ceritanya yang enggak ketebak, terus

jangan dipanjang-panjangin gitu. Kadang-kadang

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 23: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

117

sebenarnya ada sinetron yang bagus, sudah bagus nih

cuma karena ratingnya bagus aduh gimana kita harus

pertahankan supaya kita tuh tetap dapat duit dari sinetron

itu. Dipanjangin lah kayak Tukang Bubur Naik Haji, dari

jaman tukang buburnya udah naik haji sampai meninggal

sinetronnya masih ada gitu kan. Jadi mungkin kalau

sesuai keinginan pribadi yah enggak usah terlalu

panjang-panjang, enggak usah yang bikin yang sampai

berapa ribu episode gitu, yang biasa aja, enggak tertebak

tapi dapat ceritanya gitu.

IRENE : Mungkin bisa ikutin kayak fox atau seri-seri luar.

Banyak sih yang dia sebenarnya ceritanya cheesy, tapi

kayak supergirl itu cheesy, serius. Supergirl itu kayak

superhero. Tapi kita tetep enjoy karena pertama shot-shot

yang dia bawa itu beda, colour palletenya tuh benear-

benar dipikirin banget. Kalau Indonesia tuh sinetronnya

kayak enggak ke konsep, kayak ya asal terang aja. Asal

ada gambar.

JEANN : Sinetron tuh gini kayak 80% close up

IRENE : Iya close up sama still. Even dia mau gerak pun,

geraknya itu kayak tadi. Ada yang POV dari bibinya,

POVnya kayak tuktuktuk (meniru gerakan meliuk),

maksudnya masa lu gabisa sewa equipment yang benar-

benar pannya biar bagus gitu. Mungkin karena kita anak

film kali ya jadi visualnya memang rapi. Tapi ya jangan

sampai kayak gitu lah.

ELVIRA : Sebenarnya bukan mau nyanggah gitu sih. Tapi

mendengar kalian semua ngomong, gua jadi bingung gitu

loh. Oke kita mintanya mau yang drama, thriller, segala

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 24: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

118

macem, komedi yang enggak garing gitu kan. Dan

sinetron ini ditujukan untuk kalangan bawah, ibu-ibu

istilahnya yang gabut-gabut gak ada kerjaan di rumah

gitu kan istilahnya. Nah ketika Indonesia mengubah

sinetronnya dia, menjadi sesuatu yang anggapan kayak

tadi katanya di Fox movies segala macam. Apakah

kalangan kita mau nonton sinetron yang dibuat Indonesia

itu, dimana kita semua jujur nih, nonton di fox movies

aja pake internet, nonton di laptop, dimana segala macam

di hp. Sudah enggak ada yang pakai TV, maksudnya TV

disambungin juga ke internet. Nah ketika Indonesia

mengubah sinetronnya ini, apakah kita mau nonton? Gua

sih jujur dari segi film gua agak ragu. Gimana dengan

masyarakat yang awam sama film & animasi. Gua

bingung gitu loh, jadi kayak gua pengen ngubah sinetron

tapi gua enggak tahu ngubahnya itu seperti apa selain

dari memberikan edukasi dan moral.

MODERATOR : Yang lain ada yang mau menanggapi?

LAINNYA : Sama.

IRENE : Problemnya berat sih sebenarnya harus mulai dari mana

karena target market, target marketnya tuh siapa. Karena

sekarang TV okelah di Jakarta itu orang-orang pada pakai

handphone, nonton Net juga dari dulu atau dari youtube

atau apa gitu, maksudnya kayak berbasis online. Tapi

kalau misalkan kenapa masih bikin sinetron yang menurut

gua tidak baik gitu, itu karena orang-orang di kampung

masih nonton TV, disaat kita udah pakai handphone yang

batangan, mereka enggak kenal handphone. Maksudnya

kayak perkembangan itu yang benar-benar bikin

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 25: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

119

kesenjangan. Susah sih, bingung harus mulai darimana.

Tapi secara pribadi, kalau misalkan Indonesia sampai

meningkatkan tingkatnya, menurut gua kayak net itu

sudah meningkatkan tingkat sinetron, dan ya walaupun

ceritanya masih cheesy sih tapi kayak dari segi shot, segi

pemilihan karakter terutama kayak karakter mereka bukan

Boy William, eh maksudnya kayak Stefan William.

Maksudnya karakter-karakter yang kalangan kita melihat

dia biasa aja, tapi kalau lu lihat Adipati Dolken beda kan?

LAINNYA : (tertawa)

IRENE :Jadi kalau misalnya lu lihat Reza Rahadian, right?

Everyone know it, maksudnya kayak dia mainnya di film,

fokusnya di film. Tiba-tiba main di sinetron, ekspetasi lu

bakal naik enggak? Meskipun ada dialog hiperbola dan

gua akan nonton. Jujur gua adalah penikmat tv series,

hampir semua tv series gua tonton, maksudnya dari

Thailand, Jepang, Filipin. Gua nonton semuanya,dari situ

kita belajar apa sih perbedaan dan kesenjangannya.

Makanya Ika sampai nulis skripsi itu kan untuk melihat

apakah perbedaanya gitu kan. Dan menurut gua, gua akan

nonton. Tapi kalau misalkan dia dipanjang-panjangin

kayak yang kata Jeanne, itu sih gua enggak akan nonton,

gua akan berhenti, gua akan cut. Karena banyak film-film

kayak Cinta Fitri itu sebenarnya filmnya bagus, dia based

dari Korean drama. Tapi gara-gara rating jadinya drrrrr,

cinta fitri season ramadhan, cinta fitri season.. (semua

tertawa). Gua juga masih bingung sih sinetron harus

benerin darimana, karena masalahnya sudah target market.

Kalau sudah target market enggak mungkin kan tiba-tiba

lu ada oreo, oreo nya buat kalangan atas dibikin premium.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 26: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

120

Oreo naik harga gitu jadi 30.000? siapa yang mau beli

juga, mending beli biskuat. Masih aja kesadaran untuk

mencintai produk sendiri masih sangat amat minim.

Sinetron posisinya masih sebagai tontonan untuk kalangan

bawah. Sedangkan kalau misalkan di NET, aku follow

official instagram sinetronnya dia, itu orang yang

menengah loh, anak-anak kuliah, maksudnya target market

mereka bukan lagi anak-anak yang menengah kebawah.

Benar-benar menengah, benar-benar anak kuliah. Apalagi

ibu-ibu tapi anak kuliahan, tapi masih ada ibu-ibu yang

nonton. Jadi perubahan target market ya.

MODERATOR : Oke aku juga pengen nanya deh, tadi kan sempat dibahas

juga kan soal target market kan kalau misalnya dari

sinetron mengubah nih target marketnya ya sudah kita

anak kuliahan. Itu menurut kalian sendiri, ibu-ibu itu

misalkan ibaratnya kita yang paling susah nih untuk

dihibur, pokoknya kita yang paling susah istilahnya kita

sudah banyak nonton, pengetahuan dan sebagainya. Kalau

misalnya sinetron dibuatnya oh ya target marketnya kita,

dengan harapan yang kebawah juga ngikut kita itu

memungkinkan atau enggak? bisa enggak kayak gitu?

Atau sebenernya beda nih, kalau mahasiswa ya belum

tentu bisa mempengaruhi ibu-ibu dan sebagainya.

JEANNE : Menurutku agak beda sih. Kayak kita sama orang tua kita

sendiri, orangtua kita bukan kalangan menengah kebawah

atau gimana, tapi kadang-kadang pola pikir kita beda.

Kalau misalnya kayak kita maksa mama kita nonton

Sherlock gitu, mana ngerti dia kan. Mungkin dia pusing

gitu. Mungkin beda emak-emak, beda pemikiran. Cuma

mungkin mayoritas emak-emak enggak bakal bisa ngerti

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 27: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

121

Sherlock ngomong apa sih, udah pakai bahasa inggris, ini

ceritanya susah banget kita mesti mikir gitukan. Mungkin

kalau cerita kayak gitu mereka mungkin enggak bisa,

cuma kalau sekedar kayak cheesy-cheesy gitu, cuma

romance kehidupan biasa sehari-hari, mungkin mereka

masih bisa, cuma kalo sudah yang materinya agak berat itu

harus dibedakan.

IRENE : Gua ngalamin sih sebenarnya, jadi papa gua dan gua

adalah pecinta film FOX. Justru papa gua yang kayak

ngomong terus kita nonton berdua, mama kan satu kamar

dan nonton juga. Dia nanya kalian ngomong apa, dia itu

siapa. Apalagi kalau FOX atau apa aktor-aktornya bukan

aktor yang terkenal di global, kayak ada aktor british

gitukan. Bener sih kata Jeannne, pemilihan genre. Ibu-ibu

tuh sebenarnya gampang, ada yang ganteng ditonton.

Mindset ibu-ibu gampang banget dipengaruhin, as

sesimple as that lu taruh satu yang ganteng dan satu yang

cantik sudah. Karena mamiku gitu, mamiku nanya kalau

aku lagi nonton drama dia nanya “dek pemain utamanya

ganteng enggak? ceweknya cantik enggak?” Maksudnya

mindset ibu-ibu gitu, tapi kadang aku bingung sih pasaran

di Indonesia tuh, ya gimana ya ngeliat indo dikit, lu cari

aja aktor Indo, ibu-ibu pasti nonton, bisa ngikut. Mungkin

kita lebih ke cerita, tapi ibu-ibu yang enggak ngerti

ceritanya ada yang ganteng tetep ditonton. Sesimple itu

sebenernya. Tapi itu mungkin itu yang enggak tahu ya ini

keriset atau engga sama orang-orang sinetron di Indonesia,

enggak tahu sih. Karena cinta dan rahasia jujur aja itu

yang main kalangan yang bukan Indo, ceweknya juga

biasa. Kayak lihat Putri yang baru menang FFI dan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 28: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

122

pemeran utamanya looksnya kayak gitu. Sebenarnya itu

looks buat orang-orang film dan bisa laku kok. Tapi

enggak selaku anak jalanan, ratingnya dibawah anak

jalanan kalau kita lihat secara (tidak terdengar jelas) Oh

berarti harus ada orang Indo nih.

MODERATOR : Terus gini tadi juga dibahas soal pemeran ya, pemerannya

berarti penting dong baik untuk sinetron maupun film. Nah

untuk anak jalanan nih kita sudah melihat berapa

pemerannya ada Stefan William, Natasha Wilona dan lain-

lain. Nah menurut kalian sendiri, apakah mereka tuh

menunjang cerita di dalam sinetron anak jalanan tadi atau

enggak?

DYANA : Heronya gimana sih terlalu perfect non perfect. Kayak dia

badboy tapi dia excel di sekolah, dia juga taat ibadah tapi

suka balapan. Itu maksa banget kayak semua cewek suka

sama dia tapi dia cuma punya satu cewek. Terus kayak jadi

bad bad wannabe tapi enggak banget gitu.

MODERATOR : Mungkin ada yang mau nimpalin?

IRENE : Terus pilih orang tuanya yang benar gitu, kayak

bapaknya mukanya Chinese ya, ibunya juga ya sedikit

Chinese indo banget lah sunda atau apa gitu enggak tahu.

Anaknya bule. Terus ya kayak kadang ada loh pemilihan

orang tuanya bagus, kayak ojek pangkalan pemilihannya

bagus strukturalnya bagus. Ini tuh lucu anaknya bule,

bapak emaknya tuh Indonesia banget bahkan cenderung ke

Chinese. di casting. Tapi kalau itu bisa menunjang, ya

menunjang karena mukanya menjual.

JEANNE : Terus dibandingin tokoh lain cuma mereka gitu yang

ganteng dan cantik, sisanya tuh kayak hem.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 29: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

123

IRENE : Kayak istilahnya yang lain tuh, maaf nih ya bukannya

rasis. Dia berdua putih ya, yang lain coklat.

JEANNE : Jadi menunjang banget soalnya mereka menonjol banget

gitu loh, dibandingin yang lain tuh mereka yang paling

wah bersinar gitu loh. Jadi yang lain tuh, Mungkin sengaja

kali ya yang lain tuh dipilih yang mukanya biasa, jadi

karakter utamanya langsung wah nonjol banget.

DYANA : Ya jadi enggak usah repot.

JEANNE : Iya enggak usah dipoles lagi ya.

IRENE : Iya lightingnya juga irit.

JEANNE : Dengan sendirinya sudah wah.

IRENE : Iya mereka stand out banget, tapi yaitu perfect banget

kayak enggak bisa dijatuhin.

JEANNE, IRENE, DYANA: Itu secara 3D character ya sih ya bukan dari

aktornya

MODERATOR : Kalau actingnya sendiri?

SEMUA : Yeye (ketawa)

MODERATOR : Kenapa tuh? Kenapa tuh? Sandy kenapa tuh?

SANDY : Keliatan dibuat-buat gitu loh, enggak natural gitu

mungkin karena dari karakter tokohnya. Gimana ya jadi

aneh gitu deh.

DYANA : Acting memang sesuatu yang dibuat-buat ya tapii…

MODERATOR : Contohnya dimana tuh tadi?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 30: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

124

SANDY : Pas yang ngebantu angkat gerobak itu kayak jadi aneh

gitu. Terus yang pas mau doa itu juga aneh gitu dia buka

antingnya. Padahal dia balap-balap gitu, tapi gimana ya..

DYANA : Kayaknya apa supaya dilihat kalau misalnya dia masih

religius. Itulah bullshitnya.

SANDY : Mungkin supaya bisa menangkal fakta bahwa dia

balapan gitu enggak sih. Dia masih dimaafkan, dia masih

dibantu sih ya.

IRENE : Oh enggak sih ini cuma wawasan, jadi sebenarnya kenapa

dia lepas anting karena di dalam muslim itu enggak boleh.

Nah makanya ditunjukkan itu.

DYANA : Karena anting cuma buat wanita. (tidak terdengar jelas)

IRENE : Jadi kayak di muslim, karena dia emang kan

pembawaannya muslim. Nah mungkin itu kali ya jadi

enggak relatable bagi pemeluk-pemeluk yang bukan

muslim. Dan aktornya sendiri bukan muslim jadinya

makanya waktu sholat agak aneh.

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Iya cuma sebagian lalu amin.

IRENE : Dan kakinya juga aneh. Dia bukan muslim jadi bingung.

JEANNE : Aku mau nambahin sih mungkin kalau acting pemeran

utama tuh masih lumayan ya, kita bisa lihat oh lumayan.

Tapi acting orang lainnya tuh kayak ingin berkata kasar

gitu. Ya keliatan banget tuh mereka acting. Kalau yang

acting tokoh utama wanita masih lumayan sih ya menurut

aku. Coba bandingin deh pas dia telponan, dia dan lawan

bicaranya itu actingnya kerasa banget bedanya. Yang ini

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 31: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

125

kan kayak ini lagi stress, yang satu kayak ya nanti kita

jalan-jalan ya hangout. Langsung keliatan pemeran

pembantu lainnya actingnya enggak banget kayak

dipaksakan semuanya.

MODERATOR : Kalau dari Erika ada enggak?

ERIKA : Mungkin dari itu kali ya apa target market. Menurut aku

apa bukan target market mungkin ya, tapi apa ya cara pikir

setiap orang. Kalau misalkan dibilang target marketnya

ibu-ibu, ku rasa enggak. Karena ini kan maksudnya

kebanyakan remaja yang main, target marketnya pasti

remaja gitu kan. Terus kayak bahkan anak jalanan ini pun

ada anak kecil yang nonton bahkan kan. Itu sih

IRENE : Iya serius, Boy William meninggal dia nangis. (ketawa)

Sumpah enggak bohong gua orang masuk line today kok.

ERIKA : Terus kalau buat yang pemeran itu sih, sama kayak

pendapat mereka. Karena mungkin beberapa kan bukan

aktor yang terkenal gitu, yang sudah sering main gitukan.

Jadi kayak dipaksain gitu loh. Jadi karena mereka butuh

banyak orang, jadi kira-kira castnya siapa aja nih kira-kira

yang cocok aja gitu tapi tanpa liat akting mereka gitu.

Karena butuh banyak orang ya sudah jadi mereka ikut

main.

MODERATOR : Jadi cocoknya secara fisik aja?

ERIKA : He em

MODERATOR : Oke kalau dari Marina gimana?

MARINA : Itu sih setuju sama yang lain. Aku merasa stereotype

orang-orang menengah kebawah Indonesia itu pengennya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 32: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

126

karakter yang putih, yang bersih, yang ganteng, yang

mulus. Yang akting setuju sama Jeanne kelihatan banget

jomplangnya, apalagi pas berantem gitu justru kayak ada

yang ampun-ampun. Itu agak-agak. Terus kayak

perubahan karakter tadi sok-sok jagoan terus tiba-tiba

kayak gitu agak aneh sih. Kayak agak geli-geli gitu

liatnya.

LAINNYA : (Ketawa)

JEANNE : Mungkin salahnya di directornya kali ya, bukan di

aktornya. Karena kasihan juga sih aktornya yang jadi

sasaran, mungkin itu salah director sebenarnya kan, yang

mau dia kayak gitu kan directornya. Kasihan sih.

SANDY : Mungkin mereka castingnya harus cari yang pintar

akting, itu kan mungkin eh ikut dong, cari di samping

yang penting biar cepat dapat gitu.

IRENE : Casting Indonesia dari looks. Kalau untuk sinetron ya

dari looks, bukan dari seberapa jago dan natural dia bisa

into ke karakternya. Kalau film beda sih karena dia proper

dan lain sebagainya. Enggak bisa disalahin juga karena

sinetron Indonesia kejar tayang sampai mati. Maksudnya

kayak maaf kayak scriptwriternya saja harusnya hari ini

shooting, tiba-tiba ratingnya turun gara-gara si A ini

enggak masuk. Dipaksain A ini masuk. Ya banyak sih

salahnya, produsernya salah, directornya salah. Jomplang

itu mungkin karena tiba-tiba skrip nya disuruh ganti. Dan

casting directornya itu ya lihat yang ganteng dikit ambil,

yang penting bagus di kamera karena mindsetnya masih

sama kayak model sih. Kayak cari model cukup bagus di

kamera.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 33: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

127

MODERATOR : Terus mau nanya deh, kalian kan banyak ngebahas shot-

shot nih. Memang shot bagian mana sih yang aneh?

SEMUA : Yang racing.

DYANA : Malah pusing jadinya, kita sudah mau lihat yang shot ini

dulu, tapi ganti lagi lalu ganti lagi.

IRENE : Editingnya kali ya, editingnya kecepetan pacingnya

enggak bikin nafas.

JEANNE : Mungkin dia ingin membuat seakan-akan mereka ngebut

gitu. Mungkin sebenernya enggak ngebut, cuma biar

kelihatan ngebut jadinya se se se. (Ketawa) Kelihatannya

tuh sempat kayak malah dicepetin gitu loh, untuk kamera

yang agak still kelihatannya kayak di fast forward gitu

bukan benar-benar ngebut gitu. Mungkin karena alasan itu

pengen bikin keliatan mereka ngebut, kita cepetin aja

cuma jadi pusing. Dan itu kebanyakan enggak sih. Kita

enggak perlu liat, itu kayak hampir satu menit buat racing

aja, kita enggak perlu nonton sebanyak itu juga. Kita tahu

kali kalo dia lagi balapan. Cuma perlu awal, tengah,

akhirnya. Tapi ini semua semuanya harus dikasih lihat

gitu.

IRENE : Lalu tiba-tiba suka slow motion enggak jelas.

DYANA : Dan enggak ada yang spesial di racingnya.

IRENE : Motornya naik.

LAINNYA : (ketawa)

DYANA : Biar keliatan keren gitu.

IRENE : Dia bukan cuma jago balap tapi akrobat.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 34: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

128

LAINNYA : (ketawa)

IRENE : Sama itu panningnya enggak jelas, terlalu banyak close

up.

DYANA : Establishnya

IRENE : Iya establishnya apa mungkin karena kualitasnya aku

enggak tau. Lighting dia kurang. Over exposure dimana-

mana,

JEANNE : saturationnya

IRENE : Iya saturationnya benar-benar yang kayak vivid colour.

MODERATOR : Oke kalau harus dinilai dari 1-10 berapa tuh nilainya buat

shotnya?

IRENE : 2

DYANA : 3

MARINA : 3

SANDY : 3

JEANNE : 3

ERIKA : 3,5

ELVIRA : 2

MODERATOR : Berarti memang nilainya rendah karena alasan-alasan yang

tadi kalian bilang kayak editingnya enggak nafas, terus

panningnya juga enggak oke, warna dan sebagainya juga.

Intinya enggak terkonsepkan dengan baik.

IRENE : Enggak ada konsepnya itu kayaknya, cuma kayak eh kita

mau shooting di racing ya, oke.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 35: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

129

DYANA : Enggak ada colour grading apa colour correction ya itu.

IRENE : Kalau hasil mentahannya sudah hancur, jadi mau di color

correction kayak gimana tetap hancur. Tanya sama editor

kalau produksinya udah biasa aja, pasti di editingnya juga

enggak bisa 100%. Over exposure sudah pasti kecuali dia

mau rhotoscoping. Kalau kata Mas Bayu, sinetron itu asal

terang ada gambar itu jadi sinetron.

MODERATOR : Oke kalau tadi kan dari shotnya, kalau dari suaranya nih,

sound-soundnya. Ntah lagunya lah, ntah kualitas suaranya

lah.Gimana?

DYANA : Tone suaranya itu loh, kayak enggak genuine. Emosinya

tuh kayak enggak keluar. Cuma kayak..

MODERATOR : Kayak flat gitu ya nadanya?

DYANA : Iya kayak sharks (tidak terdengar jelas). Oke.

MODERATOR : Mungkin kalau dari sisi lain dari naik turun nada ada lagi

enggak?

IRENE : Menurutku setiap dia taruh sound effect itu pas. Jujur aku

ketawa ngapain orang lagi tidur disalim. Itu bisa

membangkitkan feel. Jujur disini yang bagus soundnya

sih, foley pas, foley motornya pas. Terus mungkin dialog

dia agak kalah sih sama apa kayak.. Kalau speaker

sebenarnya ngaruh, tapi kalau memang dari proses

editingnya sudah benar, dari pitch lebih tinggi untuk

dialog, pitch yang buat foley lebih rendah itu enggak

masalah. Dialognya mungkin kurang dipikirin kali ya.

MODERATOR : Kalau harus dikasih nilai lagi?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 36: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

130

JEANNE : Kalau suara aku enggak merasa ada suara yang bikin aku

terganggu sih.

IRENE : Suaranya rapi loh. Musiknya rapi.

JEANNE : Iya sih enggak ada yang tiba-tiba nge-cut gitu

MODERATOR : Berapa kalau di angkain dari 1-10?

IRENE : 8

DYANA : 5

MARINA : 6

SANDY : 7

JEANNE : 8

ERIKA : 7

ELVIRA : 5

MODERATOR : Ada dua orang nih yang 5, kenapa nih?

ELVIRA : Menurutku sih benar katanya rapi banget untuk ukuran

sinetron, jenih suaranya, mungkin besar kecil di

background sama dialognya agak-agak kan. Tapi ada

beberapa yang depthnya kurang. Maksudnya kalau di film

itu kan kita, antar orang yang deket sama yang jauh tuh di

sini disamain. Jadi ada yang jauh aja kenceng banget

suaranya bahkan sampai menutupi orang yang lagi

ngomong di deket sini, yang lagi berdialog.

MODERATOR : Hm oke. Kalau dari Dyana sendiri yang tadi ya berarti?

DYANA : Itu sih di dialog, tadi tuh penekanannya belum, nadanya

kurang genuine.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 37: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

131

MODERATOR : Kalau dari kostumnya gimana?

JEANNE : Kalau ceweknya kostumnya kayak dari tahun berapa

puluh iya enggak?

IRENE : Kostum-kostum ini tahun 2000 berapa ya?

MODERATOR : Pertama kali tayang 2015-2017. 1 Februari 2017 episode

terakhir.

IRENE : Wah tahu banget nih.

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Gimana gimana?

IRENE : 2015 itu fashion udah masuk ke celana-celana kulot, itu

fashionnya kayak ngestuck di tahun 2000 awal. Baju-baju

yang kaos.

JEANNE : Rompi dalamnya tanktop dengan warna pink menyala,

rok mininya yang kayak gini. Kayak jaman kita SD, kayak

2000 awal.

IRENE : Terus dari settingan rumah, kayak rumahnya enggak

berkembang. Kayak scout tempatnya malas banget.

Rumahnya tahun 2000an banget, kayak rumah-rumah

megah, pilar-pilar besar. Yang benar-benar cocok 2015

cuma mobil jeepnya doang. Mobil jeepnya mobilnya 2015,

looksnya sudah lebih bulet. Itu doang yang cocok. Sisanya

kayak stuck di 2000.

JEANNE : Kata kasar sih norak gitu ya, kalau bahasa halusnya

kayak jadul, kayak ketinggalan gitu. Terutama yang

cewek-cewek yang ngerumunin dia gitu loh “eh sayang”.

Kayak kita lihat bajunya tuh dari tahun berapa dia datang.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 38: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

132

Soalnya kelihatan banget anehnya, kita enggak bisa relate

ke jaman sekarang gitu baju mereka.

IRENE : Model rambut juga. Terus kalau cowok mungkin enggak

terlalu problem ya karena gitu-gitu saja. Kayak ceweknya

sih yang pengaruh banget. Kayak si Cut Meyriska. Baju

bapaknya juga kayak stuck banget di tahun itu, baju mama

papanya Boy juga sama.

MODERATOR : Kalau disuruh nilai lagi 1-10?

IRENE : 1,5

DYANA : 2

MARINA : 3

SANDY : 5

JEANNE : 3

ERIKA : 8

ELVIRA : 2.

MODERATOR : Oke. Erika kenapa kasih tinggi banget ka?

ERIKA : Kalau aku ya ngeliatnya yang penting tuh karena

ceritanya begitu yang penting kostumnya cocok dengan

ceritanya. Yang penting masuk ke alur ceritanya. Misalnya

di kelas, seragam memang begitukan. Terus misalkan

cewek yang dekat-dekat sama si boy mungkin mau

gambarin kalau dia cabe-cabean, genit suka cowok cakep

gitu. Jadi yang penting cocok aja sih, kalau tahun-tahun

gitu kan karena aku enggak terlalu tahu fashion jadi

enggak kerasa.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 39: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

133

MODERATOR : Kalau Sandy kenapa kasih ditengah-tengah (5)?

SANDY : Iya aku keganggu sama kostum cabe-cabean aja. Sisanya

masih okelah.

MODERATOR : Intinya kalau dia menunjang cerita berarti fine gitu ya?

SANDY : Iya aku juga enggak terlalu ngikutin fashion juga sih.

MODERATOR : Kalau Irene 1,5 karena yang tadi ren?

IRENE : Mungkin bener kali ya dia mau bikin cabe-cabean, tapi

mau bikin looks cabe-cabean pun cukup dengan warna

gitu. Jadi bajunya tetap kekinian gitu. 2015 adalah tahun

dimana orang-orang membuat konsep benar-benar

minimalis. Itu terlalu penuh banget sih, apa mungkin

karena memang target marketnya, sengaja dibuat itu

karena ceritanya Anak Jalanan lebih mendekat ke yang

bawah atau gimana gitu.

DYANA : Mungkin mereka niru Fast Furious.

SEMUA : (Ketawa) iya bisa jadi.

DYANA : Iya jadi depend on Fast Furious yang ceweknya pakai

baju-baju seksi

IRENE : Iya mungkin karena referencenya itu.

MODERATOR : Kalau masalah lokasi gimana menurut kalian?

DYANA : Ya general lah biasalah Jakarta. Kalau di New York kan

kayak (tidak terdengar jelas). Di ibu kota yang ramai gitu

loh.

MODERATOR : Ada masalah enggak sih sebenarnya tadi?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 40: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

134

JEANNE : Aku ada masalah satu, yang pas ibunya dapet telfon. Dia

kayak lagi meeting, di restoran atau cafe gitu. Aku

nangkepnya itu siang hari, enggak ada tanda-tanda malem

hari.

LAINNYA : Oh iya ya benar.

JEANNE : Aku pikir itu oh ini sudah besoknya sudah siang, karena

lokasinya tetangga ada tanda-tanda itu malam hari.

Ternyata yang telfon dia adalah bapaknya yang di dalam

mobil itu. Oh masih malem hari, masih di waktu yang

sama. Oh gitu cuma itu doang sih. Mungkin salah lighting.

Dia enggak kasih tanda itu masih di hari yang sama. Itu

terang banget kayak siang

IRENE : Mungkin miss juga karena cafe yang dia ambil adalah

seharusnya cafe yang lebih redup dan warm. Mungkin

kalau dia makan di model Solaria terang-terang gitu

cocok, tapi karena props yang dia pilih makanya mungkin

Jeanne mikirnya kayak ini seharusnya cafe yang high end,

kayak union, duduk-duduk gitu, full of glass. Jadi

logikanya seharusnya malamnya kelihatan. Mungkin

karena referensinya solaria atau restoran biasa.

JEANNE : Atau mungkin karena warnanya kali, sinetron itu kan

warnanya yang cerah terang gitu kan. Jadi dia ingin

warnanya keluar, jadinya kelihatannya siang bukan

malam.

DYANA : Dan langit-langit kafe itu biasanya rendah.

IRENE : Shotnya tuh lebar banget.

JEANNE : Aku masalahnya itu aja sih sisanya standar lah ya.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 41: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

135

DYANA : Seharusnya kafe kayak gitu sudah tutup jam segitu.

Tutupnya sekitar jam 9 enggak tau aku. Soalnya si

bapaknya udah pulang kan dari kerja, seharusnya jam 8

atau jam 9. Soalnya sudah segelap itu, seharusnya sudah

jam 8 ke atas bukan jam 5 atau 6an sore lagi. Kafe itu

seharusnya udah tutup.

MODERATOR : Oke kalau dikasih nilai lagi berapa?

ELVIRA : 5

ERIKA : 5

IRENE : 6

MARINA : 6

DYANA : 5

SANDY : 7

JEANNE : 8

MODERATOR : El Erika kenapa bilang 5 nih?

ELVIRA : Sama kayak yang di kafe itu sih. Mau nambahin aja, ibu

itu tadi bilangnya meeting, tapi aku nangkepnya dia arisan.

Karena biasanya meeting ada laptop atau berkas tapi ini

cuma ada minuman kayak lagi ngumpul ngobrol bertiga.

JEANNE : Intinya dia bohong gitu.

LAINNYA : (Ketawa)

DYANA : That the joke.

ELVIRA : Mungkin balik lagi ke akting atau pemilihan skripnya sih.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 42: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

136

IRENE : Ini nyanggah sih, iya dia bohong, Karena kalau kamu

lihat adegan selanjutnya dia sama suaminya, terlihat kalau

dia dengan suaminya enggak punya hubungan baik.

Walaupun dikemas komedi ya. Mereka bahkan tipe orang

tua yang ga peduli sama anaknya. Cuma lahirin doang.

Maksudnya kayak punya kesibukan masing-masing, ya

menurutku kenapa sengaja dibuat arisan untuk

menunjukkan ke orang-orang kalau oh iya dia bohong,

hubungan suami istri mereka enggak baik. Untuk planning

ke shot selanjutnya biar enggak missing. Kalau beneran

lagi meeting, missingnya adalah mereka sepasang suami

istri yang super power, tanpa lu gua juga bisa hidup. Dari

karakter istrinya, ibu-ibu yang suka arisan, suka foya-foya,

makan cantik, sosialita. Karena kalau aku nonton di

episode selanjutnya, ibunya memang sosialita.

MODERATOR : Kalau Erika?

ERIKA : Misalkan enggak cuma di sinetron ini aja ya. Mereka

kebanyakan, beberapa sinetron tempatnya sama aja gitu

jadi standard.

MODERATOR : Jadi lokasi yang digunakan sinetron itu cenderung sama

ya antar sinetron?

ERIKA : Iya gitu.

MODERATOR : Oh oke selain tadi kalian bahas soal visualisasi dan

sebagainya. Kan ada lagi dibilang oh ini enggak mendidik

nih sinetronnya. Setelah nonton ini kalian merasa

termotivasi menjadi anak baik enggak atau misalnya ada

ketemu sedikit pesan moral lah dari sinetronnya selama

kalian nonton tadi?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 43: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

137

IRENE : Jangan ngebut-ngebutan.

LAINNYA :(Ketawa)

DYANA : Seberapa buruknya lu, yang penting lu beribadah dan lu

forgiven

LAINNYA : (Ketawa)

IRENE : Hormati guru, sepintar apapun lu, sehebat apapun lu harus

tetap hormatin guru. Masa di sekolah buka baju.

MODERATOR : Kalau dari Marina sendiri ada enggak, Mar?

MARINA : Kalau yang aku tangkap dari tokoh Boy adalah kita

enggak apa-apa nakal, asal kita bantu orang gitu (semua

ketawa). Jadi kayak lu boleh brutal asal lu bantu orang

kayak gimana ya, jadi enggak nangkep moralnya, jadi

aneh gitu. Gitu sih.

DYANA : Namanya kayak lovable robe, kayak Robin Hood

JEANNE : Tapi beda sih.

DYANA : Iya tapi agak mirip lovable robe.

MARINA: Jadi kurang nangkep sih Boy orangnya gimana gitu, dia

tahu itu salah tapi aku nangkepnya masih dia lakuin itu.

JEANNE : Kalau aku boleh nambahin, sifat karakternya agak

kontradiktif gitu ya. Dia nakal tapi dia suka ibadah, dia

pintar tapi dia malas. Jadi enggak ngerti gitu lah. Kalau dia

rajin ibadah gitu ya, dia pasti tau dong yang dia lakukan

salah tapi tetap dilakukan. Bahkan dia telfon polisi buat

bebasin teman-temannya gitu kan. Terus kayak

kontradiktif. Jadi kesannya memaksa ingin nambahin

pesan moral, dia nambahin adegan ibadah, oh kita untuk

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 44: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

138

melepas citra sinetron yang merusak moral kita tambahin

aja adegan ibadah. Kesannya maksa bukan dia benar-benar

kasih pesan moral. Tapi kita tambahinlah supaya ada

moralnya. Moral yang saya tangkep adalah bukan karena

adegannya oh kita harus begini, tapi karena ah ini mah

maksa nih dia pengen kasih moral. Sedikit membaca lah

yang diinginkan si produser atau sutradaranya, dengan

menambah adegan ini dia ingin menambah moralnya

padahal mah enggak ada.

DYANA : Out of place

IRENE : Mungkin yang penting biar bisa lolos sensor aja sih,

karena di LSF itu termasuk. Karya lu harus punya moral,

maksudnya mendidik. Dan buktinya ini lolos LSF. Kenapa

ya?

SANDY : Menurutku ini lebih banyak pesan negatifnya, malah aku

enggak benar-benar nangkep pesan moralnya. Dan

menurutku ini dia untuk kalangan bawah ya, ini benar-benar

kayak real banget gitu. Mereka melihat mereka balapan

dikejar polisi, eh kita bisa lolos tuh yasudah gapapa kita

balapan aja. Terus orang tuanya juga bodo amat, ya sudah

aku balapan aja toh mereka bodoh amat. Lalu yang pas

adegan guru juga agak kurang ajar, itu benar-benar enggak

ada baiknya. Justru ini yang bikin anak-anak bisa meniru

gitu dari Anak Jalanan karena mereka bisa merelate gitu.

Beda sama kita nonton Korea, kayak mereka enggak

mungkin bisa kayak gitu loh. Jadi meskipun buruk mereka

enggak akan bisa niru gitu. Sedangkan ini lebih mirip

dengan mereka, lebih mudah ditiru jadi lebih negatif, aku

enggak nangkep positifnya.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 45: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

139

IRENE : Ini sudah kejadian gitu,kayak di 86 aku suka nonton itu.

Kayak ada anak ngetrack-trackan gitu, ditanyain kenapa

kamu ngetrack-trackan, saya nonton di Anak Jalanan pak.

Dan itu anak-anak baru SMP gitu, 13-15, posisinya mereka

masih sekolah. Jadi itu sudah biasa, gebuk-gebukan,

ngebut-ngebutan. Dan aku bingung loh, pas aku lihat bir

nya dan aku emang tahu bir, aku langsung oh ini bukannya

Guinness. Itu benar-benar diperlihatkan gitu. Aku bingung

sih kenapa sampai minuman keras diperlihatkan pdahal di

Indonesia itu sangat garis keras dengan miras.

SANDY : Kalau rokok di sensor .

LAINNYA : (Ketawa)

IRENE : Ya, dan alasan si Boy ngomong sama si temennya itu

karena memang satu geng motor, alasannya cuma karena

kita punya peraturan enggak boleh minum ya. Lalu ya

terus kenapa mama papa gua enggak ngelarang kok lu

ngelarang.

DYANA : Mungkin maksudnya mereka enggak minum karena

mereka nyetir habis itu, tapi enggak tau juga sih.

IRENE : Soalnya sih kayaknya yang dilihat adalah Geng Warrior

adalah geng motor berfaedah (semua tertawa) barokah.

SANDY : Yang paling kelihatan itu adegan yang berantem doang,

yang moral enggak boleh minum enggak terlalu kelihatan.

Soalnya yang berantem yang benar-benar diperlihatkan

banget.

MARINA : Enggak tahu kenapa padahal di Fast Furious juga ngebut-

ngebutan, Dominique itu yang nakal ngebut-ngebutan. Tapi

nangkep gitu moral dia baik kekeluargaan. Tapi sedangkan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 46: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

140

di film Anak Jalanan si Boy nakal lalu baik tapi baiknya

maksa dan enggak bisa ditiru. Kalau misalnya di Fast

Furious menonjol banget moral kita kekeluargaan.

Sedangkan di cerita enggak kelihatan banget.

IRENE : Kalau Dominique direpetisi, sebelum makan saja dia

berdoa.

JEANNE : Perbedaannya dari usia tokoh enggak sih, ini kan masih

anak SMA ngebut-ngebutan. Kalau di Fast Furious kan ya

sudah bapak-bapak, mereka tahu resikonya apa, mereka

tahu gimana ngendarain gitu-gitu. Sedangkan ini anak SMA

di jalan raya, dikejar polisi kabur lagi kan.

DYANA : Di Fast Furious dia juga apa..

SANDY : Lolos lagi, harusnya ditangkap.

IRENE : Paling jago lewat gangnya itu.

JEANNE : Mungkin yang dia kelihatan jelek banget, karena tokohnya

anak SMA. Coba tokohnya bapak-bapak preman ya ,anak

SMP enggak akan niru karena bapak-bapak. Anak SMP niru

karena wah anak SMA keren banget mungkin nanti pas gua

SMA gitu juga kali ya.

IRENE : Jadi panutan sih sama gap umurnya dekat.

JEANNE : Apalagi tokohnya digandrungi cewek gitu ya, “oh kamu

keren banget”, “ih kamu hebat bisa lolos dari polisi”.

Bocah-bocah labil nanti mikirnya gini kalau gua balapan

lalu dikejar polisi lalu lolos, gua keren gitu. Gua dikelilingin

cewek gitukan.

IRENE : Anak gaul Jakarta harus gitu.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 47: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

141

MODERATOR : Terus kalian setelah menonton ini merasa terhibur

enggak?

LAINNYA : (Ketawa)

JEANNE : Kocak soalnya.

DYANA : Dalam segi yang lainnya, untuk menertawakan apa yang

ada di dalamnya, menertawakan kesalahan-kesalahan

mereka.

LAINNYA : (Ketawa)

IRENE : Terhiburnya in a good way or in a bad way nih.

MODERATOR : Kalau dari kalian gimana ngerasainnya, hiburannya

stress relieving enggak atau ya sudah menghibur aja?

DYANA : Stress increasing iya

IRENE : Jadi merasa kasihan sih.

JEANNE : Miris.

IRENE : Iya ironis gitu, film gini kok bisa lolos, harusnya LSF

lebih keras.

SANDY : Dia lolos tapi.

IRENE : Kasihan sama yang nonton sih.

LAINNYA : (Ketawa)

JEANNE : Kita nonton nih, kasihan diri sendiri dong.

IRENE : Enggak maksudnya kita kan di umur dimana kita nonton

tanpa perlu bimbingan orang tua. Sedangkan ini masuk ke

film dengan bimbingan orang tua. Dan anak yang nonton

adalah anak-anak yang orang tuanya enggak peduli. Enggak

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 48: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

142

usah dibilang apa tapi mayoritas kayak gitu. Orang tuanya

ada bimbingan orang tua pun enggak ngerti BO itu apa ya.

Jadi kasihan aja sih, menghibur juga enggak, mendidik

enggak.

MODERATOR : Mungkin kalau dari el gimana el?

ELVIRA : Hem terhibur sih sebenernya, beberapa aspek komedinya

lumayan. Pas background musiknya pas salaman lucu, itu

oke, untuk kita itu menghibur banget. Dan dengan nonton

sinetron ini, kalau memang kita lagi capek, apa-apa kita

memang enggak mikir ya sudah bodoh amat. Yang

penting kita ada tontonan, mata kita bisa melihat sesuatu.

IRENE : Mau nambahin sih itu bisa menjadi penyalur emosi.

LAINNYA :(Ketawa)

JEANNE : Dibanding menghujat orang ya.

ELVIRA : Kasihan TVnya ya.

MODERATOR : Kalau Erika gimana ka?

ERIKA : Lumayan lah.

MODERATOR : Terhibur darimananya nih?

ERIKA : Itu sih dia tadi ada beberapa bagian yang ada komedi

walaupun ya enggak terlalu lucu gitu.

MODERATOR : Kalau harus kalian kasih nilai lagi 1-10 seberapa

menghibur?

IRENE : Overall?

MODERATOR : Enggak untuk segi hiburan.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 49: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

143

Irene: 6, Dyana: 5, Marina: 3, Sandy:5, Jeanne:5, Erika & Elvira:6

MODERATOR : Kamu kenapa 3 Mar?

MARINA : Kalau aku sih sukanya film yang berkualitas gitu,

maksudnya kayak untuk apa nonton yang jelek gitu.

(Semua tertawa) Tapi kayak setelah nonton enggak terlalu

dapat apa-apa jadi kayak wasting time gitu. Kayak gimana

ya enggak terhibur gitu lah.

MODERATOR : Terus misalnya kalian sudah nonton nih episode pertama,

dari kalian sendiri kalian akan merasa nyesel enggak sih

kalau ngelewatin episode selanjutnya?

LAINNYA : Enggak.

MODERATOR : Kenapa tuh kalau boleh tahu?

LAINNYA : (Ketawa) Sesuai kata Marina sih, masih banyak film yang

bagus.

MODERATOR : Mungkin selain itu ada lagi alasan yang lain?

JEANNE : Karena sudah tahu kali ini bakal dipanjang-panjangin.

IRENE : Karena sudah tahu alurnya bakal gimana.

JEANNE : Bakal kayak gimana tuh sudah tahu gitu. Alahh paling

bakal gini, kalau emang enggak gitu, pasti sama yang ini

IRENE : Ini pasti si Mondy sama si Reva sama si Boy rebut-

rebutan cewek nih.

JEANNE : Alurnya bakal mutar-mutar gitu, nanti kalau mereka udah

mendekati goal mereka, pasti goalnya dijauhin lagi. Ya

pasti kayak gitu lah. Malah capek nontonnya.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 50: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

144

DYANA : Nanti bapaknya sakit lah, bapaknya kecelakaan lah,

bapaknya bangkrut lah. Alurnya udah ketebak.

JEANNE : Hampir semua sinetron kayak gitu kan, cuma awalnya

mereka yang beda. Ujung-ujungnya di tengah tuh kayak di

kocok-kocok aja.

IRENE : Terus plot twistnya enggak terasa, plot twistnya cuma

kayak ehe.

LAINNYA : (Ketawa)

DYANA : Anti klimaks

IRENE : Iya kayak anti klimaks gitu. Plot twist nya itu kayak.. Ya

susah sih. Oke bandinginnya sama film Indonesia. Cinta

Fitri plot twistnya masih bagus karena dia niru drama

Korea mungkin I don’t know. Tapi plot twist masih bagus,

walaupun kalau jahat memang jahat banget sih. Tapi kalau

di ini kalau nonton episode selanjutnya plot twistnya

enggak ada, cuma kayak ehe, lalu besoknya lagi menang.

Hari Senin episodenya kalah, Selasa menang, Rabu kalah,

Kamis menang, gitu-gitu aja. Benar kata Jeanne cuma

kayak dikocok-kocok disitu saja.

DYANA : Iya Senin kalah, Selasanya latihan sampai hari Kamis,

Hari Jumatnya menang. Mending gua nonton Naruto.

(Tidak terdengar jelas)

IRENE : Sepanjang episode berantem terus.

LAINNYA : (Ketawa)

JEANNE : Cuma kayak itu kali karena kita sudah sempat tahu kalau

reputasi sinetron sebelumnya buruk kan jadi

berdampaknya ke ini. Padahal kita belum tahu ya, kita

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 51: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

145

masih nonton episode satu belum tahu kebelakangnya

gimana. Cuma mindset kita sudah dipikir kalau sinetron,

ah sinetron pasti begitulah. Mungkin bukan salahnya dia,

tapi salah sinetron pendahulunya.

IRENE : GGS

JEANNE : Kan kita enggak tahu kan, kitanya aja yang negative

thinking padahal belum nonton.

IRENE : Makanya Jeanne nonton aja di youtube.

MODERATOR : Tapi menurut kalian ini layak enggak buat direkomen ke

orang-orang?

LAINNYA : Enggak.

MODERATOR : Kenapa tuh ka? Senyum-senyum dia dari tadi.

ERIKA : Menurutku sinetron itu dari tahun ke tahun semakin

menurun. Terus apa ya, dia ngikutin tren yang sekarang-

sekarang ini kan, sekarang geng motor. Itu bukan sesuatu

yang baik gitu jadi aku enggak rekomen.

ELVIRA : Dengan beratus-ratus episode, kan lagi banyak tuh di

instagram segala macam, yang Cinta Fitri season berapa,

berapa tera gitu. Itu kayak enggak penting gitu rekomen ke

orang nonton 45 menit walaupun mungkin di youtube atau

gimana. Ya silahkan kalau lu mau dihujat orang. Lu ngasih

gua film apaan gini gini, kayak ngehabisin waktu gua,

mending gua tidur atau bantuin orang tua gua. Maksudnya

kita mau nonton selanjutnya apa enggak kan based dari satu

cerita yang kita tonton tadi kan, episode pertama. Mungkin

kalau misalkan Indonesia mau pendekin sinetronnya dia dan

straight to the point misalnya maksimal 50 episode

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 52: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

146

sebenarnya bisa sinetron ini kita jual ke luar negeri pun

bisa. Tapi katanya ini diremake ya?

LAINNYA : Anak langit (semua tertawa dan bercanda)

MODERATOR : Oke berarti kalau kalian enggak mau rekomen, berarti

kalau misalnya ada berita soal anak jalanan kalian masih

tetap mau ngikutin enggak?

DYANA : Enggak

IRENE : Aku ikutin tapi secara personal lewat lambe turah. Secara

personal artisnya ya. Gara-gara Anak Jalanan ada yang

ditangkep inilah, ditangkep itulah. Putus lah, ini lah.

DYANA : Serem ya supaya ngetag ya (tidak terdengar jelas)

IRENE : Iya itu hiburan.

JEANNE : Aku enggak ngikutin, tahu gara-gara line today. Kan suka

baca line today kan, terus apa Stefan William menikah

dengan blablabla dia keluar dari Anak Jalanan. Oh jadi

tahu.

IRENE : Nah ini alasannya dia meninggal karena menikah dengan

janda dan reputasinya jadi jelek.

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Oke berarti kalau misalnya enggak mau kayak gitu, kalian

mau enggak sih misalnya koleksi stikernya, posternya,

lagunya?

LAINNYA : (Ketawa) Enggak, maaf banget nih (Ketawa)

MODERATOR : Oke FGD kita tentang sinetron sudah selesai, selanjutnya

aku puterin drama Koreanya ya.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 53: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

147

TRANSKRIP FGD MAHASISWI UMN SESI II: DRAMA KOREA GOBLIN

MODERATOR : Oke deh gimana rasanya setelah nonton?

JEANNE : Pengalaman yang berbeda

LAINNYA : (ketawa)

DYANA : Matanya mah.. matanya dibutakan

IRENE : Ee..

MODERATOR : Beda gimana tuh?

IRENE : Sangat sinematik ya, Depth of Field tuh sangat terasa ya,

lensanya nih kayaknya nih F nya rendah ini

DYANA : Kalau technical sekali saya tidak mengerti

MODERATOR : Oke mungkin dari el gimana el rasanya?

ELVIRA : Ya..memanjakan mata

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Selain itu ada lagi, selain memanjakan mata?

ELVIRA : Ya gua berasa kayak ibu-ibu yang nonton sinetron Anak

Jalanan, maksudnya..

LAINNYA : (ketawa)

ELVIRA : Gua terima aja gitu kayak ih cowoknya ganteng ceweknya

cakep

IRENE : ridho ya ridho?

ELVIRA : iya, maksudnya dan ee kalau tadi kan film Indo jadi kita

relate kita ngerti ee.. tradisi kita tuh gimana. Ini kan korea

kan, ya gua anak IPS dulu sejarah aja dulu tidur gitu kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 54: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

148

jadi gua enggak ngerti gitu loh ini sejarah korea tuh seperti

apa jadi gua iya iya aja

MODERATOR : Hm oke, Erika?

ERIKA : luar biasa

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Kenapa tuh?

ERIKA : Ee kayak ni kan dia kayak konsepnya emang udah kuat

gitu kan jadi kayak dia tuh bisa buat orang supaya nonton

ee.. episode selanjutnya gitu

MODERATOR : Oohh Jeanne?

JEANNE : Aku kan belum pernah nonton sebelumnya, terus enggak

tahu ceritanya cuma tau ini hits gitu kan. Terus dibilang

sering nonton drama Korea juga enggak, Cuma yang

kadang-kadang dulu nonton di Indosiar doang kan. Terus

kalau nonton ini sih..menarik sih, kayak bikin kita pengen

tahu gitu loh ini sebenernya dia siapa, dia tujuannya apa

gitu kan kita pasti pengen tahu. Terus ini padahal belum 1

episode kan kita nonton Cuma 30 menitnya doang tapi itu

tuh udah banyak informasi yang kita dapet gitu. Kayak

alurnya lumayan apa yaa.. kalau kayak..

IRENE : pengenalan karakter

JEANNE : iya jadi kita langsung tahu ini siapa ini siapa ini siapa

gitu kan, terus ini kenapa ini kenapa ini kenapa gitu.

Dalam satu..kurang dari satu episode tuh udah banyak

cerita yang bisa kita dapet gitu, terus endingnya juga bikin

kita pengen tahu nanti iya apalagi sih ahabis ini gitu, ni

nanti lanjutnya kemana. Terus ini kan tadi banyak misteri

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 55: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

149

juga, kayak masih banyak kalau buat aku yang nonton,

aku masih banyak enggak tahu banyak hal gitu yang

mungkin aku akan tahu di episode-episode mendatang

karena enggak dibuka di sini semua. Terus ketika diskip

tadi sampai 5 menit terakhir rasanya tuh kayak banyak

yang hilang enggak sih?

LAINNYA : iya (ketawa)

JEANNE : iya aku tuh ngerasa kayak tunggu kok ini nih siapa ini

cewek ini, kenapa dia lagi ngapain gitu?

LAINNYA : (ketawa)

JEANNE : Sedangkan kalau dibandingin.. belum waktunya

ngebandingin. Jujur kalau dibandingin sama anak Jalanan

ini, kita diskip tapi aku kayak enggak ngerasa ada yang

hilang gitu kayak oh yaudah dia kabur gitu anak cewek

gitu-gitu kan. Dia..kayak banyak iya pengalaman baru

dibanding yang tadi.

MODERATOR : Oke, Sandy?

SANDY : Kalau visual enggak usah dipertanyakan lagi

LAINNYA : (ketawa)

SANDY : Cerita juga oke, ya kalau aku pribadi sih memang lebih

suka cerita yang gini ya, (tidak terdengar jelas), menurut

warna gitu deh kayaknya. Tapi kalau jujur sih yang agak

yang awal-awalnya tuh aku agak..agak.. agak bingung gitu

sih dari kata-katanya mungkin karena terlalu puitis atau

mungkin karena subtitlenya juga terus..

DYANA : Mungkin subtitlenya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 56: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

150

SANDY : Iya

DYANA : Subtitlenya agak aneh

SANDY : Makanya aku jadi agak kurang ngerti gitu pas yang awal-

awalnya tapi makin ke tengah makin ngerti dan jadi

tertarik (ketawa)

MODERATOR : Hati-hati ntar kepengaruh TA ya

LAINNYA : (ketawa)

SANDY : ntar habis TA

LAINNYA : (ketawa)

MARINA : Bagus sih..Bagus sih kalau liat pas kayak.. liat kayak

beda banget kayak CGI nya..kayak penggarapan filmnya

tuh beda sama yang tadi gitu tuh. Dari kualitas visual gitu-

gitu, terus ceritanya enggak..enggak basi gitu loh kalau

aku boleh menurutku. Terus kayak dia kalau bikin shot-

shotnya tuh kayak keren gitu loh ada juga dia kayak kasih

liat shot yang biasa tadi cincin itu tuh karena aku udah

nonton filmnya jadi kayak tau oh itu tuh ternyata ada shot

ini kayak bakalan ngaruh kedepannya gitu cerita

depannya. Ada beberapa shot yang bisa bikin kita ntar

waktu nonton selanjut-selanjutnya kayak oh baru nyadar

gitu kalau ternyata oh itu gitu. Ngerti enggak sih gitu?

LAINNYA : (ketawa) iya iya ngerti ngerti

DYANA : Itu check of gun namanya, check of gun

MODERATOR : He eh

MARINA : Terus kalau misalnya.. enak dilihat lah kayak pengen

nonton lagi

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 57: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

151

JEANNE : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Dyana?

DYANA : Ya secara visual pasti lebih bagus ya terus ada yang tadi

check of gun itu kan pertamanya kan dia kasih lihat cincin

itu dijual sama nenek-nenek tau-taunya cincin ternyata itu

milik adeknya atau pasangannya sih tuh?

LAINNYA : Adeknya

DYANA : Yang matinya itu loh

IRENE : Yang tewas

DYANA : Yang tewas itu ternyata itu dia milik itu. Berarti kan apa

itu adalah main object apa gimana gitu kan. Dialognya itu

oke terus humornya ya dari dialognya itu bukan dari act ya

cuma dari dialognya kayak tadi ee dia bilang apa

jawabannya bukan 4 tapi 2 apa gimana gitu kan itu bisa

dia membawa humornya itu bagus dari situ ya saya pribadi

emang sukanya tuh humor cuma dari si..dari kayak gitu

gitu bukan dari act gitu

MODERATOR : Kalau Irene??

IRENE : Eee filmnya agak eksplisit. Ee..waktu bagian dia kayak

ngebunuh-ngebunuh gitu sebenernya menurutku enggak

usah sih enggak usah sampai dilihatin kalau darahnya

sampai muncrat ke layar gitu, for what? Gitu kayak terlalu

eksplisit menurutku. Ee.. overall ya dia lebih baik dari segi

visual lebih baik dari pemilihan dialog terutama itu juga

permainan dialog dan tektoknya itu bener-bener kayak ya

mereka kayak orang baru kenal, yang baru kenal ya baru

kenal, terus yang emang udah deket ya emang keliatan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 58: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

152

banget oh mereka punya kedekatan itu. Terus sama yang

di awal sebenernya agak ya agak kurang enak dilihatnya

adalah nenek-neneknya. Jadi make up nya itu

enggak..menurutku itu enggak believable sama sekali.

Ee..perawakannya mungkin,tapi kayak make upnya bener-

bener fake. Rambutnya, overall make upnya itu fake

menurutku. Itu sihyang kurang. Soalnya beberapa drama

Korea yang ku tonton ee..bahkan enggak kel..kalian

enggak bakal ngeh yang main itu anak muda gitu. Bener-

bener make up nya bener-bener totally like American gitu.

Kayak dia American kalau misalkan itu anak muda dan

jadi nenek-nenek juga believable aja kan dia nenek-nenek

MODERATOR : Oke, kalau dari pemerannya menurut kalian tadi

menunjang enggak para aktris aktornya?

LAINNYA : (ketawa)

JEANNE : Kinclong-kinclong

DYANA : Ya ganteng sih

LAINNYA : (Ketawa)

JEANNE : Menunjang-menunjang

MODERATOR : Okelah cewek semua ya jadi pengaruh

IRENE : Menunjang 100%

JEANNE : Iya me-nun-jang

MODERATOR : Kalau..kalau misalnya ee kalian disuruh nilai kan tadi

sinetron enggak disuruh nilai ya kalau ini kalian disuruh

nilai untuk jalan ceritanya, kalian kasih nilai berapa?

IRENE : 9

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 59: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

153

JEANNE : Untuk episode ini lah ya?

MODERATOR : iya

DYANA : 8 karena tadi dipotong udah gitu aja

LAINNYA : (ketawa)

DYANA : Jadi enggak bisa nilai secara keseluruhan

MODERATOR : Oke..oke

IRENE : 9

MARINA : Karena udah nonton jadi 9,5

SANDY : Aku 8 deh

JEANNE : Aku 8 juga

ERIKA : Karena udah pernah nonton juga dan suka ceritanya, 9,8

MODERATOR : Widih, El?

ELVIRA : 9

MODERATOR : Wah gila tinggi banget ya ini

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Maaf ya maaf

JEANNE : jadi enggak enak nih sama yang Anak Jalanan

MODERATOR : Selain se.. tadi kan disebutin selain dapet ee dalam satu

episode bahkan dalam 30 menit dapet banyak banget nih,

ada lagi enggak sih yang bikin kalian oh iya dia cocok kok

dapet angka 8, 9 untuk dari ceritanya?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 60: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

154

IRENE : 3D character rnya sih.. 3D character nya kaya. Dan juga

Korea tuh salah satu adalah negara yang berani bikin 3D

Character aneh-aneh, yang kadang tuh mind blown jadi

kayak enggak mungkin lah aku mikir itu pedang ditusuk

bisa orang hidup lagi atau apa gitu. Terus seberapa

loyalnya orang-orang di sana. Ya maksudnya ada unsur

sejarah juga enggak sih dia bikin. Aku enggak tahu sejarah

sih, tapi kayak bener-bener ya believable. Oh jadi di Korea

tuh ada rezim-rezim yang enggak sama kayak di China

kayak.. kayak yang gitu banyak banget sih. Enggak tahu

sih itu fiktif atau apa enggak, tapi kayak ah aku percaya

MODERATOR : Oke yang lain ada lagi atau udah cukup itu aja karena hal

itu?

DYANA : Kualitas visual, shot, editing

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

JEANNE : Kita ngeliatnya tuh udah kayak bukan tv series tapi

kayak film gitu

IRENE : Soalnya beda sih

JEANNE : Ya kalau tadi kan..

DYANA : Budgetnya itu loh

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

JEANNE : Bener budgetnya. Mungkin ini..ini kan seminggu sekali

bukan tiap hari kan

DYANA : Seminggu sekali

IRENE : Terus sistemnya Korea itu bikin tv series udah selesai

baru ditayangin, kalau di Indonesia enggak.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 61: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

155

JEANNE : Bikin hari ini malem tayang gitu

IRENE : ho oh, sore..sore..sore

DYANA : Budgetnya kayak itu apa golden flower

JEANNE : Lihatnya tuh kayak udah kayak film gitu, bukan yang

kayak sekedar tayang di TV, tapi udah kayak yang

ditayangin di bioskop gitu loh

IRENE : CGI nya juga proper banget, ya kecuali darahnya sih

kayak okelah okelah

MODERATOR : Kalau harus nilai lagi visualnya berapa?

LAINNYA : 9

IRENE : 9

JEANNE : 9

ERIKA : 9

SANDY : 9

DYANA : 9, ini budgetnya kayak film..film Feature Length lah

JEANNE : Iya betul

MODERATOR : Berarti angka 9 itu muncul karena ini lebih kelihatan

diperhatikan dibanding yang sebelumnya?

LAINNYA : Iya, terkonsep

MODERATOR : Terkonsep

IRENE : Aku jadi kayak masuk ke ceritanya gitu loh

DYANA : Emerge..emerge

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 62: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

156

JEANNE : Efek..efek suaranya juga oke sih

LAINNYA : Iya

JEANNE : Kayak bikin..apa ya ketika dia yang mau dihukum mati

itu kan..itu kan dia pakai musiknya yang bikin kita kayak

teng teng teng teng, kayak..kayak kita tuh jadi deg deg deg

gitu ya

LAINNYA : Iya, tension

IRENE : Tensionnya

JEANNE : Iya ho oh gimana nih jadinya gimana nih jadinya

IRENE : Pacingnya juga enak, maksudnya kayak dia tuh bener-

bener ngerti gitu ah di film sebelumnya ada slow mo ya, di

sini juga ada slow mo. Maksudnya slow mo disini berguna

maksudnya kayak menunjukan beberap..betapa kejamnya

dia membunuh orang, gua enggak peduli lu siapa gua

bunuh aja. Di jaman itu kayak tensionnya di jamannya

bener-bener kelihatan banget dan mereka bener-bener

gunain namanya teknik editing enggak cuma kayak udah

keren-kerenan tapi ada meaningnya gitu loh. Kayak ya

benar-benar terkonsep lah

ERIKA : Pemilihan bahasanya juga maksudnya bagus ya dia

kayak yang awal-awal kan dia kayak

IRENE : Kata-katanya?

ERIKA : Iya kata-katanya he eh

IRENE : Dialognya sih

MODERATOR : Oke terus sebenernya menurut kalian suara khususnya

lagu-lagu yang tadi ditayangin nih itu pengaruh enggak sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 63: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

157

sebenernya peng.. punya pengaruh yang besar enggak sih

untuk ini?

LAINNYA : Punya

MODERATOR : terus kalau misalnya dibandingin sama yang sebelumnya

tadi kita Nonton?

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Gimana? kan kalau sebelumnya kan juga sebenernya dari

suaranya oke dan lain-lain kan. Nah kalau misalnya

dibandingin sama yang ini nih?

JEANNE : Beda. Oke nya tuh beda gitu (ketawa)

IRENE : Mungkin karena dia sound dan pacingnya enak kali ya.

Maksudnya cut to cut antar satu shot dengan shot yang

lainnya masih kayak enak gitu. Enggak tahu ya.. (ketawa)

DYANA : (tidak terdengar jelas) produser ya

IRENE : Kayak maksudnya pacingnya beda sih, kalau di situ kan

cuma kayak satu shot doang jadi kayak ya..ya si musiknya

itu bener-bener berperan penting banget, toh misalnya

enggak ada pun ya enggak apa-apa. Kayak adegan yang

salim itu kalau enggak ada pun sebenernya udah lucu aja.

Kayak (tidak terdengar jelas) orang tua lu tidur terus lu

salim jadi kurang sopan gitu kan. Kayak kalau misalnya di

sini ya berperannya make sense sih

JEANNE : Kalau menurutku mungkin karena di yang Goblin ini

dalam se.. kayak sekitar ya satu episode itu tuh dia

moodnya banyak banget gitu loh. Naik turun, ada sedih

iya, tegang iya, seneng iya, lucu iya gitu kan. Jadi di

dalam satu episode tuh banyak, sedangkan yang tadi..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 64: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

158

IRENE : Flat

JEANNE : Iya flat. Hampir flat gitu. Yang.. bahkan yang aku inget

ada musiknya tuh cuma ketika adegan konyol-konyol gitu

doang sisanya tuh enggak.. enggak kerasa musiknya ntah

aku yang enggak perhatiin karena adegan yang gimana

jadi kayak aku yang enggak inget sama sekali kalau disitu

tuh ada musik

SANDY : sama aja kali ya

JEANNE : Iya iya yang keinget tuh cuma pas adegan dia salim

doang karena itu bener-bener kayak pertama kali liat orang

salim pas orang tuanya tidur terus musiknya langsung gitu

kan langsung kerasa. Sisanya tuh kayak ngerasanya kayak

aku nggak ngerasa apa-apa pas nonton enggak ngerasa

tegang, enggak ngerasa seneng, enggak ngerasa apa-apa.

Sedangkan yang Goblin tadi tuh ada naik turunnya gitu

loh. Di awalnya kan kita bingung terus ada tegangnya dia

perang segala macem, terus ada lucunya juga di akhir kan.

Jadi kayak banyak..kayak banyak gitu lah di sini.

Sedangkan yang tadi nontonnya agak gini gini aja, terus

lucu dikit balik lagi kayak gini gitu

MODERATOR : Hmm oke, mungkin kalau dari El gimana El?

ELVIRA : Ya sama sih enak aja ngelihatnya sama ngerasainnya

gitu, pacingnya ada enggak diburu-buru banget kayak

yang tadi. Terus juga mungkin karena waktu musiknya

variatif kali ya. Kalau Anak Jalanan kan kayak semua

sinetron tuh pakai backsound yang sama

LAINNYA : (ketawa)

ELVIRA : iya backsoundnya sama gitu kayak yaa

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 65: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

159

DYANA : ada stock ya..stock music gitu

IRENE : sebenernya ada sih

ELVIRA : Stock stock free gitu lah

IRENE : istilahnya kalau misalnya Indonesia bikin film, bikin

vlog ataupun video tuh rantahan, jadi oh ini lucu yaudah

gua pake ini

JEANNE : (ketawa)

DYANA : Pake itu ya (tidak terdengar jelas)

JEANNE : Satu pake semua pake

IRENE : Rantahan

MODERATOR : Oke kalau dari kostum sama lokasinya gimana? Kalau

dibandingin sebelumnya?

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : hah?

DYANA : Kostum yang Anak Jalanan 2

MODERATOR : Iya kostumnya kan dikasihnya rendah tuh tadi tuh, kalau

yang ini gimana kostumnya? Dari segi kostum

IRENE : 8

DYANA : 7,5 deh karena kan aku enggak tahu budayanya ya jadi

(tidak terdengar jelas) apa masa lalunya loh itu aku jadi

kurang tahu itu memang (tidak terdengar jelas)

MARINA : 9

SANDY : 8

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 66: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

160

JEANNE : 8

ERIKA : 9

ELVIRA : 8

MODERATOR : Luar biasa ya

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Nilainya bagus semua nih oke

JEANNE : pembandingnya terlalu jauh sihh soalnya

SANDY : iya

MODERATOR : Sebenernya apa sih yang bikin kalian kasih nilai setinggi

itu gitu? untuk kostum ya maksudnya kan kostum kan

fungsinya kan emang untuk menunjang cerita kan. Nah

kenapa sih kalian kasih nilai setinggi itu sedangkan yang

Anak Jalanan dikasihnya 2,3,5?

SANDY : Agak aneh sih ya. Kalau yang Anak Jalanan kayaknya

enggak tahu aku kalau..kalau aku sendiri ya aku

ngelihatnya jadi aneh gitu apalagi yang ceweknya tadi itu.

Mungkin karena..

LAINNYA : (tertawa)

SANDY : Mungkin karena di Indonesia enggak biasa ada itu kali

ya, enggak tahu deh

DYANA : Shock culture juga sih

SANDY : Iya mungkin

DYANA : Shock culture

MODERATOR : hm

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 67: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

161

MARINA : Kalau aku sih mikirnya kayak mereka tuh bener-bener

pertimbangin loh kostumnya kayak untuk kayak misalnya

untukorang yang statusnya miskin bener-bener pas gitu

terus kalau misalnya untuk orang yang statusnya tinggi

kelihatan gitu gitu dari kostumnya terus juga kalau

misalnya dari kayak misalkan dia lagi di zaman apa gitu

gitu kayak kelihatan gitu perbedaannya kayak kostumnya

tuh mempengaruhinya gitu loh, jadi kayak ikut bikin kita

tambah feeling gitu sama filmnya gitu

MODERATOR : Hm oke, kalau lokasi? Ada enggak sih sebenernya

perbedaan antara lokasi disini dan lokasi di sinetron?

Maksudnya kan daerahnya udah pasti beda, kotanya udah

pasti beda. Tapi ada..ada hal lain enggak sih membedakan

antara mereka berdua?

IRENE : Pemilihan kota untuk jaman kali ya. Kayak maksudnya

bener-bener ..

JEANNE : Rentang waktu ya

IRENE : Iya rentang waktunya tuh lumayan gapnya lumayan

gede. Yah terlepas dari kita tahu sejarah tentang Korea

atau enggak, kita tetep percaya-percaya aja loh itu

jamannya disitu. Maksudnya kita langsung tahu

pembabakan, pembabakan jamannya jelas gitu loh. Kayak

yang kita masuk ke jaman kerajaan itu kita enggak dikasih

tahu kan kayak Seoul berapa gitu, tapi kita percaya oh itu

di jaman-jaman sebelum ini, sebelum modern (tidak

terdengar jelas). Nah di waktu masuk ke Seoul 9 itu

maksudnya kayak eee kita juga ngerasa dan dia pinter di

gradingnya. Gradingnya tuh bener-bener kerasa perbedaan

setiap jaman. Terus kayak ya informasinya kelihatan sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 68: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

162

kayak oh ini tahun 98 kayak gini. Kayak lokasinya sama

ya itu lokasinya di tahun itu dipakenya tapi dia bisa nge-

build sedemikian rupa biar itu kelihatan kayak tahun 98,

dan kostumnya juga bener-bener dipilihnya juga pas dari

segi mobil.

JEANNE : eh kalau aku sih kalau yang tadi malaikat mautnya

enggak baca kalau itu tahun 98, aku enggak tahu sih itu

tahun 98

IRENE : kan ada tulisannya

JEANNE : Oh ada ya? (tertawa)

IRENE : Seoul 98

JEANNE : Oh aku enggak tahu

LAINNYA : (tertawa)

SANDY : Jeanne perhatiin muka orangnya

JEANNE : aku enggak perhatiin kan terus kayak..kayak baru tahu

nya pas kayak dari yang baca itu kan.. oh 98

IRENE : Haduh Jeanne

JEANNE : Mungkin karena aku enggak tahu kali ya kostum orang

Korea tahun 98 kayak gimana

IRENE : (tidak terdengar jelas) Mungkin ya kalau misalkan

enggak dikasih tahu ya bisa aja sih. Makanya dikasih tahu

lagi di filmnya

JEANNE : Mungkin karena

MODERATOR : Mungkin karena kita enggak tahu budayanya mereka

gimana jadi enggak ke-detect

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 69: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

163

JEANNE : Kita enggak tahu baju mereka tuh dulu gimana, kalau

kita kan di Indonesia ah ini mah baju tahun..

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Kalau Korea kita enggak tahu

IRENE : Jadi kita percaya-percaya aja

JEANNE : Iya percaya-percaya aja

MODERATOR : Oke terus setelah kalian nonton tadi kalian merasa

termotivasi atau dapetkan pesan moral apa gitu enggak?

DYANA : Pesan moralnya sih perasaanya terhibur, genuine nya

terhibur ya.

JEANNE : iya

DYANA : in a good way

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Pesan moralnya jangan membunuh orang

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Apa ya enggak ada kayaknya, enggak..

JEANNE : Pesan moral

DYANA : Jangan dengerin menteri

IRENE : Jangan terhasut

DYANA : menterinya kan

IRENE : Aku enggak tahu itu..itu siapa sih yang jahat banget, julid

banget

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 70: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

164

ERIKA : Menterinya itu

JEANNE : Yang..yang bisikin raja-rajanya itu

ERIKA : Menterinya

DYANA : Biasa itu kalau menteri-menteri kan kalau di cerita-cerita

dinasti pasti kayak gitu

MODERATOR : Kalau Marina gimana Mar?

MARINA : Ya belum kerasa sih tapi kalau misalnya itu nonton

episode satu doang sih belum terasa cuma keliat.. pas

waktu dikesetiaan prajuritnya sih kepada itunya. Hanya

baru itu doang sih yang kelihatan pesan moral yang baru

dari yang kita nonton tadi itu

IRENE : Bener sih

MODERATOR : Hem kalau Sandy gimana San?

SANDY : Aku belum merasa ada pesan moralnya sih, cuma lebih

ke hiburan doang dan kalau yang prajurit itu sih iya itu

bener sih itu baiknya tapi enggak bisa teraplikasikan gitu

jadi aku merasa kurang gitu. Enggak mendapatkan pesan

moral selain hiburan

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Tapi sebenernya di adegan yang tadi banyak bunuh-

bunuhannya ya. Menurut kalian itu akan membawa

dampak negatif enggak sih ke orang yang nonton?

LAINNYA : Enggak

MODERATOR : Kenapa? Sedangkan Anak Jalanan cuma ngebut

IRENE : Ya ngebut itu..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 71: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

165

MODERATOR : Coba

IRENE : rata-rata..motornya ada (ketawa)

SANDY : Karena..

JEANNE : Karena tokohnya sih, iya enggak sih?

SANDY : Iya karena mereka bisa nge-relate gitu sama karakter

Anak Jalanan nya itu, sedangkan ini kan prajurit gitu kan

kayaknya enggak mungkin bisa kayak gitu loh

ERIKA, IRENE : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Kalau..

JEANNE : Terlalu relate juga kali ya

SANDY : Iya

MODERATOR : Tapi ini kan membunuh tinggal ambil pisau di dapur kan

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Eee.. ee..

MODERATOR : How? Gimana?

IRENE : Eee..

SANDY : Itu kan kalau ceritanya beda, ini kan ceritanya perang

kan. Kalau misalnya ceritanya ya..konteksnya beda

IRENE : Maksudnya kayak dia tuh harus melakukan itu

demi..demi

MODERATOR : Negara

IRENE : Demi melindungi kerajaannya, demi yang punya..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 72: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

166

JEANNE : Trus punya..punya.. alasan juga kan untuk melakukan

itu, trus kayak anak-anak kan juga tau kayak zaman

penjajahan belanda itu mereka juga saling bunuh gitu loh

jadi sesuatu yang relate tapi ga akan diaplikasikan di dunia

nyata loh untuk.. Misalnya untuk anak SMP ya.. anak

SMP SMA kayaknya enggak mungkin sampe seperti itu.

IRENE : Tapi tetep..tetep menurutku bener sih yang Ika bilang,

kayak ya gampang aja gua ke dapur ambil pisau. Dan..dan

menurutku film ini kenapa aku bilang eksplisit karena itu

terlalu banyak terjadi adegan pertumpahan darah. Gimana

cara proses untuk terjadi pertumpahan darah gitu loh dan

ini bener-bener masih harus di bawah bimbingan orangtua

sih menurutku karena eee yaa terlepas sekarang kan anak-

anak SD pun nonton drama Korea ya, mau itu kayak

gimanapun model nya dia akan tetep nonton. Tapi kayak

bener kata Ika kecenderungan itu juga mungkin masih ada.

Maksudnya kayak ya ya yaa emang dia konsepnya di..

emang di dalam proses perjuangan sih tapi ya namanya

orang, enggak tahu

JEANNE : Masing-masing orang gitu ya

SANDY : Tergantung orang tuanya juga

IRENE : Iya kayak kalau orang tuanya enggak kasih tau,

maksudnya kayak enggak ada edukasi gitu kayak anak

kecil itu enggak tahu kan... makanya anak remaja sekarang

tuh bodoh-bodoh.. jadi kayak enggak dikasih tahu mesti

dikasih tahu kayak langsung kayak misalkan dikasih tahu

kayak eeh anak SMA pun kayak gitu sekarang,

maksudnya kayak mesti dikasih tahu kayak.. itu tuh cuma

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 73: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

167

sejarah..itu cuma bagian dari sebuah sejarah dan seperti

itu.

JEANNE : Menurutku karena di ceritanya juga sih, kalau di Anak

Jalanan kan tadi kayak dia balapan tap..terus dianggap

keren, dia digandrungin cewek gitu. Sedangkan kalau

yang ini kan perang itu karena tugas dan kewajiban gitu,

sedangkan anak jalanan tuh dia untuk fun untuk kelihatan

keren gitu.. Makanya orang bisa niru karena oh gua juga

mau fun gua mau keren gitu.. Sedangkan disini kalau dia

ngebunuh gitu dia buat apa. Ini aja dia ngebunuh banyak

prajurit malah dia balik dibunuh gitu kan. Jadi mungkin

karena konteks ceritanya juga sih ngaruh ke..ke bagaimana

dia bisa mempengaruhi penonton.

IRENE : Terus pemilihan dialog juga sih, kayak si cewek yang

memuji-muji seorang pria karena habis lari dari polisi tuh

kayak hemm

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Baru tahu ya kalau itu keren itu

IRENE : Iya maksudnya itu pemilihan dialognya juga, scriptnya

sih scriptnya juga penting. Kayak ada yang harus

diucapkan dan tidak diucapkan. Ya its sound cheesy sih

kayak ya kenapa lu enggak bilang kayak.?, itukan hal

yang tidak seharusnya diucapkan tapi diucapkan gitu

dengan lantang oleh perempuan itu.

MODERATOR : Terus eee kan tadi kalian kan bilang terhibur ya nonton

ini, kalau di skalain pakai angka seberapa terhibur?

Angkanya, wah ini sih kayaknya tinggi lagi nih.

LAINNYA : (tertawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 74: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

168

JEANNE : Udah expect ya

IRENE : Kayaknya auto deh, auto nih auto

DYANA : Jangan bias..

MODERATOR : Berapa?

SANDY : 8, 5

MODERATOR : 8, 5

ERIKA : 8

JEANNE : 8

ELVIRA : 9

MARINA : 9

DYANA : 8 karena kepotong

LAINNYA : (tertawa)

SANDY : Salah Ika tuh..

MODERATOR : Ntar bisa nonton lagi dirumah

IRENE : 8,8

JEANNE : Kalau udah nonton lagi bisa jadi 10 nanti (tertawa)

MODERATOR : Wah luar biasa, tapi sebenarnya Aku penasaran deh

sebenarnya jumlah episode tuh berpengaruh enggak sih

buat kalian?

LAINNYA : He eh pengaruh

MODERATOR : Pengaruhnya di segi mananya dan kenapa?

SANDY : Udah 1000 udah males nonton

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 75: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

169

IRENE : Kayak aku tuh malas nonton di atas 30, kayak capek gitu

SANDY : 300 eeei

DYANA : Sebenarnya kalau misalnya goalnya udah tercapai udah..

selesai

LAINNYA : Nah iya bener (tertawa)

IRENE : Kalau kadang kan ada yang goalnya mau kecapai ditarik

lagi kayak kata Jeanne gitu

DYANA : Atau kadang-kadang kalau ada yang goalnya udah

tercapai, bikin lagi goal yang baru

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Pinter, banyak intrik nya

DYANA : Ntar ditambahin lagi ternyata ibunya si anu

LAINNYA : (tertawa)

DYANA : Selingkuhan sama anu gitu kan

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Tapi jujur drama korea pun ada yang kayak gitu kok,

maksudnya kayak ada yang sampe episodenya 100an,

kalau yang zaman dulu tuh ada sampe 100an. Itu intriknya

banyak banget. Dari satu keluarga lawan satu keluarga,

lawan empat keluarga lama-lama jadi enam jadi kayak jadi

banyak gitu loh

JEANNE : Panjang kayaknya tergantung juga sih kan ada memang

panjang tuh by desain gitu loh, kayak dia panjang karena

emang cerita nya harus bikin panjang. Kalau pendek akan

kesannya maksa.. tapi ada juga yang panjang karena

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 76: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

170

maksa juga. Kayak ih gua pengen ini tetep bertahan di TV

gitu terus dipanjangin. Itu kan keliatan kan. Jadi

tergantung juga ceritanya kayak gimana. Ketika kita kita

mulai di tengah-tengah misalnya udah mulai bisa kebaca

nih untuk kedepannya ini kayaknya bentar lagi dia dapet

deh tapi kenapa jadi..kok rasanya jadi jauh lagi itu kan kita

bisa tahu..ada juga kan kita ngerasa nggak dia

perjalanannya masih panjang gitu kan. Jadi tergantung

ceritanya juga sih

MODERATOR : Jadi tergantung didesain atau enggak dari awal?

JEANNE : Tapi kalau misalnya udah ngikutin nyampe eee.. setahun

terus belum tamat-tamat kan capek juga kan. Yaa itu udah

keterlaluan sih. Jadi kalau sepanjang itu enggak mau gitu,

enggak mau nonton lagi

MODERATOR : Hmm...

IRENE : Kadang ada yang udah didesain emang sengaja buat

panjang pun itu bisa aja terpaksa deh. Kayak (tidak

terdengar jelas)

JEANNE : kalau di Jepang ada historical drama gitu, sepanjang

setahun gitu ditayangin, iya seminggu sekali sepanjang

tahun

IRENE : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Berarti sebenarnya idealnya jumlah episode itu at least

maksimal berapa? Kalau menurut el dulu deh maksimal

kalau untuk tv series?

ELVIRA : Hmm tv series tuh satu film durasi? 40 ya?

IRENE : Iya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 77: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

171

JEANNE : 45 potong iklan

IRENE : 15 menit deh kurangin

ELVIRA : 30 lah episode

MODERATOR : 30 episode, Erika?

ERIKA : Kalau aku enggak ada sih kan maksudnya tergantung dia

konsep ceritanya mau gimana kan, berapa aja yang

penting ceritanya oke

MODERATOR : Ooh oke, Jean?

JEANNE : Kalau aku kebanyakan nonton drama jepang ya,

maksudnya drama jepang tuh maksimal tuh 12 episode.

Jadi satu.. satu season kan 3 bulanan gitu lah ya, terus

kalaupun memang mau bakal lanjut nanti ada season

selanjutnya. Menurut aku mungkin antara 12 sampai 20

gitu.

SANDY : Kayaknya 20 sih tapi tergantung ceritanya juga sih kalau

menarik ya enggak masalah

MARINA : Kalau misalnya yang seminggu sekali penayangan sih

30, 40 gitu sih.

MODERATOR : Kalau misalnya setiap hari?

MARINA : Kalau setiap hari..capek sih...

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Kayak.. Kayak sinetron kan everyday..

MARINA : Kayak enggak ada rasa greget mau nonton lagi gitu loh..

kayak gimana ya, kayak kalau gitu kita nunggu seminggu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 78: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

172

kayak deg-degan gitu..tapi kalau setiap hari itu kayak apa

sih bosen sih. Wahh ada mulu.

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : tiap hari seminggu tamatin aja udah lah

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Dyana gimana dyana?

DYANA : Kira-kira sama kayak Jeane gitu jadi apa..1 season itu

setidaknya kayak 9-12 episode. Habis itu kalau misalnya

mau lanjut lagi bisa season keduanya, tapi kira-kira cuman

sem..9 episode juga kali 45 menit juga

MODERATOR : Oh okeoke ee. Irene?

IRENE : Dibawah 30 kali ya karena aku terbiasa nonton yang

amerika, kalau 1 season amerika itu 25 dan 1 episode 30

menit doang, jadi kayak dia bisa bikin sampe season 7

yang aku nikmatin terus gitu karena setiap episode nya

punya hal yang berbeda lagi berbeda lagi gitu.

JEANNE : jadi rasanya enggak kelamaan nunggu goal nya kecapai

gitu loh

IRENE : iya..iya

DYANA : itu terus dia ada rentangnya itu kan setiap satu season ke

season yang lainnya

IRENE : Ada gap, libur

DYANA : Ada gap nya gitu loh, ada break nya

JEANNE : Setahun gitu ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 79: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

173

DYANA : He eh jadi enggak..

IRENE : Jadi kalau amerika paling 6 bulan, 3-6 bulan lah amrik

MODERATOR : Oke, terus eee menurut kalian tadi Goblin itu layak

enggak buat kalian rekomen, buat kalian promosiin di

sosmed lah gitu?

ERIKA : Iyaa.. karena..

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Karena apa?

JEANNE : Praduga sih kalau praduga kayaknya layak.. kan kita

sebelum di rekomen kan kita harus nonton sampai habis

dulu yaa..

LAINNYA : iyaa (tertawa)

MODERATOR : jadi gimana tuh ceritanya?

IRENE : Sebenarnya terlepas dari apapun yang..

JEANNE : itu salah satu hal yang di rekomenin sih.. eh lu mau liat

cowok ganteng enggak gitu?

LAINNYA : (tertawa)

IRENE : Bosen kan liat yang butek-butek mulu di kuliah?

JEANNE : Kalau gantengnya doang ya yang Anak Jalanan bisa juga

lah

IRENE : Tapi dari kayak ini sih kayak untuk belajar menurutku

oke sih untuk jadi media edukasi dimana 3D Character

ee..lebih nge-trigger anak-anak script buat berani bikin 3D

Character yang berbeda karena 3D Character...jujur aku

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 80: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

174

banyak belajar dari Korea dimana karena 3D Character

mereka kaya, mereka berani nge-eksplor yang bener-bener

sampe gila banget wah bahkan lebih gila dari anak

animasi. Maksudnya kayak anak animasi kan bisa..lu bisa

nge-build kayak apapun tapi lu jarang, lu masih ada di

zona nyaman lu. Tapi mereka ajarin kita kalau itu tuh bisa

sampai ini, kita tuh bisa sampai sini dan kita ngelihat nya

karakternya tetep balance, tetep make sense gitu loh,

mereka jago bikin menipu tidak hanya dari wajah.

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Hmm okey kalau dari el gimana el?

ELVIRA : Sama sih kayak Irene, lebih ngerasa Goblin tuh mungkin

imajinasinya tuh (tidak terdengar jelas) maksudnya

imajinasi kita tuh bebas banget enggak terbatas gitu.

Maksudnya mereka, aku ngerasanya mungkin orang Korea

ini bikinnya bukan cuma buat rating tapi kepuasan mereka

juga. Gua pengen buat film kayak begini nih, gua enggak

mau yang sama kayak drama korea yang lain, gua mau

bikin fantasi yang beda jadinya kayak gini

MODERATOR : Oke terus hmm.. tadi kan kalian bilang layak nih buat di

promosiin di medsos juga kan berarti kan. Terus kalau

misalnya kalian nih sebagai ya di usia-usia kita gini, di

usia-usia 18, pokoknya udah remaja akhir gitu. Dari kalian

sendiri itu kalau misalnya kalian promosiin sesuatu ya

misalnya promosiin ini ee..caranya seperti apa? kan

kadang ada orang yang oh snapgram..ting.. gitu itu udah

termasuk promosi sebenarnya. Nah kalau dari kalian

sendiri gimana? Mungkin ada cara-caranya, Erika

mungkin yang sering nonton korea

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 81: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

175

ERIKA : Hmm apa ya...dia kan pemilihan kata-katanya bagus kan,

(tidak terdengar jelas) kadang tuh ada yang suka jadiin

quotes gitu kan, mungkin itu terus sama ada yang kayak

gitu (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Ooh quotes-quotes gitu

ERIKA : Maksudnya kayak orang bakal merasa penasaran juga

gitu

MODERATOR : San..Sandy Sandy?

SANDY : Aku lebih yang dari mulut ke mulut sih ya soalnya ya

emang agak jarang main sosmed...

MODERATOR : Kalau Dyana?

DYANA : Hmm aku rekomennya pake sosmed sih jadi mungkin

dikasih judul trailernya jadi ada buktinya dulu trailernya

bagus

MODERATOR : Sebenarnya kalian lebih sering nonton tv atau nonton

segala sesuatu via internet sih?

LAINNYA : Online

MODERATOR : Online online, Kenapa sih emangnya? kenapa enggak

lewat tv?

JEANNE : Karena ada iklan, iklannya tuh gila gitu kan di indonesia.

Filmnya 30 menit iklannya 30 menit juga loh kalau

digabungin ya gitu kan. Iklannya gila gitu. Terus

kontennya.. kayak itu-itu aja sih kecuali yang NET ya,

yang sitkomnya kan banyak kan ya. Tapi kalau yang lain

talkshow di Indonesia tuh hampir semua stasiun TV punya

talkshow, talkshow nya intinya komedi-komedi yang bisa

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 82: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

176

tiba-tiba joget-joget gitu menurut aku kurang menarik sih

itu.. buat diri sendiri ya..makanya kadang enggak mau

nonton lah. Kalaupun nonton tv, nontonnya channel luar

gitu loh bukan channel-channel Indonesia gitu

MODERATOR : Oke oke, trus kalian mau enggak sih misalnya ngoleksi

kayak tadi lagunya, posternya atau jangan-jangan udah ada

yang koleksi?

JEANNE : Kayaknya udah ada nih haha

MODERATOR : Udah ada nih kayak nya nih, kenapa sih mau koleksi?

Why? karena alasan-alasan yang tadi? atau gimana atau

ada alasan khusus?

DYANA, ERIKA : Lagunya enak

MARINA : Lagunya bikin kita inget lagi cerita yang udah tamat itu

loh, ohhh jadi baper lagi gitu

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Sebenarnya ada perbedaan enggak sih antara lagu yang

di drama korea sama lagu yang di sinetron menurut

kalian?

IRENE : Emm kalau di Korea emang dibikin, emang sengaja

dibikin dan emang sengaja disesuaikan dengan adegannya

enggak sih

LAINNYA : Iya

IRENE : Setau ku ya. Tapi kalau sinetron itu comot aja lagu yang

udah ada kayak pakai Dewa 19, itu kayak maksudnya

kayak ya dia kayak maksudnya kayak dia enggak..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 83: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

177

enggak..enggak bener-bener 100% menyesuaikan dengan

film eh sinetronnya.

TRANSKRIP FGD MAHASISWI UMN SESI III: MEMBANDINGKAN

SINETRON ANAK JALANAN DAN DRAMA KOREA GOBLIN

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 84: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

178

MODERATOR : Oke deh, nih ee..terus sekarang kita bakal masuk ke FGD

yang terakhir nih. Jadi FGD ini kita itu mau

membandingkan antara Anak Jalanan sama ee..sama

drama Korea Goblin. Jadi kan aa..dari tadi kalau misalnya

kalian ee..perhatikan ada beberapa poin yang sering aku

sebut ulang-ulang. Yang pertama itu jalan cerita, terus

yang kedua segi artistiknya, seni nya visual nya lah

suaranya lah dan lain-lain. Terus habis itu ada lagi

hiburan, dia menghibur enggak. Terus ada juga pendidikan

nih, ada enggak pesan moralnya, terus ee.. dia memotivasi

atau enggak. Terus ada lagi yang masalah reputasi. Nah

reputasinya gimana nih, maksudnya ee..tadi kan aku ada

sempet kayak nanya kalian mau enggak sih ngerekomen

ini ke temen-temen kalian gitu. Gitu. Nah itu berkaitan

sama reputasinya dan yang terakhir itu ada ee..pemenuhan

rasa ingin tahu. Nah pemenuhan rasa ingin tahu ini itu tuh

misalnya kalian ee nonton ini kan ikutin enggak

informasinya, nah yang kayak gitu. Nah sekarang kita mau

bandingin dari per aspek itu. Nih jadi yang pertama kan

jalan cerita, menurut kalian nih antara Anak Jalanan sama

Goblin itu ee..kelebihan kekurangannya apa kalau dari

jalan cerita. Pasti mereka punya dong kelebihan dan

kekurangan masing-masing kan. Mungkin ada yang mau

berbicara duluan?

JEANNE : Kalau Anak Jalanan mungkin kelebihannya dulu ya,

kelebihannya kita enggak usah mikir juga yaudah gitu.

Sedangkan Goblin kita ee kalau nonton sekilas tuh enggak

bakal ngerti. Kita mesti perhatikan gitu kan. Mungkin itu

enggak tahu sih itu bisa disebut kekurangan enggak ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 85: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

179

buat Goblin, soalnya kan kita nonton pasti memerhatikan

juga sih. Cuma kan mungkin enggak semua kalangan bisa

ngerti kali, sedangkan Anak Jalanan ya kita sambil masak

sambil belajar juga ngerti itu oh iya lagi berantem gitu

kan, oh iya habis ini gini. Sedangkan Goblin kita bener-

bener harus perhatikan terus enggak semua kalangan bisa

ngerti

MARINA : Mesti pas otak lagi fresh gitu enggak sih

JEANNE : iya

MODERATOR : Oke terus ada lagi enggak dari jalan ceritanya? Dari

alurnya?

MARINA : Kalau Anak Jalanan tuh kayak se.. hampir 2/3

ja..episodenya tuh untuk ngenalin si Boy doang kan, itu

enggak bisa dipersingkat gitu loh. Sedangkan yang kayak

Goblin tuh yang kayak tadi tuh udah banyak yang didapat

gitu. Jadi kayak lebih bermanfaat nonton itu gitu loh

daripada yang kayak lambat gitu gitu.

IRENE : Sebenernya sama-sama pengenalan karakter di awal sih.

Tapi bedanya kalau di Goblin tuh pengenalan karakter di

awal karakter si Kim Shin ya?

MARINA : Kim Shin

IRENE : Kim Shin, jenderalnya itu relate sama cerita dia ke

depannya. Kalau Boy itu enggak relate, ya..

LAINNYA : (ketawa)

IRENE : Maksudnya kayak ya ee..sekali dikasih tahu dia

suka..suka praise gitu yaudah. Kedepannya ya terus? Gitu

loh. (tidak terdengar jelas) Nanti dia juga ntar ngebut-

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 86: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

180

ngebutan lagi ngapain perlu dikasih tahu dua kali gitu loh.

Pengenalan karakternya itu lemah banget kalau di

sinetron, tapi kalau yang di Goblin bener-bener dilihat ya

bakal ngerti dia berhubungan ampe ke depannya. Karena

kalau misalnya kita enggak dikasih tahu ada adegan dia

ngebunuh-bunuh itu kita enggak akan tahu tuh pedangnya

kenapa, kenapa bisa ini, kenapa bisa gitu. Kenapa dia bisa

hidup terus sampai sekarang gitu

MODERATOR : Oke, mungkin yang lain? Erika gimana?

ERIKA : Hm paling ya itu sih jalan ceritanya yang Anak Jalanan

tuh dia sebenernya kayak ee (tidak terdengar jelas) jadi

kayak banyak banget adegan sebenernya enggak diperluin

gitu. Terus mungkin cara pengambilan ini nya mungkin

agak kurang sih. Jadi kalau ya kelebihan sih kita yang

kayak yang Jeanne bilang tadi kita ngerti gitu mungkin

karena kita ngerti tinggal di Indonesia gitu. Kalau

misalkan Goblin itu ee..alurnya itu menurut aku dia kuat

karena memang dari konsepnya udah kuat kan. Cuma

mungkin kekurangannya kalau misalkan buat orang yang

baru nonton Korea itu ee.. kurang ngerti gitu. Karena dia

kan ada masukin historinya gitu kan. Gitu sih.

MODERATOR : Oke kalau El?

ELVIRA : Hmm kalau Anak Jalanan tuh ee..gimana ya, enggak

pengen lagi nonton. Misalnya kayak tadi bersambung,

dikasih mau nonton yang ked..episode kedua enggak?

Enggak. Tapi kalau..

LAINNYA : (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 87: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

181

ELVIRA : Tapi kalau Goblin katanya tadi nanggung kayak

sebenernya kita udah nebak gitu kan si ceweknya ini pasti

emang pengantinnya sih Goblinnya, tapi kita mau tahu

gimana caranya mereka bisa bareng gitu. Dari itu kita mau

ikutin terus sampai episode terakhir. Kalau anak jalanan..

bodo amat kayaknya.

LAINNYA : (ketawa)

ELVIRA : Mau dia kemana terserah gitu

JEANNE : Tapi endingnya Anak Jalanan apa sih

IRENE, ELVIRA : Itu tadi mau berantem tapi kagak jadi

JEANNE : Oh (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Jadi sebenernya kalau menurut El, Goblin ada

kekurangannya enggak sih kalau dari jalan cerita?

IRENE : (tidak terdengar jelas)

ELVIRA : ee berat sih bahasannya, yang tadi emang bener yang

kalau Anak Jalanan tuh relate banget sama kita jadi kita

ngerti gitu, tapi kalau Goblin karena ada ngungkit

sejarahnya, fantasinya gimana-gimana. Fantasi itu kan

sebenernya konsep yang membentuk filmnya itu, Jadi

kalau misalnya kita enggak ikutin dari awal kita enggak

bakal ngerti gitu kan, kenapa sih Goblinnya begini kenapa

dianya begitu terus dia buat jadi manusia lagi deh (tidak

terdengar jelas)

MODERATOR : Oke, kalau dari Dyana gimana?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 88: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

182

DYANA : Yang tadi itu yang mungkin karena bahasannya(tidak

terdengar jelas),..terus mungkin subtitlenya juga sih ya.

Badai bahasannya itu jadinya apa inputnya itu jadi dia

mungkin bisa ngaco gitu enggak..

MODERATOR : Oke..oke terus itu kan tadi dari jalan cerita, kalau dari

segi artistiknya? Pasti ada dong kelebihan..

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Kelebihan.. kelebihan kekurangan sinetron dan kelebihan

kekurangannya Goblin juga. Ada enggak tuh?

IRENE : Sinetron sebenernya ada deh, soundnya rapi.

Kekurangannya enggak usah lah.

LAINNYA : (ketawa)

IRENE : Kelebihannya aja soundnya rapi.

JEANNE : Sisanya kurang

LAINNYA : (ketawa)

IRENE : Iya sisanya jangan dipertanyakan

JEANNE : Iya enggak usah tanyain

IRENE : Enggak usah

MODERATOR : Kalau Goblin?

IRENE : Terlalu banyak blur-blur, terlalu banyak main bokeh.

Fokusnya jadi kadang kayak bingung gitu. Kayak.. bokeh

tuh kadang ada yang bener-bener bagus ada yang enggak.

Kayak dia waktu shot yang dia lagi di tempat si pencabut

nyawa itu yang ngomong ama ceweknya. Ada shot dimana

dia belakangnya tuh crowded banget jadinya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 89: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

183

MODERATOR : Hooh

IRENE : Karena bokehnya tuh kayak.. bokeh tuh ada yang halus

banget, kalau dia tuh kayak ada yang bener-bener halus,

yang kayak di shot-shot awal tuh halus. Yang waktu dia

masuk ke rumahnya tuh bokehnya tuh bener-bener kayak

terlalu bulet. Jadi apa ya istilahnya, teknis sih itu.

Mungkin pemilihan lensanya ya. Maksudnya yang kayak

jadinya crowded dan itu kan warnanya mereka itu

backgroundnya kan ee..coklat. Pokoknya agak grada

kuning grada coklat gelap kan. Dan sedangkan si..si

pencabut nyawanya tuh warnanya hitam, maksudnya

kayak dia full hitam. Mukanya doang yang putih gitu kan,

jadi kayak ngikut gitu. Dan bahkan rambutnya hitem agak

mendeket-deket coklat. Aku enggak tau karena kayaknya

pengaruh ini juga deh jadi kayak..apa jadinya..pee..

DYANA : Proyektornya

IRENE : Iya background dan foreground background agak terlalu

ini

MODERATOR : Oke, kalau dari Sandy san? Gimana?

SANDY : Hampir sama dengan Irene juga sih. Kalau Goblin kan

udah bagus ya, enggak ada..kalau aku ngerasa hampir

enggak ada kekurangan sih. Emang mungkin yang

darahnya tadi deh..(diam sebentar)

DYANA : Ya?

SANDY : Mungkin yang darah yang tadi yang menurutku sih agak

mengganggu sih sebenernya dia banyak banget gitu bukan

cuma sekali dua kali. Kayaknya itu udah. Sama yang

blurnya emang ada..ada yang aku merasaterlalu kuat gitu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 90: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

184

yang pas adegan..yang pas adegan awal yang dia ketemu

anak kecil itu ya. Kayaknya menurutku blurnya terlalu

kuat gitu pas adegan yang,.. sisanya udah.

MODERATOR : Kalau anak jalanan san?

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Semua tersenyum

IRENE : Terlalu bahagia

SANDY : hm mungkin..yaa karena dia terang jadi semuanya sangat

jelas

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Kamu..kamu..kamu baik sekali

SANDY : Jadi..jadi kita enggak yaa..semua jelas terlihat lah. Tidak

ada yang tidak bisa kita lihat gitu

LAINNYA : (tertawa)

SANDY : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke..oke kalau dari Marina gimana Mar?

MARINA : Eem.. karena Anak Jalanan tuh flat jadi kayak enggak..

ngerasa kayak datar aja sih gitu. Kalau Goblin tuh kan

visualnya tuh kayak dimain-main..eh maksudnya memain-

mainkan hati kita gitu maksudnya (ketawa)

MODERATOR : memainkan hati..

MARINA : kayak itu lah, bagus sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 91: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

185

MODERATOR : Oke itu berarti itu dari segi artis..artistik ya, berarti aku

mau nanya berarti dari artistik kalian lebih suka Goblin

ya?

LAINNYA : iya (tertawa)

MODERATOR : Dari..dari plot lebih suka Goblin ya?

IRENE : Ehe

LAINNYA : iya

MODERATOR : Kalau misalnya harus dikasih nilai misalnya Anak

Jalanan berapa nilainya, Goblin berapa?

JEANNE : Kasian

SANDY : Kasian kayaknya

LAINNYA : (ketawa) kasian

MODERATOR : Enggak. Enggak apa-apa dibandingin jadi kalau dari

plotnya berapa?

ERIKA : Dari apa?

IRENE : Plot

MODERATOR : Plotnya, Anak Jalanan berapa, Goblin berapa?

IRENE : Plot..

MODERATOR : Secara keseluruhan

IRENE : 9, Goblin..Goblin

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Untuk episode ini ya mungkin..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 92: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

186

IRENE : Anak Jalanan..5

MODERATOR : Oke Dyana?

DYANA : Sama kira-kira Anak Jalanan 5. Sebenernya plotnya ya

aku pas dieksekusinya jadi kayak gini entah kenapa gitu,

kalau Goblinnya sih emang 9 gitu

LAINNYA : (ketawa)

DYANA : Pas dikasih apa..logline sinopsis oke pas ditontonnya oke

juga. Kalau anak jalanan tadi sinopsisnya oke, ditontonnya

ngeh.

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : oke, marina?

MARINA : Sama sih

MODERATOR : Nilainya sama ya? oke

SANDY : Sama

MODERATOR : sama?

JEANNE : Dari sinopsis atau dari episode ini sih?

MODERATOR : Setelah menonton ini

JEANNE : Setelah menonton menurutku yang Anak Jalanan aku

enggak dapet cerita sih, kita cuma dikenalin doang tapi

enggak ada ceritanya gitu. Jadi kayak untuk Anak Jalanan

3 mungkin, Goblin 9.

MMODERATOR : Oke

ERIKA : Ee. Dari Anak Jalanan untuk plotnya sih ku bilang 6,

cuma ya itu mungkin cara mereka gambarin adegannya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 93: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

187

itu.. ee..salah atau kurang gitu. Kalau misalkan Goblin 9

(ketawa)

MODERATOR : Oke, El?

ELVIRA : 9 Goblin, 3 Anak Jalanan

MODERATOR : Luar biasa, oke kalau dari artistiknya? Kasih nilai lagi

LAINNYA : hah (ketawa)

MODERATOR : Kalian harus menilai banyak nih hari ini

JEANNE : (tidak terdengar jelas)

IRENE : Karena gua enggak terlalu suka bokehnya, 7,5 lah ya 7,5.

sama haduh.. 2. Jahat ya gua ya

MODERATOR : Dyana gimana di?

DYANA : Emm.. gatau teknik ininya ya apa..dideskripsikannya

enggak bisa. Tapi kalau secara ee..apa..comfort to..to

watch itu pastinya Anak Jalanan 2, ee.. Goblin 8 (ketawa)

MODERATOR : Oke, Marina?

MARINA : Kalau yang Goblin CGI nya bagus gitu kan, cuma yang

ganggu itu gara-gara yang si nenek yang tadi itu (ketawa)

paling 8 sih, kalau yang Anak Jalanan 3

SANDY : Hem sama.. Goblin 8, Anak Jalanan 3

JEANNE : Sama juga

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Erika?

ERIKA : Emm Anak Jalanan 4, Goblin 8

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 94: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

188

MODERATOR : Ho

ELVIRA : Anak Jalanan 2, Goblin 8

MODERATOR : Oke nah kalau dari segi menghibur kan tadi kan ada

bilang menghibur in a good way dan in a bad way. Nah

kalau dibandingin lagi anak jalanan sama drama Korea

Goblin. Menghiburnya tuh gimana gitu?

IRENE : (menghela nafas)

MODERATOR : Yang satu misalnya YANG SATU Goblin mungkin

menghiburnya di in a good way, yang satu in a bad way

atau gimana. Coba How?

SANDY : Anak Jalanan paling menghiburnya cuma yang lucunya

gitu doang ya sama..

JEANNE : Iya

SANDY : Pokoknya yang benar-benar aku merasa terhibur cuma

yang komedi doang

JEANNE : komedi komedinya

SANDY : Kalau Goblin secara keseluruhan menghibur

JEANNE : Kalau Goblin bisa bikin kita kayak masuk ke ceritanya

gitu

DYANA : Emerge..emerge (IMPERS)

JEANNE : Iya kita..kita kalau misalnya nih kita udah nonton,

diganggu tuh kita marah gitu loh, kayak gua lagi..gua lagi

menikmati film gitu kan kayak..

SANDY : (tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 95: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

189

JEANNE : Iya..iya tapi kalau misalnya Anak Jalanan kita diganggu,

oh yaudah silahkan gitu. Gua ga penting juga gitu kan.

Kayak be..menghiburnya tuh kalau yang satu karena lucu

karena ada komedi, yang satu tuh karena kita bisa masuk,

kita bisa nikmatin bener-bener. Kita pengen tahu gitu loh,

bedanya gitu

MODERATOR : Oh berarti kalau misalnya Anak Jalanan itu hiburnya

karena lucu berarti kelebihannya anak jalanan ya lucu itu..

JEANNE : Ya ada komedi lah

MODERATOR : Komedinya itu.

JEANNE : Beda ya

MODERATOR : Tapi kalau Goblin kelebihannya karena bisa membuat

kita ngerasain apa yang ada di film gitu, menghiburnya

beda jadinya ya.

LAINNYA : Iya

MODERATOR : Oke kalau disuruh kasih nilai lagi dah. Dari el dulu deh

kali ini, gimana el dari segi hibur menghibur?

ELVIRA : Emm.. Anak Jalanan 5 deh, Goblin 8

MODERATOR : Oke

ERIKA : Dari Anak Jalanan 3 sih, Goblin 9

MODERATOR : Oke

JEANNE : Jeanne?

MODERATOR : Hem

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 96: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

190

JEANNE : (ketawa) ika lagi nulis kan enggak enak. Anak Jalanan 4,

Goblin 9

MODERATOR : Oke

SANDY : Goblin 9, Anak Jalanan 3

MARINA : Sama

LAINNYA : (tertawa)

DYANA : Anak Jalanan 2 karena keberadaannya sendiri itu yang

membuat tuh lucu gitu loh, terus Goblin 8

IRENE : Aku ikut kubu Marina dan Sandy, 9 dan 3

MODERTAOR : Buset, oke kalau dari segi emm nih dari segi nih

perbandingan reputasi ya, jadi kalian lebih pengen.. ah tapi

udah tau juga jawabannya..

LAINNYA : (tertawa)

MODERATOR : Kalian..nih mungkin aku lebih pengen tahu alasannya

lagi sih. Mungkin ada alasan lain gak selain yang udah

kalian kasih tahu yang bikin kalian ee.. lebih pengen

mempromosikan yang Goblin dibanding Anak Jalanan?

Ada enggak alasan yang lain? Selain yang tadi udah

dikasih tau

SANDY : Anak Jalanan Pesan moralnya jelek

MODERATOR : Moralnya jelek?

LAINNYA : Iya

MODERATOR : Oh jadi sebenernya ee nilai pendidikan itu penting

enggak sih kalau di dalam suatu film atau suatu tv series

dan yang lain? Soalnya kan kadang ada beberapa orang

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 97: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

191

yang nonton ini kan yaudah yang penting gua terhibur.

Terserah lah mau ada nilai moralnya atau enggak

DYANA : Tergantung pasarnya sih

SANDY : Iya

JEANNE : Tergantung ceritanya juga kayaknya

SANDY : Iya

MODERATOR : Tapi kalau misalnya untuk yang di kalangan kita nih,

penting enggak sih sebenernya nilai pendidikan moral?

DYANA : 50:50

JEANNE : Iya, tergantung tergantung orang kayaknya. Kayak kalau

dibandingin sama film apa ya.. Headmans Bodyguard gitu.

Itu kan..gila ngelindungin pembunuh bayaran gitu kan,

moralnya dimana gitu. Itu sepanjang film tuh bunuh-

bunuhan, tembak-tembakkan, enggak.. kayak enggak ada

nilai moralnya gitu tapi bener-bener kita bisa nikmatin

gitu. Padahal kelihatannya kayak enggak ada nilai moral,

tapi asik buat ditonton, bagus.

DYANA : Kayak John Wick..John Wick

IRENE : Tergantung ceritanya mau dibuat seperti apa

JEANNE : Iya tergantung cerita

IRENE : Dan dibawa kemana sih sebenernya

MODERATOR : Hemm

IRENE : Banyak kok film-film yang gua tonton enggak bermoral

DYANA : (tertawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 98: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

192

JEANNE : Kalau kayak nonton tahu enggak sih satu film lagi tuh

kayak menceritakan tentang pembunuh..pembunuh serial

kayak serial killer deh pokoknya membunuh anak-anak

dengan mata warna biru sama rambut blonde gitu. Itu kan

menceritakan pembunuh kan, jadi kayak susah juga

nyelipin moral dimana orang ceritain tentang suatu

kejadian pembunuhan gitu

IRENE : Tapi dari situ kita dapet informasi tentang sebuah

penyakit

JEANNE : Iya dapet informasi tentang suatu penyakit kayak kondisi

psikologis orang tuh macem-macem, sama kalau di film

itu tuh ada nanti kan ada 911 yang berusaha

menyelamatkan anak itu. Maksudnya itu kan bukan moral

kan kalau 9 berusaha menyelamatkan itu kan tugas gitu

kan jadi kayak bukan maksudnya bukan nilai moral tapi

kita bisa nikmatin, kita bisa dapet info, terus kita jadi tahu

banyak hal gitu lah.

MODERATOR : Oke, ee nih oke berarti kalau misalnya bukan moral, ee

kalau misalnya okelah ee moral enggak berarti enggak

harus selalu ada tapi kalau untuk info-info baru atau hal-

hal yang belum pernah kalian tahu, itu penting enggak sih

dalam sebuah film?

IRENE : Ee.. menurutku penting sih

JEANNE : Menurutku iya

IRENE : Karena enggak tahu ya as a filmmaker and as a creator

kayak maksudnya gue nonton film bukan lagi sebuah

hiburan, gua nonton film dimana lu bisa belajar dimana lu

bisa dapet informasi, dimana lu bisa kayak mendapatkan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 99: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

193

sebuah pencerahan, dapet ide gitu-gitu.Kalau kayak..itu

sih. Kalau cuma nonton just for fun, for what? Wasting

time kayak kalau lu anak jalanan 10 episode, wasting time

kan

LAINNYA : Ho oh (ketawa)

JEANNE : Kayak kalau misalnya kita udah tau semuanya gitu..

maksudnya yang disuguhkan ke kita adalah yang kita

hadapin setiap hari, gimana kita mau tertarik dan kita

pengen tau lagi karena kita udah tau semuanya gitu. Kayak

Anak Jalanan kenapa kita enggak tertarik karena ya udah

tau deh dia akan kayak yang suka motor gimana ini ini

gimana nanti dia bakal jadi baik atau gimana gitu kan.

Kita kan udah bisa menduga gitu. Sedangkan kalau dia

mungkin kasih kondisi karakter yang lebih beda, yang

bener-bener kita baru tau oh ada ya yang kayak gini, kan

bikin kita orang kayak gini nanti gimana sih gitu kan

(lainnya mengiyakan). Mungkin karena itu juga jadi

penting. Kalau enggak ada gitu, mungkin rasa keinginan..

keingintahuan kita berkurang akan suatu film

MODERATOR : Hem kalau dari Erika gimana Ka? Gimana?

ERIKA : Emm..(ketawa) gimana ya. Sama aja sih

MODERATOR : Udah sama? Berarti se..sesuai sama yang itu?

ERIKA : iya

MODERATOR : Kalau El gimana El?

ELVIRA : Sama

MODERATOR : Sama juga? Oke. Nah terus habis itu yang untuk emm

nih perbandingannya. Ee..untuk rasa ingin tahu. Jadi kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 100: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

194

selama nonton ini tadi kan pasti ada.. selama kalian

nonton di menit-menit pasti kalian kayak pengen tahu

dong, ini selanjutnya gimana ya ini gimana. Nah itu lebih

kalian kerasa dimana? Maksudnya perasaan-perasaan

kayak gitu tuh lebih kerasa di Goblin atau di Anak

Jalanan?

LAINNYA : Goblin (ketawa)

MODERATOR : Tapi sebenarnya ada kelebihannya enggak sih dari Anak

Jalanan, maksudnya untuk dalam konteks memenuhi

ee..rasa ingin tahu kalian gitu? Ada enggak sih?

JEANNE : Sampai kapan nih episodenya gitu

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Ingin tahu aja kayak nih bakal dipanjang-panjangin

sampai kapan nih gitu

IRENE : Ingin tahunya apakah mereka akan membuat plot twist-

plot twist yang menyenangkan sih

JEANNE : Nah iya iya

IRENE : Challengingnya kan sebenernya itu kan. Kayak plot

twistnya tuh jangan yang klise gitu. Semua sinetron sama

plot twist nya klise. Kalau enggak ketabrak, lupaingatan,

penyakitan

JEANNE : Eh tapi ini ini kaget loh mati loh karakter utamanya

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Kaget loh

IRENE : Jeanne..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 101: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

195

JEANNE : Enggak ada loh karakter utama mati loh

IRENE : Ada weh di film yang ini (menyebutkan judul, tidak

terdengar jelas) kalau enggak salah

DYANA : (mengulang judul, tidak terdengar jelas)

JEANNE : Itu matinya di ending atau di tengah?

IRENE : Di ending

JEANNE : Di tengah (ketawa) mati lanjut sinetron

IRENE : Ganti sama (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke

JEANNE : Plot twistnya lumayan ini

IRENE : Habis kali

MODERATOR : Oke mungkin ada lagi yang mau ditambahin enggak soal

yang rasa ingin tahu ini? Kalau enggak kita masuk nilai

lagi

SANDY : Nilai aja lah

LAINNYA : (tertawa)

JEANNE : Udah tau pasti

MODERATOR : Nilai lagi, iya ya kayaknya udah kelihatan condong

kemana. Dari iya Irene silahkan

IRENE : Ih ih 9 sama 1

LAINNYA : (ketawa)

IRENE : Eh enggak deh 2 ntar..ntar Ika susah bikin skripsinya, 9

sama 2

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 102: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

196

MODERATOR : Ih enggak apa-apa

IRENE : oh ya udah 9 sama 1

DYANA : 9, 2

MARINA : sama

SANDY : hmm 9,2 deh

JEANNE : Sama

ERIKA : Sama

IRENE : Enggak ada yang 0,5 nih

ELVIRA : 9,2

MODERATOR : Oke oke, terus aku mau nanya nih dari kan tadi aku ada

sebutin 6 aspek ya, jalan cerita terus artistik terus habis tuh

ada hiburan, ada pendidikan juga, ada reputasi sama

kepuasan terhadap rasa ingin tahu. Nah dari 6 aspek ini, ee

kalau misalnya kalian urutin dari 1 sampai 6, mana sih

yang paling penting yang bisa bikin kalian mau loh nonton

ini terus gitu. Apalagi ini kan tv series kan

DYANA : Tadi apa aja maaf?

MODERATOR : Ada jalan cerita, terus..

IRENE : Boleh tulis enggak?

MODERATOR : Boleh boleh ada jalan cerita, lalu ada artistiknya

visualnya gimana, soundnya gimana dan lain-lain terus

habis itu ada dari pendidikannya gimana, terus

ee..hiburannya menghibur atau enggak, terus reputasinya

gimana sama ee dia bisa memenuhi rasa ingin tahu kalian

enggak. Ada 6 aspek itu, kalau misalnya disuruh urutin 1

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 103: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

197

tuh, pokoknya nomor 1 tuh itu yang paling bisa bikin

kalian mau nih nonton tv series ini sampai ke episode-

episode selanjutnya jadi bukan cuma sampai 1 episode

selesai.

IRENE : Jalan cerita, artistik, moral value, rasa ingin tahu

JEANNE : Reputasi

IRENE : Reputasi sama?

MODERATOR : Hiburan?

IRENE : Hiburan

MODERATOR : Ho oh

(semua diam berpikir)

MODERATOR : Udah? Oke Irene?

IRENE : Ee.. yang pertama jalan cerita, kedua artistik, ketiga rasa

ingin tahu, keempat itu hiburan, kelima moral value,

keenam reputasi.

MODERATOR : Kenapa 1,2,3 nya itu?

IRENE : Emm 1,2,3 yang mana ya?

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Jalan cerita, artistik sama rasa ingin tahu

IRENE : Sama rasa ingin tahu. Secara pribadi aku nonton film

kadang kalau visualnya biasa aja tapi feelnya dapet. Aku

akan nonton film itu terus. Karena aku nonton film lebih

ke feel gitu, makanya aku ee..hiburan dan moral value aku

taruh di bawah karena itu sih. Bisa enggak sih karakter ini

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 104: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

198

ee..kayak jalan cerita itu kan kayak based dari sebuah film

itu. Kalau jalan ceritanya udah meh ya artistiknya akan

mengikuti jadi meh gitu. Gitu sih

MODERATOR : Oke, kalau Dyana?

DYANA : Ee jalan cerita, terus rasa ingin tahu, artistik, hiburan,

reputasi terus moral value.

MODERATOR : Kenapa tuh 1,2,3 nya itu?

DYANA : Ee.. aku selalu..kalau pribadi selalu nonton itu selalu

ee..story based ya jadi ceritanya itu gimana sih. Baru..baru

apa technicalnya..technical apa kayak pengambilan

shotnya kayak gimana segala. Gimana ya bingung

jelasinnya

IRENE : Asal lu udah bisa menikmati sebuah film (tidak terdengar

jelas) ya?

DYANA : Iya

IRENE : Disaat kita udah menikmati sebuah film, kita enggak

peduli lagi keadaan ee..mau..

DYANA : Art nya tuh gimana

IRENE : Art nya gimana, ada yang salah apa enggak, shotnya mau

agak miring dikit miring gimana. kita seakan-akan kalau

udah men.. into ke filmnya banget, itu dimaafkan gitu

DYANA : Iya kayak gitu thank you

MODERATOR : Oke, kalau Marina?

MARINA : Ee pertama sih jalan cerita, terus rasa ingin tahu, terus

artistik, reputasi, ee moral baru hiburan.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 105: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

199

MODERATOR : Kenapa tuh 1,2,3 nya itu?

MARINA : Ee.. sama sih kayak Dyana, aku kayak lebih peng..based

sama jalan cerita sih kayak cerita tuh menarik atau enggak.

Terus kalau kayak..dari cerita itu mengundang enggak rasa

ingin tahu gitu terus kalau ee yang ketiga visual artistik itu

karena..sebenernya kalau ee..karena kita tuh anak film gitu

jadi kayak jadi sensitif gitu loh soal visual gitu. Kayak jadi

kalau visual tuh jadi kayak bikin ngerasa kurang..kurang

detil untuk nonton gitu jadi makanya aku masukin artistik

jadi ya jadi hal yang penting juga gitu.

MODERATOR : Oke, Sandy?

SANDY : Aku pertama cerita, visual, hiburan, rasa ingin tahu,

reputasi, pendidikan.

MODERATOR : Kenapa tuh?

SANDY : Hampir sama juga sih. Ya pastinya kalau aku nonton film

pastinya lihat dari cerita dulu sih. Baru yang kedua ku

lihat yang visualnya kalau kalau kurang indah gitu

kayaknya kurang menarik untuk ditonton gitu jadinya.

Terus aku nonton film juga lebih untuk mencari hiburan

sih

MODERATOR : Oke, Jeanne?

JEANNE : Aku nomor 1 cerita, kedua artistik, ketiga rasa ingin tahu,

keempat hiburan, kelima edukasi dan keenam reputasi

MODERATOR : Kenapa tuh?

JEANNE : Kalau 1,2,3 nya itu karena..karena cerita penting ya kalau

ceritanya kita enggak suka gimana mau ngikutin kan.

Terus yang kedua artistik, kenapa artistik? Karena aku

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 106: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

200

peduli sama ee.. kayak suatu film tuh enak dilihat ata

enggak gitu loh. Misalnya aja kalau film Goblin tadi

dibawakan dalam kemasan Anak Jalanan. Kan ceritanya

bagus tuh, tapi dia dibalutnya dengan visual Anak Jalanan

gitu yang shotnya kebanyakan close up, warnanya terang-

terang gitu. Kayak sebagus apapun ceritanya gitu kayak

jadi males gitu ngelihatnya karena bikin capek mata gitu.

Terus yang ketiga curiosity, menurutku curiosity, hiburan

sama cerita agak nyambung sih. Soalnya cerita yang baik

kan harusnya bisa nyampaikan pesan, bisa memberikan

hiburan, tergantung tujuannya juga mungkin. Dan pasti

bisa bikin kita ingin nonton terus kan

MODERATOR : Oke kalau Erika?

ERIKA : Kalau aku sih yang pertama story sih, jalan cerita sama

yangkedua itu rasa ingin tahu, ketiga itu hiburan, keempat

artisti k, kelima moral, keenam reputasi

MODERATOR : Kenapa tuh?

ERIKA : Ya sebenernya jawabannya enggak beda.. jauh beda sih.

Pertama kan maksudnya supaya buat orang tertarik kan

pasti jalan cerita dong, kalau misalnya ceritanya tuh

awalnya aja udah enggak menarik, pasti orang enggak

akan lanjut dong ke episode selanjutnya. Ya terus dan

karena apa.. karena cerita itu masuk ke rasa ingin tahu,

jadi kalau misalnya cerita udah oke pasti rasa

penasarannya ee akan semakin tinggi kan jadinya orang

akan nonton episode selanjutnya gitu. Terus ya sebagai

hiburan, kan maksudnya kita nonton sesuatu kan untuk

apa, menghilangkan stress kan gitu kan.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 107: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

201

MODERATOR : Oke berarti artistik enggak terlalu penting ya kalau buat

Erika?

ERIKA : Hem enggak sih asal ceritanya oke sih dan menghibur

MODERATOR : Oke, el?

ELVIRA : Emm pertama jalan cerita, yang kedua ingin tahu, yang

ketiga artistik, keempat hiburan, ee pendidikan sama

reputasi sama-sama nomor 5.

MODERATOR : Oke kenapa tuh?

ELVIRA : Hm soalnya kayak kalau dari jalan..ini nanya yang 1,2,3

apa yang..?

MODERATOR : 1,2,3 sama yang itu tadi kenapa di 5

ELVIRA : Em 1 itu jalan cerita soalnya kayak ee dari awal kita baca

pasti sinopsisnya, loglinenya kita pengen tahu deh

ceritanya tentang apa, genrenya apa. Terus pasti kita akan

nge-expect plot twist apa yang ada di film ini dan itu

nyambungnya ke ingin tahu, makanya kita bakal nonton

film itu. Dan setelah kita nonton film itu, pasti kita akan

ngelihat juga kan lanjut enggaknya itu dari visual itu

makanya nomor 3. Terus nomor 5 itu sama soalnya ee

kalau menurut aku sih, ini tergantung sih filmnya ya.

Enggak semua film tuh ee.. punya moral dan reputasi yang

bagus. Maksudnya ee dari aku pribadi aku enggak

mungkin ada pengaruh kayak tadi Anak Jalanan kenapa

Boy nya dibuat meninggal karena dia mungkin nikah jadi

ada skandal gitu, kalau aku pribadi itu enggak ngaruh gitu

loh. Kalau aku suka ama filmnya, mau artisnya mau

kenapa-kenapa juga ya biasa aja gitu loh. Yang penting

aku menikmati jalan cerita dari film itu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 108: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

202

MODERATOR : Oke nah temen-temen ee..nih untuk yang terakhir deh, ini

namanya closing statement. Jadi ee..temen-temen diminta

ada enggak sih maksudnya saran, kritik ntah buat drama

Koreanya ntah buat sinetronnya gitu? Sebagai penutup.

Mungkin dari Irene

IRENE : Ee pesan buat sinetron coba bikin shot yang lebih proper,

yang terkonsep. Jangan..jangan mikir cuma kayak gua

bikin film ini cuma demi duit gitu loh. Tapi demi apa ya,

malu lah jadi film maker tapi enggak mencintai

produknya. Kalau gua jadi sutradara, gua enggak bakal

ngakuin itu karya gua. Maksudnya kayak gitu, jangan

sampai itu terjadi gitu loh. Ya walaupun.. (tidak terdengar

jelas)

MODERATOR : Oke kalau Goblin?

IRENE : Buat Goblin itu sih lebih diperhatiin untuk masalah make

up ya yang paling. Karena itu juga beberapa aku nonton di

drama Korea lain itu yang sering banget missing, mungkin

bisa belajar dari Amerika. Amerika itu bagus banget. Dia

bener-bener proper, ee malahan kita sampai enggak

percaya. Yang di drama Korea lain juga ada beberapa

yang kayak gitu tapi lebih banyak yang ditemui yang make

up nya kurang ini

MODERATOR : Oke Dyana?

DYANA : Sama sih kayak kurang menggeluti bagian di live action

tv series

MODERATOR : Oke..oke Marina?

MARINA : Kalau Indonesia tuh kalau bisa lebih pentingin kualitas

lah daripada kuantitas. Kalau yang Goblin sih bener sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 109: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

203

tadi, soalnya yang semua udah sempurna gitu keliatan,

cuma kayak gara-gara sekecil yang make up itu doang

maksudnya kayak jadi hancur, maksudnya jadi ada jadi

rasa kurang gitu sih.

SANDY : emm untuk Anak alanan mungkin cerita juga diperhatiin

terus jangan..jangan karena kejar tayang mulu deh.

Soalnya karena kejar tayang mulu itu yang bikin

semuanya hancur gitu menurutku ya. Kalau Goblin sama

sih lebih ke make up sama yang efek darah tadi

MODERATOR : Oke

JEANNE : Kayaknya udah hampir disebutin semua sih, kayaknya

hampir sama gitu. Kalau sinetron ya perhatikan kualitas,

jangan demi rating gitu ya. Terus dia melakukan hal itu.

Kalau pun ingin targetnya emak-emak dan anak SMP kan

enggak harus dengan buat cerita yang kayak gitu. Kan bisa

dengan yang lebih baik lagi, buktinya drama Korea

dengan cerita yang tidak seperti itu kan bisa diterima juga

kan di kalangan emak-emak dan anak SMP. Kalau untuk

Goblin kan baru nonton satu episode ya jadi kayak belum

bisa berkomentar banyak sih, terus anak jalanan juga cuma

satu episode (lainnya tertawa) kan langsung kerasa gitu lah

ya itu..itu enggak terlalu bagus

MODERATOR : Oke

ERIKA : Ee..mungkin kalau dari Anak Jalanan maksudnya ya

enggak jauh beda sih, jangan dipanjangin aja gitu.

Ee..maksudnya kalau memang sudah ending yaudah

ending nya segitu aja gitu. Karena kan biasa kan kalau

misal kan ee udah banyak yang nonton nih pasti kan bakal

ditambah-tambahin gitu kan episodenya. Mending itu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 110: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

204

jangan. Terus kalau Goblin mungkin kalau aku kan udah

nonton semua episode Goblin kan, itu ya ada sih yang

terjadi kesalahan editing di Goblin gitu kan. Paling

perhatiin editing nya aja sih, misalnya terus kayak tadi

juga dia di episode 1 itu dia kan kayak kasih tunjuk 2 kali

gitu loh yang bagian si adiknya itu yang.. yang mati itu loh

dari dia terus ke cincin kan terus dari dia lagi ke cincin

lagi gitu. Itu sih

MODERATOR : Oke

ELVIRA : Untuk Goblin sama cuma tambahan aja untuk Anak

Jalanan mungkin musiknya diperhatiin, maksudnya kayak

drama Korea itu kreatif karena dari keseluruhan filmnya

gitu kan. Sedangkan kalau yang Indonesia tuh kayak yang

tadi ada yang ngomong nyomot aja gitu yang Dewa 19

gitu. Terus sama paling background music nya ee ya

jangan semua sinetron sama lah gitu terus setiap per

selang berapa detik dimasukin terus background music

nya. Itu jadi kayak music video kesannya gitu kan, karena

sepanjang film tuh musiknya banyak banget tumpang

tindih gitu sih.

MODERATOR : Hm oke deh temen-temen kalau kayak gitu.

LAINNYA : (tepuk tangan)

MODERATOR : Aku mau ucapin makasih juga nih ke kalian sudah

mengikuti FGD ini sampai selesai.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 111: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

205

TRANSKRIP FGD MAHASISWA UMN SESI I: SINETRON ANAK

JALANAN

MODERATOR : Jadi gimana temen-temen setelah menonton? Satu-satu deh

ngomong kesan-kesannya?

ADRIAN : Dari paling depan dulu mungkin

MODERATOR: Oh ya Mem gimana Mem?

MEMORY : Menurut saya sih oke sih (ketawa). Boy walaupun nakal-nakal

gini suka balap-balapan ternyata dia anaknya rajin ibadah

(ketawa). Enggak selain dia suka begajulan gitu tapi sebenernya

dia pinter. Jadi oke sih karakter si Boy.

MODERATOR: Oke, Adrian?

ADRIAN : Tujuan filmnya kan mengajarkan kebaikan kan intinya kan. Tapi

kita enggak bisa jadi baik sebelum diri kita sendiri tuh baik.

Kayak tadi dia coba ibadah, ya okelah ibadah. Tapi tetep aja, lu

ibadah dengan tidak..dengan cara tidak menaati hukum itu sama

aja lu bukan ibadah namanya... Polisi gitu kan. Lu enggak bisa

jadi pembasmi kriminal kalau lu jadi kriminal gitu kalau menurut

gua. Jadi kayaknya dia caranya salah deh. Enggak enggak begitu

cara mengajarkan yang benn..yang baik dengan menjadi jahat, eh

dengan jadi nakal tapi baik tuh kayaknya enggak ada deh yang

kayak begitu. Harusnya baik tetep baik aja enggak usah nakal.

LAINNYA : Dah lu jawaban Memo aja, Boy itu bagus (ketawa).

IVANO : Ya oke oke aja sih filmnya. Cuma ya itu cara yang tadi, cara

penyampaian kayak moral atau apa kayak gitu. Udah.

LAINNYA : Udah itu doang?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 112: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

206

MODERATOR: Oke, Jeshen?

JESHEN : Em, enggak terlalu setuju sih sama episode satu nih saya, eh

gua. Jadi terlalu apa terlalu cepet gitu sih pacenya, baru mulai

langsung balapan gitu kan. Kayak orang enggak ngerti gitu

maksudnya apa gitu.

ALVIN : Ya balapan (ketawa)

JESHEN : Ya sesuai judulnya sih terus tiba-tiba salah satu emm dialognya

kita balapan di tempat sesungguhnya, itu kan tempat

sesungguhnya kayak.

ALVIN : Enggak kasih tahu loh jalanan mana

JESHEN : Aduh kayak banyak miskomnya lah. Terus sama enggak kasih

moral apapun gitu loh. Gua kebalik sama Memo kayak..

MEMORY : Bukannya dia benerin gerobak itu moral bukan sih?

LAINNYA : ya yakin

ALVIN : Jadi kalau habis balapan lu jatuhin orang, habis itu lu mesti oh

gua gendong orangnya gitu?

IVANO : Kan yang jatuhin gerobaknya bukan dia.

LAINNYA : iya

ALVIN : Oh iya

JESHEN : Jadi kayak secara enggak langsung kayak oh gua mesti balapan

dulu buat bisa sholat gitu.

LAINNYA : (ketawa) iya iya itu bener.

JESHEN : salah kaprah banget gitu kan. Terus sama enggak ada yang

dijelasin secara detail pertama misal kayak penjelasan nama

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 113: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

207

orangnya pertama, oh ini namanya Boy mungkin. Mungkin ada

sih cuman kayak enggak dijelasin secara langsung. Kayak aneh-

aneh aja gitu.

IVANO : Itu nama nama..

JESHEN : Kayak aneh-aneh aja gitu.

MODERATOR : Oke, Glenn?

GLENN : em setuju si sama Jeshen. Pertama dia filmnya terlalu cepet,

kayak awal-awal tuh kalau yang baru nonton banget. Kayak kita

kayak baru nonton pertama semua kan ya, kayak kurang bisa

nangkep ini siapa dan kenapa gitu. Terus agak kurang realistis

juga, kayak enggak mungkin kan orang tadi yang di session

terakhir, tapi liat-liatan tiba-tiba berantem itu kayaknya di dunia

asli enggak begitu deh prosesnya. Kalau berantem ya enggak liat-

liatan dulu gitu.(ketawa) Iya enggak sih?

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Enggak ngomong apa-apa kayak tau gitu mau berantem. Terus

untuk karakter Boynya sendiri dia enggak konsisten kan awal-

awal yang dia kalah itu kayak orangnya kalem-kalem gitu cool,

cuma giliran tadi yang di ada gengnya yang minum alkohol

langsung bengis dia ajak berantem itu kayak character

developmentnya kayak terlalu cepet lompatnya gitu.

LAINNYA : Buset buset. Wah beh gua suka nih yang kayak gini nih. Asik nih

MODERATOR : Oke sip, Beka?

ALVIN : Gua bingung sih sama filmnya. Satu karakternya yang gua tau

tadi cuma Boy, terus Mondy tuh siapa, terus Andriana tuh yang

mana, Reva tuh yang mana.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 114: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

208

JESHEN : Enggak dijelasin gitu ya

ALVIN : Bener-bener enggak dijelasin karakternya kayak terus

karakternya tuh ada beberapa karakter yang fak ini siapa ini siapa

ini karakter baru lagi, ini siapa. Ya bener tadi pacenya kecepetan.

Karakternya gua enggak ngerti itu siapa, yang gua tau cuma Boy

doang bawa motor merah semua(ketawa) kayak tukang KFC.

Terus emm gua enggak ketemu ya tapi kalau misalnya film pasti

ada konfliknya kan. Gua enggak menemukan konflik disini.

JESHEN : Ada tau, kalah tuh

ALVIN : Ya itu doang kan? Maksudnya konflik yang bener-bener kayak

mengubah sesuatu gitu, maksudnya..

JESHEN : Oh iya

ALVIN : yang gua tau cuma ini kayak udah lu balapan kalah balapan lagi

kalah berantem titik. Terus apa gitu? Em enggak ada konflik yang

buat lanjutin gitu. Terus habis itu apa lagi tuh ya? Emm apa lagi

ya?

JESHEN : Lighting, DOP?

ALVIN : Iya itu itu sinetron wajar lah ya. Sebenernya..

GLENN : Buat ngejer produksi kan itu

ALVIN : Buat ngejer produksi. Habis itu kan, ini kan sasarannya adalah

masyarakat menengah ke bawah ya.

IVANO : Maksudnya gimana tuh?

ADRIAN : Target Audience

ALVIN : Target Audiencenya. Jadi kan dia emang bahasnya rada-rada

rancu dan rada-rada enggak dipikirkan. Yang which is kalau

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 115: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

209

sebenernya kalau kita yang nonton kan rada aneh gitu ya filmnya

sebenernya. Tapi secara masyarakat menengah ke bawah kan pola

pikirnya adalah langsung main kaprah kan langsung nentuin oh

wah ini keren nih gua mau kayak si Boy ah. Kayaknya dampaknya

adalah sekarang banyak banget anak-anak tuh punya motor..punya

motor Honda tua gitu ya, rambutnya di…, terus balapan akhirnya

matinya di umn. Kan gitu jadi banyak dampaknya sih yang jelek

sih. Tapi habis itu pas pas pagi-pagi eh sekolah lalu sore-sore dia

sholat. Lalu malamnya balapan, itu sih yang banyak dampak

jeleknya.

LAINNYA : (ketawa)

JESHEN : Sore doang ya

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Emm setuju sih ama yang tadi yang em dikatain Beka. Untuk

pengenalan karakter masih lemah sih kenapa? Karena eee daritadi

yang kita cuma denger sih nama yang dipanggil Boy doang.

LAINNYA : Boy boy boy, Bro bro (ketawa)

JORDY : Yang lain cuma dipanggil kayak istilah kayak he kamu blablabla

segala macem. Mungkin eee apa ya seharusnya sih mungkin

episode pertama kenapa? konfliknya masih lemah dan segala

macem, mungkin memperkenalkan karakternya tujuannya tapi

tidak dapet. Kenapa? Karena pendukung seperti set dan properti

segala macem itu tidak diperhitungkan dengan baik di sinetron ini

untuk memperkenalkan karakter ini seperti apa dan ini siapa gitu.

MODERATOR: hmm

ALVIN : (tidak terdengar jelas) kayak mise en scene gitu (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 116: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

210

MODERATOR: Oke, terus kalau misalnya kalian kasih nilai berarti kan daritadi

kalian tadi ituinnya lebih ke jalan cerita kan, nah kalau misalnya

kalian kasih nilai deh 1-10?

JESHEN : Dua

ADRIAN : Tentang apa? Jalan ceritanya atau produksi?

GLENN : Episode 1 atau keseluruhan?

MODERATOR: Jalan ceritanya dulu, jalan ceritanya dulu

JESHEN : Oh keseluruhan

MODERATOR: Jalan ceritanya

ADRIAN : Jalan cerita doang belum masukin teknisnya

JESHEN : Oh secara cerita

ALVIN : Secara cerita doang, artinya secara apa yang gua baca ini doang?

ADRIAN : Iya

MODERATOR: Dan nonton ini

GLENN : 1-10 ya

JESHEN : Kalau cerita..

LAINNYA : Dari Memory dulu deh

ALVIN : 8 ya Mem ya?

LAINNYA : (KETAWA)

ADRIAN : 1-10? 11

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Fans sinetron, 10 out of 10

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 117: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

211

MEMORY : 1-10 ya, 7 lah

MODERATOR: Oh 7 oke

GLENN : Oke Memory 7

JESHEN : Enggak apa-apa.. enggak apa-apa

ADRIAN : 4

MEMORY : 4 lagi?

JESHEN : Eh hargain dong hargain dong

ALVIN : Dibanding gua

IVANO : Gua 5

MODERATOR: Vano 5

JESHEN : Gua 62, 6,2 maksudnya

GLENN : gua 4 juga sih

ALVIN : Jalan cerita ya?

JESHEN, ADRIAN: Cerita doang teknisnya belum

ALVIN : 5 lah kalau segi cerita aja

JORDY : hemm

ALVIN : cerita doang

JORDY : 3

GLENN : wuh

MODERATOR :Kira-kira kenapa tuh? Angkanya berarti enggak ada yang

nyentuh 8 sama sekali?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 118: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

212

JESHEN : Ada Memo

MODERATOR: Kan dia 7

ALVIN : Memo

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MEMORY : 7

LAINNYA : Oh sorry soryy

MEMORY : Ceritanya masih bisa bikin ketawa-ketawa gitu. Masih oke buat

ditonton

IVANO : Iya

GLENN : Itu..itu kalau menurut gua lebih ke bagian script sama aktornya

sendiri sih bukan ceritanya.

ADRIAN : Cuma tujuannya bukan film komedi

GLENN : Iya bener

ALVIN : Iya

GLENN : Berarti salah

ALVIN : (tidak terdengar jelas)

MEMORY : Tapi gua masih bisa nikmatin gitu sampai akhir enggak boring

ALVIN : (ketawa)

GLENN : Ya karena itu dibantu dengan aktor-aktornya juga

ALVIN : Karena si Boy itu ganteng (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

JESHEN : Terus aktrisnya juga cantik kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 119: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

213

IVANO : Kelakuan

MEMORY : Iya sih..iya sih

GLENN : Kalau gua kasih 4 gara-gara si Boy kayak konfliknya tadi dia

kenapa nganggep jalanan rumah kedua dia kayaknya enggak…

dikeluarin enggak masalah deh ntar kalau..kalau si Boy pakai

ceritanya si Reva itu kayak bapaknya nikah lagi

ADRIAN : Nah itu bisa

GLENN : Itu lebih bagus ya menurut gua

ADRIAN : Itu lebih bagus

ALVIN : Jadi karakter utamanya tuh Reva ya? (ketawa)

GLENN : Jadi kalo lebih sih..

JORDY : Kayaknya sih Reva sih,

GLENN : Kalau untuk lama banget iya lebih..lebih ke Reva

ADRIAN : Soalnya si Boy enggak ada masalah apa-apa

GLENN : Si Boy kayak enggak ada masalah apa-apa

LAINNYA : (berbincang, tidak terdengar jelas)

GLENN : Berarti si Boy lebih..lebih..lebih ke supporting character jadinya

ADRIAN : Enggak dia tuh lebih ke cari perhatian gitu enggak sih?

GLENN : Gara-gara ganteng gitu?

ADRIAN : Iya

GLENN : Ya bisa jadi sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 120: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

214

ALVIN : Eh man..mana ada cewek yang Oh my God gua mau deh jadi

selingkuhannya. Oh terkenal f*ck anjir murah banget

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : murah banget anjir

GLENN : Iya..iya dan masih sekolah

ALVIN : Masih sekolah

JORDY : Lu mau jadi ape (ketawa)

ADRIAN : Ya jadi istrinya tadi

ALVIN : Oh ya Ika ka, gua enggak suka sinetron ini karena dampak

ceritanya. Mau siapapun yang garap film ini dampaknya ke anak-

anak menengah ke bawah kayak gitu (tidak terdengar elas karena

ada suara batuk).

ADRIAN : Dia ambil SMA gitu

GLENN : Iya

ADRIAN : Kalau di kuliah ya..yaudah lah

ALVIN : SMA belum..belum..belum baru kelas satu tuh belum punya

SIM anjir udah kebut-kebutan

LAINNYA : (percakapan tidak terdengar elas)

GLENN : mungkin kalau Boy ceritanya kayak Reva gua kasih 5 sih

ALVIN : terus ini b*go apa sih yang yang mantannya terus jadi temennya

punya bokap punya pacar (ketawa, tidak terdengar jelas)

GLENN : Iya itu kayaknya dia mix nya..

ADRIAN : Harusnya jelas dong kalau dia mantannya si Boy iya enggak sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 121: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

215

ALVIN : Enggak tau (tidak terdengar jelas)

GLENN : Emang..emang belum dijelasin. Siapa tau dia belum dijelasin,

kita kan tau dari sini

ADRIAN : Anak SMA udah nikah ama om-om hebat sekali

JORDY : Iya dia bener-bener realistis banget. Biasa (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Mungkin..mungkin biar yang ke bawah bener ngena kali, oh

begitu yaa mungkin kayak semacam itu. Kita kan lebih mikir gitu

JORDY : (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Kalau disini sih tulisannya sih karena lebih ke ayah..pria yang

kaya maupun lebih tinggi dari dia (tidak terdengar jelas)

GLENN : oh iya

ALVIN : Tulisannya sih gitu ya (ketawa)

GLENN : Iya..iyaa

ALVIN : Ini tau darimana (ketawa)

MODERATOR : Udah nonton dong

JORDY : Tapi baik baik munafik kayak enggak..

ALVIN : (tidak terdengar jelas) gitu

GLENN : Oh iya tadi iya iya bener..bener

JORDY : kelihatannya baik makanya gua nanya ini jahat apa baik

JESHEN. GLENN : belum jelas..belum jelas

MODERATOR: Oke oke

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 122: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

216

JORDY : Adanya perkenalan karakternya masih belum dapet, makanya

dapet 3 cerita

MODERATOR : 3D Character nya juga?

JORDY : Ho oh 3D char (tidak terdengar jelas) belum keliatan sama sekali

MODERATOR : Oke..emang sebenernya kalian sendiri lebih suka cerita yang

kayak gimana sih, kalau misalnya untuk dijadiin tv seri kayak gini

ya

ALVIN : Cinta cenat cenut tuh bagus tuh

LAINNYA : (ketawa)

ALVIN : Gua cuma nonton itu sampai habis soalnya

GLENN : Apa?

ALVIN : Cinta cenat cenut

MODERATOR : Itu yang smash bukan

ALVIN : Iya itu yang SMASH. Ya itu yang mendingan gitu. Enggak sama

aja sih (ketawa)

JORDY : Sebenernya tuh kalau untuk cerita, cerita yang seperti ini pun

bagus tapi treatmentnya agak dilebih apa sih.. lebih mungkin

research lebih gitu loh direalistisin lagi gitu loh.

ALVIN : Tapi pun kalau direalistisin pun dampak dari film ini enggak

bakal bagus buat masyarakat

JORDY : Nah makanya kayak karakter yang kayak pengen jadi

selingkuhan di kurangin.

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : karena itu enggak realistis kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 123: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

217

ALVIN : iya lu liat aja ada anak SD tiba-tiba udah ciuman, ah aku mau

jadi selingkuhannya

JORDY : Ya makanya ceritanya bagus sih kayak si Boy alasan kenapa

menganggap jalanan jadi rumah kedua itu bagus tapi treatment

nya itu terlalu mengada-ada dan akhirnya dampaknya negatif gitu

loh.

ALVIN : Boy itu waktu (tidak terdengar jelas)

JORDY : Iya itu itu masuk akal

ALVIN : Iya itu masuk akal

JORDY : Si Revanya juga masuk akal kan gara-gara mamanya meninggal

ALVIN : Iya meninggal nikah lagi itu masuk akal. Terus diasuh sama

pembantu karena bokap nyokapnya sibuk kayak dia jadi nakal itu

masuk akal

JORDY : Tapi lebih ditekankan di situ

ALVIN : Di sekolahnya itu loh yang enggak masuk akal, ada lah guru

kayak gitu. Bro..bangun bro

JORDY : Nah lebih baik ceritanya ditekankan di situ daripada berantem

terus komersialnya si Boy banget yang ganteng itu

ALVIN : Iya..mendingan mendingan banyak riset sih

JESHEN : Iya riset..revisi itu

MODERATOR : terus kalau.. terus kalau menurut kalian untuk peran aktornya

sendiri dalam menunjang cerita how?

JORDY : hah maksudnya?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 124: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

218

MODERATOR : Jadi ee..Reva nya lah..Boy nya lah dan lain-lain di dalem

ceritanya selama kalian ngeliat tadi

ALVIN : Mendingan karakter sub-sub

MODERATOR : Menunjang enggak?

ALVIN : Sub-sub yang lain tuh yang kecil-kecil yang kayak (tidak jelas)

itu tuh dihilangin semuanya aja kemudian karakter tuh berpusat

Boy nya aja, Reva nya aja ini nya sama sisanya karakternya (tidak

jelas)

JESHEN : Enggak mungkin ada sih menurut gua cuma jangan terlalu sering

ALVIN : Soalnya..soalnya itu banyak banget cui kayak misalkan lu liat

deh Geng Warrior

JESHEN : Mending..mending bukan dihilangin tapi di..sedikitin lah

JORDY : Mungkin..itu kan mungkin karakternya yang banyak itu berguna

buat kan di..

ALVIN : Promosi

JORDY : sinetron ini sendiri kan banyak episodenya.

ALVIN : ho oh

JORDY : Enggak mungkin karakter-karakter itu terus kan yang muncul.

ALVIN : Iya sih

JORDY : Nah fungsi karakter yang lain yang banyak itu sebagai filler.

Nah mungkin dibedakan adalah aktingnya dan karakternya.

Karena daritadi gua lihat sama semuanya

ADRIAN : Emosian gitu terus kayak enggak jelas

JORDY : Nah terus ngelucu-ngelucu enggak jelas gitu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 125: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

219

ALVIN : Sabar gitu.

JORDY : Iya kan

ALVIN : Iya enggak sih setelah kayak orang sinetron pasti kayak gitu

rata-rata kayak tertemplate

JORDY : Dari emaknya yang tiba-tiba ngelucu gak jelas, si Bapaknya

ngelucu enggak jelas juga. Enggak sesuai kondisi situasi

ADRIAN : Sutradaranya siapa sih?

JORDY : Saudaranya?

JESHEN : Sutradaranya

JORDY : oh enggak tau

ADRIAN : Jadi kayaknya karakter selain si Boy sama siapa tadi?

JESHEN : Reva

ADRIAN : yang punya 3 Dimensional sendiri gitu ya

ALVIN : Oh extrasnya mungkin karena..karena enggak didirect gitu kali

ya ama sutradaranya

IVANO : Iya kayaknya

ALVIN : Soalnya ee.. timpang jauh misalkan lu ngeliat karakternya si

Boy, Boy, Reva, (tidak jelas) sama yang kecil-kecil itu kayak jauh

banget timpangnya

JORDY : ho oh yang kecil-kecilnya itu kayak template dan ngelucu.

Mencoba ngelucu yang enggak penting gitu loh

ALVIN : Biar dilihat

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 126: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

220

JORDY : (ketawa) tapi jadi aneh. Maksudnya kan jadi kebingungan

karena karakternya sama semua gitu

ALVIN : Kayak (tidak terdengar jelas, ketawa)

MODERATOR : hah okeoke, kalau Memory gimana mem?

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : Soal apa, soal karakter?

MODERATOR : Iya

MEMORY : Karakternya hemm.. si Boy ya

ALVIN : Ganteng ya

JESHEN : Ganteng lah

GLENN : Ganteng

MEMORY : Hemm oke sih si Boy, cuma bingungnya sebenernya dia bisa

pinter gitu gimana caranya?

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : malem dia pergi balapan, terus tiba-tiba pagi dia udah jago

kerjain matematika. Itu rada bingung juga

ALVIN, ADRIAN : (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Lu tau sata..sakatonik abc?

LAINNYA : (ketawa)

ALVIN : lu tau enggak sih itu kayak misalkan matematika enggak pake

rumus? Langsung jalan?

JORDY : (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 127: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

221

ALVIN : terus gua tau itu bener darimana anj*ng. penonton juga tau

darimana itu bener

MODERATOR : Berarti maksudnya karakternya terlalu sempurna gitu?

GLENN : Iya jadi orang yang nonton tuh kurang..kurang bisa relate

walaupun dia.. mungkin dia behaviournya orang bisa relate tapi

dari alur perfectnya itu kayak enggak mungkin, susah lah enggak

ada orang begitu maksudnya

ALVIN : Oh dia enggak punya kekurangan diri

LAINNYA : Iya

GLENN : Paling kurangnya bandel doang gitu kan kayak itu juga enggak

seberapa

JORDY : Mungkin cerita..mungkin itu nah poinnya adalah karakter Boy

kan terlalu sempurna kalau ini mungkin lebih bagus kalau

karakter Boy jadi sub karakter gitu

ALVIN : Oohh jadi karakter utamanya Reva gitu

JORDY : Jadi orang kan seakan-akan kalau itu karakter kedua kan mereka

orang berharap ada orang seperti itu

GLENN : Oh iya betul betul

JORDY : Kalau karakter utama kan enggak relate gitu

ALVIN : Bener-bener

JORDY : Mending Reva jadi karakter utama, udah Reva aja (ketawa)

MODERATOR : Terus kalau.. terus kalau..

ALVIN : Boy nya aja matikan

JESHEN : Oh iya Boy nya mati

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 128: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

222

MODERATOR : Iya Boy mati.

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Terus kalau menurut kalian komedinya gimana?

JESHEN : Komedi?

ALVIN : Ada komedinya?

MODERATOR : Iya maksudnya yang lucu-lucunya gitu

ADRIAN : Eh tadi Memo ketawa loh

LAINNYA : oh iya (ketawa)

IVANO : Tadi kita..kita juga ketawa

MODERATOR : Iya gimana tuh?

ADRIAN : Lucu sih

MEMORY : Ya lucu aja, enggak tau sih

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : Tiba-tiba ketawa aja, kenapa ya

JESHEN : Enggak ini.. gara-gara ini kita ketawa gara-gara enggak relate

sama kenyataan

LAINNYA : Iya enggak masuk akal

JESHEN : Enggak masuk akal kita ketawa dari situ, terus waktu komedi

yang dibuatnya juga enggak..dipaksain gitu enggak sesuai kondisi

ALVIN : Cringe

GLENN : Cringe jadinya cringe bener

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 129: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

223

ADRIAN : Enggak kalau menurut gua sih komedinya tergantung dulu siapa

yang mau menikmati soalnya eee..takaran komedi setiap orang

tuh beda-beda. Soalnya kan dia targetnya kelas menengah kan.

Jangan-jangan bagi kelas menengah tuh itu lucu

GLENN : mungkin mungkin

ADRIAN : Iya kan? Karena kan target komedi beda-beda

JESHEN : Bukan menengah kali, bawah kali

ADRIAN : Ada yang ketawa nonton OVJ ada yang enggak ketawa kan?

LAINNYA : Iya sih

ADRIAN : Mungkin dia beda target pasarnya

MODERATOR : Tapi kalau menurut kalian, komedi yang kayak gini cocok buat

kalian enggak?

LAINNYA : Enggak

MEMORY : Cocok

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : yaudah nah kan bahasnya beda-beda kan. Beda-beda. Buat

Memory mah cocok

MODERATOR : Kalau enggak cocok kenapa?

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : Kok mampus nanti ditanyain juga kalau iya kenapa

ALVIN : Terlalu slapstic enggak sih komedinya

GLENN : Iya

MODERATOR : Kenapa?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 130: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

224

ALVIN, GLENN : Terlalu slapstic

MODERATOR : Apa tuh?

ALVIN : Slapstic

ADRIAN : Slapstic tuh pukul-pukulan

ALVIN : Yang macem-macem OVJ gitu-gitu tuh slapstic komedinya.

Komedi slapstic

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Bukan komedi yang kayak lu rendahin orang, lu jatuhin orang

itu slapstic

JORDY : Oohh bukan OVJ kali, Fesbukers

ALVIN : yaa

JESHEN : Kacau

IVANO : OVJ juga

ALVIN : Enggak OVJ sama, OVJ sama

JESHEN : Satu..satu jenis

ALVIN : Slapstick tuh target paling kuat buat menengah ke bawah

IVANO : Tuh kan ya kan

MODERATOR : Oke, Mem gimana mem? Kalau memory gimana?

ADRIAN : Tuh lu ditanyain juga mampus kan

MEMORY : Coba ngeliat apa karakter yang temennya Boy tadi gini-gini apa

sok sok gitu gua bisa ketawa gitu

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 131: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

225

MEMORY : Aktingnya sama wajahnya bikin ketawa gitu

MODERATOR : ooh

JESHEN : Gak sinkron ya mukanya sama ini dialog nya ya

MODERATOR :Oke terus itu kan tadi dari jalan cerita, nah kalau dari segi

pengambilan gambarnya gimana?

JESHEN : Wahh

ALVIN : (Tidak terdengar jelas)

MODERATOR : How how?

JORDY : Kalau menurut gue sih emm untuk sinetron ini udah mulai

melakukan inovasi enggak sih

ALVIN : Tapi masih template gitu

JORDY : Tapi..tapi maksudnya

GLENN : Tapi rangenya.. rangenya sinetron gitu

JORDY : Iya tapi rangenya udah lebih baik daripada sinetron dulu enggak

sih yang jaman eee..(tidak terdengar jelas)

ALVIN : Gua ngerti sih lu ngerjain satu episode itu dalam 1-2 hari, gua

ngerti sih maksudnya jumping-jumpingnya gitu sih. Tapi..

JORDY : Terus setidaknya ketika adegan balapan udah mulai ada inovasi

enggak sih

ALVIN : Yaa

JORDY : Gini gini terus pake track

GLENN : Iya cuman

JESHEN : Coba coba ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 132: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

226

GLENN : Cuman menurut gua masih terlalu (tidak terdengar jelas)..

JORDY : Hemm

ALVIN : Referensinya udah oke sih.. udah oke sih referensinya. Secara

referensinya udah oke sih maksudnya kayak balapan itu referensi

dari ee.. motor GP itu balapannya

GLENN : Motor GP

ALVIN : Dan di (tidak terdengar jelas) juga sama terus habis itu sisanya

paling (tidak terdengar jelas)

JESHEN : Yang berantem yang berantem

JORDY : Sisanya sih template

ALVIN : Template

JORDY : Kayak apalagi di mesjid itu template banget

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ALVIN : Gua gua ngeliatnya kayak apa sih kayak oke kita mau shooting

sini lampu pasang sana-sana sana yang penting terang

JORDY : iya

ALVIN : Karena ngejer waktu

GLENN : Iya emang ngejer waktu

JORDY : Akhirnya mereka enggak mikirin warna kulit terus si Boy itu

kayak..

ALVIN : Putih banget

JORDY : Surgawi banget (ketawa)

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 133: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

227

ALVIN : Kadang.. kadang orang asli tuh enggak begitu

LAINNYA : Iya si Boy

JORDY : Surgawi banget

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

ALVIN : Oh iya kamera yaudah itu.

MODERATOR : Kalau harus disuruh nilai lagi 1-10?

GLENN : Kamera? Shotnya ya?

MODERATOR : Memory deh Memory

ADRIAN : Shotnya?

MODERATOR : Itu pengambilan gambarnya

LAINNYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

MEMORY : Gua kasih 8 lah

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MEMORY : Pas naik motor dia shot apa, liatin speedometer bagus

GLENN : Iya kalau manual susah anjir, pasti ada alatnya

ADRIAN : Itu ada..itu pake go pro juga bisa Mem taruh di kepala

MODERATOR : Iya lanjut

GLENN : Oke lanjut

MODERATOR : Adrian gimana?

ADRIAN : 7

MODERATOR : 7, ivano?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 134: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

228

IVANO : 7 karena gua enggak 6 deh

JESHEN : 4

GLENN : 6 gua

ADRIAN : Kalau anak sinem pasti jelek banget nih

ALVIN : 3 deh

JORDY : 4 (ketawa) namba 1 aja

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : kenapa tuh nilainya kayak gitu? Tapi ini masih lebih mending

sih daripada jalan cerita

JESHEN : Ya

ALVIN : kan tadi kan kita udah ngomong (ketawa)

MODERATOR : Oh yaudah

JORDY : Karena lebih bisa

MODERATOR : Oke kalau kalian? Terutama Memory ya 8 ya

ALVIN : (ketawa)

MEMORY : Gua dengan shit yang gua bilang 8 itu tadi gua udah bisa ngeliat

maksud ceritanya sebenernya yang dimaksud ya seperti apa.

(tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke

MEMORY : Pas si Boy mau balapan juga gua gak ngerti bisa shot kayak gitu

(tidak terdengar jelas)

(ada interupsi dari luar)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 135: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

229

MODERATOR : Kalau Adrian?

ADRIAN : Iya shotnya cukup ini sih kayak ngasih tau dari sini ke sini dari

sini ke sini tuh udah udah oke sih kayak enggak lompat terlalu

jauh gitu.

MODERATOR : Vano?

IVANO : Gua.. sebenernya gua enggak ngerti terlalu banyak tentang

kamera. Tentang shot gitu jadi ya cuman menurut gua udah oke

sih ee apa kesampean juga maksudnya ee ya ceritanya mau

gimana terus habis ini apa. Cuma kalau ini masih terlalu pusing

gitu buat gua (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Jeshen?

JESHEN : Terlalu cepet sih editingnya

MODERATOR : Oh masalahnya yang terlalu cepet gitu?

LAINNYA : Iya

MODERATOR : Glenn? Juga sama?

GLENN : Iya sama, maksudnya dia untuk sinetron yang ngejar produksi

kan udah oke sih maksudnya ada perkembangan dibanding

sinetron lain, Cuma beberapa emang masih agak template lah

MODERATOR : hem oke. Terus kalau menurut kalian kostumnya sendiri

gimana? ada masalah enggak?

LAINNYA : Keren..keren (tidak terdengar jelas)

JESHEN : boleh lah

IVANO : Jaketnya keren

LAINNAY : (tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 136: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

230

JORDY : nah gua bingungnya satu disini tahu pemilihan warnanya. Tadi

waktu pertama kali tanding, si Boy pakai warna biru apa merah?

LAINNYA : Merah

JORDY : Merah ya gua kira Biru. Berarti gua salah liat. Tiba-tiba kok

dia..Nah pas yang dia berantem ama sih gengnya yang kedua?

GLENN : ya kan masa tiap hari jaketnya sama?

ADRIAN : Jaketnya ada dua

GLENN : Ada dua tadi yang..

ADRIAN : Geng motor tuh emang kayak gitu

ALVIN : Yang (tidak terdengar jelas) itu yang merah merah

JORDY : Satu lagi biru

GLENN : Yang terakhir biru yang penting tadi dibelakangnya juga ada..

ada bordiran warrior

ALVIN : Warrior iya

JORDY : hemm

ADRIAN : Jaketnya emang ada dua kayaknya

IVANO : Tapi yang pertama musuhnya jaketnya itu enggak sih?

JORDY : nah

IVANO : Yang dipake si itu yang kedua

JORDY : nah nah itu

JESHEN : oh iya

IVANO : kayak gantian jaket gitu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 137: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

231

ALVIN : tuker-tukeran? (ketawa)

IVANO : iya

JESHEN : tuker warna

ADRIAN : kalau menurut gua sih musuhnya kayak enggak diekspos lebih

gitu loh

GLENN : iya

ADRIAN : motor-motornya tadi aja beda-beda

GLENN : iya..iya kurang

MODERATOR : Oke tapi kalau selain Boy, pemeran-pemeran yang lain gimana

kostumnya? Extrasnya mungkin

JESHEN : Bukannya sama ya?

ALVIN : Bukannya sama semua ya?

MODERATOR : Sama ya? Kalau SMA nya di sekolah?

GLENN : Tadi adriananya sama reva seumuran enggak sih?

MODERATOR : Seumuran

GLENN : Seumuran cuma kayak..kayak gayanya

ADRIAN : Gaya make up nya sih beda

GLENN : Mungkin make up nya beda ya gara-gara udah menikah sama

om om kali ya, mungkin enggak tahu

MODERATOR : Oke kalau harus dikasih nilai lagi?

GLENN : kostum

LAINNYA : Mem

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 138: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

232

MEMORY : Dari situ kek sekali-sekali

LAINNYA : (Ketawa) Jordy jordy

JORDY : 2

MODERATOR : 2? Hem

ALVIN : Kostum ya? Kostum doang apa properti juga?

MODERATOR : kostum kostum

JORDY : Semuanya ngaruh (ketawa)

ALVIN : Kostum doang, 3 paling

JORDY : (tidak terdengar jelas, ketawa)

MODERATOR : Glenn?

GLENN : 6?

JESHEN : 5, udah mencoba sih mereka

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : udah mencoba (ketawa)

IVANO : 5

MODERATOR : 5

ADRIAN : 6 udah bagus

ALVIN : Oh tinggi nih tinggi nih

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : 8 lah

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 139: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

233

MODERATOR : Oh oke berarti sebenernya kostum enggak terlalu bermasalah

ya?

LAINNYA : Iya enggak terlalu bermasalah

MODERATOR : Tapi kalau Jordy masalah banget?

JORDY : Ee…bermasalah sih karena tujuan dari kostum itu sendiri

sebenenrya digunakan di dalam sebuah sinetron film itu untuk

menunjukkan sebuah karakter. Kayak nih karakternya seperti apa,

pertama apakah dia termasuk protagonist atau antagonis gitu loh.

Disinetron ini tidak ditekankan sama sekali sehingga

menimbulkan masalah kita enggak bisa membedakan antara satu

karakter dengan karakter yang lain gitu loh

MODERATOR : oh jadi kayak sama semua gitu ya?

JORDY : hem dengan kayak yang tadi juga dengan pemilihan warna di

awal jaketnya si geng Warrior ada 2 kan biru sama merah.

Sedangkan di geng yang lain juga pake warna biru. Seharusnya

geng yang lain jangan menggunakan dua warna itu, biar orang

lainyang menonton bisa mengingat kalau warna itu tuh geng nya

ini.

MODDERATOR : Yang lain setuju enggak sama Jordy?

LAINNYA : Setuju setuju

ADRIAN : Warrior merah aja udah keren

ALVIN : Kayak tukang KFC ya

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Oke terus habis tuh kalau untuk efek suaranya gimana?

Backsoundnya lah

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 140: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

234

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ALVIN : Efek suara masuk sound gak sama lagu?

GLENN : Sound sama lagu?

MODERATOR : Ya semuanya..semuanya

GLENN : Semuanya

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

DRIAN : Memo

IVANO : Iya Memo lagi

JESHEN : Ayo Mem tadi kan udah dari situ

JORDY : (ketawa)

MODERATOR : Mem gimana?

MEMORY : Suara motor motor gitu?

MODERATOR : Ya backsoundnya juga

MEMORY : Tadi suara pas dia lagi nelfon itu sama suara motor kayak pas

dia nelfon enggak kedengeran gitu. Dia suara motor greng greng

tapi dia..

ADRIAN : Oh iya iya pas nelfon

MEMORY : Mungkin rada kurang sinkron gitu ya

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Berarti besar kecilnya suara ya?

MEMORY : Iya

LAINNYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 141: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

235

MODERATOR : Oke kalau Adrian gimana dri?

ADRIAN : Kalau menurutku sih pemilihan kalau backsound musiknya sih

lebay terlalu lebay kayak setiap ada adegan pasti ada musiknya

beda..beda..beda

GLENN : Iya bener..bener kebanyakan

ADRIAN : Terus musiknya tuh menurut aku kurang mendukung. Misalnya

kayak dia pengen menyampaikan kesan lucu, tapi lucunya kayak

malah menyebalkan gitu. Maksudnya kayak tring ting ting. Gitu

ah kayak gak sinkron gitu menurutku, backsound aku lebih ke

backsoundnya sih backsound musiknya sih

LAINNYA : (tidak terdengar dengan jelas)

MODERATOR : Oke

ADRIAN : Tuh ada terus

GLENN : iya ada

ALVIN : Oh iya

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : berarti pengennya enggak ada terus ya?

ADRIAN : enggak maksudnya ee ada tapi porsinya lebih dipikirin kayak

ada..ada saatnya ada dan ada saatnya enggak ada backsound

musiknya gitu

IVANO : Ada dikecilin, ada yang..

ADRIAN : Ada yang dikecilin dan.. ya gitu sih

MODERATOR : Oke deh, vano juga?

IVANO : iya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 142: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

236

MODERATOR : oke Jeshen?

ALVIN : Kasih nilai enggak sih?

LAINNYA : Nanti nanti, kasih nilainya nanti

IVANO : Sidang dulu

JESHEN : Hemm ngomong apa ya tadi sound effect nya apa tadi kayak

enggak kedengeran gitu

MODERATOR : Mungkin suara motornya gimana, backsoundnya

LAINNYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

JESHEN : Oh gua no komen lah

IVANO : Karena kebegoan jadi lucu

LAINNYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

ADRIAN : kan balik ke gua tadi, porsi lucu setiap orang beda-beda

GLENN : wahh

JESHEN : Siap..siap

ADRIAN : jawab dong siap siap aja

JESHEN : udah bingung gua

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : kalau gua sih tadi terutama yang bagian awal-awal yang mereka

balapan di sirkuit, itu suara motornya kalah banget sama suara

musiknya. Jadi kayak kita kayak nonton..

ADRIAN : bermain-main

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 143: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

237

GLENN : kayak stock video nya apa gitu ada motor gitu jalan-jalan tapi

lagunya beda gitu loh. Terus kan cuma kadang-kadang ada samar-

samar tretret tretret terus musik lagi jadi kayak..

ADRIAN : Ulang

GLENN : Jadi kayak enggak seru gitu balapannya, harusnya kan orang

ngeliat balapan kayak gimana gitu ya. Ada angin kali maksudnya,

cuma itu gimana sih gitu tadi enggak ada suaranya sama sekali,

ada sih tapi kecil-kecil doang ketutupan backsound kan

ADRIAN : cit cit cit cit gitu kan

JESHEN : itu apaan?

ADRIAN : Suara motor gitu kan cit cit

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Sama tadi kayak yang kayak Adrian, dia terlalu banyak kayak

tiap..tiap..

ADRIAN : adegan tiap scene tuh

GLENN : adegan tiap scene tuh musiknya beda-beda terus ya ya gitu sih

ADRIAN : ya gitu sih (ketawa)

GLENN : ya bener

ALVIN : Gua enggak bisa kasih tinggi kalau buat soundnya. Ee sound itu

tujuannya adalah membawa penonton supaya mengerti dari alam

bawah sadar mereka. Tapi ee sound yang disini adalah enggak ada

tujuannya semua dikasihnya. Misalkan kayak komedi, komedi itu

enggak ada tujuannya. Terus semua tuh kayak dia tuh kayak

editornya mungkin tidak mengerti akan sound ya karena semua

tuh misalkan kayak setelah dicutting, lu masukin lagu aja masukin

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 144: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

238

lagu masukin lagu aja gitu. Itu enggak..eee terlalu berlebih-lebih

gitu. Habis itu buat sound effectnya kayak enggak guna, kayak

free stock, kayak gratisan. Terus habis itu buat lu masukin

lagunya lagunya enggak pas banget buat itu, terus apa

hubungannya lu ngomongin hidayah didalemnya jaga hati

blablabla dengan lu balapan.

LAINNYA : (ketawa)

ALVIN : nah habis itu ee nih ee terus buat dia, oke gua gua musti salut

sama kalau shoot kalau film gini sinetron, adalah sharpnya, punya

sharp. Mungkin agak lebay kenapa? Dari mana gua tau. Karena

suara dialog ini jelas, bulet gitu dan noisenya kurang. Tapi ee.. itu

enggak berpengaruh karena begitu ininya jelas, tapi background

music lu berantakan, foley lu berantakan. Jadinya ancur

sebenernya. Jadi gak guna gitu soundnya tuh gak guna. Kalau

bikin bisu kasih subtitle itu kayaknya lebih bagus deh. Bener-

bener kayak misalkan kayak tiba-tiba kasih lagu, kasih ini. Gak

mendukung juga gitu.

MODERATOR: Berarti termasuk yang motor-motornya juga berantakan gitu?

ALVIN : Iya, berantakan sih jumping (menirukan suara motor). Pusing

anjir

MODERATOR : oke, Jordy?

JORDY : Kali ini saya kasih nilai tinggi karena saya tidak mengerti sound.

Saya kasih 5

GLENN : Oh tinggi ya 5 ya?

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Karena ya ee menurut saya sih dialog udah bulet itu bagus, terus

enggak ada noise. Terus sisanya saya enggak ngerti (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 145: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

239

LAINNYA : Tapi kalau misalnya dari segi dialog, pelafalan dan lain-lain

menurut kalian gimana?

ALVIN : Kalian?

MODERATOR : iya

JORDY : Pelafalan atau cara bicara?

GLENN : Dialog kayaknya

MODERATOR : iya dialognya

GLENN : Sebenernya sinetron udah standarnya begitu ya

ALVIN : Sinetron biasanya sound nya kuat, soundnya sih dialognya tuh

kuat. Tek..

JORDY : (tidak terdengar jelas) pembawaan

ALVIN : Tekniknya ama aktor tuh disuruh lafalnya jelas. Tekniknya tuh

(tidak terdengar jelas) biasanya udah template emang kayak gitu.

Cuma gua mempermasalahkan sound di bagian editing

LAINNYA : Apa mem

ADRIAN : ngomong Mem

GLENN : intrupsi intrupsi

MEMORY : Si..si Boy kalau ngomong kayak pelan pelan gitu enggak sih?

ALVIN : Iya bisik bisik

GLENN : Iya kan tadi karakternya..

LAINNYA : kalem

GLENN : Cuma tiba-tiba developnya ada yang minum alkohol..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 146: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

240

ALVIN : Jadi marah

GLENN : Itu gua tadi bingung gua

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke Mem kalau kasih nilai berapa Mem?

MEMORY : Apa, suara?

MODERATOR : Iya

ALVIN : Tinggi lagi nih

MEMORY : 6 lah tadi

JESHEN : Waduh tumben Mem kenapa nih?

JORDY : (ketawa)

MEMORY : Gua kurang..kurang kedengaran aja lafalnya..lafalnya si..si Boy

itu ngomong apa. Kayaknya pelan banget suaranya

MODERATOR : Oke, Adrian?

ADRIAN : 4

IVANO : 4

MODERATOR : 4, Jeshen?

JESHEN : Suara ya? Gua 5

GLENN : 3

ALVIN : 3

ADRIAN : Jordy 10 nih

JORDY : (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 147: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

241

MODERATOR : Selain tadi alasan yang udah kalian sebutin ada yang alasan lain

enggak? Kenapa kasih nilai segini, selain yang udah disebutin

tadi?

ALVIN : Gua kasih nilai 3 karena oke dia dialognya masih jelas. Udah.

Kalau misalkan dialognya enggak jelas gua kasih 1(ketawa).

JORDY : Eh gua mau nanya deh, itu kenapa perasaan gua kayak awkward

banget sinetron ngomongnya?

JESHEN : Oh sama ini intonasinya kayak datar semua. Iya enggak sih?

Kayak enggak ada penekanannya. Kalau dia marah..

ALVIN : (menirukan suara kemayu)

JESHEN : WOI!! Gitu loh gimana lah

JORDY : Broo (ketawa)

JESHEN : Guru marah kayak gitu. Itu lah sih suaranya mungkin

ADRIAN : Harus banyak belajar voice acting dulu ya

JESHEN : Yoi

ALVIN : Belajar acting dulu, acting dulu satu

MODERATOR : Oke kalau menurut kalian lokasinya gimana?

ALVIN : Apa

MODERATOR : Lokasi

JESHEN : Woo pertama disitu

GLENN : Ya dapet sirkuit ya, kayak sinetron kan

JESHEN : Lokasi oke lah

GLENN : Lokasi oke lah

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 148: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

242

ALVIN : Sir sir..sirkuit oke

GLENN : Sirkuit oke

JORDY : Tapi enggak berfaedah (ketawa)

ALVIN : Iya

JORDY : Karena..

ALVIN : Sekolah..sekolah

GLENN : Sekolah tadi agak dikit banget enggak sih, cuman gerbang..

ADRIAN : kelas

GLENN : tiba-tiba kelas dan lapangan

ADRIAN : lapangan

ALVIN : Tapi itu udah menceritakan kalau itu adalah sekolah gitu

GLENN : sekolah iya bener sih

JESHEN : Boleh lah boleh lah

ALVIN : Yang gua enggak suka jalanannya

JESHEN : Masuk rumah orang anjir

ALVIN : Tiba-tiba tuh lu masuk komplek orang kayak lu masuk sebelah

sini

LAINNYA : ho oh iya

JESHEN : Misi om gitu

ALVIN : Misi om, terus motor dimatiin dorong

LAINNYA : iya (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 149: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

243

ADRIAN : enggak gua kayaknya setuju deh sama Memo nih coba

JESHEN : Coba Mem

MEMORY : Enggak gua pernah liet di youtube-youtube gitu, geng motor

kalau misal ditangkep polisi

ADRIAN : sama

MEMORY : dia ke gang-gang kecil

ADRIAN : ke gang kecil

GLENN : iya

JESHEN : ya bener

ADRIAN : Siap 86 nama filmnya

MEMORY : iya bener

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : Haha Siap 86!

MEMORY : Oke (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Tim jagoan

MODERATOR : Ee.. oke kalau dikasih nilai lagi?

JESHEN : lokasi?

GLENN : lokasi

MEMORY : lokasi 8 lah

ALVIN : Kalau lokasi tinggi sih

MODERATOR : Oke

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 150: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

244

ALVIN : risetnya lumayan

ADRIAN : 8

ALVIN : (ketawa, tidak terdengar jelas)

JORDY : Tapi kurang berfaedah (ketawa)

MODERATOR : Vano?

IVANO : 6

MODERATOR: 6

JESHEN : 63

MODERATOR: 63?

GLENN : 7 deh

MODERATOR: 7, Beka gimana?

ALVIN : 6

MODERATOR : 6, Jordy?

JORDY : Hah?

MODERATOR: berapa nilainya?

JORDY : 6 (ketawa)

MODERATOR : Ee selain alasan yang udah disebutin tadi ada lagi alasan lain

enggak?

JORDY : Kurang..emm ini kali ya apa..

ALVIN : Berfaedah

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 151: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

245

JORDY : iya ada tujuan gitu loh kayak sirkuit bagus, berhasil dapet sirkuit

Sentul ee itu sentul itu oke. Tapi awal-awal doang gitu loh

(ketawa) kayak sayang gitu (ketawa) Kalau gua jadi produsernya..

GLENN : Mungkin di episode 2 ada lagi mungkin..mungkin

JORDY : Mungkin ya.. sumpah gua jadi produsernya marah nih (ketawa)

JESHEN : udah bayar mahal cuma di depan doang ya

ALVIN : biar..biar budgetnya tuh melebar

JORDY : Sisanya tuh..sisanya jalanan tidak bermutu (ketawa)

ADRIAN : Scenenya tuh kayak enggak penting gitu loh

IVANO : Sekali doang

GLENN : iya kayak kurang, terus kayak nanti yang terakhir-terakhir..

JESHEN : harusnya tuh puncak ya

GLENN : enggak, lu (tidak terdengar jelas) nanti terakhir-terakhir yang

Geng Warriornya nungguin tiba-tiba geng serigalanya dateng itu

dimana, emang tempat kumpul mereka kah?

JESHEN : Oh iya

GLENN : nanti berantem itu dimana enggak ada..

JESHEN : Itu belakang rumah orang anjir

GLENN : Iya itu kayak enggak ada landmark yang jelas itu dimana dan

kenapa itu jadi tempat ngumpul mereka gitu

ADRIAN : Lebih bagus yang..

JORDY : Kurang shot establishing (ketawa)

LAINNYA : Iya..iya bener..bener

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 152: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

246

JORDY : (ketawa)

GLENN : yang yaa..bagian terakhir sih

ALVIN : Itu dimana

ADRIAN : Harusnya (tidak terdengar jelas) gitu ya

GLENN : Itu tadi.. (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Harusnya COD an gitu kan

GLENN : COD an geblek. Yaudah deh

JESHEN : COD

IVANO : COD iya COD

ADRIAN : COD ketemuan

JESHEN : yaudah siap

MODERATOR: Oke deh terus ee buat pesan moralnya ada enggak? Setelah

kalian nonton ini?

JESHEN : Eee dipaksain sih

MODERATOR: Pesan moral dipaksain gimana tuh?

ALVIN : Mem..

JESHEN : Ya kayak..

ALVIN : (ketawa)

GLENN : Jeshen

JESHEN : contohnya kayak ee walaupun ee kayak senakal-nakalnya dia ya

tetap beribadah. Dipaksain gitu loh…

ALVIN : iya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 153: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

247

JESHEN : pesan moralnya. Padahal secara keseluruhan negatif semua gitu

LAINNYA : iya

ALVIN : Sebenernya pesan moralnya tuh ada, tapi menurut gua kayaknya

enggak bakal sampai sih

IVANO : Caranya sih

JESHEN : Caranya

ALVIN : Penyampaiannya enggak..enggak bisa gitu, maksudnya kayak

JESHEN : Dipaksain

ALVIN : Terlalu.. iya terlalu dipaksain bener, kayak enggak bakal

nyampai pesen molarnya..moralnya

GLENN : kalau kata gua dari dia tujuan awalnya pesan moral gini cuma

malah jadinya tuh dapetnya malah menurut gua jadi berbeda,

mungkin dari.. mungkin yang lihat malah..yang nonton orang tua,

pesan moralnya oke gua harus didik..didik anak lebih baik supaya

enggak jadi begitu gitu loh. Bukan.. mungkin awalnya buat yang

nonton kayak oke gua enggak boleh balap-balapan gitu kan cuma

ya mungkin pesan moralnya jadi nyampenya berubah gitu loh.

Tujuan pesan moral jadi berubah. Kayak bisa macem-macem

sebenernya tergantung yang nonton sih

ADRIAN : kalau menurutku emang salah langsung pesan moral emang

salah. Kalau gua nangkepnya gini, lu boleh balapan asal lu sholat

gitu. Kayak gitu gua mikirnya tuh kayak gitu balik lagi

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : Gua boleh nakal tapi yang penting gua ibadah gitu kayak…

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 154: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

248

GLENN : Nah itu kan berarti bagi yang nonton mungkin yang anak SMA

gitu kan

ADRIAN : iya

GLENN : Tapi kalau untuk yang..

ADRIAN : iya yang Boy nya yang

GLENN : yang orang tua nyampe nya pesan moralnya beda, oh gua

enggak boleh..

ADRIAN : kerja terus gitu kan

GLENN : iya gak boleh kerja terus gitu loh, jadi pesan moralnya didapet

untuk target audience yang berbeda, ya beda-beda juga gitu

ALVIN : Tapi apakah dengan itu kan dia kan mikir ya

IVANO : iya iya itu..itu..

GLENN : Itu..itu kan teorinya gitu

ALVIN : Kalau misalkann..

JORDY : kenyataannya..

ALVIN : kalau misalkan ee..kita gitu kan

GLENN : hee

ALVIN : kalau kelasnya menengah ke bawah mah emang mikirin kayak

gitu, oh iya dia emang peduli kalau misalnya Re ee siapa tu si

Boy tuh dirawat sama pembantunya. Kayaknya enggak bakal

mikirin juga deh.

GLENN : ha iya sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 155: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

249

ALVIN : jadi makanya menurut gua mungkin itu enggak bakal nyampe

kalau misalkan yang nonton mungkin kayak..kayak kita kita..

orang tua kita..kita mungkin nyampe gitu. Oh gua mesti didik

anak gua sebener-benernya biar enggak dirusak pembantu ntar

jadi nakal. Coba anak menengah e bawah kayaknya enggak bakal

mikir, oh iya si Boy ganteng tuh, oh Boy mati hee

JORDY : iya tergantung dari tingkat pola pikir

ALVIN : iya inteleknya

GLENN : Tergantung itu nya bener juga

JORDY : Karena kalau udah gua takutnya nih untuk bagian yang orang tua

orang tua maaf ngomong belum terlalu terbuka pikirannya itu

kejebak ama yang tadi kayak..

GLENN : Iya

JORDY : Wah Boy ganteng. Ini gua benci banget ama antagonis nya udah

cantik sok cantik blablala gitu. Terus ketemu di Mall ditampar

gitu.

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR: Oke

GLENN : Terlalu menghayati

MODERATOR : Tapi..tapi ada enggak sih pesan moralnya buat kalian

maksudnya seumuran kalian gitu? Itu kan tadi kalau dilihat dari

menengah ke bawah sama..

IVANO : Orang tua

MODERATOR : Orang tua kan. Tapi kalau misalnya buat kalian?

ALVIN : Emang ada pesan moral?(ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 156: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

250

JESHEN : Enggak ada.. enggak ada

MODERATOR : Enggak ada ya?

IVANO : Mungkin ini kali apa..enggak..enggak semua orang apa enggak

semua anak nakal itu sepenuhnya nakal gitu. Contohnya kan

kayak Boy rajin sholat terus bantuin apa gerobak gerob apa

gerobak jatuh dibantuin gitu. Jadi kayak Anak Jalanan gitu yang

nakal nakal gitu enggak sepenuhnya nakal kali, ada..ada

kebaikannya gitu.

MODERATOR : He em oke film ini, eh film. Sinetron ini bisa memotivasi..eh

memotivasi kalian lebih baik lagi enggak sih?

LAINNYA : Enggak sih, buruk iya

MODERATOR : Kalau dikasih nilai deh dikasih nilai deh

GLENN : Pesan moral ya?

ALVIN : Pesan moral, gua kasih 2 deh enggak nyampe sama sekali

soalnya

JORDY : Gua masih rada..rada kasian gitu

JESHEN : Yah kasihan..(ketawa)

JORDY : 3

MODERATOR : 3

GLENN : Gua 4 deh soalnya masih tergantung yang nonton

JORDY : 2, 3, 4, 5(ketawa)

JESHEN : 1,3

GLENN : Kacau je 1

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 157: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

251

MODERATOR : Adrian?

ADRIAN : 1

MODERATOR : 1

ESHEN : Mantap dri. Wah Mem berapa Mem?

LAINNYA : 10 (ketawa)

MEMORY : Kalau gua kasih 7, cuma dia kan pemotor juga. Gua sebenernya

naik motor juga

LAINNYA : Pemotor…(ketawa)

MEMORY : Enggak gua kan suka naik motor gitu kan

ADRIAN : Bikers bikers

JESHEN : Mantap

MEMORY : Jadi dia ngajarin kayak, padahal di jalan sepi doang nih jalannya

pelan gitu, kayaknya gua lebih kenceng dari itu

LAINNYA : (ketawa)

JESHEN : Jadi..jadi

GLENN : Oh jadi kayak lu kalau ngeliat dia kayak cupu banget dia gitu

MEMORY : Iya itu dia memotivasi gua untuk lebih kencang lagi

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : Si..si Mondy tadi bilang ke Boy

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ALVIN : Mondyy monddy tuh yang mana gua enggak tahu

JESHEN : Karakter baru lagi

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 158: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

252

LAINNYA : (ketawa tidak terdengar jelas)

GLENN : Mondy tuh yang..

ALVIN : Mondy tuh yang mana?

IVANO : Musuh..musuh..musuh yang pertama

GLENN : Mondy antagonis

MEMORY : Mondy musuh dia

ALVIN : Oh

MEMORY : Lu bisanya di jalan sepi doang ya Boy, Boy enggak bisa di jalan

sepi. Padahal di track nya yang kedua juga sepi juga

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : bagus..bagus gua suka Mem

MODERATOR : Oke, terus tapi kalian ada dapet informasi baru enggak dari ini

kayak pengetahuan or something. Ada enggak?

JESHEN : ee…

ADRIAN : bisa keluar dari kantor polisi dengan cara..

ALVIN : telponan (ketawa) bisa keluar kantor polisi dengan telponan

ADRIAN : bisa keluar dari kantor polisi dengan cara nelpon dan gua enggak

tahu nih..

ALVIN : Pak tolong nih keluarin ada 3

ADRIAN : Dia kenapa bisa nelfon polisi dan dia bisa dapet kuasa itu

darimana gua enggak tahu, bokapnya bukan polisi yang..

IVANO : Kayaknya dia kenalan..dia kenalan polisi deh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 159: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

253

ADRIAN : Bokapnya iya biasa aja soalnya, dia enggak punya koneksi

harusnya. Enggak tau gua koneksinya dari siapa

IVANO : Lah bapaknya kan enggak tau dia..dia apa suka itu

GLENN : Iya tadi dia nelfon siapa sih?

IVANO : Bukan bapaknya

ADRIAN : Nelfon polisi dia

ALVIN : Kita nelfon siapa kita aja enggak tau

IVANO : Ya berarti dia punya koneksi ama polisi dong

ADRIAN : Bebasin, enggak gua enggak..enggak tau koneksinya dari mana

gitu loh makusdnya..

JESHEN : kurang jelas

IVANO : Dapet koneksinya

ALVIN : Terus dia siapa sampai punya koneksi

ADRIAN : Dapet darimana, dia itu siapa sampai bisa punya koneksi

GLENN : Dia siapa

JESHEN : Produser

ADRIAN : itu yang gua belum dapet sih

ALVIN : Tiba-tiba nelfon ni anak siapa anak jalanan, Boy oke

bokapnya..bokapnya bukan militer, bukan bukan polisi

ADRIAN : bukan polisi

ALVIN : Bokapnya juga kerja meeting enggak jelas gitu, terus masa

pembantunya kan enggak mungkin kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 160: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

254

JESHEN : (ketawa) pembantunya

JORDY : mungkin..mungkin dia di episode berapa ntar ada plot twist

ALVIN : oh mungkin dijelaskan di episode seratus sekian

JESHEN : seratus ya

LAINNYA : (tertawa, tidak terdengar dengan jelas)

MODERATOR : Oke terus kalian merasa terhibur enggak nonton itu?

LAINNYA : Apa?

MODERATOR : Terhibur enggak?

GLENN : Oh kalau terhibur, kita terhibur

LAINNYA : Terhibur sih

ALVIN : Kepala gua pusing tapi

IVANO : Gua kasih 10 deh

JORDY : Gua 10 buat terhibur

GLENN : Gua terhibur..terhibur

MODERATOR : In a good way or in a bad way?

JORDY : In a bad way

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Gua enggak bisa bilang sih tapi gua enggak bisa bilang. Tapi

terhibur kan, gua enggak bisa bilang

MODERATOR : Terhibur

LAINNYA : Terhibur

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 161: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

255

MODERATOR: Karena?

ALVIN : Kita ketawain orangnya

JORDY : lucu

MEMORY : Ada orang balapan dari siang sampai malem enggak berhenti-

berhenti

LAINNYA : (ketawa)

MEMORY : Gua dari Jakarta ke Kuningan aja lape.. eh dari Kelapa Gading

ke Kuningan aja laper

JORDY : Terus tuh bensin lama enggak habis-habis

ALVIN : Pantatnya tuh kuat banget

IVANO : Udah nempel

ADRIAN : Pantatnya udah nempel sama bangku kayaknya

IVANO : Udah jadi satu

MEMORY : Terus udah sa, dia udah sering balap-balapan mungkin gara-gara

malem kali ya, kulitnya masih putih, mukanya enggak minyakan

gitu

IVANO : lighting..lighting

MEMORY : Pake itu kali ya biore kali ya

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

MEMORY : Masih..masih bagus gitu parasnya

MODERATOR : Oke kalau harus dikasih nilai?

JESHEN : waduh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 162: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

256

ALVIN : (ketawa)

JORDY : Terhibur atau enggaknya kan?

GLENN : Terhibur apa engganya? 10

JORDY : 10

MODERATOR: Jeshen?

JESHEN : 8, 8

GLENN : 8 sih

ADRIAN : berapa mem?

IVANO : 9 deh

ALVIN : 10, 10

MEMORY : 10, 10

MODERATOR : Berarti semuanya in a bad way?

JORDY : Iya

GLENN : Tapi..tapi tergantung sih

IVANO : Tergantung sih

ALVIN : Terhibur kan?

ADRIAN : Terhibur bener

ALVIN : Terhibur iya

MODERATOR : Oke, terus kalian pengen enggak ini dibikin lagi season

selanjutnya?

JORDY : Enggak

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 163: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

257

GLENN : Eh emang ini belum habis?

MODERATOR: Enggak udah habis..udah habis..ini udah habis

ADRIAN : Mau..mau asal..asal produser semuanya di.. diganti semua

GLENN : Gua mau sih tapi harus sekonyol ini juga

ADRIAN : Yah jangan dong

ALVIN : (ketawa)

GLENN : Eh biar terhibur

ADRIAN : Oh iya

JORDY : Gua mau gua mau tapi kru nya anak UMN

LAINNAY : Wah setuju boleh boleh

JORDY : Biar gua bisa magang (ketawa)

MODERATOR: Tapi sebenernya jumlah episode pengaruh enggak sih?

ALVIN : hah ini berapa episode total?

JESHEN : total?

MODERATOR : 700an

LAINNYA : wah

JORDY : 700an

GLENN : 2 tahun berarti ya

ALVIN : Anggepan dua tahun sinetron ini

GLENN : 2 tahun bener 2 tahun

IVANO : Saingannya One Piece

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 164: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

258

ALVIN : (ketawa)

MODERATOR : Sebenernya jumlah episode pengaruh enggak sih buat kalian

JORDY : Pengaruh

ALVIN : Iya pengaruh

MODERATOR : Kenapa?

JORDY : karena kalau udah kebanyakan bingung (ketawa)

ALVIN : Iya

GLENN : kalau ceritanya cuma around ini dan beratus episode, orang

keburu lupa konflik awalnya tuh apa sih gitu

ALVIN : sebenernya ini kan episode satu mungkin enggak begitu

pengaruh, ntar mungkin berapa episode 100 nya mungkin baru

pengaruh ama rating. Jadi kayak Boy dikeluarin terus, si

dikeluarin terus makanya makin enggak jelas ceritanya

LAINNYA : Iya

ALVIN : Gua tau sih dewan script itu sangat bekerja keras untuk

memenuhi kemauan produser, tv dan rating segala macem demi

iklan-iklan segala macem tapi makin enggak jelas. Makanya kalau

lebih baik kalau misalkan emang udah dibikin script dari awal

berapa episode dan itu udah jadi

JORDY : Iya

ALVIN : kalau itu kan kayak itu kan paling episode 1 bikin baru kelar

sampai episode 25 gitu misalkan. 25 oke ntar buat episode ini

nambah lagi nambah lagi tiap hari nambah lagi nambah lagi satu

episode nambah lagi ikutin rating. Nah kalau ikut rating kan

ceritanya jadi enggak jelas,

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 165: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

259

ESHEN : Korbannya cerita

ALVIN : Ee..3 act lu makin berantakan

JORDY : Iya atau mungkin jalan keluarnya adalah bikin dulu stock

banyak terus kita studi rating mana karakter yang lebih itu ntar

bikin cerita yang lebih masuk akal lagi terus stok episode ke

depan

ALVIN : bisa sih

JORDY : Daripada dia maksain ngeluarin itu terus tanpa sebab kan dia

harus ada bikin planning dulu

ALVIN : Kalau yang waktu itu kayak enggak salah, kalau di luar negeri

kan kalau di Indonesia TV gratis kan makanya ada iklan ee.. iklan

dan rating kan. Kalau misalnya di luar negeri, kalau enggak salah

makbul gitu kalau di luar negeri tuh TV tuh musti bayar kan. Jadi

tuh mereka memang udah..

JESHEN : udah siap

ALVIN : udah siap scriptnya udah jadi, ya shootingnya udah itu baru

dipublish jadi.. 25 habis ya 25 habis. 100 habis ya 100 habis

GLENN : Ho oh

MODERATOR : Oke

ALVIN : naruto aja berapa tuh

MEMORY : kalau enggak salah 800

ADRIAN : kok jadi anime ngomonginnya

IVANO : kan contoh

ALVIN : kan kalian ngerti semua tuh kalau anime kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 166: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

260

MODERATOR : Kalau buat Memory gimana Mem?

MEMORY : apanya

MODERATOR : jumlah episode pengaruh enggak?

ALVIN : ditanyain pribadi

MEMORY : jumlah episode?

MODERATOR : iya pengaruh enggak

MEMORY : pengaruh ke?

MODERATOR : Ee, maksudnya ee pengaruh enggak maksudnya pengaruh ke

Memorynya sendiri

MEMORY : ooh

MODERATOR : kan kalau semakin banyak kan ada orang yang annoying

ADRIAN : pengaruh, memorinya penuh

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : atau makin banyak makin bagus gitu?

MEMORY : kalau ceritanya bagus sih gua..

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MEMORY : Enggak sih..apa gimana ya enggak bakal gua tonton juga sih

kalau udah ratusan gitu, bosen banget enggak sih

ADRIAN : One piece lu nonton gak?

MEMORY : One piece gua tonton

IVANO : Kan memang suka dia

ADRIAN : ooh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 167: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

261

GLENN : Karena ceritanya bagus

IVANO : Iya ceritanya bagus

MODERATOR : Oke terus mau nanya deh ee..kalian bakal ngerasa nyesel enggak

kalau lewatin satu episode ini?

ADRIAN : Enggak

GLENN : Itu dia masalahnya juga sama kalau episodenya kebanyakan, itu

kan tiap hari, kalau ada yang memang ikutin terus suatu hari dia

enggak bisa nonton kan gimana ya..

ALVIN : bentar ini berapa jem?

JESHEN : 40 menit

MODERATOR : 45 menit

ALVIN : 45 menit? Artinya 15 menit pertama ulang episode sebelumnya,

15 menit berikutnya ngomongin episode selanjutnya berarti

intinya cuma 15 menit. Yaa kalau kehilangan 1 episode ya enggak

apa-apa, kan ntar diulangin lagi kok di episode berikutnya

GLENN : Kalau episode satu masalahnya gitu sih. Kalau seminggu gitu

enggak nonton, bingung gitu oh udah enggak mau nonton lagi,

udah enggak ngerti ceritanya

JORDY : Sebenernya pola pikir orang bisa mikir bakal nyesel ngelewatin

satu episode tuh kalau misalnya dia enggak ngulang enggak sih

dari episode yang lalu? Terus jumlah episodenya dikit. Jadi kalau

misalnya kelewat tuh bakal nyesel banget nyesel banget, daripada

kalau jumlah episode 700 terus setiap episode bakal diulang

berapa menit dari episode lalu

ALVIN : Lu kalau itu biar bisa buat ngerefresh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 168: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

262

LAINNYA : Iya

ADRIAN : Iya buat nge-refresh biasanya

GLENN : tujuannya itu sih

ALVIN : buat nge-refresh oh sebelumnya tuh ini

GLENN : iya cuma sekarang kalau ada youtube tinggal dicari..

IVANO : Iya

GLENN : kalau kelewatan

JORDY : Oke

MODERATOR : Hem oke, berarti sebenernya enggak ngerasa nyesel sama sekali

ya?

GLENN : Enggak di jaman ini enggak sih

JORDY : jaman ini

GLENN : jaman ini mah enggak

JORDY : jaman now sih enggak (ketawa)

GLENN : jaman now enggak sih

ALVIN : kalau jaman gua SD mungkin menyesal lah ya

GLENN : Mungkin nyesel iya

JORDY : Iya sih naruto jaman dulu gua nyesel

ALVIN : (tidak terdengar jelas) udah episode berapa diulang lagi

dari episode satu

MODERATOR : Oke terus ee ini sinetron ini layak buat kalian

rekomendasiin ke temen enggak atau relasi?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 169: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

263

JORDY : Untuk direview layak (ketawa)

ALVIN : untuk direview layak

GLENN : for the laws iya

MODERATOR : Kenapa tuh?

JORDY : hem

MODERATOR : Kenapa tuh enggak layak?

ALVIN : Kenapa enggak layak atau gimana?

ADRIAN : untuk ceritanya dibagusin lagi kayaknya bisa deh

JORDY : emang dia sih layak buat bisa di kasih evaluasi gitu

kedepannya sinetron ini

ALVIN : untuk film Indonesia lebih baik

MODERATOR : hemm kalau untuk evaluasi layak tapi kalau untuk

ditonton terus enggak gitu berarti?

JORDY : enggak

ALVIN : Sebenernya film ini bisa bagus buat di tvc sih. Tapi

percuma sih kan mereka mikirinnya rating, percuma

LAINNYA : iya

JORDY : mending nonton film

GLENN : Iya keren

MODERATOR : Terus menurut kalian nih ee akses untuk dapetin

informasi soal sinetron ini mudah atau enggak?

JORDY : Wuh mudah sekali (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 170: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

264

GLENN : RCTI lah ya

IVANO : kalau sinetron mah mudah

GLENN : Iya

ALVIN : uu (tidak terdengar jelas) tiba-tiba SCTV, terus

infotainment artis itu biasa ada

JORDY : google, tv itu beritanya itu terus

ADRIAN : Di facebook sering keluar kok meme comic Indonesia

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : terus kalian kan mudah kan, terus kalian mau enggak

ikutin perkembangan informasinya, entah soal artisnya,

jalan ceritanya?

ADRIAN : Mau

IVANO : tergantung

JORDY : He em

ALVIN : Gua enggak ikutin pun tiba-tiba udah tau aja

ADRIAN : Iya pasti tau

ALVIN : Misalkan kayak Boy William ee punya istri terus ee

romantis blablabla itu tiba-tiba kedengaran aja

JORDY : Boy William memutuskan untuk berhenti dari sinetron

ini akhirnya ceritanya dibikin dia meninggal gitu (ketawa)

ALVIN : Iya habis itu habis itu ada reaksi satu keluarga tuh satu

keluarga tuh nangis semua karena Boy meninggal tuh ada

tuh ceritanya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 171: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

265

JORDY : bener? gua enggak tau beka

ALVIN : iya enggak usah enggak usah nyari udah ada gitu

JORDY : Boy siapa

GLENN : Gua lebih tertarik liat reaksi penontonnya sih

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar dengan jelas)

GLENN : Lebih tertarik itu gitu

JORDY : Review Boy meninggal (ketawa)

GLENN : Reaksi nonton anak jalanan..

ALVIN : ada 3 orang nih ibu-ibu sama siapa gitu nonton itu, lalu

Boy nya meninggal habis itu mereka nangis semua

(ketawa)

MODERATOR : oke berarti ee enggak mau ngikutin perkembangannya

sama sekali?

JORDY : Terpaksa

ADRIAN : Enggak apa-apa

ALVIN : Enggak usah diikutin pun ad..udah ada gitu

JORDY : terpaksa ikutin enggak sih

ALVIN : iya

JESHEN : Iya secara enggak langsung sih

GLENN : secara enggak langsung

JESHEN : kita jadi tahu

MODERATOR : kalau ngoleksi kayak lagunya, bajunya, posternya?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 172: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

266

JORDY : huhu tergantung enak apa enggaknya sih

JESHEN : Lagunya bagus sih

ALVIN : apa lagu, baju?

MODERATOR : ya pokoknya atribut yang..

ALVIN : lagunya udah pasti enggak gitu kan, bajunya kayaknya

enggak juga deh, motornya mungkin iya

JESHEN : Lagu dewa anjir

GLENN : Motornya iya

ALVIN : Hah?

JORDY : Merchandisenya ada baju?

JESHEN : Ah seriusan?

ALVIN : enggak kayaknya

GLENN : Kalau tulisan anak jalanannya (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (tertawa, percakapan tidak terdengar jelas)

ALVIN : ooh liat nih kayak anak jalanan nih liat ninja lawan cbr

menang ninja, eh gua beli ninja dah. Bisa jadi kan

GLENN : Oh iya mungkin

MODERATOR : Emang kenapa sih enggak mau ngoleksi? Maksudnya

selain motor ya, misalnya yang lain kayak lagunya terus

posternya

ALVIN : Lagu enak aja enggak (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 173: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

267

JORDY : kalau.. kalau konteksnya untuk sinetron Anak Jalanan sih

enggak, kenapa? Karena lagunya pun itu bukan original

soundtrack bukan sih?

LAINNYA : bukan

JORDY : itu lagu udah diproduksi duluan kan?

ADRIAN : Udah diproduksi duluan

JORDY : Ah jadi itu enggak bisa dihitung sebagai original

soundtrack nya dia. Terus untuk baju gua enggak ngerti

sih apa di..

ALVIN : Oh bukan baju, jaket jaket

JORDY : Kalau jaket, kalau jaket sih enggak juga karena norak

(ketawa)

ALVIN : Kayak tukang KFC pakai gituan (ketawa)

JORDY : Iya makanya

ADRIAN : Enggak..enggak kalau misalnya dia jaketnya memang

didesain khusus untuk tim motor ini dan jaketnya tuh

kayak spesial gitu kayak..kayak contoh navy lah maaf ya

LAINNYA : ho oh

ADRIAN : contoh kayak navy ya pasti orang kayak wah keren nih

desainnya bagus gitu kan, ada timbal baliknya pasti.

Sedangkan tadi menurut gua kayak jaketnya kayak

ngambil darimana terus tinggal di sablon belakangnya

warrior selesai

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : enggak lah kalau kayak gitu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 174: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

268

ALVIN : Jaket Rp 25.000 di jalanan

JORDY : Kalau mudahnya ini aja, tahu yang Naruto akatsuki?

LAINNYA : hemm

JORDY : itu kan merchandisenya banyak banget

MODERATOR : Oke kalau misalnya promosiin lewat media sosial mau

enggak?

ALVIN : Apa?

MODERATOR : Promosiin lewat media sosial

ADRIAN : Gimana?

ALVIN, GLENN : Maksudnya kita promosiin?

ADRIAN : Mau lah kenapa enggak mau?

JORDY : Ya kalau misalnya..

IVANO : Kalau promosiin doang mungkin mau

ADRIAN : Iya mau promosiin

GLENN : Iya enggak enggak ada ruginya

IVANO : Enggak ada ruginya buat kita

ADRIAN : Enggak ada ruginya

JESHEN : Paling jadi bahan ketawa aja sih

ADRIAN : Kayaknya dia butuh nonton filmnya Roger yang lama

tahu enggak lu yang di Indosiar? Wah..wah itu gua nonton

tuh. Keren itu Roger yang berantem naik motor juga

LAINNYA : Enggak tahu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 175: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

269

MODERATOR : Terus kalau emang mau promosiin caranya gimana?

Maksudnya lewat media sosialnya?

IVANO : Mungkin facebook

ADRIAN : Caranya

IVANO : Oh caranya

MEMORY : Pakai insta story

MODERATOR : insta story

ADRIAN : Biasa paling..

IVANO : ya paling story story sih kebanyakan

JORDY : (tidak terdengar jelas, ketawa)

ADRIAN : Emot sedih gituya

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Selain insta story ada enggak?

JORDY : Bikin facebook story (ketawa)

ADRIAN : Bikin fanpage

ALVIN : Boy meninggal

GLENN : eem satu juta tanda tangan untuk menghidupkan Boy

kembali

JESHEN : Petisi ya

LAINNYA : Iya petisi (ketawa)

ADRIAN : enggak enggak bikin fanpage kayaknya

IVANO : Bikin fanpage ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 176: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

270

MODERATOR : hm oke deh. Nah FGD kita buat sinetron udah

LAINNYA : Yey goblin ya

MODERATOR : Iya aku puterin ya

TRANSKRIP FGD MAHASISWA UMN SESI II: DRAMA KOREA

GOBLIN

MODERATOR : Ya sama kayak tadi, gimana kesannya setelah nonton?

ADRIAN : Bingung

JORDY : Mata saya dimanjakan (ketawa)

ALVIN : Mata dimanjakan,

JESHEN : Gila

ALVIN : shot indah-indah semua

MODERATOR : Kenapa?

JORDY : Mata saya dimanjakan

ADRIAN : Bingung

MODERATOR : Mata dimanjakan

GLENN : Drastis cuy

LAINNYA : (Ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 177: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

271

ALVIN : Iya drastis cuy

MODERATOR : Bingung kenapa tuh?

GLENN : Subtitlenya sih ya

ADRIAN : Bingung aja kayak rancu gitu subtitle-nya

GLENN : Subtitlenya sih

JORDY : Emm subtitle krusial

JESHEN : Ah ya subtitle ngaruh sih

ADRIAN : Sama gua jujur kayak enggak bisa bedain karakter nya

gitu kayak ini yang tadi bukan ya.

LAINNYA : (bergumam)

ADRIAN : Gua cuma bisa bedain satu karakter yang main train to

Busan. Nahh itu gua langsung tau. (lain ketawa). Gua

langsung..gua langsung bilang Mem Mem itu yang main

Train to Busan.

GLENN : Gong Yoo Gong Yoo

MODERATOR : Ooh

ADRIAN : Iyaa gitu, gua agak rancu gitu karakternya kayak bingung

aja.

MODERATOR : Karena enggak familiar gitu ya?

ADRIAN : Iya enggak familiar gitu sih

JESHEN : Kayak gara-gara ini kali kan sejem tuh kita nonton

cuma..

LAINNYA : (bergumam)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 178: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

272

ADRIAN : Iya kayaknya itu juga. Gua jadi.. gua bingung juga nih

ide ceritanya ee.. lebih ke..

LAINNYA : ayo apa ayo

ADRIAN : Apa sih namanya misterius gitu, setan-setan gitu atau

lebih ke cinta-cintaan gitu. Gua kayak bingung gitu

GLENN : Iya iya (ketawa)

JESHEN : Kayaknya keduanya deh

LAINNYA : (bergumam)

JORDY : seperti cinta-cintaan (ketawa)

ADRIAN : Genrenya tuh kayak ..

ALVIN : Padahal gak ada setannya itu translate-an ngawur anjing

(ketawa)

ADRIAN : Tadi pas gua liat dia pake baju itu, wah ini detektif kan.

LAINNYA : (ketawa)

IVANO : Campur kayaknya

ADRIAN : Kayak gua bingung gitu sih dan gua enggak tau

ceweknya itu tadi siapa.

GLENN : Mungkin gara-gara diskip kali

JORDY : Iya

JESHEN : Iya di skip jadi..

JORDY : Gua jadi.. yaa (ketawa)

JESHEN : Lanjut dong eak

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 179: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

273

MODERATOR : Kalau Memory gimana mem?

ALVIN : Pasti yang..yang kasihan si Eun Tak kayak langsung tiba-

tiba brek di akhirnya, padahal tengah-tengah di jelasin

soalnya

LAINNYA : (bergumam)

ADRIAN : Oh tengah-tengah dijelasin semuanya ya?

ALVIN : Di tengah-tengah dijelasin Eun Tak itu siapa

MEMORY : Itu kan pake topi sebenernya dia superman atauu atau..

ADRIAN : Tuh tuh

IVANO : Pencabut nyawa dia

MEMORY : Oh pencabut nyawa? Orang bisa..orang bisa lihat dia tuh

kok yang lain gak bisa lihat dia sih?

ALVIN : Orang tuh..kalau dia pake topi orang gak bisa lihat.

ADRIAN : Itu juga enggak dijelasin gitu kan

MEMORY : Ooh iya enggak dijelasin tau tapi..

ALVIN : Itu tengah-tengah dijelasin tapi

LAINNYA : Oh yaudah okeoke

MEMORY : Kalau enggak pake topi..

ALVIN : Ho oh

IVANO : Gini Mem besok kita nonton

LAINNYA : (ketawa, bergumam)

MODERATOR : Gimana-gimana-gimana?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 180: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

274

MEMORY : Bingung kan gua mikir itu superman oh ternyata dia

pencabut nyawa.

IVANO : Besok kita nonton Mem

ADRIAN : Lu tau death note gak? death note? Pas liat itu kayak

death note gak sih?

ALVIN : Besok kita nonton di LH deh

LAINNYA : (Ketawa)

ADRIAN : Itu gua liet kayak death note gitu bukan sih.

LAINNYA : (ketawa, bergumam)

MODERATOR : Oke selain ee selain bingung terus mata dimanjakan ada

lagi enggak?

LAINNYA : (ketawa)

JESHEN : Sinematiknya bagus

ALVIN : Beh telinga gua dimanjakan juga (ketawa)

GLENN : Iya sih pas musik..musik..nya keren

JESHEN : Musiknya keren

ADRIAN : Musiknya keren pas

JORDY : Uu apalagi art-nya uu

LAINNYA : (ketawa)

IVANO : Prolog, prolognya bagus

JORDY : Artnya u u u (ketawa)

IVANO : Prolognya bagus oh ya gak kayak sinetron di Indonesia

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 181: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

275

LAINNYA : (Bergumam)

MODERATOR : Tapi kalau dari jalan ceritanya gimana? Tadi selama

nonton?

LAINNYA : (bergumam)

ADRIAN : Gua sih bingung

ALVIN : Gua harus menilai dari satu episode apa satu film?

(ketawa)

MODERATOR : Enggak enggak satu episode aja

ALVIN : Satu episode aja

GLENN : Eee awalnya dia pake narasi dulu bagus sih, tertarik

kayak enggak tiba-tiba banget. Cuman ee tadi ee..sorry je.

JESHEN : Iya santai

GLENN : Kayak gimana ya. Emm

JESHEN : Di skip

JORDY : Iya gara-gara diskip

GLENN : Skip terus…

JESHEN : Jadi kurang paham.

GLENN : Jadi kurang paham. Tapi dia maksudnya gua demen sih

awal-awal ada narasinya kayak oh dia lebih bisa nangkep.

Banyakan film-film itu (tidak terdengar dengan jelas) gitu

loh…

JESHEN : Menjelaskan (tidak terdengar dengan jelas)

ALVIN : Episode satu,,episode satu itu menurut gua nih..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 182: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

276

JORDY : Udah bagus?

ALVIN : Enggak, bener-bener memperkenalkan karakter

LAINNYA : Iya

ALVIN : Makanya kan tadi kan awal tuh kita tahu Goblin tuh

siapa, (tidak terdengar dengan jelas) tuh siapa. Habis itu

kita tahu tuh itu (tidak terdengar dengan jelas) yang pakai

topi tuh pokoknya ada orang mati aja habis itu dia

ngomong. Habis itu kayak bener-bener ada pace nya gitu,

bener-bener ada diperkenalkan, diperkenalkan

diperkenalkan. Kalau sinetron tadi kan brekkkk!

JESHEN : Langsung

ALVIN : Langsung balapan (ketawa)

IVANO : Langsung semuanya

ADRIAN : Langsung balapan

GLENN : Nah jadi terlalu (tidak terdengar dengan jelas) banget

dan. Ya namanya juga episode satu ya, ya kan

LAINNYA : Iya

JORDY : Dan.. episode satu megah banget (ketawa)

GLENN : Iya loh dia ampe..

ALVIN : Mahal tuh

GLENN : Setting..

JORDY : Openingnya tuh iya..

GLENN : setting setting perang-perang itu keren

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 183: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

277

JORDY : Openingnya tuh megah dan mewah

IVANO : Selalu sih Korea

ALVIN : Iya sih Korea

JORDY : Uu

ADRIAN : Keren banget

MODERATOR : Hmmm kalau Memory gimana mem?

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Tadi kan sinetron ini nih..

MEMORY : Lu bisa tau dia Goblin dari mana deh?

ADRIAN : Iya sih

JORDY : Goblin tuh

GLENN : Goblin tuh subtitlenya iblis

ALVIN : Iya subtitlenya iblis. Itu tuh sebenarnya salah subtitle

MEMORY : Oh itu tuh tulisannya iblis Goblin?

ALVIN : Tokebi sebenernya tuh tokebi. Tokebi tuh Goblin iblis

semacam gitu

MEMORY : Ooh

GLENN : Jenglot..jenglot

ALVIN : Tuhan (tidak terdengar jelas) itu tuh tokebi

MEMORY : Oohh

JORDY : (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 184: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

278

MEMORY : Gua bingung, gua pikir dia iblis. Dia iblis apa Goblin

ADRIAN : Enggak, kita nungguin yaa yang Goblin yang mana

(ketawa)

MEMORY : Goblinnya mana..

Adrian : apa cewek ini (ketawa) enggak ada.

ALVIN : Salah translatean sih

LAINNYA : (bergumam)

IVANO : Nonton film online, Lebih enak langsung

ALVIN : Lain kali kita pake inggris aja deh (ketawa)

IVANO : Enggak pake (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke terus.. berarti sebenernya jalan ceritanya menarik

enggak sih?

JORDY : Banget

JESHEN : Banget

MEMORY : Menarik sih

ALVIN : Menarik sih

IVANO : Menarik sih

ADRIAN : Kalau jalan cerita menarik iya

SEMUA : Gua mau nonton

GLENN : Tadi gua nanya beka berapa episode?

ALVIN : 20an

GLENN : Oke banget tuh 20 gua akan ngejar

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 185: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

279

JORDY : Iya 20 kejar

JESHEN : Gua mau banget

JORDY : (ketawa)

MODERATOR : Oke..iyaa kalau dari karakternya gimana?

JORDY : Sangat berlapis aku suka

IVANO : Karakternya oke kok

MODERATOR : Oke gimana?

JESHEN : Bikin penasaran sih kalau yang bagian penonton awal itu

ADRIAN : Iya

JESHEN : Si siapa tuh Gong Yoo ya Gong Yoo

IVANO : Dan Kim Shin..Kim Shin

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Cuma gua agak bingung gitu sih karakternya kayak

mukanya hampir sama semua gitu.. kayak gua kayak

ini..ini yang tadi dibunuh bukan sih..kayak yang… rajanya

sama yang dibunuh itu mukanya mirip-mirip gitu kalau

udah jadi yang..jadi yang apa setelah (tidak terdengar

jelas)

JESHEN : (tidak terdengar jelas)

IVANO : masa modern

ADRIAN : Iya kayak gua..ini kok sama gitu persis gitu harusnya

salah satu dibikin kulit item atau gimana gitu biar gua bisa

bedain

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 186: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

280

SEMUANYA : (ketawa)

IVANO : ya ya

GLENN : Bedainnya kalau muka susah itu, lebih ke gaya rambut

kalau enggak dari pakaian

ADRIAN : Nah tapi daritadi kan pakaiannya itu kan ganti-ganti

terus. Makanya gua kayak (tidak terdengar jelas)..

GLENN : Iya

ALVIN : Nah di sini tuh lu bisa bedain mana extras mana enggak

kalau di sinetron tuh extrasnya ama itunya tuh jadi satu.

ADRIAN : Iya kalau yang di itu iya

ALVIN : Ho oh

MODERATOR : Hm iya bener bener

GLENN : Cuma kalau gua tadi cuman sempet bingungnya waktu si

Kim Shin ya? Namanya Kim Shin

ADRIAN : Gak tau Glenn gua

GLENN : Iya iya yang..yang waktu di masa lalu. Dia kan habis

jalan ada yang (tidak terdengar jelas) tuh. Cuman kenapa

dibilang kan keluarganya bunuh semua keluarganya gitu

kan bener enggak? Subtitle..

LAINNYA : Iya iya

GLENN : Nah cuma kena.. kenapa setelah yang keluarganya yang..

entah yang mana baru dikeluarin tuh dia kayak baru

berhenti. Kayak..

ALVIN : (tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 187: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

281

GLENN : Itu siapanya, yang tadi siapanya? Kita cuman tau itu

keluarganya

ALVIN : Iya itu belum dijelasin sih

GLENN : Belum dijelasin ya?

ALVIN : Belum dielasin

JESHEN : Makanya habis ini nonton online

ADRIAN : Justru..justru tadi gua pikir yang dipanah cewek itu

istrinya dia malah

GLENN : Enggak

ADRIAN : soalnya kayak..

MEMORY : Iya gua pikir gitu sih gua pikir ceweknya

ADRIAN : Iya sama kan

MEMORY : Darimana

GLENN : Itu adeknya

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Gua tau semuanya gitu kayak..kayak gua tau lakukanlah

gua tau apa maksud lu gitu.

GLENN : Yang..ya..yang..yang gua bingung waktu di jalan kan,

keluarganya dibunuh tuh, keluarganya jatuh jatuh dari

tangga. Begitu jalan jalan lagi, dikeluarin lah keluarganya

yang lain kan. Terus bapak-bapak itu

ADRIAN : Terus dia bilang stop (tidak terdengar dengan jelas)

GLENN : langsung stop dia..langsung langsung jiper gitu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 188: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

282

ADRIAN : Apakah bapak bapak ini penting?

LAINNYA : Iya iya (ketawa)

ALVIN : Bapak-bapak yang gak jadi dibunuh itu, itu ngikutin dia

ampe tua itu pelayannya (tidak terdengar jelas).

LAINNYA : Ooooh oh itu dia

ALVIN : Keturunannya tuh si itu

LAINNYA : Ooh itu keturunannya

GLENN : Awalnya kenapa dia ragu-ragu? Emang udah kenal kah?

Temen ngopi kah?

ADRIAN : Atau dia penting, dia sesuatu sosok yang penting yang

nanti di akhir cerita bisa ngebantuin?

GLENN : Lucu anj*ng lu. Lah itu kan sama-sama keluarganya,

berarti dia pilih kasih

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Yang pertama tuh pa..pamannya,

GLENN : Oh pamannya?

ADRIAN : Yang ini orang tua dia. Wah aduh orang tua kalau gua

bunuh kurang ajar ya.

GLENN : Nah makanya gua mikir tadi gitu wah ini emak bapaknya

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

GLENN : Makanya gua tadi sempet bingung

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Tapi kalau dari aktingnya gimana?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 189: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

283

SEMUANYA : Wahh keren sih

ADRIAN : 11 dari 10 sih

MODERATOR : Okee, kalau disuruh kasih nilai lagi deh buat jalan

ceritanya?

ALVIN : Apa?

MODERATOR : Jalan ceritanya

ALVIN : Kasih nilai?

JESHEN : Delapann

GLENN : Semuanya kan?

ADRIAN : Jalan ceritanya

JESHEN : Cerita..cerita doang

JESHEN : 8

IVANO : Kalau gua 9

JORDY : Gua 9

GLENN : 8..8

MODERATOR : 8, Memory?

MEMORY : Gua kalau baru nonton episode satu sih kayaknya 6

ADRIAN : Sama 6

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : Sama..sama

MODERATOR : Karena bingung itu?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 190: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

284

ADRIAN : bingung

MEMORY : Iya masih bingung, kalau mungkin sampai habis

mungkin baru oooh..ohh

MODERATOR : Ooh oke enam ya berarti kalian ya. Oke kalau dari segi

visualisasinya gimana?

SEMUANYA : Behh, wahh heeeeeeee waaah HOO

ALVIN : Gua kasih 9, nilai 10 punya mas Lucky

ADRIAN : Gua kasih..

MODERATOR : Sebenernya apa sih membedakan ini sama sinetron yang

tadi kalau dari segi visualisasi?

SEMUANYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

IVANO : Sinematografi

GLENN : Ini dia kayak enggak ngebut-ngebutan seharian gitu

enggak sih

JORDY : eee…

GLENN : Iya enggak sih?

JORDY : Iya dan porsi antara warna dan propertinya itu sangat

seimbang sih menurut gua, kayak warna yang tadi scene

scene awal kenapa gua suka banget Korea adalah dia

untuk komposisi warnanya tuh untuk penekanannya tuh

terlihat jelas gitu loh.. kayak yang lain warnanya kayak

monokrom, coklat fade terus tiba-tiba..

ALVIN : Pudar..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 191: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

285

JORDY : Iya pudar, terus tiba-tiba ada pintu merah. Itu berguna.

Itu yang kayak ee..

ALVIN : orang..orang langsung tertuju matanya ke situ

JORDY : Iya mata guaa..apa namanya termanjakan (ketawa)

ALVIN : Tadi pertanyaannya apa ya?

LAINNYA : Visualisasi

ADRIAN : Bagus bagus

MODERATOR : Termasuk pengambilan gambar, shotnya

ADRIAN : Bagus

ALVIN : Indah

JESHEN : Hmm

JORDY : Termanjakan

MODERATOR : Ada enggak sih perbedaan..perbedaan shot antara

sinetron sama ini?

JORDY : Adaa..

ALVIN : Ketahuan..

LAINNYA : Ketahuan..

ALVIN : Lu shooting 24 jam buat ngejar 1 episode, sama lu

shooting berbulan-bulan buat satu episode

MODERATOR : Tapi kalau dari segi type shot nya dan lain-lain, ada

perbedaan?

GLENN : Lebih..kalau gua bilang lebih banyak di sini sih. Kayak

tadi kayak yang mungkin lagi yang perang itu kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 192: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

286

LAINNYA : Iya

GLENN : Kayak shaky shaky gitu ada..ada POVnya juga lah waktu

jenderal musuhnya kepalanya dipotong kan.

LAINNYA : Iya (tidak terdengar jelas)

GLENN : Itu keren kan. Lebih variatif

JORDY : Pemakaian dari fokus ke enggak fokus juga (tidak

terdengar jelas)

ALVIN : Lu tau tadi pas yang ini kan ada engg.. pas nenek-nenek

habis itu ada emak ada..ada ibunya Eun Tak kan itu nuker

cincin kan, liet cincin, itu cincin yang dipake tuh sama

adiknya (tidak terdengar jelas)

GLENN : Iya makanya dijelasin disini kan

JESHEN : Oh itu ibu Eun Tak ya

ALVIN : Itu yang yang ika skip tuh yang Eun Tak(ketawa)

MODERATOR : Ho oh, kalau dinilai?

LAINNYA : Apanya?

Moderator : Tadi ini udah dinilai belum sih?

LAINNYA : Belum, belum kalau visualisasi belum?

IDGMJ : 8

ALVIN : 10 deh (ketawa)

JESHEN : 85

MODERATOR : Oh tinggi banget ya. Oke kalau untuk suaranya?

LAINNYA : Wahhh hooo huu (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 193: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

287

ALVIN : Mau dengerin lagunya gak?

LAINNYA : (Ketawa)

ALVIN : Gua beli lagunya sumpah

MODERATOR : Gimana-gimana suaranya?

JORDY : 10

JESHEN : 85

ADRIAN : Eh nilai atau apa?

JESHEN : Ooh

MODERATOR : Iya nilai dulu gak apa-apa

ADRIAN : 10

IVANO : 8

JORDY : Gua gak ngerti sound tapi untuk kali ini gua kasih 10

(ketawa)

JESHEN : 85

GLENN : 9,5

MEMORY : 9..

ALVIN : 9,9

MODERATOR : Nah alasannya kenapa deh?

ALVIN : Karena ee dimana lu sound bener-bener lu (tidak

terdengar jelas)..kayak tadi pas run-bunyi ngingggg- itu

kan itu sebenernya itu yang sound, habis itu dimana dia

mark up..meletakkannya tuh lagu pas di lagu, pas porsinya

ya porsinya lagu, sepi ya masih sepi, serius ya yang serius

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 194: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

288

LAINNYA : Iya bener-bener

ALVIN : Terus kalau posisi arahan semua tuh balance. Jadi

meee… ya paling keseimbangannya sih

JORDY : Bagian favourite gua ..Bagian favourite gua pas intro,

yang prolog pertama kali

LAINNYA : Oh iya

JORDY : Yang ada pedang sama kupu-kupu

ALVIN : Yang ada narrator nya ya

JORDY : Terus background soundnya tuh kan agak-agak

merinding gimana gitu kan

ALVIN : Iyaa (menirukan suaranya)

JORDY : Iyaa makanya kayak hah hah?

IVANO : Bikin suasananya oke deh

ALVIN : Terus ah pembawa narasi, naratif lah soundnya

IVANO : iya

MODERATOR : Oke kalau untuk kostumnya?

LAINNYA : Wahh hoooo wuhh (ketawa)

ALVIN : Mahal

LAINNYA : High budget (ketawa)

GLENN : Mereka niat banget sampai ada kuda segala

ALVIN : Kuda, kostum pedang

JESHEN : Kostum jaman dulu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 195: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

289

ALVIN : Ini sih yang paling mahal, gerbang cuy. Gerbang. Itu

gerbang gimana anjir?

JESHEN : Itu gerbang dimana? (ketawa)

ALVIN : Enggak tau

JESHEN : Buat lagi sendiri?

IVANO : Itu pake gabus

ALVIN : Pake gabus (ketawa)

GLENN : Gabus warna hijau

MODERATOR : Kalau..kalau misalnya dinilai lagi?

JORDY : Kostumnya 10 detail karena.. (ketawa)

MODERATOR : Detail?

JORDY : Iya detail

JESHEN : Desainnya banyak ya

JORDY : Enggak cuma desainnya aja sih

IVANO : 9

ALVIN : Iya

GLENN : 9 sih

MODERATOR : Ho oho

ALVIN : Oh gua bisa kasih 10, lu liat tadi benderanya, benderanya

tuh bener-bener detail, liat kostum sininya ini bener-bener

detail. Kayak misalkan dia tuh udah riset gitu, kalau jaman

dulu tuh kayak gini pake topi pake ini. Gitu kan, tuh

bener-bener riset.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 196: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

290

JORDY : Ada..

ALVIN : Ada.. kita ngeliet kerja keras di balik itu semua

LAINNYA : Ho oh

MODERATOR : Berarti bener-bener diperhatikan?

LAINNYA : Iya bener

MODERATOR : Kalau untuk lokasi?

LAINNYA : Woohh

JORDY : Walaupun gua enggak tau ya kalau yang perang-perang

itu ya kalau Korea ada tempatnya sendiri tapi itu bagus

(ketawa)

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar dengan jelas)

ADRIAN : Gua tujuannya nih, soalnya gua kayak enggak bisa

bedain tahun segini ama tahun segini kayak enggak ada

signifikan bedanya gitu

LAINNYA : Oh iya

ADRIAN : Dari 1998 ya? Kayak signifikan ini tahun segini, terus ini

tahun sekarang gitu kan

JESHEN : Oohh

GLENN : Kalau gua bilang dari..kalau gua bedainnya dari color

mood nya sih

ADRIAN : Ooh ada color mood nya?

GLENN : Ada color mood nya

ADRIAN : Mungkin enggak kelihatan gara-gara silau tadi kan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 197: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

291

GLENN : Bisa jadi sih. Kalau yang terangnya lebih..lebih lawas itu

tuh gimana ya tadi..gua lupa juga sih

ADRIAN : Enggak kan propertinya. Mungkin properti di lokasinya.

Gua kayak enggak bisa bedain gitu antara (tidak terdengar

jelas) sama yang..

GLENN : Mungkin dibantu itu maksud gua

MODERATOR : Mungkin karena enggak famil…familiar kali ya?

LAINNYA : Iya bisa jadi sih

ALVIN : Tapi pas awal present (tidak terdengar jelas) tuh kan

seoul lebih sepi, mobilnya juga mobil lama di 1980anan.

Mobilnya mobil lama tuh

LAINNYA : (bergumam, tidak terdengar jelas)

JESHEN : Ketahuan tuh modelnya masih tajem-tajem gitu

ALVIN : Belum ada billboard, belum ada apa masih sepi. Itu Seoul

JORDY : Mungkin karena kita belum nonton episode selanjutnya

kali

ALVIN : Emang emang emang kalau lu bandingin nih Seoul

sekarang sama Seoul yang dulu kan Seoul dulu masih sepi

kan, emang..emang sepi

JORDY : Iya iya

ADRIAN : Enggak mungkin karena gua belum pernah ke Korea kali

ya, belum bisa bedain gimana

LAINNYA : (ketawa)

ALVIN : Ntar ntar nonton di tengah-tengahnya ntar ada (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 198: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

292

JORDY : Jauh banget

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Wetss oke kalau disuruh kasih nilai lagi?

JESHEN : Apa nih?

MODERATOR : Lokasi

IVANO : Lokasi gua 8

ADRIAN : Gua 7

JORDY : 9

ALVIN : 9 deh soalnya ini karena ini beneran

GLENN : Iya bener 9

JESHEN : 8,5 lagi

MEMORY : 7

MODERATOR : Gila gede juga ya nilainya ya. Oke kalau untuk pesan

moral ada enggak selama kalian nonton?

LAINNYA : Belum.. belum..belum nemu sih

ADRIAN : Oh nemu..(becanda)

ALVIN : Belum dapet

GLENN : Kalau..Kalau gua tadi dapetnya dari yang si Wang Yeo,

ADRIAN : Wang Yeo yang mana Glenn?

GLENN : Malaikat kematian

ADRIAN : Ooh (ketawa)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 199: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

293

GLENN : yang dia suruh minum lu kalau mati tuh jangan..jangan

bawa penyesalan. Gua cuma dapet itu sih yang menurut gua

bisa jadi pesen moral dari episode satu ya

IVANO : Itu yang gua dapet

ADRIAN : Kalau gua mati jangan menyesal

IVANO : Jangan ada penyesalan

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke kalau informasi apapun pengetahuan?

JORDY : Oh banyak sekali

MODERATOR : Selama nonton, apa tuh?

JORDY : Kayak yang waktu pas perang, dapet banyak informasi

kalau itu sejarahnya kayak gitu loh, kayak suasana

perangnya, bajunya gitu, budayanya gitu.

ALVIN, JORDY : (tidak terdengar jelas, ketawa)

MODERATOR : Kalau yang lain?

GLENN : Informasi..

ALVIN : Informasi ya

MEMORY : Mungkin jangan nabrak orang sembarangan sih

MODERATOR : Jangan apa?

MEMORY : Jangan nabrak orang sembarangan atau enggak mobil lu

rusak

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : The best, enggak salah ngajak lu Mem

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 200: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

294

MODERATOR : Tapi sebenernya setelah kalian nonton ini, drama Korea ini

punya kemampuan buat motivasi kalian enggak sih sebagai

anak muda?

LAINNYA : Iya (ketawa)

JESHEN : Cara ngambil colour moodnya

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Maksudnya motivasi dalam hal apa?

MODERATOR : Dalam apapun

ADRIAN : Bikin cerita yang..

IVANO : Ya pokoknya apa aja

GLENN : Yang enggak biasa ya

ADRIAN : Ceritanya bagus sih, bisa seperti itu

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Bikin animenya bagus tuh kayaknya tuh jadi anime. Terus

bisa bedain gitu di anime sama yang ini kan..

MEMORY : Kok jadi anime, gimana sih

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Anime bagus kan

MODERATOR : Tapi kalau dalam kehidupan kalian sehari-hari ada

enggak? Selain..

LAINNYA : Belum, belum kayaknya

ALVIN : Nonton filmnya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 201: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

295

ADRIAN : Ooh kalau mau..mau cari bunuh, cari temen sendiri yang

bunuh jangan orang lain

ALVIN : Biar kayak (tidak terdengar jelas)?

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas) keren juga sih

MODERATOR : Kalau misalnya disuruh nilai lagi?

LAINNYA : Nilai apa?

MODERATOR : Dari semuanya tadi pesan moral, terus

ee..pengetahuannya, segi motivasinya, dirangkum aja

semuanya. Berapa?

JORDY : 9

ALVIN : 8

JESHEN : 8

IVANO : 8,7

GLENN : 7

ADRIAN : 6. Pesan moral kan?

JESHEN : Enggak semuanya

GLENN : Pesan moral..

IVANO : Overall..overall

GLENN : Enggak ini overall? Pesan moral sama itu kan motivasi

ya..

MODERATOR : Pengetahuannya, motivasi

ADRIAN : Ooh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 202: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

296

JESHEN : Belum nemu sih

ADRIAN : Memm

MEMORY : 8

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Tapi kenapa bisa setinggi itu sih? Kan tadi bilangnya

belum terlalu banyak tau nih pesan moral dan lain-lain

belum ketahuan

ALVIN : Kita bukan ngeliet, bukan ngeliet ceritanya, orang tuh

cerita dipahami gitu kan. (tidak terdengar jelas) Yang kita

lihat tuh visualnya, visualnya tuh indah apa enggak. Kalau

misalkan contoh kayak anime, anime tuh oh artnya enggak

bagus enggak mau nonton gitu. Atau enggak film juga sama

treatmentnya, oh enggak bagus nih filmnya

enggak..enggak..enggak menarik gitu visualnya. Enggak

mau nonton. Nah disini tuh pertama kali shot pertama itu

establish (tidak terdengar jelas) dengan jelas gitu kan. Indah

gitu. Itu menarik orang buat nonton. Nah habis itu baru

di..dikuatkan dengan karakter seperti itu, cerita seperti itu.

(tidak terdengar jelas) Makanya ekspetasi jadi tinggi dan

bagus, gitu.

MODERATOR : Oke terus kalian ngerasa terhibur enggak selama nonton

ini?

LAINNYA : Eeem, terpukau

ADRIAN : Lebih terhibur yang tadi sih

GLENN : Terhibur yang tadi, ini terpukau

IVANO : Terhibur sih enggak, terpukau

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 203: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

297

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Ooh mungkin..mungkin terhiburnya in a good way gitu?

JORDY : Eee

IVANO : Sebenernya bukan terhibur sih, penasaran

Moderator : Ooh bikin penasaran

ALVIN : Sebenernya terhibur, visualnya terhibur

JESHEN : Mata..mata yang terhibur

GLENN : Mata, mulut, telinga

ADRIAN : Otak sih otak sih

LAINNYA : Keren kok keren

MODERATOR : Oke terus kalian pengen gak sih kalau misalnya ini

di..apaa..ee dibikin lagi kelanjutannya? Season selanjutnya?

GLENN : Tergantung sih..

ALVIN : Enggak

GLENN : Endingnya bagus..bagus begitu apa cliff hang

ADRIAN : Harus..harus nonton dulu sih sampai habis

GLENN : Yang udah nonton gimana?

ALVIN : Udah habis, udah emang end

GLENN : Oh yaudah kalau emang udah end, jangan dipaksain

ALVIN : Jangan

MODERATOR : Jangan dipaksain?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 204: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

298

JESHEN : Cukup..cukup

JORDY : Biasa sih (tidak terdengar jelas)?

ALVIN : Intinya ee lu udah komplit se 20 episode udah komplit

GLENN : Yaudah udah jangan diterusin

MODERATOR : Emang sebenernya ada jumlah ideal enggak sih buat..

JESHEN : Enggak ada

MODERATOR : Video eehh episode tv seri?

ALVIN : Ideall..Sebenernya satu..satu ideal tuh satu season..

seasonal 24, ada yang kadang-kadang bikin jadi 12, 12 ada

24. Ada bikin 2 season tuh berapa tuh gua lupa..

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ALVIN : Ya 12 itu setengah season.

MEMORY : Satu movie 2 o .. (tidak terdengar jelas)

ALVIN : (tidak terdengar jelas) Biasa biasa tuh normalnya biasa 24,

25 atau 26. Maksimal biasa orang masih tolerir sampai 52.

GLENN : Iya pokoknya..

ALVIN : Di atas itu biasa orang mau nonton udah mikir

LAINNYA : (tertawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke..

ADRIAN : Bek rajanya baik kan tadi kata lu?

ALVIN : Lu enggak tau tuh sebelahnya ada siapa

IVANO : Penasehatnya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 205: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

299

ALVIN : Penasehatnya kayak t*i

LAINNYA : (tertawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Terus kalau misalnya kalian ngelewatin satu episode dari

ini kalian bakal ngerasa menyesal apa enggak?

ALVIN : Enggak, tinggal preview lah (ketawa)

ADRIAN : Bakal susah deh ngikutinnya, soalnya satu episode aja kita

harus fokus banget

GLENN : Dan itu sejem tadi ee.. enggak diskip sejem full kan.

MEMORY : Tadi sejem juga cuma..

GLENN : Kita kelewatan berapa menit aja udah bingung

ADRIAN : Udah susah

JORDY : Udah bingung banget, ini siapa itu siapa

GLENN : Gimana satu episode

MODERATOR : ohh berarti satu episode tuh ibaratnya kayak informasinya

kaya?

LAINNYA : Iya betul

JORDY : Kelewatan lima menit aja udah bingung (ketawa).

ALVIN : Iya

MODERATOR : Tapi ngerasa nyesel enggak?

Jordy : banget

ADRIAN : Nyesel..nyesel

GLENN : kalau emang gak bisa nonton lagi nyesel

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 206: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

300

ADRIAN : Nyesel..nyesel

MODERATOR : Ooh

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Cuma kalau jaman now enggak nyesel juga soalnya ada

LAINNYA : tinggal preview

MODERATOR : Oh ada ini ya. Oke terus kalian bakal rekomen ini ke relasi

kalian enggak?

ALVIN : Iya lah (ketawa)

JESHEN : i..iya

MODERATOR : Rekomen untuk?

LAINNYA : Referensi

MODERATOR : Kalau tadi kan.. kalau tadi kan evaluasi kan

LAINNYA : Referensi..referensi

GLENN : Gua harus selesain semuanya dulu sih 20 episode

ADRIAN : Iya baru bisa tau

ALVIN : Kalau gua buat referensi karena visualnya indah, ceritanya

ee komp..apa sih..

JESHEN : kompleks

GLENN : unik

ALVIN : solid gitu..solid

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 207: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

301

MODERATOR : Kalau misalnya liat dari episode pertamanya aja nih,

kalian mau enggak sih buat bilang ke temen-temen, eh ayuk

yuk nonton lagi yuk yang selanjutnya?

JORDY : Mungkin..mungkin

ALVIN : Karena episode pertama..tujuannya episode pertama ialah

menarik penonton supaya nonton episode berikutnya, bener

enggak?

MODERATOR : Iya

ALVIN : Nah ini menarik..menarik orang buat nonton sebenarnya.

Bahkan gua bisa rekomendasiin lebih ya bisa

MODERATOR : hmm

ALVIN : Tapi biasa kalau film korea orang tuh bakal rekomendasi

setelah episode 4 atau 5 gitu.

JESHEN : (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Mungkin rekomendasi buat orang yang belum pernah

nonton drama Korea sih kayaknya oke sih soalnya

ini..kayaknya kalau menurut gua kayaknya lebih ke cerita

seru apa cerita bingung gitu deh cerita detektif gitu deh.

ALVIN : bikin mikir sih

ADRIAN : So..soalnya kan kalau Korea biasanya kalau yang gua

nonton selama ini ya yang kayak Cuma eee..

JORDY : oppaaaa

LAINNYA : (Ketawa) Bener-bener.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 208: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

302

ADRIAN : kayak cuma gitu. Ini kayak lebih wah ini mikir banget ini

harus gimana. Ini rekomendasi bagus deh untuk orang yang

kayak ngejudge Korea selama ini kayak cuma..

JORDY : Saranghee

GLENN : Ah iya cuman kalau..

ADRIAN : Nah iya

GLENN : Untuk yang biasa nonton Korea malah takutnya

ADRIAN : Malah jadi jelek takutnya

GLENN : Takutnya ya kan

ADRIAN : Takutnya ho oh. Untuk yang kalo gua rekomeninnya sih

buat yang belum sih

GLENN : Untuk yang belum

MODERATOR : Okee

ADRIAN : Bagus

MODERATOR : Terus kalau ee misalnya ada informasi soal drama Korea

ini kalian mau ngikutin perkembangannya apa enggak?

ADRIAN : Boleh

ALVIN : Udah habis

GLENN : Kalau ini on going mau sih

ADRIAN : Boleh boleh

JORDY : Ee.. mungkin

GLENN : Ceritanya on going ceritanya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 209: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

303

ALVIN : Kalau misalkan ceritanya on going, mungkin tuh bakal

ngeliet oh episode depan kayak apa nih, episode depan apa

nih

JORDY : Mungkin ngikutinnya untuk ini kali, kalau misal gua ga

ngerti satu episode, gua nyari kayak penjelasan, terus

review dari orang

ADRIAN : Di youtube yak, youtube

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Ini gimana

ADRIAN : Kenapa ini begini

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Iya ini kalau review lebih teoritis daripada Boy meninggal

di youtube.

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Emak yang reaksi Boy meninggal itu karena tidak..

(ketawa, tidak terdengar jelas).

MODERATOR : Oke kalau dipromosiin lewat media sosial..

ADRIAN : Boleh

MODERATOR : Mau enggak?

ADRIAN : Mau

JORDY : Boleh Pake BB gitu ya (ketawa)

MODERATOR : Caranya gimana?

IVANO : Mau mau aja sih

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 210: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

304

MODERATOR : sama kayak tadi? caranya?

MEMORY : Insta story

JESHEN : Insta story (ketawa)

MODERATOR : (ketawa) insta story

ADRIAN : Kayaknya beda deh kalau ini kalau menurut gua lebih ke..

JESHEN : Youtube

ADRIAN : Iya ee.. trailer, teaser gitu sih kayaknya sih

GLENN : Kalau gua bilang lebih ke preview episode berikutnya gitu

loh. Berapa menit gitu

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

GLENN : Teaser

ADRIAN : Teaser sih

MODERATOR : ho oh

ADRIAN : Sama ilustrasi sih kalau bisa. Keren tau ilustrasi kayak

maksudnya ini di depan, terus belakangnya ada si itunya

kan terus ada karakter-karakter lain di belakangnya gitu

LAINNYA : Hemm

ADRIAN : Gambar..

GLENN : Makan waktu

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Hmm terus kalian mau gak sih ngoleksi kayak lagunya lah,

posternya lah..

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 211: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

305

ALVIN : Gua ngoleksi

JORDY : Lagunya bagus

ALVIN : Gua ngoleksi albumnya

MODERATOR : Kenapa?

ALVIN : Eee..

GLENN : Mungkin kalau dijual pedangnya gua beli tuh

MODERATOR : kenapa tuh?

GLENN : Mungkin

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

JORDY : Soalnya…

ALVIN : Adaa!

MEMORY : Ada pedangnya?

ALVIN : Ada merchandise ee Goblin kan ada karakternya, karakter

Goblin tuh ntar ada chibinya gitu. Karakternya Eun Tak

juga ada. Gua ada dua-duanya

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Gua tuh lebih pay attention ke merchandisenya gitu loh.

MODERATOR : Kenapa sih mau ngoleksi yang ini sedangkan yang

sinetron enggak?

ALVIN : Lucu

GLENN : Soalnya ini kayak mereka eee berusaha membuat gitu loh

memasarkan lewat merchandise

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 212: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

306

JORDY : Iya dan ceritanya itu menurut gue lebih ke.. ee lebih ke

gua enggak tau sih dapet vibenya kayak (tidak terdengar

jelas).

GLENN : Dari ceritanya ya

JORDY : Iya karakternya tuh yang kayak pengen kita collectable

gitu

LAINNYA : Iya

JORDY : Daripada lu..daripada lu yang kayak tadi Anak Jalanan lu

mau beli chibinya Stefan William gitu?

LAINNYA : (ketawa)

GLENN : Mungkin ada yang mau ya

IVANO : Mungkin ada yang mau

GLENN : Kita enggak tahu tapi kita enggak

MEMORY : Gua kalau Natasha Wilona mungkin oke

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

ALVIN : Soalnya kalau di Korea tuh lu bikin ost kayak gini tuh

requestan, jadi filmnya request artis buat bikin lagu, kalau

misalkan di Indonesia kan ya lu ada lagu apa sini gua beli.

MODERATOR : ooh

ALVIN : Jadi lagu-lagunya tuh emang emang..

JORDY : Baru ya

ALVIN : Ada feelnya buat film gitu, ada naratifnya gitu. Makanya

gua koleksi lagunya, Terus kalo ngoleksi chibinya karena

itu lucu (tampang lucu)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 213: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

307

LAINNYA : (ketawa)

TRANSKRIP FGD MAHASISWA UMN SESI III: MEMBANDINGKAN

SINETRON ANAK JALANAN DAN DRAMA KOREA GOBLIN

MODERATOR : Oke..oke kita kitaa.. kita bakal masuk sesi terakhir ya.

Jadi sesi terakhir ini kita bakal bandingin ee.. sinetron

yang tadi udah ditonton sama drama Koreanya. Jadi

ee..yang pertama itu dari segi plotnya ya berarti ya, jalan

ceritanya. Ee..menurut kalian nih ee..dari sinetron Anak

Jalanan sama drama Korea kelebihan kekurangannya apa?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 214: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

308

Kalau dari segi cerita. Kan pasti punya dong masing-

masing punya kelebihan kekurangan dong. Nah apa tuh?

MEMORY : Kalau gua sihh…

ALVIN : Apa ya

GLENN : Eh Memory mau ngomong

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MEMORY : Lu dulu aja

MODERATOR : Jadi kelebihan kekurangan cerita di sinetron sama

kelebihan kekurangan di ceritanya drama Korea

MEMORY : Gua gak ngerti yang kedua sih, ngerti yang Anak Jalanan

doang sih (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Apa..apa?

ADRIAN : Ya satu satu

MODERATOR : Iya iya dari Anak Jalanan dulu aja

GLENN : Apa Mem?

ADRIAN : Tadi udah mau ngomong

IVANO : Iya

MEMORY : Lupa

LAINNYA : (Ketawa, tidak terdengar jelas)

ALVIN : Dia ngantuk kayaknya

LAINNYA : (Tertawa tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 215: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

309

JESHEN : Kalau Anak Jalanan negatifnya ini gak sih plotnya

enggak jelas gitu. Jadi kayak apa ya..Balapan doang gitu.

Terus yang kayak Korea yang tadi yang Goblin kanapa

plotnya jelas tuh, gimana dia nyari ini ya istrinya ya gitu

ya. Pasangannya

IVANO : Mempelai wanita

JESHEN : Itu sih

GLENN : Kalau gua kayak Anak Jalanan ceritanya sepele gitu

cuma kayak drama satu keluarga gitu. Sedangkan kalau

kayak Goblin kan ini bukan sesuatu yang kita bisa

reannect di kehidupan sekarang gitu loh. Jadi mungkin

orang bakal tertarik. Yang..ee demam Korea gitu. Tapi

mungkin untuk yang seluruh Indonesia mungkin untuk

yang kalangan menengah ke bawah ini tuh mungkin lebih

bisa relate ya

LAINNYA : Iya

GLENN : Iya kan

MODERATOR : Ini sebenernya dari segi ceritanya ada kelebihannya

enggak sih kalau buat sinetron?

JORDY : Kalau menurut gue, dari yang si Anak Jalanan itu,

kelebihannya adalah pertama dia memiliki potensi untuk

lebih dikembangkan untuk dapet peran..apa dapet

pesannya..dapet pesan moralnya tuh lebih ada.

Dibandingin..mungkin gua enggak tau Goblin karena

belum ditonton sampai episode dua dan segala macem

segala macem. Tapi dia yang gua nonton dari episode satu

tuh masih belum kelihatan jelas apa yang bisa kita dapet

dari cerita ini. Nah tapi kekurangannya dari Anak Jalanan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 216: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

310

itu dan kelebihannya Goblin adalah karakternya Anak

Jalanan itu tidak di treatment dengan bijak dan baik. Jadi

semuanya rata, semuanya sama, template dan semuanya.

Dan kita enggak bisa ngebedain. Sedangkan kalau korea

itu eh kalau yang Drama Korea itu karakternya lebih di

treatment dan lebih ada background story dan lebih kuat.

Namun kelemahan dari Goblin adalah mungkin untuk

orang-orang yang belum pernah nonton Korea, mereka

tidak terbiasa untuk melihat muka dari artis-artis Koreanya

tersebut. Jadi mungkin ada kayak ini siapa itu siapa.

Soalnya waktu pertama kali aku nonton nonton Korea atau

liat K-Pop itu mukanya sama semua.

LAINNYA : (ketawa)

ADRIAN : Serius..serius

JORDY : Ih serius gua juga enggak bisa bedain kayak ini siapa ini

siapa

MEMORY : Beda ah kayaknya beda (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (Tertawa)

MODERATOR : Oke mungkin ada yang mau nyanggah gak? Atau

mungkin ada nambahin pendapat baru soal ini?

Kelebihannya..

ALVIN : Kalau menurut gua Anak Jalanan tuh terlalu cepet

pacenya, kalau Goblin enggak gitu. Terus habis itu kalau

Anak Jalanan tuh kayak.. sebenernya sebenernya beda sih

kalau misalkan lu bandingin,sih kayak misalkan Goblin

tuh menceritakan suatu dongeng, percintaan. Dimana itu

emang enggak ada, lu bikin ada gitu. Kalau Anak Jalanan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 217: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

311

nih ada tinggal lu ceritain doang dan dibikin lebay. Gitu

sih

ADRIAN : Kalau menurut gua sih kelebihannya Anak Jalanan tuh

lebih ke ini sih ee..ceritanya mudah dipahami gitu sih

ALVIN : Target pasarnya mungkin ya

ADRIAN : Iya ceritanya lebih mudah dipahami karena ya gitu

karena ada gitu.

LAINNYA : Ketawa

JORDY : Karena ada, ada apa (ketawa)

ADRIAN : Kalau Goblin kelebihannya ceritanya lebih kompleks

MODERATOR : Ho oh

ADRIAN : Kompleks

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

ADRIAN : Memo mau ngomong enggak tadi, dibantah terus

MEMORY : Nanti aja

MODERATOR : Memo gimana?

IVANO : Kalau gua.. kalau dari ceritanya sih kayak kalau Korea

tuh lebih ke step by step gitu, kayak pengenalannya, eng

apa pengenalan ceritanya dulu terus ee (tidak terdengar

elas), terus lagi ngapain, terus karakternya ee itu siapa

gitu-gitu. Kalau Korea lebih ada step by step lah. Kalau

sinetron langsung aja gitu semuanya satu jalan. Langsung

gitu jadi pusing

LAINNYA : (Bergumam, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 218: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

312

MODERATOR : Oke berarti sebenernya kalian lebih suka untuk khusus

plot ini lebih suka Goblin berarti?

LAINNYA : Iyaa..iyaa kalo cerita ya

MODERATOR : Oke kalau untuk dari segi artistiknya nih?

JORDY : (ketawa)

MODERATOR : Pokoknya visualisasinya, lagunya, kostumnya

LAINNYA : (ketawa)

ALVIN : Kayaknya lu enggak usah nanya deh lu udah tau

jawabannya

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Enggak pasti kan ada kelebihan kekurangannya dong

masing-masing

ADRIAN : Belum tentu

JORDY : Ooh kelebihan dan kekurangan

GLENN : Kalau Anak Jalanan lebih murah budget kostumnya

ALVIN : Iya cewek-cewek lebih murah

MEMORY : Eh efisien tapi dia

GLENN : Apa?

MEMORY : Dia bikin..biarpun dia mau pake baju kayak gitu tapi kan

menunjang

JORDY : Eh budgetnya mahal tau, motor ninja nya

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 219: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

313

JORDY : Kan art tadi dia bilang

GLENN : Oh kalau art gua gak bisa bilang murah juga, untuk

kostum

JORDY : Iya kalau kostum iya

MEMORY : (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Sebenernya dari sinetron ada kelebihannya enggak sih

dari segi artistik? Ada enggak?

JORDY : Eee

JESHEN : Lebih modern kali ya? Enggak tahu deh

ADRIAN : Lebih ekspresif kayaknya sih

JESHEN : Iya

ALVIN : Oh iya bener lebih ekspresif supaya ee.. masyarakat yang

gak bisa nangkep secara dialog bisa ngerti oh dia gini, oh

dia marah, oh dia nyesel, oh Reva marah sama ininya, oh

dia coba menghibur.

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

GLENN : Oh terus mungkin dari bahasanya juga kali ya, kan kalau

sinetron, maksudnya kita enggak kayak meleng dikit

denger masih ngerti gitu mungkin ya. Kalau Korea.. hee

LAINNYA : (ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

JESHEN : Oh berarti masalah bahasa berart

IVANO : Iya bahasa

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 220: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

314

MODERATOR : Oke terus kalau buat drama Korea Goblin ada

kekurangannya gak sih dari artistik?

JESHEN : Waduh belum ketemu

GLENN : Dari artistik? Enggak tahu deh. VFXnya bagus sih tadi

ADRIAN : Bagus

ALVIN : VFX nya rapi

IVANO : Oke sih

ALVIN : VFX nya rapi, Art nya rapi, kostumnya rapi

JORDY : Dan didesain dengan niat (ketawa)

ADRIAN ; Belum tau sih kalau misalnya..

JORDY : Karena baru nonton satu episode

ADRIAN : Itu pedang gua belum tau itu bener apa enggak. Pedang

kayak begitu

GLENN : Tapi kelihatan beneran enggak?

Adrian : Enggak maksudnya kan kalau kayak Jepang gua tau

pedangnya katana kan, kalau dia pake pedang ini pasti

beda gitu kan

GLENN : Dia riset dong pasti

ADRIAN : Harusnya dia riset sih

GLENN : Dia riset kayak kostum-kostum gitu (tidak terdengar

jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 221: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

315

ALVIN : Yang gua salutin tuh bener-bener (tidak terdengar jelas)

kayak turning atas turning bawah tuh ada kayak desainnya

gitu

MODERATOR : Okey kalau dari segi nilai-nilai pendidikannya deh, pesan

moralnya, informasinya

ALVIN : Ha pendidikannya

MODERATOR : Sinetron ada enggak itunya kelebihannya?

LAINNYA : Ada ada (ketawa)

ALVIN : Lu kalau mau ngebut-ngebutan minimal mesti solat dulu,

sama musti jadi pinter dulu

ADRIAN : Lu boleh nakal asal..

ALVIN : Pinter sama..

ADRIAN : Lu pinter ama solat

LAINNYA : (ketawa)

JORDY : Sebenarnya sinetron tuh ada tapi treatment nya salah

(ketawa)

ALVIN : Iya aneh

JORDY : Mungkin itu juga dibikin cuma buat persetujuan badan

sensor doang kali (ketawa)

ALVIN : Iya, lu mesti sholat nih biar halal

LAINNYA : Ketawa

GLENN : Pasti ada sholatnya gitu loh, gak usah Anak Jalanan deh

yang lain pasti ada sholatnya kok

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 222: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

316

ALVIN : Oh iya pasti ada sholatnya

LAINNYA : (tertawa, percakapan tidak terdengar dengan jelas)

MODERATOR : Oke kalau dari drama Korea Goblin ada kekurangannya

gak?

JORDY : Nah itu belum jelas

LAINNYA :Belum belum keliatan

JORDY : Dia lebih ke emosi sih

ALVIN : Oh gua tau kalau misalkan orang yang bukan kita, bukan

kita gini kan kalau nonton film itu mikir kan maksudnya

langsung nerima aja, enggak bisa nonton ini. Karena

Goblin itu cukup ee..musti mikir, enggak ada yang gak

mikir

JESHEN : Berat ya

ALVIN : Enggak berat juga, cuma kalau lu misalkan lu bandingin

sama orang yang nonton Ganteng-ganteng Serigala yang

tinggal oh ni orang antagonis, oh ini..

GLENN : Oh iya ini tiap karakternya lebih itu.. kompleks

ALVIN : Emang target audiencenya beda

MODERATOR : Oke terus kalau dari segi hiburan? Kelebihannya sinetron

apa?

ALVIN : Yang satu ngakak bener-bener go*blok,

JORDY : yang satu terpukau (ketawa)

MODERATOR : Tapi ada kekurangan gak sih kalau yang dari, oh udah tau

sih aku, oke lanjut lagi ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 223: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

317

LAINNYA : (Ketawa)

MODERATOR : Tadi udah tadi udah, oke kalau untuk emm ni tadi kan

kalian bilang target kan tergantung target nih, menurut

kalian kalau misalnya kayak eee sinetron Indonesia

dibikinin targetnya remaja. Itu kira-kira nanti yang bawah-

bawah mau nonton enggak? Maksudnya targetnya itu

adalah kalian nih, kalian kalian. Entar yang yang dibawah-

bawah kelas menengah ke bawah itu mau nonton atau

enggak?

ALVIN : Belum tentu

JORDY : Belum tentu

ALVIN : Karena kalau ee kalau misalkan kita kan mikir ya. Terus

kita tuh rata-rata tuh suka cerita yang sedikit mikir kan.

Terus habis itu kalau misalkan yang bawah kan karena itu

langsung menerima

JORDY : Yang ke bawah udah kebanyakan mikir sama hidupnya,

mikir lagi nonton sinetron (ketawa)

ADRIAN : Enggak belum tentu juga loh, siapa tau karena TV nya

cuma ada RCTI dia tetep nonton juga

ALVIN : Iya bisa jadi

ADRIAN : Bisa jadi cuma buat hiburan gitu doang

GLENN : Tapi alasan gua yang lain kalau untuk target audience

kita enggak mungkin dijadiin tiap hari gitu loh

LAINNYA : Ho oh

ADRIAN : Seminggu sekali

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 224: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

318

GLENN : Seminggu sekali kali ya

ALVIN : Goblin tuh satu minggu sekali

GLENN : Seminggu sekali kayak lebih pas. Gimana ya. Kita

enggak mungkin kayak tiap hari nonton TV ee kita enggak

mungkin tiap hari di rumah mungkin jam segitu gitu loh,

kayak..

JORDY : Gua juga bulan kapan ya terakhir nonton TV (ketawa)

ALVIN : Nonton berita doang paling (tidak terdengar jelas)

LAINNYA : (tertawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Berarti sebenernya gak bisa..gak bisa disamaratakan gitu

ya?

LAINNYA : Iyaa

MODERATOR : Oke terus nih kalian ngerasa enggak sih tadi kan kalau

baik dalam sinetron ee..anak jalanan sama drama Korea

Goblin tuh kan ada dua sisi nya. Sisi romantis sama sisi

hero.

LAINNYA : Ho oh

MODERATOR : Sadar enggak hero?

LAINNYA : Iya iya

MODERATOR : Nah menurut kalian ada perbedaan enggak sih dalam

penggarapan dua cerita itu? Mungkin kalau romantis di

Anak Jalanan kayak gimana, romantis di ini kayak gimana

ADRIAN : Belum ketemu sih

ALVIN : Gua belum liat romantisnya Anak Jalanan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 225: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

319

ADRIAN : Iya enggak ada

JORDY : Adaaa

ALVIN : Paling selingkuhan itu

GLENN : Dimana?

JORDY : Itu yang di KFC, Udah Boy biarin aja..

LAINNYA : (Ketawa, percakapan tidak terdengar jelas)

ALVIN : Gua mau jadi selingkuhannya

MODERATOR : Ada enggak sih perbedaannya?

JORDY : ee.

MODERATOR : Ee mungkin dari yang ee apa tadi si Adriana sama

papanya gitu?

JORDY : ee kalau menurut gue di sinetron Anak Jalanan entah

mengapa hero nya juga terlalu sempurna (ketawa) dan

romance dan sisi romance nya itu terlalu,..mungkin gua

belum liat ya antara si Reva sama si Boy ya. Itu gua expect

bakal bagus ya terus soalnya karakter Reva bukan tipikal

karakter cewek..

JESHEN : Murahan

JORDY : iyaa. Tapi kalau itu yang pas episode pertama pas gua liat

itu romance nya apa..yaa enggak enggak dalam gitu loh.

Sedangkan kalau yang di Goblin,gua belum melihat

romance nya. Tapi hero nya dibikin bener-bener kayak

kenapa dia begini, kenapa dia melakukan ini, pola pikirnya

kenapa gini

ALVIN : Alasan ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 226: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

320

JORDY : Iya yang kayak..

ALVIN : Tindakannya belum ya

JORDY : Ho oh yang kayak kita kayak oh iya kenapa dia begitu

tuh karena dia begini gitu loh. Kalau romance nya belum

keliatan tapi.

MODERATOR : Mungkin yang lain ada yang mau nambahin enggak yang

beda atau menyanggah

LAINNYA : (tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Belum? Tapi setuju sama yang dia omongin

LAINNYA : Iya

ALVIN : Kalau hero gua bingung

LAINNYA : (percakapan tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Okee, terus habis itu terus menurut kalian nih ee..untuk

sinetron Indonesia sendiri itu ada ciri khasnya enggak?

ALVIN : Ada..

JESHEN : Ada

ALVIN : Lu lu musti ekspresif.. sangat ekspresif kalau misalkan

mau narik audience (tidak terdengar jelas) sinetron

Indonesia

MEMORY : Hemm

ALVIN : Karena hampir rata-rata semua sinetron Indonesia

menargetkan orang yang nonton TV sore-sore sampai

malem-malem, itulah ibu rumah tangga dan pembantu.

Jadi untuk biar mereka nangkep, lu musti se-ekspresif

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 227: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

321

mungkin. Lu casting di situ juga musti se-ekspresif

mungkin. Maksud ekspresif ini adalah lebay

LAINNYA : Hemm

ALVIN : Sementara kalau.. eh ini sinetron Indonesia ya

JESHEN : Iyaa

MODERATOR : Oke yang lain setuju?

LAINNYA : Setuju

MODERATOR : Oke deh, terus ini aku udah tau sih jawabannya, tapi mau

nanya lagi deh. Ee kalian lebih pengen rekomendasiin

yang mana?

IVANO : Korea

MODERATOR : Korea? Karena alasan-alasan yang sudah disebutkan

sebelumnya?

LAINNYA : Iya

ALVIN : Tapi kalau menurut gua, kemungkinan gua juga bakal

rekomendasiin Anak Jalanan juga karena itu lucu.

ADRIAN : Iya

ALVIN : Eh lu liat deh ini sampah banget deh

LAINNYA : Ketawa

ALVIN : Bisa kan?

GLENN : Bisa sih, itu kan rekomendasi sih

ALVIN : Iya kan enggak menutup kemungkinan. (Percakapan

selanjutnya tidak terdengar jelas).

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 228: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

322

MODERATOR : Oke terus..terus untuk yang ngoleksi atribut dan lain-lain

lebih pengennya drama Korea?

LAINNYA : Drama Korea

MODERATOR : Karena lebih?

ALVIN : Lucu

JORDY : Mungkin karena cerita drama Korea Goblin tuh tadi kata

si BK dongeng kali ya, jadi karakternya tuh menimbulkan

kesan pengen di collectable gitu enggak sih, pengen

dikoleksi. Kalau si Boy kan ceritanya lebih ke realistis ada

di masyarakat, jadi..

ALVIN : Terus lu koleksi motor ninja deh lu, kan dia identik sama

ninja

JORDY : Enggak ada duit

MODERATOR : Tapi sebenernya untuk kalian kalau misalnya

mengangkat tema kehidupan sehari-hari itu boring atau

enggak?

LAINNYA : Enggak

ALVIN : Tergantung pengemasannya sih

MODERATOR : Pengemasannya, berarti disini sebenernya yang salah

siapa? Menurut kalian?

JORDY : Saya (ketawa)

MODERATOR : Untuk sinetron

ALVIN : Ee untuk sinetron yang salah siapa

JESHEN, GLENN : Produsernya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 229: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

323

ALVIN : Penontonnya

JORDY : Iya

ALVIN : Karena penonton mempengaruhi rating, karena rating

mempengaruhi iklan dan TV peduli akan iklan dan itu

akal-akalan produser, akhirnya jadinya dia suruh sutradara

akhirnya sutradara nyuruh deh orang-orang tuh kayak gitu

JORDY : Sebenernya lingkaran setan enggak sih? Masyarakat juga

gitu gara-gara TV nya juga gitu

ALVIN : Iya jadi muter-muter terus, masyarakat oleh TV (tidak

terdengar jelas)

JESHEN, GLENN : Iya sama..sama ini ya..

JORDY : Jadi bagaimana biar kita bisa keluar dari lingkaran setan?

Skill (ketawa)

GLENN : Salah KPI kayaknya

JORDY : Ih kurang ajar

JESHEN : Kok salah KPI

GLENN : Salah KPI tuh

MODERATOR : Oke nih..nih kan kalau kalian tadi nyadar, sebenernya

ada 6 aspek nih yang aku tanyain ke kalian. Mungkin

boleh dicatet sih, yang pertama kan ada plot jalan cerita.

Terus yang kedua ada artistik juga. Terus yang ketiga ada

pendidikan. Terus yang keempat ada hiburan, yang kelima

ada reputasi. Reputasi itu yang ee berkaitan sama kalian

mau rekomen ini gak ke temen-temen. Terus sama yang

terakhir kepuasan terhadap rasa ingin tahu, jadi kayak ee

kalian mau ngikutin gak informasi soal-soal itu, mau

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 230: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

324

ngoleksi atributnya enggak gitu. Nah sebenernya dari 6

aspek itu, menurut kalian masing-masing ee..dibikin deh

prioritasnya dari 1 sampai 6. Satu itu yang paling pengen

kalian eh apa ya aspek yang paling penting yang membuat

kalian pengen loh nonton tv series

LAINNYA : Ulangin ketinggalaan

ALVIN : Gua kurang satu

GLENN : Gua juga kurang satu

MODERATOR : Yang pertama plot

ADRIAN : Plot, jalan cerita

ALVIN : Bentar bentar huss

MODERATOR : Pertama plot, kedua artistik, tiga pendidikan, empat

hiburan, lima reputasi, enam kepuasan terhadap rasa ingin

tahu

ALVIN : Kita urutin gitu atau apa?

MODERATOR : Iya

ALVIN : nomor satu paling?

MODERATOR : Yang paling ee aspek yang paling berpengaruh buat

kalian, kalian mau enggak sih nonton ini

JESHEN : Artistik, pendidikan,…

JORDY : Kepuasan maksudnya kepuasan yang kayak gimana?

MODERATOR : Misalnya kalian mau gak ikutin informasinya,

ketersediaan informasinya juga soal itu.

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 231: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

325

MODERATOR : Satu tuh yang paling utama deh, yang bikin kalian mau

nonton itu terus-terusan

IVANO : Hohh

(Semua diam dan berpikir)

ALVIN : Pendidikan tuh maksudnya yang mana ya, moral ya?

GLENN : iya moral

ADRIAN : Rasa ingin tahunya gimana sih, maksudnya episodenya

bikin kepo gitu atau apa?

MODERATOR : Kayak ee.. kalian mau gak ngikutin apa kayak informasi-

informasinya, ketersediaan informasinya

GLENN : Reputasi?

MODERATOR : Reputasi itu yang kayak rekomendasi ke temen

IVANO : Hemm

MODERATOR : Atau mungkin dalam konteks ini temen kalian

rekomendasiin ke kalian gitu.

ALVIN : Udah

MODERATOR : Udah? Udah ya?

ALVIN : Yang penting bagi kita kan

MODERATOR : Iya, diurutin aja

JESHEN : 1,2,3,4,5,6. Jadi menurut lu dalam film itu yang utama

apa sih. Contohnya reputasi

LAINNYA : (berpikir sambil berbicara, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Oke udah yaa

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 232: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

326

LAINNYA : (ketawa, tidak terdengar jelas)

MODERATOR : Udah yaa. Oke dari Memory dulu

IVANO : Dinamain ka?

MODERATOR : Hah

IVANO : Dinamain?

MODERATOR : Enggak enggak ini aku mau nanya satu-satu dari

Memory

MEMORY : Saya hiburan, reputasi, plot, art, kepuasan sama

pendidikan

MODERATOR : Okee kenapa tiga..

ALVIN : (ketawa)

GLENN : Diketawain anjir

MODERATOR : kenapa..kenapa 3 nya itu nih? Hiburan kan tadi, hiburan

plot sama yang ketiga

MEMORY : Hiburan, reputasi

MODERATOR : Oh..

MEMORY : sama plot

MODERATOR : Oh iya kenapa tuh

MEMORY : Hiburan pertama karena gua nonton film untuk nyari

hiburan, yang kedua reputasi. Kalau gua nonton film yang

reputasinya tinggi itu kan kayaknya filmnya pasti oke

gitu. Habis itu kalau apa temen-temen gua ngeliet gua film

itu, oh lu nonton ini ya wah keren. Habis itu yang ketiga

plot, ceritanya lah mesti bagus.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 233: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

327

MODERATOR : Oke, Adrian?

ADRIAN : Yang pertama plot, yang kedua artistik, yang ketiga rasa

ingin tahu.

MODERATOR : Kenapa tuh?

ADRIAN : Ee karena gua kalau ngeliet film harus liet plotnya dulu.

Kalau plotnya menarik ee maksudnya membingungkan

gitu baru gua tonton. Terus yang kedua kalaupun plotnya

menarik, tapi artistiknya kurang suka. Maksudnya kayak

ee..gambarnya kalo anim.. animasi gambarnya, kalau

untuk film pengambilan shotnya kurang suka juga kayak

males gitu nontonnya ngelihatnya. Yang ketiga rasa ingin

tahu karena kalau filmnya itu oke, dia kayak bikin kita

pengen tau gitu nyari-nyari di internet sendiri gitu kayak

ini nanti gimana lanjutannya sih kayak gitu.

MODERATOR : yang terakhir apa tuh kalau punya Adrian?

ADRIAN : Kalau yang terakhir? Reputasi

MODERATOR : Kenapa?

ADRIAN : Soalnya enggak semua ee.. misalnya pada semua orang

demen film ini nih, belum tentu aku nonton aku suka gitu.

Siapa tau aku lebih suka yang ee.. ceritanya berbeda dari

yang lain gitu. Soalnya ada beberapa film yang enggak

masuk Box Office, enggak masuk apa tapi ternyata oke.

Dan itu dosen pun menyarankan kadang. Ya kan?

GLENN : Yoi

ADRIAN : Yoi

MODERATOR : Oke lanjut, vano?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 234: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

328

IVANO : Yang pertama itu artistik, yang kedua plot, ketiga itu

hiburan, empat itu reputasi, lima itu kepuasan rasa ingin

tahu, enam baru pendidikan

LAINNYA : Ketawa

MODERATOR : Kenapa tuh? tiganya

ADRIAN : Pendidikan gak guna sih

IVANO : Pertama kalau apa kalau artistik itu ee..ee apa sih

namanya gua suka ngeliat film tuh dari apa sih artnya

bagus enggak sih, kalau misalnya bagus gua tertarik buat

nonton. Terus kalau plot ee karena artistiknya bagus terus

kan mulai tuh ee ikutin ceritanya, eh ternyata plotnya

bagus. Nah baru gua ikutin gitu suka gitu. Terus hiburan

ee karena artistik plot gitu udah bagus, ya gua kayak buat

buat enggak bikin stress gitu loh pokoknya. Jadi kayak

terhibur lah. Terus reputasi ya kalau misalnya apa, temen

bilang ini bagus nih banyak yang bilang gitu mungkin ee

mau nonton gitu, baru mau nonton.

ALVIN : Ika ika mau nanya ini sampai jam berapa?

MODERATOR : Bentar lagi kok

ALVIN : Bentar lagi? Oke

IVANO : Terus kepuasan rasa ingin tahu ya itu karena mungkin ee

dari segi artistiknya gitu kayak bikin penasaran, jadi

pengen nonton. Pendidikan ee pendidikan gak terlalu

dipikirin sih. Paling gitu.

MODERATOR : Oke, Jeshen?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 235: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

329

JESHEN : Kalau gua yang pertama tuh plot, yang kedua artistik,

yang ketiga kepuasan ingin tahu, keempat hiburan, lima

pendidikan, enam reputasi. Gua pilih plot pertama karena

menurut gua nonton film tuh plot paling penting sih. Kalau

dari plotnya aja udah enggak menarik, biasanya sih yang

lainnya mengikuti gitu sih. Biasa kalau kedua gua pilih

artistik, artistik karena kalau plotnya enggak bagus biasa

sih kadang film tuh punya artistiknya bagus, kayak film

London kan punya artistik sendiri. Gua suka banget itu.

Terus ketiga kepuasan rasa ingin tahu, biasanya..

ADRIAN : Sama persis

JESHEN : Makanya

ADRIAN : (ketawa)

JESHEN : Biasanya kalau enggak bagus kan, biasanya wah

kayaknya di tengahnya nih bagus nih jadi gua tonton aja

dulu. Kalau memang enggak bagus ya udah enggak apa-

apa.

MODERATOR : Oke Glenn?

GLENN : Oh udah?

JESHEN : Udah lah

GLENN : Oh gua pertama plot, kedua artistik, ketiga hiburan,

keempat kepuasan, lima reputasi, enam pendidikan. Plot

pertama ya jelas sama kayak Jeshen, ee gua kalau nonton

film itu liat dulu ceritanya menarik apa enggak. Terus

maksudnya jangan terlalu simpel dan mudah tertebak gitu

loh. Kedua artistik yaa sama kita harus liat dulu kalau

emang dari visual aja enggak menarik, ya mungkin kenapa

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 236: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

330

ini begini, atau gimana kalau kita enggak suka itu gua gak

tonton (tidak terdengar jelas). Mungkin hiburan terus sama

kayak Memory tadi, ini gua nonton untuk mencari hiburan

gitu. Terus kenapa kepuasan di bawah hiburan? Karena

menurut gua kalau memang gua terhibur, gua akan puas

dan ingin lebih tahu gitu loh. Kelima reputasi itu ada di

bawah soalnya setuju..setuju juga sama Adrian ee..

maksudnya enggak selera kita enggak harus sama, sama

orang lain gitu loh. Jadi kalau ee gimana ya preferensi sih

kalau menurut gua reputasi. Keenam itu pendidikan

terakhir karena kalau menurut gua, ee gua gak nonton film

buat nyaari ee kayak…

ALVIN : Sombong kau

GLENN : Enggak kayak oh ini pesan moralnya bagus gua tonton

gitu loh, kayak mindset gua lebih ke..ada film kita cari apa

sih yang kita bisa pelajarin gitu loh, bukan kita tonton

karena ada pesan moral yang bagus gitu.

MODERATOR : Oke, Alvin?

ALVIN : Satu art, dua plot, tiga kepuasan, empat hiburan, lima

reputasi, pendidikan terakhir. Kenapa art pertama, karena

art yang pertama kali kita lihat kalau misalnya kita

menonton film. Mau lu liat art dari posternya kah, dari ini

nya kah, dari film nya kah, art bener-bener yang utama

karena kita lihat. Setelah art lu baru mengerti, ee setelah lu

nonton lu pahami plotnya. Plot juga berpengaruh. Habis

itu dari dua itu, ntar itu apakah itu gua lebih tahu apa

enggak makanya kepuasangua taruh nomor 3. Setelah itu

ee gua punya rasa ingin tau, gua akan jadi terhibur. Habis

itu makanya itu nomor 4. Habis itu reputasi nomor 5,

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 237: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

331

misalkan gua sudah terhibur, gua puas artnya bagus

plotnya bagus atau semacamnya. Gua akan

merekomendasikan kepada teman saya. Dan pendidikan

nomor 6 karena menurut saya pesan moral itu enggak

begitu penting di dalam film. Ya karena enggak semua

orang bisa nangkep pesan moral

GLENN : Iya betul

ALVIN : Jadi itu yang paling terakhir

MODERATOR : Oke, Jordy?

JORDY : Kalau saya satu plot, dua artistik, tiga kepuasan, empat

hiburan, lima reputasi, enam pendidikan. Pertama plot

kenapa saya ee kalau menonton suatu drama itu pasti cari

tahu dulu plotnya ini tentang apa, bisa menarik atau

enggak. Terus setelah gua nonton, gua lihat dulu treatment

dari plot ini gitu loh. Apakah sesuai dengan ekspetasi.

Makanya apakah artistiknya itu dia rencanakan, tidak

dadakan atau secara detail juga gitu. Lalu setelah gue tau

artistiknya ternyata bagus, ee (tidak terdengar jelas) adalah

kepuasan. Apakah ceritanya sesuai dengan ekspetasi,

memberikan hasil yang..memberikan..memberikan akhir

cerita yang memuaskan, atau tidak. Nah lalu mengapa

hiburan nomor 4, setelah saya jadi terkadang suatu drama

atau sinetron itu kadang menghibur tapi dia tidak

memuaskan gitu loh endingnya. Makanya itu hiburan saya

taruhkan ke empat, kalau saya udah puas berarti saya

terhibur. Kayaknya enggak enak banget bahasanya. Terus

saya yang kelima reputasi, ee mengapa reputasi? Karena

terkadang kan reputasi bener tadi tidak sesuai dengan

kenyataan film itu. Reputasi itu kan sifatnya ada yang

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 238: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

332

objektif ada yang subjektif. Tapi kebanyakan yang ngasih

reputasi itu subjektif biasanya. Jadi kayak dia tidak

mengakui itu, tapi sebenernya ceritanya bagus gitu loh.

Makanya reputasi saya taruh di lima. Lalu pendidikan di

enam, kenapa? Karena pendidikan itu bukan sesuatu yang

mutlak harus gitu loh. Karena pendidikan bagi setiap

orang, pesan moral bagi setiap orang itu berbeda-beda gitu

loh. Jadi tergantung orang itu mau ngambil dari sudut

pandang yang bagaimana dan dari sisi yang seperti apa.

MODERATOR : Oke, nah ini yang terakhir nih. Jadi tiap orang ngasih

saran buat sinetron sama drama Korea. Saran apapun. Kan

tadi kritik-kritiknya udah banyak tuh, nah sarannya deh

perbaikan buat kedepannya. Memory duluan.

MEMORY : Hmm film ini ya, Boy

IVANO : Iya si Boy

GLENN : Buat sinetron.. buat sinetron

ADRIAN : Buat sinetron

GLENN : Keseluruhan..keseluruhan

ADRIAN : Keseluruhan..keseluruhan

MEMORY : Mungkin endingnya dibikin lebih bikin penasaran gitu

enggak sih kalau film Anak Jalanan

MODERATOR : Kalau secara keseluruhan?

MEMORY : Keseluruhan. Kalau secara keseluruhan buat film

Indonesia udah cukup oke sih kalau Anak Jalanan juga

bagus

MODERATOR : Kalau drama Korea ada saran?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 239: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

333

MEMORY : Drama Korea yaa hem enggak ada

LAINNYA : (ketawa)

MODERATOR : Enggak ada ya

ORANG LAIN : Permisi ini yang mau ikut lomba ini bukan?

MODERATOR : Bukan kita lagi FGD

ORANG LAIN : Oh oke

MODERATOR : Thank you

ADRIAN : Kalau sinetron sarannya sih ee.. bikin plot cerita yang

bener sih, kayak tujuannya ini, mau tokoh ini punya

tujuannya ini, obstaclenya ini gitu kayak udah ada

tujuannya gitu. Udah gitu aja sih. Kalau drama Korea

lebih sarannya lebih ke ee pemerannya sih biar lebih bisa

dibedain aja gitu. Bingung aja gitu.

IVANO : Kalau sinetron ya gitu ee apa plotnya dijelasin ee apa

karakternya apa ee pokoknya ya harus step by step jangan

semuanya gitu langsung. Kalau Korea..Korea apa yaa..

enggak ada

MODERATOR : Enggak ada? Oke, Jeshen?

JESHEN : Kalau sinetron Indonesia mungkin pembawaan ceritanya

sih diperbaiki sama cerita plotnya di persusah jadi kayak

meresap menurut gua sih. Terus kalau Korea, mungkin

buat subtitle official kali ya buat Bahasa Inggris gitu ya.

ALVIN : Ada..ada (selanjutnya tidak terdengar jelas)

JESHEN : Ya inggrisnya sih. Itu aja sih

MODERATOR : Okee

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 240: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

334

GLENN : Kalau untuk gua sinetron ee..walaupun kayak enggak

mungkin itu tolong episodenya diperpendek. Jangan

sampai 700 terus bener ceritanya jangan yang.. sebenernya

kalau simple gak masalah asal pengemasannya.. treatment

nya jelas dan pengemasannya bagus. Terus sama kayak

fasenya tuh jangan..jangan terlalu cepet gitu. Terus kalau

bisa bikin karakter utama jangan terlalu perfect. Kalau

untuk Korea sarannya, tadi sih enggak ada. cuma tadi

setuju sama Jeshen sih, kita sempet bingung cuma gara-

gara subtitlenya. Padahal visual ama plotnya tuh udah

keren.

ALVIN : Sinetron Indonesia produksi harus diperbaiki karena ee..

produksi yang mengejar rating itu tidak baik. Karena

karena mengejar rating akhirnya apapun jadi berantakan

ini berantakan mengubah segalanya. Karena uang. Kalau

misalkan saran untuk Korea, ee..coba digarap lagi sih

semoga bisa sampai ke Indonesia karena buat subtitle

Indonesia resmi aja enggak ada gitu, kalau inggris aja ada

dan masuk ke sini aja.

MODERATOR : Oke

JORDY : Kalau saya untuk sinetronnya itu mungkin sama kayak

yang udah disampe-sampein tadi. Lebih ditreat lagi kali ya

karakternya, ceritanya, backgroundnya. Terus untuk

artistiknya tuh lebih dipikirkan lagi tujuan di

dalam..dimasukkan di dalam ini untuk apa. Dan fungsi

kostum juga terutama sangat krusial juga digunakan untuk

apa. Ee terus untuk drama Korea, ee..mungkin mungkin ee

ada entah penyebutan namanya itu mungkin untuk

masyarakat internasional sedikit tidak familiar kali ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 241: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

335

dengan penyebutan nama Korea kayak Jung Kook

blablablabla, jangan terlalu dibikin ribet namanya.

Mungkin dicari nama-nama Korea yang bisa disebut

dengan mudah dan diinget sama orang dunia internasional

gitu

LAINNYA : Iya..iya setuju

MODERATOR : Oke deh temen-temen thank you yaa

LAINNYA : Iya yeayy

MODERATOR : Udah selesai

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN FILRIADY KUSMARA

(P: Penulis, N: Narasumber)

P: Pagi Pak

N: Halo selamat pagi, sorry aku telat ya.

P: Iya enggak apa-apa pak

N: iya iya gimana gimana?

P: Iya eh jadi gini sih pak. Jadi kan saya lagi neliti,

N: iya

P: iya jadi kan saya lagi neliti soal sinetron ya

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 242: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

336

N: ya

P: sama drama korea sih sebenernya.

N: Heh

P: Cuma perbandingan apresiasinya.

N: Oke

P: Terus ada beberapa hal yang eh saya agak penasaran, sebenernya sebenernya

saya itu orang yang suka sinetron dan suka drama korea disaat yang bersamaan

pak

N: Oh gituu

P: Iya jadi..

N: Oke

P: Jadi saya dan tapi gimana ya, kan kalau teman-teman saya yang lain kan ya

pasti udah tau lah ya lebih condongnya ke drama korea dibanding sinetron kan.

N: iya

P: Nah em dan tapi sebenernya menurut saya ada sisi sisi yang enak kalau nonton

sinetron. Nah ini saya lebih pengen tahu sih maksudnya dalam industrinya

sendiri, dalam ee TV nya sendiri. Kalau misalnya kan berarti kan baik sinetron

atau drama korea itu kan tv seri kan ya pak ya berarti ya,

N: Iya betul

P:Nah sebenernya ada syaratnya enggak sih untuk sinetron ini oh bisa nih

ditayangin di TV, oh drama korea bisa nih ditayangin di TV gitu?

N:Hm oke. Ee mau kamu rekam apa gimana? Gaperlu? (ketawa) takutnya ini.

P: Oh iya oke

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 243: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

337

N: Saya sambilan ngecek email atau apa ya

P: Oke enggak apa

N: oke nah, ee kalau ditanyakan syarat, ee apa istilahnya apa ya ee syarat

kelayakan untuk sebuah program itu tayang di sebuah TV ya, itu banyak faktor.

Yang faktor pertama adalah tentu harus memenuhi ee keinginan dari pemirsa

karena satu hal yang perlu selalu, yang harus selalu di ee pegang oleh siapapun

yang bekerja die e TV itu di programming khususnya itu terlepas dari selera para

pegawainya, yang mereka layani adalah pemirsa. Kayak saya dulu waktu di

RCTI, saya punya selera sendiri. Tapi ketika saya bekerja di RCTI, di

programming ya harus tau pemirsa itu sukanya apa gitu. Ee kita harus tahu dulu

tuh selera pemirsa itu syarat mutlaknya. Gimana kita bisa tahu syarat ee selera

pemirsa? Lewat survey gitu. Kita melakukan survey ada 2 macam, lewat survey

yang di eem dilakukan oleh ee Nielsen media research, itu lewat data kalau

orang awam nyebutnya data rating share lah. Itu keluar tiap hari ada yang kita

lakukan secaralangsung. Bisa langsung turun ke lapangan, kita bikin kuisioner,

kita emm move ke apa ke ke beberapa kota besar, gitu. Dari situ kita bisa dapet

insight oh oke pemirsa itu sekarang lagi suka tema yang seperti ini, tema yang

seperti itu. Misalkan kayak kondisi sekarang nih, hmm sinetron nomor satu saat

ini itu yang judulnya siapa takut jatuh cinta. Kamu udah pernah nonton?

P: Udah (ketawa)

N: iya (ketawa) yang di itu ya yang di SCTV ya. Gitu nah emm apa kemudian

beberapa itu baru baru terjadi 3 minggu terakhir kan. Ee dia baru tayang

minggu ketiga. Sebelumnya itu yang nomor satu adalah Jodoh wasiat Bapak.

Kamu pernah nonton?

P: Nah itu belum

N: Ah belum.

P: Hooh

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 244: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

338

N: Itu temanya tentang horror.

P: Ohh

N: Jadi hantu-hantu yang bergentayangan gara-gara dia punya unfinished business

lah di dunia nyata. Dia bergentayangan hmm roh-roh orang-orang yang dulu

mencelakai dia. Kemudian em mundur lebih agak jauh lagi, nomor satu adalah

Dunia Terbalik. Gitu nah jadi kita harus tau tuh ee peta peta apa selera dari

penonton kita itu sukanya lagi apa. Gitu. Itu satu. Yang kedua kita juga harus

bisa mencermati, bisa jadi pemirsa itu em apa kan beragam nih. Ada ruang-

ruang atau ada kelompok-kelompok yang belum digarap. Kan kita bicara

secara umum pemirsa itu banyak kelompoknya nih, ada usia muda, usia tua,

usia anak-anak, laki cowok, kemudian ekonomi atas menengah bawah. Itu, itu

banyak banget gitu. Nah kita harus bisa ngeliat oh sekarang tema-tema yang

lagi tayang itu oke rating tinggi, tapi kita liat profil pemirsanya. Dia dominan

di semua kelas enggak. Kalau dia dominan di semua kelas wah berarti emang.

Kayak dulu jaman dunia terbalik. Itu gila itu dari mulai anak-anak sampai

dewasa kemudian cowok cewek. Semua ekonomi itu masuk di situ. No wonder

akhirnya ratingnya gila banget. Waktu itu bisa sampai rating ee dapat rating 6.

6 itu berarti 6 persen em dari total jumlah penonton selama 24 jam, itu

nontonnya di situ. Gitu. Terus em apa em dapet penghargaan. Jadi udah lah gila

lah itu. Nah siapa takut jatuh cinta yang sekarang lagi tayang, itu kita

breakdown. Ternyata enggak semuanya nonton. Oke dia rating nomor satu

secara programnya nomor satu. Tapi semua pem.., enggak semua pemirsa

nontonin dia. Berarti ada ruang yang ditinggalkan, yang belum tergarap oleh

siapapun nih. Nah itu juga harus kita cermati, gitu. Nah em setelah kita dapet

informasi-informasi itu, kita tuangkan ke ee ide kita. Oke kira-kira nih yang

bisa pas ditayangkan di periode sekarang itu yang temanya kayak gimana ya.

Apakah tema remaja, apakah tema dewasa, apakah action, apakah komedi,

apakah aplagi tadi. Ee legenda, fantasi. Beragam banget gitu. Jadi ada ada

semacam apa ee proses dulu enggak yang ujung-ujung kita bi ee suatu pagi

saya bangun saya pengen bikin ini sudah pasti tayang. Enggak, gak kayak gitu.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 245: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

339

Tapi itu harus merupakan sebuah proses, saya research dulu. Ee apa profil

pemirsa apakah persaingan. Kemudian kita ngobrol dengan PH, eh em lu

punya gak tema seperti ini? Oh gitu bisa gua bikin sih emang kenapa? Iya

karena sekarang yang lagi tayang temanya gini-nin, nah kayaknya gua butuh

tema yang gini agar gua bisa ambil pemirsa dari kelompok ini. Gitu. Jadi kita

ngobrol sama PH tuh. PH godok, balik ke kami. Waktu itu di RCTI, keluarlah

sebuah program. Atau bisa dari PHnya sendiri dia create sesuatu, kemudian dia

present ke kami. Kalau memang oke ya kita akan beli, kita akan tayangkan.

Kalau enggak oke, kita akan tolak. Tapi rata-rata sih kita request ke PH. Jadi

kita based on tadi research dulu wah tereret. Oke kebutuhannya lagi ini nih,

persaingannya nih. Lu bikin kayak gini deh. Nah kalau masuk ke topik kita

anak jalanan saat itu berangkat dari em yang kayak tadi. Jadi waktu itu saya

inget jaman-jamannya ee ganteng ganteng serigala lagi bagus-bagusnya. Oke

kita liat ee ganteng-ganteng serigala apa sih yang dia lakukan. Ohh ternyata

anak muda, apa action, kemudian romance ee ada bau-bau agak fantasinya

juga.Oke. e kayak tadi aku bilang kan, kita coba liat profil pemirsanya. Dia ini

enggak e masuk dia semua kalangan enggak. Oh ternyata enggak, dia em dia ee

hanya hanya banyak ee di kalangan remaja, remaja mungkin anak-anak sampai

remaja lah. Wah berarti usia dewasanya gak ke ambil, gitu. Nah waktu itu kita

diskusi di internal, apa nih yang bisa kita ee tayangkan agar bisa melawan tipe

kayak gini. Wah brainstorming macem-macem. Akhirnya diputuskan satu kita

juga tetep harus action. Oke karena kayaknya pemirsa lagi butuh yang action.

Karena setelah lama tuh action jamannya indosiar ginta buana style gitu yang

kerajaan-kerajaan, baru keluar lagi kan si GGS. Nah kayaknya bisa lagi nih

action. Kedua harus ada semacam legendanya nih, gitu. Oke ketiga kita nyasar

kelompok pemirsa yang lebih dewasa. Udah 3 poin ini kita pegang, langsung

brainstorming oke kita cari ide teretet ketemulah manusia harimau. Gitu. 7

manusia harimau, ee apa ee based on kan itu me me apa sesuai dengan 3, 3 hal

yang tadi kita obrolin. Action dapet, emm legendanya tentu. 7 manusia harimau

bahkan dibandingkan dengan ganteng-ganteng serigala. Dia real, bukan real.

Ee dekat dengan kepermisaan, eh dekat dengan pemirsa. Nah itu juga poin

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 246: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

340

penting tuh kalau ee apa yang yang yang sinetron yang bagus itu itu ceritanya

harus dekat dengan pemirsa. Kayak kamu deh sekarang, kalau kamu nonton

sinetron atau drama Korea. Kalau kamu merasakan bahwa yang kamu tonton

itu ee, ah kayaknya enggak gitu deh anak SMA, ah kayaknya enggak gitu deh

kalau anak cewek itu. Ah kayaknya enggak gitu deh ee kalau nyatain ee nya ee

nembak cewek gitu. Itu kan pasti akan enggak berasa relate dong, karena rata-

rata kalau ee kita terikat terhadap sebuah tayangan itu karena merasa dia

terwakili. Atau dia pernah mera.. minimal dia pernah merasakan apa yang

dirasakan oleh karakter-karakter tersebut. Gitu. Atau dia tahu mengenai

ceritanya ada di sekitar dia. Nah 7 manusia harimau itu kan berangkat di

legenda yang berkembang di daerah Sumatera kan. Bengkulu, riau, sumatera

barat daerah sana lah. Itu meng.. memang ada bahkan sampai sekarang. Jadi

masih ada beberapa kelompok pemirsa yang percaya bahwa ilmu itu ada. Yang

manusia harimau itu turun temurun tuh. Sebutnya mereka.., … Nah udah habis

itu kita ngobrol sama PHnya, PHnya oh keren. DIbikin keluarlah 7 manusia

harimau. Nah kita combine tentu dengan pemain-pemain yang bisa mewakili

semua kelompok tersebut, termasuk yang remaja. Makanya ee disitu ada yang

utamanya Samuel Zgylwyn kan, Tapi kita juga ada pendatang baru, saat itu

pendatang baru loh si Ammar Zoni. Kemudian ada yang agak tuanya ada si

Adji Pangestu, ada Sigit Hardadi, ada William Dozen, Jadi kita combine tuh

untuk mendapatkan kelompok pemirsa yang banyak. Gitu. Nah formula-

formula itu kita terapkan dan ternyata alhamdullilahnya berhasil. Kita bisa

lebih tinggi daripada ganteng-ganteng serigala saat itu. Jadi lebih ke seperti itu

waktu itu prosesnya.

P: Ooh berarti sinetron tuh yang penting tuh target marketnya semua dapet semua

gitu?

N: oh iya tentu dong

P: semakin banyak yang bisa di..

N: didapet

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 247: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

341

P: Didapet berarti semakin bagus

N: Iya betul. Saya ambil contoh, dunia terbalik yang tadi aku bilang. Dunia

terbalik itu pada saat lagi tinggi-tingginya, sekarang lagi agak turun nih karena

ada siapa takut jatuh cinta dan jodoh wasiat bapak itu ya. Tapi waktu awal

mula tayang Januari tahun ini, itu gila banget. Itu penontonnya dari mulai anak-

anak. Saya aja kaget. Padahal jam tayangnya waktu itu jam 8. Anak-anak

masih ada yang nonton gitu. Jam 8 padahal selesainya jam 10 jam setengah 11

gitu loh. Masih ada yang nonton. Kalau orang tua udah pastilah karena kan

temanya ini tentang ee suami-suami yang ditinggalkan istrinya berangkat kerja

jadi TKW kan. Tapi kita create dengan komedi satir, komedi yang natural,

yang sehari-hari. Biar.. juga, tapi kita bikin karakternya kuat-kuat. Gitu. Nah

karena banyak yang nonton dan luasnya jumlah penonton, itu menyebabkan

jumlah ratingnya pasti akan akan beh besar sekali, gitu. Itu simple, semakin

banyak kamu bias mendapatkan banyak pemirsa, semakin tinggi rating kamu.

Semakin sedikit yang kamu raih, atau cuma spesifik segmen ee penonton

kamu. Ya semakin kecil lah ratingnya kamu. Ternyata rating itu equal dengan

jumlah pemirsa. Mas Imam lah bisa ngerti lah ya bisa menjelaskan lebih detail

lah soal ini karena dia dulu di riset juga. Ee jadi ee yang namanya rating itu

pasti berbanding lurus dengan pemirsa. Ratingnya berapa? 10, udah tinggi.

Ratingnya berapa? 1 koma ah agak rendah. Nah itu jumlah pemirsa. Ada lagi

satu lagi share, kalau share tergantung dari slotnya. Share 20 tapi di jam satu

malam enggak ngaruh, karena jumlah pemirsanya dikit. Tapi kalau share eee

15 di jam 8 malam itu jam prime time tuh atau jam 9 lah paling prime time nya.

Itu bisa kontribusi sangat tinggi. Jadi ada dua indikator yang dipakai di dunia

ee apa ee industri film. Eh industri TV. Gitu.

P: Itu kan kalau tadi kan buat sinetron kan pak, kalau drama Korea sama juga

treatnya? Beli?

N: Drama Korea beli, tapi kan drama korea gak bisa diskusi gak bisa request kan.

Jadi kita lebih sourcing, sourcing apa nih judul-judul yang lagi in di negara

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 248: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

342

sana. Atau bahkan di ee justru kita enggak lihat ke Koreanya. Karena pemirsa

Korea dengan pemirsa kita itu beda. Yang kita, yang kita jadikan benchmark

itu biasanya adalah pemirsanya di Filipin, di Thailand, Malaysia. Itu kita selalu

kepo tuh, oke di mereka drama Korea apa ya yang lagi bagus, oh ini oh ini oh

ini, gitu. Atau kita juga langsung nonton, kan sekarang em apa situs yang

menyediakan tontonan drama korea kan banyak. Atau disini distributor juga

kasih ke kita screener, screener-screener untuk dijualin gitu. Nih saya punya

judul baru nih, kita nonton. Aman saya terakhir di RCTI itu, saya beli drama

koreanya legend eh apa eh My love from the star, ee My love from the star, eh

sorry bukan my love from the star. Ee apa, pinnochio, ee pinnochio. Kemudian

ee apalagi ya. Enggak terlalu banyak sih karena memang drama Korea di TV

Indonesia itu enggak se.. seheboh di sosmednya. Kalau di sosmednya gila

banget kan dia. Ya, kelompok pemirsanya adalah kelompok yang sangat,

sangat kuat akses ke sosmed. Jadi mereka akan sangat reaktif. Tapi kalau

bayangan di TV, itu enggak, enggak berbanding lurus nih. Sebut misalkan

kayak dulu si siapa ee My Love From The Star deh, kan itu katanya fenomenal.

Waktu tayangnya gila banget. Pas tayang di kita itu enggak terlalu, ratingnya

enggak terlalu bagus. Terus siapa lagi ee yang bagus lagi itu, hanya beberapa

yang bagus ditayangkan di TV. Satu yang paling fenomenal itu adalah si ee

The Heirs, The Heirsnya si Lee Min Ho, Boys Before Flowers, kemudian

Jewel In The Palace kemudian yang bagus lagi itu adalah duh siapa ya. Enggak

banyak sih. Yaa pasti kalau enggak Lee Min Ho, itu siapa gitu ee pemainnya

sayang aku lupa lagi deh.

P: He eh, ee terus Pak misalnya nih ya misalnya kan tadi sempet dibilang kalau

misalnya PH bisa coba ajuin juga nih ke stasiun TV kan, terus nanti akan di

present dan lain-lain. Kan nanti pasti mereka bakal kasih episode-episode yang

sudah mereka bikin dong. Nah itu biasanya semua episode akan ditonton dulu

atau cuma episode tertentu aja yang ditonton?

N: Kalau untuk awal biasanya kita akan nontonin setiap episode, biasanya bisa

sampai 5 lah. 5-6 kita tontonin terus. Tapi setelah itu, ya kan kita juga harus

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 249: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

343

berbagi dengan kerjaan yang lain ya, jadi kita lepas tapi kita pantau terus. Kita

adain evaluasi. Biasanya kita lakukan evaluasi perminggu. Kita liat selama

seminggu apa yang ee apa ee datanya seperti apa, performancenya apakah

semakin bagus atau semakin baik eh semakin elek. Apa yang kurang, apa yang

perlu disuntikkan. Jadi ee untuk 5 episode awal sih kita akan nontonin terus, tapi

setelahnya kita lebih ke evaluasi bareng si produsennya. Gitu. Tapi kan data

sekarang ee data rating itu keluarnya harian. Setiap hari kita akan komunikasi

dengan si ee produsennya, si pembuatnya. Pak data kemarin tayangan kemarin

ratingnya segini udah oke nih tapi masih kurang di gini gini. Kita compare

dengan tayangannya gitu. Kemudian besoknya lagi besoknya lagi sama lah.

Terus sampai misalkan ada satu waktu khusus yang tadi aku bilang per minggu

kita meeting khusus dengan penulisnya, dengan produsernnya kita ngobrol

disitu, evaluasi. Apa nih yang kurang dari tayangan biar naik-naik terus. Tapi

untuk ee sebelum tayangan sih 5 episode awal kita harus nonton dulu, baru kita

yakin untuk ditayangkan.

P: Kenapa episode awal yang dipilih?

N: Karena kan itu kan impresi pertama buat pemirsa. Jadi kita pengen jagain dulu

tayangan..tayangan sinetron kita itu memang kuat. Gitu. Makanya kita selalu

punya standar, sebelum kita pastikan tanggal tayangnya minimal 5 episode itu

harus sudah nonton. Udah kita yakin ternyata flownya udah ee apa oh akan

dibawa kesini, akan wah okelah silahkan yuk kita tayang. Yang agak PR itu

kalau misalkan baru 2 atau paling banyak 3, itu udah mulai ngacau tuh ceritanya.

Wah ini berat nih kita bilang. Ini nih harus duduk bareng dulu dengan

penulisnya. Lu mau dibikin seperti apa nih ceritanya kedepannya. Oh mau

diginiin. Yaudah kalau bikin.. mau bikin begitu, berarti episode 4 dan 5 nya

enggak kayak gitu dong. Dibikin dulu gini-gini. Direvisi dulu, balik lagi ke kita,

kita preview. Udah enak, baru kita ngobrol jam tayang.

P: Oh tapi biasanya kalau misalnya dalam proses yang tadi itu ada melibatkan

LSF enggak sih Pak?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 250: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

344

N: Enggak, LSF mah..Oh sorry LSF dari awal udah kita libatkan, karena ketika

kita bikin 1 judul itu kan kita harus untuk untuk untuk ada tayangan itukan ada

syarat nomor sensor kan, nah itu yang bisa mengeluarkan kan LSF. Jadi ketika

bikin, ketika udah siap tayang, kita lapor ke LSF dengan materi tersebut, untuk

minta sensor. Nanti keluar, keluar lulus sensor baru kita tayangkan. Tapi di

internal kita sih enggak melibatkan sensor. Itu mah pada saat nanti pada saat

menjelang tayang, baru kita kirim ke mereka materinya, mereka akan review.

Kalau oke keluarkan surat lulus sensor.

P: Oh terus Pak saya juga penasaran sih kenapa sih ee jumlah episode sinetron itu

panjang banget? Sampai beratus-ratus?

N: Oke ya itu memang itu bedanya dengan di Korea ya. Kalau di Korea ee paling

maksimal berapa sih 20 ya? Paling ya..

P: Iya kebanyakan 20 sih

N: paling banyak 20. 20 21 gitu kan. Nah kalau di kita memang industrinya beda.

Kalau di kita pemirsanya belum teredukasi secara ee baik bukan belum

teredukasi. Belum siap menerima tayangan-tayangan yang ee seasonal. Kita

sebutnya seasonal ya, 1 season. Mereka masih terbiasa dengan konsep

tayangan yang ya terus ajaa tiap hari. Gitu. Itu satu, yang kedua adalah ee yang

kedua adalah ee.. apa untuk temen ini untuk mengakomodir e.. kebutuhan dari

e.. tim sales marketing. Karena kalau di kita ee jualan sebuah iklan di sinetron

itu tidak bisa langsung masuk. Jadi simplenya nih gini, saya punya sinetron nih

itu baru akan tayang senin besok. Nah itu iklannya itu enggak mungkin penuh

di tayangan pertama. Kenapa? Karena si agensi, si pemilik brand itu akan

melihat dulu, lu ratingnya bagus enggak. Nah untuk melihat rating bagus kan

enggak mungkin dilihat cuma satu dua episode. Paling dia akan ngelihat at

least dua minggu. Jadi ketiga dua minggu ternyata stabil atau bahkan

ratingnya naik terus. Wah udah langsung terus bejubel tuh, ngantri bahkan.

Jadi bisa kebayang dong kalau saya tayangannya cuma 20 epsiode, 2 minggu

berarti udah kepake berapa 14. Berarti si marketing cuma sanggup ngejual

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 251: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

345

sisanya, ya paling berapa paling 7, 7 episode kan. Kalau 21 gitu, enggak akan

maksimal, gitu. Makanya dibutuhkan, bukan dibutuhkan makanya kita desain

sinetron kita itu selalu ya ya ending nya adalah ending pada saat ratingnya

turun(ketawa) Karena memang industri di kondisi industri pemirsa dan

naturenya jualan di kita itu agak beda dengan negara lain termasuk di Korea.

Kalau di Korea kan dia jualannya jauh kayak filmlah, udah jualan nih saya

punya konsep lu mau masuk enggak di program kita. Makanya kalau kamu

lihat Korea kan banyak build in nya, itu dia di rumah makan apa, atau bajunya

apa gitu ya, mobilnya. Gitu.

P: Terus berarti kalau memang kan berarti tergantung rating kan ya Pak. Berarti

ceritanya bisa berubah tiba tiba gitu?

N: Bisa banget. Harus bisa. Itu bedanya juga di kita dengan di.. di Korea. Kalau di

kita ya harus siap dengan segala perubahan bahkan last minute perubahan juga

mesti bisa. Gitu karena data kita udah data daily kan, jadi ee apa walaupun itu

sebenernya sesuatu yang enggak ideal dari sisi kreatif ya karena apa ya.. ada

kalanya sebuah ee sebuah sebuah apa tayangan bisa dinikmati harus ada proses.

Proses sampai akhirnya grek, kuat ngiket banget gitu. Nah tapi untuk beberapa

kasus, kita enggak bisa menunggu terlalu lama nih karena persaingan kita udah

gila banget. Kita.. kita butuh secara cepat, mendapatkan program yang ee

ditonton oleh penonton gitu. Enggak bisa kita nunggu, emang kita desainnya 10

episode agak lambat dulu nih. Tapi nanti di 11 pasti akan bagus kok. Yaudah itu

mah akan ditinggalkan. Terlalu beresiko gitu. Jadi harus siap berubah. Misalkan

ya simpelnya deh ketika ee saya bikin Cahaya Hati, kami bikin Cahaya Hati.

Cahaya Hati itu awalnya bercerita tentang dua kakak adik yang ee apa, awalnya

di kampung. Kampungnya kena musibah, dia terbawa ke kota. Di kota mereka

akan terpisah. Pada suatu peristiwa, kakaknya kemana adeknya kemana.

Kakaknya ditemukan oleh siapa, adeknya ditemukan oleh siapa. Nah ceritanya

nanti akan kita timelapse ke 20 tahun berikutnya, ketika mereka dewasa. Mereka

ketemu lagi tapi dalam ben bukan dalam bentuk, mereka kan enggak akan ngeh

karena waktu terpisah kan masih kecil. Itu akan kita mainkan. Eh ketika kita

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 252: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

346

preview dan ternyata ratingnya bagus, diputuskan jangan ke dewasa. Anak-anak

terus. Itu waduh gila itu kita langsung ubah konsep, udah kita jadi ugal-ugalan di

anak-anak itu. Maksudnya anak-anak itu kita bikin, mereka ntar terpisah tapi

masih dalam ee periode anak-anak. Jadi linier tuh terus, gitu. Jadi awalnya kita

bikin tahun 97 kejadiannya, sehingga kita akan masuk ke 2017. Setting cerita

dewasanya. Ternyata dirubah, yaudah kita rubah lagi. Kita review. Berarti anak-

anaknya di mode 2017. Gitu. Itu juga harus kita antisipasi itu.

P: Berarti itu bisa ya misalnya satu episode bisa di shooting dalam 1 hari gitu?

N: Gimana?

P: Ada kemungkinan kayak gitu ya?

N: 1 episode?

P: Di shootingnya dalam 1 hari?

N: Oh iya

P: Serius?

N: Sekarang itu sekarang ee makanya itu juga satu hal yang menjadi keunikan

dunia sinetron kita ya. Dimanapun negara, itu cuma di Indonesia yang bisa

shooting 1 episode 1 hari. Gila itu. Dunia terbalik itu kita nyebutnya live scene

ya. Itu kan tayang sehari 2, jadi ee untuk tayang sehari 2 episode. Yang 1

episode itu baru shooting di hari H. Jadi kayak sekarang nih jam berapa nih,

jam 11 atau jam berapa. Itu baru untuk lagi shooting untuk tayangan nanti

malam

P: (ketawa) berarti editnya kapan tuh Pak?

N: Ya edit tetep, kita semaksimal mungkin tapi enggak bisa terlalu lama juga.

Udah kita tinggal tempel rapiin, tempel rapiin, tempel rapiin gitu. Karena kalau

memang udah ngiket, kadang-kadang untuk ee hasil eksekusi yang enggak

terlalu rapi tetap masih bisa dinikmati kok sama pemirsa. Yang penting

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 253: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

347

karakternya masih tetap terjaga, ceritanya enak menarik, pemirsa masih akan

tetap nonton

P: Emang sebenernya kalau misalnya kan tadi kan berarti bisa tiba-tiba ceritanya

berubah kan Pak. Berarti itu kan tergantung rating. Berarti kan nanti bakal dapat

data ya dari bagian yang mengurus rating kan. Nah nanti setelah dapet data dari

yang rating itu, terus nanti akan diberikan ke stasiun TV atau terus habis itu ke

PH lalu kayak gimana tuh Pak alurnya?

N: itu biasa prosesinya langsung pada saat itu. Jadi data itu data kan lewat apa

namanya programming research, research and development. Mereka akan

ngolah datanya, keluar jam 10 biasanya. Ya terus disebar ke semuanya termasuk

ke programming kemudian ee apa ee programming juga analisa, kemudian dapet

sebuah masukan dapet sebuah beberapa poin, di blast ke PH. Nih data kemarin

tadi aku bilang, nih Pak data kemarin ternyata tayangannya agak turun nih

ratingnya pas kita analisa ternyata actionnya mulai kurang, terlalu banyak dialog

yang bertele-tele terlalu ini terlalu gitu. Tolong pak untuk nextnya actionnya kita

tambah, dialognya agak dipendek-pendekin aja Pak gini-gini. Kita fokus di

cerita ini-ini aja, terus si pemain ini aktingnya kayaknya agak kurang Pak kita

kurangin. Ya gitu, gitu terus. Itu daily activity orang-orang TV. Pasti jadi induk

mereka itu akan dimulai start bener-bener persis jam 10. Karena di situlah data

keluar, bergulir ke ee diolah-diolah kemudian nyampe ke si produsen. Dia

langsung oh oke teteret dia akan panggil penulis. Eh ini nih data kemarin gini

gini, tolong ya disampein ke lapangan kita coba gini gini. Ya siap. Udah roda

berputar itu sampai besoknya lagi jam 10 lagi gitu. Kayak gitu

P: Wah oh oke, terus kan tadi kan ada dibilang programming kan ya Pak. Berarti

sebenarnya tugas programming apa aja sih, selain yang sinetron dan lain-lain?

N: Gimana gimana?

P: Tugasnya programming apa aja sih?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 254: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

348

N: Oke jadi programming, ee jadi jadi di kita.. Aku bicara dulu secara garis besar

ya. Di sebuah TV itu backbone atau frontlinernya kan biasanya ada.. ee ada

berapa ya, ada dua lah. Ee ada programming, ada sales marketing. Selebihnya

kan back offices. Di programming it.. atau ada beberapa TV yang memisahkan

produksi. Jadi ada produksi, programming dan sales marketing. Ee

programming tentu yang, yang bertugas untuk mengisi slot, ya kan

menayangkan program. Mau bikin sendiri kek, mau beli dari luar kek. Terserah.

Kemudian sales marketing dia bertugas untuk nyari iklan, nyariin duit. Apa yang

dijual? Ya program, program seperti apa? Program yang ratingnya tinggi. Makin

tinggi, makin mahal harganya. Produksi ya tentu mereka yang bertugas

membuat, membuat nah. Programming, di dalam programming itu ada ee ada

beberapa ada beberapaunitatau departemen lah. Pertama itu planning scheduling,

planning scheduling dari namanya aa planning berarti merencanakan

perencanaan. TV itu mau dibawa ke arah mana, nah itu tugasnya sih planning.

Mau dibawa ke sport and news, mau dibawa ke TV sinetron, mau dibawa ke TV

ee.. anak-anak, itu tergantung dari si planning. Scheduling, scheduling itu

bertugas untuk memastikan bahwa tayangan itu bisa ee ..presisi karena kan kalau

di TV itu indu ee apa ada 24 jam. Jadi dipastikan 24 jam itu terisi secara ee pas,

ada program yang satu jam, ada yang setengah jam, ada yang satu jam, ada yang

dua jam. Nah itu harus sedemikian rupa ditata ee sehingga enggak ada ruang

yang kosong gitu. Itu tugasnya scheduling tuh, memastikan satu program ee

berapa segmen, kemudian jumlah iklannya berapa, kapan dia masuk kapan dia

keluar. Kapan dia ya oh yang itu day to day activity nya gitu tuh Planning

scheduling. Kemudian ada yang namanya akuisisi, akuisisi itu bertugas untuk

mencari, memastikan ee ketersediaan program yang ditayangkan oleh si

planning tadi. Jadi dia bertugas nyariin bahan. Ee kalau saya

menganalogikannya gini, planning scheduling itu koki. Koki di sebuah restoran.

Nah ntuk bisa menghasilkan masakan yang enak, dia butuh bahan bahan,

sayuran yang segar, daging yang segar, bumbu-bumbu rempah-rempah yang ee

fresh nah yang akuisisi itu yang bertugas nyari ke pasar. Dia akan nyari ke pasar,

dia akan pilihin sayuran yang paling ee apa wah ee paling bagus, rempah-

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 255: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

349

rempah yang ee harum, daging yang paling top untuk disaji, untuk diolah oleh si

kokinya. Nah itulah tugas dari si akuisisi. Jadi dia harus bisa punya link ke

distributor, ke PH, orang-orang yang memang punya kemampuan untuk

memproduksi sebuah program. Dia datang juga, bisa juga datang ke pasar, ke

TV market. Jadi di seluruh dunia, itu biasanya ada banyak market ada banyak

event. Bukan market, event. Event yang diselenggarakan khusus untuk para

produsen TV. Jadi bisa biasanya itu ada di Singapore SPF, Asian Television

Forum. Baru kemarin tuh. Kemudian di Cannes, ee apa film TV kalau itu dengan

termasuk film di Cannes. Atau di LA juga ada. Dan disitulah tiga utama event

yang, aku ada satu lagi sportel. Tapi itu khusus untuk jualan program-program

sport di Monaco. Nah biasanya si programming eh akuisisi TV itu suka main ke

event-event ini untuk ketemu dengan PH-PH dari luar negeri, ketemu dari

Korea, ketemu dari Amerika, dari Amerika Latin jadi dapetlah tuh oh tunjukkin

apa telenovela, kita tonton. Wah oke nih oke gua minta ya gua deal ya gua ambil

ya. Terus ketemu distributor Korea atau Jepang, oh lu bikin apa? Kartun oke

dapet beli gitu. Contohnya si RCTI dapet larva. Larva yang kartun itu, itu kita

dapetnya waktu ke Cannes waktu itu. Ketemu sama satu distributor dari Korea.

Ee..apa kita lihat uh keren banget nih screenernya lucu, dari screener aja udah

padahal cuma berapa 5 menit. Oke deal gua ambil. Udah akhirnya kita

tayangkan, langsung bikin kan. Cuma sayangnya film animasi ya dia enggak

bisa banyak. Jadi dia seasonal. Jadi kita harus nunggu dia bikin dulu, udah jadi

20 episode kirim, 20 episode kirim gitu. Terus ada lagi di programming, di

bawah programming itu namanya Research and Development. Research and

Development itu tadi yang bertugas untuk melakukan analisa data, yang tadi

data Nielsen, data survey sendiri. Dia olah dia rangkum. Menjadi analisa yang

nantinya akan disampaikan ke planning scheduling dan akuisisi. Nah based on

data-data itu lah, nanti si ee apa si ee planning melakukan penjadwalan, si

akuisisi untuk mencari tipe program seperti apa yang dibutuhkan. Udah dibekali

oleh dari data-data tersebut. Oke kayaknya tahun depan nih pemirsa itu akan,

akan apa akan ee suka dengan tema-tema yang agak legenda. Nah makanya si

akuisisi akan cari tuh program-program yang bertema legenda. Atau akan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 256: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

350

banyak tentang drama, harus cari drama. Gitu basicly sih yang di semua

programming TV ya itu intinya di tiga itu, Plannning Scheduling, Akuisisi dan

Research and Development. Gitu

P: Oh okey

N: Sebenernya ada satu lagi promo. Promo program itu juga cukup penting, untuk

bagaimana meng..mengkomunikasikan program kita. Kita punya program

bagus tapijarang dipromokan juga kan gimana orang bisa tahu. Hanya berharap

orang syukur-syukur lagi nonton. Enggak bisa. Jadi kita harus bikin promo

yang semenarik mungkin dan ditayangkan di jam-jam yang memang ee sesuai

dengan target penonton dari ee program tersebut. Begitu. Jadi ada promo juga.

P: Oke. Terus ini Pak, tadi kan bapak bilang ee kalau industri TV di Indonesia

sama luar negeri khususnya Korea kan juga beda kan. Karena memang

masyarakat kemampuan ee untuk menerima dan sebagainya juga beda. Nah itu

tahunya darimana Pak? Maksudnya apakah memang ada riset lagi atau seperti

apa?

N: ya, iya. Tentu kita berdasarkan data ya, berdasarkan riset. Ketika kita riset ke

lapangan, itu ee banyak banget pemirsa yang, yang seolah-olah udah kayak ee

menonton TV itu udah kayak habit. Jadi udah udah kayak ee habit itu kayak

bangun pagi jam berapa, makan jam berapa, berangkat sekolah atau berangkat

kerja jam berapa. Udah kayak gitu. Saya ambil contoh waktu itu Tukang Bubur

Naik Haji waktu tayang di RCTI. Tukang Bubur Naik Haji itu waktu kita

survei, banyak pemirsa yang ngomongnya gini. Ibu gimana tukang bubur naik

haji? Iyaa saya selalu nonton gitu. Emang ibu ee gimana? Ya nyambi apa ee

apa nyambi ee nyetrika, nyambi masak, nyambi apa gitu. Jadi ee tiap jamnya

tukang bubur naik haji, mereka tuh udah langsung pindah ke RCTI tapi

aktivitas mereka enggak ditinggalkan. Jadi udah kayak udah mereka enggak

butuh lagi harus nonton di depan TV, enggak. Yang penting asal mereka

denger suara Muhidin, mereka denger suaranya si Robby Rumana, mereka

nyambi masak nyambi makan. Itu udah sebuah kepuasan gitu. Jadi ee itu yang

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 257: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

351

menyebabkan kita akhirnya memutuskan bahwa ini kayaknya pemirsa kita

enggak bisa nih disuguhi program-program yang, yang seasonal. Karena kalau

cuma seasonal kayak gitu, pasti keterikatan dengan penontonnya berkurang

banget. Terus selain itu juga tadi aku bilang di awal, secara ekonomis nilai jual

itu ee berkurang sekali karena temen-temen sales marketing enggak ada

kesempatan untuk mendapatkan apa jualan yang maksimal. Baru mau jualan,

baru mau..mau banyak yang masuk eh udah selesai. Gitu. Bisa aja di re-run,

tapi kan nilainya berkurang dong. Orang pemirsa udah nonton di..di tayangan

pertama. Bisa aja di re-run, misalkan ada satu sinetron yang cuma 20 episode.

Rating ee.. iklannya baru masuk di 5 episode terakhir. Wah gimana ini? Kan

biasanya kalau jualan marketing itu kan enggak mungkin dia jualan kayak

ketengan tuh. Eh ntar malem lu mau iklan gak, eh ntar malem lu mau enggak..

enggak kayak gitu. Tapi marketing itu pasti akan jual lu punya duit berapa, oke

aku punya duit 10 M. Gua ambil, gua .. di sinetron gua ya. Nanti akan tayang

perminggunya akan ada berapa slot berapa slot berapa slot. Tapi yang dikunci

apa? Judulnya. Ketika judul itu berubah, ya otomatis pro.. paket itu berubah.

Bisa kacau itu jualan.

P: Berarti memang ee kalau untuk industri TV Indonesia sendiri berarti memang

enggak memungkinkan ya Pak kalau misalnya untuk dibikin seasonal?

N: Memungkinkan, memungkinkan sepanjang memang da..e.. secara ee

apa..secara perencanaan sangat matang. Saya mabil contoh juga kalau ramadhan.

Nah ramadhan itu di sahur, itu kita selalu ada program spesial tuh. Eedi sahur ya.

Kan sahur Cuma 29 hari, jadi maksimal 29 episode. Nah ketika kita ee

perencanaannya matang,dalam arti kita udah shooting jauh-jauh hari. Kita udah

shooting jauh-jauh hari, kita udah jadi episode, marketing akan jualan. Jadi

sebelum tayang, marketing akan jual tuh ke agency. Mereka bawa programnya,

mereka show di depan klien, mereka suka akhirnya mereka deal nih untuk

promo 29 episode. Itu masih emmungkinkan. Tapi itu kan sebuah proses yang,

yang apa ya..yang..butuh emm apa yaa..butuh peren..butuh situasi yangsangat

ideallah. Nah soalnya dan problemnya di kita itu enggak terlalu ideal nih. Data

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 258: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

352

tiap hari akan keluar, persaingan akan terus berubah, Itu otomatis menyebabkan

kita enggak ada luxury untuk menyiapkan program yang seperti itu. Bisa aja sih

kita bikin udah jauh-jauh hari nih, gua bikin ee..sebuah judul nih. Aku pengen

kayak bikin ala-ala Korea yang 21 episode. Akan jadi dulu 20 episode baru kita

tayangkan, kita preview ke RCTI atau kita preview ke station. Eh ternyata

station suka dan pengen tayang segera. Nah gimana tuh. Kalau kayak gitu kan

enggak bisa juga. Kita kalau enggak mau sekarang yang lu enggak gua beli, lu

bawa balik aja. Yaudah akhirnya dibeli otomatis, akhirnya ee apa..ee masuk ke

industri lagi yang stripping.

Bisa aja kok tapi menurut ak ee tapi itu hanya terjadi di kasus-kasus tertentu.

Misalkan tadi ee di ee ramadhan. Ramadhan aja biasanya 29 episode. Kemudian

dimana lagi ya, spesial mungkin dalam rangka, hanya ramadhan sih. Karena

yang ee periode spesial die e di industri kita itu hanya ramadhan. Di ramadhan

lah dimana penonton dini hari itu bisa naik tinggi ya karena pada saat sahur kan.

Gitu. Jadi masih bisa kok, masih bisa untuk yang sebagai Korea.

P: Oke nah ini Pak terus kan, ee ada jadi kayak sebenernya saya baru tahu satu hal

sih ternyata kalau sinetron itu kan sasarannya adalah semakin banyak pemirsa

semakin oke kan. Dan ee kan sebelum saya wawancara Bapak nih, saya udah

ngelakuin FGD gitu. Yang FGD nya tuh ke yang anak-anak remaja usia 18-21

tahun. Nah tapi kalau di..berdasarkan hasil FGD nya dari mereka merasa bahwa

ee mereka enggak dijadikan target market untuk ini gitu. Nah jadi kayak saya

mau nanya, berarti ee..kecenderungan sinetron itu lebih ke yang ibu-ibu, terus

lebih ke yang anak-anak atau memang sebenernya mereka kita tarik juga kok.

N: Oke mungkin aku harus jawab dari siapa pemirsa kita. Pemirsa kita yang tadi

aku bilang itu luas beragam. Tapi dari keberagaman itu kelompok terbsesarnya

siapa. Nah itu kamu harus tahu dulu, ternyata kelompok terbesar dari penonton

TV adalah ibu-ibu, ibu-ibu dengan usia 25 up, 25 up. Kenapa? ya karena logic

aja ibu-ibu banyak aktivitas di rumah, otmoatis waktu menonton dia lebih

banyak dibandingkan usia yang lain. Kalau kamu tadi bilang 18-21 tahun, itu

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 259: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

353

usia-usia dimana sangat produktif. Bisa kuliah, bisa kerja, berarti apa? Stay di

rumahnya kapan? Mungkin hanya pada saat sebelum pergi dan setelah pulang.

Otomatis jam menontonnya juga enggak sebanyak ibu-ibu. Nah pertanyaan

berikutnya adalah apakah kita mau mengserve pemirsa mereka atau pemirsa

ibu-ibu yang udah jelas-jelas banyak stay di depan rumah. Tentu kita harus

memilih ibu-ibu yang di depan rumah. Tapi kitakan juga enggak bsia

mengandalkan terus seperti ini, kita juga harus bisa melebarkan ee pangsa

pasar kita. Yaudah biasanya kita lakukan kombinasi. Yang tadi aku bilang, 7

manusia harimau. Awalnya kita memang ngejar yang kelompok dewasa, tapi

kita juga enggak mau fokus di dewasa. Kita juga pengen ngembangin pemirsa

ke remaja oke. Caranya dengan menampilkan pemain-pemain yang fresh, yang

anak muda. Yang tadi aku bilang ada Ammar Zoni, ada Ranti Maria, ada si

Ochi Rosiana Dewi waktu itu baru keluar dari JKTtuh. Terus si Shahnaz Haque

eh Shahnaz Haque. Ya adeknya si Raffi. Itu untuk berharapnya emm untuk

mewakili pemirsa dari kelompok remaja. Gitu. Memang ee mungkin ditanya

secara spesifik, secara tema enggak banget buat mereka. Memang, karena

memang kita desain bukan untuk mereka. Tapi kita berharapnya dengan

adanya pemain-pemain itu,minimal fansnya lah minimal orang yang suka

dengan wajah-wajah mereka lah itu akan ikut nonton. Tapi ada lagi yang lain,

kayak kita bikin Roman Picisan, atau si SCTV sekarang Siapa Takut Jatuh

Cinta. Itu kan bener-bener spesifik untuk remaja. Itu juga..itu juga pasti ee

makanya ee..mesti spesifik juga sih apa yang menyebabkan ee..responden

kamu apa menyampaikan pendapat bahwa enggak menyasar kelompok mereka.

Apakah satu ee apakah merekae ee mereka penonton sinetron apa bukan?

Kalau iya, sinetron apa yang mereka tonton? Itu penting juga tuh, jangan-

janagan mereka enggak nonton semuanya. Siapa tahu mereka cuma sempet

nontonnya jam 9 malem, secara jam 9 malem udah enggak ada sinetron remaja.

Itu pasti udah lebih ke bapak-bapak, itu yang action yang drama hardcore gitu.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 260: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

354

P: oke berarti sebenarnya Pak tujuan adanya sinetron di stasiun TV basicly untuk

menghibur pemirsanya aja, atau tadi juga untuk kebutuhan sales marketing

atau ada tujuan-tujuan yang lain?

N: Saya sih pengennya sih idealnya three sixty lah. Semuanya dapet. Untuk

menghibur penonton dapet, untuk bahan jual-jualan temen-temen sales

marketing dapet, memberikan knowledge, memberikan values ke penonton

juga ada. Nah ee itu kondisi idealnya, tentu yang ingin kita jaga. Tapi ada

kalanya kita juga harus berkompromi dengan kondisi ya. Walaupun sebenarnya

masih bisa kita manage, misalkan ee kayak tema-tema Legenda. Ee apakah

banyak yang bilang wah lu melakukan pembodohan, mana ada sih sekarang

orang percaya legenda itu atau apa. Oke saya terima itu tapi ee..dibalik legenda

itu kan ada nilai-nilai yang mau kita tanamkan misalkan kejujuran, respect

terhadap orang tua ee apa ee..membela yang benar. Membela yang lemah,

kayak gitu. Jadi ada hal yang memang mau kita jaga juga. Tapi diluar itu sih

kami, di grup MNC sangat concern terhadap hal ini. Jangan sampai kita hanya

mengandalkan ee sukanya orang terhadap ee rating gitu loh. Saya ambil

contoh, misalkan arahannya Pak Fate itu adalah grup MNC tidak boleh

menayangkan 3 hal, 1 seks, 2 violance, ketiga ee horror atau mistik. Itu enggak

boleh, jadi hantu-hantuan kita enggak boleh. Nah dari situ aja kan bisa..ee bisa

nangkep lah secara policy di grup itu kita pengen menjaga kita tayangan kita

masih..masih ee..masih apa yaa ee.. masih bisa dijadikan referensilah untuk

penonton. Jadi penonton itu enggak cuma mendapatkan kesenangan, dalam arti

ketawa, sedih. Enggak. tapi juga bisa menjadi bahan diskusi dengan anggota

keluarga yang lain. Tuh nak kalau jadi anak baik tuh yang kayak gitu tuh kamu,

sholat lima eh sholat tepat waktu, menghafal..menghafal quran, pergi ke mesjid

ya kayak gitu lah. Harapan kita sih gitu dan dan akan terus kita jaga.

P: Okey ee, terus ini sih pak mau nanya juga berarti dulu Bapak di RCTI kan Pak?

N: Iya

P: Sempet singgungan sama Anak Jalanan enggak sih Pak?

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 261: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

355

N: Tentu, tentu pada saat itu saya masih di RCTI

P: Nah ini sih, jadi kayak kan kebetulan kemarin studi kasus saya kan lebih ke

anak jalanan kan. Dan ee sebenernya ada beberapa hal yang ingin ditanyakan

sih,

N: ho oh

P: Kayak

N: Eh aku sambil minum ya, eh kamu ada di meja deh ada aqua. Kalau butuh

minum

P: iya gapapa pak

N: Gimana gimana?

P: Jadi untuk Anak Jalanan, em kemarin kan saya memang sebelum FGD itu saya

ada menampilkan episode anak jalanan khususnya episode pertama sih yang saya

tampilin. Terus ada banyak dapet pertanyaan juga nih dari temen-temen

(bunyi telepon)

P: Aku angkat dulu ya bentar

(teleponan)

N: Sampai mana tadi?

P: (ketawa) ini pak yang anak jalanan

N: Anak jalanan?

P: Iya

N: Yaitu? Lupa, sampai mana?

P: (Ketawa) Ee ini sih ee mau nanya sih pak, jadi kalau untuk yang Anak Jalanan

kan berarti kondisinya kemarin itu dari RCTI ngerequest gitu ke PH gitu? Nah

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 262: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

356

ee mau nanya sih Pak sebenarnya ee.. dari teman-teman juga agak ngerasa

kalau karakternya itu kayak perfect non perfect gitu loh Pak. Misalnya dia rajin

ibadah tapi dia sering balapan, misalnya dia orangnya males tapi pinter. Nah itu

kenapa sih pertimbangannya dibuat karakter yang kayak begitu? Karena kan

sebenernya kalau mau diliat lagi kan kayak dia kan ibaratnya yaudah pagi

sampai siang sekolah, sore sampai malem balapan. Kan kayak enggak ada

waktu untuk belajar dan lain-lain kan

N: Iya iya oke. Gini satu konsep simple buat gimana biar tayangan itu disukai

adalah kita jangan bikin karakter yang biasa-biasa aja. Dipastikan karakternya

itu harus ekstrim kiri atau ekstrim kanan gitu. Nah yang kita bikin di Anak

Jalanan adalah karakternya mengenap ee apa ee seorang laki-laki yang apa

produk, produk broken home. Sebenernya enggak broken home banget, kan

orang tuanya sebenernya sayang sama mereka cuma kita bikin enggak terlalu

serius jadi lucu-lucuan. Tapi dia bisa menjaga, menjaga apa yaa menjaga

dirinya dia. Enggak ke kriminal, enggak bodoh jadi masih pinter. Jadi kita

ciptakan sosok yang ideal dari semua aspek. Bahkan religius iya kan, kan di

scene pertama ee kamu masih inget kan ada adzan itu dia tiba-tiba dorong (P:

iya lepas anting), sholat berjamaah gitu. Itu emang kita eee desain seperti itu,

dan memang untuk tayang kamu cek deh dimanapun sebuah karakter itu

enggak mungkin dia biasa. Istilahnya medioker, jahat enggak baik enggak,

pinter enggak, bodoh enggak. Ah itu pasti udah akan dilupakan tuh. Se..sebuah

karakter itu agar ngena itu kan..kan harus ada sesuatu yang membuat kita inget-

inget dia terus. Yang bikin ee inget kan biasanya wah dia cakep, wah dia pikir,

oh dia soleh, oh dia jahat, oh dia jago berantem. Nah itu harus pasti kayak gitu

tuh untuk jadi karakter utama ya, kalau temen-temennya boleh medioker. Tapi

kalau karakter utama ya harus kayak gitu. Itu itu memang udah merupakan

kayak apa ya ee basic concept lah sebuah persinetronan karakter. Harus pasti

kayak gitu. Jadi kalau mau bikin karakter di sinetron ya either lu harus sangat

putih atau sangat hitam. Gitu. Atau kita ramu putihnya atau dan dan putihnya

pun harus putih yang bener-bener wehh cling banget gitu loh. Misalnya yang

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 263: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

357

tadi, ee dicampur semuanya jago berantem, jago balap, pinter, agak rebel, ya

kan nakal dikit tapi nakalnya bukan nakal kriminal ee soleh religius. Udah,

gitu. Itu jadi idola pengen banget punya anak kayak gitu kalau ibu-ibu. Kalau

anak mudanya aduh pengen banget punya pacar kayak gitu, gitu. Cowoknya

wah emang ada cowok kayak gitu sih. Tapi kalo cowok sih jarang nonton sih,

tar kalau remaja jadi kita memang ke perempuan. Gitu jadi memang..memang

kita harus mendesain seperti itu. Kalau dijawab kenapa ee dibikin ee apa tadi

pertanyaannya ee ee

P: karakternya perfect non perfect

N: ho oh perfect non perfect ya, memang kita desain seperti..harus seperti itu.

Agar bisa dinikmati, agar bisa diinget oleh penonton. Kalau kita bikin biasa-

biasa aja, ya pasti enggak bakalan diinget. Harus dibikin perfect banget.

P: Hmm terus ini Pak kan sebenernya kalau mau dilihat ee akting pemeran

utamanya sebenernya udah oke ya, misalnya kayak Boynya kayak Revanya

dan lain-lain itu sebenernya udah oke. Tapi yang agak jadi masalah itu yang

lain-lainnya nih, kayak extrasnya gitu loh. Kayak misalnya ee penghayatan

Reva Boy udah oke nih, misalnya lagi ada masalah muka stress dan lain-lain.

Tapi kalau extrasnya kayak datar aja

N: iya

P: mukanya gitu. Nah itu sebenernya kenapa bisa kayak gitu sih pak? kan

sebenernya bukan di sinetron Anak Jalanan aja kan kayak gitu berapa sinetron

juga kayak gitu.

N: iya iya, gini biasanya kalau kualitas akting sebuah eh seorang artis itu

berbanding lurus dengan budget. Dengan harga. Jadi ee untuk artis-artis yang

aktingnya udah oke apalagi ditunjang dengan look yang oke, itu pasti udah

masang harga yang fantastis lah. Nah tentu kita kan harus milih, kita eng.. kita

pengennya semuanya aktingnya bagus. Pengennya, idealnya. Tapi kalau

semuanya mahal, udah enggak bisa kita margin. Jadi kita harus bisa memilih,

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 264: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

358

itu satu. Yang kedua biasanya nih ee pemain-pemain itu enggak mau di..di apa

ya,di nomor duakan istilahnya. Apalagi kalau dia udah merasa bintang banget.

Dia pengennya ini sinetron gua pemeran utama atau bukan. Kalau enggak mau

gua enggak mau main ah. Ada tuh banyak yang kayak gitu, dia nanya dulu

pemeran utama atau bukan. Kalau enggak pemeran utama, ee kalau enggak

pemeran utama aku enggak mau ah. Banyak yang kayak gitu. Jadi kita juga

harus mengkombinasikan dengan artis-artis pendatang baru, dengan artis-artis

biasa itu karena tadi. Satu budget counstray dalam ee apa dari untuk me-

manage budget produksi. Kedua adalah untuk me-manage secara ee mental

dari si artis kita. Karena pasti artis di kita akan..akan sedikit kecewa ketika wah

kok yang selevel gue banyakan nih. Jadi siapa nih pemeran utamanya, nah dia

biasanya enggak mau. Gitu. Banyak yang kayak gitu. Jadi memang itu itu..

sebuah sebuah.. keharusan dan memang kadang-kadang kita membutuhkan

mereka itu hanya untuk lawan..lawan ini saja ee apa istilahnya kita apa sansak

lah. Jadi yang yang seringnya kan buat dibully, seringnya buat dijadiin korban.

Nah kita pasti butuh mereka. Gitu.

P: Tadi yang berarti scenenya kejar tayangkan sinetron? Jadi sebenernya kalau di

dalam kru nya sendiri itu apa memang sutradaranya ada banyak atau bisa ganti-

gantian, misalnya untuk episode ini sampai ini udah satu sutradara

N: Oke itu itu masuk manajemen produksi ya. Jadi di kita kalau mengejar sebuah

tayangan biasanya harus minmal ada 2 tim. Dua tim itu berarti bener-bener dua

set kru. Jadi ada director, assistan director, astrada, clapper semuanya deh itu

satu set. Lalu ada satu set yang kedua dengan spek yang sama. Jadi minimal

harus ada dua tim. Jadi ketika ee di hari yang sama kita bisa menghasilkan

double, double dari satu tim itu. Otomatis itu untuk ngejar tayangan jadi..jadi

keburu. Jadi dengan waktu, dengan waktu idealnya nih kalau kita bicara sebuah

produksi untuk mendapatkan satu episode itu minimal itu minimal dua hari.

Minimal ya. Tapi karena kita bikin dua tim, berarti kan dalam 1 hari kita bisa

dapet 1 episode. Tapi itupun harus ditunjang dengan script yang bisa dipecah.

Dalam arti ee scene mana saja yang bisa dihandle oleh tim ini, scene mana saja

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 265: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

359

yang bisa dihandle oleh tim dua. Gitu. Itu juga harus..harus ditunjang oleh

kecanggihan si penulisnya tuh. Penulisnya harus canggih gimana dia bisa

membuat skenario yang bisa istilahnya bisa pecah tapi ketika digabungkan itu

menjadi satu ee.. alur cerita yang sama.

P: Ooh tapi kayak gitu ada perbedaan hasil enggak sih pak? Kalau kayak gitu kan

berarti timnya beda, kayak..?

N: Pasti ada beda..pasti ada beda.. ee apa ee.. Tapi biasanya yang kita lakukan

utuk scene-scene penting dihandle oleh tim yang utama tim satu, itu director

utamanya. Scene-scene yang enggak terlalu penting itu dihandle oleh tim dua.

Jadi ketika digabung otomatis masih kejaga secara look karena eksekusi dari

pemeran utama itu dipegang oleh memang director yang paling utamanya juga.

Tidak bisa dihindari sih, udah pasti ada kelihatan perbedaan. Tapi kan ketika

tayang, sebenernya enggak kelihatan secara detail juga kan ya. Karena yang

diikutin pasti hanya pemeran utamanya tadi kan. Sedangkan pemeran utama itu

dihandle oleh director yang memang andalan kita. Gitu.

P: Terus saya penasaran juga, sebenarnya kalau untuk sinetron itu kan berarti

kalau di setiap TV kan emang kejar tayang kan sistemnya. Berarti mereka tuh

kayak punya tempat-tempat yang udah fix buat iya pokoknya lokasi rumah

disini

N: Iya iya betul

P: Oh kayak gitu

N: Iya kalau kamu main ke lokasi kita di Cibubur, itu udah kayak studio

Hollywoodnya Amerika

P: (ketawa)

N: Itu..ini lokasinya Dunia Terbalik, ini lokasinya ee Cahaya Hati. Ini lokasinya

apa. Udah kayak gitu. Tapi rumah asli, rumah warga beneran. Tapi yang kita

sewa bulanan. Memang seperti itu.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 266: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

360

P: Okey terus kayak lagunya memang emang lebih biasanya tuh lebih diambil dari

yaudah band bikin lagu apa yang cocok buat sinetron

N: Ya, kadang kita ambil dari yang udah ada. Kadang juga kita min..request dari

label untuk bikin lagu khusus buat sinetron kita. Itu yang akan jadi theme song

nanti. Bisa..bisa 2 macem sih. Tapi mostly sih kita ambil dari yang udah jadi,

karena yang udah jadi itu kan di telinga udah terkenal, udah kena. Terus

ee..lebih enak negonya jadi kita lebih..lebih banyakannya main di yang udah

jadi

P: Berarti memang cari yang familiar ya?

N: Iya betul-betul

P: Dari artisnya juga sama?

N: ho oh ho oh

P: Okeyy (ketawa)

N: Gitu. Apalagi?

P: Terus ee sama ini deh pak, ini kayaknya yang terakhir sih

N: ho oh

P: Iya deh ini terakhir. Em nih ee kan kita kan Pak ya kalau sekarang kan udah

ada berkembang namanya new media kan ya. New media kayak sosmed TV

gitu. Nah sebenernya ntar kedepannya dari ee industri TV sendiri itu akan

mengarah kesana enggak sih sebenernya? Atau memang ooh enggak lah kita

tetep stay gitu

N: Kalau new media tentu enggak akan bisa dibendung lah ya. Kalau apalagi

sekarang berkembang banget gadget, appsnya juga, ee di..di masa depan

memang pasti akan mengarah ke sana. Saya sih udah yakin. Tinggal bagaimana

kita di industri menyesuaikan terhadap perkembangan itu. Karena ee..apa

ee..tentu udah udah pasti akan beda lah. Karakteristik penonton TV dnegan

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 267: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

361

penonton New Media itu. Tapi pertanyaan besarnya adalah apakah ee kapan

waktu yang yang ee apa kapan pasnya ketika itu menjadi sebuah channel

utama. Karena kalau kita bicara Indonesia, kita enggak cuma bicara Jakarta

loh, kita enggak cuma bicara Bandung, Surabaya. Kita bicara seluruh Indonesia

yang pelosoknya sampai Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,

Sumatera. Yang akses internetnya aja masih mungkin baru dua tahun atau

berapa tahun terakhir. Jadi kadang-kadang saya juga selalu..selalu megingatkan

ke teman-teman yang sangat ambisius wah kita harus siap dengan perubahan

nih. Eh lu membandingkannya dari siapa? Korea, Jepang atau apa? Itu negara-

negara kecil yang udah sangat establish secara infrastrukturnya, ee

telekomunikasi. Kalau kita bicara Indonesia itu masih banyak loh yang jauh

masih..masih saya enggak bilang terbelakang ya. Tapi masih harus catch up lah

dengan saudara-saudaranya di kota-kota besar. Makanya kalau di Nielsen,

standar ekonomi. Kan tadi saya bicara, sempet bilang karakteristik ee..

klasifikasi pemirsa ada yang berdasarkan gender male female, ada yang

berdasarkan usia, ada yang berdasarkan economy status. Nah status ekonomi

itu hanya berda..ee berdasarkan espansediture. Pengeluaran. Kelas A sampai

sekarang itu pengeluarannya masih di tuj..pengeluarannya tujuh setengah juta.

Tujuh setengah juta untuk orang Jakarta, itu mungkin mereka yang..ee..

kerjanya dipabrik aja udah banyak yang ee pengeluarannya udah tujuh

setengah juta gitu, di Jakarta. Tapi buat di ee.. Banjarmasin sana, di Medan,

tujuh setengah juta itu masih.. masih sesuatu yang wah pengeluaran tujuh

setengah itu udah..udah berat banget gitu loh, udah gede banget gitu loh.

Maksudnya masih ada ketimpangan, masih ada ketimpangan itu gitu loh. Jadi

poin saya adalah tentu, tentu ee kita enggak akan ee kita tidak akan bisa

membendung lah perkembangan media, gitu. Ee dan kita juga harus siap pada

saat ee semuanya udah switch ke New Media. Tapi kalau untuk Indonesia

spesifik ya saya kok masih bisa melihat at least sampai 10 tahun kedepan,

kondisinya masih tetep akan ee TV akan menjadi idola, main.. main source dari

ee..informasi dan hiburan penonton kita. Belum ke gadget, belum ke internet,

belum. Karena kita bicara Indonesia secara keseluruhan loh, bukan hanya di

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 268: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

362

Jakarta Surabaya Bandung yang tadi aku bilang. Kalau Jakarta mungkin

sekarang kalau disurvei akses terhadap new media atau yang nonton tayangan

lewat gadget udah naik mungkin dua tiga kali lipat dari tahun lalu.Tapi kalau

kita bicara kita ke Banjarmasin, Medan, ee Makassar itu orang-orangnya

masih. Bahkan TV yang 14 inch aja masih banyak, gitu. Kita bicara internet,

wah ntar dulu aku bilang. Banyak banget gitu. Karena Nielsen aja masih

menentukan kelas A nya itu cuma tujuh setengah juta sebulan. Gitu. Mungkin

untuk..untuk ee..untuk keluarga ee..yang..yang karena kan kita bicara A itu, A

yang harusnya kalau di benak kita A itu yang wah rumah Pondok Indah,

Menteng atau apa gitu ya. Itu kan pengeluarannya udah bukan tujuh setengah

lagi kali sebulan, itu bisa 100juta sebulan kali buat listriknya aja. Mungkin 7,5

aja tuh mungkin buat sebulan listrik aja enggak cukup. Kalau buat ee. Berarti

kan standar A nya itu kita harus bener-bener bisa ngerti, standar A nya siapa.

Gitu. Jadi New Media pasti..pasti akan..akan. Kita juga udah mengarah ke sana

kok, ee..MNC Pictures juga saya ee.. di company kita ada unit khusus yang

mengembangkan web series. Itu juga kan untuk mengcover perkembangan itu

bahwa, sekarang mulai banyak nih eeee channel-channel web series yang

sukses, yuk kita main di situ. Toh kita udah sukses di ee di TV, kenapa enggak

kita nyoba di New Media. Gitu. Kita udah siap ke arah sana juga sih.

P: Oh ya pak saya jadi kayak kepo lagi sih gitu. Ee bukan dari New Media tapi

dari yang dari karakter sinetron. Ee sebenarnya tuh memang sinetron itu didesain

ceritanya simpel kan ya?

N: Simpel

P: Maksudnya memang ringan?

N: Simpel..harus simpel, enggak boleh jimet jelimet justru. Enggak boleh berat.

Karena yang tadi ku bilang, bicara kita bicara kita harus ngelihat karakter si

pemirsa itu seperti apa sih. Kalau saya cuma tayang di Jakarta aja mungkin

saya masih bisa tuh ala-ala CSI, ala-ala ee Desperate Housewife yang

komedinya komedi mikir gitu kan. Enggak bisa, kalau kita kalau kita tetep mau

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 269: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

363

ngejar ee..makin banyak penonton makin bagus. Ya saya enggak bisa kayak

gitu.

P: Berarti itu makanya di setiap episode itu, khususnya episode satu ya.

Maksudnya pengenalan karakternya belum terlalu banyak karena..

N: Iya karena saya harus fokus dulu ke pemeran utama saya, gitu. Kayak Anak

Jalanan, di situ si Boy dengan si ee.. siapa Reva. Ya saya harus create ceritanya

ee..meng-eksplor mereka berdua dulu. Bagaimana Boy di sekolah, bagaimana

Boy di rumah, bagaimana Boy dengan gengnya. Reva disaat yang sama juga

bagaimana interaksi mereka berdua. Reva dengan orang tuanya yang si

ee..Hello K..eh siapa bukan Hello kit..siapa si itulah si Cut Meyriska. Ya kita..

kita bikin harus simple kayak gitu, jadi pemirsa udah ngerti dulu. Oke saya

nonton mau nonton siapa. Oh Anak Jalanan, Anak Jalanan itu bercerita tentang

apa. Bercerita tentang hubungan asmara antara Boy dan Reva. Boy anak

broken home, Reva juga mirip. Ee kemudian apa ee ceritanya tentang ee anak

muda gitu.

P: Terus kalau dari komedinya juga memang dibikin komedi yang ringan gitu ya?

N: Iya harus ringan

P: Oh berarti semua memang harus ringan ya. Oke deh ee yaudah sih

N: Ada lagi?

P: udah sih Pak

N: Kayaknya aku harus..

P: Iya

N: Ee jumatan

P: Iya oke pak ini udah sih Pak. Makasih ya Pak ya.

N: Sama-sama ya semoga bisa membantu penelitian kamu.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018

Page 270: LAMPIRAN A: KARTU BIMBINGAN SKRIPSIkc.umn.ac.id/6544/4/LAMPIRAN.pdf · Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi

364

P: Aminn.

Studi Komparatif Apresiasi..., Ika Angela, FSD UMN, 2018