lalu lintas di kota pontianak(reklalin)

Upload: haridan-madridnistas

Post on 09-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Lalu Lintas Di Kota Pontianak(Reklalin)

    1/5

    LALU LINTAS di KOTA PONTIANAK

    1.Dinamika Lalu Lintas Kota Pontianak

    Sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat, tentulah tidak

    mengherankan jika Pontianak menjadi sentral kehidupan masyarakat negeri

    Borneo Barat ini. Hiruk pikuk kehidupan masyarakat Kota Pontianak seakan

    tidak pernah berhenti selama 24 jam. Walaupun kotanya tidaklah terlalu besar,

    penduduknya cukup padat. Banyak pendatang yang menetap di kota ini.

    Memang jika dibandingkan dengan kota metropolitan lainnya di Pulau Jawa,

    Pontianak tidaklah seberapa ramai. Namun mengingat banyaknya penduduk

    sehingga otomatis pusat perekonomian berada di Pontianak. Maka tidaklah

    mengherankan jika lalu lintas kotanya pun menjadi padat.

    Satu hal yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah hiruk pikuk

    masyarakat Pontianak dalam berkendaraan. Jalan-jalan protokol, seperti Jl. A.

    Yani, Jl. Gajah mada, Jl. Tanjungpura, merupakan sarana lalululintas yang padat

    pengendara, baik pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat. Perlu

    diketahui pula bahwa mayoritas penduduk Pontianak merupakan pengendara

    sepada motor (kendaraan roda dua). Berhubung kotanya tidak terlalu luas,

    rambu-rambu lalu lintas yang dipasangpun tidak banyak. Hanya di ruas-ruas

    jalan protokol saja, seperti lampu lalu lintas, pembatas jalan, lajur berputar, dan

  • 5/19/2018 Lalu Lintas Di Kota Pontianak(Reklalin)

    2/5

    sebagainya. Lebih sedikit rambu lalu lintas, lebih leluasa berkendaraan. Itulah

    mungkin asumsi masyarakat Pontianak tentang ketertiban berlalulintas.

    Memang sulit menertibkan pengendaraan kendaraan bermotor jika kesadaran

    dari pihak pelakunya pun sangat rendah. Pernyataan ini di kuatkan dengan

    tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi kota ini.

    Banyak hal dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, baik teknis

    maupun nonteknis. Tetapi apabila penulis amati selama berkendaraan di ruas-

    ruas jalan raya Pontianak, para pelaku kendaraan roda dua disini memang

    agak slebor. Tepatnya preman. Mereka sangat jarang menggunakan rambu

    rambu, baik lalu lintas maupun kendaraan. Contoh kecil adalah pada saat akan

    berbelok ke kanan atau kiri, penulis belum pernah melihat mereka

    menggunakan lampu tanda berbelok dari kendaraan mereka. Beruntung

    apabila yang dibelakang mereka itu jaraknya jauh atau sadar bahwa yang

    didepan mereka akan berbelok. Kenyataan akan berbeda jika yang dibelakang

    mereka tidak menyadari itu dan yang terjadi bisa fatal, bahkan kehilangan

    nyawa. Contoh kasus yang lain adalah banyaknya pengguna jalan menggunakan

    lajur berlawanan daripada mereka menggunakan jalan memutar sebagaimana

    yang dianjurkan pihak berwenang. Hal-hal kecil lainnya yang dapat brakibat

    fatal adalah kendaraannya tidak dilengkapi dengan kaca spion; atau yang lebih

    parah hanya spion tempelan, tapi tidak dapat dipergunakan, atau

    menggunakan kecepatan tinggi di dalam kota. Penulis ambil contoh untuk

  • 5/19/2018 Lalu Lintas Di Kota Pontianak(Reklalin)

    3/5

    bagian yang terakhir saja, banyak pengendara sepeda motor menggunakan

    kecepatan tinggi (rata-rata 60km/jam) di ruas-ruas jalan yang padat

    pengendara dan pejalan kaki. Mereka tidak mengidahkan rambu-rambu yang

    ada.

    Inilah gambaran betapa kecilnya kesadaran masyarakat

    dalam berlalulintas. Semua ini menjadi tugas berat bagi kita semua,

    masyarakat harus lebih meningkatkan kesadaran mereka akan keselamatan di

    jalanan, pihak berwenang harus lebih rajin memantau lalu lintas bukan hanya

    sekedar menilang, atau juga pihak pemda dalam meningkatkan sarana dan

    prasarana lalulinntas.

    2.Permasalahan Kemacetan Lalu Lintas Kota Ponianak

    Pontianak yang sedang tumbuh tidak akan bisa lepas dari problem klasik

    perkotaan: kemacetan lalu lintas. Tingginya pertambahan jumlah kendaraan

    yang tidak dibarengi dengan perluasan atau peningkatan sarana dan prasarana

    jalan akan membuat kepadatan lalu lintas semakin tinggi dan menimbulkan

    bottle neck di mana-mana.

  • 5/19/2018 Lalu Lintas Di Kota Pontianak(Reklalin)

    4/5

    Mungkin tingkat kemacetan lalu lintas di kota kita ini belum terasa

    benar, namun dua atau tiga tahun kemudian, jika tidak dilakukan langkah-

    langkah drastis, dipastikan akan menjadi sumber stres warga kota.

    Masih banyaknya orang yang kurang memetuhi aturan lalu lintas

    mengakibatkan kemacetan yang tidak dapat di hindarkan, misalnya masih

    banyak orang yang memarkirkan kendaraan di badan jalan, contohnya di

    Jl.Tanjungpura . muncul ketidaknyamanan dari para pengguna jalan lainya.

    Namun, ketidaknyamanan satu-dua orang tidak akan menjadi masalah

    serius jika yang dituju adalah kenyamanan bagi kebanyakan pengguna

    jalan.Seharusnya, langkah yang ditempuh oleh Pemkot tak cukup dengan

    pengempisan ban. Kalau memang bisa dibuatkan aturannya, misalnya dalam

    bentuk Perda, mengapa tidak sekalian dikenakan denda?

    Pemkot tinggal menyiapkan mobil derek, lalu menyeret kendaraan yang

    membandel. Silakan pemilik kendaraan menebusnya setelah membayar denda

    sesuai aturan. Bahkan, sanksi yang lebih tegas pun bisa saja diberlakukan: cabut

    izin operasional kendaraan roda empat yang pemiliknya berkali-kali membandel

    dengan memarkirkan di tempat yang terlarang.

    Masalah lainnya yang kita pemkot perhatikan adalah pengaturan waktu

    antre bagi kendaraan yang ingin mengisi solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar

    untuk Umum (SPBU) dalam kota. Sebagaimana yang telah di rasakan, di

  • 5/19/2018 Lalu Lintas Di Kota Pontianak(Reklalin)

    5/5

    beberapa titik dalam kota, terutama di titik-titik lokasi SPBU, kerap terjadi

    kemacetan hanya gara-gara antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM.

    Antrean yang cukup panjang, hingga meluber ke jalan, justru terjadi pada

    siang hari, bahkan pada jam-jam sibuk. Nah, agar kemacean tidak terus

    berkembang menjadi lebih parah hendaknya para pengguna jalan harus lebih

    mematuhi aturan yang telah dirancang oleh pemkot. Yaitu pengisian solar hanya

    berlaku pada malam hari saja.

    Pada sisi lain, tentu tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan

    sarana dan prasarana jalan tetap harus direalisasikan. Jika terjadi kemacetan

    panjang di Jl Ahmad Yani, ke mana arus dialihkan? Selama ini, yang menjadi

    jalan alternatif adalah Jl Imam Bonjol. Ada alternatif lain, yakni memutar

    melalui Jembatan Tol II, namun jakarnya sangat jauh dan berpotensi terkena

    macet lagi di Jembatan Tol I. Maka, maka tidak mau, pemerintah sejak sekarang

    sudah harus memikirkan jalur-jalur alternatif yang bisa mengurai kemacetan di

    sejumlah titik.