lamp 9 tata cara desain af.pdf

19
Tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan Tangki Septik Anaerobik Filter 1 -1 TATA CARA PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN TANGKI SEPTIK ANAEROBIK FILTER 1 Ruang Lingkup Tata cara meliputi ruang lingkup, istilah, persyaratan dan cara desain teknis pengolahan air limbah domestik dengan Tangki Septik Anaerobik Filter. 2 Acuan Normatif Penulisan Standar Nasional Indonesia ( BSN . Pedoman 8 2000) Desentralised Wastewater Treatment ( DEWATS) in Developing Countries ( Ludwig Sasse) - BORDA 3 Istilah dan Difinisi 3.1 pengolahan Tangki Septik Anaerobik Filter sarana pengolahan air limbah domestik yang berasal dari buangan air mandi, cuci dan kakus menggunakan sistem proses penguraian tanpa memerlukan oksigen, dengan membuat beberapa ruang yang dilengkapi pembatas. 3.2 air limbah rumah tangga Air buangan dari rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, kakus, cuci dan dapur 3.3 aerobik proses penguraian air limbah memerlukan oksigen 3.4 anaerobic Proses pengolahan yang tidak memerlukan oksigen 3.5 BOD Kebutuhan oksigen secara biologis yang dijadikan sebagai indikator pencemaran yang diakibatkab buangan air limbah rumah tangga yang mengandung bahan organic 3.6 efluen air yang keluar dari system pengolahan

Upload: kennykaparang

Post on 25-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Desain AF

TRANSCRIPT

Tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan Tangki Septik Anaerobik Filter 1 -1

TATA CARA

PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

DENGAN TANGKI SEPTIK ANAEROBIK FILTER

1 Ruang Lingkup Tata cara meliputi ruang lingkup, istilah, persyaratan dan cara desain teknis pengolahan air limbah domestik dengan Tangki Septik Anaerobik Filter. 2 Acuan Normatif Penulisan Standar Nasional Indonesia ( BSN . Pedoman 8 – 2000) Desentralised Wastewater Treatment ( DEWATS) in Developing Countries

( Ludwig Sasse) - BORDA

3 Istilah dan Difinisi 3.1 pengolahan Tangki Septik Anaerobik Filter sarana pengolahan air limbah domestik yang berasal dari buangan air mandi, cuci dan kakus menggunakan sistem proses penguraian tanpa memerlukan oksigen, dengan membuat beberapa ruang yang dilengkapi pembatas. 3.2 air limbah rumah tangga Air buangan dari rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, kakus, cuci dan dapur 3.3 aerobik proses penguraian air limbah memerlukan oksigen 3.4 anaerobic Proses pengolahan yang tidak memerlukan oksigen 3.5 BOD Kebutuhan oksigen secara biologis yang dijadikan sebagai indikator pencemaran yang diakibatkab buangan air limbah rumah tangga yang mengandung bahan organic 3.6 efluen air yang keluar dari system pengolahan

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-2

3.7 influen air yang masuk kesistem pengolahan 3.8 efisiensi batas nilai optimal dari sarana 3.9 debit jumlah aliran air dalam satuam liter perhari atau meter kubik perdetik 3.10 debit air bersih Jumlah pemakaian air bersih untuk setiap orang dalam satu hari 3.11 Debit air limbah rata-rata Jumlah buangan air limbah rumah tangga setiap orang dalam satu hari dianggap sebesar 70 % sampai 80 % dari jumlah pemakaian air bersih 3.12 Debit desain Estimasi jumlah air limbah yanga kan diolah yang besarnya 1,1 sampai 1,2 air limbah rata-rata 3.13 Mutu air limbah Penentuan kadar BOD dalam air limbah rumah tanga 3.14 Pengolahan pendahuluan (preliminary Treatment) Upaya penyaringan awal 3.15 Pengolahan pertama (preimary treatment) Upaya pengolahan air limbah ditingkat awal (di bak Sedimentasi) 3.16 Pengolahan kedua (secondary treatment) Upaya pengolahan air limbah pada tahap setelah pengolahan pertama (di Ruang Anaerobik Filter) 3.17 Pengolahan ketiga (tertiary treatment) Upaya pengolahan air limbah pada tahap akhir (bisa ad atau tidak perlu)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-3

3.18 ruang sedimentasi ruang pengolahan pertama . 3.19 reaktor Anaerobik filter ruang pengolahan kedua terdiri dari beberapa ruang yang disekat disebit bafel. 3.20 konsumsi air bersih jumlah debit air bersih yang digunakan oleh setiap orang dalam satu hari ( l/hari/kapita) 3.21 Chamber Bak didalam Abaerobik Filter l 4 Persyaratan Tangki Septik Anaerobik Filter 4.1 Persyaratan Umum a) Tersedia lahan untuk penempatan Tangki Septik Anaerbik Filter yang dapat

dijangkau oleh transportasi penyedotan lumpur. b) Efluen dari pengolahan Tangki Anaerbik Filter harus dibuang kesaluran

umum atau badan air atau di daur ulang c) Dapat dibangun dibawah jalan atau lahan terbuka d) Tipe Anaerobik Treatment e) Biomass Tumbuh Melekat 4.2 Persyaratan Konstruksi 4.2.1 Persyaratan Bahan

a) Lantai Tangki Septik Anaerbik Filter terbuat dari beton bertulang b) Plat penutup Tangki Septik Anaerbik Filter l terbuat dari beton bertulang c) Dinding Tangki Septik Anaerbik Filter terbuat dari pasangan batu bata

4.2.2 Persyatan Konstruksi a) Lantai Tangki Septik Anaerbik Filter konstruksi beton bertulang tebel 15 cm b) Plat penutup Tangki Septik Anaerbik Filter konstruksi beton bertulang tebal

15 cm c) Dinding Tangki Septik Anaerbik Filter konstruksi pasngan batu bata tebal ½

bata atau 15 cm 4.3 Persyaratan Media

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-4

4.3.1 Persyaratan Bahan a) Ruang Anaerbik Filter dengan dinding pesangan bata merah tebal ½ bata b) Hubungan antar ruang bafel dilengkapi dengan pipa bahan PVC 4.3.2 Persyaratan Dimensi a) Panjang bafel ½ dari dalam ( tinggi) b) Dalam Anaerbik Filter maksimim 2 m , minimum 1, 2 m c) Panjang bafel sesuai kebutuhan d) Interval pengosongan lumpur antara 2 tahun sampai 3 tahun. e) Tingggi bak antara 1,5 m sampai 2 m f) Penurunan COD dan BOD di bak pengendap antara antara 20 % sampai

25 % (umumnya COD 23 % dan BOD 24 %) g) Equalisasi / penyeragaman apabila terjadi fluktuasi kualitas air limbah atau

beban hidrolik h) Pengendapan awal dari padatan-padatan yang tersuspensi i) Penampung lumpur j) COD inflow antara 500 mg/l sampai 650 mg/l k) BOD inflow antara 250 mg/l sampai 350 mg/l l) Ratio COD dengan BOD antara 1,5 sampai 2 kali m) Temperatur antara 25 ‘ C sampai 30 ‘ C n) Interval pengosongan lumpur antara 2 tahun sampai 3 tahun. o) Tingggi bak antara 1,5 m sampai 2 m p) Penurunan COD dan BOD di bak pengendap antara antara 20 % sampai

25 % (umumnya COD 23 % dan BOD 24 %) q) BOD setelah diolah dari bak pengendap ( antara 200 mg/l sampai 250

mg/l r) COD setelah diolah bak pengendap ( antara 450 mg/l sampai 475 mg/l) 4.3.3 Persyaratan Kapasitas a) Minimal 10 m3/hari b) Maksimal 200 m3/hari

4.3.4.Persyaratan Kemampuan a) Dapat menurunkan kandungan BOD sampai dengan 40 mg/l di efluen b) Sebagai tempat penguraian BOD dan COD c) Penampung cairan air limbah tanpa lumpur ( Lindi) d) COD inflow antara 450 mg/l sampai 475 mg/l e) BOD inflow antara 200 mg/l sampai 250 mg/l f) Ratio COD dengan BOD antara 1,5 sampai 2 kali g) Tekperatur antara 25 ‘ C sampai 30 ‘ C h) Tingggi reaktor Anaerobik filter antara 1,5 m sampai 2 m i) Penurunan COD dan BOD di reaktor Anaerobik filter antara antara 75 %

sampai 90 % (umumnya COD 75 % dan BOD 85 %) j) COD setelah akhir pengolahan ( antara 100 mg/l sampai 150 mg/l k) BOD setelah akhir pengolahan ( antara 20 mg/l sampai 40 mg/l)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-5

MULAIMULAI

INPUT DATA

TARGET

PELAYANAN (JIWA)

DAN SUHU

( 28 -30’ C)

KONSUMSI

AIR BERSIH

(ambil 120 l/kap/hari))

BEBAN BOD

(ambil 40 gr/kap/hari)

MASUKAN DATA COD

(umumnya 1,5 -2 x BOD)

TETAPKAN KEDALAMAN

IPAL MAKSIMUM

(ambil < 2 m)

TENTUKAN WAKTU

ALIRAN ( 8 – 15 jam)

CEK DATA

FINAL

TIDAK

YA

HITUNG DEBIT

RATA-RATA (Qr)

(ambil 80% kumsusi air bersih

HITUNG TOTAL BOD

( 40 gr X jumlah penduduk)

HITUNG MUTU BOD

YANG AKAN DIOLAH

( total BOD / total air limbah)

HITUNG DEBIT PUNCAK

DALAM 1 JAM

HITUNG PENURUNAN

COD/BOD DALAM

TANGKI SEPTIK

TETAPKAN WAKTU

TINGGAL DI TANGKI

SEPTIK ( 1 – 2Jjam)

HITUNG MUTU COD/BOD

KELUAR TANGKI SEPTIK

HITUNG FAKTOR PENURUNAN

BOD/COD DI TANGKI SEPTIK

HITUNG FAKTOR PENURUNAN

BOD/COD DI ANAEROBIK.F

HITUNG MUTU BOD/COD

KELUAR ANAEROBIK F

GAMBAR IPAL ANAEROBIK FILTER

LENGKAPSELESAI

BAGAN ALIR PERENCANAAN IPAL T.S ANAEROBIK FILTER

TETAPKAN INTERVAL

PENGOSONGAN LUMPUR

HITUNG VOLUME TANGKI

SEPTIK

HITUNG VOLUME

REAKTOR ANAEROBIK

FILTER

HITUNG BIOGAS DI

ANAEROBIK FILTER

TETAPKAN LEBAR

TANGKI SEPTIK ( 1 – 2 m)

TETAPKAN WAKTU

TINGGAL D DI A.F ( 24 – 48 jam)

SPECIVIC SURFACE OF FILTER

MEDIUM ( 80 – 120m2/m3)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-6

5. Perencanaan Teknis Tangki Septik Anaerobik Filter 5.1 Kriteria Perencanaan

PRINSIP KERJA TANGKI SEPTIK ANAEROBIK FILTER

(Potongan memanjang)

PRODUKSI GAS

INLET

OUTLET

SEPTIC TANK ANAEROBIK FILTER

LUMPUR PADAT

LUMPUR CAIR

BUIH

SARINGAN

GRIL

5.1.1 Perencanaan pengolahan awal a) Pengolahan awal ( preliminary Treatment) efisiensi 5 %, berupa konstruksi

saringan dari besi baja atau pemisahan sediman pendahuluan b) Q air bersih , pemakaian air bersih perkapita /hari (umumnya 120

l/kapita/hari). c) Qr = Air limbah domestik rata-rata berasal dari sisa penggunaan air bersih d) dengan perkiraan debit rata-rata sebesar antara 70%-80 % umumnya

diambil 80 % dari penggunaan air bersih. ( Qr = 80 % X Q ab).

e) Qipal = Volme air limbah rencana untuk pengolahan ( Qipal= Qr X 1,1 sampai 1,4 ).

5.1.1 Perencanaan ruang Sedimentasi (tangki Septik) a) Hitung Debit rata-rata air limbah ( Qr dalam m3/hari) b) Hitung Debit rencana pengolahan Qp antara 1,1 – 1,25 Qr dalam m3/hari) c) Tentukan beban BOD5 yang harus diolah (40 g/kapita/hari – 50

gr/kapita/hari)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-7

d) Tentukan SS yang akan diolah ( umumnya sama dengan kandungan BOD) e) Tentukan COD yang akan diolah ( umumnya 1,5 sampai 2 kali BOD) f) Tetapkan Water Flow ( kriteria 8 jam sampai 15 jam ) umumnya digunakan

12 jam g) Hitung maksimum aliran air limbah dalam 1 jam ( aliran 1 hari dibagi 12 jam) h) Hitung COD /BOD rasio ( kualitas COD dibagi kualitas BOD) i) Masukan data Suhu setempat ( biasanya antara 28 ‘ C – 30 ‘ C) j) Tentukan interval pengosongan lumpur ( antara 12 bulan – 24 bulan) k) Tentukan waktu tinggal (HRT) di setler antara 1 jam sam 2 jam ) l) Hitung penurunan COD di tangki septik o Pakai rumus .. = (SS/COD / 0,6 (angka 0,6 dari pengalaman aplikasi) o Pakai rumus .. = HRT x 0,3 (jika HRT < 1 jam) o Pakai rumus ..= HRT -1 x 0,1/2 +0,3 (jika HRT < 3 jam) o Pakai rumus ..= HRT -3 x 0,15/27 +0,4 (jika HRT < 3 jam)

j) Hitung penurunan BOD di tangki septik o Pakai rumus ..= rasio BOD/COD x penurunan COD o Rasio BOD /COD = 1,06 ( jika penurunan COD < 50 %) o Rasio BOD /COD = penurunan COD – 0,5 x (0,065 /0,25 + 1,06 ( jika

penurunan COD < 75 %) o Rasio BOD /COD = 1,125 - penurunan COD – 0,75 x (0,1 /0,125 ( jika

penurunan COD < 85 %) k) Hitung rasio COD /BOD = COD masuk / BOD masuk l) Hitung COD masuk di Anaerobik Filter Reaktor = COD masuk x ( 1 – eff

penurunan COD)

5.1.2 Perencanaan ruang Anaerobik Filter

a) Hitung BOD masuk AF = = BOD masuk x ( 1 – eff penurunan BOD) Menghitung Faktor penurunan COD di AF

Faktor temperatur Gunakan grafik dibawah o Pakai rumus .. (temperatur – 10 ) x (0,39/20) + 0,47 (jika temperatur < 20

’ C) o Pakai rumus .. (temperatur – 20 ) x (0,14/5) + 0,86 (jika temperatur < 25 ’

C) o Pakai rumus .. (temperatur – 25 ) x (0,08/5) + 1,1 (jika temperatur < 30 ’

C)

Faktor srength Gunakan grafik dibawah o Pakai rumus.... ( beban COD masuk AF – 2000) x 0,02/1000 + 1,04 . (

jika COD yang masuk bafel < 2000 mg/l

Faktor surface Gunakan grafik dibawah o Pakai rumus .. = (spesifik surface filter -50 ) x (0,1 / 50 + 0,9 ) ( jika

spesifik surface filter < 100 ) o Pakai rumus .. = (spesifik surface filter -100 ) x (0,06 / 100 + 1,06 ) ( jika

spesifik surface filter < 200 )

Faktor HRT lihat grafik dibawah

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-8

o Pakai rumus ... Penurunan COD di Bafel =(total HRT x (0,16 / 12 + 0,44)) (jika Tot HRT < 12 jam)

o Pakai rumus ... Penurunan COD di Bafel =(total HRT – 12) x (0,07 / 12 + 0,6)) (jika Tot HRT < 24 jam)

o Pakai rumus ... Penurunan COD di Bafel =(total HRT – 24) x (0,03 / 9+ 0,67)) (jika Tot HRT < 33 jam)

o Pakai rumus ... Penurunan COD di Bafel =(total HRT – 33) x (0,09 / 67+ 0,78)) (jika Tot HRT < 100 jam)

e. Menghitung penurunan COD di AF

o Pakai rumus .. penurunan COD di AF = ( f temp x f strength x f surface x f HRT x ( 1 + ( lebar tanki saringan x 0,04 ) < 0,9

o Pakai rumus .. penurunan COD di AF = ( f temp x f strength x f surface x f HRT x ( 1 + ( lebar tanki saringan x 0,98 ) < 0,8

c) Menghitung COD yang keluar di AF o Pakai rumus .. COD keluar = COD masuk x ( 1 – penurunan COD)

d) Menghitung penurunan COD total di AF o Pakai rumus .. penurunan COD total = ( 1 – COD keluar / COD masuk)

e) Menghitung rasio BOD/COD o Pakai rumus .. rasio BOD/COD = 1,06 ( jika penurunan COD < 50 %) o Pakai rumus .. rasio BOD/COD = (penurunan COD – 0,5) x 0,065 / 0,25

+ 1,06 ( jika penurunan COD < 75 %) o Pakai rumus .. rasio BOD/COD = (penurunan COD – 0,75) x 0,1 / 1,025

( jika penurunan COD < 85 %)

f) Menghitung penurunan BOD di AF o Pakai rumus .. penurunan BOD = penurunan COD total x rasio BOD /

COD g) Menghitung BOD yang keluar di AF

o Pakai rumus .. BOD keluar = ( 1 – penurunan BOD ) x BOD masuk di Tangki Septik

h) Menghitung panjang chamber ke 1 TS = 2/3 x volume Lumpur / lebar Tangki Septik/tinggi air

i) Menghitung penjang chamber ke 2 TS = panjang cahamber 1 TS bagi j) Akumulasi Lumpur

o Pakai rumus .. Akumulasi Lumpur = 0,005 o Pakai rumus .. Akumulasi Lumpur =1 – interval pengosongan x 0,014, (

jika pengosongan < 36) o Pakai rumus .. Akumulasi Lumpur =0,5 – ( interval pengosongan – 36) x

0,002, ( jika pengosongan < 120) k) Volume Lumpur total

o Pakai rumus .. Total Lumpur = Acum Lumpur x ( BOD masuk – spesifk surface / 1000 x interval pengosongan x 30 x debit air limbah + HRT x debit puncak perjam . ( jika penurunan BOD > 0 dan penurunan COD > 0)

o Pakai rumus .. Total Lumpur = HRT x debit puncak dalam jam ( jika dbit punjak dalam jam < 2 )

o Pakai rumus .. Total Lumpur = HRT x debit puncak dalam jam x acum Lumpur x ( BOD masuk TS - BOD masuk AF) /1000 x interval

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-9

pengosongn Lumpur x 30 x debit air limbah + HRT X debit puncak dakam jam ( jika dbit punjak dalam jam 2 )

l) Volume Tangki Septik = ( lebar chamber + panjang chamber ) x tinggi air

limbah x lebar tangki septic m) Panjang bak AF = dalam bak AF n) Lebar bak AF = volumen bak AF / jumlah ruang AF/ ( dalam bak AF x 0,25)

+ ( panjang bak AF x ( dalam bak AF – tinggi filter x ( 1 – void filter) o) Tinggi filter = dalam bak AF – jarak slab – 0,4 – 0,05 p) Biogas keluar Tangki Septik = ( COD masuk - COD keluar ) x debit air

limbah x 0,35 /1000/ 0,7 )x 0,5 q) Biogas dar AF = ( COD masuk di AF – COD keluar dari AF ) x debit air

limbah x 0,35 /1000 /0,7 x 0,5 r) Total gas = penjumlahan s) Beban organik COD di filter = COD masuk di AF x debit air limbah / 1000 / (

tingg filter x lebar filter x pajang filter x void filter x jumlah bak AF ) t) Kecepatan mak dalam filter void = debit puncak dalam jam / ( lebar filter x

panjang filter x void filter mass)

5.1.3 Perencanaan sistem pengaliran a) Debit influent dialirkan ke bak pengolahan pendahuluan b) Debit dari pengolahan pendahuluan dialirkan dengan pipa ke Tangki SEptik c) Debit dari pengolahan dari setler dialirkan ke Anaerobik Filter d) Debit dari Anaerobik Filter dialirkan ke pengolahan ketiga (terakhir) bila

dibutuhkan di berikan pembubuhan sistem disinfectan 6. Cara Pembuatan 6.1 Pembuatan Ruang Setler dan bafel a) Lokasi Anaerobik Filter ditempatkan di elevasi yang paling rendah dari

kawasan pelayanan b) Tanah digali sedalam rencana Tangki Septik dan Anaerobik Filter c) Pasang lantai Anaerobik Filter dan setler dengan konstruksi beton bertulang

tebal 15 cm d) Buat dinding Tangki Septik dari pasangan batu bata dengan ukuran ½ bata e) Terakhir buat plat penutup dengan konstruksi beton bertulang tebal 15 cm

atau disesusikan kebutuhan pembebanan diatasnya jika dibanguna dibawah jalan.

f) Pasang perpipaan dari setler dan antar Anaerobik Filter 6.4 Penyediaan sarana penunjang a) Buatkan aliran keluar dari Anaerobik Filter ke perairan terbuka b) Disetiap Anaerobik Filter dibuatkan lobang kontrol yang terbuat dari basi

berbentuk lingkaran c) Hindari penggunaan pompa d) Siapkan fasilitas untuk penyedotan lumpur

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-10

Lampiran A (informasi)

Contoh perhitungan Tangki Septik Abaerobik Filter

a) Contoh pelayanan 2000 jiwa atau 400 kk b) Misalkan beban organik BOD 40 gr/kapita/hari c) Konsumsi air bersih 120 l/kapita/hari d) Diketahui temperatur maksimum 30 ” C e) Lumpur yang dihasilkan antara 1 – 5 % bahan terlarut f) Total air limbah 80 % konsumsi air bersih g) Produksi air limbah 80% x 120 = 96 l/kapita/hari h) Total air limbah yang dihasilkan 96 x 2000 = 192.000 l/hari atau 192

m3/hari i) Waktu tinggal ditentukan 3 hari j) Volume total TS Bafel 3 x 192 = 577 m3 k) Waktu pengaliran air limbah ditentukan 12 jam l) Beban puncak perjam = kapasitas air limbah / waktu alir atau 577/ 12 = 48

m3/jam m) Diketahui COD masuk 633 mg/l dan BOD 333 mg/l n) Rasio COD/BOD = 633/333 = 1,9 o) Temperatur dalam ruang pelumat 25 ‘C p) Waktu pengosonga lumpur interval antara 1 - 3 tahun diambil 18 bulan q) Waktu tinggal ( HRT) diinstalasi ditentukan 1,5 jam r) Penurunan COD di Setler = ( Rasio SS/BOD )/0,6 a

Dimana a = lihat pada grafik. Berdasarkan HRT s) a = (HRT) x (0,1/2) + 0,3 = (1,-1) x (0,1/2) + 0,3 = 0,325 t) Penurunan COD di setler = 0,44 / ( 0,6 x 0,325) = 23,8 = 24 % u) Dari hasil penurunan COD 24 % lihat grafik faktor COD/BOD = 1,06 v) Penurunan BOD di Setle adalah penurunan COD x faktor COD/BOD = 0,24

x 1,06 = 25 %. w) COD masuk ke Bafel = 633 x (1-25%) = 482,14 mg/l x) BOD masuk ke Bafel = 333 x (1-25%) = 284,87 mg/l y) COD/BOD rasio setelah keluar dari Setler = 1,94 mg/l z) Faktor penurunan COD di bafel dihitung sesusi rumus diatas didapat:

o f –over load = 1 o f-strength = 0,84 o f- temperatur = 1 o f- chamber = 1,08 o f- HRT = 0,92 o faktor penurunan = 0,82 = 82 %

o BOD keluar = 44,32 mg/l o Total penurunan BOD = 87 % o Total penurunan COD = 85 % o COD keluar = 97,63 mg/l

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-11

aa) Sekat batu bata o Lebar = 10 m o Dalam = 4 m o Akumulasi lumpur = 0,0037 l/gr COD

Panjang setler (hasil perhitungan) = 4,26 m Diambil = 5 m Mak kecepatan = 1,8 m/jam Jumlah chamber = 6 unit Dalam outlet = 4 m Panjang Chamber < ½ dalam = 2 m Luas permukaan chamber = 26,72 m2 Lebar chamber (hasil perhitungan) = 13,36 m Diambil lebar = 10 m Dimensi pipa bawah chamber = 150 mm Aktual volume ruang bafel = 516 m3 Aktual total HRT = 20,44 jam Beban BOD = 0,56 kg/m3.hari Biogas =84,94 m3/hari Kesimpulan : Dimensi 1. Bak sedimentasi ( setler) Panjang = 10 m Lebar = 5 m Tinggi = 4 m 2. Ruang Bafel Total bafel =6 unit Diameter pipa = 150 mm Jarak antar sekat = 2 m Lebar = 10 m Tinggi = 4 m

Contoh hitungan IPAL Anaerobik Filter (perhitungan dengan cara menggunakan tabel)

o C5=A5/B5 o J5=F5/0,6"IF(H5.c1-,H5*0,3;IF(H5<3;(H5-1)*0,112+0.3;IF(H5<30;(H5-

0,15/27+0,4;0,55))) .Angka 0,6 didapat dari pengalaman lapangan

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-12

WAKTU TINGGAL ( JAM)

PENURUNAN COD DI SETLER ( BAK SEDIMENTASI)

FA

KT

OR

o K5=L5*J5 o L5=IF(J5<0,5;1,06;IF(J5<0,75;(J5-0,5)*0,065/0,25+1,06; I F(J5<0,85;1, l 25-(J5-

0,75)*0.l/ 0,1;1,025)))

PENURUNAN COD (%)

GRAFIK RASIO EFISIENSI PENURUNAN BOD

TERHADAP PENURUNAN COD

o D6=D5/E5 o A11=D5*(1-J5) o Bll=E5*(1-K5) o F11=IF(G5<20;(G5-10)*0.39/20+0,47;IF(G5<25,(G5-

20)*0,14/5+0,86;IF(G5<30;(G5-25)*0,08/5+1;1,1)))

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-13

SUHU UDARA ‘ C

RUANG ANAEROBIK , PENURUNAN COD RELATIF

TERHADAP SUHU UDARA

FA

KT

OR

o G11=IF(All<2000;A11*0,l7/2000+0,67;IF(A11<3000;(A11-

2000)*0,02/1000+1,04;1,06))

COD ( mg/l)

ANAEROBIK FILTER , PENURUNAN COD

TERHADAP AIR LIMBAH

FA

KT

OR

o Hll =IF(C11 <100;(C11.50)'0,1/5O+O,9;IF(C 11 <200;(C11-100)'0,06/100+1;1,06))

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-14

PERMUKAAAN SARINGAN ( m2/m3)

ANAEROBIK FILTER , PENURUNAN COD

TERHADAP PERMUKAAN SARINGAN

FA

KT

OR

o Ill=IF(E11<12;E11'0,16/12+0,44;IF(E11<24;(E11-

12)'0,07/12+0,6;IF(E11<33;(E11-24)'0,03/ I+09+67; I F(E 11.< 100; (E 1-1-33)'0,09/67+0,7;0,78))))

WAKTU TINGGAL ATAU HRT ( JAM)

ANAEROBIK FILTER, HUBUNGAN PENURUNAN COD

TERHADAP HRT, COD MASUK 1500 mg/l : 25 “C

PE

NU

RU

NA

N C

OD

o J11=IF(F11*G11*H11*I11*(1+(023.0,04))<0,98;F11*

311*H11*I11*(1+(D23*0,04));0,98)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-15

o K11=A11*(1-J11) o L11=(1-K111D5) o A17=1F(L11<0,5;1,06;IF(L11 <0,75;(L11)0,5)'0,065/0,25+1,06;IF(L11

<0,85;1,125-(L11) o 0,75)'0,1/0,1;1,025)))

PENURUNAN COD (%)

GRAFIK RASIO EFISIENSI PENURUNAN BOD

TERHADAP PENURUNAN COD

o B17=L11*A17 o C17=(1-617)*E5 o F17=2/3*K17/D17/E17 o H17=F 17/2 o J17=0,005*IF(I5<36;1-15*0,014;IF(15<120;0,5-(15-36)*0,002;1 /3)))

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-16

WAKTU ( BULAN)

PENURANGAN VOLUME LUMPUR

SELAMA PENGENDAPAN

VO

LU

ME

PE

NG

EN

DA

PA

N L

UM

PU

R

o K17=IF(OR(K5>0;J5>0);IF(J17*(E5-B11)/

1000*15*30*A5+H5*C5<2*H5*C5;2*H5'C5;J17(E5--B11)/1000*15*30*A5+H5*C5);0)

o Ll7=(G17+117)*E17*D17 o A23=E 11*A5/24 o C23=B23 o E23=A23/D23/((B23*0,25)+(C23*(B23-G23*(1D11 )))) o G23=B23-F23-0,4-0,05 o H23=(D5-A11)*A5*0,35/1000/0,7*0,5 o 350 I methane is produced from each kg COD removed. o 123=(A 11-K 11)*A5*0,35/1000/0,7*0.5 o 350 1 methane is produced from each kg COD removed. o J23=SUM(H23:123) o K23=A 11*A5/1000/(G23*E23*C23*011*D23) o L23=C5/(E23'C23'D11)

Tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan Tangki Septik Anaerobik Filter 1 -17

Lampiran B: (informasi) Contoh hasil perhitungan Tangki Septik Anaerobik filter

No A B C D E F G H I J K L

1

2

Aliran air

limbah harian

Jumlah Jam

aliran perhari

Beban

puncak per

jam

COD

masuk

BOD5

masukSS/COD

Temperatur

Terendah

HRT dalam

setler

Interval

penyedotan

lumpur tinja

Penguran

COD di TS

penurangan

BOD di TS

BOD/COD

rem Faktor

3 rata-rata data maksimum data data data data tentukan tentukan hitung hitung hitung

4 m3/hari jam m3/jam mg/l mg/l mg/l C jam bulan % % rasio

5 25 12 2,08 633 3330,42

25 1,5 36 25 26 1,06

6 COD/BOD5 0,35-0.45 2n

7

8

COD masuk ke

AF

BOD masuk

ke AF

Permukaan

Filter

void in filter

massHRT Di AF

COD Rem

hanya di AF

COD keluar

AF

COD rem

total

9 hitung hitung tentukan tentukan pilih hitung hitung hitung

10 mg/l mg/l m2/m3 % jam f-temp f-strength f-permukaaanf-HRT % mg/l mg/l

11 478 247 100 35 30 1 0,91 1 69% 70 142 78

12 80-120 30-45 24 -48

13

14

BOD rem

Faktor

BOD Rem

Total

BOD Keluar

AFLebar TS

Minimum

Tinggia air

di Inlet

Komulatif

Lumpur

Vplume

Lumpur

Aktual Vol

T.S

15 hitung hitung hitung pilih pilih hitung tetapkan hitung tetapkan hitung dibutuhkan hitung

16 ratio % mg/l m m m m3 m m l/kg BOD m3 m3

17 1,10 85 49 1,75 2,25 1,69 1,7 0,85 0,85 0 10 10,04

18

19 Ukuran AF

20

Vol Filter Tankdalam Filter

Tank

Panjang

tiap Tank

Jumlah

Filter Tank

Lebar Filter

TankJarak Slab tinggi filter keluar TS kelur AF Total

org Load on

Filter Vol

COD

Mak

kecepatan

21 hitung pilih hitung pilih dibutuhkan pilih hitung hitung hitung

22 m3 m m unit m m m m3.hari m3/hari m3/hari kg/m3 hari m/jam

23 31,25 2,25 2,25 3 2,69 0,6 1,2 0,97 2,2 3,07 1,57 0,98

24 < 4,5 < 2

asump 70 % ch4 50 % disolved

mak

Produsi Biogas periksa

Lembar perhitungan untuk Anaerobik Filter T.S

Treatment Data

Faktor menghitung COD pengurangan di AF

Ukuran Septuik Tank

Panjang Bak pertama Panjang Bak Kedua

Contoh Prosedur Perhitungan Tangki Anaerobik Filter

1,4 - 2 m/jam

dihitung menurut grafik

Tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan Tangki Septik Anaerobik Filter 1 -18

Lampiran C ( informasi ) Contoh Gambar

Gambar 3.1.1-3 a Anaerobic Filter (kap 25 m3)

Pekerjaan :Penyusunan Pedoman Perencanaan Sistem Sewerage Skala Komunitas dengan IPAL Rotating Biological Contractor (RBC)

Tata Cara Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Tangki Anaerobik Filter 1-19