lampiran 1 surat penelitian · no nama lengkap umur jenis kelamin alamat tempat tinggal tahun l/p 1...
TRANSCRIPT
Lampiran 1 Surat Penelitian
Lampiran 2 Daftar Nama-nama Manol STA Jetis Bandungan Kabupaten Semarang
No Nama Lengkap Umur
Jenis
Kelamin
Alamat Tempat Tinggal
Tahun L/P
1 Amin N 48 L Bantir Losari Kec. Sumowono
2 Sobirin 46 L Setinggen-Karangtalun,Mlilir-
Bandungan
3 Purwoso 42 L Ngasem, Jetis - Bandungan
4 Ahludin 45 L Kalitangi, Kec. Jambu
5 Mundakir 38 L Berokan-banyukuning, Kec.Bandungan
6 Rujikan 40 L Gentan-banyukuning, Kec.Bandungan
7 Yartini 32 P Bandungan Kec.Bandungan
8 Siyadi 35 L Bandungan Kec Bandungan
9 Solikin A 38 L Setinggen,Karngtalun Kec.Bandungan
10 Rohman 42 L Kali Tumpang,Trayu, Kec.Sumowono
11 H Riyanto 44 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
13 Tumin 34 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
14 Suryatmi 33 P Gintungan Kec. Bandungan
15 Sumi’in 35 L Ngunut, Jetis, Kec.Bandungan
16 Siyamin 37 L Mejing, Duren Kec.Bandungan
17 Masruri 40 L Gentan, banyukuning Kec.Bandungan
18 Turokim 42 L Kali Tumpang,Trayu, Kec.Sumowono
19 Saryono 35 L Gentan, Banyukuning Kec Bandungan
20 Ismuni 46 L Gerpetung, Sidomukti, Kec.Bandungan
21 Sarbi’ah 35 P Banyukuning Kec Bandungan
22 Rokhim 47 L Sidomukti Kec. Bandungan
23 Ahmad 50 L Pendem, Kec.Bandungan
24 Tohari 48 L Gentan,banyukuning, Kec.Bandungan
25 Muhro'in 44 L Setinggen,Karangtalun,Mlilir,
Kec.Bandungan
26 Rohmat 42 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
27 Irfa'un 32 L Karangasem-Karangtalun, Mlilir Kec.
Bandungan
28 Tugiono 35 L Krajan-Jetis Kec. Bandungan
29 A. As'ari 42 L Kalibanger Kec. Sumowono
30 Muslimin 40 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
31 Toat 41 L Pendem Kec.Bandungan
32 Zusri 44 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
33 Nasikin 34 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
34 Badeli 39 L Mendongan-
BanyukuningKec.Bandungan
35 Samsul Arifin 37 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
36 Zamroni 35 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
37 Kailani 33 L Jubelan, Kec.Sumowono
38 Musafak 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
39 Rondi 32 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
40 Son Haji 30 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
41 Roji'un 44 L Kalibanger Kec. Sumowono
42 Mustomi 42 L Sidomukti Kec. Bandungan
43 Karisno 39 L Sidomukti Kec. Bandungan
44 Turja'un 35 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
45 Budhi 37 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
46 Sujarwo 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
47 Dahroji 35 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
48 Prayitno 47 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
49 Abdurrokhim 44 L Ngadikerso Kec.Sumowono
50 Sumiyardi 45 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
51 Mujiyanto 46 L Kalibanger Kec. Sumowono
52 Nurwakhid 28 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
53 Kozin 30 L Mlilir Kec.Bandungan
54 Wakhidin 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
55 Suyitno 39 L Karangasem, Mlilir Kec. Bandungan
56 Badawi 40 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
57 Siswandi 38 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
58 Rokhimin 42 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
59 Kodri 44 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
60 Farikhin 46 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
61 Imam S 41 L Setinggen,Mlilir, Kec.Bandungan
62 Urip 38 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
63 Umam 36 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
64 Edi Zulianto 32 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
65 Turjiyanto 45 L Candi Garon Kec.Sumowono
66 Ikhwan 45 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
67 Hambyah 30 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
68 Fatoni 35 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
69 Solichan 37 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
70 Agus Cahyono 28 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
71 Susanto 35 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
72 Zulianto 37 L Jetis Kec.Bandungan
73 Siswanto 38 L Ngunut-Jetis Kec.Bandungan
74 Ali 28 L Pancoran-Losari Kec.Sumowono
75 Andi 30 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
76 Pariyanto 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
77 Karmin 44 L Weru-Jambu Kec.Jambu
78 Eko M 42 L Setinggen,Karangtalun,Mlilir,
Kec.Bandungan
79 Gendro 47 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
80 Sudadi 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
81 Arifin 32 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
82 Sariman 42 L Celapar-Duren Kec.Bandungan
83 Joko S 45 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
84 Bahrodin B 35 L Banyukuning Kec.Bandungan
85 Slamet J 38 L Trayu Kec.Sumowono
86 Muhadi 33 L Trayu Kec.Sumowono
87 Zuhri 42 L Mejing-Duren Kec.Bandungan
88 Efriyanto 43 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
89 Nasirin 44 L Bantir Losari Kec. Sumowono
90 Siswoyo 45 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
91 Solikin B 46 L Kauman-Mlilir Kec.Bandungan
92 Supriyono 47 L Trayu Kec.Sumowono
93 Dahman 50 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
94 Syaifudin 48 L Baran Kec Ambarawa
95 Gunawan 29 L Ngunut-Jetis Kec.Bandungan
96 Muhkozin 30 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
97 Khoirudin 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
98 Heri Nasikin 34 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
99 Muslikun A.A 42 L Sidomukti Kel Sidomukti Kec.
Bandungan
100 Fitroni 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
101 Rujiun 42 L Trayu Kel Trayu Kec.Sumowono
102 Rukiman 44 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
103 Johan Loksono 32 L Jimbaran Kel Jimbaran Kec Bandungan
104 Sumarmiyanto 36 L Trayu Kel Trayu Kec.Sumowono
105 Imam Supriyo 43 L Bandungan Kel Bandungan Kec
Bandungan
106 Slamet Muhlisin 34 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
107 Muslikun B 45 L Mejing Kel Duren Kec Bandungan
108 Nur Umar Said 42 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
109 Solekhan 40 L Gedangan-Duren Kec.Bandungan
110 Nurwanto 45 L Mendangan-Losari Kec.Sumowono
111 Khunzi 36 L Ngasem Kel Jetis Kec Bandungan
112 Ari 35 L Weru Kel Kwarasan Kec Jambu
113 Tiyono 43 L Kewedusan Kel Ngadikerso Kec
Sumowono
114 Fajar Restanto 31 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
115 Zaenal Abidin 31 L Plaosan-Limbangan, Kendal
116 Budiyono 33 L Bandungan Kec Bandungan
117 Ali Mukodir 43 L Karangtalun-Mlilir Kec Bandungan
118 Nastain 52 L Mejing Kel Duren Kec Bandungan
119 Muhto,at 43 L Tengaran-Dure Kec Bandungan
120 Budiyono 34 L Clapar-Duren Kec Bandungan
121 Suwarno 45 L Banyukuning Kec Bandungan
122 Suyadi 42 L Ngasem Lor Kel Jetis Kec Bandungan
Sumber : Hasil Wawancara Penelitian
Lampiran 3 Transkrip Wawancara
1) Nama : SUPRAPTO
Umur : 49 tahun.
Pekerjaan : Wakil ketua dan Bendahara UPTD STA (Sub Terminal Agribisnis) Jetis
Bandungan Kabupaten Semarang.
P : Pak, di pasar ini ada pedagang, ada buruh gendong. Yang mengatur darimana dan
siapa pak?
N : Itu yang mengatur dari SPTI (Serikat Pekerja Tenaga Indonesia). Kulinya itu sendiri
sendiri. Kuli kol sendiri, kuli wortel sendiri, kuli tomat sendiri. Gitu mba. Jadi kuli
kol gak bisa ngambil wortel.
P : Pak itu kulinya di bagi 2 shift. Shift siang dan malam. Shift siangnya dari jam berapa
pak? Shift malam dari jam berapa?
N : Ia ada 2 shift. Siang dan malam. Dari jam 11 siang tadi sampai nanti jam 8.
P : Kalau yang malam?
N : Jam 8 sampai pagi.
P ; Ini jadi STA mulai tahun berapa pak?
N : Tahun 2000. Jadi dulu ceritanya gini…. Dulu di Bandungan. Trus, koq makin lama
makin banyak yang dagang. Datangnya juga makin banyak dari Wonosobo, dari
Kopeng itu banyak. Trus akhirnya macet. Di Bandungan bikin macet. Akhirnya
dipindah sini.
P : Biasanya sayur-sayurnya datang dari daerah mana saja pak?
N : Dari lokal sini juga ada, dari Dieng, dari Kopeng. Kalau pas musim begini datangnya
dari Malang.
P : Dari Temanggung ada gak pak?
N : Dari Temanggung ada. Banyak Temanggung.
P : Pak, itu yang buruh buat KTA dulu buat nguli… buatnya dimana pak?
N : Itu yang ngurusin SPTI.
P : Bayarnya pak?
N : Kurang tahu saya. Yang jelas dulu-dulunya juga bayar. Mahal itu. Mau jadi kuli itu
mahal. Rp. 100.000.000.
P : Itu kulinya dapat gaji atau upah?
N : Upah aja.
P : Upahnya berapa?
N : Rp. 2500/gendong.1 keranjang. Umpamanya dari mobil diangkut di bawa ke
timbangan. Dari timbangan kembalikan lagi ke mobil misalnya pembelinya. Jadi udah 2
kali 1 keranjang.
P : Rp.5000 ?
N : Ia.
P : Kalau sayur-sayur masuk ke sini misalnya dari luar daerah, dari Kopeng, itu bayar gak
pak?
N : Ia langsung bayar. Itu ada daftar harganya ( menunjuk papan list harga).
P : Ia pak. Biasanya pembelinya itu bakulan pak?
N : Ia /keranjang itu. Ada juga yang karung. Tapi partai besar.
P : Berarti tiap hari pak?
N : Ia. Tiap hari.
P : Pak , ini bayar masuk sampai keluarnya gimana ( alur) ?
N : Barang masuk langsung bayar karcis /keranjang trus di bawa ke timbangan. Kalo
udah laku langsung di bawa ke pembelinya. Semua sayuran yang d bawa pasti di drop
disini. Tapi ada misalnya kalau kol dari Malang belom di keranjang. Jadi di tata dulu di
keranjang dulu baru di timbang.
P : Keranjangnya di sediakan sendiri atau dari pasar?
N : Beli sendiri.
P : Pak, jadi kuli selain dapat KTA, dapat fasilitas yang lain gak? Misalnya seragam atau
baju?
N : Ada. Jadi gini mba, jadi SPTI di luar. Itu kuli, yang nata-nata itu masuk di bawah
SPTI. Dia juga ada punya bank. Koperasilah.
P : Apakah SPTI itu dari pemerintah?
N : Bukan. Itu sendiri.
P : Seperti asosiasi buruh gitu pak?
N : Ia.
P : apakah yang tidak memiliki KTA bisa nguli di sini?
N : gak bisa
P : Kalau yang masuk biasa (bukan antar sayuran) misalnya tuk beli aja bayar gak pak?
N : Bayar karcis. Bayar parkir aja. Rp. 2000
P : Pak, nama-nama kulinya dari SPTI di kasih ke UPTD?
N : Gak. Itu semua ada di SPTI aja.
P : Apa tidak bekerjasama dengan UPTD pak?
N : Gak. Jadi cuman naungan. Sendiri-sendiri. Nah, kalau yang inikan setor di kas
Negara. Kalau itu gak. Itu sendiri. SPTI kan organisasi istilahnya.
P : Disini ngurusnya apa aja pak?
N : Disini ya retribusi sama parkir.
P : Pedagang-pedagang di sini, biasanya bayar berapa pak? Kan biasanya di minta
retribusi uang kebersihan dan keamanan..
N : Ia ada retribusi.
P : Berapa pak?
N : Rp. 2000/hari.
P : Kalau yang kios bayar berapa?
N : Rp. 2000/m/hari.
P : Upah kuli itu langsung sampai pedagang ya pak?
N : Ia langsung pedagang.
P : Pak, ini pasarnya biasanya sampe malam bahkan pagi…trus bersihkan pasarnya jam
berapa pak?
N : Biasanya jam 6 pagi sampe jam 12.
P : Pekerja kebersihannya di bawah sini pak? Ada berapa orang pak?
N : Ia di bawah sini. Masuk di dinas pertanian tapi bukan pns. Masi kontraklah. Ada 6
orang.
P : Berarti bapak mulai kerjanya jam berapa?
N : Saya biasanya masuk jam 9 trus buat buku laporan dulu dan sampe malam.
P : Lha..fulltime pak. Weekend jg pak? Sabtu minggu?
N : Ia. Tetap masuk. G ada libur. Klo ada perlu libur.
P : G ada uang lemburnya pak?
N : Seharusnya ada.
P : Di sini yang pnsnya ada berapa orang pak?
N : 6 orang. 4 orang yang bagian narik retribusi.
P : Ini yang datang kesini kebanyakan dari luar daerahnya pak?
N : Ia. Ia itu dari Kopeng. Temanggung, Dieng.
P : Sayuran dari Kopeng ke sini dulu (STA) baru ke Salatiga pak?
N : Ia. Harus ke sini dulu.
P : Klo daerah lain juga begitu pak?
N : Ia harus seperti itu.
P : Siapa saja yang pnsnya?
N : Pegawai UPTD. Ketuanya: Pak Jatmiko, Wakil ketua: Suprapto, Bendahara:
Suprapto. Penarik retribusi ada 4 orang yaitu: pak Budi, pak Madi, Rondian, dan
Wisnu Pramono.
2). Nama : SUPRIYONO
Umur : 46 tahun.
Alamat : Trayu – SOMOWONO.
Pekerjaan : ‘’manol’’ (buruh gendong di pasar sayur Jetis)
P : Sudah berapa lama menjadi manol pak?
N : 2 tahun.
P : Sebelum menjadi manol, bapak buat KTA dulukan…Proses pembuatan KTAnya di
mana? Syarat-syaratnya? KTP
N : G ada. Cuman KTP sama KK.
P : Biaya administrasi ada pak? Berapa pak?
N : Biaya administrasinya Rp. 85.000.000.
P : Itu buatnya lama pak? Langsung jadi?
N : Ia langsung jadi.
P : Bayar dapat aja, selain KTA?
N : G ada. Hanya KTA.
P : Setelah punya KTA, keuntungannya dapat aja?
N : Punya uang. Kerja dapat uang
P : Selain dapat uang, misalnya bapak dapat koperasi, atau misalkan dapat dapat
asuransi?
N : Ya gimana ya, KTA itu dapat untuk jaminan di koperasi. Untuk ngambil utang bisa
buat jaminan utang.
P : Itu bayarnya gimana pak? Cicil atau angsur?
N : Kes.
P ; Itu KTA berlaku sampai kapan?
N : Seumur hidup.
3). Nama : SARYONO
Umur : 35 tahun.
Alamat : Ngentan – Banyukuning.
Pekerjaan : buruh timbang di pasar sayur Jetis
4). Nama : KELIK
Umur : 37 tahun.
Alamat : Temanggung.
Pekerjaan : Pengepul/Tengkulak Sayur.
P : Biasanya sayur yang dibawa ke pasar ini apa saja?
N : Kol, tomat, jagung manis, sawi
P : Kapan saja membawa pasokan sayur ke pasar ini?
N : Setiap hari
P ; Sejak kapan mulai usaha sebagai pengepul sayur?
N : Tahun 2002
5). Nama : RUMILAH
Umur : 42 tahun.
Alamat : Tegalsari RT 04/RW 05, Sidomukti, Bandungan
Pekerjaan : bakul/Pedagang sayuran.
P : Sejak kapan menjadi pedagang di pasar ini?
N : Mulai dari tahun 2000 (sekitar 15 tahun lebih)
P : Berjualan dari jam berapa? Apakah setiap hari?
N : Dari jam 1 siang sampai 8 malam. Setiap hari.
P : Sayur yang dijual apa saja? Alasan pemilihan sayur tersebut
N : Kol, jipan (labu jepang) karena tahan lama
P : Dalam pasar ini, selain pedagang dan pembeli terdapat juga buruh gendong. Nah.
Bagaimana dengan keberadaan para buruh gendong? Apakah merasa rugi karena harus
mengeluarkan biaya tambahan?
N : Manol ya sangat membantu jadi gak rugi
P ; Dalam sehari bisa membayar upah manol berapa?
N : Rp. 50.000/hari – Rp. 60.000/hari
P : Biasanya stok sayur untuk penjualan diambil darimana?
N : Dari pengepul, tengkulak itu. Udah pesan sama langganan
P : Bagaimana pembayaran pada pengepulnya? Langsung dibayar saat barang datang?
N : Ada yang langsung dibayar ada yang besok
P : Bagaimana dengan pembeliannya? Beli banyak atau sedikit? Bisa beli eceran?
N : Tergantung pembelinya mau beli banyak ato sedikit. Gak bisa eceran
P : Biasanya pembeli sudah langganan? Atau pesan dulu ke ibu untuk disediakan?
N : Ada yang langganan. Kalau sudah ada sini dia minta
P : Harga sayur sama dengan pedagang lain?
N : Ada yang sama ada yang gak. Menurut barangnya. Yang bagus mahal
P : Pernah ada masalah dengan sesama misalnya berebut pembeli pedagang?
N : Gak ada sini
P : Kalau sama manolnya?
N : Gak ada. Kalau Manol saya antri, gantian : kalau abis gendong sana nanti kesini
P : Pernah rebutan barang jualan dengan sesama pedagang?
N ; Gak pernah disini. Tapi di sebelah (los) sana pernah ada. Sini kan kalu datang
langsung kasih.
P ; Dalam sehari sudah pasti dapat? Kira kira dalam sehari dapat berapa? Minimal?
N : Rp. 100.000 lah
P : Mengapa memilih berjualan di pasar ini?
N : Ya nyaman di pasar
6). Nama: Ngatiam
Umur: 45 tahun
Alamat:Jimbaran Manggung
Pekerjaan:Pedagang sayur di pasar Jetis
Biasanya jual sayur apa saja bu?
Sawi
Mulai usaha/jual di pasar Jetis, tahun berapa?
Mulai usaha tahun 2000
Biasanya dapat pembeli atau penyedia sayuran dari siapa bu?
Ada langganan
Ibu ikut menggunakan jasa manul?
Ya pake
Manul dibayar berapa bu? Sekali angkat?
Bayar manul Rp. 2000 sekali angkut
Apa itu manul?
Manul itu kuli khusus angkut sayur
Bu, ada ikut kumpulan?
Kumpulan dengan angkatan
Kalau koperasi ada gak ibu? Ibu ikut koperasi? Sejak kapan ikut atau sudah berapa
lama?
Jadi anggota koperasi tahun 2013
Biasanya ada kegiatan apa saja di koperasi itu?
Simpan pinjam di koperasi
Untuk simpanan di koperasi harus berapa bu?
Minimal simpanan Rp 5000
Ada syarat untuk pinjaman di koperasi? Apa syaratnya?
Syarat pinjaman BPKP
Dampak adanya koperasi itu?
Dengan adanya koperasi bisa membantu
Ibu, biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa? Setiap hari?
Jam 1 siang – 7 malam. Setiap hari
Ibu, biasanya dalam sehari menjual berapa banyak? Rata-ratanya… (misal: ikat)
Rata-rata 150 ikat/hari. Harga jualnya Rp. 2.500/ikat (harga dari tangan petama)
Dalam sehari manul bisa angkut jualan sayur ibu berapa kali?
Khusus saya, manul bisa angkut 10 kali dalam sehari.
Proses atau cara pembayaran manul gimana bu? Pakai catatan? Setiap kali angkut
langsung bayar? Atau bayarnya sekalian setelah di total saat akan pulang?
Biasanya saling menghitung berapa kali angkut, Cuma di ingat. Tanpa dicatat.
Ibu, kenapa memilih jualan sayur di pasar?
Jualan untuk bantu penghasilan keluarga
Ibu, selain pengeluaran untuk bayar manul, biasanya ada lagi pengeluran lain dalam
sehari selama jualan di pasar Jetis?
Bayar retribusi Rp. 2500/hari utnuk kebersihan
Ibu selalu jualan di sini? Pernah pindah tempat?
Lokasi jualan tetap tidak pindah-pindah
7). Nama : Sugeng
Umur : 50 Tahun
Alamat : Pati
Pekerjaan : Pembeli sayuran di STA Jetis
P : Apa saja jenis komoditas dagangan yang dibeli dari pasar Jetis?
N : wortel, kentang
P : Berapa banyak pembelian yang dilakukan? Biasanya
N : gak tentu. Tergantung permintaan dari pasar juga. Kan saya ini jual lagi ke pasar.
P : Sayuran yang anda beli disini, apakah selanjutnya anda jual lagi misalnya di pasar ?
kalau ia, pasar apa dan di daerah mana saja?
N : ya pasar di pati.
P : Apakah anda melakukan pembelian di pasar ini setiap hari?
N : ia setiap hari. Tapi kadang selang 2 hari. Ya tergantung stok di pasar juga.
P : Mengapa memilih membeli sayuran di pasar Jetis? Jelaskan
N : bisa beli dalam jumlah banyak dan stoknya ada terus.
P :Bagaimana pelayanan para pedagang? Anda memiliki langganan?
N : ada langganan. di sini kalu gak ada langganan susah mbak. saingan banyak punya
usaha yang sama. Jadi biasanya saya tlp langgganan yng di sini minta di siapkan. Trus
nanti datang ngambil bayar sudah trus pulang.
P : Apa anda sering menggunakan jasa Manol? Bagaimana jasa pelayanan manol?
N : baik jadi sangat bantu. Trus kerja jadi mudah, cepat selesai
P : Berapa anda membayar manol dalam sehari?
N : saya gak bayar. Yang bayar langsung pedagang.
P : Bagaimana cara anda tetap berhubungan dengan pedagang dan Manol di pasar Jetis?
N : ya..percaya ajalah.
8). Nama : Amin Nur Rohim, 51 tahun
Alamat : Banter – Losari, Sumowono
Pekerjaan : Ketua Koperasi Gotong Royong Maju Makmur STA Jetis
Bandungan, dan Mantan Ketua SPTI Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan.
P : Bagaimana sejarah SPTI?
N : Sejarahnya dari awal…
SPTI itu awalnya sebelum ada pasar Ngasem itu sudah ada waktu pasar Bandungan.
Karena di sana itu sudah tidak layak untuk penghuni penghuni semua pedagang karena
pedagang makin banyak tapi lahannya sempit ya jadi macet. Kemudian dari pihak
pemerintah daerah itu memberi peluang kebetulan yang masuk itu dari wilayah Ngasem
sehingga Pasar Bandungan masuk ke pasar Ngasem itu buka tahun 2001 sampai
sekarang.
P : Lalu menjadi Sub Terminal Agribisnisnya sudah lama?
N : Ya sekitar… Dulukan di penda kemudian sekitar 8 tahun baru jadi STA.
P : Bagaimana proses terbentuknya SPTI? Langsung dari manol-manolnya?
Kalau masalah terbentuknya dari individu. Kalau SPTInya memang tingkatnya nasional.
Karena ini sampai tingkat propinsi memang ada SPTI. Cuman diantara PUK punya hak
mengelola. Jadi kalau khususnya PUK pasar sayur Jetis ini juga dari pihak pengurus
punya harapan bagaimana supaya SPTI itu betul betul bisa maju. Jangan sampai kalah
dengan SPTI - SPTI yang lain. Cuman dengan catatan walaupun namanya manol, manol
itu kan kasar ya cuman sangat menginginkan untuk masalah sosial, kemudian masalah
keagamaan pokoknya di ambil yang terbaik. Seandainya ada 1, 2, 3 kuli menjadi anggota
tapi koq masih melakukan seperti maen, minum, wedok(main perempuan) itu gak boleh.
Langsung di keluarkan. Gak pandang bulu. Entah itu pengurusnya entah itu anggotanya
sama. Memang itu sudah menjadi catatan agenda AD/ART SPTI sehingga banyak dari
wilayah-wilayah yang lain yang mau masuk ke SPTI itu sangat banyak. Sehingga
dulunya waktu saya masuk itu baru ada 15 orang di pasar Bandungan. Kemudian masuk
ke sini itu tahun 2001 itu sudah nyampe 59 orang. Kemudian membentuk koperasi ini.
Setelah di lihat koq mampu untuk mendirikan koperasi dengan perintah Undang-Undang
SPTI karena UU SPTI juga mengatakan untuk menyajahterakan anggota beserta
keluarganya, membuat dana pensiun dan mendirikan koperasi.
P : Mmm….makanya itu bayar ya pak?
N : Ia bayar, makanya masuk ke sini itu walaupun sekarang mahal. Kalau saya waktu
masuk itu Rp. 1.250.000 uang pangkalnya. Tapi kalau saat ini sampai detik ini itu Rp.
93.000.000.
P : Banyak sekali pak. Untuk apa saja pak?
N : Betul. Masalah uangnya itu seandainya saya keluar. Itukan karena berdasarkan dana
pensiun tersebut itukan orang yang menjual harus membawa pulang uang. Sehingga yang
membeli itu harus membayar sesuai aturan.
P : Oh..jadi bisa di tarik dana pensiunnya.
N : Ia bisa di tarik. Sedangkan saham termasuk koperasi. Sebetulnya kalau koperasi
setiap warga Indonesia berhak. Cuman kalau di sini lain lagi. Kalau sudah keluar dari
SPTI juga harus keluar dari koperasinya.
P : Gak boleh pak?
N : Gak boleh karena masalahnya tiap bulannya itu ada simpanan wajib kalau sudah
keluar otomatis kita sulit untuk menarik simpanan wajib tiap bulannya. Dia tidak terikat
masalahnya sehingga membuat keputusan seperti itu. Sebetulnya dari Pemerintah juga
gak boleh seperti itu. Sering saya di marahi dari Dinas Koperasi kenapa buat aturan
seperti itu. Karena tidak ingin, tidak mau nantinya itu di persulit dengan anggota yang
sudah keluar.
Nah, masalah harga Kartu Tanda Anggota sekarang jadi sampai sekian juta itukan
pertimbangannya dari pemasukan. Jadi kita kerja itu /harinya itu dapat berapa. Jadi ada
keseimbangan. Jadi jangan sampai mereka itu rugi karena sudah masuk dengan uang
yang gede kemudian penghasilannya kecil. Jangan sampai.
P : Oh..berarti itu bayar - dapat KTA secara pemasukan tinggi dan otomatis masuk
koperasi dengan demikian dapat dana pensiun. Seperti itu ya pak?
N : Ya..ya…benar seperti itu.
P : KTAnya seumur hidup pak?
N : Gak. Kalau KTA nya batas waktu 3 tahun. Kalau dulu 5 tahun. Tapi saya merasa
kasihan bahwa pimpinan cabang itu dapatnya walau seberapa persen itu dari
perpanjangan KTA. Kalau menunggu sampai 5 tahun kan kasihan. Kan gitu.
Kemudian saya buat 2 tahun. Kemudian semua di tingkat kabupaten Semarang di buat 2
tahun. Kemudian saya revisi lagi saya mohon dengan pak pimpinan DPT itu saya buat 2
tahun. Kan gitu. Jadi kalau 5 tahun kelamaan. Kalau 2 tahun terlalu pendek. Kemudian
saya ambil 3 tahun.
P : Kalau misalnya orangnya masih mau kerja pak, berarti perpanjang? Di perpanjangnya
bayar lagi pak?
N : Ia perpanjang ditanggung organisasi.
P : Kalau KTAnya masih berlaku tapi orangya merasa sudah tidak sanggup? Orangnya
mau mengundurkan diri…Bagaimana pak?
N : Kalau di sini sewaktu-waktu. Mau mengundurkan diri karena gak sanggup gak
masalah dengan catatan jangan sampai terbelah dalam keluarga. Masalahnya apa?
Sekarang seandainya istrinya biasanya seorang istri punya suami gak
berpenghasilan tau kan bagaimana seorang ibu di rumah.. kadang lakinya sudah kesal
kerja tapi istrinya kadang masih mendorong walaupun dia tidak menjalani. Itukan nanti
cekcok. Padahal SPTI dengan dasar sejahtera untuk anggota dan keluarganya. Jadi tetap
ikut campurtangan untuk menyelesaikan hal yang seperti itu. Boleh di jual asalkan
sudah selesai dalam keluarga. Jasi istri, keluarga harus tahu. Jadi, Organisasi gak mau
resiko. Lebih harus hati-hati.
Organisasi buruh SPTI punya koperasi karena dulu ada salah satu bendahara
koperasi yang kurang sinkron lah kemudian untuk menyelamatkan dana SPTI ya kita
mengajukan membuat awal tahun 2001 kemudian tahun 2003 mendapat badan
hukum.
P ; SPTI berada di bawah apa pak? Apakah lembaga mandiri?
N : SK dapatnya dari DPT. DPT dari provinsi. Provinsi mengamanatkan DPT langsung
menangani setiap PUK.
P : Pusatnya di mana pak?
N ; Jakarta. Cuman kalau di wilayah termasuk Salatiga, Semarang itu DPTnya
termasuk cabang di Ambarawa. Kalau Semarang kota sudah lain, Kudus sudah lain.
Tetapi entah itu Jawa Tengah, Jawa Barat semuanya pusatnya di Jakarta.
Pengurus SPTI itu harus punya jiwa sosial. Jangan sampai jiwanya itu ke pribadi atau ke
keluarganya saja. Sudah di sumpah dari awal. Kalau memang siap untuk mengkoordinir
organisasi harus siap segala-galanya. Jangan berani berani untuk kaya. Siap miskin.
Karena kalau SPTI ngurus anggotanya gak bayaran. Gajinya dari kinerja kita. Kalau gak
kerja gak ada gaji ya gendong itu,
P ; Bapak masuk shift malam berarti?
N : Gak. Saya masuk siang jam 13.00. Tapi saya di minta bertanggung jawab di kantor
koperasi dari jam 09.00-12.00 WIB. Bilamana ada nasabah walau jam layanan sudah
habis tetap harus dilayani sampai selesai.
P ; Bagaimana proses peminjaman uang oleh nasabah?
N : Kalau anggota SPTI minjam pakai KTA. Karena dengan harga belinya RP.
93.000.000 itu bisa realisasi 50% berarti Rp. 45.000.000-50.000.000. Kalau mentok
seandainya di interview dia benar-benar butuh dan gak ada tanggungan bisa di acc
Rp.50.000.000. Kalau pedagang itu BKKB sama kartu-kartu warung dan tidak
menerima sertifikat.
P : Jadi pedagang masuk sebagai anggota koperasi juga?
N : Ya anggota. Karena setiap nasabah yang masuk saya masukan sebagai anggota
namun berbeda dengan manol keanggotaannya. Karena tujuan kami juga gini, kita
membuka koperasi itu juga mendukung dengan perjalanan pasar. Jadi seandainya kalau
bakul kurang modal bisa pinjam di sini dengan catatan kita saling percaya. Tapi
alhamdulillah sejak berdirinya koperasi dari pihak bakul yang minjam di sini
konsekuen.
Koperasi ini modal awalnya hanya Rp. 14.000.000, sampai saat ini sudah Rp. 2,3 M.
Makanya bulan-bulan saat ini sangat riskan untuk mencairkan dana karena banyak sekali
yang minjam uang. Biasanya kalau mau bulan puasa pinjam uang untuk bangun
rumah/dandani rumah, bayar sekolah. Kenapa orang-orang itu sangat percaya disini?
Karena kalau seandainya bakul dari rumah mereka gak bawa uang dan punya tabungan di
sini sampai sini bisa pinjam dan langsung cair, bawa pulang uang. Saya utamakan buat
warga pasar. Saya layani sampai selesai makanya saya sebar nomor hp ke warga pasar
agar bisa langsung di layani. Jika meminjam di bawah Rp. 30.000.000 bisa langsung di
cairkan dan di bawah pulang tetapi bila meminjam di atas Rp. 20.000.000- 100.000.000
harus ada pemberitahuannya dari kemarin (sehari sebelumnya) agar dpat langsung di
proses.
P : Apakah pernah ada orang luar yang masuk untuk kerja gendong padahal belum
memiliki KTA? Bagaimana cara mengatasinya?
N : Pernah ada. Cara mengatasinya adalah biasanya saya lihat dulu orang yang ikut
gendong itu dikarenakan apa. Apakah lokasi tersebut kurang tenaga atau orangnya itu
yang mbeling. Itu saya lihat. Kalau memang kurang tenaga saya maklumi dulu
kemudian kami menambah anggota. Kalau sudah ditambah anggota saya lihat 1 bulan 2
bulan perkembangannya gimana. Kalau sudah tercukupi anggota tersebut kenapa dia
masih ikut gendong padahal itu bukan hak dia. Lah saya undang kesini saya kasih saran
kalau jenengan mau bakul ya bakul saja. Kalau mau gendong syaratnya harus seperti ini.
Masalahnya ini adalah organisasi resmi bukan main main. Tanggung jawab segala-
galanya.
Sampai seperti ini mushola ini ya. Itukan dulu modelnya seperti gerbek buka semua. Lha
karena saya itu merasa gimana ya, kantornya disini musholanya di situ. Ya tetap dari
pihak SPTI tanggung jawab. Kemarin bangun renovasi yang terakhir kemarin baru saja
itu habis Rp. 60.000.000 dari SPTI. Jadi intinya kita kerja bukan hanya sebatas kita untuk
mencukupi kebutuhan cuman yo kita harus bertanggungjawab dengan kenyamanannya
pasar. Itu tujuan kami.
P : Jadi jika ingin kerja cari uang jangan di sini ya pak?
N : Ya betul. Jadi setiap orang masuk itu tetap di janji dengan aturan-aturan SPTI di
sampaikan. Makanya setiap tanggal 2 diadakan pertemuan rutin. Kalau tidak
berangkat pertemuan berarti nanti sore tidak boleh bekerja. Karena materi yang di
sampaikan itu sangat banyak dan sangat berguna untuk organisasi sampai ke
keluarganya itupun sangat manfaat. Ya memang ada yang tidak berangkat. Dari 116
orang itu rata-rata yang tidak berangkat paling 5 orang. Itu kadang saya tidak
berangkat tapi besok saya berangkat kemudian yang lain karena ada kepentingan.
P : Berarti harus ijin dulu?
N : Ya tetap ijin. Makanya aturan organisasi sangat ketat kalau di sini beda dengan
organisasi-organisasi lain. Mungkin bisa tanya SPTI yang ada di Sumowono, di
Ambarawa, di Salatiga, di Semarang itu seperti apa. Itu mungkin sangat beda.
Jadi rata-rata kalau di sana sana itukan biasanya yang jadi ketuanya jarang kerja yang
penting itung duit. Ibaratnya jadi bos e. kalau di sini gak. Walaupun yang senior tidak
bekerja ya tidak dapat duit.
P : Harusnya begitu kan pak?
N : Ia di sini dari 9 pengurus memang harus satu arah. Jangan sampe kamu kenyang
dulu kalau anggotamu belum kenyang. Tapi kalau ada masalah jangan seperti di film-
film, kita belakang kemudian rakyatnya kon maju dise perang. Jangan. Kalau
organisasi di sini pengurusnya ya biar anggotanya tenang. Kalau ada masalah
diselesaikan pengurus.
P : Biasanya saat ada pertemuan kalau ada masalah di beritahu pada anggotanya?
N : Oya pasti. Kalau organisasi dari sekian orang itu satu komando koq pengurusnya
itu dengan manajemen kita melangkah seperti ini koq nantinya itu baik itu seandainya
koq mereka itu mau melakukan gak boleh gak boleh. Tetap gak jalan. Jadi seandainya
koq dia itu punya keinginan seperti ini klo pengurus ngerem ya mandek mandek
benar. Jadi tidak bisa seenaknya sendiri.
P : Biasanya dalam suatu organisasi ada anggota ataupun oknum tertentu yang tidak
mau menerima atau mengkritik saja? Bagaimana cara mengahadapinya?
N : Oh itu biasa. Masalahnya itu biasanya itu datang dari kecemburuan sosial.
Menyangka bahwa yang di depan itu gini gini. Itu biasa. Tapi yang namanya
pengurus itu nek dadi gedong sing ombo, nek dadi ruangan sing ombo. Sehingga nanti
kalau ada air masuk tidak mudah mbludak, kalau ada sampah yang masuk juga tidak
mudah mbludak. Jadi harus bisa menahan emosi. Kan harus seperti itu. Masalahnya
orang banyak.
Memang kadangkala saya itu kalau pas banyak masalah sepertinya beratnya itu
melebihi orang yang menjadi kepala desa/lurah. Itu kadang-kadang seperti itu. Wong
saya itu jadi ketua 3 periode, trus jadikan penasihat 2 periode, kemudian saya mau
berhenti. Karena saya terus terang kesal, karena sudah lama jadi. Mosok yo kon
padu terus yo mboten enak. Masalahnya orang itu biasanya tidak akan menilai dengan
kebaikan. Kebaikan 1,2 tahun bahkan 10 tahun ada buruknya 1 jam abis semua.
Biasanya seperti itu. Itu sudah manusiawi. Tapi saya ikhlas walaupun seperti apa
ikhlas. Karena kalau tidak idasari ikhlas semua akan putus asa. Jadi semua yang saya
jalani adalah ikhlas. Kemudian saya berhenti 8 bulan. Anggota melihat bahwa
organisasi sepertinya akan mocar macir. Kemudian rapat saya di masukan lagi dan
saya menjadi ketua lagi 1 periode. Kemudian ya pernah ada kegoncangan sedikit.
Kemudian pokoknya dari anggota itu dengan cara pilihan itu saya di masukkan
sebagai pengelola koperasi dari waktu itu ada 111 orang pas waktu itu. Itu saya
mendapat voting 99. Terus saya rodo pusing waktu itu, ini SPTI siapa yang nangani
masalahnya SPTI kalau di tangani sasaee wong niku ya hancur. Lha, kemudian saya
berpikir panjang yang namanya pak Sobairin saya paksa mau tidak mau harus mau.
Meskipun saya di koperasi tetap bantu. Kalau saya oke dia juga oke. Dia nganggap saya
sepupu karena saya lebih berpengalaman jadi ketua walau umurnya sepantaran.
Pengurus harus punya dasar yaitu : mengayomi, melindungi, membela, dan
menyejahterakan. Dan itu harus di buktikan. Semuanya harus dilakukan dengan
bijaksana.
SPTI juga punya Undang-Undang. Ini dari tingkat provinsi. Tapi setiap PUK
(pengurus harian) berhak menyesuaikan tidak harus persisi seperti ini tapi landasan
yang dari sini. Karean ini yang nasional.
P : Apakah ada pertemuan rutin yang tingkat nasional pak? Atau kunjungan langsung
ke lapangan?
N : biasanya sampai ke DPT. Jadi ke tingkat nasionalnya dari DPT. Dari tingkat-tingkat
DPT seluruh Indonesia konferensi di Jakarta. Cuman kadang kalau tingkat nasionalnya
ada pertemuan biasanya di SARI MAREN BANDUNGAN itu dari pengurus-pengurus
PUK seJawa Tengah biasanya di undang. Entah itu pergantian pimpinan, sekretaris,
bendahara, atau ada aturan-aturan baru.
Organisasi SPTI di pasar Jetis ini khususnys Kuli ya karena SPTI ini ada Timbang
(bongkar muatan), ada Perpak (yang noto kol dari mobil ke keranjang),ada Gendong
(yang mengangkut barang ke mobil atau tempat tujuan), dan ada Muat (noto di mobil
yang sudah di keranjang). Jadi Timbang-Perpak-Gendong-Muat. Itu semuanya awalnya
dari gendong. Semua pengurusnya yang gendong. Kenapa sekarang di pisah? Karena
sebenarnya timbang, perpak, muat ada pengurusnya masing-masing tapi tidak berfungsi.
Jadi sekarang semuanya memiliki pengurus masing-masing namun masih dalam naungan
kami. Pengawasanpun masih pada kami. Jadi seandainya ada masalah apa-apa, masih
kami yang membantu.
P : pak, kemarin mendapat info dari pak Saryono (timbangan) bahwa ada ketua-ketua
perblok? Misal: blok Temanggung dan lain sebagainya
N : Itu koordinator namanya. Kenapa di atur seperti itu? Karena dari banyaknya orang
kalau tidak diatur seperti itu otomatis akan menjadi kontra. Itu pasti. Kecemburuan
sosial itu pasti ada, saling gak percayalah. Makanya saya koordinir khusus untuk
wilayah sini ada yang mengatasi sendiri, yang di Kopengan ada yang mengatasi sendiri,
yang Temanggung sendiri, yang los kol sendiri, kemudian yang di bawah juga sendiri.
Jadi setiap lokasi memang ada koordinator. Lha koordinator tersebut eksekutornya
adalah pengurus. Jadi kalau memang coordinator itu tidak bergerak tetap di tegur juga.
P : Koordinator wajib lapor ke pengurus?
N : Ia. Jadi setiap triwulan ada pertemuan untuk evaluasi antara pengurus dan
koordinator. Kalau yang ada masalah harus langsung di selesaikan. Setiap koordinator
ada pendamping. Kan pengurus ada 9 orang. Jadi pengurus di wilayah sini
mendampingi koordinator di wilayah sini. Ada 7 wilayah. Jadi seperti saya, pak
Sobairin, kalau punya masalah belum sampai mentok belum di laporkan ke kami. Jadi,
saya berusaha percaya sama mereka. Merekapun berusaha menyelesaikan sendiri, kalau
gak bisa baru ke saya dan pak Sobirin.
P : Pak, kemarin saat wawancara koq mulainya jam kerja yang shift siang beda-beda?
Ada yang mulai jam 12.00, ada juga yang mulai jam 14.00 WIB?
N : Ia. Sebetulnya kalau yang siang mau masuk dari jam 10. Atau jam 12 gak apa-apa
tapi batas waktunya adalah sampai jam 19.00 WIB. Lha, nanti sudah gantian yang kerja
malam. Kerja malam jamnya mulai jam 18.00 WIB. Kadang yang kerja malam belum
datang pas jam 18.00 WIB padahal itukan masi ada orangnya. Tapi kalau sampai jam
19.00 WIB belum datang yang malam itu otomatis akan ada teguran.
P : penentuan tarif manolnya darimana pak?
N : Itu langsung dari SPTI disesuaikan dengan keadaan pasar. Itupun setiap mau naikkan
tarif harus musyawarah dengan bakul-bakul. Jadi tidak seenaknya sendiri. Nanti kalau
seenaknya sendiri gak baik. Di sini kan intinya itu kerjasama. Yang namanya
kerjasama kalau ini punya pemikiran yang seperti apa harus di musyawarahkan. Yang
satu pemikirannya seperti apa. Awal saya masuk itu tarifnya Rp 300, kemudian mau
naikan Rp 200 agar jadi Rp 500 itupun sulit. Banyak tantangan. Masalahnya tidak
mungkin semua bakul di undang itu datang semua. Kalau yang datang otomatis tahu
persoalannya seperti apa tapi kan yang gak datang otomatis kan komplen. Kemudian mau
naikan 250 agar dari Rp 500 jadi Rp 750 itupun banyak masalah juga. Jadi selalu
setiap waktu itu muncul masalah. Makanya tadi saya bilang pengurus itu harus punya
sifat arif/bijaksana. Ya seperti ini sudah ayem masalah tarif.
Seperti kemarin itu dagangan ada yang bobotnya sampai 1 kuintal setengah, 1 kuintal 80.
Saya pikir-pikir kan gini kitakan manusia. Perbandingan 2kalilipat dengan bobot kita itu
sudah lumayan mampulah, kuat. Kalau bobotnya itu koq setengah kuintal kita
mengangkat dagangan dengan bobot yang 1 kuintal yo jeneng e kuli wajar. Saiki
seumpama montor. Montor itu kudu muatan e 2 ton koq dimuatin 3 ton, cepat amblas
mboten sesasi?. Sama saja manusia seperti itu. Makanya saya buat aturan. Itupun saya
mengundang dengan pihak bakul, bukan seenaknya sendiri. Jadi saya batasi dengan
maksimal nego 1 kuintal kemudian kebijaksanaan 10 kilo. Kalau I kuintal 10 kilo tarif
masih seperti biasa. Tapi kalau sudah 1 kuintal 11 kilo saya kenakan denda Rp. 30.000.
Dari 111-1 setengah kuintal tetap Rp. 30.000. Nah, waktu itu juga ada komplen. Tapi
dengan cara penyampaian yang arif, dia juga kan mau menerima. Tinggal mereka kalau
belum tahu saya kasih selebaran dengan pelaksanaanpun jangka waktu 1 bulan. Saya
kasih selebaran seandainya tanggal 1 Mei memberitahu akan mulai tanggal 1 Juni. Itupun
saya ulang. Saya memberi selebaran paling gak 3 kali. Setelah itu terakhir saya
tempelkan. Lha, dari petani kan ada yang belum tahu. Dia masih membawa dagangan
yang seperti biasa kemarin-kemarin. Tinggal dia sudah tahu apa belum. Kalau belum
tahu, lha kita rembuk bareng-bareng. ‘’Enggeh, pokok e iki terakhir jenengan setor
dagangan inkang bobot e kadus ngaten tapi setelah dinten iki jenengan tetop keno denda
sing jumlah e sementen’’. Waktu saya rapat pengurus gak ada setuju karena tidak mau
resiko. Tapikan semua itu sudah saya pikir. Ibaratnya saya mengatasi nanti seandainya
koq muncul masalah karena saya mempunyai trik dari awal itu anggap saja sudah di luar
kepala untuk mengatasi masalah tersebut. Alhamdulillah sampai sekarang sudah berjalan.
Sing kadangkala ada jagung 1 mobil ada yang lebih 1, 2 itu gak komplen memang
melanggar kan sudah tahu aturannya langsung kasih denda. Sudah tahu.
P : kalau petani kan biasanya hitung /kerangjang (/potong)?
N : Ia /potong. Jadi kalau petani seandainya koq pas bawa seperti itu ya ditanya ini
bobotnya lebih. Mau dikurangi disini apa gimana? Kalau mau dikurangi disini ya
monggo dikurangi di sini supaya tidak kena denda. Tapi nanti kalau terpaksa
sudah ditimbang kena denda kalau memang jenengan malas kurangi disini ya bukan
salah kami. Sudah di ingatkan. Sebenarnya kasian petani, tapi kalau aturan tidak
dijalankan kan susah. Alhamdulillah organisasi sini sudah membuat kader seperti
koordinatornya biasa dibicarakan setiap pertemuan triwulan.
P : Berapa jumlah manol sekarang?
N : Sekarang 117 orang mulai kemarin. Tapi belum kerja. Karena ada yang baru masuk
kemarin. Sudah bayar ful, kontan, Rp. 93.000.000. Tinggal nunggu waktu karena
biasanya dicari hari baiknya tuk mulai kerja. Yang masuk itu karena di wilayah
los Lombok kekurangan tenaga, sehingga kami pengurus bermusyawarah supaya
pelayanan untuk pedagang itu bisa terlayani dengan baik, dengan cara maksimal itu
harusnya seperti apa, kalau memang harus menambah tenaga ya tambah tenaga.
P : Biar gak rebutan juga ya pak?
N : Ia. Selain itu juga, tengkulak biasanya kan menangnya sendiri. Kadang-kadang sela
nyempat-nyempat ke nek ora teko dagangannya kadang nyeneni. Padahal dia beli
disini. Lha, disini kadang belum sempat ngantarke itukan timbul masalah. Jadi
masalah. Itukan pengaruh juga ke organisasi. Lha, piye supaya tidak timbul
masalah. Harus bisa mencari jalan keluar. Seperti ini di tambahkan tenaga.
P : Mengapa harus mencari hari baik Pak? Apa harus seperti itu?
N : Biasanya selalu cari hari baiknya dulu. Karena kalau gak diambil seperti itu nantinya
kan seandaiya ada apa-apa itukan repot juga. Nah, selama 4 hari orang baru itu
juga dilatih. Dilatih dengan koordinator ingkungan. Mboten koq di biarkan betul,
sekarep e I awasidewe. Tidak. Selama 1 – 2 bulan itu masih di awasi. Kan gitu.
Podo podo enak. Masalahnya sing gawe mlebu duit gede lek yang di dalam tidak
bertanggungjawab kasihan keluarga.
P : Apa saja syarat menjadi nasabah Koperasi Gotong Royong Maju Makmur? Berapa
jumlah minimal untuk membuka tabungan?
N : Disini Rp. 5000 aja di terima untuk tabungan. Wong kadang ada orang desa sini
kadang Rp 1000, kadang Rp 2000, itu kami terima. Karena kalau menurut kami
walaupun seberapa itu dia bertekad untuk menabung, berarti punya keinginan
yang lain. Kenapa dia punya pikiran yang mulia, koq tidak kita layani? Tidak harus Rp.
100.000, Rp. 200.000 atau Rp. 1.000.000, seberapa pun.
P : Mungkin itu penyebab banyak yang menjadi nasabah di koperasi ini?
N: Disini kan pelayan masyarakat. Kita berusaha untuk melayani sampai selesai dengan
baik dan cepat. Mereka kesini karena butuh jadi kita bantu dengan cepat termasuk
mencairkan duitnya cepat. Kan kalau hari sabtu, pegawai kan pada pulang awal.
Jadi saya sampai sore disini karena saya kuatir. Lha seperti ini kalau sudah tidak
ada pegawai kan kesal, walau digabung besok tapi keinginan mereka untuk
menabung sekarang jadi kecewa dulu. Makanya kadang saya tunggu sampai sore.
Kadang tabungan mereka bahkan bisa sampai Rp.30.000.000, Rp. 50.000.000.
Kalau selain hari sabtu, itu pegawai keliling di lapangan. Jadi nasabah gak harus
kesini. Cuman kalau pas gak keliling otomatis dia nunggu sampai sore gak datang
berarti sorenya langsung ke sini (kantor koperasi). Kalau yang biasanya
diceritakan nasabah pada saya pelayanan di bank yang jadi keluhan mereka.
P : Berapa jumlah wajib setor bulanan? Ada aturannya?
N : Gak ada. Sini namanya sukarela. Lha wong yang nabung disini, yang tabungannya
gak di bawa mereka itu kaget liat jumlah tabungannya. Makanya mulai tahun kemarin
saya buat surprise. Saya ambil yang tabungan terbanyak, kemudian angsuran yang
terbaik. Nyenangin anggota juga. Kalau tahun besok, saya mau buat di nasabah yang di
luar (bukan warga pasar) sekalian halal bihalal lah. Sudah saya rencanakan biar semua
enak. Ya terimakasih juga mereka sudah ikut koperasi kami. Jadi awalnya, berdirinya
koperasi ini selain untuk mengamankan kas SPTI tapi pengurus juga melihat di lapangan
banyak bakul-bakul yang minjam di bank titil. Kasihannya itu mainnya 1 minggu.
Kadang 1 minggu belum dapat untung udah di suruh cicil. Makanya saya dan pengurus
berpikir kalau kita mau ikut mengembangkan pasar kita harus bertekad seperti itu kasihan
yang terjerat bank-bank titil. Saya buka koperasi sampai tahun 2005 itu sampai menerima
nasabah di luar dengan catatan saya masukan sebagai anggota koperasi.
Lampiran 4
Pedoman Wawancara Penelitian Skripsi dengan Judul Peran Modal Sosial Pada Buruh
Gendong Dengan Pedagang Dan Pembeli Di Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan
Koperasi Gotong Royong Maju Makmur
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Kapan koperasi gotong royong maju makmur dibentuk?
3) Apa latar belakang dibentuk koperasi gotong royong maju makmur? Siapa
pemrakarsanya?
4) Bagaimana perkembangan sejak dibentuk sampai sekarang? Perkembangan
jumlah anggota?
5) Apa tujuan dari koperasi gotong royong maju makmur tesebut?
6) Apa manfaat atau peran dari adanya koperasi gotong royong maju makmur bagi
anggota?
7) Pertemuan koperasi gotong royong maju makmur diadakan berapa kali dalam
sebulan? (harian. Mingguan, tanggal,pasaran)
8) Apa yang dibahas (agenda rutin)?
9) Apakah ada sangsi atau kewajiban anggota terhadap koperasi gotong royong maju
makmur?
10) Bagaimana mekanisme pinjamannya?
11) Adakah AKTA NOTARIS di Koperasi gotong royong maju makmur? Mengapa
dinotariskan?
12) Struktur organisasi koperasi gotong royong maju makmur?
Serikat Pekerja Tenaga Kerja Indonesia cabang STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Apa itu SPTI?
3) Sejak kapan berdirinya? Sudah berapa lama?
4) Sejarah dibuatnya SPTI?
5) Sudah berapa lama SPTI ada di Sub Terminal Agribisnis pasar Jetis ini?
6) Aturan terbentuknya SPTI? Berdasarkan apa?
7) Apa saja yang diurus SPTI?
8) Mengapa harus ada Kartu Tanda Anggota bagi manul? Bagaimana proses
pembuatan KTA?
9) Apa saja persyaratan pembuatan KTA? Berapa lama proses pembuatannya?
10) Fungsi dan manfaat KTA?
11) Proses pembuatan KTA gratis atau bayar? Kalau bayar apa alasannya dan
berapa?
12) Bagaimana penentuan tariff? Berdasarkan apa?
13) Apakag setiap shift tarif KTA berbeda?
14) Berapa jumlah manol? Bagaimana pembagian manol?
15) Jam kerja manol?
16) Apa saja fasilitas yang didapat manol?
17) Uang untuk pendaftaran KTA manul untuk apa saja?
18) Struktur organisasi SPTI cabang pasar Jetis?
19) Berapa uapah manul? Siapa yang menentukan tarif manol?
20) Apa manol mendapat asuransi atau jaminan kesehatan lainnya? Bila ada,
bagaimana pembayarannya?
21) Apakah ada paguyuban? Bagaimana hubungannya?
22) Seorang manol bisa bekerja lama (bertahun-tahun), kira-kira apa sebabnya?
23) Bagaimana hubungan dengan manol dan para pedagang?
24) Bagaimana hubungan dengan UPT (Unit Pengelola Pasar)?
Pedagang sayuran di STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Sudah berapa lama berdagang di STA Jetis? Sejak kapan?
3) Biasanya, anda berdagang dari jam berapa sampai jam berapa?
4) Apa komoditas sayuran yang anda jual?
5) Komoditas sayuran berasal dari mana saja?
6) Yang membeli komoditas sayuran dari mana saja?
7) Sudah ada langganan tetap (dalam penjualan maupun pembelian)?
8) Bagaimana cara mendapatkan komoditas sayuran tertentu untuk penjualan?
9) Apakah penyediaan stok komoditas penjualan dan pembelian tergantung pada
musim panen?
10) Dalam sehari, minimal mendapat berapa?
11) Bagaimana dengan keberadaan manol? Terbantu atau tidak? Sebutkan alasannya
bila ya dan tidak
12) Dalam sehari, membayar manol bisa berapa? (minimal dan maksimal)
13) Bagaimana hubungan dengan para manol? Pernahkah ada konflik? Jika ya atau
tidak, tolong berikan penjelasan
14) Apakah ada paguyuban khusus pedagang di STA ini? Tolong sebutkan bila ada
15) Apakah ada paguyuban lainnya? Masih berlangsung hingga sekarang?
16) Bagaimana dengan SPTI? Apakah memiliki hubungan khusus? Tolong jelaskan
hubungan yang dimiliki
17) Mengapa memilih untuk berdagang di STA Jetis ini?
Tengkulak Sayuran di STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Apa saja komoditas sayuran yang dibawa jual ke STA Jetis ini?
3) Kapan anda datng ke STA Jetis untuk mengantar komoditas sayuran yang dijual?
4) Sejak kapan menjadi calo dagang sayuran di STA Jetis?
5) Anda sebagai calo dagang di STA Jetis, bekerja sendiri, atau bekerjasama dengan
orang lain?
6) Biasanya, komoditas sayuran tertentu apa yang paling diminati?
7) Apakah dalam penyediaan komoditas sayuran tergantung pada musim? Apakah
langsung berdampak pada harga beli dan penjualan?
Buruh Gendong/Manol di Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Sudah berapa lama menjadi manol? Sejak tahun berapa?
3) Apa pekerjaan selain manol?
4) Apa alasan menjadi manol? Jadi manol karena ajakan atau tahu sendiri?
5) Bagaimana proses menjadi manol?
6) Berapa jumlah manol?
7) Jam kerja manol? Mulai kerja dari jam berapa sampai jam berapa?
8) Berapa harga KTA?
9) Berapa upah manol? Sehari minimal dapat berapa?
10) Apa fasilitas yang didapat manol? Apakah mendapatkan asuransi atau jaminan
kesehatan lainnya? Bagaimana dengan BPJS?
11) Bagaimana cara anda menjaga kesehatan dan kebugaran fisik (ketahanan tubuh)?
12) Ada berapa blok di pasar ini? Anda di blok yang mana?
13) Keuntungan dan kekurangan menjadi manol?
14) Ada paguyubannya? Kalau ada, apa paguyubannya?
15) Pertemuan paguyubannya berapa kali dalam sebulan? Setiap tanggal berapa?
16) Apa agendanya? Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan tersebut?
17) Apa manfaat yang dirasakan melaui paguyuban tersebut/SPTI?
18) Hubungan manol dengan SPTI?
19) Hubungan manol dengan pedagang? Apakah pernah terjadi konflik? Kalau ia,
karena apa?
20) Bagaimana dengan pembayaran upah, langsung di bayarkan atau dibayarkan
semuanya pada akhir saat akan pulang?
21) Pernah terjadi masalah pada pembaayran upah? Bagaimana cara mengatasinya?
22) Berasal darimana saja komoditas sayuran yang di jualkan di STA ini?
23) Berasal darimana saja, pembeli yang mengambil sayuran dari STA ini?
Pembeli Sayuran di STA Jetis
1). Nama :
Umur ;
Alamat :
Pekerjaan :
2). Apa saja jenis komoditas dagangan yang dibeli dari pasar Jetis?
3). Berapa banyak pembelian yang dilakukan? Biasanya
4). Sayuran yang anda beli disini, apakah selanjutnya anda jual lagi misalnya di pasar ?
kalau ia, pasar apa dan di daerah mana saja?
5). Apakah anda melakukan pembelian di pasar ini setiap hari?
6). Mengapa memilih membeli sayuran di pasar Jetis? Jelaskan
7). Bagaimana pelayanan para pedagang? Anda memiliki langganan?
8). Apa anda sering menggunakan jasa Manol? Bagaimana jasa pelayanan manol?
9). Berapa anda membayar manol dalam sehari?
10). Apa saran atau kritik anda terhadap manol di pasar Jetis?
11). Bagaimana cara anda tetap berhubungan dengan pedagang dan Manol di pasar Jetis?
Lampiran 5 Foto-foto Penelitian di STA Jetis
Figure 1 los bawah khusus untuk sayur basah misal bayam, kangkung, sawi dll
Figure 2 sedang membersihkan sayur dan kemudian di tata dalam keranjang untuk dijual
Figure 3 pedagang(narasumber) sedang melakukan pemilahan sayur yang bagus atau tidak saat di wawancara
Figure 4 suasana pasar dan interaksi yang terjadi antar pelaku pasar
Figure 5 beberapa contoh kegoatan dalam pasar dengan suasana yang ramai
Figure 6suasana pasar Jetis
Figure 7Wawancara dengan Manol dan Pedagang sebagai Narasumber
Figure 8 bebrapa kegiatan dalam pasar dan beberapa komoditi dagangan
Figure 9 STA Jetis tampak depan, jalan masuk sekalian parkiran motor dan loket karcis masuk, mushola, kantor koperasi sekaligus kantor SPTI, ppintu kleuar dan pembayaran karcis parkir
Figure 10 berpose di depan STA jETIS
KETERANGAN:
*semua dokumentasi selama penelitian ini adalah milik pribadi
**sebagian besar foto di ambil sendiri sehingga wajah saya jarang berfoto bersama
narasumber