lampiran 1 panduan wawancara profil …repository.unika.ac.id/443/8/11.32.0020 hana novita...
TRANSCRIPT
xix
LAMPIRAN 1
PANDUAN WAWANCARA
PROFIL RESPONDEN
A. Latar Belakang Responden
1. Nama lengkap :
2. Tempat, tanggal lahir :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan :
5. Kebiasaan Merokok :
6. Kebiasaan Menonton TV :
7. Kebiasaan Menonton Iklan :
xx
PANDUAN WAWANCARA:
1. Tanda:
Tanda apa sajakah yang bisa responden temukan atau tangkap
pada ketiga iklan Djarum 76 versi Korupsi ini?
2. Objek:
Dari tanda-tanda yang terdapat pada iklan Djarum 76 versi
Korupsi yang ditampilkan objek apakah yang dimaksud oleh tanda
tersebut?
3. Interpretan:
Makna apakah yang ditangkap oleh responden ketika melihat
setiap scene Iklan Djarum 76 yang ditampilkan?
xxi
LAMPIRAN 2
SCENE IKLAN
1. Iklan DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Gambar 1.1 Scene Pertama
Gambar 1.2 Scene Kedua
xxii
Gambar 1.3 Scene Ketiga
Gambar 1.4 Scene Keeempat
xxiii
Gambar 1.5 Scene Kelima
Gambar 1.6 Scene Keenam
xxiv
Gambar 1.7 Scene Ketujuh
Gambar 1.8 Scene Kedelapan
xxv
Gambar 1.9 Scene Kesembilan
Gambar 1.10 Scene Kesepuluh
xxvi
Gambar 1.11 Scene Kesebelas
xxvii
2. Iklan DJARUM 76 Versi Fil Gold
Gambar 2.1 Scene Pertama
Gambar 2.2 Scene Kedua
xxviii
Gambar 2.3 Scene Ketiga
Gambar 2.4 Scene Keempat
xxix
Gambar 2.5 Scene Kelima
xxx
3. Iklan DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Gambar 3.1 Scene Pertama
Gambar 3.2 Scene Kedua
xxxi
Gambar 3.3 Scene Ketiga
Gambar 3.4 Scene Keeempat
xxxii
Gambar 3.5 Scene Kelima
Gambar 3.6 Scene Keenam
xxxiii
Gambar 3.7 Scene Ketujuh
Gambar 3.8 Scene Kedelapan
xxxiv
Gambar 3.9 Scene Kesembilan
Gambar 3.10 Scene Kesepuluh
xxxv
Gambar 3.11 Scene Kesebelas
Gambar 3.12 Scene Keduabelas
xxxvi
Gambar 3.13 Scene Ketigabelas
Gambar 3.14 Scene Keempatbelas
xxxvii
Gambar 3.15 Scene Kelimaebelas
Gambar 3.16 Scene Keenambelas
xxxviii
Gambar 3.17 Scene Ketujuhbelas
Gambar 3.18 Scene Kedelapanbelas
xxxviii
LAMPIRAN 3
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Responden 1
Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik
Pewawancara : Pertama saya kana nanya nama lengkap Bapak siapa ya?
Responden :E…nama saya Lilik Tri Hadmojo
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Klaten, 13 Agustus 76
Pewawancara : Berarti aslinya Klaten juga? Apa…
Responden : Iya…asli Klaten
Pewawancara : Pendidikan terakhirnya apa pak?
Responden : SMA
Pewawancara : Eh…kalau pekerjaan sekarang?
Responden : Pelukis…
Pewawancara : Terus sekarang bapak merokok atau nggak merokok?
Responden : Merokok
Pewawancara : Terus kalau dalam sehari eh…nonton televisinya itu
berapa kali sehari kira-kira?
xxxix
Responden : Hampir nggak pernah…
Pewawancara : Tapi pernah lihat iklan kan di TV?
Responden : Pernah…pernah…
Pewawancara : Kalau ada iklan di TV gitu biasanya apa yang dilakuin?
Responden : Iklan…ya kadang kalo iklane menarik ya tak lihat, kalau
ndak menarik ya tak pindah channelnya..
Pewawancara : Oh gitu… iklan yang pertama iklan DJARUM 76 versi
korupsi, pungli dan sogokan. Yang mau ditanyai pertama dari scene satu apa
saja yang bisa dilihat dari scene satu? Ada apa aja?
Responden : Scene satu ini ada awan mendung gitu… (sambil melihat
gambar awan di kertas)
Pewawancara : Mendung?
Responden : He eh…ya mungkin apa…maksudnya dari iklan ini
mungkin…situasi yang apa ya…nggak menentu mungkin…bisa dikatakan
seperti itu mungkin..
Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu itu kira-kira bisa lihat
nggak waktunya kapan kira-kira?
Responden : Ini…siang.
Pewawancara : Siang?
Responden : Siang…
Pewawancara : Karena dilihat dari apanya kok siang itu?
xl
Responden : Eh…ada eh…apa ya…warna mendungnya itu keliatan
dari biasan sinar mataharinya…
Pewawancara : Oh berarti siang itu karena walaupun mendung tapi ada
mataharinya gitu berarti siang?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu ini eh…situasi atau
keadaan apa yang dipikirkan kalau lihat scene satu. Yang terlintas dipikiran
tuh apa? Situasi kayak apa keadaan kayak apa?
Responden : Hmm…ya…maksudnya dalam artian yang
sebenarnya…atau?
Pewawancara : Hmm….yang…
Responden : Yang ditangkap dari iklan ini ya mungkin…
Pewawancara : Iya…apa yang ditangkap dari iklan itu situasi apa?
Responden : Situasi yang apa ya…ya mungkin kayak kacau atau kayak
lagi prahara semacam itu mungkin. Menggambarkan kondisi yang nggak
ceria…
Pewawancara : Terus untuk scene yang kedua ini apa aja yang dilihat?
Responden : Ehm…ini ada orang yang nemui seseorang…
Pewawancara : Berarti ada dua orang?
Responden : Ya…ada dua orang…
Pewawancara : Terus? Ada apa lagi selain orang?
Responden : Eh….gambar apa ya…gambar apa maksutnya?
xli
Pewawancara : Eh…ada apa atau dimana gitu?
Responden : Eh…sebuah kantor.
Pewawancara : Tau kantor dilihat dari mananya?
Responden : Eh…dari laci kayak tempat map dokumen gitu
Pewawancara : Terus kira-kira tau nggak ya itu kantornya kantor apa?
Responden : Kurang begitu tau…eh…mungkin keluarahan kali ya.
Kurang tahu…nggak begitu jelas…
Pewawancara : Nggak begitu jelas?
Responden : Iya…
Pewawancara : Treus itu ka nada dua orang menurut bapak itu siapa sama
siapa gitu kalau dilihat dair scene itu?
Responden : Ini…si yang satu yang membelakangi kamera itu si tamu.
Dan yang…eh! Bukan deng ini orang yang kantornya… (menunjuk orang
membelakangi kamera digambar)
Pewawancara : Yang membelakangi kamera?
Responden : Iya…terus yang ini tamunya (menunjuk gambar orang
yang membawa map menghadap kamera)
Pewawancara : Terus tau darimana satunya yang orang kantor satunya
orang tamu. Dilihat dari mana?
Responden : Saya lihatnya dari gelasnya…gelasnya ada dikanan
soalnya…
Pewawancara : Dari gelasnya?
xlii
Responden : Ya…soalnya nggak mungkin kan orang kan ngambilnya
dari sini, dari kiri. Jadi yang punya kan yang ini…
Pewawancara : Selain dari gelasnya…ada yang bisa dilihat lagi nggak?
Responden : Ehm….enggak…
Pewawancara : Enggak ada ya?
Responden : Enggak…
Pewawancara : Kalau gitu scene tiga…
Responden : Scene tiga?
Pewawancara : Di scene tiga ini apa yang anda lihat?
Responden : Eh…name tags…(menunjuk pada gambar name tags)
Pewawancara : Name tags? Terus apa lagi?
Responden : Ya..Cuma satu orang…
Pewawancara : Ya itu siapa?
Responden : Si orang kantornya tadi, si pemilik kantor…ehm..entah
karyawan atau siapanya ini yang dikantor.
Pewawancara : Terus…dia lagi ngapain itu discene itu?
Responden : Kayak…apa ya…memberi tanda. Kayak…duit. Kayak
isyarat….
Pewawancara : Isyarat apa?
Responden : Duit
Pewawancara : Dilihatnya darimana?
xliii
Responden : Bentuk tangannya…
Pewawancara : Jadi bentuk tangannya menandakan duit gitu ya?
Responden : Ya. Tapi kurang jelas juga disini dalam artian isyaratnya
entah mintah duit atau membicarakan soal duit…
Pewawancara : Terus kalau…kalau…tokoh ini. Familiar nggak?
Responden : Ini…Gayus ya…kayak Gayus…
Pewawancara : Dilihat darimana kok gayus?
Responden : Kacamata sama karakter wajahe gitu loh…pake wig kayak
gini, kayak Gayus
Pewawancara : Terus ekspresinya menurut bapak?
Responden : Ekspresi meminta uang (tertawa)
Pewawancara : Kalau dari scene dua udah bisa kelihatan belum, dia
eh…pekerja atau pegawainya, pegawai jenis apa?
Responden : Kalau….
Pewawancara : Kalau dari scene dua sama yang pertama-pertama ka tadi
belum tahu..
Responden : Ya belum tahu…
Pewawancara : Karena tadi kan belum kelihatan. Discene tiga udah
keliatan belum?
Responden : Ini…saya kurang begitu memahami seragam ya, warna
seragam. He eh….
Pewawancara : Oh ya ya ya ya ya…
xliv
Responden : He eh…belom jadi…
Pewawancara : Lanjut scene empat. Di scene empat apa aja yang dilihat?
Responden : Ada si orang kantor yang ditemui tadi, sama si tamu sama
beberapa staff kantor ya… (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan,
yang didatangi dan yang mendatangi yang membawa berkas serta background
beberapa orang di kantor)
Pewawancara : Apa yang dilakuin di scene itu?
Responden : Itu…si tamu itu…yang gambar pertama ini…berdiri, lalu
gambar kedua dia meninggalkan si orang tadi yang orang kantor
tadi…ekspresi dongkol ya ini…(menunjuk orang discene ini) karena katan-
katanya kan dongkol ya dia..
Pewawancara : Menurut bapak ini dongkolnya kenapa? Kok bisa
dongkol?
Responden : Karena ini mungkin dimintain uang kali ya…
Pewawancara : Sama si?
Responden : Si yang orang kantor tadi yang ditemui…
Pewawancara : Berarti yang menunjukan ekspresi dongkol itu selain
mukanya apa lagi berarti? Tadi kan ekspresi muka…selain itu ada lagi nggak?
Responden : Ekspresi dia…
Pewawancara : Yang menandakan dia dongkol itu selain mukanya kayak
gitu ada nggak? Apa lagi?
Responden : Heem…cara dia berjalan meninggalkan kantor ya…
Pewawancara : Cara meninggalkannya kenapa?
xlv
Responden : Ekspresi…ekspresi…bergegas
Pewawancara : Hm…terus lanjut scene enam, scene lima sama enam.
Kalau discene lima itu ada apa aja?
Responden : Ada poci…(menunjuk pada gambar kendi)
Pewawancara : Terus pocinya kenapa itu?
Responden : Pocinya mengeluarkan asap (menunjuk gambar asap)
Pewawancara : Eh…ehm…ada poci, asap terus?
Responden : Ada kaki orang…(menunjuk gambar kaki)
Pewawancara : Orang siapa itu?
Responden : Orang yang…apa…yang didekat poci ini…
Pewawancara : Terus kalau dilanjut ke scene enam, apa yang terjadi
setelah scene lima? Tadi ka nada poci keluar asap terus?
Responden : Keluar asap…ya…belum keluar asap sih yang scene lima.
Mulai keluar asap scene enam ya…
Pewawancara : Ya…terus setelah keluar asap?
Responden : Muncul orang pake blangkon
Pewawancara : Itu kira-kira siapa tuh yang pakai blangkon?
Responden : Jin
Pewawancara : Menurut bapak kalo poci itu menandain apa sih?
Responden : Kalo…itu…ka..ah…kalau…eh. beda-beda itu sih ya,
beda-beda daerah sebenere, kalau di sini kan poci kan untuk minum the ya…
(tertawa) tapi kalau di film-film. Ada film gitu ngluarke jin juga ada…
xlvi
Pewawancara : Berarti terus…eh…si…eh…terus kan tadi disebutin ada
jin. Menurut bapak jin itu tanda-tandanya, bisa disebut itu jin itu darimana ya
pak kalau disini? Tanda apa sih yang menunjukan...
Responden : Asap. Asap kan…dan kayak kendi gitu
Pewawancara : Berarti dikatakan jin itu karena sebelumnya muncul asap?
Responden : Asap…sama kendi itu dan muncul si jin itu
Pewawancara : Oke…terus menurut bapak jinnya itu asalnya darimana?
Responden : Kendi
Pewawancara : Eh…kan tadi ngomong pake itu pake…
Responden : Oh, jawa. Asalnya dari jawa
Pewawancara : Karena dilihat dari?
Responden : Pakai blangkon. Pake kostum jawa…
Pewawancara : Blangkon sama kostum jawa ya?
Responden : Iya…hm…
Pewawancara : Terus lanjut scene tujuh. Discene tujuh ada apa?
Responden : Ada orang kaget kan…(menunjuk ekspresi dari muka
orang di scene ini)
Pewawancara : Berarti ekspresinya kaget ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Kira-kira kaget kenapa itu?
xlvii
Responden : Kaget karena ada muncul jin ini ya… (menunjuk gambar
jin discene)
Pewawancara : Oh jin…terus ada apa lagi yang bisa dilihat disitu?
Responden : Eh…memberikan, apa…kayak memberi penawaran. Si
Jinnya memberikan penawaran… (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu
“Kuberi satu permintaan”)
Pewawancara : Penawaran apa? Apa yang ditawarin?
Responden : Diberikan satu permintaan
Pewawancara : Taunya satu dari mana?
Responden : Dari ekspresi tubuh ini…
Pewawancara : Tangan, badan atau?
Responden : Tangannya..
Pewawancara : Tangannya kenapa?
Responden : Tangannya menunjuk angka satu
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Tangan tok…
Pewawancara : Udah, tangan aja ya?
Responden : He eh…
Pewawancara : Terus…scene yang kedelapan. Itu ada apa? Apa yang
dilihat?
Responden : Kayak cuma ngobrol gitu…
xlviii
Pewawancara : Apa yang diobrolin?
Responden : Monggo
Pewawancara : Yang ngomong monggonya itu siapanya?
Responden : Si jinnya…
Pewawancara : Menurut bapak kalau dia ngomong monggo itu asalnya
darimana?
Responden : Dari tangan…gerakan tangan…
Pewawancara : Gerakan tangannya….?
Responden : Jempolnya, jempol jawanya kan monggo gitu
(mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari)
Pewawancara : Terus selain itu ada nggak?
Responden : Eh…sama sedakep ya kalau orang jawa bilang
Pewawancara : Sedakep itu artinya apa?
Responden : Tangan dilipat…
Pewawancara : Artinya apa kalau menurut bapak?
Responden : Ehm…apa ya…?
Pewawancara : Menandakan apa sih biasanya kalau orang sedakep itu?
Responden : Sedakep itu banyak sih…ada bersantai…
Pewawancara : Kalau diiklan ini?
Responden : Kalau diiklan ini ya menandakan “Ya sudahlah…” gitu…
xlix
Pewawancara : Ya sudahlah?
Responden : He…eh. Menyuruh orang ini pergi gitu loh
Pewawancara : Berarti menyuruh orang ini pergi?
Responden : Iya mungkin rada bongko kali ya…(tertawa) jengkel atau
mungkin…
Pewawancara : Terus selanjutnya…kalau discene Sembilan sama sepuluh
apa yang dilihat?
Responden : Ini…di orang tadi (menunjuk pada perkataan yang
dikatakan oleh orang tersebut) mengatakan korupsi, pungli dan sogokan
hilang dari muka bumi. Mungkin dia pinginnya seperti itu…
Pewawancara : Iya\, terus?
Responden : Si jinnya ini…apa…bilang bisa diatur wani piro
Pewawancara : Disitu kan ngomong wani piro kan, disitu maknanya apa
ya? Diiklan ini…
Responden : Maknanya ya si jinnya ini minta imbalan uang…
Pewawancara : Imbalan apa?
Responden : Ya buat melancarkan, permintaan si orang ini…
Pewawancara : Melancarkan menghilangkan pungli, korupsi dan sogokan
itu ya?
Responden : Heeh…
Pewawancara : Terus diiklan ini kan tokoh utamanya si jin, tersu menurut
bapak kenapa menggunakannya tokoh jin. Padahal kan selain jin ka nada
l
yang lain. Jin kan salah satu jenis mmahluk halus kan, padahal kan mahluk
halus ada yang lain lagi. Kenapa gitu yang dipakai jin?
Responden : Eh…karena kan penyampaiannya eh…iklan ini kan.
Mahluk halus ya, mahluk halus kan di indentikan dengan setan kan ya. Ini
mungkin jahat atau gimana…Ya, jadi ini yang ini nggak baik kan karena
minta imbalan kan. Sedangkan dia sendiri memberi penawaran. Sedangkan
meminta imbalan kan karakter yang nggak baik kan. Eh…lebih tepatnya
digambarkan sebagai jin yang jahat.
Pewawancara : Berarti karena jin dibilang karakternya jelek berarti bisa
dong pakai mahluk halus yang lain? Kan yang lainnya ka nada juga kan yang
jahat juga, tapi kok kenapa pakainya jin?
Responden : Kalo siang kan pocong gitu kan nggak mungkin kan ya
muncul… (tertawa)
Pewawancara : Oalah…karena siang jadi jin bisa muncul gitu ya hahaha
Responden : Bisa muncul kapan saja…
Pewawancara : Lanjut scene sebelas…discene sebelas kan ada yang
penting heppi, menurut bapak yang heppi siapa sih emangnya? Penontonnya,
konsumennya, jinnya apa orangnya tadi?
Responden : Si perokoknya mungkin ya (tertawa)
Pewawancara : Oh..perokoknya. Alasannya? Apa alasannya kok yang
heppi perokok? karakter yang nggak baik kan
Responden : Sem…ah…apa ya. Kurang begitu nangkep ini siapanya…
Pewawancara : Nggak nangkep ya siapa yang heppi?
Responden : Iya…kurang begitu nangkep ya?
li
Pewawancara : Walaupun dihubungin sama iklannya juga nggak nangkep
ya?
Responden : Juga ndak nyambung, soale itu juga ndak heppi gitu loh.
He eh…kalau saya yang lihat
Pewawancara : Terus iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL
GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja, dimana juga?
Responden : Kayak disuatu panggung pementasan (menunjuk gambar
panggung), ada orang pakai blangkon (menunjuk orang yang menggunakan
blangkon) sama orang duduk dikursi (menunjuk gambar orang duduk
dikursi)..
Pewawancara : Ya…terus ada apa lagi?
Responden : Ini…yang ngomong ini ya…? Yang pake blangkon ini
ngomong “Nah ayo ngomong” sama orang yang duduk tadi
Pewawancara : Terus kan tadi ngomong ada panggung, ada kursi.
Menurut bapak kenapa kok ada yang duduk terus satunya nggak duduk?
Maknanya apa sih emang?
Responden : Eh…yang maknanya ini itu. Eh…dia merasa lebih tinggi
mungkin ya…
Pewawancara : Yang lebih tinggi itu yang duduk apa yang berdiri?
Responden : Eh…sebenarnya yang kursi itu, juga banyak ya. Kursi
orang duduk itu kan ya tahta, jabatan, kedudukan. Maknanya itu…
Pewawancara : Oh…berarti kursinya itu melambangkan tadi ya? Berarti
kalau gitu kedudukannya lebih yang mana?
Responden : Lebih tinggi yang berdiri…
lii
Pewawancara : Yang berdiri?
Responden : Iya. Jelas kalau orang ini duduk ini berdiri eh…ini merasa
tidak di. Ini loh, yang duduk dikursi kan merasa tidak diajeni kan. Jadi ya
lebih rendah gitu…
Pewawancara : Kalau panggung menandakan apa? Kalau kursi itu
menandakan kedudukan, panggung menandakan apa?
Responden : Eh…menandakan. Negara ya…satu, kayak tempat dimana
si…apa kedudukan ini berada. Kayak lingkungannya dari rakyatnya.
Ya…lokasi ya…tempat yang dilihat oleh orang banyak…
Pewawancara : Dari scene dua tadi apa yang dilihat?
Responden : Dilihat jin (menunjuk pada orang yang berdiri) yang pakai
blangkon itu ngomong “Baru…DJARUM 76 FIL…”
Pewawancara : Ngomong ke siapa?
Responden : Ke orang yang duduk tadi. Eh…dia mengajak ngomong
yang ini dia menanyakan ke si orang yang duduk tadi suruh ngelanjutin
kalimatnya gitu loh “Baru…DJARUM 76 FIL…” suruh ngomong…
Pewawancara : Suruh ngelanjutin?
Responden : Suruuh ngomong
Pewawancara : Terus untuk yang scene yang ketiga?
Responden : Ada pejabat lah…
Pewawancara : Siapa ya?
Responden : Gayus…mirip Gayus… (menunjuk orang pada gambar)
Pewawancara : Dilihatnya dari mana?
liii
Responden : Ekspresi…paras, paras wajahnya ya. Pake kacamata ya,
wig…
Pewawancara : Terus apa yang dilakuin sama gayus ini discene tiga?
Responden : DIa meminta…itu…wani piro. Minta uang..
Pewawancara : Berarti wani pironya menandakan minta uang? Selain itu
selain wani piro apalagi yang menandakan dia minta uang?
Responden : Tangan (langsung menunjukan dan mempraktekan
gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk).
Gerakan tangannya…
Pewawancara : Menurut bapak ini kenapa pakainya kata wani piro?
Responden : Mungkin…orang jawa ini…hahaha
Pewawancara : Kalau scene yang keempat apa yang dilihat?
Responden : Jinnya ini kaget menirukan gaya si Gayus ini wani piro
menirukan si…
Pewawancara : Kalau menirukan kayak gitu artinya apa tuh pak biasanya?
Responden : Ngejek. Mengejek.
Pewawancara : Eh…berarti selain mengejek apalagi maknanya?
Responden : Ya, menolak. Menolak memberikan uang ya, males…
Pewawancara : Terus scene yang kelima apa yang dilihat?
Responden : ini…logonya DJARUM 76 GOLD ya.. (menunjuk pada
gambar dari logo DJARUM 76)
Pewawancara : Memangnya DJARUM 76 itu produk apa? Tau nggak?
liv
Responden : DJARUM…rokok. Produk rokok.
Pewawancara : Terus….eh…DJARUM taunya produk rokok darimana?
Kan disitu nggak disebutin kata-kata merokok.. rokok
Responden : Saya sering merokok…
Pewawancara : Ngertinya karena merokok juga?
Responden : He eh…pernah lihat kemasanannya juga…
Pewawancara : Eh…menurut bapak. Eh, berarti kalau bukan perokok dia
nggak ngerti gitu kalau DJARUM 76 itu nama rokok?
Responden : Bisa ngerti…bisa ngerti…
Pewawancara : Pak, DJARUM 76 itu produk rokok apa?
Responden : Produk rokoknya DJARUM yang kretek
Pewawancara : Taunya darimana?
Responden : Pernah merokok itu. Rokok itu, rokok kretek…
Pewawancara : Ya..berarti gerti variannya itu karena pengalaman udah
merokok sebelumnya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Iklan yang ketiga. Iklan DJARUM 76 versinya kontes jin.
Dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?
Responden : Matahari…matahari diatas awan
Pewawancara : Eh…awan dan matahari itu nandain apa?
lv
Responden : Eh…apa ya…banyak sih…kalau yang ini kurang begitu
nangkep saya…
Pewawancara : Misal kayak suasananya, waktunya?
Responden : Mungkin waktu ya…
Pewawancara : Waktunya kapan berarti?
Responden : Senja…sore..
Pewawancara : Berarti senja ya?
Responden : He eh
Pewawancara : Selain matahari sama awan?
Responden : Warna. Karena warnanya orange itu kan biasanya sore
ya…
Pewawancara : Terus discene kedua ada apa aja disitu?
Responden : Saya lihat kontes jin (menunjuk pada tulisan kontes jin
pada gambar)…Panggung (menunjuk pada gambar panggung)
Pewawancara : Terus ada apa aja?
Responden : Mmmm ada orang yang pakai…Mesir atau apa ini…
Pewawancara : Ada berapa orang disitu?
Responden : Tiga…ada tiga…yang…oh ini ada cceweknya tiga. Sama
ditengah yang bersila tiga orang. (menunjuk pada gambar orang dipanggung)
Pewawancara : Hmm…dari scene tiga sama empat apa yang dilihat dari
scene tiga sama empat?
Responden : Eh…scene tiga ini ada jin Mesir sama Jepang ya…
lvi
Pewawancara : Taunya Mesir darimana?
Responden : Kostumnya…
Pewawancara : Pakaiannya? Terus selain itu?
Responden : Sama…kostum ya…
Pewawancara : Kan scenennya tiga sama empat..
Responden : Oh..ada pyramid sama onta (menunjuk pada gambar
Piramid dan gambar onta)
Pewawancara : Ada apa lagi nggak yang bisa dilihat?
Responden : Hmm..gurun pasir… (Menunjuk pada gambar gurun pasir)
Pewawancara : Berarti si Mesir itu ditandain dengan pyramid Mesir sama
gurun pasir. Lanjut ke scene lima, discene lima jinnya itu ekspresi apa yang
ditangkap?
Responden : Senang, tertawa dia..
Pewawancara : Kenapa menurut bapak kenapa dia senang?
Responden : Karena….bisa ngilangin pyramid tadi
Pewawancara : Kenapa dia ngilangin pyramid malah seneng? Emang
kenapa?
Responden : Mm…karena memang kontes ya, jadi seneng bisa
ngilangin yang besar gitu..
Pewawancara : Mm terus scene enam tujuh sama delapan ada apa?
Responden : Ada si Jin Jepang ini…
Pewawancara : Taunya darimana ini dari Jepang?
lvii
Responden : Kostumnya. Pakaian Jepang, nama pakaiannya apa nggak
tahu…
Pewawancara : Heem…terus?
Responden : Sama bunga sakura, sama gunung Fujiyamaya ya…
Pewawancara : Berarti yang menandakan dia dari Jepang itu
kostumnya….
Responden : Kostumnya…bunga sakura sama Fujiyama..
Pewawancara : Untuk scene delapan?
Responden : Dia ekspresinya seneng juga bisa ngilangin gunung
Fujiyama yang lebih besar dari Piramid…
Pewawancara : Berarti ekspresinya senang ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Selain dari ekspresinya, dilihat dari apalagi dia senang?
Responden : Dia tertawa…
Pewawancara : Berarti kayak yang jin sebelumnya dia senang selain dari
ekspresinya dari apanya?
Responden : Tertawanya…
Pewawancara : Terus lanjut…oh ya. Yang, kenapa jin yang dari Mesir
begitu itu langsung nyimpulin dia dari Mesir setelah lihat pyramid, onta sama
gurun pasir. Emang apa hubungannya?
Responden : Kenapa?
lviii
Pewawancara : Kenapa kok langsung kepikiran oh itu ada Piramidnya itu
pasti dari Mesir. Kok bisa kepikiran gitu?
Responden : Eh…karena..apa ya. Ya karena dari kostumnya, terus,
pakainnya dan lainnya kan melambangkan orang Mesir. Ndak tau bener tau
nggak (tertawa)
Pewawancara : Lanjut, scene Sembilan…
Responden : Ada orang pakai blangkon, ada penonton…
Pewawancara : Iya…terus?
Responden : Scene sembilannya ya?
Pewawancara : Heeh…
Responden : Eh…ada tepuk tangan dari penontonnya…
Pewawancara : Tepuk tangannya karena apa?
Responden : Karena…(membuka lembaran kertas sebelumnya)
memberi semangat mungkin ya…
Pewawancara : Memberi semangat sama?
Responden : Sama ini…sama jin yang lain…
Pewawancara : Discene sepuluh ada apa?
Responden : Dia membawa buku itu, orang yang pake blangkon itu.
Pewawancara : Bawa?
Responden : Bawa kardus sama tumpukan buku…
Pewawancara : Siapa yang bawa?
lix
Responden : Jin yang pakai blangkon ini…
Pewawancara : Berarti dia darimana?
Responden : Dari jawa…
Pewawancara : Berarti dilihat dari mana? Pakaiannya ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Tadi bawa bukunya setumpuk ya? Berarti artinya….lebih
dari satu ya?
Responden : Iya…lebih kecil.
Pewawancara : Lebih kecil dari siapa maksutnya?
Responden : Dari yang sebelumnya. Kayak yang gunung…
Pewawancara : Oh ya ya ya ya…terus scene sebelas?
Responden : Ekspresi orang Mesir sama orang Jepang ini kaget. Karena
kok bawanya buku gitu ya..
Pewawancara : He eh… Kenapa kok kaget?
Responden : Karena Cuma setumpuk aja ini
Pewawancara : Kalau dari scene dua belas?
Responden : Yang orang jawa ini (menunjuk pada jin dari Jawa yang
menhilangkan tumpukan kertas) bisa ngilangin setumpuk buku ini…ngejek,
ketawa yang lain…(menunjuk kepada kedua jin dari Jepang dan Mesir)
Pewawancara : Taunya ngejek darimana?
Responden : Dari ekspresi mukanya..
lx
Pewawancara : Terus selain itu?
Responden : Nunjuk ke buku itu sambil tertawa
Pewawancara : Ngejek karena?
Responden : Karena si orang jawa ini cuma bawa buku setumpuk kan
Pewawancara : Scene tiga belas, empat belas. Scene tiga belas sama
empat belas itu apa yang diihat?
Responden : Ehm…orang jawa ini ngilangke setumpuk buku dan
bilang “Kasus korupsi hilang”
Pewawancara : Terus?
Responden : Dan…apa…penonton bersorak tepuk tangan
Pewawancara : Bertepuk tangan itu artinya apa?
Responden : Seneng…
Pewawancara : Selain seneng?
Responden : Ehm…
Pewawancara : Berarti menandakan apa gitu?
Responden : Si…yang…berhubung ini menang (menunjuk jin jawa),
ini kan pendukungnya kan
Pewawancara : Berarti yang menang siapa dong kalau gitu?
Responden : Yang jawa kan…yang kasus korupsi
Pewawancara : Berarti tepuk tangan itu menandain menang gitu ya?
Responden : He eh…
lxi
Pewawancara : Eh…menurut bapak…kenapa jin yang dari jawa itu bisa
menang? Padahal kan punya dia kan yang diilangin yang paling kecil kan?
Yang lainnya kan besar-besar banget. Kayak gunung Fuji, pyramid kan besar-
besar. Tapi kok dia bisa menang? Sampe penontonnya tepuk tangan. Padahal
kan ngilanginnya Cuma setumpuk kertas-kertas korupsi kan
Responden : Eh…karena kan disini kan korupsi kan udah sangat
mengakar ya. Sudah susah dihilangknan. Tapi si jin ini bisa ngilangin korupsi
si yang nonton ini kan seneng. Eh…semua sorak gitu. Menang…
Pewawancara : Berarti menang karena?
Responden : Karena bisa ngilangke kasus korupsi
Pewawancara : Karena kroupsi?
Responden : Karena korupsi sudah sangat susah ya, kayak mustahil
gitu…
Pewawancara : Yang scene lima belas itu, lanjutannya ada apa?
Responden : Ada si orang…jin jin.. Mesir sama Jepang ini nunduk…
Pewawancara : Apa yang mereka lakuin?
Responden : Ya mereka ini tunduk sama…hormat, sama si jin yang
jawa..
Pewawancara : Kenapa sampai memberi hormat?
Responden : Karena…nggak ngira bisa menang ya, bisa ngilangin
korupsi ya. Lebih penting mungkin…
Pewawancara : Kalau kayak tadi kan begitu liat gunung Fuji kan langsung
terpikir Jepang, terus liat Piramid kan langsung terpikir Mesir. Kalau korupsi
sama Indonesia menurut bapak gimana?
lxii
Responden : Terkenal korupsinya ya, diluar…
Pewawancara : Indonesia terkenal?
Responden : Iya…
Pewawancara : Oh berarti korupsi itu sama aja kayak simbolnya
Indonesia?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus yang menandakan kemenangan dari jin Jawa ini
selain tepuk tangan sama jin yang lain menunduk-nunduk ada lagi nggak?
Responden : Scene-sccene terakhir ya?
Pewawancara : Heeh…
Responden : Apa….ada kayak. Kertip-kertip kayak kertas gitu ya…
Pewawancara : Itu yang menandain menang gitu ya?
Responden : Ya…berakhirnya acara dan menang gitu…
Pewawancara : Kalau scene enam belas ada siapa aja?
Responden : Ada cewek tiga sama jin jawa tadi
Pewawancara : Apa sih yang dilakuin sama cewek-cewek itu ke Jin jawa?
Responden : Kagum mungkin ya…
Pewawancara : Kagum?
Responden : Kagum…
Pewawancara : Kenapa yang dikelilingi cewek-cewek itu cuma yang jin
Jawa aja?
lxiii
Responden : Karena yang pemenang..
Pewawancara : Oh…berarti…terus kok menurut bapak kok pakainya
cewek? Emang ada apa sih sama cewek? Kok yang dipakai cewek? Kenapa
karena dia menang dia yang dikelilingi cewek-cewek…
Responden : Kurang begitu tahu ya…
Pewawancara : Discene tujuh belas menurut bapak yang heppi itu siapa?
Responden : Yang nonton… (menunjuk pada tulisan yang penting
heppi)
Pewawancara : Kenapa bisa bilang yang nonton?
Responden : Karena kan seneng kan korupsine dari…ceritanya..
Pewawancara : Kan ceritanya karena tadi bapak ada hubungan sama
kehidupan sehari-hari. Menurut bapak berarti penontonnya jadi heppi gitu ya?
Responden : Iya…semuanya jadi ikut senang kan..
Pewawancara : Scene teakhir…scene delapan belas…
Responden : Ini jin jawa ini dikerubuti cewek sama dua jin yang
lain…minta..minta tanda tangan…
Pewawancara : Minta tanda tangan itu artinya apa berarti?
Responden : Kagum ya…
Pewawancara : Selain kagum?
Responden : Ngefans…
lxiv
Pewawancara : Kenapa bisa dikagumin sama difans ini?
Responden : Karena…pemenang mungkin…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada pada hari
Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
(……………………………………….)
lxv
2. Responden 2
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 07.20 di SMP Negeri 1 Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama
lengkap bapak siapa ya?
R :Ya…nama lengkap Juventus Suradi
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Tempat tanggal
lahir?
Responden : Oh..Klaten, 27 Juni 1963
Pewawancara : Berarti aslinya dari Klaten?
Responden :Klaten…ya
Pewawancara : Terus pendidikan terakhir bapak apa ya?
Responden : S1 Matematika
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang?
Responden :Jadi guru SMP Negeri satu Tegal
Pewawancara : Apakah bapak sekarang merokok?
Responden :Ya.
Pewawancara : Kalau dalam sehari bapak kira-kira nonton televisi berapa
kali ya?
Responden :Satu hari…dua kali. Ya, pagi hari…sama malem hari.
lxvi
Pewawancara : Terus kalau lihat TV kan pasti ada iklan, terus apa yang
bapak lakukan?
Responden :Ya…disimak. Kalau iklannya menarik ya disimak, kalau
enggak ya nggak
Pewawancara : Terus sekarang saya mau wawancara iklan yang pertama
itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene
satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Ada awan… awan yang gelap.. di latarnya ada langit yang
biru…
Pewawancara : Terus?
Responden : Ada sedikit bayangan pohon-pohon dibagian bawah…
Pewawancara : Terus menurut Bapak awan itu artinya apa sih?
Responden : Ya… awan itu kalau dalam IPA ya pertanda akan turun
hujan. Ada harapan hujan, tapi mungkin dalam iklan ini mungkin awan ini
mendung kelabu. Situasi gelap, situasi yang kurang baik di sebuah negera
atau kota mungkin ya…
Pewawancara : Terus kalau dis scene dua apa saja yang bapak lihat dan
siapa saja?
Responden :Scene dua sebuah kehidupan sehari-hari di sebuah instansi
atau dinas dilihar dari pakain safarinya da seseorang yang menjadi tamu…
Pewawancara : Lokasinya kira-kira dimana?
Responden :Ini kayaknya disuatu pabrik atau kantor apa ya…atau
perkatoran ya… kantor ya…
lxvii
Pewawancara : Bapak bisa tahu ini kantor itu darimana?
Responden : Sebelah kirinya ada rak buku dan papan-papan whiteboard
bertuliskan dan ada meja-meja lain dan orang lain yang bekerja bersama-
sama kayak sebuah kantor ya… kantor apa ya… kantor catatan sipil atau
kantor pemerintah daerah apa itu…
Pewawancara : terus taunya ini pegawai kantor darimana? Jenisnya kantor
apa tadi menurut Bapak?
Responden :Ya jenisnya kayak kantor catatan sipil atau kecamatan gitu
ya..
Pewawancara : DIlihatnya darimana? Kalau gitu berarti ini jenis kantor
pemerintah ya?
Responden :Pakaian pegawainya pakaian safari, ada identitas, ya…lihat
casingnya saja kan..
Pewawancara : Kostumnya ya pak?
Responden :Ya…
Pewawancara : Di sccene tiga apa yang bapak lihat?
Responden :Mungkin kepala bagian atau kepala seksi dikantor itu ya…
memperlihatkan suatu… (Menunjuk pada gambar orang dengan gerakan
tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
Pewawancara : gesture?
Responden : Ya… gerakannya gerakan meminta uang…
Pewawancara : terus tokohnya ini familiar nggak?
Responden : Kalo nggak salah sih gayus tambunan sih…
lxviii
Pewawancara : Diliahatnya darimana?
Responden :Dari kacamatanya dan mukanya yang
bunder…hahahahahaaa (tertawa)
Pewawancara : Terus kalau discene empat?
Responden : Scene empat… ya orangnya jadi kebingungan tuh yang
tadi minta bantuan jasa, yang mau nyari surat keterangan entah apa tadi.
Ya…. Agak kecewa ya, dongkol ya… beranjak dari kursinya kemudian
meninggalkan tempat dengan wajah yang kecewa lah, kok seperti ini lho…
malah ada umpatan “Dasar rampok!” ya itu ungkapan kekecewaan terhadap
aparat negara yang nggak begitu familiarlah… korupsi lah istilahnya
Pewawancara : terus bapak bisa melihat dia kecewa selain dari mukanya
dari apanya?
Responden :Dari gerakan tangannya menggenggam dengan keras itu
kan menahan emosi juga, keluar tanpa permisi dengan pegawai-pegawai yang
lain… mungkin nganggepnya yang lain juga sama. Anggapannya disini ini
neraka ini…
Pewawancara : discene lima apa yang bapak lihat?
Responden : Ada poci, poci untuk membuat the poci tegal tapi kok
ketendang terus keluar apanya tuh keluar asapnya
Pewawancara : terus kalau scene enam?
Responden :Dari asap ini kayak keluar tokoh ya…
Pewawancara : Tokoh apa?
Responden :Kayak semacam jin dan jun, jin yang tersimpan dalam poci
itu hehehe (tertawa)
lxix
Pewawancara : terus menurut bapak pocinya ditendang sengaja atau tidak
sengaja?
Responden :Ya, ndak sengaja ya… kan dia perasaannya sedang nggak
karuan, jengkel dan sebagainya sehingga keluar jalan pun nggak konsentrasi.
Sehingga ada kendi ada poci ditendang aja, eh ternyata pocinya bukan
sembarangan karena mengeluarkan jin, jinnya berpakain jawa berarti jinnya
jin dari jawa bukan jin mesir
Pewawancara : berarti tanda-tandanya jin itu menurut bapak karena ad
kendi itu ya?
Responden :dia kan bisa menghilang ya… berarti diibaratkan bisa
menghilang dan tersimpan disuatu termpat… ya mengingatkan ke masa lalu
lah… Jin ini.. kan dari dalam botol ya… terus keluar dalam bentuk asap dan
berubah wujud jadi sebuah mahluk
Pewawancara : kalau discene tujuh apa yang bapak lihat?
Responden :Ya… orangnya kaget kan tiba-tiba ada mahluk
didepannya, ya semi takut…
Pewawancara :terus ada kayak gerakan apa lagi?
Responden :Ya orangnya kan kaget, terus jinnya kok tidak serem eh
malah lucu wajahnya
Pewawancara : Apa yang dilakukan discene tujuh?
Responden :Ya… menawarkan ya… menawarkan suatu permintaan…
suatu jasa lah… saya bisa memberikan kamu satu permintaan…
Pewawancara : taunya satu darimana tuh selain dia ngomong?
Responden :Itu… (menunjuk pada jari telunjuk si jin) jarinya tuh…
lxx
Pewawancara : Jarinya?
Responden : Ya… jarinya menunjukan angka satu… kuberi satu!
permintaan
Pewawancara : scene delapan apa yang bapak lihat?
Responden : ternyata dari ketakutan itu ya… bengong… ini iya apa
ndak ni.. akirnya dia bisa menungkapkan satu permintaannya.. supaya.. apa
ya.. orang-orang yang berkorupsi, yang melakukan ketidak adilan bisa lenyap
dari muka bumi hehehehe (tertawa) supaya dimusnahkan lah… Tokonya
penuh berharap ya… mohon dengan sangat bisa nggak menghilangkan
korupsi dan lain sebagainya… dan jinnya juga agak ragu ini… apa ya.. ya dia
hanya menawarkan apa yang menjadi permintaanmu itu, ya istilahnya kan
mempersilahkan (menunjuk gerakan tangan ibu jari dimunculkan kedepan),
monggo… minta apa bisa tak turuti. Proaktif lah jinnya proaktif…
Pewawancara : scene Sembilan sama sepuluh gimana?
Responden : Jinnya masih serius mendengarkan ya…
Pewawancara : terlihat dari apanya tuh serius?
Responden : Ya… menatap si peminta iitu kan jadikan itu
memperhatikan sekali apa yang jadi permintaan kan… mukanya menatap
pada orang yang minta pertolongan itu, ya tadikan supaya korupsi, pungli kan
supaya hilang dari muka bumi ini..
Pewawancara : terus yang sepuluh itu?
Responden :Ya jinnya malah terheran-heran jadi… dalam arti kan
nggak semudah yang dia minta (si peminta keinginan) dalam arti ya… di
dunia yang nyata ya… di dunia jin aja ada korupsi hahaha (ketawa) maka dia
juga bilang… wani piro. Jadikan disanapun juga situasinya juga kayak gini…
ditempatlainpun juga seperti itu, kalau yang saya tangkep ya seperti itu…
lxxi
Pewawancara : berarti wani pironya ini maksudnya apa menurut bapak?
Responden :Ya maknanya ini kalo ini nggak mudah ya yang namanya
menghilangkan korupsi di Indonesia ya… itu kan kerja berat, nggak semudah
yang kamu minta, ya artinya nggak bisa dengan cuma-Cuma. Artinya ya…
harus… harus… ya sulitlah menurut jinnya sendiri, nggak semudah itu…
yaa.. kayaknya jinnya mengatakan sulit juga… punya kemampuan itu nggak
semudah yang anda bayangkan. Karena sudah terlalu mengakar ya…
melembaga… wani piro itu artinya kan sebenarnya si Jin itu kah nggak butuh
makan kan sebenernya tapi dia mengekspresikan kalau memang sudanh parah
lah, sudah parah lah kehidupan kelembagan dipemerintah Indonesia itu sudah
banyak jadi nggak semudah… menghilangkan itu semua itu nggak
gampang… meskipun dia jin gitu ya?
Pewawancara : terus di scene terakhir ka nada tulisan yang penting
heppiii, menurut bapak yang happy siapanya?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) konsumen
ya…kita…
Pewawancara : konsumen atau penonton? Kalau konsumen berarti
pengguna produknya ini kan?
Responden :Ya itukan karena ada tulisan djarum 76 kan memberikan
pesan pada penonton juga ya… jadi hidup ini meskipun ada itu ya juga ada
bagian yang tidak separah itu ya.. maka hidup ini yang penting happy, happy
ini juga mengisyaratkan kan… DJARUM76 kan.. ya… saya sendiri kan suka
DJARUM76 juga kalau lagi berada ditempat yang dingin… saya rokok
memang gudang garam tapi 76 ini termasuk rokok yang menjadi selera saya
karena ada mentolnya itu.. rasa saosnya enak juga, kemasannya juga sudah
mulai diperbaharui. Kalau dulu pakai kertas tipis sekarang sudah kertas tebal..
yang penting happy itu mengajak kita meskipun ada itu ya kita jangan
lxxii
terkuras pikirannya pada korupsi karema masih ada juga kan yang tidak
korupsi…
Pewawancara : Ya berarti penontonnya ya?
Responden : Ya penontonnya diajak untuk happy dengan nonton iklan
ini… udud-udud saja hehehe (tertawa)
Pewawancara : Iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD.
Dari scene pertama ada apa dan siapa saja?
Responden :yang scene pertama kan ada tokoh jin jawa terus ada tokoh
pejabat lah, pejabat pemerintahaan…
Pewawancara : terus discene satu ini ada benda apa saja? Terus dimana?
Responden :Oh..! scene satu ya..ini panggung ini… ada tokoh jin jawa
dan seseorang kan..
Pewawancara : terus ada benda apalagi diatas panggung?
Responden : Ada kursi ya… kursi puterlah, lampu sorot, ada
background DJARUM76…
Pewawancara : terus bapak tau dia jinnya dari jawa terlihat dari apanya?
Responden : Kostumnya ya pakai blankon sama ini pakainya pakai
pakaian jawa beskap
Pewawancara : itukan dua orang tersebut satunya duduk satunya
berdirikan menurut bapak emang artinya apa sih? Berdiri dan duduk itu
menandakan apa?
lxxiii
Responden : Ya kalau duduk semuanya ya… kayaknya kurang
interaktif ya… berdiri itu kalau saya tangkap ini sebenarnya sulit juga ya…
kalau dalam strata ya yang berani berdiri punya pengaruh yang lebih besar
ya.. kekuasaan… atau yang dituakan itu biasanya kalau diadat jawa Cuma
yang satunya ini profilnya juga bukan profil rendahan ini… kan duduknya aja
dikursi muter yang kursinya kursi nyaman sekali…
Pewawancara : berarti menurut bapak stratanya tinggi yang mana?
Responden : Ya kalau dari unsure jawa stratanya lebih tinggi yang
berdiri
Pewawancara : itukan kalau dilihat secara jawa kalau dilihat secara
umum?
Responden : Kalau dilihat secara umum ya…stratanya ya bisa dua
orang yang suda akrab karena yang satunya juga duduknya santai tidak ngaku
rancang. Ngaku rancang itu tangannya sendhiko dawuh depan tuh kalo liat.
Ini masalahnya santai.. yang satu juga santai…
Pewawancara : berarti menurut bapak tadi kursi menandakan strata ya?
Responden :Iya… ya kan ini orang mapan lah… terus yang satunya
juga orang kerja yang juga sama-sama mapannya
Pewawancara : kalau kursinya seperti strata terus makna dari
panggungnya apa sih kalau diterapkan ke kehidupan nyata
Responden :panggung itu tempat dari peristiwa itu berlangsung, ada
komunitas, panggung itu ya situasi sehari-hari bisa ditunjukan dengan suatu
panggung, panggung kehidupan. Ya… hubungan antara manusia dan
lingkungan. Ya, jadikan dalam kehidupan kita kan nggak lepas dari
pengamatan orang lain. Kita tuh disorot orang lain, meskipun kita tidak bicara
lxxiv
tapi dinilai dan diperhatikan orang lain. Jangan bilang orang lain nggak tau,
mestinya tau ya walaupun nggak ngommong langsung
Pewawancara : terus kalau dari scene dua apa yang bapak lihat?
Responden : Ya sebenarnya(menunjukan pada orang berpakaian adat
jawa yang berbicara) menawarkan… sebenarna tawarannya nggak berat kok.
Kan Cuma suruh ngomong aja kan… “Ayo…ngomong…” ada DJARUM
baru. Hanya ngomong aja, nggak berat.. ngomong aja…
Pewawancara : taunya dari mana kalau nyuruh?
Responden :Ya kan…nada bicaranya rada memaksa juga
jadi…”Baru…! DJARUM 76 Fil…nah ayo ngomong”, Yaa itu menyuruh ya..
terus ekspresi dan jari yang ditunjukan itu unsur memerintahnya besar sekali,
minta tapi sopan (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan
menunjuk dengan ibu jari)
Pewawancara : kalau scene tiga?
Responden : Kalau dilihat dari pakaiannya kan ya…seorang manajer
atau apa ya..
Pewawancara : jabatannya ya kira-kira seperti itu…? Kira-kira tokoh sapa
ya?
Responden :Ya yang kayak kemarin itu tokohnya ya (menunjuk orang
pada gambar) … Gayus Tambunan yang dipikirkan yak an otaknya uang-
uang-uang aja “Wani piro…”
Pewawancara : Wani Pironya ini menurut bapak ini maksudnya apa?
Responden : Ya… situ nyuruh saya ngomong mau bayar berapa,
merintah gini berani bayar berapa? Iya… wani piro… yang dari DJARUM
Fil… Gold ini ya “Ente gelem bayar piro sama saya?”
lxxv
Pewawancara : terus menurut bapak kenapa tokonya yang dipakai Gayus?
Responden : Gayus kan dikenal orang dengan kasus korupsi ya…
dilembaga perpajakan. Jadi kalau dipilih tokoh yang sudah dikenal
masyarakat kan iklan itu jadi leboh menarik tau Oooh itu, terus yang nonton
ya jadi rada geli juga
Pewawancara : kalau dihubungkan dengan iklannya gimananya?
Responden :Yak karena kasusnya Gayus kasus pegawai golongan 2B
tapi kekayaannya luar biasa kan… dalam aturan penggajian di Indonesia kan
nggak mungkin lah.. apa yang dimiliki sama status kepegawaiannya kan
jauh… itu mungkin dimiliki sama pengusaha besar, tapi kalau cumin pegawai
pajak kan… investasi yang melebihi nggak normal… sesuatu yang nggak
wajar
Pewawancara : terus?
Responden : Ya kalau dilihat dari raut wajahnya kan ys.. mrlihst
segalanya dengan uang, tidak melihat temannya ini datang dengan sopan…
dengan pakaian yang… ya jinnya ini kan datang dengan sopan… ya
tanggannya juga komersil, tangan komersil ituka selalu gitu… (langsung
menunjukan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari
telunjuk) segalanya itu uang.. jadi Tuhannya itu uang.. mendewakan uang
hehehe (tertawa)
Pewawancara : Kalau scene empat?
Responden : Ya kecewa ya… gur kon ngomong gitu aja kok pakai
uang
Pewawancara : berarti perasaan apa yang dialami kalau begitu?
Responden : Ya…kecewa dan kaget
lxxvi
Pewawancara : kecewa terlihat dari mana menurut bapak?
Responden : Ya mukanya kan kecewa heran dan kaget, ngomong gitu
aja kok harus pakai uang, apa dunia ini kok kabeh pakai duit…padahal ini
kan tawaran yang baik kan…. Ini kan ngomong ada yang baru tapi untuk
komentar aja kok susah juga ya.. wani piyo ya ngeledek dan kecewa ya…
Pewawancara : ngeledek? Ngejek ya maksudnya?
Responden : Ngucap wani piyooo ya… dongkol juga kan, gitu aja kok
harus pakai duit…
Pewawancara : berarti itu artinya mengejek ya?
Responden : Ya kalau ngulangin gitu ya kecewa dan ngejek juga
Pewawancara : Kalau discene lima?
Responden : Ini karya yang artistic ya… Fil Gold Baru… meskipun
yang ngerti ini kan orang yang sudah merokok
Pewawancara : yang mengerti apa pak?
Responden : Yang mengerti apa sih DJARUM 76 (menunjuk pada
gambar dari logo DJARUM 76 )… nggak ada gambar rokok kan.. anak kecil
nggak ngerti kan, dikira coklat atau apa
Pewawancara : berarti DJARUM76 yang ngerti itu rokokkan cuma
perokok ya?
Responden : Ya… anak kecil kan nggak mungkin tahu.. nggak ada
gambar rokok kan, saya juga ingat iklan-iklan diluar negeri nih.. kayak rokok
malboro gitu kan nggak ada gambar rokoknya…
lxxvii
Pewawancara : Ah…iklan yang ketiga DJARUM 76 versinya kontes jin…
kalau dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?
Responden :Ada gambar diatas bumi ya… dilapisan troposfer ya.. ada
awan ada matahari… awan yang bergumpal-gumpal… ada kecerahan
terpancar dari sinar matahari.. ini suasana… sore ya , sore menjelang petang
Pewawancara : dilihat dari mananya itu sore atau siang?
Responden :Ya suasananya kan kayak matahri mau terbenam.. kalau
pagi hari kan belum kelihatan awan kan… karena jingganya ini..
Pewawancara : kalau discene dua ini bapak lihat apa saja?
Responden :Ada kontes jin… ada panggung ada tiga peserta jin yang
pengen menunjukan kebolehan dan panitia penyelenggara dan panitia dan
suasananya juga malam ada lampu dikanan kirinya..
Pewawancara : Kalau discene dua dan scene satu apa hubungannya
menurut bapak apa ya?
Responden : Ya…waktu aja.. kan sore… terus juga melihat keindahan..
gambar yang indah… alam yang begitu luas
Pewawancara : ini scene dua kan tadi ada panggung juga kan
katanya…terus menurut bapak maknanya panggung apa diiklan ini?
Responden : Pangggungnya ya tempat pelaksanaan dari lomba dikontes
ini… disediakan tempat yang khusus untuk melihat kebolehan dari kontes
ini… panggungnya cukup bagus ini
Pewawancara : kalau discene yang ketiga?
Responden : Ya… ada jin dari timur tengah ya…
Pewawancara : kalau dilihatnya darimana dia dari timur tengah?
lxxviii
Responden : Dari pakaiannya kan kayak ciri khas orang mesir… ya
dari wajahnya.. wajahnya orang Yordania.. ya suasana alamnya pyramid kan
orang mesir…
Pewawancara : terus selain pakaiannya apa lagi yang terlihat dia dari
mesir?
Responden :Dari wajahnya.. wajahnya orang Yordania, dan suasan
alamnya… Piramid kan ada di Mesir, jazirah arab. Terus hewan-hewan
khusus yang mau beradaptasi, unta…
Pewawancara : terus ada ada lagi nggak pak?
Responden : Ya..terus ada daerah gersang, tanpa tanaman, panas
ya…debu, gurun pasir
Pewawancara : Scene selanjutnya?
Responden : Menunjukan kebanggannya bahwa dia bisa
menghilangkan… apa nih… piramid dengan sulapnya ini, dengan
kemampuan magic nya
Pewawancara : bangga itu terlihat dari apanya?
Responden : Tertawa…semi melihat sebelah teman, sampingnya.
Piramid aja bisa tak hilangin
Pewawancara : selain dari apa yang dia katakana apa lagi yang
menunjukan dia..
Responden : ya muka tertawanya yaa
Pewawancara : berarti ekspresi mukanya ya?
Responden :Ho oh… ekspresi mukanya. Tidak usah berkata-kata saja
orang tahu.. ni loh saya hebat
lxxix
Pewawancara : Kalau scene enam, tujuh sama delapan?
Responden : Scene enam ini ada lawannya dari jepang
Pewawancara : terlihat dai mananya nih Pak?
Responden :Terlihat dari rambutnya, ada susuknya dibelakang,
pakaiannya, wajahnya.. wajahnya kayak orang Mongol Jepang gitu. Satunya
orang jawa karena wajahnya jelas orang jawa, pakaian juga jawa…
Pewawancara : Terus tau Jepang dari pakaiannya, mukanya, rambutnya
apa lagi?
Responden : Gunung Fujiyama, bunga sakura dan danau yang teduh ini
kan ada di Jepang
Pewawancara : Terus scene delapan ini ekspresinya apa?
Responden : Ya.. dia juga dalam arti mengatakan “Hahaha” (menunjuk
pada tertawa dari jin Jepang) tidak hanya kamu saja yang bisa menghilangkan
sesuatu yang besar, saya bisa menghilangkan gunung Fujiyama yang indah.
Tuh, hilang. Ekspresinya mengandung unsure kebanggaan
Pewawancara : scene Sembilan?
Responden : Scene Sembilan dia mendapatkan tepuk tangan…
Pewawancara : Artinya apa tuh pak kalau mendapatkan tepuk tangan?
Responden : Ya berarti orang salut ya… kagum ya… orang angkat
jempol gampangannya… hebat, luar biasa. Sementara scene yang sepuluh ini
kayak kebingungan ini ya dengan gaya jawanya kadang-kadang kan tampak
kok repot-repot mengangkat berkas-berkas, dia kan akan menghilangkan
setumpukan buku, jadi pikirnya kok hanya sekecil itu. Kemudian scene
sebelas, kebingungan, tanda Tanya, pan ngopo to iki. Apa yang akan
lxxx
dilakukan gitu… ekspresinya menunjukan heran-heran harap-harap cemas…
apa nanti lebih spektakuler atau hanya guyonan biasa… ini mau sulapan tapi
kok kurang menarik, kok bawa tumpukan buku ni mau apa
Pewawancara : lalu scene selanjutnya?
Responden : jadi kemudian tumpukan bukunya tadi dihilangkan,
dilenyapkan… ya ternyata tu jin duanya dari Mesir sama Jepang kan juga…
juga…menganggap remeh… halah! Cuma gitu tok Cuma ngilangin tumpukan
buku kecil…
Pewawancara : Taunya darimana pak menganggap remeh? Terlihat dari
apanya?
Responden : dari “Hahaha”nya tuh, atau.. lucu lah
Pewawancara : terus scene tiga belas sama empat belas?
Responden : Nah, setelah dijelaskan bahwa maknanya adalah
menghilangkan gunung dan pyramid itu gampang, tapi dia (menunjuk Jin
Indonesia) malah lebih praktis. Tapi ini lucu juga, yang dihilangkan bukan
orang yang korupsi tapi malah kasus korupsinya yang hilang (menunjuk
setumpuk buku). Kasusnya yang hilang, artinya tidak dibicarakan orang lain
lagi, artinya tidak menjadi topic pembicaraan masyarakat lagi… jadi… ini
hanya menghilangkan kasusnya aja, tidak menyelesaikan kasusnya hahaha
(tertawa) lucunya disini…
Pewawancara : kalau scene empat belas?
Responden : Ya.. ternyataa.. tindakan yang sederhana ini malah
dianggap penonton yang hebat, hebatnya ya dalam arti tadi ya ngeploki kasus
korupsi yang hilang agar tidak dibicarakan lagi
Pewawancara : kalau dari penontonya?
lxxxi
Responden : Ya dari tepuk tangannya ya ini yang menarik dan lucu,
karena yang dihilangkan kasus-kasus korupsi, kalau sulap menghilangkan
gedung, menghilangkan patung liberti itu udah biasa, tapi… disini malahan
yang dihilangkan bukan benda-bendanya, tapi malahan kasus-kasus korupsi
yang mestinya dibahas tuntas malahan dimusnahkan.. dihilangkan
Pewawancara : jadi menurut bapak gimana nih? Kan yang lainnya lebih
besar-besar kan bendanya yang dihilangkan tapi kok malahan ini…
Responden : ya, lucunya juga sih… sindirannya itu hebat sekali ini..
sindirannya itu loh, bukan korupsinya yang dihilangkan, tapi kasusnya yang
dihilangkan, hingga nggak dibicarakan lagi, nggak diselesaikan lagi, jadikan
ini suatu kebohongan ya… kebohongan yang luar biasa, karena kan mestinya
kasus-kasus itu bukan dihilangkan tapi dibicarakan sampai tuntas dan
ditemukan siapa yang benar siapa yang salah. Tapi ini kan kasusnya lewat
ganti yang lain lagi, yang baru lagi…
Pewawancara : terus scene lima belas Pak?
Responden : Ya jin dua-duanya (menunjuk pada jin Mesir dan Jepang)
ini merasa mengakui kehebatan jin yang ini (menunjuk jin Indonesia)…
Pewawancara : ditunjukan dengan apa tuh?
Responden : dengan menyembah… dengan hormat, memberikan
hormat ya. Hebat… anda hebat, lucu. Hebatnya bukan hebat apa tapi lucu loh,
ide anda hebat, lucu. Jadi bisa membuat orang bisa tertawa semua
Pewawancara : discene lima belas apa lagi yang bisa terlihat selain jinnya
itu?
Responden : Ada ya kertas-kertas itu
Pewawancara : menandakan apa itu?
lxxxii
Responden : Ya menandakan kemenangan, celebration dan
congratulation itu ya..
Pewawancara : berarti kemenangan itu selain dari kertas-kertas itu apa
lagi dari scene-scene sebelumnya? Berarti jin lainnya merasa kalah ya?
Responden : Ya benar.. beratikan diiklan ini diingatkan ada pelecehan
tata negara dalam hal hukum ini, artinya itu sesuatu yang besar tapi kok
gampang dihilangkan, jadi ya kasusnya itu.
Pewawancara : terus scene enam belas ada apa ya?
Responden : Ya ini…bumbu terakhir ya, kan kemenangan kan ada
piala gitu kan, tapi dengan suatu penghormatan itu jadi dikelilingi gadis-gadis
cantik (tertawa)
Pewawancara : Berarti gadis-gadis cantik itu identiknya dengan apa?
Responden : Ya…dengan penghargaan ya, hadiah… bahwa
menunjukan kalau ini (menunjuk jin Indonesia) emang hebat.
Pewawancara : menurut bapak kenapa gitu pakainya cewek gitu?
Responden : Ya.. kalau pakainya cewek dengan pakaian seperti ini kan
juga daya tarik ya… daya tarik bagi pemirsa, gadis cantik itu anugerah, jadi
sebuah mutiara lah atau sebagai penghargaan sebagai penggati piala
Pewawancara : terus scene tujuh belas? Yang happy siapanya pak?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Yang penting
happy… ya kita semua kan diajak untuk happy..
Pewawancara : berarti menurut bapak yang happy siapanya?
Responden : Ya… ngajak penonton… kan diajak yang penting happy,
atau tersirat juga kan yang punya maslaah dan yang menyelesaikan masalah
lxxxiii
diajak untuk happy, terus ini ajakan untuk happy juga… ya pokonya yang
penting diajak untuk happy dan pesan moralnya ya hal-hal kayak gitu jangan
diabaikan ya…
Pewawancara : terus scene delapan belas?
Responden : scene delapan belasnya ya malah dua jin yang lain malah
dihilangkan ya
Pewawancara : karena apa dihilangkan? Apa lagi yang terjadi?
Responden :Ditolak ya, dua jin yang tadi ditolak ya
Pewawancara : apanya yang ditolak ya?
Responden : Ya…permintaannya yang ditolak ya… atau juga kan ini
jin lainnya ingin merasakan apa yang dirasakan sama jin jawanya ini. Kan ada
tiga perempuan masak buat sendiri, satunya buat saya gitu lho… ya kan bisa
diajak nebeng ya.. nebeng ketenaran, ya pertama kan… ada gula ada semut
ya… kalau ada sesuatu ada temen yang kebetulan rejekinya banyak ya
nebeng… nebeng… ketenaran…nebeng kebahagiaan.. nebeng
kenikmatan…ini kan tidak sekedar ngefans ya… biasalah dalam kehidupan
sehari-hari ya… yang biasanya nggak begitu diperhatikan ya tapi setelah
menjadi orang, dalam tanda kutip menjadi orang yaaa jadi ada maunya
lah…ada gula ada semut lah.
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawncara yang dilakukan pada Rabu
tanggal 28 Mei 2014 pukul 07.20 di SMP Negeri 1 Tegal
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
lxxxiv
(……………………………………….)
3. Responden 3
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 08.53 di SMP Negeri 1 Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama
lengkap bapak siapa ya?
Responden : Budianto
Pewawancara : Budianto?
Responden : Ya..
Pewawancara : terus kapan dan dimana bapak lahir?
Responden :Di Purworejo, 22 Desember 1956
Pewawancara : Aslinya berarti?
Responden : Purworejo..
Pewawancara : Purworejo tapi tinggalnya diTegal ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus pendidikan terakhirnya?
Responden : D3
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang apa ya?
Responden : Guru IPA di SMPN 1
Pewawancara : Bapak merokok atau nggak?
lxxxv
Responden : Merokok
Pewawancara : Terus dalam sehari menonton televisi berapa kali?
Responden : Nggak tentu ya.. palingan malam tuh Tukul lha sore
berita, paling hanya dua kali per hari
Pewawancara : Kalau nonton televisi ka nada iklannya kan, nah biasanya
apa yang dilakuin kalau ada iklannya?
Responden : Ya..kalau iklan itu membosankan saya tinggal pergi
Pewawancara : Berarti kalau gitu kadang ada iklan yang ditonton juga ya?
Responden : Ada…
Pewawancara : Terus pertama saya mau wawancara iklan yang pertama
itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene
satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Gambar awan, gambar awan yang…
Pewawancara : Awannya gimana pak?
Responden : Awannya putih ya… awan yang banyak sekali ya
awannya…
Pewawancara : Menurut bapak awannya menandakan apa tuh awannya?
Responden : Bisa asap bisa kumpulan dari titik-titik air ya kalo itu.
Pewawancara : terus kalau discene dua apa yang bapak lihat?
Responden : Di scene dua ada dua orang...tiga orang…ada minuman
Pewawancara : Lokasinya…
lxxxvi
Responden : Ada diruang kantor
Pewawancara : Jenisnya kantor apa pak?
Responden : Kantor perusahaan…
Pewawancara : Dilihatnya dari mana pak?
Responden : Ya, ada tumpukan buku terus meja-meja ya
Pewawancara : Kan tadi katanya ada tiga orang, terus apa yang sedang
mereka lakukan? Dan mereka itu siapa saja?
Responden : Ya mereka mungkin mengajukan proposal ya bisa…
Pewawancara : antara siapa dengan siapa ya pak?
Responden : Antara (menunjuk pada orang yang membelakangi kamera
yang didatangi oleh si pembawa proposal) bos dan (menunjuk pada orang
yang membawa proposal) karyawan ya mbak
Pewawancara : Itu karyawan ya berarti?
Responden : Ya mungkin…
Pewawancara : Terus apa hubungannya dari scene satu dan dua?
Responden : Hubungannya waktu siang, dilihat dari awannya terlihat
jelas..
Pewawancara : Kalau dari scene yang ketiga ini bapak lihat siapa?
Responden : Kok serem yah aha kayak siapa tu… Gayus!
Pewawancara : Bapak tahu itu Gayus darimana?
Responden : Dari rambut dan kacamatanya..
lxxxvii
Pewawancara : Ya, familiar itunya ya pak?
Responden : Ya..
Pewawancara : disini dia kira-kira sebagai apa nih?
Responden : Pekerjaannya sebagai…apa yah…gampangannya ya
karyawan disitu
Pewawancara : Karyawannya karyawan apa nih pak?
Responden : Karyawannya… ya yang jelas ini kantor resmi ya mbak,
pemerintah atau bukan ya nggak tau ya kecuali kalau pakai pakaian korpri,
tapi yang jelas kantor resmi. Terus itukan kelihatannya dia punya gerakan-
gerakan yang rahasia tapi mengajak kesesuatu yang gampang diatur lah
Pewawancara : berarti kalau gerakan seperti itu menjurusnya ke pa ini
Pak?
Responden : Hal-hal yang sifatnya harus diurus lewat pintu belakang
Pewawancara : Berarti maksudnya?
Responden : Ya… minta uang.. (mempraktekan gerakan tangan
menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
Pewawancara : Berarti gerakannya menandakan dia minta sesuatu itu ya
pak
Responden : Ya. Minta imbalan lah, kalau ingin cepat ya gitu
Pewawancara : Minta imbalan ke?
Responden : Ke yang datang tadi…
Pewawancara : Di scene keempat apa yang bapak lihat?
lxxxviii
Responden : Sepertinya terjadi tamunya tadi nggak puas
Pewawancara : Nggak puasnya kenapa menurut bapak?
Responden : Karena kelihatannya Gaayus ini ini ingin dengan jalan
yang benar, atau…dilayani namun tidak apa tidak disetujui karena Gayus kan
minta sesuatu kan mbak…tapi ini kan mintanya dengan sejujurnya. Makanya
dia menunjukan muka yang tidak puas lah
Pewawancara : Itu menandakan apa kalau gitu?
Responden : Kecewa ya…
Pewawancara : Terus berarti terlihat dari mukanya terus dari?
Responden : Dari gerakannya, yang kelihatan tidak…tidak sopan kan…
Pewawancara : Menurut bapak kan tadi kenapa pakainya tokohnya
Gayus? Kan tadi bapak bilang Gayus kan…
Responden : Eh…saya…pikir karena pada saat itu sedang ngetop-
ngetopnya tokoh Gayus ya. Dengan korupsinya yang luar biasa itu kan. Jadi
dengan menanyangkan seperti dia jadi kan mudah dikenal ini…
Pewawancara : Discene lima apa yang bapak lihat?
Responden : Dia sedang berjalan, sambil berpikir barangkali. Dan
menemukan sesuatu ya…
Pewawancara : Dia menemukan atau apa pak?
Responden : Kalau disini…dia menemukan dan kakinya tidak sengaja
itu menendang..
Pewawancara : Apa pak yang ditendang?
Responden : Poci ya…
lxxxix
Pewawancara : Poci ya..Terus abis itu ada apa lagi pak?
Responden : Poci…keluar asap. Ya…
Pewawancara : Terus kalau scene enam?
Responden : Scene enam ini..kan..asap, ini…jin ya…
Pewawancara : Heeh…berarti poci itu menurut bapak menandakan apa?
Responden : Menandakan sesuatu yang gambarannya tempat jin ya…
Pewawancara : Oh berarti tempatnya si jin ya?
Responden : Iya karena poci ini identiknya dengan jin…jin penolong
kan
Pewawancara : Berarti si jin itu identik dengan poci dan apalagi?
Responden : Dan asap
Pewawancara : Terus…eh…scene tujuh. Discene tujuh apa yang bapak
lihat?
Responden : Discene tujuh kan muncul jin,karena dia sedang galau
mungkin karena masalah tadi di kantor tadi. Tiba-tiba kan muncul jin tadi
yang memberikan iming-iming akan menyelesaikan segala masalah. Terus
kaget (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini) kemudian ekspresi
selanjutnya kan…ininya (menunjuk pada gerakan tangan jin discene tujuh
yaitu jari telunjuk)
Pewawancara : Itu menandaka apa?
Responden : Satu ya…
Pewawancara : Itu darimana?
xc
Responden : Dari telunjuk tangan…
Pewawancara : Oh iya…menurut bapak. Si jinnya ini asalnya darimana?
Responden : Si jin asalnya kan…dari…dari didalam poci kan mbak
Pewawancara : Iya…poci. Asal usul daerahnya gimana?
Responden : Oh….apa bentuk pakaiannya ya…
Pewawancara : Iyaa menurut bapak jin itu nangkepnya darimana gitu asal
daerahnya…
Responden : Dari Jawa..
Pewawancara : Darimananya tuh pak?
Responden : Dari pakaiannya mbak, pakai blangkon sama pakaian adat
jawa
Pewawancara : Terus discene delapan ada apa?
Responden : Discene delapan….
Pewawancara : Apa yang dilakuin, jalan ceritanya bagaimana?
Responden : Ini kan… minta..dilancarkan masalahnya kan. Tapikan
ternyata ini memberikan satu jalan, asal…asal…apa itu, memberikan sesuatu
ya. Wani piro itu
Pewawancara : Siapa dan ngomong apa iscene itu?
Responden : Si…yang bilang monggo kan jinnya
Pewawancara : Berarti dia asalnya dari mana?
Responden : Dari daerah jawa..
xci
Pewawancara : Karena?
Responden : Bahasanya…
Pewawancara : Berarti selain pakaiannya kan berarti bahasanya ya pak?
Responden : Ya… Ehm…cara menunjukan…ini…tangannya gini ya
mbak…(mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari)
Pewawancara : Jempol gitu ya pak?
Responden : Iya…
Pewawancara : Itu menandakan apa pak?
Responden : Itu menandakan…menandakan…mempersilahkan ya..
Pewawancara : itu dari adat mana pak?
Responden : Adat jawa…
Pewawancara : Terus?
Responden : Menurut saya itu kan memberikan jalan ya kayane.
Menandakan ya berarti sedang menunggu (memperhatikan scene dengan
gambar jin yang memiliki gerakan tangan dilipat di depan dada) Dia sedang
menantikan..
Pewawancara : Menunggu?
Responden : Iya menunggu..menunggu jawaban…
Pewawancara : Berarti gerakan tangannya ya?
Responden : Iya gerakan tangannya yang sedakep ya?
Pewawancara : Dari scene Sembilan apa yang bapak lihat? Scene
Sembilan sama sepuluh…
xcii
Responden : Ini kan menantikan jawaban ya mbak… sedang
mendengarkan
Pewawancara : Mendengarkan itu kayak apa?
Responden : Mendengarkan apa yang dikatakan ini ya…megang dagu
gitu mbak
Pewawancara : Terus?
Responden : Terus baru dia memberikan jawaban…
Pewawancara : Hmm….
Responden : Dengan wnai piro ini…
Pewawancara : Menurut bapak wani piro itu maknanya apa?
Responden : Maknanya itu…berani berapa…menawarkan tapi dengan
imbalan…
Pewawancara : berarti termasuknya apa tuh pak?
Responden : Pungli ya, korupsi….ya…kan maksutnya kan supaya itu
kan ilang. Gampang diatur asal berani berapa gitu…
Pewawancara : Eh…menurut bapak kan dia pakainya tokohnya jin kan.
Emang maknanya apa kok pakainya tokohnya jin?
Responden : Kalau jin…jin kan biasanya yang menggoda manusia kan
jin-jin yang tidak baik kan ya. Gitu…
Pewawancara : Berarti ini menurut bapak ini jin itu, kan yang lain tidak
baik kan. Berarti menurut bapak ini baik gitu?
Responden : Kalau ini…kan punya pikiran saya bahwa jin ini bisa
menyelsaikan semua masalah…
xciii
Pewawancara : Heem…berarti menurut bapak?
Responden : Berarti sedikit banyak kan percaya. Karena ini kan hal-hal
gaib ya mbak, karena tadinya kan sangat percaya kalau ternyata kan setelah
dia bilang wani piro kemudian bisa diatur
Pewawancara : Kan tadi dibilang jin kan mahluk halus gaib kan. Padahal
kan mahluknya kan nggak cuma jin aja kan..banyak yang lainnya. Emang
kenapa gitu yang dipakai jin? Emang ada apa sama jin?
Responden : Ini gambarannya pada…pada itu loh mbak…yang
diceritakan di India itu ka nada jin teko poci itu, yang ji itu yang selalu
menolong. Aladin itu kan jinnya selalu menoloong kan…
Pewawancara : He eh…Oh berarti cerita anak-anak itu ya pak?
Responden : Heeh…itu.
Pewawancara : Berarti kebawa pengalaman cerita kecil ya?
Responden : Pengalaman…bahwa dianggap jin ini semua jin dapat
menolong…
Pewawancara : Makanya dipilihnya jin ya?
Responden : Ya…ya…
Pewawancara : Terus yang scene yang sebelas, menurut bapak yang heppi
siapanya?
Responden : Yang heppi….
Pewawancara : Apa konsumennya? Apa jinnya, apa penontonnya? Apa
siapanya pak?
Responden : Satu…kan penontonnya bisa
xciv
Pewawancara : Karena apa?
Responden : Penonton ini…mbak? Kan ada tiga ya mbak, yang ini,
Gayus sama penontonnya kan…
Pewawancara : Iya menurut bapak yang heppi siapanya pak?
Responden : Yang heppii ya satu yang menerima imbalan
Pewawancara : Oh berarti yang didalam cerita iklannya ya pak?
Responden : Iya…kemudian karena jinnya dapat imbalan ya jadinya
jinnya heppi. Terus yang satu ini karena lancar pekerjaannya…kan gitu asal
wani berapa yang penting kan heppi. Kemudian untuk penontonnya, jalan
ceritanya sudah bagus kemudian merasa heppi sekalipun dibalik ini kan
sebenarnya ada hal-hal yang tidak baik. Tidak baiknya satu karena
berhubungan dengan jin. Kemudian dua, karena main itu sogok. Dibalik
kesenangan itu ada hal-hal yang tidak baik.
Pewawancara : Iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD.
Dari scene pertama ada apa dan siapa saja?
Responden : Disini ada panggung, dua pemain ya..kemudian
backgroundnya itu DJARUM 76 FIL
Pewawancara : Selain ada panggung sama orang ada apa lagi?
Responden : Lampu ya mbak…terus kursi
Pewawancara : Menurut bapak, dua orang ini siapa sama siapa?
Responden : Ini antar…
Pewawancara : Jadi iklan ini tokohnya siapa pak?
xcv
Responden : Manusia dan jin…
Pewawancara : Nah terus apa yang dilakukan? Mereka lagi apa sih
discene ini?
Responden : Discene ini satunya berdiri satunya duduk…
Pewawancara : Kenapa satunya bisa berdiri satunya duduk?
Responden : Satunya ini nggak kuat berdiri hahaha (tertawa)
Pewawancara : Menandakan apa sih?
Responden : Lemah…
Pewawancara : Yang lemah yang mana?
Responden : Yang duduk…jadi antara antara yang bawahan sama yang
atasan…yang duduk biasanya yang lebih tinggi malah…
Pewawancara : Berarti yang lebih tinggi atau rendah yang mana?
Responden : Kalau dari pemahaman saya ini…kalau yang ini lebih
tinggi (menunjuk orang yang duduk discene) tapi kok malah yang ini
merintah ya (menunjuk orang yang berdiri) padahal kan mestinya hormat
ya…
Pewawancara : Berarti kalau cuman dilihat dari duduk sama nggaknya?
Responden : Tapi kalau melihat dari pakaiannya kan nada yang duduk
kan lebih tinggi ya..tapi kalau gaya bicaranya ya…lebih tinggi ya ini (gaya
bicaranya ya)
Pewawancara : Terus kalau dilihat dari benda itu menurut bapak kursinya
itu menandakan apa? Kursinya…
Responden : Kursi?
xcvi
Pewawancara : Iya menandakan apa?
Responden : Karena kursinya menandakan pangkat ya, karena kursinya
kursi direktur sih ya mbak..
Pewawancara : Menandakan pangkat ya? Terus kalau scene yang
selanjutnya ada apa aja pak?
Responden : Ini berdialog ya, ini justru memerintah. Yang bawahan
memerintah yang atasan…
Pewawancara : Yang bawahan itu berarti yang berdiri?
Responden : yang berdiri…ya jin…berarti jin ini memerintahkan yang
duduk. Jadi yang jin ini ka seolah-olah derajatnya lebih tinggi…
Pewawancara : Berarti?
Responden : Nadanya menandakan kayak orang memerintah…lebih
ber..ber..berkuasa atau lebih pinter dari manusia…
Pewawancara : Terus kalau misal tadi kursi menandakan pangkat, kalau
panggung menandakan apa pak? Kalau dikenyataannya? Kayak apa tuh?
Kalau kursi itu pangkat, panggung itu kayak apa?
Responden : Panggung ya…ya dia hidupnya lebih tinggi dari manusia
yang lain ya. Ya berarti dia itu symbol…symbol…dari kehidupan dia itu penu
glamor ya. Hidupnya sudah diatas yang lain, terus glamor ditandai dengan
lampu-lampu ini…
Pewawancara : Berarti panggungnya menandakan apa?
Responden : Menandakan derajatnya lebih tinggi daripada manusia
yang lain
Pewawancara : berarti kalau gitu panggung…
xcvii
Responden : Panggung kan tempat sandiwara ya
mbak…tempat..tempat…
Pewawancara : Kalau disimpulin panggung itu apa pak?
Responden : Panggung itu dunia ini..ya kan seperti…seperti dunia ini.
Yang dilihat banyak orang, jadi tingkah laku dia itu bisa dilihat oleh banyak
orang…berada diatas itu
Pewawancara : Scene yang ketiga apa yang bapak lihat? Ada siapa?
Responden : Ada direktur…Gayus
Pewawancara : Dilihatnya dari apanya pak?
Responden : dari kacamatanya
Pewawancara : Di scene ketiga ada apa pak?
Responden : Ya dia menawarkan wani piro ya
Pewawancara : Maksudnya apa tuh pak?
Responden : Wani piro kan maksudnya berani berapa…
Pewawancara : Berarti maknanya apa pak kalau dia bilang berani berapa?
Responden : Minta imbalan…karena disuruh melakukan sesuatu…
Pewawancara : Oh… ya…terus ada apa lagi?
Responden : Ini menandakan duit ya mbak… (mempraktekan gerakan
tangan menggesek ibu jari dengan telunjuk). Wani piro itu kan maksudnya
kan sejumlah uang kan…
Pewawancara : Berarti tangannya mendandakan?
Responden : Minta…minta sejumlah sekian…
xcviii
Pewawancara : Terus, scene yang keempat?
Responden : Jinnya tecengang ya. Jinnya kan, ini kan satu terkejut
kemudian ternyata manusiajuga berbuat seperti dia kan. Wani piro…
Pewawancara : Jinnya terkejut dilihat dari mananya pak?
Responden : Dari raut muka…
Pewawancara : Ya…
Responden : Ya..ditirukan si ini kan (menunjuk tokoh jin pada scene ini
dikertas)
Pewawancara : Berarti seiapa yang niruin siapa?
Responden : jinnya niruin Gayus…
Pewawancara : Niruinnya gimanapak?
Responden : Wani piyo itu…
Pewawancara : Menurut bapak kalau niruinnya kayak gitu tuh artinya
apa?
Responden : Artinya…dia kan. Biacaranya agak terganggu
ya…cedal…
Pewawancara : (tertawa)
Responden : Ohh! Ini ngece ini…
Pewawancara : Jinnya kenapa?
Responden : Ngece apa ya bahasa Indonesianya?
Pewawancara : Iya nggak papa pak pakai ngece
xcix
Responden : Negece ya…
Pewawancara : Lihat ngece berarti darimananya pak?
Responden : Mimik mukanya…ekspresinya…bahasanya…
Pewawancara : Berarti menurut bapak ini ngece ya ikutnya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Scene yang terakhir scene yang kelima apa yang bapak
lihat?
Responden : Lambang rokok DJARUM ya…
Pewawancara : Bapak tau darimana itu rokok? Kan nggak ada tulisannya
Responden : Satu, DJARUM76 kan lambangnya rokok DJARUM 76.
Kemudian DJARUMnya itu kan tulisan tulisan yang memang.. apa ya..
karena memang tulisan DJARUM seperti itu dan lambangnya DJARUM
seperti itu…
Pewawancara : Diluar dari itu kalau denger DJARUM 76 itu bapak tau
darimana kalau itu rokok?
Responden : Itu…udah kenal…
Pewawancara : Oh udah kenal ya..makanya langsung tahu…terus kalau
DJARUM 76 itu tau nggak pak bedanya sama DJARUm yg lainnya?
Responden : Say nggak tau ya…karena saya nggak merokok pakai ini.
Pewawancara : Oh bapak nggak tahu ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Tapi bapak tau kalau ini jenis rokok ya?
c
Responden : Iya….
Pewawancara : Ah…iklan yang ketiga DJARUM 76 versinya kontes jin…
kalau dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?
R : Sinar matahari dan awan
Pewawancara : Selain itu apa yang bapak lihat? Menandakan apa?
R : Siang..karena itu matahari kan siang
Pewawancara : kalau discene dua ini bapak lihat apa saja?
R : Di panggung ya… ada tiga peserta yang jin ya
Pewawancara : kalau discene yang ketiga dan keempat?
R : Ya… ada jin dari Mesir
Pewawancara : kalau dilihatnya darimana dia dari Mesir?
R : Dari Piramid sama onta…terus satu topinya ya mbak, itu…topi, onta,
pyramid kemudian padang pasir
Pewawancara : terus scene lima ekspresi apa yang ditangkap?
R : Ekspresi keberhasilan dia waktu menghilangkan pyramid..
Pewawancara : Emosi apa yang tertangkap pak?
R : Kegembiraan…
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
R : Dari muka ya…muka ceria…
ci
Pewawancara : Selain dari ekspresi muka apa lagi?
R : ya dia..”Nih loh.. saya berhasil..” , Tertawanya ya
Pewawancara : Kalau scene enam sama tujuh?
R : Scene enam ini ada yang belum dapat giliran ya, ini jin dari jepang
Pewawancara : terlihat dai mananya nih Pak?
R :Terlihat dari pakaian dan gaya rambutnya, sipit matanya…mukanya…
Pewawancara : Terus tau Jepang dari pakaiannya, mukanya, rambutnya
apa lagi?
R : Dari Gunung Fujiyama dan bunga sakura kan simbolnya ya…
Pewawancara : Terus scene delapan ini ekspresinya apa?
R : Ya.. dia juga…juga…tidak kalah hebat dengan yang pertama. dia melirik
ke jin yang pertama
Pewawancara : Berarti dia menunjukan perasaan apa tuh pak?
R :Perasaan gembira, seolah “Nih loh saya juga bisa..” kayak jin yang
sebelumnya
Pewawancara : Terlihat lagi darimananya?
R :Dari tertawanya, “Ha ha ha” sama wajahnya…
Pewawancara : scene Sembilan?
R : Scene Sembilan penonton ini tertawa…menandakan kesuksesan ya
Pewawancara : Ditandai dengan apa?
R : Applause..tepuk tangan
cii
Pewawancara : Menunjukan apa berarti?
R :Kegaguman…
Pewawancara : lalu scene sepuluh?
R : Ini ada tiga orang, yang satunya yang baru mencoba ini…ini dari Jawa
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Pakaiannya
Pewawancara : Sedang apa?
Responden : Sedang membawa buku ya..banyak
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Scene sebelas ini.. sedang apa yang dilakukan oleh jin
yang ketiga. Menunjukan keadaan perasaan, apa yang akan dilakukan oleh jin
yang ketiga…
Pewawancara : Berarti itu apa yang dirasakan sama jin yang dua lainnya
ya?
Responden : Ya. (menunjuk pada kedua jin dari Mesir dan Jepang)
Satu bingung, kedua berpikir apa yang akan dilakukan…oleh kepiwaian yang
ketiga
Pewawancara : Bingung tertangkap dari mana?
Responden : dari raut muka, kemudian ini sedang menunggu apa yang
akan dilakukan oleh yang ketiga
Pewawancara : Kok bingung kenapa?
ciii
Responden : Karena yang dua kan sudah melakukan dan sudah dapat
tepuk tangan dari penonton…jadi jin lainnya merasa seolah tidak bisa
ditadingin, kan gunung hilang, pyramid hilang. Coba yang dari jawa yang
mau dihilangkan apa…
Pewawancara : Scene dua belas?
Responden : Tertawa, jin yang dari Jepang, dari Mesir menertawakan
jin yang dari jawa
Pewawancara : Berarti artinya apa tuh pak?
Responden : Ya berarti ngejek!
Pewawancara : Karena apa tuh pak?
Responden : Karena yang dilakukan oleh jin ketiga itu adalah barang
sepele…dianggap enteng..
Pewawancara : terus scene tiga belas?
R : Nah, ternyata yang tadi dianggap remeh (menunjuk setumpuk buku).
Ternyata..kasus korupsi hilang, ini menjadi terkejut kan. Dibuktikan juga
dengan applause yang lebih meriah…karena ternyata bukan sekedar
menghilangka. Jadi lebih..lebih hebat dari yang dua tadi..ini kan
menghilangkan kasus-kasus…
Pewawancara : Berarti applausenya menandakan apa?
Responden : Setuju, setuju dengan apa yang dilakukan oleh ini..
Pewawancara : Selain itu artinya apa?
Responden : Ya senang….berarti juga menandakan kemenangan dari
jin yang ketiga. Lebih..lebih hebat ya…
civ
Pewawancara : Berarti kasus korupsi bapak anggap lebih hebat daripada
kasus yang lain ya?
Responden : Ya…karena dari secara umum korupsi kan merugikan
negara, yang mau tidak mau merugikan kehidupan masyarakat…
Pewawancara : Terus scene…eh kalau kayak tadi kan pyramid
disimbolkan sebagai Mesir, kalau sakura Jepang. Kalau tadi jinnya dari..dari
mana pak
Responden : Dari Jogja, dari Indonesia lah..
Pewawancara : Kalau Indonesia dengan korupsi menurut bapak?
Responden : Diibaratkan bahwa ternyata korupsi di Indonesia itu itu,
lebih tekrkenal lah di sini
Pewawancara : terus scene lima belas Pak?
Responden : Oh…ini menandakan kan, teluk ya. Tahluk…menerima
kehebatan dari si ini
Pewawancara : ditunjukan dengan apa tuh?
Responden : dengan cara menghormat, sujud, ini kan
penghormatan…kehebatan
Pewawancara : Selain itu apa lagi?
Responden : Ya, takluk ya. Kalah, ilmunya kalah…
Pewawancara : terus scene enam belas ada apa ya?
Responden : Karena hebat dia disukai…sama cewek-cewek..
Pewawancara : Berarti dia sama cewek-cewek gitu karena apa?
cv
Responden : Karena dia mampu..paling hebat
Pewawancara : Berarti cewek itu symbol apa? Nandain apa sih?
Responden : Cewek nandain…kehebatan ya
Pewawancara : Berarti symbol apa? Kenapa kok yang dideketin Cuma
cewek ini?
Responden : Menandakan apa ya mbak, ya piala gitu..
Pewawancara : Karena?
Responden : Ya…karena jin Indonesianya menang, dia berhak
mendapatkan…piala…
Pewawancara : terus scene tujuh belas? Yang happy siapanya pak?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Yang heppi
rakyatnya, penonton…
Pewawancara : Karena apa pak?
Responden : Jinnnya heppi, penontonnya juga heppi. Karena si jinnya
ini kan mampu menghilangkan korupsi..ya…sedang tokohnya ini kan
heppinya dikelilingi sama cewek-cewek ya?
Pewawancara : Scene delapan belas apa yang bapak lihat?
Responden : Jadi jinnya dimintai tanda tangan sama ketiga cewek tadi..
Pewawancara : menurut bapak itu tanda apa sih kalau sampai dimintai
tandangan? Berarti menandakan apa kalau dia dimintai tanda tangan?
Responden : menandakan bahwa si jin ini hebat…terkenal ya.
Pewawancara : Selain itu.. ada lagi nggak pak? Menandakan apa kalau
orang minta tanda tangan?
cvi
Responden : Ngefans ya..menandakan terkenal
Pewawancara : Oh iya… yasudah.. makasih ya pak…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada Rabu
tanggal 28 Mei 2014 pukul 08.53 di SMP Negeri 1 Tegal
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
(……………………………………….)
cvii
4.Responden 4
Pada hari Rabu 28 Mei 2014 pukul 11.11 di SD Negeri Mangkukusuman 7
Tegal
Pewawancara : Selamat Siang, pertama, saya akan tanya nama lengkap.
Nama lengkap bapak siapa ya?
Responden : Teguh Yuniarto
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : lahir di Tegal, tanggal 12 bulan Juni tahun 67
Pewawancara : Berarti aslinya juga Tegal?
Responden : iya, asli Tegal
Pewawancara : terus pendidikan terakhir bapak apa?
Responden : s1 di unnes jurusan penjas
Pewawancara : pekerjaan bapak sekarang?
Responden : guru sd, khususnya dibidang penjas, dimulai tahun 87
Pewawancara : bapak merokok atau ga?
Responden : kebetulan iya, merokok
Pewawancara : setiap hari kira-kira noton tv bisa diitung ga berapa kali?
Responden : hampir tiap hari cm wkt jam nya sekitar berapa ya..
kisaran tiga sampai empat jam an.
Pewawancara : Berarti pokoknya tiap hari nonton ya?
cviii
Responden : Iya
Pewawancara : Trus kalo nonton tv kan pasti ada iklannya, kalo ada iklan
gimana pak? Apa yang dilakuin biasanya?
Responden : Kalo liat paling tidak kalo iklan menarik ya kita komentar
apa iklan menarik atau biasa saja. Justru kalo iklan kurang mengena saya
justru komentar. Iklannya kok seperti ini.
Pewawancara : Tapi tetap di tonton ya pak?
Responden : Kan ga mungkin kalo liat suatu tayangan tv, seumpama
saat itu satu acara, program, kemudian disela-sela program ada iklan, pada
saat iklan ditinggalkan kan gak mungkin.
Pewawancara : Berarti tetap ditonton ya iklannya pak?
Responden : Iya
Pewawancara : Pertama saya akan tanya iklannya djarum76 tapi yang
versinya tentang korupsi pungli dan sogokan. Nah discene pertama ini apa
yang bapak liat? Ada apa aja?
Responden : kalo iklan satu, sepertinya awan di langit dengan ya…itu
aja. Berawan.
Pewawancara : Trus kalo scene dua ada apa aja?
Responden : (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene
ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas)
Dua orang berdialog, yang saya tau iklan ini melibatkan seorang aktor
korupsi, dari pajak dulu, Gayus Tambunan.
Pewawancara : Menurut bapak kalo scene dua lokasi dimana? Terlihatnya
dimana?
cix
Responden : Semacam sebuah perkantoran.
Pewawancara : Dilihatnya dari apanya?
Responden : Ada papan, susunan buku, susunan meja.
Pewawancara : Jenisnya kantor apa? Kelihatan ga pak? Kalo dari scene
ini aja?
Responden : Ini semacam kantor pelayanan lah mungkin pelayanan
publik ya.. tapi kantornya apa kan kita ga ngerti.
Pewawancara : kalo liat scene satu sama dua hubungannya apa kira-kira?
Responden : ehmm.. kemungkinan begini kalo diliat disitu awan
mendung itu mungkin dikaitkannya iklan ini akan menceritakan sebuah
kegalauan hati orang yang akan mengurusi suatu urusan ternyata masih
diliputi dengan budaya-budaya korupsi. Artinya korupsi masih menggayuti
semacam mendung dilangit.
Pewawancara : Trus kalo dari sisi waktu, kalo dilihat gitu menurut bapak
waktunya gimana?
Responden :waktu maksudnya?
Pewawancara : Hubungan scene satu sama dua kira-kira keliatan gak
kapan gitu waktunya pak?
Responden : yang jelas ya kemungkinan ini siang hari ya.
Pewawancara : karena diliat dari apanya?
Responden : diliat dari awan walaupun itu awan tetap keliatan sinar
matahari
cx
Pewawancara : trus dari sini kan tadi ada dua tokoh, yang ini tadi bapak
bilang siapa pak ini? Siapa pak?
Responden : Gayus
Pewawancara : Iya gayus taunya dari mana yang ini gayus?
Responden : kalo kita lihat mungkin pada saat seperti ini kalo kita liat
iklan-iklan di tv kan karena muncul jadi kita tau kalo itu gayus, tapi kalo
seandenya orang ini terbalik seperti ini, artinya membelakangi kalo kita baru
melihat iklan mungkin kita tidak tau.
Pewawancara : kalo discene tiga apa yang bapak liat? ada siapa dan lagi
apa?
Responden : ini gayus sedang menunjukan dengan kode tangan
menunjukan bahwa ia ingin mendapatkan suatu upah atau uang untuk
membuat suatu penguruskan satu kebijakan seandainya orang ini sedang
menguruskan sesuatu, maka gayus rupanya menawarkan seandainya pengen
cepat harus ada uang.
Pewawancara : Berarti itu trmsknya apa kalo gt?
Responden : Ya korupsi juga ya.... kolusi lah semacamnya.
Pewawancara : kalo dari ekspresinya menurut bapak gimana? Ekspresi
mukanya gitu?
Responden : disitu gayusnya sendiri ternyata.. yang memerankan tokoh
gayus keliatan serius sekali (menunjuk pada ekspresi muka gayus) bahwa
brarti memang bener-bener keinginan dia mendapatkan uang dari orang-orang
yang akan menguruskan sesuatu.
Pewawancara : menurut bapak kenapa iklan ini pakenya menirukannya
tokoh gayus? Alasannya apa dibalik itu?
cxi
Responden : kemungkinannya begini, biasanya suatu iklan kan dibuat
gini.. liat populernya suatu masalah. Secara kebetulan kemungkinan iklan ini
dibuat saat lagi rame-ramenya gayus tertangkap. Dan yang cukup
menghebohkan seperti itu, seorang karyawan pajak biasa-biasa aja tapi luar
biasa rekeningnya. Dengan seperti itu momennya akan mengena brarti orang
itu otomatis orang akan meliat iklan ini. Dengan suatu dikaitan ini brarti pajak
yang dikemplang Gayus, itu brarti djarum membidiknya suatu masalah
seperti itu.
Pewawancara : Trus kan tadi tau kalo ini Gayus karena kan sebelumnya
udah pernah lihat iklannya. Nah kalo pas pertama kali liat iklan itu kan juga
tau kalo itu gayus tapi diliatnya dari mananya? Apanya gitu yang bisa
dibilang kalo itu Gayus?
Responden : Nah jadi kan gini, tampilan muka kan seperti itu, Gayus
oh seperti ini orangnya, berkacamata, seperti suatu contoh pada saat dia masih
dipenjara, kemudian lepas, bisa nonton tenis aja bisa ketauan, berarti kan
muka ini sudah terlalu.. walaupun dia pakai wig segala macam ternyata orang
tau smua. Ya bukan tau smua, kebetulan ada orang-orang yang tau, akhirnya
orang mengenalinya seperti itu.
Pewawancara : trus discene yg keempat liat apa pak?
Responden : ya discene empat, kalo discene keempat orang yang
menguruskan suatu urusan itu ternyata kecewa.
Pewawancara : kecewa terlihat dari apa pak?
Responden : kecewa terlihat dari mungkin ekspresinya ditarik lagi
stopmapnya, kemudian meninggalkan ruangan seperti itu, itu kan berjalan
meninggalkan ruangan kalau gak salah, kemudian ekspresi wajah sendiri kan
ya keliatan lah antara orang kecewa dan orang sedang bergembira kalau
cxii
menguruskan sesuatu kemudian goal bisa diselesaikan mungkin ekspresi
wajahnya akan gembira.
Pewawancara : Trus scene kelima apa yang bapak liat?
Responden : Kalo dikelima rupanya ada orang berjalan, kemudian tidak
sengaja menendang sebuah poci, dimana poci ini ditendang kemudian keluar
asapnya.
Pewawancara : Trus kalo scene enam?
Responden : Scene enam ini brarti kelanjutannya, asapnya semakin
banyak keluar, tiba-tiba dari asap itu muncul jin.
Pewawancara : Brarti kalo gitu jin ditandai dengan apa pak? Pertanda kalo
ada jin?
Responden : dari asap itu, ya kalo crita-crita dulu semacam aladin, dari
lampu digosok-gosok keluar
Pewawancara : brarti kebawa crita jaman kecil ya pak?
Responden :iya betul, cuma ya ini sedikit di anu.. pakenya poci,
ketendang tidak sengaja, walaupun tidak digosok keluar
Pewawancara :trus scene tujuh, ada ekspresi apa? Ada siapa aja?
Responden : ya kalo discene tujuh, orang yang tidak sengaja
menendang poci keliatan kaget sekali.
Pewawancara : terlihat dari apa?
Responden : ekspresi wajah keliatan. dia terkejut karna munculnya jin
itu dengan tiba-tiba.
Pewawancara :trus apa lagi yang bisa dilihat pak?
cxiii
Responden : seperti crita-crita jaman dahulu lah, mengaitkannya seperti
itu, disini kan ada satu kalimat, kuberi satu permintaan, berarti si jin ini
mungkin jadi semacam rasa terimakasihnya karna secara tidak sengaja dia
bisa keluar dari poci itu.
Pewawancara : berarti kaya ceritanya aladin kan ya pak?
Responden : iya seperti itu lah, kan hampir sama itu, makanya kan jin
menawarkan satu permintaan.
Pewawancara : trus ada gesture yang bisa terlihat ga pak disitu?
Responden : ya itu jinnya dengan kalimat seperti itu, dia langsung
menunjukan dengan tangannya. kuberi satu permintaan, menunjukan angka
satu.
Pewawancara : terus discene delapan, apa yang bapak lihat?
Responden : scene delapan, begitu jin itu memberi kesempatan, discene
delapannya langsung mempersilahkan artinya orang yang tadi
menyelamatkan, jadi sudah memberikan monggo, artinya dia harus
mengutarakan keinginannya apa, yaitu, jin itu tadi yang bentuk tangan orang
jawa kan, itu pakaiannya orang adat jawa.
Pewawancara : brarti jin nya dari jawa ya?
Responden : iya adat jawa itu maka bentuk tangannya pun kalo orang
jawa kan seperti itu, mempersilahkan seseorang dengan iba, tangan empat
jarinya nekuk kemudian ibu jarinya keluar, seperti itu menunjukan monggo,
atau mempersilahkan orang duduk segala macem dengan istilah seperti itu.
Pewawancara : tanda mempersilahkan ya?
Responden : iya, monggo kan bentuk tangannya seperti itu.
cxiv
Pewawancara : terus, ada gesture lainnya ga pak?
Responden : ini berarti ya berarti si jin kayanya menunggu ya,
menunggu ini mengutarakan suatu permintaan,
Pewawancara : ditunjukan dengan?
Responden : dengan gerakan tubuhnya kan sedang berbicara, ini jinnya
menunggu dengan menyilangkan tangannya.
Pewawancara : itu tanda menunggu ya?
Responden : iya
Pewawancara : terus scene sembilan dan sepuluh, dari scene sembilan
dan sepuluh, apa yang bapak liat?
Responden : kalo scene sembilan ini, ehmm... rupanya permintaan dari
sang penolong, mengungkapkan, korupsi pungli sogokan hilang dari muka
bumi, itu permintaan dia pada jin. Itu discene sepuluhnya rupanya jin
mendengarkan
Pewawancara : ditunjukan dengan?
Responden : tangan memegang dagu, sepertinya itu oh mudah,
kemudian digambar berikutnya secara tidak terduga ternyata jin ini begitu
orangnya menyatakan kira-kira bisa menghilangkan korupsi pungli sogokan
apa gak? Menanyakan pada jin. Jin itu dengan entengnya pun menjawab, bisa
diatur, ternyata jawabannya wani piro? Dengan menunjukkan tangan yang
sama, gerak yang sama, memerankan contoh Gayus tadi. Tangannya
gerakannya sama seperti minta uang, dan kalimatnya pun seperti itu, wani
piro? Jadi jin itu diibaratkan bisa menghilangkan korupsi pungli sogokan, tapi
dia juga harus dibayar juga si jinnya.
Pewawancara : berarti artinya wani piro disini apa pak? Kalo minta gitu?
cxv
Responden : ya berarti kan.. dia istilahnya kan jin tapi tetap minta uang
juga, kan seperti Gayus. Jadi kemungkinan setelah kita melihat dari scene
satu sampai sepuluh, ternyata seperti diawal saya kemukakan, langit yang
keliatan mendung ya berkaitan juga. Ternyata bener, yang namanya jin ni
sendiri ternyata masih tetap sama aja kepengen uang korupsi, uang..
Pewawancara : sama seperti manusia gitu ya pak?
Responden : iya..
Pewawancara : terus menurut bapak kenapa kok pakenya makhluk
halusnya pakenya jin? Kan makhluk halus ada banyak, kenapa yang dipilih
jin?
Responden : kalo kita melihat, kemungkinan yang mudah
diekspresikan dengan anu kan mungkin jin itu. Karena kan sudah ada
ceritanya ya.. bahwa jin itu dar lampu ajaib yang digosok keluar. Kalo
seandainya pake makhluk halusnya pocong apa itu kan sulit. Pocong keluar
darimana kan, apa dari kuburan..
Pewawancara : kelebihannya apa gitu dibanding dengan yang lain? Apa
yang bisa jin lakuin tapi lainnya ngga? Makanya bisa dipilih?
Responden : ya kalo jin kan bisa istilahnya bisa merubah sesuatu,
kemudian kalo orang-orang yang meyakini kan bisa mendatangkan sesuatu,
bisa menghilangkan sesuatu juga, kemudian berubah wujudnya. Makanya dia
diekspresikan memakai blankon, memakai baju seperti itu, baju jawa lah
istilahnya.
Pewawancara : terus untuk scene sebelas, itu kan ada yang terakhir yang
penting happy. Menurut bapak yang happy itu siapanya pak? Apakah
konsumennya? Apakah yang nonton? Apa jinnya? Apa malah Gayusmya?
Apa malah orangnya?
cxvi
Responden : ya kalo disini kemungkinan yang happy ya penontonnya
melihat seperti itu.
Pewawancara :happy nya karena apa pak penontonnya berarti?
Responden : artinya disamping melihat seperti itu, ya ada kelucuan
juga disitu, diiklan itu. Ada pesan moralnya, ada segala macem lah pokoknya.
Ada juga yang istilahnya begini bahwa di Indonesia yang namanya korupsi
kok sulit sekali dihilangkan, sampe jin aja minta uang seperti itu.
Pewawancara : iklan kedua, kan ada iklannya djarum76 yang versi
filgold, dari scene pertama ada apa aja yang bisa bapak lihat disitu?
Responden : disitu rupanya tetap menggunakan tokoh yang sama.
Tokohnya sama, dengan jin yang sama juga. Dilatari dengan djarum76. Entah
itu bagaimana ceritanya, Gayus duduk dikursi, dan jinnya berdiri didepan.
Pewawancara : terus ada apa lagi? Selain kursi?
Responden : kursi, lampu yang memancar.
Pewawancara : ada dimana dia berarti?
Responden :dia rupanya semacam di panggung.
Pewawancara : terus menurut bapak tadi yang Gayus kan duduk, jinnya
berdiri kenapa kok satunya duduk, satunya berdiri? Ada makna apa pak?
Responden : ehm.. menunjukkan bahwa Gayus itu semacem seorang
pejabat yang masih duduk disuatu kursi, tapi dengan jinnya semacem rakyat
biasa.
Pewawancara :oh berarti menandakan kaya levelnya gitu ya pak?
cxvii
Responden : iya betul
Pewawancara :berarti menurut bapak, kursi itu menandakan sebuah?
Responden : sebuah jabatan, kedudukan.
Pewawancara : dan yang lebih tinggi adalah yang duduk atau berdiri?
Responden : Lebih tinggi yang duduk.
Pewawancara : kalo misal kursi tadi dilambangkan sebagai kedudukan,
panggungnya itu apa pak? Kalo dibawa kekehidupan sehari-hari?
Responden : ya berarti panggung semacam negara. Bentuknya berarti
kaya kita bermain sebuah sandiwara gitu. Dikehidupan itu panggung,
kemudian peran-perannya kan sepertik itu.
Pewawancara : berarti panggung itu gimana? Sesuatu yang apa gitu?
Responden : semacam kehidupan kita kesehariannya. Disuatu negara,
disuatu tempat, disuatu lingkungan. Jabatannya ini mungkin sebuah semacam
suatu tempat atau kantor. Ya seperti itu kan maksudnya. Negara yang banyak
itunya.
Pewawancara : maksudnya gimana pak?
Responden : yang saya tangkap itu seperti itu, sebuah apa ya? Makna
dari iklan ini ya…? Kalau tadi saya katakan bahwa kursi mengibaratkan
sebuah jabatan, maka ya panggung itu ya sebagai…sebagai…negara!
Semacam negaranya gitu ya. Pemerintahan lah. Ya…ya…negara yang sedang
diperhatika banyak orang lah ya…seperti itu…
Pewawancara : Terus…scene dua?
Responden : Ya itu jinnya, disini maknanya apa ya. Saya sendiri
kurang bisa ini…artinya…tempat ini benar sebagai, sebagai panggung atau
cxviii
Gayus yang duduk sebagai apa ya. Pesakitan, atau gimana ini ya… Ya…
ternyata jinnya ini meminta Gayus untuk…untuk…berbicara “Nah ayo
ngomong…Baru DJARUM 76 FIl…” seperti itu. Ya seolah-olah menuntun,
meminta kan…Iya…meminta si Gayus untuk menyebutkan ternyata Gayus
kan tetap denga pendiriannya untuk berbicara seperti itu aja…
Pewawancara : Scene tiga ya?
Responden : Iya…ternyata iya…kembali kesitu lagi kan. Wani piro
kan, ya kan seperti itu… seperti jin-jin yang iklan-iklan sebelumnya.
Pewawancara : Terus?
Responden : Ya…gerak tangannya sama saja. Tangan seperti meminta
uang lah ibaratkan seperti itu…
Pewawancara : Terus dari scene keempat?
Responden : Ya ternyata di scene keempatnya jinnya, jinnya merasa,
merasa terbalas. Artinya, ya…di iklan terdahulu dia bisa ngomong wani piro
ternyata dia menirukan tapi dengan hehehe (tertawa) dengan ekspresi wajah
yang seolah-olah. Ya…dia menunjukan…ternyata…ternyata…sama. Dia
pernah dimintai seseorang untuk menghilangkan korupsi, dengan cara wani
piro. Ternyata Gayus gitu dan dia (menunjuk gambar jin) menirukan dengan
“Wani piyo?!”
Pewawancara : Nah, kalau menirukan dengan model gitu tuh menurut
bapak ikutnya apa pak?
Responden : Ya…jadi seolah-olah…ya merasa…iya….karena ternyata
kalimat-kalimat yang jin sampaikan diiklan terdahulu ternyata Gayus pun
punya…punya…kalimat yang sama…
Pewawancara : Berarti perasaan yang dialami sama jinnya apa pak kalau
discene ini?
cxix
Responden : Ya…jinnya merasa-merasa… ternyata manusia kan juga
sama denga saya, minta uang juga untuk…untuk..menyelesaikan suatu
masalah…kamu ini hanya untuk menyebutkan berapa kalimat saja, Gayus
minta imbalan uang. Seperti itu…
Pewawancara : Berarti kesimpulannya?
Responden : Ya…ejekkan..
Pewawancara : Terlihat dari? Dari apanya Pak?
Responden : Dengan ekspresi wajahnya si jinnya itu, dengan bentuk
mulutnya, kemudian kalimatnya kan jadi semacam orang yang cedal. Piyo….
Pewawancara : Terus di scene yang kelimanya gimana pak?
Responden : Ya…discene yang kelimanya sudah muncul, muncul
background DJARUM 76. Seperti yang diungkapkan tadi. FIL…GOLD
Pewawancara : Kalau DJARUM 76 bapak tau nggak itu apa?
Responden : Itu…kan produk rokok…
Pewawancara : Tau itu produk rokok ya, meskipun gak ada tulisan
rokonya ya?
Responden : Iya…karena yang jelas kan, logo-logo semacam itu kan
untuk perokok kan udah keliatan sekali sama karena publikasinya dan segala
macam…suatu produk udah terkenal…
Pewawancara : Kalau jenisnya DJARUM 76 itu apa bapak paham nggak?
Responden : Kalau DJARUM 76 kan…ya walaupun saya perokok tapi
sayan tidak pakai ini. Kemungkinan…kemungkinan…kalau dulu kan
ini…kretek ya. Tapi ini dari iklan ini kan ada kalimat FIL nya, itukan
FIL…GOLD. Jadi kemungkinan ini udah bukan rokok kretek lagi, tapi filter.
cxx
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Disitu ada matahari ya, sinar matahari yang…dengan
awan. Matahari ini mau tenggelam kali ya, menjelang sore
Pewawancara : Berarti waktunya sore hari ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus di scene dua ada apa aja?
Responden :Scene dua ini ternyata itu ada panggung, ada tulisan kontes
jin, berarti ini jin-jin dari beberapa negara ini sedang mengadakan kontes.
Ada panggung…
Pewawancara : Selain jin ada apa lagi?
Responden :Selain jin ada tiga orang ini ya diatas panggung…
Pewawancara : Terus discene yang ketiga sama keempat?
Responden : Ketiga dan keempat ini rupanya kontes ini sudah dimulai,
nah…ini jin yang dari Mesir ya berarti
Pewawancara : Taunya darimana tuh pak kalau dari Mesir?
Responden : Ya…taunya dengan…dengan…gambar discene-scene
berikutnya kan ada pyramid kemudian bentuk pakaiannya dan segala macem
yang menggambarkan itu…
Pewawancara : Terus?
cxxi
Responden : Ya ternyata jin dari Mesir itu menghilangkan pyramid,
mampu menghilangkan pyramid. Lenyap ya pyramid itu…scene keempat ini
ya ternyata bener bisa hilang
Pewawancara : Terus tau dia dari Mesir selain pyramid sama pakaian apa
lagi? Ada lagi nggak?
Responden : Ya…ada…ada hewan ini kan (menunjuka gambar Onta).
Hewan onta…
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Ya ada padang pasir itu…
Pewawancara : Terus scene lima?
Responden : Si jin yang dari Mesir ini menunjukan kemampuan itu dia
dengan bangga rupanya…
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Dari ketawanya…ya merasa bangga bisa menghilangkan,
dua buah pyramid.
Pewawancara : Selain dari tertawanya apa lagi yang menunjukan itu?
Responden : Ya…dia eh…menengok pada jin, jin yang dari Jepang.
Bahwa ini loh kemampuan saya bahwa saya gini..gitu ekspresinya…
Pewawancara : Terus scene enam, tujuh sama delapan?
Responden : Itu…scene enam ini sudah berlanjut ya… kalau tadi dari
Mesir…sekarang jinnya dari Jepang
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
cxxii
Responden : Terlihat dari pakaiannya…menunjukan pakaiannya.
Kemudian scene tujuhnya ada pemandangan, pemandangan apa sih ini ya…
danau ya…kemudian dilatar belakangnya…ada Fujiyama ya kalo gak salah.
Terus ada bunga-bunga ini…bunga sakura apa ya…saya sendiri hahahaha
(tertawa) namanya…
Pewawancara : Terus lanjutannya scene delapan?
Responden : Ya, discene delapan ini…si jin yang dari Jepang ini
me…me..ngeluarkan kemampuannya. Ya, maksudnya…dari…scene
enamnya ini mengeluarkan kemampuan untuk menghilangkan sebuah
gunung. Eh ternyata gunung Fujiyama bisa dihilangkan. Eh, ini gentian
sekarang discene delapan, ekspresi dari jin Jepang ini merasa ternyata
kemampuan saya itu tidak…tidak kalah. Dengan menengok dari jin yang dari
Mesir…
Pewawancara : Lawannya ya?
Responden : Iya…ekspresinya ya cuman tertawa
Pewawancara : Terus scene Sembilan ada apa?
Responden : Discene Sembilan ini ternyata ada banyak penonton yang
memberikan banyak applause…
Pewawancara : Karena apa tuh?
Responden : Yak arena keberhasilannya jin Jepang dalam
menghilangkan…gunung ya… Fujiyama..kemampuannya ya, seperti itu
Pewawancara : Jadi applausenya itu menunjukan keberhasilannya ya?
Responden : Iya…iya…si jin, jin dai Jepang menghilangkannya tadi…
Pewawancara : Terus scene yang sepuluh ada apa pak?
cxxiii
Responden : Scene sepuluh ini, rupanya saat…saat…jin dari Indonesia
untuk unjuk kebolehan, dengan membawa satu kardus yang berisi tumpukan
kertas-kertas setinggi itu…
Pewawancara : Kalau discene ini jinnya dari mana?
Responden : Tadi kan saya sampaikan jinnya jin dari Indonesia kan,
artinya…kan pakaian adatnya kan keliatan gitu..dengan menggunakan
blangkon dan pakaian jawa..
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Ini dua jin (menunjuk pada kedua jin dari Mesir dan
Jepang)
yang telah unjuk kebolehan terheran-heran, yang satu ini kan dapat
menghilangkan pyramid, yang satu menghilangkan gunung Fujiyama.
Ternyata jin dari Indonesia cuma membawa setumpukan kertas kardus
setumpukan yang begitu tinggi. Ya…ternyata discene dua belas ini kertas
yang dikardus ini dihilangkan. Dengan ekspresi dia ya...ya…kalau
ekspresinya orang main sulap dan segala macem nyihir ini kan tangannya
menunjuk seperti itu (menunjuk gerakan tangan dikertas)…
Pewawancara : Yang scene sebelas itu, heran itu dilihat dari mana?
Responden : Dari ekspresi ya…ekspresinya ya..ekspresi wajah kok
sepertinya bertanya-tanya…ini kok jin dari Indonesia Cuma membawa
setumpukan kertas didalam kardus dengan setumpukan kertas yang begitu
tinggi. Makanya kan terheran-heran kan kedua jin yang lain dai Mesir
sama…sama…Jepang
Pewawancara : Kalau di scene dua belas ini?
Responden : Ya ini…ternyata menunjukan, ini jin dari Indonesia ini dia
setelah menunjukan kebolehannya ternyata setumpukan kertas yang begitu
cxxiv
tinginya itu, dengan mudah dia hilangkan…tapi jin yang lain pun, tetap kan.
Digambar yang pertama kan masih tetap heran, malah di gambar yang kedua
malah justru menertawakan…
Pewawancara : Kenapa itu pak? Artinya apa tuh kalau menertawakan?
Responden : Menertawakan ya..lhooo kok kemampuannya hanya
seperti itu? Orang tadi yang dari Mesir aja Piramid sebesar itu, kemudian
yang dari Jepang itu gunung Fujiyama. Ternyata dari Indonesia hanya bisa
menghilangkan setumpuk kertas begitu tok, makanya kedua jin yang dari
Mesir dan Jepang itu menertawakan.. ya artinya kemampuan seperti itu kok
ditunjukan. Ya seperti…seperti…orang mengejek lah. Mengejek.
Pewawancara : Jadi dari tertawanya ya? Sama apa lagi pak yang
menandakan dia mengejek?
Responden : Ya..kan seperti itu. Ini jin Jepang itu menunjuk dan
“Lohhh kok seperti itu” ya seperti itu…kok hanya kemampuan seperti itu kok
ditunjukan…gitu ekspresinya…
Pewawancara : Terus..selanjutnya…tiga belas sama empat belas…
Responden : Ya, ah..ini tiga belas. Dengan tertawa, dengan masih
banyak tertawa ini, jin yang dari jepang ini setelah itu kemungkinan jin yang
dari Indonesia ini menjelaskan bahwa kalau yang dihilangkan ini kasus
korupsi. Kasus korupsi yang begitu banyaknya di Indonesia yaitu setumpuk
kertas itu tadi dapat dihilangkan. Dengan kalimat seperti itu ternyata
penonton ternyata semakin bersorak gembira…
Pewawancara : Menandakan apa tuh pak kalau penonton sampai bersorak
gembira?
Responden : Ya…menandakan menunjukan kebahagiaan. Karena
disalah satu penonton itu kan ternyata tetap ada peran Gayus juga kan. Jadi
cxxv
menunjukan bahwa ini loh kasus-kasus korupsi di Indonesia ini akan hilang.
Berarti korupsi akan tetap bebas. Makanya, penonton-penontonnya akna
banyak sekali yang bergembira.
Pewawancara : Ini kan sebuah kontes kan? Berarti menunjukan apa dong?
Responden : Berarti menunjukan lebih hebat lagi kan dibandingkan
dengan kedua jin yang lain…
Pewawancara : Menurut bapak kenapa pak? Kan tadi gunung kan lebih
besar, pyramid lebih besar tapi dia cuma membawa setumpukan kertas tapi
malahan penontonnya…
Responden : Ya tapikan, justru…justru…dengan setumpukan kertas itu
kan malahan tumpukan itu kan berkas-nerkas korupsi. Jadi malah bukan
menghilangkan korupsi itu sendiri tapi kasusnya, kasus korupsi itu yang
sudah menumpuk begitu banyak dihilangkan. Maka otomatis kan karena
kasus-kasus korupsi ini dihilangkan, makanya korupsi di Indonesia ini sendiri
kan yang ditunjukan di iklan ini kan malah akan tumbuh subur. Jadi
dampaknya kan lebih…lebih…luas lagi.
Pewawancara : Jadi karena di Indonesia ini karena korupsi udah lebih
hebat dibandingin…
Responden : Iya…dibandingin besarnya…besarnya…gunung Fujiyama
ini sendiri ya seperti itu.
Pewawancara : Terus di scene lima belas?
Responden : Di scene lima belas ini kan setelah tau maksudnya dari
penampilan jin Indonesia, ternyata jin dari Jepang dan Mesir ini ternyata
merasa “Oh…ternyata luar biasa sekali Jin Indonesia” jadi mereka
menunjukan rasa hormat kan ya..
Pewawancara : Ditunjukan dengan cara?
cxxvi
Responden : Ya dengan membungkukkan, ya dengan bersujud lah ya.
Menunjukan bahwa oh jin Indonesia itu luar biasa hehehe (tertawa)
Pewawancara : Terus scene enam belas?
Responden : Di scene enam belas itu ternyata dari tiga orang yang
pertama muncul itu…
Pewawancara : Tiga jin?
Responden : Ndak…ndak tiga orang itu loh yang pertama muncul…
Pewawancara : Oh iya…ya..ya…
Responden : Ya ternyata tiga orang pendamping itu menghampiri jin
dari Indonesia.
Pewawancara : Untuk apa tuh?
Responden : Ya…karena yang jin yang dari Mesir sama Jepang aja
sudah…artinya apa ya…sudah…menaruh rasa hormat lah istilhanya pada jin
Indonesia. Seperti pemenangnya ya, ya istilahnya seperti itu. Jin dari
Indonesia itu pemenangnya kan makanya dikerubuti tiga wanita ini…
Pewawancara : Berarti mereka merasa kalah gitu ya pak?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus eh…kenapa pakainya…eh, menurut bapak itu
wanita itu dianggap sebagai sih. Kok discene enam belas pakainya malah
wanita? Emang menandakan apa sih?
Responden : Ya…karena wanita itu kan…
Pewawancara : Kenapa nggak laki-laki gitu…
cxxvii
Responden : Yak arena wanita itu kan identiknya dengan keindahan
kan, keseksian dan segala macem itu…
Pewawancara : Berarti di scene enam belas ini wanita ini tuh sebagai apa
sih perannya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Sebagai sebuah apa?
Responden : Sebagai sebuah apa ya…ya semacam…semacam…ini
ya… sek…semacam apa ya ini ya. Semacam penghibur gitu ya, penghibur
gitu ya, sebagai hadiah.
Pewawancara : Hadiah ya?
Responden : Iya hadiah…wanita-wanita cantik ini itu kan sebagai
hadiah ya…
Pewawancara : Karena…
Responden : Karena jin ini kan memenangkan kontes seperti itu kan…
Pewawancara : Ya, terus scene tujuh belas?
Responden : Terus scene tujuh belas…muncul ini (menunjuk tulisan
heppi)
Pewawancara : Iya…yang heppi siapa pak? Kalau diiklan ini yang heppi
siapa menurut bapak?
Responden : Yang heppi siapa ya…ya jin itu
tadi…karena…karena…merasa menang kan. Menang kontes itu…
Pewawancara : Berarti jinnya ya pak? Bukan yang nonton atau
konsumennya?
cxxviii
Responden : Iya…kalau dilihat dari iklan itu..
Pewawancara : Kalau scene delapan belas itu…lagi ngapain?
Responden : Ya ternyata, minta tanda tangan ya…? Minta tanda tangan
dan…ini gambar terakhir kan malahan justru malah menghilangkan kedua jin
yang dari Jepang yang dari Mesir ini..
Pewawancara : Menurut bapak itu kalau minta tanda tangan itu artinya
apa sih? Menandakan apa sih?
Responden : Ya menandakan bahwa bahwa…ini kan…jadi seorang
superstar lah istilahnya seperti itu. Karena jadi bintang dan segala macem itu
kan makanya dia dimintai tanda tangan…
Pewawancara : Berarti menunjukan?
Responden : Menunjukan kepopuleran jinnya kan…ingin menunjukan
ya bahwa produk-produk yang dijual kan sama populernya
dengan…dengan..keberadaan jinnya kan seperti itu…
Pewawancara : Ya…sudah…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Rabu
28 Mei 2014 pukul 11.11 di SD Negeri Mangkukusuman 7 Tegal
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
(……………………………………….)
cxxix
cxxx
5.Responden 5
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 13.54 di Pacific Mall Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama
lengkap bapak siapa ya?
Responden : Tri Budi Suharyono
Pewawancara : Kapan dan di mana bapak lahir ?
Responden : Lahir di semarang tanggal 09 Juli 1967
Pewawancara : Berarti aslinya Semarang ?
Responden : Aslinya Semarang Cuma tinggalnya di Tegal
Pewawancara : Pendidikan terakhir Bapak ?
Responden : S 1 Jurusan Pemerintahan
Pewawancara : Pekerjaan yang sekarang ?
Responden : Sekarang kerja di Pacific Mall jadi Manager Mall
Pewawancara : Apakah bapak Merokok ?
Responden : Merokok , Ya…
Pewawancara : Terus dalam sehari nonton TV nya berapa kali ? kira2 ?
Responden : Nonton TV itu kalau malam hari
Pewawancara : Tapi hampir setiap hari ?
Responden : Setiap hari
cxxxi
Pewawancara : Kalau lihat TV kan ada iklan, kalau pas iklan nya muncul
biasanya ngapain ? Di apain ? ditonton apa nggak ?
Responden : E…. lebih banyak nggak nya tapi kadang nonton juga
Pewawancara : yang di tonton yang apa biasanya ?
Responden : Yo.. hal yang menarik saja
Pewawancara : Iklan yang pertama tentang iklan jarum 76 Versi korupsi,
pungli dan sogokan. Kalau dari scene yang satu apa yang bisa bapak lihat ?
Ada apa saja?
Responden : Ini (menunjuk pada gambar awan pada kertas print out
scene satu) menunjukkan bahwa...awan yang sebagai kondisi.. kondisi
sosial yang ber-awan
Pewawancara : maksudnya gimana ?
Responden : Jadi e… saya bacanya tidak per..per .. tapi secara total
dulu, bahwa iklan Ini yang menunjukkan e..e… apa ya… seolah-olah kaya
kritik sosial atau menceritakan seperti kondisi yang ada sekarang dan dia
ingin menunjukkan bahwa orang yang merokok ini orang yang berani
Pewawancara : kenapa bisa di bilang berani ?
Responden : Berani menolak terhadap kritik social ini, dari scene yang
pertama ini muncul awan, awan yang menggambarkan kondisi Indonesia
yang ber-awan dalam hal korupsi dan sebagainya dan kemudian yang di scene
ke II tadi di tampilkan jelas perilaku pejabat yang seperti yang
digambarkan...yo...seperti realita yang ada sekarang
Pewawancara : Di scene dua apa yang bisa di lihat dan ada apa saja ?
Responden : Jadi menunjukkan proses negosiasi dari masyarakat ke
pejabat dalam pengurusan sesuatu, dari pejabat itu ingin e.. memerankan
cxxxii
seperti yang biasa dilakukan di birokrasi (menunjuk gambar dua orang yang
berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain
menghadap membawa berkas)
Pewawancara : Kalau untuk lokasinya kira2 di mana ? Terlihat nggak ?
Responden : Lokasinya musti di pelayanan publik ya…. kaya di kantor
pemerintahan gitu ya. Pemerintahan tapi tingkat bawah…
Pewawancara : Terlihat itu kantor Pemerintahan terlihat dari mananya ?
Responden :E… konsep kemudian terlihat ada struktur agenda di
Whiteboardnya… seperti itu
Pewawancara : Terus setelah melihat scene dua apa hubungannya sama
scene I missal menunjukkan waktu atau apa ?
Responden : Kalau scene satu lebih pada kondisi secara total yang
digambarkan dengan awan, jadi kondisi pelayanan-pelayanan publik di
Indonesia seperti itu.
Pewawancara : Jadi keadaannya ya..?
Responden : Jadi gambarannya seperti itu, sedangkan discene dua itu di
tunjukkan detail terhadap perilaku yang dimaksud dengan korupsi tadi
Pewawancara : Terus scene yang ke tiga ada siapa dan sedang apa ?
Responden : Ini tadi di gambarkan yang lebih jelas lagi perilaku pejabat
dengan simbol-simbol tangan seolah-olah untuk meminta sesuatu, ini kan
simbol yang di wujudkan untuk proses pelayanan dari publik tersebut.
Pewawancara : Kalau untuk tokohnya gitu familier atau nggak ? Atau
siapa ?
Responden : Eh…. tokohnya e…Gayus ya…. pelayanan pajak ya…
cxxxiii
Pewawancara : Tapi kalau fisiknya gitu terlihat ngerti itu Gayus dari
mana ?
Responden : Konsep potongan rambut , kacamata terlihat dia ingin
menunjukkan ini lho... Gayus.
Pewawancara : Tiruannya Gayus, terus untuk raut wajahnya / ekspresinya
bisa terlihat nangkap apa gitu nggak ?
Responden : Eh… dari mimiknya serius bahwa harus ada sesuatu nya
jadi dari mimik wajah dan gerakan tangan ini menyatu
Pewawancara : Minta sesuatu gitu…. ?
Responden : Ya… dengan serius dia minta sesuatu
Pewawancara : Minta sesuatu nya itu berarti ini termasuk jenis apa ?
Responden : Eh… Pungli…!
Pewawancara : Pungli … ya.. terus selanjutnya scene empat ada apa ?
Responden : Inikan di tunjukkan dengan penolakan2 apa yah..
masyarakat yang tidak mau menerima seperti itu
Pewawancara : Terus emosi apa atau perasaan apa yang muncul di scene
ini/ terlihat ?
Responden : Ini masyarakat e…Apa yah…gambarannya seolah-olah
dia memang sangat benci dengan kondisi yang ada seperti itu sehingga
berkas2 nya kelihatan diambil semua dan membatalkan semua transaksinya
di lakukan.
Pewawancara : Jadi benci ya…, selain dia membawa berkas , apalagi
yang bisa terlihat seperti orang benci gitu ?
cxxxiv
Responden : Dia mengambil berkas dengan apa ya…melengos gitu,
kemudian sambil jalan menggerutu dan keluar membatalkan semua
kegiatannya...
Pewawancara : Kemudian untuk scene lima apa yang bapak lihat ?
Responden : Eh… ini…gambaran apa ya… yang ke lima ya …?
Pewawancara : Ada apa ?
Responden : Dia keluar terus keluar jin (menunjuk pada orang yang
keluar dari dalam kendi), menggambaran apa ya…? Dia keluar kemudian
menemukan seseorang tokoh yang di harapkan mampu merubah kondisi,
yang kemudian di sepakati di scene lima, dia berharap betul dengan seorang
tokoh yang di scene lima dan di scene enam ternyata tokoh yang
bersangkutan ya.. seperti itu
Pewawancara : Itu berarti makna yang sesungguhnya ya…
Responden : Ya…
Pewawancara : Kalau yang di iklan nya itu penjelasannya gimana? Ada
apa saja? Kalau itu makna sesungguhnya kan ditunjukkan dengan apa?
Misalnya kaya benda nya atau ada orangnya siapa saja ? Yang muncul di situ
ada siapa ?
Responden : Yang di scene ini ? itu Tokoh..
Pewawancara : Tokohnya siapa ?
Responden : Tokohnya disini di gambarkan Jin. Cuma ini karena
digambarkan suatu bentuk kritik sosial kan di harapkan penonton melihat
bahwa di scene lima ada alternatif lain untuk masyarakat mengadu untuk
merubah kondisi yang ada.
cxxxv
Pewawancara : Itu harapannya ya…
Responden : Harapannya ya seperti itu di scene lima yang kemudian
di sepakati dan kemudian yang muncul di scene enam yang muncul ternyata
kembali lagi yang muncul seperti kondisi yang awal tadi tetap ada ada
sesuatu yang di harapkan.
Pewawancara: Tadi kan ada bilang ada jin ya…? Terus menurut Bapak
bentuk jin itu dari mana? Terlihat dari apa?
R : Eh… apa ni? Gambar apa ni? Teko Ya…
Pewawancara : Eh… ya …e… itu pertanda……ada ekspresi yang bisa
dilihat nggak? Dari Tokoh nya?
Responden : Dari Tokohnya?
Pewawancara : Ya di scene tujuh, ada apa di situ?
Responden : Ya lagi penjelasan tadi itu ya… kalau kita ngomong dari
scene lima tadi dia tidak sengaja menabrak sesuatu yang memunculkan suatu
harapan dalam bentuk e… jin, yang jelas tadi jin nya... Saya kembali lagi
e…kalau lima dan enam hanya memunculkan satu penampakan wajah yang
ke lima. Dan yang ke tujuh ini tadi saya katakan, harapan ada perubahan.
Munculnya jin sebagai tokoh ini diharapkan akan merubah kondisi yang
terjadi yang di alami oleh masyarakat. Yang kemudian di lanjutkan scene ke
tujuhnya ternyata hasilnya sama bahwa tokoh yang diharapkan bisa merubah
dan perbaiki tidak ada korupsi , tidak ada pungli yang di sepakati di scene
tujuh dan di scene delapan Eh… memberikan alternatif seperti itu kepada
masyarakat kemudian yang di lanjutkan scene sembilan.
Pewawancara : Tapi ini yang tujuh dulu ya. Per scene kan dibahas. Di
scene tujuh dan delapan?
cxxxvi
Responden : Kalau yang ditujuh ya.. e… ada tawaran dari tokoh yang
dimaksud yang muncul dari jin itu (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu
“Kuberi satu permintaan”) . Eh…apa kalau di yang kondisi yang saat ini itu
janji-jnaji kampanye, seperti itu. Ya…itu yang dijelaskan kemudian. Janji itu
disebutkan di scene kedelapan. Tapi di scene kedelapan kan terjadi deal
dahulu bahwa masyarakat menghendaki tidak ada korupsi, tidak ada pungli,
tidak ada korupsi kan sepeti itu. Kalau jinnya itu kelihatan tokoh yang bersih,
saya nggak tahu persis kenapa yang dimunculkan jinnya itu lebih njawani
gitu loh.
Pewawancara : Tetapi tau itu jawa terlihat dari apanya?
Responden : Dari pakaiannya…
Pewawancara : Terus selain pakaiannya?
Responden : Eh…dari pakaiannya, kemudian dari bahasa yang
digunakan. Kemudian gerakan tangan dari jinnya…
Pewawancara : gerakan tangan yang mana?
Responden : Yang memberikan jempol, kemudian istilahnya kayak
mempersilahkan kalau yag dari jawa itu kan. Monggo tadi. Iya…
Pewawancara : Terus?
Responden : Ekspresi dari masyarakat kan kekagetan aja
Pewawancara : Ditunjukan dalam bentuk apa kaget tadi?
Responden : Dalam bentuk apa ya… dia mundur dengan mungkin
istilahnya kalau dikatakan dengan kalimat itu “Uohh!” (mempraktekan
ekspresi muka menganga)
Pewawancara : Ehm…mukanya membentuk kayak gitu ya…
cxxxvii
Responden : Ya…Ya…
Pewawancara : Terus untuk scene delapan jinnya tadi ada gesture tangan
selain itu ada apa lagi?
Responden : Eh…tangan mempresilahkan dia posisi yang terkahir
membentuk seolah-olah dia siap menerima permintaan dari masyarakat
Pewawancara : Sikap gimana tuh?
Responden : Sikap dengan apa…sedakep. (menunjukan tangan dilipat
di depan dada) Ya sedakep, kemudian mimiknya itu kan seolah-olah dia
memperhatikan apa yang dikatakan oleh masyarakat
Pewawancara : Terus untuk scene Sembilan dan sepuluh?
Responden : Sembilannya kan masyarakat menyatakan bahwa dia
berharap adanya perubahan dimuka bumi. Tidak ada korupsi, tidak ada
pungli, tidak ada sogokan dan sebagainya dan sebagainya. Ya kemudia
ditunjukan oleh di scene kesepuluhnya sambil berpikir jinnya menyanggupi.
Tetapi pada akhirnya tetep…Eh…apa ya, memunculkan kalimat wani piro itu
seolah-olah, disitu juga akan terjadi korupsi juga.
Pewawancara : Jadi wani piro itu menandakan jinnya ikutan korupsi ya?
Responden : Ya, ternyata kan kembali juga seperti eh…kondisi
sebelumnya
Pewawancara : Terus kan tadi jinnya dibilang berpikir ya, lha berpikirnya
itu terlihat dari apa?
Responden : Itu kelihatan, kalau yang kesembilan tadi kan dia
memperhatikan. Yang kemudian di scene sepuluh dengan gaya dia. Apa
itu…pegang janggut itu kan kayak mikir jadi . memikirkan semua
permintaannya
cxxxviii
Pewawancara : Terus kan ini kan iklannya menggunakan tokohnya kan
jin, tokoh utamanya. Menurut bapak, menurut pengertian bapak, alasannya
apa sih pak kok pakai jin. Dia kan salah satu dari mahluk gaib kan, padahal
kan nggak Cuma jin. Ada banyak…
Responden : Ya…
Pewawancara : Tapi kenapa sih kok yang dipakai jin?
Responden : (menunjuk pada gambar jin) Kalau saya melihatnya
seperti ini, bahwa ini menunjukan bahwa Indonesia tingkat korupsi yang
paling parah itu di jawa dan jawa itu tokoh yang di…apa ya…tidak
hanya…Di jawa itu kan lebih banyak, unsure-unsur mistisnya. Yang menjadi
harapan kan seprti itu, kalau orang jawa melihat kondisi ini kan seolah-olah
berpikir bahwa Eh…masyarakat itu pengen mencari solusi untuk
menyelesaikan masalah di Indonesia dengan cara-cara mistis juga.
Pewawancara : Berarti menurut bapak jinya itu sosok pemberi solusi gitu
ya?
Responden : Ya! Harapannya seperti itu, cuman yang tidak berani kan
kenapa dia berpakaian jawa
Pewawancara : Terus di scene selanjutnya menurut bapak yang heppi
siapanya kalau gitu? Atau kah yang nonton, apa jinnya, apa konsumen, apa
masyarakat?
Responden : Harapannya kan ini kan, kalau saya. Rokok ini ingin
menampilkan suatu perubahan. Perubahan yang ternyata malah hasilnya
sama. Intinya..Ehm…apa ya. (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
Kayak satu pesan bahwa kalau masyarakat ini kalaupun mau menolak
terhadap pungli dan sebagainya itu ketemunya sama sehingga tidak usah
dibahas, tidak usah berpikir bagaimana menghilangkan korupsi dan
sebagainya. Yang penting sama-sama heppi.
cxxxix
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL GOLD, dari scene
pertama apa aja yang bisa bapak lihat?
Responden : Ini kok gambarannya seperti yang tadi ya, jadi seolah-olah
kayak kelanjutannya yang tadi. Cumin kalau yang ini dibuat terpisah.
Eh…berarti masyarakat yang menghadap kepada pejabat.
Pewawancara : Tokohnya kalau didalam scene ini siapa pak?
Responden : Ya, masyarakat dan pejabat. Pejabat ini gambarannya
seperti Gayus lagi duduk.
Pewawancara : Terus?
Responden : Satunya masyarakat biasa, digambarkan dalam bentuk
orang berpakaian adat jawa. Jinnya tadi. Saya nggak tau nyambung apa nggak
ini…
Pewawancara : Terus selain dua tokoh itu ada apa lagi yang bisa terlihat?
Responden : Kursi yang ditunjukan kepada penonton bahwa ini kursi
pejabat
Pewawancara : Terus lokasinya terlihat nggak dimana?
Responden : Di panggung ya… Terlihat dari…lampu, kemudian
samping-sampingnya kayak sound system gitu
Pewawancara : Menurut bapak apa sih makna ada yang duduk dan
berdiri?
cxl
Responden : Yang duduk ini kan leboh ditunjukan pada kursi seorang
pimpinan kemudian yang berdiri ini…masyarakat. Dia mau menyampaikan
sesuatu kepada pejabatnya…kalau melihat gambarnya…pakaiannya ini, adat
jawa, tapi bukan orang bawahan. Jadi pakaian yang disandang ini juga
pembesar jawa, kemudian melihat gayanya dihadapan pejabat dia tetap
berdiri seolah-seolah menunjukan bahwa sebenarnya ini antara pejabat yang
duduk dengan orang yang digambarkan masyaraka ini posisinya lebih tinggi
yang masyarakatnya. Struktur sosialnya lebih tinggi yang berdiri…
Pewawancara : Berarti kursinya itu menandakan…
Responden : Bahwa..tetep ini pejabat. Level dipekerjaannya ini iya, dia
pejabat. Tapi distruktur sosialnya lebih tinggi yang berdiri.
Pewawancara : Terus kalau misal dikehidupan nyata kursinya diibaratkan
dengan level pekerjaan atau struktur sosial kalau panggungnya? Punya makna
apa?
Responden : (menunjuk gambar panggung) Ya kalau panggungnyaa,
itu dipanggung kehidupan ya berarti…
Pewawancara : Berarti maknanya gimana kalau panggung kehidupan?
Responden : Itu kondisi yang ada ditempat kita saat ini, jadi ibaratnya
kan yang kita alami, kita berdiri diatas panggung.
Pewawancara : Kenapa kita dibilang seperti berdiri diatas panggung?
Responden : Enggak, maksudnya gini bahwa…kehidupan kita saat ini
ya..digambarkan diatas panggung. Jadi kalau ada…opo yo istilahnya.
Istilahnya, ya panggung kehidupan, ya ini menerjemahkannya apa ya dengan
bahasa yang lebih mudah dipahami. Di benak ada, tapi untuk memuncul
hehehe (tertawa)
Pewawancara : Pakai bahasa sehari-hari nggak papa kok (tertawa)
cxli
Responden : Ndakpapa ya. Ya, jadi seolah panggung ini ya tempat saat
ini kita berdiri, saat ini kita beraktifitas, intinya seperti itu.
Pewawancara : Kalau scene dua?
Responden : Eh…proses edukasi dari masyarakat tapi dalam tanda
petik karena melihat pakaiannya memiliki struktur sosial yang lebih tinggi.
Jadi kalau ditempat kita itu dipanggung kehidupan kita kan
ada…ada…kepemimpinan formal dan informal. Jadi formal ini yang pejabat,
yang informal ini lebih kepada masyarakat yang menandakan adat jawa ini.
Yang notabene struktur sosialnya lebih tinggi. Ini kan berharap bahwa
memberikan edukasi terhadap sesuatu yang baru untuk merubah kondisi yang
ada
Pewawancara : Mengedukasi berarti kayak mengajari ya?
Responden : Ya. Itu loh ada yang baru dan sebagainya… (menunjuk
pada perkataan jin “Baru..DJARUM 76 Fil..)
Pewawancara : Terlihat dia seperti orang mengedukasi atau mengajari itu
terlihat dari apanya?
Responden : Menggunakan jari telunjuk, iya. Untuk menjelaskan.
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Kalimat yang disampaikan…
Pewawancara : Kalimat atau nadanya?
Responden : Ya, kalimat atau nada yang digunakan ya seperti itu. Jadi,
penekanannya…
Pewawancara : Scene tiga ada siapa dan apa aja?
cxlii
Responden : Scene tiga ini…struktur formal ternyata memang
mentalnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi, jadi. Proses edukasi yang
diajarkan tetap dia akan mau merubah tetapi tetep minta imbalan
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa dalam scene ini?
Responden : Dia dengan, kode tangan… iya… (mempraktekan gerakan
tangan Gayus menggesekan ibu jari dengan telunjuk dengan kalimat yang
disampaikan juga
Pewawancara : Terus familiar nggak dengan tokoh yang ada disini?
Responden : Ini diharapnkan mengambarkan tokoh Gayus. Sama
seperti yang tadi..(menunjuk pada iklan sebelumya)
Pewawancara : Terus scene yang keempat?
Responden : Ekspresi pesimis untuk bisa melakukan perubahan
terhadap mental pejabat, jadi dia seolah-olah ngece gitu. Bolak-balik wani
piro, wani piro gitu…
Pewawancara : Ngecenya terlihat darimananya itu?
Responden : Mengungkapkan, menirukan kalimat yang disampaikan
oleh si Gayus tadi dengan nada sinis ya. Mimik mulutnya yang sinis gitu…
Pewawancara : Dan itu menandakan mengece gitu ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus yang scene kelima tau nggak ini produk apa?
Responden : Ini rokok. Rokok baru.
Pewawancara : Walaupun nggak disebutin rokok kok tau? Taunya
darimana? Kan iklan ini kan nggak disebutin ada tulisan rokok kan..
cxliii
Responden : Ya, ndak ada… Penulisan DJARUM
Pewawancara : Kok bisa tahu itu produk rokok maksudnya, kan itu
ngomong rokok…
Responden : Oohhhhh...ya itu gambaran yang ada dibenak kita, melihat
iklan seperti ini tuh iklan rokok
Pewawancara : Karena?
Responden : Karena menunjukan merek.
Pewawancara : Berarti karena mereknya..
Responden : Karena mereknya sudah me… apa ya. Sudah ada dibenak
kita bahwa ini merek rokok.
Pewawancara : berarti sudah dikenal gitu ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus kalau variannya DJARUM 76 itu, bapak tau nggak
jenisnya? Apa bedanya sama…
Responden : Ndak paham…
Pewawancara : Cuma tau kalau itu rokok dan rokoknya baru ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Baru tau dari?
Responden : Ya, tulisan baru saja.. ya…
cxliv
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Ini kayak gambar yang menunjukan harapan baru.
Pewawancara : Ditunjukan dari?
Responden : Dari sinar matahari…matahari pagi. Itu kan seolah-olah
menunjukan akan adanya harapan baru
Pewawancara : Terus selain matahari ada apa lagi disitu?
Responden : Awan. Gelombang awan…tapi lebih menonjol
mataharinya yang menunjukan pengharapan akan perubahan baru
Pewawancara : Dilanjut di scene dua apa yang dilihat di scene dua?
Responden : Ini panggung kontes jin, jadi pesertanya ada tiga yang
akan mengadu kekuatan. Istilahnya ya…
Pewawancara : Kalau scene satu sama dua dihubungkan, menurut bapak
apa hubungannya?
Responden : Bahwa dengan kontes ini diharapkan akan muncul
harapan baru dari pemenangnya itu
Pewawancara : Scene tiga sama empat ada apa?
Responden : Scene tiga itu kan menunjukan tiga orang peserta tadi
yang pertama kan dari Arab
Pewawancara : Dilihat dari?
Responden : Dari…onta. Dia mencoba menghilangkan pyramid. Ini
pyramid ngkan pyramid. Ini pyramid apa ya?
Pewawancara : Ya…pyramid nggak ada jenisnya sih…
cxlv
Responden : Yah…pyramid, dari ontanya itu kemudian ya pakaian dai
jinnya
Pewawancara : Terus selain pyramid, onta dan pakaian ada lagi nggak
yang terlihat kalau dia dari Arab?
Responden : Pakaian jinnya, ada ontanya, ada piramidnya…dia
menunjukan dia menghilangkan pyramid.
Pewawancara : Berarti dia terlihat dari Arab ditunjukan dari pakaian,
pyramid sama ontanya ya?
Responden : Pakaian…topinya itu loh..
Pewawancara : Kemudian lanjutannya di scene lima ada apa?
Responden : Hmm…di scene lima dia dengan pongahnya ketawa lepas
dia sudah membuktikan. Opo yo, kesaktiannya.
Pewawancara : Tertawa lepas dengan ekspresi pongah gitu menandakan
apa pak?
Responden : Ya, dia puas.
Pewawancara : Oh itu sebuah kepuasan yaa?
Responden : Iya dengan kemudian melirik jin peserta berikutnya, kan
seolah-olah kan, pasti dia tidak mampu. Dia yang paling sakti! Kan gitu..
Pewawancara : Kemudia scene enam sama tujuuh apa yang terlihat?
Responden : Ini peserta berikutnya…jadi peserta kedua ini…E…jin,
yag dari Jepang
Pewawancara : Taunya darimana dia dari Jepang? Tandanya apa?
cxlvi
Responden : Ya, dari model pakaiannya. Kemudian e…disitu ada
tanaman sakuranya yang ada dilaut, ya itu yang menggambarkan…
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden : Nak saya melihatnya seperti itu, kalau Jepang dilihatnya
dari sisi itu pakaiannya
Pewawancara : Kemudian?
Responden : Tanaman sakuranya…
Pewawancara : Kemudian?
Responden : Gunung! Itukan kesaktiannya…dia melenyapkan gunung
ya.
Pewawancara : Gunung apa ya?
Responden : Gunung Yama
Pewawancara : Jadi taunya dari Jepang itu dari pakaiannya, bunga sakura
sama gunungnya ya…
Responden : Gunung apa namanya ya?
Pewawancara : Gunung Fuji…berarti taunya malahan bukan dari
gunungnya ya? Tapi dari pakainnya…dari tanamannya sakura ya..
Responden : Ya…
Pewawancara : Familiarnya sama itu ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus untuk scene delapan?
cxlvii
Responden : Dia juga ketawa. Ketawa dengan mengejek peserta yang
tadi dari India…
Pewawancara : India atau Arab?
Responden : Eh! Dari Arab. Dari Arab. Dia kalo tadi menunjukan kalau
dia tadi hanya menghilangkan pyramid, tapi yang kedua ini menghilangka
gunung. Yang notabene kan kalo pyramid kan gedhe gunung kan…
Pewawancara : Mengejek itu terlihat dari apanya?
Responden : Dari dia ketawa lepas sambil melihat ke Jin Arab tadi..
Pewawancara : Jadi cara lihatnya terlihat mengejek ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus…scene Sembilan apa yang terlihat?
Responden : Discene kesembilan…ini kok tadi nggak ada ya difilmya?
Pewawancara : Ada kok.
Responden : Disini penontonnya oh…tepuk tangan. Dia sedang kasih
support dengan peserta dari Indonesia.
Pewawancara : Memberikan ke Indonesia ya? Scenenya setelah yang ini
(menunjukan scene delapan). Oh berarti bapak nangkepnya penontonnya
malah memberi support kepada jin yang sudah tampil apa yang belum
tampil?
Responden : Ya, yang belum tampil. Jadi ini kan…ini kan…ini
kan…anu…eh…setelah…ini..ini…peserta ketiga kan yang tampil
Pewawancara : He e…he e… terlihatnya dari mana ya kok bisa bilang
memberi supportnya kepada jin yang belum tampil? Yang mau tampil…
cxlviii
Responden : Ya karena memang kan dari penontonnya kan orang orang
Indonesia semua, sama dengan peserta ketiga. Dalam konsep penonton pasti
akan seperti itu, karena di penonton kan tidak digambarkan ada orang Arab
dan orang Jepangnya. Dia memberikan support kepada peserta ketiga…
Pewawancara : Memangnya kalau dilihat dari scene yang kesembilan dan
kesepuluh peserta yang ketiga emang dari mana?
Responden : Gimana?
Pewawancara : Dari mana peserta yang ketiga? Jin yang ketiga? Terlihat
nggak dari mana?
Responden : Dari Jawa.
Pewawancara : Dari apanya?
Responden : Dari pakaiannya…
Pewawancara : Terus discene kesepuluh terlihat apa lagi?
Responden : Di scene kesepuluh, jin yang ketiga ini menyiapkan
peralatannya. Setumpuk berkas. (menunjuk pada jin membawa setumpuk
berkas)
Pewawancara : Setumpuk berkas…
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Sebelas, dua peserta yang lain ndak paham apa
maksudnya ya.
Pewawancara : Nggak paham sama?
Responden : Sama apa yang mau dilakukan sama peserta ketiga
cxlix
Pewawancara : Jadi nggak paham itu maksudnya?
Responden : Maksudnya bingung maksudnya apa. Kok kenapa yang
dimunculkan itu setumpuk berkas (menunjuk pada ekspresi dari kedua jin
dari Mesir dan Jepang)
Pewawancara : Terus scene dua belas?
Responden : Dua belas…ternyata yang ketiga. Jin yang ketiga dengan
kesaktiannya bisa menghilangkan berkas tadi.. scene dua belas ini
menunjukan bahwa dua peserta sebelumnya (menunjuk kepada kedua jin dari
Jepang dan Mesir) melihat perkara apa ya…menganggap hal yang sederhana.
Jadi ya istilahnya ya koyok ngece juga.
Pewawancara : Ngece juga…?
Responden : Iya. Tadi yang pertama kan menantang yang kedua, dia
bisa menghilangkan pyramid kemudian penantang yang kedua
menghilangkan gunung, sementara yang ketiga hanya menghilangka berkas
gitu loh… jadi dua peserta ini tertawa. Tertawanya kan, ya…tertawa sinis.
Pewawancara : Berarti artinya ngece ya?
Responden : Ya ndak ngece juga ya, artinya sinins gitu. Kok cumin
hanya berkas gitu…
Pewawancara : Berarti sinis ya? Kalau sinis itu berarti artinya apa?
Responden : Sinis…me…me…meremehkan! kemampuannya
Pewawancara : Dilihat dari ketawanya itu ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Selain dari ketawanya ada lagi nggak?
cl
Responden : Ehm…ya gayanya. Dan kemudian tidak melihat…kan
orang tertawa sinis kan beda dengan orang tertawa bangga. Tertawa sinis kan
tidak melihat kepada subyek yang…yang…apa…yang ditertawakan. Jadi
istilahnya kayak mlengos aja ya. Gitu…
Pewawancara : Terus scene ketiga belas sama empat belas…
Responden : Baru setelah itu peserta…eh, jin yang ketiga ini
menjelaskan bahwa yang dihilangkan tadi kasus korupsi (menunjuk setumpuk
buku). Yang kemudian dengan banggannya para penonton ini yang
kebanyakan ini adalah para pejabat…
Pewawancara : Terlihat darimananya kalau pejabat?
Responden : Ya…melihat pakaiannya. Ini seolah-olah kayak
menggambarkan gedung dewan ini ya? (tertawa) Amit-amit ya… haha
(tertawa) Ya seneng, kalau ini kan orang-orang yang disini kan memang
orang-orang yang apa…koruptor semua diibaratkan…makanya seneng kalau
kasus korupsi hilang itu seneng
Pewawancara : Terus bisa menyimpulkan kok dia seneng itu darimana?
Responden : Penonton! Ya…mereka berepuk tangan, bersalaman. Ka
itu seneng semua kasus korupsinya hilang semua. Harapannya kan dia
tersugesti untuk bebas dari masalah gitu…
Pewawancara : Kan kontes jin kan jinnya ada tiga kan jinnya. Kenapa jin
yang dari jawa tadi malah dapat tepuk tangan yang meriah. Padahal tadi
dibilangkan yang lain lebih besar kan padahal…
Responden : Iya…karena penontonnyaa audiencenya semua kan rata-
rata koruptor semua kan. Kalau melihat konteks yang bergembira kan seperti
ini. Kalau apa…begitu ada jin yang bisa menghilangkan kasus korupsi,
cli
berkas-berkas korupsi hilang semua, tertawa semua kan. Ini tidak ditunjukan
pada saat menunjukan kemampuan jin yang pertama sama yang kedua.
Pewawancara : Iya…kemudia. Oh…berarti kalau penontonnya berlaku
seperti itu berarti penontonya memberikan support banget ya sama jin
yang…
Responden : Yang ketiga…
Pewawancara : Terus kalau scene kelima belas?
Responden : Nah! Ini justru yang malah aneh karena jin yang pertama
dan kedua(menunjuk pada jin Mesir dan Jepang) sangat hormat dan salut
dengan kemapuan jin yang ketiga…
Pewawancara : Menurut bapak kenapa bisa sampai gitu?
Responden : Ya bisa…menghilangkan kasus korupsi kan tidak ada
yang mampu dinegara Arab dan dinegara Jepang gitu.
Pewawancara : Eh…terus bisa tau itu salut tuh terlihat dari apa?
Responden : Hormat…itu kan gaya hormatnya Jepang kan seperti itu
(menunjuk pada jin jepang yang menunduk).
Pewawancara : Terlihat dari itunya ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus scene…eh kalau kayak tadi kan pyramid
disimbolkan sebagai Arab, kalau sakura Jepang. Kalau Indonesia dengan
korupsi menurut bapak?
Responden : Ya…ternyata simbolnya korupsi begitu ya.
Pewawancara : Ohh berarti Indonesia simbolnya begitu ya?
clii
Responden : Ya tapi…ini pada kritik sosial yang
ada…jadi…eh…secara ekstrim jadi iklan ini itu (menunjuk pada scene ke
empat belas) menunjukan bahwa Indonesia itu negara yang paling korup
dimana dalam satu gedung itu semua pejabat adalah koruptor. Begitu ada
orang yang ahli menghilangkan berkas dan ahli menghilankan kasus korupsi
mereka tidak ada yang diam, semuanya kan tertawa lepas. Senang, ceria
semua…
Pewawancara : Terus untuk scene yang keenam belas?
Responden : Ini…nek ini tidak kritik ya. Ini menggambarkan kondisi
yang ada di Indonesia, dimana koruptor. Orang-orang yang berhasil dengan
korupsi selalu dihubungkan dengan wanita.. (menunjuk pada gambar tiga
cewek,)
Pewawancara : Itu kalau diterapkan didalam kehidupan nyatanya ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Artinya seperti itu..
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus kalau discenenya ditunjukan dengan apa?
Responden : Ya setelah dia berhasil melenyapkan korupsi kan dia
mendapatkan hadiah, para wanita yang ada di situ…
Pewawancara : Mendapatkan hadiah dari wanita…atau mendapat hadiah
wanita?
Responden : Wanita. Mendapat hadiah wanita.
Pewawancara : Oh berarti itu disimbolkan sebagai sebuah hadiah?
Responden : Ya..hadiah…
cliii
Pewawancara : Emang wanita itu diidentikan dengan apa sih? Kok
makainya wanita ya?
Responden : Kalau didalam ini kan bukan…ini..bukan…kritik sosial,
tapi justru keadaan yang ada karena kan kebanyakan kan kasus-kasus korupsi
pelaku korupsi itu kan selalu larinya kewanita…
Pewawancara : Oh…kalau dikaitkan dengan kehidupan nyatanya..
Responden : Iya..
Pewawancara : Eh….terus scene tujuh belas? Kan ada yang penting heppi
lagi, di iklan ini menurut bapak yang happy siapanya?
Responden : Yang happy siapanya ya? (menunjuk pada tulisan yang
penting heppi) Kalau yang ini tuh semuanya happy
Pewawancara : Semuanya siapa tuh?
Responden : Ya…termasuk audiencenya
Pewawancara : Audience dalam iklan atau?
Responden : Dalam iklan. Yang nonton, yang nonton tadi. Yang nonton
kontesnya..
Pewawancara : Cuma itu aja yang happy? Diluar itu ada lagi nggak?
Responden : Ndak saya nggak melihat yang lain…
Pewawancara : terus untuk scene yang ke delapan belas?
Responden :Ahhh.. lebih seperti ini jadi bahwa saya menangkapnya ya
kedua jin yang kalah tadi kan minta belajar juga dari jin yang ketiga
(menunjukan gambar jin Jepang dan Mesir mendekati Jin Indonesia), cuman
ditolak oleh jin yang ketiga (menunjukan ketika jin Mesir dan Jepang
dihilangkan oleh Jin Indonesia)
cliv
Pewawancara : terus kalau jinnya sampai minta belajar itu apa artinya?
Responden :Bahwa sebenarnya kasus korupsi kan nggak di Indonesia
aja, kasus korupsi tuh disemua negara ada, cuman untuk ilmu yang bisa
menghilangkan korupsi kan Cuma di Indonesia aja adanya, sehingga yan dari
Arab dan dari Jepang pengen belajar... bagaimana cara menghilangkan kasus
korupsi
Pewawancara : kalau begitu jin yang lain menganggap jin Indonesa itu
lebih... apa...
Responden :ya lebih mumpuni, lebih hebat gitu
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Rabu
tanggal 28 Mei 2014 pukul 13.54 di Pacific Mall Tegal
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
(……………………………………….)
clv
6. Responden 6
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 14.31 di Pacific Mall Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama
lengkap bapak siapa ya?
Responden : Bintoro Adi Prasetyo
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Tegal
Pewawancara : Tempat tanggal lahir?
Responden : Tegal…
Pewawancara : Tempat tanggal lahir pak?
Responden : Oh! Tempat tanggal lahir? 17 Februari 1981
Pewawancara : Berarti aslinya Tegal ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Pendidikan terakhir bapak?
Responden : S1
Pewawancara : S1 apa pak?
Responden : Hukum
Pewawancara : Kalau pekerjaan sekarang?
Responden : Sebagai HRD di Pasific Mall Tegal
clvi
Pewawancara : Bapak Merokok atau tidak merokok?
Responden : Aktif merokok
Pewawancara : Dalam satu hari kira-kira bapak menonton TV berapa
kali?
Responden : Maksudnya itu dalam berapa? Jam atau?
Pewawancara : Misal kayak pagi atau malem?
Responden : Oh! Paling malem satu kali
Pewawancara : Kan kalau nonton TV ka nada iklan terus kalau iklan
muncul biasanya ditonton atau nggak?
Responden : Jarang ditonton
Pewawancara : Kalau jarang berarti pernah ada yang ditonton ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Biasanya kalau apa tuh yang ditonton?
Responden : Ya…kalau iklannya sifatnya lucu juga sih
Pewawancara : Di tonton ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Pertama iklan yang pertama akan membahas iklan
DJARUM76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene yang nomor satu
ini apa yang bapak lihat?
Responden : (sambil melihat pada gambar asap di kertas) Scene satu
asap ya…
clvii
Pewawancara : Asap atau apa?
Responden : Asap
Pewawancara : Dimana?
Responden : Asap lokasinya di…berarti kalau dilihat disini kan berarti
di udara
Pewawancara : Itu menunjukan apa?
Responden : Kalau asap berarti berarti kayak menunjukan angan-angan
ya…
Pewawancara : Angan-angan? Kalau diibaratkan waktu, terlihat nggak
discene satu apa? Nangkep nggak keadaan kapan?
Responden : Keadaan kapan gimana maksudnya? Oh! Kalau ini siang.
Siang…
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Dari apa ya…warna gumpalan asap itu…warna-warna
dari asap itu
Pewawancara : Di scene dua ada apa?
Responden : Ada karyawan (menunjuk pada orang yang membawa
proposal) yang sedang mengobrol dengan bosnya (menunjuk pada orang yang
membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa proposal) ya…
Pewawancara : Terlihat mana bos mana karyawan dari mana?
Responden : Kalau dilihat disini…kalau bos ini kan…(mendekatkan
kertas) dari cara karyawannya menghadap. Ekspresinya…
Pewawancara : Terlihat nggak lokasinya dimana?
clviii
Responden : Di kantor…
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Terlihat dari mulai meja, file cabinet…
Pewawancara : Kalau jenis kantornya, kantor apa nangkep nggak?
Responden : Ndak nangkep
Pewawancara : Kalau jenis pekerjanya pekerja apa, nangkep nggak?
Responden : Nggak nangkep
Pewawancara : Discene tiga, ada siapa aja?
Responden : Eh ada bosnya sih…
Pewawancara : Bosnyaaa familiar nggak?
Responden : Kayak Gayus…
Pewawancara : Terlihat dari mana?
Responden : Dari dandanan muka ya, dari mulai kacamata, muka. Udah
cuma itu sih
Pewawancara : Terus discene itu ada selain dia mirip sama tokoh Gayus
apa lagi yang bsai terlihat?
Responden : Oh! Gesture tangannya itu seolah-olah dia minta balasan
ya…
Pewawancara : Balasan?
Responden : Iya minta uang ya..
Pewawancara : Berarti tangannya menunjukan dia minta yang ya?
clix
Responden : He eh…minta uang
Pewawancara : Eh….kalau raut wajahnya?
Responden : Dia menunjukan ini…menunjukan keinginan dia…dalam
arti keinginan untuk meminta uang (menunjuk pada ekspresi muka gayus)
Pewawancara : Berarti mukanya kayak muka orang minta uang ya?
Responden : He eh…
Pewawancara : Kalau lihat dari scene satu sama dua kan belum tau kantor
apa atau pekerja apa kan, kalau lihat scene tiga udah tau belum dia jenis
pekerjanya apa?
Responden : Belum tahu juga…belum ada bayangan…
Pewawancara : Scene empat
Responden : Disini tadi ada orang yang tadi abis ngadep sama bosnya
dan ada tiga, tiga…orang karyawan lainnya
Pewawancara : Apa yang dilakukan sama orang-orang disitu?
Responden : Beraktivitas kerja
Pewawancara : Terus apa lagi yang terlihat?
Responden : Berarti aktivitas karyawan tadi kan dengan muka kesal dia
keluar
Pewawancara : Kira-kira dia kesal karena apa?
Responden : Ya karena pada saat menghadap kepemimpinnya malahan
yang serba dilakukan adalah…
Pewawancara : pimpinannya minta uang?
clx
Responden : He eh…
Pewawancara : Kalau minta uang gitu termasuknya pimpinannya
melakukan apa?
Responden : Korupsi…
Pewawancara : Kan bapak bilang disini kan tadi orang yang tadi ngadep
bosnya tadi kan kesal, ditunjukan dengan apa tuh dia kesal?
Responden : Dengan raut wajah
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Dengan dia keluar dengan agak tergesah-gesah…
Pewawancara : Udah itu aja? Terus scene lima?
Responden : Ya pada saat dia keluar berjalan, ke…ke ke..halaman dia
nggak sengaja menendang apa ya namanya ya? Teko ya. Teko…menendang
teko..
Pewawancara : Terus?
Responden : Ya menendang teko tersebut, terus dia nggak tau ternyata
teko tersebut megeluarkan asap…
Pewawancara : Terus kalau sccene enam?
Responden : Disaat teko tersebut mengeluarkan asap, ternyata dia tanpa
disadari. Dari teko itu, dari asap itu muncul jin.
Pewawancara : Berarti munculnya jin itu ditandai dengan apa?
Responden : Satu, ditandai dengan bergeraknya teko, terus adanya
asap, terus adanya jin
clxi
Pewawancara : Kemudian scene ke tujuh?
Responden : Satu kaget… (menunjuk ekspresi dari muka orang di
scene ini)
Pewawancara : Kaget karena apa kira-kira?
Responden : Karena melihat asap terus teryata dari asap itu muncul jin.
Pewawancara : Terus ada apa lagi selain orang yang kaget itu?
Responden : Jin. Ada!
Pewawancara : Eh…apa itu?
Responden : Tangannya menunjukan apa ya…menunjukan dalam arti
permintaan dari karyawan yang tadi.
Pewawancara : Permintaan…permintaan apa?
Responden : Ya…permintaan dalam arti mengabulkan permintaan. He
eh…bentuk tangannya kan berarti kayak mempersilahkan…
Pewawancara : Itu scene delapan ya berarti? Bentuk tangannya berarti
mempersilahkan ya?
Responden : He eh…Untuk mempersilahkan permintaan dia
Pewawancara : Ditunjukan dengan seperti apa kalau dideskripsiin?
Responden : Ya dalam arti dia seperti…jempol ya. Seperti jempol
sambil menunjuk…
Pewawancara : Kalau lihat dari sampai scene delapan ini kira-kira jinnya
asalnya dari mana ya?
Responden : Jogja
clxii
Pewawancara : Dari Jogja? Terlihat dari?
Responden : Dari blangkon sama baju
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Cuma itu balngkon sama baju. Dan ini…ya…blangkon
sama baju aja ya
Pewawancara : Berarti kalau pakai blangkon sama baju itu pasti orang
Jogja ya?
Responden : Belum tentu juga. Orang solo pun sama
Pewawancara : Solo, Jogja berarti?
Responden : Ya, jawa ya. Jawa tengah berarti…
Pewawancara : Jawa khususnya Jawa Tengah ya berarti?
Responden : Iya…
Pewawancara : Karena dilihat dari pakaiannya ya? Terus kalau scene
Sembilan sama sepuluh?
Responden : Kalau dilihat ekspresi dari karyawan tersebut, ekspresi
marah. Dengan kesempatan itu, dia minta supaya korupsi pungli dan sogokan
itu hilang (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut
“Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!). Terlihat dari ekspresi
dia memandang jin itu dan ekspresi tangannya juga, menggebu-gebu sambil
menunjukan sambil menghitung jadi…
Pewawancara : Menghitung keinginannya ya?
Responden : Jadi korupsi, pungli itu…
clxiii
Pewawancara : Selain tokoh karyawan itu ada lagi nggak yang terlihat di
scene Sembilan itu?
Responden : Jinnya juga
Pewawancara : Apa yang dilakukan sama jinnya disitu?
Responden : Mendengarkan dari…karyawan tersebut. Permintaan
karyawa tersebut…
Pewawancara : Bisa menyimpulkan kalau jin itu sedang mendengarkan
darimana?
Responden :Tangan bersedakep ya didada
Pewawancara : Itu mendengarkan ya artinya? Kalau scene sepuluh?
Terlihat apa?
Responden : Dari scene kesepuluh. Dari kesemuanya itu, setelah
karyawan itu menjelaskan. Jin tersebut, pertama dia agak-agak meledek juga
ya ya.
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa?
Responden : Kepala mendengak keatas dan tangannya memegang dagu
atas permintaan dari karyawan tersebut
Pewawancara : He eh…
Responden : Terus yang kedua, dari jin tersebut. Dia…malah..malah
mengatakan. Malah…malah…berbalik meminta ke karyawan terebut
Pewawancara : Discene sepuluh apa lagi jalan ceritanya?
Responden : Yang akhirnya jin tersebut meminta imbalan sama dengan
bosnya
clxiv
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa tuh?
Responden : Ditunjukan dengan tangan yang seperti bosnya
Pewawancara : Tangan….
Responden : Tangan itu sambil menggesekan antara jempol sama
telunjuk…
Pewawancara : Itu artinya minta ya? Meminta itu selain dari gesture
tangannya apa lagi?
Responden : Selain itu…ya sambil mengadahkan tangan sambil
ngomong wani piro…
Pewawancara : Berarti wani piro itu maknanya?
Responden : Wani piro itu maknanya berarti meminta sesuatu secara
halus…
Pewawancara : Secara halus? Kenapa secara halus?
Responden : Secara halus karena kalau secara kasar kan dia akan
langsung meminta…
Pewawancara : Untuk scene sebelas kan ada tulisan yang penting heppi.
Menurut bapak siapanya yang heppi?
Responden : Penontonnya sih
Pewawancara : Kenapa alasanya?
Responden : Ya karena alasannya…dari cerita itu kan. Iklan itu kan
disuguhkan untuk konsumen. ditunjukan untuk konsumen dimana cerita itu
kan bisa menghibur konsumen? (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
clxv
Pewawancara : Ya berarti dalam arti, yang terhibur itu konsumennya
karena iklannya ya?
Responden : Ya…dalam artian konsumen itu penonton ya.
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Scene pertama ya yang dilihat ya. Satu…(menunjuk
gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk ) kalau dilihat dari
urutan iklan sebelumnya ya..antara jin dengan bosnya ini. Gayus…
Pewawancara : Oh berarti tokohnya sama ya? Terus apa lagi yang dilihat
discene satu?
Responden : Ya…disitu terlihat kursi sih
Pewawancara : Selain kursi ada apa lagi?
Responden : Ya kursi dipanggung ya (gambar kursi) …ada lighting.
Ada speaker…
Pewawancara : Apa yang dilakukan dua toko itu diatas panggung?
Responden : Ya sedang berkomunikasi ya, antara si jin sama si
Gayus…
Pewawancara : Itu kan terlihat sedang berkomunikasi ya?
Responden : Ya…itu yang jin sambil berdiri yang Gayus sambil duduk.
Pewawancara : Terus menurut bapak, apa sih maknanya dari satunya
berdiri satunya duduk?
clxvi
Responden : Mungkin kalau duduk semua kan…obrolan-obrolan bukan
penegasan ya. Dalam arti kalau satunya duduk satunya berdiri kan artinya
penegasan.
Pewawancara : Berarti siapa yang memberikan penegasan?
Responden : Berarti si jin
Pewawancara : Berarti yang berdiri ya? Penegasan itu maksudnya apa?
Responden : Dalam arti ya…eh…kata perintah ya
Pewawancara : Oh memberikan perintah? Menyuruh berarti?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus duduk berdirinya itu selain itu menunjukan apalagi?
Responden : Cuman itu menunjukan perintah…tinggi yang jin
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Ya karena eh…
Pewawancara : Berarti dia diibaratkan lebih tinggi menurut bapak karena
dia berdiri ya?
Responden : Iya lebih tinggi…
Pewawancara : Tinggi apanya berarti?
Responden : Tinggi secara penekanan, penekanan terhadap si Gayus itu
Pewawancara : Kalau gitu kursinya itu menandakan apa?
Responden : Kursi…kursi kalau kursi itu sebenarnya menandakan
bukan menandakan apa-apa ya, kursi itu hanya menandakan apa ya… apa
namanya ya. Ya menandakan… kalau kedudukan ya kalau menurut saya ya
clxvii
kecuali kalau ada meja didepannya mungkin akan menandakan kedudukan,
tapi ini didepannya nggak ada meja. Ya mungkin in cuma sekedar fasilitas aja
ya…
Pewawancara : Terus kalau panggungnya ada maknanya nggak? Padahal
kan ibaratnya mereka cuma mengobrol aja kan. Terus maknanya apa kok
harus diatas panggung?
Responden : Ada maknanya juga sih dalam arti kan, dari dari…dari si
jin itu untuk mengeluarkan suatu perintah dia didengar oleh rakyat. Atau
didengar oleh audiens
Pewawancara : Berarti maksudnya dilihat oleh orang lain?
Responden : He eh…
Pewawancara : Berati sebuah tempat yang dilihat oleh orang lain atau
orang banyak
Responden : Orang banyak..
Pewawancara : Terus discene dua ada apa?
Responden : Ya…masih sama ya. Ada si jin sama si Gayus itu
Pewawancara : Apa yang dilakukan?
Responden : Kalau dari si jin itu… dia sudah mulai mengutarakan kata-
katanya. Perintahnya kepada si Gayus
Pewawancara : Terlihat seperti sebuah perintah itu terlihat dari mananya?
Kok itu bisa menyimpulkan sebuah perintah bukannya ngobrol biasa…
Responden : Kalau dilihat dia menunjuk jari ya, menunjuk jari sambil
mata menatap wajahnya Gayus
clxviii
Pewawancara : Itu menunjukan sebagai sebuah perintah ya. Terus kalau
discene tiga?
Responden : Scene tiga terlihat ada Gayus (menunjuk orang pada
gambar)
Pewawancara : Apa yang dilakukan dia?
Responden : Yang dilakukan dia ya sambil menggesekan apa ya,
jempol dengan ibu jari sambil..
Pewawancara : Jempol dan telunjuk?
Responden : Oh iya jempol dan telunjuk sambil bilang wani piro…
Pewawancara : Yang maknanya apa tuh?
Responden : Yang maknanya ya bahwa apa yang di…yang intiya,
maknanya…dia minta sesuatu imbalan…
Pewawancara : Berarti baik gesture atau kata-katanya minta sebuah
imbalan ya?
Responden : Ya…kalau ekspresinya minta imbalannya kurang serius
juga sih
Pewawancara :Mminta imbalannya kurang serius?
Responden : Kurang serius…
Pewawancara : Kalau scene empat?
Responden : Dari…jinnya itu mengerti apa yang dikatakan Gayus tapi
jinnya itu hanya sekedar meyepelekan permintaan dari si Gayus
Pewawancara : Menyepelekan? Ditunjukkan dengan apa?
clxix
Responden : Dengan raut muka dan mulut
Pewawancara : Mulutnya? Terus selain itu?
Responden : Kalau dilihat digambar cuman ekspresi wajah sih, kalau
diiklannya gerakan ya. Kalau secara visual itu ada gerakan apa ya…dari cara
ngomongnya juga agak di…di…
Pewawancara : Di apain?
Responden : Di… apa yah? Namanya apa sih..
Pewawancara : Pakai bahasa sehari-hari nggakpapa sih hehe
Responden : Agak…alah! Cara ngomongnya itu agak dipelokan sih
Pewawancara : Itu artinya apa tuh?
Responden : Ya…tanda meledek..
Pewawancara : Terus, kalau scene lima? Apa yang dilihat dari scene lima?
Responden : DJARUM 76 (gambar dari logo DJARUM 76)
Pewawancara : Tau nggak DJARUM 76 itu produk apa?
Responden : Produk rokok
Pewawancara : Taunya darimana? Kan nggak ada tulisannya rokok
Responden : DJARUM, DJARUM kan kalau dilihat nama DJARUM
kan sudah melegendaris ya…ya gitu..
Pewawancara : Berarti karena sudah kenal ya?
Responden : Ya karena sebelunya sudah kenal produk DJARUM..
Pewawancara : kalau DJARUM 76 nya sendiri tau nggak jenis rokok apa?
clxx
Responden : Rokok kretek…
Pewawancara : Tau ya kalau rokok kretek?
Responden : Ya….
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Awan dan matahari ((menunjuk pada pergerakan dari
awan dan matahari)
Pewawancara : Itu menandakan apa?
Responden : Eh…menandakan..putaran waktu ya
Pewawancara : Putaran waktunya kenapa?
Responden : Ya menandakan putaran waktu ya apa ya
namanya…keinginan apa ya. Menandakan waktu dalam arti bila waktu
diputar gitu loh..
Pewawancara : Eh…maksudnya berjalannya waktu?
Responden : Hm…berjalannya waktu apabila waktu diputar gitu loh
Pewawancara : Hm…bentar…
Responden : Awan dan matahari kan sebenarnya waktu..ya kan? Kalau
dilihat waktu yang seperti apa ya waktu untuk masa lalu. Dalam arti apabila
waktu itu bisa dikembalikan lagi…
Pewawancara : Berarti mengumpamain flashback gitu ya?
Responden : He eh…
clxxi
Pewawancara : Terus discene dua apa yang terlihat? Ada apa aja, siapa
dan dimana?
Responden : Disini di panggung ya… di panggung ada beberapa
kontestan. Mau mengadakan kontes jin. (menunjuk pada tulisan kontes jin
pada gambar dan gambar orang)
Pewawancara : Selain ada kontestan dan panggung ada apa lagi?
Responden : Ada beberapa wanita dibelakang panggung, mungkin
wanita itu membantu dari aktifitas ini ya…
Pewawancara : Kalau diiklan ini panggungnya maknanya apa kira-kira?
Responden : Kan disini kan kontes kan. Kontes kan berarti
untuk…untuk..untuk..menunjukan jawara ya. Untuk menunjukan kan siapa
yang paling hebat dalam arti untuk menunjukan siapa yang paling hebat.
Dalam arti untuk dilihat khalayak umum. Untuk dilihat orang banyak..
Pewawancara : Berarti sebuah lokasi untuk dilihat orang banyak?
Responden : He em…
Pewawancara : Kalau scene ketiga dan empat? Apa yang terlihat dari
scene tiga dan empat?
Responden : Scene…tiga disini terlihat orang India ya. Orang
India…sama orang Jepang ya.
Pewawancara : Itu India terlihat dari mana orang India?
Responden : Dari topi sih…
Pewawancara : Kalau disambungin sama scene empat dia dari India?
clxxii
Responden : Hm! Dia dari apa ya…ndak ndak ndak. Berarti dari Mesir,
dari Mesir ini dari Mesir.
Pewawancara : Oh berarti kalau cuma dilihat dari scene tiga aja dikiranya
dari India karena dari…
Responden : Topi…topinya..
Pewawancara : Tapi kalau dilanjutin sama scene empat berubah jadi…
Responden : Orang Mesir
Pewawancara : Mesir…karena?
Responden : Ada piramird
Pewawancara : Selain pyramid ada apa lagi yang menunjukan dia dari
Mesir?
Responden : Onta
Pewawancara : Lalu?
Responden : Disini ada padang pasir ya…padang pasir..
Pewawancara : Hm…Terus selanjutnya scene lima
Responden : Ekspresi sama ya orang Mesir sama orang Jepang ya
Pewawancara : Ekspresi yang ditangkap apa?
Responden : Orang…orang Mesir kan dia kontes..kontes..dalam arti
kan urutan pertama. Sudah berhasil dalam menghilangkan pyramid itu.
Pewawancara : Jadinya dia?
Responden : Jadi dilihat dari gambar seolah-olah itu bahwa “saya yang
paling hebat”. Dengan…dengan…ketawa sambil melirik ke orang Jepang…
clxxiii
Pewawancara : Terus kalau scene enam dan tujuh?
Responden : Kalau scene enam ya, dari yang pertama itu sudah mulai.
Yang pertama dan kedua itu sudah mulai menunjukan ilmunya. Dengan
menghilangkan gunung Yamaha. Eh! Yama ya. Gunung Yama…ya sama sih.
Dari scene enam menunjukan aktifitas jinnya itu…
Pewawancara : Dan itu terlihat dari Jepang dari mananya?
Responden : Dari pakaian
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Selain dari pakaian, tatanan rambut
Pewawancara : Terus kalau liat scene selanjutnya….
Responden : Kalau lihat dari scene tujuh antara perbedaan antara
sebelum dihilangkan dan sesudah dihilangkan
Pewawancara : Kalau scene enam sama tujuh kalau digabungin dia
terlihat dari Jepang dari apanya? Apakah cuma pakaian sama rambut aja?
Responden : Heeh…
Pewawancara : Dan ada lagi nggak?
Responden : Dari cara bicaranya
Pewawancara : Cara bicaranya?
Responden : He eh…
Pewawancara : Kalau tadi kan Jin Mesir kan karena pyramid sama onta,
kalau Jepang dari apanya? Cuma itu aja?
Responden : Jepang kan menghilangkannya Yama ya
clxxiv
Pewawancara : Ya…gunung Yama ya berarti? Selain gunung Yama ada
lagi nggak?
Responden : Bunga sakura…
Pewawancara : Berarti itu melambangkan Jepang ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Kalau untuk scene delapan? Apa yang bisa dilihat?
Responden : Scene delapan dari jin Jepang itu sudah melakukan
keahliannya terus dia juga…juga…meledek ya. Dengan raut wajah dia
tertawa, dengan lirikan matanya itu kelihatan…
Pewawancara : Ngeledek ya? Terus scene Sembilan…
Responden : Scene Sembilan disini ada penonton itu merasa terpukau
ya
Pewawancara : Ditunjukan dengan?
Responden : Dengan tepuk tangan dari kedua jin itu dari Mesir sama
Jepang…
Pewawancara : Berarti terpukau sama kedua jin itu ya? Terus kalau scene
sepuluh?
Responden : Terus scene sepuluh…dari jin pertama, jin kedua kan
masih ada satu jin lagi kan. Dia sedang beraktifitas mengambil peralatan
untuk kemampuannya itu
Pewawancara : Jin dari mana?
Responden : Kalau disini ya terlihat dari Jawa ya
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
clxxv
Responden : Dari pakaiannya…
Pewawancara : Ehhh terus scene sebelas, apa yang terlihat di scene
sebelas?
Responden : Scene sebelas…antara jin satu jin dua itu
merasa..merasa..heran
Pewawancara : Terlihat dari apanya kok heran?
Responden : Dari raut wajah, dia mukanya itu agak melongo ya…
Pewawancara : Terheran-heran itu karena apa?
Responden : Kok yang diambil itu Cuma sekotak setumpukan kertas-
kertas…
Pewawancara : Berarti dibandingkan dengan…
Responden : Itu karena Mesir bisa menghilangkan spinx, eh pyramid.
Terus Jepang menghilangkan Gunung Yama
Pewawancara : Kalau scene dua belas?
Responden : Nah scene dua belas ini sudah menunjukan aktivitas ya,
aktivitas dari jin yang dari jawa…ternyata dia dari tumpukan kertas. Dia bisa
menghilangkan…
Pewawancara : Terus selain jin jawa ada komentar lagi nggak? Tentang
yang lainnya…
Responden : Ya kalau..jin…jin…yang jawa ini yang scene dua belas
nomer pertama ini ya dia…eh…ekspresinya itu riang. Dalam arti gampang
gitu loh, karena menghilangkan tumpukan itu gampang
Pewawancara : Ditunjukan dalam apa?
clxxvi
Responden : Eh…apa yah…ditunjukan Cuma hanya sekedar menunjuk
tangan kearah tumpukan itu
Pewawancara : Selain dari jin jawa ada apa lagi?
Responden : Terus juga dilihat yang nomer dua, dari Jepang dia agak
menghina juga ya.
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Terlihat…dari…dari…ya dia menunjuk kea rah…kearah
kotak tersebut dan dia juga menertawakan dari jin jawa tersebut. Sama juga
dengan yang ketiga, sama juga dengan yang keempat
Pewawancara : Berarti terlihat dari tertawanya sama telunjuknya itu ya?
Responden : He eh… he eh…
Pewawancara : Terus lanjutannya scene tiga belas dan empat belas…
Responden : Dari scene tiga belas, dari jin..jin..satu jin dua itu masih-
masih tertawa, menertawakan jin dari jawa tersebut. Tapi terus dari eh…terus
selanjutnya…
Pewawancara : Selanjutnya…
Responden : (menunjuk setumpuk buku) (menunjuk pada perkataan jin
yaitu”Kasus korupsi hilang!) Selanjutnya dari jin jawa akhirnya menerangkan
maksud dan makna dari hilangnya tumpukan kertas itu…ekspresinya ya
dalam arti. Jin jawa itu diledek ya ya ekspresinya dia dengan…dengan…apa
ya…dengan…dengan…agak bangga. Dengan nada bangga terus dengan nada
enteng dia ngomong “Kasus korupsi hilang!”
Pewawancara : Terus scene empat belas?
clxxvii
Responden : Scene empat belas dari satu sama dua (menunjuk
potongan scene empat belas nomor satu dan dua) disini penonton itu
bersorak-sorai atas jin jawa
Pewawancara : Bersorak-sorainya itu menandakan apa sih?
Responden : Ya berarti dia menganggap bahwa kasus korupsi hilang
dan sebenarnya penontonnya itu orang yang korupsi
Pewawancara : Terus ada perasaan apa yang terlihat disitu?
Responden : Merasa senang, dia tepuk tangan sambil berdiri. Standing
applause. Dia juga sambil berteriak…
Pewawancara : Berarti menyimpulkannya penonton itu juga pelaku
korupsi ya?
Responden : Pelaku korupsi…
Pewawancara : Kenapa kok bisa menyebutkan seperti itu?
Responden : Karena kan dari jin pertama jin kedua dia hanya applause
biasa tapi setelah, setelah tampilnya jin jawa dengan kasus korupsi hilang dia
bisa standing applause. Eh…berbeda dengan pada saat jin pertama dan jin
kedua tampil.
Pewawancara : Terus menurut bapak kok kenapa jin yang dari Jawa bisa
dapet standing applause selain dia para koruptor ada alasan lainnya nggak?
Karena kan tadi ngilanginnya kan pyramid, gunung, tapi kok kenapa cuma ini
yang diberi standing applause. Diluar itu ada lagi nggak alasannya kenapa?
Responden : Ya kalau dilihat dari…dari…dari…nilainya ya kasus
korupsi itu merupakan kasus yag paling besar, yang paling hebat. Ya kalau
dilihat keseluruhan kan kasus korupsi itu bisa meruntuhkan satu negara. Gitu
sih…
clxxviii
Pewawancara : Berarti lebih dasyat ya?
Responden : Ya lebih dasyat ya. Ibaratnya dibandingkan
menghilangkan satu gunung, dia bisa menghilangkan satu negara…gitu…
Pewawancara : Terus scene lima belas, apa yang bapak lihat?
Responden : Jin satu, jin dua dari Mesir sama Jepang dia merasa takjub
dan dia sujud ya…
Pewawancara : Berarti sujud itu menandakan takjub?
Responden : Takjub. Eh…dalam arti menandakan takjub lah
Pewawancara : Selain itu menandakan apa?
Responden : Takjub dan menyerah lah…
Pewawancara : Kalau scene enam belas?
Responden : Ya dia dapat…dapat…mm…jin jawa itu menjadi
pemenang dan dikerubungi cewek-cewek cantik ya.
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau sampai dikerubungi cewek-cewek
cantik? Menandakan apa?
Responden : Menandakan…bahwa..bahwa…permainannya bagus.
Pewawancara : Emangnya cewek-cewek itu identik dengan apa sih? Kok
dikerubunginya sama cewek-cewek? Emang maknanya dari gender cewek itu
apa sih? Kenapa nggak cowok?
Responden : Karena disini kan kasus korupsi
Pewawancara : He eh…
Responden : Kasus korupsi kan identik dengan cewek..
clxxix
Pewawancara : Identik…?
Responden : Iya identik…
Pewawancara : Berarti dikehidupan nyatanya ya berarti?
Responden : Ya dikehidupan nyatanya identik dengan cewek
Pewawancara : Makanya digambarkan pakai cewek-cewek ya?
Responden : He em…
Pewawancara : Kalau scene tujuh belas menurut bapak siapanya yang
heppi?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Kembali lagi
ke penonton…
Pewawancara : Penonton lagi?
Responden : Iya…
Pewawancara : Alasannya?
Responden : Karena melihat iklan itu…
Pewawancara : Sama aja ya berarti?
Responden : He em…
Pewawancara : Kalau scene delapan belas?
Responden :Kalau dari yang tadi.. jin Mesir, jin Jepang itu merasa iri.
Eh! Bukan, bukan merasa iri deng. Sorry, sorry, sorry. Jinnya
malah..malah..malah meminta tanda tangan
Pewawancara : Itu artinya apa tuh kalau sampai minta tanda tangan?
clxxx
Responden : Ngefans
Pewawancara : Ngefans?
Responden : Iya...
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari hari
Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 14.31 di Pacific Mall Tegal
Tegal, 30 Mei 2014
Responden
(……………………………………….)
clxxxi
7.Responden 7
Pada hari Kamis tanggal 29 Mei 2014 pukul 11.24 di Rumah Bapak
Simanjuntak
Pewawancara : Pertama yang mau saya tanyai… nama lengkap bapak
siapa ya?
Responden : Ius Simajuntak
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Aceh…
Pewawancara : Berarti asli Aceh kah?
Responden : Aslinya orang Batak tapi lahirnya di Aceh
Pewawancara : Pendidikan terakhirnya?
Responden : Sarjana hukum jurusan pidana
Pewawancara : Kalau pekerjaannya sekarang?
Responden : Wiraswasta
Pewawancara : Apakah bapak merokok?
Responden : Ohh..sangat!
Pewawancara : Terus dalam sehari berapa kali bapak menonton televisi?
Responden : Akhir-akhir ini sedang sibuk
clxxxii
Pewawancara : Tapi kalau dikira-kirain setiap hari kira-kira berapa kali?
Responden : Ya..paginya aja..
Pewawancara : Terus kalau menonton televisi kan ada iklan, apa yang
bapak lakukan?
Responden : Ya, seneng aja lihatnya
Pewawancara : Oh memang seneng lihat iklan?
Responden : Seneng, seneng…
Pewawancara : Oh ya..ya..ya..ya…
Pewawancara : Terus ini membahas iklan yang pertama membahas iklan
DJARUM76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene yang nomor satu
ini apa yang bapak lihat?
Responden : Ya… menunjukan mau ada badai
Pewawancara : Terlihat dari apanya tuh mau ada badai?
Responden : Terlihat dari kumpulan-kumpulan awan,
warnanya…menunjukan bakal ada badai
Pewawancara : Warnanya memang menunjukan seperti apa?
Responden : Ada putihnya, kuningnya, kemerah-merahannya ada
ijonya ada birunya, itu mencerminkan ada tanda-tandanya badai
Pewawancara : Terus kalau dari scene dua apa yang bapak lihat?
Responden : Ya…ada (menunjuk pada orang yang membawa proposal)
anak muda mau ngelamar kerja ya kan.. menghadap barangkali atasannya
clxxxiii
(menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si
pembawa proposal), tapi ternyata dia dimintain uang…
Pewawancara : Kalau discene dua ini selain ada anak anak muda itu terus
ada apa lagi?
Responden :Ya..ada mejanya tentu ada, kursinya ada, karyawan
sekitarnya ada, buku-buku berserakan ada..
Pewawancara : Kalau gitu menurut bapak lokasinya ini ada dimana? Di
scene ini ada apa aja?
Responden : Kalau lokasinya ya sekitar di ruang kantor
Pewawancara : Dilihat dari mananya Pak?
Responden :Kalau dilihat dari suasananya ya terlihat layaknya sebuah
kantor
Pewawancara : Kalau dari scene dua ini terlihat nggak jenisnya kantor
apa? Terlihat nggak?
Responden : Ya…kalau saya lihat ya situasinya kayak kantor gudang,
karena melihat tempatnya nggak begitu mewah ya, berantakan, kesannya
kayak gudang pemasaran
Pewawancara : Terus kalau scene yang ketiga ada siapa?
Responden : Ada yang bosnya… (menunjuk pada gambar orang)
Pewawancara : Kira-kira familiar nggak sama mukanya?
Responden :Ya, cukup familier. Ya, tukang korupsi. Gayus Tambunan
Pewawancara : Terlihat dia Gayus tuh darimana?
Responden :Mukanya, tampangnya aja…
clxxxiv
Pewawancara : Apa yang dia lakukan di adegan tiga?
Responden :Menunjukan dengan kesombongannya minta uang
Pewawancara : Minta uang itu terlihat dari gerakan apa?
Responden :Mukanya, dari tangannya. Gerakannya seperti melintir
rokok
Pewawancara : Gerakannya kayak minta uang ya itu?
Responden :Ya…
Pewawancara : Kalau dari scene empat apa yang bapak lihat?
Responden :Ya, anak muda yang mau ngelamar (menunjuk pada orang
yang membawa berkas), bengong, tercengang, heran dan kaget..
Pewawancara : Terlihat dari apanya tuh?
Responden :c, dia nggak menyangka kalau menemukan yang kayak
gitu
Pewawancara : Apa lagi yang ada discene empat selain dari ekspresi
muka?
Responden :Suasananya ya rame aja….
Pewawancara :Dari adegan empat perasaan orang yang tertangkap apakah
Cuma heran aja kah?
Responden : Ya, dia kesel, ngedumel jadinya. Ya, karena dia kaget sih,
nggak menyangka akan begitu, ya dia marah aja, ngedumel
Pewawancara : Dari scene lima sama enam apa yang bapak lihat?
clxxxv
Responden :Ya, anak muda tadi dihalaman kantornya itu nggak sengaja
tersandung teko dan ada asap terus kelar manusia…
Pewawancara : Yang keluar manusia itu?
Responden :Jin…jin…Nah dia kaget, mengucapkan sesuatu
Pewawancara : Kalau dari scene tujuh apa yang bapak lihat?
Responden :Ya…setelah pemuda tadi tersandung teko, ya dia kaget
karena tiba-tiba ada yang muncul kan. Menunjukan (menunjuk ekspresi dari
muka orang di scene ini) dia kaget dan tiba-tiba jinnya ngomong “Kuberi satu
permintaan”. Ya, tentu dia senang dong, nah dia minta sesuatu, eh…malah
jinnya bisikin gituloh
Pewawancara : Nah, tadikan ngomong kalau anak mudanya kaget, terlihat
dari apanya tuh?
Responden : Dari ekspresi mukanya tegang, heran. Ya, campur aduk
lah, karena tiba-tiba muncul sih..
Pewawancara : Si jinnya itu ya?
Responden :He eh…
Pewawancara : Nah, si jinnya kan mengabulkan permintaan dan ngomong
kuberi satu permintaan, lah mau mengabulkan satu permintaan itu ditunjukan
dengan apa lagi selain dari kata-katanya tadi?
Responden :Ya, itu menunjukan isyarat sesuatu
Pewawancara : Jinnya memberikan isyarat apa?
Responden :Jinnya memberikan syarat dengan tangan seperti
menunjukan dikasih kesempatan satu permintaan
clxxxvi
Pewawancara :Gerakan tangannya spesifiknya seperti apa tuh?
Responden :Ya…dengan menunjukan satu jari
Pewawancara : Discene delapan apa yang bapak lihat?
Responden :Ya, setelah dia memberikan kesempatan, ya silahkan…dia
sambil lipat tangan gitu
Pewawancara : Lipat tangan itu artinya apa tuh?
Responden :Ya artinya menunggu, menunggu permintaannya apa gitu
loh
Pewawancara : Terus ada apa lagi yang tertangkap selain melipat tangan?
Responden :Ya, dia menunjukan “Ayo…monggo” dengan menunjukan
jempol jarinya
Pewawancara :Dengan menunjukan jempolnya itu mengartikan apa?
Responden :Ya, tetap kembali ke…permintaannya apa?
Pewawancara : Kalau melihat scene delapan jinnya itu kira-kira darimana
ya Pak asalnya?
Responden :Ya, dari teko tadi..
Pewawancara : Kalau asal usul dari daerahnya?
Responden :Ya dari…jawa lah
Pewawancara : Karena terlihat darimananya?
Responden :Karena terlihat dari pakaiannya, blangkonnya
Pewawancara : Terus?
clxxxvii
Responden :Dari logatnya, gayanya, ekspresinya
Pewawancara : Dari scene Sembilan sama sepuluh apa yang bapak lihat?
Responden :Ya berdua dari anak muda dan jinnya sama-sama kaget
(menunjuk pada ekspresi jin dan orang saat orang mengatakan “Korupsi,
Pungli, sogokan hilang dari muka bumi!”)
Pewawancara : Kaget kenapa?
Responden :Yak arena anak muda itu minta sesuatu dan tidak
mengharapkan ada imbalan, malah minta imbalan, nah yang jinnya itu
melihat anak mudanya kaget, malahan senyum-senyum aja
Pewawancara : Terus?
Responden :Terus ya mereka malah saling pandang aja..
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau saling pandang?
Responden :Ya, saling kaget aja, saling heran aja. Lha kok malah
begini, lebih parah lagi…
Pewawancara : Kalau menurut bapak kan jinnya ngomong “Wani piro”
juga, maknanya apa tuh?
Responden :Ya pokoknya semua bisa diatur yang penting lu bayar
gua.. kurang lebih begitulah… (menunjuk pada perkataan jin “wani piro”)
Pewawancara : Kan yang di kantor tadikan ada atasannya yang mirip
Gayus kan minta uang juga, lah itu menurut bapak termasuknya apa tuh kalau
kayak gitu?
Responden :Ya…tukang peras lah, pungli, korupsi gitu…
clxxxviii
Pewawancara : Kan diiklan ini kan tokoh utama si jin kan, padahal jin kan
salah satu jenis mahluk halus kan dan di Indonesia sendiri mahluk halus kan
nggak Cuma jin kan ada banyak. Kira-kira kenapa sih kok yang dipakai jin,
memangnya ap sih kemampuan atau kelebihan dari si jin ini dibandingkan
mahluk-mahluk yang lain makanya dia dipakai di iklan ini?
Responden : Ya karena di image masyarakat Indonesia, jin itu dianggap
segala-galanya. Minta apa bisa, minta apa bisa… (menunjuk pada tokoh jin)
Pewawancara : Berarti jin itu tokoh yang pengabul permintaan ya?
Responden :Iya… udah dianggap lebih daripada dewa gitu, orang kalau
udah kehabisan akal ya menghadap jin..
Pewawancara : Scene nomor sebelas yang heppi siapanya menurut bapak?
Responden :Yang happy ya yang nonton sama yang jual produk
DJARUMnya (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
Pewawancara : Alasannya kenapa?
Responden :Alasannya ya karena iklannya itu menarik, adegannya
bagus, ya tiba-tiba terakhir muncul DJARUM, penonton ya istilahnya ya juga
tertarik gitu…
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Ya… ada sosok dua orang yang satu berupa jin yang satu
anak muda
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
clxxxix
Responden :Jinnya berdiri, anak mudanya duduk dikursi. Mereka tuh
berbincang-bincang
Pewawancara : Selain ada dua orang, ada kursi ada apalagi?
Responden : Ya..logo DJARUMnya dan sorot lampu
Pewawancara : Berarti kalau begitu lokasinya ada dimana Pak?
Responden :Ya, disekitar panggung
Pewawancara : Orangnya kan satunya berdiri terus satunya duduk, emang
maknanya apa sih kok satunya berdiri satunya duduk?
Responden :Ya…jinnya yang berdiri ini yang mau memberikan sesuatu
gitu semacem perintah, permintaan, eh ya ada semacem anak buah sama
komandan gitu
Pewawancara : Kalau begitu berarti mana yang anak buah mana yang
komandan menurut bapak? Dan kalau begitu maksudnya berarti lebih tinggi
lebih rendan juga ya berarti?
Responden :Ya justru yang berdiri itu yang lebih tinggi
Pewawancara : Berarti levelnya lebih tinggi gitu kalau berdiri?
Responden :Iya…
Pewawancara : Kalau yang duduk lebih rendah?
Responden :Iya…
Pewawancara : Kalau gitu kursi menandakan apa?
Responden :Ya…sebenarnya sih dia memang komandan gitu loh
(menunjuk yang duduk) cuman komandan yang lebih tinggi lagi muncul yang
berupa jin itu…
cxc
Pewawancara : Lebih tinggi yang berdiri karena apa berari?
Responden :Ya karena dia ngasih perintah sih…ya makanya saya
bilang dia lebih tinggi..
Pewawancara : Kan berarti itu kalau dilihat dari apa yang mereka
bicarakan, kalau cuman dari posisi berdiri sama duduknya aja?
Responden :Ya…kalau dilihat dari situasi sepintas ya…tinggi yang
duduk
Pewawancara : Berarti kalau gitu kursi menandakan apa?
Responden :Ya menunjukan kedudukan, jabatan (menunjuk pada
gambar kursi)
Pewawancara : Terus kalau menurut bapak kursi itu menunjukan jabatan
dan kedudukan, panggungnya itu menunjukan dan menandakan apa?
Responden :Ya…jadi menunjukan suasana kehidupannya ya begini,
bagaikan sebuah sandiwara
Pewawancara : Kenapa dibilang seperti sebuah sandiwara?
Responden :Ya karena panggung dunia sandiwara
Pewawancara : Jadi kalau gitu panggung gitu apa artinya kalau dibawa
kekehidupan nyata?
Responden : Artinya ya menunjukan suasana kehidupannya ya begini.
Kayak model, ya…bagaikan sebuah sandiwara
Pewawancara : Kenapa dibilang seperti sebuah sandiwara?
Responden :Ya karena apa yang mereka mau semua ada, apa yang
mereka mau ya semua ada, semua mereka sendiri yang ngatur gito loh. Jadi
cxci
ya, sehingga kehidupan ini ya dianggap jadi panggung sandiwara. Jadi
panggung itu ya sama dengan menunjukan kehidupan mereka gituloh
Pewawancara : Terus kalau diadegan dua apa yang bapak lihat?
Responden : Adegan dua ya (menunjuk pada gambar dua orang di atas
panggung)
mereka saling mengotot, saling pandang satu sama lain
Pewawancara : Terus apa lagi selain itu?
Responden : Ya…yang satu me…memerintah
Pewawancara : Yang memerintah yang siapa?
Responden :Ya, jinnya
Pewawancara : Terlihat memerintah darimananya?
Responden :Dari ucapannya kan…
Pewawancara : Nada berarti?
Responden :Iya…
Pewawancara : Ada apalagi?
Responden :Ya, dari tangannya jinnya ya memberikan isyaratlah,
ayo…silahkan (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan
menunjuk dengan ibu jari). Yaitu, meminta sesuatu itu, menunjukan dengan
pakai tangan juga (menunjuk pada gerakan tangan pada scene tiga yaitu
menggesekan ibu jari dan jari telunjuk).
Pewawancara : Familiar nggak dengan yang ada discene ini?
Responden :Ya, cukup familiar sih. Ya, Gayus…
cxcii
Pewawancara : Terlihat darimananya?
Responden : Ya, dari kacamatanya, rambutnya. Karena sering dia
tangkap banyak kemana-mana dengan menyamar, maknanya sering muncul
di televisi ya jadinya kenal gitu loh
Pewawancara : Terus kan tadi bapak bilang kan, tadi dia minta sesuatu
kan katanya dari gerkana tangannya. Terus darimana bapak tau dia meminta
sesuatu selain itu tau darimana lagi?
Responden :Ya…dari ucapannya yang “Wani Piro”
Pewawancara : Dari scene tiga apa yang bisa ditangkap?
Responden :Ya…dia agak kaget juga, heran juga, ini orang bakal bisa
ngabulkan permintaan saya atau nggak gitu? Menunjukannya dari gerakan
tubuhnya apa napasnya gitu
Pewawancara : Nafasnya kenapa?
Responden :Nafasnya kayak tersenggal gitu kan
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden :Artinya ya seperti mengharapkan sesuatu ya,
mengharapkan imbalan
Pewawancara : Terus kalau dari adegan empat ada apa?
Responden :Ya…jinnya itu kaget aja, kaget, kesel jadi ngedumel gitu.
Pewawancara : Taunya darimana kalau dia kaget, kesel gitu?
Responden :Dari ekspresi wajahnya… gerak tangannya, gerak bibirnya.
Ngedumel gitu loh…
Pewawancara : Berarti kalau setiap orang ngedumel itu kesel ya artinya?
cxciii
Responden : Iya…
Pewawancara : Ada yang lainnya nggak yang tertangkap?
Responden :Ya…itu aja…
Pewawancara : Terus dari adegan lima apa yang bapak lihat?
Responden : Ya, setelah mereka berbincang-bincang tiba-tiba muncul
iklan. DJARUM76nya (gambar dari logo DJARUM 76)
Pewawancara : Itu iklan apa?
Responden :Rokok, versi gold
Pewawancara : Bapak tau darimana itu rokok? Kan nggak ada tulisannya
rokok kan… dan juga nggak ada bendanya kan
Responden : Ya, karena DJARUM 76 yah udah cukup familiar karena
sering muncul iklannya gitu. Ya bagi perokok ya pasti tau itu…
Pewawancara : Tau kalau DJARUM 76 itu nama rokok?
Responden : Iya…
Pewawancara : Kalau DJARUM76 sendiri tau nggak jenis apa?
Responden : Ya…rokok kretek
Pewawancara : Iklan ketiga DJARUM76 versi Kontes Jin. Dari scene
yang pertama apa yang bapak lihat?
Responden : Ya.. yang saya lihat itu. Hmm… kontes kemampuan. Dari
tiga jin itu…
Pewawancara : Yang scene nomor satu aja pak…
cxciv
Responden : Itu saya lihat tuh, ada mentari pagi, ada awan.
Ya…terangnya cerah. Itu saja yang saya lihat…
Pewawancara : Eh…terlihat itu pagi hari dari sebelah mananya?
Responden : Dari sebelah timur berati
Pewawancara : Dari gambarnya terlihat dari apanya, kok bisa terlihat
pagi?
Responden :Yak arena ya… mataharinya baru mau terbit, terus
kelihatannya ya terang, cerah, terus ya…ada awan berlapis-lapis gitu loh. Itu
saya lihat seperti menunjukan kayak baru terbit matahari.
Pewawancara : Kalau discene dua ada apanya?
Responden : Ada…kontes jin ya (menunjuk pada tulisan kontes jin
pada gambar. Ada tiga peserta jin yang saya lihat tuh dari Indonesia, Jepang
dan India.
Pewawancara : Hmm…terus ada apalagi disitu?
Responden :Ya, itu yang saya lihat. Terus ada ya ada
penonton(menunjuk pada gambar bagian bawah pada scene ini) sama
beberapa cewek cantik.
Pewawancara : Terus kalau dari scene tiga sama empat ada apa?
Responden : Ya dari scene tiga itu orang India.. Saya lihat dari India
Pewawancara : Dari India ya berarti ini?
Responden : Ya, saya lihat dari India tapi juga dari Mesir juga. Ya…
dia mengeluarkan kemampuanna ada dua Piramid. Yah, ternyata
mengeluarkan mantra kedua pyramid itu hilang. Lenyap!
cxcv
Pewawancara : Berarti Jinnya darimana?
Responden : Dari Mesir…
Pewawancara : Karena dilihat dari apanya?
Responden :Dari yang dihilangkannya…
Pewawancara : Heem…
Responden : Dari penampilannya terus dari ontanya
Pewawancara : Terus ada apa lagi? Kan ada onta, Piramid, pakaian terus
ada apalagi?
Responden : Ya…dari…itunya topinya ituloh
Pewawancara : Pakaiannya ya berarti, udah ada lagi nggak?
Responden : Udah..
Pewawancara : Terus kalau scene lima?
Responden : Ya menunjukan setelah orang Mesir tadi mengeluarkan
kemampuannya dia dengan senang hati dan bangga ketawa-ketawa gitu,
menunjukan kepada penonton apapun pesertanya dia cukup hebat gitu.
Mencerminkannya begitu…
Pewawancara : Jadi perasaannya senang dilihat dari?
Responden : Ya, dari ketawanya. Ekspresi mukanya, gerak-gerik.
Mukanya sama matanya gitu
Pewawancara : Terus kalau scene enam sama tujuh?
Responden : Kalau scene enam sama tujuh ya…
Pewawancara : Ada apa disini?
cxcvi
Responden : Ya…itu dari Jepang kalau nggak salah ya
Pewawancara : Karena dilihat dari apanya?
Responden : Dari bahasanya, dari apa namanya. Ah…corak fisiknya
(menunjuk ke gambar pakaian) gituloh..
Pewawancara : kalau dari scene tujuh?
Responden : Ya, disitu memperlihatkan ada laut, ada gunung dan ada
perahu gituloh disitu
Pewawancara : Berarti dia terlihat dari Jepang selain dari pakaiannya,
bahasanya dari mana lagi?
Responden : Ya…dari, tanamannya maupun dari gunungnya. Itu dari
Jepang, karena di Jepang itu terkenal dengan gunung maupun bunganya.
Pewawancara : Gunung dan bunga apa itu?
Responden : Bunga sakura…
Pewawancara : terus discene delapan?
Responden : Ya yang dari Jepang tadi mengeluarkan kemampuannya
untuk menghilangkan gunung. Kan ternyata gunung itu hilang, makanya dia
ketawa terlihat dari ekspresi mukanya
Pewawancara : Menunjukan apa?
Responden : Kegembiraan, mulutnya melebar, tertawa terbahak-bahak
gituloh..
Pewawancara : Terus scene Sembilan?
Responden : dari scene Sembilan itu menunjukan jinnya dari Indonesia
(menunjuk pada gambar jin di scene ini) dan memperlihatkan ada penonton.
cxcvii
Dan penonton itu juga kebanyakan dari Indonesia tapi kelihatannya penonton
ini juga agak kayak meragukan kemampuan jin dari Indonesia karena belum
memperlihatkan kemampuannya gitu loh..
Pewawancara : Terus apa yang dilakukan sama penontonnya discene
sembilan?
Responden : Ya, mengharap dia itu. Mengharap jin Indonesia itu
mengeluarkan kemampuannya yang luar biasa.
Pewawancara : Dari scene Sembilan penontonnya apa lagi yang bisa
terlihat?
Responden : Ya…scene Sembilan ya itu. Ah… membantu jin itu
memperlihatkan beberapa tumpukan buku yang berisi beberapa kasus.. (
menunjuk pada Gambar orang membawa kardus dan tumpukan buku)
Pewawancara : Oh, itu scene sepuluh ya berarti?
Responden : Ya… terus…
Pewawancara : Itu dari mana tuh yang discene sepuluh?
Responden : Dari Indonesia
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Terlihat dari fisiknya, kostum pakaiannya gituloh
Pewawancara : Kostumnya kostum?
Responden : Kostum jawa!
Pewawancara : Terus dari scene sebelas?
Responden : Scene sebelas ya peserta jin dari Mesir maupun Jepang
cukup heran gituloh, cukup heran karena mempelihatkan kok cumin
cxcviii
tumpukan buku. Ini heran, mau diapain. Lah, seolah-olah mereka itu
menganggap remeh, melecehkan peserta jin dari Indonesia itu.
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Terlihat ya dari itu, pendangan mata mereka terhadap
tumpukan buku itu, terhadap peserta jin Indonesia itu. Dan dilihat juga dari
ekspresi mukanya gitu menunjukan ya kayaknya sangat meremehkanlah.
Pewawancara : Scene dua belas?
Responden : Scene dua belas, setelah jin Indonesia bereaksi. Eh,
ternyata tumpukan buku itu ilang setelah dia melakukan kemampuannya dan
keluar asap. Tapi ternyata, jin dari Jepang sama Mesir kelihatannya masih
belum..masih meremehkan gitu. Dimana kehebatannya?
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa?
Responden : Ditunjukan dari ya ini…ekspresi mukanya berdua, tunjuk
sambil ketawa. Tapi kalau disini ya ngeledek gitu loh. Istilahnya
meremehkanlah gitu. Tapi setelah selanjutnya…
Pewawancara : Berarti scene tiga belas ya…
Responden : Setelah jin Indonesia mengucapkan sesuatu yang diluar
dugaan, justru disitulah kehebatannya jin Indonesia yang dianggap dia luar
biasa sehingga semua penonton memberikan applause dengan tepuk tangan
bahwa Indonesia yang paling hebat
Pewawancara : Berati applause dari penonton selain jin Indonesia itu
hebat artinya apalagi?
cxcix
Responden : Ya…ucapannya sendiri gituloh, mengatakan bahwa kasus
korupsi hilang seketika gituloh.
Pewawancara : Berarti applausenya penonton itu menunjukan apa?
Responden : Menunjukan ya… ekspresi kegembiraan yang sangat luar
biasa, bahwa jin Indonesia itu bisa menghilangkan semua kasus korupsi
dengan cepat gitu
Pewawancara : Terus kan tadi dibilang sama yang lain aja kan
meremehkan kan, kok ini cuma bawa setumpuk kertas. Padahal yang lainnya
kan ngilanginnya kan gunung, piramid tapi kok penontonnya malahan...
Responden : Ya, karena persoalan di Indonesia dari dulu sampai
sekarang. Ya, memang kasus korupsi yang sangat luar biasa yang bisa
dikatakan udah nggak bisa diberantas karena ya...sudah jadi budaya. Dari
anak sampai cucu ya. Siapapun yang memberantas korupsi, tidak akan
mampu. Nah, ternyata jin Indonesianya muncul dan melakukan yang
dianggap mustahil. Ya ternyata bisa...makanya itu dianggap sangat luar biasa.
Pewawancara : Berarti karena dianggap mustahil tapi bisa dihilangkan,
mangkanya dapat applause?
Responden : Iya...
Pewawancara : Terus kan tadi Mesir dikenal sama Piramid, Jepang sama
gunung sama bunganya..
Responden : Iya...bunga sakura
Pewawancara : Terus Indonesia sama korupsi gimana menurut bapak?
Responden : (ditunjukan oleh gambar setumpuk kasus korupsi)
Indonesia terkenal dengan korupsinya memang...Ya, karena bisa dikatakan
cc
nomor dua di dunia atau nomor satu gitu. Ya..sudah merupakan simbol,
merupakan budaya gitu
Pewawancara : Terus scene lima belas?
Responden : Selanjutnya ini berarti?
Pewawancara : Heem...
Responden : Ya, peserta maupun panitia memberikan applause
terhadap jin Indonesia. Nah..ya semacam apresiasi lah, ya ucapan terima
kasihlah terhadap jin Indonesia. Yang tadinya diremehkan justru ternyata
lebih luar biasa. Yang scene lima belas gitu loh..
Pewawancara : Terus discene lima belas apa lagi yang terjadi?
Responden : Scene lima belas, ya peserta jin lainnya baik dari Mesir
maupun Jepang selain Indonesia mengakui kehebatan jin dari Indonesia
dengan memberi hormatlah. Mereka itu secara sadar dan menyadari jin
Indonesia itu yang paling hebat. Ya, hebat gitu. Jadi dia kalah gitu ibaratnya...
Pewawancara : Nah, dia mengakui kehebatannya dengan cara apa?
Responden : Dengan memberi hormat dengan beberapa kali
menundukan kepala ke tanah. Kan memang itu terutama orang Jepang
budayanya begitu, memberi semacam penghormatan gitu...
Pewawancara : Terus discene enam belas?
Responden : Kalau di scene enam belas itu, jin Indonesia itu mendapat
sambutan yang luar biasa. Baik dari panitia maupun dari penonton. Diberikan
applause-an lah, diberikan semacam apresiasi.
Pewawancara : Dalam bentuk apa?
cci
Responden : Ya...ada hadiah ada ucapan, ada cewek-cewek cantik gitu
loh. Semcam dikasih apresiasi lah sebagai ucapan terima kasih karena dia
pemenangnya. Gitu dari scene enam belas...
Pewawancara : Berarti kalau gitu menurut bapak maknanya dari cewek-
cewek itu apa kalau discene ini?
Responden : Di scene ini? Cewek itu?
Pewawancara : Ya...
Responden : Ya, di scene ini ya cewek itu ya dismaping dia panitia ya
dia semacem membuat jin itu jadi senanglah. Jadi bangga lah, dikerumunin
cewek-cewek cantik itu. Ya, hal yang normal lah...hal yang luar
biasa...dikerumunin cewek-cewek cantik.
Pewawancara : Berarti kata lainnya, cewek itu sebagai apa?
Responden : Sebagai...perangsang lah. Sebagai sponsor, penggembira,
ya sebagai lengkaplah disitu. Supaya lebih menarik gitu suasananya...
Pewawancara : Terus menerut bapak kenapa sih kok yang dipakai cewek?
Emang cewek itu identik sama apa sih? Kenapa yang dipakai disini cewek?
Responden : Jadi gini..kan memang peserta kontes ini kan memang
kategorinya jin, tapi jin itukan laki-laki. Sementara cewek dimata laki-laki itu
kan bisa dikatakan mahluk yang indah...mahluk yang istilahnya manis. Suatu
kebanggaan bagi laki-laki jika didekati cewek-cewek yang cantik...
Pewawancara : Berarti maksutnya karena cewek itu lambang keindahan
ya?
Responden : Ya, lambang keindahan lambah kecantikan. Lambang
kebahagiaan dan kenikmatan gitu.
ccii
Pewawancara : Scene tujuh belas, yang penting heppi yang heppi
siapanya menurut bapak?
Responden : Ya, selanjutnya...scene tujuh belas. Yang happy itu
sponsornya (menunjuk pada tulisan yang penting heppi). Jadi DJARUM76 ya
rokoknya...
Pewawancara : Oh, yang happy berarti yang mbuat iklan ya berarti?
Kenapa memangnya?
Responden : Ya, karena acara yang diadakan berhasil gitu. Pesertanya
banyak. Penontonnya senang...ya, sehingga pembuat iklan ini nggak merasa
rugi. Bahkan senang, karena yang terakhirnya kan “Yang penting hepii...”
kan, gitu kan...
Pewawancara : Berarti itu dalam konteks cerita iklannya ya?
Responden : Ya...
Pewawancara : Terus kalau diluar itu?
Responden : Ya, kalau diluar itu ya. Rokok itu kan sehingga jadi
terkenal. Ya, tentu dengan demikian perokok kepengen tau sih. Ini rokok kan
iklannya membutuhkan biaya besar, tapi kok bisa. Berani gitu... kan kepengen
tau, jadi akhirnya kan lebih-lebih orang kepengen merokok kepengen nyobain
sejauh mana sih kehebatan DJARUM 76 itu...
Pewawancara : Scene delapan belas?
Responden : Scene delapan belas ini, menunjukan jin dari Mesir
maupun dari Jepang minta tanda tangan dari jin dari Indonesia. Sebagai tanda
lah, lambang. Satu, udah pernah ketemu. Pernah beradu lomba, membuktikan
bahwa mereka udah pernah berkenalan. Jadi, satu kehormatan bagi mereka
jika jin Indonesia membubuhkan tanda tangan ke punya orang Jepang
cciii
maupun Mesir. Biasanya yang menjadi juara itu yang dikejar-kejar dimintai
tanda tangan gitu..
Pewawancara : berarti kalau gitu tanda tangan artinya apa ya?
Responden : Ya artinya itu yang dapat tanda tangan itu suatu
kebanggaan suatu kehormatan gitu bisa berkenalan, bisa berjabat tangan
dengan sang juara.
Pewawancara : Tanda tangan berati artinya kehormatan itu bagi yang
mendapatkan ya?
Responden : Ya, bagi yang mendapatkan. Bagi yang memberikan tanda
tangan ya biasa-biasa aja...
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Kamis
tanggal 29 Mei 2014 pukul 11.24 di Rumah Bapak Simanjuntak
Tegal, 1 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
cciv
8. Responden 8
Pada hari Kamis tanggal 29 Mei 2014 pukul 15.54 di Rumah Bapak Subadi
Pewawancara : Siapa nama lengkap bapak?
Responden : Subadi
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Gunung Kidul, 11 Juli 1972
Pewawancara : Berarti asli mana?
Responden : Gunung Kidul
Pewawancara : Pendidikan terakhir bapak?
Responden : SMA
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang?
Responden : Di PT Kereta Api
Pewawancara : Apakah bapak merokok?
Responden : Ya..
Pewawancara : Dalam sehari kira-kira berapa kali menonton TV?
Responden : Nggak banyak lah, karena kerjaannya jarang di rumah, di
luar kota terus, jadi ya istilahnya sambil nunggu ngantuk lah, satun jam-an lah
ccv
Pewawancara : terus kalau pas nonton TV kan biasanya ada iklannya kan,
nah kalau ada iklan ditonton apa nggak tuh?
Responden : Ya…kalau sambil menunggu aara yang dianggap penting
ya tak lihat
Pewawancara : berarti diluar iklannya bagus atau nggak bagus, iklannya
dilihat semua ya?
Responden : He eh..
Pewawancara : Iklan pertama, ikla DJARUM 76 versi Korupsi, Pungli
dan Sogokan. Pertama ada apa discene satu?
Responden : Awan
Pewawancara : Kira-kira kalau lihat dari scene satu, keadaan apa yang
dipikirkan?
Responden : Ya keadaan mau hujan..
Pewawancara : Berarti?
Responden : Ya awannya mendung gitu..
Pewawancara : Terlihat mendung mau hujan emang terlihat seperti apa
sih awannya?
Responden : Agak kehitam-hitaman..
Pewawancara : Terus setelah itu lihat discene dua ada apa?
Responden : Itu.. interaksi antara dua orang, atasan sama bawahan atau
rekan bisnis tuh… nggak tau yah (menunjuk gambar dua orang yang
ccvi
berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain
menghadap membawa berkas)
Pewawancara : Belum kelihatan?
Responden : Iya…
Pewawancara : terus ada apa lagi diadegan itu?
Responden : Ada rak buku, ada meja
Pewawancara : Kelihatan nggak lokasinya ada dimana?
Responden : Kalo nggak salah ada di kantor
Pewawancara : Darimana tahu itu ada di kantor?
Responden : Ehm… dari buku-buku itu apa yah, dari penataan ruang
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Terus…ini, mungkin orang yang… kalau café kan nggak
mungkin hahaha (ketawa) suasananya…
Pewawancara : Dari scene tiga apa yang bapak lihat?
Responden : Ada orang yang menggambarkan Gayus dengan
perwajahan Gayus
Pewawancara : Terlihat Gayus darimananya?
Responden : Anu… potongan rambut, kaca mata, bentuk wajahnya
oval hahaha (ketawa)
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Itu…masalah permintaan uang itu kalau tangannya begini-
begini (menggesekan ibu jari dan jari telunjuknya)
ccvii
Pewawancara : seperti orang minta uang kalau tangannya seperti itu?
Responden : he eh..
Pewawancara : Terus kira-kira dia siapa ini?
Responden : Terlihat seperti pimpinan ini
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Dari…bajunya!
Pewawancara : Setelah sampai scene tiga ini nangkep nggak dia jenis
kantor apa?
Responden : Nggak! Belum nangkep
Pewawancara : Atau jenis pegawai apa?
Responden : Jenis pegawai pelabuhan… seragamnya
Pewawancara : Dari scene empat apa yang bapak lihat?
Responden : Eh…itu seragamnya hampir sama ya yang tiga karyawan
ini (menunjuk pada beberapa orang yang ada pada background di kantor)
Pewawancara : Oh orang yang dibackground maksudnya?
Responden : He eh… terus yang si ini kecewa sama permintaan uang
tadi (menunjuk pada orang yang membawa berkas)
Pewawancara : Terlihat kecewa dari mananya tuh?
Responden : Raut mukanya…dengan bahasa tubuhnya yang langsung
bergerak meninggalkan tempat, tanpa basa-basi, salaman dan lain-lain nggak
pakai
ccviii
Pewawancara : Selain bahasa tubuh sama ekspresi mukanya apa lagi yang
kelihatan?
Responden : Kejengkelan… Dia jengkel dengan system disitu harus
pakai uang
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa kejengkelannya?
Responden : Ya dengan dia berdiri langsung ngambil berkas..
Pewawancara : Dari scene lima sama enam apa yang bapak lihat?
Responden : Scene lima dengan mengumpat keluar dari kantor tadi, dia
nggak sadar nginjek sesuatu
Pewawancara : Nginjek ya?
Responden : Nendang apa nginjek ya, nendang ya…cenderungnya
nendang ya..kalau nginjek itu kakinya diatas…kalau ini nendang..
Pewawancara : Habis itu ada apa lagi?
Responden : Ya dia kaget…karena abis dia nendang terus keluar asep,
terus munculah perwujudan jin itu tadi…
Pewawancara : Tau itu jin dari mana?
Responden : Karena keluar dari asep sih..
Pewawancara : Dari asep?
Responden : Kalau bukan mahluk-mahluk gitu nggak bisa…
Pewawancara : Berarti tandanya dia jin itu karena keluar dari asep…?
Responden : Ya keluar dari asep gitu..
Pewawancara : Selain asep ada lagi nggak?
ccix
Responden : Ya pocinya itu…Jin itu kan ya kayak cerita aladin gitu..
Pewawancara : Berarti pengalaman cerita kecil gitu ya?
Responden : Ya…aladin kan keluarnya dari lampu gitu… sama kayak
gini..
Pewawancara : Berarti pengalaman ya…
Responden : Pengalaman…
Pewawancara : Dari scene tujuh sama delapan apa yang bapak lihat?
Responden : Ditengah kekagetan itu..si jin..si jin…bisa ngomong mau
memberi sesuatu dengan suruh meminta apa yang dia minta…
Pewawancara : Terus tau kaget darimana?
Responden : Ya wajah to, wajah
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Itu menunjukan apa ya…ehm pie sih. Ini sih yang saya
tangkap si jin ini tau ini orang lagi ada masalah tadi…dari dalem, makanya
mungkin dia minta apa sih gitu sama si jin ini…
Pewawancara : Apa?
Responden : Kuberi satu permintaan…silahkan…
Pewawancara : Maksudnya dari itu apa?
Responden : Si jin ini ditunjukan dengan jari begini (menunjuk gerakan
tangan menunjukan jari telunjuk)
Pewawancara : Artinya apa tuh?
ccx
Responden : Ya…apa ya..satu, satu apa. Kamu bisa minta dari saya
satu permintaan…
Pewawancara : Scene delapan?
Responden : Ada kata monggo dengan ibu jari
Pewawancara : Ibu jarinya menunjukan apa tuh?
Responden : Menunjukan mempersilahkan…
Pewawancara : Kalau sampai scene delapan kira-kira menurut bapak
jinnya itu asalnya darimana ya?
Responden : Kalau dari pakainnya ya jin dari Jawa Tengah ya…
Pewawancara : Selain dari pakaiannya apa lagi?
Responden : Kata monggo..
Pewawancara : Terus?
Responden : Ya..bahasa-bahasa begini tadi (mempraktekan gerakan
tangan dengan ibu jari). Tangan yang mempersilahkan…yang jempol tadi…
Pewawancara : Scene delapan ada apa lagi?
Responden : Setelah kata monggo dia sedakep gini artinya dia
menunggu permintaan dari orang itu
Pewawancara : Artinya sedakep?
Responden : Menunggu…sambil menunggu memastikan mau
ngomong apa dia
Pewawancara : Scene Sembilan sama delapan apa yang bapak lihat?
ccxi
Responden : Ya…apa tuh..percakapan dari orang yang kecewa tadi
meminta biar sejenis korupsi, pungli, sogokan itu hilang gitu. Supaya dia
tidak ada hal-hal yang kayak gitu..nyogok tadi… (menunjuk pada orang saat
orang mengatakan “Korupsi, Pungli, sogokan hilang dari muka bumi!”)
Pewawancara : Scene sepuluh?
Responden : Ya, dia akhrinya kecewa juga kan karena…karena sekelas
jin pun minta disogok kan
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa tuh?
Responden : Wani piro…
Pewawancara : Diiklan ini kan ini iklannya pakai tokohnya jin. Padahal
jin kan salah satu jenis mahluk…mahluk… gaib, padahal kan mahluk gaib
kan nggak Cuma jin ka nada banyak. Menurut bapak kenapa sih kok
tokohnya yang dipakai jin? Kenapa sih nggak pakai mahluk yang lain?
Emangnya apa sih kelebihannya disbanding mahluk yang lain? Kenapa sih jin
yang dipakai?
Responden : Dibanding yang lain kayak hantu kayak apa, jin kayaknya
kan lebih fleksibel dengan manusia kan…kalau dicerita-cerita kan
lebih….lebih…apa ya. Lebih bisa bekerja sama dengan manusia…kalau kita
masa kecil dulu ada film Jin dan Jun (tertawa)
Pewawancara : Kenapa didalam film itu?
Responden : Ya..membantu…kayak Aladin kan, minta karpet terbang
terus datang karpetnya… jadi dengan hal-hal yang berhubungan dengan
kebaikan itu jin bisa. Lain dengan hantu, selain itu kalau dari film-film itu…
Pewawancara : Berarti jin itu baik ya?
Responden : Ya..mungkin..mungkin hantu baik ya…
ccxii
Pewawancara : Terus dari scene yang sebelas, menurut bapak siapa yang
heppi?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Ya
pemirsanya….jadi yang penting heppi itu bisa kena semuanya. Bisa orang
yang didalem tadi…
Pewawancara : Alasannya?
Responden : Ya, walaupun nyogok yang penting seneng. Mungkin
untuk pemirsane senengnya karena iklannya menghibur..
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 Versi Fil Gold. Dari scene yang
pertama apa yang bapak lihat?
Responden : Eh..ini di sebuah panggung saya lihat. (menunjuk logo
DJARUM 76 pada latar panggung) berbackground DJARUM 76 FIL..disitu
ada orang yang menyerupai Gayus yang duduk dikursi, terus ada apa jinnya
itu…
Pewawancara : Tau itu panggung darimana?
Responden : Dibawahnya ada kayak lampu-lampu gitu..
Pewawancara : Terus kan tadi ngomong ada panggung, ada kursi.
Menurut bapak kenapa kok ada yang duduk terus satunya nggak duduk?
Maknanya apa sih emang?
Responden : Lha kan si jin kan menyuruh ngomong ya…ya
mungkin…kesannya-kesannya…beda-beda kelas ya, beda kasta. Ya tinggi
jinnya ini kalau seperti ii..
Pewawancara : Berarti yang berdiri lebih tinggi?
ccxiii
Responden : Ya…
Pewawancara : Karena?
Responden : Dia berani nyuruh-nyuruh sih…
Pewawancara : Berarti kalau dari omongannya lebih tinggi..
Responden : Iya, kan ngomong, nah ayo ngomong…
Pewawancara : Kalau dari konteks berdiri duduknya aja?
Responden : Ya tinggi yang duduk, karena biasa yang punya tempat
duduk itu orang stratanya lebih tinggi
Pewawancara : Berarti kursi itu maknanya apa?
Responden : Kekuasaan…
Pewawancara : Kalau panggung menandakan apa? Kalau kursi itu
menandakan kekuasaan, panggung menandakan apa?
Responden : Dunia kehidupan ya. Ya ibaratnya ya dunia kehidupan
kita…ya kayak tempat…
Pewawancara : Tempat yang seperti apa panggung kalau ditempat sehari-
hari?
Responden : Ya tempat macem-macem, tempat orang karakternya
masing-masing. Jadi sorotan…
Pewawancara : Jadi tempat yang jadi sorotan ya?
Responden : He eh…
Pewawancara : Kalau scene dua apa ada?
Responden : Ada komumikasi dari si orang sama si jin ini..
ccxiv
Pewawancara : Apa yang dikomunikasikan?
Responden : Ya tadi suruh ngomong gitu…tapi nggak ngomong-
ngomong kan. Suruh bilang “Baru…DJARUM 76 Fil..” tapi nggak mau
ngomong..
Pewawancara : Ada ekspresi apa?
Responden : Nadanya memerintah
Pewawancara : Selain itu?
Responden : Ini…bahasa tubuhm kayak raut muka, gerakan tangan…
Pewawancara : Gerakan tangan seperti apa?
Responden : Gini mungkin ya… menunjuk…telunjuk ya…
Pewawancara : Scene tiga ada apa?
Responden : Si orang yang menyerupai Gayus itu mau ngomong tapi
minta kompensasi “Wani piro”
Pewawancara : Ditunjukan dengan itu ya, terus ditunjukan dengan apa
lagi?
Responden : Gerakan tangan yang begini..begini.. (mempraktekan
gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk) sama muka
yang…apa ya…mengharap
Pewawancara : Scene empat?
Responden : Kekecewaan si jin
Pewawancara : Kenapa?
ccxv
Responden : Karena orang tadi kok harus minta uang, artinya dia
kecewa dan membalas..wani piyo
Pewawancara : Itu maknanya apa tuh kalau ngomong gitu?
Responden : Ngece lah! Kecewa dan ngece..
Pewawancara : Selain itu apa lagi?
Responden : raut mukannya…apa tadi…apa ya…ya
me..me…wajahnya..kecewa…menghina..
Pewawancara : Scene lima apa yang dilihat?
Responden : Ya itu…gambar DJARUM 76 itu
Pewawancara : Kalau lihat itu tau nggak produk apa?
Responden : Rokok DJARUM
Pewawancara : Terlihat dari apa kok bisa tahu dia produk rokok?
Responden : Lambang 76. Jadi ya ini, orang kalau perokok tahu 76 itu
arahnya ke rokok DJARUM
Pewawancara : Berarti kalau bukan perokok nggak tahu?
Responden : Ya mungkin juga tahu karena dari iklan dan lainnya pasti
tau
Pewawancara : Kalau jenisnya ini jenis apa?
Responden : Kalau pakai Fil… (menunjuk tulisan Fill pada gambar) ini
yang saya tahu sudah pakai filter ini, tapi DJARUM 76 ini dulu kretek ini
ccxvi
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Ini perwujudan di atas awan. Gambar-gambar begini
biasanya diambil diatas pesawat…
Pewawancara : Terus?
Responden : Matahari…matahari apa bulan tuh?
Pewawancara : Nangkepnya apa?
Responden : Matahari…
Pewawancara : Eh….terus kalau ngeliat adegan di scene satu teringat apa?
Misal kayak waktu…atau apa?
Responden : Ini agak sore ya
Pewawancara : Hm…terlihat dari apanya?
Responden : Pencahayaannya yang warnanya ada kuning merah…
Pewawancara : Terus kalau discene dua ada apa?
Responden : Ada panggung tulisan kontes jin, ada duduk dilantai jin
Pewawancara : He eh.. terus ada apa lagi?
Responden : Ada penggembira-penggembira..ini gadis
Pewawancara : Terus yang ketiga sama empat?
Responden : Di scene ketiga ini jinnya yang pertama ini jin dari Mesir
sama Jepang
Pewawancara : Taunya dari?
ccxvii
Responden : Karena yang dari Mesir ini melenyapkan pyramid ini.
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden : Ya topilah…topinya terus jenis rompi-rompinya yang
dipakai, terus bentuk muka orang timur tengah itu kan cenderung gitu.
Pewawancara : Terus abis itu?
Responden : Ada onta…terus pyramid…
Pewawancara : Terus abis itu ada lagi nggak?
Responden : Ada padang pasir ya…
Pewawancara : Terus scene lima?
Responden : Menunjukan kebanggaan dia…karena melenyapkan
piramida
Pewawancara : Terlihat darimana?
Responden : Dari bentuk wajahnya, juga ketawa tadi sambil
memandang lawannya dari Jepang dengan sinis mungkin….
Pewawancara : Enam sama tujuh?
Responden : Enam ini jin dari Jepang ini…nggak mau kalah dia. Dia
mendemonstrasikan dia bisa menghilangkan Gunung Fujiyama
Pewawancara : Taunya darimana dari Jepang?
Responden : Dari pakaiannya, kimono. Terus bentuk rambut yang
dikuncir kebelakang
Pewawancara : Terus scene ada apa?
ccxviii
Responden : terus face mukanya orang Asia Timur kan gitu beda.
Terus ada gunung Fujiyama tadi, terus bunga sakura
Pewawancara : Terus scene delapan ada apa?
Responden : Dia dengan bangga dan nggak mau kalah ketawa melirik
ke Mesir tadi karena gunung pun dia bisa
Pewawancara : Berarti dia menunjukan kebangga ya? DIlihat dari?
Responden : Ketawanya…sambil melirik jin Mesir tadi
Pewawancara : Scene kesembilan?
Responden : Dapat applause dari penonton ya…
Pewawancara : Maksudnya apa itu?
Responden : Berarti lebih hebat jin dari Jepang, dibanding dari Mesir
tadi
Pewawancara : Terus kalau scene sepuluh?
Responden : Scene sepuluh…ini jin Indonesia.. nggak mau ketinggalan
mendemonstrasika kepiawaiannya dengan apa tuh…berkas-berkas
dikumpulin didatangkan kepanggung…
Pewawancara : Terus tau nya dia dari Indonesia darimana?
Responden : Nah…itu dari pakaiannya.
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Nah ini wajah-wajah keheranan dari jin-jin tadi
Pewawancara : Herannnya itu ditunjukan lewat apa?
ccxix
Responden : Yang Mesir itu matanya melotot sambil ndengak-ndegak
gitu…tadi jin yang lain melenyapkan pyramid, Gunung Fujiyama tapi kenapa
ini bawanya kertas-kertas tumpukan?
Pewawancara : herannya berarti ya. Terlihat dari?
Responden : Raut muka…bahasa tubuh
Pewawancara : Terus scene dua belas ada apa?
Responden : Dengan membawa itu, dikecilkan sama jin-jin luar
Pewawancara : Dikecilkan maksudny apa?
Responden : Ya maksudnya, ya sepele lah…kehebatannya diragukan.
Yang dari Mesir sama Jepang merasa lebih hebat kayaknya kemampuannya
dibanding jin dari Indonesia tadi…
Pewawancara : Terus terlihat lebih hebat darimana?
Responden : Menertawakan
Pewawancara : Artinya apa tuh ketawa-ketawa?
Responden : Tertawa melecehkan.
Pewawancara : Selain tertawanya melecehkan tau darimana?
Responden : Sambil nunjuk-nujuk tadi ya kayak “Hanya gitu aja?”
Pewawancara : Terus adegan ketiga belas?
Responden : Kan yang tadi nggak tahu maksudnya kan, apa yang
dibakar tadi ternyata dia menjelaskan kasus-kasus korupsipun bisa hilang…
Pewawancara : Terus adegan empat belas?
ccxx
Responden : Mendapat sambutan dari penonton, yang mungkin
koruptor (ketawa)
Pewawancara : Kenapa bisa menyimpulkan penontonnya koruptor?
Responden : Kenapa penontonnya bersorak-sorak kegirangan karena
hilangnya kasus korupsi karena mereka bagian dari koruptor mungkin. Sama
kayak tadi si Gayus tadi kan salaman dengan hilangnya kasus tadi
Pewawancara : Maknanyaapa tuh memberikan applause?
Responden : Berarti mengakui kehebatan…
Pewawancara : Tadi ka nada jin Jepang sama Mesir, terus menurut bapak
kenapa yang applausenya yang paling hebat jin Indonesia? Padahal tadi
didepannya kan jin lainnya menyepelekan kan
Responden : Ya karena kalau yang sifatnya kasus korupsi…aja nggak
bisa terungkap, itu kan berarti luar biasa. Luar biasa dalam arti
persengkokolan itu, supaya kasus korupsi nggak muncul…
Pewawancara : Oh berarti itu dianggepnya koruptor juga ya…?
Responden : Ya..makanya tadi bersorak-soraknya lebih. Ya dia kan,
merasa kasus korupsi ilang begitu dia merasa bebas. Bersorak-sorak kan
gitu…
Pewawancara : Nah terus scene lima belas?
Responden : Dia mengakui kebehatan jin Indonesia ya, jin dari Jepang
dan Mesir…
Pewawancara : Ditunjukan dengan?
Responden : Memberi hormat…
ccxxi
Pewawancara : Terus scene enam belas?
Responden : Ya si jin didatangi tiga cewek berpenampilan seksi
Pewawancara : Menurut bapak kenapa kok Cuma jin ini yang dideketin
cewek-cewek?
Responden : Yak an karena dia pandang lebih hebat kemampuannya
dibandingkan yang dari Mesir sama Jepang tadi…
Pewawancara : Menurut emang maknanya dari cewek itu apa sih? Kok
yang ndeketik cewek-cewek?
Responden : Eh..ya tanda…tanda…(ketawa) Eh…bentuk apresiasi ya.
Apresiasi dari keberhasilan si jin itu
Pewawancara : Berarti sebagai lambang keberhasilan?
Responden : He eh…
Pewawancara : Emangnya cewek itu maknanya apa sih?
Responden : Ya orang sukses dideketin sama cewek itu identik dengan
kemapanan…karena jinnya cowok (ketawa)
Pewawancara : Lambang apa sih cewek?
Responden : Ya…lambang keindahan…
Pewawancara : Terus adegan ke tujuh belas? siapa yang heppi?
Responden : Ya semuanya….ini seperti ajakan yang penting heppi ini
kayak ajakan ke pemirsa ini…kayane…(menunjuk pada tulisan yang penting
heppi)
Pewawancara : Kenapa?
ccxxii
Responden Dipertontonkan hal-hal kayak gitu, ya anggap aja sebagai
hiburan. Yang penting seneng gitu…mungkin yang penting ngerokok seneng
lah…
Pewawancara : Scene delapan belas gimana yang ditangkep sama bapak?
Responden : Ini kan cewek-ceweknya sama jinnya minta tanda tangan
Pewawancara : Terus menurut bapak tanda tangan ini maknanya apa sih?
Responden : Pengakuan…
Pewawancara : Pengakuan atas?
Responden : Keberhasilan, mendapat tanda tangan orang terkenal itu
sebuah kebanggaan
Pewawancara : Itu kalau mendapat tanda tangan ya berarti? Tapi kalau
yang dimintain tanda tangan berarti simbolnya keberhasilan ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kan tadi Jepang simbolnya gunung Fujiyama kan,
Mesir sama Piramidnya…kalau Indonesia sama korupsi seperti apa?
Responden : Ya untuk saat ini Indonesia lebih banyak berkutat di
korupsi ya…di negeri ini apa-apa udah mendarah daging ya kayaknya, tapi
disini menurut si jin bisa hilang kan terjadi kong-kalikong antara pelaku dan
penegak hukum…nah itu, itu pegangannya
ccxxiii
Pewawancara : Berarti di Indonesia seperti itu?
Responden : Iya…saat ini
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Kamis
tanggal 29 Mei 2014 pukul 15.54 di Rumah Bapak Subadi
Tegal, 1 juni 2014
Responden
(……………………………………….)
ccxxiv
9.Responden 9
Pada hari Kamis 29 Mei 2014 pukul 21.06 di Rumah Pewawancara
Pewawancara : Eh…siapa nama lengkap bapak?
Responden : Wiryadi Darmanto
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Di Tegal
Pewawancara : Tempat tanggal lahir
Responden : Tempat tanggal lahir ya di Tegal 28 Mei 1952
Pewawancara : Berarti aslinya Tegal?
Responden : Aslinya Tegal…
Pewawancara : Terus pendidikan terakhirnya bapak?
Responden : SMA
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang?
Responden : Swasta
Pewawancara : Swasta…wiraswasta?
Responden : Wiraswasta…
Pewawancara : Apakah bapak merokok?
Responden : Merokok. Dari SD malahan.. (tertawa)
Pewawancara : Dalam sehari berapa kali menonton televisi?
ccxxv
Responden : Nggak tentu..
Pewawancara : Kira-kira…
Responden : Dong lagi kepengen aja…
Pewawancara : Kira-kira dalam sehari, pagi apa siang apa malem? Sekali
apa dua kali gitu…
Responden : Ya…paling-paling. Dua tiga hari sekali. Paling nontonnya
berita…
Pewawancara : Tapi kan kalau menonton televisi kan pasti ada iklannya
kan. Pas ada iklan ditonton apa nggak?
Responden : Ya…kadang kala ditonton kadang kala diloncat
Pewawancara : Iklan pertama DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan
sogokan. Dari adegan pertama apa yang bapak lihat?
Responden : Ini ada awan…
Pewawancara : Awannya gimana?
Responden : Ada awan di langit. Ni…awan mendung ini, kayak mau
hujan
Pewawancara : Terlihatnya dari mana tuh kalau mendung?
Responden : Nah itu…banyak sih awannya
Pewawancara : Awannya banyak..? berarti kalau awannya banyak
mendung gitu ya?
Responden : Kalau hitem ya mendung o...mau hujan
ccxxvi
Pewawancara : Ini hitem berarti ya maksudnya?
Responden : Iya..ini item o…
Pewawancara : Terus kalau dari scene satu bisa keliatan nggak waktunya
kapan?
Responden : Waktunya siang…
Pewawancara : Karena apa?
Responden : Ada mataharine sih…
Pewawancara : Terus kalau dari adegan dua ada apa aja yang diliat?
Responden : Ada dua orang yang duduk hadap-hadapan, ada orang
yang bicara, ada rak…ada berkas..ada buku…
Pewawancara : Terus kira-kira di scene dua ada dimana tuh?
Responden : Ada diruangan kantor tuh kayane…
Pewawancara : Karena dilihat dari apa?
Responden : Ya dilihat dari ruangane kan, ada meja ada apa, ada
kursine sih
Pewawancara : Selain meja kursi, ada lagi nggak yang menunjukan kalau
itu tempate dikantor?
Responden : (melihat lebih dekat) Itu rak buku…
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Terus berkas yang dimeja…
Pewawancara : Ehm…
ccxxvii
Responden : Papan…papan tulis…
Pewawancara : Terus…dari scene tiga apa yang dilihat? Ada apa?
Responden : Scene tiga ini ada orang duduk
Pewawancara : familiar nggak sama orangnya?
Responden : Mirip sama Gayus
Pewawancara : Dilihat darimananya kok bisa bilang Gayus?
Responden : Ya dari potongan rambute wis…
Pewawancara : Amda lagi nggak selain potongan rambut?
Responden : Ya..mukane
Pewawancara : Terus apa yang dilakukan di scene tiga?
Responden : Lagi minta duit..
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : dari tangannya
Pewawancara : Gerakan tangannya sepreti apa sih?
Responden : Gini..gini…gini… (mempraktekan gerakan tangannya)
ibu jari sama telunjuk digosok-gosok. Orang minta duit kan…
Pewawancara : Kalau dari scene tiga ini keliatan nggak posisinya sebagai
apa tuh orang ini kira-kira?
Responden : Ya…kayaknya sih yang lagi pegang kuasa disitulah,
punya jabatan disitu..
Pewawancara : Terus kalau jenis kantornya tahu nggak jenis kantor apa?
ccxxviii
Responden : Sampe scene tiga jenis kantore ya…pemerintahan…
Pewawancara : Kenapa bisa dibilang kantor pemerintahan?
Responden : Ada papan tulisnya tuh…
Pewawancara : Papan tulisnya kenapa?
Responden : Papan tulisanya kayak semacem denah, peta kota misale.
Peta wilayah, wilayah desa..
Pewawancara : Selain itu…
Responden : Bajunya (menunjuk Gayus)…baju dinas
Pewawancara : Baju yag dipakai sama Gayus itu ya? Terus kalau dari
adegan tiga ada yang bisa dilihat nggak?
Responden : Ekspresinya yang pakai baju dinas ini, ekspresinya
ya…mengharapkan sesuatu lah..
Pewawancara : Kalau dari adegan empat?
Responden : Ada monitor TV, ada karyawatinya, ada rak apane rak
berkas apa, apa. Terus ada tempel-tempel dipapan tulis…
Pewawancara : Terus kejadian apa tuh yang ada discene empat?
Responden : Ada kejadian ya orang yang dateng ke kantor dimintani
duit..
Pewawancara : He eh…terus?
Responden : Terus orangnya pergi dengan jengkel
Pewawancara : Jengkelnya telihat darimana?
ccxxix
Responden : Ya…raut mukanya itu sambil, apa…mberes-mberesin
map…
Pewawancara : He..eh…
Responden : Sambil bilang ini dasar rampok!
Pewawancara : Berarti dari omongannya sama raut mukanya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Selain itu ada lagi?
Responden : Beres-beres map mau meninggalkan kantor scene empat
ini
Pewawancara : Kok bisa jengkel menurut bapak kenapa?
Responden : Nah itu bilang…dasar rampok!
Pewawancara : Kok bisa jengkel?
Responden : Kan dimintani duit…
Pewawancara : Oh kalau gitu, kalau dimintai duit gitu termasuknya apa?
Responden : Ya..pemungutan liar
Pewawancara : Pungli ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus kalau adegan lima sama enam?
Responden : Adegan lima sampe enam, keluar dengan jengkel. Sampai
tidak sadar ada poci ditanah ditendang. Pocine ngeluarin asep
Pewawancara : Terus?
ccxxx
Responden : Terus scene enamnya, poci itu ngluarin asep jadi jin
Pewawancara : Oh kalau gitu tau itu tanda-tandanya jenis jin dari apa?
Responden : Ya karena itu, keluar dari asep kayak lampu aladin gitu
loh
Pewawancara : Ohhh berarti karena pengalaman cerita masa kecil ya?
Aladin…
Responden : Iya…iyaa kayak jaman dulu kan. Lampu digosok-gosok
keluar asep, keluar jin. Kan cerita jaman dulu ya…
Pewawancara : Terus?
Responden : Tidak sadar nendang poci… (menunjuk gambar kaki dan
kendi pada scene lima)
Pewawancara : Berarti jengkel karena kan tadi karena…
Responden : Dasar rampok…
Pewawancara : Raut muka..sama omongannya, terus ada lagi?
Responden : Dengan cepat, dengan terburuburu (menunjuk orang yang
berjalan pada scene ini dikertas)
Pewawancara : Ohh berarti keluar dari kantornya terburu-buru?
Responden : Iya…sama ngedumel (menunjuk pada ekspresi orang pad
scene empat)
Pewawancara : Berarti itu tandanya jengkel ya?
Responden : He em…
Pewawancara : Eh…dari scene tujuh apa yang bapak lihat?
ccxxxi
Responden : Kan…orang itu kaget.
Pewawancara : Hm..kelihatan dari apanya tuh kaget?
Responden : Keliatan dari raut mukane o…
Pewawancara : Heem…
Responden : Nendang poci nggak sadar, nongolnya orang..
Pewawancara : Orang?
Responden : Orang…jin! Bentuk orang
Pewawancara : Oh iya…
Responden : Nah kan kaget…
Pewawancara : Terus habis itu setelah kaget?
Responden : Jinnya apa ngomong “Mau memberi satu permintaan”
Pewawancara : Maksudnya apa tuh?
Responden : itu jinnya ngomong, tau kan orang itu lagi jengkel. Nah
mau diberi satu permintaan (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu
“Kuberi satu permintaan”)
Pewawancara : Terus di adegan tujuh ada lagi nggak yang bisa dilihat?
Responden : Ya…ngomong. Itu aku mau beri satu permintaan sama
orang ini…
Pewawancara : Ditunjukan dengan?
Responden : jarinya itu…membentuk angka satu
Pewawancara : Terus kalau scene delapan?
ccxxxii
Responden : Scene delapannya…bilang jin itu bilang “Monggo”. Jadi
apa yang dimaksud permintaannya itu, mau ngomong apa permintaannya.
Pakai jempol kan mempersilahkan, apa yang mau ditanyakan…
Pewawancara : Berarti mempersilahkan…?
Responden : Ya… apa yang mau diminta lah…
Pewawancara : Terus selain itu ada lagi nggak?
Responden : ya sambil bersedakep apa..apa tuh. Tangannya didepan tuh
(menunjuk jin discene ini dan kemudian mempraketekan kedua tangan dilipat
kedepan dada)
Pewawancara : Menyilangkan?
Responden : Menyilangkan tangan didepan dada…
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Artinya menunggu, menunggu…
Pewawancara : Menunggu…?
Responden : Menunggu, mau ngomong apa..
Pewawancara : Oh ya ya ya. Terus adegan Sembilan sama sepuluh?
Responden : Sembilan sama sepuluh…nah…orang itu ngomong sama
jin. Bisa ngilangin nggak itu pungli terus segala macem… (menunjuk pada
orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli, sogokan hilang dari muka
bumi!”)
Pewawancara : Heem…terus?
Responden : Nah bisa diatur! Itu pungli bisa ilang bisa diatur
ccxxxiii
Pewawancara : Punglinya dilihat darimana?
Responden : nah tadi ngomong sih permintaane. Kan ngomong
pungutan liar sama segala macem minta diilangin..terus sekarang jinnya
ngomong. Bisa diatur…
Pewawancara : Terus?
Responden : Nah! Bisa diatur ujung-ujungnya jinnya sendiri minta
pungli
Pewawancara : Taunya darimana jinnya minta pungli?
Responden : Lahhh bilangnya ”Wani pirooo”
Pewawancara : Hooh…
Responden : Jinnya sendiri minta pungli
Pewawancara : Terus selain dari omongannya apanya yang terlihat dia
minta pungli juga?
Responden : Itu…ibu jarinya, sama telunjuknya digogok-gosok kayak
minta uang gitu
Pewawancara : Oh ho oh.. Nah terus…
Responden : Sambil ngomong “wani piro”
Pewawancara : Kira-kira tau nggak jinnya dari daerah mana?
Responden : Jinne ya dari daerah jawa
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Omongane o…
Pewawancara : Oh bahasa yang diapakai?
ccxxxiv
Responden : Iya…wani piro. Itu omongan jawa sih
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden : Terus pakai blangkon…
Pewawancara : Terus?
Responden : Pake jempol itu monggo-monggo itu mempersilahkan
itu…
Pewawancara : Itu maksudnya aslinya adat jaw gitu?
Responden : Iya..asalinya adat jawa
Pewawancara : Kan ini iklannya pakai tokohnya jin. Padahal jin kan salah
satu jenis mahluk…mahluk…
Responden : Gaib
Pewawancara : Ya..gaib, padahal kan mahluk gaib kan nggak Cuma jin ka
nada banyak. Menurut bapak kenapa sih kok tokohnya yang dipakai jin?
Kenapa sih nggak pakai mahluk yang lain? Emangnya apa sih kelebihannya
disbanding mahluk yang lain? Kenapa sih jin yang dipakai?
Responden : Jin kan bisa disuruh manusia…jaman dulu…
Pewawancara : Disuruh apa?
Responden : Disuruh manusia..lha disuruh sembarang apa-apa mau..
Pewawancara : Mau disuruh-suruh sama manusia?
Responden : Iya…kan kalo itu emang punya ilmu kan bisa nyuruh-
nyuruh jin
ccxxxv
Pewawancara : Emang kalau tokoh jin itu disuruh apas sih sama tokoh
manusia?
Responden : Ya…ngabulin permintaan..
Pewawancara : Mengabulkan permintaan? Ya berarti yang dipilh tokoh
jin itu apa karena Cuma jin aja yang bisa ngabul-ngabulin permintaan ya?
Responden : Iya…dibandingin yang lain…
Pewawancara : Nah…terus adegan yang terakhir sebelas. Kan terakhir
muncul itu tuh tulisan…
Responden : Iklan DJARUM yang penting heppiiiii (menunjuk pada
tulisan yang penting heppi)
Pewawancara : Nah menurut bapak siapanya?
Responden : Yang heppi, yang ngisep rokok
Pewawancara : Oh yang ngisep rokok?
Responden : Iya….
Pewawancara : Alasannya kenapa?
Responden : Masa bodoh, ada jin, ada setan, ada apa, ada pungli ada
apa. Masa bodoh yang penting heppi..
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Ya ini jin (menunjuk pada orang yang berdiri) lagi
ngomongin sama manusia (menunjuk orang yang duduk dikursi). Duduk
dikorsi ini ada rokok DJARUM Baru…
ccxxxvi
Pewawancara : Rokok? Oh omongannya maskudnya?
Responden : He eh…ada rokok model baru..dan baru nyebutin rokok
DJARUM 76 FIL…
Pewawancara : Terus liat ada orang kan? Yang satunya duduk. Terus?
Responden : Satunya jin, satunya orang…
Pewawancara : Terus?
Responden : Jinnya lagi bediri…orangnya lagi duduk. Duduknya diatas
kursi. Nah jin sama orang ini ada diatas panggung
Pewawancara : Terus itu satunya kan berdiri satunya duduk. Menurut
bapak maknanya apa tuh? Kok satunya berdiri satunya duduk?
Responden : Yang duduk itu kan berarti bos, yang berdiri ini orang
yang mau nawarin sesuatu
Pewawancara : Berarti maksudnya yang duduk levelnya lebih tinggi gitu
ya?
Responden : Ya…levelnya lebih tinggi
Pewawancara : Terus kalau gitu artinya kursi itu artinya apa?
Responden : Kursi ya itu istilahnya…ya singgasana lah. Kursinya
orang besar, kedudukan. Punya kedudukan gitu lah.
Pewawancara : Terus kalau kursi itu adalah singgasana, kedudukan,
panggung itu artinya apa?
Responden : Nah panggungnya ya…dunia disekitar situ. Dunianya
rokok ya dunia rokok
Pewawancara : Kalau discene dua
ccxxxvii
Responden : Ya ini jinnya yang kaget, ya baru ngomong ada perokok
model baru. Namanya DJARUM76 FIL titik titik
Pewawancara : Terus? Discene dua ini apa lagi yang dilihat selain
ngomong gitu?
Responden : Itu…orang ini nyuruh ngomong. Ini rokok baru…
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..)
Pewawancara : Terus tau kalo itu nyuruh ngomong darimana?
Responden : Dari “Ayo…ngomong” sama gerakan tangannya telunjuke
itu…
Pewawancara : Oh ya… terus. Berarti dari gerakan tangan sama. Cara
omongannya?
Responden : Ya…cara omongannya itu menyuruh sama orang yang
duduk. Ini ada rokok baru disuruh ngomong
Pewawancara : Terus adegan ketiganya?
Responden : Adegan ketiganya…orang yang duduk malah ngomong
sambil jempol sama telunjuknya digerak-gerakin. Minta duit , wani piro.
Pewawancara : Terus familiar nggak sama orangnya?
Responden : Orangnya ya…model kayak Gayus tadi
Pewawancara : Dilihat dari apanya?
Responden : Dilihat dari rambut sama mukane
Pewawancara : Terus di scene empat?
ccxxxviii
Responden : Scene empat jinnya malah kaget (menunjuk muka jin
discene ini dikertas), lho biasanya yang minta duitnya jin yang minta kok,
sekarang kebalik. Orange yang sekarang minta…
Pewawancara : Oh maksudnya kalau dari iklan sebelumnya ya?
Responden : He em…
Pewawancara : Terus abis kaget ada apa lagi?
Responden : Ya…sambil ngomong niru-niru orang yang duduk tadi…
Pewawancara : Oh yang mirip Gayus tadi?
Responden : He eh…
Pewawancara : Terus kalau niru-niru ngomong gitu, maksudnya apa tuh?
Nandain apa tuh?
Responden : Ya nandain terkejut…heran. Ya kayak setengah
mencemooh lah..
Pewawancara : Mencemooh?
Responden : Hooh…
Pewawancara : Terus trelihat dia kayak orang mencemooh selain dari
kata-katanya dari apanya?
Responden : Dari raut mukanya sih…
Pewawancara : Raut mukanya kenapa?
Responden : Sambil mencibir…namanya itu matanya sambil,
apa…mendelik-mendelik sama mulutnya nyibir
ccxxxix
Pewawancara : Terus habis itu, scene kelima. Ada apa yang dilihat
discene kelima?
Responden : Ya…rokok DJARUM 76 Filter. Ada tulisannya baru…
Pewawancara : Terus, tau itu produk rokok darimana? Kan itu nggak ada
tulisannya rokok
Responden : Itukan DJARUM…DJARUM 76 kan rokok..merek rokok
Pewawancara : Taunya darimana?
Responden : Merek rokok. Terkenal…diluar banyak sih
Pewawancara : Jadi karena udah kenal jadi lagngsung tau ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kalau jenis rokok DJARUM 76 nya sendiri tau
nggak jenis rokok apa?
Responden : Ini jenis baru kan mau dipasarin, tulisannya kan baru.
Kretek filter
Pewawancara : Maksudnya, kretek apa filter?
Responden : Ya…jenis baru kretek filter. Dulu kretek, tapi ditulisannya
kan ada logo baru.
Pewawancara : Berarti?
Responden : Ya, lain.lain dari yang dulu…produknya lain…Nahh
mungkin dulu kretek, sekarang filter…
Pewawancara : Oh ganti maksudnya?
Responden : He eh…kalo ini kan baru…
ccxl
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Ya…ada awan (menunjukan gambar awan dan matahari)
Pewawancara : Terus?
Responden : Matahari…(menunjukan gambar matahari)
Pewawancara : Terus?
Responden : Diambilnya dari pesawat ini…soalnya diatas awan nih
ya… pengambilannya kayak diatas pesawat
Pewawancara : Eh….terus kalau ngeliat adegan di scene satu teringat apa?
Misal kayak waktu…atau apa?
Responden : Kalau lihat posisi matahari ya kalau nggak pagi ya sore
hari. Soalnya mataharinya lagi dihorison sih…ehhh diujung horizon sana
Pewawancara : Hm…kalau nggak pagi sore ya berarti?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kalau discene dua ada apa?
Responden : Ada tulisan kontes jin, sama pengapit cewek tiga orang.
Jinnya juga tiga orang…
Pewawancara : He eh.. terus ada apa lagi?
Responden : Panggung, ada panggung ini. Di atas panggung. Terus ini
pada duduk semua
Pewawancara : Terus yang ketiga sama empat?
ccxli
Responden : Di scene ketiga ini jinnya yang pertama ini jin dari Mesir
Pewawancara : Taunya dari?
Responden : Dari onta…padang pasir, terus pyramid…terus sama
jinnya pakai sorban
Pewawancara : Sorban?
Responden : Sorban. Ya topilah…topinya orang Mesir. Ini ngilangin
pyramid…bisa ilang ini piramid
Pewawancara : Terus abis itu?
Responden : Jinnya ketawa-ketawa seneng. Bisa ngilangin piramid
Pewawancara : Seneng berarti terlihat darimana?
Responden : Dari mukanya…ketawa…
Pewawancara : Ketawanya sama mukanya? Terus?
Responden : Ngilangin pyramid tadi kan
Pewawancara : Enam sama tujuh?
Responden : Enam ini jin dari Jepang ini…
Pewawancara : Taunya darimana ini?
Responden : Dari pakaian kimono, terus gunung Fujiyama, terus bunga
sakura
Pewawancara : Terus scene delapan ada apa?
Responden : Gunung Fujiyamane ilang, terus ketawa-ketawa ini jin
dari Jepang. Seneng…
ccxlii
Pewawancara : Ketawa-ketawa artinya seneng ya?
Responden : Iya…seneng. Nggak kalah! Dia dari jin dari Mesir
Pewawancara : Terus dia seneng itu selain dari ketawanya terlihat dari
apanya lagi?
Responden : Dari tangannya…
Pewawancara : Tangannya kenapa?
Responden : Tangannya kebuka-buka..
Pewawancara : Terus selain tangan sama ketawanya?
Responden : Ya raut mukanya itu
Pewawancara : Raut mukanya gimana?
Responden : Mukanya gembira
Pewawancara : Ya, maksudnya mukanya gembira itu kayak apa itu?
Responden : Berseri-seri mukanya. Senang gitu bisa ngilangin gunung
Fujiyama
Pewawancara : Scene kesembilan?
Responden : Penontonnya pada tepuk-tepuk tangan…
Pewawancara : Maksudnya apa itu?
Responden : Kasih applause sama jin Jepang ini
Pewawancara : Artinya apa kalo ngasih applause?
Responden : Ya…hebat, menandakan hebat jinnya. Jinnya ini hebat
ccxliii
Pewawancara : Menandakan hebat gitu ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kalau scene sepuluh?
Responden : Scene sepuluh…ini jin Indonesia..
Pewawancara : Jin Indonesianya kenapa?
Responden : Jin Indonesianya cuma bawa kardus
Pewawancara : He em…
Responden : Sama berkas-berkas surat. Setumpuk. Berkas surat ada
map ada apa, satu tumpuk… ( menunjuk pada Gambar orang membawa
kardus dan tumpukan buku)
Pewawancara : Terus tau nya dia dari Indonesia darimana?
Responden : Nah…itu dari pakaiannya. Pake blangkon, pake sarung…
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Nah ini jin dari Mesir sama dari Jepang kayane heran
Pewawancara : Heem…
Responden : Apa yang mau dilakukan sama jin Indonesia, kok
bawanya kok kardus sama surat-surat aja…sama tumpukan-tumpukan surat…
Pewawancara : Herannnya itu ditunjukan lewat apa?
Responden : Lewat raut mukanya itu…
Pewawancara : Terus scene dua belas ada apa?
ccxliv
Responden : Jin Indonesianya tenang-tenang aja (menunjuk pada
ekspresi jin dari Indonesia yang menghilangkan tumpukan kertas). Terus…itu
semua berkas-berkas surat-surat kosong semua…tinggal dus kosong
Pewawancara : Terus?
Responden : Jin lainnya cuma ketawa-ketawa aja
Pewawancara : Artinya apa tuh ketawa-ketawa?
Responden : Ya…nggak ngerti maksudnya apa, itu orang ngilangin
berkas-berkas surat. Sedangkan mereka ngilangin pyramid, ngilangin
gunung…jadi jin Indonesia itu diketawain
Pewawancara : Kalo diketawain itu nandain apa?
Responden : Nganggepnnya, dianggapnya remeh. Jin Indonesia…
Pewawancara : Meremehkan gitu?
Responden : Soalnya cuma bisa ngilnagin surat sama berkas…
Pewawancara : Berarti meremehkan itu berarti…berarti,,,
Responden : Ya…kayak ngece lah bahasa jawanya
Pewawancara : Ditunjukan dari? Tadi kan tadi udah ngomong dari
ketawanya..
Responden : Ya pada ketawa-ketawa
Pewawancara : Terus selain ketawanya apa lagi?
Responden : Kedua jin itu, tangannya itu sabil nuding-nuding…
Pewawancara : Nunjuk maksudnya?
Responden : sambil nunjuk-nunjuk jin Indonesia
ccxlv
Pewawancara : Terus adegan ketiga belas?
Responden : Adegan ketiga belasnya…jin Indonesianya nggak mau
kalah. Itu yang ilang tuh kasus-kasus korupsi. Hilang semua.. (menunjuk
setumpuk buku dan menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi
hilang!)
Pewawancara : Terus adegan empat belas?
Responden : Jadi kalau korupsi ilang kan…pyramid aja kalah gedhenya
sama kasus korupsi. Gunungnya sama kasus korupsi aja kalah
gedenya…gedhe kasus korupsi oh…nah kalo disini penontone langsung
tepouk-tepuk tangan
Pewawancara : Berarti penontonnya tepuk tangan karena apa?
Responden : Karena dianggepnya bisa ngilangin kasus korupsi…
Pewawancara : Oh berarti itu dianggepnya…?
Responden : Lebih hebat daripada ngilangin pyramid sama ngilangin
gunung…
Pewawancara : Lha terus eh…penontonnya kan tadi…
Responden : Sambil tepuk-tepuk tangan, bersorak-sorak sambil
berdiri…
Pewawancara : Menandakan apa tuh?
Responden : Menandakan Indonesia itu lebih hebat menang lah dari
pertandingan antara jin ini…
Pewawancara : Nah terus scene lima belas?
ccxlvi
Responden : Scene lima belas..jin Mesir sama jin Jepangnya itu.
Nunduk-nunduk…
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau kayak gitu?
Responden : Artinya ngaku kalah…sama jin Indonesia karena kasus
korupsi segitu banyaknya ilang…cuman dalam sekejap..
Pewawancara : Berarti kalau gitu tandanya dari sebuah kemenangan, tadi
kan bilang karena dia menang penontonnya tepuk tangan. Berarti yang
menandai dia menang itu darimana?
Responden : Jinnya itu memberi hormat sama jin Indonesia…
Pewawancara : Berarti itu artinya menang ya?
Responden : Mengaku kalah kan…
Pewawancara : Terus scene enam belas?
Responden : Jin Indonesia…jadi tadi…pendamping-pendamping waktu
perlombaan pertama kontestan antara jin jadi itu kan nada cewek-cewek tiga.
Berhubung yang menang jin Indonesia, itu tiga orang cewek itu langsung
apa…dekat dengan jin Indonesia sambil apa…senyum-senyum…
Pewawancara : Menurut bapak…kan tadi bapak ngomong karena jin
Indonesia menang makanya dideketin…emang maknanya dari cewek itu apa
sih? Kok yang ndeketik cewek-cewek?
Responden : Soalnya jinnya cowok sih…makanya yang ndeketin
cewek oh…
Pewawancara : Terus selain itu?
Responden : Cewek kan lebih luwes…daripada cowok kalau
dipanggung
ccxlvii
Pewawancara : Emangnya cewek itu identik dengan apa sih?
Responden : Identiknya ya punya daya tarik bagi cowok-
cowok…jinnya cowok. Jadi ya pendampingnya yaa cewek…Oh ya
bisa…lambang keindahan…
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Nggak ada…
Pewawancara : Lah kan kayak tadi lambangnya dari Mesir kan pyramid,
terus Jepang kan gunung Fujiyama nah kalau Indonesia sama korupsi itu
gimana?
Responden : Indonesia sama korupsi ya kasusnya banyak gitu ya…luar
biasa oh korupsinya di Indonesia kayak…
Pewawancara : Kayak apa?
Responden : Kayak jamur (tertawa )Menjamur udahan… Iya…kayak
jamur dimusim hujan wis
Pewawancara : Terus adegan ke tujuh belas?
Responden : Adegan ketujuh belas? Tetap iklan rokok DJARUM 76,
makane nggak usah pusing-pusing yang penting heppi… (menunjuk pada
tulisan yang penting heppi)
Pewawancara : Kalau gitu siapa yang heppi? Yang nontn, yang make
produk ini apa jinnya apa siapanya?
Responden : Ya, yang makai produk ini…
Pewawancara : Alasane apa?
ccxlviii
Responden : Alasanya ya…DJARUM ya yang penting heppi ngisep
rokok ini. Nggak usah mikirin korupsi, nggak usah mikiri apa. Yang penting
heppi…
Pewawancara : Kalau scene delapan belas?
Responden : Scene delapan belas…Ahhhh! Ini jin yang ngaku kalah
yang dari Mesir sama yang dari Jepang berhubung kalah, jadi menganggap jin
Indonesia ini hebat. Lebih hebat dari mereka, makanya mereka pada mau
minta tanda tangan.
Pewawancara : Oh berarti kalau gitu kalau minta tanda tangan itu
menandakan apa?
Responden : Jin Indonesia lebih terkenal…nah…jadi mereka jadi fans
lah istilahe lah sama jin Indonesia
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Kamis
29 Mei 2014 pukul 21.06 di Rumah Pewawancara
Tegal, 1 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
ccxlix
10.Responden 10
Pada hari Jumat 30 Mei 2014 pukul 08.13 di Rumah Bapak Henri Lubis
Pewawancara : Siapa nama lengkap bapak?
Responden : Henry Lubis
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : di Medan 5 Mei 1975
Pewawancara : brarti aslinya mana?
Responden : suku batak
Pewawancara : batak medan berarti?
Responden : iya
Pewawancara : trus pendidikan trakhir bapak?
Responden : s1 kedokteran
Pewawancara : pekerjaan bapak sekarang?
Responden : dokter
Pewawancara : apakah bapak merokok?
Responden :ya
Pewawancara : dalam sehari kira-kira berapa kali bapak menonton tv?
Responden : kira-kira lebih kurang empat kali sehari
Pewawancara : kan kalo lihat tv kan pasti ada iklan tuh, biasanya ditonton
atau nggak?
ccl
Responden : kadang-kadang ditonton, kadang tidak. Tergantung
iklannya.
Pewawancara : yang ditonton yang apa biasanya?
Responden : yang lucu. Kalo ada sesuatu yang menarik lah..
Pewawancara : iklan pertama yaitu iklan djarum76 yang versi korupsi
pungli dan sogokan. Kalo dari scene yang nomor 1 kira-kira ada apa saja
yang bisa dilihat sama bapak?
Responden : scene nomor pertama itu awan.. awan sama langit, udah.
Pewawancara : terus kalo liat awan sama langit gitu biasanya
menandakan apa? Menandakan waktu atau suasana atau keadaan yang
tertangkap apa?
Responden : tertangkap suasana sama waktu
Pewawancara : apa itu? Suasananya seperti apa? Waktunya seperti apa?
Responden : suasananya cerah, waktunya siang hari lah..
Pewawancara : terlihatnya dari apa tuh kalo siang?
Responden : awan. Awannya cerah.
Pewawancara : terus kalo dari scene 2 ada apa aja?
Responden : kantor. Jadi orang ingin mengurus sesuatu (menunjuk
pada orang yang membawa proposal) dia menghadap ke petugas, terus..
mengajukan sebuah proposal atau mengajukan pengurusan. Terus yang ketiga
sepertinya si itu menerangkan, habis menerangkan petugas meminta semacam
uang pungli atau sogokan
ccli
Pewawancara : trus tadi kan bilang ada di kantor, terlihat ada dikantor tu
terlihat dari apanya?
Responden : ehmm.. aktivitasnya. Ada meja, ada rak, terus kalo
pengurusan kan yang jelas dikantor. Entah kantor apa kan saya tidak tahu.
Pewawancara : terus scene 3?
Responden : scene 3... si petugas pengurus itu memberikan gesture apa
namanya.. tanda pengurusan, tanda minta uang, pungli. Dengan tanda
tangannya itu digesek jempol jari sama telunjuk.
Pewawancara : he’eh terus.. di scene3 familiar gak siapa itu?
Responden : ya, Gayus. Mantan koruptor korupsi dirjen pajak.
Pewawancara : bisa tahu kalo itu Gayus dilihat dari apa?
Responden : karena wajahnya dia kan sudah populer.
Pewawancara : trus kalo udah sampe scene3 kira-kira bisa tau gak itu
dikantor apa?
Responden : perpajakan
Pewawancara : karna apa itu?
Responden : Gayus.
Pewawancara : berarti dilihat dari jenis orangnya ini, discene3 dia sebagai
apa kira-kira?
Responden : orang yang menentukan urusan, orang yang menentukan
kebijakkan.
Pewawancara : kalo dari ekspresinya apa yang kira-kira bisa bapak lihat?
Nangkep sesuatu gak?
Responden : biasa aja.
cclii
Pewawancara : kalo scene 4 ada apa aja?
Responden : scene 4 aktivitas kantor. Terus orang yang mengajukan
berkas tadi marah.
Pewawancara : terlihat dari apanya?
Responden : terlihat dari berdiri, lalu mengambil berkas-berkasnya lalu
berbalik dan pergi tergesah-gesah dan mengutarakan, ehmm.. apa.. dasar
rampok.
Pewawancara : karna apa?
Responden : karna dia dimintain biaya sebuah pengurusan
Pewawancara : dia kan dibilang marah, selain tadi dibilang tergesah-gesah
apa lagi yang terlihat?
Responden : bahasa tubuhnya. Kaya seperti suara orang jengkel.
Pewawancara : kemudian scene 5?
Responden : scene 5, dia berlari keluar kantor dan tersandung kendi
(menunjuk gambar kaki dan kendi).
Pewawancara : terus?
Responden : terus pecah kendinya, keluar jin. Dia kaget.
Pewawancara : terus tau itu bentuk sebuah jin itu darimana?
Responden : image cerita legenda dari yang sering diitu namanya yang
sering kita ketahui.
Pewawancara : legenda apa?
Responden : kaya misalnya aladin..
Pewawancara : oh berarti cerita masa kecil ya..
ccliii
Responden : ya... ada kendi, kemudian pecah, tiba-tiba ada asap..
keluar seseorang yang dianggap jin.
Pewawancara : terus scene 7?
Responden : jadi kan cerita aladin kan ada 3 permintaannya.. ini
ceritanya jin ini kuberi satu permintaan terhadap orang yang kecewa
(menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”).
Pewawancara : trus kalo di scene 7 ada ekspresi apa aja yang bisa
ditangkap?
Responden : ekspresinya jinnya terlihat gembira. Terus yang lainnya
itu permintaan dasar rampok yang tadi itu, mengutarakannya sama si jin.
Pewawancara : trus kan tadi dibilang jinnya kan mau mengabulkan
permintaan, dengan dia ngomong kuberi satu permintaan. selain dari
perkataannya dia, terlihat darimana kalo dia mau memberi satu permintaan?
Responden : dari tangannya menunjuk angka 1.
Pewawancara : terus kalo discene 8?
Responden : scene8, monggo, jadi kalo kuberi satu permintaan, apa
permintaannya. Jadi tadi kan si pengurus itu minta tidak ada korupsi, korupsi
hilang dari permukaan bumi.
Pewawancara : monggo nya itu maksudnya apa pak?
Responden : monggo nya itu maksudnya, permintaannya, oke ga
masalah, jinnya itu bisa menuhin. Belum ada niat, jadi discene8 baru ada
monggo. Menunjukan jari jempol, silahkan, monggo. Menurut orang jawa.
Pewawancara : oh adatnya orang jawa..
Responden : iya..
Pewawancara : maksudnya monggo juga..?
ccliv
Responden : iya silahkan, permintaannya bisa saya penuhi lah.
Pewawancara : terus selain gesture tangan ibu jari ada apa lagi?
Responden : gesture tubuh sama melipat tangan si jinnya (menunjukan
tangan dilipat di depan dada).
Pewawancara : maksudnya apa tuh kalo melipat tangan?
Responden : makna melipat tangan, ya dia siap memenuhinya
Pewawancara : kalo dilihat dari scene pertama sampai kedelapan kira-kira
bapak bisa lihat gak si jinnya itu asalnya darimana? Dari daerah mana?
Responden : kalo dari pakean ya jelas dari jawa, adat jawa.
Pewawancara : selain dari pakaian?
Responden : kendinya.. itu topi... apa namanya ini... ehm... blangkon.
Tangannya, caranya menunjuk silahkan. Terus bahasa tubuhnya. Dialeknya
Pewawancara : terus scene 9 sama 10?
Responden : ya tadi itu, permintaannya itu. Korupsi pungli hilang dari
permukaan bumi ke jin tersebut (menunjuk pada perkataan yang dikatakan
oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!).
Terus scene ke10, jin nya berpikir..
Pewawancara : terlihat dari apanya itu?
Responden : dari memegang dagu, semua permintaannya si pengurus
tadi. Terus yang kedua oke, dia bilang bisa. Dan akhirnya ditutup dengan bisa
diatur, wani piro?
Pewawancara : wani piro nya kalo ini apa ni maksudnya?
Responden : berani bayar berapa sama saya supaya korupsi pungli dan
sogokan ini bisa hilang dari muka bumi.
cclv
Pewawancara : berarti tu jenisnya apa kalo dia ngomong kaya gitu?
Responden : ya pungli juga. Minta anu.. ya oke, urusanmu saya beresin
tapi minta berapa.
Pewawancara : trus ka ini kan tokohnya, pake tokoh utamanya kan jin ya
pak, ini kan salah satu jenis makhluk halus, padahal kan makhluk halus ga
Cuma jin. Ada banyak, menurut bapak, kenapa sih yang dipakai jin? Apa
kelebihannya kalo dibanding makhluk lain? Ato kemampuannya yang bikin
dia tu cocok kalo dipakai disitu?
Responden : tergantung sutradaranya ya ngambilnya.. kalo menurut
saya sih. Ini kan sebuah iklan ya, gambarannya kalo makhluk halus sekarang
aja udah terkontaminasi korupsi.
Pewawancara : itu kan kalo makna didalam iklannya ya. Kalo pemilihan
kenapa menggunakan jin? Makhluk lain kan ada banyak, kaya kuntilanak,
kan ada provider lain menggunakan kuntilanak. Nah ini kan pakenya jin, kira-
kira apa sih kelebihannya? Atau kemampuannya yang bikin di dipilih?
Responden : saya kurang tau ya. Tapi kalo menurut saya, mungkin
sesuatu yang tersembunyi.
Pewawancara : tersembunyi gimana maksudnya?
Responden : tersembunyi diantara tadi didalam kendi. Kendi tadi kan
pecah. Ya dia bisa muncul kapan aja dimana aja.
Pewawancara : berarti si jin itu bisa muncul kapan aja dimana aja terus
apa lagi?
Responden : tidak di tempat-tempat tertentu.
Pewawancara : berarti kalo begitu kesimpulannya, dipilih karena kan
udah melegenda kan?
cclvi
Responden : iya, lebih familiar. Menurut saya ini mengadopsi cerita
aladin.
Pewawancara : karena udah banyak yang kenal cerita itu duluan kan?
Responden : iya.
Pewawancara : terus scene11 kan ini ada yang penting happy, menurut
bapak siapa yang dituju? Apa yang menonton atau yang menggunakan
produknya atau siapanya?
Responden : Bisa semua. Yang nonton iklan bisa tertawa. Terus si
produk ini sebagai sponsornya kan jadi orang kepengin tau. Terus dari
ceritanya yang penting happy. Berarti dari yang disogok dan yang menyogok
yang penting urusannya selesai (menunjuk pada tulisan yang penting heppi).
Pewawancara : berarti tokoh didalamnya sama penonton?
Responden : sama.
Pewawancara : iklan kedua djarum76 versi filgold ada apa aja yang bisa
bapak lihat?
Responden : ada logo perusahaan, logo sponsor angka 76. Ada dua
pemeran, ada satu kursi diatas panggung.
Pewawancara : kan ini ada yang berdiri dan ada yang duduk kan
tokohnya. Menurut bapak apa sih maknanya orang yang berdiri dan duduk?
Responden : antara yang punya jabatan dan tidak.
Pewawancara : berarti yang punya jabatan yang? Berarti kalo yang duduk
itu lebih tinggi ya jabatannya?
Responden : kalo menurut saya yah..
Pewawancara : terus kalo menurut bapak kursi ini maknanya apa? Kalo
dibawa kekehidupan sehari-hari?
cclvii
Responden : kenyamanan.
Pewawancara : selain itu? Kok tadi kan di iklan ini dihubungan dengan
jabatan?
Responden : seseorang yang sudah nyaman, seseorang yang punya
jabatan, sudah duduk dengan enak. Tempat duduknya juga bagus. (menunjuk
orang yang duduk dikursi)
Pewawancara : itu kan kalo dari konteks orangnya yang duduk, kalo dari
kursinya apa?
Responden : kalo jabatannya agak lumayan lah..
Pewawancara : status gitu?
Responden : status
Pewawancara : terus kalo di scene1 apa yang dilakukan?
Responden : scene1 si orang ini, pada iklan sebelumnya dia beriklan
sebagai jin. Ayo ngomong. Nah ngomong, padahal dibelakangnya ada
djarum76. Logonya sponsor.
Pewawancara : terus kan tadi bilang ada panggung, terus kalo kursi dalah
status, terus kalo panggung adalah apa?
Responden : ya kehidupan sehai-hari..
Pewawancara : sebagai apa brarti kalo gitu?
Responden : bermasyarakat. Bermasyarakat seperti kehidupan sehari-
hari Pewawancara : situasi atau lokasi. Cuma ini kan menunjukkan
panggung. Berarti bisa lokasi bisa kehidupan sehari-hari.
Pewawancara : berarti lebih ke situasi gitu. kalo dari scene2?
cclviii
Responden : scene2 si jinnya ada produk baru nih critanya. Djarum76
fil. Dia ngomong, nah ayo ngomong. baru djarum 76 fil. Si jin ngomong
bahwa ada produk terbaru dari djarum. Memohon untuk melakukan sesuatu.
Pewawancara : memohon..?
Responden : meminta untuk tadi yang dulu itu melakukan sesuatu
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..).
Pewawancara : terlihat dari apanya lagi?
Responden : meminta itu tertanda dari jari jempolnya. Jadi kaya
meminta. Jari jempolnya nunjukin meminta, ada djarum76 baru.
Pewawancara : terus kalo scene3?
Responden : scene3 yang duduk dikursi atau yang lagi itu
mengutarakan wani piro dengan menunjukkan tangan tanda minta uang. Jadi
jari telunjuk sama jempol digesek.
Pewawancara : jadi tanda mintanya selain dari tangan dari..?
Responden : mulut. Dengan mengutarakan..
Pewawancara : sama siapa itu?
Responden : Gayus lagi.
Pewawancara : dilihat dari apanya?
Responden : dari bentuk wajahnya..
Pewawancara : terus scene4 ada apa?
Responden : scene4 lalu si jin itu tanda tanya. Karena balik bertanya
“wani piro”. Karena dia merasa heran. Padahal tadi di iklan pertama dia yang
mengutarakan, sekarang dia berbalik mengatakan wani piro.
Pewawancara : berarti maksudnya apa itu kalo mengulangi kata-kata gitu?
cclix
Responden : maksudnya wani piro, jadi minta bayaran. Maksudnya
iklan djarum76 ini harus pakai bayaran. Bisa ekspresi rasa ngece bisa
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “wani piyo?!”).
Pewawancara : terus ?
Responden : ya poinnya adalah iklan rokok.. (menunjuk gambar dari
logo DJARUM 76)
Pewawancara : terus tau darimana ya kalo iklan rokok? Tadi kan
ngomongnya ada bentuk rokok, taunya darimana?
Responden : djarum. Udah familiar di indonesia.
Pewawancara : oh udah familiar di indonesia?
Responden : ya.. kalo diluar negeri mungkin orang gatau.
Pewawancara : jadi karena orang Indonesia tau ya kalo itu iklan rokok..
terus kalo jenis djarum76 sendiri bapak paham gak jenis apa itu?
Responden : pernah liat aja di iklan.
Pewawancara : tapi gak tau ya kalo itu jenisnya apa?
Responden : rokok kretek.
Pewawancara : oh tau ya kalo rokok kretek..
iklan ketiga djarum76 versi kontes jin. Dari scene pertama apa yang bapak
lihat?
Responden : awan ada matahari (menunjuk gambar awan dan
matahari). Berarti suasananya siang ya.
Pewawancara : terlihat dari matahari dan awan ya.. terus kalo di scene2?
cclx
Responden : scene2 ada sebuah panggung lagi, ada tulisan kontes jin,
ada 3 orang peserta duduk. ) (menunjuk pada gambar panggung, tulisan
kontes jin dan gambar orang)
Pewawancara : terus kalo discene3 dan 4?
Responden : scene 3 dan 4 itu kan kontes jin. Dimulailah kontes jin ini.
Dimulai dari jin dari Timur Tengah.
Pewawancara : tau dari mana itu kalo dari Timur Tengah?
Responden : Timur Tengah satu dari pakaiannya. Dari topinya. Kedua
dari simbol piramida berarti kan dari mesir, Timur Tengah dan ada unta.
Pewawancara : selain itu ada terlihat apa lagi?
Responden :satu orang lagi kontestan berikutnya dari Jepang.
Pewawancara : kalo dari Mesir selain piramid dan onta yang menandakan
apa lagi?
Responden : padang pasir.
Pewawancara : terus selanjutnya Scene 5?
Responden : scene5, dia ka menghilangkan selain jin dari Timur
Tengah. Menghilangkan piramid, 2 piramid. Dia merasa bangga, si jin dari
Timur Tengah ini.
Pewawancara : terlihat dari apanya ya?
Responden : dari ekspreinya. Ketawa wajahnya dan mengutarakan
HAHAHAHA.
Pewawancara : terus scene6 dan 7?
Responden : berarti peserta kedua atau kontestan kedua dari Jepang.
Pewawancara : terlihat dari?
cclxi
Responden : terlihat dari bentuk pakaiannya. Yang kedua, ada gunung,
ada bunga.
Pewawancara : gunung apa ini?
Responden : gunung fuji, terus ada bunga kertas ini dari Jepang. Bunga
apa ini? Hmm.. bunga sakura.
Pewawancara : terus scene8?
Responden : scene8 dia melakukan apa? Menyulap, menghilangkan
gunung. Dan dia berhasil dan dia merasa bahagia juga. Terlihat dari
ekspresinya, dan teriakannya, mengutarakan hahaha. Dan menoleh kearah
dari yang Timur Tengah.
Pewawancara : kalo dari scene9?
Responden : scene9. Penonton dari kedua kontes ini bertepuk tangan,
hebat.
Pewawancara : maknanya? Kalo bertepuk tangan itu maknanya apa
brarti?
Responden : sesuatu yang hebat. Sesuatu yang hebat, bisa
menghilangkan piramid sama gunung. Jadi mereka memberikan applause,
tapi masih dalam keadaan duduk.
Pewawancara : terus scene 10?
Responden : scene 10.. kontestan3 dari Indonesia kali. Ditandai dengan
blangkonnya, pakaiannya, dari caranya ngomong. Dia membawa berkas-
berkas yang numpuk lebih dari satu kardus menumpuk.
Pewawancara : banyak berarti?
Responden : banyak berkas-berkasnya atau file-file.
Pewawancara : scene 11?
cclxii
Responden : scene 11 kontestan pertama dan kedua heran. Kenapa
dibawa-bawa malah kertas.
Pewawancara : terlihat dari mana?
Responden : terlihat dari ekspresi wajahnya. Dia merasa apa yang dia
lakukan dari Indonesia ini. Kenapa yang dia bawa kertas-kertas dan kardus
yang berisi berkas-berkas atau file.
Pewawancara : kira-kira herannya kan karena dia membawa setumpuk
kertas, emang kenapa kalo dia membawa kertas-kertas?
Responden : kenapa dia bawa kertas-kertas kan menghilangkan benda
yang besar-besar.
Pewawancara : scene 12?
Responden : scene 12. Hm... dari kontestan yang ketiga, dari Indonesia.
Dia melakukan aksinya dengan menghilangkan berkas-berkas atau file yang
dia bawa tadi dalam kardus.
Pewawancara : terus ada apa lagi selain jin Indonesia?
Responden : jin Indonesia hilang kertasnya dan kontestan yang lain
merasa heran. Menghilangkan kertas saja kok sombong. Maknanya seperti
itu.
Pewawancara : terus jin yang lain merasanya seperti apa kalo gitu?
Responden : merasa hanya menghilangkan kertas. Kami kan
menghilangkan benda besar, sambil ketawa hahaha.
Pewawancara : tertawanya itu berarti sebagai bentuk apa itu?
Responden : sebagai sebuah.. kaya mengecilkan arti hilangkan sebuah
kertas itu bagi mereka. Ngece.
Pewawancara : terus selanjutnya scene 13?
cclxiii
Responden : scene 13. Ehmm.. keluar asap (menunjuk pada gambar
asap). Asap menguap, lalu mengutarakan dari Indonesia. Kasus korupsi
hilang dengan ekspresi bangga. Dan mengutarakannya ke audien, penonton.
Pewawancara : terus scene 14?
Responden : scene 14. Orang berteriak, bertepuk tangan. Menandakan
hebat. Ditandai dengan applause dan berdiri. Standing applause berarti
menandakan lebih hebat dari yang sebelumnya. Jadi bagi penonton,
menghilangkan korupsi jauh lebih gede daripada menghilangkan piramid atau
gunung fuji.
Pewawancara : terus menurut bapak kenapa tuh kok bisa dilihat lebih
besar padahal kan kalo bentuknya kan lebih kecil kan? Kenapa tuh sampe
dapet applause nya lebih hebat?
Responden : bagi penonton yang ada saat itu, menghilangkan korupsi
lebih hebat daripada menghilangkan sebuah piramid atau hanya sebuah
gunung.
Pewawancara : karena apa? knapa dianggap lebih hebat?
Responden : saya nggak tau. Tapi kalo menurut saya, ya kasus korupsi
itu jauh lebih susah menghilangkannya. Sedangkan kalo gunung kan bisa
dikeruk pake buldozer. Tapi kalo yang ini kan gak bisa. Jadi hanya bisa
dengan menyelesaikan satu kali ini, hilang semuanya.
Pewawancara : terus kan tadi kalo dari Jepang kan disimbolkan dengan
gunung fuji, kalo mesir kan pakai piramid. Terus kalo Indonesia sama korupsi
menurut bapak gimana?
Responden : hampir sama. Jad levelnya sama. Menghilangkan sebuah
piramid sama menghilangkan sebuah gunung jauh lebih susah, jauh lebih
gede artinya menghilangkan korupsi.
cclxiv
Pewawancara : berarti sama saja kaya simbolnya ya?
Responden : yaa. Simbolis.
Pewawancara : terus scene 15?
Responden : scene 15. Kontestan satu dan dua tiba-tiba menyembah,
tanda menyerah kepada kontestan ketiga. Ditandai dengan menunduknya
kedua-keduanya.
Pewawancara : scene 16?
Responden : scene 16. Dikelilingi wanita. Tanda sebuah kemenangkan,
kebahagiaan, sambil memegang dagunya. Merasa puas, bahwa
menghilangkan kasus korupsi itu hebat. Dan dia jadi pemenang.
Pewawancara : terus menurut bapak, ehm.. apa sih maknanya dar cewek?
Dia kan menang, kenapa sih kok dikerubungi sama cewek? Maknanya apa
sih? Kok identiknya dengan cewek, kenapa gak cowok yang digunakan?
Responden : karena perokok, karena si pemerannya ini laki-laki.
Pewawancara : oh yaa.. selain itu? Ada lagi gak?
Responden : si pemerannya ini laki-laki nih.. kalo perempuan, laki-laki
datang...
Pewawancara : terus selain itu? Itu kan dalam konteks iklannya, dalam
kehidupan sehari-hari maknanya apa sih? Identik dengan apa wanita?
Responden : status.. kan ada tiga nih jinya. Bahwa dia adalah orang
yang hebat, laki-laki yang hebat, yang luar biasa sehingga cewek-cewek pada
datang.
Pewawancara : itu kan konteksnya laki-laki yang didekati perempuan,
kalo perempuannya aja maknanya apa?
cclxv
Responden : merasa kagum juga terhadap laki-laki ini. Dia sebagai
juara dalam kontes jin
Pewawancara : cewnya merasa kagum?
Responden : kagum, bahagia.
Pewawancara : kalo gitu tuh ceweknya sebagai sebuah apa kalo gitu?
Responden : kalo disini ya, penggemar. Terus scene 17, produk sponsor
(menunjuk pada logo DJARUM 76)
Pewawancara : ada kata-katanya apa?
Responden : yang penting happy.
Pewawancara : yang penting happy siapa kalo disini?
Responden : kalo kali ini, yang penting happy.. satu, penonton. Kedua,
kontestan. Kedua yang cewek-ceweknya
Pewawancara : karna apa? Kenapa kok kali ini yang dibilang yang
penting happy kok penontonnya, cewek-ceweknya?
Responden : ya ceweknya pada gembira sih kontestan menang.
Pewawancara : kalo penontonnya karna apa?
Responden : karna menonton sebuah pertunjukkan.
Pewawancara : berarti terhibur maksudnya?
Responden : iya terhibur.
Pewawancara : terus scene delapan belas?
Responden : Scene delapan belas..cewek-cewek dan jinnya
menggunakan gadget kan ya, entah kertas atau gadget. Minta tanda tangan
sebagai penggemar-pemggemarnya. Jadi minta tanda tangan sama pemenang
cclxvi
kontes ini, begitu juga dengan rivalnya lawannya dari Timur Tengah sama
Jepang minta tanda tangan, menandakan kehebatan si jin yang menang tadi..
Pewawancara : Berarti tanda tangan itu menandakan kehebatan seseorang
ya?
Responden : Betul…terus..minta tanda tangan tapi si jin ini nggak mau
malah menghilangkan semuanya..menghilangkan orang-orangnya..udah…itu
aja..
Pewawancara : Udah..?
Responden : Udah..
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Jumat
tanggal 30 Mei 2014 pukul 08.13 di Rumah Bapak Henry Lubis
Tegal, 1 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
cclxvii
11. Responden 11
Pada hari Jumat 30 Mei 2014 pukul 10.59 di Rumah Toko Bapak Widi Arso
Handoko
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama
lengkap bapak siapa ya?
Responden : Widi Arso Handoko
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Pekalongan…
Pewawancara : Sama tanggalnya…
Responden : 16 Maret 1971
Pewawancara : Berarti aslinya asli mana?
Responden : Pekalongan
Pewawancara : Pendidikan terakhir?
Responden : Sarjana…sarjana S1 Ekonomi…
Pewawancara : Terus pekerjaannya sekarang?
Responden : Wiraswasta
Pewawancara : Apakah bapak merokok?
Responden : Ya…
cclxviii
Pewawancara : Dalam sehari kira-kira bapak menonton televisi berapa
kali kira-kira?
Responden : Ya…dua tiga kali
Pewawancara : Terus kan kalau nonton televisi ka nada iklannya muncul
Responden : Ya…
Pewawancara : Kalau ada iklan, biasanya iklannya diapain? Dintontn
apa…
Responden : Ditonton…
Pewawancara : Ditonton? Selalu?
Responden : Ya garis besarnya selalu ditonton ya…
Pewawancara : Berarti jarang dilewati ya?
Responden : Jarang…
Pewawancara : Pertama iklan yang pertama akan membahas iklan
DJARUM76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene yang nomor satu
ini apa yang bapak lihat?
Responden : Awan…
Pewawancara : Terus awannya gimana?
Responden : Awannya jalan ya…
Pewawancara : Terus kalau lihat awan kayak gitu kepikiran situasi atau
waktu kayak apa nggak?
Responden : Siang…siang hari
cclxix
Pewawancara : Karena apa tuh?
Responden : Karena warna awannya terang…putih. Langitnya biru…
Pewawancara : Terus dari scene dua?
Responden : Scene dua ya orang ngasih lamaran ya disebuah kantor
Pewawancara : Tau kantor darimana?
Responden : Ya…ada mejanya…ada rak bukunya, ada
pegawainya..kelihatan dia masih memberikan berkas ya…
Pewawancara : Terus di scene tiga apa yang bapak lihat?
Responden : Penerima berkas itu, Gayus, seperti meminta uang ya..
Pewawancara : Lihatnya dari mananya tuh?
Responden : Dari tangannya (menunjuk gerakan tangan pada scene di
tiga) sama ekspresi mukanya ya
Pewawancara : Terus dilihat sampe scene tiga itu kira-kira jenisnnya
kantor apa ya? Kelihatan nggak apa? Dari scene satu, dua, tiga…nangkep
nggak kantornya kantor jenis apa?
Responden : Sepertinya arsip ya…ruangane ruangan arsip
Pewawancara : Terus orang yang diberikan berkas itu posisimya sebagai
apa? Bisa keliatan nggak?
Responden : Pimpinan unit ya kayaknya…pimpinan
bagian…(menunjuk kepada orang yang menerima berkas)
Pewawancara : Berarti orang yang bekerja disitu?
Responden : Iya…
cclxx
Pewawancara : Terlihatnya dari apa?
Responden : Dari posisi pakaian yang dipakai, tempat duduknya. Posisi
tempat duduk..
Pewawancara : Terus discene empat ada apa?
Responden : Kelihatannya…pelamarnya marah..
Pewawancara : Terlihat dari apanya tuh marah?
Responden : Ya…dari…dari…caranya dia mengambil berkas, caranya
dia berjalan, ekspresi mukanya dan kata-kata yang dikeluarkan
Pewawancara : Kata-katanya kenapa?
Responden : “Dasar rampok”
Pewawancara : Terus scene lima?
Responden : Dia keluar, dia berjalan. Dia menyandung seperti…seperti
apa ya…ken..kendi sih seperti kendi
Pewawancara : Terus?
Responden : Ngeluarin asap, dia kaget
Pewawancara : Terus scene enam?
Responden : Scene enam itu ternyata kalau dilihat dari ini ternyata asap
itu berubah menjadi jin
Pewawancara : Berarti itu tanda-tandanya tau kalau itu jin darimana?
Responden : Ya dari asap yang keluar itu…
Pewawancara : Asap yang keluar dari?
cclxxi
Responden : Dari kendi itu…terus berubah wujud menjadi jin
Pewawancara : Scene tujuh?
Responden : Jin itu memberikan satu permintaan
Pewawancara : He em…
Responden : Kepada orang yang terkaget –kaget itu…
Pewawancara : Terlihat darimana tuh dia keget?
Responden : Dari ekspresi mukanya…dia kaget itu, llhat jin itu
Pewawancara : Selain itu ada apa lagi? Selain orangnya kaget dan jinnya
memberikan satu permintaan?
Responden : Hmm…ya dia menunjukan tangan ya. Satu. Seperti
telunjuk gitu “Kuberi satu permintaan”
Pewawancara : Ditunjukan dengan jarinya ya?
Responden : Iya…dengan jarinya…
Pewawancara : Terus scene delapan?
Responden : Ya..memberikan silahkan. Monggo gitu. Dalam bahasa
jawa itu, apapun permintaannya. Dipersilahkan gitu…
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Heem…ya orang itu menunjukan, kalau dalam jawa kan
menunjukan jempol kan ‘monggo’, Silahkan…
Pewawancara : Berarti tangannya itu maknanya silahkan juga?
Responden : Iya…silahkan…
cclxxii
Pewawancara : Terus selain gesture tangan, sama ngomong monggo ada
apa lagi?
Responden : Ya…dia bersilang, berpangku tangan ya…
Pewawancara : Maknanya apa tuh berpangku tangan…
Responden : Ya dengan angkuh ya. Seperti…orang angkuh
Pewawancara : Angkuh..?
Responden : Iya…karena dia akan memberikan sesuatu
Pewawancara : Terus selanjutnya scene Sembilan dan sepuluh?
Responden : Yang memperoleh permintaan itu meminta pada jinnya,
dia ingin korupsi, pungli, sogokan itu hilang dari muka bumi…(menunjuk
pada orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli, sogokan hilang dari
muka bumi!”)
Pewawancara : Terus yang kesepuluh…?
Responden : Sepuluh jin itu juga berpikir
Pewawancara : Berpikir terlihat darimana?
Responden : Dari ekspresinya dia memegan janggutnya. Dia sedang
memikirkan gitu…
Pewawancara : Terus?
Responden : Ujung-ujungnya jin itu menjawab…
Pewawancara : Menjawab apa?
Responden : Bisa diatur…dan ujung-ujungnya wani piro. Kembali lagi
ke uang…
cclxxiii
Pewawancara : Berani maknanya wani piro disini itu apa?
Responden : Berani bayar berapa?
Pewawancara : Terus kalau dilihat sampe scene sepuluh ini…kira-kira
bapak tau nggak jinnya ini asalnya darimana? Daerahnya?
Responden : Jawa tengah ya…
Pewawancara : Dilihat darimananya?
Responden : Blangkonnya ya…
Pewawancara : Terus?
Responden : Blangkon yang dipakai terus pakaian yang dipakai ya…
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Seperti orang keraton ya…
Pewawancara : Terus selain pakaiannya ada lagi nggak?
Responden : Bahasanya…juga bahasa monggonya kan juga bahasa
jawa ya…
Pewawancara : Terus ada lagi nggak kira-kira?
Responden : Gerakan tangan kan menunjukan kalo dia pake blangkon,
kejawen kan sepreti itu…
Pewawancara : Gerakan tangan seperti apa?
Responden : Gerakan tangan jempolnya…
Pewawancara : Udah gitu aja?
Responden : (mengangguk)
cclxxiv
Pewawancara : Terus disini kan tokoh utamanya kan jin kan…
Responden : He eh…
Pewawancara : Terus jin ini kan salah satu mahluk gaib kan ya. Padahal
kan mahluk gaib ini kan nggak Cuma jin kan ya, ada banyak kan pak…?
Responden : He em
Pewawancara : Menurut bapak maknanya apa? Kenapa sih yang dipakai
itu jin? Apa kelebihannya dibandingkan mahluk-mahluk lain? Kenapa dia
yang dipakai bukannya yang lain?
Responden : Karena kan yang dipergunakan manusia untuk
berinteraksi kan jin..bukan mahluk lain…
Pewawancara : Berinteraksi seperti apa?
Responden : Ya seperti…ilmu-ilmu gitu kan, kebanyakan kan dengan
jin medianya
Pewawancara : Berarti….
Responden : Ya, permintaan-permintaan itu…
Pewawancara : Berarti karena jin bisa memberikan…
Responden : Membantu ya…
Pewawancara : Membantu…
Responden : Membantu manusia…
Pewawancara : Ohh…berarti mahluk lain nggak bisa ya?
Responden : Jarang yang bisa…makanya yang digunakan jin..
Pewawancara : Terus scene sebelas, scene sebelas?
cclxxv
Responden : “Yang penting heppii…” DJARUM 76 yang penting
heppi
Pewawancara : Menurut bapak yang heppi siapa?
Responden : Ya…penontonnya ya
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Karena melihat suguhan drama seperti itu kan..lucu
Pewawancara : Berarti iklanya menghibur ya?
Responden : Iya…menghibur
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Ya…ada sebuah panggung, yang satu berdiri yang satu
duduk. Nah dia ngomong…”Nah ayo ngomong”. Orang pertama yang berdiri
itu bertanya pada orang yang duduk… (menunjuk gambar dua orang diatas
panggung, satu berdiri satu duduk)
Pewawancara : Terus selain ada panggung dan ada dua orang ada apa
lagi?
Responden : Ada kursi…
Pewawancara : Terus kan tadi ada yang orang berdiri dan yang duduk…
Responden : Ya…
Pewawancara : Menurut bapak ada makna tersendiri nggak? Orang yang
duduk dan berdiri itu?
cclxxvi
Responden : Iya…Ya seperti posisi lah keliatannya yang duduk
posisinya lebih tinggi ya…
Pewawancara : Yang duduk lebih tinggi ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Kalo gitu kursi itu menandakan apa?
Responden : Kedudukan
Pewawancara : Terus kalau kursi menandakan kedudukan terus panggung
kalau dalam dunia nyata menandakan apa?
Responden : Ya kehidupan kita sehari yang orang lain lihat..
Pewawancara : Berarti dilihat orang lain?
Responden : Iya…yang dilihat orang-orang
Pewawancara : Terus scene dua apa?
Responden : Ya orang yang berdiri meminta pada orang duduk untuk
ngomong…
Pewawancara : Meminta?
Responden : Iya… meminta
Pewawancara : Terlihat dari apanya kok bisa bilang meminta?
Responden : Dari ekspresinya dia..ngomong. tangannya, nadanya dia
ngomong “Baru, DJARUM 76 FIL…”
Pewawancara : Berarti nadanya kayak orang minta?
Responden : Mm…memohon ya
cclxxvii
Pewawancara : Scene tiga?
Responden : Orang yang duduk itu menjawab “Wani piro”
dengan…(mempraktekan gerakan tangan menggesekan ibu jari dan jari
telunnjuk) ekspresi tangannya juga
Pewawancara : Yang seperti apa?
Responden : Yang seperti orang minta uang
Pewawancara : Familiar nggak sama orangnya?
Responden : Gayus ya…
Pewawancara : Darimana?
Responden : Dari rambutnya..kacamatanya…
Pewawancara : Berarti kalau wani piro disini maknanya apa?
Responden : Maknanya ya…berani bayar berapa, untuk saya
melakukan yang saya minta
Pewawancara : Berarti dia meminta apa nih (menunjuk Gayus)
Responden : Minta bayaran…
Pewawancara : Scene empat?
Responden : Yang berdiri kaget, jinnya kaget. Dan dia menirukan
ekspresinya Gayus yang duduk…
Pewawancara : Ekspresi atau omongannya?
Responden : Ekspresi dan kata-katanya “Wani piyo…”
Pewawancara : Nah niru gitu maknanya apa tuh?
cclxxviii
Responden : Ya setengah mengejek…
Pewawancara : Berarti dia terlihat mengejek darimananya?
Responden : Dari ekspresi mukanya, omongannya, kata-katanya…
Pewawancara : Mukanya kayak apa emang kalau mengejek?
Responden : Seprti kaget gitu… “Wani pioo”
Pewawancara : Terus scene lima?
Responden : Scene lima ya… ini tulisan DJARUM 76 FIL. Filter ya…
Pewawancara : Berarti langsung tau filter itu darimana?
Responden : Ya..dari logonya kan lain
Pewawancara : Berarti ini menurut bapak ini jenisnya apa?
Responden : Rokok filter…
Pewawancara : Taunya darimana?
Responden : Ya, kalau DJARUM 76 yang lama kan DJARUM 76 yang
biasa
Pewawancara : Oh…
Responden : Kemasannya juga lain…
Pewawancara : Oh berarti dulu bukan filter?
Responden : He eh…ini kan filter, ada filnya…
Pewawancara : Berarti tau ini itu jenis produk apa?
Responden : Rokok…rokok filter…
cclxxix
Pewawancara : Taunya darimana rokok? Kan nggak ada gambarnya,
nggak ada tulisannya…
Responden : Kan ada kata-katanya “FIL…”
Pewawancara : Oh berarti dari kata-kata fil ya? Bukan yang lain?
Responden : Iya…itukan biasanya dari singkatan filter kan
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Ya…seperti..langit yah, awan-awan sama matahari ya.
Nuansa alam.. (menunjuk pada gambar awan, matahari dn langit)
Pewawancara :Kalau liat itu tuh menandakan apa tuh awan sama
matahari?
Responden : Langit ya…
Pewawancara : Situasi atau waktu apa gitu?
Responden : Siang…
Pewawancara : Siang? Karena apa tuh siang?
Responden : Ya…mataharinya…dengan sinar mataharinya
Pewawancara : Terus scene dua?
Responden : Suatu kontes ya, dimana ada tiga peserta kontes
ya…kayaknya sih dari Mesir, Jepang, Indonesia ya
Pewawancara : Terus scene tiga sama empat?
cclxxx
Responden : Scene tiga ini menunjukan bahwa jin dari Mesir mencoba
menghilangkan pyramid ya
Pewawancara : Berarti tau dia dari mesir itu darimana?
Responden : Dari dandanannya…
Pewawancara : He eh…
Responden : Apa yang ada dikepalanya…
Pewawancara : Topi?
Responden : He eh…sama apa yang dihilangkannya
Pewawancara : Selain pyramid, topi sama dandannannya ada lagi nggak?
Responden : Onta…Ada ontanya..
Pewawancara : Terus ada lagi nggak?
Responden : Padang pasirnya….
Pewawancara : Berarti itu menandakan dia dari Mesir ya?
Responden : Dari Mesir…
Pewawancara : Terus scene selanjutnya scene lima…?
Responden : Dia berhasil menghilangkan pyramid dan dia ketawa,
seolah-olah bangga menunjukan pada kontestan yang lain
Pewawancara : Jadi bangganya ditunjukan pakai ketawanya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus? Selain itu ada lagi nggak?
cclxxxi
Responden : Dengan ekspresinya dia ketawa sambil menengok pada
kontestan yang lain ya…gitu loh…
Pewawancara : Terus scene enam sama tujuh?
Responden : Scene enam kontestan dari Jepang juga berusaha
menghilangkan, dilihat dari ekspresinya…dia menghilangkan gunung
Fujiyama
Pewawancara : Dia dari Jepang taunya darimana?
Responden : Dari pakaian yang dipakai…
Pewawancara : Terus selain itu?
Responden : Rambutnya…
Pewawancara : Terus selain itu ada lagi nggak?
Responden : Ya gunung yang dihilangkan
Pewawancara : Gunung apa?
Responden : Gunung Fujiyama…
Pewawancara : Terus sakuranya..
Responden : Pohon sakura dan bangunan-bangunan rumah…
Pewawancara : Menandakan dari Jepang ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus scene delapan?
Responden : Dia tertawa…menengok. Dia bisa menghilangkan
Pewawancara : Menengok ke siapa?
cclxxxii
Responden : Menengok pada yang Mesir ya…
Pewawancara : Maknanya apa tuh kalau gitu?
Responden : Saya bisa menghilangkan yang lebih besar…dari
Piramid…
Pewawancara : Jadi dia merasa apa?
Responden : Lebih hebat. Bangga karena bisa menghilangkan yang
lebih besar…
Pewawancara : Scene Sembilan..?
Responden : Semua penonton tertawa, dilihat dari semua penontonnya
bertepuk tangan…
Pewawancara : Maknanya? Apa tuh tepuk tangan?
Responden : Menunjukan bahwa hebat…
Pewawancara : Menunjukan kehebatan…? Orang yang tampil…?
Responden : Iya…
Pewawancara : Scene sepuluh?
Responden : Scene sepuluh jin Indonesia membawa setumpuk berkas
ya…
Pewawancara : Taunya darimana tuh kalau dia dari Indonesia?
Responden : Dari pakaiannya…
Pewawancara : Pakaian yang dipakai…?
Responden : Iya, dari pakaiannya, blangkon, sarung…
cclxxxiii
Pewawancara : Terus scene sebelas?
Responden : Jin dari Mesir dan dari Jepang bingung…
Pewawancara : Diliahat dari apa tuh?
Responden : Dilihat dari ekspresinya mukanya… “Apa ini! Kita
ngilangin pyramid sama Fujiyama, Indonesia Cuma ngilangin berkas buku-
buku”
Pewawancara : Berarti ekspresinya…
Responden : Heran
Pewawancara : Selain heran ada lagi nggak?
Responden : Bingung sih dia, kok yang dari Indonesia cuma seperti
ini…
Pewawancara : Gitu aja?
Responden : Iya…gitu aja…
Pewawancara : Scene dua belas…?
Responden : Scene dua belas jin Indonesia menghilangkan berkas
tersebut…ditertawakan oleh jin-jin yang lain…
Pewawancara : Maknanya apa tuh diketawain?
Responden : Ya meremehkan…karena kalau hanya sekedar kertas itu
Cuma masalah kecil
Pewawancara : Berarti selain ketawanya…
Responden : Menghin…
Pewawancara : Terlihat dari apa lagi?
cclxxxiv
Responden : Menghina…ya dari ekspresi tangannya..
Pewawancara : Tangannya ngapain?
Responden : Menunjukan ke berkas yang hilang…
Pewawancara : Sambil ketawa-ketawa…?
Responden : Iya sambil ketawa-ketawa, kepingkel-pingkel
Pewawancara : Scene tiga belas?
Responden : Scene tiga belas..jin Indonesia mengatakan yang dia
hilangkan itu kasus korupsi. Berkas korupsi…(menunjuk pada perkataan jin
yaitu”Kasus korupsi hilang!)
Pewawancara : Terus?
Responden : Langsung jin dari Jepang sama Mesir langsung kaget
Pewawancara : He eh…
Responden : Oh, kasus korupsi tohyang dihilangkan. Bukan hanya,
Cuma setumpuk buku…
Pewawancara : Kagetnya dilihat darimana?
Responden : Dari ekspresinya…langsung diem…
Pewawancara : Oh dari ketawa langsung diem?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus scene empat belas?
Responden : Scene empat belas seluruh penonton bersorak-sorak
ya…berdiri mengangkat tangan..
cclxxxv
Pewawancara : Maknanya apa tuh sampe berdiri-berdiri begitu?
Responden : Maknanya..seneng sekali. Karena seperti yang seperti
yang saya lihat itu semuanya seperti pejabat ya…menandakan bahwa kalau
kasus korupsi hilang itu dia seneng…karena itu sudah merupakan budaya di
Indonesia… korupsi
Pewawancara : Lihat itu pejabat itu darimana?
Responden : dari pakainnya…yang menggunakan pakaian safari ya…
Pewawancara : Terus kan tadi jin Mesir kan ngilanginya pyramid, terus
Jepang ngilanginnya gunung kan… pertamanya aja kan jin Indonesia kan
diremehkan kan, tapi kok terkahir kok penontonnya applausnya ka lebih
hebat kan daripada yang tadi…
Responden : Iya…betul…
Pewawancara : Menurut bapak kenapa?
Responden : Yak arena korupsi yang dihilangkan…penonton juga
pejabat. Mungkin yang nonton juga termasuk dalam yang korupsi itu,
makanya mereka seneng..
Pewawancara : Scene lima belas?
Responden : Jin Mesir sama jin Jepang akhirnya menyembah, karena
mereka merasa kalah…tidak bisa menghilangkan kasus korupsi…tidak
seperti jin Indonesia yang bisa ngilangin kasus korupsi
Pewawancara : Terus kalau tadi kan Jepang simbolnya…lambangnya…
Responden : Gunung..
Pewawancara : Gunung Fuji…terus Mesir sama Piramid..
cclxxxvi
Responden : Piramid…
Pewawancara : Terus Indonesia sama korupsi menurut bapak gimana?
Kayak apa sih?
Responden : Ya…karena kasus korupsi gedhe…gedhee sekali di
Indonesia
Pewawancara : Gedhe?
Responden : Iya…hampir semua pejabat melakukan
semua…dibandingin sama negara-negara lain
Pewawancara : Dibanding gunung sama pirmaid?
Responden : Dibanding gunung…gunung itu kan benda mati. Tapi
kalau korupsi itu kan benda hidup, tumbuh…
Pewawancara : Heeh..
Responden : Lebih berbahaya daripada gunung…
Pewawancara : Terus scene enam belas?
Responden : Ya, dengan angkuhnya jin Indonesia merasa hebat ya…
Pewawancara : Angkuhnya terlihat darimana?
Responden : Ya dari ekspresi mukanya…dia mengangkat janggutnya,
dia memegang janggutnya…kelihatan seprti angkuh…
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Ya…malah dikerubutin sama wanita-wanita
Pewawancara : Maknanya apa tuh? Dikerubungin sama wanita-wanita?
cclxxxvii
Responden : Ya, karena dia hebat. Wanita kan suka dengan orang yang
hebat…
Pewawancara : Emang maknanya apa sih? Emangnya cewek itu identik
dengan apa sih? Kok yang dipakai cewek? Terus menunjukan hebat itu
kenapa pakai dikerubungin wanita? Emang maknanya apa sih seorang wanita
itu?
Responden : Yang dicari, kan…selalu yang terhebat…menurut
pandangan dia sediri. Mencari yang terbaik lah..
Pewawancara : Berarti wanita itu identik dengan apa? Sebagai sebuah
symbol apa gitu?
Responden : Apa yah…ya hadiah bisa…
Pewawancara : Hadiah?
Responden : He em..
Pewawancara : Terus scene selanjutnya scene tujuh belas…
Responden : Scene tujuh belas, DJARUM 76 ya yang penting heppi
Pewawancara : Nah itu…kembali lagi… yang heppi siapanya tuh?
Responden : Yang heppi ya penonton…
Pewawancara : Penonton lagi?
Responden : Melihat suguhan seperti itu…penonton seneng gitu…
Pewawancara : Berarti iklannya menghibur?
Responden : Iya…bisa menghibur hari lah…
Pewawancara : Scene delapan belas gimana yang ditangkep sama bapak?
cclxxxviii
Responden : Ini kan cewek-ceweknya sama jinnya minta tanda tangan
tapi malah dihilangkan
Pewawancara : Terus menurut bapak tanda tangan ini maknanya apa sih?
Responden : Pengakuan…
Pewawancara : Pengakuan atas?
Responden : Keberhasilan, mendapat tanda tangan orang terkenal itu
sebuah kebanggaan
Pewawancara : Itu kalau mendapat tanda tangan ya berarti? Tapi kalau
yang dimintain tanda tangan berarti simbolnya keberhasilan ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kan tadi Jepang simbolnya gunung Fujiyama kan,
Mesir sama Piramidnya…kalau Indonesia sama korupsi seperti apa?
Responden : Ya untuk saat ini Indonesia lebih banyak berkutat di
korupsi ya…di negeri ini apa-apa udah mendarah daging ya kayaknya, tapi
disini menurut si jin bisa hilang kan terjadi kong-kalikong antara pelaku dan
penegak hukum…nah itu, itu pegangannya
cclxxxix
Pewawancara : Berarti di Indonesia seperti itu?
Responden : Iya…saat ini
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Jumat
30 Mei 2014 pukul 10.59 di Rumah Toko Bapak Widi Arso Handoko
Tegal, 2 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
ccxc
12. Responden 12
Pada hari Jumat 30 Mei 2014 pukul 18.07 di Bank BII Tegal
Pewawancara : Siapa nama lengkap bapak?
Responden : Ian Bidiri Pramudita
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Tempatnya…di Tegal 22 Januari 1988
Pewawancara : Berarti aslinya asli mana?
Responden : Asli Tegal…
Pewawancara : Pendidikan terakhir?
Responden : S1
Pewawancara : Sarjana apa?
Responden : Keguruan
Pewawancara : Terus pekerjaannya sekarang?
Responden : Di perbankan
Pewawancara : Dimana?
Responden : Di Bank Internasional Indonesia
Pewawancara : Apakah anda merokok?
Responden : Merokok
ccxci
Pewawancara : Terus dalam sehari kira-kira menonton televisi berapa
kali?
Responden : Satu kali, itu pun cuma malem…
Pewawancara : Kalo malem?
Responden : Ya, kalo malem aja.
Pewawancara : Terus kan kalau nonton TV pasti ada iklan kan…
Responden : He eh…
Pewawancara : Terus biasanya iklannya ditonton apa nggak?
Responden : E…kalo menarik tak tonton, kalo nggak ganti channel
Pewawancara : Pertama iklan yang pertama akan membahas iklan
DJARUM76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene yang nomor satu
ini apa yang bapak lihat?
Responden : Yang ini yang scene yang pertama..menurut saya intro ya.
Awan-awan gitu pembukaan..
Pewawancara : Awannya gimana?
Responden : Awannya ngepul ya…banyak. Mungkin kan kayak suatu
pertunjukan kan ada…ada pembukaannya itu..yang saya lihat dari iklan ini itu
ada pembukaan dalam bentuk visualnya itu awan-awan putih kemudian awan
itu hilang kemudian muncul adegan selanjutnya…
Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu itu kan tadi bilang ada
awan, itu menangkap situasi atau waktu yang kayak apa?
Responden : Hmm…waktu…
ccxcii
Pewawancara : Kapan misalnya?
Responden : Oh! Siang sih…
Pewawancara : Terlihat dari apanya tuh siang?
Responden : Ya…ada kilauan cahaya matahari..
Pewawancara : Berarti kalau ada kilauan matahari siang ya?
Responden : Yah..iya…
Pewawancara : Di scene dua ada apa?
Responden : Scene dua…Ada (menunjuk pada orang yang berjalan
masuk sambil membawa berkas) orang masuk ya…ini tuh kayak..kayak
semacam instansi ya. Ya kayak misalnya mungkin minta perijinan ya…itu
kemudian dia menyodorkan amplop kuning. Sepertinya orang itu ada perlu
lah…
Pewawancara : Terus ini tau dari mana kalau sebuah instansi? Dilihat dari
apanya? Berarti lokasinya di…
Responden : Lingkungannya…ya . Lingkungannya mendukung, ada
meja, rak buku, eh…pokoknya peralatan kantor lah…
Pewawancara : Berarti di kantor ya?
Responden : Ya…kantor..kantor. Atau kantor instansi
Pewawancara : Berarti…
Responden : Kalau yang ini tuh (menunjuk pada orang yang
membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa berkas). Petugas
kantor situ…petugas yang menerima…
Pewawancara : Terus dari scene tiga apa yang terlihat?
ccxciii
Responden : Di scene tiga itu melakukan..jari ya…kayak kode. Kode…
Pewawancara : Kode apa?
Responden : Kayak minta tips lah… (sambil mempraktekan
menggesekan ibu jari dan telunjuk)
Pewawancara : Uang?
Responden : Betul…uang…
Pewawancara : Familiar nggak?
Responden : Ya familiar sekali ya…ini kan tokoh Gayus ya. Dia kan
yang notabene korupsi pajak ya…eh kalau misal dalam suatu kejadian, kalau
ada uang pelicin ya jalan lah…
Pewawancara : Yang dimaksud uang pelicin gimana?
Responden : Ya terlihat dari kode tangannya kan
Pewawancara : Terus tau darimana tuh dia menyerupai Gayus?
Responden : E…dari tampilannya. Dari kacamata, terus
rambutnya..modelnya Gayus kan. Terus tompel disebelah kiri bibir ya…
Pewawancara : Terus selain gesture tangan sama mukanya yang mirip
Gayus, apalagi yang terlihat?
Responden : Dari…dari…sesosok Gayus itu sendiri kan yang korupsi
pajak kan. Jadi identik dengan…dengan pelican lah. Dia kan istilahnya
kan…dia bisa keluar masuk oenjara pun dia pakai pelican. Kemudian
di…di…adegan…di…aplikasikan ke iklan ini. Dan agak memeras sih, agak
memeras dengan kode tangannya…Raut mukanya meminta dengan memaksa
lah..
ccxciv
Pewawancara : Terlihat memaksa gitu yah..
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus scene empat?
Responden : Orangnya ngambil berkasnya ya…kemudian dia pergi.
Dia pergi karena orang tersebut merasa kesal, kemudian di kantor tersebut
kan karena ada pelicin lah soalnya
Pewawancara : Dilihat darimana kalau dia kesal?
Responden : Dia…ambil paksa itu berkas, kemudian langsung pergi
tanpa permisi ya. Bahasa tubuhnya…Kemudian didalam videonya kan juga
sempet berkata ya “Dasar rampok!” karena kesal,ekspresinya kesal juga…
Pewawancara : Ekspresinya kesal ya. Terus dari scene pertama sampe
keempat, uda tau belum jenis kantornya kantor apa? Terlihat nggak? Udah
nangkep belum?
Responden : (Berfikir…) Kayaknya kantor kecamatan, kelurahan itu
ya..
Pewawancara : Berarti kantor pemerintah ya?
Responden : Iya..
Pewawancara : Dilihat darimananya sih emang?
Responden : Kepakaiannya. Kan pakaiannya seragam ya, seragam kan
identik dengan pegawai negeri ya. Kalo kantor sih..ya rata..hmm…
Pewawancara : Scene lima?
Responden : Scene lima? Scene lima itu orang itu keluar, kecewa
kemudian dia nggak sengaja sih ya. Nggak sengaja kesandung poci ini ya…
ccxcv
Pewawancara : Terus setelah kesandung?
Responden : Ya…setelah tersandung tiba-tiba dia keluar asep, terus
tiba-tiba ada…lanjut scene enam?
Pewawancara : Iya…
Responden : Keluar asap terus tiba-tiba keluar jin ya…
Pewawancara : Tau darimana kok bisa nyebutin itu jin terlihat dari apa?
Responden : Karena identiknya kan kalau mahluk yang muncul dari
poci, asep itu kan jin. Yang saya tahu…
Pewawancara : Scene tujuh?
Responden : Scene tujuh…si..orangnya kaget ya..
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Dari ekspresi wajahnya ya…terus jinnya keluar terus…si
jin itu menawarkan..menawarkan anu..permintaan ke orang tersebut….
Pewawancara : Terus ada apa lagi scene tujuh?
Responden : Mengabulkan permintaan datu
Pewawancara : Ditunjukkan dengan?
Responden : Angka satu telunjuk jari…(menunjuk pada perkataan dari
si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)
Pewawancara : Memberikan arti satu…
Responden : Satu…
Pewawancara : Satu permintaan itu tadi ya?
ccxcvi
Responden : He eh…
Pewawancara : Scene delapan?
Responden : Ganti kode ya, pakai ibu jari…
Pewawancara : Maknanya apa sih?.
Responden : Ya. Mempersilahkan ya. Kalau dalam bahasa jowo,
unggah-ungguh ya, monggo
Pewawancara : Terus selain gesture ibu jari, apa lagi?
Responden : Menundukan. Agak sedikit menundukan badan…
Pewawancara : Maknanya?
Responden : Ya maknanya ya mungkin supaya menegaskan lebih
sopan. Mempersilahkan..
Pewawancara : Mempersilahkan juga berarti?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Sedakep itu ya…hmm…kalau ini lebih tegas. Istilahe ya
mendengar lah, mendengar dengan seksama…Menunggu.. (menunjukan
tangan dilipat di depan dada)
Pewawancara : Menunggu…?
Responden : He..eh…
Pewawancara : Terus kalau lihat scene pertama sampe scene delapan tau
nggak kira-kira jin itu asalnya darimana?
Responden : Dari Jawa…
ccxcvii
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Dari pakaian, dari blangkon, dari kebayanya, dari bahasa,
dari gesture tubuh yang istilhanya ibu jari ya…..
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden : Udah sih…
Pewawancara : Terus dari scene sembilan sama sepuluh?
Responden : Dari scene Sembilan…orangnya ini menegaskan
permintaannya ya. Permintaannya…permintaan apa, dari orang yang tadi
kecewa karena ada pungli gitu terus dia pengen diilangin lah dan minta ke jin
ya… (menunjuk pada orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli,
sogokan hilang dari muka bumi!”)
Pewawancara : Scene sepuluh…?
Responden : Si jin mikir….istilahnya
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa?
Responden : Dengan memegang dagunyanya, jenggotnya. Sedikit agak
mikir. Kemudian dia menyampaikan..menyampaikan…kesanggupannya tapi
dengan syarat. Bisa diatur, dari itunya. Nah ternyata si jinnya malah sama.
Sama perilakunya dengan pegawai instansinya tadi…
Pewawancara : Perilaku yang sama seperti apa?
Responden : Minta…minta tips. Itu ada kodenya… (menunjuk gerakan
tangan menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)
Pewawancara : Kodenya..?
Responden : Tangan…
ccxcviii
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden :Ya…bicara wani piro itu yang di videonya itu
Pewawancara : Terus…kalau dari…oh ya ini kan tokoh utamanya kan
pakai jin. Ya kan, kan jin sesuatu jenis mahluk halus…
Responden : Betul…
Pewawancara : Nah, padahal kan mahluk halus di Indonesia sendiri ada
banyak nggak cuma jin
Responden : He eh..
Pewawancara : Lha menurut bapak emang apa sih kayak keunggulan,
kelebihannya jin dibandingin mahluk-mahluk lain. Emang dia punya
kemampuan apa sih yang bikin dia cocok gitu loh buat disini…?
Responden : He em. Karena kalo jin…di dunia..misalnya orangnya
mengenal ya kebanyakan khalayak ramai dia itu sesosok yang…mahluk halus
yang bisa mengabulkan permintaan orang.
Pewawancara : Orang?
Responden : Betul. Beda dengan mahluk-mahluk yang lain misalkan
kuntilanak, apa pocong…mereka bahkan menakuti kan… Kalau jin itu orang
awam. Bahkan sebenarnya orang-orang tuh ngga tau jin itu sifatnya seperti
apa? Tapi kan intinya..jin..jin itu mahluk halus yang mengabulkan
permintaan…
Pewawancara : Selanjutnya scene sebelas apa yang dilihat dari scene
sebelas?
ccxcix
Responden : Itu…closing ya. Closing iklan. Eh…intinya sih produknya
dari iklan tersebut… (menunjuk pada Tulisan DJARUM 76 yang penting
heppi)
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : DJARUM 76 terus ada tulisan yang penting heppii
Pewawancara : Kalau gitu menurut bapak siapa tuh yang heppii?
Responden : Ini yang heppi…Eh….iklannya sih intinya buat seru-
seruan aja gitu lah…biar orang yang melihat itu ikut seneng…
Pewawancara : Berarti konsumen apa penonton?
Responden : Semuanya sih…
Pewawancara : Kalau konsumen kenapa tuh dia dibilangnya heppi juga?
Responden : Karena yang namanya iklan kan tetep penjualan produk
sih ya, jadi…berbagai cara perusahaan mereka memasarkan produk mereka.
Jadi ketika orang menonton iklan itu merasa happy merasa senang, otomatis
orang itu mencari produk tersebut. Fokusnya kedua itu…
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Eh…itu jinnya ngasih tahu ke orang yang lagi duduk ya.
Biar dia itu menyampaikan apa yang dia inginkan. Yang dia ingin katakan.
(menunjuk pada perkataan “Nah…ayo ngomong..”)
Pewawancara : Terus? Berarti jinnya ngapain tuh?
Responden : Nyuruh…nyuruh
ccc
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Scene pertama ya?
Pewawancara : Iya…
Responden : Hmm…itu lokasi dipanggung ya
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Lighting, kursi…orang berdiri
Pewawancara : Terus kalau lihat ada orang yang berdiri ada yang duduk.
Itu tanda apa sih? Terkesan seperti apa kalau seperti itu?
Responden : Tingkat jabatan ya…
Pewawancara : Tingkat jabatan ya…?
Responden : Posisinya dia lebih tinggi atau lebih rendah
Pewawancara : Yang mana yang lebih tinggi, yang mana yang lebih
rendah? Yang lebih tiggi yang menurut bapak?
Responden : Yang duduk ya…
Pewawancara : Yang duduk lebih tinggi?
Responden : He eh…
Pewawancara : Kenapa tuh bisa dibilang gitu ya?
Responden : Karena kan pimpinan ya, kelihatan lebih santai. Yang
berdiri kan..dia berdiri kan. Karena secara lebih terhormat kan orang yang
duduk
Pewawancara : Kalau gitu kursi itu maknanya sebuah apa?
ccci
Responden : Apa ya…tingkat jabatan lebih tinggi
Pewawancara : Tingkatan? Berarti kalau iklan ini dibawa kekehidupan
nyata artinya tingkatan jabatan…
Responden : Betul…
Pewawancara : Kalau panggungnya? Maknanya apa?
Responden : Maknanya…ya lebih ke orang memperhatikan kehidupan
kita..
Pewawancara : Berarti panggung itu sebagai tanda apa? Sebuah apa kalau
disimpulkan?
Responden : Apa ya… hahaha. Khalayak ramai lah yang orang bisa
lihat semua
Pewawancara : Berarti lebih dilihat orang, diperhatikan orang ya…?
Responden : Ya..
Pewawancara : Kalau dari scene dua?
Responden : Itu orang, jin itu ya…Mendikte lah
Pewawancara : Dilihat dari apa?
Responden : Dia ngomongnya pelan-pelan, terus serius, kata-katanya
juga, gesture tubuhnya juga…
Pewawancara : Gesture yang seperti apa?
Responden : Jari itu…(memperagakan gerakan tangan dengan ibu jari
jin)
Pewawancara : Maknanya apa?
cccii
Responden : Menyuruh tapi dengan bahasa lebih halus
Pewawancara : Berarti mendikte dan menyuruh ya?
Responden : Betul…
Pewawancara : Kalau scene tiga apa yang terlihat discene tiga?
Responden : Ya…orang yang disuruh itu, minta..minta…sarat lah.
Wani piro..
Pewawancara : Maknanya apa tuh?
Responden : Maknanya…tips lah.
Minta…minta…minta…penghargaan lah. Berani bayar berapa..
Pewawancara : Minta bayaran berarti terlihat dari dia ngomong wani
piro?
Responden : Betul…
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak kira-kira?
Responden : Eh..kode tangannya dia. Yang…(menunjuk pada gambar
gerakan tangan menggosok ibu jari ke telunjuk discene ini) minta uang.
Pewawancara : Terus ekspresi mukanya?
Responden : Ya…minta, memaksa… lah. Kalau mau ya
ini…(menunjuk pada ekspresi mukanya)
Pewawancara : Terus discene tiga familiar nggak?
Responden : Familiar. Kasus Gayus ya..
Pewawancara : Dari apanya?
Responden : Dari kacamata sama model rambut
ccciii
Pewawancara : Kemudian scene empat?
Responden : Ngeledek sih ya..ngeledek. Dari…dari…dari…
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Ekspresinya…sama agak kesel juga sih, sama kosakata
yang diiulang…
Pewawancara : Ngulangnya seperti apa memangnya?
Responden : Lebih di…lebih di…biasanya orang bilang tu dipelokan
ya..
Pewawancara : Berarti dari omongannya, ekspresinya yang dibuat emang
seperti apa kalau dideskripsiin?
Responden : Agak melotot ya matanya, mulutnya komat-kamit, agak
melebar
Pewawancara : Kalau di scene lima?
Responden : Scene ini tuh, produknya itu apa. Gitu…
Pewawancara : Emang ini apa?
Responden : Itu rokok sih
Pewawancara : Terlihat dari apa? Kok tahu rokok sih?
Responden : Dari merek…DJARUM tuh nama rokok ya
Pewawancara : Berarti udah tau ya. Kalau untuk jenisnya paham nggak
jenis apa?
Responden : Kalau dari iklan ini tuh kan iklan DJARUM 76
ya..Serinya lah ya
ccciv
Pewawancara : He eh…Kalau 76 itu jenisnya jenis rokok apa?
Responden : Rokok kretek sih, cuman ini kan karena ada produk baru
DJARUM 76 filter gitu… (menunjuk pada tulisan baru)
Pewawancara : Oh maksudnya berarti dulu itu kretek sekarang filter?
Responden : Sekarang filter…he eh…
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Hm…ada…awan sama matahari ya…
Pewawancara : Menandakan apa?
Responden : Sore hari sih…
Pewawancara : Sore? Emang kalau sore seperti apa?
Responden : Sore itu…agak kecoklatan ya. Kalau pagi itu kan lebih
cerah, lebih putih..ini lebih coklat. Sore ya…
Pewawancara : Kalau scene dua apa yang terlihat?
Responden : Ini di sebuah panggung, ada kayak kontes jin ya
(menunjuk pada tulisan kontes jin pada gambar). Gitu…Scenenya yang ketiga
ada..seperti pendampinglah
Pewawancara : Kalau dari scene tiga dan empat apa yang terlihat?
Responden : Itu pyramid…apa ya…Mesir ya
Pewawancara : Tau dari mana tih kok bisa dibilang Mesir?
Responden : Karena Piramida itu sama onta..
cccv
Pewawancara : Terus? Ada lagi nggak selain itu?
Responden : Pakainnya ya, pakaian si jin itu yang menandakan dia dari
Mesir
Pewawancara : Berarti pakaian, pyramid, onta ada lagi nggak?
Responden : Udah…
Pewawancara : Scene lima?
Responden : Si jin Mesir itu tertawa ya..
Pewawancara : Maknanya apa tuh tertawa?
Responden : Senang…berhasil lah..
Pewawancara : Berarti ditunjukan dengan ketawanya terus ada apa lagi?
Responden : Ketawanya lah, terus ekspresi mukanya seneng. Terus ada
tertawa hahaha itu
Pewawancara : Udah?
Responden : Udah…
Pewawancara : Kalau scene enam sama tujuh?
Responden : Itu orang Jepang ya…jin
Pewawancara : Ditandai dengan apa dari Jepang?
Responden : Pakaiannya ya, pakaiannya…pakaian sama gaya
rambutnya kayak orang Jepang jaman dulu
Pewawancara : Terus apa lagi?
cccvi
Responden : Eh..itu ada Fujiyama, gunung sama bunga sakura
sih…Jepang.. Kemudian jin Jepang itu senang ya, karena berhasil
menghilangkan gunung Yama. Melenyapkan itu…
Pewawancara : Berarti dia senang itu terihat dari apanya?
Responden : Dari ketawanya, ekspresi mukanya. Udah sih…
Pewawancara : Udah itu aja?
Responden : (Mengangguk)
Pewawancara : Scene Sembilan?
Responden : Penonton tepuk tangan ya…
Pewawancara : Maknanya apa tuh kalau tepuk tangan?
Responden : Salut lah
Pewawancara : Salut?
Responden : Ya menghargai keberhasilan…
Pewawancara : Scene sepuluh?
Responden : Scene sepuluh itu jin berikutnya menggotong setumpukan
buku ya…
Pewawancara : He eh..
Responden : Itu ketika dia mau tampil pentas. Hm…ini jawa sih,
kelihatan pakaiannya kan blangkon dan kebayanya. Gitu…mungkin
maknanya mungkin Indonesia
Pewawancara : Scene sebelas?
Responden : Jin Mesir sama..apa ya..Jepang itu heran
cccvii
Pewawancara : Kenapa tuh?
Responden : Kok yang dibawa itu tumpukan buku lah…
Pewawancara : Terlihat dari apa kalo dia heran?
Responden : Apa ya…matanya mengkerut. Eh, apa…apa yah… ini lah.
Dagunya, dagunya dimengkerutkan…heran. Ekspresi heran…
Pewawancara : Kira-kira herannya kenapa tuh?
Responden : Kenapa yang dia bawa itu tumpukan buku…
Pewawancara : Memangnya kenapa gitu kalau yang dibawa itu tumpukan
buku terus dia heran…?
Responden : Karena sebelumnya dia..yang Mesir hilangin Piramid,
yang Jepang hilangin Fujiyama. Kok ini berikutnya cuma bawa tumpukan
buku?
Pewawancara : Kalau scene dua belas?
Responden : Dua belas yang pertama? Si jin Indonesia pertama
ngilangin. Teus scene kedua, eh scene dua belas yang kedua lawan jin itu
tertawa ya.. sama sih
Pewawancara : Maknanya apa?
Responden : Ngece sih…
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Ketawa kok cuma yang diilangin buku wong aku sama
yang sebelumnya ngilangin yang bener-bener gedhe..
Pewawancara : Berarti terlihat dari cara ketawanya?
cccviii
Responden : Ya ketawanya ngeledek gitu..
Pewawancara : Terus selain ketawanya apa lagi?
Responden : Nunjuk sih…jinnya nunjuk kok yang diilangin Cuma
buku aja gitu
Pewawancara : Scene tiga belas?
Responden : Hmm….maksudnya lanjutan dari scene dua belas ya?
Yang dia hilangin itu nggak cuma, nggak sekedar buku sih. Itu buku berkas-
berkas. Kasus, kasus korupsi. Itu kasus korupsi bisa hilang ditangan jin
Indonesia itu ya…(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!)
Pewawancara : Terus tertangkap apa lagi discene ini?
Responden : Si…jin Mesir sama itunya ya. Jepang
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Nggak jadi ngece malah kagum ya…
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Melongo dia jin itunya…Jepang…
Pewawancara : Terus scene empat belas lanjutannya?
Responden : Penontonnya berdiri semua, seneng lebih-lebih..antusias.
dia itu lebih seneng gitu sama jin yang ketiga
Pewawancara : Berdiri aja atau?
Responden : Berdiri, sambil tepuk tangan sorak sorai…
Pewawancara : Maknanya apa tuh?
cccix
Responden : Lebih ke senang…senang yang tak terhingga…karena
yang ini sampai berdiri sih lainnya cuma duduk aja…
Pewawancara : Berarti ini menandakan apa nih kalau yang ini berdiri
sebelumnya duduk?
Responden : Ya…lebih…lebih…lebih seneng aja. Lebih happy. Lebih
hebat lah sama jin yang ketiga..bisa menghilangkan korupsi
Pewawancara : Terus menurut bapak kenapa kok yang ditepuk tanganin
sambil beridir itu yang ini? Yang ngilanginkasus korupsi…
Responden : Ya mungkin penontonnya itu penonton yang kena kasus
korupsi ya. Makanya dia seneng kasus korupsinya sudah hilang..
Pewawancara : Berarti menurut bapak yang nonton jua koruptor juga?
Responden : Koruptor
Pewawancara : Terlihat dari apa tuh? Kok bisa nyimpulin kayak gitu?
Responden : Ada beberapa tokoh yang dimirip-miripin sih.
Pewawancara : Sama?
Responden : Yang pertama Gayus…terus yang lain kayaknya nggak
asing lah…ya ini koruptor
Pewawancara : Terus kan tadi Jepang kan identik atau disimbolkan
dengan gunung Fuji sama sakura
Responden : Betul…
Pewawancara : Terus kalau Mesir itu kan sama pyramid. Kalau Indonesia
sama korupsi gimana?
cccx
Responden : Ya…sebenarnya bukan korupsinya sih yang saya lihat sih.
Malahan ini ya cuman yang menandakan Indonesia itu disini, secara
visualnya itu pakaian ya..
Pewawancara : He em…
Responden : Cuman kalau masalah korupsi kan di Indonesia memang
habitnya kan seperti itu. Lebih…lebih identik itu kalau Indonesia menurut
saya sih pakaian ya. Karena yang jadi symbol sendiri kan pakaian juga.
Cuman kan kalau yang identik korupsi itu Indonesia….ya iya sih. Tapi kalau
utamanya ya pakaian…
Pewawancara : Scene lima belas?
Responden : Scene itu tuh ampun-ampunan. Amerika tuh, eh Amerika.
Jepang sama Mesir, karena lebi hebat lah. Karena…hebatnya lebih besar
menurut…menurut jin Mesir dan jin Jepang ini yang diilangin itu lebih
gedeh…
Pewawancara : Lebih gedhe gimana tuh maksudnya?
Responden : Kasus korupsi, kasus korupsi itu kan banyak. Banyaknya
banyak kasus yang bisa dihilangin, sedangkan yang dia hilangin itu
sebelumnya cuma gunung sama pyramid
Pewawancara : Berarti kalau…eh…menunjuka seperti ini maknanya apa
tu?
Responden : Ya, menyembah, menghormati sih ternyata ada yang lebih
jago..
Pewawancara : Maknanya menghormati?
Responden : Heem..
cccxi
Pewawancara : Kalau scene enam belas?
Responden : Itu…si jin Indonesianya dideketin cewek-cewek
ya..karena dia hebat sih
Pewawancara : Maknanya apa tuh kalau dideketin cewek-cewek?
Responden : Ya penghargaan sih…dalam artian, orang hebat. Punya
kekuasaan pasti banyak yang mendekati lah…sama cewek-cewek. Identiknya
sih…
Pewawancara : Terus maknanya apa sih dari cewek itu sendiri? Di
identikan dengan apa sih cewek? Kenapa pakainya cewek bukan cowok?
Responden : Karena lawan jenis ya…karena yang namanya orang hebat
itu pasti, makin banyak cewek sih karena dia disini kan tampil sebagai
pemenanng akhirnya…
Pewawancara : Berarti…?
Responden : Ya dikagumin lah. Cewek kan pasti mengagumi sosok
orang yang hebat
Pewawancara : Kalau gitu cewek itu berarti tanda apa? Tanda sebuah apa?
Responden : Kemenangan, keberhasilan, kesuksesan
Pewawancara : Scene tujuh belas?
Responden : Hm…closing ya, penutup ya. Produknya DJARUM 76
yang penting heppii
Pewawancara : Yang heppii siapanya kalau gitu?
Responden : Semua…penontonnya. Yang bikin juga, konsumennya..
cccxii
Pewawancara : Alasannya? Apa? Kenapa penontonnya heppi,
produsennya juga heppi, konsumennya juga heppi?
Responden : Hm…isi iklannya sih. Dari iklan-iklan sebelumnya yang
lebih…lebih…kena banget itu ini
Pewawancara : Jadi iklannya gimana?
Responden : Iklannya bagus, intinya…intinya..nyindir-nyindir politik
lah…ya
Pewawancara : Itu berarti dari penontonnya?
Responden : Penonton…apresiasi penonton yang melihat
Pewawancara : Terus scene delapan belas?
Responden : Si jin ini minta tanda tangan tapi si jin Mesir sama Jepang,
malah jin Indonesianya nggak mau malah diilangin..
Pewawancara : Terus maknanya dari minta tanda tangan itu apa kira-kira?
Responden : Ngefans sih…mungin dia pengen seperti
itu…menganggumi jin yang ternyata lebih hebat dari dia
Pewawancara : berarti tanda tangan itu menandakan fans dan kekaguman?
Responden : Betul…
Pewawancara : Ada lagi nggak selain itu?
Responden : Udah…
cccxiii
Pewawancara : Udah itu aja?
Responden : Ya..
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada hari Jumat
30 Mei 2014 pukul 18.07 di Bank BII Tegal
Tegal, 2 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
cccxiv
13.Responden 13
Pada Jumat 30 Mei 2014 pukul 19.15 di Bank BII Tegal
Pewawancara : Siapa nama lengkap bapak?
Responden : Dimas Arya Mahendra
Pewawancara : Kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Saya di Semarang lahirnya 29 April 1985
Pewawancara : Berarti aslinya?
Responden : Aslinya Semarang
Pewawancara : Eh…pendidikan terakhir bapak?
Responden : S1
Pewawancara : Jurusan?
Responden : Menejemen
Pewawancara : Terus pekerjaannya sekarang?
Responden : Sekarang kerja di swasta, di BII
Pewawancara : Menjadi?
Responden :Marketing…
Pewawancara : Terus sekarang apakah bapak Merokok?
Responden : Ya
Pewawancara : Dalam sehari bapak menonton televisi berapa kali?
cccxv
Responden : Kenapa?
Pewawancara : Dalam sehari bapak menonton televisi berapa kali?
Responden : Nonton televisi…ya..paling malem aja ya
Pewawancara : Berarti sekali tok ya, malem ya..
Responden :He eh…
Pewawancara : Terus kan kalau nonton TV pasti ada iklan kan…
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus biasanya iklannya ditonton apa nggak?
Responden : Tonton…
Pewawancara : Selalu?
Responden :Ya kalau acaranya lagi saya tonton ya kalau ada iklannya
ya saya tonton sekalian
Pewawancara : Terus sekarang saya mau wawancara iklan yang pertama
itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene
satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Awan mbak
Pewawancara : Awannya gimana tuh? Kalau lihat itu teringat situasi apa?
Atau waktu kapan gitu nggak?
Responden : Siang hari ya…
cccxvi
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Dari sinar mataharinya sih…
Pewawancara : Terus scene kedua?
Responden : Ya…orang ini ya… (menunjuk pada orang yang berjalan
masuk sambil membawa berkas) orang masuk ke kantor-kantor pemerintahan
Pewawancara : Heem…terus abis itu?
Responden : Itu sih… (menunjuk pada orang yang membawa berkas)
dia mau ada urusan lah sama orang pemerintahnya mau minta bantuan apa
gitu…
Pewawancara : Tau dari mana kalau itu tuh kantor pemerintahan?
Responden : Ya…dari suasananya, terus tata ruangnya…
Pewawancara : Ada apamya sih kok terlihat seperti sebuah kantor?
Responden : Ada buku, ada meja, ada kursi, ada papan informasi, rak-
rak, terus ada teh. Khas sekali ya kantor pemerintahan
Pewawancara : Terus tau dia jenisnya jenis kantor pemerintahan itu
terlihat dari apanya sih?
Responden : Ya..ini ya. Kalau saya sih lihatnya dari suasananya sih ya,
heem..suasana sama tata ruangnya kantor itu. Sama itu baju seragam-
seragamnya. Ya seragamnya kayak seragam orang kelurahan lah…orang
pemerintahan
Pewawancara : Terus kalau dari scene tiga apa yang bapak lihat?
Responden : Scene tiga itu…petugas pemerintahannya ya, kayak
semacam minta…minta…tips-tips yang nggak perlu
cccxvii
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Dari caranya dia gesturenya itu…tangannya itu. Apa lah
nggak penting tapi minta sesuatu kayak upah
Pewawancara : Gesturenya yang ditunjukan gesture seperti apa?
Responden : Jari ya, jarinya digesek-gesek. Kayak minta uang…
Pewawancara : Terus dari scene tiga familiar nggak dia siapa?
Responden : Semacam kayak Gayus
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Muka, rambut, kacamata mirip sama Gayus.
Ekspresinya…ekspresi orang koruptor hehehe (ketawa)
Pewawancara : Karena mirip Gayus kali...terus kalau dari scene empat?
Responden : Scene empat…ini yah. Orang yang perlu, ada perlu sama
orang pemreintahan tadi kayaknya dia nggak suka. Gesturenya ya dia ndak
seneng lah terus pergi meninggalkan tempat ruang kerjanya si Gayus tadi,
jengkel ya
Pewawancara : Terlihat darimananya?
Responden : Raut mukanya, kata-katanya menunjukan kalau dia itu
jengkel. Nggak suka…
Pewawancara : Kata-katanya emang seperti apa sih orang jengkel itu?
Responden : Ya…marah-marah. Dia bilang dasar rampok!
Pewawancara : Terus kalau discene lima sama enam?
cccxviii
Responden : Lima…lima, lima, lima itu…apa yah… oh…! Dia nggak
sengaja nendang apa ini, nendang teko. Nendang teko terus keluar asep.
Pewawancara : Terus?
Responden : Scene enam terus keluar asepnya itu keluar jin
Pewawancara : Kalau gitu jin itu ditandai dengan apa kok bisa tau dia jin?
Responden : Ya itukan biasanya kan didalam sebuah teko apa botol
kan, ada asep keluar dari teko terus keluar jinnya
Pewawancara : Berarti tanda-tanda keluarnya jin itu dari itu ya?
Responden : Heem!
Pewawancara : Terus dari scene tujuh?
Responden : Scene tujuh…apa itu ya. Oh! Dia kaget, terkejut
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Liat jinnya
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : Dari raut mukanya…
Pewawancara : Terus apa lagi yang dilakukan?
Responden : Dari raut mukanya keliatan dia ketakutan ya liat muka
jinnya. Kan awalnya takut, terus sama jinnya dikasih satu permintaan.
Nah…dia minta apa namanya korupsi semuanya dihilangkan lah dari muka
bumi..
Pewawancara : Terus ada apa lagi discene ini?
Responden : Ada satu, angka satu
cccxix
Pewawancara : Ditunjukan dengan?
Responden : Jari…(mengacungkan jari telunjuknya)
Pewawancara : Itu berarti artinya apa?
Responden : Ya…mengabulkan memberikan satu permintaan itu dia
Pewawancara : Berarti selain dari kata-kata dari gesture ya?
Responden : Iya…dari jarinya…
Pewawancara : Scene delapan?
Responden : dari scene delapan, dia menyanggupi ya. Dia mau
mengabulkan permintaannya si itu tadi. Si orang yang mau minta tadi…
Pewawancara : Terus ada apa lgi discene delapan?
Responden : Ya bilang ya…monggo
Pewawancara : Maknanya apa tuh?
Responden : Monggo itu maksudnya itu mempersilahkan orang yang
minta tadi
Pewawancara : Mempersilahka untuk?
Responden : Apa ya…? (ketawa) Permintaannya dikabulkan…
Pewawancara : Terus selain dia ngomong monggi terlihat apa lagi discene
delapan?
Responden : Mmm…me apa ya. Jempolnya itu…jempol…dia
memberikan isyarat dengan jempol.. (mempraktekan gerakan jempol
diarahkan kedepan)
Pewawancara : Maknanya apa tuh jempol gitu?
cccxx
Responden : Kalau orang jawa ya mempersilahkan
Pewawancara : Mempersilahkan juga ya seperti monggonya tadi…?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Hmm…sedakep ya. Sedakep tu apa bahasa Indonesianya
nggak tahu (menunjuk pada gambar gerakan tangan jin dengan kedua tangan
disilangkan didepan dada)
Pewawancara : Heem..maknanya apa?
Responden : Ya…dia menyanggupi ya, kayak orang mau menyanggupi
Pewawancara : Menyanggupi?
Responden : Permintaanya…
Pewawancara : Terus scene Sembilan sama sepuluh?
Responden : Scene Sembilan itu orang yang minta bantuan ini
memberikan permintaan ya, kayak korupsi, pungli sama sogokan itu hilang
dari muka bumi. Dia minta ke jin supaya permintaan itu
dikabulkan…(menunjuk pada orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli,
sogokan hilang dari muka bumi!”)
Pewawancara : Terus scene sepuluh?
Responden : Si jinnya menyanggupi, jadi bisalah. Bisa mengabulkan
permintaan…permintaannya tuh bisa dikabulkan. Bisa diatur, cuman
permasalahannya malah si jinnya minta..minta suap..
Pewawancara : Terlihat dari apanya dia minta suap?
Responden : Bilang sih, “bisa diatur, wani piro?”
cccxxi
Pewawancara : Terus selain itu apa lagi yang menunjukan dia minta suap?
Responden : Dari gesture tangannya kayak orang minta
uang…(menggesekan ibu jari ke jari telunjuk)
Pewawancara : Habis itu selain itu apa lagi yang bisa terlihat?
Responden : Dari apa?
Pewawancara : Di scene sepuluh apa lagi yang bisa terlihat?
Responden : Hmm…apa yah. Raut mukanya, kayak muka…apa yah.
Kayak raut muka orang minta uang lah..
Pewawancara : Dengan ditunjukan dengan apa?
Responden : Dengan apa tuh…kukur-kukur janggutnya dia lah
Pewawancara : Maknanya?
Responden : Kayak orang kemaki lah, orang sombong
Pewawancara : Mukanya berarti?
Responden : Iya, raut mukanya…
Pewawancara : Terus…kalau dari…oh ya ini kan tokoh utamanya kan
pakai jin. Ya kan, kan jin sesuatu jenis mahluk halus… Nah, padahal kan
mahluk halus di Indonesia sendiri ada banyak nggak cuma jin. Lha menurut
bapak emang apa sih kayak keunggulan, kelebihannya jin dibandingin
mahluk-mahluk lain. Emang dia punya kemampuan apa sih yang bikin dia
cocok gitu loh buat disini…?
Responden : Nggak ada ya..itu kan menurut saya kan, dulu karena ada
cerita yang Walt Disney. Aladin…
Pewawancara : Oh terbawa cerita masa kecil ya?
cccxxii
Responden : Cerita masa kecil jin bisa mengabulkan
permintaan…gitu…
Pewawancara : Karena bisa mengabulkan permintaan?
Responden : Heeh…
Pewawancara : Terus scene sebelas ada apa?
Responden : Oh…tulisan yang penting heppi
Pewawancara : Menurut bapak siapa tuh yang heppi?
Responden : Ya…penontonnya yah
Pewawancara : Kenapa bisa dibilang penontonnya?
Responden : Karena dari tontonan itu kan yang penting kan dia heppi
ya…
Pewawancara : Berarti kalau gitu iklannya gimana tuh?
Responden : Iklannya menarik
Pewawancara : Menarik?
Responden : Menghibur…
Pewawancara : Makanya penontonnya heppi?
Responden : Iya..betul!
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
cccxxiii
Responden : Dari scene pertama ada..ini yah. Orang duduk sama
berdiri…
Pewawancara : He em…
Responden : Seolah-olah yang satu sebagai bos ya…yang berdiri itu
seperti sebagai suruhannya
Pewawancara : Berarti yang bos yang mana?
Responden : Yang duduk…
Pewawancara : Terus selain ada dua orang satunya berdiri satunya duduk.
Ada apa lagi discene satu?
Responden : Ada panggung, ada lampu, ada layar ada tirai, terus kursi
yang didudukin.
Pewawancara : Terus makna dari satunya duduk satunya berdiri tuh apa?
Responden : Yah…yang duduk itu sebagai bos ya lebih tinggi. Yang
berdiri posisinya lebih sebagai bawahannya ya
Pewawancara : Terus kalau gitu maknanya dari kursi itu apa? Kalau
dibawa kekehidupan nyata?
Responden : Kayak semacam anggota dewan lah… (menunjuk pada
orang yang duduk dikursi)
Pewawancara : Kan itu yang duduk dikursi…kalau kursinya?
Responden : Oh…
Pewawancara : Kayak sebuah apa?
Responden : Ya, dia kayak punya status ya. Jabatan…
cccxxiv
Pewawancara : Oh menunjukan jabatan ya kursi itu?
Responden : He eh..jabatannya tinggi
Pewawancara : Terus kalau kursi dikehidupan nyata jadi sebuah jabatan,
kalau panggungnya maknanya apa?
Responden : Ehm…kehidupan. Kehidupan nyata…
Pewawancara : Yang seperti apa?
Responden : Kehidupan nyata yang…kejadian sehari-hari…
Pewawancara : Heem…
Responden : Yang dialami…ya kayak semacam tempat kerja lah…
Pewawancara : Sebuah lokasi ya? Lokasi yang seperti apa?
Responden : Iya…
Pewawancara : Hmm kalo gitu selain itu panggung apa lagi maknanya?
Responden : kalau pangung kayak gitu kan biasanya ka nada
penontonnya ya..
Pewawancara : Terus…?
Responden : Ya..ehm…orang yang jadi tontonan ya orang itu jadi…he
eh. Kayak orang yang sering ditonton orang lah. Panutan apa ya istilahe ya…
Pewawancara : Dilihat orang lain ya dipanggung itu?
Responden : He..eh diliat orang lain
Pewawancara : Terus kalau dari scene dua?
Responden : Ini baru mau nyuruh ngomong ya…tapi distop
cccxxv
Pewawancara : Terus terlihat darimana dia seprti orang menyuruh?
Responden : Dari “Nah…ayo ngomong..”(mempraktekan penekanan
nada biacaranya) tadi. Bilang…
Pewawancara : Berarti dari nada ya?
Responden : Iya dari nada…
Pewawancara : Terus selain nada apa lagi?
Responden : Dari…ini…tangannya ya
Pewawancara : Tangannya menunjukan seperti apa?
Responden : Menunjukan jempol lah..
Pewawancara : Maknanya?
Responden : Dia mau ngomong disertai dengan gesture tangannya itu..
Pewawancara : Ya, artinya apa itu gesture tangannya?
Responden : Apa yah…monggo itu…
Pewawancara : Berarti maknanya dari gesture itu adalah monggo gitu
yah…Terus scene ketiga?
Responden : Yang ketiga itu si bos yang duduk dikursi itu, belum juga
ngomongnya selesai udah minta bayaran lagi…
Pewawancara : Ditunjukan dengan?
Responden : Dengan caranya dia ngomong wani piro sama gesture
tangannya menunjuka isyarat minta uang (mempraktekan gesture tangan
menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)
Pewawancara : Familiar nggak sama orang ini?
cccxxvi
Responden : Ya! Kayak mukanya Gayus
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Tata rambutnya sama kaca mata, sama bentuk mukanya…
Pewawancara : Terus scene selanjutnya scene empat?
Responden : Selanjutnya…karena dia jengkel ya. Dia jengkel dia
menirukan omongannya si gayus tadi (menunjuk pada tulisan narasi dari
scene empat yaitu wani piyo)
Pewawancara : Maknanya apa tuh?
Responden : Ya..ngece ya
Pewawancara : Berarti dia ngece karena terlihat dia niruin?
Responden : Heem…sama mukanya
Pewawancara : Mukanya gimana?
Responden : Mukanya…muka ngece (tertawa)
Pewawancara : Seperti apa kalau dideskripsiin?
Responden : Ya..orang jengkel kan, sebel..
Pewawancara : Muka yang dibuat seperti apa?
Responden : Muka dimerot-merotke, sama monyong-monyong itu…
Pewawancara : Terus kalau scene lima?
Responden : Scene lima..ya produknya ya. DJARUM 76 Fil gold
Pewawancara : He em…
cccxxvii
Responden : Jadi produknya yang diiklanin ya..
Pewawancara : Tau nggak ini jenis produk apa?
Responden : Rokok
Pewawancara : Terlihat darimananya? Kan nggak terlihat rokoknya
Responden : Iya..merek DJARUM
Pewawancara : Berarti udah terkenal ya?
Responden :Ya…
Pewawancara : Terus kalai untuk jenisnya…paham nggak sama jenisnya
apa?
Responden : Oh…DJARUM 76 Filter..
Pewawancara : Tau darimana kalau diafilter?
Responden : Filnya sih..
Pewawancara : oh ya…
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi kontes jin. Dari
scene yang pertama, apa yang bapak lihat?
Responden : Ada awan lagi ya..
Pewawancara : Terus ada apa lagi?
Responden : Ada sinar matahari…
Pewawancara : Menandakan apa tuh scene satu?
cccxxviii
Responden : Kayak sore ya…lebih redup soalnya warnanya
Pewawancara : Terus kalau scene dua apa yang terlihat?
Responden : Ada panggung, ada kontestan, terus semacam ada tiga
orang, sama pemandu acaranya sama ada background.. (menunjuk pada
tulisan kontes jin)
Pewawancara : Terus dari scene ketiga sama empat ada apa?
Responden : Eh…kontestan jin pertama dia berusaha untuk
menghilangkan piramid
Pewawancara : Ini jinnya dari mana?
Responden : Jinnya dari Mesir kali ya…
Pewawancara : Terlihat dari apa?
Responden : Dari pakaiannya…
Pewawancara : Terus?
Responden : Pakaiannya kayak pakaiannya kayak orang-orang sana lah
Pewawancara : Terus selain dari pakaiannya apa yang menunjukan dia
dari Mesir?
Responden : Onta…
Pewawancara : Terus?
Responden : Ada piramidnya
Pewawancara : Terus?
Responden : Padang pasir, suasananya…
cccxxix
Pewawancara : Scene lima apa yang terlihat?
Responden : Scene lima itu jin Mesirnya berhasil ngilangin pyramid ya
jadi dia ketawa
Pewawancara : Ketawanya itu menandakan apa?
Responden : Bangga, sombong…ya sukses lah ya soalnya…
Pewawancara : Terlihat dari apanya kalau dia sombong?
Responden : Dari mukanya sih..mukanya keliatan bangga gitu
Pewawancara : Muka bangga? Ekspresinya ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus dari scene enam sama tujuh apa yang terlihat?
Responden : Scene enam itu jin dari kontestan kedua yang dari Jepang
tuh nggak mau kalah… Dia mau ngilangin gunung Fuji
Pewawancara : Tau dia dari Jepang darimana?
Responden : Dari dandanannya, terus dari cara bicaranya itu mirip-
mirip orang jepang itu..
Pewawancara : Terus apa lagi?
Responden : Dari Gunung Fujinya sama bunga sakura…
Pewawancara : Terus scene delapan?
Responden : Dia sukses ngilangin gunung Fujinya ya terus dia ketawa
seneng, bangga..
Pewawancara : Berarti dia seneng sama banggaada lagi nggak ditunjukin
sama apa?
cccxxx
Responden : Ekspresi muka sama tangannya itu..
Pewawancara : He em…seperti apa?
Responden : Kayak orang kegirangen
Pewawancara : Sama gesture tangan tadi ya?
Responden : He em…
Pewawancara : Scene Sembilan?
Responden : Scene Sembilan itu kayak ada penonton ya…orang-orang
yang nonton kontes jinnya itu
Pewawancara : He em..orang-orangnya ngapain?
Responden : Kenapa?
Pewawancara : Penontonnya yang dilakukan apa?
Responden : Penontonnya tepuk tangan ya…
Pewawancara : Maknanya apa tuh dari tepuk tangan?
Responden : Ya senang lah, gembira lah…
Pewawancara : Gembira..?Berarti kegembiraan ditunjukan dengan tepuk
tangan?
Responden : Tepuk tangan…
Pewawancara : Kalau scene sepuluuh?
Responden : Kalau scene sepuluh lanjut giliran jin yang dari Indonesia
Pewawancara : He em..terlihat dari apanya tuh jin Indonesia?
cccxxxi
Responden : Dari cara pakaiannya…pakaian orang jawa..terus…dari
bahasanya..
Pewawancara : Terus apa lagi yang terjadi disitu?
Responden : Dia membawa semacam seperangkat berkas-berkas ya…
kardus. Ditumpuk-tumpuk kan kardus
Pewawancara : Setumpukan…berarti artinya?
Responden : Banyak ya…
Pewawancara : Scene sebelas?
Responden : Lawannya dia kontestan-kontestan dari Mesir Jepang
bingung ya
Pewawancara : Terlihat dari?
Responden : Dari mimik mukanya sih…
Pewawancara : He em…
Responden :Mimik mukanya kayak muka nggak ngerti. Ini orang
kenapa kok mbawa tumpukan-tumpukan berkas itu? Nah itu…dia kan
heran..Dari scene sebelas ya?
Pewawancara : He eh..
Responden : Kan heran “Apa…” kayak gitu aja, nggak ada yang
istimewalah istlahnya…tapi ini cuma setumpuk kertas tok
Pewawancara : Selanjutnya dua belas?
Responden : Berkas-berkas yang dibawa tadi ilang…disulap sama si
Jin Indonesia tuh ilang…Nah kontestan yang lainnya ketawa. Cuma kayak
gitu aja kok bangga ngilangin berkas…
cccxxxii
Pewawancara :Berarti maknanya apa tuh?
Responden : Ngerendahin ya…ngece
Pewawancara : Berarti selain dari ketawanya apa lagi yang terlihat
meremehkan?
Responden : Ya…nunjuk-nunjuk sih… (menunjuk gerakan tangan jin
Mesir dan Jepang menunjuk berkas jin Indonesia)
Pewawancara : Scene tiga belas?
Responden : Oh si jin Indonesianya itu ngomong kalau yang dia
hilangin itu nggak sekedar berkas tapi..kasus korupsi..
Pewawancara : Eh…terus apa lagi tuh yang terlihat?
Responden : Dua kontestan lawannya itu heran, terkejut, tapi ternyata
bukan Cuma sekedar kertas biasa, tapi kasus-kasus korupsi
Pewawancara : Terlihat dari apanya tuh terkejut?
Responden : Dari mukanya, yang mangap kaget
Pewawancara : Terus kalau scene empat belas?
Responden : Scene empat belas, kasus korupsinya hilang penontonnya
ketawa gembira..
Pewawancara : Ditunjukan dengan apa tuh dia gembira?
Responden : Tepuk tangan, sorak-sorak
Pewawancara : Berarti maknanya dia gembira?
Responden : Iya…
cccxxxiii
Pewawancara : Kalau yang tadi kan tepuk tangan…apa bedanya sama
yang kali ini?
Responden : Oh…ya beda! Tepuk tangannya lebih meriah si yah…
Pewawancara : Ditunjuka dengan apa?
Responden : Sambil berdiri, tepuk tangan…
Pewawancara : Menurut bapak kenapa tuh bisa lebih meriah, padahal kan
kayak tadi yang sebelumnya ngilanginnya kan pyramid, gunung, lah ini
setumpuk kertas
Responden : Karena yang dihilangin kan nggak sekedar benda, tapi
kasus
Pewawancara : Emang kenapa kala kasus yang dihilangkan?
Responden : Nah…itu kan nyindir ya, kondisi di negara kita. Jadi kasus
korupsi nggak ada yang tuntas. Tau-tau ilang gitu, tersangkanya bebas semua
Pewawancara : Scene lima belas?
Responden : Scene lime belas itu, jin-jin yang lawannya itu ngakuin lah
kehebatannya itu. Yang dari Indonesia itu, dia bertekuk lutut sambil
menyembah-nyembah,.
Pewawancara : Scene enam belas?
Responden : Ehm….jin Indonesianya menang…
Pewawancara : Tau darimana tuh kalau dia yang menang?
Responden : Mukanya sih, kayak orang sombong penuh kemenangan
hehe tertawa) terus sama pas dideketin sama tiga orang cewek-cewek cantik
itu…
cccxxxiv
Pewawancara : Berarti kemenangan itu ditunjukan dari ekspresi
muka..dikerubungi cewek-cewek. Terus apa lagi?
Responden : Sama yang lawan-lawannya kan bertekuk lutut
Pewawancara : Terus emangnya apa sih makna dari cewek itu? Kenapa
dia dikerbunginya sama cewek-cewek? Emang cewek itu identik sebagai apa?
Dan sebagai sebuah tanda apa?
Responden : Identik sama kemewahan sama koruptor
Pewawancara : Kemewahan sama koruptor…?
Responden : Iya…hihihi
Pewawancara : Nggak bisa lepas sama koruptor gitu ?
Responden : Iya…kalau punya kekuasaan kan identiknya sama
kekuasaan sama harta. Harta, tahta, wanita
Pewawancara : Kan tadi Jepang disimbolkan dengan gunung Fuji terus
Mesir disimbolkan dengan Piramid. Kalau Indonesia sama korupsi itu
gimana?
Responden : Iya sudah identik lah..karena memang simbolnya udah
gitu. Ya itu symbol yang jelek bukan symbol yang bagus
Pewawancara : Terus scene tujuh belas?
Responden : Scene tujuh belas itu tulisan gambar DJARUM 76 itu ya,
yang penting heppi…
Pewawancara : Siapanya yang heppi kira-kira?
Responden : Penontonnya ini…
Pewawancara : Alasannya?
cccxxxv
Responden : Buat menghibur aja sih (menunjuk pada iklan di kertas)
Pewawancara : Berarti dilihat dari konteks iklannya ya?
Responden : Heem…
Pewawancara : Terus scene delapan belas?
Responden : Scene delapan belas…apa itu ya. Ohhh.. itu musuh-
musuhnya kontestan lainnya meminta tanda tangan sama yang menang
Pewawancara : Maknanya apa?
Responden : Ya diakui lah…hebat lah. Lebih hebat daripada jin yang
dari Jepang sama Mesir
Pewawancara : Berarti kalau gitu tanda tangan menandakan apa?
Responden : Menandakan kepopuleran
Pewawancara : Kepopuleran?
Responden : Iya…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada Jumat 30
Mei 2014 pukul 19.15 di Bank BII Tegal
Tegal, 2 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
cccxxxvi
cccxxxvii
14. Responden 14
Pada Kamis 5 Juni 2014 pukul 13.15 di Kost Victory
Pewawancara : Selamat siang pak, nama lengkap bapak siapa?
Responden : Sofyan
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir?
Responden : Lubuk linggau, Sumatera Selatan. 17 Februari 1978
Pewawancara : Berarti aslinya darimana pak?
Responden : Palembang…tapi tinggalnya di Semarang
Pewawancara : Pekerjaan bapak sekarang?
Responden : Karyawan Kos
Pewawancara : Pendidikan terakhir bapak?
Responden : SMP
Pewawancara : Terus bapak merokok atau nggak ini?
Responden : Merokok
Pewawancara : Dalam sehari bapak nonton televisi berapa kali?
Responden : Tiga kali sehari
Pewawancara : Terus kalau nonton televisi kan pasti ada iklannya, kalau
ada iklan sama bapak iklannya ditonton apa nggak?
Responden : Ditonton
cccxxxviii
Pewawancara : Ditonton semuanya ya?
Responden : (mengangguk)
Pewawancara : Dari iklan yang pertama itu tentang iklan DJARUM 76
versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Awan…terang ya…
Pewawancara : Kan tadi bilang…awan terang. Terus kalau bilang awan
terang itu nangkep keadaan atau situasi apa nggak?
Responden : Kayaknya siang hari…karena kelihatan terang kan biru
sama putih ini
Pewawancara : Yang biru apanya? Yang putih apanya?
Responden : Yang putih keliatan awannya kan, yang biru langitnya…
Pewawancara : Berarti kalau gitu, kalau putih sama biru artinya siang ya?
Responden : Siang…
Pewawancara : Dari scene yang kedua apa yang bapak lihat disitu tuh?
Ada apa?
Responden : Ada dua orang lagi dikantor ini (menunjuk gambar dua
orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang
lain menghadap membawa berkas) , ada buku-buku ini..
Pewawancara : Tadi kan bapak bilang ini kantor, bapak kira-kira tau
nggak ini jenisnya kantor apa sih?
Responden : Kantor pemerintahan
Pewawancara : Taunya darimana pak?
cccxxxix
Responden : Dari seragamnnya ini..
Pewawancara : Emang seragamnya kenapa pak?
Responden : Seragamnya kayak seragam PNS ini, pakaian sapari…
Pewawancara : Oh begitu ya….berarti dibilang kantor pemerintah gara-
gara dari Kantor pemerintahan ya…
Responden : Seragamnya…
Pewawancara : Di scene tiga ini apa yang bapak lihat?
Responden : Ada Gayus Tambunan
Pewawancara : Taunya darimana tuh pak?
Responden : Dari rambut palsu sama kacamatanya..
Pewawancara : Oh berarti udah terkenal itunya ya..
Responden : Ya…
Pewawancara : Terus selain ada Gayus ada apa lagi di scene tiga?
Responden : Ada gambar Gayus gesek jempol itu
Pewawancara : Nah apa itu masudnya gesek jempol itu pak?
Responden : Ya..minta uang ini
Pewawancara : Oh berarti kalau orang nggesekin jempol kayak gitu
artinya minta uang ya?
Responden : Iya…minta uang
Pewawancara : Terus selain ada Gayus ada tangannya ada apa lagi?
cccxl
Responden : Wani piro itu…
Pewawancara : Oh yang ngomong siapa itu?
Responden : Gayus yang ngomong…
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Minta uang sama gerakan tangannya itu..
Pewawancara : Berarti wani piro sama gerakan tangannya itu sama-sama
minta uang ya?
Responden : Sama-sama minta uang…
Pewawancara : Di adegan empat apa yang bapak lihat?
Responden : Kelihatannya ada orang mau mengurus sesuatu itu tapi dia
malah dimintain uang, terus dia marah (menunjuk gambar orang yang
mendatangi yang membawa di kantor)
Pewawancara : Yang mintain uang siapa itu?
Responden : Gayus
Pewawancara : Oh pegawainya tadi ya
Responden : Iya pegawainya tadi…
Pewawancara : Terus dia kelihatan marah darimananya?
Responden : “Dasar rampok!”
Pewawancara : Ya itu siapa yang ngomong tuh?
Responden : Ya itu yang mengurus..mengurus apa..berkas tadi
cccxli
Pewawancara : Oh…orang yang mengurus berkas tadi ngomong dasar
rampok, makanya itu dibilang bapak marah ya
Responden : Marah..iya…
Pewawancara : Ada lagi nggak yang menandai kalau dia lagi marah?
Responden : Dia lagsung pergi terburu-buru ya…
Pewawancara : Oh pergi dari Kantornya ya?
Responden : Ya..dari kantornya
Pewawancara : Discene lima apa yang bapak lihat?
Responden : Orangnya keluar dari kantor nggak sengaja nendang kendi
Pewawancara : Oh nggak sengaja dia ya
Responden : Nggak sengaja
Pewawancara : Nendang kendi ya?
Responden : Nendang kendi…
Pewawancara : Terus setelah dia nggak sengaja nendang kendi itu apa
yang terjadi?
Responden : Terus keluar asepnya
Pewawancara : Oh berarti keluar asepnya ya?
Responden : Ya….
Pewawancara : Terus berarti lanjut ke scene enam
Responden : Keluar jin
cccxlii
Pewawancara : Oh berarti dari asepnya muncul jin?
Responden : Jin…
Pewawancara : Terus bapak tau darimana kalau dia jin bukannya orang?
Responden : Karena dia muncul dari dalam kendi ya, nggak orang
makanya…
Pewawancara : Oh dia muncul dari dalam kendi ya nggak mungkin orang
makanya…ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Discene tujuh apa yang bapak lihat?
Responden : Orang yang tadi marah kaget melihat jin
Pewawancara : Bapak tau darimana kalau dia kaget?
Responden : Dari raut wajahnya itu
Pewawancara : Raut wajahnya kenapa?
Responden : Ya kayak orang kaget gitu…
Pewawancara : Bentuknya kayak apa?
Responden : Mulutnya melongo
Pewawancara : Oh berarti kalau mulutnya melongo itu kaget ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Kaget karena jinnya?
Responden : Jinnya…
cccxliii
Pewawancara : Terus selain ada orang marah yang kaget tadi, ada apa
lagi?
Responden : Jinnya ngomong kuberi satu permintaan sambil nunjukin
tangan
Pewawancara : Oh berarti dia ngomong sambil nunjukin tangan
ya…tangannya kenapa tuh?
Responden : Tangannya kayak angka satu itu
Pewawancara : Oh karena ngomong “satu” tadi ya berarti tangannya
menunjuka itu ya
Responden : Angka satu…
Pewawancara : Kalau bapak lihat sampai scene tujuh kira-kira bapak tau
nggak kira-kira jinnya dari daerah mana?
Responden : Jinnya asalnya dari pulau jawa, karena pakai blangkon,
pakai pakaian adat jawa
Pewawancara : Oh karena pakaiannya itu ya
Responden : Pakaian adat
Pewawancara : Selain itu di scene delapan bisa terlihat apa lagi?
Responden : Jinnya ngomong monggo mempersilahkan
Pewawancara : Berarti monggo artinya mempersilahkan ya?
Responden : Mempersilahkan
Pewawancara : Terus selain jinnya ngomong monggo apa lagi yang bisa
dilihat?
cccxliv
Responden : Ngarahin jempol
Pewawancara : Oh tangannya… Artinya apa tuh kalau tangannya gitu?
Responden : Mempersilahkan…
Pewawancara : Oh berarti mempersilahkan juga?
Responden : Ya…
Pewawancara : Ngomong monggo sama tangan kayak gitu artinya sama
ya? Mempersilahkan…
Responden : Mempersilahkan…ini keliatan dari jawa juga karena
ngomongnya monggo jawa
Pewawancara : Berarti dari jawa selain dari pakaiannya, tadi kan
pakaiannya, sama bahasanya juga ya?
Responden : Kultur bahasanya..bahasanya juga monggo
Pewawancara : Terus selain itu ada apa lagi discene delapan?
Responden : Jinnya kayak nantang gitu
Pewawancara : Kelihatan nantang? Karena apa tuh?
Responden : Karena lihat tangannya ditaruh diatas dada
Pewawancara : Oh tangannya ditaroh diatas dada gitu ya, artinya nantang.
Nantang siapa tuh?
Responden : Nantang si orangnya tadi
Pewawancara : Berarti kalau tangannya ditaroh didepan dada gitu artinya..
Responden : Disilangkan, tangannya
cccxlv
Pewawancara : Artinya nantang ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Discene Sembilan sama sepuluh bapak lihat apa lagi?
Responden : Orang yang tadi minta kepada jin
Pewawancara : Minta apa tuh?
Responden : Minta korupsi, pungli sogokan, dihilangkan dari muka
bumi…(menunjuk pada orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli,
sogokan hilang dari muka bumi!”)
Pewawancara : Selanjutnya ada apa lagi?
Responden : Kayak megang dagu lah ya..sombong
Pewawancara : Yang megang dagu siapanya?
Responden : Jinnya tadi
Pewawancara : Terus selain megang dagu dan diartiin sombong ada apa
lagi tuh disitu?
Responden : Ngomong wani piro
Pewawancara : Artinya apa tuh ngomong wani piro?
Responden : Bisa diatur lah
Pewawancara : Bisa diatur?
Responden : Minta uang…
Pewawancara : Oh jinnya minta uang? Tau darimana?
Responden : Ya…tangannya itu. Sama wani piro
cccxlvi
Pewawancara : Tangannya bentuknya kayak apa?
Responden : Jempol…jempol…jempol sama telunjuk dimainin…
Pewawancara : Terus…kalau dari…oh ya ini kan tokoh utamanya kan
pakai jin. Ya kan, kan jin sesuatu jenis mahluk…
Responden : Mahluk halus…
Pewawancara : Mahluk halus… Nah, padahal kan mahluk halus di
Indonesia sendiri ada banyak nggak cuma jin. Ada banyak adapocong, ada
kuntilanak. Menurut bapak kenapa yang dipakai itu jin?
Responden : Kita…menurut cerita karena jin itu bisa membantu kan
Pewawancara : Bisa membantu siapa?
Responden : Membantu manusia…
Pewawancara : Berarti karena menurut ceritanya jin itu membantu
manusia ya menurut cerita yang bapak kenal
Responden : Iya…
Pewawancara : Dalam hal apa tuh?
Responden : Ngabulin permintaan
Pewawancara : Oh berarti menurut bapak jin ini yang dipakai karena dia
bisa ngabulin permintaan orang ya dibanding mahluk halus yang lain ya…
Responden : Iya…
Pewawancara : Emang mahluk halus yang lain kenapa?
Responden : Karena nggak bisa ngabulin permintaan
Pewawancara : Kalau discene sebelas bapak lihat apa?
cccxlvii
Responden : Ada logo gambar…ada logo gambar DJARUM 76 yang
penting heppi
Pewawancara : Oh ada logo?
Responden : Ya ada logo rokok DJARUM 76 sama yang penting heppi
Pewawancara : Terus menurut bapak yang heppi siapanya?
Responden : Yang seneng penontonnya
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Karena iklannya bagus
Pewawancara : Oh karena iklannya bagus penontonnya heppi
Responden : Iya…
Pewawancara : Iklan kedua DJARUM 76 versi FIL…Gold. Dari scene
pertama apa saja yang bapak lihat?
Responden : Ada dua orang, jinnya berdiri orangnya duduk dikursi
Pewawancara : He eh..terus ada apa lagi?
Responden : Di atas panggung
Pewawancara : Terus bapak tau darimana kalau mereka diatas panggung?
Responden : Ada sorotan lampu…
Pewawancara : Sorotan lampunya itu menandakan dia atas panggung ya?
Responden : Ya…
cccxlviii
Pewawancara : Kan tadi..bapak bilang yang jinnya kan berdiri terus
satunya duduk, memang artinya apa sih kalau satunya berdiri satunya duduk?
Responden : Artinya…kalau yang duduk bos, yang berdiri lebih rendah
dari bosnya…
Pewawancara : Oh berarti kalau…
Responden : Bawahan ya…
Pewawancara : Kalau yg duduk bosnya, yang berdiri bawah ya?
Responden : Ya…
Pewawancara : Berarti kalau gitu kursi menandakan apa?
Responden : Menandakan..tinggi rendahnya…tinggi
rendahnya…jabatan
Pewawancara : Oh jabatan ya….
Responden : Jinnya ngomong, nah ayo ngomong..
Pewawancara : Oh jinnya ngomon gitu…discene dua ada apa lgi?
Responden : Jinnya ngomong “Baru DJARUM 76 Fil..”. Jinnya
ngomong kayak orang nyuruh…
Pewawancara : Kayak orang nyuruh terlihat dari apanya?
Responden : Orang ngacungin jempol (menunjuk pada gerakan tangan
jin yang menunjukan menggunakan ibu jari) sama nada biacaranya…
Pewawancara : Berarti ibu jari sama nadanya kayak orang nyuruh ya..
Responden : Nyuruh..iya..tapi nyuruhnya sopan
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
cccxlix
Responden : (mempraktekan gerakan tangan menunjuk menggunakan
ibu jari)
Pewawancara : Oh berarti karena ngomongnya sambil gerakin tangan gitu
ya?
Responden : Iya gerakan jempolnya…
Pewawancara : Discene tiga ada apa?
Responden : Ada Gayus lagi menggesekkan tangan sama jempol,
telunjuk sama jari ini (menunjuk pada ibu jari)
Pewawancara : Taunya Gayus darimana pak?
Responden : Dari gambarnya ini, kacamata sama rambut palsunya
ini…
Pewawancara : Selain Gayus tadi jarinya digesekan terus ada apa lagi?
Responden : Ngomong wani piro
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Berapa..berani berapa…
Pewawancara : Artinya apa?
Responden : Ya minta sogokan…
Pewawancara : Selain wani piro, gerakan tangannya apa tuh artinya?
Responden : Minta uang..
Pewawancara : Minta uang juga?
Responden : Iya…
cccl
Pewawancara : Berarti sama aja kayak wani pironya ya? Selanjutnya
adegan empat ada apa?
Responden : Ada gambar jin, jinnya ngomong wani piyo?!
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Ngeledek..
Pewawancara : Ngeledek? Taunya dari mana tuh ngeledek?
Responden : Ya dari tulisan ini, sama ngomongnya wani piyo. Sama
menurutin kata-kata Gayus ini “Wani piro” jadi “Wani piyo”
Pewawancara : Oh…jadi jinnya itu nurutin kata-kata Gayus ya…makanya
tadi bapak ngomong jinnya itu ngeledek ya?
Responden : Ngeledek..
Pewawancara : Adegan kelima ada apa?
Responden : Melihat logo…logo DJARUM 76 yang baru
Pewawancara : Ini tuh jenis produk apa bapak tau nggak?
Responden : Produk apa? Rokok ya…
Pewawancara : Apa tadi pak?
Responden : Rokok kretek…
Pewawancara : Bapak tau dariamana kalau itu rokok? Kan nggak ada
tulisannya rokok kan…
Responden : Dari logonya 76, ini kan…ini kan rokok ya
Pewawancara : Oh berarti udah tau ya…produk rokok? Berarti itu
menurut bapak ini kretek ya?
cccli
Responden : Kretek. Tapi karena ini rokok baru makanya bikin filter
gitu…
Pewawancara : Berati ini filter? Ini filter apa kretek berarti?
Responden : Filter ini…Dulu kan kretek jadi sekarang yang baru
filter…
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi Kontes Jin. Dari
scene yang pertama bapak lihat apa?
Responden : Matahari sama awan-awan…Fajar ini
Pewawancara : Taunya darimana?
Responden : Karena ada matahari yang kayak baru nimbul gitu..
Pewawancara : Kayak baru muncul gitu..? Terus selain itu terlihat
darimana kalau dia fajar?
Responden : Kayak terang…warnanya masih cerah gitu, warnanya
kekuning-kuningan gitu…
Pewawancara : Berarti itu artinya ajar ya?
Responden : Fajar…
Pewawancara : Fajar itu pagi ya berarti?
Responden : Pagi…
Pewawancara : Scene dua apa yang bapak lihat?
Responden : Dipanggung ada kontes jin, ada tiga jin dan tiga cewek
Pewawancara : Dari scene tiga apa yang bapak lihat?
ccclii
Responden : Ada jin dari Mesir
Pewawancara : lihat dari mana kok Mesir?
Responden : Karena ada ontanya, sama ada pyramid…
Pewawancara : Ada apa lagi yang bisa dilihat?
Responden : Ada gurun pasir…
Pewawancara : Berarti nandain dia dari?
Responden : Mesir….dan jin dari Mesir tadi ngilangin piramid
Pewawancara : Selanjutnya scene kelima ada apa?
Responden : Jin Mesirnya tertawa “Ha..ha..ha..ha..ha..”
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Senang ya…
Pewawancara : Senang karena dia?
Responden : Bisa ngilangin pyramid…
Pewawancara : Pak Soyan tau kalau dia senang keliatan dari apanya
emang?
Responden : Dari tertawa..
Pewawancara : Terus habis itu?
Responden : Ekspresi mukanya..
Pewawancara : Mukanya kenapa?
Responden : Kelihatan senang gitu…
cccliii
Pewawancara : Kalau discene enam, tujuh sama delapan bapak lihat apa?
Responden : Jin dari Jepang…
Pewawancara : Bapak taunya darimana tuh?
Responden : Sakura…bunga sakura..
Pewawancara : Selain itu?
Responden : Ada laut sama gunung…
Pewawancara : Berarti bapak tau dia dari Jepang itu karena?
Responden : Ada bunga sakura, laut sama gunung…
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Ada perahu….
Pewawancara : Tau dia dari Jepang ada lagi nggak? Apa itu aja?
Responden : Nggak tahu…
Pewawancara : Di scene delapan bapak lihat apa?
Responden : Ada jin Jepang ketawa…
Pewawancara : Ketawa kenapa tuh?
Responden : Karena ngilangin gunung…ya karena senang
Pewawancara : Terlihat dari apanya?
Responden : tertawa “Ha ha ha ha”
Pewawancara : Selain dari ketawanya ada lagi nggak yang menunjukan
dia senang?
cccliv
Responden : Dari ngacungin tangan…
Pewawancara : Ngacungin tangannya kayak menunjukan dia gembira
gitu?
Responden : gembira…
Pewawancara : Di scenen Sembilan bapak lihat apa?
Responden : Ada penonton tepuk tangan…
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau penonton tepuk tangan?
Responden : Senang…
Pewawancara : Karena apa tuh?
Responden : Karena apa yah…karena melihatin jin yang bisa ngilangin
tadi…
Pewawancara : Ngilangin apa?
Responden : Piramid sama gunung…
Pewawancara : Berarti menurut bapak kalau tepuk tangan itu artinya?
Responden : Senang…
Pewawancara : Scene sepuluh bapak lihat apa?
Responden : Keliahatannya jin Indonesia karena pakai blangkon sama
pakaian adat jawa sama membawa buku banyak
Pewawancara : Di scene sebelas apa yang bapak lihat?
Responden : Ada jin Mesir sama jin Jepang
Pewawancara : Kenapa tuh mereka?
ccclv
Responden : Kaget
Pewawancara : Kelihatannya dari apanya tuh kaget?
Responden : Dari wajahnya…
Pewawancara : Wajahnya?
Responden : Wajahnya yak arena orang kaget gitu…
Pewawancara : Menurut bapak kenapa tuh kok dia bisa kaget?
Responden : Kalau jin Mesir..ngilangin pyramid, jin Jepang ngilangin
gunung. Tapi kok bawa buku banyak ini…
Pewawancara : Siapa yang bawa buku banyak?
Responden : Jin Indonesia
Pewawancara : Jadi maksudnya kaget gara-gara?
Responden : Bawa buku…heran jadinya…
Pewawancara : Heran karena yang dibawa buku ya?
Responden : Jin yang lain kok gedhe-gedhe ngilanginnya..
Pewawancara : Terus discene dua belas ada apa?
Responden : Jin Indonesia ngilangin kertas-kertas yang tadi
Pewawancara : Selain ada jin Indonesia ada apa lagi?
Responden : Ada jin Mesir sama jin Jepang…
Pewawancara : Mereka kenapa tuh?
ccclvi
Responden : Kan ada jin Indonesia yang ngilangin kertas-kertas tadi,
terus jin Mesir sama jin Jepang ini ketawa “Ha ha ha”
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau ketawa gitu?
Responden : Ngece..
Pewawancara : Tau ngece karena ketawanya berarti? Selain itu tau
darimana lagi?
Responden : Ya, karena dia nunjuk apa…jin Indonesia yang ngilangin
buku
Pewawancara : Berarti dari gerakan tangannya?
Responden : Ya..gerakan tangannya…
Pewawancara : Berarti ketauan ngece dari ketawanya sama gerakan
tangannya ya..Kalau scene tiga belas apa yang bapak lihat?
Responden : Jin Indonesia, kasus korupsi hilang!
Pewawancara : Ngapain tuh pak?
Responden : Jin Indonesianya ngomong kasus korupsi hilang. Berarti
yang diilangin tadi kasus korupsi…(menunjuk setumpuk buku)
Pewawancara : Ohhh tadi yang kertas itu?
Responden : Iya tadi…
Pewawancara : Scene tiga belas ada apa lagi?
Responden : Ada jin Jepang…kaget..
Pewawancara : Kagetnya tau darimana?
Responden : Mulutnya melongo
ccclvii
Pewawancara : Kira-kira kagetnya kenapa?
Responden : Kan jin Indonesia abis ngilangin buku-buku…
Pewawancara : Buku-bukunya ternyata adalah…
Responden : Kasus korupsi hilang
Pewawancara : Berarti jin Jepangnnya kaget karena jin Indonesia..bisa
ngilangin kasus korupsi…Terus selanjutnya scene empat belas?
Responden : Tepuk tangannya sambil berdiri…
Pewawancara : Siapa tuh yang tepuk tangan sambil berdiri?
Responden : Penonton…
Pewawancara : Artinya apa tuh?
Responden : Gembira…gembira banget…
Pewawancara : Kenapa tuh bisa gembira?
Responden : Karena jin Indonesia bisa ngilangin kasus korupsi…
Pewawancara : Berarti tepuk tangan sambil berdiri-berdiri gitu artinya
seneng banget?
Responden : Ya…
Pewawancara : Menurut bapak kok kenapa sih penontonnya kali ini
sampe berdiri? Padahal sebelumnya kan nggak sampai berdiri kan..
Responden : Ya mungkin dia seneng karena liat jin Indonesia bisa
ngilangin kasus korupsi…
Pewawancara : Lha kan padahal kayak pyramid, kayak gunung…kan..
ccclviii
Responden : Ya. Lebih besar..
Pewawancara : Lha lebih besar, tapi kok malahan ini gembira banget.
Kenapa?
Responden : Karena kasus korupsi di Indonesia makin merajalela.
Jadinya mereka seneng kalau kasus korupsinya dihilangkan
Pewawancara : Kok bisa mereka seneng?
Responden : Jangan-jangan penontonnya juga ikut korupsi..
Pewawancara : Berarti menurut bapak itu karena penontonnya juga
korupsi?
Responden : Ya…jadi makanya kasusnya diilangin dia seneng..
Pewawancara : Bapak tau dari mana kok bisa bilang penontonnya ikut
korupsi juga?
Responden : Karena penontonnya ada Gayus Tambunan juga…
Pewawancara : Oh dipenonton ada Gayus Tambunan juga? Oh makanya
bapak bisa nyimpulin itu jangan-jangan korupsi juga…
Responden : Ya…
Pewawancara : Discene lima belas, apa yang bapak lihat?
Responden : Jinnya menyembah-nyembah
Pewawancara : Siapa?
Responden : Jin Mesir sama Jepang….
Pewawancara : Menurut Bapak kenapa? Kok sampe menyembah-
nyembah gitu?
ccclix
Responden : Keliatannya lebih hebat jin Indonesia…
Pewawancara : Berarti kalau menyembah gitu menunjukkan?
Responden : Kehebatannya jin Indonesia…
Pewawancara : Karena hebat makanya sampai disembah ya, selain itu di
scene lima belas ada lagi nggak yang bisa bapak lihat?
Responden : Nggak ada…
Pewawancara : Selanjutnya scene enam belas bapak lihat apa?
Responden : Jin Indonesia dideketin sama cewek tiga
Pewawancara : Menurut bapak kenapa kok dideketin sama cewek-cewek
itu?
Responden : Mungkin jin Indonesia ini menang dalam kontes
Pewawancara : Berarti menang itu keliatan karena jin Indonesia dideketin
sama cewe-cewek…Berarti artinya kemenangan gitu kalau dideketin sama
cewek-cewek ini?
Responden : Kemenangan
Pewawancara : Oh ya ya ya..emangnya menurut bapak kenapa sih yang
dipakai itu cewek nggak cowok? Emang cewek identik sama apa?
Responden : Karena cewek kan kayak hadiah, yang menang dideketin
sama cewek…
Pewawancara : Makanya dideketin sama cewek itu artinya menang ya
pak?
Responden : Menang…menang kontes jin..
ccclx
Pewawancara : Scene tujuh belas ada apa?
Responden : Ada logo rokok 76 yang penting heppi
Pewawancara : Nah kalau sekarang diiklan ini yang heppi menurut bapak
siapanya?
Responden : Penontonnya yang seneng..
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Soalnya bagus..
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Soalnya iklannya bagus…lucu…
Pewawancara : Scene terakhir scene delapan belas?
Responden : Jin Mesir sama Jepang minta tanda tangan sama Jin
Indonesia
Pewawancara : Menurut bapak kok jin Indonesia dimintain tanda tangan
sih?
Responden : Karena habis menang kontes sih…
Pewawancara : Berarti kalau gitu tanda tangan itu artinya apa tuh?
Responden : Ngefans sama jin Indonesia..
Pewawancara : Berarti tanda tangan itu tandanya sebuah?
Responden : Karena juara kontes jin…makanya jin Mesir sama Jepang
minta tanda tangan sama jin Indonesia…
Pewawancara : Kenapa?
ccclxi
Responden : Hebat gitu..
Pewawancara : Hebat apanya?
Responden : Hebat karena menang kontes…
Pewawancara : Hebat Karena?
Responden : Dimintain tanda tangan…
Pewawancara : Berati dimintain tanda tangan artinya hebat ya..
Responden : Iya..
Pewawancara : Oke makasih ya pak..
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada Kamis 5
Juni 2014 pukul 13.15 di Kost Victory
Semarang, 9 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
ccclxii
15. Responden 15
Pada Kamis 5 Juni 2014 pukul 15.15 di Kost Valentine
Pewawancara : Siapa nama lengkapmu?
Responden : Andreas Akarui Putra
Pewawancara : Kapan dan dimana kamu lahir?
Responden : Kudus, 11 Juni 1993
Pewawancara : Apakah kamu asli dari Kudus juga?
Responden : Ya, aku asli dari Kudus
Pewawancara : Status pekerjaan kamu sekarang apa?
Responden : Masih mahasiswa di FEB UNIKA
Pewawancara : Apakah kamu merokok?
Responden : Ya
Pewawancara : Berapa kali dalam sehari kamu menonton televisi?
Responden : Tapi kalau di Kudus pasti nonton TV
Pewawancara : Ketika ada iklan apa yang biasanya kamu lakukan? Dilihat
apa nggak?
Responden : Eh…ya
Pewawancara : Selalu dilihat?
Responden : Belum tentu juga, cuman kalau ada yang menarik aja
ccclxiii
Pewawancara : : Iklan pertama DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan
sogokan. Apa yang kamu lihat dari scene pertama di iklan ini?
Responden : (Sambil melihat gambar awan di kertas berisi print out
scene satu) Hmm…Ada awan… sama awannya biru
Pewawancara : Menurutmu awannya menandakan apa?
Responden : Mm.. kalau awan itu menandakan bebas, nggak ada batas
soale dilangit, langit kan nggak ada batase
Pewawancara : Situasi dan keadaan bagaimana sih yang kamu pikirkan
kalau melihat awan?
Responden : Situasi bebas
Pewawancara : Kok kamu bisa bilang bebas?
Responden : Karena langitnya luas dan nggak ada batasnya
Pewawancara : Dari scene dua ini apa yang kamu lihat?
Responden : Hm…Kayak ada orang dikantor.. sedang ngurus sesuatu
(menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang
duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas) tapi… nggak
tau nih kantornya kantor apa, belum begitu jelas
Pewawancara : Kalau dengan scene sebelumnya, menurut kamu apa
hubungannya? Awan dengan scene kantor ini?
Responden : Gak ada hubunganya (ketawa hahahaha). Gak ada
hubungan awan sama kantor
Pewawancara : Kamu tahu ini dikantor darimana yang menandakan
kantor?
ccclxiv
Responden : Buku terus kemudian ada orang, yang satu duduk
berhadapan, eh ada dua orang duduk yang satu pakai pakaian bebas, yang
satu pakai seragam kantor terus kemudian ada berkas-berkas disamping meja.
Pewawancara : menurutmu itu kantor apa? Atau jenis pegawai apa?
Responden : gak tau kalo itu sih, soalnya… nggak ada keterangan
apapun tentang kantore
Pewawancara : kalau dilihat dari scenenya? Dari keadaan, orang, atau
lokasinya, ada gambaran nggak jenis kantor apa itu?
Responden : gak ada sama sekali, kalo itu.. bener-bener nggak ada
gambaran sama sekali
Pewawancara : Kan ada dua orang berhadapan kan, siapa sih kedua orang
ini menurut kamu? Posisinya sebagai siapa?
Responden : Ada pegawe kantor sama ada orang yang ngurus sesuatu
dikantore.
Pewawancara : Darimana kamu tau mana satunya orang kantor satunya
bukan?
Responden : Dari pakaiane.. yang dipake
Pewawancara : Pakaian ya? Selain itu apa ada lagi yang menurutmu
menandakan orang yang dikantor itu?
Responden : Ya.. logikane sih ya, ada kantor, ada berkas, ada yang
pakai seragam sama pakai pakaian bebas, pastine sih ngurus sesuatu dikantor
Pewawancara : Oke, terus ada komentar lain nggak tentang mereka?
Responden : Nggak ada lagi
Pewawancara : Di scene tiga apa yang bisa kamu lihat?
ccclxv
Responden : kalo discene ini. Menandakan ada gesture tangan.. itu
kayak sedang minta uang
Pewawancara : siapa itu yang minta uang?
Responden : pegawai kantornya yang tadi yang ngurus. Yang…
pengurus berkas2
Pewawancara : menurut kamu kalau yang pegawai gitu yang ngurus
berkas-berkas tapi minta uang itu artinya apa?
Responden : artinya ya dia minta sogokan sih, minta uang pelicin gitu
Pewawancara : terus kalau lihat ini kamu familiar nggak kamu sama
orang ini?
Responden : oh! Yang ini kalo face-facenya kayak meniru gayus sih.
Pewawancara : Kamu tau darimana kalau itu kayak Gayus?
Responden : Dari pakaian, dari rambut, dari kacamata juga
Pewawancara : menurut kamu kenapa dia dibikin facenya mirip
menyerupai gayus? Untuk yang scene ini.
Responden : e.. ya karna Gayus kan, yang korupsi diIndonesia yang
paling Gedhe. Kita kan tau juga masalah itu, dia kan sampek.. ya, sampe
banyak. Banyak masalah yang belum selese sampek sekarang.
Pewawancara : Kamu kan bilang kamu familiar sama muka orang itu
yang katanya kayak Gayus Tambunan kan dan kata mu dia kena kasus
korupsi. Terus kalau menurut kamu tokoh pegawai disini termasuk sedang
korupsi atau bukan?
Responden : Dia sedang minta sogokan dan sedang melakukan kasus
korupsi.
ccclxvi
Pewawancara : Dia siapa yang kamu maksud? Siapa yang sedang minta
sogokan dan siapa yang korupsi?
Responden : Gayus yang korupsi, pegawai diiklan yang minta sogokan.
Pewawancara : terus scene empat?
Responden : oh, yang ini itu.. ada orang mau pergi, ambil berkase. Dia
pergi, keluar dari kantor. terus dia juga ngomong “dasar rampok!”
Pewawancara : kenapa dia bisa bilang gitu?
Responden : gara-gara dimintain uang pelicin tadi
Pewawancara : menurutmu dia bilang begitu menandakan apa sih?
Responden : Nggg… ya marah, kecewa, jengkel
Pewawancara : Kamu tau darimana dia marah, kecewa, jengkel? Terlihat
dari apanya?
Responden : Dari perkataannya dasar rampok, sama gesture tadi, mimic
wajahnya juga keliatan jengkel
Pewawancara : Terus selain perkataan “ Dasar Rampok!!”. Apalagi yang
menurutmu menandakan dia marah, kecewa dan jengkel?
Responden : langsung pergi terus pas keluar kantor abis itu nendang
kendi
Pewawancara : scene lima sama enam?
Responden : disccene ini saya lihat orang keluar dari kantor, dari
gedung, terus kemudian nendang kendi.
Pewawancara : menurutmu dia nendang kendinya sengaja atau nggak
sengaja?
Responden : Nggak sengaja
ccclxvii
Pewawancara : kenapa?
Responden : karena dia marah tadi, terus nggak lihat bawahnya
Pewawancara : kendi itu menurut kamu menandakan apa itu kendi itu?
Responden : kalo kendi sih… untuk kendi sih ini.. menandakan tempat
tinggal jin sih, kalau untuk mitos-mitosnya
Pewawancara : Selanjutnya terus discene tujuh?
Responden :terus kemudian di scene itu dia menendang, apa ketendang
terus beneran keluar jinnya. Keluar asep putih,terus keluar jin, yang mau
ngabulin satu permintaan.
Pewawancara : berarti kendi menandakan jin ya? Selain kendi menurut
kamu dari scene ini apalgi yang menandakan jin?
Responden : Cuma itu sih menurutku. Eh! Ada asap deng terus tiba-
tiba keluar dari kendi terus keluar orang
Pewawancara :kamu tau satu premintaannya darimana?
Responden : Ya.. dgn gesture tangan satu dan sam mimic wajah sama
dia ngomong dengan ‘satu permintaan’
Pewawancara :jinnya ini menurut kamu darimana?
Responden :kalo saya lihat ini dari daerah, e.. jawa sih. Soalnya pakai
pakaian adat jawa juga
Pewawancara :terus scene 8?
Responden :terus orang yang tadi mau ngurus berkas itu ngobrol
dengan jin, terus jinnya ngomong monggo. Monggo kan bahasa jawa
Pewawancara : menurutmu sosok si jin ini itu sosok yang kayak apa?
Peran dari si jin ini apa di iklan ini? Kan setiap tokoh disetiap iklan pasti
ccclxviii
punya peran masing-masing kan. Kan lagian jin ini kan salah satu jenis
mahluk haluskan, padahal mahluk halus nggak Cuma jin aja kan, ada banyak.
Ada pocong, kunti dan masih banyak lagi. Menurut kamu apa sih alasan
kenapa jin yang digunakan jadi tokoh disini dibandingin sama mahluk yang
lain? Emang ada kelebihan apa dibandingin sama yang lain
Responden : Eh..ya..ya..dia itu kan peran jin kan ngabulin permintaan.
Ya kalau nonton kartun kan kayak tokoh naga dragon ball
Pewawancara : Eh..berarti kayak naganya Dragon ball ya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Ada sih…Aladin
Pewawancara : Berarti cerita anak-anak semua ya?
Responden : Iya…cerita anak-anak..
Pewawancara : Berarti kebawa pengalaman masa kecil ya?
Responden : He..eh…
Pewawancara : terus selanjutnya scene 9 & 10…
Responden : oke untuk next scenenya itu dia yang ngurus berkas tadi
terus seperti minta korupsi, dan yang lainnya seperti sogokan, pelican dll itu
hilang dari Indonesia (menunjuk pada orang saat orang mengatakan “Korupsi,
Pungli, sogokan hilang dari muka bumi!”). Nah terus kemudian, jinnya
ngomong wani piro terus sambil gesture yang menyerupai gayus tadi.
Pewawancara : Lha menurutmu “Wani piro?” dari si jin ini maknanya
apa?
Responden : Pungli menurutku si jine
ccclxix
Pewawancara : di scene 11 ini menurutmu siapa yang happy? Jinnya atau
konsumennya? Siapa?
Responden : yang happy pemirsanya, penonton iklan..
Pewawancara : bukan jin maupun konsumennya ya berarti? Emang
menurutmu apa hubungannya dari “Yang penting heppiii…” sama iklan sama
pemirsanya?
Responden : Bukan mereka, tapi pemirsa. Kan yang nonton
pemirsanya. Terus… iklane kan ditujukan ke pemirsa, jadi mau gimanapun
iklane yang penting happy
Pewawancara : maksudnya gimana? Iklannya bikin pemirsa happy gitu?
Responden : Ya… jadi kan iklane yang nonton pemirsane, jadi apapun
isine yang penting pemirsane terhibur gitu. Maksude happy ya terhibur gitu...
Pewawancara : Kehibur sama apa?
Responden : Sama iklane…
Pewawancara : Karena apa?
Responden : Lucu..
Pewawancara : Iklan kedua, iklan DJARUM 76 versi Fil Gold. Apa yang
kamu lihat dari scene satu ini?
Responden : Eh…dari iklan kedua ini yang saya lihat dari scene ini itu
ada dua orang yang satu pakai pakaian adat jawa terus yang satu duduk
dikursi, kemudian dibelakangnya ada logo DJ76 FIL.. terus dipanggung,
karena ada lampu-lampu sorot.
Pewawancara : terus apa yang mereka lakukan disini?
ccclxx
Responden :disini saya melihat mereka lagi akan mengobrolkan
sesuatu.
Pewawancara :kan tadi kamu ngomong yang satunya berdiri yang satunya
duduk, menurut kenapa orang yang satu duduk, yang satu berdirii, itu
menandakan apa?
Responden :kalau menurut saya yang satu ini seperti ini kayak seperti
majikan
Pewawancara :majikan gimana?
Responden :ini seperti kayak… majikan sama pembantu sih
Pewawancara :berarti itu menandakan apa tuh?
Responden : Level…levelnya
Pewawancara : emangnya menurutmu kursi disini menandakan apa? Kok
kamu bisa bilang dia yang duduk dikursi kayak majikan?
Responden : Soale, ya… biasalah. Di film-film, di iklan-iklan kalau ada
yang pakai pakaian jawa tu biasane pembantu. Trus yang dipakai dikursi
itukan kursi yang biasa dipakai dikantoran. Biasane dipake manager atau
yang lebih tinggi. Logikane untuk yang lihat ya itu bosnya sama pembantune.
Mungkin aku kebanyakan nonton FTV kali ya…
Pewawancara : berarti menurutmu kursi itu menandakan apa dong
namanya?
Responden : kursi menandakan kedudukan yang lebih tinggi
Pewawancara : kursi menandakan kedudukan ya berarti?
Responden :iya
Pewawancara : terus scene dua?
ccclxxi
Responden :iya. Terus scene selanjutnya itu… ternyata tadi orang yang
berdiri tadi itu lagi ngajarin ngomong tentang DJ76 FIL GOLD.
Pewawancara :menurut kamu ini orang yang pakai pakaian adat jawa itu
siapa?
Responden :Emmmm, saya rasa malah sekarang jadi kkayak guru yang
ngajarin muridnya ya.
Pewawancara :kenapa km ngelihat dia seperti orang ngajarin murid?
Responden :karena dia ngajarin ngomong, yang biasanya kan guru
ngajarin murid untuk… berbicara
Pewawancara :berarti kamu melihat darimananya tuh makanya dia
terkesan kayak orang lagi ngajarin?
Responden : Dari nada bicaranya…
Pewawancara : kan tadi kamu bilang kalau orang yang berdiri lagi
ngajarin ngomong kan, menurutmu kenapa kok perlu pakai diajarin ngomong
segala? Apa yang bisa kamu tangkep dari percakapan mereka itu?
Responden : Ya.. kayaknya DJARUM 76 Fil Gold itu produk baru,
terus baru diajarin ke yang duduk dikursi itu. Soale kan kalau produk lama
gak perlu pakai diajarin segala. Nah, dugaane tu… itu produk baru.
Pewawancara : terus tadi kan kamu juga nyebutkan liat panggung juga
selain kursi. Dan kamu bilang kursi menandakan kedudukan. Kalau gitu
menurutmu panggung itu menandakan apa? Makna nya apa? Kok mereka
berdua harus ada diatas panggung settingnya? Makna apa yang diselipkan di
iklan ini?
Responden : ibarat panggung itu jadi kayak apa dikehidupan nnyata
gitu ya?
ccclxxii
Pewawancara : iya gitu, kalau kursi itu kedudukan, panggungnya apa
dong?
Responden : kalo menurutku sih, kehidupan yang kita jalanin, ibarat
kita ada disebuah panggung… kita njalanin kehidupan kayak njalanin
sandiwara diatas panggung… kita sedih, seneng, marah, kecewa bahagia itu
kayak kita mainin cerita diatas panggung yang disaksiin orang lain… jadi…
menurutku panggung itu sebuah tempat yang melandasi kita berbuat sesuatu.
Lha, perbuatan kita tu disaksiin orang banyak, bukan diri kita sendiri
Pewawancara :terus untuk scene yang tiga?
Responden :scene yang selanjutnya ini kok saya rasa…
Pewawancara :apa yang kamu lihat? Siapa yang kamu lihat?
Responden :seperti ada gayusnya, penampilannya seperti gayus.
Pewawancara :dari apanya kamu lihat gayus?
Responden :dari kacamata sama style rambutnya sih terus kemudian ya
gayanya gayus itu ngangkat tangan sambil ngomong wani piro.
Pewawancara : Kalau makna wani piro sendiri apa tuh?
Responden : Wani piro itu kan maknanya kayak orang pengen dibayar
untuk melakukan sesuatu, nah disitu ka nada pejabat. Misalnya kayak pejabat
kan mesti dia minta bayaran kan biar cepet urusan prosesnya..itu menurut
saya sih
Pewawancara : Selain itu apa yang bisa kamu lihat?
Responden : Gesture tangan yang minta duit sih…
Pewawancara : Berarti?
Responden : Sama aja kayak wani piro gitu
ccclxxiii
Pewawancara : terus selanjutnya…scene empat
Responden : Scene selanjutnya, mimic wajahnya itu ngejek sambil
ngomong wani piro.
Pewawancara : selain mimic wajah, apa ada lagi yang menurutmu
menandakan dia mengejek?
Responden : Eh… kata-kata, niruin. Dia ngomong niruin orang yang
duduk dikusi. Kan kalo orang ngomong diikutin itu kan termasuk ngejek.
Budaya Indonesia…
Pewawancara : Apa selalu dikategoriin mengejek kalau niruin perkataan
orang?
Responden : Ya… menurut budaya dan … pandangan orang Indonesia
sih
Pewawancara : Berarti sekedar niru perkataan orang plek-plekan dibilang
ngejek gitu ya berarti kalau dibudaya Indonesia menurutmu?
Responden : He e… betul banget. Orang Indo kan nggak suka kalau
misal diikutin nada, gerakan sama kalimat yang diomongi. Pasti yang ditiruin
jadi jengkel
Pewawancara : berarti kamu menangkep kalau sampai pelafalan atau nada
yang diucapin sama orang itu sama persis itu ngece?
Responden : gaaaaaaak… Cuma kalimatnya aja yang sama yang
diomongin, nadanya dibuat-buat seakan-akan ngejekin
Pewawancara : Ob beraarti nadanya beda ya berarti?
Responden : Yang penting mengandung salah satu unsure dari ketiga
yang tak omongi tadi. Kalo gak ya mengandung semuane…
ccclxxiv
Pewawancara :terus kalo kamu lihat sampai akhiran iklan mereka berdua
itu posisinya sebagai apa? Kan tadi pertama kamu ngmng kayak majikan,
terus guru. Skg kamu menyimpukan posisinya sbg apa? Siapa dan siapa?
Responden :Mmm saya rasa itu ada orang yng ingin prmosi, orang yg
pakai pakaian adat jawa tadi promosiin
Pewawancara :promosiin apaan?
Responden :promosiin DJ76, karena tadi diawal juga ada logonya
DJ76.eh.. terus orang yg pakai pakaian adat jawa itu mengajarin cara
ngomong DJ76 fill gold itu ke orang yang berpenampilan seperti gayus itu.
Kemudian, orang yang berpenampilan gayus pun… ber.. mempunyai
tindakan yang sama dengan Gayus kayak tangan orang minta yang biasane
perlu sogookan untuk melakukan sesuatu. orang yang mirip gayus itu meniru
gayus tambunan, terus yang berpakaian adat jawa itu seperti org yg bayar
pajak.
Pewawancara :kamu bisa blg bayar pajak darimana?
Responden :kan kita tahu Gayus itu karyawan pajak, dia korup dan kita
yang bayar pajak. Dan saya lihat diiklan ini diimplementasikan seperti orang
jawa ini ingin sesuatu ke orang yg duduk tadi, dan orang yg duduk tadi
bersikap seperti gayus.
Pewawancara : di scene terakhir ini scene lima apa yang kamu lihat?
Responden : DJARUM 76
Pewawancara : ada apa sama DJARUM 76 nya?
Responden : itu iklan dari DJARUM 76 Fil Gold. Iklan dari rokok
DJARUM 76.
Pewawancara : kok bisa rokok? Kan nggak disebutin rokok sama sekali.
ccclxxv
Responden : Ya..kan karena orang tua. Eh, Karna masyarakat udah tau
kalau 76 itu rokok
Pewawancara : Cuma perokok ajakah yang tau? Atau yang lain juga tau?
Responden : ya.. perokok atau yang lingkungannya perokok. Pasti tau.
DJARUM 76 sama DJARUM biasa… kretek sama filter…
Pewawancara : berarti kalo DJARUM 76 itu nama rokok, semuanya udah
tau? Terus kalai bedanya filter sama kretek Cuma perokok yang tau?
Gitukah?
Responden : bukan. Yang tau kalo DJARUM 76 itu kretek, ya itu
perokok doing. Atau orang yang tinggal di lingkungan perokok, begitu…
kalau masalah tau kalo DJARUM76 itu nama rokok karna… mengandung
nama “DJARUM”. Kan DJARUM memang terkenal rokoke
Pewawancara : Iklan ketiga, iklan DJARUM 76 versi Kontes Jin. Dari
scene pertama dari iklan DJARUM 76 versi kontes jin di rangkaian iklan
DJARUM yang versi korupsi ini, apa yang bisa kamu lihat?
Responden : langit sore, ada awan, matahari, terus bewarna orange,
kayak di sore gitu..
Pewawancara : apa maksud dari scene ini?
Responden : Ada kebebasan, keindahan, nampiliin sore hari. Keadaan
awan disore hari… kan bagus
Pewawancara : Apa yang kamu lihat discene dua ini?
Responden : Di scene kedua itu ada kontes jin, terus ada tiga jin duduk
dipanggung, ada tulisan kontes jin, diliatin banyak orang yang lagi duduk
dikursi sama ada cewek tiga…
ccclxxvi
Pewawancara : apa hubungannya antara awan sama kontes jin
menurutmu?
Responden : kalau dilanjut sama scene kedua berarti kontesnya disore
hari ya berarti…
Pewawancara : sore hari kan kalau dilihat secara waktu ya, kalau dilihat
dari lokasinya dari scene satu dihubungkan scene satu gimana?
Responden : loh? Lokasine kan dipanggung? Ohhhh.. dari sudut
pandang awan-awan e gitu?
Pewawancara : iya, panggunge ada dimana itu kalau kamu lihat ada awan-
awan diawal gitu?
Responden : kalo menurutku lokasine jauh… soale awane kan gerakane
cepet banget. Kan kalo awane dicepetin gitu berarti di tempat yang
jauuuuuuuuuuh banget..
Pewawancara : kan kamu bilang jauh kan lokasi panggungnya, ada
gambaran nggak dimana tepatnya lokasinya?
Responden : nggak ada… nggak tau
Pewawancara : scene selanjutnya… 3 & 4
Responden : Yang pertama tu ada jin dari Mesir yang ngilangin
Piramida.
Pewawancara : Kenapa kamu bilang itu dari mesir?
Responden : Karena berhubungan dengan piramida
Pewawancara : selain piramida apa lagi yang menurutmu menandakan
Mesir?
Responden : Mmmmmmmm……. Ada unta, Piramid sama gurun pasir
ccclxxvii
Pewawancara : Untuk scene lima ini apa yang kamu lihat?
Responden : Jin dari Mesir nya ketawa
Pewawancara : Menandakan apa tuh emang ketawanya?
Responden : Ketawa bangga karena bisa ngilangin piramid
yang besaaar
Pewawancara : Tau dari mana dia bangga?
Responden : Ketawanya sambil ngliatin jin satunya yang
lawannya
Pewawancara : untuk scene enam sama tujuh yang ini apa yang kamu
lihat?
Responden : Oke, yang kedua jin dari Jepang.
Pewawancara : Darimana kamu bilang itu dari jepang?
Responden : Karena ngilangin gunung Fujiyama
Pewawancara : kamu melihatmya dari gunung Fujinya ya? Bukan dari
misal pakaiannya.. orangnya..?
Responden :E.. kalau untuk yang kedua ini jine sepertinya bisa dilihat
dari pakaian, tapi untuk yang pertama kita harus lihat scene yang berikutnya
baru bisa tau kalo itu dari mesir. ini udah kelihatan sebenarnya dari pakaian
Cuma, lebih pastinya ketika ngilangin gunung Fujiyama
Pewawancara : selain itu apalagi yang menurutmu menandakan Jepang?
Responden : Mmmm… Oh! Ada pohon sakura!
Pewawancara : terus apalagi?
Responden : Udah si itu doang. Gunung, pohon, pakaian..
ccclxxviii
Pewawancara : di scene delapan ini ada apa?
Responden :Oh, untuk ekspresinya. Dia sedikit kayak sombong gitu
gara2 kalo dibandingin antara piramida sama Fujiyama itu lebih gedhe
Fujiyama
Pewawancara :berarti mukanya menandakan kayak pamer sombong gitu
ya?
Responden :Ya, betul.
Pewawancara : Di scene Sembilan apa yg kamu lihat?
Responden : Penontonnya…tepuk tangan…
Pewawancara : Artinya apa tuh kalau tepuk tangan gitu?
Responden : Ya…kayak ngasih apresiasi gitu
Pewawancara : Ke siapa?
Responden : Ke jin yang ada didepan?
Pewawancara : Ke semuanya berarti?
Responden : Iya semuanya tapi yang paling meriah itu jin..jin..yang
dari Jepang
Pewawancara : Kenapa?
Responden : Karena kan Fujiyama kan gedhe jadikan kalau dihilangin,
punya kekuatan yang lebih gitu dari pada piramid
Pewawancara : Apresiasi yang kamu maksud itu gimana?
Responden : Ya ekspresi kagum itu kalau dilihat dari penonton
Pewawancara : Berarti kagum itu terlihat dari?
Responden : Tepuk tangan penonton
ccclxxix
Pewawancara : terus scene 10?
Responden :Oke, yang ketiga. Ini ada jin jawa dari Indonesia.
Pewawancara : Kenapa kamu ngomong jawa?
Responden :Ah.. karena pakaian adat dari jawa sih.
Pewawancara : Berarti ada jin dai Indonesia ya. Scene selanjutnya
sebelas? Apa yang kamu lihat?
Responden : Jin yang lain, yang dari Mesir sm Jepang heran
Pewawancara : Kamu tau dia heran dari mana?
Responden : Dari ekspresi mukanya kayak orang terpaku, diem gitu
sambil liati tumpukan kertas yang dibawa sama jin Indonesia
Pewawancara : Terus scene dua belas?
Responden : Terus dia bawa kertas segunung yang nggak tau apa,
terus tiba-tiba dia ngilangin itu…
Pewawancara : kertas segunung ya?
Responden : Ho oh.. banyak banget… terus abis itu jin yang lain
ngeremehin.
Pewawancara : kok kamu bisa bilang ngeremehin?
Responden : ya dari gerak-gerik sama mimic e mimic wajah
ngeremehin sambil nunjuk dan ketawa keras
Pewawancara : Scene tiga belas apa yang kamu lihat?
Responden : Jin Indonesia bilang “Kasus korupsi hilang!” terus jin
lainnya yang tadinya ngetawain jadi diem…
ccclxxx
Pewawancara : Kenapa tuh gitu? Artinya apa?
Responden : Ya jin yang lain kaget, baru tau kalo ternyata yang
diilangin tuh korupsi, bukan Cuma kertas-kertas biasa…
Pewawancara :terus ada apa discene selanjutnya scene empat belas, lima
belas, enam belas?
Responden :terus kemudian ada untuk endingnya tu ada jinnya menang
karena bisa ngilangin kasus korupsi. Terus…
Pewawancara :kamu tahu darimana dia menang? Lihat darimana?
Responden :pertama dari penonton yang tepuk tangan. Yang kedua,
kedua jin yang saingane itu nunduk sama jin yang itu dan yang terakhir dia
ada dikelilingi sama tiga cewek… terus kemudian gesture badannya itu lebih..
lebih.. menandakan orang.. orang… ehhh… yang berhasil-lah.
Pewawancara : Padahal kan tadi kamu bilang gunung Fujiyama sama
Piramid kan gedhe gedhe kan? Tapi kok malahan jin Indonesia yang
menghilangkan korupsi malahan yang menang?
Responden : soale korupsi kan susah banget kan diilanngin, apalagi di
Indonesia. Udah jadi kebudayaan, kasus korupsi itu…
Pewawancara : kamu bisa bilang darimana itu Indonesia?
Responden : Kan pakai pakaian adat jawa yang identik dengan
Indonesia, terus kasus korupsi itu di Indo kan juga udah bener-bener luar
biasa, sampe-sampe negara lain aja tau.
Pewawancara : Kalo kamu bilang sakura itu symbol jepang, pyramid
symbol mesir. Kalo Indonesia itu kayak apa menurutmu?
Responden : simbole Indonesia yang paling khas kan korupsi sama
politik…
ccclxxxi
Pewawancara : kan kamu bilang kalo jin Indonesia menang tandanya
penonton tepuk tangan kan. Ada lagi nggak yang kamu lihat? Selain penonton
pada tepuk tangan?
Responden : kertas bertebaran, sama suasana meriah
Pewawancara : confeti ya maksutnya?
Responden : Ya.. itulah pokomen! Apa namane gatau yang jelas ujan
kertas..
Pewawancara : terus ada komen apa lagi nggak?
Responden :ada yang sembah-sembah gitu penontone. Mmmm….
Terus.. sama standing applause. Biasane kan kalo ada something special terus
kagum, penonton pasti standing applause
Pewawancara : standing applause berarti menandakan kagum ya berarti
menurutmu?
Responden : Betulllll sekali…
Pewawancara : terus sebelumnya kamu bilang jin-jin sainganya pada
nunduk itu selain menandakan jin Indonesia menang, menandakan apalagi?
Responden :Emmmmm… kayak ngaku kalah, nyerah, minta ampun,
soale gak bisa nyaingi jin yang dari jawa
Pewawancara : terus ketiga wanita tadi menurutmu apa yang
dilakukannya mereka ke jin Indonesia?
Responden : genit-genitan sama jin Indo, nemenin, ndampingi gitu…
Pewawancara : selain itu ada komen lain nggak tentang cewek-cewek itu?
Responden : ya… kan biasanya seorang cowo yang dikerubungi cewek
kalo gak hebat ya ngganteng. Nah! Tu jin nggak ngganteng to, berarti hebat.
ccclxxxii
Pewawancara : kenapa pakainya ceweknya ya kira2 menurutmu?
Responden : ya, kalo cewek-cewek kan cakep-cakep tuh. Ya masa pake
cowok. Kalo pake cowok ya homo dong nanti jinnya.
Pewawancara : Berarti menurut kamu cewek itu identik sama apa sih?
Emang maknanya apa?
Responden : Ini…
Pewawancara : Menandakan apa..
Responden : Ya, cewek kan suka sama yang wah gitu. Kalo nggak
hebat ya ngganteng, kalau misale tadi kan yang menang. Kalau menang kan
berarti hebat kan. Nah, makane kan cewek itu ngerubungin jin itu
Pewawancara : Berati cewek itu symbol apa?
Responden : Kayak pengaggum gitu, ya bisa dibilang macem-macem
sih…kayak hadiah. Kalau disangkutin sama korupsi kan..biasalah. kalau
koruptore cowok kan pake cewek, sama ini sih symbol keindahan sih nek aku
ngomong… terus sama juga..simbol dari kehebatan…
Pewawancara : di scene tujuh belas ada apa?
Responden : Ada yang penting Heppi sama kayak iklan sebelumnya.
Pemirsa..
Pewawancara : makna dari yang penting heppiii… ini apa untuk iklan
yang ini?
Responden :ya kan… pemirsa itu yang nonton. Iklan e juga cukup
menghibur, kreatif.
Pewawancara : bukan konsumen tapi penonton ya berarti yang happy?
Responden :Betul!
ccclxxxiii
Pewawancara : Kenapa?
Responden :kan gak setiap yang nonton tu perokok to.. udah Cuma itu
aja
Pewawancara : nih scene yang ini yg terakhir ?
Responden :untuk scene yang ini ada.. oh jin yang lain sama cewek tiga
tadi tu minta tanda tangan ke jin yang menang terus kemudian.. jin dari jawa
itu. Terus kemudian…
Pewawancara :minta tanda tangan itu menandakan apa menurut kamu?
Responden :eh. Ngefans.
Pewawancara :karena apa tuh dia bisa jadi punya fans?
Responden :ya gara-gara dia melakukan sesuatu yang hebat. Ya yang
tadi itu, menghilangkan kasus korupsi.
Pewawancara : Berarti kalau gitu tanda tangan itu adalah tanda dari?
Responden : Ngefans sama jin..lambang kehebatan
Pewawancara : Menurut kamu kenapa kok bisa sampai punya fans gitu?
Responden : Lha..ini kan tadi dia kan ngilangin kasus korupsi yang
nggak bisa ilang-ilang dari Indonesia, terus ini jinne genit sih…soalnya kan
tadi ada jin-jin yang lain juga minta tanda tangan, tapi malahan lebih
mentingin ketiga cewek tadi…
Pewawancara : Oh gitu ya…
Responden : Iya…
ccclxxxiv
Pewawancara : Okedeh..makasih..
Responden : Yuk, sama-sama…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada Pada
Kamis 5 Juni 2014 pukul 15.15 di Kost Valentine
Semarang, 9 Juni 2014
Responden
(……………………………………….)
ccclxxxvi
LAMPIRAN 4
DATA OLAHAN WAWANCARA
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 1
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Awan…” “Scene satu ini ada awan
mendung gitu…”
“…mendungnya” dan “Situasi yang apa ya…ya mungkin kayak kacau atau kayak lagi prahara semacam itu mungkin. Menggambarkan kondisi yang nggak ceria…”
“…keliatan dari biasan sinar mataharinya…”
“Siang…”
2 “Ada awan” “…awan yang gelap.. di latarnya ada langit yang biru…”
“Ya… awan itu kalau dalam IPA ya pertanda akan turun hujan. Ada harapan hujan, tapi mungkin dalam iklan ini mungkin awan ini mendung kelabu. Situasi gelap, situasi yang kurang baik di sebuah negera atau kota mungkin ya…”
3 “Awan” “Gambar awan” dan “dilihat dari awannya terlihat jelas..”
“waktu siang”
ccclxxxvii
R Objek Tanda Pemaknaan 4 “awan” “awan mendung”
“mungkin dikaitkannya iklan ini akan menceritakan sebuah kegalauan hati orang yang akan mengurusi suatu urusan ternyata masih diliputi dengan budaya-budaya korupsi. Artinya korupsi masih menggayuti semacam mendung dilangit.”
“awan tetap keliatan sinar matahari“
“yang jelas ya kemungkinan ini siang hari ya.”
5 “awan” (gambar awan pada kertas print out scene satu)
“sebagai kondisi.. kondisi sosial yang ber-awan “, “awan yang menggambarkan kondisi Indonesia yang ber-awan dalam hal korupsi dan sebagainya” dan “jadi kondisi pelayanan-pelayanan publik di Indonesia seperti itu.”
6 “Asap” (gambar asap) “menunjukan angan-angan ya… “
“warna gumpalan asap itu…warna-warna dari asap itu“
“Kalau ini siang. Siang…“
7 “kumpulan-kumpulan awan”
“warnanya…menunjukan bakal ada badai” dan “Ada putihnya, kuningnya, kemerah-merahannya ada ijonya ada birunya, itu mencerminkan ada tanda-tandanya badai”
“menunjukan mau ada badai “
8 “Awan” “Ya awannya mendung gitu..” dan “Agak kehitam-hitaman..”
“Ya keadaan mau hujan..”
9 “Awan” “Ni…awan mendung” “kayak mau hujan”
ccclxxxviii
R Objek Tanda Pemaknaan dan “Kalau hitem ya mendung o...” “Ada mataharine sih…” “Waktunya siang…”
10. “awan sama
langit” “suasananya cerah” dan “Awannya cerah”
“waktunya siang hari lah..”
11 “Awan” “Karena warna awannya terang…putih. Langitnya biru…“
“Siang…siang hari”
12 “Awan” “Awannya ngepul ya…banyak” dan “dalam bentuk visualnya itu awan-awan putih kemudian awan itu hilang kemudian muncul adegan selanjutnya…”
“menurut saya intro ya” dan “Mungkin kan kayak suatu pertunjukan kan ada…ada pembukaannya itu..yang saya lihat dari iklan ini itu ada pembukaan”
“Ya…ada kilauan cahaya matahari..”
“Siang sih…“
13 “Awan” “Dari sinar mataharinya sih…”
“Siang hari ya… “
14 “Awan” “karena kelihatan terang kan biru sama putih ini “ dan “Yang putih keliatan awannya kan, yang biru langitnya…”
“Kayaknya siang hari…”
15 “Awan” “Karena luas dan awannya banyak nggak berujung”
“menandakan bebas, nggak ada batas” dan “Situasi bebas”
ccclxxxix
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 2
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang” “ada orang yang nemui
seseorang” “Ada dua orang”
“Ini…si yang satu yang membelakangi kamera” dan “Saya lihatnya dari gelasnya…gelasnya ada di kanan soalnya…”
“ini orang yang kantornya…”
(gambar orang yang membawa map menghadap kamera)
“Iya…terus yang ini tamunya”
“kantor” “Eh…dari laci kayak tempat map dokumen gitu”
“sebuah kantor”
2 “orang” (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas)
“menunjukkan proses negosiasi dari masyarakat ke pejabat dalam pengurusan sesuatu”
“kantor” “Sebelah kirinya ada rak buku dan papan-papan whiteboard bertuliskan dan ada meja-meja lain dan orang lain yang bekerja bersama-sama”
“Ini kayaknya disuatu pabrik atau kantor apa ya…atau perkatoran ya… kantor ya…”
“Pakaian pegawainya pakaian safari, ada identitas, ya…lihat casingnya sajakan..“
“Ya jenisnya kayak kantor catatan sipil atau kecamatan gitu ya..“
3 “orang” (melihat gambar orang-orang)
“Di scene dua ada dua orang...”
(menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa proposal)
“bos”
(menunjuk pada orang yang “karyawan”
cccxc
R Objek Tanda Pemaknaan membawa proposal)
“kantor” “Ya, ada tumpukan buku terus meja-meja ya“
“Ada diruang kantor“ dan “Kantor perusahaan…”
4 “orang” (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan )
“Dua orang berdialog”
“kantor” “Ada papan, susunan buku, susunan meja”
“Semacam sebuah perkantoran”
5 Orang (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas)
“Jadi menunjukkan proses negosiasi dari masyarakat ke pejabat dalam pengurusan sesuatu, dari pejabat itu ingin e.. memerankan seperti yang biasa dilakukan di birokrasi”
“kantor” “terlihat ada struktur agenda di Whiteboardnya… seperti itu“
“Lokasinya musti di pelayanan publik ya…. kaya di kantor pemerintahan gitu ya. Pemerintahan tapi tingkat bawah…”
6 Orang (menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa proposal) “dari cara karyawannya menghadap. Ekspresinya…”
“bos”
(menunjuk pada orang yang membawakan proposal) dan
“Ada karyawan”
“kantor” “Terlihat dari mulai meja, file cabinet…”
“Di kantor…”
7 Orang (menunjuk pada orang yang membawa proposal)
“anak muda mau ngelamar kerja ya kan..”
(menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa proposal)
“Atasannya”
“kantor” “Ya..ada mejanya tentu ada, kursinya ada, karyawan sekitarnya ada, buku-buku
“Di ruang kantor”
cccxci
R Objek Tanda Pemaknaan berserakan ada..” dan “Kalau dilihat dari suasananya ya terlihat layaknya sebuah kantor”
“karena melihat tempatnya nggak begitu mewah ya, berantakan, kesannya kayak gudang pemasaran”
“Ya…kalau saya lihat ya situasinya kayak kantor gudang”
8 “orang” (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas)
“interaksi antara dua orang”
“kantor” “Ada rak buku, ada meja” dan “dari penataan ruang”
“Di kantor…”
9 “orang” “Ada dua orang yang duduk hadap-hadapan”
“Ada dua orang”
“kantor” “ada rak…ada berkas..ada buku…”, “Ya dilihat dari ruangane kan, ada meja ada apa, ada kursine sih “, “Terus berkas yang dimeja…” dan “Papan…papan tulis…”
“Di kantor”
“Papan tulisannya kayak semacem denah, peta kota misale. Peta wilayah, wilayah desa..”
“kantore ya…pemerintahan…”
10 “orang” (menunjuk pada orang yang membawa berkas)
“Jadi orang ingin mengurus sesuatu dia menghadap ke petugas, terus.. mengajukan sebuah proposal atau mengajukan pengurusan.”
“kantor” “ehmm.. aktivitasnya. Ada meja, ada rak, terus kalo pengurusan kan yang jelas dikantor. Entah kantor apa kan saya tidak tahu.”
“Di kantor”
cccxcii
R Objek Tanda Pemaknaan 11 “orang” (menunjuk pada orang yang
membawa berkas) “Scene dua ya orang ngasih lamaran ya”
“kantor” “Ya…ada mejanya…ada rak bukunya, ada pegawainya..kelihatan dia masih memberikan berkas ya…”
“Di kantor”
12 “orang” (menunjuk pada orang yang berjalan masuk sambil membawa berkas)
“Ada orang masuk ya.. kayak misalnya mungkin minta perijinan ya…”
“itu kemudian dia menyodorkan amplop kuning.”
“Sepertinya orang itu ada perlu lah…”
(menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa berkas)
“Petugas kantor situ…petugas yang menerima…”
“kantor” “Lingkungannya mendukung, ada meja, rak buku, eh…pokoknya peralatan kantor lah…“
“kantor. Atau kantor instansi”
13 “orang” (menunjuk pada orang yang berjalan masuk sambil membawa berkas)
“Ya…orang ini ya…orang masuk ke kantor-kantor pemerintahan” dan “dia mau ada urusan lah sama orang pemerintahnya mau minta bantuan apa gitu…“
“kantor” “Ya…dari suasananya, terus tata ruangnya…” dan “Ada buku, ada meja, ada kursi, ada papan informasi, rak-rak, terus ada teh. Khas sekali ya kantor pemerintahan “ dan “dari suasananya sih ya, heem..suasana sama tata ruangnya kantor itu. Sama itu baju seragam-seragamnya. Ya seragamnya
"Kantor pemerintahan”
cccxciii
R Objek Tanda Pemaknaan kayak seragam orang kelurahan lah…orang pemerintahan”
14 “orang” (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas)
“Ada dua orang”
“kantor” “ada buku-buku ini..” dan “Seragamnya kayak seragam PNS ini, pakaian sapari…”
“Kantor pemerintahan”
15 “orang” (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan pada scene ini seseorang duduk dibalik meja dan yang lain menghadap membawa berkas) dan “pakai pakaian bebas”
“Kayak ada orang dikantor.. sedang ngurus sesuatu”
“yang satu pakai seragam kantor” dan “Dari pakaiane.. yang dipake”
“Ada pegawe kantor”
“kantor” “Buku terus kemudian ada orang, yang satu duduk berhadapan, eh ada dua orang duduk yang satu pakai pakaian bebas, yang satu pakai seragam kantor terus kemudian ada berkas-berkas disamping meja.”
“kantor”
cccxciv
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 3
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “name
tags…” (menunjuk pada gambar name tags)
“name tags…”
“orang” “Bentuk tangannya…”, “Ekspresi”
“dalam artian isyaratnya entah minta duit atau membicarakan soal duit…“, “meminta uang”
“Kacamata sama karakter wajahe gitu loh…pake wig kayak gini, kayak Gayus”
“Gayus”
2 “orang” (menunjuk pada gambar orang)
“Mungkin kepala bagian atau kepala seksi dikantor itu ya…”
(menunjuk pada gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
“gerakannya gerakan meminta uang…”
“Dari kacamatanya dan mukanya yang bunder…”
“Gayus Tambunan”
3 “orang” “Dari rambut dan kacamatanya..”
“Gayus”
gambar orang “Karyawannya… ya yang jelas ini kantor resmi ya mbak”
(mempraktekan gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
“Hal-hal yang sifatnya harus diurus lewat pintu belakang”, “Ya… minta uang..”, “Ya. Minta imbalan lah, kalau ingin cepat ya gitu”
4 “orang” “tampilan muka kan seperti itu”, “berkacamata, seperti suatu contoh pada saat dia masih dipenjara, kemudian lepas, bisa nonton tenis aja bisa ketauan, berarti kan muka ini sudah terlalu.. walaupun dia pakai wig
“Gayus”
cccxcv
R Objek Tanda Pemaknaan segala macam ternyata orang tau smua.”
“menunjukan dengan kode tangan”, “
“menunjukan bahwa ia ingin mendapatkan suatu upah atau uang untuk membuat suatu penguruskan satu kebijakan seandainya orang ini sedang menguruskan sesuatu, maka gayus” rupanya menawarkan seandainya pengen cepat harus ada uang”
“serius sekali” , (menunjuk pada ekspresi muka gayus)
“bahwa brarti memang bener-bener keinginan dia mendapatkan uang dari orang-orang yang akan menguruskan sesuatu.”
5 “orang” “Konsep potongan rambut , kacamata terlihat”
“Gayus”
“simbol-simbol tangan seolah-olah untuk meminta sesuatu, ini kan simbol yang di wujudkan untuk proses pelayanan dari publik tersebut.”
“perilaku pejabat”
(menunjuk pada gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
“dengan serius dia minta sesuatu”, “Eh… Pungli…!”
6 “orang” “Dari dandanan muka ya, dari mulai kacamata, muka”
“Gayus”, “Eh ada bosnya sih…”
“Gesture tangannya”, (menunjuk pada ekspresi muka gayus)
“seolah-olah dia minta balasan ya…”, “Iya minta uang ya..”, “Dia menunjukan ini…menunjukan keinginan dia…dalam arti keinginan untuk meminta uang”
7 “orang” (menunjuk pada gambar orang)
“Ada yang bosnya”
“Mukanya, tampangnya “Gayus Tambunan”
cccxcvi
R Objek Tanda Pemaknaan aja…” “Mukanya, dari tangannya. Gerakannya seperti melintir rokok”
“kesombongannya minta uang”
8 “orang” “perwajahan”, “potongan rambut, kaca mata, bentuk wajahnya oval”
“Gayus”
“kalau tangannya begini-begini (menggesekan ibu jari dan jari telunjuknya)”
“masalah permintaan uang itu”
“Dari…bajunya!” dan “seragamnya”
“Terlihat seperti pimpinan ini” dan “Jenis pegawai pelabuhan”
9 “orang” “ada orang duduk” “Ya…kayaknya sih yang lagi pegang kuasa disitulah, punya jabatan disitu..”
“Ya dari potongan rambute wis…”, “Ya..mukane”
“Gayus”
“dari tangannya”, “Gini..gini…gini… (mempraktekan gerakan tangannya) ibu jari sama telunjuk digosok-gosok.”
“Lagi minta duit..” dan “Ya..pemungutan liar”
“Bajunya (menunjuk Gayus)…baju dinas”
“kantor pemerintahan”
“Ekspresinya” “ekspresinya ya…mengharapkan sesuatu lah..”
10 “orang” “si petugas pengurus itu memberikan gesture apa namanya...Dengan tanda tangannya itu digesek jempol jari sama telunjuk.”
“tanda pengurusan, tanda minta uang, pungli”
“karena wajahnya dia kan sudah populer.”
“Gayus”
“kantor” “Gayus” “perpajakan” 11 “orang” “Dari tangannya (menunjuk
gerakan tangan pada scene di tiga) sama ekspresi mukanya
“Penerima berkas itu seperti meminta uang ya..” “Gayus”
cccxcvii
R Objek Tanda Pemaknaan ya”
(menunjuk kepada orang yang menerima berkas), “Dari posisi pakaian yang dipakai, tempat duduknya. Posisi tempat duduk..”
“Pimpinan unit ya kayaknya…pimpinan bagian…”
“kantor” “ ruangan arsip” “Kantor arsip” 12 “orang” (mempraktekan menggesekan
ibu jari dan telunjuk)” “Kayak minta tips lah…”, “uang…”, “, kalau ada uang pelicin ya jalan lah…”, “Dan agak memeras sih, agak memeras”
“Raut mukanya” “meminta dengan memaksa lah..”
“E…dari tampilannya. Dari kacamata, terus rambutnya..modelnya Gayus kan. Terus tompel disebelah kiri bibir ya…”
“Gayus”
13 “orang” “Dari caranya dia gesturenya itu…tangannya itu”, “Jari ya, jarinya digesek-gesek. Kayak minta uang…”
“kayak semacam minta…minta…tips-tips yang nggak perlu”
“Muka, rambut, kacamata mirip sama Gayus. Ekspresinya…ekspresi orang koruptor hehehe”
“Gayus”
14 “orang” “Dari rambut palsu sama kacamatanya..”
“Gayus Tambunan”
“Ada gambar Gayus gesek jempol itu”,
‘Wani piro itu…”, “Ya..minta uang ini”, “Sama-sama minta uang…”
15 “orang” “ada gesture tangan..”
“itu kayak sedang minta uang”, “ya dia minta sogokan sih, minta uang pelicin gitu”
“Dari pakaian, dari rambut, dari kacamata juga”
“Gayus”
cccxcviii
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 4
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang” (menunjuk gambar dua orang
yang berhadapan dan yang mendatangi yang membawa berkas serta background beberapa orang di kantor)
“Ada si orang kantor yang ditemui tadi, sama si tamu sama beberapa staff kantor ya…”
“berdiri, lalu gambar kedua dia meninggalkan si orang tadi yang orang kantor tadi…ekspresi dongkol ya ini…karena katan-katanya kan dongkol ya dia.”, “cara dia berjalan meninggalkan kantor ya…“ dan “Ekspresi…ekspresi…bergegas”
“dongkol”
2 “orang” “wajah yang kecewa“, “umpatan “Dasar rampok!” dan “keluar tanpa permisi dengan pegawai-pegawai yang lain… mungkin nganggepnya yang lain juga sama. Anggapannya disini ini neraka ini…”
“. Ya…. Agak kecewa ya, dongkol ya…”
“Dari gerakan tangannya menggenggam dengan keras”
“itu kan menahan emosi juga,”
3 “orang” “menunjukan muka yang tidak puas lah” dan “Dari gerakannya, yang kelihatan tidak…tidak sopan kan…”
“Sepertinya terjadi tamunya tadi nggak puas”, “Kecewa ya…”
4 “orang” “terlihat dari mungkin ekspresinya ditarik lagi stopmapnya, kemudian meninggalkan ruangan seperti itu, itu kan berjalan meninggalkan ruangan kalau
“orang yang menguruskan suatu urusan itu ternyata kecewa.”
cccxcix
R Objek Tanda Pemaknaan gak salah, kemudian ekspresi wajah sendiri kan ya keliatan lah antara orang kecewa dan orang sedang bergembira kalau menguruskan sesuatu kemudian goal bisa diselesaikan mungkin ekspresi wajahnya akan gembira.”
5 “orang” “sehingga berkas2 nya kelihatan diambil semua dan membatalkan semua transaksinya di lakukan.”, “Dia mengambil berkas dengan apa ya…melengos gitu, kemudian sambil jalan menggerutu dan keluar membatalkan semua kegiatannya...”
“seolah-olah dia memang sangat benci dengan kondisi yang ada”
6 “orang” “dengan muka kesal dia keluar”, “Dengan raut wajah”, “Dengan dia keluar dengan agak tergesah-gesah…”
“kesal”
7 “orang” (menunjuk pada gambar orang yang membawa berkas)
“anak muda yang mau ngelamar”
“bengong, tercengang, heran dan kaget..”, “ngedumel jadinya”
“heran dan kaget..”, “kesel”, “marah”
8 “orang” “(menunjuk pada gambar beberapa orang yang ada pada background di kantor) dan “seragamnya hampir sama ya”
“tiga karyawan”
(menunjuk pada orang yang membawa berkas), “Raut mukanya…dengan bahasa tubuhnya yang langsung
“si ini kecewa sama permintaan uang tadi”, “ Kejengkelan…”
cd
R Objek Tanda Pemaknaan bergerak meninggalkan tempat, tanpa basa-basi, salaman dan lain-lain nggak pakai”, “Ya dengan dia berdiri langsung ngambil berkas..”
9 “kantor” “Ada monitor TV, ada karyawatinya, ada rak apane rak berkas apa, apa. Terus ada tempel-tempel dipapan tulis…”
“kantor”
“orang” “Ya…raut mukanya itu sambil, apa…mberes-mberesin map…”, “Sambil bilang ini dasar rampok!”, “Iya…sama ngedumel”
“jengkel
10 “orang” “terlihat dari berdiri, lalu mengambil berkas-berkasnya lalu berbalik dan pergi tergesah-gesah dan mengutarakan, ehmm.. apa.. dasar rampok.”, “bahasa tubuhnya.”, “Kaya seperti suara orang jengkel.”
“Terus orang yang mengajukan berkas tadi marah” dan “seperti orang jengkel.”
11 “orang” “dari…caranya dia mengambil berkas, caranya dia berjalan, ekspresi mukanya dan kata-kata yang dikeluarkan.. “Dasar rampok”
“pelamarnya marah..”
12 “orang” “Dia…ambil paksa itu berkas, kemudian langsung pergi tanpa permisi ya. Bahasa tubuhnya…Kemudian didalam videonya kan juga sempet berkata ya “Dasar rampok!” ekspresinya kesal juga…”
“orang tersebut merasa kesal”
cdi
R Objek Tanda Pemaknaan “kantor” “Kepakaiannya. Kan
pakaiannya seragam ya, seragam kan identik dengan pegawai negeri ya.”
“Kayaknya kantor kecamatan, kelurahan itu ya..”
13 “orang” “terus pergi meninggalkan tempat ruang kerjanya si Gayus tadi,”, “Raut mukanya, kata-katanya menunjukan kalau dia itu jengkel. Nggak suka…”
“dia nggak suka”, “dia ndak seneng lah”, “jengkel”
14 “orang” (menunjuk gambar orang yang datang dan membawa berkas di kantor)
“ada orang mau mengurus sesuatu”
“Dasar rampok!” dan “Dia lagsung pergi terburu-buru ya…”
“dia marah”
15 “orang” “mau pergi, ambil berkase. Dia pergi, keluar dari kantor. terus dia juga ngomong “dasar rampok!”, “Dari perkataannya dasar rampok, sama gesture tadi, mimic wajahnya juga”
“Nggg… ya marah, kecewa, jengkel “
cdii
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 5
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “poci” (menunjuk pada gambar
kendi) “poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” “Kaki orang” (menunjuk gambar kaki) “Kaki orang”
2 “poci” (menunjuk pada gambar kendi)
“poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” “Kaki orang” (menunjukan gambar kaki
dan kendi) “ketendang”
3 “Kaki orang” (menunjukan gambar kaki dan kendi)
“kakinya tidak sengaja itu menendang..”
“poci” “Poci ya…” “poci” “asap” “Poci…keluar asap. Ya…” “asap”
4 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan kendi)
“rupanya ada orang berjalan, kemudian tidak sengaja menendang”
“poci” (menunjuk pada gambar kendi)
“sebuah poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “kemudian keluar asapnya” 5 “teko” (menunjuk pada gambar
kendi) “teko ya..”
6 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan kendi)
“dia keluar berjalan, ke…ke ke..halaman dia nggak sengaja menendang”
“teko” (menunjuk pada gambar kendi)
“teko”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 7 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi) “nggak sengaja tersandung”
“teko” (menunjuk pada gambar kendi)
“teko”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 8 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi), “cenderungnya nendang ya..kalau kalau ini
cdiii
R Objek Tanda Pemaknaan nendang..nginjek itu kakinya diatas…””
“poci” (menunjuk pada gambar kendi)
“poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 9 “poci” (menunjuk pada gambar
kendi) “poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” “kaki” (menunjuk gambar kaki dan
kendi)
“Tidak sadar nendang poci…”
10 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan kendi)
“dia berlari keluar kantor dan tersandung kendi”
“Kendi” (menunjuk pada gambar kendi)
“Kendi”
11 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan kendi)
“dia berjalan. Dia menyandung seperti…seperti apa ya…ken..kendi sih seperti kendi”
“Kendi” (menunjuk pada gambar kendi)
“Kendi”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 12 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi) “dia nggak sengaja sih ya. Nggak sengaja kesandung poci ini ya…”
“Poci” (menunjuk pada gambar kendi)
“Poci”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 13 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi) “Dia nggak sengaja nendang apa ini, nendang teko”
“Teko” (menunjuk pada gambar kendi)
“Teko”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap” 14 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi) “nggak sengaja nendang kendi”
“Kendi” (menunjuk pada gambar kendi)
“Kendi”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap”
cdiv
R Objek Tanda Pemaknaan 15 Kaki orang (menunjuk gambar kaki dan
kendi) “nggak sengaja nendang kendi menandakan tempat tinggal jin sih, kalau untuk mitos-mitosnya”
“Kendi” (menunjuk pada gambar kendi)
“Kendi”
“asap” (menunjuk gambar asap) “asap”
cdv
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 6
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin” “Keluar asap…ya“,
“Asap…sama kendi” “jin”
“Muncul orang pake blangkon” dan “Pakai blangkon. Pake kostum jawa…”
“Jin dari jawa”
2 “jin” “ketendang terus keluar apanya tuh keluar asapnya “ dan “Jin ini.. kan dari dalam botol ya… terus keluar dalam bentuk asap dan berubah wujud jadi sebuah mahluk”
“jin”
“jin yang tersimpan dalam poci itu”
“Kayak semacam Jin dan Jun”
“jinnya berpakaian jawa” “berarti jinnya jin dari jawa bukan jin mesir”
3 “jin” “Iya karena poci ini identiknya dengan jin…jin penolong kan…” dan “Dan asap”
“jin”
4 “jin” “dari asap itu, ya kalo crita-crita dulu semacam aladin, dari lampu digosok-gosok keluar”, “pakenya poci, ketendang tidak sengaja, walaupun tidak digosok keluar”
“jin”
5 “jin” “teko” “jin” (menunjuk pada orang yang
keluar dari dalam kendi, menunjuk tokoh jin)
“seseorang tokoh yang di harapkan mampu merubah kondisi“
6 “jin” “ditandai dengan bergeraknya teko, terus adanya asap”
“jin”
7 “jin” “teko dan ada asap terus…” “jin”
cdvi
R Objek Tanda Pemaknaan 8 “jin” “keluar dari asep…”, “Ya
pocinya itu…Jin itu kan ya kayak cerita aladin gitu..”, “Ya…aladin kan keluarnya dari lampu gitu… sama kayak gini..”
“jin”
9 “jin” “poci itu ngluarin asep “, “Ya karena itu, keluar dari asep kayak lampu aladin gitu loh”, “Iya…iyaa kayak jaman dulu kan. Lampu digosok-gosok keluar asep, keluar jin. Kan cerita jaman dulu ya…”
“jin”
10 “jin” “image cerita legenda dari yang sering diitu namanya yang sering kita ketahui.. kaya misalnya aladin..”, “ya... ada kendi, kemudian pecah, tiba-tiba ada asap.. keluar seseorang yang dianggap jin.”
“jin”
11 “jin” “ternyata asap itu berubah menjadi jin”, “Ya dari asap yang keluar itu…” dan “Dari kendi itu…terus berubah wujud menjadi jin”
“jin”
12 “jin” “Karena identiknya kan kalau mahluk yang muncul dari poci, asep itu kan jin”
“jin”
13 “jin” “Ya itukan biasanya kan didalam sebuah teko apa botol kan, ada asep keluar dari teko terus keluar jinnya”
“jin”
14 “jin” “Karena dia muncul dari dalam kendi ya, nggak orang makanya…”, “Terus keluar asepnya”
“jin”
15 “jin” “Ada asap deng terus tiba- “jin”
cdvii
R Objek Tanda Pemaknaan tiba keluar dari kendi”
cdviii
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 7
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang” (menunjuk ekspresi dari
muka orang di scene ini)
“kaget”
“jin” (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)
“Jinnya memberikan penawaran…”
“Tangannya menunjuk angka satu”
“Diberikan satu permintaan”
2 “orang” (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini)
“kaget” dan “ya semi takut… “
“jin” (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)
“Ya… menawarkan ya… menawarkan suatu permintaan… suatu jasa lah… saya bisa memberikan kamu satu permintaan…”
(menunjuk pada jari telunjuk si jin)
“Ya… jarinya menunjukan angka satu…”
3 “orang” (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini)
“kaget”
“jin” (menunjuk pada jari telunjuk si jin) dan “Dari telunjuk tangan…”
“Satu ya…”
“Dari pakaiannya mbak, pakai blangkon sama pakaian adat jawa”
“Jin dari Jawa”
4 “orang” “ekspresi wajah keliatan. dia terkejut”
“orang yang tidak sengaja menendang poci keliatan kaget sekali”
“jin” “disini kan ada satu kalimat, kuberi satu permintaan”,
“berarti si jin ini mungkin jadi semacam rasa terimakasihnya karna secara tidak sengaja dia bisa keluar dari poci itu.”
cdix
R Objek Tanda Pemaknaan “dia langsung menunjukan
dengan tangannya. kuberi satu permintaan”
“menunjukan angka satu. “
5 “jin” (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)
“kalau di yang kondisi yang saat ini itu janji-janji kampanye, seperti itu”
“orang” “dia mundur dengan mungkin istilahnya kalau dikatakan dengan kalimat itu “Uohh!” (mempraktekan ekspresi muka menganga)”
“Ekspresi dari masyarakat kan kekagetan aja”
6 “orang” (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini)
“kaget”
7 “orang” (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini), “Dari ekspresi mukanya tegang, heran.”
“kaget”
“jin” jinnya ngomong “Kuberi satu permintaan”, “Jinnya memberikan syarat dengan tangan”, “Ya…dengan menunjukan satu jari”
“seperti menunjukan dikasih kesempatan satu permintaan”
8 “orang” “Ya wajah to, wajah” “Kekagetan” “jin” “ngomong”, “Kuberi satu
permintaan”, “ngomong mau memberi sesuatu dengan suruh meminta apa yang dia minta…”
“Si jin ini ditunjukan dengan jari begini (menunjuk gerakan tangan menunjukan jari telunjuk)”
“Ya…apa ya..satu, satu apa. Kamu bisa minta dari saya satu permintaan…”
9 “orang” “Keliatan dari raut mukane o…”
“kaget”
“jin" (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”), “jarinya itu…membentuk angka satu”
“Jinnya apa ngomong “Mau memberi satu permintaan”
10 “jin” (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu
“jadi kan cerita aladin kan ada 3 permintaannya.. ini
cdx
R Objek Tanda Pemaknaan permintaan”) dan “dari tangannya menunjuk angka 1”
ceritanya jin ini kuberi satu permintaan terhadap orang yang kecewa.”
“ekspresinya jinnya” “terlihat gembira” 11 “jin” “dia menunjukan tangan ya.
Satu. Seperti telunjuk gitu “Kuberi satu permintaan”
“Jin itu memberikan satu permintaan”
“Dari ekspresi mukanya…” “orang yang terkaget –kaget itu”
12 “orang” “Dari ekspresi wajahnya ya” “kaget” (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”), “Angka satu telunjuk jari…”
“si jin itu menawarkan..menawarkan anu..permintaan ke orang tersebut….”, “Satu…”
13 “orang” “Dari raut mukanya keliatan”
“Dia kaget, terkejut” dan “ketakutan”
“jin” “Jari…(mengacungkan jari telunjuknya)”
“sama jinnya dikasih satu permintaan.”, “Ada satu, angka satu”
14 “orang” “Dari raut wajahnya itu”, “Mulutnya melongo”
“marah, kaget”
“jin” “sambil nunjukin tangan”, “Tangannya kayak angka satu itu”
“Jinnya ngomong kuberi satu permintaan” dan “satu”
15 “jin” “Ya.. dgn gesture tangan satu dan sam mimic wajah sama dia ngomong dengan ‘satu permintaan’”
“mau ngabulin satu permintaan. “
“Soalnya pakai pakaian adat jawa juga”
“dari daerah jawa”
cdxi
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 8
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin” “Monggo” dan
(mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari),
-
“sedakep”, “Tangan dilipat…”
“bersantai…”, “Ya sudahlah…”, “Menyuruh orang ini pergi gitu” dan “rada bongko kali ya… jengkel atau mungkin…“
2 “jin” “Monggo” dan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari
“mempersilahkan”, “minta apa bisa tak turuti. Proaktif lah jinnya proaktif…”
3 “jin” “Si…yang bilang monggo kan jinnya”, “Bahasanya”, “Ya… Ehm…cara menunjukan…ini…tangannya gini ya mbak…” dan (mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari)
“Dari daerah jawa..”, “mempersilahkan” dan “memberikan jalan ya kayane”
“Iya gerakan tangannya yang sedakep” dan gerakan tangan dilipat di depan dada
“sedang menunggu”, “Dia sedang menantikan..”, “Iya menunggu..menunggu jawaban…”
4 “jin” “jadi sudah memberikan monggo”, “tangan empat jarinya nekuk kemudian ibu jarinya keluar”
“mempersilahkan artinya orang yang tadi menyelamatkan”, “artinya dia harus mengutarakan keinginannya apa”, “mempersilahkan seseorang dengan iba”
“tangan empat jarinya nekuk kemudian ibu jarinya keluar”, “yang bentuk tangan orang jawa kan, itu
“orang jawa”
cdxii
R Objek Tanda Pemaknaan pakaiannya orang adat jawa”, “iya adat jawa itu maka bentuk tangannya pun kalo orang jawa kan seperti itu” “dengan gerakan tubuhnya kan sedang berbicara, ini jinnya menunggu dengan menyilangkan tangannya.”
“berarti si jin kayanya menunggu ya, menunggu ini mengutarakan suatu permintaan”
5 “jin” “Eh…dari pakaiannya, kemudian dari bahasa yang digunakan. Kemudian gerakan tangan dari jinnya…”, “Yang memberikan jempol, kemudian istilahnya kayak mempersilahkan kalau yag dari jawa itu kan. Monggo tadi. Iya”
“njawani”
“Monggo tadi. Iya…”, “Yang memberikan jempol”
“ kemudian istilahnya kayak mempersilahkan kalau yag dari jawa itu kan.”
“Sikap dengan apa…sedakep. Ya sedakep, kemudian mimiknya” dan “(menunjukan tangan dilipat di depan dada)
“dia posisi yang terkahir membentuk seolah-olah dia siap menerima permintaan dari masyarakat” dan “seolah-olah dia memperhatikan apa yang dikatakan oleh ma”yarakat"
6 “jin” “bentuk tangannya”, “Ya dalam arti dia seperti…jempol ya. Seperti jempol sambil menunjuk…”
“kayak mempersilahkan…”
“Dari blangkon sama baju” “dari jogya”, “orang solo”, “Jawa tengah”
7 “jin” “dia sambil lipat tangan gitu”, “dia menunjukan “Ayo…monggo” dengan
“dia memberikan kesempatan, ya silahkan…”, “Ya artinya menunggu,
cdxiii
R Objek Tanda Pemaknaan menunjukan jempol jarinya” menunggu permintaannya
apa gitu loh” “Karena terlihat dari pakaiannya, blangkonnya” dan “Dari logatnya, gayanya, ekspresinya”
“dari jawa”
8 “jin” “Ada kata monggo dengan ibu jari”
“Menunjukan mempersilahkan…”, “jin dari Jawa Tengah ya…”
“Kalau dari pakainnya ya” dan “Ya..bahasa-bahasa begini tadi (mempraktekan gerakan tangan dengan ibu jari). Tangan yang mempersilahkan…yang jempol tadi…”
“jin dari Jawa Tengah ya…”
“dia sedakep gini artinya…” “dia menunggu permintaan dari orang itu” dan “Menunggu…sambil menunggu memastikan mau ngomong apa dia”
9 “jin” “jin itu bilang “Monggo” Pakai jempol..”
“mempersilahkan, apa yang mau ditanyakan…”
“ya sambil bersedakep apa..apa tuh. Tangannya didepan tuh (menunjuk jin discene ini dan kemudian mempraketekan kedua tangan dilipat kedepan dada)”, “Menyilangkan tangan didepan dada…”
“Menunggu, mau ngomong apa..”
10 “jin” “monggo” dan “Menunjukan jari jempol”,
“monggo nya itu maksudnya, permintaannya, oke ga masalah, jinnya itu bisa menuhin. Belum ada niat,” dan “silahkan”, “iya silahkan, permintaannya bisa saya penuhi lah.”,
“gesture tubuh sama melipat “makna melipat tangan, ya
cdxiv
R Objek Tanda Pemaknaan tangan si jinnya (menunjukan tangan dilipat di depan dada).”
dia”
“kalo dari pakean ya jelas dari jawa, adat jawa.”, “kendinya.. itu topi... apa namanya ini... ehm... blangkon. Tangannya, caranya menunjuk silahkan. Terus bahasa tubuhnya. Dialeknya”
“dari jawa”
11 “jin” “monggo”, “kalau dalam jawa kan menunjukan jempol kan ‘monggo’”
“Ya..memberikan silahkan”, “Dalam bahasa jawa itu, apapun permintaannya. Dipersilahkan gitu…”
“Ya…dia bersilang, berpangku tangan ya…”
“Ya dengan angkuh ya. Seperti…orang angkuh”
12 “jin” “pakai ibu jari…”, “monggo”
“Ya. Mempersilahkan ya. Kalau dalam bahasa jowo, unggah-ungguh ya”
“Menundukan. Agak sedikit menundukan badan…”
“a maknanya ya mungkin supaya menegaskan lebih sopan. Mempersilahkan..”
“Sedakep itu ya…”, (menunjukan tangan dilipat di depan dada)
“Istilahe ya mendengar lah, mendengar dengan seksama…Menunggu..”
“Dari pakaian, dari blangkon, dari kebayanya, dari bahasa, dari gesture tubuh yang istilhanya ibu jari ya…..”
“dari jawa”
13 “jin” “Ya bilang ya…monggo”, “Jempolnya itu…jempol…dia memberikan isyarat dengan jempol.. (mempraktekan gerakan jempol diarahkan kedepan)”
“dia menyanggupi ya. Dia mau mengabulkan permintaannya si itu tadi “, ” maksudnya itu mempersilahkan orang yang minta tadi”, “Kalau orang jawa ya mempersilahkan”
cdxv
R Objek Tanda Pemaknaan “Hmm…sedakep ya. Sedakep
tu apa bahasa Indonesianya nggak tahu (menunjuk pada gambar gerakan tangan jin dengan kedua tangan disilangkan didepan dada)”
“dia menyanggupi ya, kayak orang mau menyanggupi”
14 “jin” “karena pakai blangkon, pakai pakaian adat jawa “ dan “karena ngomongnya monggo jawa”, “Kultur bahasanya..bahasanya juga monggo”
“Jinnya dari pulau Jawa”
“Jinnya ngomong monggo”, “Ngarahin jempol”
“mempersilahkan”
15 “jin” “terus jinnya ngomong monggo. Monggo kan bahasa jawa”
“jinnya dari jawa”
(menunjuk tokoh jin pada scene)
“dia itu kan peran jin kan ngabulin permintaan. Ya kalau nonton kartun kan kayak tokoh naga dragon ball”, “Aladin..cerita anak-anak”
cdxvi
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 9
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang” (menunjuk pada perkataan
yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“orang tadi.. mengatakan korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi. Mungkin dia pinginnya seperti itu…“
2 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“supaya.. apa ya.. orang-orang yang berkorupsi, yang melakukan ketidak adilan bisa lenyap dari muka bumi hehehehe (tertawa) supaya dimusnahkan lah…”
“jin” “Ya… menatap si peminta itu”
“serius mendengarkan” dan “memperhatikan sekali apa yang jadi permintaan kan”
3 “jin” “bersedakep” “mendengarkan “, 4 “orang” (menunjuk pada perkataan
yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“rupanya permintaan dari sang penolong, mengungkapkan, korupsi pungli sogokan hilang dari muka bumi, itu permintaan dia pada jin”
5 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“masyarakat menyatakan bahwa dia berharap adanya perubahan dimuka bumi. Tidak ada korupsi, tidak ada pungli, tidak ada sogokan dan sebagainya dan sebagainya.”
6 “orang” “ekspresi”, “Terlihat dari ekspresi dia memandang jin itu dan ekspresi tangannya juga, menggebu-gebu”
“marah”
(menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan
“, dia minta supaya korupsi pungli dan sogokan itu hilang.”
cdxvii
R Objek Tanda Pemaknaan sogokan hilang dari muka bumi!)
“jin” “Tangan bersedakep ya didada”
“Mendengarkan dari…karyawan tersebut. Permintaan karyawa tersebut…”
7 “jin dan orang”
(menunjuk pada ekspresi jin dan orang saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli, sogokan hilang dari muka bumi!”), “Terus ya mereka malah saling pandang aja..”
“Ya berdua dari anak muda dan jinnya sama-sama kaget”
8 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“meminta biar sejenis korupsi, pungli, sogokan itu hilang gitu. Supaya dia tidak ada hal-hal yang kayak gitu..nyogok tadi…”
(menunjuk pada ekspresi jin saat orang mengatakan “Korupsi, Pungli, sogokan hilang dari muka bumi!”)
“kecewa juga”
9 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“orang itu ngomong sama jin. Bisa ngilangin nggak itu pungli terus segala macem…”
10 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“permintaannya itu. Korupsi pungli hilang dari permukaan bumi ke jin tersebut”
11 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“dia ingin korupsi, pungli, sogokan itu hilang dari muka bumi…”
12 “orang” (menunjuk pada perkataan “orangnya ini menegaskan
cdxviii
R Objek Tanda Pemaknaan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
permintaannya ya. Permintaannya…permintaan apa”
13 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“Dia minta ke jin supaya permintaan itu dikabulkan…”
14 “jin” “Karena lihat tangannya ditaruh diatas dada”, “Disilangkan, tangannya”
“nantang”
“orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“Minta korupsi, pungli sogokan, dihilangkan dari muka bumi…”
15 “orang” (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut “Korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi!)
“seperti minta korupsi, dan yang lainnya seperti sogokan, pelican dll itu hilang dari Indonesia.”
cdxix
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 10
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin” “bilang bisa diatur wani
piro” “si jinnya ini minta imbalan uang…”
“Ya, jadi ini yang ini nggak baik kan karena minta imbalan kan. Sedangkan dia sendiri memberi penawaran. Sedangkan meminta imbalan”
“karakter yang nggak baik kan “ dan “jin yang jahat”
2 “jin” “maka dia juga bilang… wani piro”
“di dunia jin aja ada korupsi”, “menghilangkan korupsi di Indonesia ya… itu kan kerja berat, nggak semudah yang kamu minta, ya artinya nggak bisa dengan cuma-Cuma.”
3 “jin” “Dengan wani piro ini…” “Maknanya itu…berani berapa…menawarkan tapi dengan imbalan…”, “: “Pungli ya, korupsi….ya…kan maksutnya kan supaya itu kan ilang. Gampang diatur asal berani berapa gitu…”,
“jin” “megang dagu” “Mendengarkan apa yang dikatakan ini ya…”, “menantikan jawaban ya mbak… sedang mendengarkan “
4 “jin” “tangan memegang dagu” “rupanya jin mendengarkan” “Tangannya gerakannya sama seperti minta uang, dan kalimatnya pun seperti itu, wani piro?”
“sama seperti minta uang”, “? Jadi jin itu diibaratkan bisa menghilangkan korupsi pungli sogokan, tapi dia juga harus dibayar juga si jinnya.”
cdxx
R Objek Tanda Pemaknaan 5 “jin” “memunculkan kalimat wani
piro” “disitu juga akan terjadi korupsi juga.”
“pegang janggut” “sambil berpikir” dan “memikirkan semua permintaannya”
(menunjuk pada gambar jin) “solusi untuk menyelesaikan masalah di Indonesia dengan cara-cara mistis juga.”
6 “jin” “Ditunjukan dengan tangan yang seperti bosnya”, “Tangan itu sambil menggesekan antara jempol sama telunjuk…”, “sambil ngomong wani piro…”
“jin tersebut meminta imbalan sama dengan bosnya”, “meminta sesuatu secara halus“
7 “jin” (menunjuk pada perkataan jin “wani piro”)
“Ya pokoknya semua bisa diatur yang penting lu bayar gua.. kurang lebih begitulah…”, “Ya…tukang peras lah, pungli, korupsi gitu…”
(menunjuk pada tokoh jin) “Ya karena di image masyarakat Indonesia, jin itu dianggap segala-galanya. Minta apa bisa, minta apa bisa…”, “udah dianggap lebih daripada dewa gitu, orang kalau udah kehabisan akal ya menghadap jin..”
8 “jin” “wani piro” “sekelas jin pun minta disogok kan”
(menunjuk pada tokoh jin) “jin kayaknya kan lebih fleksibel dengan manusia kan…kalau dicerita-cerita kan lebih….lebih…apa ya. Lebih bisa bekerja sama dengan manusia…kalau kita masa kecil dulu ada film Jin dan Jun”, “Ya..membantu…kayak
cdxxi
R Objek Tanda Pemaknaan Aladin kan, minta karpet terbang terus datang karpetnya… jadi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kebaikan itu jin bisa.” Dan “Ya..mungkin..mungkin hantu baik ya…”
9 “jin” “Bisa diatur”, “Wani pirooo”, “Itu…ibu jarinya, sama telunjuknya digogok-gosok kayak minta uang gitu”
“ujung-ujungnya jinnya sendiri minta pungli”
“Omongane o…”, “Iya…wani piro. Itu omongan jawa sih”, “Terus pakai blangkon…”, “Pake jempol itu monggo-monggo itu mempersilahkan itu…”
“Jinne ya dari daerah jawa”
(menunjuk pada tokoh jin) “Jin kan bisa disuruh manusia”, “Disuruh manusia..lha disuruh sembarang apa-apa mau..”, “Ya…ngabulin permintaan..”
10 “jin” “dari memegang dagu” “jin nya berpikir..” “bisa diatur, wani piro? “ “berani bayar berapa sama
saya supaya korupsi pungli dan sogokan ini bisa hilang dari muka bumi.” Dan “ya pungli juga. Minta anu.. ya oke, urusanmu saya beresin tapi minta berapa.”
(menunjuk pada tokoh jin) “kalo menurut saya sih. Ini kan sebuah iklan ya, gambarannya kalo makhluk halus sekarang aja udah terkontaminasi korupsi.” Dan “iya, lebih familiar. Menurut saya ini mengadopsi cerita
cdxxii
R Objek Tanda Pemaknaan aladin.”
11 “jin” “Dari ekspresinya dia memegan janggutnya”
“jin itu juga berpikir”
“Bisa diatur…dan ujung-ujungnya wani piro.” Dan “Gerakan tangan jempolnya…”
“Kembali lagi ke uang…”, “Berani bayar berapa?”
“Blangkon yang dipakai terus pakaian yang dipakai ya…”, “Seperti orang keraton ya…”, “Bahasanya…juga bahasa monggonya kan juga bahasa jawa ya…”, “Gerakan tangan kan menunjukan kalo dia pake blangkon, kejawen kan sepreti itu…” dan “Gerakan tangan jempolnya…”
“dari Jawa Tengah”
(menunjuk pada tokoh jin) “Membantu manusia…” 12 “jin” “Dengan memegang
dagunyanya, jenggotnya.” “mikir”
“Bisa diatur”, (menunjuk gerakan tangan menggesekan ibu jari dan jari telunjuk), “wani piro”
“menyampaikan…kesanggupannya tapi dengan syarat”, “Minta…minta tips.”
(menunjuk pada tokoh jin) “dia itu sesosok yang…mahluk halus yang bisa mengabulkan permintaan orang.”, “Tapi kan intinya..jin..jin itu mahluk halus yang mengabulkan permintaan…”
13 “jin” “Bisa diatur”, “Bilang sih, “bisa diatur, wani piro?”, “Dari gesture tangannya kayak orang minta uang…(menggesekan ibu jari ke jari telunjuk)”,
“Si jinnya menyanggupi, jadi bisalah. Bisa mengabulkan permintaan…permintaannya tuh bisa dikabulkan.”, “cuman permasalahannya malah si jinnya minta..minta
cdxxiii
R Objek Tanda Pemaknaan “Hmm…apa yah. Raut mukanya, kayak muka…apa yah. Kayak raut muka orang minta uang lah..”
suap..”, “orang minta uang lah..”,
“Dengan apa tuh…kukur-kukur janggutnya dia lah”, “Iya, raut mukanya…”
“Kayak orang kemaki lah, orang sombong”
(menunjuk pada tokoh jin) “dulu karena ada cerita yang Walt Disney. Aladin…”, “Cerita masa kecil jin bisa mengabulkan permintaan…gitu…”
14 “jin” “Kayak megang dagu lah ya”
“sombong”
“Ngomong wani piro”, “Bisa diatur lah”, “Jempol…jempol…jempol sama telunjuk dimainin…”
“Minta uang…”
(menunjuk pada tokoh jin) “Kita…menurut cerita karena jin itu bisa membantu kan” dan “Ngabulin permintaan”
15 “jin” “jinnya ngomong wani piro terus sambil gesture yang menyerupai gayus tadi.”
“Pungli menurutku si jine”
cdxxiv
Iklan 1 DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Scene 11
R Objek Tanda Pemaknaan 1 - - - 2 Tulisan tulisan yang penting heppi “konsumen ya…kita…
memberikan pesan pada penonton juga ya… jadi hidup ini meskipun ada itu ya juga ada bagian yang tidak separah itu ya.. maka hidup ini yang penting happy”, “mengajak kita meskipun ada itu ya kita jangan terkuras pikirannya pada korupsi karema masih ada juga kan yang tidak korupsi…” dan “Ya penontonnya diajak untuk happy dengan nonton iklan ini… udud-udud saja hehehe”
3 tulisan tulisan yang penting heppi “Yang heppii ya satu yang menerima imbalan”, “kemudian karena jinnya dapat imbalan ya jadinya jinnya heppi. Terus yang satu ini karena lancar pekerjaannya…kan gitu asal wani berapa yang penting kan heppi. Kemudian untuk penontonnya, jalan ceritanya sudah bagus kemudian merasa heppi sekalipun dibalik ini kan sebenarnya ada hal-hal yang tidak baik.”
4 tulisan tulisan yang penting heppi “ya kalo disini kemungkinan yang happy ya penontonnya melihat seperti itu.”
5 tulisan tulisan yang penting heppi “Kayak satu pesan bahwa kalau masyarakat ini
cdxxv
R Objek Tanda Pemaknaan kalaupun mau menolak terhadap pungli dan sebagainya itu ketemunya sama sehingga tidak usah dibahas, tidak usah berpikir bagaimana menghilangkan korupsi dan sebagainya. Yang penting sama-sama heppi.”
6 tulisan tulisan yang penting heppi “Iklan itu kan disuguhkan untuk konsumen. ditunjukan untuk konsumen dimana cerita itu kan bisa menghibur konsumen”, “Ya…dalam artian konsumen itu penonton ya”
7 tulisan tulisan yang penting heppi “Yang happy ya yang nonton sama yang jual produk DJARUMnya”
8 tulisan tulisan yang penting heppi “Ya pemirsanya….jadi yang penting heppi itu bisa kena semuanya. Bisa orang yang didalem tadi… “, “karena iklannya menghibur..”
9 tulisan tulisan yang penting heppi “Yang heppi, yang ngisep rokok” dan “Masa bodoh, ada jin, ada setan, ada apa, ada pungli ada apa. Masa bodoh yang penting heppi..”
10 tulisan tulisan yang penting heppi “Yang nonton iklan bisa tertawa. Terus si produk ini sebagai sponsornya kan jadi orang kepengin tau. Terus dari ceritanya yang penting happy. Berarti dari yang disogok dan yang menyogok yang penting urusannya selesai”
11 tulisan Tulisan DJARUM 76 yang “Ya…penontonnya ya,
cdxxvi
R Objek Tanda Pemaknaan penting heppi Karena melihat suguhan
drama seperti itu kan..lucu”, “Iya…menghibur”
12 tulisan Tulisan DJARUM 76 yang penting heppi
“Closing iklan. Eh…intinya sih produknya dari iklan tersebut…”, “Ini yang heppi…Eh….iklannya sih intinya buat seru-seruan aja gitu lah…biar orang yang melihat itu ikut seneng…”, “Jadi ketika orang menonton iklan itu merasa happy merasa senang, otomatis orang itu mencari produk tersebut. Fokusnya kedua itu…”
13 tulisan tulisan yang penting heppi “Ya…penontonnya yah”, “Karena dari tontonan itu kan yang penting kan dia heppi ya…”
14 “DJARUM76”
“logo gambar DJARUM 76” “rokok DJARUM 76”
tulisan tulisan yang penting heppi “Yang seneng penontonnya.. Karena iklannya bagus”
15 tulisan tulisan yang penting heppi “yang happy pemirsanya, penonton iklan..”, “Kan yang nonton pemirsanya. Terus… iklane kan ditujukan ke pemirsa, jadi mau gimanapun iklane yang penting happy”, “jadi apapun isine yang penting pemirsane terhibur gitu. Maksude happy ya terhibur gitu... “
cdxxvii
Iklan 2 DJARUM 76 Versi Fil Gold
Scene 1
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “panggung” (menunjuk gambar
panggung) “panggung pementasan “ dan “Negara ya…satu, kayak tempat dimana si…apa kedudukan ini berada. Kayak lingkungannya dari rakyatnya. Ya…lokasi ya…tempat yang dilihat oleh orang banyak…”
“orang ” “ada orang pakai blangkon sama orang duduk dikursi..”, “Jelas kalau orang ini duduk ini berdiri eh…ini merasa tidak di. Ini loh, yang duduk dikursi kan merasa tidak diajeni kan. Jadi ya lebih rendah gitu…”
“Lebih tinggi yang berdiri…”
“kursi” (gambar kursi) “Kursi orang duduk itu kan ya tahta, jabatan, kedudukan. Maknanya itu…”
2 “panggung” (menunjuk gambar panggung) dan “lampu sorot, ada background DJARUM76…”
“tempat dari peristiwa itu berlangsung, ada komunitas, panggung itu ya situasi sehari-hari bisa ditunjukan dengan suatu panggung, panggung kehidupan. Ya… hubungan antara manusia dan lingkungan. Ya, jadikan dalam kehidupan kita kan nggak lepas dari pengamatan orang lain. Kita tuh disorot orang lain, meskipun kita tidak bicara tapi dinilai dan diperhatikan orang lain. Jangan bilang orang lain nggak tau, mestinya tau ya walaupun nggak ngommong
cdxxviii
R Objek Tanda Pemaknaan langsung”
“orang ” “Kostumnya ya pakai blankon sama ini pakainya pakai pakaian jawa beskap”
“tokoh jin jawa”
Gambar orang yang duduk dan berdiri
“kalau dalam strata ya yang berani berdiri punya pengaruh yang lebih besar ya.. kekuasaan… atau yang dituakan itu biasanya kalau diadat jawa Cuma yang satunya ini profilnya juga bukan profil rendahan ini… kan duduknya aja dikursi muter yang kursinya kursi nyaman sekali…”, “Ya kalau dari unsure jawa stratanya lebih tinggi yang berdiri” dan
“kursi” (gambar kursi) “kursi puterlah” dan “strata”
3 “panggung” “Disini ada panggung” dan “Lampu ya”
“ya dia hidupnya lebih tinggi dari manusia yang lain ya. Ya berarti dia itu symbol…symbol…dari kehidupan dia itu penu glamor ya. Hidupnya sudah diatas yang lain”
“lampu-lampu ini…” “hidupnya glamor” “orang ” dan gambar dua orang ada
diatas panggung “dua pemain ya” “Manusia dan jin…”
(menunjuk orang yang duduk discene)
“jadi antara antara yang bawahan sama yang atasan…yang duduk biasanya yang lebih tinggi malah…”
“tapi kalau gaya bicaranya ya…” dan (menunjuk pada orang yang berdiri)
“lebih tinggi ya ini”
“DJARUM 76”
“backgroundnya itu DJARUM 76 FIL”
“DJARUM 76”
cdxxix
R Objek Tanda Pemaknaan “kursi” “kursi” dan “kursi direktur” “kursinya menandakan
pangkat ya” 4 “orang ” “disitu rupanya tetap
menggunakan tokoh yang sama”
“Tokohnya sama, dengan jin yang sama juga”, “Gayus” dan “jin”
(menunjuk orang yang duduk discene)
“Lebih tinggi yang duduk.”
(menunjuk pada orang yang berdiri)
“jinnya berdiri didepan.”
“panggung” “kursi, lampu yang memancar.”
“panggung”, “ya berarti panggung semacam negara.”, “kehidupan kita kesehariannya. Disuatu negara, disuatu tempat, disuatu lingkungan.” Dan “Pemerintahan lah. Ya…ya…negara yang sedang diperhatika banyak orang lah ya…seperti itu…”
“DJARUM 76”
“Dilatari dengan djarum76” “DJARUM 76”
“kursi” “kursi” “sebuah jabatan, kedudukan.”
5 Orang “lagi duduk.” “pejabat”, “ditunjukan pada kursi seorang pimpinan kemudian”
“digambarkan dalam bentuk orang berpakaian adat jawa. Jinnya tadi.”, “yang berdiri ini”
“Satunya masyarakat biasa,” “jin”, “Struktur sosialnya lebih tinggi yang berdiri…”, “pakaiannya ini, adat jawa, tapi bukan orang bawahan. Jadi pakaian yang disandang ini juga pembesar jawa”, “jin jawa”
“kursi” “kursi” “kursi pejabat”, “ditunjukan pada kursi seorang pimpinan kemudian”, “Level dipekerjaannya ini iya, dia pejabat. Tapi distruktur
cdxxx
R Objek Tanda Pemaknaan sosialnya lebih tinggi yang berdiri. “
“panggung” (menunjuk gambar panggung)
“Itu kondisi yang ada ditempat kita saat ini, jadi ibaratnya kan yang kita alami, kita berdiri diatas panggung.”, “ya tempat saat ini kita berdiri, saat ini kita beraktifitas, intinya seperti itu.”
6 “orang” (menunjuk gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk)
“antara jin dengan bosnya ini”, “Ya sedang berkomunikasi ya”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“Gayus”
“kursi” (gambar kursi) “kursi”, “Ya menandakan… kalau kedudukan ya kalau menurut saya ya kecuali kalau ada meja didepannya mungkin akan menandakan kedudukan, tapi ini didepannya nggak ada meja. Ya mungkin in cuma sekedar fasilitas aja ya…”
“panggung” (menunjuk gambar panggung), “ada lighting. Ada speaker…”
“panggung”, “si jin itu untuk mengeluarkan suatu perintah dia didengar oleh rakyat. Atau didengar oleh audiens”
7 “orang” “(menunjuk gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk),
“ada sosok dua orang yang satu berupa jin yang satu anak muda”, “Mereka tuh berbincang-bincang” “Jinnya berdiri, anak mudanya duduk dikursi”
“DJARUM” “logo DJARUMnya” “DJARUM” “panggung” “sorot lampu” “disekitar panggung”,
“suasana kehidupannya ya begini, bagaikan sebuah sandiwara”, “Jadi panggung
cdxxxi
R Objek Tanda Pemaknaan itu ya sama dengan menunjukan kehidupan mereka gituloh”
kursi gambar kursi “menunjukan kedudukan, jabatan”
8 “panggung” “Dibawahnya ada kayak lampu-lampu gitu..”
“Dunia kehidupan ya. Ya ibaratnya ya dunia kehidupan kita…ya kayak tempat…” dan “tempat orang karakternya masing-masing. Jadi sorotan…”
“DJARUM 76”
(menunjuk logo DJARUM 76 pada latar panggung)
“Berbackground DJARUM 76 FIL..”
“orang” (menunjuk gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk)
“ada orang yang menyerupai Gayus yang duduk dikursi, terus ada apa jinnya itu…”,
” berani nyuruh-nyuruh sih…”, “Iya, kan ngomong, nah ayo ngomong…”
“Ya tinggi jinnya ini kalau seperti iini..”
“kursi” gambar kursi “Kekuasaan… “ dan “Ya tinggi yang duduk, karena biasa yang punya tempat duduk itu orang stratanya lebih tinggi”
9 orang (menunjuk pada orang yang berdiri)
“ini jin”, “yang berdiri ini orang yang mau nawarin sesuatu”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“Ini manusia”, “Yang duduk itu kan berarti bos,”, “Ya…levelnya lebih tinggi”
“kursi” gambar kursi “ya singgasana lah. Kursinya orang besar, kedudukan. Punya kedudukan gitu lah. “
“panggung” Gambar panggung “dunia disekitar situ. Dunianya rokok ya dunia rokok”
10 “DJARUM 76”
“ada logo perusahaan, logo sponsor angka 76”
“DJARUM 76”
cdxxxii
R Objek Tanda Pemaknaan “orang” (menunjuk gambar dua orang
diatas panggung, satu berdiri satu duduk)
“Ada dua pemeran”, “antara yang punya jabatan dan tidak.”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“seseorang yang sudah nyaman, seseorang yang punya jabatan, sudah duduk dengan enak.”
“kursi” gambar kursi “kenyamanan.”, “status” “panggung” Gambar panggung “diatas panggung.”, “ya
kehidupan sehai-hari..”, “Bermasyarakat seperti kehidupan sehari-hari”
11 “panggung” Gambar panggung “panggung”, “Ya kehidupan kita sehari yang orang lain lihat..”, “Iya…yang dilihat orang-orang”
“Orang” (menunjuk gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk)
“yang satu berdiri yang satu duduk”
“Nah dia ngomong…”Nah ayo ngomong’ ”
“Orang pertama yang berdiri itu bertanya pada orang yang duduk…”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“keliatannya yang duduk posisinya lebih tinggi ya…”
“kursi” gambar kursi “kursi”, “Kedudukan” 12 “Orang” (menunjuk pada perkataan
“Nah…ayo ngomong..” yang dikatakan orang yang berdiri)
“jinnya ngasih tahu ke orang yang lagi duduk ya. Biar dia itu menyampaikan apa yang dia inginkan. Yang dia ingin katakan.” Dan “Nyuruh…nyuruh”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“Karena kan pimpinan ya, kelihatan lebih santai. Yang berdiri kan..dia berdiri kan. Karena secara lebih terhormat kan orang yang duduk”
“panggung” “lighting” “lokasinya di panggung”, “orang memperhatikan
cdxxxiii
R Objek Tanda Pemaknaan kehidupan kita..”
“kursi” gambar kursi “Tingkat jabatan ya…” 13 “Orang” (menunjuk pada orang yang
berdiri) “yang berdiri itu seperti sebagai suruhannya”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“Seolah-olah yang satu sebagai bos ya”, “Kayak semacam anggota dewan lah…”, “Ya, dia kayak punya status ya. Jabatan…”
“panggung” “ada lampu, ada layar ada tirai”
“Kehidupan nyata yang…kejadian sehari-hari…”, “ya kayak semacam tempat kerja lah…”, “orang yang jadi tontonan ya orang itu jadi…he eh. Kayak orang yang sering ditonton orang lah. Panutan apa ya istilahe ya…”
“kursi” gambar kursi “jabatannya tinggi” 14 “Orang” (menunjuk pada orang yang
berdiri) “jin” dan “yang berdiri lebih rendah dari bosnya…”
(menunjuk orang yang duduk dikursi)
“orang”, “kalau yang duduk bos”
“panggung” “Ada sorotan lampu…” “Di atas panggung” “kursi” gambar kursi “Menandakan..tinggi
rendahnya…tinggi rendahnya…jabatan”
15 “Orang” (menunjuk gambar dua orang diatas panggung, satu berdiri satu duduk)
“ada dua orang yang satu pakai pakaian adat jawa terus yang satu duduk dikursi”, “ini seperti kayak… majikan sama pembantu sih”
(menunjuk orang yang duduk dikursi), “Trus yang dipakai dikursi itukan kursi yang biasa dipakai dikantoran.”
“kalau menurut saya yang satu ini seperti ini kayak seperti majikan”, “Biasane dipake manager atau yang lebih tinggi. Logikane untuk yang lihat ya itu bosnya”
(menunjuk pada orang yang “Di film-film, di iklan-iklan
cdxxxiv
R Objek Tanda Pemaknaan berdiri yang menggunakan pakaian jawa)
kalau ada yang pakai pakaian jawa tu biasane pembantu.”
“kursi” gambar kursi “kursi” dan “menandakan kedudukan yang lebih tinggi”
“panggung” “lampu-lampu sorot” “panggung”, “kehidupan yang kita jalanin” dan ” sebuah tempat yang melandasi kita berbuat sesuatu. Lha, perbuatan kita tu disaksiin orang banyak, bukan diri kita sendiri”
cdxxxv
Iklan 2 DJARUM 76 Versi Fil Gold
Scene 2
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang yang
berdiri” “Eh…dia mengajak ngomong yang ini dia menanyakan ke si orang yang duduk tadi suruh ngelanjutin kalimatnya gitu loh “Baru…DJARUM 76 FIL…”
“suruh ngomong…”
(menunjuk pada orang yang berdiri), “yang pakai blangkon itu ngomong “Baru…DJARUM 76 FIL…”
“jin”
2 “orang yang berdiri”
(menunjukan pada orang berpakaian adat jawa yang berbicara), “’Ayo…ngomong…” ada DJARUM baru. Hanya ngomong aja, nggak berat.. ngomong aja… “, “Ya kan…nada bicaranya rada memaksa juga jadi…”Baru…! DJARUM 76 Fil…nah ayo ngomong’”
“suruh ngomong…”
“terus ekspresi dan jari” dan (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan menunjuk dengan ibu jari)
“Yaa itu menyuruh ya..minta tapi sopan”
3 “orang yang berdiri”
“Nadanya..” “berarti jin ini memerintahkan yang duduk. Jadi yang jin ini ka seolah-olah derajatnya lebih tinggi… “ dan “kayak orang memerintah…lebih ber..ber..berkuasa atau lebih pinter dari manusia…”
4 “orang yang berdiri”
“… Ya… ternyata jinnya ini meminta Gayus
“jin”, “meminta Gayus untuk…untuk…berbicara”
cdxxxvi
R Objek Tanda Pemaknaan untuk…untuk…berbicara “Nah ayo ngomong…Baru DJARUM 76 FIl…”
5 “jin” (menunjuk pada perkataan jin “Baru..DJARUM 76 Fil..), “Menggunakan jari telunjuk, iya. Untuk menjelaskan.”, “Kalimat yang disampaikan…”, “Ya, kalimat atau nada yang digunakan ya seperti itu. Jadi, penekanannya…”
“proses edukasi dari masyarakat”
6 “si jin sama si Gayus itu”
(menunjuk pada gambar dua orang di atas panggung
“Jin dan Gayus”
“jin” “Kalau dilihat dia menunjuk jari ya, menunjuk jari sambil mata menatap wajahnya Gayus”
“Perintahnya kepada si Gayus”
7 “jin” “Dari ucapannya kan…”, “Ya, dari tangannya jinnya ya memberikan isyaratlah”, (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan menunjuk dengan ibu jari)
“Ya…yang satu me…memerintah”, “ayo…silahkan.,
“orang” “dari kacamatanya, rambutnya”
“gayus”
8 “orang” “Nadanya memerintah”, “Ini…bahasa tubuhm kayak raut muka, gerakan tangan…”, “Gini mungkin ya… menunjuk…telunjuk ya…”
“Ada komumikasi dari si orang sama si jin ini..”, “Ya tadi suruh ngomong gitu”
9 “jin” “Dari “Ayo…ngomong” sama gerakan tangannya telunjuke itu…”, “Ya…cara omongannya”
“Itu…orang ini nyuruh ngomong.”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76
“Ini rokok baru…”
cdxxxvii
R Objek Tanda Pemaknaan FIl..)
10 “jin” “Dia ngomong, nah ayo ngomong. baru djarum 76 fil”
“Si jin ngomong bahwa ada produk terbaru dari djarum”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..) dan “tertanda dari jari jempolnya.”
“Memohon untuk melakukan sesuatu” dan “Jadi kaya meminta.”
11 ”orang” “Dari ekspresinya dia..ngomong. tangannya, nadanya dia ngomong “Baru, DJARUM 76 FIL…”
“orang yang berdiri meminta pada orang duduk untuk ngomong…”, “Mm…memohon ya”
12 “jin” “Dia ngomongnya pelan-pelan, terus serius, kata-katanya juga, gesture tubuhnya juga…”, “Jari itu…(memperagakan gerakan tangan dengan ibu jari jin)”
“mendikte” dan “Menyuruh tapi dengan bahasa lebih halus”
13 “jin” “Dari “Nah…ayo ngomong..”(mempraktekan penekanan nada biacaranya) tadi.”, “Iya nadanya..”,
“mau nyuruh ngomong”
“Dari…ini…tangannya ya”, “Menunjukan jempol lah..”
“Apa yah…monggo itu…”
14 “jin” “Jinnya ngomong “Baru DJARUM 76 Fil..”, “Orang ngacungin jempol (menunjuk pada gerakan tangan jin yang menunjukan menggunakan ibu jari) sama nada biacaranya…”
“ngomong kayak orang nyuruh…”, “tapi nyuruhnya sopan”
15 ”orang” “karena dia ngajarin ngomong, yang biasanya kan guru ngajarin murid untuk… berbicara” dan (menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..)
“kkayak guru yang ngajarin muridnya ya.”
cdxxxviii
R Objek Tanda Pemaknaan “Dari nada bicaranya…” dan (menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..)
“karena dia ngajarin ngomong”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu “Baru..DJARUM 76 FIl..), “mengajarin cara ngomong DJ76 fill gold itu ke orang yang berpenampilan seperti gayus itu”
“promosiin DJARUM 76”
cdxxxix
Iklan 2 DJARUM 76 Versi Fil Gold
Scene 3
R Objek Tanda Pemaknaan 1 Orang (menunjuk orang pada
gambar) dan “Ekspresi…paras, paras wajahnya ya. Pake kacamata ya, wig…“
“Gayus”
Ngomong “wani piro”, “Gerakan tangannya…” dan (langsung menunjukan dan mempraktekan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)
“Minta uang..”
“Wani piro” “Orang jawa” 2 Orang “Kalau dilihat dari
pakaiannya kan ya…” “seorang manajer atau apa ya..”
(menunjuk orang pada gambar)
“Gayus Tambunan”
“Wani piro” “yang dipikirkan yak an otaknya uang-uang-uang aja” dan “Ya… situ nyuruh saya ngomong mau bayar berapa, merintah gini berani bayar berapa? Iya… wani piro… yang dari DJARUM Fil… Gold ini ya “Ente gelem bayar piro sama saya?”
(menunjukan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)
“ya tanggannya juga komersil, tangan komersil”
3 Orang “kacamatanya” “Gayus” “Wani piro” dan (langsung menunjukan dan mempraktekan gerakan tangannya Gayus yaitu
“Minta imbalan…karena disuruh melakukan sesuatu…“ dan “Ini menandakan duit ya mbak…”
cdxl
R Objek Tanda Pemaknaan menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)
4 Orang “Wani piro kan, ya kan seperti itu… seperti jin-jin yang iklan-iklan sebelumnya.”, “: Ya…gerak tangannya sama saja”
“seperti meminta uang lah ibaratkan seperti itu…”
(menunjuk orang pada gambar)
“Gayus”
5 Orang “kode tangan… iya…” (mempraktekan gerakan tangan Gayus menggesekan ibu jari dengan telunjuk dengan kalimat yang disampaikan juga
“tetapi tetep minta imbalan”
“Sama seperti yang tadi..”, (menunjuk pada iklan sebelumya) (menunjuk orang pada gambar)
“Gayus”
6 Orang (menunjuk orang pada gambar),
“Gayus”
“sambil menggesekan apa ya, jempol dengan ibu jari sambil..”, “Oh iya jempol dan telunjuk sambil bilang wani piro…”
“di…yang intiya, maknanya…dia minta sesuatu imbalan…”
7 Orang “menunjukan dengan pakai tangan juga” dan “(menunjuk pada gerakan tangan pada scene tiga yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)”, “Ya…dari ucapannya yang “Wani Piro”
“meminta sesuatu itu”
“Nafasnya kayak tersenggal gitu kan”
“artinya ya seperti mengharapkan sesuatu ya, mengharapkan imbalan”
cdxli
R Objek Tanda Pemaknaan Ya, dari kacamatanya,
rambutnya. “Gayus”
8 Orang (menunjuk orang pada gambar),
“Gayus”
““Wani piro” dan “Gerakan tangan yang begini..begini.. (mempraktekan gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk) sama muka yang…apa ya…mengharap”
“Gayus itu mau ngomong tapi minta kompensasi”
9 “orang” “malah ngomong sambil jempol sama telunjuknya digerak-gerakin. Wani piro.”
“Minta duit”
“Dilihat dari rambut sama mukane”
“Gayus”
10 “orang” “wani piro dengan menunjukkan Jadi jari telunjuk sama jempol digesek. “
“tangan tanda minta uang.”
“dari bentuk wajahnya..” “Gayus” 11 “orang” “Orang yang duduk itu
menjawab “Wani piro” dengan…(mempraktekan gerakan tangan menggesekan ibu jari dan jari telunnjuk) ekspresi tangannya juga”
“Yang seperti orang minta uang”, “Maknanya ya…berani bayar berapa, untuk saya melakukan yang saya minta”
“Dari rambutnya..kacamatanya…”
“Gayus”
12 “orang” “Wani piro..”, “Eh..kode tangannya dia. Yang…(menunjuk pada gambar gerakan tangan menggosok ibu jari ke telunjuk discene ini)”
“minta..minta…sarat lah.”, “Maknanya…tips lah. Minta…minta…minta…penghargaan lah. Berani bayar berapa..”, “minta uang”
(menunjuk pada ekspresi mukanya)
“Ya…minta, memaksa… lah. Kalau mau ya ini…”
“Dari kacamata sama model rambut”
“Gayus”
cdxlii
R Objek Tanda Pemaknaan 13 “orang” “caranya dia ngomong wani
piro sama gesture tangannya (mempraktekan gesture tangan menggesekan ibu jari dan jari telunjuk)”
“menunjukan isyarat minta uang”
“Tata rambutnya sama kaca mata, sama bentuk mukanya…”
“Gayus”
14 “orang” “Dari gambarnya ini, kacamata sama rambut palsunya ini…”
“Gayus”
“menggesekkan tangan sama jempol, telunjuk sama jari ini (menunjuk pada ibu jari)”, “Ngomong wani piro”, “
“Ya minta sogokan…”, “Minta uang..”
15 “orang” “dari kacamata sama style rambutnya sih”
“Gayus”
“ngangkat tangan sambil ngomong wani piro.”, “Gesture tangan”
“kayak orang pengen dibayar untuk melakukan sesuatu”, “minta duit sih…”
cdxliii
Iklan 2 DJARUM 76 Versi Fil Gold
Scene 4
R Objek Tanda Pemaknaan 1 Jin “menirukan gaya si Gayus
ini wani piro menirukan si…”
“Mengejek.” Dan “’ Ya, menolak. Menolak memberikan uang ya, males…”
2 Jin “Ya mukanya” “kecewa dan kaget” “Ngucap wani piyooo ya” “ngeledek dan kecewa ya…”,
“dongkol juga kan” dan “Ya kalau ngulangin gitu ya kecewa dan ngejek juga”
3 Jin “Dari raut muka…” “Tecengang” “jinnya niruin Gayus…”, “Wani piyo itu…”, “Mimik mukanya…ekspresinya…bahasanya…”
“Biacaranya agak terganggu ya…cedal…” dan “Ini ngece ini…”
4 “jin” “dia (menunjuk gambar jin) menirukan dengan “Wani piyo?!” , “Dengan ekspresi wajahnya si jinnya itu, dengan bentuk mulutnya, kemudian kalimatnya kan jadi semacam orang yang cedal. Piyo….”
“Ya…ejekkan”
5 “jin” “Mengungkapkan, menirukan kalimat yang disampaikan oleh si Gayus tadi dengan nada sinis ya. Mimik mulutnya yang sinis gitu…”
“Ekspresi pesimis untuk bisa melakukan perubahan terhadap mental pejabat””jadi dia seolah-olah ngece gitu”
6 “jin” “Kalau dilihat digambar cuman ekspresi wajah sih, kalau diiklannya gerakan ya. Kalau secara visual itu ada gerakan apa ya…dari cara ngomongnya juga agak di…di…”, “Cara
“meyepelekan permintaan dari si Gayus”, “tanda meledek..”
cdxliv
R Objek Tanda Pemaknaan ngomongnya itu agak dipelokan si”
7 “jin” “jadi ngedumel”, “Dari ekspresi wajahnya… gerak tangannya, gerak bibirnya. Ngedumel gitu loh…”
“kaget aja, kaget, kesel”
8 “jin” “dan membalas..wani piyo”, “raut mukannya…apa tadi…apa ya…ya me..me…wajahnya..kecewa…menghina..”
“Kekecewaan si jin”, “Ngece lah! Kecewa dan ngece..”
9 “jin” (menunjuk muka jin discene ini dikertas)
“jinnya malah kaget”
“sambil ngomong niru-niru orang yang duduk tadi…”, “Dari raut mukanya sih… Sambil mencibir…namanya itu matanya sambil, apa…mendelik-mendelik sama mulutnya nyibir”
“Ya nandain terkejut…heran. Ya kayak setengah mencemooh lah..”
10 “jin” (menunjuk pada perkataan jin yaitu “wani piyo?!”)
“Karena dia merasa heran”, “Bisa ekspresi rasa ngece bisa.”
11 “dia menirukan ekspresinya Gayus yang duduk…”, “Ekspresi dan kata-katanya “Wani piyo…”, “Dari ekspresi mukanya, omongannya, kata-katanya…”
“Yang berdiri kaget, jinnya kaget.”, “Ya setengah mengejek…”
12 “jin” “Ekspresinya…sama agak kesel juga sih, sama kosakata yang diiulang…”, “biasanya orang bilang tu dipelokan ya..” dan “Agak melotot ya matanya, mulutnya komat-kamit, agak melebar”
“Ngeledek sih ya..ngeledek.”
13 “jin” “dia menirukan omongannya si gayus tadi (menunjuk pada
“Dia jengkel”, “Ya..ngece ya”
cdxlv
R Objek Tanda Pemaknaan tulisan narasi dari scene empat yaitu wani piyo)”, “Heem…sama mukanya”, “Mukanya…muka ngece”, “
14 “jin” “jinnya ngomong wani piyo?!” dan “Sama menurutin kata-kata Gayus ini “Wani piro” jadi “Wani piyo”
“Ngeledek..”
15 “jin” “mimic wajahnya”, “Eh… kata-kata, niruin. Dia ngomong niruin orang yang duduk dikusi. Kan kalo orang ngomong diikutin itu kan termasuk ngejek. Budaya Indonesia…”, “kalimatnya aja yang sama yang diomongin, nadanya dibuat-buat seakan-akan ngejekin”
“ngejek”
“terus yang berpakaian adat jawa itu”
“seperti org yg bayar pajak.”
cdxlvi
Iklan 2 DJARUM 76 Versi Fil Gold
Scene 5
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “DJARUM
76” gambar dari logo DJARUM 76
“Produk rokok”
2 DJARUM 76 gambar dari logo DJARUM 76
“rokok”
3 “DJARUM 76”
“Lambang rokok DJARUM ya…”
“rokok DJARUM 76”
4 “DJARUM 76”
“muncul background DJARUM 76. Seperti yang diungkapkan tadi. FIL…GOLD”, “logo-logo”
“produk rokok…” dan “Kemungkinan…kemungkinan…kalau dulu kan ini…kretek ya. Tapi ini dari iklan ini kan ada kalimat FIL nya, itukan FIL…GOLD. Jadi kemungkinan ini udah bukan rokok kretek lagi, tapi filter. “
5 “DJARUM” “Penulisan DJARUM”, “rokok”, “menunjukan merek.”
“Ya, tulisan baru saja.. ya…”
“Rokok baru.”
6 “DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76), “nama DJARUM kan sudah melegendaris ya…ya gitu..”
“Produk rokok” dan “Rokok kretek…”
7 “DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76)”
“Rokok, versi gold”, “rokok kretek”
8 “DJARUM 76”
“gambar DJARUM 76”, “Lambang 76.”
“Rokok DJARUM”
“Kalau pakai Fil… (menunjuk tulisan Fill pada gambar) ini”
“ini yang saya tahu sudah pakai filter ini, tapi DJARUM 76 ini dulu kretek ini”
9 “DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76),
“rokok DJARUM 76 Filter”, “merek rokok”
“Ada tulisannya baru…” “Ini jenis baru kan mau dipasarin, tulisannya kan baru. Kretek filter” dan “Nahh mungkin dulu kretek,
cdxlvii
R Objek Tanda Pemaknaan sekarang filter…”
10 “DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76)
“ya poinnya adalah iklan rokok..” dan “rokok kretek.”
11 “DJARUM 76”
“tulisan DJARUM 76 FIL”, “Ya..dari logonya kan lain”, “Kan ada kata-katanya “FIL…”, “Iya…itukan biasanya dari singkatan filter kan”
“Rokok filter…”
12 ‘DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76)
“Itu rokok sih”, “merek…DJARUM”
(menunjuk pada tulisan baru) “Rokok kretek sih, cuman ini kan karena ada produk baru DJARUM 76 filter gitu…” dan “Sekarang filter…he eh…”
13 ‘DJARUM 76”
(gambar dari logo DJARUM 76 Fil..Gold),
“ya produknya ya. DJARUM 76 Fil gold”, “Jadi produknya yang diiklanin ya..”, “Rokok”, “merek DJARUM”
“Filnya sih..” “Oh…DJARUM 76 Filter..” 14 ‘DJARUM
76” (gambar dari logo Baru, DJARUM 76 Fil..Gold)
“Rokok kretek…” dan “Kretek. Tapi karena ini rokok baru makanya bikin filter gitu…”
15 ‘DJARUM 76”
(gambar dari logo Baru, DJARUM 76 Fil..Gold)
“iklan dari DJARUM 76 Fil Gold. Iklan dari rokok DJARUM 76. “
cdxlviii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 1
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Matahari” “Matahari…matahari diatas
awan” dan “Warna. Karena warnanya orange itu kan biasanya sore ya…”
“Senja…sore..”
2 “Awan dan matahari”
“awan yang bergumpal-gumpal… ada kecerahan terpancar dari sinar matahari..” dan “karena jingganya ini..”
“gambar diatas bumi ya”, “dilapisan troposfer ya” dan “ini suasana… sore ya , sore menjelang petang” dan “Ya suasananya kan kayak matahari mau terbenam..”
3 “Awan dan matahari”
“Sinar matahari dan awan” “Siang”
4 “matahari” sinar matahari “ada matahari” “sinar matahari yang…dengan awan. Matahari ini mau tenggelam kali ya”
“menjelang sore”
5 “matahari” “sinar matahari…matahari pagi”
“menunjukan harapan baru”, “pengharapan akan perubahan baru”
“Awan” “Gelombang awan…” “Awan” 6 “Awan dan
matahari” (menunjuk pada pergerakan dari awan dan matahari)
“menandakan..putaran waktu ya”, “Menandakan waktu dalam arti bila waktu diputar gitu loh..” dan “. Dalam arti apabila waktu itu bisa dikembalikan lagi…”
7 “Ada mentari ada awan”
“ada mentari pagi, ada awan. Ya…terangnya cerah”, “mataharinya baru mau terbit, terus kelihatannya ya terang, cerah, terus ya…ada awan berlapis-lapis gitu loh. Itu saya lihat seperti
“pagi”
cdxlix
R Objek Tanda Pemaknaan menunjukan kayak baru terbit matahari.”
8 “Awan dan Matahari”
“Ini perwujudan di atas awan.”, “Matahari…” dan “Pencahayaannya yang warnanya ada kuning merah…”
“Gambar-gambar begini biasanya diambil diatas pesawat…”, “Ini agak sore ya”
9 “Awan dan Matahari”
(gambar awan dan matahari), “soalnya diatas awan nih ya…”
“Diambilnya dari pesawat ini…”
“Kalau lihat posisi matahari ya…Soalnya mataharinya lagi dihorison sih…ehhh diujung horizon sana”
“kalau nggak pagi ya sore hari.”
10 “Awan dan Matahari”
(gambar awan dan matahari) “Berarti suasananya siang ya.”
11 “Awan, Matahari”
(gambar awan, matahari) “Ya…mataharinya…dengan sinar mataharinya”
“Siang…”
12 “Awan dan Matahari”
“”agak kecoklatan ya. Kalau pagi itu kan lebih cerah, lebih putih..ini lebih coklat.”
“Sore hari”
13 “Awan dan Matahari”
(gambar awan), “sinar matahari”, “lebih redup soalnya warnanya”
“Kayak sore ya…”
14 “Awan dan Matahari”
(gambar awan dan matahari) “Awan dan Matahari” “ada matahari yang kayak baru nimbul gitu..”, “Kayak terang…warnanya masih cerah gitu, warnanya kekuning-kuningan gitu…”
“Fajar ini” dan “Pagi…”
15 “Awan dan Matahari”
“ada awan, matahari, terus bewarna orange”
“langit sore”, “kayak di sore gitu.. “ dan “Ada kebebasan, keindahan, nampiliin sore hari. Keadaan awan disore hari… kan bagus”
“soale awane kan gerakane cepet banget. Kan kalo awane dicepetin gitu”
“kalo menurutku lokasine jauh…” dan “berarti di tempat yang jauuh banget.. “
cdl
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 2
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Panggung” gambar panggung “Panggung”
“tulisan” tulisan kontes jin “Saya lihat kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “Tiga…ada tiga…yang…oh
ini ada cceweknya tiga. Sama ditengah yang bersila tiga orang.”
2 “Panggung” gambar panggung dan “ada lampu dikanan kirinya..”
“Panggung”, “tempat pelaksanaan dari lomba dikontes ini… “
“tulisan” tulisan kontes jin “Ada kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “ada tiga peserta jin”
3 “Panggung” gambar panggung “Panggung” “orang” Gambar orang di panggung “ada tiga peserta yang jin
ya” 4 “Panggung” (menunjuk pada gambar
panggung) “ternyata itu ada panggung”
“tulisan” “ada tulisan kontes jin” “berarti ini jin-jin dari beberapa negara ini sedang mengadakan kontes”
“orang” Gambar orang di panggung “Selain jin ada tiga orang ini ya diatas panggung…”
5 “Panggung” (menunjuk pada gambar panggung)
“Panggung”
tulisan tulisan kontes jin “Kontes jin”, “ “diharapkan akan muncul harapan baru dari pemenangnya itu”
“orang” Gambar orang di panggung jadi pesertanya ada tiga yang akan mengadu kekuatan”,
6 “Panggung” (menunjuk pada gambar panggung)
“Panggung”
tulisan tulisan kontes jin “Mau mengadakan kontes jin”, “untuk..menunjukan jawara ya. Untuk menunjukan kan siapa yang paling hebat dalam arti untuk
cdli
R Objek Tanda Pemaknaan menunjukan siapa yang paling hebat. Dalam arti untuk dilihat khalayak umum. Untuk dilihat orang banyak..”
“orang” Gambar orang di panggung “ada beberapa kontestan” Gambar orang di panggung, “Ada beberapa wanita dibelakang panggung”
“mungkin wanita itu membantu dari aktifitas ini ya…”
7 “orang” Gambar orang di panggung “Ada tiga peserta jin yang saya lihat tuh dari Indonesia, Jepang dan India.” “Ada beberapa cewek cantik”
tulisan tulisan kontes jin “Ada kontes jin” “orang” (menunjuk pada gambar
bagian bawah pada scene ini) “penonton”
8 “Panggung” gambar panggung “ada panggung” “tulisan” tulisan kontes jin “kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “ada duduk dilantai jin” dan
“Ada penggembira-penggembira..ini gadis”
9 “Tulisan” tulisan kontes jin “kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “sama pengapit cewek tiga
orang. Jinnya juga tiga orang…”
“Panggung” gambar panggung “ada panggung” 10 “Panggung” gambar panggung “ada sebuah panggung”
“tulisan” tulisan kontes jin “Ada kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “ada tiga orang peserta.”
11 “tulisan” tulisan kontes jin “suatu kontes ya” “orang” Gambar orang di panggung “ada tiga peserta kontes.”
12 “Panggung” gambar panggung “Ini di sebuah panggung” “tulisan” tulisan kontes jin “Ada kontes jin”
“orang” Gambar orang di panggung “ada seperti pendampinglah.”
13 “Panggung” gambar panggung “Ada panggung” “orang” Gambar orang di panggung “semacam ada tiga orang,
cdlii
R Objek Tanda Pemaknaan sama pemandu acaranya”
“tulisan” tulisan kontes jin “sama ada background..” 14 “Panggung” gambar panggung “Di panggung”
“tulisan” tulisan kontes jin “Ada kontes jin” “orang” Gambar orang di panggung “ada ada tiga jin dan tiga
cewek” 15 “tulisan” tulisan kontes jin “Ada kontes jin”
“Panggung” gambar panggung “Di panggung” “orang” Gambar orang di panggung “ada tiga jin”, “ada tiga
cewek”
cdliii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 3
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Jin” “Kostumnya…” “Jin Mesir” 2 “Jin” “Dari pakaiannya kan kayak
ciri khas” dan “wajahnya.. wajahnya orang Yordania..”
“ada jin dari timur tengah ya…”, “Orang Mesir”
3 “Jin” “terus satu topinya ya mbak, itu…topi”
“Jin Mesir”
4 “Jin” “bentuk pakaiannya dan segala macem yang menggambarkan itu…”
“Jin Mesir”
5 “Jin” “ya pakaian dari jinnya”, “Pakaian…topinya itu loh..”
“peserta dari Arab”
6 “Jin” “Dari topi sih…”
“orang india”
7 “Jin” “dari penampilannya sih” “dari India” 8 “Jin” “Ya topilah…topinya terus
jenis rompi-rompinya yang dipakai, terus bentuk muka orang timur tengah itu kan cenderung gitu.”
“Jin Mesir”
9 “Jin” “Sorban. Ya topilah…topinya orang Mesir.
“Jin Mesir”
10 “Jin” “dari pakaiannya. Dari topinya.”
“Jin Timur Tengah”
11 “Jin” “Dari dandanannya…Apa yang ada dikepalanya…”.
“Jin Mesir”
12 “Jin” “Pakainnya ya, pakaian si jin itu”
“Jin Mesir”
13 “Jin” “Dari pakaiannya…” “Jin Mesir” 14 “Jin” (menunjuk tokoh orang) “Jin” 15 “Jin” (menunjuk tokoh orang) “Jin”
cdliv
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 4
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “piramid” gambar Piramid “Mesir”
“onta” gambar onta “Mesir” “gurun pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “Oh..ada pyramid sama onta” dan “Hmm..gurun pasir…”
“Jin Mesir”
2 “piramid” gambar Piramid “Mesir” “onta” gambar onta dan “Terus
hewan-hewan khusus yang mau beradaptasi”
“Mesir”
“gurun pasir”
gambar gurun pasir, “Ya..terus ada daerah gersang, tanpa tanaman, panas ya…debu”
“Mesir”
“jin” .. ya suasana alamnya pyramid kan orang mesir…”, “gurun pasir” dan “onta”
“Jin Mesir”
3 “piramid” gambar Piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “gurun pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “Dari Piramid sama onta…”, “kemudian padang pasir”
“Jin Mesir”
4 “piramid” gambar Piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “gurun pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “kan ada pyramid”, “ada hewan ini kan (menunjuka gambar Onta). Hewan onta…” dan “Ya ada padang pasir itu…”
“Jin Mesir”
5 “piramid” gambar Piramid “Arab”
cdlv
R Objek Tanda Pemaknaan “onta” gambar onta “Arab” “Jin” “ya pakaian dai jinnya” “peserta dari Arab”
6 “piramid” gambar Piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“Jin” “Ada piramird”, “Onta”, “Disini ada padang pasir ya…padang pasir..”
“dari Mesir. “
7 “piramid” gambar Piramid, “ada dua pyramid”
“Mesir”
“onta” gambar onta “Mesir” “jin” “pyramid”, “Dari
penampilannya terus dari ontanya”,
“Jin Mesir”
8 “piramid” “Karena yang dari Mesir ini melenyapkan pyramid ini”
“Mesir”
“onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “Karena yang dari Mesir ini melenyapkan pyramid ini”, “Ada onta…terus pyramid…”, “Ada padang pasir ya…”
“Jin Mesir”
9 “onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“piramid” “Karena yang dari Mesir ini melenyapkan pyramid ini”
“Mesir”
“jin” “Dari onta…padang pasir, terus pyramid…” dan ‘Ini ngilangin pyramid…bisa ilang ini pyramid”
“Jin Mesir”
10 “piramid” Gambar piramid “Mesir. Timur Tengah” “onta” gambar onta “Mesir. Timur Tengah” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir. Timur Tengah”
cdlvi
R Objek Tanda Pemaknaan “jin” “Kedua dari simbol piramida
berarti kan dari mesir, Timur Tengah dan ada unta.” Dan “padang pasir.”
“jin Mesir. Timur Tengah”
11 “piramid” gambar piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “ada pyramid, onta sama padang pasir”
“Jin Mesir”
12 “piramid” gambar piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “jin” “ada pyramid sama onta” “Jin Mesir”
13 “piramid” gambar piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “ada pyramid, onta sama padang pasir”
“Jin Mesir”
14 “onta” gambar onta “Mesir” “piramid” gambar piramid “Mesir” “gurun pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “ada pyramid, onta sama padang pasir”
“Jin Mesir”
15 “piramid” gambar piramid “Mesir” “onta” gambar onta “Mesir” “padang pasir”
gambar gurun pasir “Mesir”
“jin” “ada pyramid, onta sama padang pasir”
“Jin Mesir”
cdlvii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 5
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Jin Mesir” “tertawa dia..” “Senang” 2 “Jin Mesir” “Tertawa…semi melihat
sebelah teman, sampingnya” dan “ekspresi mukanya”
“kebanggannya” dan “Tidak usah berkata-kata saja orang tahu.. ni loh saya hebat”
3 “Jin Mesir” “Dari muka ya…muka ceria…”, “Tertawanya ya”
“Ekspresi keberhasilan “, “Kegembiraan…”
4 “Jin Mesir” “Dari ketawanya…”, “eh…menengok pada jin, jin yang dari Jepang.”
“menunjukan kemampuan itu dia dengan bangga rupanya…”
5 Jin Arab “dengan pongahnya ketawa lepas”, “melirik jin peserta berikutnya”
“puas”
6 “Orang Mesir”
“Dengan…dengan…ketawa sambil melirik ke orang Jepang…”
“saya yang paling hebat”
7 “Orang Mesir”
“ketawa-ketawa gitu” dan “Ekspresi mukanya, gerak-gerik. Mukanya sama matanya gitu “
“senang hati dan bangga”
8 Jin Mesir “Dari bentuk wajahnya, juga ketawa tadi sambil memandang lawannya dari Jepang dengan sinis mungkin….”
“Menunjukan kebanggaan dia”
9 Jin Mesir “Jinnya ketawa-ketawa”, “Dari mukanya…ketawa…”
“seneng”
10 Jin Mesir “dari ekspreinya. Ketawa wajahnya dan mengutarakan HAHAHAHA.”
“Dia merasa bangga”
11 “jin dari mesir”
“dia ketawa”, “Dengan ekspresinya dia ketawa sambil menengok pada kontestan yang lain ya…gitu loh…”
“seolah-olah bangga menunjukan pada kontestan yang lain”
12 “jin Mesir” “tertawa”, “Ketawanya lah, “Senang…berhasil lah..”
cdlviii
R Objek Tanda Pemaknaan terus ekspresi mukanya seneng. Terus ada tertawa hahaha itu”
13 “jin Mesir” “ketawa”, “Dari mukanya sih..”
“Bangga, sombong…ya sukses lah ya soalnya…”
14 “jin Mesir” “tertawa Ha..ha..ha..ha..ha..” dan “Ekspresi mukanya..”
“senang”
15 “jin Mesir” “Ketawanya sambil ngliatin jin satunya yang lawannya”
“bangga”
cdlix
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 6
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin” “Kostumnya. Pakaian
Jepang, nama pakaiannya apa nggak tahu…”
“jin Jepang”
2 “jin” “Terlihat dari rambutnya, ada susuknya dibelakang, pakaiannya, wajahnya.. wajahnya kayak orang Mongol Jepang gitu.”
“jin Jepang”
“karena wajahnya jelas orang jawa, pakaian juga jawa”
“orang jawa”
3 “jin” “Terlihat dari pakaian dan gaya rambutnya, sipit matanya…mukanya…”
“jin Jepang”
4 “jin” “Terlihat dari pakaiannya…menunjukan pakaiannya.”
“jin Jepang”
5 “jin” “Ya, dari model pakaiannya.”
“jin Jepang”
6 “jin” “Dari pakaian”, “Dari cara bicaranya”, “tatanan rambut”
“jin Jepang”
7 “jin” “Dari bahasanya, dari apa namanya. Ah…corak fisiknya (menunjuk ke gambar pakaian) gituloh..”
“jin Jepang”
8 “jin” “Dari pakaiannya, kimono. Terus bentuk rambut yang dikuncir kebelakang”, “terus face mukanya orang Asia Timur kan gitu beda.”
“jin Jepang”
9 “jin” “Dari pakaian kimono” “jin Jepang” 10 “jin” “terlihat dari bentuk
pakaiannya” “dari Jepang”
cdlx
R Objek Tanda Pemaknaan 11 “jin” “Dari pakaian yang
dipakai…” dan “Rambutnya…”
“Kontestan Jepang”
12 “jin” “Pakaiannya ya, pakaiannya…pakaian sama gaya rambutnya kayak orang Jepang jaman dulu”
“jin Jepang”
13 “jin” “Dari dandanannya, terus dari cara bicaranya itu mirip-mirip orang jepang itu..”
“jin Jepang”
14 “jin” (menunjuk tokoh orang) “jin Jepang” 15 “jin” “bisa dilihat dari pakaian” “jin Jepang”
cdlxi
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 7
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “bunga
sakura” Gambar bunga sakura “Jepang”
“gunung Fujiyama”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Jin” “bunga sakura, sama gunung Fujiyamaya ya…”
“Jin Jepang”
2 “bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“gunung Fujiyama”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Jin” “Gunung Fujiyama, bunga sakura dan danau yang teduh ini kan ada di Jepang”
“Jin Jepang”
3 “bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“gunung Fujiyama”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Jin” “Dari Gunung Fujiyama dan bunga sakura kan simbolnya ya…”
“Jin Jepang”
4 “Fujiyama” “ada Fujiyama ya kalo gak salah.”
“Jepang”
“bunga sakura”
“Terus ada bunga-bunga ini…”
“Jepang”
5 “tanaman sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“gunung Fuji”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“jin” “tananaman sakura”, “gunung Yama”
“Jin Jepang”
6 “Gunung Yama”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “gunung Yama, Bunga “Jin Jepang”
cdlxii
R Objek Tanda Pemaknaan sakura”
7 Laut Gambar laut Laut Gunung Gambar gunung “Jepang” “Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “Bunga sakura” “Jin Jepang” 8 “Gunung
Fujiyama” Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “gunung Fujiyama, Bunga sakura”
“Jin Jepang”
9 “Gunung Fujiyama”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “terus gunung Fujiyama, terus bunga sakura”
“Jin Jepang”
10 “Gunung Fuji”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “gunung fuji, terus ada bunga kertas ini dari Jepang”
“Jin Jepang”
11 “Gunung Fuji”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Pohon sakura”
Gambar pohon sakura “Jepang”
“Rumah-rumah”
Gambar rumah-rumah “Jepang”
“jin” “gunung fuji, terus pohon sakura dan bangunan-bangunan rumah”
“Jin Jepang”
12 “Gunung Fuji”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
cdlxiii
R Objek Tanda Pemaknaan “jin” “gunung fuji, terus ada
bunga sakura” “Jin Jepang”
13 “Gunung Fuji”
Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “gunung fuji, terus ada bunga sakura”
“Jin Jepang”
14 “Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“laut sama gunung”
Gambar laut dan gunung “Jepang”
“jin” “ada bunga sakura” “Jin Jepang” 15 “Gunung
Fuji” Gambar gunung Fujiyama “Jepang”
“Bunga sakura”
Gambar bunga sakura “Jepang”
“jin” “gunung fuji, terus ada bunga sakura”
“Jin Jepang”
cdlxiv
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 8
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin jepang” “ekspresinya”, “Dia
tertawa…” “seneng”
2 “jin jepang” (menunjuk pada tertawa dari jin Jepang) dan “Ekspresinya”
“kebanggaan”
3 “jin jepang” “melirik ke jin yang pertama”, “Dari tertawanya, “Ha ha ha” sama wajahnya…”
“Perasaan gembira”
4 “jin jepang” “Dengan menengok dari jin yang dari Mesir…” dan “ekspresinya ya cuman tertawa”
“ekspresi dari jin Jepang ini merasa ternyata kemampuan saya itu tidak…tidak kalah.”
5 “jin jepang” “Ketawa”, “Dari dia ketawa lepas sambil melihat ke Jin Arab tadi..”
“mengejek”
6 “jin jepang” “Dengan raut wajah dia tertawa, dengan lirikan matanya itu kelihatan…”
“meledek ya”
7 “jin jepang” “makanya dia ketawa terlihat dari ekspresi mukanya”, “mulutnya melebar, tertawa terbahak-bahak gituloh..”
“Kegembiraan”
8 Jin Jepang “Ketawanya…sambil melirik jin Mesir tadi”
“Dia dengan bangga dan nggak mau kalah”
9 “jin jepang” “terus ketawa-ketawa ini jin dari Jepang.”, “Dari tangannya…”, “Tangannya kebuka-buka..”, “Ya raut mukanya itu”, “Mukanya gembira” dan “Berseri-seri mukanya”
“Seneng…”
10 “jin jepang” “Terlihat dari ekspresinya, dan teriakannya,
“dia merasa bahagia juga”
cdlxv
R Objek Tanda Pemaknaan mengutarakan hahaha. Dan menoleh kearah dari yang Timur Tengah.”
11 “jin jepang” “Dia tertawa…menengok.”, “Menengok pada yang Mesir ya…”
“Lebih hebat. Bangga karena bisa menghilangkan yang lebih besar…”
12 “jin jepang” “Dari ketawanya, ekspresi mukanya”
“senang”
13 “jin jepang” “dia ketawa”, “Ekspresi muka sama tangannya itu..”,
“seneng, bangga..” “Kayak orang kegirangen”
14 “jin jepang” “tertawa “Ha ha ha ha” dan “Dari ngacungin tangan…”
“gembira…”
15 “jin jepang” “ekspresinya” “Dia sedikit kayak sombong”
cdlxvi
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 9
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “orang” Gambar orang pakai
blangkon “Ada orang pakai blangkon”
“penonton” “Eh…ada tepuk tangan dari penontonnya…”
“memberi semangat mungkin ya…”
2 “penonton” “dia mendapatkan tepuk tangan…”
“Ya berarti orang salut ya… kagum ya… orang angkat jempol gampangannya… hebat, luar biasa.”
3 “penonton” “tertawa…” “menandakan kesuksesan ya”
“Applause..tepuk tangan” “Kegaguman…” 4 “penonton” “memberikan banyak
applause” “keberhasilannya jin Jepang”
5 “penonton” “tepuk tangan” “Dia sedang kasih support dengan peserta dari Indonesia. “, “penontonnya kan orang orang Indonesia semua, sama dengan peserta ketiga. Dalam konsep penonton pasti akan seperti itu, karena di penonton kan tidak digambarkan ada orang Arab dan orang Jepangnya. Dia memberikan support kepada peserta ketiga…”
“jin” “Dari pakaiannya..” “Dari jawa” 6 “penonton” “Dengan tepuk tangan” “merasa terpukau ya” 7 “jin” (menunjuk pada gambar jin
di scene ini) “jinnya dari Indonesia”
“penonton” (menunjuk pada gambar penonton di scene ini)
“Dan penonton itu juga kebanyakan dari Indonesia” dan “meragukan kemampuan jin dari Indonesia”
8 “jin” “Dapat applause dari penonton ya…”
“Berarti lebih hebat jin dari Jepang, dibanding dari Mesir
cdlxvii
R Objek Tanda Pemaknaan tadi”
“penonton” Gambar penonton “penonton” 9 “penonton” “pada tepuk-tepuk tangan…” “Kasih applause sama jin
Jepang ini”, “Ya…hebat, menandakan hebat jinnya. Jinnya ini hebat”
10 “penonton” “ini bertepuk tangan, hebat.” Dan “Jadi mereka memberikan applause, tapi masih dalam keadaan duduk.”
“sesuatu yang hebat. Sesuatu yang hebat, bisa menghilangkan piramid sama gunung. “
11 “penonton” “Semua penonton tertawa, dilihat dari semua penontonnya bertepuk tangan…”
“Menunjukan bahwa hebat…”
12 “penonton” “tepuk tangan ya…” “Salut lah”, “Ya menghargai keberhasilan…”
13 “penonton” (menunjuk pada gambar penonton di scene ini)
“orang-orang yang nonton kontes jinnya itu”
“tepuk tangan ya…” “Ya senang lah, gembira lah…”
14 “penonton” “tepuk tangan” “senang” 15 “penonton” “tepuk tangan”, “Ya…kayak ngasih apresiasi
gitu”, “Karena kan Fujiyama kan gedhe jadikan kalau dihilangin, punya kekuatan yang lebih gitu dari pada pyramid”, “Ya ekspresi kagum”
cdlxviii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 10
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin” “Dia membawa buku itu,
orang yang pake blangkon itu”, “Jin yang pakai blangkon ini…”
“Dari jawa…”
“Kardus sama tumpukan buku…”
Gambar kardus dan tumpukan buku
“Iya…lebih kecil.. Dari yang sebelumnya. Kayak yang gunung…”
2 “jin” “dengan gaya jawanya” “Jin Jawa” 3 “jin” “Pakaiannya” “Dari jawa…” 4 “jin” “kan pakaian adatnya kan
keliatan gitu..dengan menggunakan blangkon dan pakaian jawa..”
“jin dari Indonesia”
5 “jin” (menunjuk pada jin membawa setumpuk berkas)
“jin yang ketiga ini menyiapkan peralatannya. Setumpuk berkas. “
6 “jin” “Dari pakaiannya…” “dari Jawa ya” “mengambil peralatan untuk
kemampuannya itu” “Dia sedang beraktifitas”
7 “tumpukan buku”
Gambar kardus dan tumpukan buku
“memperlihatkan beberapa tumpukan buku yang berisi beberapa kasus..”
“jin” “Terlihat dari fisiknya, kostum pakaiannya gituloh”, “Kostum jawa!”
“Dari Indonesia”
8 “jin” “Nah…itu dari pakaiannya. “
“jin Indonesia”
“dengan apa tuh…berkas-berkas dikumpulin didatangkan kepanggung…”
“jin Indonesia.. nggak mau ketinggalan mendemonstrasika kepiawaiannya”
9 “jin” “Nah…itu dari pakaiannya. Pake blangkon, pake sarung…. “
“jin Indonesia”
cdlxix
R Objek Tanda Pemaknaan ( menunjuk pada Gambar
orang membawa kardus dan tumpukan buku)
“Jin Indonesianya cuma bawa kardus”
10 “jin” “Ditandai dengan blangkonnya, pakaiannya, dari caranya ngomong. “
“Kontestan Indonesia”
“Dia membawa berkas-berkas yang numpuk lebih dari satu kardus menumpuk.”
“banyak berkas-berkasnya atau file-file.”
11 “jin” “Iya, dari pakaiannya, blangkon, sarung…”
“jin Indonesia”
12 “jin” “pakaiannya kan blangkon dan kebayanya”
“Indonesia”
13 “jin” “Dari cara pakaiannya…pakaian orang jawa..terus…dari bahasanya”
“Jin Indonesia”
“Dia membawa semacam seperangkat berkas-berkas ya… kardus. Ditumpuk-tumpuk kan kardus”
“Banyak ya…”
14 “jin” “karena pakai blangkon sama pakaian adat jawa”
“Jin Indonesia”
15 “jin” “Ah.. karena pakaian adat dari jawa sih.”
“Jin Indonesia”
cdlxx
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 11
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin Mesir
dan Jin Jepang”
“Ekspresi orang Mesir sama orang Jepang”
“orang Mesir sama orang Jepang ini kaget.”
2 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“ekspresinya” “kebingungan..tanda Tanya, pan ngopo to iki. Apa yang akan dilakukan gitu…”
3 “jin Mesir dan Jin Jepang”
(menunjuk pada kedua jin dari Mesir dan Jepang), “dari raut muka”
“Satu bingung, kedua berpikir”, “sedang menunggu apa yang akan dilakukan oleh yang ketiga”, “lainnya merasa seolah tidak bisa ditadingin, kan gunung hilang, pyramid hilang. Coba yang dari jawa yang mau dihilangkan apa…”
4 “jin Mesir dan Jin Jepang”
(menunjuk pada kedua jin dari Mesir dan Jepang), “Dari ekspresi ya…ekspresinya ya..ekspresi wajah kok sepertinya bertanya-tanya…”
“terheran-heran”
5 “jin Mesir dan Jin Jepang”
(menunjuk pada ekspresi dari kedua jin dari Mesir dan Jepang)
“bingung maksudnya apa”
6 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Dari raut wajah, dia mukanya itu agak melongo ya…”
“merasa..heran”
7 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Terlihat ya dari itu, pandangan mata mereka terhadap tumpukan buku itu, terhadap peserta jin Indonesia itu. Dan dilihat juga dari ekspresi mukanya gitu menunjukan ya kayaknya sangat meremehkanlah.”
“jin dari Mesir maupun Jepang cukup heran gituloh”, “seolah-olah mereka itu menganggap remeh, melecehkan peserta jin dari Indonesia itu.”
cdlxxi
R Objek Tanda Pemaknaan 8 “jin Mesir
dan Jin Jepang”
“wajah-wajah”, “Yang Mesir itu matanya melotot sambil ndengak-ndegak gitu…” dan “Raut muka…bahasa tubuh”
“keheranan”
9 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Lewat raut mukanya itu…” “heran”
10 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“terlihat dari ekspresi wajahnya”
“heran”
11 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Dilihat dari ekspresinya mukanya…”
“bingung” dan “Heran”
12 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Apa ya…matanya mengkerut. Eh, apa…apa yah… ini lah. Dagunya, dagunya dimengkerutkan…ekspresi heran”
“heran”
13 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Dari mimik mukanya sih…” “bingung” dan “Heran”
14 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Dari wajahnya…” “kaget”
15 “jin Mesir dan Jin Jepang”
“Dari ekspresi mukanya kayak orang terpaku, diem gitu sambil liati tumpukan kertas yang dibawa sama jin Indonesia”
“heran”
cdlxxii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 12
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “Jin Mesir
sama Jepang”
(menunjuk kepada kedua jin dari Jepang dan Mesir), “ketawa”, “ekspresi mukanya” dan “Nunjuk ke buku itu sambil tertawa”
“Ngejek”
“Orang jawa”
(menunjuk pada jin dari Jawa yang menghilangkan tumpukan kertas)
“Yang orang jawa ini bisa ngilangin setumpuk buku ini…”
2 “jin jawa” (menunjuk pada jin dari Jawa yang menghilangkan tumpukan kertas)
“jadi kemudian tumpukan bukunya tadi dihilangkan, dilenyapkan…”
“Jin Mesir sama Jepang”
“dari “Hahaha”nya tuh” “menganggap remeh”
3 “Jin Mesir sama Jepang”
“Tertawa, jin yang dari Jepang, dari Mesir menertawakan jin yang dari jawa”
“Ya berarti ngejek!”
4 Jin Mesir dan Jepang
“malah justru menertawakan”, “Ini jin Jepang itu menunjuk”
“masih tetap heran”, “seperti…orang mengejek lah”
5 Jin Mesir dan Jepang
“dua peserta sebelumnya”, (menunjuk kepada kedua jin dari Jepang dan Mesir), “Tertawanya kan, ya…tertawa sinis”, “Tertawa sinis kan tidak melihat kepada subyek yang…yang…apa…yang ditertawakan. Jadi istilahnya kayak mlengos aja ya. Gitu…”
“Jadi ya istilahnya ya koyok ngece juga”, “meremehkan! Kemampuannya”, “
6 “jin Jepang” “ekspresinya”, “sekedar menunjuk tangan kearah
“riang. Dalam arti gampang gitu loh, karena
cdlxxiii
R Objek Tanda Pemaknaan tumpukan itu”, “dia menunjuk kea rah…kearah kotak tersebut dan dia juga menertawakan dari jin jawa tersebut”
menghilangkan tumpukan itu gampang”, “agak menghina juga ya. “
7 “jin dari Jepang sama Mesir”
“Ditunjukan dari ya ini…ekspresi mukanya berdua, tunjuk sambil ketawa.”
“kelihatannya masih belum..masih meremehkan gitu”, “Tapi kalau disini ya ngeledek gitu loh. Istilahnya meremehkanlah gitu.”
8 “jin dari Jepang sama Mesir”
“Menertawakan” dan “: Sambil nunjuk-nujuk tadi ya kayak “Hanya gitu aja?””
“dikecilkan sama jin-jin luar”, “ya sepele lah…kehebatannya diragukan. Yang dari Mesir sama Jepang merasa lebih hebat kayaknya kemampuannya dibanding jin dari Indonesia tadi…”, “Tertawa melecehkan.”
9 “jin Indonesia”
(menunjuk pada ekspresi jin dari Indonesia yang menghilangkan tumpukan kertas)
“Jin Indonesianya tenang-tenang aja”
“Jin Mesir sama Jepang”
“cuma ketawa-ketawa aja”, “Kedua jin itu, tangannya itu sabil nuding-nuding…”, “sambil nunjuk-nunjuk jin Indonesia”
“Nganggepnnya, dianggapnya remeh. Jin Indonesia…”, “Ya…kayak ngece lah bahasa jawanya”
10 “kontestan dari Indonesia”
“menghilangkan berkas-berkas atau file yang dia bawa tadi dalam kardus.”
“Dia melakukan aksinya”
“Jin Mesir sama Jepang”
“sambil ketawa hahaha. “ “kontestan yang lain merasa heran” dan “sebagai sebuah.. kaya mengecilkan arti hilangkan sebuah kertas itu bagi mereka. Ngece.”
11 “jin Indonesia”
“ditertawakan oleh jin-jin yang lain…”
“Ya meremehkan…karena kalau hanya sekedar kertas itu Cuma masalah kecil”
cdlxxiv
R Objek Tanda Pemaknaan “Jin Mesir sama Jepang”
“ditertawakan”, “ya dari ekspresi tangannya”, “Menunjukan ke berkas yang hilang…” dan “Iya sambil ketawa-ketawa, kepingkel-pingkel”
“menghina”
12 “Jin Mesir sama Jepang”
“tertawa ya..”, “Ya ketawanya ngeledek gitu..” dan “Nunjuk sih…jinnya nunjuk kok yang diilangin Cuma buku aja gitu”
“ngece sih”
13 “Jin Mesir sama Jepang”
“ketawa” dan “Ya…nunjuk-nunjuk sih…
“Ngerendahin ya…ngece”
14 “jin dari Jepang sama Mesir”
“ketawa “Ha ha ha”, ‘Ya, karena dia nunjuk apa…jin Indonesia yang ngilangin buku”
“Ngece”
15 “Jin Mesir sama Jepang”
“ya dari gerak-gerik sama mimic e mimic wajah ngeremehin sambil nunjuk dan ketawa keras”
“ngeremehin.”
cdlxxv
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 13
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “setumpuk
buku” “orang jawa ini ngilangke setumpuk buku” dan “bilang ‘Kasus korupsi hilang’ ”
“Kasus korupsi hilang”
2 “setumpuk buku
(menunjuk pada perkataan jin)
“artinya tidak dibicarakan orang lain lagi, artinya tidak menjadi topic pembicaraan masyarakat lagi… hanya menghilangkan kasusnya aja, tidak menyelesaikan kasusnya”
3 Setumpuk buku
(menunjuk pada perkataan jin)
“Ternyata..kasus korupsi hilang”
4 Setumpuk buku
(menunjuk pada perkataan jin)
“kemungkinan jin yang dari Indonesia ini menjelaskan bahwa kalau yang dihilangkan ini kasus korupsi. Kasus korupsi yang begitu banyaknya di Indonesia yaitu setumpuk kertas itu tadi dapat dihilangkan.”
5 Setumpuk buku
(menunjuk pada perkataan jin)
“jin yang ketiga ini menjelaskan bahwa yang dihilangkan tadi kasus korupsi.”
6 “jin Indonesia”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!) dan “nada enteng dia ngomong “Kasus korupsi hilang!”
“akhirnya menerangkan maksud dan makna dari hilangnya tumpukan kertas itu…”, “dengan bangga”
7 “jin Indonesia”
(menunjuk pada perkataan jin)
“mengatakan bahwa kasus korupsi hilang seketika gituloh. “
“korupsi” (menunjuk pada perkataan jin)
“Indonesia terkenal dengan korupsinya memang...
cdlxxvi
R Objek Tanda Pemaknaan Ya..sudah merupakan simbol, merupakan budaya gitu”
8 “jin Indonesia”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!?
“ternyata dia menjelaskan kasus-kasus korupsipun bisa hilang…”
9 Setumpuk buku
(menunjuk pada perkataan jin)
“jin Indonesianya nggak mau kalah.”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!)
“ilang tuh kasus-kasus korupsi. Hilang semua..”
“korupsi” (menunjuk pada perkataan jin)
“korupsi ya kasusnya banyak gitu ya…luar biasa oh korupsinya di Indonesia kayak… Kayak jamur (tertawa )Menjamur udahan… Iya…kayak jamur dimusim hujan wis”
10 “asap” gambar asap “asap”, “Kasus korupsi hilang”
“jin Indonesia”
“ekspresi ” “bangga”
11 “jin Indonesia”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!)
“jin Indonesia mengatakan yang dia hilangkan itu kasus korupsi.”
“jin Jepang sama Mesir”
“Dari ekspresinya…langsung diem…”
“kaget”
12 “buku, berkas-berkas”
(menunjuk pada perkataan jin yaitu”Kasus korupsi hilang!)
“Itu kasus korupsi bisa hilang ditangan jin Indonesia itu ya…”
“jin Jepang sama Mesir”
“Melongo dia jin itunya…” “Nggak jadi ngece malah kagum ya…”
13 “jin Jepang sama Mesir”
“Dari mukanya, yang mangap kaget”
“heran, terkejut”
14 Setumpuk buku
“Jin Indonesianya ngomong kasus korupsi hilang.”,
“Berarti yang diilangin tadi kasus korupsi…”
“jin jepang” “Mulutnya melongo” “kaget” 15 “jin Jepang
sama Mesir” “jin lainnya yang tadinya ngetawain jadi diem…”
“Ya jin yang lain kaget, baru tau kalo ternyata yang diilangin tuh korupsi, bukan Cuma kertas-kertas biasa…”
cdlxxvii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 14
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “penonton” “bersorak tepuk tangan” “Seneng”, “pendukungnya”
dan “ini menang… Yang jawa kan…yang kasus korupsi”
2 “Jin Jawa” “penontonnya tadi ya ngeploki kasus korupsi yang hilang”
“hebat”
“penonton” “Ya dari tepuk tangannya” “ya ini yang menarik dan lucu “ dan “sindirannya itu hebat sekali ini.. sindirannya itu loh, bukan korupsinya yang dihilangkan, tapi kasusnya yang dihilangkan, hingga nggak dibicarakan lagi, nggak diselesaikan lagi, jadikan ini suatu kebohongan ya… kebohongan yang luar biasa, karena kan mestinya kasus-kasus itu bukan dihilangkan tapi dibicarakan sampai tuntas dan ditemukan siapa yang benar siapa yang salah. Tapi ini kan kasusnya lewat ganti yang lain lagi, yang baru lagi…”
3 “penonton” “Dibuktikan juga dengan applause yang lebih meriah”
“Setuju, setuju dengan apa yang dilakukan oleh ini..”, “Ya senang….berarti juga menandakan kemenangan dari jin yang ketiga. Lebih..lebih hebat ya…”
4 “penonton” “penonton ternyata semakin bersorak “
“gembira…”, “menunjukan kebahagiaan”, “Berarti menunjukan lebih hebat lagi kan dibandingkan dengan kedua jin yang lain…”
cdlxxviii
R Objek Tanda Pemaknaan 5 “penonton” “Ya…melihat pakaiannya.” “para penonton ini yang
kebanyakan ini adalah para pejabat…”, “koruptor semua diibaratkan…” “Ini seolah-olah kayak menggambarkan gedung dewan ini ya?”
“Ya…mereka bertepuk tangan, bersalaman”, “tertawa semua kan”
“makanya seneng kalau kasus korupsi hilang itu seneng”
“menunjukan bahwa Begitu ada orang yang ahli menghilangkan berkas dan ahli menghilangkan kasus korupsi mereka tidak ada yang diam, semuanya kan tertawa lepas. Senang, ceria semua…”
“Indonesia itu negara yang paling korup.”
6 “penonton” “disini penonton itu bersorak-sorai atas jin jawa”, “dia tepuk tangan sambil berdiri. Standing applause. Dia juga sambil berteriak…”
“menganggap bahwa kasus korupsi hilang dan sebenarnya penontonnya itu orang yang korupsi”, “Merasa senang”
7 “penonton” “sehingga semua penonton memberikan applause dengan tepuk tangan”
“, justru disitulah kehebatannya jin Indonesia yang dianggap dia luar biasa”, “bahwa Indonesia yang paling hebat “, “ekspresi kegembiraan yang sangat luar biasa”
8 “penonton” “penontonnya bersorak-sorak kegirangan”
“ Mendapat sambutan dari penonton”, “Berarti mengakui kehebatan…”
“penontonnya bersorak-sorak kegirangan karena hilangnya kasus korupsi”
“penonton, yang mungkin koruptor”,
9 “penonton” “penontone langsung tepouk- “Lebih hebat daripada
cdlxxix
R Objek Tanda Pemaknaan tepuk tangan”, “: Sambil tepuk-tepuk tangan, bersorak-sorak sambil berdiri…”
ngilangin pyramid sama ngilangin gunung…”, “Menandakan Indonesia itu lebih hebat menang lah dari pertandingan antara jin ini…”
10 “penonton” “Orang berteriak, bertepuk tangan”, “Ditandai dengan applause dan berdiri. Standing applause”
“Menandakan hebat.” Dan “Standing applause berarti menandakan lebih hebat dari yang sebelumnya. Jadi bagi penonton, menghilangkan korupsi jauh lebih gede daripada menghilangkan piramid atau gunung fuji. “
11 “penonton” “seluruh penonton bersorak-sorak ya…berdiri mengangkat tangan..”, “dari pakainnya…yang menggunakan pakaian safari ya…”
“Maknanya..seneng sekali.”, “Karena seperti yang seperti yang saya lihat itu semuanya seperti pejabat ya…menandakan bahwa kalau kasus korupsi hilang itu dia seneng…karena itu sudah merupakan budaya di Indonesia… korupsi” dan “Mungkin yang nonton juga termasuk dalam yang korupsi itu, makanya mereka seneng..”
12 “penonton” “Penontonnya berdiri semua,”. “Berdiri, sambil tepuk tangan sorak sorai…”,
“seneng lebih-lebih..antusias. dia itu lebih seneng gitu sama jin yang ketiga”, “Lebih ke senang…senang yang tak terhingga…karena yang ini sampai berdiri sih lainnya cuma duduk aja…”, “Ya…lebih…lebih…lebih seneng aja. Lebih happy. Lebih hebat lah sama jin yang ketiga..bisa menghilangkan korupsi”
cdlxxx
R Objek Tanda Pemaknaan “Yang pertama Gayus…terus
yang lain kayaknya nggak asing lah”
“Ya mungkin penontonnya itu penonton yang kena kasus korupsi ya. Makanya dia seneng kasus korupsinya sudah hilang..”” ya ini koruptor”
13 “penonton” “Tepuk tangan, sorak-sorak”, “Tepuk tangannya lebih meriah si yah”, “Sambil berdiri, tepuk tangan…”
“gembira..”
14 “penonton” “Tepuk tangannya sambil berdiri”
“Gembira…gembira banget…” dan “Ya mungkin dia seneng karena liat jin Indonesia bisa ngilangin kasus korupsi…”
“makanya kasusnya diilangin dia seneng..” dan “penontonnya ada Gayus Tambunan juga…”
“Jangan-jangan penontonnya juga ikut korupsi..”
15 “penonton” “penonton yang tepuk tangan”
“jinnya menang karena bisa ngilangin kasus korupsi.”
“Mmmm…. Terus.. sama standing applause.”
“kagum”
cdlxxxi
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 15
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “jin.. Mesir
sama Jepang”
“jin jin.. Mesir sama Jepang ini nunduk…”
“Ya mereka ini tunduk sama…hormat, sama si jin yang jawa..”, “nggak ngira bisa menang ya”
“Kertip-kertip kertas”
“ada kayak. Kertip-kertip kayak kertas gitu ya…”
“berakhirnya acara dan menang gitu…”
2 Jin Mesir dan Jepang
“dengan menyembah…” “merasa mengakui kehebatan jin yang ini”, “memberikan hormat ya”
“kertas-kertas”
“Ada ya kertas-kertas itu” “Ya menandakan kemenangan, celebration dan congratulation itu ya..”
3 Jin Mesir dan Jepang
“dengan cara menghormat, sujud, ini”
“Oh…ini menandakan kan, teluk ya. Tahluk…menerima kehebatan dari si ini”, “penghormatan…kehebatan”, “kalah..”
4 “jin dari Jepang dan Mesir”
“Ya dengan membungkukkan, ya dengan bersujud lah ya”
“Oh…ternyata luar biasa sekali Jin Indonesia” jadi mereka menunjukan rasa hormat kan ya..”, “Menunjukan bahwa oh jin Indonesia itu luar biasa hehehe”
5 “jin dari Jepang dan Mesir”
(menunjuk pada jin Mesir dan Jepang), “Hormat…itu kan gaya hormatnya Jepang kan seperti itu (menunjuk pada jin jepang yang menunduk).”
“karena jin yang pertama dan kedua sangat hormat dan salut dengan kemapuan jin yang ketiga…”
6 “jin dari Jepang dan Mesir”
“dia sujud ya…” “merasa takjub” dan “Takjub dan menyerah lah…”
7 “jin dari “memberi hormatlah.”, “ya peserta jin lainnya baik
cdlxxxii
R Objek Tanda Pemaknaan Jepang dan Mesir”
“Dengan memberi hormat dengan beberapa kali menundukan kepala ke tanah.”
dari Mesir maupun Jepang selain Indonesia mengakui kehebatan jin dari Indonesia”, “Mereka itu secara sadar dan menyadari jin Indonesia itu yang paling hebat. Ya, hebat gitu. Jadi dia kalah gitu ibaratnya...”
8 “jin dari Jepang dan Mesir”
“Memberi hormat…” “Dia mengakui kebehatan jin Indonesia ya”
9 “jin dari Jepang dan Mesir”
“Nunduk-nunduk” “Artinya ngaku kalah…sama jin Indonesia karena kasus korupsi segitu banyaknya ilang…cuman dalam sekejap..”, “Jinnya itu memberi hormat sama jin Indonesia…”, “Mengaku kalah kan…”
10 “jin dari Jepang dan Mesir”
“tiba-tiba menyembah, Ditandai dengan menunduknya kedua-keduanya. “
“tanda menyerah kepada kontestan ketiga”
11 “jin dari Jepang dan Mesir”
“Jin Mesir sama jin Jepang akhirnya menyembah,”
“mereka merasa kalah”
12 “jin dari Jepang dan Mesir”
“Ya, menyembah” “ampun-ampunan” dan “, menghormati sih ternyata ada yang lebih jago.. “
13 “jin dari Jepang dan Mesir”
“dia bertekuk lutut sambil menyembah-nyembah..”
“itu ngakuin lah kehebatannya itu. Yang dari Indonesia itu”, “kemenangan”
14 “Jin Mesir dan Jepang”
“Jinnya menyembah-nyembah”
“Keliatannya lebih hebat jin Indonesia…” dan “Kehebatannya jin Indonesia…”
15 “jin dari Jepang dan
“nunduk sama jin yang itu” “menang”, “kayak ngaku kalah, nyerah, , soale gak
cdlxxxiii
R Objek Tanda Pemaknaan Mesir” bisa nyaingi jin yang dari
jawa”
cdlxxxiv
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 16
R Objek Tanda Pemaknaan 1 “cewek” Gambar tiga cewek “Ada cewek tiga sama jin
jawa tadi” Jin Jawa Gambar jin dikelilingi
cewek-cewek “Kagum…” dan “Karena yang pemenang..”
2 Jin Jawa “dikelilingi gadis-gadis cantik”
“Ya ini…bumbu terakhir ya, kan kemenangan kan ada piala gitu kan, tapi dengan suatu penghormatan itu”,
“cewek” Gambar tiga cewek “penghargaan ya, hadiah… bahwa menunjukan kalau ini (menunjuk jin Indonesia) emang hebat.” Dan “daya tarik bagi pemirsa, gadis cantik itu anugerah, jadi sebuah mutiara lah atau sebagai penghargaan sebagai penggati piala”
3 Jin Jawa “dia disukai…sama cewek-cewek..”
“Karena hebat”, “Karena dia mampu..paling hebat”
“cewek” Gambar tiga cewek “Cewek nandain…kehebatan ya”, “ya piala gitu..” dan “Ya…karena jin Indonesianya menang, dia berhak mendapatkan…piala”
4 “wanita” Gambar tiga cewek, . “identiknya dengan keindahan kan, keseksian dan segala macem itu…”, “Semacam penghibur gitu ya, penghibur gitu ya, sebagai hadiah.”
Jin Jawa “makanya dikerubuti tiga wanita ini”
Seperti pemenangnya ya, ya istilahnya seperti itu.”,
5 “wanita” Gambar tiga cewek “Orang-orang yang berhasil dengan korupsi selalu dihubungkan dengan wanita..”, , “kan kebanyakan kan kasus-kasus korupsi
cdlxxxv
R Objek Tanda Pemaknaan pelaku korupsi itu kan selalu larinya kewanita…”
“jin jawa” “dikerubungi cewek-cewek cantik ya”
“mendapatkan hadiah”
6 “jin jawa” “dikerubungi cewek-cewek cantik ya”
“jin jawa itu menjadi pemenang”,
“cewek” Gambar tiga cewek “Kasus korupsi kan identik dengan cewek..”
7 “cewek” Gambar tiga cewek “ada hadiah ada ucapan”, “sebagai ucapan terima kasih karena dia pemenangnya”, “. Sebagai sponsor, penggembira, ya sebagai lengkaplah disitu. Supaya lebih menarik gitu suasananya...”, “cewek dimata laki-laki itu kan bisa dikatakan mahluk yang indah...mahluk yang istilahnya manis.” Dan “lambang keindahan lambah kecantikan..”
Jin Jawa “dikerumunin cewek-cewek cantik itu”
“Jadi bangga lah”, “Suatu kebanggaan bagi laki-laki”
8 Jin Jawa “jin didatangi tiga cewek berpenampilan seksi”, “dideketin sama cewek itu…”
“dia pandang lebih hebat kemampuannya dibandingkan yang dari Mesir sama Jepang tadi…”, “Ya orang sukses”
“cewek” Gambar tiga cewek “Eh…bentuk apresiasi ya. Apresiasi dari keberhasilan si jin itu”, “identik dengan kemapanan…” dan “Ya…lambang keindahan…”
9 Jin Jawa “itu tiga orang cewek itu langsung apa…dekat dengan jin Indonesia sambil apa…senyum-senyum…”
“Berhubung yang menang jin Indonesia”
“cewek” Gambar tiga cewek “Soalnya jinnya cowok sih…makanya yang ndeketin
cdlxxxvi
R Objek Tanda Pemaknaan cewek oh…”, “Cewek kan lebih luwes…daripada cowok kalau dipanggung”, “Identiknya ya punya daya tarik bagi cowok-cowok…jinnya cowok. Jadi ya pendampingnya yaa cewek…Oh ya bisa…lambang keindahan…”
10 Jin Jawa “Dikelilingi wanita.”, “sehingga cewek-cewek pada datang.”
“Tanda sebuah kemenangkan, kebahagiaan”, “Bahwa dia adalah orang yang hebat, laki-laki yang hebat, yang luar biasa”, “Dia sebagai juara dalam kontes jin” Dan dia jadi pemenang.” Dan “kalo disini ya, penggemar
“sambil memegang dagunya”
“Merasa puas, bahwa menghilangkan kasus korupsi itu hebat.”
“cewek” Gambar tiga cewek “si pemerannya ini laki-laki nih.. kalo perempuan, laki-laki datang... “, “merasa kagum juga terhadap laki-laki ini.”, “kagum, bahagia.”
11 “jin Indonesia”
“Ya dari ekspresi mukanya…dia mengangkat janggutnya, dia memegang janggutnya…”
“dengan angkuhnya jin Indonesia merasa hebat ya…”
“Ya…malah dikerubutin sama wanita-wanita”
“Ya, karena dia hebat.”
“cewek” Gambar tiga cewek “Wanita kan suka dengan orang yang hebat…” dan “Apa yah…ya hadiah bisa…”
12 “jin Indonesia”
“jin Indonesianya dideketin cewek-cewek ya..”
“karena dia hebat sih”, “Ya penghargaan sih…dalam artian, orang hebat. Punya kekuasaan”, “yang namanya
cdlxxxvii
R Objek Tanda Pemaknaan orang hebat itu pasti, makin banyak cewek sih karena dia disini kan tampil sebagai pemenanng akhirnya…”, “Ya dikagumin lah”
“cewek” Gambar tiga cewek “Kemenangan, keberhasilan, kesuksesan”
13 “jin Indonesia”
“kayak orang sombong penuh kemenangan hehe tertawa) terus sama pas dideketin sama tiga orang cewek-cewek cantik itu…”
“jin Indonesianya menang…”
“cewek” Gambar tiga cewek “Identik sama kemewahan sama koruptor”, “Iya…kalau punya kekuasaan kan identiknya sama kekuasaan sama harta. Harta, tahta, wanita”
14 “jin Indonesia”
“Jin Indonesia dideketin sama cewek tiga”
“Mungkin jin Indonesia ini menang dalam kontes”, “Kemenangan”
“cewek” Gambar tiga cewek “Karena cewek kan kayak hadiah, yang menang dideketin sama cewek…”
15 “jin Indonesia”
“dikelilingi sama tiga cewek” dan “gesture badannya”
“menang” dan “berhasil”
“Kertas bertebaran”
“kertas bertebaran, sama suasana meriah”,” yang jelas ujan kertas.. “
“menang”
“cewek” Gambar tiga cewek “seorang cowo yang dikerubungi cewek kalo gak hebat ya ngganteng. Nah! Tu jin nggak ngganteng to, berarti hebat.”, “Kalau menang kan berarti hebat kan. Nah, makane kan cewek itu ngerubungin jin itu” dan “Kayak pengaggum gitu, ya
cdlxxxviii
R Objek Tanda Pemaknaan bisa dibilang macem-macem sih…kayak hadiah. Kalau disangkutin sama korupsi kan..biasalah. kalau koruptore cowok kan pake cewek, sama ini sih symbol keindahan sih nek aku ngomong… terus sama juga..simbol dari kehebatan…”
cdlxxxix
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 17
R Objek Tanda Pemaknaan 1 Tulisan tulisan yang penting heppi “Yang nonton… seneng kan
korupsine dari…ceritanya..” 2 Tulisan tulisan yang penting heppi “ya kita semua kan diajak
untuk happy..”, “Ya… ngajak penonton… kan diajak yang penting happy, atau tersirat juga kan yang punya maslaah dan yang menyelesaikan masalah diajak untuk happy, terus ini ajakan untuk happy juga… ya pokonya yang penting diajak untuk happy”
3 Tulisan tulisan yang penting heppi “Jinnnya heppi, penontonnya juga heppi. Karena si jinnya ini kan mampu menghilangkan korupsi..ya…sedang tokohnya ini kan heppinya dikelilingi sama cewek-cewek ya”
4 Tulisan tulisan yang penting heppi “Yang heppi siapa ya…ya jin itu tadi…karena…karena…merasa menang kan. Menang kontes itu…”
5 Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“Kalau yang ini tuh semuanya happy”, “Ya…termasuk audiencenya”, “Dalam iklan. Yang nonton, yang nonton tadi. Yang nonton kontesnya..”
6 Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“Kembali lagi ke penonton…” dan “Karena melihat iklan itu…”
7 Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“Yang happy itu sponsornya.. Jadi DJARUM76 ya
cdxc
R Objek Tanda Pemaknaan rokoknya...”
8 Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“ini seperti ajakan yang penting heppi ini kayak ajakan ke pemirsa ini…kayane…”, “Yang penting seneng gitu…mungkin yang penting ngerokok seneng lah…”
9 Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“Tetap iklan rokok DJARUM 76, makane nggak usah pusing-pusing yang penting heppi…”, “Ya, yang makai produk ini…yang penting heppi ngisep rokok ini. Nggak usah mikirin korupsi, nggak usah mikiri apa. Yang penting heppi…”
10 DJARUM 76 (menunjuk pada logo DJARUM 76)
“produk sponsor”
Tulisan (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
“kalo kali ini, yang penting happy.. satu, penonton. Kedua, kontestan. Kedua yang cewek-ceweknya “, “ceweknya pada gembira sih kontestan menang” dan “karna menonton sebuah pertunjukkan…iya terhibur.”
11 Tulisan (tulisan yang penting heppi)
“Yang heppi ya penonton…”, “Melihat suguhan seperti itu…penonton seneng gitu…”, “Iya…bisa menghibur hari lah…”
12 DJARUM 76 (menunjuk pada logo DJARUM 76)
“closing ya, penutup ya. Produknya DJARUM 76”
Tulisan (tulisan yang penting heppi)
“yang penting heppii… Semua…penontonnya. Yang bikin juga, konsumennya..”
cdxci
R Objek Tanda Pemaknaan 13 Tulisan (tulisan yang penting heppi)
“Penontonnya ini… “ “Buat menghibur aja sih”
14 Tulisan (tulisan yang penting heppi)
“Penontonnya yang seneng..” dan “Soalnya iklannya bagus…lucu…”
15 Tulisan (tulisan yang penting heppi)
“ya kan… pemirsa itu yang nonton. Iklan e juga cukup menghibur, kreatif.”
cdxcii
Iklan 3 DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Scene 18
R Objek Tanda Pemaknaan 1 Jin Indonesia “Ini jin jawa ini dikerubuti
cewek sama dua jin yang lain…minta..minta tanda tangan…”
“Kagum ya…”, “ngefans” dan “Karena…pemenang”
2 Jin Jepang dan Mesir
“ya malah dua jin yang lain malah dihilangkan ya”
“Ditolak ya, dua jin yang tadi ditolak ya”
3 Jin Indonesia “Jadi jinnya dimintai tanda tangan sama ketiga cewek tadi..”
“menandakan bahwa si jin ini hebat…terkenal ya”,
4 Jin Indonesia “Ya ternyata, minta tanda tangan ya…? Minta tanda tangan dan…”, “dia dimintai tanda tangan…”
“jadi seorang superstar lah istilahnya seperti itu.”, “Menunjukan kepopuleran jinnya kan…ingin menunjukan ya bahwa produk-produk yang dijual kan sama populernya dengan…dengan..keberadaan jinnya kan seperti itu…”
5 “Jin Jepang dan Mesir”
(menunjukan gambar jin Jepang dan Mesir mendekati Jin Indonesia)
“kedua jin yang kalah tadi kan minta belajar juga dari jin yang ketiga”, “ya lebih mumpuni, lebih hebat gitu”
(menunjukan ketika jin Mesir dan Jepang dihilangkan oleh Jin Indonesia)
“cuman ditolak oleh jin yang ketiga”
6 “Jin Jepang dan Mesir”
“meminta tanda tangan” “Ngefans”
7 “Jin Jepang dan Mesir”
“minta tanda tangan” “Sebagai tanda lah, lambang. Satu, udah pernah ketemu. Pernah beradu lomba, membuktikan bahwa mereka udah pernah berkenalan. Jadi, satu kehormatan bagi mereka jika jin Indonesia membubuhkan tanda tangan
cdxciii
R Objek Tanda Pemaknaan ke punya orang Jepang maupun Mesir.”, “kebanggaan suatu kehormatan gitu bisa berkenalan, bisa berjabat tangan dengan sang juara. “
“jin Indonesia”
“yang dikejar-kejar dimintai tanda tangan gitu..”
“Biasanya yang menjadi juara”
8 “Jin Jepang dan Mesir dan cewek-cewek”
“minta tanda tangan” “Pengakuan…”, “Keberhasilan, mendapat tanda tangan orang terkenal itu sebuah kebanggaan”
9 “Jin Jepang dan Mesir”
“mereka pada mau minta tanda tangan. “ dan
“dari Mesir sama yang dari Jepang berhubung kalah, jadi menganggap jin Indonesia ini hebat. Lebih hebat dari mereka” “Jin Indonesia lebih terkenal…nah…jadi mereka jadi fans lah istilahe lah sama jin Indonesia”
10 “cewek-cewek dan jinnya”
“Minta tanda tangan” “minta tanda tangan, menandakan kehebatan si jin yang menang tadi..”
Jin Indonesia “menghilangkan semuanya..menghilangkan orang-orangnya..” , (menunjukan ketika jin Mesir dan Jepang dihilangkan oleh Jin Indonesia)
“si jin ini nggak mau”
11 “cewek-cewek dan jinnya”
“minta tanda tangan” “Keberhasilan, mendapat tanda tangan orang terkenal itu sebuah kebanggaan”
12 “minta tanda tangan” , “Ngefans sih…”, “menganggumi jin yang ternyata lebih hebat dari dia”
13 “Jin Jepang dan Mesir”
“meminta tanda tangan” “Ya diakui lah…hebat lah. Lebih hebat daripada jin yang dari Jepang sama Mesir”
cdxciv
R Objek Tanda Pemaknaan “tanda tangan”
(menunjukan gambar jin lain meminta tanda-tangan)
“Menandakan kepopuleran”
14 “Jin Jepang dan Mesir”
“meminta tanda tangan” “Karena habis menang kontes sih…”, “Ngefans sama jin Indonesia..”
“tanda tangan”
(menunjukan gambar jin lain meminta tanda-tangan)
“Hebat gitu..”
15 “cewek tiga dan jinnya”
“minta tanda tangan” “Ngefans.”, “ya gara-gara dia melakukan sesuatu yang hebat.”
“tanda tangan”
(menunjukan gambar jin lain meminta tanda-tangan)
“Ngefans sama jin..lambang kehebatan”